Pertemuan 12 (Pengukuran)

6
PENGUKURAN Oleh : Nurul Wandasari Singgih S, M.Epid Instrumen akan sangat menentukan: 1. Apakah data yang diperoleh benar2 merupakan representasi faktual dari variabel penelitian. 2. Apakah data yang diperoleh tsbt merupakan alat yang valid untuk membuktikan hipotesis. Instrumen adalah Proses pemilihan atau pengembangan metode & alat ukur yang tepat dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis. Pengukuran adalah Pemberian batas kuantifikasi tertentu pada variabel sehingga dapat diketahui nilai atau besaran variasinya. Syarat-Syarat Pengukuran : A. Isomorfisme 1. Ukuran harus “sedekat” mungkin dengan benda/ kejadian yang diukurnya (identik dengan yang diukur). 2. Kesulitannya: Yg diukur adalah (umumnya) sebagian karakteristik/properti dari obyek yang diukur. 3. Seringkali bahkan hanya indikan-nya saja Indikan = sesuatu yang dapat “menunjukkan” keadaan sesuatu yang lainnya. 4. Mengukur kondisi fisik lebih “sederhana” dp. kondisi psikologis (BB vs. Komitmen bekerja). Misal: “Tangan berkeringat” sbg indikan kecemasan. Jenis kelamin pada binatang (observasi langsung organ biologis) bandingkan dengan pada manusia hanya observasi tidak langsung. Kesehatan “terpaksa” hanya diukur dengan tk sakit/mati. Kepuasan pasien diukur berdasarkan ekspresi persepsi pasien terhadap berbagai dimensi pelayanan kesehatan.

description

kebisingan

Transcript of Pertemuan 12 (Pengukuran)

PENGUKURANOleh : Nurul Wandasari Singgih S, M.Epid

Instrumen akan sangat menentukan:

1. Apakah data yang diperoleh benar2 merupakan representasi faktual dari variabel penelitian.

2. Apakah data yang diperoleh tsbt merupakan alat yang valid untuk membuktikan hipotesis.

Instrumen adalah Proses pemilihan atau pengembangan metode & alat ukur yang tepat dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis.

Pengukuran adalah Pemberian batas kuantifikasi tertentu pada variabel sehingga dapat diketahui nilai atau besaran variasinya.

Syarat-Syarat Pengukuran :

A. Isomorfisme1. Ukuran harus sedekat mungkin dengan benda/ kejadian yang diukurnya (identik dengan yang diukur).

2. Kesulitannya: Yg diukur adalah (umumnya) sebagian karakteristik/properti dari obyek yang diukur.

3. Seringkali bahkan hanya indikan-nya saja

Indikan = sesuatu yang dapat menunjukkan keadaan sesuatu yang lainnya.

4. Mengukur kondisi fisik lebih sederhana dp. kondisi psikologis (BB vs. Komitmen bekerja).Misal:

Tangan berkeringat sbg indikan kecemasan. Jenis kelamin pada binatang (observasi langsung organ biologis) bandingkan dengan pada manusia hanya observasi tidak langsung.

Kesehatan terpaksa hanya diukur dengan tk sakit/mati.

Kepuasan pasien diukur berdasarkan ekspresi persepsi pasien terhadap berbagai dimensi pelayanan kesehatan.

B. Exhaustive

Pengukuran harus meliputi seluruh kemungkinan ukuran sesuai dengan tujuan studi

Misal:

Jenis kelamin: Lk/Pr

Pendidikan: Buta-huruf s/d PT3C. Mutually Exclusive

Pengukuran tidak tumpang tindih

Misal:

Kategorisasi umur: 0-1| >1-5| >5-10| dst

Kaidah Pokok Pengukuran :

A. Objektivitas

Pengukuran yang dilakukan benar-benar terbebas dari bias peneliti, shg menghasilkan data menurut apa adanya .

Mengurangi kesalahan pengukuran /bias:

1. Alat ukur sensitif, valid dan reliabel

2. Pengukur harus trampil & dalam kondisi yang stabil.

Pada saat melakukan kegiatan pengukuran perlu memperhatikan 2 hal mengenai keadaan variabel:

1. Dimensi pengukuran variable

a. Dimensi tunggal :

Kadar zat tertentu dalam darah

Tekanan darah

BB

TB

b. Dimensi ganda :

Tingkat sosial ekonomi tdd :

Pendapatan tiap bulan

Jumlah keluarga

Jumlah kendaran

Kepemilikan rumah

2. Tingkat/skala pengukuran variable

Tabel : Jenis Skala Ukur

B. Validitas

Apakah pengukuran yang dilakukan (dgn metoda & alat ukur yg dipilih) benar benar mengukur ciri atau variabel subjek yang dikehendaki?

Menjawab pertanyaan: Apakah alat ukur yg dipakai memang mengukur sesuatu yg ingin diukur:

Timbangan badan u/ mengukur BB

Pita ukur u/ mengukur TB

Jenis Validitas Pengukuran (American Psychological Association):

V-Construct (V-konstruk)

V-Content (V-Isi)

V-Criterion (V-kriterium)

Jenis Validitas Pengukuran :

1. Validitas isi (content validity)

Adalah tingkat representativitas isi atau substansi pengukuran terhadap konsep (pengertian) variabel sebagaimana dirumuskan dlm definisi operasional.

Adalah adekuasi sampling isi alat ukur (representativeness).

Menjawab pertanyaan: Apakah isi alat ukur telah mewakili populasi properti dari sesuatu yang ingin diukur.

Misal :

Isi ujian Metlit harus mewakili TIU/TIK mata ajaran Metlit

Kuesioner ttg kepuasan pasien mewakili seluruh aspek/dimensi kepuasan pasien

2. Validitas kriterium (prediction validity)

Adalah kemampuan alat ukur memprediksi kriteria lain yang berhubungan

Apakah alat ukur yang dipakai dapat memprediksi sesuatu dengan baik?

Ujian Metlit yg baik memprediksi keberhasilan tesis

Pasien yg puas akan kembali untuk berobat (re-visit)Penyulit: Menemukan kriteria yang benar

3. Validitas konstruk (construct validitiy)

Ketepatan pengukuran dalam menilai ciri atau keadaan subjek yang diukur sehubungan dengan teori atau hipotesis yang melatar belakanginya.

Adalah kemampuan alat ukur dalam menerjemahkan aspek teoritis

Faktor apakah yang berperan dalam menjelaskan hasil ukur?

Faktor apa yg berkaitan dengan keberhasilan/kegagalan ujian metlit

dpl. faktor berkaitan dengan variasi hasil

mengapa data menunjukkan sukses Metlit berkaitan dengan konstruk kreativitas/imajinasi?

proses validasi konstruk berkaitan erat dengan proses penelahaan ilmiah empiris (empirical scientific enquiry)

3 Unsur Validitas Pengukuran :1. Alat ukur

2. Metode ukur

3. Pengukur (peneliti)

Sumber invaliditas pengukuran :

1. Definisi operasional

2. Validitas isi (kecocokan antara butir uji dari instrumen & d.o )

3. Reliabilitas pengukuran

C. Reliabilitas

Definisi :

1. Kestabilan (stability), kepercayaan (dependability) dan prediktabilitas(predictability) alat ukur sehingga berkali-kali pengukuran menghasilkan nilai ukur yang sama atau serupa (Pendekatan I).

2. Ketepatan (accuracy) alat ukur sehingga hasil ukur persis sama dengan nilai sebenarnya (true value) (II)

3. Ketelitian, Besar-kecilnya tingkat kesalahan pengukuran (measurement error) dari alat ukur (precision) (III)