Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

10
Tugas Sejarah SMA N 3 KLATEN

Transcript of Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

Page 1: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

Tugas SejarahSMA N 3 KLATEN

Page 2: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

Perlawanan Rakyat Bali,Banjar Dan

TapanuliDisusun oleh :Abhijana Satwika Wijaya (01)Adnan Musafa Hanafi (02)Afif Islam M (03)Tio Eka Putra (30)Yoga Ashari Ramadhan (31)Zayyan Afnan Habib (32)

Page 3: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

timbulnyaperlawananrakyatmelawanBelanda, setelahBelandaberulang kali memaksakankehendaknyauntukmenghapuskanhaktawankarang. Haktawankarangyaknihakbagikerajaan-kerajaan Bali untukmerampasperahu yang terdampar di pantaiwilayahkekuasaankerajaan yang bersangkutan.

  Telahberulang kali kapalBelandahendakdirampas,

namunBelandamemprotesdanmengadakanperjanjiansehinggaterbebas. Raja-raja Bali yang pernahdiajakberundingialah Raja Klungklungdan Raja Badung (1841); Raja Bulelengdan Raja Karangasem (1843). Akan tetapi, kesemuanyatidakdiindahkansehinggaBelandamemutuskanuntukmenggunakankekerasandalamusahamenundukkan Bali.

Sejarah Perlawanan Rakyat Bali Terhadap Belanda (1846–1905) Di Bali

Page 4: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

PatihJelantikDalammenghadapiperlawananrakyat Bali, pihakBelandaterpaksamengerahkanekspedisimilitersecarabesar-besaransebanyaktiga kali. Ekspedisipertama (1846) dengankekuatan 1.700 orang pasukandangagaldalamusahamenundukkanrakyat Bali.

  Ekspedisikedua (1848) dengankekuatan yang lebihbesardari yang

pertamadandisambutdenganperlawananoleh I GustiKtutJelantik, yang telahmempersiapkanpasukannya di BentengJagaragasehinggadikenaldenganPerangJagaraga I. EkspedisiBelandaini pun juga berhasildigagalkan.

  KekalahanekspedisiBelandabaik yang pertamamaupun yang

kedua, menyebabkanpemerintahHindiaBelandamengirimkanekspedisiketiga (1849) dengankekuatan yang lebihbesarlagiyakni 4.177 orang pasukan, kemudianmenimbulkanPerangJagaraga II. Perangberlangsungselamaduahariduamalam (tanggal 15 dan 16 April 1849) danmenunjukkansemangatperjuanganrakyat Bali yang heroikdalammengusirpenjajahanBelanda.

Page 5: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

Dalampertempuranini, pihakBelandamengerahkanpasukandaratdanlaut yang terbagidalamtigakolone. Kolone 1 di bawahpimpinan Van Swieten; kolone 2 dipercayakankepada La Bron de Vexela, dankolone 3 dipimpinoleh Poland. Setelahterjadipertempuransengit, akhirnyaBentengJagaragajatuhketanganBelanda. Prajurit Bali dan para pemimpinmerekatermasuk I GustiJelantik, berhasilmeloloskandiri.

  Perlawananrakyat Bali tidaklahpadam. Padatahun 1858, I

NyomanGempolmengangkatsenjatamelawanBelanda, namunberhasildipukulmundur. Selanjutnya, tahun 1868 terjadilagiperlawanan di bawahpimpinan Ida Made Rai, ini pun juga mengalamikegagalan. Perlawananmasihterusberlanjutdanbarupadaawalabad ke-20 (1905), seluruh Bali berada di bawahkekuasaanBelanda.

Page 6: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

Belandatelah lama melakukancampurtangandalamurusan Istana Banjar. PuncakkebencianterhadapBelandadanakhirnyameletusmenjadiperlawanan, ketikaterjadikericuanpergantiantakhtaKerajaan Banjar setelahwafatnya Sultan Adam tahun 1857. DalamhaliniBelandamengangkatPangeranTamjidillahsebagai Sultan Banjar.

  Rakyat tidakmaumenerimasebabPangeranHidayat yang

lebihberhakdanlebihdisenangirakyat. Pertempuranrakyat Banjar melawanBelandaberkobarpadatahun 1859 di bawahpimpinanPangeranAntasari.

  DalampertempuraniniPangeranHidayatberada di pihakrakyat. Tokoh-

tokoh lain dalampertempuranini, antara lain KiaiDemang Leman, Haji Nasrun, Haji Buyasin, TumenggungSuropati, danKiaiLanglang. PasukanAntasarimenyerbupos-posBelanda yang ada di MartapuradanPangronpadaakhir April 1859

Sejarah Perlawanan Rakyat Kalimantan Selatan TerhadapBelanda (1859–1905) - Di Kalimantan Selatan,Banjar

Page 7: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

. Di bawahpimpinanKiaiDemang Leman dan Haji BuyasinpadabulanAgustus 1859 pasukan Banjar berhasilmerebutbentengBelanda di Tabanio.

  Ketikapertempuransedangberlangsung,

BelandamemecatPangeranHidayatsebagaimangkubumikarenamenolakuntukmenghentikanperlawanan. Padatanggal 11 Juni 1860 jabatan sultan kosong (karena Sultan TamjidillahditurunkandaritakhtanyaolehpihakBelanda, Andresen) danjabatanmangkubumidihapuskan. Dengandemikian, Kerajaan Banjar dihapuskandandimasukkandalamwilayahkekuasaanBelanda.

  Pertempuranterusmeluaskeberbagaidaerah, seperti Tanah Laut, Barito,

Hulu Sungai Kapuas, dan Kahayan. Dalammenghadapiserangan-seranganini, Belandamengalamikesulitan, namunsetelahmendapatkanbantuandariluarakhirnyaBelandaberhasilmematahkanperlawananrakyat. Padatanggal 3 Februari 1862, PangeranHidayattertangkapdandibuangkeJawa.

Page 8: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

PangeranAntasari yang padatanggal 14 Maret 1862 diangkatolehrakyatsebagaipemimpintertinggi agama Islam dengangelarPanembahanAmiruddinKhalifahtulMukminingugurdalampertempuran di Hulu Tewehpadatanggal 11 Oktober 1862. SepeninggalPangeranAntasari, perjuanganrakyat Banjar dilanjutkanolehteman-temanseperjuangan. Perlawananrakyatbenar-benardapatdikatakanpadamsetelahgugurnyaGustiMatsemantahun 1905.

Page 9: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

Sekitar tahun 1873, bangsa Belanda mulai memasuki daerah Tapanuli Utara dengan alasan memadamkan aktivitas pejuang-pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh yang banyak melarikan diri ke daerah Tapanuli. Ternyata, Belanda memiliki tujuan lain, yaitu keinginan untuk menguasai wilayah Sumatera Utara.

Perlawanan Rakyat Tapanuli Terhadap Penjajahan Belanda (VOC)   Pada tahun 1878, Belanda mulai melancarkan gerakan militernya

untuk menyerang daerah Tapanuli, sampai pada akhirnya meletuslah Perang Tapanuli. Perang Tapanuli yang paling sengit itu diawali dengan operasi militer yang dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman Aceh tahun 1903-1904, kemudian dilanjutkan sampai daerah Tapanuli. Serdadu Belanda yang mulai berdatangan di daerah Sumatera Utara dibendung oleh rakyat Tapanuli yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.

Perlawanan rakyat Tapanuli terhadap penjajahan Belanda (VOC) terjadi pada tahun 1878 - 1907.

Page 10: Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli

Pada tahun 1905, kedudukan Raja Tapanuli semakin terjepit dalam menghadapi operasi militer Belanda yang datang dari berbagai penjuru seperti dari arah utara (Aceh), barat (Sibolga), dan selatan (Sumatera Barat). Pada tahun 1907, dalam suatu pertempuran yang hebat, Raja Sisingamangaraja XII gugur dan seluruh wilayah Tapanuli dikuasai oleh Belanda