Farmakologi Geriatri

download Farmakologi Geriatri

of 44

description

polifarmasi

Transcript of Farmakologi Geriatri

ASPEK KHUSUS FARMAKOLOGI GERIATRIK (Penggunaan Obat Secara Rasional pada Lansia)

ASPEK KHUSUS FARMAKOLOGI GERIATRIK (Penggunaan Obat secara Rasional pada Lansia) Ratih Puspita FebrinasariLab.Farmakologi FK UNS2014

[email protected] GERIATRIK2

2PendahuluanKonsumsi obat pd lansia > dr dws muda fungsi organ menurun penyakit multipelbanyak obatInsiden ESO meningkat sesuai bertambahnya usiapeny.multipel kepekaan thd obat meningkat1992: sekitar 17.5% dari 30 juta peresepan adalah tidak sesuai dengan usiaDi AS pengobatan yang tidak rasional pada lansiabiaya hospitalisasi $ 20 miliar/thn (FDA)

GAO-HEHS-95-152, July 24, 1995

33

Epidemiologi

Jumlah lansia adalah 12% dari populasi, tetapi menghabiskan 1/3 dari jumlah obatRata2 menggunakan13-15 resep/tahunAS: 66% dari lansia menggunakan obat, hanya kecil & >lambatMetabolisme obat di hati berlangsung dgn katalis/aktivitas enzim mikrosomal hatiaktivitas enzim ini dpt dirangsang oleh obat inducer & dpt pula dihambat oleh obat inhibitor.

1515Farmakokinetik-metabolismeObat2 yang termasuk enzim inhibitor: Allopurinol, INH, simetidin, kloramfenikol, eritromisin, propoksifen, valproat, ciprofloxacin, metronidazol, fenilbutazon, sulfonamid, Ca antagonistObat2 enzim inducer: rifampisin, luminal, diazepam, fenitoin, karbamazepin, alkohol, nikotin

1616Jalur Metabolik HeparJalurEfekContoh obatPhase I: oxidation, hydroxylation, dealkylation, reductionKonversi menjadi metabolit lebih sedikit/ sebanding/ lebih banyakdiazepam, quinidine, piroxicam, theophyllinePhase II: glucuronidation, conjugation, or acetylationKonversi menjadi metabolit inaktiflorazepam, oxazepam, temazepam** Catatan: Obat yg mengalami metabolisme fase II lebih sering digunakan pada lansia karena metabolit yg inaktif (tidak ada akumulasi)1717Farmakokinetik-ekskresiEfek proses menua pada ginjal:Ukuran ginjalAliran darah ke ginjalJumlah nefron fungsional Sekresi tubulerResult: glomerular filtration rate (GFR)Klirens obat : atenolol, gabapentin, H2 blockers, digoxin, allopurinol, quinolones

1818Farmakokinetik-ekskresiAliran darah, filtrasi glomeruli & sekresi tubuli ginjal terus mengalami reduksi yg terkorelasi dgn bertambahnya umurpd usia 90thn kapasitas ginjal 35%nya.Konsekuensi dr penurunan fs ginjaleliminasi obat berkurang shg pd pemberian obat dgn dosis/ frekuensi lazimkonsentrasi obat dalam plasma dlm drh akan menjadi lebih besar & tnya jadi lebih panjangperlu diperhitungkan dgn cermat frekwensi/besaran dosis utk pemberian obat eliminasi lwt ginjal (aminoglikosida,digoxin,OAD,simetidin dll)

1919Farmakokinetik-ekskresiUtk keperluan perhitungan fungsi ginjal, dipakai Monogram Sierbaek-Nielsen atau formula Cockeroft-Gault(1976) yg sesuai utk pasien dr usia 40-80 thn:

Klirens Kreatinin= (140-usia)x BB(kg) ml/menit 72xkreatinin plasma(mg/dl)

Untuk wanita,hasil dikalikan dgn 0,85

2020PHARMACOKINETIC CHANGES WITH AGING

2121FarmakodinamikDefinisi: pengaruh obat thd tubuh. Obat menimbulkan rentetan biokimiawi dlm sel mulai dr reseptor sampai dgn efektorPerubahan yg berhubungan dg usia: sensitivitas sedasi & psychomotor impairment dg benzodiazepines tingkat & durasi berkurangnya nyeri dg agen narcotic drowsiness & lateral sway dg alcohol HR response terhadap beta-blockers sensitivitas terhadap anti-cholinergic agents cardiac sensitivity terhadap digoxin

22

22Pharmacodynamic Changeswith Agingknowledge is restricted to a few drugsi.e. -adrenergic blocking drugs effect Receptor number Receptor affinityi.e. CNS depressant, warfarin effect Receptor number Receptor affinity2323PolifarmasiPenggunaan berbagai jenis obat Meningkatkan kejadian efek samping2424Efek Samping ObatBertanggung jawab pada 5-28% dari acute geriatric hospital admissionsLebih dari 95% ESO pada lansia dapat diprediksi dan 50% dapat dicegah

2525

Efek Samping Obat

2626Efek Samping Obat

Adverse Drug Reaction Risk Factors in Older Outpatients. Am J Ger Pharmacotherapy 2003;1(2):82-892727Efek Samping ObatRisiko meningkatnya ESO pada lansia dikarenakan :PolifarmasiKondisi komorbid multipelRiwayat penggunaan obat sebelumnyaBMI rendahUsia > 85 tahunPenderita perempuanKepatuhan yg rendahPengawasan yg rendah thd pengobatan jangka panjang

2828Prescribing CascadeDrug 1ADE interpreted as new medical conditionDrug 2ADE interpreted as new medical conditionDrug 3Rochon PA, Gurwitz JH. Optimizing drug treatment in elderly people: the prescribing cascase. BMJ 1997;315:1097.

2929

Interaksi Obat

Dapat menyebabkan ESOYang paling sering menjadi mengalami interaksi obat:cardiovascular drugspsychotropic drugsEfek yang paling sering terjadi karena interaksi obat :confusion cognitive impairmenthypotensionacute renal failure

3030

Interaksi Obat

Konsep interaksi obat: 31

31Common Drug-Drug InteractionsCombinationRiskACE inhibitor + potassiumHyperkalemiaACE inhibitor + K sparing diureticHyperkalemia, hypotensionDigoxin + antiarrhythmicBradycardia, arrhythmiaDigoxin + diureticAntiarrhythmic + diureticElectrolyte imbalance; arrhythmiaDiuretic + diureticElectrolyte imbalance; dehydrationBenzodiazepine + antidepressantBenzodiazepine + antipsychoticSedation; confusion; fallsCCB/nitrate/vasodilator/diureticHypotension Doucet J, Chassagne P, Trivalle C, et al. Drug-drug interactions related to hospital admissions in older adults: a prospective study of 1000 patients. J Am Geriatr Soc 1996;44(9):944-948.3232Rasionalisasi Obat pada LansiaPrinsip pengobatan pada lansia:Peresepan tepat indikasi, hindari peresepan untuk minor simptomPengobatan dimulai dg dosis rendah , naikkan perlahanPilih satu jenis obat untuk 2 simptomPerhatikan kontra indiksi,interaksi obatMonitoring ESO, hentikan jika ESO beratGunakan satu jenis obat hingga mencapai dosis terapi sebelum diganti dg jenis lainInstruksi pengobatan jelas/ tertulisMonitor kepatuhan pasienPerhatikan agen non-farmakologi

33

33Rasionalisasi Obat pada LansiaPeninjauan ulang pengobatan perlu dilaksanakan pd setiap kunjungan atau bila terjadi episode penyakit akut. Dokter sering tdk mengadakan review atas obat-obat yg telah diberikan.Golongan lansia sering tdk menepati janji kontrol ulangan krn(mis.krn keterbatasan gerak;ketiadaan angkutan;tdk ada pengantar;takut pergi sendiri,dll)sering kehabisan obat atau sebaliknya mengulang resep tanpa sepengetahuan dokter

34

34Rasionalisasi Obat pada LansiaContoh penggunaan 1 jenis obat untuk terapi lebih dari satu gejala:calcium channel blocker atau beta blocker untuk terapi hipertensi & angina pectorisACE-inhibitor untuk terapi hipertensi, gagal jantung & proteksi renal pada DMAlpha-blocker untuk terapi hpertensi prostatism

353536

Buku Simposium Geriatri, Badan Penerbit UNDIP,201137

Buku Simposium Geriatri, Badan Penerbit UNDIP,2011Kepatuhan Obat

3838

Kepatuhan Obat

Faktor penyebab lansia tidak patuh obat:3939

Kepatuhan Obat

Cara meningkatkan kepatuhan obat:Hindari penggunaan obat baru,obat mahal yg mempunyai efek sama dg obat sebelumnya Sederhanakan regimen pengobatanPenggunaan wadah obat, label atau kalender obatBantuan mengingat, pengawas minum obatPenjelasan ke pasien tujuan, manfaat pengobatan, keamanan dan risiko ESO

4040Kepatuhan ObatBLISTER PACK!!!

41

A possible solution to patient compliance problems

4142Kepatuhan Obat

Health Buddy

Pill Organizer*07/16/96*##KESIMPULAN43

4344TERIMAKASIH

44Absorption

Metabolism

gastric pHHepatic mass

(Delayed) gastric emptying Hepatic blood flow

Splanchnic blood flow Phase I Metabolism

Intestinal motility (unchanged) phase II metabolism

Distribution Elimination

Body FatCreatinine clearance

Total body water Glomerular filtration rate

Albumin Tubular secretion

Alpha1 acid glycoproteinCreatinine production