Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

23
Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa Posted by: redaksi 28 January 2013 in Wacana Leave a comment Oleh Budi Susilo Peran pemuda dan Mahasiswaamatlah penting dalam rangka pembangunan daerah, bangsa dan negara karena memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial, ekonomi dan politik. Demi kemajuan bangsa dan negara dalam melakukan terobosan terobosan sikap kritis dan progresif seorang pemuda sangat diharapkan. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap Pemuda dan Mahasiswa dalam memperjuangkan pembangunan Bangsa. , bahwa dari dahulu sampai sekarang Mahasiswa dan Pemuda selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari unsur-unsur pelaku perubahan di negeri ini. Sebut saja sejak masa Kebangkitan Nasional 1920, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, hingga masa awal Orde Baru 1966 dan Orde Reformasi 1998, Mahasiswa senantiasa memberi kontribusi positif serta memberi warna benderang terhadap dinamika perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia. Dalam proses pembangunan bangsa, Mahasiswa dan Pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional. Melihat dewasa ini mahasiswa di USM banyak yang apatis dari pada yang peduli terhadap kmajuan bangsa ini kenapa saya bilang begitu? Karena mereka sering ber gembar –gembor tengtang kebobrokan bangsa ini, padahal jika bicara bebas atau waktu nongkrong saja mereka membicarakan tentang korupsi, ketidak adilan hukum dan lain sebagainya. Tapi ketika mulai diajak aktiv dan di adakan forum diskusi Mahasiswa yang mau mengikuti hanyalah beberapa orang dan bisa dihitung dengan jari, Jadi heran apa sih yang terjadi pada mahasiswa sekarang ini? Padahal terciptanya pmikiran – pemikiran yang bagus dari mahasiswa adalah melalui diskusi – diskusi antar mahasiswa maka disitu akan memunculkan solusi bangus untuk membenahi

description

kk

Transcript of Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Page 1: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan BangsaPosted by: redaksi 28 January 2013 in Wacana Leave a comment

Oleh Budi Susilo

Peran pemuda dan Mahasiswaamatlah penting dalam rangka pembangunan daerah, bangsa dan negara karena memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial, ekonomi dan politik. Demi kemajuan bangsa dan negara dalam melakukan terobosan terobosan sikap kritis dan progresif seorang pemuda sangat diharapkan.

Sudah menjadi kewajiban bagi setiap Pemuda dan Mahasiswa dalam memperjuangkan pembangunan Bangsa. , bahwa dari dahulu sampai sekarang Mahasiswa dan Pemuda selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari unsur-unsur pelaku perubahan di negeri ini. Sebut saja sejak masa Kebangkitan Nasional 1920, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, hingga masa awal Orde Baru 1966 dan Orde Reformasi 1998, Mahasiswa senantiasa memberi kontribusi  positif serta memberi warna benderang terhadap dinamika perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia. Dalam proses pembangunan bangsa, Mahasiswa dan Pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional.

Melihat dewasa ini mahasiswa di USM banyak yang apatis dari pada yang peduli terhadap kmajuan bangsa ini kenapa saya bilang begitu? Karena mereka sering ber gembar –gembor tengtang kebobrokan bangsa ini,  padahal jika bicara bebas atau waktu nongkrong saja mereka membicarakan tentang korupsi, ketidak adilan hukum dan  lain sebagainya. Tapi ketika mulai diajak aktiv dan di adakan forum diskusi Mahasiswa yang mau  mengikuti hanyalah beberapa orang dan bisa dihitung dengan jari, Jadi heran apa sih yang terjadi pada mahasiswa sekarang ini? Padahal terciptanya pmikiran – pemikiran yang bagus dari mahasiswa adalah  melalui diskusi –  diskusi antar mahasiswa maka disitu akan memunculkan solusi bangus untuk membenahi atau i kut memberi solusi demi kemajuan bangsa kelak. Menurut kenyataan yang sudah terjadi, pemimpin – pemimpin bangsa ini terlahir dari aktivis mahasiswa dan pemuda – pemuda yang pnya nyali pada zamannya. Seperti yang di bilang oleh nbso orang – orang hebat di negri ini misal ; Dalam acara di televisi suwasta Dahlan Iskan (mentri BUMN), berkata “ bedanya mahasiswa yang aktivisdengan mahasiswa yang kutu buku, yang aktivis kelak di kemudian hari akan lebih sukses dan mengerti  permasalahan – permasalahan” ,  Mahfud MD (ketua Mahkamah Konstitusi) berkata “ saya jadi aktivis slama jad i mahasiswa dan juga saya belajar dan dapat nilai memuaskan”. Abraham Samad ( ketua KPK) berkata “ kita harus bangga menjadi aktivis, saya bisa terpilih menjadi ketua KPK karena saya mantan  Aktivis”. Orang – orang hebat ini semua berawal dari keaktivan mereka saat muda dan mnjadi Mahasiswa.  Jadi kenapa saya anggap mahasiswa dan pemuda itu mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa? Karena saat muda saat menjadi mahasiswa adalah masa – masa untuk  menggembangkan  kereatifitas dan  pemikiran yang bersifat memberi solusi dalam setiap masalah, karena memiliki kemampuan dan kekuatan, terlebih yang mahasiswa di dukung dengan ilmu pngetahuan dan teknologi yang sekarang terbilang canggih yang didapatkannya dari bangku pendidikan. Apa lagi telah dibentuknya sekarang Undang –

Page 2: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Undang Kepemudaan UU 40/2009. Pengembangan, kreatifitas dan kegiatan kepemudaan  yang  positif  pastilah dilindungi Undang – Undang.

Page 3: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

FUNGSI DAN KONTRIBUSI MAHASISWA TERHADAP MASYARAKAT (FIUDIN) TEKNIK UMK

Manusia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini. Dia harus berinteraksi dengan orang lain. Mengapa demikian? Karena manusia itu makhluk sosial. Dia secara individual merupakan bagian dari orang lain. Maka, mau tidak mau kita sebagai manusia harus srawung dengan orang lain.

Salah satu cara berhubungan dengan orang lain adalah melalui organisasi. Melalui organisasi, kita mampu mengolah diri dengan benar, baik secara naluriah maupun fitrah.

Bukti telah banyak di depan mata. Orang-orang yang sukses sebagai pemimpin, pengusaha, atau status sosial yang mapan lainnya, pasti dulunya mereka pernah mengenyam pahit manisnya berorganisasi. Mereka banyak makan asam garam dalam organisasi itu. Sebut saja Gus Dur salah satunya.

Mengapa organisasi demikian penting bagi kita, terutama di zaman yang mendunia (global) saat ini? Itu tidak lain karena dalam berorganisasi kita akan terasah dan terlatih untuk hidup berjamaah dengan orang lain, baik suka maupun duka. Di suatu organisasi itulah tercampur secara alamiah berbagai perilaku dan sifat masing-masing anggota. Ada yang egois, namun ada pula yang sosial. Ada yang pendiam, tapi ada pula yang cerewetnya minta ampun.

Nah, dalam kebersamaan di organisasi itulah, akan terbentuk secara alami manusia yang sempurna dalam arti psikologis. Yakni, manusia yang mampu kapan saatnya menempatkan posisi dirinya sebagai individu dan kapan pula dia harus lebih mementingkan kepentingan organisasi demi kepentingan bersama pula.

Untuk mencapai nikmatnya manfaat berorganisasi itu memang butuh proses yang panjang dan lama. Tidak bisa kita hanya berorganisasi dalam beberapa bulan lalu menuntut kematangan pribadi seperti yang diuraikan tersebut.

Page 4: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara-cara berorganisasi yang baik. Berikut beberapa cirinya. Pertama, organisasi harus memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya. Untuk saat ini, setiap organisasi yang modern pasti menuntut para anggotanya memiliki KTA (kartu tanda anggota). Maka, tidak dibenarkan istilah ”Romli” atau “rombongan liar” yang merupakan kumpulan dari ”Talap” alias “anggota gelap” dari sebuah ”OTB” singkatan dari “organisasi tanpa bentuk”.

Kedua, organisasi harus memiliki pula identitas yang jelas tentang keberadaannya dalam masyarakat. Artinya, jelas di mana alamat kantornya. Tampak pula aktivitas sehari-hari kantor tersebut dalam menjalankan roda organisasi. Ada pula nama, lambang, dan tujuan organisasi yang termuat dalam AD (anggaran dasar) dan ART (anggaran rumah tangga).

Demikian pula struktur organisasinya. Masih banyak lagi yang bisa membuktikan keberadaan organisasi itu di mata masyarakat. Jika identitas tak jelas, maka jangan salahkan masyarakat bila menaruh curiga terhadap organisasi itu.

Ketiga, organisasi harus memiliki pemimpin serta susunan manajemen yang juga jelas pembagian tugasnya. Masing-masing bagian, divisi, maupun seksi juga aktif memainkan perannya. Jadi, sangat ganjil dan dipastikan ”sakit parah” jika organisasi itu yang tampak paling aktif adalah ketuanya sehingga tampak seperti pertunjukan sirkus one man show dalam manajemen organisasi itu.

