070 Kab Tapanuli Tengah DP

25
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA HASIL PEMERIKSAAN ATAS PENYALURAN DAN PENERIMAAN DANA PERIMBANGAN (DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS) PADA PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI TENGAH DI PANDAN AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V PERWAKILAN BPK-RI DI MEDAN Nomor : /S/XVIII.MDN/12/2007 Tanggal : Desember 2007

description

dilihat ya

Transcript of 070 Kab Tapanuli Tengah DP

Page 1: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

PENYALURAN DAN PENERIMAAN DANA PERIMBANGAN (DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS)

PADA

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI TENGAH

DI

PANDAN

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V

PERWAKILAN BPK-RI DI MEDAN

Nomor : /S/XVIII.MDN/12/2007 Tanggal : Desember 2007

Page 2: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................. 1

BAB I GAMBARAN UMUM......................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM DANA PERIMBANGAN........................... 5

BAB III HASIL PEMERIKSAAN DANA PERIMBANGAN...................... 13

1. Rekening-Rekening Penerimaan Dana Perimbangan (DAU, DAK

dan DBH) Tidak Berdasarkan Ketetapan Sebagai Rekening

Penerimaan Dana Perimbangan.......................................................

13

2. Realisasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun Anggaran

2006 Sebesar Rp142.955.324,00 Merupakan Alokasi Tahun

Anggaran 2005................................................................................

15

3. Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Belum

Menerima Dana Alokasi Khusus Non Dana Reboisasi Tahun

Anggaran 2007 Sebesar Rp11.307.600.000,00..............................

17

4. Penerimaan Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus Tahun

Anggaran 2006 dalam Rekening Kas Daerah Tidak Sesuai

Ketentuan.........................................................................................

20

Page 3: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Ringkasan Eksekutif

Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) telah memeriksa Pengelolaan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2006 dan Semester I Tahun Anggaran 2007. Dana Perimbangan tersebut meliputi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Pemeriksaan dana perimbangan meliputi pemeriksaan proses penetapan alokasi, dasar pencairan, dan ketepatan sasaran, jumlah dan waktu penerimaan Tahun Anggaran 2006 dan 2007 posisi 30 Juni 2007 pada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. Pemeriksaan atas dana perimbangan bertujuan untuk menilai apakah rancangan dan implementasi pengendalian intern dalam proses penetapan data alokasi, pencairan dan penerimaan dana perimbangan telah memadai serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan dana perimbangan.

Hasil pemeriksaan atas pengelolaan dana perimbangan menunjukkan bahwa dasar penetapan alokasi DAU/DAK/DBH sudah valid, dasar pencairan DAU/DAK/DBH belum memadai serta penerimaan DAU/DAK/DBH belum tepat waktu. Adapun rincian pokok-pokok temuan pemeriksaan terkait dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dana Alokasi Umum

Rekening-rekening penerimaan dana perimbangan tidak berdasarkan ketetapan sebagai rekening penerimaan dana perimbangan

2. Dana Bagi Hasil

Realisasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam pada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp142.955.324,00 merupakan alokasi Tahun Anggaran 2005.

Page 4: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

2

3. Dana Alokasi Khusus

a. Pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Tengah belum menerima Dana Alokasi Khusus Non Dana Reboisasi Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp11.307.600.000,00

b. Penerimaan dana perimbangan Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2006 dalam rekening kas daerah Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah tidak sesuai ketentuan

BPK-RI menyarankan kepada Departemen Keuangan dan Pemerintah Daerah:

1. Bupati Tapanuli Tengah memerintahkan Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Tapanuli Tengah untuk menetapkan dalam surat keputusan kepala daerah rekening-rekening penerimaan dana perimbangan dan meningkatkan pengawasan atas rekening-rekening tersebut.

2. Bupati Tapanuli Tengah agar berkoordinasi dengan departemen terkait untuk mengetahui pagu Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam yang semestinya diterima Kabupaten Tapanuli Tengah serta proaktif meminta dana Bagi Hasil yang menjadi hak daerah.

3. Bupati Tapanuli Tengah agar segera memproses pencairan dana DAK yang telah menjadi hak daerah dalam pagu DIPA DAK Tahun Anggaran 2007 kepada KPPN Sibolga.

4. Bupati Tapanuli Tengah agar memerintahkan Kepala Bagian Keuangan selaku Kuasa Bendaharawan Umum Daerah untuk menetapkan rekening sendiri untuk masing-masing bidang yang digunakan untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran daerah yang dananya bersumber dari masing-masing bidang DAK.

Medan, Desember 2007 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Plt. KEPALA PERWAKILAN BPK-RI DI

MEDAN

WIDODO PRASETYO HADI, S.E., M.M. NIP. 240000932

Page 5: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

3

BAB I

GAMBARAN UMUM

1. Dasar Pemeriksaan

a. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

b. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia;

c. Rencana Kerja Tahunan (RKT) BPK-RI Tahun Anggaran 2007;

d. Rencana Kegiatan Pemeriksaan (RKP) BPK-RI Semester II TA 2007.

2. Standar Pemeriksaan

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan dalam Peraturan BPK

Nomor 1 Tahun 2007.

3. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai apakah rancangan dan implementasi

pengendalian intern dalam proses penetapan data alokasi, pencairan dan penerimaan

dana perimbangan telah memadai serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan

yang terkait dengan dana perimbangan.

4. Entitas yang Diperiksa

a. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Sibolga.

b. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah di Pandan.

5. Tahun Anggaran yang Diperiksa

Tahun Anggaran 2006 dan Semester I Tahun Anggaran 2007.

6. Metodologi Pemeriksaan

Pemeriksaan dana perimbangan meliputi perencanaan, pelaksanaan pemeriksaan di

lapangan, dan pelaporan. Dalam perencanaan pemeriksaan tersebut, pemeriksaan

dana perimbangan dilakukan pada tiga direktorat jenderal terkait, dhi. Ditjen.

Perimbangan Keuangan, Ditjen. Perbendaharaan, dan Ditjen. Anggaran pada

Kementerian Keuangan Pemerintah Pusat dan 240 pemerintah daerah atau 50%

Page 6: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

4

dari total pemerintah daerah.

Dalam pelaksanaan pemeriksaan lapangan, pemeriksaan lapangan dilakukan pada

KPPN untuk menilai data penyaluran dana perimbangan dan pemerintah daerah

untuk memeriksa penerimaan dana perimbangan serta menilai data-data

pendukung penetapan dana perimbangan pada instansi terkait seperti BPS, dan

sebagainya.

Dalam pelaporan pemeriksaan, pemeriksaan dana perimbangan melaporkan

berdasarkan temuan pemeriksaan dan komentar instansi yang diperoleh.

7. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan dimulai 10 sampai dengan 19 September 2007.

8. Batasan Pemeriksaan

a. Tidak termasuk dana otonomi khusus dan penyesuaian.

b. Tidak termasuk dana darurat.

c. Tidak termasuk penggunaan dana perimbangan.

Page 7: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

5

BAB II

GAMBARAN UMUM DANA PERIMBANGAN

1. Dasar Pemeriksaan

a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan

dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara

d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

f. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

g. Peraturan pelaksana terkait lainnya.

2. Pengertian Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka

pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan tersebut dibentuk untuk mendukung

pendanaan program otonomi. Dana perimbangan meliputi Dana Alokasi Umum

(DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH).

DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah yang

dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar-daerah

melalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah.

DAU suatu daerah ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal (fiscal gap) suatu

daerah, yang merupakan selisih antara kebutuhan daerah (fiscal need) dan potensi

daerah (fiscal capacity). Alokasi DAU bagi daerah yang potensi fiskalnya besar tetapi

kebutuhan fiskal kecil akan memperoleh alokasi DAU relatif kecil. Sebaliknya,

daerah yang potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan fiskal besar akan memperoleh

alokasi DAU relatif besar. Secara implisit, prinsip tersebut menegaskan fungsi DAU

sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal.

Page 8: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

6

DAK dimaksudkan untuk membantu membiayai kegiatan-kegiatan khusus pada

daerah tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional,

khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar

masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan

pembangunan daerah.

DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dibagihasilkan

kepada Daerah berdasarkan angka persentase tertentu. Pengaturan DBH dalam

Undang-undang ini merupakan penyelarasan dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun

1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000. Dalam Undang-undang ini dimuat

pengaturan mengenai Bagi Hasil penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29

Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 serta sektor

pertambangan panas bumi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 27

Tahun 2003 tentang Panas Bumi. Selain itu, dana reboisasi yang semula termasuk

bagian dari DAK, dialihkan menjadi DBH.

3. Penetapan dan Alokasi Dana Perimbangan.

a. Dana Bagi Hasil (DBH)

Penetapan alokasi DBH Pajak ditetapkan Menteri Keuangan sedangkan Menteri teknis

menetapkan daerah penghasil dan dasar penghitungan DBH Sumber Daya Alam setelah

berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri. Ketetapan menteri teknis tersebut

disampaikan kepada Menteri Keuangan untuk ditetapkan perkiraan alokasi DBH Sumber

Daya Alam untuk masing-masing daerah.

DBH PBB dibagi dengan imbangan 10% untuk Pemerintah dan 90% untuk daerah. DBH

PBB untuk daerah sebesar 90% dibagi dengan rincian 16,2% untuk provinsi yang

bersangkutan dan 64,8% untuk kabupaten/kota yang bersangkutan serta 9% untuk biaya

pemungutan. Bagian Pemerintah sebesar 10% dialokasikan kepada seluruh kabupaten dan

kota.

DBH BPHTB dibagi dengan imbangan 20% untuk Pemerintah dan 80% untuk daerah.

DBH BPHTB untuk daerah sebesar 80% dibagi dengan rincian 16% untuk provinsi yang

bersangkutan dan 64% untuk kabupaten/kota yang bersangkutan. Bagian Pemerintah

Page 9: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

7

sebesar 20% dialokasikan dengan porsi yang sama besar untuk seluruh kabupaten dan

kota.

DBH PPh WPOPDN dan PPh Pasal 21 dibagikan kepada daerah sebesar 20% dengan

rincian 8% untuk provinsi yang bersangkutan dan 12% kabupaten/kota dalam provinsi

yang bersangkutan.

DBH SDA yang terdiri dari Kehutanan, Pertambangan Umum, Perikanan, Pertambangan

Minyak Bumi, Pertambangan Gas Bumi, dan Pertambangan Panas Bumi dibagikan

dengan rincian sebagai berikut:

No DBH SDA Provinsi Kota/Kab Penghasil

Kota/Kab prov ybs

1 Kehutanan a. IIUPH 16 % 64 % b. PSDH 16% 32 % 32 % c. Dana Reboisasi 40% 2 Pertambangan Umum a. Land-rent 16 % 64 % b. Royalty 16% 32 % 32 % 3 Perikanan 80% dibagikan ke seluruh kota/kab 4 Pertambangan Minyak Bumi 3% 6% 6% 5 Pertambangan Gas Bumi 6% 12% 12% 6 Pertambangan Panas Bumi a. Setoran Bag Pemerintah 16% 32 % 32 % b. Iuran Tetap & Produksi 80% prorata

b. Dana Alokasi Umum

Alokasi DAU per daerah ditetapkan dengan Peraturan Presiden. Alokasi DAU tambahan

dengan Peraturan Menteri Keuangan. DAU dialokasikan untuk provinsi dan

kabupaten/kota. Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26% dari

Pendapatan Dalam Negeri Neto. Proporsi DAU antara provinsi dan kabupaten/kota

dihitung dari perbandingan antara bobot urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

provinsi dan kabupaten/kota.

DPOD memberikan pertimbangan atas rancangan kebijakan formula dan perhitungan

DAU kepada Presiden sebelum penyampaian Nota Keuangan dan RAPBN tahun

anggaran berikutnya. Menteri Keuangan melakukan perumusan formula dan

penghitungan alokasi DAU dengan memperhatikan pertimbangan DPOD. Menteri

Keuangan menyampaikan formula dan perhitungan DAU sebagai bahan penyusunan

RAPBN.

DAU untuk suatu daerah dialokasikan berdasarkan formula yang terdiri atas celah fiskal

dan alokasi dasar. Celah fiskal merupakan selisih antara kebutuhan fiskal dan kapasitas

Page 10: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

8

fiskal. Kebutuhan fiskal diukur dengan menggunakan variabel jumlah penduduk, luas

wilayah, Indeks Kemahalan Konstruksi, Produk Domestik Regional Bruto per kapita, dan

Indeks Pembangunan Manusia. Kapasitas fiskal diukur berdasarkan Pendapatan Asli

Daerah dan DBH. Alokasi dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil

Daerah.

c. Dana Alokasi Khusus

Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan ditetapkan

setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri

Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah.

Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada Menteri

Keuangan untuk melakukan penghitungan alokasi DAK. Penghitungan alokasi DAK

dilakukan melalui dua tahapan, yaitu penentuan daerah tertentu yang menerima DAK dan

penentuan besaran alokasi DAK masing-masing daerah. Penentuan daerah tertentu harus

memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

4. Anggaran dan Realisasi Penyaluran Dana Perimbangan.

Anggaran dan realisasi dana perimbangan yang disusun dan dikeluarkan Pemerintah

Pusat Tahun Anggaran 2006 dan Semester I Tahun 2007 adalah sebagai berikut: No. Uraian TA 2006 TA 2007 (s.d Semester I)

Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % 1. DAU 226.435.000.000,00 226.435.000.000,00 100,00 259.019.000.000,00 151.094.416.200,00 58,34 DAU 226.435.000.000,00 226.435.000.000,00 100,00 259.019.000.000,00 151.094.416.200,00 58,34 2. Dana Bagi Hasil 19.679.191.878,00 25.307.650.771,00 128,61 15.853.582.371,00 2.136.803.739,00 13,48 Bagi Hasil Pajak 19.034.898.688,00 24.696.069.249,00 129,75 15.247.456.877,00 2.013.605.770,00 13,21 PBB 16.239.540.210,00 21.900.710.771,00 134,86 13.547.238.938,00 787.218.768,00 5,81 BPHTB 1.556.690.662,00 1.556.690.662,00 100,00 168.960.000,00 613.883.826,00 363,33 PPh Pasal 21 1.138.883.901,00 1.138.883.901,00 100,00 1.390.161.719,00 612.503.176,00 44,06 WPOPDN 99.783.915,00 99.783.915,00 100,00 141.096.220,00 0,00 0,00 Bagi Hasil bukan

Pajak 644.293.190,00 611.581.522,00 94,93 606.125.494,00 123.197.969,00 20,33

PSDH 413.006.470,00 35.335.345,00 8,56 0,00 1.167.685,00 0,00 Landrent 83.286.720,00 143.768.503,00 172,62 78.239.040,00 0,00 0,00 Hasil perikanan 0,00 300.879.840,00 0,00 454.545.454,00 122.030.284,00 26,85 Pertamb. minyak 93.000.000,00 118.120.323,00 127,02 73.341.000,00 0,00 0,00 Pertambangan gas 55.000.000,00 13.477.511,00 24,51 0,00 0,00 0,00 3. DAK 25.100.000.000,00 25.100.000.000,00 100,00 37.692.000.000,00 0,00 0,00 DAK Pendidikan 6.580.000.000,00 6.580.000.000,00 100,00 11.779.000.000,00 0,00 0,00 DAK Kesehatan 5.670.000.000,00 5.670.000.000,00 100,00 7.922.000.000,00 0,00 0,00 DAK Infrastruktur 8.210.000.000,00 8.210.000.000,00 100,00 12.005.000.000,00 0,00 0,00 DAK bid. Kelautan 1.960.000.000,00 1.960.000.000,00 100,00 2.379.000.000,00 0,00 0,00 DAK Pertanian 2.380.000.000,00 2.380.000.000,00 100,00 2.932.000.000,00 0,00 0,00 DAK Lingk. hidup 300.000.000,00 300.000.000,00 100,00 675.000.000,00 0,00 0,00 Jumlah 271.214.191.878,00 276.842.650.771,00 102,10 312.564.582.371,00 153.231.219.939,00 49,03

Page 11: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

9

Perkembangan anggaran dan realisasi dana perimbangan dari Tahun Anggaran 2001

sampai dengan Tahun 2007 (Semester 1) dapat dilihat pada Grafik berikut ini:

Grafik Tren Anggaran Dana Perimbangan Per Tahun

0

50

100

150

200

250

300

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Jum

lah

(dlm

mily

ar ru

piah

)

DAUDAKBH PajakBH Bukan Pajak

Grafik Tren Realisasi DanaPerimbangan Per Tahun

0

50

100

150

200

250

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Jum

lah

(dlm

mily

ar ru

piah

)

DAUDAKBH PajakBH Bukan Pajak

Page 12: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

10

5. Komposisi Dana Perimbangan

Komposisi dana perimbangan tersebut dalam Tahun Anggaran 2006 dan semester I

Tahun Anggaran 2007 menunjukkan sebagai berikut: No. Uraian TA 2006 TA 2007 (s.d Semester I)

Anggaran Realisasi % DP Anggaran Realisasi % DP 1. DAU 226.435.000.000,00 226.435.000.000,00 81,80 259.019.000.000,00 151.094.416.200,00 98,61 2. Dana Bagi Hasil 19.679.191.878,00 25.307.650.771,00 9,15 15.853.582.371,00 2.136.803.739,00 1,40 Bagi Hasil Pajak 19.034.898.688,00 24.696.069.249,00 8,92 15.247.456.877,00 2.013.605.770,00 1,32 Bagi Hasil bukan

Pajak 644.293.190,00 611.581.522,00 0,22 606.125.494,00 123.197.969,00 0,08

3. DAK 25.100.000.000,00 25.100.000.000,00 9,07 37.692.000.000,00 0,00 0,00 Jumlah 271.214.191.878,00 276.842.650.771,00 100,00 312.564.582.371,00 153.231.219.939,00 100,00

Perkembangan realisasi masing-masing jenis dana perimbangan terhadap jumlah

realisasi dana perimbangan secara keseluruhan dari Tahun Anggaran 2001 s.d. Tahun

Anggaran 2006 dapat dilihat melalui diagram berikut:

Diagram Perbandingan Masing-Masing Jenis Dana Perimbangan Terhadap Total Realisasi Dana Perimbangan

0

20

40

60

80

100

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Pers

enta

se DAUDAKBH Pajak & Bukan Pajak

`

Page 13: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

11

6. Pengelolaan Dana Perimbangan

Pengelolaan dana perimbangan meliputi organisasi, kebijakan, pencatatan dan

pelaporan, prosedur, dan pengawasan dana perimbangan.

a. Organisasi

Struktur organisasi dan tugas serta fungsi perangkat daerah Kabupaten Tapanuli

Tengah telah diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli tengah Nomor

7 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Tapanuli Tengah.

Berdasarkan Perda tersebut, Organisasi Sekretariat Daerah dipimpin oleh

Sekretaris Daerah dibantu oleh tiga Asisten dan sebelas Kepala Bagian.

Penatausahaan Dana Perimbangan diselenggarakan oleh Bendaharawan Umum

Daerah (BUD) dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah yang terdiri dari tiga

Sub Bagian yaitu Sub Bagian Anggaran, Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi

serta Sub Bagian Perbendaharaan dan Gaji.

b. Kebijakan

Dalam rangka pengelolaan Dana Perimbangan, Pemerintah Daerah dengan

persetujuan DPRD Kabupaten telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 6

Tahun 2004 tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Daerah. Perda tersebut diikuti dengan Surat Keputusan Bupati

Tapanuli Tengah No.900-15/SK/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengelolaan Administrasi Keuangan Daerah.

Dalam pengelolaan dana perimbangan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah

belum sepenuhnya mengikuti kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat khususnya ketentuan/peraturan perUndang-undangan yang

mengatur tentang penetapan rekening-rekening penerimaan dana perimbangan

(DAU, DAK dan DBH) tidak berdasarkan ketetapan kepala daerah sebagai

rekening penerimaan dana perimbangan.

c. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan atas transaksi penerimaan dana perimbangan Tahun Anggaran 2006

dan semester I Tahun Anggaran 2007 belum sepenuhnya mengikuti ketentuan

yang berlaku, hal tersebut terbukti dengan adanya kesalahan-kesalahan dalam

Page 14: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

12

pengklasifikasian penerimaan Bagi Hasil PBB dengan Bagi hasil BPHTB dan

penerimaan dana darurat untuk penanganan pasca bencana dicatat sebagai

penerimaan Bagi Hasil PBB pada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah.

d. Prosedur

Prosedur Pengelolaan dana perimbangan pada Pemerintah Daerah Kabupaten

Tapanuli Tengah melalui penetapan Perpres untuk DAU dari data-data yang

diberikan oleh pemerintah daerah berdasarkan kebutuhan daerah.

Untuk Dana Bagi Hasil dan DAK ditetapkan melalui Peraturan Menteri

Keuangan untuk masing-masing DBH terkait dan DAK. Untuk DBH SDA

Menteri teknis menetapkan daerah penghasil dan dasar penghitungan DBH SDA

setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri. Ketetapan menteri teknis

tersebut disampaikan kepada Menteri Keuangan untuk ditetapkan perkiraan

alokasi DBH SDA untuk masing-masing daerah. Sedangkan realisasi dana

perimbangan yang dikelola daerah tercermin dalam laporan perhitungan APBD

setiap tahunnya.

e. Pengawasan

Peran Atasan Langsung Bendahara Umum Daerah (BUD) selaku pengelola

penerimaan dana perimbangan masih belum optimal dalam menjalankan

tugasnya dan Badan Pengawas Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah belum

pernah melakukan audit khusus terhadap penerimaan dana perimbangan yang

diperoleh masing-masing kabupaten.

Page 15: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

13

BAB III

HASIL PEMERIKSAAN DANA PERIMBANGAN

1. Rekening-rekening Penerimaan Dana Perimbangan (DAU, DAK Dan DBH) Tidak

Berdasarkan Ketetapan Sebagai Rekening Penerimaan Dana Perimbangan

Pemegang Kas Daerah atau Bendaharawan Umum Daerah (BUD) berfungsi untuk

melaksanakan tugas penerimaan, penyimpanan dan pembayaran untuk semua pendapatan

dan belanja daerah. BUD mengerjakan Buku Kas Umum (B-IX) untuk mencatat semua

penerimaan dan pengeluaran yang terjadi secara kronologis. Sedangkan untuk

menyimpan dana daerah yang berasal dari dana perimbangan yang dialokasikan kepada

daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, BUD

telah membuka rekening untuk menampung dana perimbangan pada Bank Sumut Cabang

Sibolga masing-masing sebagai berikut: No. Rekening

Koran Dana Perimbangan Nama

Pemegang Nama Bank

1. AC 2343 DAU Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga 2. AC 001 DBH PBB

DBH BPHTB DBH PPh Pasal 21 DBH WPOPDN DBH SDA Pertambangan DBH SDA Perikanan DBH SDA gas alam DBH SDA Kehutanan DBH SDA Minyak bumi DBH SDA Pertambangan DBH SDA Pertambangan

Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga

3. AC 009 DBH PBB Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga 4. AC 2680 DAK DR

DAK Non DR Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga

5. AC 3283 DAK Bid. Pendidikan Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga 6. AC 3284 DAK Bid. Kesehatan Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga 7. AC 3285 DAK Bid. Infrastruktur Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga 8. AC 3286 DAK Bid. Kelautan Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga 9. AC 3287 DAK Bid. Pertanian Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga 10. AC 3288 DAK Bid. Lingkungan hidup Bupati Tapteng PT Bank Sumut Cab. Sibolga

Hasil pemeriksaan atas rekening koran penerimaan dana perimbangan diketahui

pembukaan rekening kas daerah untuk menyimpan dan menempatkan dana perimbangan

untuk Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah pada rekening-rekening tersebut di atas

Page 16: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

14

ternyata belum ditetapkan dengan keputusan kepala daerah dan belum diberitahukan

kepada DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 tahun 2005 tentang dana

perimbangan pada Pasal 70 yang menyatakan sebelum ditetapkannya rekening kas

umum negara dan rekening kas umum daerah, penyaluran dana perimbangan

dilakukan melalui rekening bendaharawan umum negara/kas negara ke rekening kas

daerah.

b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman

pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara

penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah, pelaksanaan tata usaha

keuangan daerah dan penyusunan perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah pada Pasal 33 ayat (3) pembukaan rekening di bank sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dan diberitahukan kepada

DPRD.

Hal tersebut mengakibatkan penempatan dana perimbangan pada rekening-

rekening daerah tidak berdasarkan ketetapan dan pengawasan atas rekening-rekening

tersebut lemah.

Hal tersebut terjadi karena Bendaharawan Umum Daerah lalai mengajukan

pembukaan rekening-rekening penempatan dana perimbangan untuk ditetapkan dengan

keputusan kepala daerah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah menjelaskan bahwa rekening-

rekening penerimaan dana perimbangan (DAU, DAK dan DBH) memang belum

ditetapkan dengan surat keputusan kepala daerah sebagai rekening-rekening penerimaan

dana perimbangan, dan terhadap temuan tersebut akan menjadi perhatian sehingga

pengawasan atas rekening-rekening tersebut dapat lebih baik.

Page 17: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

15

BPK RI menyarankan agar Bupati Tapanuli Tengah memerintahkan Kepala

Bagian Keuangan untuk menetapkan dalam surat keputusan kepala daerah rekening-

rekening penerimaan dana perimbangan dan meningkatkan pengawasan atas rekening-

rekening tersebut.

2. Realisasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2006 Sebesar

Rp142.955.324,00 Merupakan Alokasi Tahun Anggaran 2005

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.

Dalam Tahun Anggaran 2006 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah memperoleh

alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) yang diperkirakan sebesar

Rp1.144.293.190,00. Dari alokasi tersebut dirinci berdasarkan sumber penerimaan

sebagai berikut:

No. Jenis DBH SDA Perkiraan Alokasi berdasarkan PMK

(Rp)

Anggaran APBD (Rp)

1. Provisi sumber daya hutan 413.006.470,00 200.000.000,002. Pertambangan umum/landrent 83.286.720,00 75.715.000,003. Hasil Perikanan 500.000.000,00 500.000.000,004. Pertambangan Minyak bumi 93.000.000,00 94.000.000,005. Pertambangan Gas Bumi 55.000.000,00 236.824.000,00 Jumlah 1.144.293.190,00 1.106.539.000,00

Hasil pemeriksaan atas penyaluran dan penerimaan DBH SDA Tahun Anggaran 2006

pada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah diketahui realisasi penerimaan DBH SDA

yang diterima kas daerah adalah sebesar Rp611.581.522,00 berdasarkan alokasi yang

telah ditetapkan sebagai berikut:

Page 18: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

16

No. Jenis DBH SDA Tgl Nota Kredit

Tgl diterima Di Rek. Kasda

Realisasi APBD (Rp)

1. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) 3 Jan 2006 3 Jan 2006 20.221.449,00 22 Juli 2006 22 Juli 2006 1.834.349,00 22 Juli 2006 22 Juli 2006 3.928.244,00 22 Des 2006 22 Des 2006 9.351.303,002. Pertambangan umum/landrent 3 Agus 2006 3 Agus 2006 59.188.075,00 29 Des 2006 29 Des 2006 79.320.496,00 29 Des 2006 29 Des 2006 5.259.932,003. Hasil Perikanan 2 Jan 2006 2 Jan 2006 118.805.631,00 22 Agus 2006 22 Agus 2006 69.918.558,00 16 Nop 2006 16 Nop 2006 69.305.470,00 16 Nop 2006 16 Nop 2006 42.850.181,004. Pertambangan Minyak bumi 15 Mei 2006 15 Mei 2006 22.902.642,00 4 Agus 2006 4 Agus 2006 14.615.262,00 31 Okt 2006 31 Okt 2006 29.490.932,00 20 Des 2006 20 Des 2006 51.111.487,005. Pertambangan Gas Bumi 31 Okt 2006 31 Okt 2006 6.166.823,00 20 Des 2006 20 Des 2006 7.310.688,00 Jumlah 611.581.522,00

Pemeriksaan lebih lanjut atas penerimaan DBH SDA Tahun Anggaran 2006 diketahui

sebagai berikut:

a. Dari realisasi DBH PSDH Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp35.335.345,00 ternyata

terdapat realisasi sebesar Rp24.149.693,00 merupakan bagian alokasi PSDH Tahun

Anggaran 2005 yang diterima dalam Tahun anggaran 2006.

b. Dari realisasi DBH Perikanan Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp300.879.840,00

ternyata terdapat realisasi sebesar Rp118.805.631,00 merupakan bagian alokasi DBH

perikanan Tahun Anggaran 2005 yang diterima dalam Tahun Anggaran 2006.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 14 tahun 2006 tentang penetapan

perkiraan alokasi DBH Kehutanan Tahun Anggaran 2006, dan PMK No. 5 tahun

2006 tentang penetapan perkiraan alokasi DBH Pungutan Hasil Perikanan Tahun

Anggaran 2006 yang menetapkan jumlah alokasi DBH SDA untuk Kabupaten/Kota

se-Indonesia Tahun Anggaran 006.

Page 19: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

17

b. Keputusan Menteri Keuangan No. 344/KMK.06/2001 tentang penyaluran dana

bagian daerah dari Sumber Daya Alam pada pasal 18 yang menyebutkan dana bagian

daerah disalurkan ke kas daerah secara triwulan sebagai berikut:

1) Penyaluran triwulan pertama pada bulan April

2) Penyaluran triwulan kedua pada bulan Juli

3) Penyaluran triwulan ketiga pada bulan Oktober

4) Penyaluran triwulan keempat pada bulan Desember

Kondisi tersebut mengakibatkan penerimaan DBH SDA Tahun Anggaran 2006

tidak merupakan alokasi yang sebenarnya sebesar Rp142.955.324,00 (Rp24.149.693,00 +

Rp118.805.631,00).

Hal ini disebabkan Departemen terkait pengelolaan dana bagi hasil Sumber Daya

Alam terlambat menyalurkan alokasi DBH SDA setiap tahunnya yang menjadi hak

daerah.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menjelaskan bahwa realisasi penerimaan

DBH SDA dalam Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp142.955.324,00

diterima pada tanggal 2 dan 3 Januari 2006, dan pihaknya hanya menunggu transfer dana

dari departemen terkait.

BPK RI menyarankan Bupati Tapanuli Tengah agar berkoordinasi dengan

departemen terkait untuk mengetahui pagu Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam yang

semestinya diterima Kabupaten Tapanuli Tengah dan proaktif meminta dana Bagi Hasil

yang menjadi hak daerah.

3. Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Belum Menerima Dana Alokasi

Khusus Non Dana Reboisasi Tahun Anggaran 2007 Sebesar Rp11.307.600.000,00

Dana Alokasi Khusus non Dana Reboisasi (DAK Non DR) dialokasikan untuk

membantu daerah mendanai kebutuhan fisik sarana dan prasarana dasar yang merupakan

Page 20: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

18

prioritas nasional di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur (jalan, irigasi, dan air

bersih), kelautan dan perikanan, pertanian, prasarana pemerintahan daerah, serta

lingkungan hidup.

DAK non DR disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum

Negara ke Rekening Kas Umum Daerah.

Dalam Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah memperoleh

alokasi DAK berdasarkan Surat Pengesahan DIPA DAK No. 0782.0-0787.0/070-

032/II/2007 tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp37.692.000.000,00 dan telah

menganggarkannya dalam APBD Tahun Anggaran 2007 pada pos pendapatan dana

perimbangan. Dari alokasi tersebut dirinci penggunaannya berdasarkan bidang sebagai

berikut:

a. Bidang pendidikan sebesar Rp11.779.000.000,00

b. Bidang kesehatan sebesar Rp7.922.000.000,00

c. Bidang Infrastruktur jalan sebesar Rp6.750.000.000,00

d. Bidang Infrastruktur irigasi sebesar Rp2.744.000.000,00

e. Bidang Infrastruktur air bersih sebesar Rp2.511.000,000,00

f. Bidang kelautan dan perikanan sebesar Rp2.379.000.000,00

g. Bidang pertanian sebesar Rp2.932.000.000,00

h. Bidang lingkungan hidup sebesar Rp675.000.000,00

Hasil pemeriksaan atas penyaluran DAK pada Pemerintah Kabupaten Tapanuli

Tengah diketahui sampai dengan semester I Tahun Anggaran 2007 Pemerintah

Kabupaten Tapanuli Tengah belum memperoleh DAK berdasarkan alokasi yang telah

ditetapkan.

Semestinya Berdasarkan DIPA DAK No. 0782.0-0787.0/070-032/II/2007 tanggal 31

Desember 2006, Pemerintah daerah telah dapat mengajukan Surat Perintah Membayar

Langsung (SPM-LS) Tahap I maksimum sebesar 30 % (tigapuluh persen) dari pagu

DIPA DAK kepada KPPN pada triwulan I.

Dengan demikian Pemerintah Daerah belum memperoleh dana DAK sampai dengan

semester I Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp11.307.600.000,00 (30% x

Rp37.692.000.000,00).

Page 21: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

19

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a. Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128 / PMK.07 / 2006 tanggal 15

Desember 2006 tentang penetapan alokasi dan pedoman umum pengelolaan Dana

Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2007 yang menetapkan jumlah alokasi DAK untuk

Kabupaten/Kota se-Indonesia.

b. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DAK Tahun Anggaran 2007

No. 0782.0 sampai dengan 0787.0/070-032/II/2007 tanggal 31 Desember 2006 pada

Bab III tentang rencana penarikan pengeluaran dan perkiraan penerimaan.

c. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-01/PB/2007 tentang Petunjuk

Teknis Pengesahan dan pencairan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dana

Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2007 pada Pasal 11 ayat:

(1) Berdasarkan DIPA DAK, pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji tagihan

kepada negara dan menandatangani SPM mengajukan Surat Perintah Membayar

Langsung (SPM-LS) Tahap I maksimum sebesar 30 % (tigapuluh persen) dari

pagu DIPA DAK kepada KPPN.

(2) SPM LS Tahap II dan selanjutnya dapat diajukan maksimal sebesar 30% dari

pagu DIPA DAK, apabila sisa DAK pada Rekening Kasda DAK tahap

sebelumnya maksimal 10 % dari jumlah dana DAK yang telah dicairkan melalui

KPPN (prosentase perbandingan jumlah kolom 12 dengan jumlah kolom 6 pada

isian formulir Daftar Penggunaan DAK, maksimal 10%).

Hal tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah belum dapat

menggunakan dana DAK s.d. semester I Tahun Anggaran 2007 sebesar

Rp11.307.600.000,00 untuk membiayai kebutuhan fisik, sarana, dan prasarana dasar yang

merupakan prioritas nasional pada masing-masing bidang yang telah ditetapkan.

Hal ini disebabkan Bupati selaku pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji

tagihan kepada negara dan menandatangani SPM terlambat mengajukan Surat Perintah

Membayar Langsung (SPM-LS) Tahap I maksimum sebesar 30 % (tigapuluh persen) dan

Tahap II maksimum sebesar 30 % (tigapuluh persen) dari pagu DIPA DAK kepada

KPPN.

Page 22: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

20

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah membenarkan sampai dengan semester I

Tahun Anggaran 2007 Pemda Tapanuli Tengah belum menerima Dana DAK.

BPK RI menyarankan Bupati Tapanuli Tengah agar segera memproses pencairan

dana DAK yang telah menjadi hak daerah dalam pagu DIPA DAK Tahun Anggaran 2007

kepada KPPN Sibolga.

4. Penerimaan Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2006 dalam

Rekening Kas Daerah Tidak Sesuai Ketentuan

Dalam Tahun Anggaran 2006 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah

memperoleh alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) berdasarkan pagu Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) DAK No. 0019.0-0024.0/070.03/II/2006 tanggal 31

Desember 2005 sebesar Rp25.100.000.000,00 dan telah dianggarkan dalam APBD Tahun

Anggaran 2006 pada pos pendapatan dana perimbangan dalam jumlah yang sama. Dari

alokasi tersebut dirinci penggunaannya berdasarkan bidang sebagai berikut:

a. Bidang pendidikan memperoleh alokasi sebesar Rp6.580.000.000,00

b. Bidang kesehatan memperoleh alokasi sebesar Rp5.670.000.000,00

c. Bidang infrastruktur jalan memperoleh alokasi sebesar Rp5.290.000.000,00

d. Bidang infrastruktur irigasi memperoleh alokasi sebesar Rp1.430.000.000,00

e. Bidang infrastruktur air bersih memperoleh alokasi sebesar Rp1.490.000.000,00

f. Bidang kelautan dan perikanan memperoleh alokasi sebesar Rp1.960.000.000,00

g. Bidang pertanian dan peternakan memperoleh alokasi sebesar Rp2.380.000.000,00

h. Bidang lingkungan hidup memperoleh alokasi sebesar Rp300.000.000,00

DIPA DAK ditetapkan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing bidang

dan setiap DIPA DAK hanya memuat kegiatan untuk satu bidang.

DAK hanya dapat dipergunakan untuk membiayai kebutuhan fisik, sarana, dan prasarana

dasar yang merupakan prioritas nasional pada masing-masing bidang. DAK tidak dapat

dipergunakan untuk membiayai belanja administrasi umum, biaya penyiapan kegiatan

Page 23: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

21

fisik biaya penelitian, biaya pelatihan, biaya perjalanan pegawai daerah, dan lain-lain

biaya umum sejenis.

Hasil pemeriksaan atas penyaluran dan penerimaan DAK pada Pemerintah

Kabupaten Tapanuli Tengah diketahui penempatan dana DAK pada rekening kas daerah

digabung pada satu rekening pada Bank Sumut Cabang Sibolga dengan No. Ac. 2680.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan

Nomor Per- 69/PB/2006 tentang petunjuk teknis pengesahan dan pencairan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2006 pada

Bab I pasal 1 yang menyatakan Rekening Kas Daerah yang menampung dana DAK yang

selanjutnya disebut Rekening Kasda DAK adalah rekening Pemerintah Daerah yang

dibuka untuk masing-masing bidang, digunakan untuk menampung seluruh penerimaan

dan pengeluaran daerah yang dananya bersumber dari masing-masing bidang DAK.

Hal tersebut mengakibatkan pemerintah daerah akan mengalami kesulitan dalam

proses pembukuan serta pencataan mutasi dan saldo akhir dana yang digunakan untuk

pelaksanaan kegiatan masing-masing bidang yang dibiayai dari dana DAK Tahun

Anggaran 2006.

Bendaharawan Umum Daerah belum menetapkan rekening sendiri untuk masing-

masing bidang yang digunakan untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran

daerah yang dananya bersumber dari masing-masing bidang DAK.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah membenarkan penerimaan dana

perimbangan DAK Tahun Anggaran 2006 hanya ditampung dalam satu rekening, dan

terhadap temuan tersebut akan menjadi perhatian dimasa mendatang dan menetapkan

rekening penerimaan DAK untuk masing-masing bidang.

Page 24: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

22

BPK RI menyarankan Bupati Tapanuli Tengah agar memerintahkan Kepala

Bagian Keuangan selaku Kuasa Bendaharawan Umum Daerah untuk menetapkan

rekening sendiri untuk masing-masing bidang yang digunakan untuk menampung seluruh

penerimaan dan pengeluaran daerah yang dananya bersumber dari masing-masing bidang

DAK.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 25: 070 Kab Tapanuli Tengah DP

Lampiran 1

AnggaranNo. Jenis DP TA 2001 TA 2002 TA 2003 TA 2004 TA 2005 TA 2006

1. Dana Alokasi Umum 105.449.740.000 122.530.000.000,00 129.090.000.000,00 134.817.000.000,00 153.475.000.000,00 226.435.000.000,002. Dana Alokasi Khusus 709.335.000 0,00 6.734.402.000,00 12.210.000.000,00 12.571.380.010,00 25.100.000.000,003. DBH Pajak 6.400.091.000 7.994.163.000,00 11.018.640.809,00 13.534.378.344,00 13.534.378.344,00 19.034.898.688,004. DBH Non Pajak 25.000.000 382.632.000,00 2.547.814.896,00 2.547.813.000,00 2.547.813.000,00 644.293.190,00

Jumlah 112.584.166.000 130.906.795.000,00 149.390.857.705,00 163.109.191.344,00 182.128.571.354,00 271.214.191.878,00

Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Rata-rata Persentase2001-2002 2002-2003 2003-2004 2004-2005 2005-2006 Kenaikan/Penurunan

18.322.629.000,00 18.484.062.705,00 13.718.333.639,00 19.019.380.010,00 89.085.620.524,00 16,27 14,12 9,18 11,66 48,91 20,03

RealisasiNo. Jenis DP TA 2001 TA 2002 TA 2003 TA 2004 TA 2005 TA 2006

1. Dana Alokasi Umum 105.449.740.000 123.337.181.250,00 129.090.000.000,00 134.817.000.000,00 153.475.000.000,00 226.435.000.000,00 2. Dana Alokasi Khusus 709.335.000 248.752.000,00 6.781.472.000,00 12.210.000.000,00 12.390.000.000,00 25.100.000.000,00 3. DBH Pajak 8.729.283.085,00 9.135.358.477,00 12.533.382.363,00 17.035.600.666,00 15.884.742.694,00 24.696.069.249,00 4. DBH Non Pajak 693.305.336,65 826.360.058,00 1.554.720.775,61 851.623.043,00 707.025.338,00 611.581.522,00

Jumlah 115.581.663.421,65 133.547.651.785,00 149.959.575.138,61 164.914.223.709,00 182.456.768.032,00 276.842.650.771,00

Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Rata-rata Persentase2001-2002 2002-2003 2003-2004 2004-2005 2005-2006 Kenaikan/Penurunan

17.965.988.363,35 16.411.923.353,61 14.954.648.570,39 17.542.544.323,00 94.385.882.739,00 15,54 12,29 9,97 10,64 51,73 20,03

DAFTAR ANGGARAN DAN REALISASI DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 2001 S.D 2006