Perkembangan peserta didik 5

11
F. LEMBARAN KERJA 3-3 1. Definisi Konsep Di bawah ini terdapat sejumlah konsep seperti yang telah anda pelajari dalam Modul 3 Unit 3 ini. Buatlah definisikan atau jelaskan dengan kata-kata anda sendiri secara singkat, padat, dan tepat (concise) pada tempat yang telah disediakan. 1. Yang dimaksud dengan strategi dalam konteks belajar mengajar ialah Jawab : suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan 2. Ultimate goal ialah Jawab : Tujuan akhir dari suatu proses belajar mengajar. 3. Peranan TIK dalam strategi belajar-mengajar ialah Jawab : memberikan gambaran karakteristik perubahan-perubahan yang diharapkan (intended outcomes) terjadi pada saat berakhirnya kegiatan belajar- mengajar. 4. Entering behavior ialah Jawab : hasil perubahan belajar itu dimanifestasikan dalam perubahan perilaku dan peribadi baik secara material-substansional, struktural fungsional maupun secara behavioral. 5. Stimulus response learning ialah Jawab : termasuk kedalam operan or instrumental condition atau belajar dengan trial and error. Misal proses belajra bahasa pada kanak-kanak 6. Concept learning atau belajar konsep ialah Jawab : siswa belajar mengidentifikasikan persamaan-persamaan karakeristik dari sejumblah pola-pola S-R tersebut.

Transcript of Perkembangan peserta didik 5

Page 1: Perkembangan peserta didik 5

F. LEMBARAN KERJA 3-3

1. Definisi Konsep

Di bawah ini terdapat sejumlah konsep seperti yang telah anda pelajari dalam

Modul 3 Unit 3 ini. Buatlah definisikan atau jelaskan dengan kata-kata anda

sendiri secara singkat, padat, dan tepat (concise) pada tempat yang telah

disediakan.

1. Yang dimaksud dengan strategi dalam konteks belajar mengajar ialah

Jawab : suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan

2. Ultimate goal ialah

Jawab : Tujuan akhir dari suatu proses belajar mengajar.

3. Peranan TIK dalam strategi belajar-mengajar ialah

Jawab : memberikan gambaran karakteristik perubahan-perubahan yang

diharapkan (intended outcomes) terjadi pada saat berakhirnya kegiatan belajar-

mengajar.

4. Entering behavior ialah

Jawab : hasil perubahan belajar itu dimanifestasikan dalam perubahan perilaku

dan peribadi baik secara material-substansional, struktural fungsional maupun

secara behavioral.

5. Stimulus response learning ialah

Jawab : termasuk kedalam operan or instrumental condition atau belajar dengan

trial and error. Misal proses belajra bahasa pada kanak-kanak

6. Concept learning atau belajar konsep ialah

Jawab : siswa belajar mengidentifikasikan persamaan-persamaan karakeristik

dari sejumblah pola-pola S-R tersebut.

Page 2: Perkembangan peserta didik 5

7. Rule learning ialah

Jawab : belajar membuat generalisasi, hukum-hukum, maksudnya siswa belajar

mengadakan kombinasi dari berbagai konsep (pengertian) dengan mengoperasikan

kaidah-kaidah logika formal sehingga siswa dapat membuat konklusi (kesimpulan).

8. Problem solving ialah

Jawab : siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah (memberikan respon

terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi

problematika), dengan menggunakan berbagai rule yang telah dikuasainya.

9. Enquiry-discovery approach ialah

Jawab : mencari dan menemukan sendiri maksudnya dalam sistem belajar ini,

guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuknya yang final. Siswalah yang

diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan

menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.

10. Expository approac ialah

Jawab : dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah di

persiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak

dan mencernanya secara teratur dan tertib.

11. Mastery learning atau perinsip belajar tuntas ialah

Jawab : waktu yang diperlukan oleh siswa untuk mencapai taraf penguasaan

bahan secara memandai seperti yang ditetapkan (norma; criterion), di samping

sebagai indikator peramal taraf penguasaan yang akan di capai siswa setelah

menjalani proses belajar pada waktu yang lamanya telah disediakan.

12. Humanistic education ialah

Jawab : membantu siswa agar ia sanggup mencapai perujudan dirinya sesuai

dengan kemampuan dasar dan keunikan yang dimilikinya.

