PANDANGAN FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR-RI TERHADAP...
Transcript of PANDANGAN FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR-RI TERHADAP...
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2009 • 2014
FRAKSIPARTAIDEMOKRAT Sekretariat : Gedung MPR I DPR - RI, Nusantara I, Lantai IX Ruang : 0920
JI. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 575 5153, Fax. (021) 575 5154
PANDANGAN FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR-RI TERHADAP
PENJELASAN PEMERINTAH ATAS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG
AKUNTAN PUBLIK
Juru Bicara : DARIZAL BASIR Nomor Anggota: 431
Assalamu 'a/aikum Wr. Wb. Salam Sejahtera untuk kita semua,
Yth, Sdr. Pimpinan Rapat Kerja Komisi XI DPR RI Yth, Sdr. Menteri Keuangan beserta jajarannya Para Anggota Komisi XI DPR-RI, dan hadirin yang kami hormati.
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwataala, Tuhan Yang
Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat
menjalankan tugas konstitusional kita sebagai anggota dewan dalam
Rapat Kerja Komisi XI DPR RI untuk menyampaikan Pandangan Fraksi
terhadap Penjelasan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang
tentang Akuntan Pub/ik dalam Ra pat Kerja kita pada hari ini.
1
Dengan semakin berkembangnya perekonomian negara,
profesi akuntan publik menjadi semakin penting dalam
menunjang terwujudnya stabilitas sistem keuangan dan pasar
yang semakin efisien. Kehadiran Akuntan Publik merupakan
suatu hal yang sangat penting, khususnya bagi aktivitas
berbisnis secara sehat di Indonesia. Hasil penelitian, analisa
serta pendapat dari Akuntan Publik terhadap suatu laporan
keuangan sebuah perusahaan akan sangat menentukan dasar
pertimbangan dan pengambilan keputusan bagi seluruh pihak
ataupun publik yang menggunakannya. Dengan demikian,
dapat dipahami begitu pentingnya keberadaan Akuntan Publik
sebagai perwakilan dari kepentingan publik dalam suatu
aktivitas perekonomian, yang tidak saja melibatkan pelaku
pelaku bisnis pribadi, tetapi juga melibatkan negara untuk
suatu jangkauan serta konsekuensi aktivitas dan hukum
komersial yang berskala nasional maupun internasional.
Sdr. Pimpinan, Sdr. Menteri Keuangan, Para Anggota Komisi
XI, dan hadirin yang kami hormati,
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat
terhadap jasa akuntan publik, membawa konsekuensi bagi
akuntan publik untuk senantiasa meningkatkan kompetensi
dan profesionalitasnya. Penyediaan informasi akuntansi yang
relevan dan andal untuk pengambilan keputusan adalah
2
keharusan dalam globalisasi ekonomi. Dalam menjalankan
perannya, Akuntan publik seharusnya memberikan nilai
tambah kepada perusahaan dengan orientasi tidak lagi hanya
memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan, namun
juga terhadap keefektifan sistem pengendalian internal
perusahaan dan manajemen resiko serta memastikan
perusahaan telah menjalankan operasinya sesuai kaidah
Good Corporate Governance. Selain itu, Akuntan Publik
dituntut memiliki integritas dan moral untuk melindungi
kepentingan masyarakat. Profesi akuntan juga harus memiliki
etika profesi yang mengikat para anggotanya. Kondisi ini
akan melahirkan kepercayaan masyarakat terhadap
keberadaan akuntan publik.
Sdr. Pimpinan, Sdr. Menteri Keuangan, Para Anggota Komisi
XI, dan hadirin yang kami hormati,
Dalam aktivitasnya, profesi akuntan publik belum sepenuhnya diatur
dalam Undang-Undang, hanya dalam peraturan Menteri Keuangan No.
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Sementara keberadaan
Undang-Undang No.34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar Akuntan
tidak mengatur hal-hal yang mendasar dalam profesi Akuntan Publik,
seperti perlindungan terhadap kepentingan publik, integritas profesi
akuntan publik, dan perlindungan kepentingan profesi Akuntan Publik
sesuai dengan standar dan kode etik profesi.
3
Terjadinya berbagai permasalahan dan tudingan terhadap
ketidakprofesionalan dari Akuntan Publik menimbulkan kerugian bagi
pihak-pihak yang telah secara salah mengambil keputusan, akibat
kepercayan yang diberikan terhadap hasil pekerjaan Akuntan Publik.
Begitu pula dalam aktivitas profesinya yang berhubungan dengan
pernyataan laporan keuangan perusahaan terbuka di pasar modal,
dapat menimbulkan kerugian bagi pemegang saham publik dan pihak
pihak yang menggunakan hasil audit laporan keuangan emiten
sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pelanggaran-pelanggaran profesi yang terjadi, diduga tidak hanya
dikarenakan kegagalan atau ketidakmampuan dari Akuntan Publik
untuk melakukan pemeriksaan atau audit laporan Keuangan
berdasarkan SPAP, tetapi juga dilatarbelakangi oleh motif-motif yang
berhubungan dengan konflik kepentingan pribadi antara Akuntan
Publik dengan perusahaan yang diperiksanya. Atau bahkan lebih buruk
lagi penggunaan Akuntan Publik digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dari perusahaan yang menggunakannya.
Terjadinya berbagai pelanggaran dan penyimpangan kode etik profesi
serta peraturan yang berlaku tidak saja menimbulkan ketidak
percayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik, tetapi juga
memberikan konsekuensi semakin sulitnya seorang akuntan publik
untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan kerja dalam
penggunaan jasanya oleh masyarakat pengguna.
4
Jika dicermati aturan hukum yang mengatur tentang pelanggaran dan
sanksi yang diberikan terhadap Akuntan Publik berdasarkan PMK No.
17/PMK.01/2008 hanya dikenakan sanksi administratif berupa: sanksi
peringatan, pembekuan ijin dan pencabutan ijin. Meski demikian,
hukuman yang bersifat administratif ternyata masih belum menjawab
penyelesaian permasalahan ataupun resiko kerugian yang telah
diderita oleh anggota masyarakat, sebagai akibat dari penggunaan
hasil audit dari Akuntan Publik tersebut. Oleha karena itu diperlukan
peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur profesi
Akuntan Publik di Indonesia, yang dapat menjamin perlindungan
kepentingan publik sebagai pengguna jasa Akuntan Publik.
Sdr. Pimpinan, Sdr. Menteri Keuangan, Para Anggota Komisi
XI, dan hadirin yang kami hormati,
Dengan pertimbangan bahwa profesi Akuntan Publik merupakan
profesi yang sangat berpengaruh terhadap kepentingan publik, dan
dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat sebagai
pengguna jasa Akuntan Publik, Fraksi Partai Demokrat menerima
Penjelasan Pemerintah terhadap Rancangan Undang-Undang
tentang Akuntan Publik ini, dan kami berharap RUU ini dapat
dl1anjutkan pembahasannya sesuai dengan mekanisme
persidangan kita dengan memperhatikan hal-hal berikut ini ;
1. Pengaturan perizinan dalam rangka memberikan perlindungan
kepada kepentingan publik;
5
2. Pengaturan pembinaan dan pengawasan terhadap Akuntan Publik,
khususnya bentuk pemeriksaan terhadap profesi Akuntan Publik;
3. Pengaturan terhadap keberadaan akuntan publik asing, untuk
memberikan pengaturan operasional dan tanggungjawab Akuntan
Publik Asing;
4. Pengaturan tentang kewajiban Akuntan Publik untuk berhimpun
dalam Wadah Asosiasi profesi;
5. Pengaturan tentang sanksi administratif dan ketentuan pidana,
dengan tujuan untuk memberikan kepastian hukum dan
perlindungan kepada publik.
Demikian Pandangan Fraksi Partai Demokrat dalam Rapat Kerja
kita pada hari ini, kiranya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
memberikan Ridho-Nya kepada kita untuk melanjutkan Rapat Kerja ini.
Wabillahittaufik Walhidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Jakarta, 9 Juni 2010
PIMPINAN FRAKSI PARTAI DEMOKRAT
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
")--
An as Ubaningrum Nomor Anggota 517
6
Sekretaris,
21~ Agung Budi Santoso, SH
Nomor Anggota 463