(12) pengukuran
-
Upload
yo-hana-chan -
Category
Documents
-
view
218 -
download
1
description
Transcript of (12) pengukuran
1
Makalah Matakuliah Konsep Dasar Matematika III
“Materi Pengukuran”
Dosen Pengampu:
Wahyudi, S.Pd., M.Pd. dan
Yohana Setiawan, S.Pd
Di Susun Oleh :
Arinta Anggraeni (292013530)
Fera Asteria (292013299)
Sri Wijiyati (292013298)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIAGA
2015
2
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................3
B. RumusanMasalah.....................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................5
A. Pengertian dari pengukuran........................................................................5
B. Pengukuran panjang..................................................................................8
C. Pengukuran sudut..................................................................................9
D. Pengukuran waktu..................................................................................10
E. Pengukuran berat...................................................................................12
F. Pengukuran temperatur.........................................................................13
BAB III PENUTUP...................................................................................15
A. Simpulan.................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................15
C. Dafta....................................................................................................15
3
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita akan memerlukan yang
namanya pengukuran sebagai patokan agar tidak melenceng antara yang
satu dan yang lainnya. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan.
Paradigma ukuran antara satu orang dengan orang yang lain itu
berbeda, sehingga karena itulah diperlukan suatu sistem baku sebagai
standar yang digunakan untuk menyamakan perbedaan itu yang dikenal
dengan satuan internasional yang bersifat umum. Misalnya dalam suatu
masyarakat ditemukan satuan panjang seperti jengkal, depa, hasta. Kita
ketahui bahwa satu jengkal orang dewasa berbeda dengan satu jengkal
anak-anak, sehingga dalam satuan internasional berupa sentimeterlah
yang dibakukan untuk mengukur panjang.
Keterlibatan aktif anak dengan alat pengukuran dalam kehidupan
sehari-hari adalah hal yang penting dalam membantu anak memahami
konsep pengukuran dan alat pengukuran. Kegiatan membutuhkan
intraksi antara anak dengan lingkungannya. penyelidikan tentang
pengukuran menunjukan bahwa pengukuran memiliki manfaat dalam
kehidupan sehari-hari yang merupakan penerapan praktis matematika.
Pada tingkat Sekolah Dasar, guru hendaknya melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan pengukuran benda di lingkungan sekitar
anak. Kegiatan ini dapat dimulai sejak anak duduk di Taman Kanak-
kanak dan kelas-kelas rendah di SD, misalnya anak membandingkan
panjang, kapasitas dan berat dari benda yang telah mereka kenal.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran?
2. Apa itu pengukuran panjang ?
3. Apakah itu pengukuran sudut ?
4. Apakah itu pengukuran waktu ?
5. Apa itu pengukuran berat?
6. Apa pengukuran temperatur?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pengukuran.
2. Untuk mengetahui pengukuran panjang.
3. Untuk mengetahui pengukuran waktu.
4. Untuk mengetahui pengukuran sudut.
5. Untuk mengetahui pengukuran berat.
6. Untuk mengetahui pengukuran temperatur.
5
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PENGUKURAN
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan”, dikutip dari
website united science. Sebagai contoh sederhana, kita mengukur panjang
sebuah meja belajar dengan sebuah pulpen. Dari kegiatan tersebut dapat
kita artikan bahwa kita membandingkan panjang sebuah meja dengan
panjang sebuah pulpen.
Meja yang kita ukur itu adalah besaran, dan pulpen yang digunakan
untuk mengukur meja adalah satuan. Apa itu besaran dan satuan? Dari
pernyataan diatas dapat kita buat kesimpulan bahwa suatu benda atau
objek yang dapat diukur dan hasilnya dapat dinyatakan dengan angka
adalah besaran, sedangkan suatu benda atau objek yang digunakan
sebagai pembanding atau pengukur di dalam kegiatan mengukur disebut
dengan satuan.
Pengukuran adalah suatu proses memberikan bilangan kepada kualitas
fisik panjang, kapasitas volume, luas, sudut, berat (massa) dan suhu
(Kennedi dan Tipps, 1994).
