PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI...

89
i PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI MUHAMMADIYAH SALEKOA DAN PESERTA DIDIK DI SDN CENTER MALAKAJI KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Alauddin Makassar Oleh: MARHALIM UMAR NIM: 20800111042 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2016

Transcript of PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI...

Page 1: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

i

PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MIMUHAMMADIYAH SALEKOA DAN PESERTA DIDIK DI SDN CENTER

MALAKAJI KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan (S.Pd.I) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahUIN Alauddin Makassar

Oleh:

MARHALIM UMARNIM: 20800111042

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR2016

Page 2: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Marhalim Umar

NIM : 20800111042

Tempat/Tgl. Lahir : Malakaji, 31 Oktober 1992

Jur/Konsentrasi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/PAI

Fakultas/Program : Tarbiyah dan Keguruan/S1

Alamat : Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

Judul : Perbandingan Perilaku Belajar Peserta Didik di MI

Muhammadiyah Salekoa dan Peserta Didik di SDN

Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa.

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi

ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia

merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau

seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh batal karenanya demi hukum.

Makassar, 2017

Penyusun,

Marhalim UmarNIM. 2080111042

Page 3: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

iv

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Perbandingan Perilaku Belajar Peserta Didikdi MI Muhammadiyah Salekoa dan Peserta Didik di SDN Center MalakajiKecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa”, yang disusun oleh MarhalimUmar, NIM: 20800111042, mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah (PGMI) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN AlauddinMakassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yangdiselenggarakan pada hari kamis, tanggal 16 Maret, bertepatan dengan 17 Jamiulakhir 1438 H, dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untukmendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah danKeguruan UIN Alauddin Makassar Jurusan Pendidikan Guru MadrasahIbtidaiyah, dengan beberapa perbaikan.

Samata-Gowa, 16 Maret 201717 Jumadil akhir 1438 H

DEWAN PENGUJI

(SK. Dekan No. 558 Tahun 2017)

1. Ketua : Dr. M. Shabir Umar., M.Ag. (….…..…………...)

2. Sekretaris :Dr. M. Yahdi, M.Ag. (…………………..)

3. Munaqisy I :Drs. Ibrahim Nasbih, M.Th.I. (…………………..)

4. Munaqisy II :Munirah, S.Ag.,M.Ag. (…………….…….)

5. Pembimbing I : Drs. Muh Yusuf Hidayat, M.Pd. (…………………..)

6. Pembimbing II : Ridwan Idris, S.Ag., M.Pd. (…………………..)

Diketahui Oleh :Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Alauddin Makassar

Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M. Ag.Nip. 19730120 200312 1 001

Page 4: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi saudara Marhalim Umar, NIM:

20800111042, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah dengan

seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul :

“Perbandingan Perilaku Belajar Peserta Didik di MI Muhammadiyah Salekoa

dan Peserta Didik di SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten

Gowa”. Memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah

dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyih.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk diproses selanjutnya.

Makassar, 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Muhammad Yusuf Hidayat, M.Pd. Ridwan Idris, S.Ag., M.Pd.NIP. 19631231 199403 1 029 NIP. 19760911 200501 1 005

Page 5: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

v

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt. rab al-jalil atas

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Perbandingan

Perilaku Belajar Peserta Didik di MI Muhammadiyah Salekoa dan Peserta Didik di

SDN Centre Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa”. dapat diselesaikan.

Salawat dan salam tak lupa peneliti haturkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad

saw., atas jasa dan pengabdiannya yang tulus dalam menyampaikan risalah kebenaran

Islam kepada umat manusia.

Ucapan terima kasih yang teramat tulus dari relung hati yang paling dalam

ananda persembahkan kepada Ayahanda tercinta H. Syahruddin dan Ibunda Hj.

Syamsiah. Tidak lupa pula untuk kedua kakak saya St. Marsukna S.pd.I beserta

kedua anaknya dan Marwan Ainul beserta isteri dan kedua anaknya.

Selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari peran dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis berkewajiban

menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makasar

beserta wakil rektor I, II, III dan IV

2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta wakil dekan I, II, dan III

Page 6: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

vi

3. Dr. M. Shabir Umar, M.Ag dan Dr. M. Yahdi, M.Ag., selaku Ketua dan

Sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Alauddin

Makassar.

4. Drs. Muhammad Yusuf Hidayat, M.Pd., dan Ridwan Idris, S.Ag., M.Pd selaku

pembimbing I dan II yang telah memberi arahan dan koreksi dalam

penyusunan skripsi ini dan yang membimbing penulis sampai pada taraf

penyelesaian.

5. Para Dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang

secara konkrit memberikan bantuannya baik langsung maupun tak langsung.

6. Para staf jurusan serta senior-senior lain di Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin

Makassar.

7. Saudaraku Riswan Rahim S.Pd.I, Ulpa Dewiyanti, Nurul Hidayah S.Pd.I,

Sriwahyuningsi, Nirmawati, Rusni, Nurfitriana, Fajriani Kaharuddin S.Pd.I,

Irmawati B., dan seluruh teman-teman konservasi angkatan 2011 khususnya

PGMI 3.4 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

8. Kepala Sekolah, Guru-Guru, dan Staf MI Muhammadiyah Salekoa dan SDN

Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

9. Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa

dan SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa yang telah

membantu peneliti selaku responden.

Page 7: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

vii

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini, olehnya

itu sumbangan pemikiran yang sifatnya membangun sangatlah diharapkan dalam

rangka penyempurnaan Skripsi ini

Makassar, 2016Penyusun

MARHALIM UMAR20800111042

Page 8: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERNYATAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI................................................................................ iv

KATA PENGANTAR....................................................................................... v-vii

DAFTAR ISI...................................................................................................... viii-ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

ABSTRAK ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ............................................................................. 1B. Rumusan masalah ........................................................................ 7C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 7D. Hipotesis....................................................................................... 8E. Definisi Operasional Variabel...................................................... 9

BAB II TINJAUAN TEORITISA. Belajar.... ...................................................................................... 11

1. Defenisi Belajar...................................................................... 112. Jenis-Jenis Belajar .................................................................. 15

B. Perilaku Belajar............................................................................ 211.Definisi Perilaku Belajar........................................................... 212. Bentuk-bentuk Perilaku Belajar ............................................... 243. Ciri-Ciri Perubahan Perilaku Belajar ........................................ 274. Implementasi Perilaku Belajar..................................................... 285. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Belajar ...... ........ 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 33B. Lokasi Penelitian.......................................................................... 33C. Populasi dan Sampel .................................................................... 34D. Prosedur Penelitian ..................................................................... 36E. Instrument Penelitian ................................................................... 37

Page 9: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

ix

F. Teknik Analisis Data.................................................................... 39BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 441. Analisis Deskriptif.................................................................. 44

a. Gambaran Perilaku Belajar MI……………… ................ 44b. Gambaran Perilaku Belajar SD ........................................ 48

2. Analisis Inferensial ................................................................. 51B. Pembahasan ................................................................................ 54

Perbandingan Perilaku Belajar Peserta didik MI dan SD............. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 57B. Saran............................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... . 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

x

DAFTAR TABEL

Tabel HalamanTabel 1.1 Jumlah Populasi ............................................................................. 34Tabel 1.2 Jumlah Populasi dan Sampel ......................................................... 36Tabel 1.3 Kategorisasi Standar Perilaku Belajar .......................................... 42Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Peserta Didik Kelas IV di

MI Muhammadiyah Salekoa Kec. Tompobulu Kab. Gowa .......... 46Tabel 1.5 Penolong untuk menghitung Nilai Mean MI................................. 46Tabel 1.6 Standar Deviasi MI........................................................................ 47Tabel 1.7 Kategori Perilaku Belajar Peserta Didik MI ................................. 47Tabel 1.8 Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Peserta Didik SDN Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa..................................... 49Tabel 1.9 Penolong untuk Menghitung Nilai Mean SD ................................ 49Tabel 2.0 Standar Deviasi SD........................................................................ 50Tabel 2.1 Kategori Perilaku Belajar Peserta Didik SD.................................. 51Grafik 2.2 Grafik Pengujian Hipotesis............................................................ 53

Page 11: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

xi

ABSTRAK

Nama : Marhalim Umar

Nim : 20800111042Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahFakultas : Tarbiyah dan KeguruanJudul : Perbandingan Perilaku Belajar Peserta Didik di MI

Muhammadiyah Salekoa dan Peserta Didik di SDN CenterMalakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perilaku belajarantara peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik kelasIV di SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Penelitian inimelibatkan satu variabel yakni perilaku belajar.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik di MIMuhammadiyah Salekoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa dan peserta didikdi SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Adapun sampeldalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas IV dari MI MuhammadiyahSalekoa dan Semua peserta didik Kelas IV dari SDN Center Malakaji KecamatanTompobulu Kabupaten Gowa. Alasan peneliti hanya mengambil satu kelas ini denganalasan bahwa kelas III, II dan I belum bisa dipastikan mampu menjawab skalapsikologi model Likert yang telah peneliti sebarkan di MI Muhammadiyah Salekoadan SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Selain itukarena keterbatasan waktu dan tenaga dari peneliti sendiri sehingga peneliti tidakmengambil kelas V dan VI sebagai sampel dan hanya mengambil satu sampel sajayaitu kelas IV. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 26 sampel dari MI dan31 sampel dari SD dengan menggunakan tekhnik sampel Non Probabilitiy Sampling.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala perilaku belajar. Teknikanalisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif serta statistik inferensial.

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik deskriptif untukperilaku belajar peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah diperoleh nilai rata-rata75,23 berada dalam kategori sedang dari 26 sampel diperoleh nilai terendah 46 dannilai tertinggi 93, dan untuk perilaku belajar peserta didik kelas IV di SDN Centerdiperoleh nilai rata-rata 91,35 berada dalam kategori sedang dari 31 sampel diperolehnilai terendah 42 dan nilai tertinggi 107. Berdasarkan hasil analisis statistikinferensial dengan uji t menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel (5,90 < 1,67) maka H0

ditolak dan H1 diterima. Ini berarti terdapat perbaedaan perilaku belajar antara pesertadidik kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa dan Peserta didik kelas IV di SDNCenter Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Page 12: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik. Dalam

pergaulan terjadi kontak atau komunikasi antara masing-masing pribadi. Hubungan

ini jika meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka menjadi hubungan antara

pribadi pendidik dan pribadi si anak didik, yang pada akhirnya melahirkan tanggung

jawab pendidikan dan kewibawaan pendidikan.1 Di zaman yang semakin berkembang

ini, pendidikan sangat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita

semua, dengan pendidikan dapat mengarahkan dan meningkatkan cara berfikir

manusia atau seseorang, menumbuhkan kreatifitas manusia untuk menciptakan hal-

hal yang bermanfaat yang dapat membantu kegiatan manusia sendiri. Pendidikan

dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada dan yang dimiliki setiap individu

dengan setinggi-tingginya baik itu dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial

dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik

dan lingkungan sosial budaya di mana individu tersebut hidup.

Pendidikan di Indonesia kini telah menunjukkan berbagai banyak perubahan,

dengan harapan bahwa sahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan semakin besar,

sehingga membangun semangat bagi setiap masyarakat Indonesia untuk memperoleh

pendidikan yang lebih baik.

Tentang tujuan pendidikan disebutkan secara jelas di dalam UU RI No. 20

Tahun 2003 Bab II tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan pasal 2 yang berbunyi:

1 Hasbullah, Dasar-dasar ilmu pendidikan (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h.5.

Page 13: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

2

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi wargaNegara yang demokratis serta bertanggung jawab”2

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha

sadar manusia yang dilakukan untuk mendewasakan dirinya, baik secara keagamaan

kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

kehidupan bermasyarakat untuk melangsungkan hidup yang lebih baik. Baik

buruknya perilaku manusia tergantung dari seberapa paham mereka terhadap norma-

norma yang berlaku dalam masyarakat.

Pendidikan mempunyai banyak bentuk. Mulai dari yang nonformal sampai

yang formal. Salah satu bentuk lembaga pendidikan formal adalah pendidikan

sekolah (mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi). Sekolah

mempunyai struktur yang formal dengan batasan-batasan sistem yang jelas sehingga

tampak sebagai suatu sistem yang berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan

dekat maupun lingkungan jauh.3

Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

diindikasi dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap

dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek-

aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar.4

2 UU RI Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 (Jakarta: Cemerlang, 2003), h.3.3 Uhar Suharsaputra, pendidikan karakter (Jakarta : Alfhabeta, 2010), h 35.4 Aunurahman, Belajar dan pembelajaran (Bandung : Alfhabeta. 2012), h.36.

Page 14: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

3

Sesuai dalam QS. Al-Alaq : 96/1-4:

ن ٱخلق ١خلق لذيٱربك سم ٱب قرأ ٱ نس ٣لأكرم ٱوربك قرأ ٱ٢من علق لإ٤لقلم ٱعلم ب لذيٱ

Terjemahnya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.5

Makna dari ayat di atas yaitu Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis

baca, yang artinya manusia diwajibkan untuk belajar dan mempelajari ilmu umum

maupun ilmu-ilmu agama. Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan, yang bertujuan

mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku,

sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan serta keterampilan dan sebagainya. Lebih lanjut

Dalyono juga menjelaskan bahwa belajar adalah kegiatan manusia yang sangat

penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan

perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup, dengan kata lain

melalui belajar dapat memperbaiki nasib, menggapai cita-cita yang didambakan.6

Sesuai QS. Al-Ahzab : 33/21:

ٱكان لكم في رسول لقد ٱأسوة حسنة لمن كان یرجوا لأخر ٱلیوم ٱو ٱوذكر ٢١كثیرا

5 Depatremen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan (Surakarta: Ziyad Visi Media,2015), h. 597 .

6 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 49

Page 15: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

4

Terjemahnya :

“Sesungguhya telah ada dalam diri rasulullah itu suri teladan yang baikbagimu yaitu bagi orang yang mendapat rahmat Allah dan kedatangan harikiamat dan ia banyak menyebut allah”.7

Ayat diatas menerangkan bahwa dalam diri rasulullah itu telah ternanam suri

teladan atau perilaku yang baik yang menggambarkan diri rasullullah yang dapat

mendatangkan rahmat. Hal ini juga tertanam dalam diri peserta didik dimana setiap

peserta didik memiliki perilaku yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Baik

perilaku sehari-hari maupun perilakunya dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Selanjutnya, Abdul Majid mengatakan bahwa belajar dimulai dengan adanya

dorongan, semangat, dan upaya yang timbul dalam diri seseorang sehingga orang itu

melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dilakukan menyesuaikan dengan

tingkah lakunya dalam upaya meningkatkan kemampuan dirinya. Dalam hal ini,

belajar adalah perilaku mengembangkan diri melalui proses penyesuaian tingkah

laku. Penyesuaian tingkah laku dapat terwujud melalui kegiatan belajar, bukan karena

akibat langsung dari pertumbuhan seseorang yang melakukan kegiatan belajar.

Belajar sebagai proses dapat dikatakan sebagai kegiatan seseorang yang dilakukan

dengan sengaja melalui penyesuaian tingkah laku dirinya dalam upaya meningkatkan

kualitas kehidupannya.8

Belajar terjadi apabila muncul perubahahan perilaku pada diri peserta didik baik

dalam makna kognitif, afektif, maupun psikomotor. Perubahan perilaku itu sangat

mungkin, bahkan pasti demikian, tidak secara langsung dapat diamati. Perubahan

7 Depatremen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan (Surakarta: Ziyad Visi Media,2015), h. 420.

8 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 33.

Page 16: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

5

perilaku sebagai hasil dari perubahan kegiatan itu merupakan hasil dari interaksi

seseorang dengan lingkungannya. Ada atau tidak aktivitas pembelajaran individu

dapat dilihat dari perubahan dalam salah satu dari lima bidang:

1. Cara mempersepsi lingkungan2. Kemampuan berpikir atau penelaran3. Perilaku fisikan atau keterampilan motori4. Reaksi emosional atau sikap, dan5. Visi ke depan.9

Masalah yang dihadapi oleh anak usia sekolah esensinya sama dengan anak-

anak pada umumnya. Karena pada dasarnya masalah yang meraka hadapi ini

termasuk masalah umum yang ada dikalangan peserta didik, Oleh karena mereka

memiliki multi perhatian, sangat mungkin masalah mereka lebih sedikit atau

setidaknya dalam hal-hal tertentu berbeda dengan yang tidak bersekolah. Masa usia

sekolah, khususnya antara 12 tahun sampai dengan 18/20 tahun, atau yang disebut

juga masa remaja ditandai dengan adanya aneka perubahan. Perubahan itu nampak

pada dimensi fisik dan psikis, yang dapat menimbulkan masalah tertentu bagi mereka

yang sedang bersekolah. Di sekolah masalah yang dihadapi oleh anak sesungguhnya

juga menjadi tugas guru untuk memecahkannya, ketika hal itu diperlukan.

Perilaku belajar setiap peserta didik sangat bervariasi dan berbeda-beda. Dalam

hal ini, apakah peserta didik tersebut menunjukkan perilaku yang reaktif atau

monoton dalam belajar. Mungkin saja, ada peserta didik atau beberapa peserta didik

yang menunjukkan perilaku yang mencengangkan dalam proses pembelajaran dan

mungkin saja ada yang tak menunjukkan perilaku belajar sama sekali.

Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku-perilaku belajar. Dalam hal ini,

kesadaran untuk menentukan perilaku belajarnya. Kesadaran akan hal ini sangatlah

9 Sudarwan Daming dan Khairil, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Cet. III;Bandung: CV. Alfabbeta, 2014), h. 120.

Page 17: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

6

ditentukan oleh kepribadian yang dimiliki oleh individu atau peserta didik itu sendiri

(tanpa mengabaikan faktor-faktor eksternal). Seberapa besar kepribadian peserta

didik mempengaruhi perilaku belajarnya, mengingat begitu kompleksnya proses

pembelajaran.

Permasalahan yang sering didapat di Madrasah Ibtidaiyah (MI) ataupun

Sekolah Dasar (SD) yaitu perilaku belajar mereka ketika di dalam kelas, banyak

asumsi dari masyarakat ataupun kenyataan yang didapatkan oleh peneliti sendiri

bahwa perilaku belajar antara kedua sekolah (MI dan SD) berbeda atau tidak sama,

hal apakah yang menyebabkan perilaku belajar mereka berbeda?

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh Peneliti di kedua sekolah di

MI Muhammadiyah Salekoa dan SDN Center Malakaji peneliti melihat bahwa

perilaku belajar peserta didik yang bersekolah di MI Muhammadiyah Salekoa selama

proses pembelajaran dalam kelas terlihat kurang aktif dan kurang merespon apa yang

di jelaskan oleh guru dan kebayakan peserta didik lebih memilih bermain dari pada

memperhatikan pelajarannya, berbeda dengan perilaku belajar peserta didik yang

bersekolah di SDN Centre Malakaji yang perilaku belajarnya selama proses

pembelajaran di kelas lebih aktif dan selalu memberikan respon yang baik pada saat

pelajaran berlangsung. Hal itu sesuai dengan realitas atau kenyataan yang dilihat dan

diamati peneliti di kedua sekolah yang akan menjadi objek penelitiannya yaitu MI

Muhammadiyah Salekoa Kec. Tompobulu Kab. Gowa dan SDN Centre Malakaji

Kec. Tompobulu Kab. Gowa.

Berdasarkan beberapa pemaparan yang telah di jelaskan dan diasumsikan di

atas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui “Perbandingan

Page 18: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

7

Perilaku Belajar antara Peserta Didik di MI Muhammadiyah Salekoa dan

Peserta Didik di SDN Centre Malakaji Kecamatan Tompobulu Kab. Gowa”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan

bahwa:

1. Bagaimana perilaku belajar pesera didik di MI Muhammadiyah Salekoa Kec.

Tompobulu Kab. Gowa?

2. Bagaimana perilaku belajar peserta didik di SDN Center Malakaji Kec.

Tompobulu Kab. Gowa?

3. Apakah ada perbedaan perilaku belajar antara peserta didik MI

Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik di SDN Center Malakaji?

C. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara yang ditentukan sendiri

oleh peneliti terhadap permasalahan penelitian yang sedang ditelitinya, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul.10 Sedangkan menurut Sugiyono hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang diteliti,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan.11

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT.RinekaCipta, 2006), h.71.

11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D(Bandung: Alfabeta, 2010), h.96.

Page 19: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

8

“Terdapat perbandingan perilaku belajar antara peserta didik kelas IV di MI

Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik di SDN Center Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa.”

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional didefinisikan

sebagai berikut:

Perilaku adalah suatu aktifitas dari individu itu sendiri. Oleh karena itu,

perilaku individu mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan,

berbicara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti

berpikir, persepsi, dan emosi juga merupakan perilaku individu termasuk juga

perilaku belajarnya. Untuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa

perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh individu tersebut, baik yang dapat diamati

secara langsung atau tidak secara langsung.

Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan, yang bertujuan mengadakan

perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap,

kebiasaan, ilmu pengetahuan serta keterampilan dan sebagainya. Jadi Perilaku belajar

adalah sebuah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai sikap dalam diri seseorang. Perilaku belajar yang dimaksud

oleh peneliti disini yaitu perilaku peserta didik di kelas selama proses kegiatan belajar

mengajar.

Adapun indikator perilaku belajar adalah sebagai berikut:

1. Kebiasaan

Page 20: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

9

Setiap individu (perilaku belajar) yang telah mengalami proses belajar,

kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses

penyusunan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulus yang berulang-

ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang

tidak diperlakukan. Karena proses pengurangan inilah muncul suatu pola bertingkah

laku yang relatif menetap dan otomatis.

2. Keterampilan

Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat saraf dan

otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik,

olahraga dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, tetapi keterampilan itu

memerlukan koordinasi gerak yang diteliti dan kesadaran yang tinggi. Menurut

Rebber yang dikutip oleh Tohirin, keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-

pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan

keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan

motorik saja, melainkan juga fungsi mental yang bersifat kognitif.

3. Pengamatan

Menurut Muhibbin Syah yang dikutip oleh Tohirin, pengamatan artinya proses

menerima, menafsirkan dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra

seperti mata dan telinga. Berkat pengalaman belajar, seorang peserta didik akan

mampu mencapai pengamatan yang benar objektif sebelum memperoleh pengertian.

Pengamatan yang salah akan mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula.

4. Berpikir asosiatif dan daya ingat

Berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan

lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara

Page 21: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

10

rangsangan dengan respon. Kemampuan peserta didik untuk melakukan hubungan

asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan yang

diperoleh dari hasil belajar. Sedangkan daya ingat yaitu merupakan perwujudan

belajar, sebab merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif. Jadi, peserta didik

yang telah mengalami proses belajar akan ditandai dengan bertambahnya simpanan

materi (pengetahuan dan pengertian) dalam memori, serta meningkatnya kemampuan

menghubungkan materi tersebut dengan situasi atau stimulus yang sedang ia hadapi.

5. Berpikir rasional dan kritis

Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar, terutama yang

bertalian dengan pemecahan masalah (problem solving). Umumnya, peserta didik

yang berpikir rasional akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian

dalam menjawab pertanyaan. Dalam berfikir rasional, peserta didik dituntut

menggunakan logika (akal sehat) untuk menentukan sebab akibat, menganalisis,

menarik kesimpulan-kesimpulan dan bahkan juga menciptakan hukum-hukum

(kaedah teoritis) dan ramalan-ramalan.

6. Sikap

Sikap adalah pandangan atau kecenderungan mental. Pada prinsipnya sikap

adalah kecenderungan individu (peserta didik) untuk bertindak dengan cara tertentu.

Perwujudan perilaku belajar peserta didik akan ditandai dengan munculnya

kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah (lebih maju dan lugas)

terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.

7. Inhibisi

Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respon

tertentu karena adanya proses respon lain yang sedang berlangsung. Dalam kaitannya

Page 22: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

11

dengan belajar, inhibisi bermakna kesanggupan peserta didik untuk mengurangi atau

menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan

lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya.

8. Apresiasi

Apresiasi adalah gejala ranah afektif yang umumnya ditujukan pada karya-

karya seni budaya seperti seni sastra, musik, lukis dan drama.

9. Tingkah laku afektif

Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman

perasaan seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci dan was-was.

Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengalaman belajar. Oleh karena itu, ia

dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar.12

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah menjawab pertanyaan

peneliti dan rumusan masalah yang telah ditemukan.

a. Untuk mengetahui perilaku belajar peserta didik di MI Muhammadiyah

Salekowa Kec. Tompobulu Kab. Gowa

b. Untuk mengetahui perilaku belajar peserta didik di SDN Center Malakaji Kec.

TompobuluKab. Gowa

c. Untuk mengetahui perbandingan perilaku belajar antara peserta didk di MI

Muhammadiyah Salekowa Kec. Tompobulu Kab. Gowa dan peserta didk di

SDN center Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa.

12 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, h. 120-125.

Page 23: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

12

2. Manfaat Penelitian

a) Bagi guru

Memberikan wawasan pada tenaga pendidik, tentang perilaku belajar antara

peserta didik MI (Madrasah ibtidaiyah) dan siswa SD (sekolah dasar), sehingga

tenaga pendidik memiliki pengetahuan, pemahaman dan penghayatan yang cukup

tentang perilaku belajar siswa di kelas.

b) Bagi masyarakat

Memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat luas tentang perilaku

belajar peserta didik di kelas baik yang bersekolah di Madrasah yang basicnya islam

maupun yang bersekolah di sekolah umum.

c) Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi

sekolah karena dengan adanya informasi yang diperoleh sehingga dapat dijadikan

sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah.

d) Bagi peneliti

Diharapkan ini dapat menjadi bahan rujukan untuk para peneliti dalam studi

penelitian yang sama. Selain itu, dapat menambah pengetahuan, wawasan dan

pengalaman baik secara langsung muapun tidak langsung tentang bagaimana

perbandingan perilaku antara peserta didik MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan siswa SD

(sekolah dasar).

Page 24: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

13

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Belajar

1. Definisi belajar

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat.

Bagi para pelajar dan peserta didik, belajar merupakan kata yang tidak asing lagi

dibenak bahkan ditelinga kita. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari semua kegiatan mereka sebagai peserta didik dalam menuntut ilmu

di lembaga pendidikan formal.1

Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan

dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit

(tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam komponen ini meliputi antara

lain teori tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-

modul pengembangan kurikulum. Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari dua

kegiatan yaitu psikis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan

komprehensif integral. Sejalan dengan itu, belajar dapat dipahami dan dikatakan

sebagai usaha atau latihan supaya mendapat suatu kepandaian. Dalam

implementasinya, belajar adalah kegiatan individu memperoleh perilaku dan

memperoleh keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar.2

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-semata

mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

1Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Ed. 2, BanjarMasin: PT Rineka Cipta, 2008), h.12.

2Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk membantu memecahkanproblematika belajar dan mengajar) (Bandung: Alfabeta CV, 2014), h. 11-12.

Page 25: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

14

informasi/materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera

merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan

(verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan

oleh guru.

Disamping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai

pelatihan belaka seperti pada tampak pada pelatihan membaca dan menulis.

Berdasarkan presepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup puas bila

anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu

walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan

tersebut. Untuk menghindari ketidaklengkapan persepsi tersebut, penyusun akan

melengkapi sebagian defenisi mereka dengan komentar dan interpretasi seperlunya.3

Sejalan dengan itu, belajar dapat difahami sebagai berusaha atau berlatih supaya

mendapat suatu kepandaian.

Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu

menggunakan kemampuan pada ranah-ranah: (1) kognitif yaitu kemampuan yang

berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran terdiri dari kategori

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analysis, sintesis dan evaluasi; (2) efektif yaitu

kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksinmyang berbeda

dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi,

penilaian/penentuan sikap, organisasi, dan penentukan pola hidup; dan yang terakhir

yairtu (3) psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan ketermpilan jasmani

terdiri dari presepsi, kesiapan, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan

kreatifitas.

3Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (dengan pendekan baru) (Ed Revisi, Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2010), h. 87-88.

Page 26: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

15

Akibat belajar dari ketiga ranah ini akan makin bertambah baik. Arthur T.

Jersild menyatakan bahwa belajar adalah “modification of behavior through

experience and training” yaitu perubahan atau membaca akibat perubahan tingkah

laku dalam pendidikan karena pengalan dan pelatihan atau karena mengalami

pelatihan. Dalam mengalami itu anak belajar terus menerus antara anak didik dengan

lingkungannya secara sadar dan sengaja.4 Belajar sebagai proses akan terarah kepada

tercapainya tujuan (goal oriented), dalam aspek ini dapat dilihat dari pihak siswa

untuk mencapai sesuatu yang berrti baginya maupun guru sesuai dengan tujuan.

Slameto meneruskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.5 Skinner, seperti yang dikutip Barlow

dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Learning Process,

berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah

laku yang berlangsung secara progresif. Pendapat diungkapkan dalam pernyataan

ringkasnya, bahwa belajar adalah . . . a Process of progressive behavior adaptation.

Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut

akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforcer).6

Menurut Skiner dalam belajar ditemukan hal-hal berikut: (1) kesempatan

terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons belajar; (2) respons si pelajar; dan (3)

konsekwensi yang bersifat menggunakan respons tersebut, baik konsekwensinya

4Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk membantu memecahkanproblematika belajar dan mengajar, h. 12-13

5Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, h. 13.6Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (dengan pendekan baru), h. 88

Page 27: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

16

sebagai hadiah maupun teguan atau hukuman. Dalam menerapkan teori skinner, guru

perlu memperhatikan dua hal yang penting yaitu: (1) pemilihan stimulus yang

diskriminatif; dan (2) penggunaan penguatan. Teori ini menekankan apakah guru

akan meminta respons rana kognitif atau afektif.

Skinner juga memikirkan tingkah laku sebagai hubungan antara perantara dan

respons. Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning operan

menurut Skinner adalah: (1) mempelajari keadaan kelas berkaitan dengan perilaku

siswa; (2) membuat daftar penguat positif; (3) memilih dan menentukan urutan

tingkah laku yang dipelajari serta jenis pengutan; dan (4) membuat program

pembelajaran berisi urutan perilaku yang dikehendaki, pengutan, waktu mempelajari

perilaku, dan evaluasi.7

Belajar menurut pandangan Gagne adalah kegiatan yang kompleks, dan hasil

belajar berupa kapabilitas,timbulnya kapabilitas disebabkan: (1) stimulasi yang

berasal dari lingkungan; dan (2) proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Belajar

adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar

secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.8

Chaplin dalam Dictinary of psychology membatasi belajar dengan dua macam

rumusan. Rumusan pertama berbunyi: . . . acquisition of any relatgively permanent

change in behavior as a resulf of practice and experience. Belajar adalah perolehan

perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat praktik dan pengalaman.

Rumusan keduanya process of acquiring responses as a result of special practice,

7Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk membantu memecahkanproblematika belajar dan mengajar), h. 14-15

8Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk membantu memecahkanproblematika belajar dan mengajar), h. 17

Page 28: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

17

belajar adalah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya pelatihan

khusus.9

Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan

dapat di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan

dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus

sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang

didapatkan itu bukan perubahan dalam bentuk fisik saja, tetapi perubahan dalam jiwa

juga dengan sebab adanya atau masuknya kesan-kesan yang baru yang membawa

perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, maka perubahan fisik akibat

sengatan serangga, patah tangan, patah kaki, buta mata, tuli telinga, penyakit bisul,

dan sebagainya itu bukanlah termasuk perubahan akibat belajar. Oleh karenanya

perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang

mempengaruhi tingkah laku seseorang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian beberapa kegiatan

jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dalam dirinya sebagai

hasil dari pengalaman individunya dalam berinteraksi dengan lingkungannya baik

yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Jenis-Jenis belajar

Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki

corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek materi dan

metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan.

Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan

kebutuhan kehidupan manusia yang bermacam- macam.

9Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (dengan pendekan baru), h. 88.

Page 29: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

18

a. Belajar Abstrak

Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berfikir abstrak.

Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah

yang tidak nyata. Dalam memepelajari hal-hal yang abstrak diperlukan peranan akal

yang kuat disamping penguasaan atas pronsip, konsep, dan generalisasi. Termasuk

dalam jenis ini misalnya belajar matematika, astronomi, filsafat, dan berbagai materi

bidang studi agama seperti tauhid.

b. Belajar Keterampilan

Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan- gerakan

motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot- otot/

neuromuscular. Tujuannya untuk memperoleh dan menguasai keterampilan

jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini misalnya belajar olaraga, musik, menari,

melukis, memperbaiki benda-benda elektorik, dan juga sebagian materi pelajaran

agama, seperti ibadah dan tauhid.

c. Belajar Sosial

Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalh-masalah dan

teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk memahami

pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah sosial seperti masalah

keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah lain yang bersifat

kemasyarakatan.

d. Belajar Pemecahan Masalah

Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan

metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti.

Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk

Page 30: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

19

memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa

dalam menguasai konsep-konsep, prinsip- pronsip, dan generalisasi secara insight

(tilikan awal) amat diperlukan. Dalam hal ini hampir seluruh mata pelajaran dapat

dijadikan sarana belajar pemecahan masalah.

e. Belajar Rasional

Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berfikir secara

logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya ialah untuk memperoleh

aneka ragam kecakapan mengunakan prinsip- prinsip dan konsep- konsep. Jenis

belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah. Dengan belajar

rasional, siswa diharapkan memiliki kemampuan rasional problem solving, yaitu

kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi

akal sehat, logis dan sistematis.

f. Belajar kebiasaan

Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau

perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain

menggunakan perintah, suri teladan dan pengalaman khusus, juga menggunakan

hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap- sikap dan

kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras

dengan kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual). Selain itu, atri tepat dan positif di

atas adalah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku baik yang bersifat

religius maupun tradisional dan kultural.

g. Belajar Apresiasi

Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan (judgment) arti penting atau

nilai suatu objek. Tujuannya, agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecepatan

Page 31: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

20

ranah rasa. (affective skill) yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat

terhadap nilai objek tertentu misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan

sebagainya.

h. Belajar Pengetahuan

Belajar pengetahuan (studi) adalah belajar dengan cara melakukan penyelidikan

mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Studi ini juga dapat di artikan

sebagai sebuah program belajar terencana untuk menguasai materi pelajaran dengan

melibatkan kegiatan investigasi dan eksperimen. Tujuan belajar pengetahuan ialah

agar siswa memperoleh atau menambahkan informasi dan pemahaman terhadap

pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam

mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat-alat, laboratorium atau

penelitian lapangan.10

Sedangkan jenis-jenis belajar menurut Slameto dalam bukunya yaitu ada 11

jenis- jenis belajar yaitu:

1) Belajar Bagian (Part learning, fractioned learning)

Umumnya belajar bagian di lakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada

materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif, misalnya mempelajari sajak, puisi,

drama ataupun gerakan-gerakan motoris contohnya seperti silat dan lainnya. Dalam

hal ini individu memecahkan materi pembelajaran atau pelajaran menjadi beberapa

bagian-bagian yang satu sama lain saling berdiri sendiri dan terpisahkan tetapi tetap

memiliki keterkaitan antara bagian-bagian yang satu dengan bagian-bagian yang

lainnya. Sebagian lawan dari cara belajar bagian adalah cara belajar keseluruhan atau

belajar global.

10Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru), h. 120- 122

Page 32: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

21

2) Belajar dengan wawasan (Learning by insight)

Menurut Gestlat teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola- pola

tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya

dengan penyelesaian suatu persoalan.

3) Belajar diskriminatif (discriminatif learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa

sifat situasi/ stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam

bertingkah laku, dengan pengertian ini maka dalam eksperimen, subjek diminta untuk

merespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan.

4) Belajar global atau keseluruhan (global whole learning)

Di sini bahan pelajaran di pelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajaran

menguasainya; lawan dari belajar bagian. Metode belajar ini sering juga disebut

metode Gestalt.

5) Belajar insidental (incidental learning)

Konsep insedental yang ini bertentangan dengan anggapan dan pendapat bahwa

belajar itu selalu berarah pada satu arah saja ke tujuan-tujuan (intensional). Sebab

dalam belajar insidental pada individu tidak ada atau tidak memiliki sama sekali

kehendak untuk belajar. Belajar disebut insedental bila tidak ada instruksi atau

petunjuk yang diberikan individu mengenai materi belajar yang akan di ujikan kelak.

6) Belajar instrumental (instrumental learning)

Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang peserta didik yang di

perlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah peserta didik

tersebut akan mendapat hadiah, mendapat hukuman berhasil atau gagal. Oleh karena

itu cepat atau lambatnya seseorang atau peserta didik belajar dapat diatur dengan

Page 33: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

22

jalan memberikan penguatan (reinforcement) atas dasar tingkat kebutuhan. Dalam hal

ini maka salah satu bentuk belajar instrument yang khusus adalah “atas pembentukan

tingkah laku”.

7) Belajar intensional (intentional learning)

Di sini belajar dalam arah ujuan, merupakan lawan dari belajar insidental, yang

akan dibahas lebih luas pada bagian berikut.

8) Belajar laten (latent learning)

Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak

terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten. Oleh sebab itu dilakukan

eksperimen yang dilakukan terhadap binatang mengenai belajar laten, eksperimen

tersebut menimbulkan pembicaraan yang hangat di kalangan para penganut

behaviorisme, khususnya mengenai peranan faktor penguatan (reinforcement) dalam

belajar.

9) Belajar mental (mental learning)

Belajar mental yaitu perubahan kemungkinan tingkah laku dari seseorang atau

peserta didik yang terjadi disini dan tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa

perubahan dalam proses kognitif karena ada beberapa bahan yang dipelajari. Ada

tidaknya belajar mental ini sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya

motoris.

10) Belajar produktif (productive learning)

Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku

dari satu situasi ke situasi lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu

mentrasnsfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dengan persoalan yang lain dalam

satu situasi ke situasi lain.

Page 34: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

23

11) Belajar verbal (verbal learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan

dan ingatan. Dasar dari verbal diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari

Ebbinghaus. Sifat eksperimen ini meluas dari belajar asosiatif mengenai hubungan

dua kata mengenai penyelesaian persoalan yang kompleks yaqng harus diungkapkan

secara verbal.11

B. Perilaku Belajar

1. Definisi Perilaku Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perilaku berarti tanggapan atau reaksi

yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan, perilaku itu

mencerminkan gejala-gejala kepribadian, diantaranya mengamati, menanggapi,

mengingat, dan sebagainya.12

Menurut Wawan, perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau

suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi, dan

tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu

kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada

hakikatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu sendiri.

Oleh karena itu, perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas,

mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan

internal seperti berpikir, persepsi, dan emosi juga merupakan perilaku manusia.

Untuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang

11Slameto, Belajar dan Faktor yang mempengaruhi (cet. VI; Jakarta : Rineka Cipta, h. 5- 812Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesa

(Jakarta; Balai Pustaka, 2010), h. 670.

Page 35: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

24

dikerjakan oleh organism tersebut, baik yang dapat diamati secara langsung atau tidak

secara langsung.13

Menurut Reber dalam kamusnya, belajar adalah proses memperoleh

pengetahuan dan merupakan suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif

langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.14

Perilaku belajar dalam psikologi pendidikan diartikan sebagai suatu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru

secara keselurahan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkunganya.15

Perilaku belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku dalam kegiatan

proses belajar karena belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organisme atau dalam diri seseorang atau peserta didik disebabkan pengalaman yang

bisa mempengaruhi tingkah laku organisme atau diri seseorang atau peserta didik

tersebut.16 Belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental dalam diri

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkunganya sehingga menghasilkan perubahan

tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap

maupun psikomotorik.17

Perilaku belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku karena perubahan

tingkah laku seseorang dalam proses belajar disebabkan oleh pengalamanya berulang-

13A. Wawan dan Dewi M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manuisia(Medical Book) (Cet. I; Yogyakarta: Nuha Medika, 2010), h. 48-50.

14Muhibbin Syah. Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 66.15Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan (Cet. I;

Jakarta; Prestasi Pustaka), h. 22.16Alex Sobur, Psikologi Umum (Cet. I; Jawa Barat: CV Pustaka Setia. 2003), h. 220.17Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran ( Cet. II; Jakarta: Kencaana, 2009), h.229.

Page 36: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

25

ulang dalam situasi itu dan perubahan perilaku tersebut tidak bisa dijelaskan atas

dasar kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang

(misalnya kelelahan, atau pengaruh obat).18

Perilaku belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, perubahan itu bisa

mengarah pada perilaku baik dalam proses belajar, akan tetapi ada juga kemungkinan

mengarah pada tingkah laku lebih buruk dalam proses belajar, ini berarti berhasil dan

gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang

dialami peserta didik, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah

atau keluarganya sendiri.19

Perilaku belajar adalah suatu sikap yang muncul dari diri peserta didik dalam

menanggapi dan merespon setiap kegiatan belajar mengajar yang terjadi,

menunjukkan sikapnya apakah antusias dan bertanggung jawab atas kesempatan

belajar yang diberikan kepadanya. Perilaku belajar memiliki dua penilaian kualitatif

yakni baik dan buruk tergantung kepada individu yang mengalaminya, untuk

meresponinya dengan baik atau bahkan acuh tak acuh. Perilaku belajar juga berbicara

mengenai cara belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri, sehingga dapat

disimpulkan bahwa perilaku belajar adalah merupakan cara atau tindakan yang berisi

sikap atas pelaksanaan teknik-teknik belajar yang dilaksanakan individu atau

siapapun juga dalam waktu dan situasi belajar tertentu.20

Berdasarkan pengertian perilaku belajar di atas, penulis menyimpulkan bahwa

perilaku belajar merupakan suatu sikap perserta didik yang dalam menanggapi dan

18Alex Sobur, Psikologi Umum, h. 221.19Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, h. 87.20 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta), hlm. 6.

Page 37: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

26

merespon setiap kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Perilaku belajar

tersebut menunjukkan bahwa peserta didik itu paham akan materi pelajaran yang

diajarkan oleh guru. Peserta didik yang paham akan materi pelajaran akan

memberikan respon yang baik, sedangkan peserta didik yang tidak paham akan

memberikan respon yang tidak baik seperti: acuh tak acuh, tidak mendengarkan

penjelasan dari guru dan tidak bisa menjawab pertanyaan dan latihan-latihan yang

diberikan oleh guru. Perilaku belajar juga berbicara mengenai cara atau tindakan

belajar yang dilakukan oleh pesert didik itu sendiri. Cara belajar peserta didik itu

berisi sikap belajar yang dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Dimana peserta didik mempunyai cara belajar yang sistematis, cara peserta didik

mengikuti proses belajar mengajar secara tepat, teratur dan berkesinambungan dari

waktu ke waktu sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan ciri bagi peserta didik

yang melaksanakannya.

2. Bentuk-bentuk perilaku belajar

Bentuk-bentuk perilaku belajar terdiri dari beberapa bentuk dan beberapa

pendapat dari para ahli, salah satunya yaitu Gegne. Menurut Gegne ada beberapa

bentuk-bentuk perilaku belajar yaitu dimana bentuk-bentuk perilaku belajar

dirumuskan sebagai suatu proses.

Ada delapan tipe/ bentuk perbuatan atau perilaku belajar dari mulai perbuatan

belajar yang sederhana sampai perbuatan belajar yang kompleks21. Adapun bentuk-

bentuk perilaku belajar yang dikemukakan oleh Gegne sebagai berikut :

a. Belajar Signal sering juga disebut dengan belajar tanda, yaitu bagaimana reaksi

siswa dalam menyikapi tanda-tanda tersebut. Kalau kita lebih spesifik

21Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Cet. II; Jakarta: Kencana, 2009), h. 231.

Page 38: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

27

memandang belajar signal ini ke dalam proses pembelajaran maka belajar signal

bermakna belajar dengan memberikan reaksi terhadap perangsang, misalnya

perilaku guru yang galak dalam sebuah mata pelajaran tertentu, maka reaksi yang

kemungkinan yang muncul dari peserta didik ialah peserta didik itu tidak

menyenangi mata pelajaran tersebut.

b. Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan merupakan suatu perilaku

belajar yang dilakukan secara berulang-ulang apabila telah mendapat penguatan.

Misalnya peserta didik yang mendapatkan penguatan atau pujian dari gurunya

karena melakukan sesuatu yang positif, maka hal ini dapat mengakibatkan

peserta didik tersebut melakukan perbuatannya itu secara berulang.

c. Belajar membentuk rangkaian merupakan perilaku belajar dengan belajar

menghubung-hubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya sehingga menjadi satu

kesatuan yang berarti. Misalnya belajar mengoperasikan komputer. Pertama

peserta didik menekan tombol power, menunggu sampai muncul tampilan dilayar

monitor, kemudian menggerakan kursor dengan mouse untuk membuka file,

mengetik atau memasukkan data, menyimpan dan keluar dari menu utama.

d. Belajar asosiasi verbal merupakan suatu perbuatan belajar dengan memberikan

reaksi dalam bentuk kata, bahasa, terhadap perangsang yang diterimanya. Belajar

asosiasi verbal adalah bentuk atau perilaku belajar dengan respons berupa bahasa

atau perkataan. Dalam proses pembelajaran di kelas maka kita akan jumpai tipe

atau perilaku belajar seperti ini. Stimulus yang muncul di sekitarnya baik berasal

dari pendidik dalam hal ini guru maupun berasal dari sesama peserta didik

ataupun berasal dari kondisi dan situasi yang terjadi di kelas, dia akan

memberikan respons dalam bentuk verbal atau kata-kata.

Page 39: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

28

e. Belajar membedakan hal yang majemuk merupakan perbuatan belajar dengan

memberikan reaksi yang berbeda perangsang yang diterimanya. Misalnya

kemampuan untuk dapat menyebutkan jenis dari sesuatu klasifikasi atau rumpun

berdasarkan karakteristik tertentu.

f. Belajar konsep merupakan perbuatan belajar dengan menempatkan objek

menjadi satu klasifikasi tertentu. Kemampuan konsep berhubungan kemampuan

menjelaskan sesuatu berdasarkan atribut yang dimilikinya. Misalnya konsep

manusia, anjing, kera merupakan binatang menyusui.

g. Belajar kaidah atau belajar prinsip merupakan perbuatan belajar dengan

menghubung-hubungkan beberapa konsep. Misalnya setiap makhluk hidup

membutuhkan makanan. Pencampuran akan dapat dipercepat dengan cara

pengadukan.

h. Belajar memecahkan masalah merupakan menggabungkan beberapa kaidah atau

prinsip untuk memecahkaan persoalan22. Misalnya menyelesaikan masalah

dengan menggabungkan beberapa pendapat sesuai dengan prinsipnya.

Sedangkan dalam bentuk perubahan perilaku dari hasil belajar, maka Gagne

menjelaskan 5 bentuk perubahan perilaku itu adalah :

1) Informasi verbal merupakan penguasaan informasi dalam bentuk verbal,

baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama

terhadap suatu benda, definisi dan sebagainya.

2) Kecakapan intelektual merupakan keterampilan individu dalam melakukan

interaksi dengan lingkunganya menggunakan simbol-simbol, misalnya

penggunaan simbol matematika.

22Wina sanjaya. Kurikulum dan Pembelajaran ( Cet. II; Jakarta: Kencana, 2009), h.232.

Page 40: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

29

3) Strategi kognitif merupakan kecakapan individu untuk melakukan

pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktifitasnya, dalam konteks

proses pembelajaran, selain itu strategi kognitif merupakan kemampuan

mengendalikan ingatan dan cara-cara berpikir agar terjadi aktivitas yang

efektif. Dengan strategi kognitif dapat membantu kemampuan menggontrol

pikiran dan ingatan dalam diri seseorang sehingga tidak terjadi aktifitas yang

tidak efisien.

4) Sikap merupakan keadaan dalam diri individu yang akan memberikan

kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, di

dalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan

kesiapan untuk bertindak.

5) Kecakapan motorik merupakan hasil belajar yang berupa kecakapan

pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.23

Dari bentuk-bentuk perilaku belajar yang dikemukakan oleh Gegne, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwasanya dalam proses belajar, dan hasil belajar akan dijumpai

beberapa bentuk-bentuk perilaku belajar, yang nantinya akan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam perilaku belajar sesuai kondisi dan situasi yang dialami

seseorang dalam belajar.

3. Ciri-ciri Perubahan Perilaku Belajar

Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik.

Ciri-ciri perubahan perilaku belajar adalah suatu perubahan khas yang menjadi

karakteristik perilaku belajar, adapun perubahan khas perilaku belajar yang terpenting

adalah sebagai berikut :

23Ratna Yudhawati dan Dany Haryanto, Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan (Cet. I;Jakarta; Prestasi Pustaka), h. 35.

Page 41: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

30

a) Perubahan intensional

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau

praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari. Karakteristik ini maknanya

adalah bahwa peserta didik menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau

sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan yang ada dalam dirinya, seperti

penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tentang sesuatu dan

beberapa keterampilan.

b) Perubahan positif dan aktif

Perubahan positif dan aktif adalah Perubahan yang terjadi karena proses belajar

bersifat positif dan aktif. Perubahan yang bersifat positif maknanya baik, bermanfaat

serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut

senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang relatif baru

(misalnya pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik dari apa yang telah ada

sebelumnya. Perubahan itu bersifat aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya tetapi

terjadi karena seperti karena proses kematangan.

c) Perubahan efektif dan fungsional

Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berdaya

guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu

bagi seseorang atau individu yang sedang belajar. Perubahan yang bersifat fungsional

juga bermakna bahwa ia relatif menetap dan tidak berpindah-pindah dan setiap saat

ada apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direduksi dan dimanfaatkan.

Perubahan fungsional dapat diharapkan memberi manfaat yang luas karena perubahan

efketif dan fungsional berdaya guna bagi ndividu.24

24Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2011), h. 92.

