V. PENGUKURAN VISKOSITASblog.ub.ac.id/ulfahalimi/files/2014/12/Bab-5.-Pengukuran... · 2014. 12....

16
Sifat Fisik Bahan Pangan SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 51 V. PENGUKURAN VISKOSITAS PENGANTAR Viskositas merupakan ukuran ketahanan fluida terhadap tekanan maupun tegangan. Semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Viskositas suatu zat dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin tinggi suhu maka viskositas semakin kecil. Begitu juga sebaliknya semakin rendah suhu maka viskositasnya semakin besar. Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul molekulnya memperoleh energi. Molekul – molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas fuida akan turun dengan kenaikan temperatur. Dalam bab ini akan dibahas metode pengukuran viskositas TUJUAN 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mempelajari materi dalam modul ini diharapkan mahasiswa mengetahui jenis-jenis alat ukur viksositas dan metode pengukurannya. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mahasiswa mengerti metode pengukuran viskositas dari berbagai jenis viscometer Mahasiswa dapat menentukan jenis fluida dari data viskositas 5.1. PENDAHULUAN Viskositas dapat diukur denga berbagai jenis viscometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain : 1. Jenis viskometer aliran kapiler 2. Jenis viskometer lubang 3. Jenis viskometer bola jatuh 4. Jenis viskometer rotasi Semua viskometer dapat digunakan untuk menentukan viskositas sistem Newton dan hanya viskometer yang mempunyai kontrol shear stress yang bervariasi dapat digunakan untuk bahan – bahan Non Newton. 5.2. JENIS VISKOMETER KAPILER Viskometer kapiler dapat disebut juga dengan viskometer ostwald. Metode ini ditentukan berdasarkan hukum Poisulle menggunakan alat viskometer oswaltd yang berbentuk pipa U, dimana

Transcript of V. PENGUKURAN VISKOSITASblog.ub.ac.id/ulfahalimi/files/2014/12/Bab-5.-Pengukuran... · 2014. 12....

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 51

    V. PENGUKURAN VISKOSITAS

    PENGANTAR

    Viskositas merupakan ukuran ketahanan fluida terhadap tekanan maupun tegangan.

    Semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.

    Viskositas suatu zat dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin tinggi suhu maka viskositas semakin

    kecil. Begitu juga sebaliknya semakin rendah suhu maka viskositasnya semakin besar. Viskositas akan

    turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair

    menyebabkan molekul molekulnya memperoleh energi. Molekul – molekul cairan bergerak

    sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian viskositas fuida akan turun

    dengan kenaikan temperatur. Dalam bab ini akan dibahas metode pengukuran viskositas

    TUJUAN

    1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

    Setelah mempelajari materi dalam modul ini diharapkan mahasiswa mengetahui jenis-jenis

    alat ukur viksositas dan metode pengukurannya.

    2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

    • Mahasiswa mengerti metode pengukuran viskositas dari berbagai jenis viscometer

    • Mahasiswa dapat menentukan jenis fluida dari data viskositas

    5.1. PENDAHULUAN

    Viskositas dapat diukur denga berbagai jenis viscometer. Ada beberapa tipe viskometer

    yang biasa digunakan antara lain :

    1. Jenis viskometer aliran kapiler

    2. Jenis viskometer lubang

    3. Jenis viskometer bola jatuh

    4. Jenis viskometer rotasi

    Semua viskometer dapat digunakan untuk menentukan viskositas sistem Newton dan hanya

    viskometer yang mempunyai kontrol shear stress yang bervariasi dapat digunakan untuk bahan –

    bahan Non Newton.

    5.2. JENIS VISKOMETER KAPILER

    Viskometer kapiler dapat disebut juga dengan viskometer ostwald. Metode ini ditentukan

    berdasarkan hukum Poisulle menggunakan alat viskometer oswaltd yang berbentuk pipa U, dimana

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan&action=edit&redlink=1

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 52

    konsep pengukuran viskometer kapiler, yaitu menggunakan waktu fluida melewati tabung kapiler

    dan laju aliran yang disebabkan gradien tekanan. Pengoperasiannya adalah secara gaya gravitasi

    yang bekerja pada kolom atau secara mekanik, dimana fluida newtonian dengan viskositas 0.4 –

    20,000 mPa.s dan untuk fluida non-newtonian tekanan eksternal lebih berpengaruh dari pada

    tekanan statik. Viskometer kapiler dapat ditunjukan pada Gambar 5.1.

