Tanggung Jawab Menejer Keperawatan dalam Mewujudkan ... fileTanggung jawab Menejer keperawatan pada...

28
Tanggung Jawab Menejer Keperawatan dalam Mewujudkan Pelayanan/Asuhan Keperawatan Profesional Prof. DR. Ratna Sitorus M.App.Sc Disampaikan pada Seminar Keperawatan di Stikes Pertamedika, Jakarta 27 Febuari 2019

Transcript of Tanggung Jawab Menejer Keperawatan dalam Mewujudkan ... fileTanggung jawab Menejer keperawatan pada...

Tanggung Jawab Menejer

Keperawatan dalam Mewujudkan

Pelayanan/Asuhan Keperawatan

Profesional

Prof. DR. Ratna Sitorus M.App.Sc

Disampaikan pada Seminar Keperawatan di Stikes

Pertamedika, Jakarta 27 Febuari 2019

Pembahasan

1. Pengertian asuhan keperawatan Profesional

2. Pengertian terapi keperawatan

3. Tanggung jawab Menejer keperawatan pada perencanaan tenaga kep terkait pemberian askep profesional

4. Tanggung jawab menejer keperawatan terkait pelaksanaan terapi keperawatan.

Pendahuluan

Keperawatan sebagai suatu profesi di Indonesia (1983)

Pembukaan Pendidikan TinggiKeperawatan

Tersedianya asuhan keperawatanprofesional bagi masyarakat

Indonesia

Dampak pengembangan pendidikan tinggi

kurang dirasakan manfaatnya pada sistem

pemberian asuhan keperawatan

Belum sebagai asuhan Keperawatan Profesional

Menjadi kewajiban menejer keperawatan untuk

menyediakan asuhan keperawatan profesional di

RS dan luar RS

Ciri utama AsuhanKeperawatan Profesional

•Metodologi (proses keperawatan/ diagnosa keperawatan)

•Intervensi unik (disebut sebagai terapi keperawatan) : Hanya anggota profesi tersebut yang dapat melakukannya

Pengertian Terapi Keperawatan

Seorang perawat profesional dapat berperansebagai agen terapi yang signifikan. Untuk itudiperlukan pentingnya komitmen emosionalpada pasien. Pada hubungan ini hal utama yangdikembangkan adalah genuine human caring(Mellow,1968). Caring berarti perawat peduli,bertanggung jawab, dan rela membantu pasien(Mayerof, 1962) .

Menurut Mayerof (1962), caring dibedakan atas

humanistic caring (NersSpesialis, Ners, dan D III), professional caring(Nersspesialis dan Ners), danscientific caring (Nersspesialis, dan Ners)

(lanjutan)

Menurut MacMahon & Pearson (1998), intervensi terapeutik meliputi:

• Pengembangan partnership, intimacy, dan reciprocity dalam hubungan perawat-pasien

• Melakukan tindakan caring

• Melakukan intervensifisik/psikososialspiritual

• Pendidikan kesehatan

• Manipulasi lingkungan untuk memberi rasa nyaman

• Melakukan terapi alternatif

• Didefinisikan sebagaihubungan membantu yang didasarkan pada hubungansaling percaya danpenghargaan terhadap pasienserta membantu pasien dalammemenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan spiritual

Menurut College of Nursing of Ontario, 2006

Dapat disimpulkan bahwa terapi keperawatanmerupakan tindakan keperawatan yang dilakukan

dalam konteks hub Perawat –Pasien

Hubungan perawatpasien dibangun atas

dasar partnership, intimacy, dan

reciprocity

1. tindakancaring

2. intervensifisik/psikososs

prirtual

4. Manipulasi

lingkungan/rasa nyaman

5. PendidikanKesehatan

3. Intervensipsiko-sosial

6. terapialternatif

Terapi Keperawatan

Poliklinik

Ruang rawat

Kamar Operasi

Komunitas

Perubahan perilaku pasien dan keluarga terjadi karena adanya

partnership, intimacy, dan reciprocity

Pasien dan keluarga mandiri

Berdasarkan hasil riset waktu efektif yang diterima pasien hanya 25,49 %. Dari waktu

tersebut mayoritas tindakan yang diberikan adalah tindakan kolaborasi 51,8%, prosedurkeperawatan 48,2%, terapi keperawatan 0%

(Sitorus, dkk, 2009)

Pasien belum mendapat terapi keperawatan

Mengapa terapi keperawatan belum diberikan?

Pelayanan : a.l

• Pemberian AsKep tidak berkesinambungandan tdk ada PPJP

• Pemberdy Ners dan D3 Kep. sama, Ners Sp ?

• Jumlah kebutuhan perawat tidak cukup

Tanggung jawab Menejer Keperawatan

Tanggung Jawab Menejer Keperawatan

1. Perencanaan2. Pengorganisasian3. Pengarahan4. Koordinasi dan Evaluasi5. Pencatatan dan Pelaporan6. Pembiayaan

Perencanaan

Jumlah tenaga keperawatan sesuai kebutuhan (Asuhan kep profesional hanya dapat diberikan jika jumlah tenaga kep sesuai kebutuhan).

Jenis tenaga Keperawatan ( minimal 30% Ners dan 10% Magister/Spesialis Kep).

Pengorganisasian a.l

Pemberiannya dilakukan olehbeberapa perawat (24 jam)dan harus terdapat seorangperawat profesional yangbertanggung jawab danbertanggung gugat ataspemberian seluruh intervensitersebut

Perawat PenanggungJawab Pasien (PPJP) atau Primary Nurse

(Marie Manthey, 1970) sebagai leader

and manager of nursing care (Marquis

& Houston, 2006)

American Nurses Association (ANA, 2012)

Policy Statement tentang Nursing Care Coordination

Texas Nursing Association

Fungsi Care Coordinator = PP = PPJP

Metode pemberian asuhan keperawatan

1. Keperawatan Primer (Primary Nursing) murni

• Sulit saat ini dilakukan karena semua tenaga adalah Ners

2. Modifikasi keperawatan primer (Modified primary nursing)

• Sudah diterapkan di beberapa rumah sakit di Indonesia

Kedua metode ini digunakan di berbagai rumah sakit di seluruh dunia untuk memfasilitasi pemberian asuhan keperawatan profesional

Berdasarkan riset kedua medote ini dapat meningkatkan kepuasan pasien, meningkatkan kepatuhan perawat pada standar, kemampuan kolaborasi perawat lebih baik

Metode ini memfasilitasi perawat primer menjadi patient’s advocate

Metode ini memfasilitasi praktik berdasarkan bukti (evidence based practice)

Pengarahan a.l. Implementasi Terapi Keperawatan

•PPJP membuat kontrak untuk membangunhubungan saling percaya sebagai awalterjadinya: - Partnership

- Intimacy

- Reciprocity

•PPJP melakukan pengkajian

•PPJP menetapkan diagnosa keperawatandan mengkomunikasikan pada pasien/keluarga

•PPJP menetapkan rencana asuhankeperawatan dan menyepakati apa tindakanyang dilakukan perawat dan apa yangdilakukan pasien dan keluarga

•PPJP melibatkan pasien(partnership) denganpasien dan keluarga dalam melakukantindakan keperawatan

•PPJP bersama pasien /kelg melakukan evaluasiterhadap pencapaian tujuan yang sudahditetapkan bersama keluarga

•PPJP memberikan umpan balik dan pujiankepada pasien dan keluarga atas keterlibatanmereka dalam pencapaian tujuan(reciprocity)

Semua kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang setiap hari sehingga terdapat kedekatan(intimacy) antara perawat dan pasien/keluarga

Proses inilah yang menjadi terapikeperawatan

• PPJP harus bertemu/berinteraksi dengan setiap pasiennya setiap hari. Rata-rata waktu PPJP berinteraksi/bertemu dengan pasien didasarkan pada derajat ketergantungan pasien: minimal (30 menit), parsial (45 menit), total (60 menit).

• Berdasarkan evidence jumlah pasien untuk setiap PPJP berdasarkan derajat ketergantungan adalah minimal (3 pasien), parsial (4 pasien), total (3 pasien). Sehingga waktu PPJP bertemu/kontak dengan pasiennya kira kira 6 jam selama dinas.

Head Nurse Clinical Care Manager

PP1 PP2 PP3 PP4

PA PA PA PA

PA

PA PA PA

PA PA

PA PA

PA PA PA

PA

PA PA PA PA

8-10 Pasien 8-10 Pasien 8-10 Pasien 8-10 Pasien

Evaluasi

1. Kepuasan pasien/keluarga

2. Kepatuhan perawat pada standar berdasarkan dokumentasi keperawatan

3. Angka infeksi nosokomial

4. Lama hari rawat

Kesimpulan

1. Terapi keperawatan menjadi intervensi unik pada pemberian asuhan keperawatan profesional.

2. Sampai saat ini asuhan kep yang diberikan belum sebagai askep profesional karena pasien belum mendapat terapi keperawatan.

3. Untuk dapat memberikan terapi keperawatan diperlukan seorang Ners yang menjadi PP yang juga menjadi PPJP pasien.

4. Menejer Keperawatan bertanggung jawab dalam mengwujudkan pemberian askep yang profesional dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi.

Terima Kasih