PERUBAHAN RENCANA STARTEGIS (RENSTRA) TAHUN … · Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021...
-
Upload
hoangquynh -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of PERUBAHAN RENCANA STARTEGIS (RENSTRA) TAHUN … · Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021...
Renstra Tahun 2016 - 2021
PERUBAHAN RENCANA STARTEGIS
(RENSTRA)
TAHUN 2016-2021
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BANTUL
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BANTUL
Jl. Gatot Subroto No. 1 – 55702 Bantul Telp. ( 0274 ) 367277 BANTUL
Renstra Tahun 2016 - 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah bahwa Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu
proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumberdaya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.
Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan pembangunan
daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
publik dan daya saing daerah. Perencanaan pembangunan daerah dilakukan terhadap
rencana pembangunan daerah dan rencana perangkat daerah. Rencana perangkat
daerah terdiri atas: (1) Renstra Perangkat Daerah; dan (2) Renja Perangkat Daerah.
Renstra Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan
pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan
pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang
disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Renstra Perangkat Daerah
disusun dengan tahapan:
a. persiapan penyusunan;
b. penyusunan rancanngan awal;
c. penyusunan rancangan;
d. pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;
e. perumusan rancangan akhir; dan
f. penetapan.
Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Renstra Tahun 2016 - 2021
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah, dinyatakan bahwa tahapan penyusunan RPJMD
sebagaimana berlaku mutatis mutandis terhadap tahapan penyusunan Perubahan
RPJMD. Dengan demikian, tahapan penyusunan Renstra Perangkat Daerah juga
berlaku mutatis mutandis dengan penyusunan Perubahan Renstra Perangkat Daerah
karena penyusunan Renstra Perangkat Daerah merupakan proses satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan penyusunan RPJMD.
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dalam rangka
menindaklanjuti Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Perubahan
Renstra Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Tahun 2016-2021 berpedoman pada
Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 dan mengacu pada RPJMD
DIY Tahun 2017-2022 serta mempertimbangkan sejumlah dokumen terkait yaitu
Perubahan KLHS Tahun 2016-2021, RTRW Kabupaten Bantul Tahun Tahun 2010-
2030, Renstra Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi DIY Tahun 2017-2022 dan
Renstra Kementerian Tenaga Kerja Tahun 2015-2019.
. Perubahan Renstra Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2021 digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Perubahan Renja
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul tahun 2019 dan Renja Tahun
2020, dan 2021.
1.2. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum penyusunan
Perubahan Renstra Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Tahun 2016-2021 adalah
sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir degan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015 tentang erubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2019 tentang Pemerintahan Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Renstra Tahun 2016 - 2021
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
5) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Ketenagakerjaan Tahun 2015-2019
6) Peraturan Daerah DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Jangka Menengah
Daerah DIY Tahun 2017-2022;
7) Peraturan Gubernur DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah DIY Tahun 2017-2022;
8) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010–2030;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016–2021
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018, Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 ;
11) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul;
12) Peraturan Bupati Bantul Nomor 114 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul
1.3. Maksud dan Tujuan
Perubahan Renstra Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud sebagai acuan bagi Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul dalam penyusunan Perubahan Renja Dinas Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul Tahun 2019 dan Renja Tahun 2020, dan
2021.
Adapun tujuan disusunnya Perubahan Renstra Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
a. Menyesuaikan gambaran tentang kondisi umum dan permasalahan perangkat
daerah dengan kondisi dan permasalahan terkini;
b. Menyesuaikan rencana kerangka pendanaan perangkat daerah terhadap
perubahan kemampuan keuangan daerah.
Renstra Tahun 2016 - 2021
1.4. Sistematika Penulisan
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permsalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII. PENUTUP
Renstra Tahun 2016 - 2021
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Tugas pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul adalah
menyelenggarakan urusan pemerintah bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan bidang tenaga kerja dan transmigrasi
2. Pelaksanaan kebijakan bidang tenaga kerja dan transmigrasi
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang tenaga kerja dan transmigrasi
4. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas dan fungsinya
Adapun uraian tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
tertuang dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 114 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul melaksanakan beberapa program / kegiatan baik program wajib
maupun program pilihan.
A. Sekretariat
Mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan pengoordinasian
pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat
b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan
Renstra Tahun 2016 - 2021
c. Pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian, ketatausahaan,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum, organisasi dan tata laksana,
hubungan masyarakat, kearsipan, dan dokumentasi.
d. Pengelolaan barang milik daerah
e. Pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
f. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi
Sekretariat
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian
Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja Sub bagian
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan
kepegawaian
3. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata usaha
4. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kepegawaian
5. Penyiapan dan pelaksanaan urusan rumah tangga
6. Penyiapan dan pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan
7. Penyiapan dan pelaksanaan urusan kerjasama dan kehumasan
8. Penyiapan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan tata laksana
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Sub Bagian
10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya
b. Sub Bagian Program, Keuangan, dan Aset mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan perencanaan, keuangan,
asset dan evaluasi
Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud Sub Bagian Program, Keuangan dan
Aset mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja Sub bagian
Renstra Tahun 2016 - 2021
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan
evaluasi
3. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis
4. Penyiapan bahan Koordinasi dan penyusunan perencanaan kegiatan dan
anggaran
5. Penyiapan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi
6. Penyiapan bahan penyusunan laporan program dan kegiatan
7. Penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan
8. Penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Sub Bagian
10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya
B. Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja
Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang hubungan industrial
dan kesejahteraan pekerja.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang bHubungan Industrial
dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Bidang
b. Perumusan kebijakan bidang persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja dan
jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial
c. Pelaksanaan kebijakan bidang persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja dan
jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian perselisihan hubungan industrial
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang persyaratan kerja,
kesejahteraan pekerja dan jaminan social tenaga kerja, serta penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
e. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan bidang persyaratan kerja,
kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja, serta penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja terdiri dari :
a. Seksi Persyaratan Kerja mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan bidang persyaratan kerja
Renstra Tahun 2016 - 2021
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Persyaratan Kerja
mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang persyaratan kerja
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang persyaratan kerja
4. Pemberian pelayanan pendaftaran perjanjian kerja perusahaan
5. Pemberian pelayanan, pencatatan dan pendaftaran perusahaan
6. Pelaksanaan verifikasi dokumen peraturan perusahaan dan perjanjian kerja
bersama dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten
7. Pengoordinasian proses pengesahaan dokumen peraturan perusahaan
dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten
8. Pelaksanaan fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan Lembaga Kerja
Sama Bipartit di perusahaan dan Lembaga Kerjasama Tripartit Daerah
9. Penyiapan Bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
persyaratan kerja
10. Pelaksanaan memonitoring, evaluasi dan pelaporan bidang persyaratan kerja
11. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
12. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya
b. Seksi Kesejahteraan Pekerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Kesejahteraan
Pekerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencan kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kesejahteraan pekerja
dan jaminan sosial tenaga kerja
3. Penyiapan bahan pelaksanaa kebijakan teknis bidang kesejahteraan pekerja
dan jaminan sosial tenaga kerja
4. Pengembangan sistem pengupahan dan jaminan sosial tenaga kerja
5. Penyusunan penetapan upah minimum kabupaten dan sektoral
6. Fasilitasi pemberdayaan Dewan Pengupahan Kabupaten Bantul
7. Pelayanan pendaftaran Serikat Pekerja atau Serikat Buruh
8. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kesejahteraan
pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja
Renstra Tahun 2016 - 2021
10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya
c. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial Kerja mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang penyelesaian
perselisihan hunbungan industrial
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
4. Pengoordinasian pelaksanaan deteksi dini terhadap potensi perselisihan
diperusahaan
5. Pengoordinasian pelaksanaan mediasi terhadap potensi dan mediasi
perselisihan di perusahaan, mogok kerja dan penutupan perusahaan
6. Penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya penyelesaian perselisihan
hubungan industrial
7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
penyelesaian perselisihan hubungan industrial
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaopran tugas dan fungsi Seksi
10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepal bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya
C. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelatihan kerja dan produktivitas
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas Kerja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja bidang