Keempat, dalam setiap aktivitas organisasi harus mengacu pada manajemen yang sehat. Misalnya, ada tiga tahapan dalam menjalankan roda organisasi, yaitu planning (peren-canaan), action (pelaksanaan), dan evaluation (penilaian). Ketiga tahapan itu selalu dimusyawarahkan dan melibatkan sebanyak mungkin anggotanya, terutama saat melewati tahap action.

Dalam manajemen itu, yang juga harus mendapat perhatian serius adalah administrasi. Surat bernomor, kop surat, dan ciri-ciri administrasi lainnya yang lazim ada di sebuah organisasi.

Page 5: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Kelima, organisasi harus mendapat tempat di hati masyarakat sekitarnya. Artinya, organisasi itu dirasakan benar manfaatnya bagi masyarakat. Maka, kegiatan organisasi dituntut untuk mengakar kepada kebutuhan anggota khususnya, bahkan untuk masyarakat di sekelilingnya.

Jika kelima syarat organisasi sehat itu sudah ada, maka janganlah ragu untuk berkiprah di organisasi itu. Ikutlah secara aktif di dalam organisasi itu apa pun peran atau tugas yang diberikan ketua atau atasan langsung Anda. Ingatlah, sekecil apa pun peranan Anda di suatu organisasi dan Anda berhasil menjalankan amanat itu, berarti Anda memiliki andil dalam menghidupkan organisasi tersebut. Anda harus bangga bahwa ternyata Anda masih bermanfaat bagi organisasi. Itu juga berarti Anda bermanfaat bagi orang lain yang ada di organisasi. Kalau Anda sukses menjalankan tugas yang kecil tadi, pasti pemimpin Anda akan memberikan amanat yang makin besar dari waktu ke waktu. Bahkan, bukan suatu hal yang mustahil jika nanti Anda sendirilah yang memimpin organisasi itu. Modal pengalaman memimpin organisasi tadi pasti akan bermanfaat bagi Anda dalam terjun di organisasi kemasyarakatan yang lebih besar. Percayalah!

Akhirnya, selamat berhikmat dalam organisasi. Semoga Anda menuai manfaat dari hikmat berorganisasi itu kelak bila hidup di tengah-tengah masyarakat, baik lingkup desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, negara, bahkan tingkat dunia. Amin.

posisi Peran, Fungsi, dan Kontribusi Mahasiswa terhadap Masyarakat

“Berikanlah aku lima pemuda, niscaya aku akan merubah dunia.” Itulah kiranya perkataan yang terucap dari lisan presiden pertama kita, Soekarno. Ketika muda, Soekarno amat peduli dengan permasalahan bangsa. Beliau berusaha mencari jalan keluar untuk menentang penjajahan asing yang menyengsarakan rakyat. Semangat dan keberaniannya dalam perjuangan menuju kebangkitan bangsa perlu ditiru mahasiswa di masa kini. Pidatonya yang berjudul

Page 6: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

“Indonesia Menggugat” adalah sebagian kecil karya yang berpengaruh dalam kebangkitan bangsa ini. Soekarno berhasil meraih cita-cita kemerdekaan Indonesia karena memegang teguh idealisme, integritas dan konsistensi perjuangan yang tidak pernah gentar terhadap kekejaman dari kekuasaan penjajah yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat. Pola pikir dan sikap mental founding fathers sangat perlu dimiliki oleh generasi muda saat ini terutama mahasiswa.

Mahasiswa adalah iron stock. Iron stock itu diartikan bahwa mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan moralitas baik yang nantinya dapat menggantikan generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, dan harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua kepada golongan muda. Oleh karena itu, kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.

Dalam konsep Islam sendiri, peran pemuda sebagai generasi pengganti tersirat dalam QS Al-Maidah: 54, yaitu pemuda sebagai pengganti generasi yang sudah rusak dan memiliki karakter mencintai dan dicintai, lemah lembut kepada orang yang beriman, dan bersikap keras terhadap kaum kafir yang memerangi. Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda depan perubah kondisi bangsa. Lantas sekarang apa yang kita bisa lakukan dalam memenuhi peran iron stock tersebut? Jawabannya tak lain adalah dengan memperkaya diri kita dengan berbagai pengetahuan, baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan. Kita juga diharuskan untuk mempelajari berbagai kesalahan yang pernah terjadi pada masa generasi sebelumnya. Kemudian ada pertanyaan, kenapa harus iron stock? kenapa bukan golden stock yang mungkin lebih bagus dan mahal? Mungkin didasarkan atas sifat besi itu sendiri yang akan berkarat dalam jangka waktu lama, sehingga diperlukanlah penggantian dengan besi-besi baru yang lebih bagus dan kokoh. Hal itu sesuai dengan kodrat manusia yang memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran.

Page 7: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Secara fitrah, masa-masa mahasiswa merupakan jenjang kehidupan manusia yang paling optimal dalam akselerasi kebangkitan masyarakat. Peran sosial yang tercermin dalam kepekaan tinggi terhadap lingkungan, banyak dimiliki mahasiswa. Pemikiran politik kritis terhadap pemerintahan sangat didambakan oleh rakyat. Di mata masyarakat, mahasiswa seringkali disematkan dengan nama agent of change (agen perubahan). Ketika masyarakat terkungkung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Mereka juga motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan.

Sebagai mahasiswa, selain memiliki kelebihan intelektulalitasnya, kita juga mendapat kesempatan untuk mendalami ilmu yang tidak semua orang mendapatkannya. Mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan lebih luas lagi yang didapatkan dari kesempatannya untuk menjangkau pustaka-pustaka yang ada di kampus maupun dengan kesempatannya yang lebih mudah, misalnya bertemu dengan tokoh-tokoh (stakeholder) kampus dan masyarakat. Dinamika kampus juga mampu memberi hal positif karena kampus terdiri dari mahasiswa yang beranekaragam asal, latar belakang, agama, pandangan politik, kondisi finansial, dan lain-lain. Itulah sebabnya mengapa kampus diistilahkan sebagai miniatur negara, sehingga mahasiswa akan dapat lebih menghormati akan keragaman yang ada di dalam masyarakat nantinya.

Namun mahasiswa sering terjebak dalam kondisi dimana statusnya dalam kampus hanya diartikan sempit dengan berkutat pada dunia kampus saja. Mahasiswa seperti itu menganggap bahwa tugasnya adalah sekedar belajar di kampus untuk pada akhirnya mencapai nilai IPK yang tinggi. Jika memang seperti itu kondisinya, maka akan sangat sia-sia kelebihan yang dimiliki mahasiswa.

Sebenarnya memang tidak salah sebagai mahasiswa kita memiliki beban untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapat nilai yang baik sebagai tanggung jawab terhadap orangtua yang telah membiayai kita dan sebagai syarat untuk meniti karier setelah lulus. Akan tetapi, harus diingat bahwa tanggung jawab mahasiswa tidak hanya itu saja. Menjadi seorang mahasiswa tidak lantas terlepas dari dunia di luar kampus. Mahasiswa masih memiliki banyak tanggung jawab lain yang harus dipenuhi. Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi kepada masyarakat, di mana mahasiswa

Page 8: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

harus memiliki kepekaan untuk berkontribusi terhadap permasalahan yang terjadi di luar dirinya maupun kegiatan kampus, baik itu masyarakat umum di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitarnya atau bahkan permasalahan bangsanya. Terlebih lagi bagi mereka yang berkuliah di universitas negeri, di mana kampusnya dibangun dengan uang masyarakat kecil. Sudah sepatutnya mahasiswa itu lebih memiliki tanggung jawab kepada masyarakat. Untuk itu, sebagai mahasiswa, kita diharapkan mempunyai andil dan kontribusi nyata terhadap masyarakat.

Lantas, kontribusi seperti apa yang dapat dilakukan mahasiswa untuk masyarakat? Ada banyak kontribusi yang dapat dilakukan mahasiswa untuk masyarakat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kontribusi terpenting yang harus dilakukan mahasiswa adalah belajar dan mengasah kemampuannya sebaik mungkin dalam bidang/jurusan masing-masing. Jika hal itu dilakukan secara sungguh-sungguh, maka diharapkan ia mampu mengimplementasikan ilmunya dalam masyarakat dan memberi manfaat bagi orang banyak. Sebagai contoh, mahasiswa jurusan ilmu pemerintahan, disiplin ilmu pascalulus nanti dapat dimanfaatkan untuk mengupayakan proses penyelenggaraan good governance (tata pemerintahan yang baik), pemberdayaan masyarakat, menjaga etika, norma dan moralitas, meningkatkan SDM dan pendidikan masyarakat.

Di samping itu, seorang mahasiswa dapat berkontribusi dengan kemampuan intelektualnya sehingga memberi perubahan kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik. Ini dapat dilakukan ketika masih menjadi mahasiswa. Hal penting yang tidak bisa dilupakan adalah bahwa mahasiswa dapat berkontribusi sebagai alat social control (kontrol sosial). Ia memiliki keleluasaan untuk memberi kendali dan kritik terhadap pemerintah maupun masyarakat di saat terjadi pelanggaran dan ketidakadilan yang merugikan kepentingan masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa sebagai mahasiswa tidak hanya belajar saja, tetapi juga harus mampu memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat tanpa melupakan tugasnya sebagai mahasiswa. Jadi, pada intinya harus tercipta keseimbangan antara akademik dan sosial pada mahasiswa, sehingga nantinya mampu menghadapi kehidupan masyarakat yang sesungguhnya serta berkontribusi penuh di dalamnya.

