Pertemuan 8

25
PENDUDUK H. Bayu Purnomo Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang

description

 

Transcript of Pertemuan 8

Page 1: Pertemuan 8

PENDUDUK

H. Bayu Purnomo

Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Tangerang

Page 2: Pertemuan 8

Penduduk suatu daerah merupakan sumber daya, sekaligus merupakan beban bagi daerah yang bersangkutan. Sebagai sumber daya, dalam hal ini sumber daya manusia, jumlah penduduk merupakan potensi tenaga kerja yang tersedia untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam menjadi kekayaan riil bagi kemajuan dan kesejahteraan seluruh penduduk daerah tersebut. Sebaliknya penduduk juga sebagai beban, karena jumlah penduduk menunjukkan banyaknya bahan-bahan kebutuhan yang harus disediakan untuk menunjang kehidupan penduduk daerah yang bersangkutan.

Page 3: Pertemuan 8

Penduduk yang selalu betumbuh dan berkembang merupakan gejala sosial yang sekaligus merupakan sumber dari berbagai masalah sosial. Hal ini merupakan masalah yang menarik untuk dikaji, terutama tingkat pertumbuhannya, faktor-faktor penyebabnya, akibat yang ditimbulkan dan usaha-usaha untuk menanggulanginya.

Page 4: Pertemuan 8

Berdasarkan uraian tadi, maka kali ini akan dibahas empat hal pokok, yaitu :

A. Pertumbuhan penduduk dan masalahnya

B. Pembagian kerja dalam masyarakatC. Perkembangan kebudayaanD. Pranata Sosial dan institusional

Page 5: Pertemuan 8

A. Pertumbuhan Penduduk dan Masalahnya.Yang dimaksud dengan pertumbuhan penduduk adalahperkembangan jumlah penduduk yang sama-sama tinggal di suatu daerah. Berikut adalah tabel pola pertumbuhan penduduk di dunia.

Sumber : Mursid Sumaatmadja, Pengantar Studi sosial, hlm 13

TAHUN PERKIRAAN PENDUDUK DUNIA

WAKTU PENGGANDAAN

8000 SM 5 juta -

1650 500 juta 1500 tahun

1850 1000 juta 200 tahun

1930 2000 juta 80 tahun

1975 4000 juta 45 tahun

Page 6: Pertemuan 8

Dari tabel tadi terlihat, bahwa penggandaan penduduk dunia awalnya sangat lama, selanjutnya bertambah cepat. Penggandaan penduduk adalah waktu yang diperlukan agar jumlah penduduk menjadi dua kali lipat.Bagaimana dengan Penduduk Indonesia ?Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia, mengalami Gejala eksplosi, yaitu gejala pertambahan yang cukup pesat. Seperti pada tabel berikut

Page 7: Pertemuan 8

Tabel Pertumbuhan Penduduk Indonesia tahun 1930 – 1980

Sumber : Sensus Penduduk tahun 1930, 1961, 1971dan 1980

TAHUN JUMLAH PENDUDUK

( Juta )

ANGKA PERTUMBUHAN ( % )

1930 60,7

1961 97,1 1,5

1971 119,2 2,1

1980 147,5 2,3

Page 8: Pertemuan 8

Besarnya pertumbuhan penduduk suatu negara ditentukan oleh 3 faktor, yaitu :

1. Jumlah kelahiran2. Jumlah kematian3. Jumlah migrasi

Karena itu pertumbuhan penduduk suatu daerah dalam jangka waktu tertentu, dapat dirumuskan :

P = ( B – D ) + ( Mi – Mo )

P : Pertumbuhan Penduduk Mi : jumlah migrasi masukB : Jumlah kelahiran Mo : jumlah migrasi keluarD : jumlah kematian

Page 9: Pertemuan 8

Salah satu faktor yang cukup dominan dalam pertumbuhan penduduk suatu negara adalah besarnya angka kelahiran ( fertilitas ). Salah satu cara yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menyatakan besarnya angka kelahiran adalah angka kelahiran kasar (crude birth rate = CBR ), yaitu bilangan yang menyatakan jumlah kelahiran yang terjadi dalam waktu 1 tahun / 1000 penduduk.

CBR = (B / P) x 1000

Dimana CBR : Angka kelahiran kasar B : Jumlah kelahiran kasar P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Page 10: Pertemuan 8

Besarnya angka kelahiran kasar berbeda-beda pada setiap negara dan setiap daerah. Di negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya memiliki angka kelahiran kasar yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju.Besarnya kematian yang terjadi pada suatu negara dapat dinyatakan dengan angka kematian ( mortalitas ). Salah satu cara yang sering digunakan untuk menyatakan besarnya angka kematian adalah angka kematian kasar ( crude death rate = CDR ). Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang terjadi dalam waktu 1 tahun yang diperhitungkan setiap 1000 penduduk.

Page 11: Pertemuan 8

CDR = ( D / P ) x 1000 dimana

CDR : angka kematian kasar D : Jumlah kematian dalam waktu 1

tahun P : Jumlah penduduk pada

pertengahan tahunBerkebalikan dengan angka kelahiran kasar, angka kematian kasar di negara-negara maju lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara berkembang.

Page 12: Pertemuan 8

Pola perbandingan besarnya angka kelahiran dan angka kematian peduduk dunia ternyata tidak sama dari waktu ke waktu. Pada tahun 1650, angka kelahiran dan angka kematian dapat dikatakan seimbang. Keseimbangan antara angka kelahiran dan angka kematian pada periode ini oleh Kinsley Davis disebut Old Balance.Baru setelah tahun 1650 merupakan awal kehidupan modern ditandai dengan Revolusi Industri di Perancis dan sekaligus membawa kemajuan di berbagai bidang kehidupan manusia terutama industri, perdagangan dan pertanian. Penemuan obat berbagai penyakit, perbaikan mutu gizi dan sanitasi mampu memperkecil angka kematian dan memperpanjang harapan hidup manusia. Tetapi angka kelahiran masih tetap tinggi. Akibatnya pertumbuhan penduduk mejadi cepat. Keadaan ini ole Kinsley Davis disebut Transisi Demografi

Page 13: Pertemuan 8

Angka pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan persamaan :

AP = CBR : CDRSebagai contoh di Indonesia pada tahun 1971 CBR = 42 sedangkan CDR = 20, sehingga AP = 42/20 = 2,1Setelah melewati periode transisi demografi, angka pertumbuhan penduduk turun menjadi kecil kembali, hal ini dialami oleh negara-negara maju. Keadaan dimana angka kelahiran dan angka kematian sama-sama rendah yang berakibat pertumbuhan peduduk relatif kecil. Hal ini oleh Harold T Doorn disebut Revolusi Demografi

Page 14: Pertemuan 8

B. Pembagian Kerja dalam MasyarakatPembagian kerja dijumpai pada masyarakat manapun di dunia. Hanya saja jenis-jenis lapangan pekerjaan yang tersedia dan jenis herarki pekerjaan ( jabatan ) berbeda-beda pada setiap masyarakat dalam setiap kurun waktu. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama kepadatan penduduk, tingkat kebudayaan dan perkembangan teknologi yang ada. Pada masa dimana kepadatan penduduk masih jarang, kebudayaan belum berkembang dan teknologi yang dimiliki masih sederhana, maka sektor pertanian yang berkembang saat itu, dan pembagian kerja di sektor ini juga masih sederhana.

Page 15: Pertemuan 8

Selanjutnya jika kepadatan penduduk meningkat, kebudayaan berkembang dan teknologi yang dimiliki juga semakin maju, maka sektor pertanian tidak mampu lagi menyediakan lapangan kerja yang cukup dan layak bagi sebagian besar masyarakat. Maka dalam keadaan demikian perlu dibuka lapangan kerja yang lebih luas di luar sektor pertanian, terutama industri, perdagangan dan jasa. Pada sektor ini pembagian kerja menjadi semakin kompleks. Demikian juga herarki pekerjaan menjadi semakin beragam. Terutama karena sektor industri, perdagangan dan jasa membutuhkan berbagai ketrampilan khusus.

Page 16: Pertemuan 8

Pembagian kerja menurut lapangan pekerjaan di Indonesia dapat dilihat sampelnya tahun 1970 dan tahun 1980 berikut :

Sumber : Sensus Penduduk tahun 1971 dan 1980

LAPANGAN PEKERJAAN

TAHUN 1971 ( % )

TAHUN 1980 ( % )

Pertanian 64,2 54,8

Pertambangan 0,2 0,7

Industri 6,5 8,5

Listrik, gas dan air 0,1 0,2

Bangunan 1,6 3,1

Perdagangan 10,3 12,9

Angkutan, komunikasi

2,3 2,9

Keuangan 0,2 0,4

Jasa 10,0 15,1

Kegiatan lain 4,6 1,4

JUMLAH 100 100

Page 17: Pertemuan 8

Dari tabel tersebut terlihat bahwa lapangan kerja yang paling banyak memerikan kesempatan kerja di Indonesia adalah sektor pertanian. Walaupun prosentase angkatan kerja yang bekerja pada sektor ini menunjukkan trend yang menurun, tetapi meliputi lebih dari 50%, yaitu tahun 1971 sebesar 64,2% dan pada tahun 1980 meliputi 54,8%. Angka tersebut jauh melampaui sektor-sektor lain.

Page 18: Pertemuan 8

C. Perkembangan KebudayaanKebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta “ Buddayah “. Kata tersebut merupakan bentuk jamak dari Budi yang berarti akal. Jadi kebudayaan berkaitan erat dengan akal budi yang dimiliki manusia. Sedangkan dalam bahasa inggris kebudayaan diartikan sebagai culture, berasal dari bahasa latin “ Colere “ yang berarti segala daya dan kegiatan manusia dalam mengolah alam sekitar.Menurut E.B. Tylor kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain-lain.Sementara Selo Sumarjan dan Sulaiman Sumardi mengemukakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya rasa dan cipta dari manusia.

Page 19: Pertemuan 8

Sedangkan Kuncaraningrat merumuskan bahwa kebudayaan adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkannya dengan belajar dan semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Sehubungan dengan definisi tersebut, Kuncaraningrat membagi kebudayaan tersebut menjadi 3 wujud, yaitu :

1. Wujud ide, gagasan, nilai, norma, peraturan

2. Wujud kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat

3. Wujud benda-benda hasil karya manusia

Page 20: Pertemuan 8

Kebudayaan setiap masyarakat diwariskan kepada generasi berikutnya melalui belajar. Kemudian generasi yang bersangkutan memperkaya kebudayaan tersebut dengan pengalaman-pengalaman baru, ide-ide baru dan karya-karya baru. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan, aspirasi dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Jadi kebudayaan masyarakat suatu bangsa akan selalu berkembang. Perkembangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun faktor dari luar.Yang tergolong faktor dari dalam adalah :

1. Pertumbuhan penduduk2. Penemuan baru

Page 21: Pertemuan 8

Sedangkan faktor yang berasal dari luar, meliputi :

1. Akulturasi, yaitu jika masyarakat dengan kebudayaan tertentu, berhadapan dengan masyarakat dengan

kebudayaan lain yang berbeda2. Assimilasi, yaitu pembauran unsur-

unsur kebudayaan sehingga masing-masing berubah saling menyesuaikan diri.

3. Difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan, akibat kemajuan bidang telekomunikasi dan transportasi

Page 22: Pertemuan 8

D. Pranata Sosial

Pranata sosial lebih dititik beratkan pada aturan dan norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat, baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern.Kuncaraningrat, membagi pranata sosial itu menjadi 8 kelompok yaitu :

1. Pranata Kekeluargaan, yaitu pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan, diantaranya lamaran, perkawinan, poligami, pengasuh anak, perceraian dan lain sebagainya.

2. Pranata Ekonomi, yaitu pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dalam mata pencaharian hidup, misalnya pertanian,

peternakan, industri, koperasi, penjualan dan sejenisnya.

Page 23: Pertemuan 8

3. Pranata Pendidikanyaitu pranata yang memenuhi kebutuhan penerangan dan pendidikan manusia, contohnya pengasuh anak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pemberantasan buta huruf, pendidikan agama, perpustakaan umum dan lain-lain4. Pranata IlmiahYaitu pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusiadalam menyelami rahasia alam, misalnya penelitian, pendidikan ilmiah, dan lainnya.5. Pranata keindahan dan rekreasiYaitu pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dalam rasa, keindahan dan rekreasi, contohnya seni suara, tari dan olah raga

Page 24: Pertemuan 8

6. Pranata KeagamaanAdalah pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, contohnya Tempat ibadah dan sarana peribadatan lainnya.

7. Pranata PemerintahanAdalah pranata yang mengatur masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, contohnya Demokrasi, Pemilu dan lain-lain.

8. Pranata Kesehatan JasmaniAdalah pranata yang bertujuan mengurus jasmaniah manusia, misalnya pemeliharaan kesehatan, kecantikan, kedokteran dan lain sebagainya.

Page 25: Pertemuan 8

Selesai.........