perdarahan kala III

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tingginya angka kematian ibu dan anak umumnya akibat ahli kebidanan atau bidan terlambat mengenali, terlambat merujuk pasien ke perawatan yang lebih lengkap, terlambat sampai di tempat rujukan, dan terlambat ditangani. Penanganan rujukan obstetri merupakan mata rantai yang penting, menjadi faktor penentu dari hasil akhir dari kehamilan dan persalinan. Kurang lebih 40% kasus di RS merupakan kasus rujukan. Kematian maternal di RS pendidikan 80-90% merupakan kasus rujukan. Kematian perinatal di RS pendidikan kurang lebih 60% berasal dari kelompok rujukan. Oleh karena itu bidan wajib mempelajari materi ini untuk dapat mencegah dan menangani langsung komplikasi-koplikasi yang mungkin terjadi pada persalinan kala III. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa macam – macam komplikasi persalinan kala III? 2. Mengetahui pengertian, jenis, gejala, tanda – tanda dan cara mencegah atonia uteri? 3. Mengetahui pengertian, jenis, gejala, tanda-tanda dan cara penanganan retensio plasenta? ASUHAN KEBIDANAN II | 1

description

Perdarahan pada kala III umum terjadi dikarenakan terpotongnya pembuluh-pembuluh darah dari dinding rahim bekas implantasi plasenta. Jumlah darah yang umum keluar tidak lebih dari 500cc atau setara dengan 2,5 gelas belimbing. Apabila setelah lahirnya bayi darah yang keluar melebihi 500cc maka dapat dikategorikan mengalami perdarahan pascapersalin primer. Pada pasien yang mengalami perdarahan pada kala III atau mengalami pengeluaran darah sebanyak lebih 500cc, tanda-tanda yang dapat dijumpai secara langsung diantaranya perubahan pada tanda-tanda vital seperti pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, sistolik 100 x/mnt, kadar Hb

Transcript of perdarahan kala III

BAB IPENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Tingginya angka kematian ibu dan anak umumnya akibat ahli kebidanan atau bidan terlambat mengenali, terlambat merujuk pasien ke perawatan yang lebih lengkap, terlambat sampai di tempat rujukan, dan terlambat ditangani.Penanganan rujukan obstetri merupakan mata rantai yang penting, menjadi faktor penentu dari hasil akhir dari kehamilan dan persalinan. Kurang lebih 40% kasus di RS merupakan kasus rujukan. Kematian maternal di RS pendidikan 80-90% merupakan kasus rujukan. Kematian perinatal di RS pendidikan kurang lebih 60% berasal dari kelompok rujukan.Oleh karena itu bidan wajib mempelajari materi ini untuk dapat mencegah dan menangani langsung komplikasi-koplikasi yang mungkin terjadi pada persalinan kala III.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa macam macam komplikasi persalinan kala III?2. Mengetahui pengertian, jenis, gejala, tanda tanda dan cara mencegah atonia uteri?3. Mengetahui pengertian, jenis, gejala, tanda-tanda dan cara penanganan retensio plasenta?4. Mengetahui pengertian, jenis, gejala, tanda-tanda, dan cara penanganan perlukaan jalan lahir?5. Apa saja tindakan tindakan kala III?

1.3Tujuan1.Mengetahui macam-macam komplikasi persalinan kala III.2.Mengetahui pengertian, jenis, gejala, tanda-tanda dan cara mencegah atonia uteri.3.Mengetahui pengertian, jenis, gejala, tanda-tanda dan cara penanganan retensio plasenta.4.Mengetahui pengertian, jenis, gejala, tanda-tanda, dan cara penanganan perlukaan jalan lahir.5. mengetahui tindakan tindakan pada kala III

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Mendeteksi adanya komplikasi persalinan pada kala III2.1.1 Pendarahan pada kala IIIPerdarahan pada kala III umum terjadi dikarenakan terpotongnya pembuluh-pembuluh darah dari dinding rahim bekas implantasi plasenta. Jumlah darah yang umum keluar tidak lebih dari 500cc atau setara dengan 2,5 gelas belimbing. Apabilasetelah lahirnya bayi darah yang keluar melebihi 500cc maka dapat dikategorikan mengalami perdarahan pascapersalin primer. Pada pasien yang mengalami perdarahan pada kala III atau mengalami pengeluaran darah sebanyak lebih 500cc, tanda-tanda yang dapat dijumpai secara langsung diantaranya perubahan pada tanda-tanda vital seperti pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, sistolik 100 x/mnt, kadar Hb