PERCOBAAN 2
-
Upload
rez-qimmy-kim -
Category
Documents
-
view
219 -
download
1
description
Transcript of PERCOBAAN 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Tujuan Percobaan
1. Tujuan instruktural Umum (TIU)
Agar mahasiswa dapat memahami perpindahan panas (energi).
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Agar mahasiswa dapat memahami peristiwa perubahan suatu suhu
ruangan akibat perpindahan panas.
b. Mahasisawa dapat menentukan produktivitas dari berbagai macam
bahan.
B. Alat yang digunakan
1. Alat simulasi ruang : digunakan sebagai ruang sumulasi
2. Bahan Dinding (Tripleks dan kaca bening): bahan simulasi yang dipraktekkan.
Gambar 2.1 : Box
Gambar 2.2 : Bahan dinding
3. Termokopel untuk mengukur temperatur baik di dalam maupun di luar
ruangan.
4. Bola lampu, alat simulasi yang diumpamakan panas dari luar
5. Isolasi , digunakan untuk menutupi alat simulasi percobaan
6. Jangka sorong untuk mengukur kedalaman dan ketebalan dinding.
Gambar 2.3: Termokopel
Gambar 2.6: Jangka Sorong
Gambar 2.5: Isolasi
Gambar 2.4: Lampu
7. Rol meter/mistar untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi ruang simulasi
juga material.
C. Metode Pengujian
Metode yang dilakukan adalah metode observasi yang mana arti dari
metode observasi yaitu pengambilan dan secara langsung berdasarkan data hasil
survey yang meliputi :
1. Pengukuran tinggi, tabel dan panjang pada alat simulasi .
2. Menghidupkan bulan lampu dan kipas angin secara bersamaan.
3. Memasukkan termometer secara bersamaan, sesudah alat simulasi
dipanaskan.
4. Termometer diangkut secara bersamaan nilai yang terdapat pada
termometer adalah nilai yang dimasukkan pada tabel temperatur.
5. Dilakukan selama beberapa kali sesuai petunjuk asisten.
Ada dua metode yang dipakai dalam bentuk penyajian yaitu :
1. Metode kualitatif
Metode kualitatif ialah metode penyajian hasil percobaan dalam
bentuk teori dan penjelasaan kata-kata. Perpindahan kalor pada bahan
bangunan betujuan untuk, dapat menentukan konduktifitas suatu bahan dan
dapat menentukan bahan yang baik akibat dari hasil konduktifitas yang
didapat, dengan cara melakukan suautu percobaan untuk menghitung berapa
Gambar 2.7: Rol Meter
besar konduktifitas bahan, bahan dinding kaca misalnya. Setelah kita
mendapatkan berapa tebal, panjang dan lebar permukaan kaca dengan
menggunakan rol meter, kemudian alat simulasi ditutup dan ditiap sisinya
yang terbuka ditutupi menggunakan isolasi yang bertujuan untuk meredam
panas yang keluar dari alat simulasi. Alat simulasi ini dibiarkan selama
beberapa menit sesudah lampu dan kipas dinyalakan, kemudian themometer
dimasukkan bersamaan pada tiap lubang yang berada pada penutup alat
simulasi yang bertujuan untuk mendapatkan berapa nilai temperatur pada
ruang luar dan ruang dalam.
Theremometer dibiarkan beberapa menit, lalu diangkat secara
bersamaan, maka nilai suhu yang terdapat pada thermometer adalah nilai
temperatur pada tebal percobaan sesuai dengan dimana posisi thermometer
diletakkan.
Ini dilakukan beberapa kali sesuai petunjuk asisten. Dan untuk
mengetahui nilai konduktifitas dari hasil pecobaan yang didapat akan dibahas
pada metode kualitatif.
Adapun alat simulasi yang digunakan berupa bahan multiplaks yang
dibentuk persegi panjang dengan panjang kurang lebih 50 cm, lebar dan
tinggi kurang lebih 50 cm. Di dalam alat simulasi ini terbagi atas beberapa
bagian yakni : ruang luar dan ruang dalam. Pada dinding samping kiri yang di
dalamnya menempel bulan lampu diumpamakan ruang luar dan bulan lampu
berfungsi sebagai sumber kalor, sementara pada samping kanannya yang
didalamnya menempel kipas angin diumpamakan sebagai ruang dalam dan
kipas angin berfungsi sebagai pelaksanaan dan diantara keduanya terdapat
bahan dinding yang terbuat dari kaca. Kaca inilah yang berfungsi sebagai
dinding yang nantinya nilai konduktivitasnya akan dicari.
2) Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif ialah metode pengujian hasil percobaan dalam
bentuk perhitungan rumus. Dalam metode kuantitatif langkah pertama
mengambil data asli dengan menggunakan alat-alat yang ada (rol meter,
thermometer dan termokopal dan lain-lain), setelah data dari hasil
percobaan didapat langkah selanjutnya memasukkan data dalam bentuk
rumus.
Sesudah data dari hasil percobaan, didapat, maka nilai konduktifitas,
bahan bisa dicari, namun sebelumnya untuk mencari nilai konduktifitas
bahan, nilai laju perpindahan kalor konveksi dari udara ke dinding dan laju
perpindahan konveksi dari dinding ke udara terlebih dahulu harus
ditemukan. Untuk mencari nilai keduanya kita menggunakan rumus, yang
rumusnya sebagai berikut :
Rumus untuk mencari laju perpindahan kalor konveksi dari udara luar
ke dinding yaitu :
Dimana :
h = Koefisien perpindahan kalor konveksi udara luar
= 8,13 w/ml
A = Luas permukan perpindahan kalor
= L x t
T2 = Temperatur udara bagian luar 0C
T1 = Temperatur dinding bagian luar ˚C
Q = h. (T2 – T1) ...............watt
Rumus untuk mencari laju perpindhan kalor konveksi dari
dinding ke udara yaitu :
Dimana :
H0 = Koefisien perpindahan kalor konveksi udara ruang
= 8,13 w/ml
A = Luas permukaan perpindahan kalor
= L x t
T2 = Temperatur dinding dalam
Tr = Temperatur udara ruang
Rumus Konduktifitas Bahan
Setelah nilai dari laju perpindahan kalor konveksi udara ke dinding dan
nilai laju perpindahan konveksi dari dinding ke udara di dapat, maka nilai
konduktifitas bisa dicari atas nilai yang di dapat. Adapun rumus untuk mencari
konduktifitas bahan yaitu :
Dimana :
q = Perpindahan kalor rata-rata
Q0 = h0. A (T2 – Tr) ...............watt
q . x
K = –––––––––––
(T1– T2)
X = Tebal dinding
A = Luas permukaan dinding
T1 = Temperatur dinding luar
T2 = Temperatur dinding dalam