PERLUKAAN-UMUM-1

53
PERLUKAAN UMUM Defenisi Kekerasan adalah penggunaan fisik untuk melawan satu orang, diri sendiri atau sekelompok orang yang dapat menimbulkan trauma, kematian atau kecatatan. (1) Luka adalah putusnya atau rusaknya continuitas jaringan akibat trauma/injury, yang disebabkan oleh faktor fisik, mekanik atau trauma dan dapat menimbulkan komplikasi. (1,2) A. TRAUMA BENDA TUMPUL I. Jenis-Jenis Luka Akibat Trauma Tumpul Benda Tumpul bila mengenai tubuh dapat menyebabkan luka, yaitu luka lecet, luka memar dan luka robek atau luka terbuka. (1,3,4) a. Luka Lecet Luka lecet adalah luka yang superficial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan kulit yang paling luar/kulit ari. Epidermis menjadi tipis karena kompresi dan kalau friksinya cukup besar sebagian atau seluruh epidermis lepas. Dari luka lecet dapat diambil kesimpulan mengenai benda yang menyebabkannya misalnya : lecet karena gesekan benda runcing seperti kuku, lecet karena goresan dengan tali, dan lecet karena radiator, lampu atau ban mobil. (4) Ciri-ciri luka lecet : - Sebagian atau seluruh epitel hilang - Luka tertutup oleh eksudat kemudian mengering/krusta - Terdapat reaksi radang (infiltrasi PMN) 1

description

fg

Transcript of PERLUKAAN-UMUM-1

Page 1: PERLUKAAN-UMUM-1

PERLUKAAN UMUM

DefenisiKekerasan adalah penggunaan fisik untuk melawan satu orang, diri sendiri atau

sekelompok orang yang dapat menimbulkan trauma, kematian atau kecatatan.(1)

Luka adalah putusnya atau rusaknya continuitas jaringan akibat trauma/injury, yang

disebabkan oleh faktor fisik, mekanik atau trauma dan dapat menimbulkan komplikasi.(1,2)

A. TRAUMA BENDA TUMPULI. Jenis-Jenis Luka Akibat Trauma Tumpul

Benda Tumpul bila mengenai tubuh dapat menyebabkan luka, yaitu luka

lecet, luka memar dan luka robek atau luka terbuka.(1,3,4)

a. Luka LecetLuka lecet adalah luka yang superficial, kerusakan tubuh terbatas hanya

pada lapisan kulit yang paling luar/kulit ari. Epidermis menjadi tipis karena

kompresi dan kalau friksinya cukup besar sebagian atau seluruh epidermis

lepas.

Dari luka lecet dapat diambil kesimpulan mengenai benda yang

menyebabkannya misalnya : lecet karena gesekan benda runcing seperti

kuku, lecet karena goresan dengan tali, dan lecet karena radiator, lampu atau

ban mobil.(4)

Ciri-ciri luka lecet :

- Sebagian atau seluruh epitel hilang

- Luka tertutup oleh eksudat kemudian mengering/krusta

- Terdapat reaksi radang (infiltrasi PMN)

- Tidak meninggalkan jaringan parut/cycatrix(2)

Luka lecet dapat terjadi post mortem, ditandai dengan warnanya yang

kekuningan, mengkilap, epidermis terpisah sempurna dengan dermis dan

sering terletak pada daerah-daerah penonjolan tulang-tulang. Sedangkan

luka lecet intravital berwarna agak kemerahan (karena perdarahan kapiler),

terdapat sisa-sisa epitelium dan lokasinya tidak tentu.(4,2)

b. Luka Memar

1

Page 2: PERLUKAAN-UMUM-1

Luka memar adalah cedera yang disebabkan benturan dengan benda tumpul

yang mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu karena

keluarnya darah dari kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya, tanpa ada

kerusakan kulit, tempat tersebut menjadi bengkak dan berwarna merah

kebiru-biruan. Perdarahan yang timbul bisa kecil (petekie) atau besar

(hematom)

Yang memudahkan terjadinya memar :

- Jaringan lemak dibawahnya

- Daerah yang epidermisnya tipis

- Wanita lebih mudah dari pria

- Penyakit defisiensi vitamin K, penyakit kronis, hemofilia, sirosis, dll(2)

Luka memar perlu dibedakan dengan lebam mayat : warna luka memar tidak

menghilang bila ditekan dan bila diiris juga tidak menghilang, sedangkan

pada lebam mayat darah akan keluar dan bila diiris menjadi pucat. Lebam

mayat terletak di bagian tubuh yang terendah.(4)

Ciri-ciri luka memar :

- Pemeriksaan luka memar 24 jam sesudah trauma terjadi karena

pembentukannya membutuhkan waktu

- Mula-mula timbul pembengkakan

- Lalu berwarna merah kebiruan

- Hari 1-3 warna menjadi biru kehitaman lalu menjadi biru kehijauan coklat

dan akhirnya menghilang (1-4 minggu)

- Umumnya sembuh tanpa sikatriks kecuali bila memarnya besar(2)

Salah satu bentuk luka memar yang dapat memberikan informasi mengenai

bentuk dari benda tumpul ialah apa yang dikenal dengan perdarahan tepi

(Marginal Haemorrhagie), misalnya bila tubuh korban terlindas ban

kendaraan, di mana pada tempat yang menerima tekanan justru tidak

menunjukkan kelainan, perdarahan akan menepi sehingga terbentuk

perdarahan tepi yang bentuknya sesuai dengan bentuk celah antara kedua

kembang ban yang berdekatan.

Hal yang sama misalnya, bila seseorang dipukul dengan rotan atau benda

yang sejenis, maka akan tampak memar yang memanjang dan sejajar yang

membatasi daerah yang tidak menunjukkan kelainan ; darah antara kedua

2

Page 3: PERLUKAAN-UMUM-1

memar yang sejajar dapat menggambarkan ukuran lebar dari alat pemukul

yang mengenai tubuh korban.(3)

c. Luka RobekLuka robek atau luka terbuka dalah robeknya/rusaknya kulit baik epidermis

maupun dermis serta jaringan dibawahnya (lemak, folikel rambut, kelenjar

keringat, kelenjar sebaceus), dengan pinggiran luka yang tercabik-cabik dan

irreguler.(2,1,5)

Cara terjadinya luka robek :

- Arah kekerasan tegak lurus dengan kulit dibawahnya terdapat tulang,

misalnya kepala terbentur pada sisi meja

- Arah miring/tangensial, sehingga kulit robek dan mengelupas

- Benda yang berputar, menyebabkan luka sekuler, misalnya gilasan mobil

- Patah tulang yang menembus kulit(2)

Ciri-ciri luka robek :

- Pinggiran luka tidak teratur dan tercabik-cabik

- Jaringan yang lebih dalam juga rusak

- Pembengkakan yang terjadi melebihi bagian yang mengalami cedera

- Cedera ini bisa terjadi tanpa adanya luka eksternal

- Bentuk cedera tidak selalu sesuai dengan bentuk senjata yang digunakan

- Perdarahan tidak begitu banyak karena ujung pembuluh darah

mengalami kerusakan tetapi tidak terpotong.

- Pada bagian yang mengalami cedera bisa terdapat benda asing,

misalnya minyak, pasir.(5)

II. Trauma Benda Tumpul Pada Kepalaa. Fraktur Tulang Tengkorak

1. Fraktur Dasar Tengkorak (Fraktur Basis Cranii)

Pada fraktur basis cranii didapatkan perdarahan keluar dari lubang

hidung dan telinga dan disamping itu bila atap bola mata ikut patah

perdarahan masuk ke jaringan sekitar mata dan juga ke kelopak mata,

sehingga kedua kelopak mata menjadi biru, berbentuk kaca mata (Brill

Hematom)

2. Fraktur Atap Tengkorak

3

Page 4: PERLUKAAN-UMUM-1

Patah tulang pada atap tengkorak yang sederhana berupa suatu garis,

bila ditemukan lebih dari satu garis : fraktur composit. Pada fraktur

komposit dapat dilakukan rekonstruksi pukulan mana yang pertama dan

pukulan mana yang kedua. Prinsip adalah garis patah tulang pukulan

kedua berhenti di garis patah tulang pertama.(4)

b. Kelainan Selaput Otak

1. Perdarahan epidural

Perdarahan epidural atau ekstradural adalah perdarahan yang letaknya

antara tengkorak dengan selaput otak tebal, disebabkan karena robeknya

arteri, yang tersering adalah arteri meningea media dan dapat terjadi

dengan atau tanpa patah tengkorak. Darah merembes antara tengkorak

dan selaput otak tebal dan bila darah yang terkumpul sudah cukup

banyak baru ada tekanan pada otak, kemudian timbul gejala klinik, jadi

antara terjadinya kekerasan dan timbulnya gejala klinik ada suatu masa

tanpa gejala, interval bebas atau periode laten. Lamanya interval bebas

ini biasanya dari beberapa jam sampai 24 jam, jarang lebih dari 2 hari.

perdarahan sebanyak 60-80 gram cukup menyebabkan kematian.(4)

2. Perdarahan Subdural

Perdarahan subdural terjadi karena robeknya sinus, vena jembatan

(Bridging Vein), arteri basilaris atau berasal dari perdarahan

subarakhnoid. Perdarahan subdural letaknya dibawah selaput otak tebal,

terutama disebabkan oleh karena trauma, tapi dapat juga akibat

pecahnya aneurisma pada circulus willisi, pachymeningitis, alkoholisme,

lues dan senilitas. Kematian terjadi oleh karena kompresi otak akibat

penggumpalan darah.(2,4)

3. Perdarahan Subaracnoid

Perdarahan subarakhnoid letaknya dibawah selaput otak laba-laba, dapat

terjadi karena trauma atau spontan. Spontan misalnya karena pecahnya

aneurisma pada circulus willisi atau cabangnya atau pecahnya arteri yang

ateromatous.(4) Pada trauma berat dan meninggal seketika maka

perdarahan akan menyeluruh.(2)

c. Kelainan Jaringan Otak

1. Contusio Otak

4

Page 5: PERLUKAAN-UMUM-1

Terjadi perdarahan kecil di permukaan otak (substansia alba/gricea) oleh

karena rupturnya pembuluh darah kecil tanpa disertai kerusakan

aracnoid.(2)

Gejalanya adalah :

- Gejala kardinal adalah pingsan sebentar sampai 15 menit. Bila

pingsan lebih dari 15 menit harus waspada biasanya bukan kontusio

otak lagi.

- Muntah

- Amnesia Retrogade

- Tidak ada kelainan neurologik(4)

Biasanya terjadi bila ada kekerasan paling tidak sebesar 250 g gaya

gravitasi (1 g = 9,81 m/d2)(6)

2. Laserasi Otak

Terdapat di substansia abu-abu otak dan substansia putih otak disertai

robeknya selaput otak benang laba-laba dan piamater.(4)

i. Coup Laserasi

Kerusakan otak pada tempat terjadinya trauma oleh karena fraktur

tengkorak yang tepinya merusak arachnoid dan jaringan otak. Kadang

duramater juga ikut robek.(2)

ii. Counter Coup Laserasi

Lesi counter coup terjadi karena adanya liquor yang mengakibatkan

terjadinya pergerakan otak saat terjadinya benturan, sehingga pada

sisi kontra lateral terjadi gaya positif akibat akselerasi. Dorongan

liquor dan tekanan oleh tulang yang mengalami deformitas. Penelitian

lain menyatakan counter coup terjadi karena adanya deformitas

tulang tengkorak yang dapat menimbulkan tekanan negatif pada sisi

kontra lateral. Cedera kontra lateral terjadi bila tekanan negatif yang

terjadi minimal 1 atm absolut.(4,6) Counter coup hanya dapat terjadi bila

kepala bergerak atau kepala dapat bebas bergerak waktu terjadi

persentuhan.(4)

3. Sembab Otak (Edema serebri)

Pada sembab otak terlihat :

- Meratanya gelung otak (Gyrus)

- Mendangkalnya alur otak (Sulcus)

5

Page 6: PERLUKAAN-UMUM-1

- Bertambahnya berat otak

Karena sembab otak menyebabkan kompresi , maka pada otak kecil

terdapat bekas cetakan lubang besar tengkorak dan pada uncus terdapat

bekas cetakan tentorium cerebelli.(4)

III. Pola Luka Pada Kecelakaan Lalu Lintas

Pada kasus lalu lintas dimana seringkali tubuh korban terlempar dan jatuh

dengan kepala menyentuh jalan, maka lebih sering akan dijumpai patah

tulang dengan garis yang linier. Dengan demikian dapat dibedakan

berdasarkan kelainan yang terjadi pada tengkorak, yaitu apakah benda

tumpul yang menghampiri kepala atau kepala yang mendekati benda

tumpulnya.

Pada kasus kecelakaan lalu-lintas dimana tungkai korban terkena bumper

kendaraan, maka patah tulang yang terjadi dapat memberikan informasi arah

datangnya kendaraan yang mengenai tungkai korban. Bila ditabrak dari

belakang tulang yang patah akan terdorong ke depan dan dapat merobek

otot serta kulit di daerah tungkai bagian depan, hal yang sebaliknya terjadi

bila korban ditabrak dari depan.(3)

a. Pola Luka Pada Pejalan Kaki

Luka pada pejalan kaki dapat timbul karena terlempar ke jalan atau ke

bingkai kaca dan juga mengalami trauma abdomen atau ginjal

b. Pola Luka Pada pengemudi

lima fase gerakan pengemudi pada tabrakan dari atau ke depan yang

mengakibatkan trauma decelerasi :

- Korban akan tersungkur kedapan dan lututnya membentur dasbor

sehingga terjadi fraktur patella dan atau luksasi sendi panggul

- Kepala membentur bingkai kaca depan dan dapat terjadi trauma

kepala, cedera otak dan fraktur servikal

- Dadanya membentur kemudi sehingga dapat terjadi fraktur sternum,

fraktur iga, dan cedera jantung atau paru

- Kepala membentur kaca depan sehingga terjadi trauma muka

- Korban terbanting kembali ke tempat duduknya dan kalau tidak ada

sandaran kepala maka terjadi cedera gerak cambuk pada tulang leher

(whisplash)

c. Pola Luka Pada Penumpang

6

Page 7: PERLUKAAN-UMUM-1

Penumpang akan mendapat luka-luka pada kepala kerena terbentur

jendela dan luka-luka pada tungkai seperti pada pengemudi.

d. Pola Luka Pada Pengendara Sepeda Motor

Pengendara sepeda motor bila ditabrak kendaraan lain, maka dijumpai

luka benturan pertama, benturan kedua dan luka-luka sekunder yang

lebih parah dibandingkan dengan pengendara sepeda. Pemakaian helm

dimaksudkan untuk meredam benturan pada kepala sehingga

memperkecil kemungkinan cedera.(6)

B. Trauma Benda Tajam

I. Jenis Trauma Akibat Benda Tajam

Luka yang disebabkan karena persentuhan dengan benda tajam dapat dibagi

dalam tiga golongan, Yaitu : luka iris, luka tusuk dan luka bacok.(4)

Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini,

adalah benda yang memiliki sisi tajam, baik berupa garis maupun runcing, yang

bervariasi dari alat-alat seperti pisau, golok, keping kaca, gelas, logam, bahkan

kertas atau rumput.(1,6)

a. Luka Iris

Luka iris adalah luka yang disebabkan karena alat untuk memotong dengan

mata tajam dengan cara menekan dan menggeser pada permukaan kulit.

Tenaga menggeser lebih besar dari pada tenaga menekan.(4)

Ciri-ciri luka iris :

- Panjang luka lebih dalam daripada dalamnya luka

- Tepi luka tajam dan rata, pada lipatan kulit tepi luka tajam dan berliku-liku

- Ujung luka runcing

- Rambut ikut teriris

- Tidak ada jembatan jaringan(2)

- Sekitarnya tidak ada memar/lecet

- Tidak mengenai tulang(1,2,4)

Penyebab kematian pada luka iris adalah :

- Perdarahan

- Emboli udara (V. Jugularis/subclavia)

- Asfiksia (aspirasi/inhalasi darah)

- Infeksi dan sepsis(2)

7

Page 8: PERLUKAAN-UMUM-1

Dari bentuk luka iris tidak dapat diambil kesimpulan apapun mengenai jenis

senjata yang menyebabkannya. Luka iris dapat menyebabkan banyaknya

kehilangan darah dan bila vena besar teriris dapat menyebabkan emboli

udara.(4)

b. Luka Tusuk

Luka tusuk adalah lukayang disebabkan karena alat dengan ujung yang

runcing dengan mata tajam atau tumpul atau alat dengan ujung yang runcing

dengan penampang bulat, segitiga dengan cara menusukkan sehingg masuk

ke dalam jaringan tubuh.(4)

Ciri-ciri luka tusuk :

- Kedalaman luka lebih besar dibandingkan panjang maupun lebarnya

- Lebar luka sedikit lebih besar dibandingkan panjangnya

- bentuk luka sangat bervariasi, tergantung dari senjata yang digunakan

- pinggiran luka bisa bersih atau mengalami laserasi disertai dengan

retraksi

- Arah jalannya luka akan memberi petunjuk mengenai cara terjadinya

cedera (bunuh diri, pembunuhan, atau kecelakaan)

- Pada kasus tertentu, mungkin bisa ditemukkan dua bekas jejas luka(1,2,4,7)

Untuk mengukur panjang luka harus menautkan luka terlebih dahulu. Dari

panjang dan dalamnya luka dapat diambil kesimpulan :

- Panjang luka adalah ukuran maksimal lebar senjata

- Dalamnya luka adalah ukuran minimal panjang senjata dan ini tergantung

dari lokasinya misalnya dinding perut dapat mengempis, sehingga pisau

yang pendek dapat mencapai ruas tulang punggung.(4)

c. Luka Bacok

Luka bacok adalah luka akibat senjata berat atau instrumen yang setidaknya

memliliki satu sisi yang tajam atau agak tumpul yang terjadi akibat suatu

ayunan disertai tenaga yang besar. Contohnya : Pedang, arit, golok, baling-

baling kipas angin, kapal laut atau pesawat udara, dan sabit.(1,2,4)

Ciri-ciri luka bacok :

- Ukuran luka biasanya besar

- Tepi luka tergantung pada mata senjata

- Sudut luka tergantung pada mata senjata

8

Page 9: PERLUKAAN-UMUM-1

- Hampir selalu menimbulkan kerusakan pada tulang, kadang memutuskan

bagian tubuh yang terkena bacokan

- Sekitar luka dapat dijumpai memar/lecet atau abrasi(2)

Secara umum, perbedaan luka terbuka akibat kekerasan benda tumpul dan

tajam adalah : luka terbuka akibat benda tumpul mempunyai tepi yang tidak

teratur, terdapat jembatan jaringan yang menghubungkan kedua tepi luka,

akar rambut tampak hancur atau tercabut, disekitar luka robek sering tampak

adanya luka lecet atau luka memar ; sedangkan pada benda tajam keadaan

sekitar luka tenang tidak ada luka lecet atau memar, tepi luka rata dan

sudutnya runcing serta tidak ada jembatan jaringan.(3)

Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus pembunuhan,

bunuh diri atau kecelakaan memiliki ciri-ciri berikut :

Keterangan Pembunuhan Bunuh diri Kecelakaan

Lokasi luka Sembarang Terpilih Terpapar

Jumlah luka Banyak Banyak Tunggal/banyak

Pakaian Terkena Tidak terkena Terkena

Luka tangkis Ada Tidak ada Tidak ada

Luka percobaan Tidak ada Ada Tidak ada

Cedera

sekunderMungkin ada Tidak ada Mungkin ada

Ciri-ciri pembunuhan di atas dapat dijumpai pada kasus pembunuhan yang

disertai perkelahian. Tetapi bila tanpa perkelahian maka lokasi luka biasanya

pada daerah fatal dan biasanya tunggal.

Luka mungkin merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan korban dan

umumnya ditemukkan pada telapak tangan dan punggung tangan, jari-jari

tangan, punggung lengan bawah dan tungkai.

Luka percobaan (hesitation marks) luka ditemukan pada bunuh diri yang

menggunakan senjata tajam, sehubungan dengan kondisi kejiwaan korban. Luka

percobaan tersebut dapat berupa luka sayat atau luka tusuk yang dilakukan

berulang dan biasanya sejajar.(6)

C. Luka Tembak

I. Klasifikasi Luka tembak

9

Page 10: PERLUKAAN-UMUM-1

Yang diperlukan sebenarnya penentuan jarak tembak atau jarak antara moncong

senjata dengan targetnya yaitu tubuh korban.

Berdasarkan ciri-ciri yang khas pada setiap tembakan yang dilepaskan dari

berbagai jarak, maka perkiraan jarak tembak dapat diketahui dengan demikian

dapat dibuat klasifikasinya.

Ada dua jenis luka tembak yang kita kenal yaitu luka tembak masuk dan luka

tembak keluar. Luka tembak masuk dapat dibedakan lagi yaitu luka tembak

masuk kontak, luka tembak masuk jarak dekat dan luka tembak jarak jauh.(4)

a. Luka Tembak Masuk Kontak ( TMK )

Luka tembak masuk kontak biasanya dibentuk oleh seluruh komponen

senjata ( yang akan masuk ke dalam saluran luka dan jejas laras )

Luka tembak masuk kontak biasanya boleh dikatakan bahwa 99 %

merupakan kasus bunuh diri

Terjadi bila moncong senjata ditekan pada tubuh korban dan

ditembakkan, bila tekanan pada tubuh erat disebut “self contact”

Kelainan pada tangan yang memegang :

i. Picu : Luka lecet antara ibu jari dan jari telunjuk

ii. Laras : Ada jelaga hitam (Schotland)

Umumnya luka berbentuk bundar, yang dikelilingi kelim lecet yang sama

lebarnya pada setiap bagian

Disekeliling luka tampak daerah yang berwarna merah atau merah coklat

yang menggambarkan bentuk dari moncong senjata ini disebut jejas laras

Rambut dan kulit disekitar luka dapat hangus terbakar

Saluran luka akan berwarna hitam yang disebabkan oleh butir-butir

mesiu, jelaga dan minyak pelumas

Tepi luka dapat berwarna merah, karena terbentuknya COHb

Bentuk luka tempel sangat dipengaruhi oleh keadaan/densitas jaringan

yang berada dibawahnya ; dengan demikian dapat dibedakan :

a. Luka tembak masuk kontak di dahi mempunyai ciri :

- Luka berbentuk bintang

- Terdapat jejas laras

b. Luka tembak masuk kontak di pelipis mempunyai ciri :

- Luka berbentuk bundar

- Terdapat jejas laras

10

Page 11: PERLUKAAN-UMUM-1

c. Luka tembak masuk kontak di perut mempunyai ciri :

- Luka berbentuk bundar

- Kemungkinan besar tidak terdapat jejas laras(3)

b. Luka Tembak Masuk Jarak Dekat

Luka tembak masuk jarak dekat biasanya disebabkan karena

pembunuhan, namun bisa juga karena bunuh diri. Sebab itu perlu

ditemukan ciri lain pada tangan (Schotland)(4)

Terjadi bila jarak antar moncong senjata dengan tubuh korban masih

dalam jangkauan butir-butir mesiu (Luka Tembak Masuk Jarak Dekat),

atau jangkauan jelaga dan api (Luka Tembak Masuk Jarak Sangat Dekat)(3,6)

Luka berbentuk bulat jika peluru menebus kulit dengan posisi tegak lurus.

Jika peluru menembus kulit membentuk sudut maka luka menjadi

lonjong/oval

Disekitar luka dapat ditemukan daerah yang berwarna merah atau

hangus terbakar

Bila terdapat kelim tatto, berati jarak antara moncong senjata dengan

korban sekitar 60 cm (50-60 cm), yaitu untuk senjata genggam

Bila terdapat pula kelim jelaga, jaraknya sekitar 30 cm ( 25-30 cm )

Bila terdapat pula kelim api, maka jarak antar moncong senjata dengan

korban sekitar 15 cm(6)

Sampai seberapa jarak tersebut, tergantung dari panjang laras dan jenis

mesiu, untuk laras panjang dan mesiu hitam, jaraknya lebih besar

daripada laras yang sama dengan mesiu smokeles(4)

c. Luka Tembak Jarak Jauh

Luka Tembak Jarak Jauh hanya dibentuk oleh komponen anak peluru

Terjadi bila jarak antara moncong senjata dengan tubuh korban diluar

jangkauan atau jarak tempuh butir-butir mesiu yangn tidak terbakar atau

sebagian terbakar

Pada luka tembak jarak jauh, di kulit hanya ditemukan lubang peluru

dengan cincin contusio. Kalau peluru menembus kulit tegak lurus cincin

contusio dan lubang peluru konsentris, sedangkan kalau tangensial cincin

11

Page 12: PERLUKAAN-UMUM-1

kontusio menjadi bulat lonjong. Arah peluru adalah dari cincin contusio

yang lebar ke cincin contusio yang sempit

Bila senjatanya sering dirawat ( diberi minyak pelumas) maka pada kelim

lecet dapat dilihat pengotoran berwarna hitam berminyak, jadi ada kelim

kesat/lemak.(3)

II. Mekanisme Terbentuknya Luka dan Kelim Lecet

a. Akibat Anak peluru

Pada saat peluru mengenai kulit, kulit akan teregang

Bila keberatan anak peluru lebih besar dari kulit, maka akan terjadi

robekan (akibat perbedaan elastisitas epidermis dengan dermis)(3,7)

Oleh karena terjadi gerakan rotasi dari peluru (senjata yang beralur)

terjadi gesekan antara badan peluru dengan tepi robekan sehingga

terjadi kelim lecet (abrasi ring), di mana anak peluru yang menembus kulit

akan menyebabkan terjadinya lubang yang dikelilingi bagian yang

kehilangan kulit ari yang diameternya lebih besar dari diameter peluru(3,6)

Pada senjata yang dirawat baik, maka pada bagian kelim lecet dapat

dijumpai pewarnaan kehitaman akibat diberi minyak pelumas. Jelaga

dan elemen mesiu terusap pada tepi lubang sehingga terbentuk kelim

lecet yang terdapat di tepi lubang (pada luka tembak masuk sangat jauh)(3,6)

Bila peluru masuk pada daerah dimana densitasnya rendah, maka bentuk

luka yang terjadi adalah berbentuk bundar ; bila jaringan dibawahnya

mempunyai densitas yang besar, misalnya tulang, maka sebagian tenaga

dari peluru yang disertai pula dengan gas yang terbentuk akan memantul

dan mengangkat kulit diatasnya, sehingga robekan yang terjadi menjadi

tidak beraturan atau berbentuk bintang.(3)

b. Akibat Butir-Butir Mesiu

Butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar akan masuk

ke dalam kulit

Daerah di mana butir-butir mesiu tersebut masuk akan tampak berbintik-

bintik hitam dan bercampur dengan perdarahan di sekitar kelim lecet,

membentuk kelim tatto ( Pada luka tembak masuk jarak dekat )(3,6,8)

12

Page 13: PERLUKAAN-UMUM-1

Oleh karena penetrasi butir mesiu tadi cukup, maka bintik-bintik hitam

tersebut tidak dapat dihapus dengan kain dari luar(3)

c. Akibat Asap

Oleh karena setiap proses pembakaran itu tidak sempurna maka

terbentuk asap atau jelaga yang keluar dari ujung bekas senjata akan

membentuk kelim jelaga(3,6)

Oleh karena jelaga itu ringan, jelaga hanya menempel pada

permukaan kulit sehingga bila hangus akan menghilang

d. Akibat Api

Terbakarnya butir-butir mesiu akan menghasilkan api serta gas panas

yang mengakibatkan terbentuknya kelim api (kulit akan tampak hangus

terbakar, pada luka tembak masukjarak sangat dekat.(3,6,7)

Jika tembakan terjadi pada daerah yang berambut, maka rambut

akan terbakar(3)

e. Akibat Partikel Logam

Oleh karena diameter peluru lebih besar dari diameter laras, maka

sewaktu peluru bergulir pada laras yang beralur akan terjadi pelepasan

partikel logam akibat pergeseran tersebut

Partikel tersebut dapat masuk ke dalam kulit atau tertahan pada

pakaian korban dan menimbulkan luka lecet atau luka terbuka dangkal

kecil-kecil pada tubuh korban(3)

f. Akibat Moncong Senjata

a. Jejas laras dapat terjadi pada luka tembak tempel, baik luka tempel yang

erat (hard contact) maupun hanya sebagian menempel (soft contact)

b. Jejas laras dapat terjadi bila moncong senjata ditempelkan pada bagian

tubuh di mana ada bagian yang keras (tulang)

c. Jejas laras terjadi bila moncong senjata ditempelkan pada bagian tulang

dan mengangkat kulit sehingga terjadi benturan yang cukup kuat antara

kulit dengan moncong senjata(3)

III. Peristiwa Tembakan Khusus

a. Peluru Tandem

Pada kulit terdapat satu luka tembak masuk, dalam tubuh ditemukan dua

butir peluru. Tembakan peluru pertama macet lalu tembakan kedua

13

Page 14: PERLUKAAN-UMUM-1

mendorong peluru pertama dan secara bersamaan memasuki sasaran.

Peluru pertama mudah dikenal, karena dibagian belakangnya terdapat suatu

lekukan yang disebabkan karena sentuhan ujung peluru kedua

b. Matte Kogel

Daya tembus peluru sudah habis sehingga tidak menembus kulit hanya lecet

c. Countour Kogel

Peluru tak ditemui pada luka tembak masuk karena mengenai tulang lalu

memantul ke bagian tubuh yang lain

d. Ricochette Kogel

Sebelum mengenai sasaran lebih dulu mengenai benda yang lain (pantulan).

Peluru jadi berkeping/gepeng/hancur sehingga luka susah dikenali

g. Kets

Pasak pemalu sudah memukul primer tapi tidak meletus

h. Black Catridge

Luka tembak kontak ada tapi luka tembak keluar tidak ada, tidak ditemukan

peluru dalam tubuh

i. Water Schoot

Black catridge tair, sering seluruh kepala terangkat

j. Kissing Bullet/Shramp Schot

Luka serempet berupa luka lecet memanjang

k. Mirip Luka Tembak

Ini dapat terjadi pada suatu tabrakan mobil dan kepala baut atau mur patah

yang kemudian menjadi proyektil dengan kecepatan tinggi(1, 4)

IV. Luka Tembak Pada Tulang Pipih

Luka tembak pada tulang, khususnya tulang pipih akan menunjukkan kelainan

yang khas, sehingga walaupun pada tubuh korban telah mengalami pembusukan

masih tetap akan dapat dikenali dari bagian sebelah mana peluru masuk dan

pada bagian sebelah mana peluru tersebut keluar. Luka tembak pada kepala

merupakan contoh yang baik untuk melihat kelainan yang dimaksud

Pada tempat masuknya peluru, lubang yang terjadi pada tabula externa akan

lebih kecil dibandingkan dengan lubang pada tabula interna, sehingga

terbentuk corong yang membuka ke dalam

14

Page 15: PERLUKAAN-UMUM-1

Pada tempat keluarnya peluru, lubang yang terjadi pada tabula interna lebih

kecil bila dibandingkan dengan tabula eksterna, sehingga membentuk corong

yang membuka ke luar(3)

V. Deskripsi Anak Peluru

Peluru yang dikeluarkan dari tubuh korban harus menggunakan tangan (jangan

pinset), jangan dicuci, jangan beri goresan (kecuali incriptie ; biasanya pada

bagian belakang peluru dan selangsang dibagian dalamnya) dan tentukan

kalibernya.(1,4,7)

Peluru tersebut harus diserahkan kepada penyidik atau pada lablerim. Untuk itu,

peluru atau selongsang dibungkus dengan kapas dan dimasukkan ke dalam

kotak kecil lalu dibungkus rapi dengan kertas, kemudian ikat dengan tali utuh

yang tidak ada sambungannya, diberi label dan simpul tali dilak pada label dan

diberi materei. Berita acara ditandatangani oleh pengirim dan saksi yang

melakukan pembungkusan. Semua ini harus dikerjakan untuk menjaga

kelangsungan daya barang bukti tersebut.(4)

Deskripsi anak peluru adalah :

Terbuat dari logam.......................

(warna...........................................................)

Panjang

Diameter

Berat

Alur : memutar ke mana, ada cacat atau tidak

Supaya tidak tertukar, digores pakai pinset(7)

VI. Identifikasi Senjata Api Dengan Peluru

Syarat identifikasi senjata api harus ditemukan anak peluru dan atau pertama

dilakukan pemotretan senjata, lalu catat hal-hal berikut :

Tipe senjata

Keadaan senjata

Panjangnya laras

Merk pembuatnya

Letak atau nomor seri

Magazine, firing pin, extractor

Kekhasan rifling

15

Page 16: PERLUKAAN-UMUM-1

Kaliber/gauge

Identifikasi Anak Peluru

Pertama senjata api yang di curigai dicocokkan dengan anak peluru bukti dalam

hal : kaliber, jumlah alur dan arah alur

i. Pemeriksaan visual

bersihkan dengan alkohol, kadang dapat membantu menetapkan kaliber

anak peluru terutama apabila tidak hancur /rusak

ii. Tentukan berat/diameter anak peluru

iii. Menentukkan cacad/goresan

- Disebabkan oleh dataran laras ( paling penting) ; kotoran

dan pabrik

- Goresan anak peluru bukti dibandingkan dengan peluru

hasil firring test dengan comparison microscope

- Yang diperhatikan adalah (khas) :

Jumlah dan arah alur

Lebar dan dalamnya alur

- Goresan ini khas untuk setiap senjata api-sidik jari (tak ada) senjata api

yang menimbulkan goresan pada anak peluru tersebut memiliki

sedikitnya 12 goresan ( matching point ) yang cocok

iv. Firing Test

- untuk :

Teliti cara kerja/keamanan suatu senjata ( oleh pabrik )

Penentuan jarak tembak

Comparison microskop

- Anak peluru firing test didapatkan :

Tembakan dilakukan pada tabung besi berisi air ( diameter

60 cm dan panjang 360 cm ) dan tempat saringan untuk

mengambil anak peluru ( cara terbaik )

Ke dalam peti berisi kapas, pada jarak tertentu diberi

sedikit kertas

Menggunakan blok dari es

- Lalu anak peluru percobaan dicocokkan dengan anak

peluru bukti dengan mikroskop pembanding dan lakukan pemotretan

- Anak peluru shot gun/gotri :

16

Page 17: PERLUKAAN-UMUM-1

Senjata tak beralur sehingga anak peluru tidak dapat untuk

identifikasi

Tentukan kaliber dengan menimbang anak peluru,

pemeriksaan kimiawi untuk mengetahui pabrik pembuatnya(1,4)

VII. Pemeriksaan sisa Mesiu

a. Parafin Test

Untuk mendeteksi nitrit/nitrat/oxidizing lain dari mesiu yang melekat pada

tangan/pakain korban atau yang melepaskan tembakan dari kulit sekitar

luka.

Tempat sekitar luka tembak masuk dibendung dengan kardus kemudian

dituang parafin cair (55 cc) atau dengan mencelupkan kain kasa dalam

parafin lalu dibalutkan pada kulit yang akan diperiksa. Setelah membeku,

angkat dan tetesi dengan reagen : dyphenilamin/dyphenilbenzidine. Hasil

positif warna biru atau ungu.(2,4)

b. Pemeriksaan Lain

- Kimiawi

- Histopatologi

Mungkin ditemukan partikel mesiu di tepi/dermis, serabut pakain.

Kadang koagulasi, nekrose, edema dan vakuolisasi sel basal.

Elongasi dan floatening.

- Neutron activating analysis

- Radiologik

Menentukkan lokasi, jumlah anak peluru di tubuh, arah/sudut

tembakan, jarak tembak dan tipe senjata. Dan untuk dokumentasi di

pengadilan.

VIII. Luka Tembak Keluar

Jika peluru ditembakkan dari senjata api mengenai tubuh korban dan

kekuatannya masih cukup untuk menembus dan keluar kebagian tubuh

lainnya, maka luka tembak di mana peluru meninggalkan tubuh di sebut Luka

Tembak Keluar. Bilamana peluru yang masuk ke dalam tubuh korban tidak

terbentur dengan tulang, maka saluran luka yang terbentuk yang

menghubungkan luka tembak masuk dan luka tembak keluar dapat

menunjukkan arah datangnya peluru yang dapat sesuai dengan arah

17

Page 18: PERLUKAAN-UMUM-1

tembakan. Luka tembak masuk/keluar diukur dari tumit dan garis tengah

tubuh.(1,3)

Ciri-ciri luka tembak keluar :

- Yang khas tidak ada contusio ring/kelim lecet kecuali ada benda

keras menempel/menekan kulit tempat peluru keluar, misalnya bersandar

di tembok(2)

- Luka tembak keluar umumnya lebih besar dari luka tembak masuk

akibat terjadinya deformitas anak peluru, bergoyangnya anak peluru dan

terikutnya jaringan tulang yang pecah keluar dari luka tembak keluar

- Pinggiran luka tercabik-cabik atau robek dan melekuk keluar(5)

- Tidak ada kelim lecet, begitu pula dengan kelim-kelim lainnya(3)

Besarnya luka tembak keluar :

- Luka tembak keluar lebih besar daripada luka tembak masuk. Ini

biasanya terjadi kalau peluru sebelum keluar lebih dahulu mengenai

tulang, kepingan tulang itu menjadi peluru juga

- Luka tembak keluar sama besar dengan luka tembak masuk. Ini

terjadi bila peluru hanya mengenai bagian lunak tubuh saja dan daya

tembus pada waktu menembus masuk kulit kurang lebih sama dengan

waktu keluar kulit

- Luka tembak keluar lebih kecil daripada luka tembak masuk. Ini terjadi

kalau peluru hanya mengenai bagian lunak tubuh dan daya tembus

peluru waktu keluar hanya cukup menembus kulit, luka tembak keluar

merupakan suatu celah kecil(4)

D. Luka Bakar

I. Mekanisme dan ciri luka bakar

Luka bakar adalah cedera pada jaringan kulit yang disebabkan oleh panas

api (panas kering) ataupun oleh cairan panas.

Luka bakar yang dimaksudkan disini di batasi pada efek lokal yang

ditimbulkan oleh panas yang kering (dry heat), oleh karena kelainan yang

paling banyak bila dibandingkan dengan luka-luka bakar lainya. Yang

dimaksudkan dry heat di sini misalnya akibat api, elemen logam panas yang

beraliran listrik dan kontak dengan metal atau gelas yang panas.(3)

Pada pemeriksaan dapat ditemukan :

a. Reaksi lokal

18

Page 19: PERLUKAAN-UMUM-1

- Eritem :

Epidermis intak, kemerahan

Sembuh tanpa sikatrix

- Vesikel/bullae/bleps :

Albumin/ Nacl tinggi

Post mortem rendah

- Necrose koagulatif :

Coklat – merah – gelap

Sembuh dengan cicatrix

- Carbonisasi :

Sudah menjadi arang

b. Reaksi Umum :

Dibagi atas tiga golongan :

- Heat exhaustion

- Heat stroke

- Heat Cramps(2)

Luka bakar terjadi akibat kontak kulit dengan benda bersuhu tinggi.

Kerusakan kulit yang terjadi bergantung pada tinggi suhu dan lama

kontak.

Gejala umum korban luka bakar :

- Nyeri yang sangat hebat shock Mati

- Pugilistic attitude ( kulit mengarang dan mengelupas )

- Fraktur tengkorak (pseudoepidural hematom)(2)

- Jika pasien terbakar dalam ruang tertutup, maka perlu

diperhatikan adanya keracunan karbon monoksida dalam kadar

tertentu

Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan.

Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas

meninggi. Sel darah yang ada di dalamnya ikut rusak sehingga dapat

terjadi anemia. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema

dan menimbulkan bula dengan membawa serta elektrolit. Hal ini

menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskular. Kerusakan

kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan tambahan

karena penguapan yang berlebihan, cairan masuk ke bula yang

19

Page 20: PERLUKAAN-UMUM-1

terbentuk pada luka bakar derajat II, dan pengeluaran cairan dari

keropeng luka bakar derajat III.

Bila luas luka bakar kurang dari 20% biasanya mekanisme

kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya tetapi bila diatas 20%

akan terjadi syok hipovolemik. Pembengkakan terjadi pelan-pelan,

maksimal terjadi setelah 8 jam.

Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka terjadi di muka,

dapat terjadi kerusakan mukosa jalan nafas karena gas, asap, atau

uap panas yang terisap. Edema yang terjadi dapat menyebabkan

gangguan berupa hambatan jalan nafas, takipnea, stridor, suara

serak dan dahak berwarna gelap kerena jelaga. (8)

II. Mekanisme Kematian Pada Luka Bakar

a. Syok

Keadaan ini biasanya terjadi dalam 48 jam pertama, berupa syok

neurogenik akibat rasa nyeri atau ketakutan

b. Asfiksia

Hal ini akibat inhalasi asap atau gas sisa pembakaran. Pada kasus di

mana korban diambil dari rumah yang sudah terbakar, maka luka

bakar yang terjadi merupakan post mortem

c. cedera dan kecelakaan

Hal ini bisa dialami sewaktu berusaha menghindari kebakaran dan

mengakibatkan cedera fatal

d. inflamasi

Beberapa bagian tubuh, misalnya meningitis, peritonitis, dll

e. lemas

Akibat kehilangan banyak cairan yang bisa menyebabkan dehidrasi

f. septikemia, gangren dan tetanus(5)

III. Tanda IntraVital Luka Bakar

Lebam mayat merah terang, cherry red. Demikian pula warna permukaan

otak dan peritoneum yang disebabkan karena COHb.

Gelembung gas atau lepuh di kulit yang mengandung banyak albumin.

Langes, hangus atau jelaga ( Soot ) dalam saluran pernafasan.

20

Page 21: PERLUKAAN-UMUM-1

Pemeriksaan histopatologi : infiltraasi sel radang timbul 6 – 8 jam setelah

terjadi luka bakar.(4)

IV. Tanda Post Mortem Luka Bakar

Kulit yang hangus dapat menunjukkan keretakan. Anggota gerak yang

hangus mudah patah : jangan mengambil kesimpulan bahwa terlah terjadi

patah tulang antemortem.

Panas akan menyebabkan koagulasi protein, otot, kemudian mengkerut dan

karena otot fleksi lebih kuat daripada otot ekstensi, mayat mengambil sikap

petinju : jangan mengambil kesimpulan bahwa posisi tersebut merupakan

posisi membela diri.

Otak terdiri dari 80 % air dan dalam kebakaran air menguap otak menjadi

kecil yang diikuti oleh selaput otak tebal, sehingga terdapat ruangan antara

tengkorak dan selaput otak tebal. Ruang ini kemudian berisi darah dan

lemak. Tubuh yang hangus menjadi kecil.(4)

Pecahnya jantung (heat ruptures), dapat terjadi akibat panas, di mana pada

umumnya akan terbentuk celah atau laserasi yang mudah dibedakan dengan

robekan akibat tusukan yaitu oleh karena tidak mengandung darah.(3)

E. Trauma Karena Dingin

I. Mekanisme dan Ciri Trauma Karena Dingin

Suhu atau temperatur lingkungan yang sangat rendah dapat menimbulkan

kelainan pada tubuh, diantaranya adalah frosbite dan immersion foot yang

bersifat lokal, sedangkan hipotermia adalah istilah yang dipergunakan untuk

keadaan di mana tubuh secara sistemik/menyeluruh terkena pengaruh suhu

rendah sekali, yang tidak jarang dapat mengakibatkan kematian.(3)

Pada pemeriksaan, di dapatkan :

a. Reaksi Lokal

- Kulit pucat (vasokonstriksi) lalu kemerahan (vasodilatasi) oleh karena

paralisi vasomotor center

- Kulit merah kehitaman, bengkak, gatal, nyeri, lalu timbul ganggren

superficial yang irreversibel.

b. Reaksi Umum

- Kulit pucat, menggigil, kutis anserina

21

Page 22: PERLUKAAN-UMUM-1

- Kepucatan bercampur warna cyanosis (oleh karena organ dalam

kongesti sehingga darah dipaksa masuk kembali ke pembuluh darah

perifer)

- Letargy, koma, death ( bila lama )

- Otopsi :

Jantung berisi darah warna merah cerah

Organ dalam kongesti hebat

Tengkorak dapat retak dalam sutura

Lebam bright red bercampur bercak merah gelap

Cairan tubuh menjadi es ( bila lama baru ditemukan )

Cedera akibat suhu dingin terutama terjadi pada bagian ujung tubuh yang

terkena langsung suhu dingin seperti jari kaki dan tangan, telinga dan

hidung. Namun bila terlindung dengan baik dan hanya terpapar sesaat,

maka biasanya tidak akan terjadi cedera.(6)

II. Mekanisme Kematian Akibat Dingin

Pemaparan terhadap suhu rendah misalnya di puncak gunung yang

tinggi dapat menyebabkan kematian mendadak. Mekanisme kematian

dapat diakibatkan oleh kegagalan pusat pengatur suhu maupun akibat

rendahnya disosiasi oxy-Hb. Disamping itu, hipotermia yang berat bisa

menyebabkan gagal jantung dan gagal pernapasan, kemudian terjadi

kematian.

F. Luka Listrik

I. Mekanisme dan Ciri Luka Listrik

Cedera akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir

ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan

terganggunya fungsi suatu organ dalam.

Tubuh manusia adalah penghantar listrik yang baik. Kontak langsung dengan

arus listrik bisa berakibat fatal. Arus listrik yang mengalir dalam tubuh

manusia akan mengahsilkan panas yang dapat membakar dan

meghancurkan jaringan tubuth. Meskipun Luka listrik tampak ringan, tetapi

mungkin saja telah terjadi keruskan organ dalam yang serius, terutama pada

jantung, otot atau otak

Pemeriksaan otopsi :

a. Pemeriksaan Luar

22

Page 23: PERLUKAAN-UMUM-1

- Current mark/electrical mark :

Luka bakar yang derajatnya bervariasi

Port de entry listrik ke badan tidak khas

Biasanya ditemukan pada telapak tangan/kaki/punggung tangan

Warna kuning/coklat putih/coklat hitam (luka bakar) yang

dikelilingi daerah kemerahan dan edema sehingga menonjol dari

daerah sekitarnya (daerah hallo)

- Metalisasi

Oleh karena logam /metal dari kabel kawat yang berarus listrik

meleleh/menguap sehingga terjadi deposisi metal dan menempel

pada kulit

- Luka keluar

Tidak khas, dapat berupa luka keluar berupa luka lecet, luka

robek atau luka bakar

Sepatu dapat koyak, pakaian robek dan terbakar

b. Pemeriksaan Dalam

- Otak perdarahan kecil dan vakuolisasi sekitar pembuluh darah

- Jantung penuh darah

- Paru kongesti dan edema

- Organ viscera lainnya kongesti

- Tulang meleleh dapat juga fraktur

- Otot putus

- Bintik perdarahan pada conjungtiva, pleura, pericard

- Nekrose dan ruptur pembuluh darah ekstremitas dan timbul

ganggren(2)

II. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Di Dalam Terjadinya Luka Akibat Luka

Listrik

Bila seseorang terkena arus listrik, maka kelainan yang ditimbulkan akibat

arus listrik tersebut tergantung dari lima faktor yaitu :

a. Intensitas

b. Tegangan atau Voltase

Voltase yang rendah, yaitu sekitar 100 volt lebih sering menyebabkan

kematian bila dibandingkan dengan voltase yang lebih tinggi : misalnya

10.000 volt malah tidak mematikan. Kematian pada arus listrik tegangan

23

Page 24: PERLUKAAN-UMUM-1

rendah bisa karena fibrilasi ventrikel, sedangkan tegangan tinggi

biasanya karena luka bakar/panas

c. Tahanan

Biasanya tahanan pada manusia tergantung dari banyak sedikitnya air

yang terdapat pada bagian tubuh. Tahanan yang paling besar adalah

kulit, kemudian tulang, lemak, saraf, otot, darah dan yang paling rendah

adalah cairan tubuh

d. Arah aliran

Manusia dapat mati bila tekanan arus listrik yang melintasi otak atau

jantung, misalnya aliran dari kepala ke kaki atau dari lengan ke lengan

e. Waktu

waktu lamamya seseorang kontak dengan benda yang beraliran listrik

menentukan kecepatan datangnya kematian(3)

III. Mekanisme Kematian Pada Luka Listrik

Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangan terhadap saraf dan

otot. Energi yang dilalui arus menyebabkan luka bakar pada jaringan

tersebut. Energi panas dari loncatan arus listrik tegangan tinggi yang

mengenai tubuh akan menimbulkan luka bakar yang dalam karena suhu

bunga api listrik dapat mencapai 2500 oC. Arus bolak-balik menimbulkan

rangsangan otot yang hebat berupa kejang-kejang. Bila arus tersebut

mengenai jantung, kekuatan sebesar 60 mA saja sudah cukup untuk

menimbulkan fibrilasi ventrikel. Lebih-lebih kalau arus langsung mengenai ke

jantung, fibrilasi dapat terjadi oleh arus sebesar 1/10 mA.

Pada otot dada ( m. Intercostal) arus listrik dapat menyebabkan gerakan

nafas terhenti sehingga penderita dapat mengalami asfiksia. Pada

kecelakaan tersengat arus listrik di daerah kepala, penderita dapat pingsan

lama dan mengalami henti nafas. Dapat juga terjadi edema otak.

G. Luka Akibat Petir

I. Mekanisme dan Ciri Luka Akibat Petir

Petir terjadi di saat guntur pada waktu terdapat awan yang bermuatan listrik

tegangan tinggi. Petir bervoltase 20 – 100 juta volt dan arus dapat mencapai

24

Page 25: PERLUKAAN-UMUM-1

20.000 amper dengan suhu inti sampai 30.000 kelvin, yaitu jauh lebih tinggi

daripada permukaan matahari.

Biasanya pada kejadian tersambar langsung atau tersambar samping arus

listrik masuk di kepala melalui lubang kepala yaitu telinga, mata atau mulut

dan mencapai bumi melalui leher, tubuh dan kaki. Pada jalan arus listrik

terletak sebagian otak , pusat pernapasan dan jantung sehingga terjadi

pingsan, henti nafas atau henti jantung.

Pada korban akan ditemukan aboresent mark ( kemerahan kulit seperi

cabang pohon), metalisasi dan magnetisasi. Akibat yang ditimbulkan oleh

petir disebabkan oleh dua hal, pertama arus listrik yang bertegangan sangat

tinggi dan oleh karena adanya efek ledakan (blast efek) dari udara yang

ekspansi dengan cepat. Yang pertama akan menimbulkan luka bakar, yang

biasanya relatif terbatas hanya pada permukaan saja/superficial. Sedangkan

blast efek akan dapat menyebabkan robek atau pecahnya pakaian korban,

hal mana sering menimbulkan kesan akan adanya unsur kejahatan.

II. Mekanisme Kematian Karena Arus Listrik Pada Luka Akibat Petir

a. Fibrilasi ventrikel

yang paling berbahaya bila arus listrik berjalan dari lengan kiri ke satunya,

aliran listrik yang demikian fatalitasnya 60%

b. Paralisis pernapasan

hal ini dapat terjadi bila aliran arus di atas “ let go “ thres hold, akan tetapi

tetap di bawah kebutuhan yang dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel

c. Paralisis pusat pernapasan

paralisis atau kelumpuhan pada pusat pernapasan dapat terjadi bila arus

listrik melewati otak, dan paralisis ini akan menetap setelah arus listrik

tersebut melemah atau menghilang. Jantung akan tetap berdenyut,

sedangkan pernapasan artificial yang dilakukan dalam waktu yang cukup

lama (sampai beberapa jam), dapat menolong jiwa korban(3)

H. Luka Akibat Perubahan Tekanan Udara

Trauma akibat perubahan tekanan udara, barotrauma, untuk penerbangan bukan

merupakan suatu masalah, karena tekanan udara dalam pesawat udara sudah di

atur (pressurized). Yang menjadi masalah adalah penyakit penyakit penyelam atau

caison. Pekerja di dasar laut harus bekerja dalam suatu kaison yang merupakan

suatu kotak besar dengan udara dipompakan ke dalamnya untuk pernapasan.(4)

25

Page 26: PERLUKAAN-UMUM-1

Peningkatan tekanan udara yang diikuti oleh perubahan volume gas di dalam tubuh

dapat mengakibatkan trauma fisik, berupa barotrauma aural, barotrauma pulmoner,

penyakit dekompresi dan emboli udara.

Barotrauma aural adalah rasa nyeri ringan dan berdengung pada telinga yang sering

dijumpai pada pesawat lepas landas atau pada saat akan mendarat, atau waktu

menyelam. Gejala yang lebih berat adalah retraksi gendang telinga, hiperemi,

kongesti telinga tengah dan pecahnya gendang telinga.

Barotrauma pulmoner dapat berkembang menjadi emfisema, pneumothoraks,

kerusakan jaringan paru dan emboli udara.

Kelainan lain yang dapat timbul adalah nyeri pada gigi berkavitas, vertigo, gangguan

penglihatan, gangguan pendengaran serta gangguan keseimbangan.

Perubahan volume gas dalam susunan saraf pusat dapat mengakibatkan tremor,

konvulsi, somnolen, pusing dan mual. Sedangkan perubahan volume gas pada

persendian mengakibatkan artralgia hiperbarik.

Penyakit dekompresi merupakan reaksi fisiologik terhadap tekanan tinggi. Pada saat

tekanan tinggi, kelarutan gas-gas tubuh terutama nitrogen akan meningkat. Apabila

kemudian terjadi penurunan tekanan secara tiba-tiba, maka kelarutan gas juga akan

turun sehingga terjadi pembebasan gas-gas tersebut dalam bentuk gelembung-

gelembung mikro dalam pembuluh udara (emboli udara) dan jaringan. Gejala utama

adalah nyeri, pusing, paralisis, nafas pendek, kelelahan ekstremitas dan kolaps.(6)

I. Luka Akibat Trauma Bahan Kimia

Bahan-bahan kimia yang bersifat korosif dapat menyebabkan luka bakar, dimana

gambaran luka bakar tersebut mempunyai ciri yang khusus, sesuai dengan bahan

kimia yang mengenai tubuh, dalam hal ini kulit atau pada mukosa (selaput lendir).(3)

Trauma kimia sebenarnya hanya merupakan efek korosif dari asam kuat dan basa

kuat. Asam kuat sifatnya mengkoagulasikan protein sehingga menimbulkan luka

korosif yang kasar, keras seperti kertas perkamen sedangkan basa kuat bersifat

membentuk reaksi penyabunan intrasel sehingga menimbulkan luka yang basah,

licin dan kerusakn akan terus berlanjut sampai dalam. Karena biasanya bahan kimia

asam atau basa terdapat dalam bentuk cair (larutan pekat), maka bentuk luka

biasanya sesuai dengan mengalirnya bahan kimia tersebut(6)

Bahan-bahan kimia yang bersifat korosif dapat dibagi dalam empat golongan,

sebagai berikut :

26

Page 27: PERLUKAAN-UMUM-1

a. Asam-asam organik yang bersifat korosif ; seperti asam oksalat, asam asetat,

asam sitrat dan asam karbol (carbolic acid)

b. Asam-asam anorganik yang bersifat korosif ; seperti asam fluorida, asam klorida,

asam nitrat dan asam sulfat

c. Kaustik alkali ; seperti kalium hidroksida, natrium hidroksilat dan ammoniak

d. Garam-garam dari logam berat ; seperti merkuri klorida, zink klorida dan stibium

klorida

Asam karbol akan menyebabkan luka bakar di mana kulit yang terkena akan

berwarna kelabu keputihan. Asam oksalat akan menyebabkan kulit berwarna

kelabu kehitaman. Asam sulfat dan asam klorida akan menyebabkan kulit akan

berwarna mula-mula kelabu kemudian hitam, asam nitrat menyebabkan kulit

berwarna coklat, sedangkan asan flourida akan menyebabkan kulit berwarna

merah kecoklatan yang disertai perdarahan. Kaustik alkali umumnya akan

meyebabkan kulit berwarna kelabu keputihan. Zinc klorida akan menyebabkan

kulit berwarna keputih-putihan sedangkan merkuri khlorida akan menyebabkan

kulit yang terkena berwarma biru keputihan disertai perdarahan.(3)

27

Page 28: PERLUKAAN-UMUM-1

PETUNJUK MEMBUAT DISKRIPSI LUKA

Perlu dijelaskan bahwa diskripsi luka harus seobjektif mungkin, meliputi:1. Jumlah luka.2. Lokasi luka, meliputi:

a. Lokasi berdasarkan regio anatomiknya.b. Lokasi berdasarkan garis koordinat atau berdasarkan bagian-bagian

tertentu dari tubuh.3. Bentuk luka, meliputi:

a. Bentuk sebelum dirapatkan.b. Bentuk sesudah dirapatkan.

4. Ukuran luka, meliputi:a. Ukuran sebelum dirapatkan.b. Ukuran sesudah dirapatkan.

5. Sifat-sifat luka, yaitu:a. Garis batas luka, meliputi:

1. Bentuk (teratur atau tidak teratur).2. Tepi (rata atau tidak).3. Sudut luka (ada atau tidak, jumlahnya berapa dan bentuknya runcing atau tidak).

b. Daerah di dalam garis batas luka, meliputi:1. Tebing luka (rata atau tidak serta terdiri dari dari ja- ringan apa

saja).2. Antara kedua tebing ada jembatan jaringan atau tidak. 3. Dasar luka (terdiri atas jaringan apa, warnanya, perabaannya, ada

apa di atasnya).c. Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi:

1. Memar (ada atau tidak). 2. Tatoase (ada atau tidak). 3. Jelaga (ada atau tidak). 4. Bekuan darah (ada atau tidak). 5. Lain-lain ada atau tidak.

Karena diskripsi luka bersifat obyektif maka tidak boleh dikemukakan hal-hal yang bersifat interpretatif. Jika misalnya ditemukan luka tusuk atau luka tembak maka kata-kata luka tusuk atau luka tembak tidak boleh diutarakan. Pembuat Visum et Repertum cukup menyatakan "ditemukan luka" dan kemudian diceritakan tentang jumlah, lokasi, bentuk, ukuran dan sifatnya.

CONTOH DISKRIPSI DARI MACAM-MACAM LUKA

1. LUKA IRISPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Satu.Lokasinya : Di perut kanan atas, ujung pertama 10 senti- meter sebelah kanan garis tengah tubuh dan 5 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat sedang ujung kedua 15 sentimeter dari garis tengah tubuh dan 4 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat.Bentuknya : Sebelum dirapatkan terbuka dan ketika ditaut-kan rapat serta membentuk garis lurus (atau sedikit lengkung) yang arahnya miring.

28

Page 29: PERLUKAAN-UMUM-1

Ukurannya : Sebelum ditautkan panjang 5 sentimeter, lebar 2 sentimeter dan dalamnya 1 sentimeter. Ketika dirapatkan panjang luka menjadi 5,3 sentimeter.Sifatnya : Garis batas luka bentuknya teratur, tepi rata dan kedua sudutnya runcing. Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak serta otot. Jembatan jaring-an tidak ada. Dasar luka terdiri atas jaringan otot. Daerah di sekitar garis batas luka tidak didapati memar.

2. LUKATUSUKPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Satu.Letaknya : Di dada bagian kanan atas, 10 sentimeter sebe- lah kanan garis tengah tubuh dan 7 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati puting su-su.Bentuknya : Berupa luka tembus seperti celah dan ketika di-tautkan rapat serta membentuk garis lurus yang arahnya mendatar.Ukurannya : Sebelum dirapatkan panjangnya 2,5 sentimeter, lebar 0,6 sentimeter dan dalamnya belum dapat ditentukan pada pemeriksaan luar sebab luka menembus dinding dada. Ketika dirapatkan panjangnya menjadi 2,7 sentimeter.Sifatnya: Garis batas luka bentuknya teratur dan simetris, tepinya rata serta kedua sudutnya runcing. Tebing luka rata terdiri atas kulit, jaringan ikat, jaringan lemak dan otot. Tidak ditemukan ada-nya jembatan jaringan dan dasar luka tidak ter-lihat pada pemeriksaan luar. Di sekitar garis batas luka tidak ada memar.

3. LUKA BACOKPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Sebuah.Lokasinya : Di paha kiri, ujung pertama pada sisi luar setinggi 15 sentimeter dari lutut, sedang ujung kedua pada sisi depan setinggi 20 sentimeter dari lutut. Bentuknya : Sebelum ditautkan menganga dan ketika ditautkan rapat serta membentuk garis lurus yang arahnya miring.Ukurannya : Sebelum dirapatkan panjang 13 sentimeter, le-barnya 6 sentimeter dan dalamnya 7 sentimeter. Ketika dirapatkan panjangnya menjadi 15 sentimeter. Luka pada tulang paha panjangnya 3 sentimeter, lebarnya 1 sentimeter dan dalamnya 2 sentimeter.Sifatnya : Garis batas luka bentuknya teratur serta sime- tris.Tebing luka rata terdiri atas jaringan kulit, ja-ringan ikat, lemak, otot dan tulang. Tidak dite-mukan jembatan jaringan dasar luka adalah tulang paha.Daerah disekitar garis batas luka tidak terlihat memar (atau terdapat memar jika senjatanya tidak begitu tajam).

4. LUKA AKIBAT PERSENTUHAN BENDA TUMPULPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Satu.Lokasinya : Di dahi bagian kanan, 3 sentimeter sebelah ka-nan dari garis tengah tubuh dan 4 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati kedua matanya. Bentuknya : Berupa luka terbuka, tak teratur dan jika ditautkan tidak rapat.Ukurannya : 3 sentimeter, lebar 2 sentimeter dan dalamnya 0,6 sentimeter.Sifatnya : Garis batas luka tak teratur, terdapat 6 buah sudut yang terdiri atas sudut tumpul dan ranting.Tebing luka tak rata, terdiri atas jaringan kulit dan jaringan ikat. Terdapat jembatan jaringan di antara ke dua tebing. Dasar luka berupa tulang dahi yang masih normal.

29

Page 30: PERLUKAAN-UMUM-1

Daerah di sekitar luka tampak bengkak (menonjol) dan berwarna kebiruan.

5. LUKA ROBEKPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Satu.Lokasinya : Pada tonjolan dibawah mata kanan, 9 sentimeter sebelah kanan garis tengah tubuh dan 2 sentimeter di bawah garis mendatar yang melewati kedua mata.Bentuknya : Berupa robekan, simetris dan ketika dirapatkan terdapat beberapa bagian yang tidak rapat. Arah luka mendatar.Ukurannya : Panjang 1,5 sentimeter, lebar 0,5 sentimeter dan dalamnya 0,7 sentimeter.Sifatnya : Garis batas luka teratur tetapi tepinya tidak rata dan kedua sudutnya tumpul. Tebing luka tidak rata, terdiri atas jaringan kulit dan jaringan ikat. Terdapat jembatan jaringan. Daerah disekitar luka terlihat memar.

6. LUKA TEMBAK MASUKPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Satu.Lokasinya : Di perut bagian kanan atas, 8 sentimeter di sebelah kanan dari garis tengah tubuh dan setinggi 110 sentimeter dari tumit. (Pada luka tembak selalu diukur setinggi berapa sentimeter dari tumit guna kepentingan rekonstruksi).Bentuknya : Terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian luar berupa cincin lecet dan bagian dalamnya berupa lu-bang. Posisi lubang terhadap cincin lecet kon-sentris (atau episentris).Ukurannya : Diameter cincin lecet 11 milimeter dan diameter lubang 9 milimeter.Sifatnya : Garis batas luar dari cincin lecet bentuknya teratur (bulat) serta tepinya tak rata dan garis batas lubang bentuknya juga teratur serta tepinya tidak rata.Tebing luka tak rata, berbentuk silinder dan ter-diri atas jaringan kulit, jaringan ikat, otot dan tulang.Dasar cincin lecet adalah jaringan ikat sedang dasar lubang tidak dapat ditentukan pada pe-meriksaan luar sebab menembus dinding perut. Daerah di sekitar cincin lecet terlihat memar ber-warna merah kebiruan, jelaga dan tatoase.

7. MEMAR (KONTUSI)Pada pemeriksaan ditemukan memar.Jumlahnya : Dua buah.Lokasinya : Memar pertama di sisi luar dari lengan bawah kiri, 10 sentimeter dari garis pergelangan ta-ngan. Memar kedua di pipi kiri, 5 sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh dan 5 senti-eter sebelah bawah dari garis mendatar yang melewati kedua mata.Bentuknya : Tidak teratur.Ukurannya : Memar di lengan kiri 3 sentimeter kali 4 sen timeter dan memar di pipi 3 sentimeter kali 3 sentimeter.Sifatnya : Garis batas memar tidak begitu tegas dan bentuknya tidak teratur.Daerah di dalam garis batas luka terlihat sedikit menonjol (bengkak), terdiri atas kulit yang masih utuh. Di sekitar memar tidak ditemukan kelainan.

8. LUKA LECETPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Satu.

30

Page 31: PERLUKAAN-UMUM-1

Lokasinya : Di perut dan dada dengan batas teratas 24 senti-meter sebelah atas dari garis mendatar yang melewati pusat dan batas terbawah 7 sentimeter sebelah bawah dari garis tersebut sedang batas paling kiri 16 sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh dan batas paling kanan adalah 12 sentimeter sebelah kanan dari garis tersebut.Bentuknya : Tidak teratur.Ukurannya : 31 sentimeter kali 28 sentimeter.Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.Tidak terlihat adanya tebing yang jelas. Dasar luka tidak rata, terdiri atas jaringan kulit jangat, jaringan ikat dan dibeberapa tempat masih terlihat adanya kulit ari. Permukaannya ditutupi oleh serum yang telah mengering, warna merah kecoklatan dan perabaannya kasar. Di sekitar luka terlihat sedikit memar.

9. LUKA KARENA ZAT KIMIA KOROSIF ASAM KUATPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Satu.Lokasinya : Di dada sebelah kanan dengan batas teratas 8 sentimeter sebelah atas dari garis mendatar yang melewati kedua puting susu dan batas terbawah 7 sentimeter sebelah bawah dari garis tersebut, sedang batas paling kiri 2 sentimeter sebelah kanan dari garis tengah tubuh dan batas paling kanan adalah 16 sentimeter sebelah kanan dari garis tersebut.Bentuknya : Tidak teratur.Ukurannya : Panjang 15 sentimeter, lebarnya 14 sentimeter dalamnya luka 4 milimeter.Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.Tebing luka tidak terlihat jelas. Dasar luka ber-warna coklat kehitaman perabaan keras dan kasar. Disekitar luka terlihat kemerahan.

10. LUKA KARENA ZAT KIMIA KOROSIF BASA KUATPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Satu.Lokasinya : Di perut dengan batas teratas 14 sentimeter se-belah atas dari garis mendatar yang melewati pusat dan batas terbawah 7 sentimeter sebelah bawah dari garis tersebut sedaiig batas paling kiri 12 sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh dan batas paling kanan adalah 16 sentimeter sebelah kanan dari garis tersebut.Bentuknya : Tidak teratur.Ukurannya : Panjang 28 sentimeter, lebarnya 21 sentimeter.Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.Dasar luka jaringan ikat, terlihat basah, berwar-na merah kecoklatan perabaannya lunak dan licin.

11. JEJAS JERATPada pemeriksaan ditemukan jejas.Jumlahnya : Satu.Lokasinya : Di leher sebelah atas, pada sisi depan setinggi 2 sentimeter di atas jakun sedang pada sisi bela-kang setinggi batas rambut.Bentuknya : Berupa jejas yang melingkari leher secara penuh.Ukurannya : Panjang lingkaran 35 sentimeter, lebar 0,7 sentimeter dan dalamnya 0,2 sentimeter.

31

Page 32: PERLUKAAN-UMUM-1

Sifatnya : Garis batas luka teratur, tetapi dibeberapa tern-pat kelihatan tidak begitu tegas. Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, pera-baan licin seperti kertas perkamen. Di sekitar garis batas jejas terlihat sedikit memar.

12. JEJAS GANTUNGPada pemeriksaan ditemukan jejas.Jumlahnya : Satu.Lokasinya : Dileher sebelah atas, melingkari leher tersebut secara tidak penuh. Pada sisi depan setinggi 2 sentimeter di atas jakun dan pada kedua sisi samping mengarah ke atas serta berakhir di sisi belakang. Jika kedua ujung jejas diteruskan de-ngan membuat garis semu maka akan bertemu pada suatu titik yang letaknya lebih tinggi dan letak jejas sisi depan.Bentuknya : Berupa lingkaran jejas yang tidak penuh.Ukurannya : Panjang lingkaran 35 sentimeter, lebar 0,7 sentimeter dan dalamnya 0,2 sentimeter.Sifatnya : Garis batas luka teratur, tetapi dibeberapa tempat kelihatan tidak begitu tegas. Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, perabaan licin seperti kertas perkamen. Di luar garis batas jejas terlihat sedikit memar.

13. LUKABAKARPada pemeriksaan ditemukan luka.Jumlahnya : Dua buah.Lokasinya : Keduanya di paha sisi depan, yang satu 10 sentimeter di atas lutut dan lainnya 17 sentimeter diatas lutut.Bentuknya : Yang letaknya 10 sentimeter di atas lutut berupa luka terbuka yang bentuknya tidak teratur danyang lainnya berupa gelembung dan tidak teratur.Ukurannya : Yang berupa luka terbuka panjangnya 10 senti-meter, lebar 7 sentimeter dan dalamnya 0,6 sentimeter, sedang yang berupa gelembung ukur-annya 3x4x1 sentimeter.Sifatnya : Garis batas luka terbuka tidak teratur dan tepinya tidak teratur.Tebing luka tak rata. Dasar luka jaringan ikat, tidak rata, terlihat basah dan berwarna kemerahan. Sekitarnya tampak kemerah-merahan. Garis batas luka yang berupa gelembung tidak teratur. Isi gelembung berupa cairan bening. Sekitar gelembung tampak kemerah-merahan.

32

Page 33: PERLUKAAN-UMUM-1

KASUS TINDAK PIDANA DENGAN KORBAN HIDUP (V et R HIDUP)

POKOK-POKOKISI KESIMPULAN CONTOH BUNYI KESIMPULAN PADA VR

a. Jenis luka/kelainan yang di-temukan.

b. Jenis benda penyebabnya.c. Bagaimana cara benda itu

menimbulkan luka/kelainan.d. Apa akibatnya atau derajat

lukanya.

Telah diperiksa seorang wanita, umur 25 tahun. Ditemukan sebuah luka oleh senjata tajam yang dibacokkan ke kepalanya sehingga mengakibatkan kerusakan pada otak. Sebab ke-matiannya adalah karena rusak-nya otak tersebut.

1. LUKA RINGAN

DEFINISI CONTOH KESIMPULANLuka yang tidak menimbulkan penyakit atau ha-langan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau pe-kerjaan mata pencaharian-nya.

1. Pada dahi orang tersebut ditemukan memar akibat persentuhan dengan benda tumpul yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan mata-pencahariamiya sebagai pegawai negeri (pegawai swasta, petani, pedagang atau tukang beca).

2. Pada orang tersebut ditemukan luka lecet di pergelangan tangan sebelah kiri akibat persentuhan dengan benda tumpul. Luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atauhalangan dalam menjalankan pekerjaan jabatannya sebagai mahasiswa (pelajar) atau ibu rumah tangga.

2. LUKA SEDANGDEFINISI CONTOH KESIMPULAN

33

Page 34: PERLUKAAN-UMUM-1

Luka yang dapat menimbulkan penyakit atau ha-langan dalam menjalankan pekerjaan jabatan/peker-jaan mata pencaharian un-tuk sementara waktu.(Sementara waktu harus dinyatakan berapa hari/ bulan)

1. Pada orang tersebut ditemukan luka tusuk dibahu kiri akibat persentuhan dengan benda tajam. Akibatnya korban menderita penyakit tetanus selama satu bulan.

2. Ditemukan luka robek pada pelipis sebelah kanan. Luka tersebut disebabkan oleh persentuhan. dengan benda tumpul. Akibatnya korban tidak dapat menjalankan pekerjaan mata pencahariannya sebagai sopir selama 7 hari.

3. Pada perut orang tersebut ditemukan luka iris akibat persentuhan dengan benda tajam sehingga menyebabkan yang bersangkutan mendapatkan halangan menjalankan pekerjaan jabatannya sebagaipelajar selama lima hari.

4. Ditemukan luka etsa (luka bakar) akibat persentuhan dengan zat kimia asam keras. Akibatnya korban tidak dapat menjalankan pekerjaan jabatannya sebagai ibu rumah tangga selama 8 hari.

5. Pada orang tersebut ditemukan patah tulang paha sebelah kanan akibat persentuhan dengan benda tumpul. Patah tulang tersebut sekarang belum sembuh dan sudah 1,5 bulan lamanya menyebabkan korban tidak dapat menjalankan pekerjaan mata pencahariannya sebagai polisi. Diharapkan patah tulang tersebut akan sembuh sempurna dalam waktu 1,5 bulan lagi dan selama waktu tersebut korbanjuga tidak akan dapat menjalankan pekerjaannya.

34

Page 35: PERLUKAAN-UMUM-1

3. LUKA BERAT

DEFINISI CONTOH KESIMPULANa. Penyakit atau luka yang tak dapat

diha-rapkan sembuh dengan sempurna.

b. Luka yang datang mendatangkan bahaya maut.

c. Rintangan tetap menjalankan pekerjaan jabatan atau pekerjaan mata pencaharian.

d. Kehilangan salah satu dari panca-indera.

e. Cacat besar atau kudung.

1. Pada orang tersebut ditemukan luka robek pada kornea (selaput bening mata) kiri akibat persentuhan dengan bend a tumpul.Luka tersebut tidak dapat diharapkan sembuh dengan sempurna (rungsinya tidak dapat pulih kem-bali).

2. Pada orang tersebut ditemukan luka tusuk di dada kiri menembus paru kiri yang menyebabkan paru tersebut mengempis serta perdarahan. Keadaan tersebut dapat mendatangkan bahaya maut.

3. Pada perut sebelah kiri orang tersebut ditemukan luka tusuk menembus limpa dan mengakibatkanperdarahan banyak (500 cc) di rongga perut. Keadaan tersebut dapat mendatangkan bahaya maut.

4. Pada tangan kiri orang tersebut ditemukan luka-luka serta remuknya tulang-tulang sehingga menyebabkan kekakuan pada kelima jari tangannya. Akibatnya korban mendapat rintangan tetap (selamanya) dalam menjalankan pekerjaanmata pencahariannya sebagai pemain biola.

5. Pada wajah orang tersebut ditemukan lima buah luka iris akibat persentuhan dengan benda tajam sehingga menimbulkan jaringan parut. Akibatnya ia mendapatkan rintangan

35

Page 36: PERLUKAAN-UMUM-1

f. Mengakibatkan kelumpuhan.

g. Mengakibatkan gangguan daya pikir 4 minggu lamanya atau lebih.

h. Mengakibatkan keguguran atau matinya ja-nin dalam kandungan.

tetap dalam menjalankan pekerjaan mata pencaharian-nya sebagai peragawati.6. Pada kedua mata

orang tersebut ditemukan luka robek akibat persentuhan dengan benda tumpul sehingga mengakibatkan kehilangan indera penglihatannya (buta kedua matanya).

7. Pada orang tersebut ditemukan luka memar pada kepalanya akibat persentuhan dengan benda tumpul menyebabkan ia menderita gagar otak dan tidak berfungsinya syaraf pendengarannya. Akibatnya ia kehilangan indera pendengarannya.

8. Pada orang tersebut ditemukan luka-luka pada wajahnya serta hilangnya daun telinga sebelah kiri karena persentuhan dengan benda tumpul. Akibatnya yang bersangkutan menderita cacat besar.

9. Pada orang tersebut ditemukan luka-luka pada tungkai bawah sebelah kiri akibat persentuhan dengan benda tumpul sehingga harus diamputasi (dipotong). Akibatnya ia mengalami kudung.

10. Pada orang tersebut ditemukan patah tulang punggung (vertebra) akibat persentuhan

36

Page 37: PERLUKAAN-UMUM-1

dengan benda tumpul. Akibatnya ia mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya.

11. Pada orang tersebut ditemukan 5buah memar pada kepalanya akibat persentuhan dengan benda tumpul. Akibatnya ia mengalami gangguan daya pikir selama 38 hari.

12. Pada orang tersebut ditemukan memar pada perutnya akibat persentuhan dengan benda tumpul sehingga bayi yang dikandungnya meninggal dunia,

13. Pada orang tersebut ditemukan pada perutnya akibat persentuhan dengan benda tumpul sehingga yang bersangkutan mengalami keguguran.

37

Page 38: PERLUKAAN-UMUM-1

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim Violence, Trauma and Injury in Basic Traumatology, avaible at

www.clundee.ac.vk/forensicmedicine/crime_against_women_and_children/09-

traumatology.pdf,accessed at april.8th.2004

2. Yastra L., Traumatologi dalam Ilmu Kedokteran Kehakiman, hal : 28 – 44

3. Idries Mun’im Abdul, Luka dan Kekerasan dalam Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi pertama, Binarupa Aksara, 1997, Hal : 86 - 167

4. Hamdani Njawinto, Trauma Benda Tumpul dalam Ilmu Kedokteran Kehakiman, Edisi kedua, Hal : 102 – 156

5. Chandra V. P., Luka dalam Catatan Kuliah Ilmu Forensik dan Toksikologi, Edisi V, Widya Medika, Hal : 66 – 104

6. Bagian Kedokteran Forensik FKUI, Traumatology Forensik dalam Ilmu Kedokteran Forensik

7. Junadi P. Soemasto S. A, Ameltz H., Traumatology dalam Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Kedua, Media Aesculapius, FKUI, 1992, Hal 721 –725

8. Syamsuhidajat R., Wim de Jong, Luka dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi revisi, EGC, Hal : 81 – 96

38