Pert. 2 format radio.

21
FORMAT RADIO Pengantar Broadcasting Anwari,S.Sos.,M.Si Pertemuan 2

description

Pert. 2 format radio.

Transcript of Pert. 2 format radio.

Page 1: Pert. 2 format radio.

FORMAT RADIOPengantar Broadcasting

Anwari,S.Sos.,M.SiPertemuan 2

Page 2: Pert. 2 format radio.

Radio merupakan media komunikasi massa dengan kemampuan enjangkau khalayak luas dalam waktu yang bersamaan. Dengan kemampuannya itu, radio tentu saja memiliki potensi yang besar dalam menyampaikan dan menyebarluaskan informasi. Dalam UU Penyiaran no 22 tahun 2002, dipaparkan definisi penyiaran sebagai berikut:“Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran”Dengan demikian radio memiliki kemampuan pemancarluasaran siaran secara cepat dan langsung. Salah satu karakteristik tersebut bisa dimafaatkan semaksimal mungkin, agar setiap program acara yang disajikan memberikan manfaat.

Definisi Format Radio

Page 3: Pert. 2 format radio.

Masduki (2004) menyebut beberapa kelebihan dan sekaligus kelemahan radio:

Kelebihan Kelemahan 

Sarana tercepat penyebar informasi dan hiburan 

 

Hanya bunyi, tidak ada visualisasi yang tampak nyata

 

Dapat diterima di daerah yang belum memiliki sambungan listrik. Produksi siarannya singkat dan berbiaya murah 

 

Tergantung pada kondisi dan stabilitas udara di suatu lokasi. Tidak bisa mengirim pesan dan informasi secara mendetil

 

Merakyat. Buta huruf bukan kendala harga pesawat murah, mudah dibawa kemana saja. 

 

Terdengar selintas, sulit diingat, dan tidak bisa diulang. Hanya bisa didengar, tidak bisa didokumentasikan. 

Page 4: Pert. 2 format radio.

FORMAT RADIO

Format radio (radio format) -disebut juga programming radio- merupakan acuan sebuah program siaran sebuah stasiun. Format radio ini pula yang menjadi acuan gaya siaran dan membentuk kepribadian udara (on air personality) para penyiarnya. Jadi format siaran radio adalah bentuk keseluruhan isi siaran di sebuah stasiun radio. Contohnya: radio musik, radio berita, talk radio, dan weather radio.

 

Page 5: Pert. 2 format radio.

format stasiun lebih dari sekedar musik. Melingkupi :

1) Produksi siaran2) Personalitas siaran3) Program siaran.

Page 6: Pert. 2 format radio.

Jenis-Jenis Format RadioBeberapa jenis-jenis format radio dipaparkan berdasarkan perkembangan format radio. Michael C. Keith (1987)

membagi format radio menjadi empat versi:

Adult Contemporary (AC) – segmen pendengar untuk kaum muda dan dewasa, usia 25 -50 tahun, berdaya beli tinggi, musik pop masa kini, softrock, dan balada, plus informasi (siaran berita).Contemporary Hit Radio (CHR) atau Top 40 Radio – segmen pendengar remaja atau anak muda belia (ABG), usia 12-20 tahun, lagu-lagu terbaru dan lagu-lagu hits terkini, plus tips praktis sebagai informasi.All News/All Talk – dikenal juga sebagai “radio berita” (news radio) dengan sasaran pendengar kaum muda dan dewasa, usia 25 – 50 tahun, dengan materi utama siaran berita (buletin atau paket berita, majalah udara, live report, dan talkshow).Classic/Oldies – menyiarkan musik klasik dan lagu-lagu lama (nostalgia), untuk kalangan dewasa dan tua, berusia 35 – 60 tahun apresiasi tentang penyanyi dan lirik lagu biasanya lebih penting dari lagunya itu sendiri

Page 7: Pert. 2 format radio.

1. Acara musik/hiburanProgram musik atau hiburan yang ada di radio merupakan jenis acara yang paling banyak diminati khalayak masyarakat

2. Acara news/informasiProgram news merupakan salah satu acara yang berfungsi sebagai alat untuk memberi berbagai macam informasi kepada khalayak.

3. Acara talkshowAcara talkshow yang hadir di radio semakin menjamur sebagi bentuk keingintahuan pendengar terhadap realitas yang terjadi.

4. Acara keagamaanProgram acara ini merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi untuk mewujudkan ajaran acama khususnya terhadap khalayak.

Menurut Jalaludin Rahmat (1997:51), acara-acara yang disiarkan radio memiliki beberapa jenis dan

bentuk format siaran seperti

Page 8: Pert. 2 format radio.

1. Format Musik2. Format Berita3. Format Tuturan4. Format Diskusi

Beberapa jenis format acara siaran yang populer di Indonesia

Page 9: Pert. 2 format radio.

Radio adalah media hiburan dan musik adalah menu utamanya. Beragam program dengan materi dasar musik berkembang sesuai dengan karakteristik pendengar dan kebutuhan yang menjadi target sasarannya. Pemutaran musik yang mencakup lagu dan instrumen menjadi pemandu utama dan kadangkala sebagai selingan suguhan materi siaran untuk pendengar. Kreatifitas penyajian musik berakar pada beberapa aspek, misalnya:1. Geografi, siaran yang hanya menyajikan musik Indonesia, Barat atau India saja.2. Penyanyi, siaran yang hanya menyajikan penyanyi

tertentu seperti Iwan Fals, ebiet G Ade ataupun Raihan.3. Jenis musik, siaran yang menyajikan jenis musik

tertentu saja seperti nasyid, pop, atau rock.

1. Format Musik

Page 10: Pert. 2 format radio.

2. Format berita

Berita adalah laporan faktual mengenai suatu hal atau peristiwa. Sebagai laporan yang faktual, ia harus dipaparkan sebagaiman adanya, tanpa maksud tertentu, tanpa tujuan untuk keuntungan sang wartawan atau orang tertentu.Dua model kemasan berita di radio adalah 1. Langsung (live report) dari lokasi peristiwa2. Direkam sebelumnya, kemudian disiarkan secara

khusus di radio pada jam-jam tertentu.3. Format Tuturan

Page 11: Pert. 2 format radio.

3. Format Tuturan

Kecuali memutar musik, radio juga kerap menuajikan acra tuturan interaktif dengan melibatkan pendenganr. Tujuannya terutama untuk menghibur juga memberikan edukasi. Selain itu format seperti ini mampu menghadirkan suasana meriah di hati pendengar.Contoh : kuis interaktif

Page 12: Pert. 2 format radio.

Radio menjadi arena untuk menyampaikan gagasan atau kritik terhadap situasi yang terjadi. Perencana siaran yang cerdik menangkap peluang ini denngan menyuguhkan berbgai acara debat publik seputar masalah kesehatan, seksualitas, dinamika politik, agama, dan liannya. Program talk show yang disiarkan dari radio akan diminati sepanjang dikemas dengan tehnik mengemas yang sesuai format stasiun yang diambil. Menurut Yoseph R. Dimmick (Masduki : 2004 :39), format stasiun ketika diterjemahkan dalam output on air siaran harus tampil dalam empat wilayah. Yaitu1. Kepribadian (personalities) penyiar dan reporter2. Pilihan musik dan lagu 3. Pilihan materi dan gaya bertutur (talk)4. Spot atau kemasan iklan, jingle dan bentuk-bentuk promosi

acara radio lainnya.

Format diskusi

Page 13: Pert. 2 format radio.

Fungsi Format Radioformat radio ditentukan sebagai acuan dalam membentuk isi siaran atau kepribadian di udara (on air personality). Format radio merupakan pengejawantahan dari visi dan misi

radio. Beberapa fungsi format radio diantaranya:

1. Targetting : memenuhi sasaran pendengar secara spesifik

2. Kompetisi dengan radio kompetitor (seformat)3. Positioning – Pembeda dengan radio lain4. Acuan format pemrograman atau penyusunan

acara-acara (programming) jam per jam sebuah radio.

5. Membentuk “air personality” penyiar-gaya bertutur, pilihan musik/lagu, juga spot atau iklan jinggle, dan bentuk-bentuk promosi acara radio lainnya.

Page 14: Pert. 2 format radio.

Proses Format (Radio Formating)

Format digunakan bagi penyelenggara siaran untuk memproduksi acara. Format radio yang kemudian akan memunculkan kepribadian sebuah stasiun penyiaran radio yang terwujud dalam isi, materi, jenis musik, bentuk penyajian dan gaya penyampaian para penyiarnya. Adapun proses format radio (radio formatting) diantaranya :1. Menentukan visi dan misi radio2. Melakukan riset kebutuhan dan perilaku sosiologis-

psikologis pendengar3. Melakukan perbandingan/komparasi dengan radio

kompetitor4. Pengamatan/observasi radio lain5. Monitoring media pesaing, apakah disusun sama atau

berbeda6. Berdasarkan trend yang ada di masyarakat7. Kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki media

Page 15: Pert. 2 format radio.

Perumusan format radio dapat

digambarkan sebagai berikut : Visi, Misi dan

Target Format Stasiun

Marketing Programming

Positioning/Penempatan

Targetting/Segmen

Komposisi Program

Penjadwalan Program

Page 16: Pert. 2 format radio.

 Mekanisme lingkungan siaran (S-T-P-F-P / Segmentating-

Targeting- Positioning-Formating-Programing)

Radio siaran dalam menciptakan icentitasnya, ditentukan oleh format yang dipilihnya. Format bukan hanya sekedar musik tapi merupakan formulasi dari produksi, personalitas siaran dan program siaran (Masduki : 2004 :36). Dan porsi masing-masing sebuah format ditentukan oleh keputusan pengelola. Dalam menentukan format ini, pengelola harus melakukan analisa cermat mengenai tingkat kompetisi pasar dan khalayak sasaran yang diinginkan. Pemilihan dan pelaksanaan format yang tepat akan dapat menentukan prefensi khalayak

Page 17: Pert. 2 format radio.

1. Segmentating

Segmentasi adalah pemilihan khalayak potensial berdasar segmen-segmen tertentu sebagai upaya untuk membantu pemrograman agar mengetahui kebutuhan-kebutuhan pendengar, sehingga stasiun radio dapat mengeksplorasi kreativitas, membuat program semenarik mungkin, segmentasi bisa dilakukan melalui :a. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek geografis. Segmentasi

geografis adalah berupa klasifikasi berdasar wilayah, tempat dan iklim.b. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek demografis. Segmentasi

demografis adalah berupa klasifikasi berdasar jenis kelamin, pekerjaan, siklus hidup, SES, suku.

c. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek psikografis. Segmentasi psikografis adalah berupa sikap dan kegemaran spesifik khalayak seperti gaya hidup, nilai yang dianut, kepribadian.

d. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek behaviouristik. Segmentasi behaviouristik adalah klasifikasi berdasar perilaku, sikap dan pengguna media.

e. Mengidentifikasi target pendengar berdasar aspek sosio-kultural. Segmentasi sosio-kultural adalah klasifikasi berdasar budaya yang dianut. (Budi Sayoga, Jurnal ISKI : 274)

Page 18: Pert. 2 format radio.

f. Targetting Targetting adalah pemilihan khalayak pendengar yang menjadi sasaran.

g. PositioningPositioning adalah sesuatu hal yang cukup penting dan utama untuk diperhatikan. Sebab berkaitan sekali dengan keberhasilan kita dalam mengkomunikasikan “kita” kepada konsumen. Positioning juga berkaitan sekali sekali dengan bagaimana cara kita melakukan komunikasi, agar dalam benak konsumen tertanam suatu citra tertentu. Dalam pengertian ini perlu diperhatikan bagaimana mempositioning-kan citra radio, slogan, image dan menanamkan audience mind awareness.h. FormattingFormatting adalah penepatan format siaran yang sekaligus menjadi identitas yang merupakan image untuk membedakan dengan radio siaran yang lain. Identitas atau image yang dimiliki ini akan menentukan pula positioning yang dijalankan stasiun radio.

i. ProgrammingProgramming adalah penyatuan/ penyusunan acara siaran radio untuk dipertunjukkan/ disiarkan. Programming sangat dibutuhkan dalam pengemasan acara agar dapat menarik perhatian pendengar dan juga pengiklan.

Page 19: Pert. 2 format radio.

Acara di radio dibedakan dalam 2 (dua) bentuk yaitu :

On AirOn Air adalah acara-acara yang penyampainnya melalui udara atau menggunakan stasiun radio itu sendiri sebagai medianya.Off AirOff Air adalah acara-acara yang diselenggarakan stasiun radio melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat lapangan atau mengandalkan komunikasi tatap muka antara pihak radio dengan pendengar. Pemrograman memainkan peranan yang sangat penting di stasiun radio

Page 20: Pert. 2 format radio.

Bagaimana menentukan alokasi waktu siaran, jadwal acara, memberi nama acara, dan nama

udara penyiar (air name). 

Alokasi dan waktu siaran sehari

 

Umumnya radio siaran di Indonesia aktif selama 2 sampai 22 jam sehari, bahkan ada yang 24 jam, dimulai pukul 4 pagi selesai pukul 2 dini hari. 

 

Pertimbangan untuk menentukan alokasi waktu siaran

 

Alokasi dan waktu siaran ditentukan atas dasar perilaku pendengar, yaitu (1) rotasi aktivits mereka dalam satu hari dan kebiasaan istirahat pada jam tententu, meskipun radio tidak mesti bersiaran saat pendengar beristirahat. Siaran radio justru harus bisa menemani aktivitas apa pun; (2) kesepakatan bersama pendengar untuk tune in yang digali melalui riset mendalam. 

 

Klasifikasi waktu siaran

 

1. Prime time (waktu terbanyak pendengar, berisi acara khusus dan unggulan)

2. Regular time (waktu biasa, pendengar tidak sebanyak prime time, acara reguler)

 

Page 21: Pert. 2 format radio.

TERIMA KASIHBERTEMU KEMBALI DIPERTEMUAN BERIKUTNYA