b. Perumusan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan, produktivitas dan
standarisasi serta pelatihan dan pemagangan
Renstra Tahun 2016 - 2021
c. Pelaksanaan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan, produktivitas dan
standarisasi serta pelatihan dan pemagangan
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang kelembagaan pelatihan,
produktivitas dan standarisasi serta pelatihan dan pemagangan
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja terdiri dari :
a. Seksi Kelembagaan Pelatihan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan bidang kelembagaan pelatihan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Kelembagaan
Pelatihan mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencan kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang kelembagaan pelatihan
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang kelembagaan
pelatihan
4. Pengoordinasian penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
5. Pengoordinasian peningkatan kompetensi sumber daya manusia lembaga
pelatihan kerja swasta
6. Pelaksanaan pemberian izin kepada lembaga pelatyihan kerja swasta
7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
kelembagaan pelatihan
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kelembagaan
pelatihan
9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
10. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
b. Seksi Produktivitas dan Standarisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang produktivitas dan standarisasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Produktivitas dan
Standarisasi mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencan kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang produktivitas dan
standarisasi
Renstra Tahun 2016 - 2021
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis bidang produktivitas dan
standarisasi
4. Penyiapan promosi peningkatan produktivitas
5. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
produktivitas dan standarisasi
6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang produktivitas dan
standarisasi
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
8. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
c. Seksi Pelatihan dan Pemagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelatihan dan pemagangan
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelatihan dan
Pemagangan mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencan kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Pelatihan dan
Pemagangan
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis Pelatihan dan Pemagangan
4. Menyiapkan pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan
5. Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pelatihan
6. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang Pelatihan
dan Pemagangan
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang Pelatihan dan
Kelembagaan
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
9. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
D. Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi
Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
penempatan tenaga kerja , perluasan kerja dan transmigrasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Penempatan, Tenaga
Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja bidang
Renstra Tahun 2016 - 2021
b. Perumusan kebijakan bidang penempatan tenaga kerja , perluasn kerja dan
transmigrasi
c. Pelaksanaan kebijakan bidang penempatan tenaga kerja, perluasan kerja dan
transmigrasi
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang penempatan tenaga kerja,
perluasan kerja dan transmigrasi
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang penempatan tenaga
kerja, perluasan kerja dan transmigrasi
f. Pelaksanaan monitoring evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi Bidang
Bidang Penempatan, Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi
terdiri atas :
a. Seksi Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas menyiapakan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan penempatan
tenaga kerja
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelayanan
Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pelayanan penempatan tenaga
kerja
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pelayanan penempatan
tenaga kerja
4. Pemberian pelayanan dan pengelolaan informasi pasar kerja dan bursa kerja
5. Pemberian pelayanan penempatan tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL), Antar
Kerja Antar Daerah (AKAD), dan Antar Kerja Antar Negara ( AKAN)
6. Pembinaan dan monitoring pelaksanaan penempatan tenaga kerja pra
penempatan dan pasca penempatan
7. Pemberian pelayanan perizinan dan pembinaan Bursa Kerja Khusus (BKK) dan
satuan pendidikan dan lembaga pelatihan kerja
8. Pelaksanaan fasilitasi , monitoring dan pembinaan Lembaga Penempatan
Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan Pelaksanaan Tenaga Kerja Indonesia
Swasta (PPTKIS)
9. Fasilitasi perizinan, Pembinaan dan Pemantauan penggunaan Tenaga Kerja
Asing (TKA)
10. Pemberian pelayanan penerbitan perpanjangan IMTA
Renstra Tahun 2016 - 2021
11. Penyiapan Bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pelayanan
penempatan tenaga kerja
12. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan
penempatan tenaga kerja
13. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
14. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
b. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas menyiapakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan bidang perluasan kesempaan kerja
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Perluasan Kesempatan
Kerja mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang Perluasan Kesempatan Kerja
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan Bidang Perluasan Kesempatan Kerja
4. Pelaksanaan fasilitasi dan pendampingan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dan
Pendamping Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
5. Pelaksanaan pemberdayaan penganggur, setengah penganggur, setengah
penganggur dan keluarga miskin melalui Sistem Padat Karya
6. Pelaksanaan penciptaan Wira Usaha Baru (WUB) melalui pemberdayaan
Tenaga Kerja Mandiri (TKM)
7. Pembinaan dan pengembangan kapasitas penganggur dan setengah
penganggur melalui Terapan Teknologi Tepat Guna (TTG)
8. Pemberdayaan tenaga kerja indonesia purna penempatan
9. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perluasan
kesempatan kerja
10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perluasan
kesempatan kerja
11. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi seksi
12. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya
c. Seksi Penempatan Transmigrasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang transmigrasi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Transmigrasi
mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana kerja seksi
Renstra Tahun 2016 - 2021
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang transmigrasi
3. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan Bidang Transmigrasi
4. Penyiapan bahan perumusan pedoman dan petunjuk teknis berkaitan dengan
pendaftaran, seleksi dan pemindahan transmigran
5. Memberikan informasi dan penyuluhan tentang ketransmigrasian kepada
masyarakat
6. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi calon transmigran
7. Pelaksanaan pendaftaran, seleksi, dan pemindahan calon transmigran
8. Pelaksanaan pelayanan pengangkutan calon transmigran dari desa asal ke
penampungan kabupaten dan dari kabupaten ke penampungan provinsi
9. Pelaksanaan pengawalan transmigran
10. Pelaksanaan pembinaan calon transmigran yang kembali dan bermasalah
11. Melaksanakan penanganan transmigran yang kembali dan bermasalah
12. Melaksanakan koordinasi penempatan transmigrasi
13. Melaksanakan pemilihan, penetapan, dan menyusun draft kerja Sama Antar
Daerah (KSAD) dengan daerah tujuan transmigrasi
14. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang
transmigrasi
15. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang transmigrasi
16. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Seksi
17. Pelaksanaan fungsi yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
E. UPTD BLK
Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan kegiatan teknis meliputi
teknis latihan kerja dan teknis pemasaran serta melaksanakan urusan tata usaha.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, UPTD BLK mempunyai
fungsi :
a. Perencanaan dan pelaksanaan penyelenggaaraan latihan kerja;
b. Pelaksanaan bimbingan teknis pemasaran
c. Pelaksanaan pelayanan informasi lapangan kerja dan atau pasar kerja;
d. Pelaksanaan urusan tata usaha
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul melaksanakan beberapa program / kegiatan baik
program wajib maupun program pilihan.
Selain itu Penyusunan Rencana Strategi dan Rencana Kinerja tidak terlepas dari
sistem penganggaran dari Dinas dan Pemerintah Daerah. Anggaran dalam suatu
Renstra Tahun 2016 - 2021
kegiatan dan program dipertimbangkan dalam rangka menyesuaikan sasaran dan
tujuan serta strategi pencapaiannya. Di dalam penyusunan rencana kinerja,
memadukan setiap kegiatan dengan anggarannya baik kegiatan yang tercantum dalam
RKA dan target kerja tahunan maupun beberapa kegiatan baru yang bersifat strategis
dengan kemungkinan perubahan dalam penyesuaian penganggarannya
Renstra Tahun 2016 - 2021
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Plt. Kepala Dinas
Drs. Totok Sudarto, MPd
NIP. 1958 12291993031002
Sekretaris
Dra Suratini
NIP. 196308151989031008
Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
SUTARTI,AMd
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas
Siti Astuti, SE
Seksi Penempatan Transmigrasi
Isti Wasono, S.Pt
Seksi Perluasan Kesempatan Kerja
Rumiyati, SH,M.Hum
Sub Bagian Program, Keuangan dan Aset
Fitri Winiarti, SH
Seksi Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Pujiyanto, S.Pt
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja,
Perluasan Kerja dan Transmigrasi
Istirul Widilastuti. S.IP. MPA.
Seksi Kelembagaaan Pelatihan
Widar Wulan, SH
Seksi Produktivitas dan Standarisasi
Endang Sri Wahyuni, SP
Kepala Bidang Hubungan Industrial
dan Kesejahteraan Pekerja
Umaryatingsih,
KA. UPT BLK BANTUL
Drs. Ariyadi, MM
Seksi Pelatihan dan Pemagangan Joko Suryono, ST
Seksi Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
An Nursina Karti, SH
KA. TU UPT BLK
Sukartini, B.Sc
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Kesejahteraan Pekerja dan Jaminan
Soial Tenaga Kerja
Jumakir, SPD
Seksi Persyaratan Kerja
Sih Panuti, SE
Renstra Tahun 2016 - 2021
2.2 Sumber daya Dinas dalam Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
2.2.1 Sumberdaya Manusia
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai
Jenis Kelamin
Pangkat / Golongan
Jabatan
Ket
L P I II III IV Struktural
Fungsional SD SLTP SLTA D III S1 S2 II III IV
58 35 23 1 7 37 13 1 4 13 - 4 16 6 28 4 -
Tabel 2.2
Daftar Tenaga Fungsional Disnakertrans
NO NAMA TGL LAHIR PENDIDIKAN JABATAN FUNGSIONAL
1 Budi Wantara 30 Juli 1961 SMA Pengantar Kerja Penyelia
2 Drs. Mujiadi 20 Juni 1961 Sarjana Pengantar Kerja
3 Sukasno, SPd 02 Jan 1965 Sarjana Instruktur Muda
4 Suwandi, SPd 08 Feb 1960 Sarjana Istruktur Madya
5 Asung Tri Nugraha, A.Md.
21 Oktober 1985
D3 Instruktur
6 Endah Cahya Nurani, A.Md
8 juli 1992 D3 Instruktur
7 Slamet Triraharjo 03 Jan 1961 D3 Instruktur
8 Indriyono,SIP 16 Des 1961 STM Instrktur
9 Sumaryanto,SPd 04 April 1962 Sarjana Instruktur
10 Toto Sudaryanto SPd
01 Nov 1962 Sarjana Instruktur
11 Sukiyem 14 Des 1962 STM Instruktur
12 Bahari Toharudin,SE 03 Mei 1975 Sarjana Mediator
13 Rini widiastuti. SH 21 Agus 1976 Sarjana Mediator
14 Sugeng Wahyudi. SH 28 Juni 1969 Sarjana Mediator
Dengan jumlah pegawai yang cukup didukung oleh personil yang mempunyai
kapasitas yang tinggi berpendidikan sarjana diharapkan Dinas ini mempunyai
kemampuan dalam fungsi pelayanannya.
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi merupakan Dinas yang cukup spesifik,
karena di dalam pelayanannya sangat tergantung kepada Tenaga fungsionalnya.
