PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

21
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL -Perekonomian dua sektor -Fungsi Konsumsi -Fungsi Tabungan -Fungsi Investasi Kesenjangan ( Gap) Perekonomian tiga sektor Pengeluaran Pemerintah Perekonomian empat sektor Fungsi Eksport dan Import Djodi Setiawan,S.E Universitas Bale Bandung

description

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL. - Perekonomian dua sektor -Fungsi Konsumsi -Fungsi Tabungan -Fungsi Investasi Kesenjangan ( Gap) Perekonomian tiga sektor Pengeluaran Pemerintah Perekonomian empat sektor Fungsi Eksport dan Import Djodi Setiawan,S.E Universitas Bale Bandung. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Page 1: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

-Perekonomian dua sektor

-Fungsi Konsumsi

-Fungsi Tabungan

-Fungsi Investasi

Kesenjangan ( Gap)

Perekonomian tiga sektor

Pengeluaran Pemerintah

Perekonomian empat sektor

Fungsi Eksport dan Import

Djodi Setiawan,S.E

Universitas Bale Bandung

Page 2: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Perekonomian Dua Sektor

Perekonomian dua sektor disebut juga perekonomian tertutup sederhana, karena perekonomian diasumsikan tertutup terhadap perdagangan luar negeri atau international, sedangkan sederhana maksudnya adalah perekonomian ini diasumsikan tanpa adanya campur tangan pemerintah.

Dalam hal in produsen menghasilkan barang/ jasa ang akan do konsumsi oleh konsumen.

Page 3: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Alur Kegiatan Perekonomian Dua Sektor Gambar 3.1. Alur kegiatan Perekonomian dua sektor

Produsen Konsumen

Barang dan Jasa

Pembayaran untuk jasa faktor produksi

Pembayaran untuk barang dan jasa

Sewa bunga, upah, laba

Page 4: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Pengeluaran Ekonomi Dua Sektor

1. Pendekatan Pengeluaran ( Expenditure Approach )Dengan pendekatan pengeluaran, Pendapatan Nasional dalam keseimbangan ( Ye)

tercapai pada saat :

Y = C + I Y = Pendapatan Nasional

C = Konsumsi

I = Investasi

2. Pendekatan Injeksi kebocoran ( Injection-

Leakages)Dengan pendekatan injeksi kebocoran ini, keseimbangan tercapai pada saat

jumlah tabungan sama dengan Investasi

I = Investasi , S = Saving

Y = C + I

I = S

Page 5: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Lanjutan..

Investasi akan memperbesar kapasitas perekonomian dengan menimbulkan efek pada bertambahnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.

Apabila masyarakat ingin menabung atau memegang uangnya, maka ini berdampak sebalikna yaitu mengurangi akumulasi modal dalam perekonomian.

Sehingga kedua pendekatan ini, baik pendekatan pengeluaran maupun pendekatan injeksi kebocoran akan menghasilkan nilai pendapatan nasional pada keseimbangan yang sama ( equilibrium).

Page 6: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Fungsi Konsumsi

Menurut Keynes, ada hubungan antara konsumsi dan pendapatan, dimana hubungan tersebut bersifat positif, karena semakin besar pendapatan maka semakin besar pula pengeluaran konsumsi.

Hubungan antara fungsi konsumsi (C ), pendapatan disposible ( Yd) dan Tabungan ( S) dapat dilihat pada kurva 3.1

Pendapatan Net Saving (+),

Dissaving (-)

Pengeluaran Konsumsi

24.000 -110 24.110

25.000 0 25.000

26.000 +150 25.850

27.000 +400 26.600

28.000 +760 27.240

29.000 +1.170 27.830

30.000 +1.640 28.360

Page 7: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Kurva 3.1 Kurva Konsumsi Menurut Keynes

Dari rumus diatas, dapat dikatakan bahwa besarnya pengeluaran konsumsi (C ) salah satunya dipengaruhi oleh Pendapatan konsumen ( Y), sehingga dapat dituliskan :

Selanjutnya secara matematis, fungsi knsumsi dapat dituliskan sebagai berikut :

dengan C = Pengeluaran konsumsi

C0 = Konsumsi otonom

c = hasrat mengkonsumsi marginal

Yd = tingkat pendapatan disposible ( Yd = Y- Tx + Tr )

C = f(Yd)

C = Co + c Yd

Page 8: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Keterangan rumus

Co merupakan konsumsi otonom (autonomous consumption), yaitu besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan konsumen sebesar nol atau tanpa adanya pendapatan. ( walau tanpa pendapatan, konsumen harus tetap melakukan konsumsi karena konsumen harus tetap memtertahankan hidupnya)

adapun dana untuk hal tersebut : - menjual asset - mengambil tabungan - berhutangAkan tetapi suatu saat,semua sumber tersebut akan habis dan akan tiba saatnya pendapatan akan mencapaiEquilibrium.

Y = C

Page 9: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Hasrat Konsumsi Marginal (Marginal Propensity to Consume) Hasrat melakukan konsmsi marginal ( marginal propensity to consume ) yang

disimbolkan dengan c atau MPC, merupakan besarnya tambahan konsumsi (C), hal ini sebagai akibat dari kenaikan pendapatan (Y). (lihat kurva 3.2 )

Semakin mendekati 1, maka semakin besar pula proporsi pendapatan yang digunakan untuk menambah konsumsi. Misal MPC = 0.8, berarti setiap ada tambahan pendapatan 1 Juta Rupiah, maka 800ribu untuk menambah konsumsi.

MPC = C , dimana MPC< 1

Page 10: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Fungsi Tabungan

Fungsi tabungan ( S) atau saving merupakan sisa pendapatan yang tidak dibelanjakan oleh konsumen atau secara matematis dapat di rumuskan sebagai berikut

Atau dapat rumuskan sebagai berikut :

S = Y - C

Y = C + S

Page 11: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

lanjutan

Besarnya pendapatan merupakan jumlah yang dikeluarkan untuk konsumsi ditambah dengan jumlahyang ditabung, atau secara matematis dapat diuraikan lebih lanjut seperti dibawah ini :

Keterangan : S = besarnya tabungan

-Co = tabungan otonom

1-c = hasrat menabung marginal

Y = tingkat pendapatan

Karena C = C0 + c YMaka S = Y – (Co + cY ) S = Y – Co – c Y S = -Co + Y – cY

S= -Co + ( 1-c ) Y

Page 12: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

lanjutan

-Co yang merupakan tabungan otonom, yaitu besarnya tabungan pada saat pendapatan konsumen sebesar nol. Perlu diingat, tanpa pendapatan konsumen tidak mngkin dapat menabung,sehingga besarnya tabungan otonom pasti negatif (karena danana digunakan unuk konsumsi ). Hasrat manabung marginal ( Marginal prpensit to save ) yang di simbolkan dengan ( 1-c ) atau MPS merupakan besarnya tambahan tabungan S sebagai akibat dari kenaikan pendapatan ( Y ).

Karena MPC = C dimana MPC , 1 , maka MPS = 1- MPC, maka MPS + MPC = 1

Y

MPS = S , dimana 0 < MPS < 1Y

Page 13: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Fungsi Investasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi, diantaranya yaitu tingkat suku bunga.Dalam teori pendapatan nasional, variable investasi diasumsikan sebagai variable eksogen yaitu variable yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variable lain diluar variable investasi itu sendiri. Sedangkan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan variable endogen atau variable yang nilainya dipengaruhi oleh variable lain diluar variable konsumsi dan tabungan yaitu pendapatan. Karena investasi merupakan variable eksogen, maka persamaana dapat ditulis :

I = Io

Page 14: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Kesenjangan (Gap) Untuk melihat ada ata tidaknya kesenjangan (gap), dapat dilihat dari sisi permintaan

dan penawaran. Apabila permintaan sama dengan penawaran maka perekonomian dalam keadaan stabil. Dari sisi permintaan tergambar dari besarna pengeluaran masyarakat yang ada dalam perekonomian tersebut (Yeq). Dari sisi penawaran tercermin dari kemampuan perekonomian dalam berpoduksi dengan menggunakan kapasitas yang ada atau dalam kondisi full employment. (Yfe). Seperti halnya dalam teori inflasi apabila permintaan lebih besar daripada penawaran maka akan terjadi kenaikan harga atau inflasi sehingga perekonomian mengalami kesenjangan inflasi (inflationary gap). Sebaliknya apabila penawaran melebihi permintaan maka akan terjadi penurunan harga (deflationary gap)

Gap = (1/kE)x Y = ((1/1)/(1-c))xYSehingga Ga= MPS x Y

Dimana Y = selisih dari Yfe dan Yeq

Page 15: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Perekonomian tiga sektor

Perekonomian Tiga Sektor sering disebut juga perekonomian terttup, maksudnya dalam perekonomian ini diasumsikan tertutup terhadap perdagangan internasional sehingga tidak ada kegiatan eksport dan import. Berbeda dengan perekonomian dua sektor, dalam perekonomian tiga sektor telah memasukkan unsur pemerintah, hal ini tercermin dari adanya :

1. Pajak (tax)

Pajak Tetap ( Lump-sum tax)

Pajak Proporsional (built in stabilizer) 2. Transfer (transfer pament)

Pajak Tetap adalah pajak yang besarnya tidak tergantung pada besarnya

pendapatan. Tx = To Pajak Proporsional besarnya merupakan proporsi tertentu dari tingkat pendapatan.

Semakin besar pendapatan maka makin besar proporsi pajak pendapatannya.

Tx = To + tY

Page 16: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Perekonomian Tiga Sektor

Gambar 3.2.Alur Melingkar Kegiatan Perekonomian Tiga Sektor

Konsumen Pemerintah Produsen

Tabungan rumah tangga -------Pengeluaran Investasi

Pengeluaran KonsumsiPengeluaran Pemerintah

Pendapatan disposible nominal ( nilai output-pajak)

Pajak

Page 17: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Pengeluaran Pemerintah Seperti halnya investasi, dalam teori pendapatan nasional, variable pengeluaran

pemerintah (G) merupakan variable yang bersifat eksogen ( exogeneus variable ), yaitu variable yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variable lain diluar variable investasi itu sendiri. G = Go

Pendekatan Pengeluaran pendapatan nasional keseimbangan (Y) dihitung dengan cara menjumlahkan pelaku ekonomi, yaitu pengeluaran konsumen (konsumsi), pengeluaran produsen (investasi) dan pengeluaran pemerintah

Y = C + I + G

Pendekatan Injeksi kebocoran Keseimbangan dari sisi pengeluaran ( E) dan pendapayan ( Y) dapat juga dituliskan

E = C + I + G Y = C + Tx + S-Tr Keseimbangan tercapai pada saat pengeluaran sama dengan pendapatan yaitu : Y = E

C + Tx + S – Tr = C + I + G S + Tx – Tr = I + G S + Tx = I + G + Tr S – I = G – Tx +Tr

Page 18: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

lanjutan Dalam hal ( S-I ) merupakan surplus sektor swasta dan G – Tx +Tr merupakan defisit

anggaran belanja.Sehingga keseimbangan tercapai apabila surplus sektor swasta sama dengan defisit anggaran belanja. Rumus tersebut akan menghasilkan perhitungan pendapatan nasional pada keseimbangan dama dengan rumus Y = C + I + G.

Fungsi konsumsi untuk perekonomian tiga sektor yaitu : C = Co + cYd C = pengeluaran konsumsi Co = konsumsi otonom C = hasrat mengkonsumsi marginal Yd = pendapaan disposible

Pendapatan disposible (disposible income) adalah besarnya pendapatan setelah dikurangi pajak (Tx) dan ditambah dengan Transfer (Tr) atau secara matematis dapat dituliskan :

Pajak Tetap Yd = Y – Tx + Tr Pajak Proporsional Yd = Y –(To + tTx) + Tr

Page 19: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Perekonomian Empat Sektor

Perekonomian empat sektor disebut perekonomian terbuka (open economy). Karena telah terbuka untuk perdagangan dengan negara lain dalam bentuk eksport dan import barang dan jasa, serta ada peranan pemerintah.

PNB(Nilai Barang & Jasa

Barang yang diproduksi

PengeluaranAgregat

Perusahaan( Investasi)

Pemerintah (Konsumsi)

Internasional(net export)

Rumah Tangga(Konsumsi)

Page 20: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Fungsi ExportFungsi Export merupakan variable eksogen bagi pemerintah, pada hal sebenarnya

Fungsi Export sangat berpengaruh pada keadaan tingkat pendapatan nasional,

cadangan devisa.

Persamaan fungsi Export dapat dituliskan X = Xo

Fungsi ImportFungsi import dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :

1. Import otonom atau import yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variable lain :

M = Mo

2. Import yang nilainya dipengaruhi oleh tingkat pendapatan

M = Mo + mY M = besarnya import

Mo= import otonom (besarnya import pada saat pendapatan nol)

m = marginal propensity to impot (MPM)

Page 21: PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

lanjutan

Apabila kenaikan import (M) sebagai akibat dari kenaikan pendapatan (Y) dapat

dihitung dengan rumus

MPM = M/Y

Menurut pendekatan pengeluaran nasional keseimbangan dihitung dengan cara

menjumlahkan pengeluaran seluruh pelaku ekonomi yaitu pengeluaran konsumen (konsumsi),

pengeluaran produsen (investasi) dan pengeluaran pemerintah serta export.

Y = C + I G + ( X – M)

Keterangan

C = Konsumsi

I =Investasi

G =Pengeluaran pemerintah

X = Export

M = Import