Permenkes No 79 Th 2014 Ttg Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri Di RS

36
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa terjadi peningkatan populasi lanjut usia di Indonesia yang dapat menimbulkan permasalahan terkait aspek medis, psikologis, ekonomi, dan sosial sehingga diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan terhadap warga lanjut usia; b. bahwa dengan kondisi multi penyakit, berbagai penurunan fungsi organ, gangguan psikologis, dan sosial ekonomi serta lingkungan pada warga lanjut usia, pelayanan terhadap warga lanjut usia di rumah sakit dilakukan melalui pelayanan geriatri terpadu yang paripurna dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin; c. bahwa untuk mewujudkan pelayanan geriatri terpadu di rumah sakit diperlukan suatu pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3796); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 3. Undang-Undang . . .

description

Permenkes geriatri

Transcript of Permenkes No 79 Th 2014 Ttg Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri Di RS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a.bahwaterjadipeningkatanpopulasilanjutusiadi Indonesiayangdapatmenimbulkanpermasalahan terkaitaspekmedis,psikologis,ekonomi,dansosial sehinggadiperlukanpeningkatanpelayanan kesehatan terhadap warga lanjut usia; b.bahwadengankondisimultipenyakit,berbagai penurunanfungsiorgan,gangguanpsikologis,dan sosialekonomisertalingkunganpadawargalanjut usia, pelayanan terhadap warga lanjut usia di rumah sakitdilakukanmelaluipelayanangeriatriterpadu yangparipurnadenganpendekatanmultidisiplin yang bekerja secara interdisiplin; c.bahwa untuk mewujudkan pelayanan geriatri terpadu dirumahsakitdiperlukansuatupedomandalam penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit; d.bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkanPeraturanMenteriKesehatantentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit; Mengingat:1.Undang-UndangNomor13Tahun1998tentang KesejahteraanLanjutUsia(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun1998Nomor190, TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 3796); 2.Undang-UndangNomor29Tahun2004tentang PraktikKedokteran(LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun2004Nomor116,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 3. Undang-Undang . . . - 2 - 3.Undang-UndangNomor36Tahun2009tentang Kesehatan(LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4.Undang-UndangNomor44Tahun2009tentang RumahSakit(LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 5.Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang PelaksanaanUpayaPeningkatanKesejahteraan LanjutUsia(LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4451); 6. KeputusanMenteriKesehatanNomor 129/Menkes/SK/II/2008tentangStandarPelayanan Minimal Rumah Sakit; 7. KeputusanMenteriKesehatanNomor 229/Menkes/SK/VII/2012tentangPedoman Pelayanan Psikogeriatri; 8. PeraturanMenteriKesehatanNomor56Tahun2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221); MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURANMENTERIKESEHATANTENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1.LanjutUsiaadalahseseorangyangtelahmencapaiusia60(enam puluh) tahun ke atas. 2. Geriatri . . . - 3 - 2.Geriatriadalahcabangdisiplinilmukedokteranyangmempelajari aspekkesehatandankedokteranpadawargaLanjutUsiatermasuk pelayanankesehatankepadaLanjutUsiadenganmengkajisemua aspek kesehatan berupa promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi. 3.Psikogeriatriadalahcabangdariilmukedokteranjiwayang mempelajarimasalahkesehatanjiwayangmenyangkutaspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta masalah psikososial yang menyertai Lanjut Usia. 4.PasienGeriatriadalahpasienLanjutUsiadenganmultipenyakit dan/ataugangguanakibatpenurunanfungsiorgan,psikologi,sosial, ekonomidanlingkunganyangmembutuhkanpelayanankesehatan secaraterpadudenganpendekatanMultidisiplinyangbekerjasecara Interdisiplin. 5.RumahSakitadalahinstitusipelayanankesehatanyang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yangmenyediakanpelayananrawatinap,rawatjalan,dangawat darurat. 6.Hendaya(Handicap)adalahkondisikemunduranseseorangakibat adanyaketunaan/kelainandan/atauketidakmampuanyang membatasinyadalammemenuhiperansosialnyayangnormal menurut umur, jenis kelamin serta faktor sosial, ekonomi dan budaya. 7.Rehabilitasimedikadalahpelayanankesehatanterhadapgangguan fisikdanfungsiyangdiakibatkanolehkeadaan/kondisisakit, penyakit ataupun cedera melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik,rehabilitatif,bio-psikososialdanedukasionaluntukmencapai kemampuan fungsionalyang optimal. 8.StatusFungsionaladalahkemampuanuntukmempertahankan kemandirian dan untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. 9.Multidisiplinadalahberbagaidisiplinataubidangilmuyangsecara bersama-samamenanganipenderitadenganberorientasipada ilmunya masing-masing. 10. Interdisiplinadalahpelayanankesehatanyangdilakukanoleh berbagaidisiplin/bidangilmuyangsalingterkaitdanbekerjasama dalam penanganan pasien yang berorientasi pada kepentingan pasien. 11. Klinik . . . - 4 - 11. KlinikAsuhanSiang(daycare)adalahklinikrawatjalanyang memberikan pelayanan rehabilitasi, kuratif, dan asuhan psikososial. 12. Hospiceadalahpelayanankepadapasiendenganpenyakitterminal dalambentukmeringankanpenderitaanpasienakibatpenyakit (paliatif),pendampinganpsikisdanspiritualsehinggapasiendapat meninggal dengan tenang dan terhormat. 13. TimTerpaduGeriatriadalahsuatutimMultidisiplinyangbekerja secara Interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan Lanjut Usia denganprinsiptatakelolapelayananterpadudanparipurnadengan mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut Usia. Pasal 2 PengaturanPenyelenggaraanPelayananGeriatridiRumahSakit bertujuan untuk: a.meningkatkankualitashidup,kualitaspelayanan,dankeselamatan Pasien Geriatri di Rumah Sakit; dan b.memberikanacuandalampenyelenggaraandanpengembangan pelayanan Geriatri di Rumah Sakit. BAB II TINGKATAN PELAYANAN GERIATRI Pasal 3 (1) PelayananGeriatridiberikankepadapasienLanjutUsiadengan kriteria: a.memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis; atau b.memiliki1(satu)penyakitdanmengalamigangguanakibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan. (2)SelainpasienLanjutUsiasebagaimanadimaksudpadaayat(1), pelayananGeriatrijugadiberikankepadapasiendenganusia70 (tujuhpuluh)tahunkeatasyangmemiliki1(satu)penyakitfisik dan/atau psikis. (3)PelayananGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2) dilaksanakansecaraterpadudenganpendekatanMultidisiplinyang bekerja secara Interdisiplin. Pasal 4 . . . - 5 - Pasal 4 (1) Berdasarkankemampuanpelayanan,pelayananGeriatridiRumah Sakit dibagi menjadi: a.tingkat sederhana; b.tingkat lengkap; c.tingkat sempurna; dan d.tingkat paripurna. (2) Tingkatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)ditetapkan berdasarkan: a.jenis pelayanan; b.sarana dan prasarana; c.peralatan; dan d.ketenagaan. BAB III JENIS PELAYANAN Pasal 5 (1) JenispelayananGeriatritingkatsederhanapalingsedikitterdiriatas rawat jalan dan kunjungan rumah (home care). (2)JenispelayananGeriatritingkatlengkappalingsedikitterdiriatas rawat jalan, rawat inap akut, dan kunjungan rumah (home care). (3)JenispelayananGeriatritingkatsempurnapalingsedikitterdiriatas rawatjalan,rawatinapakut,kunjunganrumah(homecare),dan Klinik Asuhan Siang. (4)JenispelayananGeriatritingkatparipurnaterdiriatasrawatjalan, KlinikAsuhanSiang,rawatinapakut,rawatinapkronik,rawatinap Psikogeriatri,penitipanPasienGeriatri(respitecare),kunjungan rumah (home care), dan Hospice. Pasal 6 SelainmenyelenggarakanpelayananGeriatrisebagaimanadimaksud dalam Pasal 5, Rumah Sakit dengan pelayanan Geriatri tingkat sempurna dantingkatparipurna,melaksanakanpendidikan,pelatihan,dan penelitian serta kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam rangka pengembangan pelayanan Geriatri dan pemberdayaan masyarakat. BAB IV . . . - 6 - BAB IV PERSYARATAN Bagian KesatuLokasi Pasal 7 (1)PelayananGeriatridilakukansecaramandiri,terpisahdengan pelayanan lainnya di Rumah Sakit. (2)LokasipelayananGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(1) berdekatandenganruangperawatandanruangRehabilitasiMedik serta berdekatan dengan akses masuk Rumah Sakit. Bagian Kedua Bangunan Pasal 8 (1) BangunanpelayananGeriatritingkatsederhanapalingsedikitterdiri atas: a.ruang pendaftaran/administrasi; b.ruang tunggu;c.ruang periksa; dan d.ruang Tim Terpadu Geriatri. (2) Ruang pendaftaran/administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat bergabung dengan ruang pendaftaran/administrasi lain di Rumah Sakit. Pasal 9 (1) BangunanpelayananGeriatritingkatlengkappalingsedikitterdiri atas: a.ruang pendaftaran/administrasi; b.ruang tunggu;c.ruang periksa;d.ruang bangsal Geriatri akut; dan e.ruang Tim Terpadu Geriatri. (2) RuangbangsalGeriatriakutsebagaimanadimaksudpadaayat(1) huruf d terdiri atas ruang rawat inap dan ruang fisioterapi. Pasal 10 . . . - 7 - Pasal 10 (1)BangunanpelayananGeriatritingkatsempurnadanGeriatritingkat paripurna paling sedikit terdiri atas: a.ruang pendaftaran/administrasi; b.ruang tunggu;c.ruang periksa;d.ruang bangsal Geriatri akut;e.ruang Klinik Asuhan Siang; f.ruang bangsal Geriatri kronis; g.ruang penitipan Pasien Geriatri (respite care); h.ruang Hospice care; dan i.ruang Tim Terpadu Geriatri. (2)RuangbangsalGeriatriakutsebagaimanadimaksudpadaayat(1) huruf d terdiri atas ruang rawat inap dan ruang fisioterapi. Pasal 11 (1)SelainmemenuhipersyaratansebagaimanadimaksuddalamPasal7 sampaidenganPasal10,bangunanpelayananGeriatrijugaharus memenuhikonstruksibangunanyangsesuaidenganstandar keamanan, keselamatan, dan kesehatan Pasien Geriatri. (2)KetentuanlebihlanjutmengenaibangunanpadapelayananGeriatri tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Ketiga Peralatan Pasal 12 (1)PeralatanpadapelayananGeriatrimeliputiperalatanuntuk pemeriksaan, terapi, dan latihan. (2)Jenisperalatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)disusunsesuai tingkatan pelayanan Geriatri. (3)Jumlahperalatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)didasarkan pada: a.kebutuhan pelayanan; b.rata-ratajumlah kunjungan setiap hari; c. angka . . . - 8 - c.angkarata-ratapemakaiantempattidur/BedOccupancyRate (BOR) bagi pelayanan rawat inap; dan d.evaluasi kemampuan alat dan efisiensi penggunaan alat. (4)Ketentuanlebihlanjutmengenaijenisperalatansebagaimana dimaksudpadaayat(2)tercantumdalamLampiranyangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Keempat Ketenagaan Pasal 13 (1)KetenagaandalampelayananGeriatridiRumahSakitterdiriatas tenagakesehatandantenaganonkesehatanyangbekerjabersama-sama sebagai Tim Terpadu Geriatri. (2)Tim Terpadu Geriatri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas ketuadankoordinatorpelayananyangmerangkapsebagaianggota, dan anggota. (3)TimTerpaduGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(1)dibentuk oleh Kepala/Direktur Rumah Sakit. (4)KetuaTimTerpaduGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(2) terdiri atas: a.dokterspesialispenyakitdalamkonsultanGeriatri,untuk pelayanan Geriatri tingkat paripurna; atau b.dokterspesialispenyakitdalamuntukpelayananGeriatritingkat sederhana, lengkap, dan sempurna. (4) Koordinator pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibentuk sesuaidenganmasing-masingpelayananpadapelayananGeriatri tingkat sederhana, lengkap, sempurna, dan paripurna. Pasal 14 TimTerpaduGeriatripadapelayananGeriatritingkatsederhanapaling sedikit terdiri atas: a.dokter spesialis penyakit dalam; b.dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien Geriatri; c.dokter; d.perawatyangtelahmengikutipelatihankeperawatangerontikatau pelatihan keterampilan inteligensia; e. apoteker . . . - 9 - e.apoteker; f. tenaga gizi; g.fisioterapis; dan h.okupasi terapis. Pasal 15 TimTerpaduGeriatripadapelayananGeriatritingkatlengkappaling sedikit terdiri atas: a.dokter spesialis penyakit dalam; b.dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi; c.dokter spesialis kedokteran jiwa/psikiater ; d.dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien Geriatri; e.dokter; f. perawatyangtelahmengikutipelatihankeperawatangerontikatau pelatihan keterampilan intiligensia; g.apoteker;h.tenaga gizi; i. fisioterapis;j. okupasi terapis k. psikolog; dan l. pekerja sosial. Pasal 16 TimTerpaduGeriatripadapelayananGeriatritingkatsempurnapaling sedikit terdiri atas: a.dokter spesialis penyakit dalam; b.dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi;c.dokter spesialis kedokteran jiwa/psikiater; d.dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien Geriatri; e. dokter; f. perawatyangtelahmengikutipelatihankeperawatangerontikatau pelatihan keterampilan inteligensia; g.apoteker;h. tenaga gizi; i. fisioterapis;j. okupasi terapis;k. terapis wicara; l. perekam medis;m.psikolog; dan n.pekerja sosial. Pasal 17 . . . - 10 - Pasal 17 Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan pelayanan Geriatri paripurna paling sedikit terdiri atas: a.dokter spesialis penyakit dalam konsultan Geriatri; b.dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi; c.dokter spesialis kedokteran jiwa/psikiater; d.dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien Geriatri; e. dokter; f. perawatyangtelahmengikutipelatihankeperawatangerontikatau pelatihan keterampilan inteligensia; g.apoteker;h. tenaga gizi; i. fisioterapis;j. okupasi terapis;k. terapis wicara; l. perekam medis; m. psikolog; dan n.pekerja sosial;o.psikolog. Pasal 18 Dalammelaksanakanpelayanan,TimTerpaduGeriatrimengacupada uraiantugassebagaimanatercantumdalamLampiranyangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB V ALUR PELAYANAN DAN SISTEM RUJUKAN Pasal 19 (1)Pelayanan Geriatri diberikan sesuai dengan alur pelayanan Geriatri. (2)AlurpelayananGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 20 (1)DalamhalPasienGeriatrimembutuhkanpelayananGeriatridiluar kemampuantingkatanpelayanannya,TimTerpaduGeriatari melakukan sistem rujukan.(2) Sistem . . . - 11 - (2)Sistem rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a.rujukan internal adalah rujukan di dalam Rumah Sakit; atau b.rujukaneksternaladalahrujukanantarfasilitaspelayanan kesehatansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan. BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU Pasal 21 (1)TimTerpaduGeriatriwajibmelakukanpemantauandanevaluasi mutupelayananGeriatrisecaraberkesinambunganuntuk mewujudkan keberhasilan pelayanan Geriatri bagi Pasien Geriatri. (2)Pemantauan dan evaluasi mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk kegiatan pencatatan dan pelaporan. Pasal 22 (1)Pencatatansebagaimanadimaksudpadaayat(2)palingsedikit memuat: a.lama perawatan; b.Status Fungsional; c.kualitas hidup;d.rawat inap ulang (rehospitalisasi); dan e.kepuasan pasien. (2)Pencatatansebagaimanadimaksudpadaayat(3)ditandatanganiolehKetua Tim Terpadu Geriatri. (3)Pencatatansebagaimanadimaksudpadaayat(3)dilaporkansecara berkalapalinglambat1(satu)tahunsekalikepadaKepala/Direktur Rumah Sakit. (4)Ketentuanlebihlanjutmengenaipencatatansebagaimanadimaksud padaayat(3)tercantumdalamLampiranyangmerupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB VII . . . - 12 - BAB VII PENGEMBANGAN PELAYANAN GERIATRI Pasal 23 (1)TimTerpaduGeriatridapatmelakukanupayapengembangan pelayanan Geriatri untuk mengantisipasi kompleksitas kasus penyakit danpermasalahankesehatanPasienGeriatrisertakebutuhan masyarakatterhadappelayananGeriatriyangaman,terjangkau,dan bermutu.(2)Upaya pengembangan pelayanan Geriatri sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dilaksanakansecaraberkesinambungandenganmengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Geriatri. (3)Ruang lingkup pengembangan pelayanan Geriatri meliputi:a.pengembangan sumber daya manusia; b.pengembangan jenis pelayanan; dan/atau c.pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 24 (1)Menteri,Gubernur,Bupati/Walikotamelakukanpembinaandan pengawasanterhadappelaksanaanPeraturanMenteriinisesuai dengan fungsi dan tugas, danmasing-masing. (2)Menteri,Gubernur,Bupati/Walikotadalammelakukanpembinaan danpengawasansebagaimanadimkasudpadaayat(1)dapat melibatkan organisasi profesi terkait.(3)Pembinaandanpengawasansebagaimanadimaksudpadaayat(1) bertujuan untuk: a.peningkatan mutu pelayanan Geriatri; b.keselamatan Pasien Geriatri; c.pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatanyang terjangkau oleh masyarakat; d.pengembangan jangkauan pelayanan; dan e.peningkatan kemampuan kemandirian Rumah Sakit. (4)Pembinaandanpengawasansebagaimanadimaksudpadaayat(1) dilaksanakan melalui: a.advokasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis; b. pelatihan . . . - 13 - b.pelatihan dan peningkatan kapasitas ketenagaan; dan/atau c.pemantauan dan evaluasi. (5)PengawasanterhadappelaksanaanpelayananGeriatrisesuaidengan ketentuan Peraturan Menteri ini dan ketentuan peraturan perundang-undanganterkaitdilaksanakanolehinstansidan/ataupetugasyang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agarsetiaporangmengetahuinya,memerintahkanpengundangan PeraturanMenteriinidenganpenempatannyadalamBeritaNegaraRepublik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. NAFSIAH MBOI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1752 - 14 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT I.LATAR BELAKANG Pembangunankesehatandiarahkanuntukmeningkatkankesadaran, kemauandankemampuanhidupsehatbagisetiaporangagar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunankesehatandiselenggarakanberdasarkan perikemanusiaan,pemberdayaandankemandirian,adildanmerata, sertapengutamaandanmanfaatdenganperhatiankhususpada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin.Dampakkeberhasilanpembangunankesehatanditandai denganmeningkatnyaumurharapanhidup,menurunnyatingkat kematianbayidanibumelahirkan.BerdasarkandataBiroPusat Statistiktahun2014,umurHarapanHidup(UHH)di Indonesiauntuk wanitaadalah73tahundanuntukpriaadalah69tahun.Badan PerencanaanPembangunanNasionalmemproyeksikanumurharapan hidup di Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai 73,6 tahun.Upayapeningkatankesejahteraanpadalanjutusiadiarahkanuntuk memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud kemandiriandankesejahteraan.Salahsatuupayayangdilakukan adalah peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit. Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yangberkualitas,meratadanterjangkaumakapelayanangeriatri harusdilakukansecaraterpadumelaluipendekatanyangbersifat interdisiplinolehberbagaitenagaprofesionalyangbekerjadalamtim terpadugeriatri.Olehsebabitu,dalamrangkameningkatkan pelayanankesehatangeriatridirumahsakitdanuntuk mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidangpelayanangeriatri,perludisusunpenyelenggaraanpelayanan geriatri di rumah sakit.

- 15 - II.PRINSIP PELAYANAN GERIATRI Mengingatberbagaikekhususanperjalanandanpenampilanpenyakit padawargalanjutusia,makaterdapat duaprinsiputamayangharus dipenuhigunamelaksanakanpelayanankesehatanpadawargalanjut usiayaitupendekatanholistiksertatatakerjadantatalaksanasecara tim. A.PRINSIP HOLISTIK Prinsip holistik pada pelayanan kesehatan lanjut usia menyangkut berbagai aspek, yaitu: 1.Seorangwargalanjutusiaharusdipandangsebagaimanusia seutuhnya,meliputijugalingkungankejiwaan(psikologis)dan sosialekonomi.Aspekdiagnosispenyakitpadapasienlanjut usiamenggunakanasesmengeriatri,meliputiseluruhorgan, sistem, kejiwaan dan lingkungan sosial ekonomi. 2.Sifatholistikmengandungartisecaravertikalmaupun horizontal.Secaravertikalberartipemberianpelayananharus dimulai dari masyarakat sampai ke pelayanan rujukan tertinggi (rumahsakityangmempunyaipelayanansubspesialisgeriatri). Secarahorisontalberartipelayanankesehatanharus merupakanbagiandaripelayanankesejahteraanwargalanjut usiasecaramenyeluruh.Olehkarenanyaharusbekerjasecara lintassektoraldengandinas/lembagaterkaitdibidang kesejahteraan,misalnyaagama,pendidikandankebudayaan serta dinas sosial. Untukmengupayakanprinsippelayananholistikyang berkesinambungandansecaraberjenjang(vertikal)mulaidari masyarakat,puskesmasdanrumahsakit,kontinuitas pelayanankesehatangeriatrisecaragarisbesardapatdibagi menjadi: a.PelayananKesehatanWargaLanjutusiadiMasyarakat (Community Based Geriatric Service) Pada pelayanan ini, masyarakat harus diupayakan berperan sertadalammenanganikesehatanparawargalanjutusia, setelahdiberikanpelatihandanpenambahanpengetahuan secukupnyadenganberbagaicaraantaralainceramah, simposium, lokakarya danpenyuluhan-penyuluhan. - 16 - Semua upaya kesehatan yang dilaksanakan yaitu pelayanan dari masyarakat, oleh dan untuk masyarakat. Puskesmasdandokterpraktekmandirimerupakantulang punggunglayananditingkatini.Masyarakatmemantau kondisikesehatanwargalanjutusiadilingkungannyadan menyampaikanpermasalahanyangadapadaPuskesmas setempat. b.PelayananKesehatanWargaLanjutusiadiMasyarakat BerbasisRumahSakit(HospitalBasedCommunityGeriatric Service) Padapelayananini,rumahsakityangtelahmelakukan layanangeriatribertugasmembinawargalanjutusiayang beradadiwilayahnya,baiksecaralangsungatautidak langsungmelaluipembinaanpadaPuskesmasyangberada diwilayahkerjanya.Transferofknowledgeberupa lokakarya,simposium,ceramah-ceramahbaikkepada tenagakesehatanataupunkepadaawamperlu dilaksanakan.Dilainpihak,rumahsakitharusselalu bersediabertindaksebagairujukandarilayanankesehatan yang ada di masyarakat. Pelayanankesehatangeriatriolehpuskesmas(puskesmas basedgeriatricservices),yaitupelayanankesehatanwarga lanjut usia yang diselenggarakan oleh puskesmas setempat. Puskesmasmerupakanunitterdepandalammemberikan pelayanankepadamasyarakatdanbertindaksebagai konsultanterhadappelayanankesehatanwargalanjutusia di masyarakat, sehingga pasien lanjut usia yang sebelumnya dirawatataumendapatpelayanandirumahsakit,setelah kembali ke masyarakat menjadi tanggung jawab puskesmas.Kegiatandipuskesmasmeliputiupayapromotif,preventif, dankuratifsederhanasesuaidenganPedomanPuskesmas SantunLanjutusiaBagiPetugasKesehatan.Puskesmas adalahperpanjangantanganrumahsakitsehingga diharapkanterdapatpembinaandariinstitusiyanglebih tinggiterhadapinstitusiyanglebihrendahdiwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan rujukan timbal balik. - 17 - Kegiatanpelayanankesehatanpadawargalanjutusia diberikandidalamgedungpuskesmasmaupundiluar gedung.Bentukkegiatanpelayanankesehatandiluargedung sebagaibentukpelayananyangproaktifdilaksanakan melalui: a.pelayanankesehatankelompoklanjutusia(Posyandu/ Posbindu Lanjut usia); b.programperawatanwargalanjutusiadirumah(home care); c.pelayanan kesehatan di panti sosial tresna wredha. c.PelayananKesehatanWargaLanjutusiaBerbasisRumah Sakit (Hospital Based Geriatric Service) Padalayananini,pelayanankesehatangeriatriyang dilaksanakandirumahsakitdilakukansecaraterpadu. Rumahsakitmenyediakanberbagailayananbagipara lanjut usia, mulai dari layanan sederhana berupa poliklinik lanjut usia, sampai pada layanan yang lebih maju, misalnya bangsalakut,kliniksiangterpadu(dayhospital),bangsal kronisdan/ataupantirawatwredha(nursinghome). Disamping itu, rumah sakit jiwa juga menyediakan layanan kesehatanjiwabagipasienlanjutusiadenganpolayang sama.Padatingkatini,sebaiknyadilaksanakansuatu layananterkait(con-jointcare)antaraunitgeriatrirumah sakitumumdenganunitpsikogeriatrisuaturumahsakit jiwa,terutamauntukmenanganipenderitagangguanfisik dengan komponen gangguan psikis berat atau sebaliknya.3.Pelayanan holistik harus mencakup aspek promotif, pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). B. PRINSIP TATAKERJA DAN TATALAKSANA TIM TimTerpaduGeriatrimerupakanbentukkerjasamamultidisiplin yang bekerja secara interdisiplin dalam mencapai tujuan pelayanan geriatri.Padatimmultidisiplinkerjasamaterutamabersifatpada pembuatandanpenyerasiankonsep,sedangkanpadatim interdisiplinkerjasamameliputipembuatandanpenyerasian konsep serta penyerasian tindakan. - 18 - III.PELAKSANAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT A.PERSYARATAN BANGUNAN 1.Konstruksi bangunan a.Jalan Jalanmenujukepelayanangeriatriharuscukupkuat,rata, tidaklicinsertadisediakanjalurkhususuntuk pasien/pengunjung dengan kursi roda. b.Pintu Pintuharuscukuplebaruntukmemudahkan pasien/pengunjunglewatdengankursirodaatautempat tidur. Lebar pintu sebaiknya 120 cm terdiri dari pintu 90 cm dan pintu 30 cm. c. ListrikDayalistrikharuscukupdengancadangandayabilasuatu saat memerlukan tambahan penerangan sehingga diperlukan stabilisatoruntukmenjaminstabilitastegangan,dilengkapi dengan generator listrik. d.Penerangan Peneranganlorongdanruangharusterangnamuntidak menyilaukan.Setiaplampupenerangandiatastempattidur harus diberi penutup, agar tidak menyilaukan. e. Lantai Lantaiharusrata,mudahdibersihkantetapitidaklicin,bila adaundakanatautanggaharusjelasterlihatdenganwarna ubin yang berbeda untuk mencegah jatuh. f. Langit-langit Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan. g.DindingDindingharuspermanendankuatdansebaiknyadicat berwarnaterang.Khususuntukdindingruanglatihan, sebaiknya dipilih warna yang bersifat memberi semangat dan disepanjangdinding,terdapatpeganganyangkuat sebaiknya terbuat dari kayu (hand rail). - 19 - h.Ventilasi Semuaruanganharusdibericukupventilasi.Ruanganyang menggunakanpendingin/airconditionharusdilengkapi cadanganventilasiuntukmengantisipasiapabilasewaktu-waktu terjadi kematian arus listrik. i. Kamar mandi dan WC Kamarmandimenggunakanklosetdudukdenganpegangan disebelahkanandankirinya.Showerdilengkapidengan tempatdudukdanpegangan.Gagangshowerharus diletakkanditempatyangmudahdijangkauolehpasien dalamposisiduduk.Demikianpulatempatsabunharus diletakkansedemikianagarmudahdijangkaupasien. Tersediabeluntukmemintabantuandanpintumembuka keluar. j. Air Penyediaanairuntukkamarmandi,WC,cucitanganharus cukupdanmemenuhipersyaratan.Semuafasilitasgedung danlingkunganharusmengacukepadapedomanPekerjaan Umumtentangstandartekniseksesibilitasgedungdan lingkungan. k.Padadinding-dindingtertentuharusdiberipengamandan kayuataualumunium(leuning)yangberfungsisebagai peganganbagipasienpadasaatberjalansertauntuk melindungi dinding dari benturan kursi roda. l. Agardihindarisudut-sudutyangtajampadadindingatau bagiantertentuuntukmenghindarikemungkinanterjadinya bahaya/trauma. m.Disediakanwastafelpadasetiapruanganpemeriksaan, pengobatan dan ruangan yang lain. 2.Kebutuhan Ruangan a.Ruang pendaftaran administrasi Ruangan ini harus cukup luas untuk penempatan meja tulis, lemariarsipuntukpenyimpanandokumenmedikpasien. Letaknyadekatdenganruangtunggu,sehinggamudah dilihat oleh pasien yangbaru datang. - 20 - b.Ruang tunggu Harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik untuk pasiendariluarataupundaribangsalyangmenggunakan kursi roda atau tempat tidur. c. Ruang periksa Ruanganinidekatdenganruangpendaftaranserta dilengkapidenganfasilitasdanalat-alatpemeriksaan. Ruangan terdiri dari: 1)ruangperiksaperawatgeriatridansosialmedikuntuk melakukan anamnesis; 2)ruang periksa dokter/tim geriatri; 3)WC dan kamar mandi; dan4)ruangandiskusitimgeriatriataupertemuandengan keluarga pasien (family meeting). d.Ruang bangsal geriatri akutRuanginiharuscukupluasdansetidaknyaharus mempunyai fasilitas: 1)bangsalperawatanterbagiataslaki-lakidanperempuan dengan bel terpasang disetiap dinding tempat tidur; 2)ruang semi intensif dengan minimal 1 (satu) tempat tidur, terbagi atas laki-laki dan perempuan (disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan); 3)ruang dokter; 4)ruang rehabilitasi akut; 5)ruang perawat, dengan lokasi yang memungkinkan untuk perawatmelihatsemuapasienyangsedangdalam perawatan; 6)kamarmandidanWCyangjumlahnyasesuaidan dilengkapidenganfasilitasdanpersyaratanuntukpasien lanjut usia; 7)kamarmandi/WCkhususuntukperawatdan pengunjung; 8)ruang rapat kecil; dan 9)gudang. e. Ruang asuhan siang (day care) Ruanginiharusluassertadilengkapidenganpembagian ruangan, masing-masing untuk: 1)ruangistirahatdengantempattidurdankursi bersandaran tinggi dilengkapi penyangga kaki; - 21 - 2)ruang tindakan/periksa bila dibutuhkan; 3)ruang untuk latihan/gimnasium/olahraga ringan; 4)ruangsimulasiaktivitassehari-hari(dapurkecildengan perlengkapannya,kamar kecil dan lain-lain); 5)ruanguntukrekreasi/hobi,merangkapruangmakan bersama; 6)WC/kamarmandiyangjumlahnyadisesuaikandengan jumlah pengunjungdan staf; 7)ruangan assessmentdan sosialisasi; 8)ruang terapi okupasi; dan 9)ruang tamu, mebel dan pantry set. f. Ruang bangsal geriatri kronis Ruanginiharuscukupluasdanpadadasarnyaperlu dilengkapidenganfasilitasdanperlengkapansepertipada bangsalakut.Ukuran/kapasitasruanglebihbesardari bangsalakut,masing-masinguntuklaki-lakidan perempuan. Perlengkapan sarana dan prasarana rehabilitasi medis sesuai denganperlengkapanuntukdaycare.Sebaiknyaruangini mempunyaitamanyangcukupluasdenganareatempat berjemur pasien serta dilengkapi kolam dengan air mengalir. g. Ruang tempat penitipan pasien geriatri (respite care)Ruanginimiripdenganruangrawatkronisnamunterdiri ataskamar/kamarmirippaviliunyangbertujuanuntuk memberikanprivacybagipasienlanjutusiadenganfasilitas sepertiperpustakaan,ruangbersosialisasidantamanuntuk latihanberjalan(tamanmobilisasi).Sebaiknyajugaterdapat ruanguntukpertemuandengankeluargapasienyang bergabung dengan ruang assessment/ruang rapat. h.Ruang hospice care Hospice care merupakan ruang perawatan bagi pasien paliatif dirumahsakit.Perlengkapansaranadanprasarana rehabilitasimedishospicecaresesuaidenganperlengkapan untuk day care. Sebaiknya ruang ini mempunyai taman yang cukupluasdenganareatempatberjemurpasienserta dilengkapi kolam dengan air mengalir. - 22 - i. Ruang tenaga staf dan ruang pertemuan, terdiri dari: 1)ruang ketua tim; 2)ruang anggota; 3)1 (satu) ruang pertemuan untuk tim; 4)ruang istirahat karyawan dan pantry; dan 5)kamar kecil untuk karyawan. B.PERSYARATAN PERALATAN NoJenis Alat Tingkatan Pelayanan SederhanaLengkapSempurnaParipurna Ruang periksa 1Tempat tidur pasien 2 1 set alat pemeriksaan fisik 3EKG 4Light box 5 Bioelectrical impedance -- 6 Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan 7 Instrumen penilaian Kognitif, Psikologi, Psikiatri Ruang rawat inap 8Tempat tidur pasien- 9Oksigen- 10Suction- 11Komod- 12Light box- 13EKG- 14Blue bag- 15Chair scale- 16 Timbangan rumah tangga - Ruang Fisioterapi 17Paralel bar- 18Walker- 19Stick- 20Tripot- 21Quadripot- - 23 - NoJenis Alat Tingkatan Pelayanan SederhanaLengkapSempurnaParipurna 22Kursi roda- 23Tilting table- 24Meja fisioterapi- 25Paralel bar- 26Alat diatermi- 27TENS- Ruang Asuhan Siang 28Paralel bar-- 29Sepeda statis-- 30TENS-- 31EKG-- 32Tongkat ketiak-- 33Tongkat lengan-- 34 Tripod, walker, kursi roda - - 35 Grip exerciser, bantal pasir - - 36 Wax, parafin batah, matras - - 37 Intermitten pneumatic compres - - 38Oxigen silinder portable, infus set -- 39 Standar infus, alat inhalasi - - 40 Thera band, Gimnic arte 75 - - 41 Softgym over, body ball 75 - - 42 Padded U sling with head support - - 43 Nylon Mesh Bath sling - - 44 Convertible exercise training stand - - 45 Endorphin pedal cycle - - 46 Hugger exercise weight 48 - - 47Vinnyl Dumble Set-- - 24 - NoJenis Alat Tingkatan Pelayanan SederhanaLengkapSempurnaParipurna 48 Multipurpose combination rack - - 49Walbar-- 50Pulley exercise-- 51 Shoulderwheel exercise - - 52Quadriceps exercise-- 53Tempat tidur-- 54 Kursi bersandaran tinggi - - Ruang bangsal geriatri kronis 55Tempat tidur pasien--- 56 Kursi roda, walker, tripod, quadriceps exercise - -- 57Komod--- 58 Light box, senter, hammer reflex --- Ruang Penitipan Pasien (respite care) 59Tempat tidur pasien--- 60 Kursi roda, walker, tripod, quadriceps exercise - -- 61Komod--- 62 Light box, senter, hammer reflex --- Ruang hospice care 63Tempat tidur pasien--- 64 Kursi roda, walker, tripod, quadriceps exercise - -- 65Komod--- 66 Light box, senter, hammer reflex --- - 25 - C.TUGAS TIM TERPADU GERIATRI1.Ketua Tim Terpadu Geriatri Tugas Pokok: 1)Melaksanakankoordinasipenyelenggaraanupaya pelayanan geriatri sesuai dengan tingkatan pelayanan. 2)Melaksanakankoordinasipelaksanaankerjasamalintas program dan lintas sektoral dengan berbagai disiplin. Uraian Tugas: 1)Merencanakan/membuatrencanakerjakebutuhantim geriatri setiap tahunnya. 2)Menyelenggarakanpelayanangeriatriberdasarkanrencana kebutuhanketenagaan,sesuaikebijaksanaanyangtelah ditetapkan oleh direktur rumah sakit. 3)Menyelenggarakanrujukan,baikdidalammaupunkedan dari luar rumah sakit. 4)Menyelenggarakankerjasamadengantim/departeman/ bagian/KSMF(KelompokStafMedikFungsional)laindi rumahsakit,sertahubunganlintasprogramdanlintas sektoral melalui direktur rumah sakit. 5)Memberikanlaporanberkalatimterpadugeriatrikepada Direktur Rumah Sakit. 2.Koordinator rawat jalan Tugas Pokok: Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruanglingkup poliklinik,meliputiasesmengeriatri,tugaskonsultatifkuratif (sederhana)sertamelaksanakanrujukankedandari tim/departemen/KSMF lain bila perlu Uraian Tugas: 1)Merencanakan/membuatrencanakerjasertarencana kebutuhan poliklinik geriatri setiap tahunnya. 2)Menyediakankelengkapanpelayanangeriatridipoliklinik berdasarkankebijaksanaanyangtelahditetapkanoleh ketua tim geriatri. 3)Menyediakankelengkapantugaspendidikan,latihandan penelitiansertapengembangansesuaikebijakantim geriatri. - 26 - 4)Menyelenggarakan kerja sama dengan SMF di rumah sakit. 5)Bertanggungjawabkepadaketuatimgeriatriatas penyelenggaraan pelayanan geriatri di poliklinik. 3.Koordinator rawat inap akutTugas Pokok: Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruanglingkup rawatinapakut,meliputipengkajian,tindakankuratif, rehabilitasidankonsultasi,sertamelaksanakanrujukanke SMF lain bila perlu. Uraian Tugas: 1)Merencanakan/membuatrencanakerjasertarencana kebutuhan bangsal geriatri akut setiap tahunnya. 2)Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridirawatinap akut berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri. 3)Menyelenggarakantugaspendidikan,latihan,penelitian serta pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri. 4)Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain di Rumah Sakit. 5)Bertanggungjawabkepadaketuatimgeriatriataslaporan berkaladanpenyelenggaraanpelayanangeriatridirawat inap geriatri akut. 4.Koordinator rawat inap kronik Tugas Pokok: Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruanglingkup rawatinapgeriatrikronis,meliputipengkajian,kuratif, konsultatif dan rehabilitatif, serta mengadakan rujukan ke SMF lain bila perlu. Uraian Tugas: 1)Merencanakan/membuatrencanakerjasertarencana kebutuhan rawat inap geriatri kronis setiap tahunnya. 2)Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruang lingkuprawatinapgeriatrikronissesuaikebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh katua tim geriatri. 3)Menyelenggarakantugaspendidikan,latihan,penelitian dan pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri. - 27 - 4)Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan kepada SMF lain di rumah sakit. 5)Bertanggung jawab atas laporan berkala rawat inap geriatri kronis. 6)Bertanggungjawabkepadaketuatimgeriatriatas penyelenggaraan geriatri di rawat inap geriatri kronis. 5.Koordinator klinik asuhan siang Tugas Pokok: Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruanglingkup klinikasuhansiang,meliputiasesmen,kuratif,rekreatifdan rehabilitatif serta mengadakan rujukan ke SMF lain bila perlu. Uraian Tugas: 1)Merencanakan/membuatrencanakerjasertarencana kebutuhan klinik asuhan siang setiap tahunnya. 2)Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruang lingkupklinikasuhansiangberdasarkankebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri. 3)Menyelenggarakantugaspendidikan,latihan,penelitian dan pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri. 4)Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain di rumah sakit. 5)Bertanggungjawabataslaporanberkaladan penyelenggaraan geriatri di klinik asuhan siang. D.ALUR PELAYANAN Semuapasienlanjutusiayangdatangkepoliklinik/UGDakan dilakukantriaseapakahtergolongkedalampasiengeriatri.Untuk pasienlanjutusiabiasaakanditeruskankedokterspesialisyang sesuaidenganpenyakitnya.Apabilatergolongpasiengeriatri (misalnyamemiliki:penurunanstatusfungsional,adasindrom geriatri,gangguankognitif-demensia,jatuhosteoporosisdan inkontinensia)akandilakukanasesmengeriatrikomprehensifoleh Tim Terpadu Geriatri. - 28 - Perencanaantatalaksanapasiengeriatridisesuaikandenganjenis pelayananyangadadirumahsakitmenuruttingkatanpelayanan geriatridirumahsakit.Terdapat4(empat)modelalurpelayanan pasiengeriatrimulaidaripelayanantingkatsederhana,lengkap, sempurnadanparipurnayangmemilikiperbedaandalamjenis pelayanan yang diberikan. Model 1.Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan GeriatriTingkat Sederhana Rumahsakitdenganpelayanangeriatrisederhanabolehmelakukan perawatan inap namun karena belum terdapat ruang rawat khusus yakni ruang rawat akut geriatri maka dapat dirawat di ruang rawat biasa. Rawat Jalan (Poliklinik) Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi psikososial Rehabilitasi Triase di setiap Polikilinik Departemen/UGD Asesmen geriatri komprehensif oleh tim terpadu poli geriatri Masalah Geriatri: Kondisi medis umum Status fungsional Psikiatri: Status mental, fungsi kognitif Sosial dan lingkungan Rencana Tatalaksana Komprehensif oleh tim terpadu poli geriatri Pasien lanjut usia Home Care/ Asuhan Rumah - 29 - Model 2. Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan GeriatriTingkatLengkap home care/ asuhan rumah Rawat Jalan (Poliklinik) Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi psikososial Rehabilitasi Triase di setiap polikilinik departemen/UGD Asesmen geriatri komprehensif oleh tim terpadu geriatri Masalah Geriatri: Kondisi medis umum Status fungsional Psikiatri: Status mental, fungsi kognitif Sosial dan lingkunganRencana Tatalaksana Komprehensif oleh tim terpadu geriatri Pasien lanjut usiaRawat Inap Akut Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi psikososial: terapi kelompok Psikoedukasi keluarga Rehabilitasi - 30 - Model 3.Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan GeriatriTingkat Sempurna home care/ asuhan rumah Rawat Jalan (Poliklinik) Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi psikososial Rehabilitasi Triase di setiap Polikilinik Departemen/UGD Asesmen geriatri komprehensif dalam UPT geriatri Masalah Geriatri: Kondisi medis umum Status fungsional Psikiatri: Status mental, fungsi kognitif Sosial dan lingkunganRencana Tatalaksana Komprehensif dalam UPT geriatri Pasien lanjut usia Rawat Inap Akut Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi psikososial: terapi kelompok Psikoedukasi keluarga Rehabilitasi Klinik Asuhan Siang Terapi terpadu (preventif, kuratif, rehabilitatif) Rekreasi Cognitive remediation Reminiscence Life review Terapi aktivitas - 31 - Model 4.Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan GeriatriTingkat Paripurna home care/ asuhan rumah Rawat Jalan (Poliklinik) Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi psikososial Rehabilitasi Triase di setiap Polikilinik Departemen/UGD Asesmen geriatri komprehensif oleh Tim Geriatri Masalah Geriatri: Kondisi medis umum Status fungsional Psikiatri: Status mental, fungsi kognitif Sosial dan lingkunganRencana Tatalaksana Komprehensif dalam pelayanan geriatri Pasien lanjut usia Rawat Inap Akut/Kronis Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi psikososial: terapi kelompok Psikoedukasi keluarga Rehabilitasi Klinik Asuhan Siang Terapi terpadu (preventif, kuratif, rehabilitatif) Rekreasi Cognitive remediation Reminiscence Life review Terapi aktivitas Respite care/Tempat Penitipan Lanjut usia Hospice rawat inap Psikogeriatri - 32 - Dalampenyelenggaraanpelayanan,peranTimTerpaduGeriatri adalahmemberikanpelayanankesehatansecaraparipurna/ komprehensifterhadappasiengeriatri,berupapenegakkan diagnosis medik dan fungsional (melalui suatu asesmen/pengkajian paripurnapasiengeriatri),pelayanannon-medikamentosadan medikamentosasertarehabilitasi,termasukpelayananpsikoterapi dan pelayanan sosial medik. Pelayanan medikamentosa pada pasien geriatribersifatmenyeluruh,denganmemerhatikanaspekfisiologi dan nutrisi pasien.Saat pasien masih dirawat, selain diberikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif,upayapromotifdanpreventifyangsesuaitetap diberikan.Setelahupayapelayananterapimedikamentosadan rehabilitasidiruangrawatinapdilaksanakan,pelayanan dilanjutkandenganupayapelayanandiklinikasuhansiang dan/atau poliklinik rawat jalan.Pada pemulangan pasien, dibuatkan perencanaan pemulangan yang berisikegiatanyangdapatdilakukandirumahsepertiterlihat dalamFormulir.Perencanaanpulangdievaluasidanakhirnya pasiendapatdipulangkansepenuhnyakemasyarakatdan mendapatkan pelayanan geriatri oleh masyarakat melalui pelayanan rujukan. E.PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pemantauandanevaluasidilaksanakansecaraberkesinambungan guna mewujudkan keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi pasiengeriatri.Pemantauandanevaluasiharusditindaklanjuti untukmenentukanfaktor-faktoryangpotensialberpengaruhagar dapatdiupayakanpenyelesaianyangefektif.Pemantauandan evaluasimutudilakukandalambentukkegiatanpencatatandan pelaporan.Diperlukansejumlahindikatordalampencatatan, diantaranya sebagai berikut:1.Lama rawat Lama rawat pasien geriatri di ruang rawat inap akut tergantung darikemampuanTTGsertadukungansaranadanprasarana. Makin terampil dan lengkap, lama rawat akan semakin singkat. Rata-ratalamarawatpasiengeriatriyangmasukkarena mengalamigeriatricgiantsdandirawatinapdengan menerapkanpengkajianparipurnapasiengeriatriadalah12 hari. - 33 - 2.Status fungsional Statusfungsionalpasiendiukursejakpasienmasukrumah sakit sampai saat pemulangan. Diukur rata-rata kenaikan skor status fungsional pasien geriatri dengan karakteristik seperti di atas adalah 4/20 jika menggunakan instrumen ADL Barthel. 3.Kualitas hidup Penilaiankualitashidupharusmenggunakaninstrumenyang mampu menilai kualitas hidup terkait kesehatan (health related qualityoflife=HRQoL).Salahsatuinstrumenyangsering digunakanadalahEQ5D(Euro-QualityofLifeFiveDimension) yangmengukurlimadimensiatauaspekyangmemengaruhi kesehatan.StandarnilaiEQ5D0,71denganEQ5D-VAS minimal 79%.4.Rawat inap ulang (rehospitalisasi) Rehospitalisasiadalahperawatankembalisetelahpulangke rumah dari rumah sakit. Perawatan yang terjadi kembali dalam 30haripertamapascarawatmenggambarkanadanya permasalahankesehatanyangsesungguhnyabelumoptimal ditatalaksanadirumahsakit.Persentasemaksimal rehospitalisasipasiengeriatripascarawatinapakutadalah 15%.Rehospitalisasiinidapatdipengaruhiolehkesiapantim terpadugeriatrisertadukunganyangadadirumahsakit. Rehospitalisasijugatakterlepasdaripengaruhkemampuan puskesmas dan community based geriatric service. 5.Kepuasan pasien Kepuasan pasien diukur saat pasien pulang dengan instrumen yangsecarasahihdapatmengukurkepuasanpasien.Salah satuinstrumenyangseringdigunakanadalahPatientss SatisfactionQuestionair(PSQ)yangtelahdiujikesahihan (Spearman correlation coefficient: 0,383 0,607 ; p < 0,01) dan keandalannya(Cronbachsalpha:0,684).Instrumenini memiliki nilai standar minimal 190. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. NAFSIAH MBOI FORMULIR CONTOHRENCANA KEGIATAN (DISCHARGE PLANNING) I.PASIEN MANDIRI WAKTUAKTIVITASOBATMAKANANMINUMAN 05.00 - 08.00Bangun, membasuh wajah A B C DMakan regal dengan teh Makan telur Minum susu 08.00 - 09.00Berkebun Senam ringan sambil berjemur15-30 menit 09.00 - 10.00Snack Makanan cair 150 cc 10.00 - 10.30Mandi 10.30 - 12.00Berkebun MembacaMenonton TV 12.00 - 14.00A B Jadwal makan siang 14.00 - 17.00Berkebun Bermain dengan cucu 16.00 - 16.30Senam ringan 30 menit 16.30 - 17.00Snack sore 17.00 - 17.30Mandi 17.30 - 19.00Duduk-duduk / menonton TV Menerima tamu 19.00 - 20.00A B D Makan malam 21.00Makanan cair 200cc 20.00 - 24.00Menonton TV, bermain dengan cucu.(kadang-kadang menerima tamu) II.PASIEN KETERGANTUNGAN BERAT WAKTUAKTIVITASOBATMAKANANMINUMAN 05.00 - 05.30 Cek pembalut, kasur, alas tempat tidur, kulit genitalia, adakah urin, feses - 05.30 - 06.30 Senam ringan (latihan lingkup gerak sendi pasif) 15-30 menit 06.30 - 07.30 Dimandikan, dibersihkan, ganti pakaian 07.30 - 08.30 Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar A B CSarapan Makanan cair 200cc Bilas 50 cc air putih 08.30 - 10.00 Berjemur Menonton TV Berbaring di ruang keluarga (interaksi dgn keluarga) 10.00 - 10.30 Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar Snack, atau susu, atau suplemen Air putih atau susu 100 cc 10.30 - 12.30 Istirahat Bermain dengan cucu 12.30 - 13.30 Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar Obat A B CMakan siang, blender Air putih 200 cc 13.30 - 16.00 Istirahat siang 16.00 - 16.30 Senam ringan (latihan lingkup gerak sendi pasif) 30 menit 16.30 - 17.00 Dimandikan17.00 - 17.30 Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar Snack soreBilas 50 cc air putih 17.30 - 19.00 Duduk-duduk / menonton TV Menerima tamu WAKTUAKTIVITASOBATMAKANANMINUMAN 19.00 - 20.00 Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar B C D Makan malam Bilas 50 cc air putih 21.00Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar Susu 200cc 20.00 -24.00Menonton TV, bermain dengan cucu; sampai tidur