Bagaimanakah mereposisi/memposisikan kembali peran mahasiswa?

Page 9: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Peran mahasiswa dalam perjalanan bangsa Indonesia sangat besar dan penting, seperti yang telah dipaparkan di atas, namun sebagian besar mahasiswa masih berpikiran sempit. Oleh karena itu, mahasiswa harus mengubah mindset (pemikirannya) yang sempit menjadi terbuka, kritis, dan memiliki empati terhadap masalah-masalah bangsa. Jika tidak, maka bangsa Indonesia akan terus terpuruk.

Tri Darma Perguruan Tinggi harus dipahami oleh semua kalangan mahasiswa. Kalau hal itu dipahami, maka perguruan tinggi benar-benar menghasilkan para sarjana yang berkualitas, berdedikasi, dan berintegritas. Dimulai dari fungsinya sebagai insan akademis, insan agama, sampai pada insan kemasyarakatan. Pendidikan adalah jembatan untuk menyalurkan kreatifitas, keilmuan, pengembangan kemampuan, dan juga penanaman budi pekerti bagi generasi yang akan memegang Negeri pada masa berikutnya. Lembaga pendidikan tentunya sudah mengupayakan hal ini. Kemudian mahasiswa memang harus benar-benar memahami tujuannya sebagai mahasiswa. Begitupun dengan penelitian dan pengembangan yang akan mencetak insan yang kreatif, inovatif, dan cemerlang. Sampai pada pengabdian masyarakat, itu akan menjadi tugas mulia untuk memberikan hal-hal yang akan memberikan manfaat besar bagi khalayak. Jika Tri Darma Perguruan Tinggi itu ditelaah, dipahami, dan dilaksanakan, jadilah mahasiswa yang benar- benar agen pemberi harapan. Tetapi apabila Tri Darma Perguruan Tinggi hanya sebuah landasan tanpa pemahaman dan tidak diamalkan, maka mahasiswa sama halnya seperti sampah yang tidak berguna bagi masyarakat.

Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan beserta keputusan-keputusan yang telah dihasilkan sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyalur aspirasi rakyat, dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis masalah yang tepat maka diharapkan

Page 10: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat dapat berperan sebagai penyampai lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu membantu mensosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari masyarakat. Oleh karena itu tugas mahasiswalah yang harus “menerjemahkan” maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti masyarakat. Posisi mahasiswa cukuplah rentan, sebab mahasiswa berdiri diantara idealisme dan realita. Tak jarang ia berat sebelah, saat membela idealisme ternyata ia melihat realita masyarakat yang semakin buruk. Saat kita berpihak pada realita, ternyata ia secara tak sadar sudah meninggalkan idealisme dan juga kadang sudah meninggalkan watak ilmu yang seharusnya dimiliki. Contoh: kasusnya yang paling gampang adalah saat terjadi kenaikkan BBM.

Bagaimanakah fungsi mahasiswa yang sebenarnya?

Berdasarkan tugas perguruan tinggi yang diungkapkan M. Hatta, yaitu membentuk manusia susila dan demokrat yang:

1. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat

2. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan

3. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan di masyarakat

Berdasarkan pemikiran M.Hatta tersebut, dapat kita sederhanakan bahwa tugas perguruan tinggi adalah membentuk insan akademis, yang selanjutnya hal tersebut akan menjadi sebuah fungsi bagi mahasiswa itu sendiri. Insan akademis itu sendiri memiliki dua ciri yaitu: memiliki sense of crisis, dan selalu mengembangkan dirinya. Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.

Page 11: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Insan akademis harus selalu mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Dalam hal tersebut, insan akademis sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan dengan peran mahasiswa sebagai guardian of value (penjaga nilai), dimana mahasiswa harus mencari nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat, dan yang terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.

Demikianlah peran, fungsi, dan kontribusi mahasiswa. Kiprah mahasiswa sangat didambakan dalam mengukir peradaban bangsa ini. Mahasiswa merupakan tonggak kejayaan rakyat. Peranannya sangat didambakan oleh masyarakat sebagai pionir perubahan ke arah yang lebih baik. Seorang mahasiswa tidak layak hanya berpangku tangan dan bermalas-malasan di tengah kemunduran rakyat yang sangat memprihatinkan ini. Seorang mahasiswa jangan sampai menjadi penghalang kemajuan bangsa dan perjuangan menuju kebangkitan Indonesia. Bersemangatlah dan lakukan yang terbaik. Hidup Mahasiswa. Hidup Rakyat Indonesia !!!

