PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA...

9
( okd RISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA, KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA BAPPENAS, PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK, BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP), BADAN PUSAT STATISTIK (BPS), SET JEN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) RI DAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINT AH (LKPP). T ahun Sidang Masa Persidangan Rapat Komisi Ke Jenis Rapat Deng an Sifat Rapat Hari/Tanggal Waktu Ketua Rapat Sekretaris Tempat Acara Anggota hadir Undangan hadir FRAKSIPARTAIDEMOKRAT 1. ACHSANUL QOSASI 2. I WA YAN GUNASTRA (/ZIN KE LN) 3. HJ. VERA FEBYANTHY 4. A REZA ALI 5. HJ. ITI OCTAVIA JAYABAYA, SE., MM. 6. HJ. YETT! HERYATI 7. IR. LIM SUI KHIANG, MH 8. IR. HJ. A.P.A. TIMO PANGERANG 9. SRI NOVIDA, SE 10. ANDI RACHMAD (/ZIN) 11. H. DARIZAL BASIR 12. BOKIRATU NITABUDHI SUSANT/, SE (/ZIN) 13. H. PAIMAN 14. DRS. SUPOMO FRAKSIPARTAIGOLKAR 15. MELCHIAS MARCUS MEKENG 16. Dr. H. HARRY AZHAR AZIS, MA 17. DRS. ADE KOMARUDIN, MH 18. NUSRON WAHID 19. DRS. KAMARUDDIN SJAM, MM 20. IR. H. AHMADI NOOR SUPIT 21. JR. A EDWIN KAWILARANG 22. !RENE MANIBUY, SH 23. EDISON BETAUBUN, SH., MH. (/ZIN) 24. IR. FAYAKHUN ANDIRADI, M.Kom FRAKSIPARTAIPDIPERJUANGAN 25. IR. H. I. EMIR MOEIS, M.Sc 26. OLLY DONDOKAMBEY, SE. 27. MARUARAR SIRAIT, SIP 28. I GUSTI AGUNG RAI WIRAJAYA, SE., MM 29. ORA. EVA KUSUMA SUNDARI, MA., MOE. 30. DRS. H. SUMARYOTO 31. Dr. IR. ARIF BUDIMANTA, M.Sc 32. INDAH KURNIA 33. IR. DOLFIE OFP (/ZIN) 2010- 2011 II Raker Menteri Keua ng an dan Me nteri Hukum dan Ham Terbuka Senin, 7 Juni 2010 10.50 s/d 11.25 WIB IR.H.I EMIR MOEIS, M.SC Ors. Urip Soe dj a rwo /Kaba g.Set Komisi XI DPR RI Ruang Rapat Komi si XI DPR RI Gd. Nusantara 1 Lt. 1 Penj e la sa n Peme rint ah thd RUU ttg Akuntan Publik .. Orang dari 51 An ggota Komi si XI DPR RI 1. Me nteri Keua ng an b ese rta jajaran. 2. Mente ri Hukum dan Ham bese rta jajaran. F RAKSI P KS 34. DR. MOHAMAD SOHIBUL IMAN 35. H. ECKY AWAL MUHARAM, SE 36. Dr. K.H. SURAHMAN HIDAYAT, MA 37. MUSTAFA KAMAL, SS 38. H. ANDI RAHMAT, SE F RAKSI P AN 39. H. ASMAN ABNUR, SE., M.Si 40. H. NASRULLAH (/ZIN) 41 . M. ICHLAS EL QUDSI, S.Si., M.Si 42. LAURE NS BAHANG DAMA 43. MUHAMMAD HATTA FRAKSI PPP 44. H. MAIYASYAK JOHAN, SH., MH. 45. MUSTOFA ASSEGAF, M.Si 46. DRS. H. MACHMUD YUNUS FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA 47. PROF. Ors, H. CECEP SYARIFUDDIN 48. DRS. H. BAMBANG HERi PURNAMA, ST F RAKSI G ERINDRA 49. H. BUDI HARYADI, SE., SH. 5 0. IR. SADAR SUBAGYO F RAKSI HANURA 51 . DRS. H.A. MURADY DARMANSYAH 52. DRS. H. MUCHTAR AMMA, MM. 1

Transcript of PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA...

Page 1: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

(

okd

RISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA, KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA BAPPENAS, PERBANKAN DAN LEMBAGA

KEUANGAN BUKAN BANK, BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP), BADAN PUSAT STATISTIK (BPS), SET JEN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) RI DAN

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINT AH (LKPP).