    Gambar 5.1. Viskometer kapiler

    Viskositas dari fluida newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan

    untuk mengalirkan fluida dalam pipa kapiler dari a ke b dengan gaya yang disebabkan oleh berat

    fluida itu sendiri, dimana Sejumlah fluida yang akan diukur viskositasnya dimasukkan kedalam

    viskometer yang diletakkan pada thermostat. kemudian dihisap melalui labu ukur dari viskometer

    sampai permukaan cairan lebih tinggi dari batas a. Fluida dibiarkan turun ketika permukaan cairan

    turun melewati batas b, stopwatch dimatikan dan waktu yang diperlukan dari a ke b dicatat

    menggunakan stowatch. Tekanan P merupakan perbedaan tekanan antara kedua ujung pipa U dan

    besarnya diasumsikan sebanding dengan berat jenis cairan.

    Pada pengukuran viskositas dalam viskometer kapiler terdapat beberapa asumsi, yaitu:

    1. Aliran adalah laminar

    2. Fluida incompresible

    3. Kecepatan fluida pada dinding diabaikan

    4. Panjang tabung L jari – jari dalam r

    5. Fluida newtonian, shear stress dan shear rate bervariasi dari 0 pada pusat kapiler (r = 0) dan

    menjadi maksimal pada bagian dinding (r = R).

    6. Profil newtonian adalah parabolik

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 53

    7. Shear stress pada dinding berhubungan dengan penurunan tekanan sepanjang panjang tabung,

    dengan persamaan sebagai berikut:

    .......................................................................................................................... (1)

    Persamaan Hagen Poiseuille untuk aliran dalam viscometer kapiler, sebagai berikut:

    ......................................................................................................................... (2)

    Substitusi dari persamaan (1) dengan persamaan (2), shear stress juga dapat dinyatakan sebagai:

    ........................................................................................................................ (3)

    Kemudian, shear rate pada dinding untuk fluida Newtonian dinyatakan sebagai berikut:

    ............................................................................................................ (4)

    Dimana Q adalah laju aliran volumetrik. Hukum Newton tentang viskositas dapat ditulis dalam

    bentuk gradien tekanan dan laju aliran volumetrik sebagai:

    ........................................................................................................... (5)

    Untuk non – Newtonian fluida, hubungan antara shear stress dengan shear rate digunakan untuk

    menurunkan persamaan tersebut, dimana tingkat shear pada dinding dapat ditentukan dari

    persamaan Rabinowitsch – Mooney (Steffe, 1996, Wilkes, 1999):

    ........................................................................................................... (6)

    ........................................................................................................... (7)

    ........................................................................................................... (8)

    Jika fluida berperilaku sebagai power law, maka kemiringan penurunan merupakan garis

    lurus dan n’ = n.

    Viskositas menunjukkan kekentalan suatu bahan yang diukur dengan menggunakan alat

    viscometer. Semakin tinggi viskositas suatu bahan maka bahan tersebut akan makin stabil karena

    pergerakan partikel cenderung sulit dengan semakin kentalnya suatu bahan. Nilai viskositas

    berkaitan dengan kestabilan emulsi suatu bahan yang artinya berkaitan dengan nilai stabilitas emulsi

    bahan. Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang menentukan

    besarnya perlawanan terhadap gaya geser.

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 54

    Contoh soal:

    Data penurunan tekanan vs laju aliran volumetrik lelahan coklat menggunakan viskometer kapiler

    dengan diameter 1 cm, panjang 60 cm.

    Penurunan Tekanan (Pa) Laju Aliran (cm3/s)

    3840 4646 5762 6742 7798 10454 11760

    0.01 0.06 0.13 0.24 0.37 0.72 0.94

    a) Tunjukkan bahwa lelehan coklat bukan fluida Newtonian

    b) Tentukan konstanta model rheologi untuk model power law, Herschel-Bulkley, dan Casson

    c) Model mana yang memberikan gambaran terbaik untuk perilaku lelehan coklat?

    Penyelesaian

    a) Hukum Newton untuk viskositas

    Menggunakan data penurunan tekanan, shear stress dihitung dengan :

    Shear stress untuk laju aliran yang berbeda

    Hasil perhitungan shear stress dan shear rate :

    m m

    0.001590909 16

    0.009545455 19.35833333

    0.020681818 24.00833333

    0.038181818 28.09166667

    0.058863636 32.49166667

    0.114545455 43.55833333

    0.149545455 49

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 55

    Hasil ploting grafik di atas menghasilkan:

    Grafik hasil plotting menunjukkan bahwa fluida bukan Newtonian, karena grafik hubungan antara

    shear stress dan shear rate tidak linier.

    b. – Persamaan Power Law

    Persamaan Power Law adalah dan linierisasi persamaan tersebut

    menghasilkan

    ln τw = 3.173 + 0.273 ln γ˙w

    *Sebuah plot logaritmik dari shear stress terhadap shear rate (ln τyz vs ln γyz) menghasilkan garis

    lurus dengan kemiringan n dan intercept dari ln k.

    Untuk fluida power law,

    n’ = n

    Substitusi

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    0 0.05 0.1 0.15 0.2

    w

    w

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 56

    ln τw = 0.273 ln γ˙w + 3.034

    τw = 20.78 γ˙ w 0.273

    b. – Model Herschel-Bulkley Persamaan model Herschel-Bulkley τw = τ0 + k (γ˙w )

    n Untuk menentukan nilai τ0 shear stress pada dinding τw diplot dengan shear rate, dan nilai τ0

    didapatkan dengan cara ekstrapolasi data.

    Untuk menemukan konstanta model Herschel-Bulkley, linierisasi adalah:

    ln(τw − τ0) = ln k + n ln γ˙w

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 57

    τw = 13 + 6.66 γ˙w0.601

    c. Model Casson adalah (τw )0.5 = (τ0)

    0.5 + k (γ˙w )0.5

    0 = (3.570)1/0.5 = 12.74 Pa

    Dari ketiga model, hasil terbaik terdapat pada model Casson yaitu

    Karena menghasilkan nilai R2 paling tinggi, yaitu 1.

    5.3. VISKOMETER ORIFICE

    Dalam Alat ukur viskometer jenis orifice, waktu untuk volume standar fluida mengalir

    melalui suatu lubang yang diukur. Hal tersebut digunakan untuk fluida Newtonian atau Near –

    Newtonian ketika akurasi ekstrim tidak diperlukan. Dalam industri makanan, yang paling umum

    digunakan adalah jenis mencelupkan Zahn viskometer yang terdiri dari secangkir 44-mL kapasitas

    stainless steel dengan pegangan dan lubang melingkar dengan dikalibrasi pada bagian bawah.

    Cangkir diisi dengan mencelupkan ke dalam fluida dan ditarik. Dicatat pada saat waktu awal

    menarik, dimana terjadi pengeluaran dalam alirannya.

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 58

    5.4. JENIS VISKOMETER BOLA JATUH

    Jenis viskometer bola jatuh dapat juga disebut dengan viskometer Hoeppler. Viskometer

    bola jatuh mengikuti hukum Stokes, dimana pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan

    sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerja dari viskometer bola jatuh adalah

    suatu bola gelas / besi dengan rapatan d dan jari – jari r yang dijatuhkan ke dalam suatu tabung gelas

    berisi fluida yang akan ditentukan viskositasnya. Waktu yang diperlukan bola untuk jatuh melalui

    cairan dengan tinggi tertentu kemudian dicatat dengan stopwatch. Seperti yang ditunjukan pada

    Gambar 5.2. Gaya berat yang menyebabkan bola turun ke bawah sebesar:

    ..................................................................... (9)

    Dimana: Dp = diameter bola (m), ρp = densitas bola (kg/m3), ρf = densitas fluida (kg/m3), cD = koefisien drag, v = kecepatan bola (m/s).

    Kerapatan bola dan fluida adalah percepatan gravitasi dan bekerja gaya gesek yang arahnya

    ke atas sehingga persamaan pada keadaan setimbang, yaitu:

    ............................................................................................................ (10)

    Gambar 5.2. Viskometer bola jatuh

    Contoh soal

    Tentukan viskositas minyak bunga matahari dengan menggunkan viskometer bola jatuh.

    Viskometer tersebut memiliki panjang tabung 10 cm dan bola yang memiliki diameter 0,68 mm.

    Minyak dan bola memiliki kepadatan masing-masing 921 kg/m3 dan 2420 kg/m3. Jika dibutuhkan

    44,5 s untuk bola jatuh dari atas tabung, berapa viskositas minyak?

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 59

    Penyelesaian

    Kecepatan terminal adalah:

    Kemud ian, viskositas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 18.

    5.5. JENIS VISKOMETER ROTASI

    Pada viskometer rotasi, sampel diukur antara dua bagian dari alat pengukur dengan cara

    rotasi (putaran). Prinsip alat ini berdasarkan atas waktu yang diperlukan. Dalam agitasi, shear rate

    sebanding dengan kecepatan rotasi. Hal ini dikarenakan dalam mengukur shear stress sebagai shear

    rate yang berubah. Selain itu, sampel dapat diukur selama yang diinginkan. Oleh karena itu,

    viskometer rotasi adalah alat ukur viskositas yang terbaik dalam karakterisasi perilaku non-

    Newtonian dan tergantung pada waktu.

    Ada beberapa bentuk yang berbeda dari viskometer rotasi, yaitu 3 bentuk. Seperti yang

    dijelaskan sebagai berikut:

    1. Concentric Cylinder Viscometer

    Viskometer rotasi silinder sesumbu (Concentric Cylinder) dibuat berdasarkan 2 standar,

    sistem searle dimana silinder bagian dalam berputar dengan silinder bagian luar diam dan sistem

    Couette dimana bagian luar silinder yang diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang

    akan diukur ditempatkan pada celah diantara kedua silinder persamaan matematis untuk

    menghitung viskositas diturunkan dari hukum newton tentang aliran viskositas. Seperti yang

    ditunjukan pada Gambar 5.3.

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 60

    Gambar 5.3. Viskometer rotasi silinder sesumbu (Concentric Cylinder)

    Dalam hubungan matematis terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk

    menghitung viskositas, yaitu:

    1. Aliran laminar dan mantap.

    2. Komponen kecepatan radial dan aksial nol.

    3. Fluida incompressible.

    4. Temperature konstan.

    5. Tidak ada slip pada dinding instrumen.

    Hubungan antar kecepatan geser dengan tegangan geser mengahasilkan persamaan

    viskositas untuk fluida newtonian sebagai berikut:

    ................................................................................................ (11)

    Persamaan viskositas untuk power law sebagai berikut:

    ..................................................................................... (12)

    2. Cone and Plate Viskometer

    Prinsip operasi untuk viskometer cone dan plate, yaitu terdiri dari piring melingkar dan

    sebuah kerucut dengan jari – jari r dengan sumbu tegak lurus terhadap pelat dan titik pada bidang

    permukaan piring seperti yang ditunjukan pada Gambar 5.4. Biasanya, kerucut diputar dengan

    kecepatan sudut yang telah diketahui. Fluida ditempatkan antara kerucut dan piring serta

    mentransmisikan torsi ke piring. Jika sudut θ antara kerucut dan piring kecil (

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 61

    shear rate yang seragam atas fluida (Steffe, 1996). Jenis viskometer ini cocok untuk cairan penipisan

    geser dan fluida plastik. Selain itu juga cocok untuk pengujian sampel kecil.

    Viskometer Cone and Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu

    instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume

    sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data

    rheologi lengkap.

    Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian

    dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam

    kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian

    kerucut yang berputar.

    Gambar 5.4. Cone and Plate Viscometer

    Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:

    1. ukuran sample

    2. waktu yang dibutuhkan sampel untuk menstabilkan pada pelat sebelum terbaca

    3. kebersihan kerucut dan plat

    4. jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel

    5. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih tinggi

    6. shear rate ditempatkan untuk sampel

    Toleransi dari viskometer Brookfield adalah 1% dari Full Scale Range (FSR). FSR adalah nilai

    maksium yang mampu diukur oleh alat dengan kombinasi setting Spindle dan Kecepatan putar

    spindle yang kita tetapkan. Sedangkan toleransi dari fluida standard adalah 1% dari nilai viskositas

    fluida yang bersangkutan.

    Dalam hubungan matematis, shear rate pada r dapat dituliskan, sebagai berikut:

    ............................................................................................................ (13)

    Untuk shear stress, perbedaan torsi pada ketebalan (dr) cincin yang berbentuk gelang

    dianggap dan integrasi sepanjang r:

    .......................................................................................................... (14)

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 62

    Kemudian shear stress adalah

    ...................................................................................................................... (15)

    Untuk fluida Newtonian:

    ............................................................................................................... (16)

    Untuk fluida Power Law:

    .............................................................................................................. (17)

    Contoh

    Vanila semi solid diuji sifat rheologinya pada suhu 25oC dengan menggunakan viscometer cone and

    plate dengan diameter 50 mm dan sudut 1o. Peningkatan kecepatan sudut dan nilai torsi yang

    terukur adalah:

    Ujilah Model Newtonian, power law, dan Herschel-Bulkley untuk menemukan ekspresi terbaik yang

    mewakili perilaku aliran.

    Penyelesaian

    Menggunakan persamaan 21, yaitu

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 63

    Bukan Newtonian, terdapat intersep, yaitu yield stress.

    Untuk Fluida Power Law, plot logaritmik shear stress dengan shear rate, sebagai berikut:

    Slope, n = 0.260. Intercept ln k = 2.581, nilai k =13.210 Pa · (s)n

    Ekspresi power law adalah

    Model Herschel-Bulkley τyz = τ0 + k(τ˙yz)n

    Untuk menentukan nilai τ0 shear stress pada dinding τw diplot dengan shear rate, dan nilai τ0

    didapatkan dengan cara ekstrapolasi data

    Didapatkan nilai τ0 = 13.5 Pa

    Untuk menemukan konstanta model Herschel-Bulkley, linierisasi adalah:

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 64

    Ekspresi Herschel – Bulkley

    TERBAIK adalah nilai koefisien determinasi paling tinggi

    3. Parallel Plate Viscometer

    Sistem ini terdiri dari dua plat paralel dipisahkan pada jarak h dari satu dengan yang lain.

    Pada jenis viskometer ini, sampel ditempatkan dalam celah antara dua plat paralel, diman salah satu

    piring diputar dengan kecepatan sudut yang telah diketahui. Sementara yang lain adalah stasioner.

    Berbeda dengan sistem cone dan plate, shear rate tidak konstan dalam fluida selama

    deformasi tapi berubah sebagai fungsi jarak dari pusat r dalam plat paralel seperti yang ditunjukkan

    dalam persamaan berikut:

    ........................................................................................................................ (18) Dapat ditulis untuk sistem paralel, tapi integrasi rumit karena shear stress sebagai fungsi r, dimana

    Persamaan Rabinowitsh-Mooney

    .............................................................................................. (19) Fluida Newtonian

    ................................................................................................................... (20)

    Untuk fluida Power Law

    ........................................................................................................... (21)

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 65

    Dan

    ................................................................................................................. (22)

    Contoh soal

    Sebuah perusahaan makanan mencoba untuk menemukan formulasi sup baru dalam penelitian dan

    pengembangan departemen mereka. Sifat reologi dari formulasi sup ditentukan untuk tujuan ini.

    Sebuah viskometer plat paralel dengan r = 25 mm dan h = 0,7 mm yang digunakan dalam studi

    rheologi. Torsi dengan data kecepatan sudut yang diberikan dalam Tabel diambil pada 15◦C untuk

    formulasi ini. Tentukan konstanta daya hukum menggambarkan perilaku aliran sup.

    Menggunakan data kecepatan sudut (Ω), shear rate (γ˙R) dapat dihitung dari Persamaan.

    Referensi

    Steffe, J.F. (1996). Rheological methods in Food Process Engineering, 2nd ed. East Lansing, MI:

    Freeman Press (available at www.egr.msu.edu/∼steffe/freebook/offer.html). Wilkes, J.O. (1999). Fluid Mechanics for Chemical Engineering. Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall. Propagasi

    A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)

    1. Sebutkan Jenis-jenis viscometer dan prinsip pengukurannya

  • Sifat Fisik Bahan Pangan

    SFBP: PENGUKURAN VISKOSITAS 66

    B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)

    1. Bagaimana langkah-langkah membentuk persamaan fluida berdasarkan model

    Power law, Herschel-Bulkley dan Carson?

    C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)

    D. Proyek

    Bahas jurnal internasional yang meneliti tentang fluida selain fluida Newtonian.