perekayasaan pelaporan keuangan

21
TUGAS TEORI AKUNTANSI PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN DAN RERANGKA KONSEPTUAL OLEH : KELOMPOK 9 YULIMEL SARI (13067/2009) FEGI SYAHPUTRA (13069/2009) IMAM ARIF PERMANA (98621/2009) AYU PURNAMA SARI (98635/2009) ROBERT DWI VANO (98637/2009) PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

description

j

Transcript of perekayasaan pelaporan keuangan

Page 1: perekayasaan pelaporan keuangan

TUGASTEORI AKUNTANSI

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN DAN RERANGKA KONSEPTUAL

OLEH :

KELOMPOK 9

YULIMEL SARI (13067/2009)

FEGI SYAHPUTRA (13069/2009)

IMAM ARIF PERMANA (98621/2009)

AYU PURNAMA SARI (98635/2009)

ROBERT DWI VANO (98637/2009)

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2012

Page 2: perekayasaan pelaporan keuangan

PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN DAN RERANGKA KONSEPTUAL

A. PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang tersedia. Konsep, metoda, teknik, serta pendekatan untuk menghasilkan suatu produk.

Akuntansi secara luas didefinisakn sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan , pemyediaan jasa secara nasional berupa informasi keuangan kuantitif, unit unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.

Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya secara otomatis melalui mekanisme sistem ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara otomatis dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu prinsip akuntansi yang berterima umum /PABU (GAAP) termasuk di dalamnya standar akuntansi.

Dalam perekayasaaan pelaporan keuangan , akuntansi memanfaatkan pengetahuan dan sains dari berbagai disiplin ilmu. Tujuan akuntansi akan menjadi kekuatan pengarah dalam merekayasa akuntansi karena tujuan tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi kebermanfaatan dan keefektifan produk yang dihasilkan.

1. Proses PerekayasaanPelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan bagaimana

informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial negara. Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara.

Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif unutk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang tercapainya tujuan suatu negara. Proses perekayasaan akuntansi dapat dilukiskan pada gambar berikut ini .

Page 3: perekayasaan pelaporan keuangan

Proses Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Pada dasarnya proses perekayasaan ini adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar yaitu bagimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan.

Perekayasaan Proses DeduktifSebagai penalaran deduktif-normatif, Hendriksen menguraikan aspek – aspek yang harus

dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi, yaitu :1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit – unit usaha         ( entitas

pelapor ) dan lingkungannya.2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju ( pemakai ) dan kemampuan

untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disajikan.4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi tentang

perusahaan dan lingkungannya.

Tujuan Ekonomik dan Sosial Negara

Tujuan pelaporan keuangan:Menyediakan informasi keuangan untuk dasar pengambilan keputusan ekonomik dan sosial

Konsep konsep dasar apa yang relevan?Siapa subjek pelaporan (enittas pelapor)?

Siapa yang dituju oleh informasi?Informasi apa yang dilaporkan?

Simbol atau elemen apa yang digunakan untuk melaporkan?Dasar pengukuran apa untuk mengkuantifikasi?Apa saja kriteria pengakuan hasil pengukuran?

Medium apa yang digunakan untuk melaporkan?Bagaimana informasi disajikan dalam medium?

Rerangka konseptualDijabarkan dalam standar akuntansi dan acuan lainnya sehinnga

membentuk prinsip akuntansi berterima umum (PABU)

Media pelaporan (bentuk, isis dan jenis)

Informasi akuntansi

Page 4: perekayasaan pelaporan keuangan

6. Penentuan dan evaluasi terhadap kendala – kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.

7. Pengembangan dan penyusunan pernyataaan umum yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam menyusun standar akuntansi.

8. Perancang bangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau pinsip akuntansi berterima umum.

Siapa Merekayasa  

Badan legislatif pemerintah (dalam hal ini DPR dan MPR) mempunyai peranan penting dalam proses perekayasaan mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi). Badan legislatif membentuk komite atau tim khusus yang anggotanya berwawasan dan berpengetahuan akuntansi yang luas dan memadai.

Sebagai alternatif, penyediaan informasi diserahkan kepada profesi dan pelaku bisnis (disebut dengan pengaturan sendiri-self regulation). Mengasumsikan bahwa profesi dan pelaku bisnis adalah pihak yang paling tahu akan kebutuhan pemakai informasi keuangan.

Aspek Semantik Dalam PerekayasaanProses semantik ini tidak lain adalah memilih dan menyimbolkan objek – objek fisis kegiatan

perusahaan yang relevan menjadi objek – objek statemen keuangan.

Proses SaksamaUntuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan melalui

tahap - tahap prosedur yang saksama dan teliti. Berikut ini adalah proses saksama ( due process ) yang dilaksanakan FASB dalam menyusun pernyataan resmi :

a) Mengevaluasi masalahb) Mengadakan riset dan analisisc) Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi ( Discussion Memorandum )d) Mengadakan dengar pendapat umum ( public hearing )e) Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas Memorandum Diskusif) Menerbitkan draf awal standard ( Exposure Draft ) yang diusulkang) Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tentang EDh) Memutuskan menerbitkan statemen atau tidakMenerbitkan statemen yang bersangkutan.

.

ukuran

Ukuran

Page 5: perekayasaan pelaporan keuangan

2. Konsep Keuangan Dasar

Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan. Simbol-simbol ( elemen-elemen ) yang termuat dalam seperangkat statemen keuangan sebenarnya tidak mempunyai makna kalau tiap elemen di interpretasi sebagai objek yang berdiri sendiri. Artinya, statemen keuangan berisii rangkaian elemen-elemen baru dapat ditangkap maknanya kalau bentuk, isi dan susunannya diartikan secara kontekstual dengan pedoman yang disepakati. Informasi semantik ini harus ditangkap secara kontekstual melalui tiga komponen sebagai satu kesatuan, yaitu elemen (objects), ukuran dalam unit moneter ( size ), dan hubungan ( relationship ) antar elemen.

Prinsip Akuntansi Berterima Umum

Elemen 1

Elemen 2

Elemen 3 Hubungan

Elemen 4

Ukuran

Ukuran

ukuran

Ukuran

Page 6: perekayasaan pelaporan keuangan

3. Rerangka Konseptual

Dalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang disebut rerangka konseptual.

Tanpa adanya rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sangat sulit bagi penyusun standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif dari pada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik.Kam (1990) menguraikan manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:

1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung-jawab dalam penyusnan atau penetapan standar akuntansi.

2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang di jumpai dalam praktek yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.

3. Menentukan batas-batas pertimbangan ( bounds of judgment ) dalam penyusunan statemen keuangan.

4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan.

5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.Fundasi (berupa konsep-konsep) dan penalaran-penalaran yang melekat pada

rerangkakonseptual itulah yang sebenarnya membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi standar dan praktek yang berjalan dan mengembangkan (memperbaiki) standar dan praktek di masa datang.Model

Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB, memuat empat komponen konsep penting yaitu :

1. Tujuan pelaporan keuangan2. Kriteria kualitas informasi3. Elemen – elemen statemen keuangan4. Pengukuran dan pengakuan

Gambar Rerangka Konseptuan Versi FASB

Page 7: perekayasaan pelaporan keuangan

tidak Tidak

nonfinancial finansial

Ya

Rerangka Konseptual Versi IASC

Tujuan pelaporan keuangan(SFAC No. 1 dan SFAC No. 4)

)

Kriteria kualitas informasi(SFAC No. 2)

Pengukuran dan pengakuan(SFAC No. 5 dan SFAC No. 7)

Memenuhi kriteria

pengakuan?

Elemen elemen statemen keuangan:

(SFAC no. 6)

Informasi lain lain

Media Pelaporan Informasi Keuangan Perlengkap Lainnya

Penjelasan / Catatan Statement Keuangan

Statemen keuangan(a central feature)

Page 8: perekayasaan pelaporan keuangan

Untuk komponen tujuan, IASC sebagai tujuan statemen keuangan bukan tujuan pelaporan keuangan, meskipun IASC menegaskan bahwa statemen keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Lingkup penerapan standar IASC adalah internasional, karakteristik lingkungan, negara menjadi tidak relevan. Hal ini yang menyebabkan IASC tidak lagi menggunakan istilah pelaporan keuangan dalam rerangka konseptualnya karena makna tujuan pelaporan keuangan sebagaimana didefinisikan FASB mengandung konteks lingkungan.

Aspek Pendidikan

Penalaran dan argumen yang melekat dalam tiap penjelasan konsep – konsep dalam rerangka konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan yang dapat dipandang sebagai suatu teori deduktif normatif untuk memahami lebih baik mengapa konsep tertentu dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya. Validitas teori ini dapat dievaluasi / diverifikasi atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap argumen.

4. Prinsip Akuntansi Berterima Umum

Prinsip akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.

Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.

PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi, teoritis dan praktis.

Tiga Pengertian PentingSebenarnya terdapat tiga istilah penting atau konsep penting yang sangat berbedamaknanya,

yaitu :1. Prinsip akuntansi adalah segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur,

metoda dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.

2. Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan / negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.

3. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan praktis.

Isi Pabu Sebagai Rerangka PedomanKriteria kewajaran penyajian informasi dalam bentuk statemen keuangan adalah suatu rerangka

pedoman dan bukan semata – mata standar akuntansi. Rerangka pedoman ini berisi komponen – komponen yang tersusun secara hierarkis baik atas dasar tingkat konseptual maupun autoritas.

·         PABU Versi APBAPB sebenarnya telah meletakkan dasar – dasar penting penyusunan dokumen yang sekarang dikenal dengan rerangka konseptual. Dokumen dapat dipandang sebagai embrio rerangka konseptual. PABU yang didevinisi APB merupakan bagian dari dokumen tersebut.

·         PABU Versi RubinPABU bukan merupakan satu buku atau dokumen tetapi lebih merupakan rerangka pedoman yang terdiri atas berbagai sumber dengan berbagai tingkat keautoritatifan yang membentuk suatu hierarki. Oleh Steven Rubin, menganalogi hierarki tersebut dilukiskan sebagai lantai rumah bertingkat dengan fundasi berupa landasan konseptual. Tiap lantai menggambarkan tingkat keautoritatifan dengan lantai paling bawah berisi sumber yang paling autoritatif. Makin ke atas, suatu sumber makin berkurang tingkat keautoritatifannya.

·         PABU Versi SAS No.69

Page 9: perekayasaan pelaporan keuangan

SAS No. 69 mendeskripsikan GAAP sebagai dua hierarki paralel, satu untuk entitas nonkepemerintahan dan yang lain untuk entitas kepemerintahan. Dalam SAS No.69 ini terdapat 2 komponen kategori hierarki, yaitu :

a. Prinsip Akuntansi Tetapan : Ketetapan atau pengumuman resmi oleh badan resmi penyusun standar melalui prosedur saksama; Ketetapan oleh badan ahli atau komite yang telah dipublikasikan secara resmi untuk dikomentari dan badan penyusun standar resmi tidak keberatan; Ketetapan badan ahli atau komite tetapi belum dipublikasikan secara resmi untuk dikomentari; Praktik atau ketetapan yang berterima umum karena banyak dianut dalam industri tertentu atau karena merupakan cara mengaplikasi suatu ketetapan resmi dalam kondisi khusus.

b. Literatur Akuntansi Lainnya : Literatur atau sumber akuntansi lainnya.Hierarki tersebut menunjukkan bahwa standar akuntansi hanya merupakan bagian atau komponen dari GAAP.

·         PABU Versi SPAPRerangka prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesie

Landasan Operasional atau Landasan Praktik

Tingkat 3Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat

Buku Tesk/Ajar, Artikel dan Pendapat Ahli

Tingkat 2 Buletin Teknis

Peraturan Pemerintah untuk Industri

Pedoman atau Praktik Akuntansi Industri

Simpulan Riset Akuntansi

Tingkat 1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Landasan Konseptual Rerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

     Rerangka ini mungkin tidak berlaku lagi atau berubah kalau profesi di Indonesia mengadopsi

secara penuh standar akuntansi internasional. Dengan rerangka pedoman di atas, makna PABU hanya dibatasi untuk entitas nonkepemerintahan sehingga ukuran kewajaran penyajian statemen keuangan untuk entitas kepemerintahan belum jelas. Artinya, belum jelas apakah frasa “menyajikan secara wajar ..... sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum Indonesia” masih dapat dipakai.

PEDOMAN MEMPERLAKUKAN SUATU OBJEKSebagai rerangka pedoman, PABU menetapkan pedoman untuk memperlakukan suatu objek

yang harus dilaporkan, yang menyangkut hal – hal berikut ini :a. Definisi: Dalam hal ini PABU memberi batasan atau definisi berbagai elemen, pos, atau objek

statemen keuangan atau istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh pemakai.

b. Pengukuran / penilaian : Penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.

c. Pengakuan : Pencatatan suatu jumlah rupiah (kos) ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.

d. Penyajian / pengungkapan : Menetapan tentang cara – cara melaporkan elemen atau pos dalam seperangkat statemen keuangan agar elemen atau pos tersebut cukup informatif. Pengungkapan berkaitan dengan cara pembeberan atau penjelasan hal – hal informatif yang dianggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dinyatakan melalui statemen keuangan utama.

Autoritas Rerangka Konseptual

Secara teoritis, rerangka konseptual seharusnya merupakan fondasi rerangka pedoman PABU. Walaupun demikian, karena rerangka konseptual disusun setelah banyak standar akuntansi diterbitkan, beberapa versi PABU menemppatkan rerangka konseptual pada tingkat yang kurang

Page 10: perekayasaan pelaporan keuangan

autoratif. Tujuannya adalah agar akuntan publik tidak mengganti standar yang tidak sesuai dengan rerangka konseptual.                     Struktur Akuntansi

Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telahditentukan, dan secara operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian akuntansi dan teori akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut dengan struktur akuntansi.

Bila pengertian akuntansi, teori akuntansi, rerangka konseptual, dan prinsip akuntansi berterima umum dirangkum dalam satu diagram, didapatkanlah yang disebut struktur akuntansi. Struktur ini menggambarkan mekanisme pelaporan keuangan dengan menghubungkan perekayasaan dan praktik akuntansi. Struktur ini bermanfaat untuk mengenali bidang studi, bidang profesi, dan fungsi auditor bila perekayasaan telah diterapkan dalam suatu lingkungan / negara.

B. RERANGKA KONSEPTUAL

1. Pengertian dan SasaranDalam perekayasaan akuntansi, jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi konsep-

konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi yang disebut rerangka konseptual. Rerangka Konseptual merupakan beberapa tujuan dan hal mendasar yang saling berkaitan dan memebentuk suatu sistem/rerangka terpadu yang dapat menghasilkan standar akuntansi yang konsisten dan yang menetapkan sifat, fungsi, dan keterbatasan pelaporan keuangan dan statemen keuangan.

Sasaran Rerangka Konseptual adalah melayani kegiatan public dengan menyediakan struktur dan haluan pelaporan akuntansi dan keuangan untuk memafasilitasi penyediaan informasi keuangan dan yang berkaitan secara objektif yang bermanfaat dalam membantu bekerjanya pasar modal dan lainnya secara efisien dalam rangka alokasi sumber ekonomi (langka) dalam perekonomian masyarkat (negara).

2. Manfaat dan FungsiTanpa adanya rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sangat sulit bagi penyusun

standar untuk mengevaluasi argumen bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif dari pada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik.Kam (1990) menguraikan manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:

1. Memberi pengarahan atau pedoman kepada badan yang bertanggung-jawab dalam penyusnan atau penetapan standar akuntansi.

2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-masalah akuntansi yang di jumpai dalam praktek yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.

3. Menentukan batas-batas pertimbangan ( bounds of judgment ) dalam penyusunan statemen keuangan.

4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan.

5. Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antar perusahaan.

Fundasi (berupa konsep-konsep) dan penalaran-penalaran yang melekat pada rerangka konseptual itulah yang sebenarnya membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi standar dan praktek yang berjalan dan mengembangkan (memperbaiki) standar dan praktek di masa datang.

3. Rerangka Konseptual FASBSalah satu model adalah rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB yang

diwujudkan dalam seperangkat pernyataan resmi yang disebut Statement of Financial Accounting Concepts.

Rerangka FASB memuat empat komponen konsep utama yaitu :

Page 11: perekayasaan pelaporan keuangan

1. Tujuan pelaporan keuangan (bisnis dan nonbisnis)2. Karakteristik kualitatif informasi3. Elemen statemen keuangan4. Pengukuran dan pengakuan (termasuk penggunaan nilai sekarang)

Tujuan Pelaporan KeuanganTujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan dicurahkan.Oleh,

karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah yang paling krusial dalam perekaysaan akuntansi.Tujuan pelaporan menentukan konsep – konsep dan prinsip – prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan.Karakteristik pemakai statemen keuangan juga harus dipertimbangkan dalam penentuan tujuan pelaporan keuangan. Karakteristik pemakai antara lain kedudukan pemakai terhadap entitas pelapor dan tingkat pengetahuan pemakai tentang bisnis dan ekonomi.Ada dua pendekatan dalam penentuan tujuan penyediaan informasi (pelaporan keuangan) yaitu :1. Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai bermacam-macam

kepentingan keputusan, atau2. Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai kepentingan tertentu

yang diketahui (teridentifikasi).Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional merupakan suatu tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa memperhatikan tujuan / motivasi masing – masing individual di dalamnya. Tujuan fungsional merupakan tujuan normatif yang menjadi pdoman dalam pembuatan kebijakan di tingkat nasional atau organisasi.Tujuan Bersama

Tujuan bersama adalah satu atau beberapa tujuan individual yang sama dengan tujuan individual lainnya. Tujuan fungsional disusun tanpa memperhatikan tujuan – tujuan individual, sedangkan tujuan bersama ditentukan dengan mengidentifikasi dahulu tujuan – tujuan individual selanjutnya memilih tujuan – tujuan individual (seluruh anggota masyarakat ) yang sama untuk dijadikan tujuan kegiatan sosial.Tujuan Kelompok Dominan

Dalam tujuan ini keputusan yang akan diambil adalah tujuan dari kelompok yang dominan. Kelompok yang dominan adalah kelompok yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam pengambilan keputusan atau tindakan dari semua anggota masyarakat.Sedangkan bagi kelompok yang non – dominan tujuannya tidak menjadi relevan atau dianggap terlalu lemah untuk mempengaruhi kegiatan sosial.Tujuan Versi ASOBAT

Walaupun berorientasi pada kebutuhan pemakai, komite eksekutif AAA tidak secara spesifik mengidentifikasi pihak pemakai laporan keuangan. Komite ini mendefinisikan tujuan laporankeuangan dengan menunjukkan manfaatnya untuk:

1. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya (alam, fisis,manusia, dan financial) yang terbatas.

2. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia suatu organisasi secara efektif.

3. Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen.

4. Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian social.Tujuan versi APB No. 4

Tujuan dasar akuntansi keuangan dan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasitentang keuangan perusahaan yang berguna untuk membuat keputusan ekonomi.Tujuan Versi Trueblood Committee

Tujuan pelaporan yang diajukan oleh komite trueblood tidak jauh berbeda dengan tujuan dalamASOBAT maupun APB No. 4 kecuali bahwa tujuan dalam laporan komite trueblood lebih rincidan mengidentifikasi aspek-aspek tujuan.Dua hal yang penting yang ditekankan pada komite iniadalah daya melaba (earnings power) dan elemen aliran kas.

Page 12: perekayasaan pelaporan keuangan

Tujuan Utama Pelaporan Keuangan dalam rerangka Konseptual FSAB :1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor dan

kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan - keputusan investasi, kredit, dan semacamnya yang rasional.

2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai (assessing) jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas mendatang (prospective cash receipts) dari deviden atau bunga dan pemerolehan kas (proceds) mendatang dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman.

3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomik suatu badan usaha, klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban badan usaha untuk mentransfer sumber daya ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik) dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya badan usaha dan klaim terhadap sumber daya tersebut.

Konteks Lingkungan Tujuan PelaporanFSAB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat ditentukan secara langsung dari

lingkungan penerapan laporan keuangan.Maksudnya tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik Negara masing – masing tempat dimana laporan keuangan tersebut dijalankan. Oleh karena itu tujuan pelaporan harus dikembangkan atas dasar sifat kegiatan dan keputusan ekonomik para pemakai yang terlibat di dalamnya.

Karakteristik dan keterbatasan informasiKarakteristik dan keterbatasan informasi, yaitu:

1. Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada dengan industri atau ekonomi secara keseluruhan.

2. Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan daripada penghitungan yang sifatnya lebih pasti.

3. Sebagian besar merefleksi pengaruh kejadian transaksi yang telah terjadi (histories).4. Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang mengambil

keputusan tentang badan usaha.5. Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan kos sehingga pertimbangan kos

manfaat dapat membatasi apa yang harus dilaporkan.

Tujuan Pelapora Entitas Non-bisnisTujuan utama ( Primary Objectives ):

1. Pelaporan keuangan organisasi non - bisnis harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan - keputusan rasional tentang alokasi dana ke organisasi tersebut.Tujuan-tujuan spesifik ( Spesific Objctives ) :

2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai ( assessing ) jasa – jasa yang disediakan organisasi dan kemampuannya untuk terus menyediakan jasa – jasa tersebut.

3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai ( assessing ) bagaimana para manajer organisasi non – bisnis  telah melaksanakan tanggung jawab kepengurusannya dan aspek – aspek lain kinerjanya.

4. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat tentang sumber daya, kewajiban, dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya dan hak atas sumber daya tersebut.

5. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran periodik perubahan –perubahan jumlah dan sifat asset bersih organisasi non – bisnis dan informasi tentang upaya – upaya dan hasil jasa ( service efforts and accomplishments ) organisasi secara bersama menunjukkan informasi yang paling bermanfaat dalam menilai kinerja organisasi.

Page 13: perekayasaan pelaporan keuangan

6. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas atau sumber likuid lain, tentang pinjaman dan pelunasannya, dan tentang faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.

7. Pelaporan keuangan harus mencakupi penjelasan – penjelasan dan interpretasi – interpretasi untuk membantu para pemakai memahami informasi keuangan yang disediakan.

Ciri – ciri tujuan pelaporan organisasi non – bisnis :1. Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia jasa yang tidak mengharapkan

untuk menerima imbalan atau manfaat yang proposionl dengan sumber ekonomik yang diserahkan.

2. Tujuan operasi selain menyediakan / menjual barang dan jasa untuk mendatangkan laba atau setara laba.

3. Tidak terdapatnya hak kepemilikan dengan proporsi tertentu / pasti yang dapat di jual, dipindahtangankan, atau ditarik, atau yang mengandung hak yuridis atas bagian dari sisa kekayaan dalam hal organisasi dilikuidasi / dibubarkan.

Karakteristik Kualitatif InformasiK r i t e r i a   y a n g   m e n j a d i   p e d o m a n   k e b i j a k a n   a k u n t a n s i   s a n g a t   e r a t   k a i t a n

n y a d e n g a n   m a s a l a h apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi pihak pemakai yang  dituju.Kebermanfaatan merupakan suatu karakteristik yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif dalam hubungannya dengan keputusan, pemakai dan keyakinan pemakai terhadapinformasi.Oleh karena itu kriteria ini disebut karakteristik kualitatif informasi akuntansi.

Nilai InformasiInformasi dikatakan mempunyai nilai apabila informasi tersebut: Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya dimasa lalu, sekarang atau

masa datang. Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabilitas terealisasinya suatu

harapandalam kondisi ketidak pastian. Mengubah keputusan perilaku para pemakaiKeterpahaman

Keterpahaman adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh pemakai.Factor yang mempengaruhi yaitu pemakai dan informasi itu sendiri.Kebertautan

Keberatautan atau kerelevanan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam membedakan beberapa alternative keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan.Nilai Prediktif

Nilai prediktif adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan munculan/hasil suatu kejadian di masa lalu atau datang.

Nilai BalikanNilai balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengkonfirmasi

atau mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalau.Keterandalan

Keterandalan adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid.Ketepatan Penyimbolan

Ketepatan Penyimbolan adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.Keterujian

Page 14: perekayasaan pelaporan keuangan

Keterujian adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada para pemakai karena tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara independen ketepatan penyimbolan.Kenetralan

Kenetralan adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan dalam perlakuan akuntansi.Keterbandingan

Keterbandingan adalah kemampuan informasi untuk membantu para pemakai mengindentifikasi persamaan dan perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik.Keseragaman menjamin keterbandingan yang tinggi tetapi dapat mengurangi relevansi dan reliabilitas informasi badan usaha secara individual.Materialitas

Materialitas adalah besar kecilnya atau magnitude suatu penghilangan atau penyalahsajian informasi akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan bahwa pertimbangan seorang bijakasana yang mengandalkan diri pada informasi tersebut berubah atau terpengaruh oleh penghilangan/pengabaian atau penyalahsajian tersebut.

Elemen – Elemen Statemen KeuanganElemen statemen keuangan adalah makna atau konstruk yang sengaja ditentukan dalam

perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau merepresentasi realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut.Berikut adalah elemen – elemen secara eksplisit yang diidentifikasi FASB, antara lain :1. Aset2. Kewajiban3. Ekuitas atau asset bersih4. Investasi oleh pemilik5. Distribusi ke pemilik6. Laba komprehensif7. Pendapatan8. Biaya9. Untung10. Rugi

Aliran kas bersih terdiri atas tiga aliran berikut ini :1. Aliran Kas dari Kegiatan Operasi2. Aliran Kas dari Kegiatan Investasi3. Aliran Kas dari Kegiatan Pendanaan

Perubahan Posisi KeuanganAset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal

yaitu :1. kejadian, adalah terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai konsekuensi terhadap

suatu entitas.2. keadaan, adalah suasana atau seperangkat kondisi yang berkembang dari suatu kejadian atau

serangkaian kejadian yang berkulminasi pada situasi tak terduga atau sulit diduga.3. transaksi, adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu yang

bernilai ( manfaat ekonomi masa datang ) antara dua entitas atau lebih.Pengaruh ketiga hal di atas dapat terjadi pada setiap elemen asset, kewajiban, atau ekuitas saja

atau pada dua atau tiga elemen sekaligus.

Pengukuran dan PengakuanPelaporan dan Statemen Keuangan

Page 15: perekayasaan pelaporan keuangan

FSAB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan yang wajib disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan.

Seperangkat Statemen KeuanganTujuan pelaporan, krakteristik kualitatif, dan elemen – elemen keuangan akan menentukan

jenis statemen apa saja yang membentuk penuh statemen keuangan.FSAB menyatakan bahwa seperangkat statemen keuangan untuk suatu periode harus menunjukkan informasi sebagai berikut :

1. Posisi keuangan pada akhir periode tersebut2. Laba untuk periode tersebut3. Laba komprehensif untuk periode tersebut4. Aliran kas selama periode tersebut5. Investasi oleh dan distribusi ke pemilik selama periode tersebut

PengukuranPengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur ( jumlah rupiah ) yang akan diletakkan

pada suatu objek ( elemen atau pos ) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan untuk merepresentasi makna atau atribute objek tersebut. Pengertian pengukuran diatas bersifat umum atau luas tidak dibatasi untuk pengukuran pada saat suatu objek terjadi (diperoleh) atau pada saat suatu objek.Atribut pengukuran adalah dasar pengukuran yang harus dilekatkan pada suatu elemen/pos tersebut untuk merepresentasi secara tepat atribut yang ingin diungkapkan dari elemen/pos tersebut dalam pelaporan keuangan.FASB mengindentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu :

a. Kos historis atau perolehan kos historisb. Kos sekarangc. Nilai pasar sekarangd. Nilai terealisasi/pelunasan nettoe. Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang

PengakuanSecara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan

sebagai ciri sentral pelaporan keuangan.Secara teknis, pengakuan merupakan pencatatan secara resmi ( penjurnalan ) suatu kuantitas ( jumlah rupiah ) hasil pengukuran ke dalam system akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos terefleksi ke dalam statemen keuangan.

Rerangka konseptual harus menetapkan kriteria pengakuan umum untuk dijadikan dasar bagi penyusun standar untuk menentukan teknik atau prosedur pengakuan dalam bentuk standar akuntansi.FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut :

1. Definisi (definitions )-- Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.2. Keterukuran (measureability) -- Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan

keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.3. Keberpautan (relevance) -- Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk

membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.4. Keterandalan (reliability) -- Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat menyimbolkan

fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral.