percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai aktivitas seperti agroindustri, peternakan, pariwisata, dan pabrik pengolahan hasil pertanian, sudah tentu menghasilkan produk samping atau limbah yang dapat mencemari lingkungan. Limbah yang dihasilkan umumnya mengandung konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi yang terdiri dari lemak, karbohidrat protein dan selulosa atau lignoselulosa. Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam mengganggu ekosistem perairan. Lapisan lipid yang ada pada permukaan perairan akan menghalangi masuknya cahaya dalam badan air sehingga proses fotosintesis berlangsung terhambat dengan demikian kadar

Transcript of percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

Page 1: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai aktivitas seperti agroindustri, peternakan, pariwisata, dan pabrik

pengolahan hasil pertanian, sudah tentu menghasilkan produk samping atau limbah yang

dapat mencemari lingkungan. Limbah yang dihasilkan umumnya mengandung

konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi yang terdiri dari lemak, karbohidrat

protein dan selulosa atau lignoselulosa. Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa

heterogen yang berkaitan baik secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat

dari lemak secara umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak

yang terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam

mengganggu ekosistem perairan. Lapisan lipid yang ada pada permukaan perairan akan

menghalangi masuknya cahaya dalam badan air sehingga proses fotosintesis

berlangsung terhambat dengan demikian kadar oksigen akan rendah yang akan

menyebabkan organsme aerobik akan mati (Darmayasa, 2008).

Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple

lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid). Berdasarkan

sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fat), lemak susu (milk

fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid

tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid sederhana

tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan (Anonim, 2008).

Otak sapi merupakan bahan yang mengandung banya jenis-jenis lipid baik lipid

sederhana maupun lipid kompleks Oleh sebab itu pada percobaan ini dilakukan

Page 2: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

penentuan kandungan lipid pada otak sapi berdasarkan fraksi-fraksinya dan pemisahan

lipid kompleks dengan cara ekstraksi . Agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

mengkonsumsi makanan dalam rangka menjaga kesehatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam

percobaan ini adalah bagaimana cara untuk mengetahui kandungan kolesterol pada otak

sapi.

C. Tujuan Percobaan

Dari rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari percobaan ini

adalah mengetahui kandungan kolesterol pada fraksi I, II, III yang terdapat pada otak

sapi dengan cara ekstraksi.

D. Manfaat Percobaan

Adapun manfaat yang diharapkan setelah melakukan percobaan ini adalah

praktikan dapat mengetahui cara untuk menentukan kandungan kolesterol pada fraksi I,

II, III yang terdapat pada otak sapi dengan cara ekstraksi.

Page 3: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lipid dan Lemak (Minyak)

Lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam jaringan

tanaman dan hewan, mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut

organik seperti ether, kloroform dan benzena. Salah satu kelompok yang berperan

penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh hewan,

sedangkan minyak tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai cadangan energi. Lipid

adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam pembentukkan ATP.

Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi (Abun, 2009).

Lipid dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya

gliserol, atau bisa tidaknya tersabunkan (dapat tidaknya disaponifikasi). Berdasarkan

sifat saponifikasi, lipid dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu :

1. Saponifiable : a. Sederhana : Fats (lemak) dan waxes (lilin)

b. Compouund (campuran) : Glikolipid dan fosfolipid

2. Nonsaponifiable : Terpena, Steroid, prostaglandin

Berdasarkan ada tidaknya alkohol gliserol, lipid dibagi ke dalam :

(Abun, 2009)

Page 4: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

Lemak terdiri dari unsur C, H dan O yang mempunyai sifat tidak larut dalam air,

tetapi larut dalam bahan organik misalnya Ether, Petroleum Spirit, Heksan, Chloroform .

Lemak juga mempunyai fungsi sebagai pelarut vitaminvitamin A dan D, E dan K.

Lemak dan minyak secara kimiawi merupakan bagian terbesar dari kelompok Lipida,

yang umumnya berupa Trigliserida . Trigliserida ini merupakan hasil dari reaksi satu

molekul Gliserol dengan tiga molekul Asam Lemak (ketiganya dapat berbeda) yang

membentuk reaksi satu molekul Trigliserida dan tiga molekul air .

Reaksi pembentukan lemak

Secara umum, lemak diartikan sebagai Trigliserida yang dalam kondisi suatu ruang

berbentuk padat . Sedangkan minyak adalah Trigliserida yang dalam suatu ruang

berbentuk cair (Darmasih, 1997).

Minyak atau lemak terdiri atas unit-unit asam lemak, berdasarkan kejenuhannya

asam lemak diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu asam lemak jenuh dan asam

lemak tak jenuh. Perbedaan keduanya terletak pada ikatan kimianya. Lemak jenuh

memiliki ikatan tunggal sedangkan lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap (Sukarsa,

2004).

Semua asam lemak bersifat hidrofobik (takut air), sedangkan gliserol dengan

atom oksigennya lebih bersifat hidrofilik (suka air), karena oksigen dapat membentuk

ikatan hidrogen dalam molekul air. Pada atom karbon gliserol yang tidak mengikat asam

Page 5: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

lemak akan berasosiasi dengan molekul lain yang bersifat hidrofilik karena molekul

tersebut bermuatan listrik atau mengandung banyak atom oksigen. Molekul yang

mengandung bagian hidrofilik dan hidrofobik yang jelas ini disebut molekul-molekul

amfipatik (Haryati, 2003).

Asam lemak tak jenuh memiliki peranan penting bagi kesehatan. Palm olein

yang didominasi asam lemak tak jenuh terbukti menurunkan kadar kolesterol LDL

darah. Asam linoleat atau LA (linoleic acid)), asam α-linolenat atau ALA (α linolenic

acid) dan asam gamma linolenat atau GLA (γ- linolenic acid) merupakan asam-asam

lemak tak jenuh majemuk esensial. GLA dapat terbentuk melalui biokonversi LA oleh

enzim Δ-6 desaturase yang dihasilkan oleh fungi. Asam-asam lemak tak jenuh majemuk

ini memiliki arti penting bagi dunia medis dan farmasi, antara lain untuk menurunkan

kolesterol LDL bagi penderita hiperkolesterolemia, mengobati sindroma prahaid,

eksema atopik, anti trombotik serta kelancaran metabolisme tubuh (Tri-panji dkk, 2002).

B. Pemisahan Lipid Kompleks

Lipid kompleks adalah lipid yangg terdapat di alam dan bergabung dengan

senyawa lain (protein atau KH). Lipid (trigliserida, fosfolipid/kolesterol) + protein =

LIPOPROTEIN (dlm plasma darah) Lipid + KH = LIPOPOLISAKARIDA (terbentuk

dalam dinding sel beberapa jenis bakteri) (Ma’aruf, 2006).

Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid. Lipoprotein

merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

Page 6: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa

jenis lipid, yaitu:

1. Kilomikron

Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain,

kecuali ginjal

2. VLDL (very low - density lypoproteins)

VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak

3. LDL (low - density lypoproteins)

LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer

4. HDL (high - density lypoproteins)

HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

Page 7: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

Kolesterol

Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.

Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan

pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan

peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk

meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

Struktur dasar darikolesterol

(Nugroho, 2000)

Lipid merupakan salah satu komponen utama bahan pangan selain karbohidrat

dan protein. Oleh karena itu peranan lipid dalam menentukan karakteristik bahan pangan

besar. Reaksi yang umum terjadi pada lipid selama pengolahan meliputi hidrolisis,

oksidasi, dan pirolisis. Oksidasi lipid biasanya melalui proses pembentukan radikal

bebas yang terdiri dari tiga proses dasar yaitu inisiasi, propagasi, dan eliminasi

(Apriyantono, 2001).

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu

senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnya

Page 8: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan

gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen

dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat

kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan

karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat

bervariasi struktur dan fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet

alam (Anonim, 2008).

Lemak & senyawa organik yg punya sifat fisika seperti lemak dimasukkan dlm

kelompok Lipid Sifat fisikanya adalah Tidak larut dalam air, tetapi larut dlm 1 atau lebih

pelarut organik (exp. eter, aseton, kloroform, benzena) Lipid diperoleh dari

hewan/tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut

lemak lainnya (Ma’aruf, 2006).

Page 9: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu dilaksanakannya percobaan ini pada hari Jumat tanggal 19

November 2010 bertempat di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas

Haluoleo.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah blender, gelas kimia

600 ml dan 50 ml, kertas saring, aluminium foil, Corong, Gelas ukur 250 ml,

Botol semprot, Erlenmeyer 250 ml, Hot plate, Evaporator, Oven dan Neraca

analitik

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah otak sapi,

aseton, eter, dan etanol.

Page 10: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

C. Rancangan Percobaan

1. Fraksi I

- ditambahkan 200 mL aseton- diblender selama 1 menit- dituang kedalam gelas kimia- dibilas lagi sisa sampel pada blender dengan

aseton 100 mL dipekatkan hingga volume 50 ml- disaring

50 gram Otak sapi mentah

Residu Filtrat 1

- diblender dengan 100 mL aseton- didiamkan selama 5 menit- disaring

Residu 1 Filtrat 2

- Di campur- didestilasi sampai pekat- didinginkan- disaring

FiltratResidu 2

- dikeringkan di udara terbuka

- ditimbang- digunakan untuk

perc. selanjutnya

% fraksi = 0,494 %

Disimpan untuk fraksi II

Page 11: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

2. Fraksi II

- diekstraksi dengan eter 200 mL

- dibiarkan selama 5 menit

- diaduk

- disaring

Residu 1 dari fraksi 1

Filtrat Residu

- dipekatkan hingga volume 50 mL- dituang dalam gelas kimia 250 mL

yang telah berisi 100 mL aseton- diaduk- disaring

Residu

Disimpan untuk

ekstraksi fraksi III

- dikeringkan- ditimbang

% Fraksi II = 3,092 %

Page 12: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

3. Fraksi III

Residu 1 dari fraksi 1

Filtrat(dibuang)

Residu

- diekstraksi dengan etanol 50 mL- dipekatkan- disaring

- didinginkan hingga terbentuk endapan

Endapan

- ditimbang

% Fraksi III = 5,114 %

Page 13: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer.

Suatu molekul dikatagorikan dalam lipid karena : mempunyai kelarutan yg rendah di

dlm air, larut dalam pelarut organik (eter, kloroform), Terdiri dari C, H, O. Lipid adalah

molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-

pelarut organik.

Terdapat beberapa jenis lipid yaitu Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh

dan asam lemak tak jenuh, Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida, Lipid

kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid, Non gliserida, terdiri atas sfingolipid,

steroid dan malam.

Struktur dasar dari kolesterol

Telah disebutkan bahwa lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang

mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti eter,

Page 14: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

kloroform dan benzena, sehingga untuk mengekstraksi lipid digunakan pelarut-pelarut

tersebut. Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran

plasma.

Pada percobaan ini untuk mengekstraksi lipid dari otak sapi digunakan tiga

pelarut berbeda yaitu aseton, eter dan alkohol (etanol). Pada otak sapi kebanyakan

terdapat lipid kompleks berupa kolesterol. Lipid kompleks terdiri atas lipid dan beberapa

molekul lain misalnya protein atau karbohidrat jadi jika ingin diekstraksi harus

digunakan beberapa pelarut organik sehingga lipid kompleks betul-betul terekstrak

secara sempurna.

Pada percobaan ini dibuat 3 fraksi untuk menentukan kelarutan komponen-

komponen otak sapi dalam pelarut organik. Pada tahap awal, otak sapi diblender dengan

pelarut aseton, lalu didiamkan. Otak sapi diblender sebanyak dua kali agar

komponennya dapat terekstraksi semua. Suspensi lalu disaring. Residu disimpan untuk

fraksi II. Sementara filtratnya (fraksi I) didestilasi untuk menghilangkan asetonnya.

Aseton memiliki kemampuan untuk melarutkan komponen-komponen otak sapi yang

bersifat polar. Jika aseton dalam filtrat dipisahkan, maka akan diperoleh filtrat sebanyak

0,247 g dengan persentase sebesar 0,494%.

Pada penentuan fraksi II, residu dari fraksi I diekstraksi dengan dietil eter

untuk komponen-komponen otak sapi yang bersifat nonpolar. Sementara hasil ekstraksi

dilarutkan dalam aseton, untuk melarutkan komponen polarnya. Ekstrak diendapkan

lalu dimasukkan ke dalam campuran kloroform : metanol = 3 : 1. Tujuan pelarutan

residu komponen otak sapi dalam campuran pelarut kloroform : metanol = 3 : 1 adalah

untuk melindungi lipid agar tidak mudah teroksidasi pada udara terbuka. Suatu senyawa

Page 15: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

dapat larut dalam pelarut tertentu apabila memiliki polaritas yang sama. Senyawa

nonpolar akan larut dalam pelarut nonpolar, sedangkan senyawa polar akan larut dalam

pelarut polar. Kloroform bersifat lebih nonpolar daripada metanol. Komponen lipid yang

bersifat nonpolar akan larut dalam pelarut kloroform, sedangkan yang bersifat polar

akan larut dalam pelarut metanol. Jika jenis lipidnya adalah kolesterol, maka bagian ekor

dari kolesterol yang merupakan gugus OH akan larut dalam pelarut metanol, sedangkan

bagian kepalanya akan larut dalam pelarut kloroform. Dalam dalam fraksi II ini

diperoleh filtrat 1,546 gram dengan persentase sebesar 3,092%.

Sebagaimana pada fraksi II yang menggunakan residu fraksi I sebagai

sampelnya, maka demikian pula pada fraksi III, menggunakan residu dari frasi II sebagai

sampel. Namun, berbeda dengan fraksi sebelumnya, pada fraksi III ini menggunakan

tiga macam pelarut. Dalam prosesnya, sampel diekstraksi dengan menggunakan etanol

yang telah dididihkan. Etanol merupakan senyawa polar, pelarut ini digunakan bertujuan

agar apabila ada senyawa yang belum dapat larut dengan pelarut-pelarut sebelumnya

dapat diekstrak dengan etanol. Sehingga diharapkan tidak ada lagi senyawa-senyawa

yang tertinggal dalam lipid tersebut. Untuk mendapatkan suspensinya maka larutan

difiltrat dengan kertas saring. Suspensi yang telah diperoleh tersebut dikeringkan di

ruang terbuka guna menghilangkan sisa-sisa pelarut yang masih tertinggal. Dan endapan

dilarutkan kembali dengan kloroform : metanol (3 : 1). Dari percobaan ini maka

diperoleh berat kolesterol yakni 2,572 gram. Dan persentasi kadar kolesterolnya adalah

5,114%.

Page 16: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

Lampiran :

1. Fraksi I

Dik: Berat kertas saring kosong = 1,085 gram

Berat kertas saring kosong + residu = 1,332 gram

Berat residu = (1,332 – 1,085) gram

= 0,247 gram

Warna residu = Orange (kekuning-kuningan)

Dit: % Fraksi I = …?

Peny : % Fraksi I =

=

= 0,494 %

2. Fraksi II

Dik: Berat kertas saring kosong = 1,106 gram

Berat kertas saring + residu = 2,652 gram

Berat residu = 1,546 gram

Warna residu = kuning keruh

Dit: % Fraksi II = …?

Peny : % Fraksi II =

=

Page 17: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

= 3,092 %

3. Fraksi III

Dik: Berat kertas saring kosong = 1,093 gram

Berat kertas saring + residu = 3,665 gram

Berat residu = 2,572 gram

Warna residu = Kream

Dit: % Fraksi III = …?

Peny : % Fraksi III =

=

= 5,114 %

Page 18: percobaan EkstrakSI dan PemISahan LipID KoMPLeks.doc

LAPORAN SEMENTARAPERCOBAAN III

Hari, tanggal : Jumat, 19 November 2010

Judul : Ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks

Data Pengamatan

No Perlakuan Hasil Pengamatan1. Fraksi I

50 gr otak sapi + 100 ml aseton + diblenderDisaring : Residu I + 25 ml aseton + diblender + disaringFiltrat I + Filtrat II dicampur + dipekatkanDisaringResidu didinginkan + ditimbang% fraksi

Larutan otak sapi

Filtrat I disimpanResidu II disimpanCampuran filtrat berwarna kuning

Berat kertas saring = 1,085 grBerat residu = 0,247 gr0,494 %

2. Fraksi IIResidu I + 200 ml eter + didiamkan 5 menit + disaringFiltrat I dipekatkan + dituang dalam gelas kimia 100 ml asetonDisaringResidu dikeringkan + ditimbang

% fraksi II

Residu I disimpang

Larutan berwarna keputih-putihan atau kream

Kertas saring = 1,106 gramBerat residu = 1,546 gram3,092 %

3. Fraksi IIIResidu I + 50 ml Etanol + dipekatkan + disaringEndapan dikeringkan + ditimbang

% fraksi III

Larutan berwarna coklat kehitamanBerat kertas saring = 1,093 grBerat residu = 2,572 gr5,114 %

Kendari, 19 November 2010Asisten pembimbing

RAHMAWATI RAHIM