PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN...

24
PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN KOMBINASI AKTIVATOR - HEADGEAR MAKALAH Oleh : Yuliawati Zenab, drg.,Sp.Ort NIP.19580704 199403 2 001 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2010

Transcript of PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN...

Page 1: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN

KOMBINASI AKTIVATOR - HEADGEAR

MAKALAH

Oleh :

Yuliawati Zenab, drg.,Sp.Ort

NIP.19580704 199403 2 001

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG 2010

Page 2: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

i

Bandung, Maret 2010

Disetujui oleh :

Prof.Dr.Bergman Thahar, drg.,Sp.Ort. (K)

NIP.19461005 197403 1 001

Kepala Bagian Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Bandung

Page 3: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

ii

ABSTRAK

Maoklusi Skeletal adalah penyimpangan hubungan rahang atas dan rahang

bawah terhadap kranium. Etiologi Maloklusi kelas II Skeletal ada 3 kemungkinan

yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan mandibula

ke anterior mengalami hambatan (retrognati), ke dua : hubungan maksila dengan

kranium tidak normal(prognati), hubungan mandibula dengan kranium normal, ke

tiga: kombinasi yaitu pertumbuhan maksila ke anterior berlebih (prognati),

pertumbuhan mandibula ke anterior kurang (retrognati).

Perawatan maloklusi kelas II skeletal tergantung pada usia. Perawatan

maloklusi kelas II skeletal pada usia muda merupakan perawatan ortopedik yaitu

perawatan dengan cara memodifikasi pertumbuhan, perawatannya juga berbeda-beda

tergantung faktor etiologinya.

Perawatan pada pasien dengan maloklusi kelas II skeletal masa pertumbuhan

yang disebabkan oleh prognati maksila dan retrognati mandibula, maka diperlukan

alat ortopedik yang bisa menghambat pertumbuhan maksila ke anterior dan

merangsang pertumbuhan mandibula ke anterior yaitu dengan alat ortopedik

kombinasi Aktivator-Headgear.

Page 4: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Perawatan Maloklusi Kelas II Skeletal

dengan Kombinasi Aktivator-Headgear”.

Tidak sedikit hambatan yang penulis temui, tetapi berkat izin-Nya serta

bantuan berbagai pihak hambatan tersebut dapat penulis atasi.

Untuk itu perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih kepada Prof. Dr.

Bergman Thahar, drg.,Sp.Ort. (K) yang telah memberikan bimbingan kepada penulis

didalam pembuatan suatu makalah.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Bandung, Maret 2010

Penulis

Page 5: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

iv

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................

BAB II : TINJAUAN UMUM MALOKLUSI KELAS II SKELETAL

2.1 Definisi dan Pengertian Maloklusi Skeletal ...........................

2.2 Klasifikasi dan Etiologi Maloklusi Kelas II Skeletal ............

2.3 Macam-macam alat perawatan maloklusi kelas II skeletal.....

2.3.1 Aktivator........................................................................

2.3.2 Headgear........................................................................

2.3.3 Kombinasi Aktivator-Headgear.....................................

BAB III : TINJAUAN UMUM KOMBINASI AKTIVATOR -

HEADGEAR …………………………………………………...

3.1 Klasifikasi Alat-alat Fungsional………..................................

3.1.1 Alat-alat Tooth Borne Pasif ..........................................

3.1.2 Alat-alat Tooth Borne Aktif...........................................

3.1.3 Alat-alat Tissue Borne………………………………...

3.2 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Alat Fungsional…….

3.2.1 Indikasi Perawatan Alat Fungsional…………………..

3.2.2 Kontraindikasi Perawatan Alat Fungsional…………...

3.3 Definisi dan Pengertian Alat Kombinasi Aktivator-Headgear

3.4 Macam-macam Alat Kombinasi Aktivator-Headgear.............

3.4.1 Kombinasi dari Teuscher...............................................

3.4.2 Kombinasi dari Van Beek..............................................

3.4.3 Kombinasi dari Lehman................................................

3.4.4 Kombinasi Open Aktivator-Headgear...........................

BAB IV : KESIMPULAN ............................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

iv

v

1

2

2

4

6

6

7

9

10

10

10

11

12

13

13

13

13

13

13

14

15

16

17

18

Page 6: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

v

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Hal

2.1 Maloklusi skeletal dalam arah sagital .................................................. 3

2.2 Maloklusi skeletal dalam arah transversal ........................................... 3

2.3 Maloklusi skeletal dalam arah vertikal ................................................ 4

2.4 Bermacam-macam kelas II skeletal ..................................................... 5

2.5 Aktivator .............................................................................................. 7

2.6 Headgear .............................................................................................. 8

2.7 Kombinasi Aktivator-Headgear............................................................

3.1 Alat Herbst ...........................................................................................

3.2 Expansion Aktivator ............................................................................

3.3 Functional Regulator of Frankel ..........................................................

9

10

11

12

3.4 Kombinasi dari Teuscher ..................................................................... 14

3.5 Kombinasi dari Van Beek .................................................................... 15

3.6 Kombinasi dari Lehman ...................................................................... 16

3.7 Kombinasi open aktivator Headgear ................................................... 16

Page 7: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Maloklusi kelas II skeletal dapat disebabkan karena hubungan maksila terhadap

kranium prognati dan mandibula normal, hubungan maksila terhadap kranium normal dan

mandibula retrognati, serta kombinasi keduanya yaitu hubungan maksila terhadap

kranium prognati dan hubungan mandibula terhadap kranium retrognati (Moyers, 1988).

Karena penyebab maloklusi kelas II skeletal berbeda-beda, maka perawatannya

juga berbeda-beda tergantung faktor penyebabnya. Beberapa macam alat yang sering

digunakan pada kasus maloklusi kelas II skeletal yaitu aktivator, headgear dan kombinasi

aktivator-headgear. Untuk perawatan pada pasien dengan maloklusi kelas II skeletal yang

disebabkan oleh prognati maksila dan retrognati mandibula, maka diperlukan alat

ortopedik yang bisa menghambat pertumbuhan maksila ke anterior dan merangsang

pertumbuhan mandibula ke anterior. Perawatan ortopedik adalah bertujuan untuk

memperbaiki hubungan skeletal dan fungsional (pola aktivitas sistem otot orofasial)

sehingga dapat digunakan untuk merawat suatu maloklusi akibat ketidakseimbangan

skeletal dan fungsional.

Kombinasi Aktivator-Headgear merupakan alat ortopedik yang berguna untuk

menghambat pertumbuhan maksila ke anterior dan merangsang pertumbuhan mandibula

ke anterior. Alat kombinasi Aktivator-Headgear sangat tepat digunakan untuk perawatan

maloklusi kelas II skeletal yang disebabkan prognati maksila dan retrognati mandibula.

Alat kombinasi Aktivator-Headgear ada bermacam-macam yaitu kombinasi dari

Teuscher, kombinasi dari Van Beek, kombinasi dari Lehman dan kombinasi open

aktivator-headgear.

Page 8: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

2

BAB II

TINJAUAN UMUM MALOKLUSI

KELAS II SKELETAL

2.1 Definisi dan Pengertian Maloklusi Skeletal

Maloklusi merupakan kata yang paling sering digunakan untuk anomali di

dalam ortodontik yang hanya memberitahukan bahwa oklusi dalam keadaan tidak

benar, tidak membicarakan tentang oklusi yang sakit atau penyakit dari oklusi (Van

der Linden, 1987). Maloklusi adalah keadaan gigi yang tidak harmonis secara estetik

mempengaruhi penampilan seseorang dan mengganggu keseimbangan fungsi baik

fungsi pengunyahan maupun bicara. Maloklusi umumnya bukan merupakan proses

patologis tetapi proses penyimpangan dari perkembangan normal (Proffit, et.al.,

2007).

Maoklusi Skeletal adalah penyimpangan hubungan rahang atas dan rahang

bawah terhadap kranium yang disebabkan oleh disproporsi ukuran, bentuk atau posisi

rahang.

Istilah untuk maloklusi skeletal dalam arah sagital ada 2 istilah yaitu pertama ;

Prognati=Proposisi=Protrusi (maksila atau mandibula) yaitu istilah yang menyatakan

lebih maju ke anterior dibandingkan dengan normal dan ke dua :

Retrognati=Retroposisi=Retrusi (maksila atau mandibula) yaitu istilah yang

menyatakan lebih mundur ke posterior dibandingkan dengan normal. Istilah untuk

maloklusi skeletal dalam arah transversal yaitu Crossbite dapat ke bukal atau

lingual/palatinal, unilateral atau bilateral. Istilah untuk maloklusi skeletal dalam arah

vertikal yaitu High Angle=Posterior Rotation=Divergen=Clockwise Rotation dan

Low Angle=Anterior Rotation=Konvergen=Anticlockwise Rotation (Moyers, 1988 ;

Page 9: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

3

Proffit, et.al., 2007).

SNA : 84, SNB : 74, ANB : 10 SNA : 78, SNB : 87, ANB : - 9

Gambar 2.1 Maloklusi skeletal dalam arah sagital

Gambar 2.2 Maloklusi skeletal dalam arah transversal

Page 10: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

4

HIGH ANGLE=POSTERIOR ROTATION, LOW ANGLE=ANTERIOR ROTATION= DIVERGEN = CLOCKWISE ROTATION KONVERGEN=ANTICLOCKWISE ROTATION

Gambar 2.3 Maloklusi skeletal dalam arah vertikal

Teknik analisis maloklusi skeletal menggunakan roentgen foto kepala

(sefalogram) kemudian dilakukan prosedur penapakan (tracing).

Klasifikasi maloklusi skeletal dibagi 3 kelas yaitu pertama : kelas I skeletal

adalah dimana relasi rahang atas dan rahang bawah terhadap kranium normal, ke dua :

kelas II skeletal adalah dimana relasi rahang atas lebih ke anterior dari rahang bawah,

ke tiga : kelas III skeletal adalah dimana relasi rahang bawah lebih ke anterior dari

rahang atas (Moyers, 1988).

Pada makalah ini yang dibahas adalah perawatan maloklusi kelas II skeletal

dengan kombinasi aktivator-headgear.

2.2 Klasifikasi dan Etiologi Maloklusi Kelas II Skeletal

Klasifikasi memegang peranan penting dalam ortodonti sebagai pedoman

Page 11: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

5

dalam menentukan diagnosis dan prosedur rencana perawatan. Klasifikasi berguna

untuk alasan praktis sehingga dapat menjelaskan anomali seperti apa yang ditemukan

dan klasifikasi harus dapat dibedakan secara jelas dan tepat (Van der Linden, 1987).

Klasifikasi maloklusi kelas II skeletal adalah hubungan rahang atas lebih ke

anterior dari rahang bawah.

Etiologi maloklusi kelas II skeletal terdapat 3 kemungkinan yaitu :

1. Hubungan maksila terhadap kranium adalah Prognati, tetapi pertumbuhan

mandibula ke anterior normal.

2. Hubungan maksila terhadap kranium adalah normal, tetapi pertumbuhan

mandibula ke anterior kurang (Retrognati).

3. Hubungan maksila terhadap kranium adalah Prognati dan pertumbuhan

mandibula ke anterior kurang (Retrognati).

4. Etiologi untuk alat kombinasi Aktivator-Headgear ini yaitu hubungan

maksila terhadap kranium Prognati dan pertumbuhan mandibula ke

anterior kurang (Retrognati).

Gambar 2.4 Bermacam-macam keadaan kelas II skeletal A. Maksila terhadap kranium prognati, mandibula normal B. Maksila terhadap kranium normal, mandibula retrognati C. Maksila terhadap kranium prognati, mandibula retrognati

Page 12: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

6

2.3 Macam-macam alat perawatan maloklusi kelas II skeletal

Alat yang sering digunakan pada perawatan kasus maloklusi kelas II skeletal

yaitu :

2.3.1 Aktivator

Aktivator merupakan suatu alat fungsional yang dapat menghasilkan daya

ortodoti dan ortopedik. Daya ortodonti pengaruhnya pada gigi geligi yaitu daya untuk

menggerakkan gigi geligi dalam arah sagital, vertikal dan transversal. Daya ortopedik

adalah daya untuk mempengaruhi struktur kraniofasial dan pengaruhnya pada rahang

yaitu merangsang pertumbuhan mandibula dan menghambat pertumbuhan maksila.

