Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

22
MAKALAH “PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan Dosen Pengampu : Deden Iwan Setiawan, S.Kep., Ns.,M.Kep. OLEH : KELAS A.74 KELOMPOK V : 1. RIA ANDRIANI (10130147) 2. EVA MARIA EFRILIANA (10130163) 3. NURIYANTO PRASSETYO (10130178) PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

description

 

Transcript of Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

Page 1: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

MAKALAH

“PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu : Deden Iwan Setiawan, S.Kep., Ns.,M.Kep.

OLEH :

KELAS A.74

KELOMPOK V :

1. RIA ANDRIANI (10130147)

2. EVA MARIA EFRILIANA (10130163)

3. NURIYANTO PRASSETYO (10130178)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat

yang dilimpahkan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Perencanaan Tenaga Keperawatan”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah manajemen dalam

kebutuhan tenaga keperawatan yang dapat mempengaruhi profesi keperawatan dan pelayanan

kesehatan dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata

kuliah “Manajemen Keperawatan”. Rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami ucapkan

kepada Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Keperawatan dan teman-teman karena dalam

proses pendalaman materi ini kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari

bahwa makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi bahasa, pengelolaan maupun dalam

penyusunannya. Maka segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima.

Yogyakarta, Maret 2013

(KELOMPOK V) Penulis

Page 3: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

DAFTAR ISI

Cover

Kata pengantar…………………………………………………………………………… i

Daftar isi…………………………………………………………………………..…….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………. 1

1.2. Tujuan Penulisan Makalah………………………………………….………….. 2

1.2.1. Tujuan Umum………………………………………………………… 2

1.2.2. Tujuan Khusus……………………………………………………….. 3

BAB III TINJAUAN TEORIA. Definisi………………………………………………………………………….. 4

B. Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga Keperawatan……………………….. 5

1. Metode Lokakarya PPNI…………………………………………………… 5

2. Metode Ilyas………………………………………………………………… 6

3. Metode Swansburg………………………………………………………….. 7

BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN…………………………………………….. 8

BAB IV PENUTUPA. Kesimpulan……………………………………………………………………… 11

B. Saran…………………………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….......

Page 4: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

BAB IPENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan berkembangnya zaman, pelayanan kesehatan pun mengalami

perkembangan dalam upaya menghadapi era globalisasi yang menuntut persaingan yang

cukup tinggi diantara rumah sakit baik rumah sakit swasta maupun pemerintah. Pada kondisi

persaingan yang tinggi, pelanggan memiliki informasi yang memadai dan mampu untuk

memilih diantara beberapa alternatif pelayanan yang ada. Oleh karena itu untuk

memenangkan persaingan dalam mendapatkan pelanggan, rumah sakit harus dapat

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dapat memberikan kepuasan pada

klien (Windy Rakhmawati, 2008).

Salah satu bagian yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan yaitu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral

dari pelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusi yang besar terhadap pelayanan

kesehatan, selain itu keperawatan merupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan di

suatu rumah sakit sehingga pelayanan keperawatan mempunyai posisi yang sangat penting

dan strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit. Dan salah

faktor utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan adalah tenaga

keperawatan yang efektif dan efisien sebagai sumber daya manusia (Windy Rakhmawati,

2008).

Efektifitas dan efisiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat ditunjang oleh

pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai. Oleh

karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam

memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Dan perencanaan yang baik mempertimbangkan :

klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan keperawatan,

jumlah & kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan. Untuk

Page 5: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

itu diperlukan kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan

kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit (Windy Rakhmawati, 2008).

Pengembangan tenaga kesehatan khususnya perawata sudah menjadi tanggung jawab

pihak rumah sakit untuk memiliki tenaga perawat yang bermutu karena keperawatan adalah

suatu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga

mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit (Aditama, 2004). Tercapainya mutu pelayanan di

rumah sakit dapat melalui kegiatan manajemen sumber daya manusia atau yang disebut juga

manajemen ketenagaan di RS yang meliputi analisis kini dan mendatang tentang kebutuhan

tenaga, recruitment, seleksi, penempatan yang sesuai (placement), promosi, pensiun

(separation), pengembangan karir, pendidikan dan pelatihan (Aditama, 2004).

Griffith JR (1987) dalam buku The Well Managed Community Hospital (dalam

Aditama, 2004) bahwa kegiatan dalam perencanaan meliputi mengantisipasi jumlah dan jenis

pekerjaan yang dibutuhkan, jadwal waktu untuk recruitment, retraining dan pemutusan

hubungan kerja bila dibutuhkan, gaji dan kompensasi yang akan diberikan dikaitkan dengan

kondisi sosial ekonomi yang ada serta berbagai kemungkinan perubahan dalam

kebijaksanaan kesehatan.

Di masa depan, manajemen SDM menjadi hal yang sangat potensial untuk diperhatikan

oleh para pemimpin rumah sakit. Ketepatan dalam pemilihan, penerimaan, pengelolaan dan

pengembangan SDM rumah sakit merupakan kunci sukses rumah sakit untuk berkembang

(Ilyas, 2004).

2. TUJUAN PENULISAN MAKALAH2.1. Tujuan Umum

Setelah membahas lebih lanjut mengenai “Perencanaan Tenaga Keperawatan”,

diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang Manajemen Keperawatan, khususnya

dalam manajemen perencanaan tenaga keperawatan dan metode perhitungannya yang

dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan terutama pemberian asuhan

keperawatan yang berkualitas dalam rumah sakit.

Page 6: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

2.2. Tujuan Khusus

1) Menjelaskan pengembangan tenaga keperawatan di rumah sakit.

2) Menjelaskan perencanaan tenaga keperawatan di rumah sakit.

3) Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit dengan metode

Lokakarya PPNI, metode Ilyas dan metode Swansburg.

Page 7: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI

Perencanaan tenaga (staffing) keperawatan merupakan salah satu fungsi utama

pimpinan organisasi dalam keperawatan. Keberhasilan pimpinan organisasi dalam

merencanakan perawat ditentukan oleh kualitas SDM (Arwani & Suprianto, 2006).

Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan jumlah tenaga dan jenis

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan

kesehatan yang telah ditentukan dan mencapai tujuan kesehatan. Perencanaan ini mencakup

persiapan: siapa yang berbuat apa, kapan, dimana, bagaimana, dengan sumber daya apa dan

untuk populasi mana. Perencanaan tenaga rumah sakit adalah sebagai perencanaan tenaga

kesehatan untuk mencapai target pelayanan rumah sakit yang dibutuhkan yang akan

membantu pencapaian target kesehatan. Langkah-langkah perencanaan tenaga rumah sakit

secara garis besar sama dengan langkah-langkah perencanaan tenaga pada umumnya.

Memang ada beberapa kekhususan-kekhususan sesuai dengan fungsi rumah sakit (Junaidi,

1988 dalam Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD Karimun

oleh Liza Sri, 2011).

Menurut Ilyas (2004) dalam menentukan kebutuhan SDM rumah sakit harus

memperhatikan beberapa faktor seperti ukuran dan tipe rumah sakit; fasilitas dan tipe

pelayanan yang ditawarkan; jenis dan jumlah peralatan dan frekuensi pemakaiannya;

kompleksitas penyakit; usia pasien dan lamanya waktu tinggal di rumah sakit; pemberian

cuti, seperti melahirkan, liburan, sakit, dan tugas belajar; keterbatasan anggaran; turn over

(mengundurkan diri) personel dan tingkat ketidak hadiran; pelayanan dan perawatan

kesehatan 24 jam dan lain-lain

Page 8: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

Menurut Suyanto (2008), perhitungan tenaga kerja perawat perlu diperhatikan hal-hal,

sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan.

a. Faktor klien, meliputi : tingkat kompleksitas perawat, kondisi pasien sesuai dengan

jenis penyakit dan usianya, jumlah pasien dan fluktuasinya, keadaan sosial ekonomi

dan harapan pasien dan keluarga.

b. Faktor tenaga, meliputi : jumlah dan komposisi tenaga keperawatan, kebijakan

pengaturan dinas, uraian tugas perawat, kebijakan personalia, tingkat pendidikan dan

pengalaman kerja, tenaga perawat spesialis dan sikap ethis professional.

c. Faktor lingkungan, meliputi : tipe dan lokasi rumah sakit, layout keperawatan,

fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan medik atau

diagnostik, pelayanan penunjang dari instalasi lain dan macam kegiatan yang

dilaksanakan.

d. Faktor organisasi, meliputi : mutu pelayanan yang ditetapkan dan kebijakan

pembinaan dan pengembangan.

B. METODE PERHITUNGAN PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN

1. Metode Lokakarya PPNI

Penentuan kebutuhan tenaga perawat menurut Lokakarya PPNI dengan mengubah

satuan hari dengan minggu. Selanjutnya jumlah hari kerja efektif dihitung dalam

minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah kerja perhari selama 40 jam per minggu.

PPNI berusaha menyesuaikan lama kerja dan libur yang berlaku di Indonesia:

Tenaga Perawat =( A × 52 minggu)×7 Hari (TT × BOR )

Harikerja efektif × total jam kerja perminggu + 25%

Keterangan :

A = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan oleh pasien perhari

52 minggu = 365 hari dalam setahun : 7

TT = Tempat Tidur

Page 9: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

BOR (Bed Occupancy Rate) adalah presentase rata-rata jumlah tempat tidur yang

digunakan selama periode tertentu (satu semester/tahun)

Hari kerja efektif yang dihitung sebagai berikut :

= (365 – (52 hari minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari cuti tahunan)

= 289 hari : 7 hari/minggu

= 41 minggu

Total jam kerja perminggu = 40 jam

Komponen 25% yaitu tingkat penyesuaian terhadap produktivitas

2. Metode Ilyas

Metode ini dikembangkan oleh Yaslis Ilyas sejak tahun 1995. Metode ini berkembang

karena adanya keluhan dari rumah sakit di Indonesia bahwa metode Gillies

menghasilkan jumlah perawat yang terlalu kecil, sehingga beban kerja perawat tinggi,

sedangkan PPNI menghasilkan jumlah perawat yang terlalu besar sehingga tidak

efisien.

Rumus dasar dari formula ini adalah sebagai berikut :

Tenaga Perawat = A × B × 365 hari

(255 × Jam Kerja /hari)

Keterangan :

A = Jam perawatan/24 jam (waktu perawatan yang dibutuhkan pasien)

B = sensus harian (BOR x jumlah tempat tidur)

365 = jumlah hari kerja selama setahun

255 = hari kerja efektif perawat/tahun

= {365 - (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) x 34

}

= 255 hari

Jam kerja/hari = 6 jam, didapat dari 40 jam (total jam kerja/minggu) : 7 hari

Indeks ¾ merupakan indeks yang berasal dari karakteristik jadwal kerja perawat

dirumah sakit yang dihitung dari setiap empat hari kerja efektif, dimana perawat

Page 10: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

mendapat libur satu hari setelah jadwal jaga malam. Uraiannya sebagai berikut hari

pertama perawat masuk pagi, hari kedua siang, hari ketiga malam dan hari keempat

perawat mendapat libur satu hari.

3. Metode Swansburg

Formula perhitungannya adalah sebagai berikut;

a. Total jam perawat /hari :

b. Jumlah perawat yang dibutuhkan perhari :

Sehingga dari rumus dapat disimpulkan menjadi :

=

Jumlahrata−rata pasien /hari× jumlah jam kontak perawat−pasien/hariJam kerja /hari

Rumus selanjutnya adalah untuk menghitung jumlah shift dan kebutuhan perawat

dalam satu minggu.

a. Jumlah shift perminggu :

b. Jumlah perawat yang dibutuhkan perminggu

Menurut Warstler dalam Swansburg & Swansburg (1999), merekomendasikan untuk

pembagian proporsi dinas dalam satu hari :

Pagi : Siang : Malam = 47 % : 36 % : 17 %.

Keterangan :

Jumlah hari kerja/minggu = 6 hari

= Jumlah Klien × Jumlah jam kontak perawat-klien

=

Total jam perawat /hariJumlah jam kerja/hari

= Jumlah perawat yang dibutuhkan/hari × Jumlah shift dalam 1 minggu

= Jumlah shift /minggu

jumlahhari kerja /minggu

Page 11: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

Jumlah jam kerja/hari = 7 jam, didapat dari 40 jam (total jam kerja/minggu) :

6 hari

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

I. Contoh Kasus 1 : Perhitungan menggunakan metode PPNI

Diketahui rata-rata perawatan selama 24 jam adalah 40 jam seperti pada tabel, BOR rata-rata

70 %, dan jumlah tempat tidur 100 buah. Hitung berapa kebutuhan perawat di rumah sakit

tersebut. Tabel rata-rata perawatan selama 24 jam

No. Jenis/KategoriRata-rata

pasien/hari

Rata-rata jam

perawatan

pasien/hari

Jumlah jam

perawatan

/hari

1. Pasien Bedah 10 4 40

Jawab :

Tenaga Perawat =( A × 52 minggu)×7 Hari (TT × BOR )

Harikerja efektif × total jam kerja perminggu + 25%

= (40 ×52 minggu ) ×7 hari (100× 0,7)

41 minggu ×40 jam + 25%

= (2080 )× 7(70)

1640 + 25%

= 1019200

1640+25 %

= 621,46 + 155,36 = 776,82 = 777.

Jadi, jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan ialah 777 orang.

II. Contoh Kasus 2 : Perhitungan menggunakan metode Ilyas

Diketahui rata-rata perawatan selama 24 jam adalah 6 jam, BOR rata-rata 70 %, jumlah

tempat tidur 100, berapa kebutuhan perawat di rumah sakit tersebut :

Page 12: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

Jawab :

Tenaga Perawat = A × B × 365 hari

(255 × Jam Kerja /hari)

= 6 × (100 ×0,7 )× 365

255 ×6

= 6 ×70 ×365

1530

= 153.300

1.530

= 100,19 = 100.

Jadi, jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan ialah 100 orang.

III.Contoh Kasus 3 : Perhitungan menggunakan metode Swansburg

Diketahui pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan jumlah klien perhari rata-rata 17

orang. Jumlah jam kontak langsung perawat-klien = 5 jam/klien/hari, total jam kerja/

minggu = 40 jam.

Jawab :

1) Total jam perawat /hari = Jumlah Klien × Jumlah jam kontak perawat-klien

= 17 × 5 jam

= 85 jam

2) Jumlah perawat yang dibutuhkan perhari = Total jam perawat /hariJumlah jam kerja/hari

= 857

= 12,143 = 12 orang perawat/hari

3) Jumlah shift perminggu

Page 13: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

= Jumlah perawat yang dibutuhkan/hari × Jumlah shift dalam 1 minggu

= 12 × 7

= 84 shift/minggu

4) Jumlah perawat yang dibutuhkan perminggu = Jumlah shift /minggu

jumlahhari kerja /minggu

= 84

6 hari = 14 orang.

Jadi, Total 14 orang perawat = 12 orang perawat yang dibutuhkan perhari + 2 orang

perawat cadangan.

5) Pembagian proporsi dinas dalam satu hari :

Sehingga jika jumlah total staf keperawatan/hari = 12 orang, maka pembagian shiftnya :

Pagi : 47% × 12 = 5,64= 6 orang

Sore : 36% × 12 = 4,32 = 4 orang

Malam : 17% × 12 = 2,04 = 2 orang

Pagi : Siang : Malam = 47 % : 36 % : 17 %

Page 14: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Salah satu aspek penting tercapainya mutu pelayanan di suatu rumah sakit adalah

tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Untuk hal ini

dibutuhkan kesiapan yang baik dalam membuat perencanaan terutama tentang

ketenagaan. Perencanaan ketenagaan ini harus benar-benar diperhitungkan sehingga tidak

menimbukan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga memungkinkan kualitas

pelayanan akan menurun. Bila hal ini dibiarkan akan menyebabkan angka kunjungan

klien ketempat pelayanan kesehatan akan menurun sehingga pendapatan rumah sakit juga

akan menurun.

Seorang menajer keperawatan harus mampu membuat perencanaan ketenagaan

dengan baik, yaitu dengan memanfaatkan hasil perhitungan yang didasarkan pada data-

data kepegawaian sesuai dengan yang ada di rumah sakit tersebut. Dalam melakukan

penghitungan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit, kita dapat menggunakan

beberapa rumus dimana tiap metode penghitungan pada prinsipnya hampir sama akan

tetapi memiliki kekhasan bagi situasi dan kondisi tertentu dari sistem pemberian layanan

asuhan keperawatan kepada klien.

B. SARAN

Bagi Mahasiwa

Berdasarkan kekurangan yang sudah disampaikan oleh penulis, diharapkan

mahasiswa dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang

manajemen keperawatan, bahkan mengembangkan metode perhitungan dalam

Page 15: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

perencanaan tenaga keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit di

Indonesia.

Bagi Perawat

Diharapkan bagi perawat agar tidak hanya meningkatkan keterampilan dalam

memberikan praktik asuhan keperawatan (care giver), tetapi juga meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dalam hal manajerial (koordinator) baik dalam

manajemen kasus atau mengorganisasi pelayanan kesehatan sehingga perawat dapat

memberikan asuhan keperawatan yang maksimal.

Bagi Dunia Keperawatan

Diharapkan dengan disusunnya makalah ini, manajemen keperawatan dalam

perencanaan tenaga keperawatan dapat terus ditingkatkan sehingga dapat menambah

pengetahuan yang lebih baik bagi dunia keperawatan, serta dapat diaplikasikan untuk

mengembangkan kompetensi dalam keperawatan.

Page 16: Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Aditama Y.C. (2004). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Cetakan Ketiga. Universitas

Indonesia. Jakarta. Diunduh 1 Maret 2013 Pukul 21.29 WIB.

Arwani & Heru Suprianto. 2005. Manajemen Keperawatan; Pengelolaan Tenaga Keperawatan.

Jakarta: EGC.

Devi, Liza Sri Kusuma. 2011. Tesis Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Di Instalasi Rawat

Inap RSUD Karimun Tahun 2010. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Diunduh 6 Maret 2013 Pukul 13.45 WIB.

Ilyas, Yaslis. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metoda dan Formula. Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Diunduh 1 Maret 2013 Pukul 22.30 WIB.

Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional,

Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Swansburg. R.C., & Swansburg R.J. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen

Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta : EGC.