Page 12: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Peran Pemuda Muslim dalam Membangun Umat Posted by Nur Abdillah Siddiq | Jumat, Maret 29, 2013 Categories: Islam Agamaku, Pendidikan

Oleh : Nur Abdillah Siddiq / 2411100081

“Tiap kali kuhadapi masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah anak muda”

(Umar Bin Khattab RA, Khalifah ke-2)

Umurnya masih 18 tahun, ketika Rasulullah mengangkatnya secara langsung sebagai commander of war (komandan perang) pasukan Islam untuk menyerbu wilayah Syam. Padahal diantara prajuritnya terdapat orang yang lebih tua dari dirinya, seperti Abu Bakar, Umar Bin Khattab dan sahabat Rasulullah lainnya. Dia adalah Usamah Bin Zaid.

Usamah Bin Zaid adalah tauladan pemuda muslim yang telah menorehkan tinta emas sejarah Islam. Selain Umar Bin Zaid, terdapat pemuda muslim cemerlang dan luar biasa lainnya seperti Tariq bin Ziyad yang kuat, Abdullah bin Mas’ud yang amanah, Abdullah bin Abbas yang berilmu, Zaid bin Tsabit yang cerdas, Ali bin Abi Thalib yang perkasa, Muhammad al-Fatih sang penakluk dan banyak tokoh pemuda muslim lainnya. Sejarah hidup mereka penuh dengan kegemilangan dalam kontribusi mereka bagi dunia dan Islam, sehingga Islam dengan kehendak Allah SWT pernah mencapai masa kejayaannya.

Dari masa kemasa sosok pemuda memiliki andil serta peran penting terkait dengan masalah peradaban universal, termasuk dalam membangun umat. The best agent of change merupakan frase yang paling tepat menggambarkan sepak terjang pemuda dalam perspektif sejarah Islam maupun dunia. Dalam kacamata sejarah peradaban Islam, pemuda merupakan tonggak kebangkitan umat serta sumber kekuatan pembela terhadap aqidah dan ideologi. Islam tak bisa di lepaskan dari pemuda, karena Islam itu sendiri tumbuh dan besar karena banyaknya pemuda berkualitas sebagai kader-kadernya.

Bertahun tahun Islam di buat bangga dengan kehadiran pemuda berkualitas sebagai kader-kadernya, namun dewasa ini pemuda-pemuda Islam tampak kehilangan arah, mengalami stagnasi kreatifitas, keluar dari rotasi fitrahnya, dan kehilangan figur teladan dalam kehidupan. Saat ini banyak diantara pemuda kaum muslimin terjerat virus globalisasi yang akhirnya menghilangkan sosok-sosok pemuda luar biasa sepanjang sejarah Islam. Bahkan yang disebarluaskan adalah artis-artis yang merupakan produk kefanaan dunia. Kehilangan sosok tauladan berakibat pada meniru tingkah laku barat yang tidak baik dan bertabiat buruk. Mulai dari hedonisme, hura-hura, foya-foya, pacaran, dll. Hal tersebut sangat menyedihkan mengingat cuplikan sejarah pemuda yang begitu impresif dalam bentang sejarah peradaban Islam dan dunia.

Page 13: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Jika dahulu Islam pernah mencapai masa kejayaannya, maka saat ini merupakan hal yang sangat wajar bagi umat Islam untuk mengupayakannya kembali. Sekali mutiara tetaplah mutiara, yang perlu kita lakukan sebagai seorang pemuda muslim adalah mengangkat mutiara yang telah lama berada dalam kubangan lumpur tersebut.

Untuk membangun umat dan mengupayakan kembali kejayaan Islam, pemuda muslim yang terlena dengan kehidupan dunia, menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, harus diberitahu bahwa sebagai seorang pemuda muslim, bahwa secara default mereka memiliki peran untuk membangun umat Islam. Banyak sekali peran pemuda dalam membangun umat, tetapi berdasarkan kondisi saat ini peran pemuda dalam membangun Islam antara lain:

(1) Pemuda Sebagai Inisiator Persatuan Umat Islam

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Perpecahan yang terjadi pada umat Islam, para ulama, dan para syaikhnya, serta para pemimpin dan pembesarnya sangat disukai oleh musuh-musuh Islam. Dan, hal itu bisa terjadi lantaran mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Indonesia tidak akan pernah merdeka jika dahulu tidak ada semangat persatuan yang di inisiasi oleh pemuda. Begitu pula dengan umat Islam, tidak akan pernah mencapai kejayaan jika pemuda tidak menjadi inisiator persatuan umat. Persatuan adalah hal yang penting dan mendesak dalam kehidupan umat Islam, terlebih ketika umat dalam kondisi berjuang.

Apabila dulu dengan semangat anti kolonialisme Soekarno pernah menggabung seluruh bangsa-bangsa terjajah didunia dalam sebuah gerakan internasional, maka sekarang para pemuda muslim juga harus mewarisi semangat tersebut agar umat Islam tidak dibuat panik oleh krisis, agar umat Islam tidak dibuat bertengkar oleh masalah-masalah kecil, agar umat Islam tidak dibuat terpecah oleh perkara-perkara yang membuat umat Islam tidak akan pernah menjadi umat yang besar, agar umat Islam tidak terpisah oleh sekat-sekat kecil dan tipis diantara mereka. Kejayaan Islam dahulu adalah karya akumulatif antar generasi, kejayaan umat Islam tidak akan pernah berdiri hanya dengan darah satu pemuda, hanya dengan air mata satu pemuda, hanya dengan ide satu pemuda, oleh karena itu yang diperlukan oleh umat muslim dimasa depan bukanlah seorang pemuda, tetapi suatu persatuan pemuda yang menginiasi persatuan umat.

(2) Pemuda Sebagai Pembaharu Media

Sayyid Qutb berkata “Satu peluru hanya dapat menembus satu kepala, tetapi satu tulisan dapat menembus 1000 kepala”. Ghazwul Fikr (perang pemikiran yang bertujuan mengikis nilai-nilai ke-Islaman seseorang) dilancarkan melalui media. Pihak yang mampu menguasai media akan menang. Oleh karena itu medan perang sesungguhnya bagi para pemuda muslim bukanlah lapangan untuk bertempur, tetapi media.

Page 14: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Media yang cukup memberikan pengaruh besar bagi masyarakat adalah surat kabar dan Televisi. Surat kabar karena media ini merupakan media cetak periodik yang sangat terjangkau, mudah didapat, beritanya aktual, dan terbit setiap hari (jarak periode terbitnya sangat dekat). Memang semakin dekat jeda waktu terbitnya suatu media semakin besar pula efek yang dihasilkan. Sedangkan televisi, adalah media yang memiliki pengaruh tertinggi hingga saat ini karena televisi adalah media yang melibatkan indera terbanyak bagi audiensnya. Dengan menggunakan audio dan visual, televisi mampu mempengaruhi lebih kuat pada emosional seseorang.

Disinilah peran pemuda muslim sebagai pembaharu media sangat dibutuhkan, mengingat media mengarahkan umat Islam kepada isme-isme yang semakin jauh dari nilai-nilai Islam. Kreatif, pemberani, semangat yang berkobar, selalu ingin tahu, dan mendobrak batas adalah ciri khas pemuda yang dapat disalurkan melalui media.

(3) Pemuda Sebagai Pengusaha Berbasiskan Syariah

Nabi Muhammad SAW telah terlibat bisnis Internasional dengan pamannya (Abu Thalib) sejak berumur 12 tahun, kemudian memulai usahanya sendiri ketika berumur 17 tahun. Pekerjaan ini terus dilakukan hingga beliau menerima wahyu ketika berumur 37 tahun. Dengan demikian, Rasulullah telah berprofesi sebagai pedagang selama ± 25 tahun dibandingkan dengan masa kenabiannya selama ± 23 tahun.

Dalam Islam, semangat wirausaha justru begitu jelas. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk bekerja dengan tangannya sendiri. Dalam bentangan sejarah, Muhammad SAW dan para sahabatnya adalah pelaku bisnis yang sukses. Memang, salah satu aspek kehidupan Nabi Muhammad SAW yang kurang mendapat perhatian serius adalah kepemimpinan beliau di bidang bisnis dan entrepreneurship. Muhammad SAW lebih dikenal sebagai seorang rasul, pemimpin masyarakat, dan pemimpin militer. Padahal, sebagian besar kehidupannya sebelum menjadi utusan Allah SWT adalah sebagai seorang pengusaha.

Indonesia memiliki tokoh-tokoh agama sekaligus pengusaha sukses, seperti tokoh nasional K.H. Ahmad Dahlan dengan usaha batiknya. Bahkan dalam sejarah gerakan kemerdekaan Indonesia dikenal tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam Syarikat Dagang Indonesia. Disinilah pemuda dapat ikut andil dalam membangun umat dengan menjadi pengusaha yang berbasiskan syariah.

