Pertemuanke 11 - Universitas Dian Nuswantoro [UDINUS] |...

35
Pertemuan ke 11 KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI

Transcript of Pertemuanke 11 - Universitas Dian Nuswantoro [UDINUS] |...

Pertemuan ke 11 

KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI            

“PEKAN IMUNISASI NASIONAL” (PIN)PENDAHULUAN. Sejalan strategi Who utk mencapai target “ Dunia

bebas polio pd tahun 2000” Pemerintah Indonesia menetapkan PIN di Indonesia yg dimulai th 1995, semua balita tmsk bayi baru lahir dbr 2 tetes vaksin polio tanpa memandang status imunisasi & status warganegaranya.

Pada th 1996 selain imunisasi Polio jg dberikan imunisasi TT bagi ibu hamil & ibu balita serta imunisasi Campak bagi anak umur 9 bln samp 5 th didaerah risiko tinggi peny tetanus & Campak.

PIN adalah strategi eradikasi polio kedua setelah upaya imunisasi rutin pd bayi, mrpk suatu gerakan nasional yg melibatkan byk pihak terkait baik sektor pemerintah,swasta maupun mayarakat.

Vaksin Polio tetes : vaksin yg cukup tg potensinya dlm mbtk kekebalan thd 3 type virus Polio, vaksin terpilih utk upaya eradikasi Polio terutama di Negara endemis polio spt Indonesia.

Saat PIN anak yg tdk pernah terjangkau imunisasi rutin akan dikebalkan,& anak yg sdh mdpt imunisasi akan ditingkatkan kekebalannya. Bl dlkk serentak & cak nya diatas 90 % merata, mk rantai penularannya virus polio liar akan terputus.

Sistem pelay kes masy di Indonesa mel Puskesmas di tk Kecamatan & Posyandu dg kader2 nya di tk desa mpermudah operasional di lapangan. Keg hrs diselesaikan di wil Kecam dlm wkt 1 (satu) Minggu perlu mobilisasi sumberdaya untuk mengatasi kekurangan tenaga & logistik serta kebutuhan operasional tambahan.

Kegiatan & penanggung jawab di setiap tingkat administrasi & btk keg dibedakan atas fase persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.

  TINGKAT PROVINSIA. PERSIAPAN1. Penyediaan Logistika. Penanggung jawab.

Pokja Logistik tk Dati I btg jwb thd penyediaan logistik yg meliputi : perencanaan, penatalaksanaan dan pendistribusian vaksin, logistik serta materi penggerakan masyarakat.

b. Bentuk kegiatan : 1. Perencanaan : - Membuat rekapitulasi Format kbth PIN tk Dati II . - Menghitung kbth logistik tk Provinsi. - Menentukan jenis yg dbthk spt : tambahan freezer,materi

pemasaran sosial ( poster, brosur, leaflet, stiker, spanduk dll)

2. Pengadaan Logistik:Pengadaan logistik yg dibebankan ke Dati I ( APBN + APBD) dan Dati II (APBD) a.l :-Termos / vaccine carrier-Lemari es-Materi penggerakan masy : poster,spanduk ,tanda POS PIN dll.-Juklak /Juknis-Pedoman kader-Format : check List, Pelaporan.

2. Penggerakan Masyarakat.a. Penanggung Jawab.

Pokja Penggerakan masyarakat tk provinsi bekerjasam adg sektor terkait dan LSM setempat.

b. Bentuk kegiatan.1. Penyebarluasan informasi dg isi pesan sesuai sasaran.Waktu : mulai 3 bulan sebelum putaran pertama.Sasaran : Lintas sektor; Pemerintah daerah, Agama, ABRI, - Pendidikan, Penerangan, Perhubungan, Transmigrasi,

Tenaga kerja, sosial dll. - Kelompok potensial , tokoh masyarakat, swasta. - Organisasi wanita, PKK, Organisasi Pemuda, Agama, Kelompok Media Masa, PWI, Perusahaan Farmasi, Perusahaan makanan dan makanan. - Wahana; Rakor tk Prov, sarasehan ilmiah, pertemuan

khusus.2.Pengadaan materi penggerakan masyarakat Prototype materi penyebarluasan informasi ke setiap Provinsi utk pengadaan di tk Dati I dan Dati II .

3. Penggerakan masyarakat dg pesan sesuai dg sasaran.Sasaran : Orang tua balita beserta keluarga dan masyarakat umum.Waktu : Mulai H – 1bulan .Wahana : Semua forum komonikasi yg ada mis nya: - Pertemuan massa,kelompok, perorangan. - Wawancara di berbagai media komunikasi. - Iklan layanan masy di bioskop, radio & TV

setempat. - Siaran Televisi Daerah.

Media : - Media elektronika (TV. Radio ) - Media cetak meliputi iklan dikoran & majalah, leaflet, brosur, stiker,poster.

Media lain : spanduk, T shirt, Topi dll.

4. Pencanangan.Pelaks hr pertama PIN dlkk pencanangan oleh Gubernur di salah satu POS PIN. Diupayakan agar kegiatan dlkk sesingkat mungkin, shg balita yg terkumpul tdk terlalu lama menunggu pelayanan.

3. Memobilasasi Sumber Daya.a. Penanggung jawab.

- Bidang Pendanaan bekerjasama dg lintas sector yg terkait dan LSM setempat.

b. Kegiatan. Menyusun renc kebutuhan dana tk Prov berdasarkan renc keg

(POA) yg disusun oleh Pokja Pelaksana imunisasi utk :- Pertemuan orientasi.- Pertemuan penyebar luasan informasi lintas sector/ program, Rapat kerja.- Pengadaan logistik selain vaksin.- Pengadaan materi penggerakan masyarakat.- Distribusi logistik.- Kegiatan penyebar luasan informasi.- Dokumentasi. Supervisi.- Pengumpulan data penyakit di rumah sakit, Pertemuan

evaluasi.- Survai PSP ( Pengetahuan Sikap & Perilaku ) di daerah

bermasalah.- Renc kebutuhan diatas ditambah dg rekapitulasi usulan biaya

dr Dati II, diajukan utk biaya APBN, APBD I dan sektor swasta Provinsi.

c. Wahana. - Pertemuan / malam dana. - Surat resmi dll

4. Rencana Operasional.a. Penanggung jawab.

Bidang Pelaksana Imunisasi bekerja sama dg lintas sektoral & LSM setempat.

b. Kegiatan.1. Menyusun rencana operasional PIN Provinsi (POA) yg

sesuai dg kondisi setempat dg mengacu pd Juklak dan Juknis PIN.

2. Melaksanakan informasi pertemuan2 utk diseminasi ttg pelaks PIN pd Linsek dan seluruh Dati II.

3. Mengkoordinasikan renc kerja sama dg sektor swasta atau instansi lain utk mengatasi masalah pelayanan di daerah khusus spt : ABRI, transmigrasi utk dukungan sarana, distribusi

logistik, atau pelay di daerah sulit scr geografis. LSM, Missionaris,dll utk dukungan penggerakan masy,

distribusi logistic atau pelay di daerah sulit sosial. IDI, IDAI, Dokter praktek swasta, Rumah Sakit ,dll utk

membantu masalah penyampaian informasi dan pelay di daerah elit.

Perusahaan/ instansi utk bantuan pelay di wilayah pemukiman khusus.

4. Membantu Dati II dlm menyusun renc operasional PIN Dati II tmsk pengaturan jalur kunci pelay PIN.

5. Mengadakan pemantauan kesiapan operasional ke tk Dati II mulai H-8 minggu dg mggnk cek list.

Memeriksa kelengkapan /perubahan data logistik. Mendapatkan informasi ttg upaya khusus di daerah

sulit. Memastikan apakah kebutuhan transportasi utk

kegiatan supervisor, penggerakan masy, dan pengiriman vaksin terpenuhi.

Bersama dg panitia PIN setempat mengidentifikasikan masalah dan pemecahannya.

6.Asistensi bagi Dati II yg memp masalah logistik atau penggerakkan masy pd H-6 minggu dg membantu: Mengatur strategi pelay. Melakukan

intensifikasi/mengganti metode penggerakan masy bl perlu.

Koordinasi dg sektor terkait.

B. PELAKSANAAN.

1. Pengelolaan Vaksin di Provinsi :Vaksin diterima dr pusat ( Perum Bio Farma )

mulai H – 3 bulan. Seluruh kebutuhan vaksin PIN utk dua

putaran akan dikirim ke Provinsi dalam 4 kali pengiriman.

Selama menyimpan vaksin PIN, vaksin rutin tetap diperlukan sbgmn mestinya ( Polio dan Campak di freezer ).

Harus disiapkan generator cadangan.  

2. Distribusi Logistik ke Dati II. Distribusi tambahan freezer ke Dati II hrs

dilakukan sblm distribusi vaksin ke Dati II.

Distribusi tambahan vaccine carrier dan termos dpt dlkk pd H- 1 bulan.

Distribusi materi penggerakan masy dlkk selambat2 nya pd H – 2bulan.

3. Ditribusi vaksin ke Dati II.o Mulai bekukan cold pack utk kebutuhan distribusi

vaksin PIN 1 minggu sblm wkt distribusi.o Tempat penyimpanan vaksin di tk prov merup

tempat sementara sblm vaksin didistribusikan ke Dati II.

o Kekurangan tempat penyimpanan di tk Prov sebisa mkn diatasi mengatur pengiriman vaksin ke Dati II atau mengajukan tambahan freezer.

o Vaksin didistribusikan dg mgnk cold box atau vaccine carrier.

o Utk daerah luar Jawa yg mgnk pesawat, cargo vaksin hrs mrpk prioritas pengangkutan.

o Jumlah vaksin yg akan didistribusikan utk putaran ke II dikurangi dg stock vaksin PIN yg ada di Dati II.

C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI.1.Penanggung jawab:

Pokja Monitoring dan Evaluasi.

2.Bentuk kegiatan :a. Pelaporan.1. Penanggung jawab pelaks pelaporan : Ketua

Pokja monitoring & evaluasi atau unsure pemda sesuai kondisi setempat.

2. Laporan dikirim scr harian ke Pusat .3. Yg dilaporkan : jumlah lap yg diterima hr itu.

Lap berikutnya hanya mencakup hr itu, bukan komulatif dg hr sblmnya & seterusnyanya sampai pelaks di Prov selesai seluruhnya.

4. Pengiriman ke Pusat ditujukan kpd Ditjen Bangda Depdagri d/a Sekretariat KHPPIA .

5. Hsl PIN perlu diumumkan mel siaran RRI setempat serta radio swasta niaga scr berkala shg akan meningkatkan kompetisi antar Dati II.

6. Melapk rekapitulasi hsl pengkajian data kasus di R.S dg mgnk format yg sdh ditentukan.

7. Mekanisme Pelaporan hasil PIN.

b. Pemantauan.1. Memantau kelengkapan .( Renc Kebutuhan PIN tk

Dati II ).2. Memantau keg msg2 Pokja dr bulan ke bulan

atau minggu ke minggu dg mgnk matrix.3. Mengadakan pemantauan kasus tersangka Polio

( AFP = Acute Flccid Paralysis) di rumah sakit Prov.4.Pd hr H anggota seluruh diharapkan berada di

lapangan utk membantu Dati II memantau pelaks di lapangan.

c. Evaluasi.1.Pertemuan evaluasi dg tk Dati II segera setelah pelay

selesai utk : - Membahas hsl check list supervisi. - Membahas hsl imunisasi & pemakaian vaksin. - Masalah persiapan : pendataan.distribusi logistik, dll - Masalah pelaksanaan. - Pertemuan evaluasi stlh putaran I sekaligus

membahas persiapan putaran II.2. Pertemuan evaluasi dg tk Dati II utk menganalisa

data penyakit yg dikumpulkan dr Rumah Sakit.

II. TINGKAT KABUPATEN.

A.PERSIAPAN.

1. Penyediaan Logistik.

2. Penggerakan Masyarakat

3. Mobilisasi sumber daya

4. Rencana Operasional

B.PELAKSANAAN

5. Pengelolaan vaksin di Dati II

6. Distribusi logistik ke Puskesmas

7. Distribusi vaksin ke Puskesmas

C.PEMANTAUAN DAN EVALUASI

8. Penanggung jawab

9. Bentuk kegiatana. Pelaporanb. Pemantauanc. Evaluasi

III. TINGKAT KECAMATAN DAN DESA / KELURAHAN.PERSIAPAN.1.Penyediaan Logistika. Penanggung jawab:

Satgas pelay tk kecamatan bertanggung jawab thd penyediaan logistik yg meliputi : perenc, penatalaksanaan & pendistribusian vaksin, logistik serta saran bantu : poster,buku kader dll.

Ketua satgas pelay tk Kec adalah Kepala Puskesmas, bl satu kec memp lbh satu Pusksmas mk kec tsb memp Satgas Pelay utk setiap Puskesmas.

Anggota satgas pelay : Staf Puskesmas, Unsur ABRI, PLKB,PKK Kec (Pokja PKK).

2. Penatalaksanaan Vaksin. Vaksin Polio dpt disimpan di lemari es Puskesmas pd suhu 2 – 8

C, vaksin tersedia di Puskesmas paling lambat pd H – 14. Bl lemari es Puskesmas tdk dpt menampung slrh kebutuhan

vaksi PIN, mk sebag vaksin PIN dpt disimpan di minifreezer Pusk asalkan ketersediaan kemas dingin ( cold pack ) /es batu dijamin.

Menyimpan vaksin di Depot vaksin :Bl jarak ant Pusk dg Pos PIN jauh, shg vaksin tdk dpt samp POS PIN tepat pd wkt nya.

Tempat penitipan vaksin sementara slm 1-2 hr sblm hr pelay.

Berupa lemari es rumah tangga,rumah makan,penginapan, tambak ikan/ udang,pabrik es.

Perlakuan vaksin di depot vaksin sama spt di Puskesmas.

 

Menyiapkan Kemas digin ( cold pack)– Wkt yg dbthk utk membekukan : 24—48 jam.– Bl blm beku bs dpakai es batu yg dikemas dlm plastic

tertutup.Menyiapkan es batu– Tentukan dmn lokasi es batu terdekat dg depot vaksin.– Tentukan dmn lokasi pembuatan es batu terdekat dg POS

pin utk mengganti es batu yg tlah mencair dlm termos– Vaksin dbw dlm termos /vaccine carrier yg berisi kemas

dingin/ es batu dlm plastik.– Setiap vaccine carrier/ termos memerlukan 4 kemas dingin.– Volume es batu : ½ dr vol termos/ vaccine carrier.– Bl kemas dingin telah mencair, segera ganti dg yg beku / es

batu dlm plastik.

Distribusi Logistik. Yg diterima dr tk Dati II utk semua POS PIN.

No. JENIS SARANA WAKTU (selambat-lambatnya)

Keterangan

1. 2. 3. 4. 5.

Buku pedoman kaderFormat pendataanPosterFormat pelaporanTermos/ vaccine carrier berisi vaksin

H – 2 bln H – 2 bln H – 1bln H – 1 hr H – 1 hr H (hr pelay )

Saat latihan kaderSaat latihan kaderDi POS PINDi POS PINDidepot vaksin utk wil jauh dr Pusk.Di POS PIN utk wil dekat dg Pusk.

2. Penggerakan Masyarakat.a. Penanggung jawab.

Satgas Penggerakan masy tk kec.bersama dg lin sek terkait &LSM setempat bertg jawab thd penyebar luasan informasi ttg pelaks PIN. Ka Satgas tsb tk kec : Ketua Tim Penggerak PKK Kec.

Anggota Satgas adl:Tim Penggerak PKK,Unsur ABRI, Dharma Wanita/ Dharma Pertiwi, Bhayangkari, Organisasi Pemuda, Karang Taruna, Pramuka ,Tokoh agama, Guru, Lin sek terkait : Jupen,PPL,PLKB, Kaur bangdes, LSM setempat.Setiap anggota satgas bertanggung jwb thd bbrp POS PIN sbg daerah binaan dlm penggerakan masyarakat.

b. Bentuk kegiatan.Ada 2 tahap:

Penyebar luasan informasi dan penggerakan masy.Unt daerah sulit ( geografis, sosial budaya) atau bermasalah ( elite, pemukiman khusus) memerlukan kerjasama dg linsek terkait (ABRI, Transmigrasi, Perusahaan, klomp Profesi kes ).

Cara penyampaian pesan :– Ceramah, Tanya jawab menggunakan alat

peraga, simulasi (contoh peragaan ), wawancara,instruksi, surat edaran.

– Alat peraga : Buku pedoman kader,poster, brosur,leaflet,stiker, spanduk dll.

- Penyebar luasan Informasi.Waktu : mulai 2 bln sblm putaran pertama.Sasaran : - Tokoh masy, pamong desa.

- Orang tua balita dan keluarganya.

- Pejabat dr sektor2 ditk kecamatan.Wahana : - Semua forum komuniksi yg agamis : - Pertemuan resmi pamong desaPertemuan : - arisan, pengajian, khotbah Jumat,

kebaktian dll - Pertunjukan kesenian tradisional dan modern.Layar tancap dll.

 

d. Penggerakan masyarakat.Sasaran : org tua balita dan kel nya . Penggerakan masy pd putaran I:–Waktu : H – 2 bln bersamaan saat pendataan

samp dg H – 1 hr.– Isi pesan: “Bawalah anak balita ke POS PIN

terdekat diwil anda.”– Lokasi POS PIN di wil ini adalah……–Dapatkan 2 tetes polio bagi balita anda di POS

PIN.

Penggerakan masy pd putaran ke II :–Waktu : mulai hr H bln September samp

H bln Oktober– Isi pesan : “Ibu balita hrs kbl ke POS

PIN pd tgl,… bln Oktober Dmn tempat……POS PIN bln Oktober”.

– Polio dpt dibasmi bl setiap anak mdpt 2 kali imunisasi.

– Salah satu cara utk menggerakan sasaran ke POS PIN adl : Memberikan surat panggilan / undangan / kitir pd saat kunjungan rumah / pendataan atau menjelang hr H.

3. Mobilisasi Sumber Daya.a. Satgas Pengendali tk kec bertugas & bertg jwb thd

mobilisasi sumberdaya : rekrutmen tenaga,penyediaan sarana POS PIN dan penggalian sumber dana dlm rangka mendukung pelaksanaan keg PIN.Ketua satgas Pengendali tk Kec : Sekr Wil Kec, anggota: unsur ABRI, Kepala desa/ lurah.

b. Btk kegiatan.1. Penyedian tenaga pelaksana.2. Menentukan srana transportasi bagi supervisor.3.Penyediaan sarana POS PIN.4.Penyediaan dana bagi Pelaks PIN.

B.PELAKSANAAN.1. Pelayanan di POS PIN PIN tdk menggantikan pelay polio rutin dan tdk boleh

mengganggu pelay rutin. Khusus utk Posyandu yg hr pelay terlalu dekat dg PIN maka

Puskesmas perlu mengatur penjadwalannya. Sehingga pelay polio mel rutin tdk terlalu dekat dg PIN, namun utk jenis antigen yg lain ( Campak dll ) jadwal spt biasa.

Setelah PIN th 1997, seorang balita mungkin bisa menerima 10 dosis Polio : 4 dosis dr rutin selama bayi dan 6 dosis dr PIN 1995 s/d 1997.Mendapatkan vasin Polio berkali-kali tidak membahayakan. Jadi screening utk vaksin Polio tdk perlu.

.

2. Pelatihan kader & supervisor.3. Pendataan sasaran.4.Penetapan jumlah & lokasi POS PIN.

Satu POS PIN dpt utk 100 – 200 balita.Utk daerah khusus/ sulit bs utk 16 balita/ kelipatannya utk satu POS PIN.

5. Pengelolaan Vaksin di POS PIN.6.Penggerakan sasaran.7. Pelayanan di Pos PIN.8.Kegiatan diantara Putaran I & II.9. Pelaporan

C.PEMANTAUAN1.Penanggung jawab2.Pelaksanana Pemantauan3.Bentuk kegiatan

a. Pemantauan persiapanb. Pelaksanaanc. Pemantauan kasus: Campak dan Tetanus Neonatorum di desa

risiko tinggi yg akan diberikan imunisasi TT dan Campak tsb sbg data dasar.

Pemantauan terus dllk sepanjang tahun utk mengetahui dampak PIN imunisasi TT dan Campak.

 4. Cara pemantauan–Pemantauan persiapan &

pelaks PIN dg mengadakan kunjungan kedesa2 yg bermasalah mgnk format checklist yg sesuai tahapan persiapan/ pelaks dg waktu kunjungan.

5. Waktu pemantauan.–Mulai : H – 10 hr sampai selesai

kegiatan.