Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

24
FREKUENSI DAN DIGITALISASI RADIO Pengantar Broadcasting Anwari,S.Sos.,M.Si Pertemuan 5

description

Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Transcript of Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Page 1: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

FREKUENSI DAN DIGITALISASI RADIOP e n g a n t a r B r o a d c a s t i n g

Anwari,S.Sos.,M.SiPertemuan 5

Page 2: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik dimana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.

Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis. Dikatakan terbatas karena spektrum frekuensi merupakan gelombang elektromagnatik yang merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan dan tidak dapat dibuat atau di daur ulang oleh manusia. Karena sifatnya yang terbatas, maka penggunaan spektrum frekuensi radio diatur dalam regulasi spektrum frekuensi radio.

Definisi Frekuensi Radio

Page 3: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Page 4: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Di berbagai negara demokrasi, penggunaan spektrum frekuensi radio ini diatur oleh suatu lembaga yang diberi wewenang khusus di bidang penyiaran. Di Amerika Serikat lembaga independen yang diberi wewenang sebagai regulator penyiaran diwakili oleh Federal Communication Commission (FCC), dan di Indonesia diwakili oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Spektrum frekuensi radio diatur penggunaannya agar tidak terjadi kekacauan antar kanal frekuensi. Setiap pengguna spektrum frekuensi radio telah memiliki kanal-kanal frekuensi tersendiri sesuai dengan izin penggunaan. Sehingga sangat wajar apabila pelanggaran terhadap penggunaan frekuensi dapat menyebabkan izin frekuensi radio tersebut dicabut, agar pengguna bisa tertib dalam penggunaan frekuensi.

Departemen Perhubungan, Keputusan Menteri N. 76 tahun 2003 tentang rencana induk frekuensi radio

Indonesia, UU No. 32 tahun 2002, pasal. 34 ayat 4 butir d

Penggunaan Spektrum Frekuensi radio

Page 5: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 17 tahun 2005 tentang Tata Cara Perizinan Frekuensi, Izin penggunaan spektrum frekuensi radio meliputi: 1. Izin Stasiun Radio untuk penggunaan spektrum frekuensi radio

dalam bentuk pita frekuensi radio yang selanjutnya disebut izin pita frekuensi radio adalah izin penggunaan dalam bentuk pita spektrum frekuensi radio berdasarkan persyaratan tertentu.

2. Izin Stasiun Radio untuk penggunaan spektrum frekuensi radio dalam bentuk kanal frekuesi radio yang selanjutnya disebut Izin Stasiun Radio (ISR) adalah izin penggunaan dalam bentuk kanal frekuensi radio berdasarkan persyaratan tertentu.

3. Izin kelas adalah izin stasiun radio yang melekat pada sertifikat alat/perangkat telekomunikasi berdasarkan persyaratan tertentu

Izin Penggunaan Spektrum Frekuensi

Radio

Page 6: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Tata cara dan prosedur permohonan izin penggunaan frekuensi radio secara umum dapat di lihat pada diagram alur dibawah ini

Izin Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio

Page 7: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Standard mutu waktu proses izin penggunaan frekuensi radio secara umum dapat di lihat pada gambar dibawah ini.

Page 8: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Sebelum berbicara tentang radio digital, perlu dipahami terlebih dahulu tentang radio analog. Sebab, radio digital merupakan generasi penerus dari radio analog.Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.

Digitalisasi Radio

Page 9: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”.

Digitalisasi Radio

Page 10: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Seiring dengan perkembangan teknologi, radio analog digantikan oleh radio digital. Disinilah terjadi proses digitalisasi penyiaran radio.

Digitalisasi penyiaran merupakan terminologi untuk menjelaskan proses alih format media dari bentuk analog menjadi bentuk digital. Secara teknis, digitalisasi adalah proses perubahan segala bentuk informasi (angka, kata, gambar, suara, data, dan gerak) dikodekan ke dalam bentuk bit (binary digit) sehingga dimungkinkan adanya manipulasi dan transformasi data (bitstreaming), termasuk penggandaan, pengurangan, maupun penambahan. Semua jenis informasi diperlakukan bukan dalam bentuk asli, tetapi bentuk digital yang sama (byte/bit).

Digitalisasi Radio

Page 11: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Page 12: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Page 13: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Teknologi multiplexing ini sendiri memungkinkan dilakukannya pelebaran kanal frekuensi . Dalam sistem analog, satu kanal hanya bisa diisi satu frekuensi, sedangkan dalam sistem digital satu kanal bisa diisi dengan lebih dari enam frekuensi sekaligus. Bahkan penyiaran digital mengandaikan satu frekuensi yang digunakan oleh satu stasiun radio saat ini dapat menawarkan lebih dari satu slot siaran.

Teknologi multiplexing

Page 14: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.

2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.

3. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.

Keistimewaan unik teknologi digital

Page 15: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

1. Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.

2. Kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih.3. Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif

dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio.

4. frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.

Secara sederhana dapat dipahami beberapa keuntungan radio digital,

diantaranya

Page 16: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

5. spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.

6. radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.

7. Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.

Secara sederhana dapat dipahami beberapa keuntungan radio digital,

diantaranya

Page 17: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Sistem penyiaran berbasis teknologi analog membuat lembaga-lembaga penyiaran membangun infrastruktur penyiaran sendiri seperti studio siaran, menara pemancar, antena dan sebagainya. Hal ini dikarenakan teknologinya belum bisa konvergensi dengan teknologi lain. Akibatnya, biaya pemeliharaan dan pemakaian daya listrik menjadi relatif mahal (belum termasuk penggunaan lahan yang lebih boros).Sebaliknya, sistem penyiaran berbasis teknologi digital lebih efisien dalam penggunaan spektrum frekuensi. Sebab, tiap kanal frekuensi dapat digunakan oleh 9 stasiun radio, sedangkan pada sistem analog satu kanal frekuensi hanya dapat digunakan oleh satu stasiun radio. Dengan karakteristik demikian, teknologi penyiaran digital berpeluang lebih besar, baik untuk pengembangan para penyelenggara penyiaran eksisting maupun calon penyelenggara baru yang belum tertampung dalam masterplan frekuensi penyiaran analog.

Perbedaan Siaran Analog Dengan Digital

 

Page 18: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Page 19: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Perkembangan radio streaming indonesia sudah sangat berkembang. Pada saat ini kita mengenal radio live streaming yang dapat kita dengarkan melalui saluran internet. Karena itu, sebagai salah satu bentuk radio digital, radio streaming disebut juga dengan radio internet. Hampir setiap stasiun radio saat ini memanfaatkan teknologi radio streaming untuk memperluas jangkauan siar mereka.Jangkauan radio streaming sangat luas karena bersifat global, berbeda dengan radio konvensional yang jangkauannya terbatas karena menggunakan antena untuk mencapai jangkauan sinyal. Dewasa ini telah banyak radio swasta di Indonesia yang menggunakan radio streaming sebagai media siar mereka. Dengan adanya radio streaming tidak ada lagi masalah jarak dan waktu untuk mendengarkan siaran radio yang ingin di dengarkan

Radio Streaming di Indonesia

 

Page 20: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio
Page 21: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Saat ini, siaran radio analog masih banyak diminati oleh masyarakat. Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, siaran radio analog tergantikan dengan siaran radio digital (digital audio broadcasting). Digital Audio Broadcasting adalah teknologi yang digunakan untuk siaran radio digital yang dirancang sejak awal tahun 1981 oleh konsorsium penyiaran Eropa di Institut fur Rundfunktechnik (IRT). Dengan teknologi digital, siaran radio bisa meningkatkan kualitas suara siaran juga memperlebar rentang frekuensi antar station, karena radio digital hanya memerlukan kurang lebih 60 KHz, sedangkan radio analog memerlukan 350 KHz.

Peluang Radio di Era Digital 

Page 22: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Pada periode bulan Maret sampai Mei 2006, industri penyiaran radio digital telah melakukan uji coba dengan menggunakan In-bound on Channel (IBOC) system. Uji coba ini dilaksanakan oleh anggota Forum Radio Jaringan Indonesia (FRJI), dengan menggunakan siaran Delta 99,1 FM.

Uji coba AM IBOC juga dilaksanakan oleh Radio Sangkakala Surabaya, frekuensi 1062 AM. Uji coba akan dilakukan untuk menggunakan system radio Digital DAB (Digital Audio Broadcasting). Uji-coba DAB ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2006 dengan pemilihan frekuensi untuk uji coba siaran secara acak.

Peluang Radio di Era Digital 

Page 23: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

Transisi radio analog menjadi radio digital mengharuskan penggunanya untuk mengganti perangkat radio yang ia miliki dari analog menjadi digital. Perangkat penerima diganti untuk disesuaikan dengan stasiun pemancarnya.

Hal ini menyulitkan pemerintah dan pihak swasta untuk mensosialisasikan penggunaan radio digital di Indonesia, karena pada umumnya masyarakat enggan apabila harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli perangkat radio baru

PENUTUP 

Page 24: Pert. 5 frekwensi dan digitalisai radio

TERIMA KASIHBERTEMU KEMBALI DIPERTEMUAN BERIKUTNYA