Beberapan fungsi pelayanan bisa diselesaikan hanya oleh tenaga fungsional
seperti pencarian lowongan pekerjaan, penyelesaian sengketa hubungan
industrial, serta instruktur pelatihan.
Namun demikian apabila dilihat dari jumlah tenaga fungsional yang ada
dibandingkan dengan kebutuhan masih sangat jauh. Seperti mediator dan
Renstra Tahun 2016 - 2021
pengawas ketenagakerjaan, untuk menangani dan memfasilitasi perusahaan yang
jumlahnya lebih dari 600 perusahaan diperlukan minimal 5 tenaga mediator. Begitu
juga pengantar kerja masih dibutuhkan lagi untuk pencarian lowongan pekerjaan.
Selain itu usia rata rata tenaga fungsional terutama instruktur sudah mendekati
usia pensiun, sehingga perlu ada penambahan dan kaderisasi tenaga fungsional.
2.2.2 Sumberdaya Sarana Prasarana
Tabel 2.3
NO Nama Barang Jumlah Kondisi Keterangan
1 Gedung 4 unit Tidak layak, kapasitasnya kurang
Kantor induk, Transmigrasi dan BLK
2 Mobil 5 unit 3 mobil sudah tidak layak
Perlu perbaikan dan penambahan untuk operasional
3 Sepeda motor 26 unit Sebagian kondisinya sudah tidak layak pakai
Perlu perbaikan dan penambahan
4 Komputer 7 buah Masih kurang 5 Laptop 21 buah
Melihat tabel di atas, sarana prasarana dinas masih jauh dari cukup. Dengan
kondisi gedung kantor yang rusak sana sini, tidak nyaman untuk pelayanan pencari
kerja, kurang nyaman untuk mediasi, kurang luas untuk pelatihan dan
penampungan transmigrasi, dan di BLK sangat jauh dari kebutuhan yang
seharusnya sebagai pusat pelatihan, penyimpanan peralatan dan uji kompetensi.
Untuk kepentingan operasional masih dibutuhkan beberapa mobil yang layak untuk
melaksanakan kegiatan fasilitasi dan pembinaan ke perusahaan, sosialisasi,
pelatihan ke desa desa serta koordinasi ke provinsi, ke luar daerah. Begitu juga
dengan komputer dan laptop masih diperlukan lagi untuk kelancaran pekerjaan.
2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja PD berdasarkan
sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib,
dan/atau indikator kinerja pelayanan PD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs
atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah.
Keberhasilan merupakan sesuatu yang bersifat relatif dan sulit diukur
sehingga untuk mengetahui keberhasilan perlu dibuat indikator-indikator yang lebih
dapat diukur. Oleh karena itu Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
Bantul menetapkan indikator kinerja periode 2016-2021 (review) sebagai tolok ukur
untuk dapat menilai keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan.
Renstra Tahun 2016 - 2021
Indikator kinerja merupakan hal yang bersifat dinamis karena akan
tergantung pada perkembangan kondisi, peraturan, anggaran, kebijakan dan lain-
lain. Pencapaian terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan akan memberikan
gambaran tentang sejauh mana organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai
dengan tugas, peran dan fungsi yang diembannya.Pencapaian Kinerja Pelayanan PD
disusun dengan format seperti dalam Tabel 2.4
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul pada Renstra 201-2015
No.
Indikator Kinerja
Target Renstra Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Renstra Tahun 2011-2015
Rasio Capaian
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
A.
1. Angka Pengangguran
5,8 5,3 5,1 4,9 4,7 5,8 5,3 5,03 4,3 4,7 100% 100% 98.6 % 113.9 %
100%
2. Pencari Kerja yang produktif
720 org 800 org
992 org 25% 33% 588 1.152 1.472 81% 58% 81.6% 144% 148% 324% 175%
3. Tenaga Kerja yang ditempatkan
2.000 org
2.200 org
2.500 org
65% 65% 2.163 2.503 2.019 56% 77% 108% 93.3% 80.76%
86.6% 118.4%
4. Tenaga Kerja yang bewirausaha (Perluasan Kerja)
300 org 300 org 925 org
100% 100% 300 org 672 org 530 org 100% 92,6% 100% 224% 57.2% 100% 92.6%
5. Penyelesaian sengketa hubungan industrial
75 kasus
75 Kasus
75 kasus
100% 100% 75 kasus
36 kasus
75 kasus
100% 95,5% 100% 48% 100% 100% 95.5%
6. Kepesertaan Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan
19.000 org
19.700 org
20.400 org
70% 72% 18.956 org
20.033 org
20.673 org
61% 58,4% 99.76%
101.6%
101.3%
87.14%
81.11%
7. Transmigran yang ditempatkan
100 KK 100 KK
100 KK
100% 100% 75 KK 80 KK 53 KK 23% 40% 75% 80% 53% 23% 40%
Renstra Tahun 2016 - 2021
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tabel 2.5
PROFIL PELAYANAN DASAR BIDANG KETENAGAKERJAAN
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.15/MEN/X/2010
No Jenis Pelayanan
Dasar & Sub Kegiatan
Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu Pencapaian
(Tahun)
Satuan Kerja / Lembaga
Penanggung Jawab
2011 2012 2013 2014 2015 2016*)
Indikator Nilai
1 Pelayanan Pelatihan Kerja
1.Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
75% 2016 Dinas/Unit Ketenagakerjaan Prov, Kab/Kota
53,01 33,33 53,08 70,68 59,26 30,3
2. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
60% 2016 Dinas/Unit Ketenagakerjaan Prov, Kab/Kota
66,17 66,67 81,48 91,07 64,00 46
3.Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
60% 2016 Dinas/Unit Ketenagakerjaan Prov, Kab/Kota
52,82 67,20 79,38 66,57 60,00 92,6
2 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
70% 2016 Dinas/Unit Ketenagakerjaan Prov, Kab/Kota
38,05 31,79 29,68 55,55 25,71 69,2
Renstra Tahun 2016 - 2021
No Jenis Pelayanan
Dasar & Sub Kegiatan
Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu Pencapaian
(Tahun)
Satuan Kerja / Lembaga
Penanggung Jawab
2011 2012 2013 2014 2015 2016*)
Indikator Nilai
3 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB)
50% 2016 Dinas/Unit Ketenagakerjaan Prov, Kab/Kota
100 100 100 68,42 61,11 95.65
4 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek
Besaran Pekerja/buruh yang menjadi peserta Jamsostek
50% 2016 Dinas/Unit Ketenagakerjaan Prov, Kab/Kota
60,03 60,91 62,41 60,06 57,47 60,88
5 Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
1.Besaran pemeriksaan perusahaan
45% 2016 Dinas/Unit Ketenagakerjaan Prov, Kab/Kota
32,18 45,84 34,32 53,10 18,21 11,41
2.Besaran pengujian peralatan di perusahaan
50% 2016 Dinas/Unit Ketenagakerjaan Prov, Kab/Kota
10,02 19,46 15,68 46,12 34,04 42,52
Ket :
*) Sampai semester pertama
Renstra Tahun 2016 - 2021
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
2.4.1. Tantangan yang dihadapi :
a. Pengaruh globalisasi di semua sektor
b. Perlindungan TKI di luar negeri belum optimal
c. Tingginya angka penduduk miskin
d. Lapangan kerja formal semakin berkurang
e. Semakin tinggginya permintaan tenaga kerja yang mempunyai keahlian
f. Pertumbuhan ekonomi secara riil masih relatif kecil
g. Tuntutan pelayanan public yang semakin tinggi
h. Tenaga kerja asing
2.4.2 Peluang yang ada :
a. Terbukanya peluang dan kesempatan bekerja dan berwirausaha
b. Adanya kerjasama antar daerah
c. Adanya jaringan kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat, lembaga
sosial, dan CSR
d. Peluang kerja di luar Bantul
e. Pertumbuhan industri dan perkembangan sektor ekonomi
f. Terbukanya hubungan industrial yang kondusif
g. Terbukanya Daerah Luar Jawa untuk program transmigrasi
Pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang merupakan
bagian pembangunan daerah yang bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja dan
lapangan usaha untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan dengan harapan jumlah penganggur dan setengah penganggur dapat
ditekan atau diperkecil. Sehubungan dengan hal tersebut kondisi permasalahan
ketenagakerjaan ternyata sangat terkait erat dengan keadaan ekonomi yang
berkembang setiap saat.
Renstra Tahun 2016 - 2021
Pertumbuhan ekonomi terkait erat terhadap dunia usaha, bahwa
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akan berpengaruh pada terciptanya iklim
usaha yang kondusif, yaitu melalui investasi yang ditanamkan oleh para investor,
sehingga akhirnya akan berdampak pada perluasan kesempatan kerja. sebaliknya
menurunnya pertumbuhan ekonomi juga akan berdampak negatif terhadap bidang
ketenagakerjaan.
Kondisi tersebut mendorong pemerintah dan masyarakat memanfaatkan
peluang kerja di luar negeri sebagai salah satu upaya yang cukup strategis guna
menangani masalah pengangguran di dalam negeri. Karena keterbatasan
kemampuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pencari kerja yang pada umumnya
berpendidikan SLTA ke bawah, sehingga kesempatan kerja terbuka pada umumnya
untuk jenis-jenis pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan ketrampilan khusus
ternyata juga menimbulkan berbagai kasus mulai dari perlakuan-perlakuan yang
tidak manusiawi oleh majikan/pengguna jasa, sampai pemulangan paksa/ deportasi
karena statusnya yang ilegal.