T ahun Sidang Masa Persidangan Rapat Komisi Ke Jenis Rapat Deng an Sifat Rapat Hari/Tanggal Waktu Ketua Rapat Sekretaris Tempat

Acara Anggota hadir Undangan hadir

FRAKSIPARTAIDEMOKRAT 1. ACHSANUL QOSASI 2. I WA YAN GUNASTRA (/ZIN KE LN) 3. HJ. VERA FEBYANTHY 4. A REZA ALI 5. HJ. ITI OCTAVIA JAYABAYA, SE., MM. 6. HJ. YETT! HERYATI 7. IR. LIM SUI KHIANG, MH 8. IR. HJ. A.P.A. TIMO PANGERANG 9. SRI NOVIDA, SE 10. ANDI RACHMAD (/ZIN) 11. H. DARIZAL BASIR 12. BOKIRATU NITABUDHI SUSANT/, SE (/ZIN) 13. H. PAIMAN 14. DRS. SUPOMO

FRAKSIPARTAIGOLKAR 15. MELCHIAS MARCUS MEKENG 16. Dr. H. HARRY AZHAR AZIS, MA 17. DRS. ADE KOMARUDIN, MH 18. NUSRON WAHID 19. DRS. KAMARUDDIN SJAM, MM 20. IR. H. AHMADI NOOR SUPIT 21. JR. A EDWIN KAWILARANG 22. !RENE MANIBUY, SH 23. EDISON BETAUBUN, SH., MH. (/ZIN) 24. IR. FAYAKHUN ANDIRADI, M.Kom

FRAKSIPARTAIPDIPERJUANGAN 25. IR. H. I. EMIR MOEIS, M.Sc 26. OLLY DONDOKAMBEY, SE. 27. MARUARAR SIRAIT, SIP 28. I GUSTI AGUNG RAI WIRAJAYA, SE., MM 29. ORA. EVA KUSUMA SUNDARI, MA., MOE. 30. DRS. H. SUMARYOTO 31. Dr. IR. ARIF BUDIMANTA, M.Sc 32. INDAH KURNIA 33. IR. DOLFIE OFP (/ZIN)

2010- 2011 II

Raker Menteri Keuangan dan Menteri Hukum dan Ham Terbuka Senin, 7 Juni 2010 10.50 s/d 11.25 WIB IR.H.I EMIR MOEIS, M.SC Ors. Urip Soedjarwo/Kabag.Set Komisi XI DPR RI Ruang Rapat Komisi XI DPR RI Gd. Nusantara 1 Lt. 1

Penjelasan Pemerintah thd RUU ttg Akuntan Publik .. Orang dari 51 Anggota Komisi XI DPR RI 1. Menteri Keuangan beserta jajaran. 2. Menteri Hukum dan Ham beserta jajaran.

FRAKSI PKS 34. DR. MOHAMAD SOHIBUL IMAN 35. H. ECKY AWAL MUHARAM, SE 36. Dr. K.H. SURAHMAN HIDAYAT, MA 37. MUSTAFA KAMAL, SS 38. H. ANDI RAHMAT, SE

FRAKSI PAN 39. H. ASMAN ABNUR, SE., M.Si 40. H. NASRULLAH (/ZIN) 41 . M. ICHLAS EL QUDSI, S.Si., M.Si 42. LAURENS BAHANG DAMA 43. MUHAMMAD HATTA

FRAKSI PPP 44. H. MAIYASYAK JOHAN, SH., MH. 45. MUSTOFA ASSEGAF, M.Si 46. DRS. H. MACHMUD YUNUS

FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA 47. PROF. Ors, H. CECEP SYARIFUDDIN 48. DRS. H. BAMBANG HERi PURNAMA, ST

FRAKSI GERINDRA 49. H. BUDI HARYADI, SE., SH. 50. IR. SADAR SUBAGYO

FRAKSI HANURA 51 . DRS. H.A. MURADY DARMANSYAH 52. DRS. H. MUCHTAR AMMA, MM.

1

Page 2: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT (IR.H.I EMIR MOEIS, M.SC/FPDIP):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera buat kita semua.

Yang terhormat Menteri Keuangan beserta jajarannya dan juga yang sangat kami hormati Menteri Hukum dan Ham beserta jajaran yang hadir di pagi hari ini. Anggota Komisi XI DPR RI dan yang terhormat Pimpinan beserta Anggotanya.

Menurut catatan yang kami terima dari sekretariat, jumlah Anggota yang hadir adalah 22 orang dari 52 orang Anggota Komisi dengan 5 orang absen. Sementara yang terhitung 27 orang, sedangkan jumlah Fraksi telah mencapai 8 dari 9 Fraksi. Sesuai dengan tata tertib DPR RI Pasal 245 Ayat (1) maka Rapat ini sudah kuorum dapat kami buka, untuk itu kami mohon ijin agar kami dapat membuka Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan dan Menteri Hukum dan Ham Republik Indonesia dan dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.50 WIB)

Yang terhormat Menteri Hukum dan Ham, Menteri Keuangan, Anggota Dewan dan hadirin yang kami hormati.

Mengawali Rapat Kerja pada hari ini marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena kita bisa berkumpul disini, pada hari ini tentu tidak lepas dari rahmat dan hidayahNya. Sekali lagi kami juga ucapkan terima kasih atas kehadirannya pada pagi hari ini.

Saudara Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan Ham, Anggota Dewan serta hadirin.

Agenda Rapat Kerja kita pada hari ini adalah :

1. Penjelasan DPR RI tentang RUU Mata Uang yang merupakan usul inisiatif DPR RI. 2. Penyampaian penjelasan Pemerintah atas RUU tentang Akuntan Publik yang merupakan RUU dari

Pemerintah.

Saudara Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan Ham, Anggota Dewan serta hadirin.

Sebagaimana keputusan Rapat Bamus DPR RI, Komisi XI DPR RI diberi penugasan untuk membahas RUU tentang Mata Uang dan RUU tentang Akuntan Publik dan sebagai Wakil dari Pemerintah, Presiden RI melalui suratnya telah menunjuk Menteri Keuangan dan Menteri Hukum dan Ham untuk membahas bersama­sama dengan DPR RI atas dua Rancangan Undang-undang yang dimaksud. Untuk menyingkat waktu, kami awali dari pihak kami dulu, kami mohon kesediaan Pimpinan Komisi, Wakil Ketua Pak Sohibul Iman untuk menyampaikan penjelasan DPR RI atas Rancangan Undang-undang tentang Mata Uang. Kami persilahkan Pak Iman.

DR. MOHAMAD SOHIBUL IMAN/WK.KETUA I F.PKS : Terima kasih Pak Emir.

Bissmillahirahmanirrahim.

Assa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera buat kita semua.

Yang terhormat Menteri Keuangan beserta jajarannya, Yang terhormat Menteri Hukum dan Ham beserta jajaran, Yang terhormat para Anggota Komisi XI DPR RI serta hadirin yang kami muliakan.

2

Page 3: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

Berikut ini akan kami sampaikan penjelasan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atas Rancangan Undang-undang tentang Mata Uang.

Yang terhormat Menteri Keuangan, Yang terhormat Menteri Hukum dan Ham, Yang terhormat para Anggota Komisi XI DPR RI serta hadirin yang kami muliakan.

Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 23 b Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan dengan Undang-undang. Uang dalam kehidupan perekonomian suatu Negara mempunyai fungsi yang penting dan strategis. Pertama, uang merupakan alat pembayaran yang sah dalam setiap kegiatan transaksi atau kegiatan atau kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luas didalam sebuah Negara. Karena itu, uang suatu Negara haruslah dapat diterima setidak-tidaknya di Negara yang bersangkutan.

Kedua, mata uang menunjukkan keberadaan atau eksistensi dari suatu Negara. Undang-undang ini diharapkan untuk menetapkan uang rupiah sebagaimana uang Indonesia. Oleh karena itu, eksistensi uang rupiah dikukuhkan sebagai salah satu symbol kenegaraanyang harus dihormati dan dibanggakan oleh masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan kejahatan pemalsuan uang rupiah yang terjadi dewasa ini sudah berskala besar dilakukan secara terorganisir dan lintas Negara. Kejahatan pemalsuan uang dalam jumlah yang sangat besar dapat menggangu perekonomian bangsa, dalam banyak kasus uang palsu juga mengakibatkan atau juga digunakan untuk kejahatan lainnya seperti illegal logging, money politic, trafficking dan lainnya. Pentingnya fungsi dan eksistensi mata uang ini bagi Negara kita dengan sekian hal yang berkaitan dengan mata uang tersebut menghantarkan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memandang perlu segera untuk menyusun Rancangan Undang-undang tentang Mata Uang. Memahami pentingnya Undang-undang tentang Mata Uang inilah maka Badan Legislatif berinisiatif untuk menyusun Rancangan Undang-undang tentang Mata Uang sebagai Rancangan Undang-undang yang diprioritaskan pembahasannya sesuai keputusan DPR RI No. 41 b/DPR Rl/11/2009-2010 tentang Prolegnas Rancangan Undang-undang Prioritas Tahun 2010.