13. Tutorial sistem ialah

Jawab : suatu sistem pengajaran siswa secara lebih intesif.

Page 3: Perkembangan peserta didik 5

14. individual study ialah

Jawab : Metode belajar dengan kelompok siswa tunggal atau siawa bekerja

individual saja.

15. Classroom teaching yaitu

Jawab : metode belajar yang besar kelompok belajar mungkin berkisar antara

20-40 orang

16. Lecture method (metode ceramah) yaitu

Jawab : metode Ceramah merupakan suatu cara belajar-mengajar di mana bahan

disajikan oleh guru secara monologue sehingga pembicaraan lebih bersifat satu

arah.

17. Program instruction (pengajaran berprograma) ialah

Jawab : merupakan bentuk metode belajar-mengajar yang fundamental. Yang

paling esensi dari metode ini, ialah siswa belajar diharapkan dengan tugas atau

pertanyaan dalam bentuk pernyataan atau uraian singkat.

18. Summative evaluation (evaluasi sumatife) ialah

Jawab : Metode pelaksanaan evaluasi yang dilakukan setelah berakhirnya

kegiatan belajar-mengajar, atau sering juga kita kenal dengan istilah lain, yaitu

post test.

19. Criterion referenced evaluation ialah

Jawab : atau PAP = penilaian acuan patokan, merupakan cara mempertimbangkan

taraf keberhasilan siswa dengan memperbandingkan prestasi yang dicapainya

dengan kriteria yang telah ditetapkan lebih dahulu.

20. Standard deviation (simpangan baku) ialah

Jawab : Evaluasi belajar- mengajar maka guru akan dapat mengevaluasi taraf

keberhasilan, baik hasil (produk) maupun proses belajar- mengajar yang

dilakukannya beserta siswa- siswanya, dengan menetapkan angka batas lulus yang

berada di daerah misalnya antara +0,25 dan -0,25 dengan asumsi bahwa mean

(rata- rata) berada pada titik 0 (nihil).

Page 4: Perkembangan peserta didik 5

2. Aplikasi Konsep

Sejumblah konsep di bawah ini pun telah kita pelajari dalam Unit 3 Modul 3 ini.

Carilah pasangan dari setiap konsep itu yang anda pandang tepat dari

pernyataan-pernyataan yang tersedia dengan jalan menuliskan kode (huruf A, B,

C dan seterusnya) dari konsep tersebut di depan nomor pernyataan yang sesuai

pada tempat yang disediakan.

Konsep

A. feedback (umpan balik) L. verification

B. learning experience M. Metode diskusi

C. objective in mind N. Metode ceramah

D. entering behavior O. Pengjaran berprogram

E. learning readiness P. Evaluasi formatif

F. verbal association Q norm reference evaluation

G. discriminating learning R. Passing grade

H. generalization S. Multy method

I. resitasi T. Belajar mandiri

J. sistem pengajaran modul U. Evaluasi reflektif

K. self actualization (realization)

Pernyataan

(K) 1. Sebelum mengajar, Pak Ain selalu memikirkan jenis-jenis

kegiatan apa kiranya yang senyogianya dilakukan siswanya nanti.

Sumber-sumber apa yang dipergunakan serta bagaimana kiranya

kegiatan itu dilakukan dan bahan serta sumber itu diorganisasikan

sehingga menunjang terhadap pencapaian tujuan belajar-mengajar.

Page 5: Perkembangan peserta didik 5

(B) 2. Guru yang sudah berpengalaman seperti Pak Iyeng itu, tidak

selamanya membuat rumusan-rumusan tujuan instruksional secara

terperinci setiap kali hendak mengajar, namun hal itu tidaklah

berarti bahwa proses kegiatan belajar-mengajar yang

diselenggarakan itu tanpa tujuan tertentu.

(S) 3. Pak Rahmat mengetahui bahwa ada sebagian siswa yang suka

menjawab secara terka-terkaan saja terhadap soal-soal yang

disusun dalam bentuk Salah-Benar. Untuk mendapatkan nilai bersih

(net score) dari terkaan itu, maka ia menetapkan bahwa jumblah

butir soal yang dijawab benar harus dikurangi dengan jumblah butir

soal yang dijawab salah.

