Makalaah Pak Adik

20
[Type text] AGREGAT Agregat atau lebih tepatnya disebut batuan oleh orang awam, merupakan material yang paling sering digunakan dalam proyek konstruksi. Baik untuk jalan maupun untuk pembangunan gedung. Dan tentu saja, para perencana konstruksi punya alasan tersendiri asal mula penggunaan agregat pada proyek konstruksi. Agregat merupakan batuan yang terbentuk dari formasi kulit bumi yang padat dan solid. Berdasarkan asal pembentukannya agregat diklasisifikasikan kedalam batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Sedangkan berdasarkan proses pengolahannya agregat digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu agregat alam dan agregat buatan. 1. AGREGAT Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan. Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir‐butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang berbentuk mineral padat berupa ukuran besar mauppun kecil atau fragmen‐fragmen. Agregat merupakan komponen utama dari struktur perkerasan perkerasan jalan, yaitu 90% – 95% agregat berdasarkan persentase Perkerasan Jalan Page 1

description

makalah

Transcript of Makalaah Pak Adik

Page 1: Makalaah Pak Adik

[Type text]

AGREGATAgregat atau lebih tepatnya disebut batuan oleh orang awam, merupakan material yang paling sering digunakan dalam proyek konstruksi. Baik untuk jalan maupun untuk pembangunan gedung. Dan tentu saja, para perencana konstruksi punya alasan tersendiri asal mula penggunaan agregat pada proyek konstruksi.Agregat merupakan batuan yang terbentuk dari formasi kulit bumi yang padat dan solid. Berdasarkan asal pembentukannya agregat diklasisifikasikan kedalam batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Sedangkan berdasarkan proses pengolahannya agregat digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu agregat alam dan agregat buatan.

1. AGREGAT

Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir‐butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang berbentuk mineral padat berupa ukuran besar mauppun kecil atau fragmen‐fragmen.

Agregat merupakan komponen utama dari struktur perkerasan perkerasan jalan, yaitu 90% – 95% agregat berdasarkan persentase berat, atau 75 –85% agregat berdasarkan persentase volume. Dengan demikian kualitas perkerasan jalan ditentukan juga dari sifat

agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain.

Perkerasan Jalan Page 1

Page 2: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Sifat AgregatSifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuan perkerasan jalan memikul

beban lalu lintas dan daya tahan terhadap cuaca. Yang menentukan kualitas agregat sebagai material perkerasan jalan adalah:

Gradasi Kebersihan Kekerasan Ketahanan agregat Bentuk butir Tekstur permukaan Porositas Kemampuan

menyerap air Berat jenis

Daya kelekatan terhadap aspal.

Perkerasan Jalan Page 2

Page 3: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Sifat agregat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis batuannya.Karakteristik bagian luar agregat, terutama bentuk partikel dan tekstur permukaan memegang peranan penting terhadap sifat beton segar dan yang sudah mengeras. Menurut BS 812 : Part 1: 1975, bentuk partikel agregat dapat dibedakan atas:

Rounded  Irregular Flaky  Angular Elonggated  Flakyy & Elonggated

Klasifikasi Agregat

Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang. Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi _alami_ bantuan atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm. Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan atau berupabatu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir ntara 5-40 mm. Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran butiran lebih lebih besar besar dari dari saringan saringan No.88 (2,36 mm)

Perkerasan Jalan Page 3

Page 4: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos saringan no. 30 (0,06 mm)

Jenis Agregat berdasarkan proses pengolahannyaAgregat Alam. Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya.Agregat melalui proses pengolahan. Digunung‐gunung atau dibukit‐bukit, dan sungai‐sungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besar‐besar sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi jalan.Agregat Buatan.  Agregat yang yang merupakan merupakan mineral  filler/pengisi (partikel dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrik‐pabrik semen atau mesin pemecah batu.

ASPAL

Definisi Aspal:Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, jika dipanaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat Termoplastis)Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen. Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan komponen kecil . Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan komponen yang relatif mahalAspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak) dan bahan alami (aspal Alam),Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan garam,Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.