Yang terhormat Menteri Keuangan, Yang terhormat Menteri Hukum dan Ham, Yang terhormat para Anggota Komisi XI DPR RI serta hadirin yang kami muliakan.

Rancangan Undang-undang tentang Mata Uang terdiri dari 12 Bab dan 45 Pasal yang selengkapnya adalah sebagai berikut :

I. Ketentuan Umum. Ketentuan umum memuat definisi yang digunakan dalam Rancangan Undang-undang tentang Mata Uang.

II. Macam dan Harga. Bab ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian kesatu, menjelaskan mengenai macam uang rupiah dan bagian kedua menjelaskan mengenai harga uang rupiah.

Ill. Ciri-ciri, design, tanda pengaman dan bahan rupiah . Bab ini terdiri dari empat bagian yaitu bagian kesatu, mengenai ciri-ciri. Bagian kedua, mengenai design. Bagian ketiga, mengenai tanda pengaman dan bagian ke empat, mengenai bahan yang digunakan pada uang rupiah.

IV. Perencanaan, Pencetakan, Pengeluaran, Peredaran, Pencabutan dan Penarikan serta Pemusnahan. Bab ini terdiri dari 7 bagian yaitu : 1. Mengenai ketentuan umum. 2. mengenai perencanaan. 3. mengenai pencetakan. 4. mengenai pengeluaran.

3

Page 4: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

5. mengenai pengedaran. 6. mengenai pencabutan dan penarikan dan 7. mengenai pemusnahan.

V. Penggunaan. Bab ini mengatur tentang kewajiban menggunakan uang rupiah setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran dan atau kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang atau transaksi keuangan lainnya di wilayah kesatuan Republik Indonesia.

VI. Penukaran Uang. Bab ini mengatur tentang ketentuan penukaran uang rupiah, kriteria uang yang layak ditukarkan dan lembaga yang melakukan penukaran.

VII. Larangan. Bab ini menjelaskan tentang larangan menolak penggunaan uang rupiah, meniru, merusak, melakukan perubahan terhadap uang rupiah, memalsu dan aktivitas yang berkaitan dengan pemalsuan uang rupiah.

Vlll.Penanganan uang palsu. Bab ini memuat hal-hal mengenai kewenangan dalam menentukan keaslian uang rupiah, membentukan unit khusus dalaml penanganan uang rupiah palsu dan koordinasi antara unit khusus dengan instansi penegak hukum.

IX. Pemeriksaan tindak pidana uang rupiah. Bab ini memuat mengenai pemeriksaan tindak pidana uang rupiah, pengaturan alat bukti dan kewenangan penyidik dalam melakukan penyidikan.

X. Ketentuan pidana. Bab ini mengatur ancaman pidana berkenaan dengan pelanggaran ketentuan uang rupiah sebagai legal tender, meniru, melakukan perubahan bentuk, memalsukan aktivitas yang mendukung pemalsuan uang dan ancaman pidana terhadap pegawai Bank Indonesia atau aparat penegak hukum yang melakukan tindak pidana terhadap uang rupiah.

XI. Ketentuan Peralihan. Bab ini mengatur mengenai tetap berlakunya uang kertas maupun uang logam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebelum berlakunya Undang-undang tentang Mata Uang. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Mata Uang masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum ada pengaturan yang baru menurut Undang-undang ini. Bab ini juga mengatur peraturan perundang-undangan sebagai pelaksanaan Undang-undang ini harus sudah dibuat dalam waktu paling lama 6 bulan terhitung sejak tanggal diundangkannya Undang­undang ini.

XII. Ketentuan Penutup. Bab ini mengatur mengenai mulai berlakunya Undang-undang tentang Mata Uang ini dan ketentuan yang mencabut beberapa Pasal yang mengatur tentang Mata Uang.

Yang terhormat Menteri Keuangan, Yang terhormat Menteri Hukum dan Ham, Yang terhormat para Anggota Komisi XI DPR RI serta hadirin yang kami muliakan.

Demikian penjelasan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atas Rancangan Undang-undang tentang Mata Uang. Untuk selanjutnya dapat dilakukan pembahasan sesuai dengan mekanisme perundang­undangan.

Demikian dan terima kasih.

Wassa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

4

Page 5: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

KETUA RAPAT :

Baik, walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saudara-saudara yang terhormat,

Telah kita dengarkan penjelasan dari DPR RI atas Rancangan Undang-undang tentang Mata Uang. Selanjutnya, kami persilahkan salah satu saja apakah Menteri Keuangan atau Menteri Hukum dan Ham yang mewakili Pemerintah untuk menyampaikan penjelasan atas RUU tentang Akuntan Publik. Kami persilahkan.

Menteri Keuangan (Agus Martowardoyo):

Terima kasih. Bapak Ketua Komisi XI, Wakil Ketua dan Para Anggota yang kami hormati,

Pertama-tama, kami ucapkan terima kasih atas undangan pertemuan pada pagi hari ini dan dalam kesempatan ini kami menyimak dengan seksama apa yang dipaparkan dalam Rancangan Undang-undang tersebut dan kami menjadwalkan akan kembali menyampaikan jawaban daripada Pemerintah di tanggal 9 Juni, insyAllah hari Rabu kami akan memberikan jawaban dan tanggapan kami dan kiranya didalam forum itu kita bisa melakukan tindak lanjut yang produktif dan kita bisa menghasilkan Undang-undang sebagaimana diharapkan. Mungkin hal ini yang ingin kami sampaikan. Kami undang Menteri Hukum dan Ham mungkin mau menambahkan?

KETUA RAPAT :

Saya kira mesti ada penjelasan dari pihak Pemerintah mengenai Undang-undang Akuntan Publik.

Menteri Keuangan (Agus Martowardoyo):

Baik, kalau yang tentang Mata Uang kami akan menanggapi pada tanggal 9 Juni.

KETUA RAPAT :

Ya kami rencanakan dan jadwalkan tanggal 9 Juni dari Fraksi-fraksi yang ada di Komisi XI juga akan memberikan pandangan juga dari Pemerintah.

Menteri Keuangan (Agus Martowardoyo):

Baik, kiranya pada kesempatan sekarang ini kami akan menyampaikan tentang usulan Rancangan Undang-undang terkait dengan kantor Akuntan Publik.

Bissmillahirahmanirrahim.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan Ham beserta seluruh jajaran, Para hadirin dan Sidang yang terhormat.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya serta perlindunganNya kepada Negara dan Bangsa Indonesia yang dan telah memungkinkan kita hadir pada kesempatan yang berbahagia ini. Kami hadir dalam sidang Dewan yang terhormat ini untuk mewakili Pemerintah dalam membahas Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik yang sebelumnya telah disampikan oleh Pemerintah kepada Dewan. Pada awal sambutan ini terlebih dahulu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Dewan yang terhormat, yang telah menanggapi dengan cepat pengajuan Rancangan Undang-undang tersebut dan menyusun rencana agenda Sidang-sidang untuk pembahasannya dan memberikan keterangan Pemerintah pada sidang kali ini. Kami akan membagikan

5

Page 6: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

dalam tiga bagian. Pada bagian pertama, kami akan menjelaskan secara garis besar urgensi dan tujuan pengajuan RUU tentang Akuntan Publik ini serta sasaran yang ingin diwujudkan. Pada bagian kedua, kami akan menyampaikan beberapa hal yang kami anggap cukup penting tentang pokok pikiran, lingkup dan objek yang diatur didalam Rancangan Undang-undang ini. Bagian ketiga atau yang terakhir adalah jangkuan serta arah pengaturan termasuk harapan-harapan Pemerintah. Dengan sendirinya hal-hal yang ingin kami sampaikan ini bersifat pokok-pokonya saja, sedangkan rinciannya akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan ditingkat-tingkat selanjutnya.

Saudara Pimpinan dan Sidang yang terhormat,

Profesi akuntan publik merupakan suatu profesi yang jasa dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan ekonomi. Profesi akuntan publik juga merupakan salah satu profesi penunjang dalam mewujudkan stabilitas sistem keuangan yang merupakan salah satu syarat untuk terwujudnya Pasal yang efisien. Laporan audit independent yang berisi opini akuntan publik atas laporan keuangan atau informasi keuangan suatu entitas berperan penting bagi pengambilan keputusan dalam evaluasi suatu akurat kondisi keuangan dan usaha entitas dimaksud. Akuntan publik berperan dalam peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha dalam era liberalisasi perdagangan dan jasa kebutuhan pengguna jasa akuntan publik akan semakin meningkat terutama kebutuhan akan kualitas informasi keuangan. Dengan demikian, Akuntan publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas kewajaran informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas. Oleh karena profesi Akuntan publik sangat erat kaitannya dengan kegiatan dunia usaha maka kebutuhan masyarakat terhadap jasa Akuntan publik akan semakin besar. Konsekuensi bagi Akuntan publik adalah harus senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya.

Saudara Pimpinan dan Sidang yang terhormat,

Saat ini peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur akuntan publik Indonesia, belum dituangkan dalam bentuk Undang-undang. Akan tetapi hanya dalam bentuk Peraturan Menteri yaitu Peraturan Menteri Keuangan No.17 /PMK.01 2008 ten tang jasa akuntan publik. Undang-undang yang saat ini ada dan masih berlaku adalah Undang-undang No.34 Tahun 1954 tentang Pemakian Gelar Akuntan. Namun demikian, pengaturan mengenai profesi akuntan publik dalam Undang-undang tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada saat ini. Karena Undang-undang tersebut tidak mengatur hal-hal yang mendasar dalam profesi akuntan publik, walaupun belum ada Undang-undang khusus yang mengatur tentang akuntan publik, keberadaan serta peran akuntan publik di Indonesia telah diakui secara eksplisit dalam beberapa peraturan perundang-undangan setingkat Undang-undang antara lain Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal dan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Dibanyak Negara lain profesi akuntan publik lazim diatur dalam peraturan setingkat Undang-undang. Kegiatan profesi akuntan publik dan kondisi lingkungan tempat akuntan publik bekerja yang saat ini sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan saat Undang-undang No.34 Tahun 1954 tentang pemakaian gelar akuntan diundangkan memunculkan kebutuhan akan adanya Undang-undang yang dapat mengakomodasi berbagai dinamika kegiatan akuntan publik saat ini. Besarnya pengaruh profesi akuntan publik terhadap kepentingan pelaku bisnis pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Pesatnya laju globalisasi serta era perdagangan bebas, semakin tingginya kesadaran berdemokrasi kehidupan bernegara serta tingginya dinamika profesi akuntan publik menggambarkan tingginya desakan kebutuhan akan adanya Undang-undang yang mengatur tentang akuntan publik. Dengan pertimbangan bahwa profesi akuntan publik merupakan profesi yang sangat berpengaruh terhadap kepentingan publik maka pemerintah harus melindungi kepentingan publik. Oleh karena itu, perlu disusun suatu Undang-undang tentang akuntan publik yang mengatur berbagai hal mendasar dalam profesi akuntan publik.

Saudara Pimpinan dan Sidang yang terhormat,

Sebagaimana telah kami jelaskan sebelumnya, saat ini sangat diperlukan Undang-undang tentang Akuntan Publik, Pemerintah telah menyiapkan RUU tentang Akuntan Publik yang disusun dengan tujuan untuk:

1. Melindungi kepentingan publik. 2. mendukung perekonomian yang sehat, efisien dan transparan.

6

Page 7: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

3. menjaga integritas profesi akuntan publik serta 4. melindungi kepentingan profesi akuntan publik sesuai dengan standar dan kode etik profesi.

Sedangkan sasaran yang ingin diputuskan dengan adanya Undang-undang tentang akuntan publik yaitu terwujudnya profesi akuntan publik yang berkualitas dan dapat bersaing ditingkat global serta meningkatkan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan ekonomi oleh stakeholder. Dengan demikian, Undang-undang tentang akuntan publik nantinya akan dapat melindungi kepentingan publik.

Saudara Pimpinan dan Sidang yang terhormat,

Dengan berbagai pertimbangan tersebut pemerintah mengajukan RUU tentang akuntan public yang sekarang sudah ada dihadapan para Anggota Dewan yang terhormat. Selanjutnya perkenankan kami mengemukakan secara sedikit rinci materi RUU tentang akuntan publik ini yang terdiri atas 15 Bab dan 69 Pasal. RUU tentang Akuntan Publik ini telah mencakup komponen utama regulasi profesi akuntan publik yaitu regulasi yang di design untuk memastikan bahwa jasa professional akuntan publik hanya diberikan oleh pihak yang berhak yaitu hanya orang-orang yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan teknis maupun moral tertentu saja yang dapat memberikan jasa professional akuntan publik ...

DRS. KAMARUDDIN SJAM, MM/FPG:

lnterupsi Pak Ketua,

KETUA RAPAT :

Saya kira selesaikan ini dulu ...

DRS. KAMARUDDIN SJAM, MM/FPG:

Tetapi ini penting Pak sebab disebut tadi, Saudara Menteri Keuangan tadi didalam kata pengantarnya menjelaskan akan menguraikan secara lebih rinci Bab per Bab dan Rancangan Undang-undang yang sudah ada dihadapan Anggota Dewan. Barangnya itu mana Pak? Kita tidak punya ini, sekarang mana? Kalau ada bagikan.

KETUA RAPAT:

Ya, silahkan diteruskan Pak.

Menteri Keuangan (Agus Martowardoyo):

Dua, regulasi yang di design untuk memastikan bahwa jasa professional diberikan dengan kualitas yang memadai.

Tiga, regulasi yang di design untuk memastikan bahwa terdapat mekanisme pertanggungjawaban yang memadai atas setiap pemberian jasa professional akuntan publik setelah terjadinya interaksi antara profesi dengan public. Regulasi dimaksud antara lain berkaitan dengan tanggung jawab hukum dan tanggung jawab profesi yang berkaitan dengan jasa professional yang diberikan.

Mempertimbangkan komponen utama regulasi profesi akuntan publik tersebut, lingkup dan objek yang diatur dalam RUU Akuntan Publik meliputi :

1. Lingkup jasa akuntan publik. 2. perijinan akuntan publik dan kantor akuntan publik. 3. kerjasama akuntan publik dengan kantor akuntan publik asing atau organisasi audit asing. 4. pembinaan dan pengawasan. 5. asosiasi profesi akuntan publik. 6. hak, kewajiban dan larangan bagi akuntan publik dan kantor akuntan publik. 7. komite pertimbangan profesi akuntan publik dan

7

Page 8: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

8. sanksi administrative dan 9. ketentuan pidana.

Saudara Pimpinan dan Sidang yang terhormat,

Pengaturan bidang jasa dalam RUU ini mencakup jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik yaitu jasa atestasi termasuk audit umum atas laporan keuangan. Serta jasa selain atestasi yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan dan manajemen. Di antara bidang jasa yang dapat diberikan oleh akuntan publik tersebut, jasa atestasi merupakan jasa eksklusif profesi akuntan publik sehingga hanya pihak yang kompeten menurut RUU ini saja yang berhak memberikan jasa tersebut. Pengaturan perijinan dimaksudkan untuk kepentingan publik sehingga ijin akuntan publik hanya diberikan kepada orang-orang yang memenuhi kualifikasi professional dan moral. Pengaturan perijinan akan mencegah pihak-pihak yang tidak memenuhi persyaratan agar tidak memberikan jasa kepada publik sehingga publik terhindar dari resiko in kompetensi dan pembohongan serta memberikan dasar yang memadai agar setiap individu yang telah memperoleh ijin untuk selalu memperhatikan kepentingan public dengan senantiasa menjaga professional kompetensi dan tindak tanduk keprofesiaannya atau professional conduct. Ketentuan dalam RUU ini akan mengatur bahwa yang berwenang untuk memberikan ijin akuntan publik adalah Menteri Keuangan. Pengaturan perijinan kantor akuntan publik dalam RUU ini bukan saja diperlukan untuk melindungi kepentingan publik, pengguna jasa akuntan publik, akan tetapi juga dapat memperjelas batasan, tanggungjawab akuntan publik dalam memberikan jasanya. Salah satu persyaratan untuk memberikan ijin usaha KAP adalah memiliki rancangan sistem, pengendalian mutu. Hal ini untuk melindungi publik bahwa KAP memiliki sistem pengendalian mutu untuk menjamin bahwa jasa professional yang diberikan sesuai dengan standar profesi. Pengaturan mengenai bentuk usahah KAP, mempertimbangkan perlindungan kepentingan publik dan karakteristik profesi akuntan publik yaitu kompetensi dan independency. RUU ini juga telah mempertimbangkan adanya perjanjian umum perdagangan bidang jasa atau Gender Agreement Trade in Services (GATS), akuntan public asing dapat mengajukan permohonan dan memperoleh ijin akuntan public di Indonesia setelah ada perjanjian saling pengakuan kesetaraan profesi akuntan publik antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah Negara lain atau mutual recommendation agreement, selain itu juga diatur kerjasama antara KAP dengan KAP asing atau organisasi audit asing. RUU ini mengatur pembinaan dan pengawasan terhadap akuntan publik, KAP dan cabang KAP. Disamping mengatur mengenai hak eksklusif akuntan publik, diatur juga kewajiban dan larangan bagi akuntan publik atau kantor akuntan publik serta dilakukannya pemeriksaan sebagai wujud pengawasan regulator terhadap profesi akuntan publik. Ketentuan mengenai pembinaan, pengawasan, kewajiban dan larangan tersebut dimaksudkan untuk perlindungan terhadap public dan diharapkan secara priventif dapat mencegah atau meminimalkan terjadinya pencederaan kepentingan publik oleh akuntan publik atau kantor akuntan publik. RUU ini juga mengatur kewajiban akuntan publik berhimpun dalam satu wadah asosiasi profesi yang tel ah mendapatkan pengakuan dari Menteri Keuangan.

RUU ini mengakui hanya ada satu asosiasi profesi yang diakui oleh pemerintah. Dengan pertimbangan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Menteri dalam rangka perlindungan terhadap kepentingan masyarakat dan profesi akuntan publik. Menteri Keuangan akan membentuk komite pertimbangan profesi akuntan public yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Menteri Keuangan berkaitan dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh akuntan publik, standar akuntansi dan standar professional akuntan publik serta hal lain yang diperlukan oleh Menteri yang berkaitan dengan profesi akuntan publik. RUU ini juga mengatur sanksi administrative dan ketentuan pidana. Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberi perlindungan kepada publik terkait adanya ketentuan pidana dalam RUU ini telah kami pertimbangkan dengan seksama dan telah melalui proses pembahasan dan dengan pendapat dengan ahli hukum pidana serta para pihak yang berkepentingan. Ketentuan pidana perlu diatur secara khusus dalam RUU ini mengingat ketentuan pidana dalam profesi akuntan publik memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan ketentuan pidana secara umum, pengaturan ketentuan pidana dalam RUU ini merupakan lex spesialis dari ketentuan KUHP.

Saudara Pimpinan dan Sidang yang terhormat,

Demikian penjelasan ringkas kami mengenai beberapa hal pokok yang tertuang dalam draft RUU tentang Akuntan Publik ini untuk menjadi pertimbangan Dewan. Kami menyadari, meskipun sudah diusahakan secara maksimal, Rancangan ini belum dapat dikatakan sempurna. Selanjutnya, kami mengharapkan dalam pembahasan yang berlangsung nanti Rancangan ini dapat lebih disempurnakan. Penyempurnaan draft RUU Akuntan Publik tersebut antara lain akan mencakup kewenangan Menteri

8

Page 9: PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL I KEPALA …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180319-034050-4544.pdfRISALAH RAPAT KOMISI XI (BIDANG : DEPARTEMEN KEUANGAN, BANK INDONESIA,

--------------------------------------------

Keuangan untuk mendorong iklim perekonomian, investasi dan manajemen fiskal yang sehat melalui peningkatan peran profesi akuntan publik, kami berharap dengan dilakukannya pembahasan bersama Dewan penyempurnaan terhadap RUU akuntan publik dan setelah mendapat persetujuan Dewan Undang-undang ini nantinya akan dapat melindungi kepentingan publik dan meningkatkan martabat profesi akuntan publik serta dapat berlaku jauh ke masa depan sebagaimana yang kita inginkan bersama.

Atas perhatian Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan yang kami hormati kami ucapkan terima kasih.

Sekian dan terima kasih .

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT :

Wa/aikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Demikian Saudara-saudara penjelasan Pemerintah atas RUU tentang Akuntan Publik. Dengan telah selesainya Pemerintah menyampaikan penjelasan terh adap RUU tentang Akuntan Publik maka sesuai dengan agenda kita, untuk Rapat Kerja ini kita telah selesaikan dan selanjutnya akan ada pandangan dari Pemerintah atas usulan atau RUU dari DPR RI tentang Mata Uang dan kami ingatkan kepada Rekan-rekan yang terhormat untuk segera membawa ke Fraksinya dan membuat tanggapan Frasksi-fraksi yang rencananya akan kita sampaikan dan kita bahas pada tanggal 9 Juni atau hari Rabu mendatang. Setuju ya tanggal 9 Juni ya?

(RAPAT : SETUJU)

Akhirnya dengan mengucap syukur alhamdullilah, Rapat Kerja ini kami skors karena abis ini ada lanjutannya lagi dan kita lanjutkan Rapat Panja Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan dengan agenda membahas masalah Kasus-kasus Perpajakan dan kami juga mempersilahkan serta diiringi dengan ucapan terima kasih atas kehadiran Pak Menteri Hukum dan Ham yang memang salah satu tugasnya adalah keliling di Komisi-komisi di DPR, menyampaikan setiap RUU yang ada. Pak Menteri ya? Silahkan Pak Patrialis.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 11.25 WIB)

Jakarta, 7 Juni 2010 a.n Ketua Rapat Sekretaris Rapat,

Ors. Urip Soedjarwono NIP: 19620521982031001

9