(F) 4. Dengan berulang kali berlatih, Dia terampil sekali menghubungkan

kata-kata yang dibaca atau didengarnya sehingga merupakan

kalimat-kalimat yang mengandung arti tertentu.

(V) 5. Setelah terkumpul angka-angka nilai pekerjaan siswa dalam

pelajaran Matematika yang baru saja diajarkannya, kemudian pak

Abin menghitung angka nilai rata-rata kelasnya yang ternyata hanya

mencapai angka 5,25. Padahal, ia mengharapkan nilai minimal 6.00.

atas dasar hasil evaluasi tersebut, ia akan telaah kembali

kemungkinan faktor yang menyebabkan kelemahan, baik pada

tujuan, bahan, maupun metode.

(E) 6. Semalaman Tintin berulang kali berpidato kepada benda-benda

yang ada di kamarnya sendiri. Waktu ditanya ibunya, ia menyatakan

bahwa besok ditugaskan untuk menceritakan kembali di depan kelas

kepada teman-temanya tentang pahlawan Walter Monginsidi, yang

harus dibaca lebih dahulu dari salah stu buku sejarah indonesia.

(I) 7. Dari berbagai kepustakaan, Taufiq mendapatkan informasi yang

oleh orang-orang telah dipandangnya sebagai salah satu Hukum atau

dalil dalam Fisika, yaitu barang logam kalau dipanaskan akan memuai.

Untuk mendapatkan kepastian, maka diambilnya beberapa logam

kemudian dipanaskanya. Berdasarkan percobaan itu barulah ia

menyakini kebenaran informasi tadi.

Page 6: Perkembangan peserta didik 5

(R) 8. Kalu pak Rohman sudah menetapkan bahwa hanya siswa yang

dapat mencapai nilai 6 yang dapat dinyatakan lulusdalam mata

pelajaran Matematika yang diajarkannya, dapat di pahami apabila

banyak siswa yang tidak lulus karena pada umumnya mereka hanya

mendapat prestasi sekitar angka 5.

(M) 9. Untuk memberikan kesempatan pada siswa belajar memecahkan

masalah Pak Surnya tidak seperti biasanya menceramahkan tentang

bagaimana caranya memecahkan suatu masalah, tetapi menampilkan

secara singkat contoh sebuah masalah, kemudian siswa dibagi ke

dalam beberapa kelompok dengan ditugaskan merumuskan dan

mencari alternatif pemecahannya. Pak Surnya hanya bertindak

sebagai orang sumber atau pengarah, kalau diperlukan.

(G) 10. Dengan diberikan sejumblah bola mainan yang warna warni,

Dadan yang sudah masuk TK sangat asik memilih, memisahkan,

kemudian mengumpulkan bola-bola tersebut menurut jenis-jenis

warnanya yang serupa atau mirip atu sama lainnya.

(Q) 11. Untuk keperluan diagnostik, ada baiknya kita membandingkan

prestasi belajar individual siswa dengan temannya satu sama lain.

sebagai ukuran perbandingan yang lebih tepat untuk keperluan ini

ialah angka nilai rata-rata prestasi kelompok siswa yang

bersangkutan

(D) 12. Kalu dengan proses belajar kita harapkan pengetahuan,

pengalaman, dan keterampilan siswa bertambah dari apa yang telah

mereka miliki, alangkah tepatnya guru mendeteksi disposisi perilaku

siswa, sebelum mereka menjalani proses belajar dengan program

daan bahan yang baru

(P) 13. Sudah menjadi kebiasaan bagi Pak Udi memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada siswanya pada setiap selesai menjelaskan bagian

demi bagian dari keseluruhan uraiannya, dengan maksud untuk

menilai sejauh mana uraian itu dipahami atau tidaknya oleh para

siswa.

(H) 14. Banyak siswa yang terjebak masuk ke dalam kelas seenaknya,

karena mengira tidak ada guru di dalamnya: mereka tertarik oleh

Page 7: Perkembangan peserta didik 5

siswa-siswa lain yang sedang asik mendiskusikan kemungkinan-

kemungkinan cara mengatasi banjir yang sering melanda nusantara

ini. Padahal Pak Umar, Guru Geografi juga duduk berdampingan

dengan para siswanya. Ia hnya berbicara sewaktu-waktu saja

sebagai penasihat atau orang sumber. Pak Umar mengharapkan para

siswanya dapat mengembangkan kreativitasnya dan merealisasikan

dirinya seoptimal mungkin.

(T) 15. Pak Nana menyadari bahwa prestasi belajar antara lain

dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di pihak para

siswa sendiri . oleh karena itu, ia menyusun bahan pelajaran kedalam

satuan-satuan kecil yang bermakna. Kemudian ditulisnya lembaran

tugas serta lembaran kerjanya untuk setiap satuan bagan tadi dan

diberikan kepada siswa secara individual, sehingga setiap siswa

dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatanya masing-

masing.

(L) 16. Meskipun jumblah siswa SLTA itu 20 orang, hanya untuk minggu

pertama dan terakhir selama satu semester itu kegiatan belajar

berjalan. Kegiatan dalam minggu-minggu lainnya setiap siswa

berkonsultan secara perseorangan saja tatkala menerima tugas dan

menyerahkan pekerjaannya kepada gurunya, Pak Sulaiman, yang

selalu siap setiap hari ditemui diruang kerjanya.

(J) 17. Pak Cece selalu memberitahukan kepada para siswanya tentang

bahan-bahan yang harus disiapkan dan harus dipelajari menjelang

pelajaran minggu yang akan datang. Dengan cara demikian, siswa

datang dikelas sudah mengetahui tujuannya, bahannya dan kegiatan

yang akan dilakukannya disertai motivasi dan kesiapan mental untuk

belajar.

(N) 18. Dalam menghadapi siswa sebanyak 300 orang di aula sekolahnya

untuk menguraikan tentang makna Haru Sumpah Pemuda, Pak Udin

Guru PMP, sangat tepat menyiapkan bahannya secara tertulis dan

sistematis, di sertai dengan beberapa ilustrasi singkat dan kongkret

dan sewaktu-waktu digunakan juga gambaran-gambaran sebagai alat

bentuknya.

Page 8: Perkembangan peserta didik 5

(O) 19. Pak Ametembuh mencoba menggunakan teknik penulisan baru

untuk membantu para mahasiswanya mempelajari administrasi

pendidikan secara mandiri. Pembacanya dihadapkan dengan tugas

atau pertanyaan yang dengan cara tertentu akan segera mengetahui

jawabannya. Kalau jawanan benar, siswa dapat melanjutkan pada

pertanyaan/tugas berikutnya. Tetapi kalau jawanannya itu kurang, ia

harus mengerjakan tugas lainnya sampai diperoleh jawaban yang

tepat.

(C) 20. Di dalam peraktiknya jarang sekai suatu bahan pelajaran dapat

di ajarkan hanya dengan menggunakan metode mengajar tunggal.

Oleh karena itu, dalam mengajar PMP, Pak NU’man kedang-kadang

berceramah, berdiskusi atau memberikan tugas resitasi kepada

para siswa di kelasnya yang berumblah 30 orang.

3. Gambaran, Ulasan, dan Analisis Keritik terhadap Beberapa Konsep Utama

1. Coba anda gambarkan secara skematik suatu strategi evaluasi PBM yang

menggunakan pre-post test design! Jelaskan untuk tujuan-tujuan evaluasi yang

bagaimanakah desain itu tepat di pergunakan.

Jawab :

Evaluasi sumatif (post test) digunakan dilakuakn apabial kita hanya

bermaksud mengetahui tahap perkembangan terakhir dari tingkat

pengetahuan atau penguasaan belajar (mastery learning) yang telah

tercapai oleh siswa.

Evaluasi Formatif digunakan apabila kita menghendaki umpan-balik secara

(immediate feedback), kelemahan- kelemahan dari proses belajar itu

dapat segera diperbaiki sebelum terlanjur dengan kegiatan lebih lanjut

yang mungkin akan lebih merugikan baik bagi siswa maupun bagi guru

sendiri.

Evaluasi Reflektif (pre-test) digunakan untuk mendapatkan indicator atau

informasi awal tentang kesiapan (readiness) siswa dan disposisi (keadaan

taraf penguasaan) bahan atau pola-pola perilaku siswa sebagai dasar

penyusunan persiapan rencana kegiatan belajar- mengajar dan peramalan

tingkat keberhasialan.

Page 9: Perkembangan peserta didik 5

Evaluasi teknik kombinasi bertujuan penggunaan model dilaksanakan

evaluasi ini apabila kita ingin mengetahui taraf keefektivan proses

belajar- mengajar yang bersangkutan.

2. Coba anda gambarkan pula secara skematik katagori belajar menurut Gagne

itu secara hierarki?

Berikan ulasan anda dari segi dan penggunaannya di dalam praktik!

Jawab :

Tipe I: Signal Learning (belajar

signal atau tanda, isyarat)

Tipe VII: Rule Learning ( belajar

membuat generalisasi, hukum-

hukum)

Tipe VI: Concept Learning (belajar

konsep dan pengertian )

Tipe V: Discrimination learning

(belajar mengadakan perbedaan)

Tipe III: Chaining (mempertautkan )

dan tipe IV: verbal Association

(asosiasi verbal)

Tipe II: Stimulus- Respons learning

(belajar stimulus- respons, sambut

rangsangan)

Kategori

belajar

Tipe VIII: Problem solving ( belajar

memecahkan masalah )

Page 10: Perkembangan peserta didik 5

Ulasan dari skematik tersebut adalah:

Tipe I signal learning (belajar signal atau tanda, isyarat) yaitu signal learning

dapat di definisikan sebagai proses penguasaan pola dasar perilaku yang bersifat

involunter (involuntary) (tidak disengaja dan didasari tujuannya).

Tipe II Stimulus- Respouns Learning (belajar stimulus- respouns, sambut

rangsang) yaitu proses belajar bahasa pada kanak-kanak.

Tipe III Chaining (mempertahankan) dan tipe IV: Verbal Association (asosiasi

verbal) yaitu dalam proses III berkenaan dengan aspek-aspek perilaku

psikomotorik. Sedangkan tipe IV berkenaan degan aspek- aspek belajar

verbal,secara internal pada diri siswa harus sudah terkuasai sejumlah satuan-

satuan pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal.

Tipe V Discrimination learning (belajar mengadakan perbedaan) yaitu prosesnya

siswa telah mempunyai kemahiran melakukan chaining dan association serta

memilikim kekayaan pengalaman (pola- pola satuan S-R)

Tipe VI Concept Learning (belajar konsep, pengertian) yaitu proses belajar

mengindentifikasikan persamaan- persamaan karakteristik dari sejumlah pola-

pola S-R itu.

Tipe VII Rule Learning (belajar membuat generalisasi , hukum-hukum) yaitu

proses belajar yang mengadakan kombinasi dari berbagai konsep (pengertian)

dengan mengoperasikan kaidah- kaidah logika formal (induktif, deduktif, analisis,

sintesis, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas).

Tipe VIII problem Solving (belajar memecahkan masalah) yaitu pada tingkat ini

siswa belajar mermuskan dan memecahkan masalah (memberikan respouns

terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi

problematik)

3. Bandingkan pendekatan PBM berdasarkan teori inquiry-discovery approach

dengan teori expository? Bagai mana komentar anda meninjaunya dari segi

keperluan praktik penggunaannya?

Jawab :

Page 11: Perkembangan peserta didik 5

kalaw teori inquiry-discovery approach guru hanya menyajikan bahan pelajaran

tidak Dalam bentuknya yang final. Siswalah yang diberikan kesempatan untuk

mencari dan menemukannya sendiri.

Sedangkan teori expository guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah

dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga siswa tinggal

menyimak dan mencernanya.

Menurut saya lebih bagus teori inquiry-discovery approach karena siswa bisa

lebih kreatif menemukan berbagai sumber dan pastinya lebih banyak

pengetahuan yang di dapatnya.

4.Menurut pendapat anda adakah hubungan antara teori Mastery Learning

dengan sistem Pengajaran Modul (SPM) atau sistem mengajar berprogram?

Coba jelaskan lebih lanjut, seandainya dalam pandangan anda memang ada

kaitannya?

Jawab :

ia ada kaitanya sama-sama terprogram dan pasti materi yang di sampikan akan

tersampaikan semua cuman belum tentu siswa menguasainya atau mencernanya

semua.