Jika ada warisan dari orang bijak seperti Rasulullah, kita juga mendapatkan warisan dari seorang bijak yang lain yakni Umar bin Khattab, beliau pernah mengatakan “Tiap kali kuhadapi masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah anak muda”. Umat Islam saat ini sedang menghadapi masalah yang serius dan yang bisa menyelesaikan masalah yang serius ini adalah pemuda muslim.

Page 15: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

Menelaah Kembali Peran HMI dalam Membangun Masa Depan Bangsa 10.00 | Diposkan oleh HmiFistek-SN |

Sebagai organisasi nasionalis keislaman, HMI mempunyai peran penting dalam menjunjung

tinggi nilai-nilai pancasila dan Al Qur’an serta Al Hadist. HMI merangsek ke dalam kehidupan

berbangsa dan semakin menguatkan pengaruhnya dalam masa-masa pemantapan kemerdekaan

Indonesia hingga awal reformasi. Sehingga sangat wajar manakala dijumpai banyak sekali alumni

HMI yang saat ini menjadi negarawan memegang komando pembangunan bangsa. Sungguh tidak

bijak manakala para kader HMI terlena dengan gemerlap masa lalu yang terkadang menyilaukan

pandangan pergerakan HMI sendiri.

Pergerakan mahasiswa di era modern seolah menemui jalan buntu. Arah gerak mahasiswa

stagnan pada satu titik tidak ada pengaruh apapun terhadap jalannya kebijakan pemerintah.

Reformasi seharusnya tidak hanya dilakukan pada tubuh pemerintahan, namun model pergerakan

mahasiswa juga harus direoformasi sedemikian rupa agar diperoleh hasil yang lebih signifikan.

Sekarang sudah tidak jamannya lagi melakukan aksi-aksi anarkis hanya menuntut dan menuntut. Di

tengah carut marutnya kondisi kehidupan nasional, jangan sampai mahasiswa turut andil

menambahi permasalahan bangsa.

Rusaknya tatanan keadilan dan kemakmuran masyarakat Indonesia agaknya menjadi

masalah serius yang hingga saat ini belum menemui solusi. Sebenarnya, di tengah permasalahan

kasus yang melanda internalnya, pemerintah tidaklah tinggal diam dalam mengentaskan masalah

yang ada. Namun dengan keadaan pemerintah yang sedang pincang agaknya usaha tersebut tidak

akan bisa berjalan secara maksimal. Ketika usaha mencongkel pihak berkuasa sulit dilakukan,

mahasiswa dengan jiwanya yang membara harus tetap berusaha membongkar kebohongan publik

yang telah dibuat sebegitu rapinya.

Diperlukan adanya sinergitas antara pembangunan nasional dengan pergerakan mahasiswa

masa kini. Tanpa menyisihkan perilaku skeptis terhadap keadaan dan kebijakan pemerintah,

hendaknya HMI sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia dapat menganalisis dan memilah

secara komprehensif atas kesalahan atau kebenaran kebijakan yang diambil. Diperlukan adanya

sinergitas pembangunan dari pemerintah dengan pergerakan mahasiswa. Perilaku skeptis tetap

dibutuhkan untuk menjaga dan mengawal kebijakan para elit politik. Namun, sudah saatnya dan

Page 16: Peran Startegis Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangsa

diperlukan pula gerakan mahasiswa secara horizontal dengan melakukan kegiatan pengabdian

masyarakat secara totalitas.

Kekurangsadaran kader HMI terhadap realita inilah yang kemudian mendistorsikan peranan

HMI dalam turut serta membangun kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. HMI telah

nampak dalam khalayak umum sebagai organisasi politik, menilik dari kiprah para mantan kadernya.

Meskipun sebenarnya tidak demikian, masyarakat umum sudah terlanjur berprasangka seperti itu.

Tanpa menyalahkan keadaan yang ada, kader HMI seharusnya menyadari pentingnya hubungan

langsung dengan masyarakat ntuk menjaga keterselarasan antara masyarakat dan pergerakan HMI.

Karena tidak sedikit masyarakat umum yang justru berpandangan negatif terhadap pergerakan

mahasiswa secara vertikal termasuk HMI. Landasan organisasi yang kuat, menjanjikan sebuah

kemantapan pergerakan HMI secara vertikal maupun horizontal. Hanya saja perlu dibuka kembali

kesadaran para kader untuk menapaki pergerakan horizontal. Karena selama ini pergerakan HMI

terasa timpang lebih mengedepankan pergerakan vertikal.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook