LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif...

70
LAPORAN AKHIR PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN KOMPAS100 OLEH Inung Wijayanti Megadeanti Marhaen Shavrina Putri Listijowati Hadinugroho Rizal Mawardi PERBANAS INSTITUTE JAKARTA 2020

Transcript of LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif...

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TAX AVOIDANCE

PADA PERUSAHAAN KOMPAS100

OLEH

Inung Wijayanti

Megadeanti Marhaen Shavrina Putri

Listijowati Hadinugroho

Rizal Mawardi

PERBANAS INSTITUTE JAKARTA

2020

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

i

Pengesahan

Judul Penelitian : Faktor-Faktor Determinan Tax Avoidance Pada

Kompas100

Peneliti

a. Nama Lengkap : Inung Wijayanti

b. NIDN : 0330047003

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Program Studi : S1 Akuntansi

e. Nomor HP : 08121046704

f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]

Anggota Peneliti (1)

a. Nama Lengkap : Megadeanti Marhaen Shavrina Putri

b. NIM : 1511000099

c. Perguruan Tinggi : IKPIA Perbanas

Anggota Peneliti (2)

a. Nama Lengkap : Listijowati Hadinugroho

b. NIM : 0313025603

c. Perguruan Tinggi : IKPIA Perbanas

Anggota Peneliti (3)

a. Nama Lengkap : Rizal Mawardi

b. NIDN : 0309109101

c. Perguruan Tinggi : IKPIA Perbanas

Biaya Penelitian :

Jakarta, Juli 2020

Mengetahui,

Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis Ketua Peneliti,

Dr. Hedwigis Esti Riwayati, SE., ME. Inung Wijayanti

Noreg. Noreg. 97011

Menyetujui,

Direktur P3M IKPIA Perbanas

Dr. Harya Damar Widiputra

Noreg. …

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

ii

FAKTOR – FAKTOR DETERMINAN TAX AVOIDANCE PADA

PERUSAHAAN KOMPAS100

Inung Wijayanti

Megadeanti Marhaen Shavrina Putri

Listijowati Hadinugroho

Rizal Mawardi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Perbanas

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh

terhadap tax avoidance. Faktor-faktor tersebut adalah leverage, ukuran

perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan proporsi komisaris

independen. Data yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan tahunan

perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam kompas100 di Bursa Efek Indonesia

periode 2015-2018. Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode purposive sampling dan teknik analisis yang digunakan adalah

regresi linier berganda yang meliputi uji normalitas, uji asumsi klasik dan uji

hipotesis. Total sampel dalam penelitian sebanyak 8 perusahaan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hanya pertumbuhan penjualan yang dapat mempengaruhi

tax avoidance, faktor-faktor lainnya tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Secara simultan faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap tax avoidance

dengan tingkat Adjusted R-squared 0.918.

Kata Kunci: Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan

Penjualan, Proporsi Komisaris Independen, Tax Avoidance.

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

iii

DETERMINANT FACTORS OF TAX AVOIDANCE

IN COMPANIES IN KOMPAS100

Inung Wijayanti1

Megadeanti Marhaen Shavrina Putri2

Listijowati Hadinugroho3

Rizal Mawardi4

Faculty of Economics and Business

Perbanas Institute

ABSTRACT

This research studies factors that can influence tax avoidance. These factors are

leverage, company size, profitability, sales growth and the proportion of

independent directors. The data used were obtained from the financial statements

of manufacturing companies obtained in Kompas100 on the Indonesia Stock

Exchange in the 2015-2018 period. The sample selection method used in this

study is the purposive sampling method and the analysis technique used is

multiple linear regression that contains the normality test, the classic assumption

test and the hypothesis test. Total samples in the study were 8 companies. The

results showed that only an increase in sales could affect tax avoidance, other

factors that did not affect tax avoidance. Simultaneously these factors influence

tax avoidance with a level of adjusted R squared 0.9188.

Keywords : Leverage, Firm Size, Profitability, Sales Growth, Proportion Of

Independet Commissioners, Tax Avoidance

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

iv

KATA PENGANTAR

Assalammu „alaikum Wr.Wb.

Dengan memanjadkan Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT

atas Rahmat dan pertolongan-Nya maka Laporan Akhir Penelitian ini dapat

diselesaikan dengan judul “Faktor-Faktor Determinan Tax Avoidance Pada

Perusahaan Kompas100”. Penelitian ini disusun sebagai salah satu tugas dosen

Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu selain melakukan pengajaran juga dituntut

untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian ini

dilakukan tidak hanya untuk memenuhi kewajiban sebagai dosen tetapi juga

sebagai sarana dalam pengembangan ilmu.

Dalam penyusunan penelitian ini masih banyak kekurangan-kekurangannya,

oleh sebab itu mohon kiranya para pembaca dapat memberikan masukan. Terima

kasih penulis ucapkan kepada P3M yang telah memfasilitasi dosen untuk

melakukan penelitian. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman

dosen yang telah memberi masukan dalam penelitian ini. Akhir kata semoga

penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan masukan yang berguna bagai

kita semua.

Jakarta, Juli 2020

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

v

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................... i

PENGESAHAN ................................................................................................. ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................. 5

1.3 Perumusan Masalah .................................................................................. 5

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian .............................................................. 6

BAB II STUDI PUSTAKA ............................................................................... 7

2.1 Studi Pustaka ............................................................................................. 7

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 11

2.3 Kerangka Berfikir...................................................................................... 12

2.4 Hipotesis ................................................................................................... 12

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 16

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 16

3.2 Definisi Konseptual & Operasional Variabel ........................................... 17

3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 20

3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 21

3.5 Metode Analisis ....................................................................................... 21

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................... 29

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

vi

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................ 29

4.2 Hasil Analisis ........................................................................................... 30

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ......................................... 75

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 75

5.2 Rekomendasi ............................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan .................................................................... 30

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif .............................................................................. 31

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 33

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas dengan FGLS .................................................... 34

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 36

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 37

Tabel 4.7 Common Effect Model........................................................................ 38

Tabel 4.8 Fixed Effect Model ............................................................................. 40

Tabel 4.9 Random Effect Model ......................................................................... 42

Tabel 4.10 Uji Chow ........................................................................................... 44

Tabel 4.11 Uji Hausman ..................................................................................... 45

Tabel 4.12 Hasil Uji F ......................................................................................... 47

Tabel 4.13 Hasil Determinasi .............................................................................. 48

Tabel 4.14 Hasil Uji t .......................................................................................... 50

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................... 12

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sumber pendapatan yang diterima negara terbesar adalah pajak

Prasetya (dalam Sugitha dan Supadhmi, 2013). Pajak bagi Negara merupakan

sumber pendapatan, sedangkan bagi perusahaan sebagai beban, sehingga hal ini

menimbulkan perbedaan kepentingan dari fiskus yang menginginkan penerimaan

pajak secara kontinu sedangkan perusahaan menginnginkan pembayaran pajak

yang seminimal mungkin (Kurniasih dan Sari, 2013). Adanya perbedaan

kepentingan tersebut menyebabkan perlawanan pajak. Menurut Mardiasmo

(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan

aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak

terdapat beberapa hal penyebab nya berupa perkembangan intelektual dan moral

masyarakat, system perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami oleh masyarakat,

sedangkan perlawanan aktif adalah semua usaha dan perbuatan yang dilakukan

oleh wajib pajak dengan tujuan menghindari pajak. Fiskus tidak memberikan

toleransi adanya kegiatan perekonomian perusahaan yang fluktuasi, sedangkan

fluktuasi perekonomian tersebut akan berakibat terhadap pelaporan keuangan

perusahaan dan tentunya akan berakibat terhadap pelaporan pajaknya (Kurniasih

dan Sari, 2013).

Pajak dan retribusi dapat berperan dalam mendukung pembangunan daerah

dan Negara secara keseluruhan, sehingga dapat menciptakan kesejahteraan

masyarakat suatu Negara (Arianandini dan Ramantha, 2018). Oleh karena itu

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

2

wajib pajak diharapkan patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakan secara

sukarela dan patuh terhadap peraturan perpajakan yang berlaku. Perbedaan

kepentingan antara fiskus dan perusahaan maka akan berdampak pada upaya

perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak (tax avoidance). Penghindaran

pajak (tax avoidance) adalah suatu tindakan (usaha) dalam mengurangi utang

pajak tetapi tindakan tesebut bersifat legal (lawful) Xynas (dalam Dewinta dan

Setiawan, 2016).

Uppal (dalam Dewinta dan Setiawan, 2016) menyatakan bahwa kasus

penghindaran pajak telah banyak terjadi di negara negara berkembang khusus nya

di Indonesia, hal ini dilakukan dengan cara tidak melaporkan atau melaporkan

pajak tetapi tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Terdapat beberapa

faktor yang diperkirakan mempengaruhi perusahaan melakukan praktik

penghindaran pajak (tax avoidance).

Kebijakan pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan salah satunya

kebijakan leverage, dapat dikatakan sebagai cara menghidari pajak (Dharma dan

Ardiana, 2016). Apabila perusahaan mempunyai rasio leverage yang tinggi maka

perusahaan tersebut akan mempunyai beban bunga yang tinggi juga, sehingga

akan mengurangi laba perusahaan yang tentukan akan berakibat terhadapt beban

pajak perusahaan (Adelina dalam Darmawan dan Sukartha 2014). Dalam

penelitian Dewinta dan Setiawan (2016) mendapatkan bahwa leverage tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance artinya semakin tinggi leverage tidak akan

mempengaruhi aktivitas tax avoidance di perusahaan yang disebabkan karena

semakin tinggi tingkat utang suatu perusahaan. Demikian pula hasil penelitian

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

3

Dharma dan Ardiana (2016) yang mendapatkan leverage berpengaruh negatif

terhadap tax avoidance.

Ukuran Perusahaan dianggap mampu mempengaruhi perusahaan dalam

melakukan praktek penghindaran pajak. Darmawan dan Sukartha (2014)

menyatakan bahwa semakin besar perusahaan maka perusahaan akan lebih

mempertimbangkan resiko dalam hal mengelola beban pajaknya, perusahaan

besar cenderung memiliki sumber daya yang lebih besar untuk melakukan

pengelolaan pajak. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian menurut

Oktamawati (2017) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap tax

avoidance. Namun hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian

Dharma dan Ardiana (2016) mendapatkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap penghindaran pajak, menurutnya perusahaan besar akan lebih

mudah melakukan praktik penghindaran pajak (tax avoidance), perusahaan yang

besar mempunyai sumber daya dan kualitas yang lebih unggul apabila

dibandinkan perusahaan kecil.

Faktor lain yang diperkirakan mampu mempengaruhi tax avoidance adalah

profitabilitas. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat

penjualan, asset dan modal selama periode tertentu disebut profitabilitas (Dewinta

dan Setiawan, 2016). Profitabilitas terdiri dari beberapa ratio, salah satunya return

on asset (ROA). ROA menggambarkan kemampuan manajemen untuk

memperoleh keuntungan (laba). Semakin tinggi ROA, semakin tinggi keuntungan

perusahaan sehingga semakin baik pengelolaan aktiva perusahaan menurut

Dendawijaya (2003). Penelitian yang dilakukan oleh Dewinta dan Setiawan

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

4

(2016) mendapatkan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap

penghindaran pajak, hasil berbeda didapatkan oleh Arianandini dan Ramantha

(2018) yang mendapatkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan

terhadap tax avoidance, hal ini dikarenakan semakin profitabel perusahaan maka

perusahaan tersebut dapat memposisikan diri dalam tax planning sehingga mampu

memperoleh pajak yang optimal.

Pertumbuhan penjualan juga dianggap faktor yang mampu mempengaruhi

tingkat tax avoidance. Jika tingkat penjualan bertambah, maka penghindaran

pajaknya meningkat. Penelitian dari Hidayat (2018) mendapatkan hasil bahwa

pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh pada tax avoidance. Namun hasil

berbeda didapatkan oleh Dewinta dan Setiawan (2016) yang mendapatkan hasil

pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak.

Komisaris independen juga dianggap sebagai factor yang dapat

mempengaruhi penghindaran pajak. Semakin banyak komisaris independen

diharapkan corporate governance didalam perusahaan meningkat, sehingga

mampu mendorong manajemen perusahaan untuk tidak melakukan penghindaran

pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Asri dan Suardana (2016) mendapatkan

hasil bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak. Namun hasil berbeda didapatkan oleh Kurniasih dan Sari

(2013) yang mendapatkan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap tax avoidance. Penelitian ini merupakan

pengembangan dari peneltian sebelumnya.

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

5

1.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian meliputi faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi tax avoidance adalah faktor leverage, ukuran perusahaan,

profitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan proporsi komisaris independen.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan diatas, maka

dalam penelitian ini perumusan masalah yang akan diajukan adalah:

1. Apakah pengaruh leverage terhadap tax avoidance?

2. Apakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap tax avoidance?

3. Apakah pengaruh profitabilitas terhadap tax avoidance?

4. Apakah pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap tax avoidance?

5. Apakah pengaruh proporsi komisaris independen terhadap tax

avoidance?

6. Apakah leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan

penjualan, proporsi komisaris independen secara simultan berpengaruh

terhadap tax avoidance?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh leverage terhadap tax avoidance.

2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap tax avoidance.

3. Pengaruh profitabilitas terhadap tax avoidance.

4. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap tax avoidance.

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

6

5. Pengaruh proporsi komisaris independen terhadap tax avoidance.

6. Pengaruh leverage, ukuran perusahaan, profitabiltas, pertumbuhan

penjualan, proporsi komite independen secara simultan terhadap tax

avoidance.

1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi guna

penelitian selanjutnya yang memerlukan pengembangan pengetahuan lebih

lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tax avoidance serta

diharapkan dapat menilai kualitas laporan keuangan pada beberapa

perusahaan dan dapat memberikan informasi untuk dapat menentukan

pengambilan keputusan oleh investor. Serta bagi perusahaan akan lebih

berhati-hati dalam melakukan penghitungan pajak.

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

7

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Studi Pustaka

2.1.1 Agency Theory

Teori Agensi menyatakan hubungan kontrak antara agent (manajemen

suatu usaha) dan principal (pemilik usaha). Permasalahan yang pertama muncul

saat tujuan dari principal dan agent berbeda serta principal mengalami kesulitan

dalam mengawasi apa yang dilakukan oleh agent. Permasalahan kedua adalah

pembagian risiko yang muncul ketika principal dan agent mempunyai pandangan

yang berlainan pada resiko. Posisi peran serta tujuan principal dan agent yang

berbeda tersebut akan mengakibatkan konflik kepentingan, Eisenhardt (dalam

Asri dan Suardana 2016). Timbulnya penghindaran pajak sangat dipengaruhi

oleh masalah agensi (agency problem).

2.1.2 Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Penghindaran pajak (Tax Avoidance) sebagai manipulasi penghasilannya

secara legal yang masih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan, yang mana bagi pelaku bisnis dianggap sebagai bahan investasi. Jadi

wajar apabila perusahaan berusaha untuk mengurangi beban pajak dengan cara

melakukan perencanaan pajak yang lebih efektif. Menurut Sumarsan (dalam

Dharma dan Ardiana, 2016) Perlawanan terhadap pajak terdiri atas perlawanan

aktif dan perlawanan pasif. Terdapat beberapa cara perlawanan aktif terhadap

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

8

pajak, yaitu dengan penghindaran pajak (tax avoidance) dan penggelpan pajak

(tax evasion) Dharma dan Ardiana (2016). Tax avoidance merupakan kegiatan

yang diperbolehkan/legal oleh pemerintah, namun aktivitas ini juga tidak

diinginkan oleh pemerintah. Tax avoidance merupakan upaya untuk mengurangi

hutang pajak yang bersifat legal dan aman bagi wajib pajak, namun dapat

menimbulkan resiko bagi perusahaan antara lain sanksi, denda dan buruknya

reputasi perusahaan (Ayuningtyas dan Sujana, 2018). Dengan tidak adanya aturan

yang di langar membuat pemerintah tidak melarang tindakan ini namun tidak

dapat dipungkiri bahwa tindakan ini menyebabkan turunnya penerimaan pajak

(Lestari dan Putri, 2017).

2.1.3 Leverage

Leverage menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap

modal perusahaan. Leverage adalah rasio untuk mengukur seberapa besar

perusahaan dibiayai dengan hutang atau pihak luar dengan kemampuan

perusahaan yang digambarkan oleh modal. Fahmi (2011:62). Perusahaan dengan

tingkat leverage yang tinggi akan menimbulkan beban bunga yang tinggi pula,

sehingga dapat diasumsikan bahwa perusahaan menggunakan hutang untuk

meminimalkan beban pajak (Ayuningtyas dan Sujana, 2018). Beban bunga

termasuk ke dalam beban yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak,

sehingga penggunaan hutang akan berhubungan positif terhadap penghindaran

pajak (Arianandini dan Ramantha, 2018).

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

9

2.1.4 Ukuran Perusahaan (Size)

Jumlah aset perusahaan yang besar menunjukkan bahwa perusahaan

memiliki prospek yang bagus dalam jangka waktu panjang atau dapat dikatakan

bahwa perusahaan mempunyai tingkat kedewasaan yang bagus juga. Perusahaan

yang mempunyai ukuran besar dalam hal ini aset yang besar cenderung lebih

mampu dan lebih stabil untuk menghasilkan laba jika dibandingkan dengan

perusahaan dengan total aset yang kecil (Indriani dalam Dewinta dan Setiawan,

2016). Perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi perusahaan besar dan kecil

dengan melihat total aktiva atau total aset perusahaan, jumlah penjualan, rata-rata

tingkat penjualan dan nilai pasar saham (Machfoedz dalam Suwito dan

Herawati, 2005). Ukuran perusahaan umumnya dibagi dalam 3 kategori yaitu

large firm, medium firm, dan small firm.

2.1.5 Profitabilitas

Profitabiltas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

selama periode tertentu dengan memperhatikan tingkat penjualan, jumlah aset dan

modal perusahaan (Maharani dan Suardana, 2014). Profitabilitas dapat diukur

dengan cara melihat Return On Asset (ROA). Jika ROA positif menunjukkan

bahwa dari total aktiva yang dipergunakan secara operasional dalam perusahaan

mampu memberikan laba bagi perusahaan (Arianandini dan Ramantha, 2018).

Dengan kata lain perusahaan dapat memanfaatkan asetnya secara efisien dalam

menghasilkan laba perusahaan.

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

10

2.1.6 Pertumbuhan Penjualan

Perubahan total penjualan setiap tahun dapat digunakan untuk mengukur

pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan memiliki peran penting dalam

manajemen modal kerja, dikarenakan perusahaan dapat memprediksi besar profit

yang akan diperoleh dengan pertumbuhan penjualan, dengan begitu pertumbuhan

penjualan juga dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan tax avoidance.

(Ayuningtyas dan Sujana, 2018). Pertumbuhan penjualan merupakan rasio

antara penjualan tahun sekarang dikurangi penjualan tahun kemarin dan dibagi

penjualan tahun kemarin, (Fahmi dalam Hidayat, 2018).

2.1.7 Proporsi Komisaris Independen

Komisaris independen bertugas untuk melakukan pengawasan, sehingga

diharapkan dapat meminimalisir “kecurangan” dalam laporan keuangan yang

terjadi dari pelaporan perpajakan yang dilaporkan oleh pihak manajemen

perusahaan, (Asri dan Suardana, 2016). Berdasarkan teori keagenan semakin

banyak jumlah komisaris independen maka semakin baik komisaris independen

untuk melakukan pengawasan. Jika proporsi komisaris independen bertambah

maka penghindaran pajak akan mengalami penurunan atau dengan kata lain

perusahaan tidak melakukan tax avoidance, (Rachmithasari dalam Ayuningtyas

dan Sujana, 2018).

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

11

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan Arianandini dan Ramantha (2018)

menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap tax

avoidance dan leverage berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.

Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tax Avoidance.

Leverage tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance, Pertumbuhan Penjualan

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tax Avoidance, (Hidayat, 2018).

Menurut Sugitha dan Supadhmi (2016), ukuran perusahaan berpengaruh negative

terhadap tax avoidance, leverage dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tax

avoidance. Kurniasih dan Sari (2013), menyimpulkan bahwa return on assets dan

ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance sedangkan

leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Dewinta dan Setiawan (2016), Profitabillitas berpengaruh positif terhadap tax

avoidance, Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap tax avoidance,

Leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance, Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Ayuningtyas dan Sujana (2018),

Proporsi Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap tax avoidance,

Leverage berpengaruh positif terhadap tax avoidance, Profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap tax avoidance. Oktamawati (2017), Ukuran Perusahaan

berpengaruh terhadap tax avoidance, Leverage berpengaruh terhadap tax

avoidance, Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap tax avoidance,

Profitabilitas berpengaruh terhadap tax avoidance.

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

12

2.3 Kerangka Berfikir

Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Tax Avoidance (Y),

Leverage (X1), Ukuran Perusahaan (X2), Profitabilitas (X3), Pertumbuhan

Penjualan (X4), Proporsi Komisaris Independen (X5).

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Variabel Independen Variabel Dependen

Sumber: Penelitian 2020

2.4 Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Leverage Terhadap Tax Avoidance

Hasil penelitian Oktamawati (2017) menyimpulkan bahwa leverage

berpengaruh terhadap tax avoidance, tetapi hasil penelitian yang ditemukan

Hidayat (2018) yang menemukan bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap tax

avoidance, karena semakin tinggi tingkat utang suatu perusahaan, maka pihak

manajemen akan lebih konservatif dalam melakukan pelaporan keuangan atas

Ukuran

Perusahaan

Profitabilitas

Pertumbuhan

Penjualan

Proporsi

Komisaris

Independen

Tax Avoidance

Leverage

H1

H2

H3

H4

H5

H6

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

13

operasional perusahaan. Berdasarkan hasil peneltian tersebut maka hipotesis yang

diajukan hipotesis adalah:

H1 : Leverage berpengaruh terhadap tax avoidance

2.4.2 Hubungan Ukuran Perusahaan dan Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance)

Pada teori kekuasaan politik memberikan arti bahwa perusahaan akan

lebih agresif untuk melakukan penghindaran pajak agar mencapai penghematan

beban pajak yang optimal (Darmawan dan Sukartha, 2014). Penelitian yang

dilakukan oleh Dewinta dan Setiawan (2016), Kurniasih dan Sari (2013)

menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif pada tax avoidance.

Berdasarkan asumsi tersebut hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap tax avoidance

2.4.3 Hubungan Profitabilitas dan Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Penelitian terkait pernah dilakukan oleh Ariandini dan Ramantha (2018)

dan Ayuningtyas dan Sujana (2018) yang menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif pada tax avoidance. Semakin tinggi nilai ROA menyebabkan

performa perusahaan semakin bagus. Perusahaan dengan nilai profitabilitas yang

bagus diasumsikan tidak melakukan tax avoidance karena profit yang tinggi akan

mampu memenuhi modal kerjanya dengan baik sehingga akan mampu membayar

pajaknya. Berdasarkan asumsi tersebut hipotesis dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

14

H3 : Profitabilitas berpengaruh terhadap tax avoidance

2.4.4 Hubungan Pertumbuhan Penjualan dan Penghindaran Pajak (Tax

Avoidance)

Pertumbuhan penjualan memiliki peranan penting didalam manajemen

modal kerja, peningkatan pertumbuhan penjualan dapat mempengaruhi

perusahaan untuk melakukan tax avoidance (Ayuningtyas dan Sujana, 2018).

Apabila pertumbuhan penjualan meningkat, perusahaan cenderung akan mendapat

profit yang besar, maka perusahaan cenderung akan melakukan tax avoidance

karna profit besar akan menimbulkan beban pajak yang besar pula (Dewinta dan

Setiawan, 2016). Hasil penelitian Oktamawati (2017) yang menyatakan bahwa

pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Berdasarkan

asumsi tersebut hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H4 : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap tax avoidance

2.4.5 Hubungan Proporsi Komisaris Independen dan Penghindaran Pajak

(Tax Avoidance)

Komisaris independen dalam perusahaan dapat memberikan arahan kepada

manajer untuk mengelola perusahaan dan merumuskan strategi yang dapat

dilakukan perusahaan agar lebih baik termasuk dalam menentukan kebijakan

mengenai pembayaran pajak (Ayuningtyas dan Sujana, 2018). Penelitian yang

telah dilakukan oleh Asri dan Suardana (2016) dan Ayuningtyas dan Sujana

(2018) menyatakan bahwa proporsi komisaris tidak berpengaruh dengan tax

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

15

avoidance. Berdasarkan asumsi tersebut hipotesis pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

H5 : Proporsi Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap tax avoidance

H6 :Leverage, ukuran perusahaan, profitabiltas, pertumbuhan penjualan, proporsi

komite independen secara simultan terhadap tax avoidance.

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian uji hipotesis. Sugiyono

(2014;59) berpendapat bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan penelitian masalah yang didasarkan atas teori yang relevan. Untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dalam penelitian

(pengujian hipotesis) ini dibedakan menjadi variabel dependen dan variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tax avoidance.

Sedangkan variabel independennya adalah Leverage (X1), Ukuran Perusahaan

(X2), Profitabilitas (X3), Pertumbuhan Penjualan (X4), Proporsi Komisaris

Independen (X5). Sedangkan unit analisis dalam penelitian ini adalah: (a)

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

Kompas100, (b) Perusahaan manufaktur sub consumer goods industri pada

kompas100 yang memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode

penelitian, yaitu 2015 – 2018.

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

17

3.2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti dibagi menjadi variabel

dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

Tax Avoidance (Y), sedangkan variabel independen dalam penelitian ini, antara

lain Leverage (X1), Ukuran Perusahaan (X2), Profitabilitas (X3), Pertumbuhan

Penjualan (X4), Proporsi Komisaris (X5).

3.2.1 Tax Avoidance (Y)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tax Avoidance,

pengukuran tax avoidance dalam penelitian ini dihitung melalui CURRENT ETR

(current effective tax rate) rasio ini dicari dengan membandingkan kas yang

dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak (Hidayat, 2018).

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

CETR = Tax Avoidance

3.2.2 Leverage (X1)

Leverage adalah rasio yang dipakai untuk mengetahui sebesar apakah

aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Menurut Fahmi (2011:62) penggunaan

hutang yang terlalu tinggi akan membuat perusahaan terjebak dalam tingkat

hutang yang tinggi dan sulit melepaskan beban hutang tersebut. Begitu pun

dengan Hanafi dan Halim (2012:75) yang menjelaskan rasio leverage merupakan

CURRENT ETR =

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

18

rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka panjangnya. Dalam penelitian ini leverage diukur dengan total debt to

equity ratio dengan rumus sebagai berikut:

3.2.3 Ukuran Perusahaan (X2)

Ukuran Perusahaan menurut Riyanto (2008:313) adalah besar kecilnya

perusahaan dilihat dari besarnya nilai ekuitas, nilai penjualan maupun nilai asset.

Ukuran perusahaan ditunjukkan melalui log total asset, karena dinilai bahwa

ukuran ini memiliki tingkat kestabilan yang lebih dibandingkan proksi-proksi

yang lainnya dan berkesinambungan antar periode (Hartono, 2007:282). Ukuran

perusahaan dirumuskan sebagai berikut:

3.2.4 Profitabilitas (X3)

Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan perseorangan

atau badan untuk menghasilkan laba dengan memperhatikan modal yang

digunakan. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah Return On Assets

(ROA). ROA digunakaan karena dapat memberikan pengukuran yang memadai

atas keseluruhan efektifitas perusahaan dan dapat memperhitungkan profitabilitas.

Rumus ROA sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio (DER) =

Ukuran perusahaan = Log (total asset)

ROA =

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

19

3.2.5 Pertumbuhan Penjualan (X4)

Apabila perusahaan mengalami peningkatan penjualan setiap tahunan

maka dapat dikatakan perusahaan memiliki modal kerja yang efektif, karena dapat

menggambarkan baik atau buruknya tingkat pertumbuhan penjualan suatu

perusahaan Dewinta san Setiawan (2016). Rumus pertumbuhan penjualan sebagai

berikut:

Keterangan:

G = Growth Sales (Pertumbuhan penjualan)

S1 = Total Sales selama periode berjalan

S0 = Total Sales periode yang lalu

3.2.6 Proporsi Komisaris (X5)

Semakin banyak proporsi komisaris independen yang mengontrol

kewajiban perusahaan dalam membayar pajak akan tercemin dari CETR

perusahaan yang tinggi, sehingga menggambarkan tindakan tax avoidance

perusahaan yang rendah.

Komisaris Independen diberi symbol “Kind”

G =

Kind =

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

20

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 80).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kompas100 secara berturut-turut

pada periode 2015 – 2018.

Penentuan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada metode

nonprobability sampling dengan teknik judgemental sampling yaitu dimana

penarikan sampel nonprobabilitas yang didasarkan kriteria-kriteria tertentu

(Sudaryono, 2018;174). Kriteria penarikan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah: (1) Perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan

manufaktur sub consumer goods industri pada kompas100 selama penelitian, yaitu

2015 – 2018; (2) Perusahaan manufaktur sub consumer goods industry pada

kompas100 yang memiliki data laporan keuangan tahunan yang lengkap dan

menyediakan laporan tahunan (Annual Report); (3) Perusahaan manufaktur sub

consumer goods industry pada kompas100 yang laporan keuangan dinyatakan

dalam mata uang rupiah; (4) Perusahaan manufaktur sub consumer goods industry

pada kompas100 yang laporan keuangannya tidak mengalami kerugian selama

periode penelitian 2015 – 2018. Penelitian ini menggunakan data sekunder,

yaitu data yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan manufaktur yang

terdaftar pada Kompas100 di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

21

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini menggunakan

metode dokumentasi yaitu merupakan teknik pengambilan data dengan cara dan

mengumpulkan data yang diperoleh dari penelitian terdahulu dan laporan tahunan

perusahaan yang dipublikasikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara penelusuran laporan tahunan 2015-2018. Sumber data

diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id dan

google.com

3.5 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji

statistik deskriptif, uji asumsi klasik, yang terdiri dari uji normalitas, uji

multikolenieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dengan menggunakan

tingkat signifikansinya lima persen (5%). Selanjutnya untuk menguji hipotesis

dilakukan analisis regresi data panel.

3.5.1 Analisis Regresi Data Panel

Data Panel atau pooled data merupakan data gabungan dari data runtun

waktu (time series data) dan data silang (cross section data), (Sarwono, 2016).

penelitian ini menggunakan rentang waktu beberapa tahun dan banyak

perusahaan. Kemudian penggunaan cross section itu sendiri karena penelitian ini

mengambil data dari banyak perusahaan (pooled) yang terdiri dari delapan

perusahaan manufaktur sub sektor consumer goods industri yang terdaftar pada

Kompas100 yang akan dijadikan sampel penelitian.

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

22

Bentuk persamaan yang dibentuk dari model regresi dengan panel data

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Ghozali dan Ratmono,

2013):

Y= α + β1X1(DER)it + β2X2(SIZE)it + β3X3(ROA)it + β4X4(GRW)it + β5X5(KI)it

Keterangan:

Y = Tax Avoidance

α = Konstanta

β1, β2,.. dst = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

X1 = Debt to Equity Ratio (DER)

X2 = Ukuran Perusahaan

X3 = Return On Asset (ROA)

X4 = Pertumbuhan Penjualan

X5 = Presentase Proporsi Komisaris

3.5.2 Metode Estimasi Model Regresi Panel

Penelitian ini menggunakan data panel dimana model regresi yang

digunakan adalah analisis regresi data panel yang terdiri common effect, fixed

effect, dan random effect.

1. Common Effect Model

Pendekatan Common Effect Model merupakan pendekatan model data

panel dengan menggabungkan data cross-section dengan data time series

(pool data). Kemudian data gabungan ini menjadi suatu kesatuan

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

23

pengamatan untuk mengestimasi model dengan menggunakan metode

kuadrat terkecil (Ordinary Least Square/OLS) (Santi, 2018).

Yit =α+β Xit + εit

Keterangan:

Y = Variabel terikat

α = Intercept yang nilainya konstan

β = Koefisien regresi variabel independent

X = Variabel bebas

ε = Estimasi kesalahan (error)

2. Fixed Effect Model

Penelitian ini menggunakan variabel dummy, model estimasi ini disebut

juga dengan teknik Least Square Dummy Variable (LSDV). Fixed Effect

Model dapat diformulasikan sebagai berikut:

Yit = β Xit + ci + dt + εit

Keterangan:

Y = Variabel terikat

β = Koefisien regresi variabel independent

ci = Konstanta yang bergantung kepada unit i, tetapi tidak kepada waktu

dt = Konstanta yang bergantung kepada waktu t, tetapi tidak kepada unit

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

24

ε = Estimasi kesalahan (error)

I = Individu yang diteliti

t = Waktu

3. Random Effect Model

Metode random effect atau disebut dengan variabel gangguan (error terms)

yaitu karena komponen error nya terdiri atas lebih dari satu (Sarwono,

2014). Berfungsi untuk menangani masalah atau kekurangan yang ada

pada model fixed effect. Terdapat metode yang tepat untuk mengestimasi

random effect ini yaitu generalized least square (GLS). Adapun

persamaan regresi dalam model random effects dapat ditulis sebagai

berikut:

Yit = α + βXit + εit

Dalam hal ini :

εit = μi + vt + wit

Keterangan:

μi = Komponen Error cross section

vt = Komponen Error time series

wit = Komponen Error gabungan

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

25

3.5.3 Pemilihan Model Regresi Data Panel

1. Uji Chow

Uji ini dilakukan untuk menguji antara model common effect dan fixed

effect, pengujian tersebut dilakukan dengan program Eviews 10. Hipotesis

tersebut adalah sebagai berikut :

H0 : menggunakan model common effect

H1 : menggunakan model fixed effect

Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan uji chow

sebagai berikut:

a. Jika nilai Probability F > 0,05 artinya H0 diterima; maka model

yang digunakan penelitian common effect.

b. Jika nilai Probability F < 0,05 artinya H0 ditolak; maka model

yang digunakan penelitian fixed effect.

2. Uji Hausman

Uji dilakukan untuk menguji apakah data di analisis dengan menggunakan

fixed effect atau random effect, pengujian tersebut dilakukan dengan

program Eviews 10. Melakukan uji Hausman test data juga diregresikan

dengan model random effect dan fixed effect dengan membuat hipotesis

sebagai berikut:

H0 : menggunakan model random effect

H1 : menggunakan model fixed effect

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

26

Pedoman yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai probability Chi-Square > 0,05, maka H0 diterima, yang

artinya model random effect.

b. Jika nilai probability Chi-Square < 0,05 maka H0 ditolak, yang

artinya model fixed effect.

3. Uji Lagrange Multiplier

Uji lagrange multiplier ini dilakukan untuk menguji apakah data di

analisis dengan menggunakan random effect atau common effect.

Melakukan uji lagrange multiplier test data juga diregrasikan dengan

model random effect dan model common effect dengan membuat hipotesis

sebagai berikut:

H0 : menggunakan model common effect

H1 : menggunakan model random effect

Pedoman yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai statistik LM > nilai Chi-Square, maka H0 ditolak, yang

artinya memakai model random effect.

b. Jika nilai statistik LM < nilai Chi-square, maka H0 diterima, yang

artinya menggunakan model common effect.

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

27

3.5.4 Uji Kelayakan Model

1. Uji F

Uji F statistik digunakan untuk melihat apakah model regresi yang

digunakan sudah fixed atau belum, dengan ketentuan jika p value > (α) = 0,05 dan

F hitung > F tabel, model tersebut sudah fixed dan bisa digunakan untuk menguji

hipotesis. Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau

(α) = 0,05.

2. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Nilai R2 mempunyai range antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R

2 ≥ 1).

Semakin besar nilai R2 maka semakin bagus model regresi yang digunakan.

Sedangkan semakin kecil nilai R2 artinya variabel bebas yang digunakan terhadap

variabel terikat semakin kecil

3.Uji t

Uji statistik t-test pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Kaidah keputusan :

a. Jika nilai signifikan > 0.05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak

signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

28

b. Jika nilai signifikan < 0.05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

29

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kompas100 periode 2015-2018 yang bergerak

dalam bidang manufaktur sub sektor consumer goods industri. Setelah itu

dilakukan seleksi untuk menentukan perusahaan-perusahaan yang akan dijadikan

sampel penelitian. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, terdapat 8

perusahaan dalam setiap tahun penelitian. Adapun nama perusahaan yang

dipilih sebagai sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1:

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

30

Tabel 4.1

Daftar Nama Perusahaan

No. Nama Perusahaan Kode Emiten

1. PT. Gudang Garam Tbk. GGRM

2. PT. H.M. Sampoerna Tbk HMSP

3. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP

4. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF

5. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. KAEF

6. PT. Kalbe Farma Tbk. KLBF

7. PT. Mayora Indah Tbk. MYOR

8. PT. Unilever Indonesia Tbk. UNVR

Sumber: www.idx.com

Data yang telah diolah adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan yang terdaftar pada Kompas100 sub sektor consumer goods

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Pengolahan data

pada penelitian ini menggunakan Eviews 10.

4.2 Analisis Data

Analisis data menggunakan teknik analisis regresi data panel. Analisis ini

diolah menggunakan Eviews 10. Uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa

model regresi yang digunakan bebas dari masalah normalitas, multikolinearitas,

heteroskedastisitas, dan auto korelasi juga dilakukan.

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

31

4.2.1 Statistik Deskriptif

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa variabel terikat Tax

Avoidance yang diproksikan melalui CETR memiliki mean atau rata-rata sebesar

0, 269021 dan median sebesar 0,254336 hal ini menunjukkan bahwa nilai CETR

mean yang tergolong tinggi dan mengindikasikan tingginya tindakan tax

avoidance di dalam perusahaan manufaktur sub sektor consumer goods industri.

CETR memiliki nilai minimum sebesar 0,237892, dan nilai maksimum sebesar

0,348719. Nilai standar deviasi 0,032155 yang berarti adanya penyimpangan data

terhadap nilai rata-ratanya sebesar 0,032155. Variabel bebas yang pertama

adalah Leverage yang diproksikan dengan DER. DER memiliki mean 0, 837353

dengan median sebesar 0,670600. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata

Mean Median Maximum Minimum Std. Dev

CETR 0.269021 0.254336 0.348719 0.237892 0.032155

DER 0.837353 0.670600 2.655000 0.000000 0.729888

SIZE 7.463829 7.480441 7.984697 6.785056 0.322614

ROA 0.146818 0.111058 0.474000 0.002083 0.116320

GROWTH 0.081560 0.073446 0.238295 0.007350 0.056549

PK 0.472879 0.400000 0.800000 0.250000 0.153506

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

32

(mean) lebih tinggi dibandingkan median, yang berarti bahwa rata-rata perusahaan

manufaktur sub sektor consumer goods industri memiliki nilai debt ratio yang

besar. DER memiliki nilai minimum sebesar 0,000000 dan nilai maksimum

2,655000 dengan nilai standar deviasi 0,729888.

Variabel bebas kedua adalah ukuran perusahaan yang diproksikan dengan

size. Mean ukuran perusahaan sebesar 7,463829 dan median untuk ukuran

perusahaan sebesar 7,480441. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai median lebih

tinggi dibandingkan mean. Nilai minimum ukuran perusahaan sebesar 6,785056

dan untuk nilai maksimum 7,984697 dengan standar deviasi sebesar 0, 322614.

Variabel bebas profitabilitas memiliki nilai mean sebesar 0,146818 dan median

sebesar 0,111058. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai mean lebih tinggi

dibandingkan median yang berarti bahwa rata-rata perusahaan manufaktur sub

sektor consumer goods industri memiliki nilai return on assets yang besar. Nilai

minimum profitabilitas 0,002083 dan maksimum sebesar 0,474000 dengan

standar deviasi 0,116320.

Variabel bebas pertumbuhan penjualan yang digambarkan dengan growth

dengan perhitungan log total asset memiliki nilai mean 0,081560 dan nilai median

sebesar 0,073446. Nilai minimum pertumbuhan penjualan sebesar 0,007350 dan

nilai maksimum pertumbuhan penjualan 0,238295 dengan standar deviasi sebesar

0,056549. Variabel bebas proporsi komisaris independen yang diproksikan

dengan PROKOM dengan perhitungan jumlah komisaris independen dibagi

dengan jumlah komisaris di perusahaan tersebut. Mean pada proporsi komisaris

sebesar 0,472879 dan median 0,400000. nilai minimum untuk proporsi komisaris

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

33

sebesar 0,250000 dan nilai maksimum sebesar 0,800000 dengan standar deviasi

nya 0,153506.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen dan

independen dalam model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan

dalam penggujian menggunakan aplikasi Eviews 10, Pengujian ini melihat nilai

residual dari Jarque-Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal apabila

nilai signifikansi dari Jarque-Bera diatas 5 persen dan jika tidak terdistribusi

secara normal jika signifikansi nilai Jarque-Bera dibawah 5 persen.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-0.02 -0.01 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04

Series: Standardized Residuals

Sample 2015 2018

Observations 32

Mean -1.08e-18

Median -0.000602

Maximum 0.036158

Minimum -0.015230

Std. Dev. 0.010026

Skewness 1.395956

Kurtosis 6.472637

Jarque-Bera 26.47197

Probability 0.000002

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Dari hasil Pengujian persamaan regresi dapat disimpulkan bahwa nilai

residual dari persamaan regresi diatas terdistribusi normal karena nilai Jarque-

Bera berada di bawah 5 persen yaitu sebesar 0,000002, untuk mengatasi gejala

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

34

distribusi data yang tidak normal maka dilakukan perhitungan Fixed Effect dengan

metode Feasible General Least Square (FGLS). Hasil perhitungan data sebagai

berikut:

Dengan Cross-section weight (FGLS = Feasible General Least Square)

menggunakan koefisien estimasi Panels Corrected Standar Error (PCSE).

Tabel 4.4

Uji Normalitas dengan FGLS

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.015 -0.010 -0.005 0.000 0.005 0.010 0.015

Series: Standardized Residuals

Sample 2015 2018

Observations 32

Mean 2.17e-19

Median -0.002208

Maximum 0.016944

Minimum -0.016023

Std. Dev. 0.009807

Skewness 0.145818

Kurtosis 1.824681

Jarque-Bera 1.955235

Probability 0.376206

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan Tabel 4.4 setelah melakukan perhitungan dengan metode

FGLS , data menunjukan nilai Jarque-Bera menjadi 0,376206, dapat disimpulkan

bahwa nilai residual dari persamaan regresi diatas telah terdistribusi normal, maka

uji asumsi klasik dapat diteruskan untuk melihat signifikansi model.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel

independen terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel independen lainnya,

dengan kata lain satu atau lebih variabel independen merupakan satu fungsi linier

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

35

dari variabel independen lainnya. Dari data penelitian yang diolah mendapatkan

hasil pengujian multikolinieritas bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas

antar variabel independen karena nilai setiap variabel lebih kecil dari 0,9

(correlation < 0,9).

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Ada beberapa cara untuk

melakukan pengujian terhadap asumsi autokorelasi, salah satunya Durbin-Watson

test. Durbin-Watson test telah menetapkan batas atas (DU) dan batas bawah (DL).

Data dapat dikatakan tidak memiliki masalah autokorelasi jika DL < DW < 4-DU.

Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson, berikut

hasil uji autokorelasi:

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

36

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: RESIDUAL

Method: Panel Least Squares

Date: 09/20/19 Time: 07:22

Sample (adjusted): 2017 2018

Periods included: 2

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.010521 0.079249 0.132758 0.8977

RESIDUAL(-2) -0.673220 0.434239 -1.550345 0.1597

RESIDUAL(-1) -0.737606 0.258807 -2.850022 0.0215

DER -0.004745 0.004963 -0.956120 0.3670

SIZE -0.002957 0.010535 -0.280704 0.7861

ROA -0.014854 0.033197 -0.447444 0.6664

GROWTH 0.070589 0.056778 1.243246 0.2490

PK 0.028595 0.028261 1.011833 0.3412 R-squared 0.595412 Mean dependent var 0.002833

Adjusted R-squared 0.241398 S.D. dependent var 0.011452

S.E. of regression 0.009975 Akaike info criterion -6.070707

Sum squared resid 0.000796 Schwarz criterion -5.684413

Log likelihood 56.56566 Hannan-Quinn criter. -6.050926

F-statistic 1.681886 Durbin-Watson stat 1.972730

Prob(F-statistic) 0.240780

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan Tabel 4.5 nilai Durbin-Watson sebesar 1,972730, yang akan

dibandingkan dengan nilai table signifikansi 5 persen. Jumlah sampel (n) yaitu 32

perusahaan dan jumlah variabel independen sebesar 5. Dari table Durbin-Watson

dihasilkan dL= 1,17688 dU= 1,73226, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menilai setiap variabel

pengganggu mempunyai variabel yang sama atau tidak. Biasanya gejala

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

37

heroskedastisitas terjadi pada data cross-section. Penelitian ini menggunakan data

time series dan cross-section, maka perlu dilakukan uji heteroskedastisitas.

Untuk mengetahui ada tidaknya masalah ini akan dilakukan dengan uji

Glejser. Untuk mendeteksi ada tidaknya hetoskedastisitas bias dilihat dari nilai

probabilitas t-statistik (t-hitung). Apabila nilai probabilitas t-statistik (t-hitung)

kurang dari nilai signifikansi (0,05) maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sedangkan apabila nilai probabilitas t-statistik (t-hitung) lebih besar dari nilai

signifikansi (0,05) maka terjadi heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil

pengolahan data menggunakan Eviews10 untuk uji Heteroskedastisitas:

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: ABS(RESIDUAL)

Method: Panel Least Squares

Date: 09/20/19 Time: 07:21

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.027134 0.035137 0.772228 0.4469

DER 0.002197 0.002437 0.901314 0.3757

SIZE -0.002334 0.004613 -0.506016 0.6171

ROA -0.016313 0.017540 -0.930059 0.3609

GROWTH -0.011951 0.026152 -0.456958 0.6515

PK -0.002293 0.014130 -0.162268 0.8723 R-squared 0.072094 Mean dependent var 0.007098

Adjusted R-squared -0.106349 S.D. dependent var 0.007076

S.E. of regression 0.007443 Akaike info criterion -6.795770

Sum squared resid 0.001440 Schwarz criterion -6.520944

Log likelihood 114.7323 Hannan-Quinn criter. -6.704673

F-statistic 0.404018 Durbin-Watson stat 1.598676

Prob(F-statistic) 0.841538

Sumber: Hasil Output Eviews10

Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

38

Berdasarkan Tabel 4.6 pengujian model regresi dengan uji Glejser

diperoleh nilai probabilitas t-statistik (t-hitung) untuk setiap variabel independen

dibawah dari nilai signifikansi (0,05) yang berarti data tersebut terbebas dari

heteroskedastisitas.

4.2.3 Model Estimasi Regresi Data Panel

1. Common Effect Model

Hasil estimasi yang dilakukan oleh peneliti ketika menggunakan

pendekatan Ordinary Least Square (OLS) yaitu Common Effect dengan sampel

perusahaan manufaktur sub sektor consumer goods industry yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia sebagai berikut:

Tabel 4.7 Common Effect Model

Dependent Variable: CETR

Method: Panel Least Squares

Date: 09/20/19 Time: 07:14

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.101119 0.095590 -1.057844 0.2999

DER 0.033155 0.006631 5.000121 0.0000

SIZE 0.055012 0.012549 4.383743 0.0002

ROA -0.102799 0.047718 -2.154303 0.0407

GROWTH -0.150078 0.071148 -2.109388 0.0447

PK -0.086467 0.038439 -2.249441 0.0332 R-squared 0.667432 Mean dependent var 0.269021

Adjusted R-squared 0.603476 S.D. dependent var 0.032155

S.E. of regression 0.020248 Akaike info criterion -4.794141

Sum squared resid 0.010660 Schwarz criterion -4.519315

Log likelihood 82.70625 Hannan-Quinn criter. -4.703044

F-statistic 10.43588 Durbin-Watson stat 1.382706

Prob(F-statistic) 0.000014

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

39

Pada Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian ini dengan menggunakan

pendekatan Common Effect, dilihat dari probabilitas p-value untuk Debt to Equity

Ratio sebesar 0,0000, hasil untuk Ukuran Perusahaan sebesar 0,0002, selanjutnya

hasil untuk Return On Asset (ROA) sebesar 0,0407, hasil untuk Pertumbuhan

Penjualan sebesar 0,0447, dan hasil untuk Proporsi Komisaris Independen yaitu

sebesar 0,0332. Berdasarkan hasil tersebut nilai probabilitas p-value untuk Debt to

Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan, dan

Proporsi Komisaris berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance dikarenakan

bernilai < α (0,05)

2. Fixed Effect Model

Berikutnya pendekatan kedua yaitu Fixed Effect Model, maka akan

menghasilkan estimasi regresi untuk penelitian ini sebagai berikut:

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

40

Tabel 4.8

Fixed Effect Model

Dependent Variable: CETR

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 09/20/19 Time: 07:19

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32

Linear estimation after one-step weighting matrix

Cross-section weights (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.157488 0.153723 1.024497 0.3185

DER 0.013583 0.009600 1.414771 0.1733

SIZE 0.012183 0.020075 0.606845 0.5511

ROA -0.003364 0.022184 -0.151660 0.8811

GROWTH 0.064189 0.029547 2.172422 0.0427

PK 0.009494 0.010679 0.889078 0.3851 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.950258 Mean dependent var 0.558150

Adjusted R-squared 0.918843 S.D. dependent var 0.440862

S.E. of regression 0.012527 Sum squared resid 0.002982

F-statistic 30.24785 Durbin-Watson stat 2.310752

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.901280 Mean dependent var 0.269021

Sum squared resid 0.003164 Durbin-Watson stat 2.707695

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Pada Tabel 4.8 menunjukkan hasil pengujian ini dengan menggunakan

pendekatan Fixed Effect, dilihat dari probabilitas p-value untuk Debt to Equity

Ratio sebesar 0,1733, hasil untuk Ukuran Perusahaan yaitu sebesar 0,5511, hasil

untuk Return On Asset (ROA) sebesar 0,8811, hasil untuk Pertumbuhan Penjualan

sebesar 0,0427, dan hasil untuk Proporsi Komisaris Independen yaitu sebesar

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

41

0,3851. Berdasarkan hasil tersebut nilai probabilitas p-value untuk variabel Debt

to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Return On Asset, dan Proporsi Komisaris

Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance karena > α

(0,05), sedangkan untuk Pertumbuhan Penjualan berpengaruh signifikan terhadap

Tax Avoidance karena < α (0,05) pada R-square sebesar 0,901280 atau 90,13

persen dan probabilitas F-statistik sebesar 30,24785.

3. Random Effect Model

Selanjutnya pendekatan ketiga yaitu Random Effect Model, dimana akan

menghasilkan estimasi regresi untuk penelitian sebagai berikut:

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

42

Tabel 4.9

Random Effect Model

Dependent Variable: CETR Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 09/20/19 Time: 07:15 Sample: 2015 2018 Periods included: 4 Cross-sections included: 8 Total panel (balanced) observations: 32 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.087818 0.088121 -0.996555 0.3282

DER 0.028721 0.006485 4.428950 0.0002 SIZE 0.051134 0.011681 4.377641 0.0002 ROA -0.079958 0.038425 -2.080865 0.0474

GROWTH -0.044921 0.051910 -0.865365 0.3948 PK -0.070764 0.032869 -2.152917 0.0408

Effects Specification S.D. Rho

Cross-section random 0.009414 0.3508 Idiosyncratic random 0.012806 0.6492

Weighted Statistics

R-squared 0.480222 Mean dependent var 0.151292 Adjusted R-squared 0.380264 S.D. dependent var 0.020390 S.E. of regression 0.016052 Sum squared resid 0.006699 F-statistic 4.804262 Durbin-Watson stat 1.509513 Prob(F-statistic) 0.003048

Unweighted Statistics

R-squared 0.631433 Mean dependent var 0.269021 Sum squared resid 0.011814 Durbin-Watson stat 0.855972

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Pada Tabel 4.9 merupakan hasil pengujian dengan pendekatan Random

Effect, terlihat probabilitas p-value untuk Debt to Equity Ratio sebesar 0,0002,

hasil untuk Ukuran Perusahaan sebesar 0,0002, hasil untuk Return On Asset

(ROA) sebesar 0,0474, hasil untuk Pertumbuhan Penjualan yaitu sebesar 0,3948,

dan hasil untuk Proporsi Komisaris Independen sebesar 0,0408. Berdasarkan hasil

tersebut nilai probabilitas p-value untuk Debt to Equity Ratio (DER), Ukuran

Perusahaan (SIZE), Return On Asset (ROA), Proporsi Komisaris Independen (PK)

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

43

berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance karena < α (0,05). Sedangkan

Pertumbuhan Penjualan (GROWTH) tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax

Avoidance karena > α (0,05). Pada R-square sebesar 0,480222 atau 48,02 persen

dan probabilitas F-statistik sebesar 4,804262.

4.2.4 Pemilihan Model Regresi Data Panel

Dalam model regresi data panel harus dilakukan pengujian untuk memilih

model regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini.

1. Uji Chow

Uji chow dilakukan untuk memilih antara Common Effet Model atau Fixed

Effect Model yang akan digunakan pada penelitian ini. Hipotesis yang digunakan

Uji chow sebagai berikut:

H0 : menggunakan model common effect

Ha : menggunakan model fixed effect

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

44

Tabel 4.10

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: EQ01

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 6.571526 (7,19) 0.0005

Cross-section Chi-square 39.358681 7 0.0000 Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: CETR

Method: Panel Least Squares

Date: 09/20/19 Time: 07:14

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.101119 0.095590 -1.057844 0.2999

DER 0.033155 0.006631 5.000121 0.0000

SIZE 0.055012 0.012549 4.383743 0.0002

ROA -0.102799 0.047718 -2.154303 0.0407

GROWTH -0.150078 0.071148 -2.109388 0.0447

PK -0.086467 0.038439 -2.249441 0.0332 R-squared 0.667432 Mean dependent var 0.269021

Adjusted R-squared 0.603476 S.D. dependent var 0.032155

S.E. of regression 0.020248 Akaike info criterion -4.794141

Sum squared resid 0.010660 Schwarz criterion -4.519315

Log likelihood 82.70625 Hannan-Quinn criter. -4.703044

F-statistic 10.43588 Durbin-Watson stat 1.382706

Prob(F-statistic) 0.000014

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil uji chow pada Tabel 4.10 terlihat bahwa probabilitas

cross-section F dan Chi-Square menunjukkan angka yang berbeda yaitu 0,0005

dan 0,0000. Hal tersebut nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan dengan α

(0,05) sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak Ha diterima, maka model yang

tepat untuk digunakan adalah menggunakan model Fixed Effect.

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

45

Hal ini tidak perlu dilakukan Uji Lagrange Multiplier untuk memilih

antara model Common Effect dan Random Effect karena yang terpilih adalah

model Fixed Effect, maka dilakukan uji selanjutnya yaitu Uji Hausman.

2. Uji Hausman

Uji hausman dilakukan untuk memilih antara Fixed Effect Model atau

Random Effect Model. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut:

H0 : menggunakan model random effect

Ha : menggunakan model fixed effect

Tabel 4.11

Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: EQ01 Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 19.848556 5 0.0013

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

DER 0.019194 0.028721 0.000151 0.4380 SIZE 0.015282 0.051134 0.000309 0.0414 ROA -0.005486 -0.079958 0.002154 0.1086

GROWTH 0.070665 -0.044921 0.001053 0.0004 PK 0.003220 -0.070764 0.001565 0.0615

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.902789 Mean dependent var 0.269021 Adjusted R-squared 0.841392 S.D. dependent var 0.032155 S.E. of regression 0.012806 Akaike info criterion -5.586600 Sum squared resid 0.003116 Schwarz criterion -4.991144 Log likelihood 102.3856 Hannan-Quinn criter. -5.389223 F-statistic 14.70421 Durbin-Watson stat 2.737824 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

46

Dari Tabel 4.11 uji Hausman menunjukkan bahwa nilai cross-section

random sebesar 0,0013 yang berarti probabilitas lebih kecil dari α (0,05). Hal ini

menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian model yang akan

digunakan dalam penelitian ini menggunakan Fixed Effect. Berdasarkan

Pengujian model estimasi diatas dengan uji Chow dan Uji Hausman, model Fixed

Effect merupakan model terbaik dibandingkan dengan model Common Effect.

4.2.5 Uji Hipotesis

1. Uji Kelayakan Model (Uji F Statistik)

Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews 10, berikut adalah hasil

dari uji F statistik:

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

47

Tabel 4.12

Hasil Uji F

Dependent Variable: CETR

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 09/20/19 Time: 07:19

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32

Linear estimation after one-step weighting matrix

Cross-section weights (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.157488 0.153723 1.024497 0.3185

DER 0.013583 0.009600 1.414771 0.1733

SIZE 0.012183 0.020075 0.606845 0.5511

ROA -0.003364 0.022184 -0.151660 0.8811

GROWTH 0.064189 0.029547 2.172422 0.0427

PK 0.009494 0.010679 0.889078 0.3851 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.950258 Mean dependent var 0.558150

Adjusted R-squared 0.918843 S.D. dependent var 0.440862

S.E. of regression 0.012527 Sum squared resid 0.002982

F-statistic 30.24785 Durbin-Watson stat 2.310752

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.901280 Mean dependent var 0.269021

Sum squared resid 0.003164 Durbin-Watson stat 2.707695

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Hasil uji F statistik adalah sebesar 14,70421 < 2,572 f tabel, F tabel

diperoleh dengan cara mencari V1 dan V2. V1 = k = 5, k=jumlah variabel

independent, V2 = n – k – 1 = 32 – 4 – 1 = 27. Untuk F hitung sebesar 14,70421 <

2,572 f tabel dan nilai probabilitas f statistic adalah 0,00 < 0,05 berarti Debt to

Equity Ratio (DER), Ukuran Perusahaan (SIZE), Return On Asset (ROA),

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

48

Pertumbuhan Penjualan (GROWTH), Proporsi Komisaris Independen (PK) secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Kompas100 periode 2015-2018.

2. Uji Determinasi

Nilai koefisien determinasi penelitian ini digunakan untuk

memprediksikan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Jika analisis yang digunakan regresi sederhana yang berarti hanya satu

variabel independen saja, maka yang digunakan adalah nilai R-square. Namun,

jika yang digunakan adalah metode regresi berganda yang memiliki variabel

independen lebih dari satu maka yang dilihat adalah nilai dari Adjusted R-square.

Dalam penelitian ini terdapat lima variabel independen, maka hasil uji koefisien

determinasi penelitian ini dilihat dari nilai Adjusted R-square

Tabel 4.13

Hasil Uji Determinasi

R-squared 0.950258

Adjusted R-squared 0.918843

S.E. of regression 0.012527

F-statistic 30.24785

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Pada Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai Adjusted R-square sebesar 0,918843 atau

91,88 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sekumpulan variabel independen

mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 0.918843 atau 91,88% dimana >

Page 57: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

49

0,5 maka sekumpulan variabel independen kuat dalam menjelaskan variabel

dependen dan signifikan. Sehingga terdapat 8,12% nilai variabel dependen yang

dipengaruhi oleh faktor diluar variabel independen dalam penelitian.

3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t-statistik)

Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji t, yaitu pengujian terhadap

variabel independennya secara masing-masing (parsial) apakah berpengaruh

terhadap variabel dependen nya. Nilai probibalitas t-hitung (statistik) lebih kecil

dari nilai signifikansi (0,05), maka dapat dikatakan model regresi layak untuk

digunakan. Apabila nilai probabilitas t-hitung (statistik) kurang dari nilai

signifikansi (0,05), maka variabel independennya memiliki pengaruh terhadap

variabel dependen nya. Sedangkan apabila nilai probabilitas t-hitung (statistik)

lebih dari nilai signifikansi (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel

independent nya tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen nya.

Page 58: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

50

Tabel 4.14

Hasil Uji t

Dependent Variable: CETR

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 09/20/19 Time: 07:19

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 8

Total panel (balanced) observations: 32

Linear estimation after one-step weighting matrix

Cross-section weights (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.157488 0.153723 1.024497 0.3185

DER 0.013583 0.009600 1.414771 0.1733

SIZE 0.012183 0.020075 0.606845 0.5511

ROA -0.003364 0.022184 -0.151660 0.8811

GROWTH 0.064189 0.029547 2.172422 0.0427

PK 0.009494 0.010679 0.889078 0.3851 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.950258 Mean dependent var 0.558150

Adjusted R-squared 0.918843 S.D. dependent var 0.440862

S.E. of regression 0.012527 Sum squared resid 0.002982

F-statistic 30.24785 Durbin-Watson stat 2.310752

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.901280 Mean dependent var 0.269021

Sum squared resid 0.003164 Durbin-Watson stat 2.707695

Sumber: Hasil Output Eviews 10

Page 59: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

51

Berdasarkan hasil uji t tersebut maka dapat dihasilkan interpretasi sebagai

berikut:

4.2.6 Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Leverage terhadap Tax Avoidance

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Leverage tidak berpengaruh

terhadap Tax Avoidance, dengan demikian H1 menyatakan Leverage berpengaruh

signifikan terhadap Tax Avoidance ditolak. Nilai Probabilitas yang dihasilkan oleh

variabel Debt To Equity Ratio (DER) sebesar 0,1733 > α (0,05), menunjukan

bahwa Debt To Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Namun

hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Ayuningtyas dan Sujana yang

menyatakan bahwa Leverage berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan hutang

untuk melakukan penghindaran pajak. Menurut Sugitha dan Supadhmi (2016)

mengatakan bahwa perusahaan menggunakan utang yang diperoleh untuk

keperluan investasi sehingga menghasilkan pendapatan di luar usaha perusahaan.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tax Avoidance

Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa Ukuran Perusahaan tidak

berpengaruh terhadap Tax Avoidance, dengan demikian H2 menyatakan Ukuran

Perusahaan berpengaruh terhadap Tax Avoidance ditolak. Nilai Probabilitas yang

dihasilkan oleh variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) sebesar 0,5511 > α (0,05),

menunjukkan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh Terhadap Tax Avoidance.

Namun hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Kurniasih dan Sari yang

Page 60: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

52

mengatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Tax Avoidance.

Menurut Oktamawati (2017) menyatakan semakin besar Ukuran Perusahaan maka

untuk menjaga citra perusahaan dimata publik pihak manajemen perusahaan akan

cenderung untuk tidak melakukan penghindaran pajak.

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance

Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap Tax Avoidance, dengan demikian H3 menyatakan Profitabilitas

berpengaruh terhadap tax Avoidance ditolak. Nilai Probabilitas yang dihasilkan

oleh variabel Return On Asset (ROA) sebesar 0,8811 > α (0,05), menunjukan

Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hasil ini konsisten

dengan penelitian Sugitha dan Supadhmi (2016) yang mengatakan bahwa

Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance.

4. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Tax Avoidance

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pertumbuhan Penjualan

berpengaruh terhadap Tax Avoidance, dengan demikian H4 menyatakan

Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Tax Avoidance diterima. Nilai

Probabilitas yang dihasilkan oleh variabel Pertumbuhan Penjualan (GROWTH)

sebesar 0,0427 < α (0,05), menunjukan bahwa Pertumbuhan Penjualan

berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hasil ini konsisten dengan penelitian

Dewinta dan Setiawan yang mengatakan bahwa Pertumbuhan Penjualan

berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Menurut Oktamawati (2017) mengatakan

bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi berarti

Page 61: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

53

memiliki kinerja yang baik dan laba perusahaan cenderung meningkat, sehingga

pembayaran pajaknya juga akan tinggi maka pihak manajemen akan melakukan

penghematan pajak.

5. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Tax Avoidance

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Proporsi Komisaris Independen

tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance, dengan demikian H5 menyatakan

Proporsi Komisaris Independen berpengaruh terhadap Tax Avoidance ditolak

Nilai Probabilitas yang dihasilkan oleh variabel Proporsi Komisaris Independen

(PK) sebesar 0,3851 > α (0,05), menunjukan bahwa Proporsi Komisaris

Independen tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hasil ini konsisten

dengan penelitian Ayuningtyas dan Sujana yang menyatakan bahwa Proporsi

Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Menurut

Annisa (2012) dalam Winata (2014) mengatakan bahwa semakin besar prosentase

variabel Proporsi Komisaris Independen dapat digunakan untuk melakukan

pengawasan dan pengendalian dalam sebuah perusahaan oleh direksi dan

manajemen sehingga keberadaan mereka tidak hanya formalitas belaka.

Page 62: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

75

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

Leverage, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan

Proporsi Komisaris Independen terhadap Tax Avoidance pada tahun 2015 – 2018,

maka dapat disimpulkan bahwa Leverage yang di proksikan dengan DER tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance, hal ini telihat dari nilai probabilitas nya

sebesar 0,1733 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Karena semakin tinggi

nilai leverage akan semakin tinggi biaya bunga dari utang pihak ketiga dan akan

mempengaruhi berkurangnya laba sebelum pajak perusahaan. Hasil ini konsisten

dengan hasil penelitian Sugitha dan Supadhmi yang menyatakan bahwa leverage

tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance, hal ini

terlihat dari nilai probabilitas nya sebesar 0,5511 dimana nilai tersebut lebih besar

dari 0,05. Karena semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin rendah

perusahaan melakukan tax avoidance. Hasil ini konsisten

Page 63: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

76

dengan penelitian Oktamawati yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance. Profitabilitas yang di proksikan dengan

ROA tidak berpengaruh terhadap tax avoidance, hal ini terlihat dari nilai

probabilitas nya sebesar 0,8811 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Karena

semakin rendah profitabilitas maka semakin tinggi tax avoidance artinya semakin

tinggi nilai ROA menyebabkan performa perusahaan bagus dengan begitu profit

juga akan tinggi sehingga akan mampu memenuhi modal kerja nya dan mampu

membayar pajaknya. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ayuningtyas dan Sujana

yang menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap tax avoidance, hal ini

terlihat dari nilai probabilitas nya sebesar 0,0427 dimana nilai tersebut lebih kecil

dari 0,05 artinya pertumbuhan penjualan perusahaan yang besar akan melakukan

tax avoidance, ini dikarenakan profit yang dihasilkan pun akan besar. Hasil ini

konsisten dengan penelitian Dewinta dan Setiawan yang mengatakan bahwa

pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap tax avoidance. Proporsi komisaris

independen tidak berpengaruh terhadap tax avoidance, hal ini terlihat dari nilai

probabilitas nya sebesar 0,3851 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. artinya

semakin banyak komisaris independen di dalam perusahaan maka pengawasan

manajemen akan lebih efektif. Hasil ini konsisten dengan penelitian Ayuningtyas

dan Sujana yang mengatakan bahwa proporsi komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance.

Page 64: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

77

5.2 Rekomendasi

Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang

dihadapi antara lain 1) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya

menggunakan Leverage diproksikan dengan Debt to Equity Ratio, Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Proporsi Komisaris

Independen; 2) Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar dalam

Kompas100 pada sektor manufaktur tahun periode 2015-2018; 3) Waktu dalam

penelitian ini relatif pendek yaitu hanya 4 periode saja dari tahun 2015-2018.

Berdasarkan keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan maka

direkomendasikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yaitu

dengan menggunakan variabel independen lain yang berbeda dengan variabel

penelitian ini, yang dapat mempengaruhi tax avoidance; dapat melakukan

penelitian pada seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tidak

hanya pada perusahaan yang terdaftar pada Kompas100; dapat memperpanjang

periode pengamatan untuk mendapat gambaran apakah hasil penelitian yang

didapat konsisten dengan penelitian-penelitian terdahulu.

Page 65: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

79

DAFTAR PUSTAKA

Arianandini, P., & Ramantha, I. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan

Kepemilikan Institusional Pada Tax Avoidance. Pengaruh Profitabilitas,

Leverage, Dan Kepemilikan Institusional Pada Tax Avoidance, 53(9),

1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 ISSN: 2302-

8556

Asri, I. A. T. Y., & Suardana, K. A. (2016). Pengaruh Proporsi Komisaris

Independen, Komite Audit, Preferensi Risiko Eksekutif Dan Ukuran

Perusahaan Pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi, 16(1), 72–100.

ISSN: 2302-8556

Ayuningtyas. N., & Sujana, I. (2018). Pengaruh Proporsi Komisaris Independen,

Leverage, Sales Growth, Dan Profitabilitas Pada Tax Avoidance. Pengaruh

Proporsi Komisaris Independen, Leverage, Sales Growth, Dan

Profitabilitas Pada Tax Avoidance, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 ISSN: 2302-8556

Basuki, A. T. dan Prawoto, N. (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian

Ekonomi & Bisnis : Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS. Depok: PT

Rajagrafindo Persada

Darmawan, I., & Sukartha, I. (2014). Pengaruh Penerapan Corporate Governance,

Leverage, Roa, Dan Ukuran Perusahaan Pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal

Akuntansi, 9(1), 143–161. ISSN: 2302-8556

Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Dewinta, I. A. R., & Setiawan, P. E. (2016). Pengaruh ukuran perusahaan, umur

perusahaan, profitabilitas, leverage, dan pertumbuhan penjualan terhadap

tax avoidance. E-Jurnal Akuntansi, 14, 1584–1615. Retrieved from

https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/16009 ISSN:2302-

8556

Dharma, I., & Ardiana, P. (2016). Pengaruh Leverage, Intensitas Aset Tetap,

Ukuran Perusahaan, Dan Koneksi Politik Terhadap Tax Avoidance. E-

Jurnal Akuntansi, 15(1), 584–613. ISSN: 2302-8556

Page 66: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

80

Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja Keuangan Panduan bagi Akademisi, Manajer,

dan Investor untuk menilai dan menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan.

Bandung: Alfabeta

Ghazali, I. dan Ratmono, D. (2013). Analisi Multivariat dan Ekonometrika:

Teori,Konsep dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Universitas

Diponegoro

Gujarati, D. N. dan Dwan, C. P. (2012). Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi 5.

Terjemahan Raden Carlos Mangunsong. Jakarta: Salemba Empat

Hanafi, M. dan Halim, A. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Hartono, J. (2007). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi ketiga.

Yogyakarta: BPFE

Hidayat, W. W. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Pertumbuhan

Penjualan Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal Riset Manajemen Dan

Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1), 19–26.

https://doi.org/10.36226/jrmb.v3i1.82 ISSN: 2581-2165

Ikatan Akuntan Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Pajak Terapan AB Terpadu.

Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia

Kurniasih, T., & Ratna Sari, M. (2013). Pengaruh Return on Assets, Leverage,

Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal

Pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, 18(1), 58–66. ISSN: 1410-

4628

Lestari, G. A. W., dan Putri, I. G. A. M. A. D. (2017). Pengaruh Corporate

Governance, Koneksi Politik, Dan Leverage Terhadap Penghindaran Pajak.

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.18.3., 18(3), 2028–2054. ISSN:

2302-8556

Mardiasmo. (2018). Perpajakan – Edisi Terbaru 2018. Yogyakarta: ANDI

Maharani, I., dan Suardana, K. (2014). Pengaruh Corporate Governance,

Profitabilitas, Dan Karakteristik Eksekutif Pada Tax Avoidance Perusahaan

Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi, 9(2), 525–539. ISSN: 2302-8556

Oktamawati, M. (2017). Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran

Perusahaan, Leverage, Pertumbuhan Penjualan, Dan Profitabilitas Terhadap

Tax Avoidance. Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran

Perusahaan, Leverage, Pertumbuhan Penjualan, Dan Profitabilitas

Terhadap Tax Avoidance, 4(30), 9–15. ISSN: 2541-5204

Page 67: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

81

Riyanto, B. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Negara. Yogyakarta: BPFE

Santi, F. Model Regresi Panel Data dan Aplikasi Eviews. (2019). Tersedia di

https://osf.io › preprints › inarxiv › download

Santoso, S. (2012). Statistik Parametik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum

Sarwono, J. (2016). Prosedur – Prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi

dan Tesis dengan Eviews. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Sudaryono. (2018). Metodelogi Penelitian. Cetakan kedua. Depok: Raja Grafindo

Persada.

Sugitha, I. M. Y. P., & Supadmi, N. L. (2013). Pengaruh Karakteristik Perusahaan

dan Beban Iklan pada Tindakan Penghindaran Pajak. Journal of Chemical

Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 ISSN: 2302-8556

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung:

Alfabeta.

Suwito, E., & Herawaty, A. (2005). Industrial type, size of the company,

company‟s profitability ratios, company‟s operating leverage ratios,

company‟s net profit margin, income smoothing. SNA VII Solo,

(September), 136–146.

Undang-Undang Pajak Penghasilan tentang Objek Pajak Penghasilan.

Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.

Winata, F. (2014). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance

Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Tax

& Accounting Review, 4 (1)(1), 1–11.

Page 68: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

82

LAMPIRAN

Page 69: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat

83

LAMPIRAN 1

Perhitungan Nilai Variabel

Kode Tahun C DER SIZE ROA Growth PK

GGRM 2015 0.25 0.67 7.80 0.10 0.08 0.50

2016 0.25 0.59 7.80 0.10 0.08 0.67

2017 0.26 0.58 7.82 0.12 0.09 0.67

2018 0.26 0.53 7.84 0.11 0.15 0.50

HMSP 2015 0.26 0.00 7.58 0.19 0.10 0.25

2016 0.25 0.00 7.63 0.00 0.07 0.40

2017 0.25 0.00 7.63 0.20 0.04 0.40

2018 0.25 0.00 7.67 0.29 0.08 0.33

ICBP 2015 0.27 0.62 7.42 0.11 0.06 0.50

2016 0.27 0.56 7.46 0.13 0.08 0.50

2017 0.32 0.56 7.50 0.11 0.04 0.50

2018 0.28 0.51 7.54 0.14 0.08 0.50

IDF 2015 0.35 1.13 7.96 0.04 0.01 0.38

2016 0.34 0.87 7.92 0.06 0.04 0.38

2017 0.33 0.88 7.95 0.06 0.05 0.38

2018 0.33 0.93 7.98 0.05 0.05 0.33

KMF 2015 0.25 0.67 7.54 0.08 0.08 0.40

2016 0.29 1.03 7.66 0.06 0.20 0.40

2017 0.26 1.37 6.79 0.05 0.05 0.33

2018 0.30 1.82 6.98 0.03 0.22 0.40

Kalbe 2015 0.24 0.02 7.14 0.15 0.03 0.50

2016 0.24 0.02 7.18 0.14 0.08 0.43

2017 0.24 0.02 7.22 0.14 0.04 0.43

2018 0.24 0.02 7.26 0.14 0.04 0.33

MYR 2015 0.24 1.18 7.05 0.11 0.05 0.40

2016 0.25 1.06 7.11 0.11 0.24 0.40

2017 0.25 1.03 7.17 0.11 0.13 0.40

2018 0.26 1.06 7.25 0.10 0.16 0.33

UNV 2015 0.25 2.26 7.20 0.39 0.06 0.80

2016 0.25 2.56 7.22 0.39 0.10 0.80

2017 0.25 2.66 7.28 0.39 0.03 0.80

2018 0.25 1.58 7.29 0.47 0.01 0.80

Page 70: LAPORAN AKHIR PENELITIAN...(2018;10) perlawanan terhadap pajak dibedakan menjadi perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan Pasif merupakan masyarakat yang pasif membayar pajak terdapat