Aspal Berdasarkan cara mendapatkannya:Aspal Alam :

Perkerasan Jalan Page 4

Page 5: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Aspal Gunung (Rock Asphalt)ex : Aspal P. Buton

Aspal Danau (Lake Asphalt)ex : Aspal Bermudez, Trinidad

Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal di pulau buton, dan ada pula yang diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di Trinidad, berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton, yang terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton). Penggunaan asbuton sebagai salah satu material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun masih bersifat konvensional. Asbuton merupakan batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan material yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi. Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :1) Produk asbuton yang masih mengandung material filler, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton mikro, dan butonite mastik asphalt.2) Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses ekstrasi atau proses kimiawi

Aspal Buatan :Aspal Minyak (merupakan hasil destilasi minyak bumi)

Berdasarkan jenis bahan dasarnya: Asphaltic base crude oil

Bahan dasar dominan aspaltic Parafin base crude oil

Bahan dasar dominan parafin Mixed base crude oil

Bahan dasar campuran asphaltic dan parafin

Berdasarkan bentuknya:Aspal keras/panas (Asphalt cemen)

aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat

Aspal keras pada suhu ruang (250 – 300 C) berbentuk padat. Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya) Aspal keras yang biasa digunakan :

    -  AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50     -  AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79    -  AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100    -  AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300

Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas tinggi.

Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.

Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.

Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt) Aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk

cair Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil

penyulingan minyak bumi pada suhu ruang berbentuk cair Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya,

aspal cair dibedakan atas :

Perkerasan Jalan Page 5

Page 6: Makalaah Pak Adik

[Type text]

1. RC (Rapid curing cut back )Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC merupakan curback asphal  yang paling cepat menguap.

2. RC cut back asphalt dugunakan sebagai:- Tack coat (Lapis perekat)- Prime Coat (Lapis resap pengikat)

3. MC (Medium Curing cut back)Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah  (Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang kecepatan menguapnya sedang.

4. SC (Slow Curing cut back)Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC merupakan cut back asphal yang paling lama menguap.

5. SC Cut back asphalt  digunakan sebagai:- Prime  coat- Dust laying (lapis pengikat debu)

6. Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600 (makin kental)ex :  RC 30 – 60              MC 30 – 60                SC 30 – 60RC 70 – 140            MC 70 – 140              SC 70 - 140

Aspal emulsi (emulsion asphalt) aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan

cairAspal emulsi adlah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi

Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.

Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas:1. Kationik,  

disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang     bermuatan arus listrik posirif

2. Anionik, disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang     bermuatan negatif

Perkerasan Jalan Page 6

Page 7: Makalaah Pak Adik

[Type text]

3. Nonionik,merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti        tidak     mengantarkan listrik.Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal emulsi anionik dan kationik.

Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan   pengemulsi sehingga

pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk Tack Coat Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal Coat Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap, Digunakan

Sebagai Prime coat

Aspal ButonAspal buton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton, Indonesia.Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk bantuan. Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah sampa itinggi. Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas  B10, B13, B20, B25, dan B30 (Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)

Perkerasan Jalan Page 7

Page 8: Makalaah Pak Adik

[Type text]

ALAT BERAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN ASPAL

Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :

Dozer, Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.

Klasifikasi alat-alat berat Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.

Klasifikasi Fungsional Alat BeratYang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini

a. Alat Pengolah LahanKondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

Perkerasan Jalan Page 8

Page 9: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.

b. Alat PenggaliJenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.

c. Alat Pengangkut MaterialCrane termasuk di dalam kategori alat pengangkut

material, karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

Truk

d. Alat Pemindahan MaterialYang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.

Loader

Perkerasan Jalan Page 9

Page 10: Makalaah Pak Adik

[Type text]

e. Alat PemadatJika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain. Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik traktor.Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).

Tandem Roller

f. Alat Pemroses MaterialAlat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.

Concrete Mixer Truck

  g. Alat Penempatan Akhir MaterialAlat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di

Perkerasan Jalan Page 10

Page 11: Makalaah Pak Adik

[Type text]

dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

Asphalt Paver

TEST AGREGAT DAN ASPAL

PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan gradasi / pembagian butir agregat kasar dan agregat halus dengan menggunakan saringan. Gradasi agregat adalah distribusi ukuran butiran dari agregat. Semakin banyak agregat halus maupun besar yang lolos saringan dengan nomor saringan terkecil maka uji kehalusan agregat semakin baik. Dengan analisa lolos ayakan tersebut dapat diketahui kualitas baik buruknya agregat tersebut. Sebalikya jika semakin banyak agregat yang tertahan dalam saringan berdasarkan kriteria nomor saringan maka dapat disimpulkan bahwa kualitas kehalusan agregat tersebut buruk. Oleh karena itu angka kualitas kehalusan agregat sangat mempengaruhi baik buruknya kualitas gradasi agregat.

Pemeriksaan keausan agregat dengan mesin Los Angles

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles. Keausan dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan # 12 terhadap berat semula (dalam persen).Mesin Los Angeles Mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 71 cm (28"), panjang dalam 50 cm (20"). Silinder bertumpu pada dua poros pendek yang tak menerus dan berputar pada poros mendatar. Silinder berlubang untuk memasukkan benda uji. Penutup lubang terpasang rapat sehingga permukaan dalam silinder tidak terganggu. Di bagian dalam silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 8,9 cm.