Selain kondisi dunia usaha yang belum kondusif, minimnya informasi
pasar kerja baik dalam maupun luar negeri juga merupakan salah satu kendala
dalam upaya untuk menangani masalah pengangguran dan disatu sisi pencari kerja
tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan kompetensinya, disisi lain
para pengguna juga sulit mendapatkan pekerja sesuai dengan job/jabatan yang
dibutuhkan.
Melihat kenyataan tersebut masalah ketenagakerjaan khususnya
penanganan pengangguran terbuka (open unployment) merupakan masalah
nasional yang serius dan harus segera dipecahkan bersama baik antara pihak
pemerintah dan swasta, maupun antar instansi pemerintah. Dalam hal ini
pemerintah mempunyai peranan sangat penting yaitu disamping sebagai penggerak,
pemerintah juga ikut serta menciptakan perluasan kesempatan kerja dan
penanganan masalah pengurangan pengangguran. Berbagai kegiatan yang selama
ini dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul pada kenyataannya memperoleh animo dan mendapat sambutan
yang baik dari masyarakat. Namun demikian hal tersebut bukanlah alasan untuk
berpuas diri melainkan.
sebaliknya merupakan penambah semangat untuk terus berinovasi termasuk
mengadopsi perkembangan serta kemajuan teknologi untuk meningkatkan kinerja
khususnya dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Renstra Tahun 2016 - 2021
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN BANTUL
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Identifikasi permasalahan tugas dan fungsi pelayanan digunakan untuk
menentukan program dan kegiatan fungsi pelayanan Perangkat daerah yang tepat
sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Identifikasi dengan
menggunakan kriteria tertentu harus dilakukan sehingga menghasilkan daftar
permasalahan yang secara faktual dihadapi dalam pelayanan kepada masyarakat.
Kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat
adalah:
1. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Perangkat Daerah adalah kondisi
atau hal yang harus diperhatikan atau diutamakan dalam perencanaan karena
dampaknya yang signifikan bagi Perangkat Daerah dimasa datang;
2. Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, atau suatu
kondisi/keadaan yang apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang
untuk meningkatkan kualitas layanan.
Adapun Identifikasi Permasalahan Untuk Penentuan Program Pelayanan di
Kabupaten Bantul dapat digambarkan melalui Tabel 3.1.:
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tabel 3.1 Pelayanan
Pemetaan Permasalahan Perangkat Daerah
NO MASALAH POKOK RUMUSAN` MASALAH AKAR MASALAH
(1) (2) (4) (3)
1. Angka Pengangguran Relatif Masih tinggi Tingkat serapan tenaga kerja rendah Standar kompetensi Tenaga kerja yang
dibutuhkan pasar tidak sesuai dengan
ketersediaan Tenaga Kerja
Pemanfaatan peluang usaha belum optimal Angkatan kerja terdididk terampil masih
terbatas
2. transmigrasi Program transmigrasi belum optimal Lokasi Belum Memenuhi kebutuhan
masyarakat
Renstra Tahun 2016 - 2021
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi mempunyai tugas dan tantangan berat
di masa depan. Sebagai institusi yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak
pengurangan pengangguran perannya diharapkan menjadi optimal. Banyak
tantangan yang dihadapi dan tuntutan yang harus dipenuhi.
Situasi perekonomian mempunyai pengaruh langsung dan signifikan terhadap
bidang ketenagakerjaan melalui penciptaan lapangan kerja dan penurunan
pengangguran. Perlu dilakukakan iklim investasi yang kondusif untuk bisa membuka
dan memperluas lapangan pekejaan.
Sumberdaya manusia yang ada di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bantul yang terdiri atas pejabat struktural dan fungsional
(instruktur pelatihan kerja, pengantar kerja, mediator dan pengawas
ketenagakerjaan) serta non struktural non fungsional merupakan salah satu potensi
dalam melaksanakan kebijakan dan program pembangunan bidang ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian, sekaligus sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam
meningkatkan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul.
Namun disadari, bahwa kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang tersedia
masih perlu dikembangkan dan ditambah sehingga dapat melaksanakan kebijakan
dan program pembangunan secara optimal.
Sarana dan prasarana yang tersedia dalam jumlah tertentu di setiap unit kerja
di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul juga
memiliki peranan yang cukup menentukan dalam pelaksanaan kebijakan dan
program pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Namun,
secara kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana yang tersedia masih sangat
terbatas, sehingga pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan tersebut
belum dapat dicapai secara optimal, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul.
Peran dan fungsi Balai Latihan Kerja ( BLK ) diharapkan lebih optimal lagi
dalam rangka mengatasi masalah pengangguran. Para pencari kerja yang tidak
memiliki ketrampilan dan kurang berkompetensi di dunia kerja masih cukup tinggi.
Ke depan BLK diharapkan tidak hanya menjadi lembaga pelatihan tetapi juga
sebagai lembaga sertifikasi dan penempatan ( Three in one ).
Persoalan data seringkali menjadi kendala dalam merencanakan program,
kegiatan dan kebijakan. Data belum tersaji secara sempurna, efektif dan
melembaga. Kesulitan dalam mencari data yang akurat sampai tingkat Desa menjadi
persoalan tersendiri.
Pada akhirnya pengangguran masih relatif tinggi, apalagi kalau yang
dibicarakan adalah kelompok setengah penganggur. Di sini dapat diartikan bahwa
Renstra Tahun 2016 - 2021
banyak tenaga kerja yang bekerja tetapi tetap miskin karena produktivitasnya rendah
atau penghasilannya kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Berpijak dari hal tersebut di atas, secara lebih jelas identifikasi permasalahan
di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul sesuai tugas dan fungsi
pelayanan dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
1. Perangkat Daerah data belum bisa efektif dilaksanakan; perlu intervensi semua
pihak stakeholder untuk menghasilkan data yang akurat.
2. Situasi perekonomian yang tidak kondusif mempunyai pengaruh langsung
tehadap terhambatnya penciptaan lapangan pekerjaan dan pengurangan
pengangguran.
3. Daya saing Tenaga Kerja masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga,
sehingga belum mampu bersaing baik di dalam maupun di Luar Negeri. Selain
itu masih terjadi miss match antara dunia pendidikan dan dunia industri.
4. Produktivitas tenaga kerja kurang
5. Infrastruktur, sarana prasarana pelatihan dan kapasitas instruktur yang belum
memadai untuk kebutuhan industri.
6. Belum semua pekerja/buruh terlindungi oleh jaminan sosial.
3.2 Telaahan Visi dan Misi RPJM Daerah 2016 – 2021
3.2.1. Visi Pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses penyusunan
tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai stakeholder, dalam pemanfaatan
dan pengalokasian sumber daya daerah, serta dalam rangka meningkatkan
kesejahteran masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada dasarnya merupakan
dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang
disusun berdasarkan atas visi, misi Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah terpilih.
Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bantul tahun 2016-2021 selaras dengan arah Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta selaras juga dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Dengan memperhatikan dokumen-dokumen perencanaan tersebut di atas, dan
juga memperhatikan kondisi permasalahan dan tantangan pembangunan yang
dihadapai sekaligus tertuang dalam isu-isu strategis, maka dirumuskan visi, misi tujuan
dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 sebagai berikut :
Renstra Tahun 2016 - 2021
3.2.2. V I S I
Pengertian visi diartikan sebagai gambaran spesifik tentang apa yang ingin dicapai dan
misi adalah bagaimana visi itu diwujudkan, kemudian berdasarkan visi dan misi tersebut
kemudian dirumuskan tujuan serta sasaran-sasaran yang akan dicapai beserta
indikator-indikatornya.
Visi Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,
berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten
Bantul yang :
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan jasmani, rohani
dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri, memiliki
tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling menghargai
dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa patriotisme
cita tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman, menjalankan
ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
3.2.3. M I S I
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, sebuah
visi belum dapat dikatakan sempurna tanpa adanya serangkaian misi yang berfungsi
untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan memperhatikan seluruh aspek
pembangunan yang dibutuhkan oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai Visi pembangunan Kabupaten
Bantul Tahun 2016-2021, maka dirumuskan misi sebagai berikut:
Renstra Tahun 2016 - 2021
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN
melalui percepatan reformasi birokrasi
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan
berkepribadian luhur
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan
Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan
pengelolaan risiko bencana
Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman,
progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa
Tabel 3.2
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Kabupaten bantul terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil
Bupati
No
Misi ke- 3
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Pengurangan
angka
pengangguran
Peningkatan akses dan
peluang usaha
masyarakat
Kurangnya keahlian yang
dimiliki pencari kerja
Informasi lowongan pekerjaan
tidak sampai ke pencari kerja
2. Mengurangi
kesenjangan
pendapatan
Peningkatan kualitas
produktivitas masyarakat
Masih banyak perusahaan yang
belum menerapkan upah
minimum kabupaten
Renstra Tahun 2016 - 2021
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi RI dan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY
3.3.1. Agenda dan Sasaran Kementrian Ketenagakerjaan
Agenda dan sasaran Pembangunan Ketenagakerjaan Merupakan bagian dari
agenda dan sasaran pembangunan nasional, Pembanguana bidang ekonomi,
pembanguanan lintas bidang, dan pembangunan wilayah demi terwujudnya Visi dan
Misi pembangunan nasional.
Pembangunan Ketenagakerjaan dalam Kerangka Agenda dan Sasaran Pembanguan
Nasional
Pembangunan Ketenagakerjaan dalam kerangka Agenda Pembangunan
Nasional 2015 – 2019 masuk ke dalam agenda pertama dan ke agenda keenam
dengan sasaran sebagai berikut :
a) Agenda prioritas menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara melalui perlindungan
Hak dan Keselamatan Pekerja Migran yang menghadapi masalah hukum di dalam
dan luar negeri. Sasaran lainya adalah :
1) Terwujudnya mekanisme rekrutmen dan penempatan yang melindungi pekerja
migran;
2) Meningkatnya pekerja migran yang meiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai
dengan kebutuhan pasar;
3) Meningkatnya peran daerah dalam pelayanan informasi pasar kerja dan
pelayanan rekrutmen calon pekerja migran;
4) Tersedianya regulasi yang memberi perlindungan bagi pekerja migran;
b) Agenda prioritas meningkatnya produktifitas rakyat dan daya saing dipasar
internasional yang dilakukan melalui peningkatan daya saing tenag kerja, memiliki
sasaran;
1) Meningkatnya kualitas dan keterampilan pekerja memalui pelaksana pelatihan
tenaga kerja dari 1.921.283 orang pada tahun 2014 menjadi 2.170.377 orang
tahun 2019, serta dengan memperbesar proporsi jumlah tenaga kerja kompeten
dan diakui secara nasional dan internasional memalui serangkaian proses
sertifikasi untuk tenaga kerja berkeahlian tinggi dari 8,4% menjadi 14% dan
tenaga kerja keahlian menengah yang kompeten dari 32% menjadi 42% serta
sertifikasi untuk tenaga krja dari 576.887 menjadi 863.319;
2) Meningkatnya kinerja lembaga pelatihan milik pemrintah untuk menjadi lembaga
pelatihan berbasis kompetensi dari 5% menjadi 25%;
Renstra Tahun 2016 - 2021
3) Mempercepat pelaksanaan perjanjian saling pengakuan (Mutual Recongnition
Arrangment, MRA) yang belum dapat direalisasikan , untuk sektor jasa yang
diperioritaskan, yaitu transportasi udara teknologi ( e-ASEAN) dam jasa logistik;
4) Mengupayakan 7 (tujuh) Sektor industri/perdagangan yang juga diBuka, yaitu
produk berbasis pertanian, elektonik, perikanan, produk berbasis karet, tektis,
otomotif, produk berbasis kayu, untuk melaksanakan MRA;
5) Mengembangkan standar kompetensi regional (regional competency standar
frame work), untuk sektor jasa yang diperioritaskan dalam masyarakat ekonomi
ASEAN;
6) Penerapan KKNI ( Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ) di lembaga
pendidikan/pelatihan untuk mencapai kesetaraan pengakuan, khususnya
lembaga pemerintahan;
7) Tersusunya peraturan Pemerintah dalam rangka pembentukan lembaga
independen pengelolaan dana pengembangan pelatihan;
8) Tersusunya peta kompetensi industri untuk bidang dan sektor jasa konstruksi,
transportasi, pariwisata, industri penelolaan, pertanian-perikanan , industri kretif,
jasa logistik, teknologi komunikasi dan informasi, ( e-ASEN), jasa kesehatan, jasa
pendidikan dan sektor energi, mineral dan kelistrikan.
9) Meningkatnya peringkat daya saing efisiensi pasar tenaga kerja di tingkat
internasional;
10) Meningkatnya jumlah pekerja formal, dari 40,5% tahun 2014 menjadi 51,0%
tahun 2019
Sasaran Utama pembangunan bidang ketenagakerjaan yang hendak dicapai, adalah:
1) Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan sebesar antara 4.0 – 5.0 % pada
tahun 2019.
2) Menfasilitasi Penciptaan kesempatan kerja sebesar 10 juta ( selama 5 tahun )
Untuk mencapai sasaran tingkat pengganguran terbuka dan tingkat kemiskinan di
tempuh langkah langkah kongkrit untuk mendorong terciptanya kesempatan kerja
yang berkualitas di antaranya:
(a) Meningkatkan produktivitas dengan melakukan akselerasi penyerapan
tenaga kerja ke industri yang mempunyai nilai tambah dan produktivitas tinggi
termasuk industri pertanian yang merupakan memberi kesempatan kerja
besar serta industri pengelolahan yang mempunyai potensi dapat
menggerakan pertumbuhan,menciptakan kesempatan kerja dan membawa
perbaikan pada kesejahteraan hidup;
Renstra Tahun 2016 - 2021
(b) Meningkatkan standar hidup pekerja termasuk pekerja miskin, melalui
penyedian lapangan kerja produktif;
(c) Transformasi struktur tenaga kerja dan mempersiapkan insfrastruktur
pengembangan kompetensi pekerja untuk mengubah low – skilled industries
menjadi skill based industries ;
(d) Memberikan insentif bagi investasi yang menciptakan kesempatan kerja yang
besar ( padat pekerja) dan bagi pelaku pada usaha kecil menengah.
Keseimbangan dalam penciptaan lapangan kerja dan perlindungan pekerja
yang memadai akan tercipta bila pertumbuhan ekonomi yang tercipta dapat
memberikan kesempatan kerja yang lebih baik dan tingkat dan tingkat
pendapatan pekerja lebih besar dan lebih merata dalam sektor –sektor
pembangunan.
Nawakerja Ketenagakerjaan
1. Penguatan perencanaan tenaga kerja nasional
2. Percepatan peningkatan kompetensi Tenaga Kerja
3. Percepatan sertifikasi profesi
4. Peluasan kesempatan keja formal
5. Penguatan wirausaha produktif
6. Penciptaan hubungan industrial yang sehat dan poduktif
7. Penegakan hukum ketenagakerjaan
8. Peningkatan perlindungan pekerja migrant
9. Pelayanan ketenagakejaan sederhana, transparan dan akuntabel
3.3.2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY
Visi dan Misi Dinas
Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY 2017 – 2022 adalah
sebagai berikut :
VISI :
“Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”.”
Renstra Tahun 2016 - 2021
MISI :
“ Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan Dan Penghidupan Masyarakat Yang Berkeadilan dan Berkeadaban “
Tabel 3.3
Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Tansmigrasi DIY 2017-2022
VISI : Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja
MISI 1 : Meningkatkan Kualitas Hidup,Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat Yang Berkeadilan dan Berkeadaban
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Menurunnya angka pengangguran terbuka
1. Terwujudnya Kesempatan Kerja
1.1 Meningkatkan kwalitas penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja 1.2 Meningkatkan kwalitas penyelenggaraan transmigrasi
1.1.1 Peningkatan akses angkatan kerja kepada dunia kerja melalui penyelenggaraan bursa kerja dan Informasi pasar kerja 1.1.2 Perluasan kesempatan kerja di dalam dan di luar hubungan kerja 1.1.3 Fasilitasi Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja dan Pekerja Migran Indonesia (Pra dan Purna Penempatan) 1.2.1 Peningkatan kerjasama antar daerah 1.2.2 Peningkatan kwalitas calon transmigran
2. Terwujudnya
Hubungan Industrial Yang Kondusif Untuk Mengembangkan Usaha dan Meningkatkan Kesejahteraan pekerja
2.1 Meningkatkan kualitas perangkat hubungan industrial dan perbaikan iklim ketenagakerjaan 2.2 Meningkatkan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja
2.1.2 meningkatkan kapasitas Serikat Pekerja dan Pengusaha melalui pelatihan, sosialisasi dan penguatan kelembagaan 2.1.2 Peningkatkan kesejahteraan tenaga kerja melalui penerapan sistem pengupahan yang adil dan program perlindungan sosial bagi pekerja 2.2.1 Peningkatkan kwalitas pelayanan dan penerapan Norma Kerja 2.2.2 Peningkatkan kwalitas pelayanan
Renstra Tahun 2016 - 2021
dan penerapan Norma K3 2.2.3 Peningkatan Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk perusahaan dan tempat kerja
3. Meningkatnya Daya Saing Tenaga Kerja
3.1 Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan, pemagangan, standarisasi kompetensi dan pengembangan produktivitas
3.1.1 Peningkatkan Pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada kualifikasi dan okupasi serta pengembangan produktivitas tenaga kerja 3.1.2 Peningkatan kualitas pencari kerja melalui pemagangan 3.1.3 Peningkatkan sertifikasi tenaga kerja dan lulusan pelatihan 3.1.4 Pembinaan lembaga latihan
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dalam ruang wilayah Kabupaten Bantul, perkembangan dan pertumbuhan
Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
1. Keadaan fisik tanah yang meliputi topografi, sungai, geologi, kemampuan tanah
dan sebagainya;
2. Jumlah dan perkembangan penduduk;
3. Kelengkapan fasilitas, utilitas, dan sarana infrastruktur.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
3.1.1 Analisis SWOT
Upaya penanggulangan kemiskinan merupakan amanat konstitusi dalam
rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional yang tercantum di dalam UUD
1945. Upaya Pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan melalui
sejumlah program dan strategi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup
dan taraf kesejahteraannya. Program-program penanganan kemiskinan dan
pengangguran dalam strategi yang dimaksudkan tentu saja memerlukan kerja sama,
dukungan dan sinergi semua pihak baik melalui program sektoral (Pemerintah
Pusat), Pemerintah Daerah, masyarakat maupun dunia usaha.
Renstra Tahun 2016 - 2021
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, salah satu cara untuk membantu
percepatan pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran adalah
membuka peluang bekerja seluas-luasnya bagi masyarakat serta memastikan upah
minimum diterapkan pada semua jenis usaha.
Guna menurunkan jumlah penduduk miskin serta pengurangan pengangguran,
disusunlah strategi pembangunan bidang sosial, ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian serta dilakukan analis kekuatan, kelemahan, ancaman maupun
peluang (SWOT) dalam menjalankan strategi tersebut. Akan diuraikan sebagai
berikut :
(Strength) Kekuatan (Weakness) Kelemahan
1. Adanya komitmen bersama
dalam pelaksanaan pembangunan
bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian
2. Banyaknya penduduk usia kerja
produktif dan berpendidikan tinggi
3. Banyak usaha industri kecil dan
menengah
4. Tersedianya Lembaga Pelatihan
Kerja baik BLK maupun LPTKS
1.Keterbatasan jumlah SDM terutama
tenaga fungsional
2. Kualitas Gedung kantor dan sarana
prasarana yang belum memadai
3. Kualitas Gedung kantor dan sarana
prasarana yang belum memadai
4. Terfokusnya pilihan lokasi calon
transmigran pada lokasi tertentu (data)
5. Belum lengkapnya peraturan
pelaksanaan di daerah yang mendukung
UU Ketenagakerjaan.(data)
Peluang (Oppurtinity) Ancaman (Threat)
1.Kebijakan MEA yang membuka
peluang bagi tenaga kerja trampil
dan berkualitas bekerja di luar
negeri
2.Dana yang tersedia lewat
APBN dan lembaga ekonomi
yang lain;
3.Adanya otonomi daerah yang
luas dan bertanggung jawab;
1. Pengaruh globalisasi di semua sektor
2. Lapangan pekerjaan sektor formal
berkurang akibat melambatnya
petumbuhan ekonomi
3. Kompetisi dengan tenaga asing dengan
diberlakukannya kebijakan MEA
4. Perlindungan TKI di luar negeri masih
rendah
5. Tidak konsistennya daerah tujuan
Renstra Tahun 2016 - 2021
4. Adanya koordinasi lintas
sektoral/dinas terkait;
5. Adanya kerjasama antar daerah
khusunya di bidang
transmigrasi
6. Adanya jaringan kemitraan
antara pemerintah dengan
masyarakat dan lembaga
swadaya masyarakat
(LSM/Organisasi sosial).;
7. Meningkatnya kepedulian
stakeholder terhadap
penyelenggaraan
bidangketenagakerjaan dan
ketransmigrasian;
8. Adanya partisipasi aktif
masyarakat;
9. Tuntutan pelayanan publik yang
semakin tinggi
10. Kepercayaan dan dukungan
Pemerintah Provinsi dan Pusat
12. Keamanan yang kondusif
13.Pertumbuhan industri dan
perkembangan sektor ekonom
14.Prioritas Pertumbuhan
pembangunan nasional
bertumpu pada pertumbuhan
ekonomi
15.Terbukanya Kabupaten dan
Provinsi Luar Jawa untuk
progra Transmigrasi
16.Terbukanya hubungan industrial
yang kondusif dan banyak
perusahaan yang mampu
menyerap tenaga kerja
tansmigrasi terhadap perjanjian
Kerjasama Antar Daerah
6. Terbatasnya quota transmigran yang
diberikan pemerintah pusat.
Renstra Tahun 2016 - 2021
3.1.2 Penetapan Isu Strategis
Setelah melakukan kajian terhadap kondisi Ketenagakerjaan di Kabupaten Bantul
dari berbagai aspek dan berdasarkan Analisis SWOT, dapat dirumuskan beberapa
isu strategis Ketenagakerjaan Kabupaten Bantul. Penentuan isu strategis menjadi
bagian penting bagi keseluruhan penyusunan Rencana Strategis Dinas Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul 2016-2021 karena dari tahap ini akan
diketahui apakah tantangan utama yang harus diselesaikan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap hal-hal yang telah dikemukakan sebelumnya,
serta dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dalam
menentukan isu strategis, maka dapat diidentifikasi isu strategis Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul 2016-2021, sebagai berikut:
1. Peningkatan tenaga kerja yang terampil, produktif, berkompeten dan tesertifikasi.
2. Optimalisasi Balai Latihan Kerja dengan meningkatkan Infrastruktur, sarana
prasarana pelatihan dan kapasitas instruktur.
3. Peningkatan penyerapan tenaga kerja melalui penempatan tenaga kerja dan
perluasan kerja
4. Peningkatan Perlindungan dan kesejahteraan pekerja dan pengusaha
5. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan meningkatnya kapasitas sumberdaya
manusia dan kelembagaan masyarakat transmigrasi
Renstra Tahun 2016 - 2021
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
4.1 TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis dan
permasalahan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun
pilihan-pilihan strategi dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Kriteria suatu rumusan tujuan :
10. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan visi;
11. Untuk mewujudkan suatu misi dapat dicapai melalui beberapa tujuan;
12. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis;
13. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami;
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu
5 (lima) tahun ke depan.
Kriteria sasaran memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1 Dirumuskan untuk mencapai atau menjelaskan tujuan;
2 Untuk mencapai satu tujuan dapat dicapai melalui beberapa sasaran;
3 Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis
4 Memenuhi kriteria SMART-C
Langkah – langkah perumusan tujuan dan sasaran:
1. Merumuskan rancangan pernyataan tujuan dari setiap misi dan melihat kesesuaian
dengan program kepala daerah terpilih;
2. Menguji apakah rancangan pernyataan tujuan dapat memecahkan isu-isu strategis
dalam jangka menengah. Dalam hal pernyataan tujuan belum sepenuhnya
memecahkan isu-isu strategis maka pernyatasan tujuan perlu disempurnakan;
3. Merumuskan rancangan pernyataan-pernyataan sasaran dari setiap tujuan;
Merumuskan rancangan capaian indikator yang terukur dari setiap sasaran, sekurang-
kurangnya memenuhi indikator kunci keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
daerah dan menyelaraskan rancangan pernyataan-pernyataan sasaran dan capaian
indikator yang terukur terhadap pernyataan arah kebijakan dan sasaran RPJMN,
RPJMD Propinsi dan RPJMD Kabupaten.
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN
/SASARAN
Capaian Indikator
Kinerjaa
Target Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat
Meningkatnya jumlah lapangan kerja
Angka Pengangguran 3.00 3,12 2.2 3.00 2.9 2.8 IKU
Terlaksananya penerapan UMK
Upah Minimum Kabupaten 1.297.700 1.404.760 1.527.150 1.578.389 1.679.093 1.773.479 IKU
Renstra Tahun 2016 - 2021
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan
grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Sedangkan arah kebijakan
merupakan pedoman untuk menentukan tahapan pembangunan selama 5 tahun guna
mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Strategi dan arah kebijakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran perangkat daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul Yang Sehat, Cerdas dan sejahtera berdasarkan Nilai-nilai Keagamaan, kemanusiaan dan kebangsaan dalam Wadah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Misi III : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan
jumlah lapangan
pekerjaan
Pelatihan ketrampilan kerja berbasis kompetensi
Meningkatkan daya
saing Tenaga Kerja
Memperluas lapangan pekerjaan
Menciptakan wirausaha
baru
Meningkatkan penempatan tenaga kerja
Penempatan tenaga
kerja
Mengoptimalkan pelayanan perpindahan Transmigrasi
Penempatan
Transmigrasi
Meningkatkan informasi bursa kerja
Tersebarnya informasi
bursa kerja pada
pencari kerja
Terlaksananya
penerapan UMK
Menciptakan
hubungan industrial
yang kondusif
perlindungan dan
pengembangan lembaga
Renstra Tahun 2016 - 2021
Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka
pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi
dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak
terpisahkan. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang
diambil oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka
tersebut, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul merumuskan
strategi dan arah kebijakan perencanaan secara komprehensif untuk mencapai tujuan
dan sasaran yang termuat dalam Rencana Strategis supaya efektif (berdaya guna) dan
efisien (berhasil guna).
Renstra Tahun 2016 - 2021
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Indikasi rencana program prioritas Kabupaten Bantul berisi program-program
baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah maupun untuk
pemenuhan layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah.
Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang
tersedia untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas
yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan
sebagai acuan SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD, termasuk dalam
menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.
Pencapaian target kinerja program (outcome) sesungguhnya tidak hanya
didukung oleh pendanaan yang bersumber dari ABPD Kabupaten Bantul. Namun juga
oleh sumber pendapatan lainnya (APBN, APBD Propinsi DIY dan Sumber-sumber
pendanaan lainnya). Namun demikian, pencantuman pendanaan di dalam Tabel 6..1
hanya yang bersumber dari APBD Kabupaten Bantul.
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif).
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul Tujuan Sasara
n Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik ,efisien dan bebas KKN
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berkualitas
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Capaian nilai akip
80 313.869.044 81 1.427.874.324 82 1.327.524.090 83 2.259.873.455
84
2.361.069.197 85 2.479.122.657
1 Penyediaan Jasa, Peralatan ,dan Perlengkapan Perkantoran
-jumlah
pembayaran
listrik
- - 12 240.276.929 12 277.011.850 12 387.219.095 12
406.580.049 12 426.909.052
jumlah ATK kantor
12 12 12 12
12
Honorarium Pengelolaan keuangan
12 12 12 12
12
-Surat kabar/majalah
12 12 12 12
12
-Peralatan kebersihan dan bahan pembersih
12 12 12 12
12
-pengisian tabung pemadam kebakaran
2 2 2 2 2
-Alat listerik dan elektronik
12 12 12 12
12
-Pajak kendaraan
26 26 26 26
26
-Tabung gas 10
10 10 10
10
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
-Penggandaan 121000
121000
121000
121000
121000 lbr
-Perangko, material,dan benda pos
1150
1150
1150
1150
1150
-pembayaran Telepon -Cetak
12 12 12 12
12
2 Penyediaan Rapat-rapat, koordinasi dan konsultasi
- - 1.133.933.923 986.438.000 1.652.081.235 1.734.685.297 1.821.419.562
-Jumlah snack
dan minum kegiatan
285
285
285
285
285
-jumlah Perjalanan luar daerah
190
190
190 190
190
-jumlah Perjalanan dalam daerah
1390
1390
1390
1390
1390
-jumlah makan dan minum
3 Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran
- - 53.663.472 64.074.240 67.277.952 70.641.850 74.173.942
-Jumlah
honorarium tenaga tidak tetap
228
228
228
228
228
-Jumlah premi asuransi kesehatan
228
228
228
228
228
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
-Jumlah premi asuransi ketenagakerjaan
228
228
228
228
228
4 Penyedia jasa surat menyurat
Tersedianya jasa surat menyurat
12 bulan
4.399.500 - - - - - - - - - - -
5 Penyediaan jasa komunikasi SDA, Listrik
Tersedianya jasa komunikasi SDA, Listrik
12 bulan
63.232.422 - - - - - - - - - - -
67 Penyediaan jasa Pemeliharaan Perijinan Kendaraan Dinas/Oprs
Tersedianya jasa Pemeliharaan Perijinan Kendaraan Dinas/Oprs
12 bulan
5.040.500 - - - - - - - - - - -
8 Penyediaan jasa kebersihan
Tersedianya jasa kebersihan
12 bulan
53.076.736 - - - - - - - - - - -
9 Penyediaan alat tulis kantor
Tersedianya alat tulis kantor
12 bulan
9.756.400 - - - - - - - - - - -
10 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
12 bulan
22.904.000 - - - - - - - - - - -
11 Penyediaan instalasi bangunan kantor
Tersedianya instalasi bangunan kantor
12 bulan
14.007.000 - - - - - - - - - - -
12 Bahan bacaan dan peraturan per undang-undangan
Tersedianya Bahan bacaan dan peraturan per undang-undangan
12 bulan
3.240.000 - - - - - - - - - - -
13 Penyediaan bahan logistik
Tersedianya bahan logistik
12 bul
2.292.800 - - - - - - - - - - -
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
kantor kantor an
14 Belanja makan dan minum rapat
Tersedianya makan dan minum rapat
12 bulan
9.999.950 - - - - - - - - - - -
15 Rapat koordinasi dan konsultasi ke Luar Daerah
Tersedianya Rapat koordinasi dan konsultasi ke Luar Daerah
12 bulan
24.427.400 - - - - - - - - - - -
16 Rapat koordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah
Tersedianya Rapat koordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah
12 bulan
1.457.000 - - - - - - - - - - -
17 Jasa administrasi keuangan
Tersedianya Jasa administrasi keuangan
12 bulan
53.161.600 - - - - - - - - - - -
18 Penyediaan jasa keamanan
Tersedianya jasa keamanan
12 bulan
46.873.736 - - - - - - - - - - -
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik ,efisien dan bebas KKN
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berkualitas
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase cakupan pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
92 725.830.341 95 1.025.384.233 98
617.872.800 100
1.028.289.000
100
1.074.335.148
100 1.128.051.906
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
1. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
Jumlah pengadaan peralatan dan perlengkapan
- - 42 unit
603.182.000 42 unit
250.000.000 42 unit
456.987.810 42 unit
479.837.201 42 unit
503.829.061
2 Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor
Jumlah gedung bangunan
- - 4 unit
154.622.000 4 unit
105.000.000 4 unit
120.000.000 4 unit
126.000.000 4 unit
132.300.000
3 Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah kendaraan dinas
- - 12bulan
237.856.733 12bulan
250.000.000 12bulan
260.250.000 12bulan
275.625.000 12bulan
289.406.250
4 Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Jumlah pemeliharaan peralatan dan perlengkapan
- - 12bulan
29.723.500 12bulan
12.872.800 12bulan
13.516.440 12bulan
14.192.262 12bulan
14.901.875
5 Pemeliharaan bangunan rumah dinas
Jumlah rumah dinas
2 unit
5.000.000 - - - - - - - - - - -
6 Pemeliharaan bangunan gedung kantor/tempat kerja
Jumlah gedung 2 unit
19.4141.000 - - - - - - - - - - -
7 Pemeliharaan rutin/berkala AC, suku cadang,Minyak pelumas
Jumlah kendaraan
12 unit
212.183.341 - - - - - - - - - - -
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
8 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah pemeliharaan peraltan kantor
12 unit
27.985.000 - - - - - - - - - - -
9 Peralatan dan mesin / pengadaan alat kantor
Jumlah pengadaan
1 paket
28.6521.000 - - - - - - - - - - -
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik ,efisien dan bebas KKN
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang berkualitas
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Cpaian nilai evaluasi kinerja
78 27.150.500 79 28.880.000 80
15.375.000 81 189.225.000
82
197.698.379
83 207.583.298
1 Penyusunan laporan capaian kinerja, keuangan, barang, kepegawaian dan ketatausahaan
Jumlah dokumen
- - 5 28.880.000 5 15.375.000 5 35.445.926 5 37.218.223 5 39.079.134
Penyusunan laporan capaian kinerja, dan Ikhtisar/Realisasi Kinerja SKPD
Kelancaran tugas dinas
100 %
27.150.500 - - - - - - - - - -
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
Mengurangi angka pengangguran
Meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Presentase Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
70 560.903.080 72 2.791.666.880 75 1.810.581,000 77 2.084.536.000 80
2.177.880.239 85 2.286.774.251
1 Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan bagi Pencari Kerja
Jumlah peserta pelatihan
274.388.4780 1.325.960.264 - - - - - - - -
2 Rehabilitasi sedang/berat Sarana dan Prasarana BLK
Jumlah rehab sarana dan prasarana BLK
- - 698.093.366 - - - - - - - -
3 Kegiatan Pembinaan LPK
Jumlah LPK 10 227.365.650 10 199.775.000 10 319800000 10
335790000 10 352579500
4 Pemberdayaan Wirausaha Bagi Lulusan Pelatihan
Jumlah peserta Pemberdayaan Wirausaha Bagi Lulusan Pelatihan
50 47.395.000 50 46.810.000 50 80240000 50
84252000 50 88464600
5 Pemagangan / OJT Mantan Peserta Pelatihan Di Perusahaan
Jumlah peserta pemagangan
111.100.000 100
111.099.600 100
177.975.000 100
192648750 100
202281188 100 212395247
6 Uji Kompetensi peserta latihan di BLK
Jumlah peserta UJK
24 117.888.500 24 48.575.000 24 188961150 24
198409208 24 208329668
7 Pengukuran Produktifitas
Jumlah kegiatan
20 15.661.500 28.350.000 20 26250000 20
27562500 20 28940625
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
Tenaga Kerja pengukuran Produktifitas Tenaga Kerja
8 Sosialisasi dan Pelatihan Tentang Produktifitas Tenaga Kerja
Jumlha kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Tentang Produktifitas Tenaga Kerja
220
249.203.000 220
234.850.000 220
262500000 220
275625000 220 289.406.250
9 Pelatihan Menjahit
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 64 181.728.000 64 273.052.000 64
381.976.842 64 401.310.485
10 Pelatihan Mekanik
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 48 141.086.000 48 273.052.000 48
273.052.000 48 273.052.000
11 Pelatihan Teknisi
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 32 90.724.000 32 273.052.000 32
273.052.000 32 273.052.000
12 Pelatihan Meubelair
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 32 96.724.000 32 273.052.000 32
273.052.000 32 273.052.000
13 Pelatihan Juru Las
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 32 96.724.000 32 273.052.000 32
273.052.000 32 273.052.000
14 Pelatihan Software
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 32 88.724.000 32 273.052.000 32
273.052.000 32 273.052.000
15 Pelatihan Tata Boga
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 96 273.052.000 96 273.052.000 96
273.052.000 96 273.052.000
16
Pelatihan Batik Tulis
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 16 45.562.000 16 273.052.000 16
273.052.000 16 273.052.000
17 Pelatihan Bahasa Inggris
Jumlah peserta pelatihan
- - - - 16 59.922.000 16 93.332.000 16
93.332.000 16 93.332.000
Mengurangi angka pengangguran
Meningkatkan jumlah lapangan
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Persentase pencari kerja yang menyerap informasi bursa kerja
75 61.413.745 77 182.895.900 80 200.943.500 82 543.425.000 85
567.759.237 87 596.147.199
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
pekerjaan
1 Penanggulangan Permasalahan Ketenagakerjaan
Jumlah penaanggulangan masalah
19.988.345 5.006.500 10 8.843.500 10 98.31.250 10
10.838.952 10 11.380.900
2 Penyusunan dan Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja
Jumlha sosialisasi Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja
41.425.400 17 176.635.400 17 192.100.000 17 206.456.250 17
216.779.063 17 227.618.016
Mengurangi angka pengangguran
Meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan
Program Transmigrasi Umum
60
Persentase penempatan transmigrasi
60 955.540.194 63 330.962.650 65 516.849.500 67 799.259.000 70
879.184.900 72 967.103.390
1 Penyuluhan, Pengarahan dan Penempatan Transmigrasi
Jumlah kk penempatan transmigrasi
955.540.194 12 kk
330.962.650 50 kk
516.849.500 50 kk
799.259.000 50 kk
879.184.900 50 kk
967.103.390
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
Meningkatkan pendapatn masyarakat
Meningkatnya UMP kabupaten
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Meningkatnya KHL
1.297.700
436.454.501 1,404.760
716.951.400
1.489.046
867.360.100 1.578.389
923.964.500 1.673.093
965.339.061 1.773.479
1.013.606.015
1 Penyelesaian Prosedur, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Jumlah penyelesaian perselisihan HI
50 105.533.500 50 258.647.000 50 309.245.738 50
324.708.024 50 340.943.426
2 Penyelesaian Prosedure Pemberian Perlindungan Hukum dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Jumlah peserta sosialisasi jamsostek
9 76.264.000 64.375.000 240
75.245.625 240
79.007.906 240 82.958.302
3 Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan Tentang Ketenagakerjaan
Jumlah perusahaan yang disosialisasi
33 54.531.45 55.291.500 250
64.656.113 250
67.888.918 250 71.283.364
4 Pendampingan Dewan Pengupahan
Jumlah lembaga yang didampingi
3 98.656.400 113.550.000 163.559.183 163.559.183 180.323.999
5 Pemberdayaan Lembaga Kerjasama Tripartit Daerah
Jumlah peserta kegiatan sosialisasi
2 64.937.800 160
77.000.000 160
96.547.028 160
101.374.379 160 106.443.098
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp pelaksanaan LKS bipartit
6 Bimbingan Teknis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Jumlah peserta bimtek
54 92.198.000 300
72.105.000 300
85.498.875 300
89.773.819 300 94.262.510
7 Peningkatan Kesejahteraan Pekerja
Jumlah pekerja yang terlibat
4 101.750.250 1000
122.857.500 1000
204.746.378 1000
214.983.696 1000 225.732.881
8 Sinergitas Sarana Persyaratan Kerja
Jumlah pekerja yang mengikuti sosialisasi
50 24.941.500 50 34.060.000 - - - - - -
9 Pendampingan Pembuatan Persyaratan Kerja
Jumlah Owner dan HRD yang didampingi
50 35.264.500 220
34.274.100 220
90.000.000 220
100.000.000 220 120.000.000
10 Pemberdayaan Sarana Kesejahteraan Kerja
Jumlah peserta Pendampingan dan Pembinaan
100
62.874.000 100
35.200.000 180
40.902.750 180
42.947.888 180 45.095.282
Program Penempatan Tenaga Kerja
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan
75 248.828.194 77 343.379.700 80 558.444.480 82 360.000.000 85
376.578.000 87 394.926.607
1 Penyuluhan Ketenagakerjaa
Jumlah penyuluhan
- - - - 18 ka
106.650.000 18 kal
111.982.500 117.581. 18 kali
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
n
kettenagakerjan li i
2 Penempaan Pencari Kerja Melalui AKL, AKAD, AKAN
Jumlah penempatan tenaga kerja
2650
344.206.200 2700
451.794.480 2700
2700
2700
Program Perluasan Kerja
Persentase tenaga kerja yang berwirausaha
62 12.563.630.499 65 14.845.976.050 67 18.053.040.000 70 18.981.365.000 72
19.831.338.839 75 20.822.095.781
1 Kegiatan Terapan Teknologi Tepat Guna
Jumlah peserta kegiata TTG
- - 40 97.661.000 40 100.000.000 40 100.000.000 40
100.000.000 40 100.000.000
2 Kegiatan Padat Karya Produktif dan Infrastruktur
-Jumlah lokasi -jumlah tenaga kerja yang terserap
12.563.630.499 14.278.355.800 -178 lokasi -4628 orang
17.800.000.000 178
17.800.000.000 178
17.800.000.000 178 17.800.000.000
3 Pemanduan dan Pembinaan Usaha Tenaga Kerja Lansia dan
Jumlah peserta Kegiatan
- - 60 66.000.000 60 66.000.000 60 66.000.000 60
66.000.000 60 66.000.000
Renstra Tahun 2016 - 2021
Tujuan Sasaran
Urusan, Bidang, Urusan Program dan Kegiatan
IndiKator Kinerja Program (outcame) dan kegiatan (output)
Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendaanaan Perangkat Daerah Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
Penyandang Cacat
4 Pemanduan dan Pembinaan Usaga Tenaga Kerja Terdidik dan Mandiri
Jumlah peserta kegiatan
- - 60 403.486.750 60 87.040.000 60 87.040.000 60
87.040.000 60 87.040.000
Kerjasama Informasi Dengan Mas Media
10 107.628.875 2 25.000.000
Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
Jumlah kegiatan bantul expo
10 107.628.875 2 25.000.000 - - - - - - - - -
Renstra Tahun 2016 - 2021
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul dalam 5 tahun mendatang sebagi komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2016-2021. Indikator kinerja Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bantul yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD disajikan pada tabel berikut:
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja
Realisasi Indikator Kinerja
Target Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Capaian Nilai Akip
80 81 82 83 84 85 85
2 Cakupan Pemenuhan saran dan prasrana dan aparatur
92 95 98 100 100 100 100
3 Capaian Nilai Evaluasi Kinerja
78 79 80 81 82 83 83
4 Persentase Tenga Kerja Yang Mendapatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi
70
72 75 77 80 85 85
5 Persentase Pencari kerja yang menyerap informasi bursa kerja
75 77 80 82 85 87 87
6 Penetapan Nilai KHL (Kebutuhan Layak Hidup)
1297700
1404760
1570150
1578389
1673093
1773479
1773479
7 Persentase Penempatan transmigrasi
60 63 65 67 70 72 72
Renstra Tahun 2016 - 2021
No Indikator Kinerja
Realisasi Indikator Kinerja
Target Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
8 Persentase Tenaga kerja yang ditempatkan
75 77 80 82 85 87 87
9 Persentase Tenaga kerja yang berwirasaha
62 65 67 70 72 75 75
Tabel 7.2 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada SDGs
Indikator Kinerja
Program/Kegiata
n Realisasi Indikator
Kinerja Target Indikator Kinerja
Kondisi
Kinerja
pada
Akhir
Periode
RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021
Persentase tenaga kerja yang berwirausaha
65 67 70 72 75 75
Jumlah Wirausaha yang mengikuti pelatihan Penerapan Tehnologi Tepat Guna bagi Wirausaha
40 40 40 40 40 40
Jumlah sarana fisik infrastruktur yang sederhana yang terbangun
142 178 178 178 178 178
Jumlah Tenaga
Kerja Lansia
dan
penyandang
disabilitas yang
terbina
60 60 60 60 60 60
Jumlah peserta
tenaga kerja
terdidik dan
mandiri
yang terbina /
60 60 60 60 60 60
Renstra Tahun 2016 - 2021
terlatih
Persentase
tenaga kerja yang
ditempatkan
77 80 82 85 87 87
Jumlah pencari
kerja terdaftar
yang
ditempatkan
2650 2700 2700 2700 2700 2700
Penetapan Angka
KHL (Kebutuhan
Hidup Layak)
1.404.76
0
1.570.15
0
1.578.38
9
1.673.09
3
1.773.47
9
1.773.47
9
Jumlah mediasi
penyelesaian
perselisihan HI
dan mogok
kerja
50 65 50 50 50 50
Jumlah peserta
sosialisai
tentang hukum
ketenagakerjan
dan
penyelesaian
perselisian HI
240 240 240 240 240 240
Jumlah peserta
sosialisasi
peraturan
pelaksanaan
ketenagakerjaa
n
250 250 250 250 250 250
Fasilitasi
Dewan
Pengupahan
Kabupaten
3 3 3 3 3 3
Jumlah peserta
kegiatan
sosialisasi
pelaksanaan
LKS bipartit
160 160 160 160 160 160
Jumlah peserta
Bimtek
penyelesaian
perselisihan
industrial
300 300 300 300 300 300
Jumlah peserta
peringatan Hari
Buruh
Internasional
(May Day)
1000 1200 1200 1200 1200 1200
Renstra Tahun 2016 - 2021
Jumlah
kegiatan
pelaksanaan
sarana
hubungan
industrial di
perusahaan
50 50 0 0 0 0
Jumlah peserta
sosialisasi
pendampingan
pembuatan
Persyaratan
kerja
120 120 120 120 120 120
Jumlah peserta
Pendampingan
dan Pembinaan
SP/SB, dan
Sosialisasi
BPJS Kepada
Karyawan
Perusahaan
180 180 180 180 180 180
Persentase
penempatan
transmigrasi
65 67 70 72 72
Jumlah KK
yang
ditempatkan
12 28 30 30 30 30