Aktivator prinsip kerjanya adalah dengan merangsang aktivitas otot-otot

pengunyahan dan kemudian menyalurkan, mengubah atau mengarahkan daya-daya

alami ke daerah sekitarnya, seperti gigi geligi, jaringan periodontal, tulang alveolar

dan sendi temporo mandibula.

Secara umum pengaruh aktivator yaitu pengaruh pemakaian aktivator terhadap

kranium, maksila, mandibula, otot pengunyahan dan gigi.

Keuntungan dan kerugian penggunaan aktivator yaitu :

Keuntungan :

1. Efektif untuk perawatan maloklusi kelas II divisi 1 dengan retrognati

mandibula dan pada masa geligi sulung atau geligi campuran.

2. Pemakaiannya tidak terlalu merusak jaringan lunak.

3. Karena hanya digunakan malam hari, maka baik untuk estetik dan kebersihan

mulut.

4. Menolong memperbaiki kebiasaan buruk seperti cara penelanan yang salah,

bernafas melalui mulut dan lain-lain.

Page 13: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

7

Kerugian :

1. Dibutuhkan kooperatif pasien.

2. Pada kasus crowding, pemakaian aktivator kurang efektif.

3. Penggunaannya tidak efektif pada pasien dewasa.

4. Pengontrolan daya pada masing-masing gigi tidak seteliti alat ortodontik

cekat.

Gambar 2.5 Aktivator

2.3.2 Headgear

Headgear merupakan suatu alat ekstra oral yang prinsip kerjanya adalah

menghambat aposisi tulang pada sutura-sutura yang berperan pada pertumbuhan

maksila, sehingga akan menghambat pertumbuhan maksila. Pengaruhnya pada gigi

geligi adalah menggerakkan gigi geligi dalam arah vertikal, sagital dan transversal

tergantung posisi daya headgear yang diberikan.

Secara umum kegunaan headgear adalah mendorong gigi molar pertama ke

posterior (distalisasi), menghambat pertumbuhan maksila ke anterior, intrusi/ekstrusi

Page 14: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

8

gigi anterior atau posterior, sebagai penjangkar untuk gigi molar, tipping dari bidang

palatal dan rotasi mandibula ke anterior atau posterior.

Ada beberapa macam jenis headgear antara lain adalah :

1. Headgear servikal.

2. Headgear parietal.

3. Headgear straight pull atau netral, bekerja dalam arah bidang oklusal.

Gambar 2.6 Headgear

Page 15: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

9

2.3.3 Kombinasi Aktivator-Headgear

Merupakan suatu alat yang prinsip kerjanya adalah gabungan dari teknik

aktivator dengan headgear. Pengaruhnya pada maksila yaitu menghambat

pertumbuhan maksila, sedangkan pada mandibula yaitu merangsang pertumbuhan

mandibula.

Gambar 2.7 Kombinasi Aktivator-Headgear

Page 16: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

10

BAB III

TINJAUAN UMUM KOMBINASI

AKTIVATOR – HEADGEAR

3.1 Klasifikasi Alat-alat Fungsional

Menurut Proffit, et.al., (2007), secara umum alat-alat fungsional dapat

dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu :

3.1.1 Alat-alat Tooth Borne Pasif

Alat ini merupakan alat yang pasif karena alat ini tidak menghasilkandaya

intrinsik, seperti yang dihasilkan oleh pegas atau sekrup ekspansi dan hanya

tergantung pada regangan jaringan lunak dan aktivitas otot-otot pengunyahan yang

akan menghasilkan efek perawatan. Alat yang termasuk kelompok ini adalah

Aktivator, Bionator, alat Herbst dan alat Twin Block.

Gambar 3.1.A Alat Herbst

Page 17: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

11

Gambar 3.1.B Alat Herbst

3.1.2 Alat-alat Tooth Borne Aktif

Alat ini sebagian besar merupakan modifikasi dari Aktivator dan Bionator

dengan menambahkan sekrup ekspansi atau pegas untuk menghasilkan daya-daya

intrinsik pada alat, sehingga dapat menggerakkan gigi geligi ke arah transversal dan

antero-posterior. Alat yang termasuk kelompok ini biasanya sesuai dengan nama yang

mengembangkannya, seperti Expansion Aktivator, Orthopedic Corrector, Sagital

Appliance, dll.

Gambar 3.2 Expansion Aktivator

Page 18: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

12

3.1.3 Alat-alat Tissue Borne

Prinsip kerja alat ini adalah memperbaiki kelainan fungsional orofasial yang

akan merangsang terjadinya perbaikan hubungan skeletal dengan cara mencegah

tekanan dari lidah, pipi dan bibir agar tidak mengenai gigi geligi dan prosesus

alveolaris sehingga dapat menimbulkan perubahan pertumbuhan pada struktur-

struktur ini. Satu-satunya alat yang hanya didukung oleh jaringan lunak, tetapi masih

memiliki beberapa kontak dengan gigi geligi dan yang termasuk kelompok ini adalah

Functional Regulator of Frankel atau disebut juga Function Regulator (Regulator

fungsional) yang disingkat F.R., Ada F.R. 1, F.R. 2, F.R. 3 dll.

Gambar 3.3 Functional Regulator of Frankel

Page 19: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

13

3.2 Indikasi dan Kontraindikasi Perawatan Alat Fungsional

3.2.1 Indikasi Perawatan Alat Fungsional

a. Kelainan skeletal dalam arah antero-posterior (kelas II dan kelas III

skeletal).

b. Pada pasien yang sedang dalam pertumbuhan aktif.

c. Pasien sangat kooperatif.

3.2.2 Kontraindikasi Perawatan Alat Fungsional

a. Tidak ada kelainan skeletal ataupun ringan.

b. Pasien sangat tidak kooperatif.

c. Masa pertumbuhan sudah selesai.

3.3 Definisi dan Pengertian Alat Kombinasi Aktivator – Headgear

Merupakan suatu alat yang prinsip kerjanya gabungan dari teknik aktivator

dengan headgear. Penggunaannya akan lebih efektif, karena selain waktu

perawatannya menjadi lebih singkat, efek yang tidak diharapkan bila hanya

menggunakan salah satu alat dapat dikurangi.

Pengaruhnya pada maksila yaitu menghambat pertumbuhan maksila,

sedangkan pada mandibula yaitu merangsang pertumbuhan mandibula. Alat

Aktivator-Headgear juga dapat mengatur erupsi gigi, sehingga dapat memperbaiki

hubungan rahang dalam arah vertikal.

3.4 Macam-macam Alat Kombinasi Aktivator-Headgear

3.4.1 Kombinasi dari Teuscher

Aktivator yang telah dilengkapi dengan tube untuk memasang Headgear.

Page 20: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

14

Headgear yang digunakan dari jenis high-pull headgear. Penentuan posisi vektor daya

headgear merupakan faktor terpenting dari seluruh perawatan.

Konstruksi gigitan untuk aktivasi sagital mandibula tidak melebihi 6 mm,

sedangkan ketinggiannya sedikit lebih besar dari freeway space.

Hasil perawatan pada maksila adalah menghambat pertumbuhan maksila serta

mengontrol pertumbuhan tulang alveolar dan gigi geligi, sedangkan pada mandibula

adalah mengontrol tinggi muka bawah dan merangsang pertumbuhan kondilus dan

fossa glenoid, sehingga menyebabkan pergerakan mandibula.

Gambar 3.4 Kombinasi dari Teuscher

3.4.2 Kombinasi dari Van Beek

Aktivator yang telah dilengkapi dua buah lengan kawat luar untuk memasang

headgear. Untuk menentukan posisi vektor daya headgear dengan cara mengaktivasi

lengan kawat luar tersebut.

Konstruksi gigitan untuk aktivasi sagital mandibula tidak melebihi 6 mm,

Page 21: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

15

sedangkan ketinggiannya 5-8 mm, lebih tinggi bila dibandingkan aktivator umumnya.

Hasil perawatan yaitu perbaikan overjet dan perbaikan overbite.

Gambar 3.5 Kombinasi dari Van Beek

3.4.3 Kombinasi dari Lehman

Terdiri dari pelat akrilik maksila, pelat mandibula dan dua lengkung kawat

luar untuk memasang headgear.

Untuk menentukan posisi daya headgear dengan mengaktivasi lengkung kawat

luar. Untuk memaksa mandibula bergerak ke anterior dengan cara mengaktifkan per

berbentuk S. Per berbentuk S ini menghubungkan pelat maksila dengan pelat

mandibula.

Hasil perawatan adalah mengurangi overbite, overjet dan kecembungan muka

serta pergerakan mandibula ke anterior dan menambah sudut SNB.

Page 22: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

16

Gambar 3.6 Kombinasi dari Lehman

3.4.4 Kombinasi Open Aktivator-Headgear

Prinsip kerjanya sama seperti aktivator pada umumnya, hanya pada disain alat

pelat akrilik tidak diperluas sampai ke anterior, sehingga lebih mempermudah pasien

untuk berbicara selama pemakaian alat ini.

Gambar 3.7 Kombinasi Open Aktivator-Headgear

Page 23: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

17

BAB IV

KESIMPULAN

Prinsip kerja dari alat kombinasi Aktivator-Headgear adalah merupakan

gabungan dari teknik Aktivator dengan Headgear.

Alat kombinasi Aktivator-Headgear selain menghambat pertumbuhan

maksila dan merangsang pertumbuhan mandibula, juga dapat mempengaruhi

pertumbuhan rahang dalam arah sagital dan mengatur erupsi gigi geligi serta

pertumbuhan alveolar untuk memperbaiki hubungan rahang dalam arah vertikal.

Penggunaan alat kombinasi Aktivator-Headgear lebih efektif, karena selain

waktu perawatannya menjadi lebih singkat, efek yang tidak diharapkan bila hanya

menggunakan salah satu alat dapat dikurangi.

Perawatan yang paling baik dimulai pada awal periode geligi campuran yaitu

pada usia pertumbuhan.

Page 24: PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pustaka_unpad... · yaitu pertama : hubungan maksila dengan kranium normal, pertumbuhan

18

DAFTAR PUSTAKA

1. Adams, C.P. & Kerr, W.J. 1990. The Design, Construction and Use of Removable Orthodontic Appliances. 6th Edition . Thomson Litho Ltd. East Kilbride. Scotland. h. 102 – 115.

2. Alexander, R.G. 2001. Teknik Alexander : Konsep dan Filosofi Kontemporer.

Editor Ed. Bahasa Indonesia, Lilian Yuwono. EGC, Jakarta. h. 150 151. 3. Graber, T.M. & Vanarsdall, R.L. 1994. Orthodontics : Current Principles and

Techniques. 2nd Edition. Mosby Year Book Inc., St. Louis, Missouri. h.392 – 404, 437 463, 467 – 469.

4. Moyers, R.E. 1988. Handbook of Orthodontics. 4th Edition. Year Book Medical

Publishers, Inc., Chicago, London, Boca Raton. h. 191, 535, 539 – 543. 5. Proffit, W.R. & Fields, H.W. 2000. Contemporary Orthodontics. 4th Edition.

Mosby Inc., St. Louis. h. 397 – 400, 506. 6. Rakosi, T.; Jonas, I. & Graber, T.M. 1993. Color Atlas of Dental Medicine :

Orthodontic – Diagnosis. Thieme Medical Publishers Inc., New York. h. 49. 7. Soemantri, E.S.S. 1999. Perawatan Orthodontik dan Orthopedik pada Pasien Usia

Pertumbuhan. FKG UNPAD., Bandung. h. 1 3. 8. Van der Linden, Frans P.G.M. 1987. Diagnosis and Treatment Planning in

Dentofacial Orthopedics. London. Quintentessense Publishing Co. Ltd. h. 163 – 164.