Page 42: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

31

4. Impelementasi Perilaku Belajar

Menurut Muhibbin Syah perwujudan perilaku-perilaku belajar biasanya lebih

sering tampak dalam perubahan-perubahan sebagai berikut:

a) Kebiasaan

Setiap individu (perilaku belajar) yang telah mengalami proses belajar,

kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses

penyusunan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulus yang berulang-

ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang

tidak diperlakukan. Karena proses pengurangan inilah muncul suatu pola bertingkah

laku yang relatif menetap dan otomatis.

b) Keterampilan

Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat saraf dan

otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik,

olahraga dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, tetapi keterampilan itu

memerlukan koordinasi gerak yang diteliti dan kesadaran yang tinggi. Menurut

Rebber yang dikutip oleh Tohirin, keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-

pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai

dengankeadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi

gerakan motorik saja, melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang bersifat

kognitif.

c) Pengamatan

Menurut Muhibbin Syah yang dikutip oleh Tohirin, pengamatan artinya proses

menerima, menafsirkan dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra

seperti mata dan telinga. Berkat pengalaman belajar, seorang siswa akan mampu

Page 43: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

32

mencapai pengamatan yang benar objektif sebelum memperoleh pengertian.

Pengamatan yang salah akan mengakibatkan timbulnya pengertian yang salah pula.

d) Berpikir asosiatif dan daya ingat

Berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan

lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara

rangsangan dengan respon. Kemampuan peserta didik untuk melakukan hubungan

asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pengertian atau pengetahuan yang

diperoleh dari hasil belajar. Sedangkan daya ingat yaitu merupakan perwujudan

belajar, sebab merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif. Jadi, siswa yang telah

mengalami proses belajar akan ditandai dengan bertambahnya simpanan materi

(pengetahuan dan pengertian) dalam memori, serta meningkatnya kemampuan

menghubungkan materi tersebut dengan situasi atau stimulus yang sedang ia hadapi.

e) Berpikir rasional dan kritis

Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar, terutama yang

bertalian dengan pemecahan masalah (problem solving). Umumnya, peserta didik

yang berpikir rasional akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian

dalam menjawab pertanyaan. Dalam berfikir rasional, peserta didik dituntut

menggunakan logika (akal sehat) untuk menentukan sebab akibat, menganalisis,

menarik kesimpulan-kesimpulan dan bahkan juga menciptakan hukum-hukum

(kaedah teoritis) dan ramalan-ramalan.

f) Sikap

Sikap adalah pandangan atau kecenderungan mental. Pada prinsipnya sikap

adalah kecenderungan individu (peserta didik) untuk bertindak dengan cara tertentu.

Perwujudan perilaku belajar peserta didik akan ditandai dengan munculnya

Page 44: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

33

kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah (lebih maju dan lugas)

terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.

g) Inhibisi

Inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respon

tertentu karena adanya proses respon lain yang sedang berlangsung. Dalam kaitannya

dengan belajar, inhibisi bermakna kesanggupan peserta didik untuk mengurangi atau

menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih atau melakukan tindakan

lainnya yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya.

h) Apresiasi

Apresiasi adalah gejala ranah afektif yang umumnya ditujukan pada karya-

karya seni budaya seperti seni sastra, musik, lukis dan drama.

i) Tingkah laku afektif

Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman

perasaan seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci dan was-was.

Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengalaman belajar. Oleh karena itu, ia

dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar.25

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Belajar

a. Faktor Internal

Faktor inrternal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didk. Faktor

ini meliputi dua aspek:

1. Aspek Jasmani

Kondisi umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh

dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didk dalam

mengikuti pelajaran.

25 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, h. 120-125.

Page 45: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

34

2. Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi

kuantitas dan kualitas belajar peserta didik. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah

peserta didik pada umumnya dipandang lebih esensial adalah tingkat

kecerdasan/intelegensi peserta didik, sikap peserta didik, bakat peserta didik, minat

peserta didik dan motivasi peserta didik.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar peserta didik, faktor ini

terbagi atas 2 macam yaitu:

1. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti kepala sekolah, guru, staf dan teman-teman

sekelas yang dapat mempengaruhi semangat belajar seorang peserta didik.

lingkungan masyarakat, tetangga, juga teman-teman bermainnya disekitar tempat

tinggalnya juga mempengaruhi perilaku belajar peserta didik dan yang paling

berpengaruh terhadap perilaku belajar seorang peserta didik yaitu lingkungan

keluarga.

2. Lingkungan Nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah dan

letaknya, rumah tempat tinggal keluarga peserta didik dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta didik.

c. Faktor Pendekatan Belajar

Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan

pembelajaran materi-materi pelajaran. Factor-factor di atas dalam banyak hal sering

berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.

Page 46: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian komparatif untuk mencari perbandingan

dua sampel atau uji coba pada objek penelitian. Tapi peneliti tidak memberikan

perlakuan apapun.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perilaku belajar antara

peserta didik di MI Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik di SDN Center

Malakaji Kec. Tompobulu kab. Gowa.

Adapun desain penelitian pada penelitian deskriptif komparatif ini adalah :

Keterangan :

X1 : Madrasah Ibtidaiyah (MI)

X2 : Sekolah Dasar (SD)

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah

Salekoa dan SDN Center Malakaji yang terletak di Malakaji Kecamatan Tompobulu

kab. Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Alasan peneliti mengambil kedua sekolah

tersebut di atas karena penulis ingin mengetahui bagaimana perbandingan perilaku

belajarnya antara peserta didik yang sekolah di MI dan Peserta didik yang bersekolah

di SD.

X2X1

Page 47: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

36

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.1 Populasi bukan hanya orang, tetapi

juga benda-benda alam yang lain dan juga bukan dari jumlah yang ada pada

objek/subjek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh

subjek/objek itu.

Populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yaitu unit tempat diperolehnya

informasi bahwa elemen tersebut bisa berubah berupa individu, keluarga rumah

tangga, kelompok sosial, organisasi dan lain-lain.2

Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi subyek populasi dalam

penelitian ini adalah peserta didik di MI Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik

ke di SDN Centre Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa.

Tabel 1.1

Jumlah Populasi

No Jenis Populasi Jumlah

1. Peserta didik MI Muhammadiyah Salekoa 88 Orang

2. Peserta didik SDN Centre Malakaji 240 Orang

1Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2005), h.50.

2 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2013). h.84.

Page 48: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

37

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari

sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).3

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 25% ini sesuai dengan

yang di katakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa:

“Apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehinggapenelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknyabesar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”4

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menetapkan peserta didik kelas IV di

MI Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik kelas IV di SDN Centre Malakaji

sebagai sampel dalam penelitan ini.

Alasan peneliti mengambil peserta didik kelas IV sebagai sampel untuk diteliti

yaitu karena kelas III, II, I belum bisa dipastikan mampu menjawab skala psikologi

model likert yang peneliti gunakan. Dan karena kurangnya kemampuan peneliti jika

dilihat baik dari waktunya, tenaganya maupun dana yang dimiliki oleh peneliti maka

peneliti tidak mengambil kelas V dan VI sebagai sampel dan hanya menetapkan kelas

IV sebagai sampel dari masing-masing sekolah.

Adapun teknik penyampelan yang diambil adalah Teknik Non Probability

Sampling. Dimana teknik Non probability sampling adalah teknik penentuan sampel

3 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D(Bandung: Alfabeta, 2013), h.118-119

4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. VIII; Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 104

Page 49: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

38

berdasarkan pertimbangan tertentu. 5 Alasan peneliti menggunakan teknik Non

Probability Sampling karena berdasarkan pertimbangan bahwa untuk melihat

perilaku peserta didik diperlukan peserta didik yang akan diteliti perilakunya, seperti

diketahui bahwa setiap peserta didik memiliki perilaku belajar yang berbeda antara

satu peserta didik dengan peserta didik yang lainnya dan berdasarkan observasi awal

oleh peneliti di MI Muhammadiyah salekoa dan SDN Center Malakaji bahwa

terdapat perbedaan perilaku belajar diantara kedua sekolah tersebut, inilah yang

menarik peneliti untuk menggunakan teknik penyampelan Non Probability Sampling.

Seperti halnya diketahui bahwa MI Muhammadiyah Salekoa Kec. Tompobulu

Kab. Gowa dan SDN Centre Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa, terdapat berbagai

tingkatan kelas, maka Peneliti menetukan sendiri kelas IV sebagai sampel yang

diambil dari masing-masing sekolah. Adapun jumlah sampel yang telah ditentukan

yaitu terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Jumlah Sampel

No KELAS SAMPEL

1 IV MI 26

2 IV SDN 31

Jumlah 57 Peserta Didik

5Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, h.120.

Page 50: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

39

D. Prosedur Penelitian

Sebelum menyelesaikan skripsi, ada beberapa tahap yang harus dilalui peneliti

untuk mencapai tujuannya yaitu ada beberapa tahap. Adapun tahap-tahap prosedur

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yaitu tahap permulaan suatu kegiatan sebelum peneliti

mengadakan penelitian langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data.

Misalnya membuat proposal skripsi, mengurus surat izin peneltian untuk

mengadakan penelitian kepada pihak-pihak terkait. Selanjutnya dilakukan

penyusunan instrumen penelitian yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti di

kedua sekolah.

2. Tahap pengumpulan data

Hal yang dilakukan dalam hal ini yakni melakukan penelitian di lapangan guna

memperoleh data dari peserta didik di MI Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik

tentang perilaku belajarnya di SDN Centre Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa.

3. Tahap pengolahan Data

Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah melakukan pengolahan data terhadap

data yang diperoleh dari hasil penelitian di sekolah dengan menggunakan perhitungan

analisis statistik deskripsi dan analisis statistik inferensial.

4. Tahap Pelaporan

Pada tahap ini peneliti mulai menyusun laporan penelitian yang dilakukan dalam

bentuk finalisasi penelitian dengan menuangkan hasil pengolahan data, analisis data ,

dan kesimpulan tersebut kedalam bentuk tulisan yang disusun secara konsisten,

sistematis dan metodologis.

Page 51: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

40

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini

disebut variabel penelitian.6

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan

diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang akan

diteliti. Apabila variabel penelitiannya ada tiga maka jumlah instrumen yang akan

digunakan juga tiga. Instrumen penelitian ada yang dibuat oleh peneliti dan ada juga

yang sudah dibakukan oleh para ahli, karena instrumen penelitian ini akan digunakan

untuk melakukan pengukuran yang bertujuan untuk menghasilkan data kuantitatif

yang tepat dan akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala yang jelas.7

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah:

1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden.8 Instrumen ini digunakan untuk mengetahui perilaku

belajar peserta didik yang ada di MI Muhammadiyah Salekoa dan SDN Centre

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

6Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RND,h.148.

7Riduwan, Belajar Mudah Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2008), h.78.

Page 52: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

41

Adapun jenis skala yang digunakan dalam penyusunan angket ini adalah skala

likert dengan kategori sebanyak 4 pilihan jawaban yaitu: sangat sesuai, sesuai,

kurang sesuai dan tidak sesuai.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai

berikut:

- Respon sangat setuju diberikan respon empat (4)

- Respon setuju diberikan skor tiga (3)

- Respon kurang setuju diberikan skor dua (2)

- Respon tidak setuju diberikan skor satu (1)

2. Observasi

Sebagai metode pengumpulan data, observasi biasa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak

dalam suatu objek penelitian. Unsur- unsur yang nampak itu disebut dengan data atau

informasi yang harus diamati dan dicatat dengan benar dan lengkap. 9 Dalam

penelitian ini, observasi merupakan instrument penunjang. Peneliti melakukan

observasi pada saat peserta didik sedang belajar, Adapun sasaran observasi ini adalah

kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa dan Kelas IV di SDN Center Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

3. Wawancara

Pedoman wawancara yaitu data yang diperoleh melalui pedoman sebagai alat

bantu yang dimaksud berupa catatan pertanyaan yang hendak ditanyakan kepada

informan/responden atau yang diwawancarai. Oleh karena itu maka perlu diketahui

terlebih dahulu sasaran, maksud dan masalah apa yang dibutuhkan oleh peneliti,

9S Putro Widoyoko, Tekhnik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Cet. I; Celeben Timur,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 46.

Page 53: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

42

sebab dalam suatu wawancara data diperoleh keterangan berkaitan dengan

adakalanya tidak sesuai dengan maksud peneliti, pedoman wawancara ini digunakan

untuk memberikan pertanyaan kepada guru-guru mengenai permasalahan yang

sedang diteliti agar pertanyaan tidak meleset dari hasil yang diharapkan.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas IV

di MI Muhammadiyah Salekoa dan guru Kelas IV di SDN Center Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Adapun tujuan wawancara ini adalah

untuk mengetahui bagaimana perilaku belajar peserta didik pada saat mengikuti

proses pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.10

Sehubungan dengan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka teknik

analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif dan inferensial.

1. Teknik Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum atau generalisasi. 11 Teknik statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan karakteristik responden.

10Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Bandung: Alfabeta, 2011),h.169.11Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 29

Page 54: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

43

1) Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

Menentukan rentang nilai, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

R = Xt – Xr

Keterangan :

R = Rentang nilai

Xt = Data terbesar

Xr = Data terkecil

Menentukan banyak kelas interval

K = 1 + (3,3) log n

Keterangan :

K = Kelas interval

n = Jumlah peserta didik (sampel)

Menghitung panjang kelas interval

P =

Keterangan :

p = Panjang kelas interval

R = Rentang nilai

K = Kelas interval

Menentukan ujung bawah kelas pertama

Membuat tabel distribusi frekuensi.12

12 Arifin, Zainal. Evaluasi Instruksional; Prinsip-Teknik-Prosedur (Bandung: RemajaRosdakarya, 1991) h. 93-94.

Page 55: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

44

2) Menghitung Rata-rata

=∑∑

Keterangan :

x Rata-rata

if Frekuensi

ix Titik tengah13

3) Standar Deviasi

SD = ∑| (X – X)2| f

N – 1

Keterangan:

SD : Standar Deviasi

F : Frekuensi

∑ ( Xi – X ) : Jarak antara tiap-tiap nilai

N – I : Banyaknya jumlah sampel14

4) Kategori Skor

Adapun angket perilaku belajar peserta didik berdasarkan patokan acuan

penelitian adalah sebagai berikut:

Jumlah Kategori x Alternatif JawabanI = Jumlah Kategorisasi

13Arif Tiro, Muhammad. Dasar-dasar statistika (Makassar: State University of MakassarPress. 2007), h. 133

14Arifin, Zainal. Evaluasi Instruksional; Prinsip-Teknik-Prosedur. h. 170.

Page 56: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

45

Kategori Standar Perilaku Belajar

Tabel 1.3

Skor Jawaban Skala

Jawaban Skor Jawaban Positif

Sangat Sesuai (SS)

Sesuai (S)

Kurang Sesuai

Tidak Sesuai

4

3

2

1

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menafsir skor rata-rata populasi

dengan menggunakan interval taksiran rata-rata, menguji hipotesis penelitian dengan

menggunakan uji-t.

a. Untuk mencari Uji T: = X1- X2

s12

+2n2

Ket:

t : Jumlah konstan

X1 : Rata-rata nilai siswa MI

X2 : Rata-rata nilai siswa SD

S1 : Standar deviasi siswa MI

S2 : Standar deviasi siswa SD

Page 57: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

46

n1 : Jumlah responden peserta didik MI

n2 : Jumlah responden peserta didik SD15

b. Penentuan Taraf Signifikan

α = 0,05 n = sehingga:

ttabel = …..

c. Pengujian Hipotesis

1. : Tidak terdapat perbandingan perilaku belajar antara peserta didik kelas IV

di MI Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik di SDN Centre Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kab. Gowa.

2. : Terdapat perbandingan perilaku belajar antara peserta didik kelas IV di

MI Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik di SDN Center Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Kriteria pengujian adalah:

H0 = diterima jika, ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

H1 = diterima jika, thitung > ttabel atau –thitung < -ttabel

15Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 273.

Page 58: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah

ditetapkan sebelumnya yang dapat menguatkan sebuah hipotesis atau jawaban

sementara. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas IV di MI

Muhammadiyah Salekoa dan kelas IV di SDN Center Malakaji Kecamatan

Tompobulu kabupaten Gowa.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan perilaku belajar antara

peserta didik di MI Muhammadiyah salekoa dan peserta didik di SDN Center Malakaji

Kecamtan Tompobulu kabupaten Gowa. Untuk mengambil data ketiga variabel

tersebut digunakan skala psikologi. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis

menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran dari masing-masing

variabel dan statistik inferensial.

1. Perilaku Belajar Peserta Didik Kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa

Kecamtan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2015 di

MI Muhammadiyah Salekoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, peneliti dapat

mengumpulkan data melalui skala Psikologi yakni skala perilaku belajar yang diisi

oleh peserta didik kelas IV dengan jumlah peserta didik dari keseluruhan kelas IV

sebanyak 26 orang yang kemudian diberikan skor pada masing-masing item soal dan

dapat dilihat pada lampiran skor perilaku belajar peserta didik MI. Data hasil

penelitian dapat diuraikan berikut ini.

Page 59: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

48

Nilai tertinggi : 93

Nilai terendah : 46

Jumlah sampel (n) : 26

1) Menghitung range (jangkauan)

Range = Nilaimax - Nilaimin

= 93-46

= 47

2) Banyak kelas interval

Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 26

= 1 + 3,3 × 1,41

= 1 + 4,653

= 5,65 6

3) Menghitung panjang kelas interval

Panjang kelas =

=

= 7,83 8

Page 60: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

49

4) Distribusi frekuensi skor perilaku belajar peserta didik MI

Tabel 1.4Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar Peserta Didik Kelas IV di MIMuhammadiyah Salekoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

Interval Frekuensi (fi) Presentase %46-53 5 19,2354-61 1 3,8462-69 2 7,6970-77 3 11,5378-85 7 26,9286-93 8 30,76

26 100

5) Menghitung nilai rata-rata (mean)

Tabel 1.5Tabel Penolong untuk Menghitung Nilai Mean

Interval Frekuensi(fi)

NilaiTengah (xi)

fi . xiPresentase %

46-53 5 50 250 19,2354-61 1 58 58 3,8462-69 2 66 132 7,6970-77 3 74 222 11,5378-85 7 82 574 26,9286-93 8 90 720 30,76

26 1956 100

= ∑∑=

= 75,23

Page 61: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

50

6) Menghitung standar deviasi

Tabel 1.6Standar Deviasi

Interval (fi) xi (fi . xi) xi – X (xi – X)2 fi (xi – X)2 Presentase%

46-53 5 50 250 -25,23 636,55 3182,75 16,1354-61 1 58 58 -17,23 296,87 296,87 19,3562-69 2 66 132 -9,23 85,19 170,38 35,4870-77 3 74 222 -1,23 1,51 4,53 16,1378-85 7 82 574 6,77 45,83 320,81 9,6886-93 8 90 720 14,77 218,15 1745,2 3,23

31 1956 1284,1 5720,54 100

SD =∑ ( )

=,

= √228,82= 15,12 15

7) Menghitung kategorisasi

Tabel 1.7Kategori Perilaku Belajar Peserta Didik Kelas IV di Mi Muhammadiyah

Salekoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

Batas Kategori Interval Frekuensi Presentasi Ket.

X < (µ - 1,0 σ) X <60 5 19,23% Rendah(µ - 1,0 σ)≤ X <(µ + 1,0 σ) 60≤ X< 90 19 73,07% Sedang

(µ + 1,0 σ) ≤ X 90 ≤ X 2 7,69% TinggiTotal 26 100%

Page 62: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

51

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data seperti yang

tercantun dalam tabel 1.7. Dengan memperhatikan 26 peserta didik sebagai responden

, 5 orang (19,23%) berada dalam kategori rendah, 19 orang (73,07%) pada kategori

sedang, 2 orang (7,69%) pada kategori tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

perilaku belajar peserta didik kelas IV di Mi Muhammadiyah Salekoa berada pada

kategori sedang.

2. Perilaku Belajar Peserta Didik Kelas IV di SDN Center Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2015 di

SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, peneliti dapat

mengumpulkan data melalui skala Psikologi yakni skala perilaku belajar yang diisi

oleh peserta didik kelas dengan jumlah peserta didik dari keseluruhan kelas IV

sebanyak 31 orang yang kemudian diberikan skor pada masing-masing item soal dan

dapat dilihat dari data hasil penelitian yang diuraikan berikut ini.

Nilai tertinggi = 107

Nilai terendah = 42

N (responden) = 31

1) Menghitung rentang kelas

Range = Nilaimax – Nilaimin

= 107-42

= 65

2) Banyak kelas interval

Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

Page 63: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

52

= 1 + 3,3 log 31

= 1 + 3,3 (1,49)

= 1 + 4,92

= 5,92 6

3) Menghitung panjang kelas interval

Panjang kelas =

=

= 10,83 = 11

4) Distribusi frekuensi skor perilaku belajar SD

Tabel 1.8Distribusi Frekuensi Perilaku belajar Peserta Didik Kelas IV di SDN

Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten GowaInterval Frekuensi (fi) Presentase %

42-52 1 3,2253-63 1 3,2264-74 2 6,4575-85 2 6,4586-96 11 35,48

97-107 14 45,16

31 100

5) Menghitung nilai rata-rata (mean)

Tabel 1.9Tabel Penolong untuk Menghitung Nilai Mean

Interval Frekuensi(fi)

NilaiTengah (xi)

fi . xiPresentase %

42-52 1 47 47 3,2253-63 1 58 58 3,22

Page 64: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

53

64-74 2 69 138 6,4575-85 2 80 160 6,4586-96 11 91 1001 35,48

97-107 14 102 1428 45,16 31 2832 100

= ∑∑=

= 91,35

6) Menghitung standar deviasi

Tabel 2.0Standar Deviasi

Interval (fi) xi (fi . xi) xi – X (xi – X)2 fi (xi – X)2 Presentase%

42-52 1 47 47 -44,35 1966,92 1966,92 3,2253-63 1 58 58 -33,35 1112,22 1112,22 3,2264-74 2 69 138 -22,35 499,52 999,04 6,4575-85 2 80 160 -11,35 128,82 257,64 6,4586-96 11 91 1001 -0,35 0,121 1,32 35,48

97-107 14 102 1428 10,65 113,42 1587,88 45,16

31 2689 5925,02 100

SD =∑ ( )

=,

= 197,50= 14,05=15

Page 65: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

54

7) Menghitung kategorisasi

Tabel 2.1Kategori Perilaku Belajar Peserta Didik Kelas IV SDN Center Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

Batas Kategori Interval Frekuensi Presentasi Ket.

X < (µ - 1,0 σ) X < 77 4 12,90% Rendah(µ - 1,0 σ)≤ X <(µ + 1,0 σ) 77≤ X < 105 25 80,64% Sedang

(µ + 1,0 σ) ≤ X 105 ≤ X 2 6,45% TinggiTotal 31 100%

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data seperti yang

tercantun dalam tabel 2.1. Dengan memperhatikan 31 peserta didik sebagai responden

, 4 orang (12,90 %) berada dalam kategori rendah, 25 orang (80,64%) pada kategori

sedang, dan 2 orang (6,45%) pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa perilaku belajar peserta didik kelas IV di SDN Center Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa tergolong sedang.

3. Perandingan Perilaku Balajar antara Peserta Didik MI

Muhammadiyah Salekoa dan Peserta Didik di SDN Senter Malakaji

Pada analisis inferensial ini akan diketahui perbandingan perilaku belajar antara

peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa dan peserta didik kelas IV di SDN Center Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa, sekaligus menjawab rumusan masalah yang di

rumuskan sebelumnya.

a) Mencari Uji t : = X1- X2

s12

n1+

S22

n2

Page 66: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

55

= 75- 9122526

+19631

= −1642157

= −16√7,38= −162,71= 5,90

b) Menentukan taraf a dan nilai

Mencari dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan= 0,05 dan = − 2= 5% = 0,05 atau, = 0,025= − 2= 57 − 2= 55

( ) ,c) Menenutkan Kriteria Pengujian

Pengujian hipotesis di gunakan melalui uji dua pihak (two tail) karena

hipotesis yang di ajukan berbunyi “tidak ada perbedaan” dan “ada perbedaan”

Adapun kriteria pengujiannya yaitu:

H0 = diterima jika, ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

Page 67: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

56

H1 = diterima jika, thitung > ttabel atau –thitung < -ttabel

d) Menentukan kesimpulan

Ho

H1 H1

-5,90 -1,67 0 + 1,67

Grafik 2.2

Berdasarkan hasil uji hipotesis maka diperoleh, < (5,90 < 1,67)maka dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Jadi dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbandingan perilaku belajar antara peserta didik di MI

Muhammadiyah Salekoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa dan Peserta didik

di SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.

B. Pembahasan

Gambaran perilaku belajar peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah

Salekoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa berada pada kategori sedang.

Perilaku belajar peserta didik ini meliputi aspek: keterampilan, pengamatan,

Page 68: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

57

kebiasaan, berfikir asosiatif atau daya ingat, berfikir rasional, sikap, inhibisi,

apresiasi, tingkah laku afektif.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data seperti yang

tercantum dalam tabel 1.7. Dengan memperhatikan 26 peserta didik sebagai

responden , 5 orang (19,23 %) berada dalam kategori rendah, 19 orang (73,07 %)

pada kategori sedang, 2 orang (7,69 %) pada kategori tinggi. Dilihat dari nilai rata-

rata yang diperoleh sebesar 75,23, jika dimasukkan ke dalam 3 kategori diatas berada

pada interval 60≤ X <90 kategori sedang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku

belajar peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa berada pada kategori sedang.

Sedangkan gambaran perilaku belajar peserta didik kelas IV di SDN Center

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa berada dalam kategori sedang.

Perilaku belajar peserta didik ini meliputi aspek : keterampilan, pengamatan,

kebiasaan, berfikir asosiatif atau daya ingat, berfikir rasional, sikap, inhibisi,

apresiasi, tingkah laku afektif.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data seperti yang

tercantum dalam tabel 2.1. Dengan memperhatikan 31 peserta didik sebagai

responden , 4 orang (12,90%) berada dalam kategori rendah, 25 orang (80,64%) pada

kategori sedang, dan 2 orang (6,45%) pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa perilaku belajar peserta didik kelas IV di SDN Center Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa tergolong sedang.

Berdasarkan hasil statistik inferensial pengujian hipotesis yang memperhatikan

bahwa nilai (t) yang diperoleh dari hasil perhitungan ( ) = 5,90 lebih besar dari

pada nilai (t) yang diperoleh dari tabel distribusi F ( ) = 1,67 dengan taraf

Page 69: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

58

signifikan sebesar 5% maka dapat dinyatakan bahwa < (5,90 > 1,67 hal

ini membuktikan bahwa terdapat perbandingan perilaku belajar antara peserta didik

kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa dan Peserta didik Kelas IV di SDN Center

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa. Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan ini, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

perbandingan yang signifikan antara perilaku belajar peserta didik kelas IV di MI

Muhammadiyah Salekoa Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa dan perilaku

belajar peserta didik kelas IV di SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa.

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan lembar obervasi diperoleh hasil

penelitian bahwa periaku belajar peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah

Salekoa dan SDN Center Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa memang memiliki

perbedaan atau perbandingan, di mana berdasarkan hasil observasi yang dilakukan

peneliti di MI Muhammadiyah Salekoa menyatakan bahwa perilaku belajar peserta

didik kelas IV masih perlu ditingkatkan di mana jika berdasarkan aspek yang diteliti

hanya beberapa aspek yang sesuai. Adapun aspek yang diteliti dalam lembar

observasi yang dibagikan yaitu: Keterampilan, Pengamatan, Kebiasaan belajar

Peserta didik, berfikir asosiatif atau daya ingat, berfikir rasional, sikap, inhibisi,

apresiasi, tingkah laku afektif. Berbeda dengan hasil pengamatan di SDN Center

Malakaji Kecamatan Tompobulu Kab. Gowa di mana berdasarkan hasil penelitian

menyatakan bahwa perilaku belajar peserta didik kelas IV di SDN Center Malakaji

lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan aspek yang diteliti dari

hasil observasi yang peneliti lakukan terlihat bahwa peserta didik di SDN Center

Malakaji memang aktif, dan cepat merespon dalam mengikuti pelajaran.

Page 70: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

59

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh Peneliti di kedua sekolah di

MI Muhammadiyah Salekoa dan SDN Center Malakaji peneliti melihat bahwa

perilaku belajar peserta didik yang bersekolah di MI Muhammadiyah Salekoa selama

proses pembelajaran dalam kelas terlihat kurang aktif dan kurang merespon apa yang

di jelaskan oleh guru dan kebanyakan peserta didik lebih memilih bermain dari pada

memperhatikan pelajarannya, berbeda dengan perilaku belajar peserta didik yang

bersekolah di SDN Centre Malakaji yang perilaku belajarnya selama proses

pembelajaran di kelas lebih aktif dan selalu memberikan respon yang baik pada saat

pelajaran berlangsung. Pernyataan yang telah dikemukakan peneliti di atas yang

menyatakan bahwa perilaku belajar peserta didik di kedua sekolah yaitu MI dan SD

berbeda memang benar, di mana berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di

kedua sekolah MI Muhammadiyah Salekoa dan SDN Center Malakaji Kecamatan

Tompobulu Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa perilaku belajar di kedua sekolah

MI dan SD memang memiliki perbedaan atau perbandingan.

Selain itu untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti menggunakan

wawancara sebagai instrumen pendukung. Dan wawancara diberikan kepada wali

kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa dan Wali kelas di SDN Center Malakaji Kec.

Tompobulu Kab. Gowa. Berdasarkan hasil wawancara dari wali kelas kelas IV di MI

Muhammadiyah Salekoa dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku belajar peserta

didk berdasarkan 9 aspek yang diteliti dan dijabarkan dalam bentuk pedoman

wawancara dapat dikatakan bahwa perilaku belajar peserta didik di MI

Muhammadiyah memang cenderung kurang aktif dan monoton, dimana menurut wali

kelas IV salah satu penyeba perilaku belajar peserta didk tidak aktif dan monoton

yaitu disebabkan karena kondisi kelas yang kurang memadai, kurangnya sarana dan

Page 71: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

60

prasaarana dan kurangnya perhatian dari beberapa guru ketika memberikan pelajaran

sehingga membuat peserta didik juga cenderung malas dan tidak aktif dalam

merespon pembelajaran. Berbeda dengan hasil wawancara yang diperoleh dari wali

kelas IV di SDN Center Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa, menurutnya dari 9

aspek yang diteliti hampir semuanya sesuai dengan apa yang terjadi kepada peserta

didik di SDN Center Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa, peserta didik tampak

antusias dan aktif dalam mengikuti pelajaran. Selain karena sarana dan prasarana

yang memadai, ruang kelas yg nyaman serta tenaga pengajar yang aktif dalam

meperhatikan perkembangan belajar peserta didik sehingga membuat peserta didik

merasa senang dalam mengikuti pelajaran.

Hal ini diperkuat pula pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh

Saudara Irmayani yang menyatakan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Peneliti di kedua sekolah di MI Rahmatullah Kelara dan SD Kelara Kecamatan

Kelara Kabupaten Jeneponto, peneliti melihat bahwa perilaku belajar peserta didik

yang bersekolah di MI Rahmatullah Kelara selama proses pembelajaran dalam kelas

terlihat kurang aktif dan monoton, berbeda dengan perilaku belajar peserta didik yang

bersekolah di SD Kelara Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto peserta didik

tampak serius, aktif selama proses pembelajaran hal ini diperkuat dari hasil

penelitian yang telah dilakukan.1

Sejalan dengan itu menurut Aunurrahman, perilaku belajar adalah kebiasaan

belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi

kebiasaan atau berlangsung secara spontan. Perilaku belajar tidak di rasakan sebagai

1Irmayani, “Perbandingan Perilaku Belajar Siswa Kelas VI di MI Rahmatullah Kelara danSiswa di SD Kelara Kecamatan Kabupaten Jeneponto”, Skripsi (Makassar: Fak. Tarbiyah danKeguruan UIN Alauddin Makassar, 2012), h. 42

Page 72: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

61

beban, tetapi sebagai kebutuhan. Hal itu tercipta karena terus menerus dilakukan

dengan bimbingan dan pengawasan serta keteladanan dalam semua aspek dan

kreatifitas pendidikan. Selain itu, terdapat situasi dan kondisi pembelajaran yang

memang diciptakan untuk mendukung berlangsungnya pemunculan kreatifitas dan

kegiatan-kegiatan lain dalam konteks pendidikan.2

Aunuurrahman mendefinisikan bahwa kebiasaan belajar merupakan perilaku

belajar peserta didik yang telah berlangsung lama sehingga memberikan karateristik

tertentu terhadap aktivitas belajarnya. Banyak perilaku belajar peserta didik yang

tidak baik sehingga berpengaruh pada penurunan hasil belajar mereka. Perilaku

belajar yang tidak baik tersebut diantaranya (1) belajar tidak teratur, (2) daya tahan

belajar rendah, (3) belajar nanti menjelang ulangan atau ujian, (4) tidak mempunyai

catatan yang lengkap, (5) sering menjiplak pekerjaan teman atau tidak percaya diri

dalam mengerjakan tugas, (6) tidak membuat ringkasan materi pelajaran yang

memadai, (7) sering datang terlambat ke sekolah, (8) melakukan hal-hal yang

merusak pelajaran. Melengkapi pendapat di atas, Surachmad mengemukakan lima

yang berhubungan dengan perilaku belajar yang baik yaitu: (1) kebiasaan mengikuti

pelajaran, (2) Kebiasaan memanfaatkan pelajaran, (3) kebiasaan membaca buku, (4)

kebiasaan menyiapkan karya tulis, (5) kebiasaan menghadapi ujian.3

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa perilaku

belajar itu terbentuk dari kebiasaan yang sering dilakukan dan berlangsung berulang-

ulang sehingga kebiasaan tersebut terbentuk dengan spontan dan menjadi kebutuhan.

Oleh karena itu perilaku belajar yang harus di tanamkan sejak dini kepada para

2 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: PT. Alfabeta, 2011), h. 1823 Ibid, 185

Page 73: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

62

peserta didik baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan sekitar

tempat tinggal peserta didik agar kebiasaan belajar dalam dirinya dapat terbentuk

dengan sendirinya melalui kebiasaan membuat peserta didik merasa bahwa perilaku

belajar yang baik itu bukan sebagai beban tetapi sebagai kebutuhannya.

Page 74: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti menyimpulkan:

1. Berdasarkan data yang diperoleh dari skala yang telah diisi oleh 26 orang

peserta didik, diperoleh data perilaku belajar yang menunjukkan bahwa

perilaku belajar pada peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa berada pada kategori sedang

dilihat dari banyaknya peserta didik yang menjawab pada kategori sedang

yaitu (73,07 %).

2. Berdasarkan data skala yang telah diisi oleh 31 orang peserta didik,

diperoleh data perilaku belajar peserta didik yang menunjukkan bahwa

perilaku belajar pada peserta didik kelas IV di SDN Center Malakaji

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa berada pada kategori sedang

dilihat dari banyaknya peserta didik menjawab pada kategori sedang yaitu

(80,64%).

3. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa perilaku belajar antara

peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa dan peserta didik kelas

IV di SDN Cneter Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa

memiliki perbandingan, di mana 5,90 < 1,67 untuk taraf

signifikan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbandingan perilaku

belajar antara peserta didik kelas IV di MI Muhammadiyah Salekoa dan

Page 75: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

64

peserta didik kelas IV di SDN Center Malakaji Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

peneliti mengajukan saran sebagai berikut.

1. Untuk para orang tua hendaknya untuk selalu memperhatikan perilaku

seorang anak, baik perilaku sehari-harinya maupun perilaku belajarnya, hal

ini perlu di lakukan agar anak-anak dapat menunjukkan perilaku yang baik,

baik dalam kesehariannya di lingkungan maupun perilaku belajarnya pada

saat mengikuti pelajaran.

2. Untuk para guru, karena sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah

keluarga hendaklah memperhatikan perkembangan dan perilaku belajar

peserta didik agar peserta didik dapat meraih prestasi dan tidak mempunyai

kesulitan dalam belajar.

3. Untuk para peserta didik janganlah merasa takut untuk berkomunikasi,

jagalah perilaku belajar yang baik dan sopan pada saat menerima pelajaran

dan tunjukkan perilaku yang baik dalam keseharian kita baik di sekolah, di

rumah maupun di lingkungan sekitar kita. Dan jika kalian memiliki masalah

terhadap pelajaran yang ada di sekolah usahakanlah ungkapkan masalah

tersebut baik dengan orang tua maupun guru, ungkapkanlah masalah dan

perasaan anda. Karena para pendidiklah yang akan membimbing anak didik

mereka menuju kedewasaan.

Page 76: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali, 1991.

Aunnurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012

Arif Tiro, Muhammad. Dasar-Dasar Statistika. Makassar: State University ofMakassar : Press 2007

Ali, Muhammad, Asrori Muhammad. Psikologi Remaja: Perkembangan pesertadidik. Cet, VIII, Jakarta: Bumi Aksara 2012.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi. VI(Cet. XIII; Jakarta: Rineka Cipta. 2006.

Djunaedi, Ghony. M. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Cet.I: Malang UIN Press 2009.

Depdikbud. Teknik Kategorisasi Standar Berdasarkan Ketetapan DepartemenPendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka 1993.

Dalyono M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta 2012.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar . Ed. 2, Banjar Masin: PT Rineka Cipta.2008.

Daming Sudarwan dkk. Psikologi Pendidikan dalam Persfektif Baru. Cet. III;Bandung: CV. Alfabeta 2014

Hasbullah. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Prafindo Persada 2008.

Hadi, Sutrisno . Metodologi Research II (Yogyakarta: Andi Offset 1990.

Khairil dan Dawing Sudarwang. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Cet.III; Bandung: CV. Alfabbeta 2014.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2013.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta 2008.

Sagala, Syaiful . Konsep dan Makna Pembelajaran (untuk membantu memecahkanproblematika belajar dan mengajar). Bandung: Alfabeta CV. 2014.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (dengan pendekan baru). Ed Revisi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. 2010.

Suharsaputra Uhar, Pendidikan Karakter. Jakarta: Alfabeta 2010.

Slameto. Belajar dan Faktor- faktor yang mempengaruhi. Cet. VI; Jakarta : RinekaCipta.

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2005.

Page 77: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

66

Sudjana, Nana. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar BaruAlgensindo. 2013

Sugiyono. Metode Peneltian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta. 2010.

Sobur Alex. Psikologi Umum. Cet. I: Jawa Barat: CV. Pustaka Setia. 2003

Sanjaya Wina, Kurikulum dan Pembelajaran. Cet. II; Jakarta: Kencana. 2009

Rachman Ustman Fathur. Panduan Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press2013

Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2011.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1990

UU RI Tentang System Pendidikan Nasional 2003. Jakarta: Cemerlang 2003.

Wawan, A dan M. Dewi. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan PerilakuManusia. Medical Book. Cet. I: Yogyakarta: Nuha Medika. 2010

Yudhawati Ratna dah Haryanto Dany. Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan,Jakarta: Prestasi Pustaka.

Zainal, Arifin. Evaluasi Instruksional: Prinsip- Prinsip Tekhnik Produser. Bandung:Remaja Rosdakarya. 1991

Page 78: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

BIODATA

Nama : Marhalim Umar

NIM : 20800111042

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal lahir : Malakaji, 31 Oktober 1992

Suku Bangsa : Makassar

Alamat Sekarang : Samata

Asal Daerah : Gowa

Kelurahan/Desa : Malakaji

Kecamatan : Tompobulu

Provinsi : Sulawesi Selatan

IPK : 3.25

Tanggal Lulus :

No. handphone : 085395129662

Judul Skripsi : Perbandingan Perilaku Belajar PesertaDidik di MI Muhammadiyah Salekoa danSDN Center Malakaji KecamatanMalakaji Kecamatan TompobuluKabupaten Gowa

Alumni Ke :

Page 79: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

INDIKATOR PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MIMUHAMMADIYAH SALEKOA DAN PESERTA DIDIK DI SDN CENTER

MALAKAJI KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN GOWA

Indikator Deskriptif Nomor item Jenis soalKeterampilan Menyesuaikan diri saat belajar 1 +

Bergaul baik dengan teman 2 +

Mampu menjelaskan materi dengantemanya

3 +

Pengamatan Mencatat materi yang dijelaskan olehguru

4 +

Memperhatikan penjelasan guru 5 +

Mencatat tugas yang diberikan guru 6 +

Kebiasaan belajarsiswa

Senang mendengarkan penjelasan guruketika guru sedang menjelaskan matapelajaran

7 +

Mengerjakan tugas sendiri yangdiberikan oleh guru

8 +

Membuat kelompok belajar denganteman yang mempunyai minat belajar

9 +

Berfikir asosiatifatau daya ingat

Menjelaskan kembali materi yangdijelaskan oleh guru

10 +

Mengingat kembali dengan baik apayang telah dijelaskan oleh guru

11 +

Mampu memberikan contoh darimateri yang telah dijelaskan oleh guru

12 +

Berfikir rasional Mampu menyelesaikan soal denganbaik

13 +

Membuat kesimpulan dari materipelajaran yang telah disampaikan guru

14 +

Selalu memberi komentar terhadappenjelasan guru

15 +

Sikap Senang ketika pelajaran sedangberlangsung

16 +

Yakin menyelesaikan tugas yangdisampaikan guru

17 +

Selalu tertarik mengikuti pelajarandidalam kelas

18 +

Inhibisi Menolak ajakan teman untukmembolos

19 +

Tidak bercerita ketika gurumemberikan penjelasan

20 +

Page 80: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

Menggunakan waktu sebaik mungkinuntuk belajar

21 +

Apresiasi Menghargai hasil pekerjaan rumah 22 +

Bangga dengan nilai yang diperoleh 23 +

Menghargai isi materi yang diajarkanoleh guru

24 +

Tingkah lakuafektif

Sangat senang belajar meskipun tidakdipaksa oleh guru

25 +

Bersemangat ketika diberi PR 26 +

Gembira ketika pelajaran akan dimulai 27 +

Petunjuk : Soal B

1. Awali dengan membaca Basmalah dan diakhiri dengan Hamdalah2. Baca dan pahamilah setiap pernyataan berikut ini dan kemudian nyatakanlah apakah

isinya sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya, jawaban dijamin kerahasiaannyadan tidak akan mempengaruhi nilai kamu, dengan cara memberikan tanda centang (√) padakolom dengan pilihan sebagai berikut :

SS artinya Anda Sangat Setuju

S artinya Anda Setuju

KS artinya Anda Kurang Setuju

TS artinya Anda Tidak Setuju

NO PERNYATAAN SS S KS TS

1 Saya dapat menyesuaikan diri saat belajar

2 Saya mampu bergaul baik dengan teman

3 Saya mampu menjelaskan materi pelajaran dengan teman

4 Saya mencatat materi yang dijelaskan oleh guru

5 Saya memperhatikan penjelasan guru

6 Saya mencatat tugas yang diberikan guru

7 Saya senang mendengarkan penjelasan guru ketika guru sedangmenjelaskan mata pelajaran

8 Saya dapat mengerjakan tugas sendiri yang diberikan oleh guru

9 Saya membuat kelompok belajar dengan teman yang mempunyaiminat belajar

10 Saya dapat menjelaskan kembali materi yang dijelaskan oleh guru

11 Saya mampu mengingat kembali dengan baik apa yang telahdijelaskan oleh guru

Page 81: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

12 Saya mampu memberikan contoh dari materi yang telah dijelaskanoleh guru

13 Saya mampu menyelesaikan soal dengan baik

14 Saya dapat membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telahdisampaikan guru

15 Saya selalu memberi komentar terhadap penjelasan guru

16 Saya merasa senang ketika pelajaran sedang berlangsung

17 Saya yakin dapat menyelesaikan tugas yang disampaikan guru

18 Saya selalu tertarik mengikuti pelajaran di dalam kelas

19 Saya menolak ajakan teman untuk membolos

20 Saya tidak bercerita ketika guru memberikan penjelasan

21 Saya menggunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar

22 Saya menghargai hasil pekerjaan rumah

23 Saya bangga dengan nilai yang diperoleh

24 Saya menghargai isi materi yang diajarkan oleh guru

25 Saya sangat senang belajar meskipun tidak dipaksa oleh guru

26 Saya bersemangat ketika diberi PR

27 Saya gembira ketika pelajaran akan dimulai

$$$ SELAMAT MENGERJAKAN DAN TERIMA KASIH $$$

Page 82: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

Data Hasil Penelitian di MI Muhammadiyah Salekoa dan SDN Centre Malakaji Kec.

Tompobulu Kab. Gowa

No. X1 X2 X12 X2

2

1 48 106 2304 112362 51 94 2601 88363 49 97 2401 94094 78 88 6084 77445 81 97 6561 94096 84 98 7056 96047 87 93 7569 86498 49 102 2401 104049 76 92 5776 8464

10 46 103 2116 1060911 84 101 7056 1020112 78 105 6084 1102513 72 42 5184 176414 67 105 4489 1102315 93 99 8649 980116 89 101 7921 1020117 93 94 8649 883618 87 92 7569 846419 61 62 3721 384420 83 87 6889 756921 88 68 7744 462422 71 86 5041 739623 82 77 6724 592924 80 96 6400 921625 89 82 7921 672426 69 96 4761 921627 96 921628 101 1020129 73 532930 104 1081631 107 11449Σ 1935 2844 149671 267208

Page 83: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

Lembar observasi perilaku belajar peserta didik di MI Muhammadiyah Salekoa dan SDNCenter Malakaji Kec. Tompobulu Kab. Gowa

No.

Aspek yang diamati Indikator Pernyataan Deskripsi Fakta yang Terjadiya tidak

1. Keterampilan Peserta didik menyesuaikan diripada saat belajar.

Peserta didik bergaul denganbaik dengan temannya.

Peserta didik mampumenyelaskan materi dengantemannya.

2. Pengamatan Peserta didik Mencatat materiyang dijelaskan oleh guru.

Peserta didik Memperhatikanpenjelasan guru.

Peserta didik Mencatat tugasyang diberikan oleh guru.

3. Kebiasan belajarpeserta didik

Peserta didik senangmenjelaskan penjelasan guru.

Peserta didik mengerjakan tugassendiri ketika diberi tugas.

Peserta didik aktif membuatkelompok belajar bersama temansesamanya.

4. Berfikir asosiatif ataudaya ingat

Peserta didik menjelaskankembali materi yang dijelaskan.

Peserta didik mengingat kembalidengan baik apa yang telahdijelaskan oleh guru.

Peserta didik mampumemberikan contoh dari materiyang telah dijelaskan oleh guru.

5. Berfikir rasional Peserta didik mampumenyelesaikan soal dengan baik.

Peserta didik membuatkesimpulan dari materi pelajaranyang telah disampaikan guru.

Page 84: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

Peserta didik selalu memberikomentar terhadap apa yangdijelaskan oleh guru.

6. Sikap Peserta didik senang ketikapelajaran sedang berlangsung.

Peserta didik yakinmenyelesaikan tugas yangdiberikan guru.

Peserta didik selalu tertarikmengikuti pejaran didalam kelas.

7. Inhinbisi Peserta didik menolak ajakanteman untuk membolos.

Peserta didik tidak berceritaketika guru memberikanpenjelasan.

Peserta didik menggunakanwaktu sebaik mungkin untukbelajar.

8. Apresiasi Peserta didik menghargai hasilpekerjaan rumah.

Peserta didik bangga dengannilai.

Peserta didik menghargai isimateri yang diajarkan oleh guru.

9. Tingkah laku afektif Peserta didik senang belajarmeskipun tidak dipaksa olehguru.

Peserta didik bersemangat ketikadiberi PR.

Peserta didik gembira ketikapelajaran akan dimulai.

Page 85: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

Pedoman Wawancara Perilaku Belajar Peserta Didik di MI Muhammadiyah

Salekoa dan Peserta Didik di SDN Center Malakaji Kec. Tompobulu Kab.

Gowa.

Daftar Pertanyaan:

a. Keterampilan:

1. Apakah peserta didik menyesuaikan diri saat belajar?

2. Apakah peserta didik bergaul dengan baik dengan temannya?

3. Apakah peserta didik mampu menyelesaikan materi pelajaran dengan

temannya?

b. Pengamatan:

1. Apakah peserta didik mencatat materi yang dijelaskan oleh guru?

2. Apakah peserta didik memperhatikan penjelasan guru?

3. Apakah peserta didik mencatat tugas yang diberikan oleh guru?

c. Kebiasaan belajar peserta didik:

1. Apakah peserta didik senang menjelaskan penjelasan guru?

2. Apakah peserta didik mengerjakan tugas sendiri ketika diberi tugas?

3. Apakah peserta didik aktif membuat kelompok belajar bersama teman

sesamanya?

d. Berfikir asosiatif atau daya ingat:

1. Apakah peserta didik menyelaskan kembali materi yang dijelaskan?

2. Apakah peserta didik mengingat kembali dengan baik apa yang telah

dijelaskan oleh guru?

3. Apakah peserta didik mampu memberikan contoh dari materi yang telah

dijelaskan oleh guru?

Page 86: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan

e. Berfikir rasional:

1. Apakah peserta didik mampu menyelesaikan soal dengan baik?

2. Apakah peserta didik membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang

telah disampaikan guru?

3. Apakah peserta didik selalu memberi komentaqr terhadap apa yang

dijelaskan oleh guru?

f. Sikap:

1. Apakah peserta didik senang ketika pelajaran sedang berlangsung?

2. Apakah peserta didik yakin menyelesaikan tugas dari guru?

3. Apakah peserta didk tertarik mengikuti pelajaran di dalam kelas?

g. Inhibisi:

1. Apakah peserta didik menolak ajakan teman untuk membolos?

2. Apakah peserta didk tidak bercerita ketika guru menjelaskan?

3. Apakah peserta didik menggunakan waktunya untuk belajar?

h. Apresiasi:

1. Apakah peserta didik menghargai hasil pekerjaan rumah?

2. Apakah peserta didik bangga dengan nila yang diperolehnya?

3. Apakah peserta didik menghargai isi materi yang diajarkan oleh guru?

i. Tingkah laku afektif

1. Apakah peserta didk senang belajar meskipun tanpa paksaan dari guru?

2. Apakah peserta didik bersemangat ketika di beri pekerjaan rumah?

3. Apakah peserta didik gemberi ketika pelajaran akan dimulai?

Page 87: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan
Page 88: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan
Page 89: PERBANDINGAN PERILAKU BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI ...repositori.uin-alauddin.ac.id/2594/1/HALIM.pdf · Adik-adik kelas IV dan seluruh siswa-siswi di MI Muhammadiyah Salekoa ... Perbandingan