Perbaikan Sap

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) SEMINAR FASTFOOD Di susun oleh: KELOMPOK IV YAYASAN ABDI KALIMANTAN AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM 1

description

iklan

Transcript of Perbaikan Sap

Page 1: Perbaikan Sap

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

SEMINAR FASTFOOD

Di susun oleh:

KELOMPOK IV

YAYASAN ABDI KALIMANTAN

AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM

BANJARMASIN

2013 – 2014

1

Page 2: Perbaikan Sap

Pokok bahasan : Bahaya fastfoodSasaran : Remaja sekolah menengah pertamaHari / tanggal : Kamis, 19 juni 2014Waktu : 60 menitTempat : Halaman sekolah

a) TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x60 menit diharapkan para

peserta dapat memahami tentang bahaya makanan cepat saji.

b) TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)1. Peserta dapat menjelaskan pengertian fastfood2. Peserta dapat menjelaskan tentang gejala dari kecanduan fastfood3. Peserta dapat menjelaskan tentang perubahan fisik yang terjadi karena fastfood

c) MATERI PENGAJARAN1. Pengertian fastfood2. Bahaya yang ditimbulkan3. Solusi menghindari fastfood

d) METODESeminar dan tanya jawab.Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan

memberikan pendidikan kesehatan kepada peserta.

e) MATERITerlampir

f) MEDIA 1. LCD2. Laptop.3. Microphone4. Power point5. Video

2

Page 3: Perbaikan Sap

g) PELAKSANAAN

NO

KEGIATAN WAKTU EVALUASI

1. PEMBUKAANa. Memberi salamb. Memperkenalkan

diric. Menjelaskan tujuan

dari penyuluhand. Kontrak waktue. Menjelaskan

peraturan penyuluhan

10’a. Menjawab salamb. Mendengarkan

c. Mendengarkan

d. Mendengarkane. Mendengarkan

2. PENJELASANa. Menggali

pengetahuan sasaran penyuluhan tentang fastfood

b. Menjelaskan pengertian fastfood

c. Menjelaskan masalah fastfood

d. Memberikan solusi

25’a. Mengungkapkan hal hal yang

diketahui peserta

b. Mendengarkan

c. Mendengarkan

d. Mendengarkan

e.3. EVALUASI

Menanyakan kepada peserta tentang kejelasan materi yang disampaikan.

20’Menanggapi dengan menjawab pertanyaan

4. KESIMPULANMengakhiri kontrak waktu dan berpamitan peserta

5’Peserta mempersilahkan dengan baik

h) EVALUASI1. Evaluasi Proses

a. Peserta yang hadirb. Media dapat digunakan dengan baikc. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.d. Partisipasi peserta yang hadire. Peserta dapat mengikuti sampai selesai

2. Evaluasi Hasila. Peserta dapat menjelaskan tentang fastfood 90 %

3

Page 4: Perbaikan Sap

b. Peserta dapat menjelaskan tentang bahaya fastfood 80 %c. Peserta dapat menjelaskan solusi menghindari fastfood 95 %

i) PENGORGANISASIANa. Moderator : Evi

Tugas : Memimpin jalannya acara dan proses penyuluhan.

b. Penyaji : AminiTugas : Menyampaikan materi penyuluhan.

c. Notulen : EviTugas : Mencatat pertanyaan dari audience/peserta.

d. Observer : -

Tugas : Mengamati jalannya proses penyuluhan dan mengevaluasi hasil penyuluhan sesuai SAP

e. Fasilitator : Syfa dan YanuarTugas : Menyediakan fasilitas pendukung proses penyuluhan.

4

Page 5: Perbaikan Sap

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Fastfood

Makanan fast food sudah mengalami proses pemasakan terlebih dulu, sehingga banyak kehilangan zat gizi penting seperi vitamin dan mineral. Zat-zat gizi yang seharusnya dicerna dan diproses dalam saluran cerna tidak lagi dilakukan.

Sampai di dalam tubuh, zat gizi ini lebih cepat dicerna dan diserap. Metabolisme di dalam tubuh pun menjadi kurang baik. Selain itu, ayam nugget banyak mengandung protein dan lemak, namun minim serat.

Makanan jenis ini cenderung mengandung tinggi lemak dan tinggi gula. Proses yang sudah terlebih dulu digunakan pada fast food, yaitu pemasakan awal dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang cukup lama mengakibatkan zat gizi, seperti vitamin dan mineral, lebih sering hilang. Lama kelamaan, asupan zat gizi anak menjadi tidak seimbang.

jika asupan gizi anak tidak seimbang, (mengonsumsi fast food) bisa menyebabkan anak menjadi kegemukan atau obesitas, jika tidak diawasi.

http://id. yahoo . com / answer / fastfood

2.    Bahaya fastfoodFast food mengandung banyak lemak, sodium, dan gula yang telah dinyatakan

bisa menurunkan kepadatan tulang. Selain itu, fast food juga tidak mengandung nutrisi yang seimbang karena proses memasaknya yang tidak bisa dikontrol. Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, yang tentunya juga tanpa ada jaminan kebersihan, dan hampir tidak tersedia pilihan fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah.

Fast food biasanya sejalan dengan soda atau kola sebagai minumannya. Tahukah Anda, soda dan kola mengandung banyak fosfor, mineral yang akan membentuk asam di dalam tubuh. Penelitian telah menemukan, fosfor bisa mengganggu kemampuan tulang dalam menyerap kalsium. Sebuah studi yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine menunjukkan, remaja perempuan yang minum banyak soda berisiko lebih tinggi mengalami patah tulang dan osteoporosis. Selain itu, minuman ini juga banyak mengandung gula sederhana yang sama berbahayanya dengan gula dalam menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Masa remaja, merupakan puncak pembentukan tulang (sekitar 40-60%), ada baiknya memilih diet dari whole foods dan minuman yang bebas dari risiko penurunan massa tulang.

Meskipun Anda merasa mengonsumsi fast food dalam jumlah sedang, para peneliti menyatakan bahwa risiko Anda mengalami obesitas tetap lebih besar. Perbedaan antara fast food dan makanan yang dimasak di rumah, menurut peneliti, adalah jumlah kandungan kalori dalam 1 takaran yang sama. Jumlah kalori yang seharusnya Anda konsumsi dalam sehari bisa dipenuhi hanya dengan sekali makan di fast food outlet dengan mengonsumsi makanan seperti burger, kentang goreng, minuman dan makanan penutup. Menurut para pakar biologi, makan fast food berlebih bisa memicu perubahan psikologis yang bisa menghentikan kerja hormon-hormon dalam mengirim sinyal kenyang. Karna itu, Anda akan terus makan tanpa sadar.

Semakin banyak lemak yang terdapat dalam tubuh, maka hypothalamus akan semakin tidak sensitif. Pada akhirnya, hypothalamus akan menganggap kalau jumlah

5

Page 6: Perbaikan Sap

berlebih dalam tubuh sebagai jumlah yang normal. Dan selanjutnya, setiap penurunan jumlah leptin dibaca sebagai isyarat lapar. Dengan begitu, frekuensi dan jumlah makan Anda akan berlebiH. Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya.

3. Cara menghindari makanan fastfood1.Secara internal

Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.

2. Secara eksternalProdusen diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap

penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan.

Pemerintah melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.

Tepat jika disadari pula, bahwa makanan bukan satu-satunya faktor pencetus kondisi-kondisi gangguan kesehatan tersebut. Kegemukan secara garis besar terjadi karena asupan kalori lebih banyak dari jumlah kalori yang dibakar, guna keperluan tubuh menjalankan fungsinya dan beraktivitas. Akibatnya, kelebihan kalori yang tidak dibakar tersebut akan menumpuk di tubuh, dalam bentuk lemak. Sehingga berat badan dan kandungan lemak dalam tubuh, termasuk kolesterol darah, dapat cenderung meningkat. Untuk itu, kita perlu lebih selektif dalam memilih makanan, serta dikombinasikan dengan kebiasaan hidup sehat lainnya. Misalnya, berolahraga secara teratur akan memberikan hasil lebih optimal pada kesehatan tubuh.

6

Page 7: Perbaikan Sap

DAFTAR PUSTAKA

7

Page 8: Perbaikan Sap

ABSENSI MAHASISWA PENKESTopik : BAHAYA FASTFOODHARI/TANGGAL : Selasa, 17 Juni 2014

NO.

NAMA TANDA TANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

8

Page 9: Perbaikan Sap

ABSENSI MAHASISWA PENKESTopik : BAHAYA FASTFOODHARI/TANGGAL : Selasa, 17 Juni 2014

NO.

NAMA TANDA TANGAN

9

Page 10: Perbaikan Sap

ABSENSI MAHASISWA PENKESTopik : BAHAYA FASTFOODHARI/TANGGAL : Selasa, 17 Juni 2014

NO.

NAMA TANDA TANGAN

10

Page 11: Perbaikan Sap

ABSENSI MAHASISWA PENKESTopik : BAHAYA FASTFOODHARI/TANGGAL : Selasa, 17 Juni 2014

NO.

NAMA TANDA TANGAN

11