Perkerasan Jalan Page 11

Page 12: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Pemeriksaan dan penyerapan agregat kasar

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis agregat kasar serta kemampuannya menyerap air. Besarnya berat jenis yang diperiksa adalah untuk agregat dalam keadaan kering, berat kering permukaan jenuh ( Saturated Surface Dry ), berat jenis semu ( Apparent ).Berat jenis ( Bulk Specific Grafity ) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suatu suhu tertentu.Berat jenis kering permukaan ( SSD ) yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.Berat jenis semu ( Apparent Specific Grafity ) ialah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.Penyerapan adalah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering.( Alat untuk menguji penyerapan agregat kasar )Pemeriksaan dan penyerapan agregat halus Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( Bulk Specific Grafity ) agregat halus serta kemampuannya menyerap air. Besarnya berat jenis yang diperiksa adalah untuk agregat dalam keadaan kering, berat kering

permukaan jenuh ( Saturated Surface Dry

) , berat jenis semu( Apparent Specific Grafity ).

Kelekatan aspal pada batuanPemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetapkan kelekatan

aspal pada batuan tertentu dalam air.Peralatan yang digunakan adalah otol bermulut besar dengan isi 1000 m3 , Oven dengan pengatur suhu sampai (150 ± 5) °C, Batu–batu putih (silica) dengan ukuran lolos saringan 32 mm dan tertahan saringan 19 mm, Air suling (pH 6-7, ± 2000 cm3) dan aspal cair.Penetrasi bahan bahan bitumendimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek (solid atau semi solid) dengan memasukkan jarum penetrasi ukuran tertentu,beban dengan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu.

Perkerasan Jalan Page 12

Page 13: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Daktilitas bahan bitumenPengujian daktlitas dilakukan untuk mengetahui sifat kohesi dan plastisitas aspal. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mencetak aspal dalam cetakan dan meletakkan contoh aspal ke dalam tempat pengujian. Tempat pengujian berisi cairan dengan berat jenis mendekati berat jenis aspal. Nilai daktilitas aspal adalah panjang contoh aspal ketika putus pada saat dilakukan penarikan dengan kecepatan 5 cm/menit. Pemeriksan ini untuk mengukur jarak terpanjang yang dapat ditarik antara dua cetakan yang berisi bitumen keras sebelum putus pada suhu dan kecepatan tarik tertentu.

Titik lembek aspalPengujian titik lembek aspal dimaksudkan untuk menentukan titik lembek aspal dan ter yang berkisar antar 30o C sampai dengan 200o C.

Perkerasan Jalan Page 13

Page 14: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Titik lembek adalah suhu pada saat bola baja, dengan berat tertentu, mendesak turun suatu lapisan aspal atau ter yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga aspal atau ter tersebut menyentuh plat dasar yang terletak dibawah cincin pada tinggi tertentu, akibat pemanasan tertentu.

Titik nyala dan titik bakar

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79 o C.Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal.Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal.Syarat minimum temperature titik nyala oleh Bina Marga untuk aspal PEN 40 – 60 (200

ºC). Titik nyala dan titik bakar aspal perlu diketahui karena : Sebagai indikasi temperatur, pemanasan maximum dimana masih dalam batas-batas aman pengerjaan.Agar karakteristik aspal tidak berubah (rusak) akibat dipanaskan melebihi temperature titik bakar.

Perkerasan Jalan Page 14

Page 15: Makalaah Pak Adik

[Type text]

Pemeriksaan kadar bitumen dalam aspal buton dan aspal beton

Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan jumlah dari bitumen Hot-Mixed Paving Mixture (campuran aspal panas) dan contoh aspal untuk spesifikasi yang dapat diterima, evaluasi dari pelayanan pemantauan dan penelitian.Peralatan ekstraksi terdiri dari mangkok dan perlengkapan pada mangkok yang memungkinkan berputar pada kecepatan yang dapat dikontrol di atas 3600 rpm. Kecepatan tersebut dapat dikontrol secara manual atau dengan mengatur kecepatan tersebut terlebih dahulu. Perlengkapan tersebut tersedia dalam kontener (tempat penampung alat-alat) untuk menangkap dan menampung cairan pelarut yang ke luar dari mangkok dan sebagai saluran buang untuk memindahkan cairan pelarut. Perlengkapan tersebut seharusnya lebih tersedia dengan eksplosion-prodf fatures (sebuah alat) dan terpasang pada sebuah penutup atau sebuah permukaan efektif saluran agar tersedianya ventilasi (tempat udara keluar).

