Pertarungan Bahasa

21
PERTARUNGAN BAHASA ( ص ل ا وي لغ ل راع ا) A. Pendahuluan Bahasa Merupakan alat komunikasi, identitas serta sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kehidupan sosial manusia bersifat dinamis dan punya pengaruh besar terhadap eksistensi bahasa. Dengan demikian ada bahasa yang mampu bertahan secara baik di negaranya, tidak ikut bergeser seiring dengan dinamika kehidupan sosialnya, namun ada juga keadaan sebaliknya. Suatu kondisi yang melewati batas-batas pertarungan antara dua bahasa atau lebih untuk tetap bertahan dan masing-masing berjalan untuk memastikan kekuasaan dan kemenangan atas bahasa lainnya dengan seluruh metode, tujuan dan penyebabnya. Fenomena seperti ini dinamakan dengan pertarungan bahasa. Seperti pertarungan antara bahasa Arab dan Spanyol, dan juga pertarungan antara bahasa Jerman dan bahasa Swiss. 1

Transcript of Pertarungan Bahasa

PERTARUNGAN BAHASA ( )

A. PendahuluanBahasa Merupakan alat komunikasi, identitas serta sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kehidupan sosial manusia bersifat dinamis dan punya pengaruh besar terhadap eksistensi bahasa. Dengan demikian ada bahasa yang mampu bertahan secara baik di negaranya, tidak ikut bergeser seiring dengan dinamika kehidupan sosialnya, namun ada juga keadaan sebaliknya.Suatu kondisi yang melewati batas-batas pertarungan antara dua bahasa atau lebih untuk tetap bertahan dan masing-masing berjalan untuk memastikan kekuasaan dan kemenangan atas bahasa lainnya dengan seluruh metode, tujuan dan penyebabnya. Fenomena seperti ini dinamakan dengan pertarungan bahasa. Seperti pertarungan antara bahasa Arab dan Spanyol, dan juga pertarungan antara bahasa Jerman dan bahasa Swiss.Melihat urgensi tentang pertarungan bahasa tersebut, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang : Pengertian Pertarungan Bahasa, Faktor Terjadinya dalam Perkembangan bahasa, Penyebaran Bahasa, Faktor terjadinya Keragaman Bahasa dan Pengaruh Bahasa Arab Terhadap Bahasa Lain.

B. Pengertian Pertarungan BahasaSecara etimologi berarti brgumur atau bertarung[footnoteRef:2]. Sedangkan secara terminologi berarti aktivitas sosial di mana komponen-komponen pertarungan masuk ke dalam perlombaan untuk memperoleh kemenangan dan memaksa lawan untuk tunduk serta membinasakan lawan. Ahli sosiolongiustik juga mengatakan pertarungan adalah suatu kondisi yang melewati batas-batas perlombaan atau pertarungan.[footnoteRef:3] [2: Adi Bishri, Kamus Arab-Indonesia Indonesia-Arab, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1999 ), h. 406] [3: Al-Sayyid Abdul Fattah Afifi, Ilmu al-Ijtima al-Lughawi, (Kairo: Dar al-Fikri al-Arabi, 1995), h. 103]

Adapun ( ) secara etimologi berarti pertarungan bahasa. Sedangkan secara terminologi adalah suatu kondisi yang melewati batas-batas pertarungan antara dua bahasa atau lebih untuk tetap bertahan dan masing-masing berjalan untuk memastikan kekuasaan dan kemenangan atas bahasa lainnya dengan seluruh metode, tujuan dan penyebabnya.[footnoteRef:4] [4: Ibid, h. 104]

Sedangkan ahli sosiologi mendefenisikan pertarungan bahasa sebagai kompetisi yang meliput pertentangan-pertentangan yang nyata antara dua atau beberapa bahasa pada kelompok etnis bangsa tertentu dengan mempunyai tujuan yang berbeda dalam mempertahankan kepentingan-kepentingan dan nilai-nilai tanpa adanya sifat-sifat netral, masing-masing kelompok etnis itu saling membela dan memberikan perhatian terhadap prestasi, jabatan dan kekuatan kebijakannya[footnoteRef:5]. [5: Florian Coulmest, The Hanbook of Sosiolinguistik, (Oxford: Blackwell Publishere, 2000), h. 192]

Adanya kontak bahasa dengan situasi bahasa yang berbeda dapat menimbulkan sebuah pertarungan bahasa. Seiring dengan adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu sebagai prinsip-prinsip dasar terjadinya konflik bahasa di antaranya[footnoteRef:6] : [6: Ibid, h. 192]

1. Neldes mengemukakan bahwa tidak akan ada konflik bahasa tanpa adanya kontak bahasa. Kemudian K. De Bort juga mengemukakan pada presentasenya di Gottigen bahwa konflik bahasa itu muncul secara luas dan lebar dengan adanya keterlibatan kontak dan situasi berbahasa.2. Kontak bahasa ini melihat bahwa bahasa adalah tanda sekunder yang signifikan sebagai penyebab konflik dasar sosial, ekonomi, politik, sejarah, dan agama sehingga dalam konflik bahasa tersebut kesalahan nampaknya berkurang karena ternyata lebih mudah diperbaiki dan dinetralisir dari konflik sosial politik sebagai tanda primer.3. Konflik bahasa itu tidak boleh dicela sebagai akibat negatif saja, justru lebih membuktikan adanya struktur-struktur baru yang lebih menguntungkan sebelumnya, terutama untuk si penutur minoritas di mana mereka mendapatkan hasil dari konflik tersebut. Pertarungan bahasa ini memerlukan selang waktu yang panjang bahkan sampai berabad-abad, biasanya pertarungan bahasa menimbulkan dua hal yaitu : Pertama : Suatu bahasa meraih kemenangan mutlak atas bahasa lain bahkan membinasakan dan menghancurkannya, sehingga bahasa yang menang berada pada posisi sebenarnya dan berkesinambungan dan tersebar secara luas.Kedua : Munculnya suatu kondisi yang seimbang kedua bahasa yang bertarung sehingga keduanya sama-sama hidup atau bertahan secara bahu membahu dan keduanya sama-sama dipakai manusia untuk berkomunikasi secara berkesinambungan, akan tetapi aspek yang kedua ini sulit terwujud karena biasanya kosa kata suatu bahasa akan menimbulkan kerancuan dan kabinasaan pada bahasa lawannya[footnoteRef:7]. [7: Al-Sayyid Abdul Fattah, Op.Cit, h. 104]

C. Faktor Terjadinya dalam Perkembangan BahasaAda beberapa faktor terjadinya pertarungan bahasa, yaitu :1. Masuknya unsur-unsur asing ke suatu bangsa, di mana mereka tidak bertutur dengan bahasa penduduk setempat.Percampuran bahasa dapat terjadi karena adanya proses perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, baik sementara waktu maupun pindah untuk selamnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya pertarungan dua bahasa yang menimbulkan salah satu dari dua hal, yakni :Pertama : Salah satu bahasa mengalahkan yang lain sehingga bahasa yang menang lebih dominan dipakai mayarakat dan pada akhirnya bahasa yang kalah akan lenyap secara perlahan.Kedua : Tidak ada yang kalah atau menang di antara keduanya, sehingga keduanya hidup bersamaan dengan bahu membahu. Dalam hal ini bisa saja terjadi kerancuan dalam salah satu bahasa karena ada pengaruh bahasa lain atau ada kecenderungan masyarakat untuk lebih banyak memakai salah satu dari keduanya.Pengaruh dan dampak dari pertarungan bahasa tidak dapat dibuktikan dalam waktu yang singkat, tetapi butuh waktu yang sangat panjang sehingga tidak mungkin diobservasi oleh seseorang yang mempunyai waktu yang relatif terbatas.[footnoteRef:8] [8: Ibid, h. 105]

Di antara contoh dari penjelasan di atas adalah pertarungan bahasa Perancis dengan bahasa Inggris di kalangan penduduk Normandia. Awalnya penduduk Normadia memakai bahasa Inggris sebagai alat komunikasi sesama mereka. Namun belakangan setelah Negara tersebut ditaklukkan oleh bangsa Prancis maka terjadi pertarungan Bahasa Inggris dan bahasa Perancis, yang akhirnya bahasa Perancis sebagai pemenang dan menjadi bahasa penduduk Normandia.[footnoteRef:9] [9: Ibid, ]

Proses peralihan ini membutuhkan waktu yang sangat panjang. Pertarungan bahasa cenderung berakibat tersingkirnya suatu bahasa oleh bahasa lainnya, sebab sulit untuk menyatukan atau menciptakan kerja sama saling bahu membahu satu sama lain antara dua bahasa yang berbeda. Hal seperti ini juga pernah terjadi pada penduduk Aljazair, yang mana terjadi pertarungan antara bahasa Arab dengan bahasa Prancis. Bahasa Araba tumbuh dan berkembang di kalangan orang-orang keturunan Syam. Sementara di pihak lainnya bahasa Prancis tumbuh dan berkembang di kalangan orang-orang keturunan Eropa ( kedua etnis ini menetap di Aljazair ).Di satu sisi Al-Quran Al-Karim telah punya andil dalam menjaga kelangsungan bahasa Arab di kalangan penduduk Aljazair sehingga tidak lenyap dan terhapus sementara di sisi lainnya bangsa Prancis menjajah Aljazair selama 130 tahun. Selama itu pula bahasa Prancis dijadikan bahasa pengantar di kalangan pemerintah dan selama itu juga pemerintahan menyebarluaskan bahasa Prancis kepada masarakat luas. Akhirnya bahasa Prancis menjadi bahasa resmi Aljazair.Bahasa yang bertarung memberi pengaruh satu sama lainnya, baik dari segi gaya bahasa dan sastra maupun dalam bentuk kutipan kosa kata.Para ahli membuat kritera bahasa yang memenangkan pertarungan, yaitu:[footnoteRef:10] [10: Ibid, h. 107]

a. Apabila pemenang memiliki kebudayaan yang lebih maju, pemerintahan yang kuat, dan pengaruh yang luas jika dibandingkan dengan pihak yang kalah.b. Kedua bahasa yang bertarung berasal dari bangsa yang satu atau kedua-duanya bangsa bertetangga.c. Bahasa yang menang adalah bahasa yang banyak dipakai dan banyak berperan dalam pengembangan kebudayaan dan bahasa itu sendiri, serta komponen-komponen bahasa itu terjalin dalam bentuk satu kesatuan yang kokoh.d. Bahasa yang menang mampu bertahan lama. Kesinambungan kekuatan membuatnya memenangkan pertarungan karena ia memang hebat.Bahasa yang kalah dalam pertarungan akan lenyap dengan sendirinya setelah melewati beberapa tahap, yaitu :[footnoteRef:11] [11: Ibid, h. 108]

a) Sebagian besar kosa kata yang kalah berganti dengan kosa-kata yang menang. Dalam tahap ini bahasa yang kalah cenderung terpelihara tata bahasanya, makhraj hurufnya, dan gaya bahasa pengucapannya dalam bentuk kalimat.b) Tanpa disadari suara bahasa yang menang, makhraj huruf dan gaya bahasanya masuk ke dalam bahasa yang kalah. Tahapan ini merupakan peringatan bagi bahasa yang kalah.c) Bahasa yang kalah berganti denga bahasa yang menang dalam berbagai aspek. Karena masyarakat sudah terbiasa dengan pengucapan bahasa yang menang.Kadangkala pertarungan bahasa dihadapkan kepada suatu kondisi di mana salah satu bahasa yang bertarung tidak mampu mengalahkan bahasa yang lainnya. Akhirnya kedua bahasa hidup berdampingan, berkesinambungan dan bahu membahu satu sama lainnya.Hal seperti di atas terjadi ketika kerajaan Romawi berhasil menaklukkan Britania dan menguasainya selama 150 tahun. Tetapi bahasa mereka (bahasa Latin) tidak mampu mengalahkan bahasa Inggris. Hal in disebabkan sedikitnya populasi warga Romawi, sehingga tidak terjadi kontaminasi dan asimilasi budaya antar warga Romawi dengan Inggris yang kalah. Padahal ketika itu bahasa dan budaya Romawi lebih hebat dari Inggris.Hal yang sama juga terjadi ketika Arab menaklukkan Persia dan menguasainya dalam waktu yang lama, akan tetapi bahasa Arab tidak mampu menaklukkan bahasa Persia karena kebudayaan keduanya sudah sama-sama maju. Akibatnya kedua bahasa tumbuh dan berkembang secara berdampingan walaupun dengan corak yang berbeda dengan satu sama lain. Bahasa Arab tumbuh dan berkembang di kalangan orang-orang India-Eropa.[footnoteRef:12] [12: Ibid, h. 109]

2. Dua bangsa bertetangga dengan bahasa yang berbedaPertentangan dua negara dan bahasa yang berebeda dapat menimbulkan pengaruh terhadap bahasa negara tersebut. Karena secara tidak langsung pertentangan bisa menimbulkan pertentangan bahasa yang berakibat kalahnya salah satu dari keduanya.Berikut ini ada beberapa contoh dua bangsa bertetangga dengan bahasa yang berbeda, yaitu :[footnoteRef:13] [13: Ibid, h. 110-111]

a. Meningkatnya arus arus imigrasi antar dua negara bertetangga secara geografis baik imigrasi untuk selamanya maupun untuk jangka waktu tertentu dapat menimbulkan pertarungan bahasa. Begitu juga halnya pertumbuhan suatu negara lebih tinggi dari negara tetangganya, atau kebudayaan suatu negara lebih maju dibandingkan Negara tetangganya. Contohnya bahasa Jerman mengalahkan bahasa Swiss dan Chekoslovakia, bahkan bahasa Jerman tersebar luas sampai sebagian besar Negara di Eropa tengah.b. Masuknya pengaruh suatu negara terhadap negara tetangganya yang disebabkan kemajuan kebudayaan Negara tersebut. Contohnya kemenangan bahasa Perancis atas bahasa Belgia.c. Bahasa ibukota pemerintah mengalahkan bahasa lain karena pimpinan lebih senang menggunakannya, di samping adanya faktor politik, sosial dan sastra. Contohnya bahasa orang Quraisy sebelum Islam mengalahkan bahasa lain semenjak zaman Jahiliyah. Begitu juga bahasa Jerman mengalahkan bahasa Perancis di Swiss karena bahasa Jerman menjadi bahasa pengantar di ibukota Swiss.Banyak juga bahasa dua Negara bertetangga secara geografis dapat tumbuh dan berkembang secara berdampingan. Contohnya bahasa Perancis dan bahasa Inggris, Jerman dengan Italia dan Spanyol dengan Portugal. Masing-masing bahasa itu hidup berdampingan satu sama lainnya.

3. Terjadi peperangan yang lama antar negara yang berbeda bahasaPeperangan yang lama antara Negara yang berbeda bahasa dapat mengakibatkan perselsihan (pertarungan atau pengaruh) bahasa dan masuknya kosa kata suatu bahasa ke dalam bahasa lainnya.Contohnya perang Salib yang terjadi berulang kali telah menyebabkan masuknya kosa kata bahasa Arab ke dalam beberapa bahasa di Eropa di antaranya bahasa Perancis, begitu pula sebaliknya bahasa-bahasa d Eropa banyak masuk ke dalam bahasa Arab.Begitu pula halnya dengan perang dunia pertama dan kedua mengakibatkan perselishan bahasa Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, Italia dan Jepang. Perang Arab dan Israel membuat pertarungan antara bahasa Arab dan Ibrani. Perang Irak denagn Iran membuat pertarungan bahasa Arab dan Persia. Semua pertarungan ini berlangsung dalam waktu yang lama.[footnoteRef:14] [14: Ibid, h. 112]

4. Persatuan atau perbedaan politik antar negara yang berbeda bahasaPersatuan politik beberapa Negara membuat peluang tersebarnya bahasa suatu Negara ke Negara lainnya. Dalam bahasa lain, istilah ini juga dinamakan penyatuan dua Negara, seperti Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung menjadi satu Negara dengan Negara Jerman. Sebaliknya ada satu Negara dipecah menjadi beberapa Negara, seperti Chekoslovia menjadi Cheko dan Slowakia atau Yugoslavia menjadi beberapa Negara, yakni Siberia, Bosnia, Herzogovina, Montenegro, Slovenia, Moldova dan lain-lain. Peristiwa tersebut dapat membuat pengaruh suatu bahasa oleh bahasa lainnya.

5. Kuatnya hubungan ekonomi dan kebudayaan antara dua Negara yang berbeda bahasaHubungan ekonomi dan kebudayaan antara dua Negara dapat menimbulkan pertukaran kosa kata baik dala bentuk ucapan atau lisan maupun tulisan yang pada akhirnya dapat menimbulkan pergeseran bahasa[footnoteRef:15]. [15: Ibid, h. 113]

Pada masa sekarang banyak terjadi hubungan kerja sama ekonomi dan budaya antar Negara dengan membentuk suatu kesatuan ekonomi antara lain seperti Eropa, Cina dan Jepang. Dengan ada hubungan ekonomi dan kebudayaan antar Negara tersebut membuat ada pertarungan bahasa.

D. Penyebaran BahasaPenyebaran bahasa yang dimaksudkan adalah perluasan wilayah pengucapan bahasa secara geografis dan pertambahan jumlah penuturnya. Masing-masing bahasa berbeda wilayah dan masa penyebarannya. Bahasa Inggris, Jerman, Perancis dan Portugal menyebar luas sampai ke Spanyol pada era sekarang. Sedangkan bahasa latin dan bahasa Arab menyebar luas ke Negara lain pada era dulu, walaupun ada era sekarang masih terjadi namun presentasenya masih kecil.Ada beberapa sebab penyebaran bahasa, yaitu sebagai berikut :a. Mempertegas kemenanangan suatu bahasa lain sebagai konsekuensi dari pertarungan bahasa, sebab pertarungannya membuka celah bahasa yang kalah dipengaruhi bahasa yang menang. Pada akhirnya yang menang bertambah luas wilayah penggunaannya dan bertambah banyak penuturnya.b. Penyebaran penduduk suatu Negara dalam bentuk imigrasi atau atas dasar penjajahan terhadap suatu wilayah baru dan jauh dari tanah air mereka yang asli, seperti pada bahasa Inggris yang tersebar sampai ke Argentina dan Australia dan Newzeland serta beberapa Negara di Afrka Utara. Pada awalnya Negara-negara itu dijajah oleh Inggris, lalu rakyat Inggris secara bertahap pergi dan menetap di sana sebagai penduduk sampai berkembang di sana.c. Penyebaran bahasa disebabkan pertumbuhan penduduk yang pada akhirnya membuat wilayah semakin luas dan bertambah banyak pula pertumbuhan penduduk mengakibatkan penyebarab bahasa. Di samping itu bakal terjadi perubahan terhadap dialek asli. Kerena untuk mempertahankan dialek asli merupakan suatu yang sangat sulit[footnoteRef:16]. [16: Ibid, h. 113-114]

E. Faktor Terjadinya Keragaman BahasaAda beberapa faktor terjadinya keragaman bahasa, yaitu sebagai berikut :1. Faktor sosial dan politik. Faktor ini berhubungan dengan situasi masyarakat politik dari segi hubungan kontak sosial dan politik, atau pemisahan dari sebagian penutur di sebuah Negara atau pencapaian kemerdekaan politik, yang menyebabkan pengaruh situasi kepada intelektual (pemikiran) dan bahasa bangsa, serta menentukan kemungkinan penyebaran bahasa.2. Faktor sosial psikologis. Bahasa merupakan fenomena sosial yang dipengaruhi oleh fenomena-fenomena sosial lainnya, seperti imigrasi dan bertambah penuturnya atau berkurang.3. Faktor geografis. Letak alam seperti pegunungan, sungai, lautan dan danau akan menimbulkan keragaman bahasa dan dialek yang berbeda pula sesuai dengan letak geografisnya[footnoteRef:17]. [17: Ibid, h. 115-116]

F. Pengaruh Bahasa Arab Terhadap Bahasa LainPeristiwa hijrah dan ekspansi dalam Islam meninggalkan adanya pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa lainnya, yaitu sebaai berikut :[footnoteRef:18] [18: Shabri Ibrahim Al-Sayyid, Ilmu al-Lughah al-IjtimaI, (Iskandariyah: Dar al-Maarif al-Jamiiyyah, 1995), h. 76]

1. Di belahan wilayah timur Afrika (seperti Somalia) menggunakan bahasa Arab atau dialek Yaman sebagai bahasa resmi kedua dan begitu juga di Zanzabar.2. Bahasa Arab menjadi bahasa komunikasi di sebagian besar wilayah Afrika, istilah-istilah dan nama-nama mereka di ambil dari bahasa Arab.3. Orang-orang muslim Harar (negeri Habsyah) berbicara dengan bahasa Harariyah yaitu bagian bahasa Arab Samiayah di Habsyah. 4. Bahasa Arab tersebar dan berkembang di Selatan Afrika mengiringi dialek Bar-Bar, mereka juga menggunakan bahasa Arab di samping dialek Bar-Bar itu yang mereka pergunakan di daerahnya.5. Bahasa Arab juga sampai ke Moretania, mereka menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi di samping bahasa Bar-Bar, seperti di Sudan dan di sebelah selatan Sungai Shagal.6. Bahasa Arab tersebar juga di Ngeria, sebagian besar istilah dan nama-nama diambil dari bahasa Arab.7. Bahasa Arab juga tersebar di Turki dan Urdun bahkan sampai ke sebagian wilayah Persia.8. Bahasa Arab juga tersebar di wilayah India dan Asia, seperti Malaysia dan Indonesia.

G. PenutupDari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pertarungan bahasa adalah suatu kondisi yang melewati batas-batas pertarungan antara dua bahasa atau lebih untuk tetap bertahan dan masing-masing berjalan untuk memastkan kekuasaan dan kemenangan atas bahasa lainnya dengan seluruh metode, gaya bahasa dan pemahamannya. Pertarungan bahasa ini disebabkan oleh banyak faktor dan memerlukan selang waktu yang panjang bahkan sampai berabad-abad, biasanya pertarungan bahasa menimbulkan dua hal yaitu sebagai berkut : Pertama : Satu bahasa meraih kemenangan mutlak atas bahasa lain bahkan membinasakan dan menghancurkannya, sehingga bahasa yang menang berada pada posisi sebenarnya dan berkesinambungan dan tersebar secara luas.Kedua : Munculnya suatu kondisi yang seimbang kedua bahasa yang bertarung sehingga keduanya sama-sama hidup atau bertahan secara bahu membahu dan keduanya sama-sama dipakai manusia untuk berkomunikasi secara berkesinambungan, akan tetapi aspek yang kedua ini sulit terwujud karena biasanya kosa kata suatu bahasa akan menimbulkan kerancuan dan kabinasaan pada bahasa lawannya

Daftar Pustaka

Al-Sayyid, Shabri Ibrahim, Ilmu al-Lughah al-IjtimaI, Iskandariyah: Dar al-Maarif al-Jamiiyyah, 1995. Afifi , Al-Sayyid Abdul Fattah, Ilmu al-Ijtima al-Lughawi, Kairo: Dar al-Fukri al-Arabi, 1995.Bishri , Adib, Kamus Arab-Indonesia Indonesia-Arab, Surabaya: Pustaka Progresif, 1999.,Coulmest, Florian, The Hanbook of Sosiolinguistik, Oxford: Blackwell Publishere, 2000.14