Performance Management pada Organisasi Sektor Publik ...
Transcript of Performance Management pada Organisasi Sektor Publik ...
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 1
Review dan Analisis
Performance Management pada Organisasi
Sektor Publik: Review dan Analisis
Oleh:
Daeng M. Nazier & Indah Umiyati
Abstrak
Artikel ini bertujuan menganalisis variabel kontinjensi
terkait dengan Public Sector Performance Management
(PSPM) yang telah diteliti pada penelitian sebelumnya.
Dengan dilakukan review dan analisis ini diharapkan bisa
diketahui perkembangan konsep dan praktik
performance management pada organisasi sektor publik
serta yang hal yang bisa dilakukan untuk penelitian
selanjutnya. Literatur review dilakukan terhadap 26
penelitian PSPM dari database jurnal proquest dan
science direct. Review atas penelitian PSPM
menunjukkan bahwa domain ilmu terkait PSPM berada
dalam ruang lingkup ilmu administrasi publik. Negara
yang paling banyak diteliti terkait PSPM adalah di US
dan Eropa. Review atas penelitian PSPM menunjukkan,
teori yang paling banyak digunakan dalam penelitian
PSPM adalah economic theory dan behavioral theory.
Dengan metode yang digunakan adalah penelitian
kualitatif berupa survey dan studi kasus. Beberapa
variable kontinjensi yang telah diteliti pada penelitian
PSPM serta hal yang dapat dilakukan untuk penelitian
selanjutnya juga dibahas dalam artikel ini.
2 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
1. Pendahuluan
Salah satu upaya yang bisa dilakukan sebuah
organisasi dalam mengawasi kinerjanya agar sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan dan mengetahui
posisi strategis dari organisasi adalah melalui evaluasi
kinerja (Hoque, 2006). Evaluasi kinerja dilakukan
melalui performance measurement system, yang dalam
kerangka yang lebih komprehensif dikenal sebagai
performance management. Pada organisasi swasta (baca:
perusahaan), segala upaya strategis dilakukan untuk
mencapai bottom line berupa profit perusahaan serta
mempertahankan going concern. Sehingga performance
management pada ujungnya diupayakan untuk mencapai
bottom line tersebut yang pada akhirnya adalah
kesejahteraan dari pemegang saham (shareholders).
Berbeda dengan organisasi swasta, aktifitas
organisasi sektor publik ditujukan untuk memberikan
pelayanan kepada para beneficiary. Sehingga bottom line
dari organisasi sektor publik bukanlah profit melainkan
kepuasan dari beneficiary. Pada sekitar tahun 1980an
banyak praktisi dari organisasi swasta yang mengkritik
organisasi publik karena tidak efisien dan efektif. Hal ini
menyebabkan tranformasi dari mulai desentralisasi dan
privatisasi sampai kepada pengembangan aktifitas
berdasarkan tujuan (goal-driven) dan organisasi
berorientasi pelanggan (Helden, 2005). Merespon
perubahan ini (Hood, 1995), banyak teknik manajemen
swasta yang diterapkan pada organisasi publik yang
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 3
Review dan Analisis
kemudian dikenal dengan New Public Management
(NPM).
Munculnya NPM ini berimplikasi pada
meningkatnya perhatian terhadap output dan outcome
dari tatakelola dan pengendalian pada organisasi sektor
publik (Modell, 2009). Hal ini menyebabkan penelitian
mengenai peranan Performance Management semakin
meningkat (Helden, 2005). Domain penelitian yang
kemudian dikenal sebagai Public Sector Performance
Management (PSPM) menjadi salah satu tema penelitian
yang paling terkenuka dan relevan dalam bidang ilmu
administrasi dan manajemen publik (Helden and
Reichard, 2013).
Dengan banyaknya penelitian mengenai PSPM,
banyak review dilakukan atas penelitian tersebut. Salah
satu kerangka teori yang dominan digunakan dalam
penelitian PSPM adalah institutional theory (Model,
2009). Persfektif ini memperluas pemahaman mengenai
PSPM tidak sekedar mengenai permasalahan teknik atau
instrument dari sebuah system untuk mengukur dan
mempengaruhi pencapaian tujuan dari sebuah organisasi
dengan mempertimbangkan faktor social dan politik yang
berhubungan dengan praktik tersebut. Selain itu,
penelitian contingency-based adalah jenis penelitian yang
sering digunakan dalam penelitian PSPM (Helden dan
Reichard, 2013). Namun bukti empiris yang mendukung
penelitian contingency-based ini belum konsisten.
4 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
Helden (2005) melakukan review atas literatur
mengenai peranan akuntansi manajemen dalam
transformasi pada organisasi sektor publik. Artikel ini
mencoba melakukan literatur review dari penelitian
PSPM dengan menggunakan kerangka dari Helden
(2005) Selain itu, penelitian contingency-based adalah
jenis penelitian yang sering digunakan dalam penelitian
PSPM (Helden dan Reichard, 2013). Namun bukti
empiris yang mendukung penelitian contingency-based
ini belum konsisten. Bertolak dari penelitian Helden dan
Reochard (2013) artikel ini mencoba menganalisis
variabel kontinjensi terkait dengan PSPM yang telah
diteliti pada penelitian sebelumnya.
Dengan dilakukan review dan analisis ini
diharapkan bisa diketahui perkembangan konsep dan
praktik performance management pada organisasi sektor
publik serta yang hal yang bisa dilakukan untuk
penelitian selanjutnya.
2. Desain Review
Artikel ini mengkhususkan review dan analisis
pada organisasi sektor publik dan dibatasi pada pada
penelitian performance management. Artikel terkait
penelitian PSPM dicari berdasarkan kata kunci
“performance management in public sector” pada data
base jurnal proquest dan science direct.
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 5
Review dan Analisis
Helden (2005) menggunakan kerangka dari Shields
(1997) dengan mengklasifikasikan penelitian berdasarkan
objek penelitian, topik, teori, metode penelitian dan hasil.
Berdasarkan kerangka dari Helden (2005), artikel ini
mencoba mereview penelitian PSPM berdasarkan
kategori sebagai berikut:
Objek penelitian
Dua jenis kelompok penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini. Pertama, berdasarkan jenis
organisasi sektor publik, misalnya pemerintah pusat,
pemerintah daerah, lembaga pelayanan seperti rumah
sakit dan pendidikan. Kedua, berdasarkan negara yang
menjadi objek penelitian.
Teori
Klasifikasi teori yang digunakan untuk melakukan
review dibagai sebagai berikut: teori ekonomi (yang
menunjukkan teori ekonomi konvensional seperti market-
based thinking, teori transaction cost dan agency theory),
teori organisasi, neo-institutional sociology (NIS) dan
teori lain (teori sosiologi, critical theory, old institutional
theory).
Klasifikasi teori diatas merupakan teori umum
yang menjadi level pertama dalam klasifikasi. Teori lain
yang lebih spesifik seperti NPM dan manajamen stratejik
masuk ke dalam level klasifikasi kedua. Apabila artikel
yang di review tidak secara eksplisit menyebutkan teori
6 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
yang digunakan maka di kelompokkan ke dalam “no
theory”.
Metode penelitian
Review atas metode penelitian yang digunakan
dikelompokkan ke dalam kategori sebagai berikut: teori,
analisis matematis, survey, case/field research, archival
research, simulasi dan eksperimen. Apabila sebuah artikel
tidak menggunakan metode penelitian diatas dan hanya
menggunakan deskripsi umum mengenai perubahan
organisasi, peraturan, ekonomi dan pengembangan aspek
keuangan maka artikel tersebut akan dikelompokkan ke
dalam metode penelitian deskriptif. Apabila
memungkinkan maka akan dikelompokkan ke dalam
literature review. Kemudian apabila artikel tersebut hanya
menggambarkan mengenai perkembangan pada
organisasi sektor publik tertentu, metode penelitiannya
akan dikelompokkan ke dalam reflection.
Hasil
Klasifikasi hasil penelitian mengadopsi tingkat
adopsi NPM dari Pollit (2002) dalam Helden (2005)
dimana variable NPM disesuaikan menjadi performance
management sesuai dengan tujuan artikel ini, yaitu:
1. Discourse yaitu ketika konsep performance
management organisasi swasta diduga bisa
meningkatkan pengadaan dan pemberian pelayanan
pada organisasi sektor publik (kinerja organisasi
sektor publik).
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 7
Review dan Analisis
2. Decisions, merujuk pada instrument atau inovasi
teknik performance management.
3. Pratices, yaitu bagaimana teknik performance
management digunakan dalam sektor publik termasuk
faktor kontekstual dan organisasi yang diduga dapat
mempengaruhi penggunaan teknik tersebut.
4. Impacts, yaitu dampak aplikasi dari performance
management, misalnya meningkatkan kinerja
organisasi, efisiensi dan efektifitas.
Untuk artikel yang bersifat contingency-based
research kemudian diidentifikasi variable kontinjensi
dari PSPM yang pernah diteliti dalam penelitian
sebelumnya.
3. Performance Management System
Peformance Management didefinisikan sebagai
proses dalam menetapkan tujuan, memilih strategi untuk
mencapai tujuan, membuat keputusan dengan tepat dan
mengukur dan memberi reward untuk kinerja yang telah
dilakukan (Verbeten, 2008).
Faktor-faktor yang bisa berdampak pada keberhasilan
adopsi dan aplikasi PSPM adalah
(Fryer et al., 2009):
- Menyelaraskan antara performance managemet
system dengan system yang sedang berjalan dan
strategi dari organisasi.
8 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
- Komitmen kepeminpinan
- Budaya organisasi berupa cara pandang dalam
meningkatkan dan mengidentifikasi kinerja yang baik
- Keterlibatan stakeholder
- Pengawasan, umpan balik, komunikasi dan
pembelajaran berkelnjutan dari hasil yang diperoleh.
Penerapan performance management system di
sektor publik menuntut organisasi publik untuk
berperilaku lebih strategis misalnya dengan menetapkan
visi organisasi dan membudayakannya (Adcroff dan
Willis, 2005).
Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam
implementasi PSPM diantaranya (Adcroff dan Willis,
2005):
- Tidak memadainya standar nasional.
- Pandangan tradisional dari staff mengenai pemberian
pelayanan
- Tidak ada system insentif yang jelas dan motivasi
untuk meningkatkan kinerja
- Pelayanan cenderung tersentralisasi
4. Performance Measurement
Elemen penting dari PSPM adalah performance
measurement (pengukuran kinerja). Aspek pengukuran
kinerja adalah (Fryer, et al. 2009):
1. Memutuskan apa yang harus diukur.
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 9
Review dan Analisis
2. Bagaimana mengukurnya.
3. Menginterpretasikan data, dan
4. Mengkomunikasikan hasil.
Indikator yang bisa digunakan untuk mengukur
kinerja yaitu:
- Output (berapa jumlah yang diproduksi).
- Kesejahteraan (nilai yang diperoleh pengguna
terakhir).
- Kinerja (bagaimana pelayanan dilakukan).
- Indicator komposit gabungan dari indicator diatas
(Fryer et al., 2009)
Beberapa instrument yang bisa digunakan dalam
PSPM adalah (Buschor, 2013):
- Perencanaan strategis yang diselaraskan dengan
anggaran berkelanjutan (tidak dalam sudut padang
tahunan).
- Data kinerja yang rinci dikombinasikan dengan
insentif untuk unit pelayanan dan staff.
- Akuntansi berbasis akrual yang menyajikan asset
yang timbul dari belanja organisasi.
- Konsolidasi dengan pihak eksternal.
Manfaat dari pengukuran kinerja (Bruijn, 2002) adalah:
- Meningkatkan transparansi
- Sebagai dasar pemberian insentif sehingga dapat
memotivasi kinerja.
- Meningkatkan akuntabilitas.
10 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
Di sisi lain pengukuran kinerja dapat memberi
dampak negatif diantaranya (Bruijn, 2002):
- Memicu perilaku manipulasi kinerja.
- Memicu munculnya birokrasi internal.
- Menghambat inovasi dan kreatifitas.
Secara umum pengukuran kinerja pada sektor publik
belum perdampak pada perbaikan pelayanan yang
diberikan (Adcroff dan Willis, 2005). Dimana tim
evaluasi terlalu banyak menghabiskan waktu dalam
mengumpulkan data dan mengawasi aktifitas yang
dilakukan sehingga lupa melakukan pengelolaan
(management).
5. Analisis Bukti Empiris dari Penelitian Sebelumnya
5.1.Objek penelitian, Teori, Metode Penelitian dan
Hasil
Artikel yang direview mayoritas masih berasal
dari jurnal administrasi publik, seperti yang terlihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Jurnal
Judul Jurnal Jumlah
Artikel
International Journal of Public Sector
Management
8
Public Administration Review 5
Accounting, Auditing and Accountability
Journal
2
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 11
Review dan Analisis
Review of Applied Management Studies 2
Journal of Public Budgeting, Accounting
& Financial Management
2
Financial Accountability and
Management
1
Journal of Public Administration
Research
1
Scandinavian Journal of Management 1
Journal of Public Economics 1
The Leadership Quarterly 1
Critical Perspective on Accounting 1
Management Accounting Research 1
Total 26
Objek penelitian PSPM mayoritas dilakukan di
US, kemudian negara-negara di Eropa dan baru sedikit
yang dilakukan di Australia dan Asia. Sehingga apabila
kita ingin mengaplikasikan penelitian PSPM di Indonesia,
instrument penelitian harus disesuaikan dengan kondisi
Indonesia. Ada beberapa penelitian yang
mengkombinasikan beberapa negara untuk dianalisis.
Beberapa penelitian literature review tidak menspesifikan
negara yang di analisis.
Tabel 2. Negara yang Menjadi Objek Penelitian
Negara Jumlah Artikel
US 10
UK 1
Belanda 2
12 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
Finlandia 1
Israel 1
Itali 1
Skotlandia 1
Australia 2
Singapura 1
Malaysia 1
Beragam 3
Tidak ada 2
Total 26
Jenis organisasi publik yang paling banyak di
analisis adalah organisasi pemerintahan baik pusat
maupun daerah, kemudian institusi pendidikan. Beberapa
jenis organisasi publik lainnya yang dianalisis
diantaranya : public welfare service, State-owned entities,
health care.
Tabel 3. Organisasi Publik yang di Analisis
Organisasi Sektor Publik Jumlah Artikel
Pendidikan 3
Pemerintah Pusat 5
Pemerintah Daerah 5
Beragam 8
Lainnya 2
Tidak Ada 3
Total 26
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 13
Review dan Analisis
Dasar teori yang banyak digunakan dalam
penelitian PSPM adalah Economic theory (seperti
Agency Theory dan NPM) serta Behavioral Theory
(seperti teori motivasi dan kepemimpinan). Teori lainnya
yang digunakan adalah Actor-Network Theory (ANT),
Utilization Theory dan Normative Theory.
Tabel 4. Teori yang digunakan
Teori Jumlah Artikel
Economic theory 5,5
Behavioral Theory 5,5
Neo-Institutional Sociology 2
Organizational Theory 1
Tidak Ada 7
Lainnya 5
Metode yang paling sering digunakan dalam
penelitian PSPM adalah penelitian kualitatis berupa studi
kasus dan survey (tabel 5).
Tabel 5. Metode Penelitian yang Digunakan
Metode Penelitian Jumlah Artikel
Field/Case Study 8
Survey 9
Literature Review 3
Reflection 6
14 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
Hasil penelitian PSPM kebanyakan masih berada
dalam tataran praktis. Belum banyak yang meneliti
dampak PSPM terhadap kinerja (misalnya). Jika ada pun
hasilnya belum terbukti.
Tabel 6. Aplikasi PSPM
Level 1:
Discourse
Level 2:
Formal
Decisions
Level 3:
Practices
Level 4:
Impacts
Ya 20 20 18 7
Pada tingkat
tertentu
- - 2 5
Tidak 6 6 6 13
5.2.Variabel Kontinjensi dari PSPM
Banyak dari penelitian PSPM berupa penelitian
contingency-based. Sehingga menarik untuk mereview
faktor apa saja yang menjadi variable kontinjensi dalam
aplikasi PSPM.
Tabel 6. Contingency-Based Research
Jumlah Artikel
Contingency-Based Research 15
Bukan Contingency-Based Research 11
Beberapa variable kontinjensi yang pernah diteliti
pada penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 15
Review dan Analisis
- Tujuan yang jelas dan terukur. Goal setting theory
menyatakan bahwa tujuan yang jelas dan terukur
akan berhubungan positif dengan aplikasi PSPM
(Verbeeten, 2008). Pemilihan teknik pengukuran
yang tepat juga berpengaruh positif terhadap apikasi
PSPM (Jaaskelainen dan Sillanpaa, 2013). Tujuan
yang diselaraskan dengan strategic planning dan
budgeting akan meningkatkan keberhasilan aplikasi
PSPM (David, 2000)
- Insentif. Agency theory menyatakan bahwa tujuan
yang jelas dan terukur akan berhubungan positif
dengan aplikasi PSPM (Verbeeten, 2008).
- Leadership. Leadership berpengaruh positif terhadap
aplikasi PSPM (Moynihan dan Pandey, 2010).
Integrated Leadership mempunyai dampak positif
terhadap aplikasi PSPM (Fernandez, et al., 2010).
- Budaya Organisasi. Budaya organisasi yang
berfokus terhadap strategi dan menyelaraskan antara
strategic planning dengan aktifitas operasional
organisasi berhubungan positif dengan aplikasi
PSPM (Moynihan dan Pandey, 2010). Komitmen
dari staff pada level operasiona berhubungan positif
dengan aplikasi PSPM (Jaaskelainen dan Sillanpaa,
2013).
- Keterlibatan Stakeholders. Stakeholders yang
percaya diri dan kritis serta organisasi profesi yang
diikuti oleh manajer organisasi sektor publik akan
berpengaruh positif terhadap aplikasi PSPM
16 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
(Moynihan dan Pandey, 2010). Semakin baik PSPM
yang diaplikasikan di organisasi sektor publik akan
semakin menarik stakeholder untuk memberikan
dana kepada organisasi tersebut (Figlio and Kenny,
2009).
- Strategic Human Capital. Strategic Human Capital
berupa sumber daya manusia dengan pendidikan
yang tinggi, kompetensi dan pengalaman yang baik
akan berpengaruh positif terhadap aplikasi PSM
(Carmeli, 2004)
- Kapasitas Organisasi. Keberhasilan aplikasi PSPM
dipengaruhi oleh kapasitas organisasi dari sebuah
negara (Berman dan Wang, 2000).
- Management Tools. Benchmarking sebagai salah satu
alat yang digunakan dalam PSPM dapat
mempengaruhi keberhasilan aplikasi PSPM
(Ammons, 2000). Akuntansi mempunyai peranan
yang siginifikan dalam meningkatkan keberhasilan
aplikasi PSPM (Hoque dan Moll, 2001; Jackson and
LApsley, 2003). Apabila organisasi hanya
mendasarkan pengambilan keputusan kepada data
administrative akan berdampak pada
ketidakberhasilan penerapan PSPM (Heinrich, 2002).
- Politik. Implementasi PSPM salah satunya sangat
ditentukan oleh faktor politik dalam organisasi
tersebut (Julnes dan Holzer, 2001).
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 17
Review dan Analisis
Tabel 7. Variabel Kontinjensi Aplikasi PSPM
Variabel Kontinjensi Terbukti Tidak
Terbukti
Tujuan yang jelas dan
terukur
3
Insentif 1 1
Leadership 2
Budaya Organisasi 3
Keterlibatan stakeholders 3
Strategic Human Capital 1
Kapasitas Organisasi 1
Management Tools 4
Politik 1
6. Kesimpulan dan Penelitian Selanjutnya
Review atas penelitian PSPM menunjukkan
bahwa domain ilmu terkait PSPM berada dalam ruang
lingkup ilmu administrasi publik. Negara yang paling
banyak diteliti terkait PSPM adalah di US dan Eropa.
Teori yang paling banyak digunakan dalam penelitian
PSPM adalah economic theory dan behavioral theory.
Dengan metode yang digunakan adalah penelitian
kualitatif berupa survey dan studi kasus. Terdapat
beberapa variable kontinjensi yang telah diteliti pada
penelitian PSPM.
18 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
Penelitian selanjutnya yang bisa dilakukan terkait PSPM
adalah sbb.:
- Menganalisis faktor yang menyebabkan beberapa
organisasi sektor publik sulit untuk mengukur tujuan
dan kinerjanya Verbeteen (2008).
- Interaksi antara performance measurement dan
system reward dengan berbagai variable seperti
variable perilaku dan social Verbeteen (2008).
- Mencari alternative teori lain yang bisa menjelaskan
adopsi PSPM pada organisasi sektor publik Modell
(2009).
- Penelitian terkait PSM lebih baik dilakukan dalam
jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan
(longitudinal) dengan menggunakan field research
(Carmeli, 2004 dan Modell, 2009).
- Lebih mengembangkan teori karena mayoritas
penelitian PSPM bersifat pragmatis (Helden dan
Reichard, 2013).
- Menggunakan „hard data‟ dalam menganalisis
kinerja organisasi (Helden dan Reichard, 2013).
- Menggunakan cara pandang yang lebih luas
mengenai proses transformasi PSPM (Helden dan
Reichard, 2013).
- Mengambil pemahaman mengenai performance
management yang sudah diaplikasikan pada
organisasi swasta (Helden dan Reichard, 2013).
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 19
Review dan Analisis
Daftar Pustaka
Adcroff, A dan Wilis, Robert., (2005), The
(un)intended Outcome of Public Sector Performance
Measurement, The International Journal of Public Sector
Management, 18(4/5), 386-400.
Ahmad, R., dan Ali, N. A., (2004), Performance
Appraisal Decision in Malaysian Public Service, The
International Journal of Public Sector Management,
17(1), 48-65
Ammons, D. N., Coe, C. dan Lombardo, M.,
(2001), Performance-Comparison Projects in Local
Government: Participants Perspective, Public
Administration Review, 61(1), 100-110
Ammons,D., (2000), Benchmarking as A
Performance Management Tool: Experiences Among
Municipalities in North Carolina, Journal of Public
Budgeting, Accounting & Financial Management, 12,
106-124
Arnaboldi, M. dan Azzone, G., (2010),
Constructing Performance Measurement in The Public
Sector, Critical Perspective on Accounting, 21, 296-282
Berman, W. dan Wangm X., (2000),
Performance Measurement in US Counties: Capacity for
Reform, Public Administration Review, 60(5), 409-420
20 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
Bruijn, H., (2002), Performance Measurement in
the Public Sector: Strategies to Cope with the Risks of
Performance Measurement, The International Journal of
Public Management, 15(6/7), 578-594
Buschor, E., (2013), Performance Management
in the Public Sector: Past, Current and Future Trends,
Review of Applied Management Studies, 11, 4-9
Carmeli, A., (2004), Strategic Human Capital
and The Performance for Public Sector Organizations,
Scandinavian Journal of Management, 20, 375-392
Chan, Y. L., (2004), Performance Measurement
and Adoption of Balanced Scorecard, The International
Journal of Public Sector Management, 2004, 17(2/3),
204-222
Coplin, W. D., Merget. A. E dan Bourdeaux, C.,
(2002), The Professional Researcher as Change Agent in
Government-Performance Movement, Public
Administration Review, 62(6), 699-711
Fernandez, S., Cho, Y. J. dan Perry, J. L.,
(2010), Exploring the Link Between Integrated
Leadership ang Public Sector Performance, The
Leadership Quarterly, 21, 308-323
Figlio, D. N. dan Kenny, L. W., (2009), Public
Sector Performance Measurement and Stakeholder
Support, Journal of Public Economics, 93, 1069-1077
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 21
Review dan Analisis
Fryer, K., Antony, J., dan Ogden, S., (2009),
Performance management in The Public Sector,
International Journal of Public Sector Management, 22
(6), 278-298.
Heinrich, C. J., (2002), Outcomes-Based
Performance Management in the Public Sector:
Implication for Government Accountability and
Effectiveness, Public Administration Review, 62, (6),
712-725
Helden, G. J. V. dan Reichard, C, (2013), A
Meta-Review of Public Sector Performance Management
Research, Review of Applied Management Studies, 11,
10-20
Helden, G. J.V., (2005), Researching Public
Sector Transformation: The Role of Management
Accounting, Financial Accountability and Management,
21(1), 99-133
Hood, C., (1995), The “New Public
Management” in the 1980s: Variation on a Theme,
Accounting, Organizational and Society, 20(1/2), 93-109
Hoque, Z dan Moll, J., (2001), Public Sector
Reform, Implications for Accounting, Accountability and
Performance of stated-owned entities – an Australian
Perspective, The International Journal of Public Sector
Management, 14 (4/5) 304-326
22 Dimensia Volume 11 Nomor 2 September 2014 : 1-24
Hoque, Z, (2006), Strategic Management
Accounting, Prenticehall Australia,
Jaaskelainen, A dan Sillanpaa, V (2013),
Overomin Chalenges in the Impelemtation or
performance measurement, Case Study in public welfare
service, The International Journal of Public Sector
Management, 26 (6), 440-454.
Jackson, A., dan Lapsey, I., (2003), The
Diffusion of Accounting Practices in the new
“Managerial” Public Sector, The International Journal of
Public Sector Management, 16(4/5), 359-363
Jones, D. S., (2001) Performance Measurement
and Budgetary Reform in The Singapore Civil Service,
Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial
Management, 13, 485-511
Julnes, P.L. dan Holzer, M., (2001), Promoting
the Utilization of Performance Measures in Public
Organizations: An Empirical Study of Factors Affecting
Adoption and Implementation, Public Administration
Review, 61(6), 693-708
Modell, S., (2009), Institutional Resaerch on
Performance Measurement and Management in The
Public Sector Accounting Literature: A Review and
Assessment, Financial Accountability and Management,
25(3), 277-303
Performance Management pada Organisasi Sektor Publik: 23
Review dan Analisis
Modell. S., (2009), Institutional Research on
Performance Measurement and Management in The
Public Sector Accounting and Management in The Public
Sector Accounting Literature: A Review and Assessment,
Financial Accountability and Management, 25(3), 277-
303.
Moynihan, D. P. dan PAndey, S, K, (2010), The
Big Question for Performance Management, Why Do
Managers Use Performance Information, Journal of
Public Administration Research, 20, 849-866.
Protter, B., (2002), Financial Accounting
Reforms in the Australian Public Sector, Accounting,
Auditing & Accountability Journal, 15(1), 69-93
Spekle, R. F. dan Verbeeten, F. H. M., (2014),
The Use of Performance Measurement Systems in the
Public Sector: Effect on Performance, Management
Accounting Research, 25, 131-146
Verbeeten, F. H. M., (2008), Performance Management
in Public Sector Organizations, Impact on Performance,
Accounting, Auditing and Accountability Journal, 21(3),
427-454.