Pemeriksaan aspal dengan alat marshallPengujian Marshall adalah suatu metode pengujian untuk mengukur ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan (flow) dari campuran aspal dengan menggunakan peralatan marshall.

Pemeriksaan ini pertama kali dilakukan oleh Bruce Marshall,selanjutnya dikembangkan oleh U.S Corps of engineer. Pengujian marshall sekarang ini mengikuti prosedur dalam manual pemeriksaan bahan jalan (MPBJ) nomor PC-0202-76 atau American Association of state High way and Transportasion Official (AASHTO) nomor T-245 atau American Society for Testing and Materials (ASTM) nomor D 1559-62T.Alat Marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan proving ring (cincin

penguji). Proving ring dilengkapi dengan arloji pengukur yang berguna untuk mengukur stabilitas campuran. Disamping itu terdapat arloji kelelehan (flow meter) untuk mengukur kelelehan plastis flow. Metode yang digunakan dalam hal ini adalah metode marshall. Dengan metode ini kita dapat mengetahui karakteristik dari campuran, dan dari hasil pemeriksaan diperoleh data-data mengenai: kadar aspal, berat volume, stabilitas, flow, VIM, VMA, marshall quotient.CBR ( California Bearing Ratio )CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standard dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama cara umum. Perkerasan jalan harus memenuhi 2 syarat, yaitu :1)      Secara keseluruhan perkerasan jalan harus cukup kuat untuk memikul berat kendaraan-kendaraan yang akan memakainya.2)      Permukaan jalan harus dapat menahan gaya gesekan dan keausan dari roda-roda kendaraan, juga terhadap pengaruh air dan hujan.Bila perkerasan jalan tidak mempunyai kekuatan secukupnya secara keseluruhan , maka jalan tersebut akan mengalami penurunan dan pergeseran, baik pada perkerasan jalan maupun pada tanah dasar. Akibatnya jalan tersebut akan bergelombang besar dan berlobang-lobang, sampai pada akhirnya rusak sama sekali. Sedangkan kalau perkerasan jalan tidak mempunyai lapisan yang kuat, maka permukaan jalan mengalami kerusakan yaitu berupa lobang-lobang kecil dan pada akhirnya akan bertambah banyak dan bertambah besar sampai perkerasan jalan menjadi rusak secara keseluruhan.Jadi untuk menilai kekuatan dasar atau bahan lain yang hendak dipakai untuk menentukan tebal lapisan perkerasan dipergunakan  percobaan CBR. Nilai CBR ini digunakan untuk

Perkerasan Jalan Page 15

Page 16: Makalaah Pak Adik

[Type text]

menilai kekuatan yang juga dipakai sebagai dasar untuk penentuan tebal lapisan dari suatu perkerasan.Kekuatan tanah dasar tentu banyak tergantung pada kadar airnya. Makin tinggi kadar airnya, makin kecil kekuatan CBR dari tanah tersebut. Walaupun demikian, hal itu tidak berarti bahwa sebaiknya tanah dasar di padatkan dengan kadar air rendah untuk mendapatkan nilai CBR yang tinggi, karena kadar air tidak konstan pada nilai rendah itu. Setelah pembuatan jalan, maka air akan dapat meresap kedalam tanah dasar sehingga kekuatan CBR turun sampai kadar air mencapai nilai yang constant. Kadar air yang constant inilah yang disebut kadar air keseimbangan. Batas-batas kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari hasil percobaan laboratorium, yaitu percobaan pemadatan dan CBR. Percobaan CBR ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1)      Percobaan CBR terendam (Soaked)2)      Percobaan CBR tak terendam (Unsoaked)

Kesimpulan

Kes i mp u lan yang dap a t d i amb i l da r i m aka la h i n i bahw a yang d i seb u t denga n agregat adalah material yang dominan dalam konstruksi kongkrit. Hampir 70% - 80% lebih berat konstruksi kongkrit adalah agregat. Iang mana agregat terbagi atas dua bagian yaitu agregat kasar dan agregat halus. Agregat kasar adalah suatu material bangunan yang berupa batu dimana diameternya 0,5 – 0.75 cm. Agregat halusadalah suatu material bangunan yang berupa butiran-butiran halus berdiameter antara0,075 cm - 0,5 cm. Agregat kasar terdiri dari batu kerikil yang biasanya diambil dari batu gunung, batu sungai (batu kali), hasil sampingan proses penambangan dan agregat halus terdiridari pasir.

Perkerasan Jalan Page 16