Setiap unit yang digunakan untuk mengukur memiliki sifat yang
sama sebagaimana benda yang akan diukur misalnya tongkat meteran
memiliki sifat panjang dan digunakan untuk mengukur panjang, tinggi dan
jarak.
Panjang gedung perpustakaan diukur dengan menggunakan satuan
meter, tetapi satuan ini tidak sesuai jika digunakan untuk mengukur kaki
ayam. Oleh karena itu diperlukan satuan ukuran panjang yang lain
demikian juga dalam mengukur kita memerlukan bilangan pecahan, yaitu
bilangan pecahan biasa atau pecahan desimal.
6
1) JENIS PROSES PENGUKURAN
Pengukuran dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
Proses menentukan ukuran panjang dan kapasitas adalah langsung. Yaitu
dengan cara menerapkan unit (satuan) secara langusung pada benda yang
sedang diukur. Misalnya kita ingin menghitung kuantitas buah tomat yang
dibuat dari 50 buah tomat. Kita dapat menggunakan satuan ukur cangkir,
yaitu dengan mengisikan dan mengosongkan cangkir dan menghitung
cangkir yang berisi penuh sampai semua sari buah tomat dituangkan.
Berat (massa), suhu dan waktu tidak dapat diukur secara langsung,
memerlukan pengukuran yang secara tidak langsung menerjemahkan sifat
yang dapat diukur kedalam bilangan suatu termometer memiliki sejumah
skala, misalnya derajat celcius dan derajat fahrenheit. Termometer tersebut
berisi cairan yang bisa naik atau turun. Naik apabila suhu udara menjadi
lebih panas dan turun apabila suhu menjadi lebih dingin. Suhu pada suatu
waktu ditentukan secara tidak langsung dengan membaca bilangan yang
tercantum di skala yang terdapat disepanjang termometer tersebut.
2) PENGERTIAN ALAT UKUR
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu
besaran dalam fisika, alat ukur juga bisa dikatakan sebuah alat untuk
membandingkan kuantitas fisik seperti luas, panjang, massa, temperatur
dari suatu objek dengan kejadian dunia nyata. Ilmu yang mempelajari
tentang alat-alat ukur disebut dengan Metrologi.
Ukuran Baku dan Tidak Baku
Hasil dari sebuah pengukuran, akan sangat bermanfaat seandainya
ukuran yang kita lakukan mempunyai satuan yang baku. Maksudnya
adalah ketika kita melakukan kegiatan mengukur, kita mempunyai satuan
pengukuran yang nilainya tetap dan satuan tersebut telah disepakati oleh
semua orang untuk melakukan pengukuran. Seperti contoh diatas, kita
7
menggunakan pulpen sebagai satuan untuk mengukur meja. Hasil
pengukuran akan tetap dihasilkan, akan tetapi bagaimana jika kita
mengukur menggunakan pulpen yang berbeda, tentunya kita juga akan
tetap mendapatkan hasil pengukuran tapi dengan nilai yang berbeda
karena panjang dari pulpen itu berbeda-beda.
Perhatikan gambar samping, sebuah meja
yang diukur dengan menggunakan pulpen.
Dengan pulpen biru panjang meja adalah 6
pulpen, sedangkan menggunakan pulpen
merah panjang meja adalah 7 pulpen.
Manakah yang benar? Berapa panjang meja
yang sebenarnya? Mana yang lebih tepat
antara mengukur dengan pulpen merah
atau pulpen biru?
Mengukur dengan pulpen memberikan hasil yang berbeda-beda,
sehingga pengukuran meja dengan menggunakan pulpen seperti contoh
diatas tidak bisa mendapatkan hasil yang tepat. Contoh diatas merupakan
pengukuran menggunakan satuan tidak baku.
Jadi, apa yang dimaksud dengan satuan atau ukuran tidak baku
berdasarkan contoh diatas? Satuan atau ukuran tidak baku yaitu satuan
yang tidak ditetapkan secara umum karena tidak dapat digunakan untuk
menghasilkan nilai pengukuran yang tepat. Dahulu orang-orang sering
menggunakan anggota tubuh sebagai satuan pengukuran, misalnya saja
seperti jari, hasta, kaki, jengkal, depa, langkah dan lain-lain. Namun
satuan-satuan tersebut bukan merupakan satuan baku, sehingga
menyulitkan bila digunakan dalam pengukuran.
Dalam memecahkan masalah seperti diatas, maka para ilmuwan
dahulu membuat sebuah sistem pengukuran agar tidak terjadi hasil yang
rancu pada kegiatan pengukuran. Sistem pengukuran tersebut dikenal
sebagai Sistem Matrix dan sistem ini dipergunakan dan diresmikan
8
sebagai Sistem International dalam setiap melakukan kegiatan pengukuran.
Salah satu contoh ketika kita ingin mengukur panjang meja, maka kita
menggunakan satuan panjang (cm/m/mm). Satuan (cm /m /mm) adalah
satuan baku, dan satuan tersebut sudah diterapkan pada alat-alat
pengukur seperti penggaris, mistar, meteran dll.
Dengan diterapkannya satuan
internasional pada penggaris seperti gambar
disamping, akan memudahkan kita ketika
akan mengukur panjang sebuah meja.
Walaupun menggunakan penggaris yang
berbeda panjangnya, diukur oleh orang yang
berbeda, hasil panjang meja yang diukur
akan tetap sama. Ini lah yang disebut
dengan satuan atau ukuran baku.
2. PENGUKURAN PANJANG
Panjang didefiniskan sebagai besaran yang menyatakan jarak dua titik.
Besaran panjang memiliki banyak nama diantaranya tebal, tinggi, lebar,
dan kedalaman. Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter. Macam-
macam alat ukur panjang yaitu :
a) Mistar
Terdapat berbagai jenis mistar sesuai dengan skalanya di sekitar kita.
Mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm.
9
b) Jangka Sorong
Jangka sorong mempunyai nonius atau vernier, yaitu skala yang
mempunyai panjang 9 mm dan dibagi atas 10 bagian yang sama.
c ) M i k r o m e t e r S e k r u p
Alat ukur panjang ini memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi
yaitu sebesar 0,01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk me-
ngukur benda yang sangat tipis, misalnya tebal kertas. Contoh alat ukur
panjang seperti gambar berikut ;
Alat ukur panjang yang banyak
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah mistar.
3. PENGUKURAN SUDUT
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua sinar (garis
lurus).
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa sudut B lebih
besar dari sudut A.
Besar sudut dapat ditentukan atau diukur dengan berbagai cara, di
antaranya dengan menggunakan sudut satuan dan yang paling tepat
menggunakan sebuah alat yang disebut busur derajat. Besar suatu sudut
ditetapkan dengan nama “derajat” yang ditulis dengan tanda nol kecil di
belakang angka satuan derajat (.... 0 ).
10
Mengukur besar sudut dengan satuan tidak baku
Pengukuran sudut dengan satuan tak baku dapat dilakukan dengan
terlebih dahulu menentukan sudut satuan. Apakah yang dimaksud sudut
satuan? Bagaimana bentuknya?
Satu bagian lingkaran diatas disebut sebagai sudut satuan.
Mengukur besar sudut dengan satuan baku
Untuk mengukur sudut yang baku, digunakan busur derajat.
Besar sudut dituliskan dengan satuan derajat ( ° )
11
Cara mengukur sudut dengan busur derajat
Besar sudut A adalah 60°
Sudut siku-siku dan sudut lurus
Besar sudut satu putaran adalah 360o . Sudut dalam lingkaran adalah
sudut satu putaran. Contohnya adalah jarum jam yang berputar dari angka
12 kembali ke angka 12 menempuh sudut satu putaran atau 360°. Setelah
mengenal sudut satu putaran, mari kita selidiki sudut-sudut lain yang
merupakan bagian dari lingkaran.
Sudut setengah putaran (180°) disebut sudut lurus.
Sudut seperempat putaran (90°) disebut sudut siku-siku.
12
4. PENGUKURAN WAKTU
Menurut KBBI (1997) waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika
proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Bisa merupakan
lama berlangsungnya suatu kejadian. Satuan internasional untuk waktu
adalah detik atau sekon.
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari,
jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1
sekon).
5. PENGUKURAN BERAT
Pengukuran berat adalah membandingkan sesuatu massa benda
(berat) dengan nilai standar yang telah ditetapkan. Dalam ilmu fisika massa
dan berat adalah sesuatu yang berbeda. Massa adalah sebuah benda
merupakan banyaknya zat yang terkandung di dalam benda tersebut.
Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialami oleh benda akibat gara
tarik bumi (gravitasi) pada benda tersebut. Untuk keperluan sehari-hari
mencampuradukkan antara berat dan massa tidak menjadi masalah.
Hanya saja dalam bidang eksak hal ini mesti dibedakan.
Satuan massa dalam sistem satuan SI adalah kilogram. Sebagai
standar untuk kilogram dibuatlah kilogram standar, yaitu sebuah silinder
logam yang dibuat dari platina-iridium dengan berdiameter dan tinggi yang
sama yaitu 39 mm yang disimpan di Lembaga Berat dan Pengukuran
Internasional di kota Sevres (Perancis) sejak tahun 1901. Pada awalnya,
satu kilogram sama dengan massa 1000cm3 air murni pada suhu di mana
Jam tangan Jam Matahari Stopwatch
13
kerapatan maksimum, yaitu 4º C. Namun, kesalahan terjadi karena
ternyata satu kilogram yang tepat adalah 1000,028 cm3 air. Alat
pengukuran berat bisa menggunakan neraca atau timbangan.
Satuan-satuan dalam pengukuran berat dan klasifikasinya adalah,
Ketika kita ingin menimbang berat badan, ukuran berat badan kita
tentu dinyatakan dalam satuan ukuran berat, biasanya kilogram (kg).
Contoh lain dari penggunaan ukuran satuan berat adalah untuk berat
benda, seperti ketika membeli gula atau beras di warung maka biasanya
jumlahnya ditentukan dengan satuan berat gram atau kilogram. Seperti
pada gambar dibawah ini :
6. PENGUKURAN TEMPERATUR
Temperatur atau suhu menunjukkan derajat panas benda. Misalnya,
semakin tinggi suhu suatu benda,semakin panas benda tersebut.
Sebenarnya alat indera (kulit)tidak dapat menentukan suhu benda secara
akurat, hanya berdasarkan perkiraan dan perasaan subjeknya saja. Hal ini
dikarenakan alat indera memiliki keterbatasan, salah satunya tidak dapat
digunakan untuk menyentuh benda yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer.
Satuan SI temperatur dalam termometer adalah Kelvin. Namun, di
Timbangan berat badan Timbangan seperti bumbu-bumbu dapur
14
Indonesia yang sering digunakan adalah Celcius. Selain Celcius dan kelvin,
juga terdapat termometer Fahrenheit.
Untuk menentukan panas atau
tidaknya suatu benda, kita dapat
menggunakan jari tangan kita, tetapi
tangan tidak dapat dipakai untuk
menentukan tingkat panas suatu
benda secara tetap.
Kalian tentunya pernah menginap/tamasya di daerah pegunungan
dan kita akan merasa dingin saat mandi dengan menggunakan air
pancuran atau sumber mata air. Kadang-kadang kita ingin mandi
menggunakan air hangat, bukan? Untuk mendapatkan air hangat tersebut
kita mencampur air dingin dengan air panas.
Ketika tangan kita menyentuh air yang dingin, maka kita mengatakan
suhu air tersebut dingin. Ketika tangan kita menyentuh air yang panas
maka kita katakan suhu air tersebut panas.
15
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Alut ukur
berbeda-beda sesuai dengan benda apa yang di ukur dan mengukur sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran tidak hanya mutlak bagi
matematika, tetapi juga bidang-bidang ilmu lain seperti ilmu fisika, dan
ilmu lainnya.
B. SARAN
Adapun saran yang kami berikan adalah agar semua elemen bisa
teliti dalam pengukuran. Sehingga daya kritis bisa dibuktikan melalui
pengukuran. Dan hendaklah memakai satuan internasional agar bisa
dipahami semua orang.
16
C. DAFTAR PUSTAKA
http://windyhm.tripod.com/UKURAN.html
http://www.slideshare.net/itsnams/pengukuran-panjang
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran (diakses 11 September 2014)
http://thinkerminus.com/materi-pengukuran-part-1-pengertian-
pengukuran-ukuran-baku-dan-ukuran-tidak-baku/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran