PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit...

15
PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI BACALAH MODUL DENGAN SEKSAMA DAN JAWAB SOAL (JAWABANYA SAJA) DENGAN TULIS TANGAN DAN DI KUMPULKAN PADA SAAT JAM KULIAH (DIWA 081231508705- SCRENTSHOOT) 1. Metode penghitungan tenaga keperawatan berdasarkan surat keputusan menkes RI Nomor 262 tahun 1979 tentang ketenagaan rumah sakit dengan standar tipe rumah sakit dinamakan metode ...... 2. Untuk perhitungan jumlah tenaga perlu ditambah (faktor koreksi) yaitu hari libur/cuti/hari besar penambahan ini dalam penghitungan jumlah perawat disebut : ................ 3. Rata-rata pasien perhari di kali rata-rata jam perawatan pasien perhari disebut : ................ 4. Jam kerja efektif shif perawat di Indonesia adalah : .................. 5. Ketergantungan pasien untuk operasi besar di kamar operasi adalah : ................ 6. Tokoh yang membuat formula rumus dengan dasar atau mengklasifikasi sesuai derajat ketergantungan klien adalah : ................ 7. Perawatan minimal pasien menurut Douglass memerlukan waktu perawatan berapa jam/hari?: ................ 8. Suatu ruang rawat dengan 10 pasien (5 pasien dengan perawatan minimal, 3 pasien dengan perawat intermediet dan 2 pasien dengan perawatan total), maka jumlah perawat yang dibutuhkan pada saat dinas pagi sesuai dengan formula Douglass adalah : ................ 9. Suatu ruang rawat dengan 30 pasien (20 pasien dengan perawatan minimal, 4 pasien dengan perawat intermediet dan 6 pasien dengan perawatan total), maka jumlah perawat yang dibutuhkan pada saat dinas pagi sesuai dengan formula Douglass adalah : ................ 10. Rumus dibawah ini adalah rumus milik : ................ 11. Rata-rata pasien perhari di kali rata-rata jam perawatan pasien perhari disebut : ................ H G F / E x ) D C ( C x B A x Perawat Tenaga

Transcript of PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit...

Page 1: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN

By: SETIADI

BACALAH MODUL DENGAN SEKSAMA DAN JAWAB SOAL (JAWABANYA SAJA) DENGAN TULIS

TANGAN DAN DI KUMPULKAN PADA SAAT JAM KULIAH (DIWA 081231508705-

SCRENTSHOOT)

1. Metode penghitungan tenaga keperawatan berdasarkan surat keputusan menkes RI

Nomor 262 tahun 1979 tentang ketenagaan rumah sakit dengan standar tipe rumah

sakit dinamakan metode ......

2. Untuk perhitungan jumlah tenaga perlu ditambah (faktor koreksi) yaitu hari

libur/cuti/hari besar penambahan ini dalam penghitungan jumlah perawat disebut :

................

3. Rata-rata pasien perhari di kali rata-rata jam perawatan pasien perhari disebut :

................

4. Jam kerja efektif shif perawat di Indonesia adalah : ..................

5. Ketergantungan pasien untuk operasi besar di kamar operasi adalah : ................

6. Tokoh yang membuat formula rumus dengan dasar atau mengklasifikasi sesuai

derajat ketergantungan klien adalah : ................

7. Perawatan minimal pasien menurut Douglass memerlukan waktu perawatan berapa

jam/hari?: ................

8. Suatu ruang rawat dengan 10 pasien (5 pasien dengan perawatan minimal, 3 pasien

dengan perawat intermediet dan 2 pasien dengan perawatan total), maka jumlah

perawat yang dibutuhkan pada saat dinas pagi sesuai dengan formula Douglass

adalah : ................

9. Suatu ruang rawat dengan 30 pasien (20 pasien dengan perawatan minimal, 4

pasien dengan perawat intermediet dan 6 pasien dengan perawatan total), maka

jumlah perawat yang dibutuhkan pada saat dinas pagi sesuai dengan formula

Douglass adalah : ................

10. Rumus dibawah ini adalah rumus milik : ................

11. Rata-rata pasien perhari di kali rata-rata jam perawatan pasien perhari disebut :

................

HGF

/E x ) DC (

C x BA x Perawat Tenaga

Page 2: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

12. Rumus dibawah ini adalah rumus milik : ................

Jam perawatan 24 jam x 7 (tempat tidur x BOR) + 25% Hari kerja efektif x 40 jam

13. Rumus dibawah ini adalah rumus milik : ……………….

125% jam 40 x mg 41

) BOR x TT (Hr 7 x ) mg 52A x (Perawat Tenaga x

14. Rumus ketenagaan perawat mnenggunakan derajad ketergantungan pasien disebut

………

15. Metode penghitungan tenaga perawat dengan parameter (a) Kelas I : 2 jam/hari;

(b) Kelas II : 3 jam/hari; (c) Kelas III : 4,5 jam/hari; (d) Kelas IV : 6 jam/hari,

disebut metode: …………………

16. Cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang diperhitungkan

sendiri dan memenuhi standar profesi. Untuk menghitung seluruh kebutuhan

tenaga, diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis pelayanan yang

diberikan kepada klien selama di rumah sakit disebut metode :.....................

17. Indicator perhitungan kamar operasi operasi sedang adalah :………………………

18. Pada ruangan cempaka Rumah sakit ady setya husada didapatkan rata-rata pasien

yang dirawat : Self care 5 orang, partial care 10 orang dan total care 5 orang. Berapa

jumlah perawat yang dibutuhkan menurut loka karya PPNI?...................

19. Dalam suatu rumah sakit terdapat 10 operasi /hari, dengan perincian, operasi besar

3 orang, operasi sedang 3 orang dan operasi kecil 4 orang. Berapa kebutuhan

tenaga perawat di ruang ini ? .................

20. Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan di rumah sakit tipe C dengan jumlah

tempat tidur 20 dengan metode rasio ? ……………

Page 3: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

A. Pendahuluan Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat ditunjang oleh sistem

pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi individu yang memadai. Perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Perencanaan ketenagaan yang baik mempertimbangkan klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan keperawatan, jumlah dan katagori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan. Dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan, manajer keperawatan dapat mengacu ke pelbagai pendekatan atau formula penghitungan kebutuhan tenaga perawat menurut beberapa ahli.

Perawat merupakan proporsi tenaga yang paling besar di rumah sakit, diperkirakan sekitar 75 % dari jumlah seluruh tenaga kesehatan. Dengan dominanya jumlah perawat ini maka diperlukan formula khusus untuk menentukan kebutuhanya. Formula dikembangkan untuk memberikan kemudahan kepada manajer keperawatan dalam melakukan penghitungan tenaga perawat dan bisa digunakan untuk perbandingan apakah tenaga perawat yang ada saat ini sudah cukup, kurang atau berlebih.

Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan berdasarkan tempat keterampilan, perilaku yang dibutuhkan, siapa mengerjakan apa, dengan keahlian apa, kapan dibutuhkan, dan berapa jumlahnya untuk memberikan pelayanan keperawatan. Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga perawat tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus memperhatikan visi dari rumah sakit dan visi bidang keperawatan, mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada tingkat makro rumah sakit seperti landasan hukum, target area, populasi dan data sekunder(data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah sakit seperti analisis situasi tenaga perawat, beban kerja perawat, dan kinerja personal perawat.

Pada dasarnya semua metoda atau formula yang telah dikembangkan untuk menghitung tenaga perawat di rumah sakit berakar pada beban kerja dan personal yang bersangkutan. Hal ini telah banyak dilakukan penelitian-penelitian di luar negeri oleh para pakar keperawatan. Analisis kebutuhan tenaga perawat harus betul-betul direncanakan dengan baik agar tidak dilakukan secara berulang-ulang karena akan membutuhkan waktu, biaya dan tenaga sehingga tidak efektif dan tidak efisien.

Ada beberapa situasi yang harus dipertimbangkan dalam kita melakukan analisis ketenagaan, antara lain (1) Adanya perluasan rumah sakit sehingga berdampak pada penambahan atau perubahan tempat tidur dan hal ini akan berdampak pada perubahan rasio kebutuhan tenaga perawat. Apabila rumah sakit sudah merencanakan perluasan rumah sakit maka harus direncanakan pula penambahan tenaga perawat; (2) Adanya berbagai perubahan jenis pelayanan dan fasilitas rumah sakit, yang akan berdampak pada peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR), yang pada akhirnya perlu analisa situasi dan kebutuhan tenaga. Hal ini perlu diantisipasi jauh sebelumnya sehingga pelayanan bisa terlaksana dengan optimal; (3) Adanya penurunan motivasi, penurunan prestasi kerja seperti sering tidak masuk kerja, datang terlambat, penyelesaian pekerjaan semakin lambat. Hal ini bisa terjadi karena pimpinan kurang memperhatikan bawahan, tidak ada reward, kerja yang ketat dan beban kerja yang berat serta tenaga yang kurang. Bila hal ini sudah terjadi maka perlu segera dilakukan analisa ketenagaan; (4) Adanya keluhan tentang pelayanan yang diterima. Apakah klien mengeluh tentang pelayanan yang diterimanya dengan mengatakan puas atau tidak puas. Biasanya klien sering mengeluh tentang tenaga keperawatan, biaya perawatan, dan fasilitas yang diterima. Apabila keluhan ini sudah teridentifikasi maka perlu dilakuakn analisa ketenagaan. Keluhan ini terjadi di unit rawat jalan atau unit rawat inap.

Page 4: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

B. metode perhitugan kebutuhan tenaga keperawatan menurut beberapa ahli

Ada beberapa formula perhitungan tenaga keperawatan di pelayanan antara lain

adalah metode rasio, formula Gillies (1982), Lokakarya Keperawatan, formula PPNI, formula

Douglas (1992), Metode Sistem Akuitas, formula Ilyas (1999), Metode Need, Metode Demand, dan cara Swansburg (1999).

1. Metode rasio Cara rasio yang digunakan berdasarkan surat keputusan menkes RI Nomor 262 tahun

1979 tentang ketenagaan rumah sakit dengan standar tipe rumah sakit. Metoda ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang diperlukan. Metoda ini sederhana dan mudah, karena dapat mengetahui jumlah personal secara total tetapi tidak bisa mengetahui produktivitas SDM rumah sakit dan kapan personal tersebut dibutuhkan oleh setiap unit atau bagian rumah sakit yang membutuhkan. Bisa digunakan bila kemampuan dan sumber daya untuk perencanaan personal terbatas, jenis, tipe, dan volume pelayanan kesehatan relatif stabil. Tabel 6.1 Rasio Tempat Tidur dan Personel Rumah Sakit Metode rasio (SK Menkes Nomor:

262/Menkes/Per/VI/79)

Tipe RS TM/TT TPP/TT TNP/TT TnonP/TT A dan B 1 /(4-7) (3-4)/2 1/3 1/1

C 1/9 1/1 1/5 ¾ D 1/15 1/2 1/6 2/3 E Disesuaikan

TM : Tenaga medis, TPP : tenaga paramedis perawatan, TNP : Tenaga non paramedis, TnonP : Tenaga non paramedis perawatan, TT : Tempat tidur

2. Metode Gillies Salah satu formula penghitungan tenaga keperawatan yang dikembangkan Gillies

(1982) adalah sebagai berikut :

Keterangan : A = jam perawatan/24 jam (nursing time), yaitu rata-rata waktu perawatan yang dibutuhkan

Pasien/hari B = Rata-rata jumlah pasien/hari C = jumlah hari/tahun D = Jumlah hari libur masing-masing perawat E = jumlah jam kerja masing-masing perawat F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut a. Komponen A, adalah jumlah waktu perawatan yang dibutuhkan oleh pasien selama 24 jam

atau dilakukan klasifikasi pasien berdasar tingkat ketergantungan pasien.

HGF

/E x ) DC (

C x BA x Perawat Tenaga

Page 5: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada tiga jenis bentuk pelayanan, yaitu: 1) Perawatan langsung

Perawatan langsung adalah perawatan yang diberikan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada perawatan langsung ini, maka dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu self care, partial care, total care dan intensive care. Menurut Minetti Huchinson (1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap pasien adalah 4 jam perhari, sehinga dihitung sebagai berikut: o Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam o Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam o Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam o Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam

2) Perawatan tak langsung, Perawatan tak langsung meliputi kegiatan-kegiatan seperti, membuat rencana perawatan, memasang/menyiapkan alat, konsultasi dengan anggota tim, menulis dan membaca catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien. Hasil penelitian RS Graha Detroit (Gillies, 1989) = 38 menit/ klien/ hari. menurut Wolfe & Young (Gillies, 1989, h. 245) = 60 menit/ klien/ hari dan penelitian di Rumah Sakit John Hpokins dibutuhkan 60 menit/ pasien (Gillies, 1994)

3) Pendidikan kesehatan Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien meliputi aktifitas, pengobatan serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Mayer dalam Gillies (1994), waktu yang dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan ialah 15 menit/ klien/ hari.

b. Komponen B, yaitu rata-rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit berdsasarkan rata-ratanya atau menurut “ Bed Occupancy Rate” (BOR), dengan rumus:

Jumlah hari perawatan rumah sakit alam waktu tertentu X 100 %

Jumlah tempat tertentu

c. Komponen C, jumlah hari pertahuan adalah 365 hari d. Komponen D, adalah jumlah hari libur resmi yang ditentukan oleh pemerintah dan jumlah

hari libur karena cuti tahunan personel. Jumlah hari libur diIndonesia kira-kira sebagai berikut: o 52 hari minggu (+) 12 hari cuti (+) 12 hari libur nasional = 76 o 52 hari minggu (+) 52 hari sabtu (+)12 hari libur nasional (+) 12 hari cuti = 128 Catatan Untuk hari sabtu tergantung kebijakan RS setempat, kalau ini merupakan hari libur

maka harus diperhitungkan. Atau dengan memperhitungkan libur lain yaitu secara alamiah menjadi hak biologis

wanita yaitu cuti hamil kurang lebih selama 3 bulan. e. Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu

o Jika hari kerja efektif 5 hari/minggu, maka 40/5 = 8 jam, o Jika hari kerja efektif 6 hari/minggu, maka 40/6 jam = 6,6 jam/hari atau 7 jam/hari

f. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah 20% (untuk antisiapasi kekurangan/ cadangan)

Contoh perhitungannya:

Page 6: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

Di rumah sakit A berkapasitas tempat tidur 20 tempat tidur, jumlah rata-rata klien yang dirawat adalah 15 orang perhari dengan kriteria 5 orang dapat melakukan perawatan mandiri, 5 orang perlu diberikan perawatan sebagian, dan 5 orang lainnya harus diberikan perawatan total. Tingkat pendidikan perawat yaitu, SPK dan D III Keperawatan. Hari kerja efektif adalah 7 hari perminggu. Maka berapakah jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang tersebut ? Langkah untuk menyelesaikan kasus ini adalah: a. Menetukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari, yaitu:

- keperawatan langsung o keperawatan mandiri 5 orang klien : 5 x 2 jam = 10 jam o keperawatan parsial 5 orang klien : 5 x 3 jam = 15 jam o keperawatan total 5 orang klien : 5 x 6 jam = 30 jam

- keperawatan tidak langsung 15 orang klien : 5 x 1 jam = 15 jam - penyuluhan kesehatan 15 orang klien : 15 x 0,25 jam = 3,75 jam Jadi total jam keperawatan secara keseluruhan adalah = 73,75 jam Menentukan jumlah jam keperawatan per klien per hari = 73,75 jam / 15 klien = 4,9 jam

b. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan perhari, yaitu: 4,9 jam/klien/hari X 15 klien/hari X 365 hari = 16,17 (16 orang)

(365 hari – 128 hari) x 7 jam 16 + 20 % = 19 orang perawat

c. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift, yaitu dengan ketentuan menurut Warstler (dalam Swansburg, 1990, h. 71) dengan proporsi dinas pagi 47%, sore 36%, dan malam 17%. - Maka pada kondisi di atas jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift

adalah: o shift pagi: 19 orang X 0,47 = 8,93 (9 orang) o shift sore: 19 orang X 0,36 = 6,84 (7 orang) o shift malam: 19 orang X 0,17 = 3,23 (3 orang)

d. Kombinasi kualifikasi tenaga perawat

- Kombinasi jumlah tenaga menurut Intermountain Health Care Inc. adalah: o 58% (19 orang X 0,58) = 11,02 (11 orang) S I keperawatan o 26% =19 orang X 0,26 = 4,94 (5 orang) D III keperawatan o 16% = 19 orang X 0,16 = 3,04 (3 orang) SPK

- Kombinasi menurut Abdellah dan Levinne adalah: o 55% = 19 orang X 0,55 = 10,45 (10 orang) tenaga professional o 45% = 19 orang X 0,45 = 8,55 (9 orang) tenaga non professional

3. Metoda hasil Lokakarya Keperawatan

Page 7: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

Menurut hasil lokakarya keperawatan (Depkes RI 1989), rumusan yang dapat digunakan untuk perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah sebagai berikut:

Jam perawatan 24 jam x 7 (tempat tidur x BOR) + 25% Hari kerja efektif x 40 jam

Prinsip perhitungan rumus ini adalah sama dengan rumus dari Gillies (1989) diatas, tetapi ada penambahan pada rumus ini yaitu 25% untuk penyesuaian (sedangkan angka 7 pada rumus tersebut adalah jumlah hari selama satu minggu)

4. Metode Lokakarya PPNI Penentuan kebutuhan tenaga perawat menurut Lokakarya PPNI dengan mengubah

satuan hari dengan minggu. Selanjutnya jumlah hari kerja efektif dihitung dalam minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah kerja perhari selama 40 jam per minggu. PPNI berusaha menyesuaikan lama kerja dan libur yang berlaku di Indonesia:

125% jam 40 x mg 41

) BOR x TT (Hr 7 x ) mg 52A x (Perawat Tenaga x

Keterangan : TP = Tenaga perawat A = Jumlah jam perawatan /klien

Komponen A, adalah jumlah waktu perawatan yang dibutuhkan oleh pasien per 24 jam BOR = adalah prosentase rata-rata jumlah tempat tidur yang digunakan selama periode tertentu

(satu semester/satu tahun) Hari kerja efektif selama 41 minggu yang dihitung sebagai berikut :

= (365 –(52 hr minggu+12 hari libur nasional+ 12 cuti tahunan) = 289 hari : 7 hari/mg = 41 minggu

Komponen 125 %, yaitu tingkat produktivitas kerja yang diasumsikan hanya 75 % sehingga dikali 125%.

Contoh: Pada ruangan cempaka Rumah sakit ady setya husada didapatkan rata-rata pasien yang dirawat : Self care 5 orang, partial care 10 orang dan total care 5 orang. Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan? Jawaban: Dari data di atas kita sudah tahu untuk rata-rata pasien (TT x BOR) = 20 orang, dan langkah selanjutnya kita harus menghitung terlebih dahulu jam asuhan yang harus diberikan : Self Care = (5 orang klien x 2 jam) = 10 jam Partial Care = (10 orang klien x 3 jam) = 30 jam Total Care = (5 orang klien x 6 jam) = 30 jam Total Jam asuhan = 60 jam/20 pasien Rata-rata jam asuhan = 3 jam Maka Jumlah keseluruhan kebutuhan tenaga keperawatan adalah TP=((3 x52x7x20)/(1640 jam) ) x 125% = 16,6 orang perawat Dibulatkan menjadi 17 orang perawat pelaksana

Page 8: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

5. Douglas (1992) Douglas (1992), mengklasifikasi derajat ketergantungan klien menjadi tiga katagori, yaitu: a. Perawatan minimal, memerlukan waktu 1 – 2 jam/24 jam dengan kriteria :

1) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri 2) Makan dan minum dilakukan sendiri 3) Ambulasi dengan pengawasan 4) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap jaga (shift) 5) Pengobatan minimal dengan status psikologis stabil

b. Perawatan parsial, memerlukan waktu 3 – 4 jam/24 jam dengan kriteria : 1) Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu 2) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam 3) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali 4) Klien dengan kateter urine, intake dan out put dicatat 5) Klien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur

c. Perawatan total, memerlukan waktu 5 – 6 jam/24 jam dengan kriteria: 1) Semua keperluan pasien dibantu 2) Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2 jam 3) Makan melalui NGT, terapi intra vena 4) Dilakukan pengisapan lendir 5) Gelisah/disorientasi

Berdasarkan kategori tersebut, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien seperti pada tabel 2.1 berikut : Tabel 6.2 : Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam satu ruang rawat

Jumlah

Klien

Klasifikasi klien

Minimal Partial Total

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

Dst

Sumber : Douglas (1984) dalam Sitorus (2006)

Suatu ruang rawat dengan 22 pasien (3 pasien dengan perawatan minimal, 14 pasien dengan perawat intermediet dan 5 pasien dengan perawatan total), maka jumlah perawat yang dibutuhkan: a. Dinas pagi : 3 x 0,17= 0,51 14 x 0.27 = 3,78 5 x 0,36 = 1,90 Jumlah 6,90 → 6 orang b. Dinas siang 3 x 0,14= 0,42 14 x 0.15= 2.10 5 x 0,30= 1,50 Jumlah 4,02 → 4 orang

Page 9: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

c. Dinas malam 3 x 0,10= 0,30 14 x 0.07 = 0,98 5 x 0,20 = 1,00 Jumlah 2,26 → 2 orang Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa total jumlah kebutuhan perawat untuk dinas pagi, sore dan malam sebanyak 12 orang. Penetapan jumlah perawat dilakukan dengan menghitung jumlah pasien berdasarkan derajat ketergantungan selama 1 (satu bulan) dan jumlah perawat yang dibutuhkan untuk setiap hari. Penetapan satu bulan diharapkan sudah dapat mencerminkan perubahan jumlah dan variasi pasien di ruang rawat tersebut. Kepala ruangan mengalokasikan setiap pasien baru pada tim tertentu dengan mempertimbangkan beban kerja tim tersebut. Beban kerja dapat terkait dengan jumlah pasien dan tingkat ketergantungan pasien.

6. Metode Sistem Akuitas Kelas I : 2 jam/hari Kelas II : 3 jam/hari Kelas III : 4,5 jam/hari Kelas IV : 6 jam/hari Untuk tiga kali pergantian shift → Pagi : Sore : Malam = 35% : 35 % : 30% Contoh : Rata rata jumlah klien 1. kelas I = 3 orang x 2 jam/hari = 6 jam 2. kelas II = 8 orang x 3 jam/hari = 24 jam 3. kelas III = 4 orang x 4.5 jam/hari = 18 jam 4. kelas IV = 2 orang x 6 jam/hari = 12 jam Jumlah jam : 60 jam Proporsi shift : - pagi = 60 jam x 35% = 2.625 orang (3 orang) - Sore = 60 jam x 35% = 2.625 orang (3 orang) - Malam = 60 jam x 30% = 2.25 orang (2 orang )

jadi jumlah perawat dinas 1 hari = 3+3+2 = 8 orang.

7. Metode Ilyas Metode ini dikembangakan oleh Yaslis Ilyas sejak tahun 1995. Rumus dasar dari

formula ini adalah sebagai berikut :

hari) / kerja jam x (255

365 x BA x Perawat Tenaga

Keterangan: A = Jam perawatan/24 jam (waktu perawatan yang dibutuhkan pasien) B = sensus harian (BOR x jumlah tempat tidur) 365 = jumlah hari kerja selama setahun 255 = hari kerja efektif perawat/tahun = {365 - (12 hari libur nasional - 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4} = 255 hari

Page 10: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

Indeks ¾ merupakan indeks yang berasal dari karakteristik jadual kerja perawat dirumah sakit yang dihitung dari setiap empat hari kerja efektif, dimana perawat mendapat libur satu hari setelah jadual jaga malam. Uraiannya sebagai berikut hari pertama perawat masuk pagi, hari kedua siang, hari ketiga malam dan hari keempat perawat mendapat libur satu hari

Contoh kasus : Diketahui rata-rata jumlah jam perawatan adalah 40 jam, BOR rata-rata 70 %, jumlah tempat tidur 30, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut : Jawab :

hari) / kerja jam x (255

365 x BA x Perawat Tenaga

) 8 x (255

365 x 0,7) x (30 x 40/24Perawat Tenaga

= 7,2 orang

8. Metode Need Cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang diperhitungkan

sendiri dan memenuhi standar profesi. Untuk menghitung seluruh kebutuhan tenaga,

diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis pelayanan yang diberikan kepada klien

selama di rumah sakit. Diskripsi tentang pelayanan yang diberikan kepada pasien misalnya

untuk klien yang berobat jalan, ia akan melalui/mendapatkan pelayanan, antara pembelian

karcis, pemeriksaan perawat/dokter, penyuluhan, pemeriksaan laboratorium, apotik dan

sebagainya. Kemudian dihitung standar waktu yang diperlukan agar pelayanan itu berjalan

dengan baik. (Hudgin’s :1992).

Tabel 6.3 : Standart waktu Hundgins (1992) menggunakan standar waktu pelayanan pasien

Tugas Lama waktu (menit) untuk Pasien

Baru Lama

Pendaftaran 3 4

Pemerikasaan dokter 15 11

Pemeriksaan asisten dokter 18 11

Penyuluhan 51 0

Laboratorium 5 7

Contoh perhitunganya: Rumah sakit A tipe B memberikan pekayanankepada pasien rata-rata 500 orang perhari dimana 50% adalah pasien baru, maka seorang pimpinan keperawatan akan memperhitungkan jumlah tenaga sebagai berikut : Tenaga yang diperlukan untuk bertugas adalah : 1. Bagian pendaftaran adalah : (3+4)/2= 3,5 x 500/240 = 7,29 (sekitar 7 orang tenaga)

Catatan :jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam 12.00 (240 menit). 2. Tenaga dokter yang dibutuhkan adalah : (15+11)/2=13×500/180=36,11 (sekitar 36 orang

dokter), Catatan :jika ia bekerja dari jam 09.00 sampai 12.00)(180 menit)

Page 11: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

3. Tenaga asisten dokter yang diperlukan adalah (18+11)/2 = 14,5 x500/240=30,2 orang (sekitar 30 oarang asisten dokter), Catatan :jika bekerja dari jam 08.00 sampai 12.00 (240 menit).

4. Tenaga penyuluhan yang dibutuhkan adalah 5/12 =25,5 x500/240 = 53,13 (sekitar 53 orang tenaga penyuluhan), Catatan :jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam 12.00 (240 menit)

5. Tenaga laboratorium yang dibutuhkan adalah : (5+7)/2=6×500/240 =12,5 (sekitar 13 orang tenaga laboratorium Catatan : jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam12.00(240 menit)

9. Metode Demand Cara demand adalah perhitungan jumlah tenaga menurut kegiatan yang memang nyata

dilakukan oleh perawat. Konversi Kebutuhan Tenaga adalah seperti pada perhitungan cara

Need. Menurut Tutuko (1992) setiap klien yang masuk Ruang Gawat Darurat dibutuhkan

waktu sebagai berikut :

- Untuk Kasus Gawat Darurat : 86,31 menit

- Untuk Kasus Mendesak : 71,28 menit

- Untuk Kasus Tidak Mendesak : 33,09 menit

Tabel 6.4 : konversi kebutuhan tenaga metode demand

Jenis pelayanan Rata-rata

jam perawatan/hari

non bedah 3,4

bedah 3,5

campuran bedah dan non bedah 3,5

post partum 3

bayi baru lahir 2,5

Konversi kebutuhan tenaga adalah seperti pada perhitungan cara Need.

10. Metoda Swansburg (1999) Rumus :

Jumlah rata-rata pasien/hari X jumlah perawat/ pasien/ hari

Jam kerja/ hari

Contoh: Pada rumah sakit A, jumlah tempat tidur pada unit Bedah 20 buah, rata-rata pasien perhari 15 orang, jumlah jam perawatan 5 jam/pasien/hari, dan jam kerja 7 jam/hari. Berapa perawat yang dibutuhkan pada rumah sakit ini :

15 X 5 = 10,71 = 11 orang/24 jam

7 Jumlah shift dalam seminggu : 11 orang perawat/24jam (X) 7 shift = 77 shift.

Page 12: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

Bila jumlah perawat sama setiap hari dengan 6 hari kerja/ minggu dan 7 jam/ hari maka jumlah perawat yang dibuthkan = 77 perawat : 6 hari = 12,83 atau 13 orang perawat C. Perhitungan tenaga perawat berdasarkan pengelompokan unit kerja dirumah sakit

Kebutuhan tenaga kerja keperawatan perlu memperhatikan unit kerja yang ada dirumah sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah sakit sebagai berikut : a. Rawat inap dewasa b. Rawat inap anak / perinatal c. Rawat inap intensif d. Ruang gawat darurat e. Kamar bersalin f. Kamar operasi g. Rawat jalan Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut : a. Rawat inap

1) Berdasarkan klasifikasi pasien Cara perhitungannya didasarkan pada : - Tingkat ketergantungan pasien - Rata-rata pasien perhari - Jam perawatan yang diperlukan /hari/pasien - Jam kerja efektif setiap perawat/7 jam /hari Rumus =

Tabel 3.3 : Contoh perhitungan dalam ruang

NO Jenis /katagori Rata-rata

pasien/hari

Rata-rata jam perawatan pasien/hari

Jumlah jam perawatan

/hari

1 Pasien bedah 10 4 40

2 Pasien anak 5 6 30

3 Pasien penyakit dalam 15 5 75

Jumlah 30 145

Tahap 1: menghitung jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan yaitu :

Jumlah jam perawatan =

145 = 21

Jam kerja efektif pershif 7

Tahap 2 : menghitung faktor koreksi (loss day) yaitu hari libur/cuti/hari besar, yaitu :

Jml mg dlm 1 tahun + cuti+hari besar X Jumlah perawat yang ada = Jumlah hari kerja efektif setahun

52 + 12 + 14 X

21

=

6 286

∑ tenaga kep.R. Rawat Inap = ∑ jam perawatan

Jam kerja efektif per shif + Loss day + Tugas non kep. =

Page 13: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

Tahap 3 : menghitung Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non

keperawatan seperti membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan,

kebersihan alat makan pasien, dan lainnya diperkirakan 25 % dari jam pelayanan

keperawatan.

Jumlah tenaga keperawatan + Loss day X

25

=

100

21 + 6 X

25

=

7 100

Tahap 4 : menghitung jumlah tenaga yang diperlukan adalah :

Tenaga yang ada + faktor koreksi + tugas non keperawatan = 21 + 6 + 7 = 34 orang

b. Kamar Operasi Dikamar operasi menggunakan dasar perhitungan sebagai berikut : 1) Jumlah jenis operasi 2) Jumlah kamar operasi 3) Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam per hari) pada hari kerja. 4) Tugas perawat dikamar operasi (instrumentator, perawat sirkulasi = 2 orang /tim) 5) Ketergantungan pasien

- Operasi besar : 5 jam/ 1 operasi - Operasi sedang : 2 jam / 1 operasi - Operasi kecil : 1 jam / 1 operasi

(∑ jam perawatan /hari X ∑ operasi) X ∑ perawat dalam tim

= Jam kerja efektif / hari

Contoh kasus : Dalam suatu rumah sakit terdapat 25 operasi /hari, dengan perincian :

- Operasi besar 6 orang - Operasi sedang 10 orang - Operasi kecil 9 orang

Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruang ini : Jawab :

(6 x 5) +(10 x 2) + (9x1) X 2 = 18

7 jam Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan dikamar operasi adalah 18 orang Jadi dikamar operasi tanpa memperhitungkan faktor koreksi dan tugas non keperawatan karena kegiatan operasi dijadualkan sesuai kebutuhan.

c. Diruang Gawat darurat dan critical care Dasar perhitungan di unit gawat darurat adalah : 1) Rata-rata jumlah pasien / hari 2) Jumlah jam perawatan / hari 3) Jam efektif perawat / hari

Page 14: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

4) Ketergantungan pasien - Gawat darurat : - Mendesak : - Tidak mendesak :

Rumus :

TP =

D X 365 255 X Jam kerja/hari

Keterangan: TP = Tenaga perawat D = Jam keperawatan 365 = jumlah hari kerja selama setahun 255 = hari kerja efektif perawat/tahun = {365 - (12 hari libur nasional - 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4} = 255 hari

Indeks ¾ merupakan indeks yang berasal dari karakteristik jadual kerja perawat dirumah sakit yang dihitung dari setiap empat hari kerja efektif, dimana perawat mendapat libur satu hari setelah jadual jaga malam. Uraiannya sebagai berikut hari pertama perawat masuk pagi, hari kedua siang, hari ketiga malam dan hari keempat perawat mendapat libur satu hari Jam kerja/hari = 6 jam/hari

Contoh : Diruang gawat darurat diketahui :

- rata-rata jumlah pasien / hari : 30 - Jumlah jam perawatan : 4 jam - Jam efektif /hari : 7 jam

Berapa kebutuhan tenaga perawat di ruangan/hari :

30 x 4 = 29

7

Jumlah tenaga + loss day = 29

Jml mg dlm 1 tahun + cuti+hari besar X Jumlah perawat yang ada = Jumlah hari kerja efektif setahun

52 + 12 + 14 X

29

=

7,9 286

Sekitar 8 orang

Jadi perawat yang dibutuhkan adalah 29 + 8 =37 perawat pelaksana

Page 15: PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN By: SETIADI · Perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di unit layanan keperawatan adalah proses perhitungan jumlah sumber daya manusia ke perawatan

D. Ringkasan Sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat penting dalam mewujudkan daya

saing dan dapat meningkatkan nilai jual rumah sakit. Sumber daya manusia di rumah sakit, terutama tenaga keperawatan dan tenaga medis adalah salah satu komponen yang menjadi penilaian konsumen terhadap pelayanan di rumah sakit. Baik dan buruknya rumah sakit seringkali dinilai berdasarkan bagaimana pelayanan yang diberikan oleh perawat dan dokter yang bekerja di sana. Tenaga keperawatan yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan yang bermutu dan prima. Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat ditunjang oleh sistem pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi individu yang memadai. Perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Untuk itu diperlukan kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan di suatu Rumah Sakit. Dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan, manajer keperawatan dapat mengacu ke pelbagai pendekatan atau formula penghitungan kebutuhan tenaga perawat menurut beberapa ahli antara. Ada beberapa formula perhitungan tenaga keperawatan di pelayanan antara lain adalah metode rasio, formula Gillies (1982), Lokakarya Keperawatan, formula PPNI, formula Douglas (1992), Metode Sistem Akuitas, formula Ilyas (1999), Metode Need, Metode Demand, Cara Swansburg (1999), dan berdasarkan pengelompokan unit kerja dirumah sakit