ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

27
ABSES MAKSILA ODONTOGENIK ANDREW WICAKSONO 06 703 262

Transcript of ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Page 1: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

ANDREW WICAKSONO 06 703 262

Page 2: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

DefinisiAbses adalah rongga patologis yang berisi

pus yang merupakan hasil dari reaksi inflamasi pertahanan tubuh seperti makrofag, leukosit, netrofil dan bakteri.

Abses maksila odontogenik adalah suatu infeksi pada rahang atas yang dimulai sebagai infeksi dentoalveolar (infeksi pada gigi dan jaringan sekitarnya) yang menghasilkan pus

Page 3: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

EpidemiologiAbses gigi jarang terjadi pada bayi.Pada anak-anak paling banyak terjadi adalah abses

periapikal.Pada remaja abses periodontal lebih sering terjadi

daripada abses periapikal.Tidak ada perbedaan angka kejadian abses akar gigi

antara laki-laki dan perempuan.Hingga saat ini juga belum ditemukan kemungkinan

hubungan kejadian abses akar gigi dengan ras.USA: diperkirakan sebanyak 21.000 di rawat RS

dan sedikitnya 150 meninggal tiap tahun

Page 4: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Etiologi Bersifat polimikroba, rata-rata disebabkan 4-

6 bakteri.Paling banyak ditemukan bakteri anaerob

batang gram negatif dan coccus gram positifPerbandingan antara bakteri anaerob dan

aerob adalah 2-3:1

Pseudomonas, Proteus, Escherichia coli, Serratia, Actinobacter bacterium, Bacteroides, Fusobacterium, dan Eikenella.

Page 5: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Patofisiologi1. Iritasi Pulpa2. Hiperemic

Pulpa3. Pulpitis4. Ganggren

pulpa5. Abses

Page 6: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Penyebaran Abses MaksilaHematogenLimfogenPerluasan langsung infeksi dalam jaringanPerluasan sepanjang bidang fasial

Page 7: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Jenis-JenisAbses submukosa (Abses Palatal, Abses

Bukal, Abses Vestibular)Abses SubkutanAbses DentoalveolarAbses AlveolarAbses PeriodontalAbses Spasium CaninusAbses Spasium Infratemporal

Page 8: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Abses BukalSpasium bukal dibatasi oleh kulit superfisial

wajah pada bagian latelaral dan m.buccinator pada bagian medial

Akibat perluasan infeksi gigi pada maksila dan mandibula, infeksi yang merusak tulang di atas perlekatan m.buccinator.

Gejala: pembengkakan di sudut zigomaticus dan sekitar bagian bawah dari mandibula menonjol ke rongga mulut

Page 9: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Abses spasium CaninusMerupakan ruangan tipis yang potensial

antara m.levator anguli oris dan m.levator labii superior.

Infeksi gigi kaninus atas menyebabkan terlibatnya spasium kaninus

Gejala: kulit dapat memperlihatkan daerah kemerahan dan edema lipatan nasolabial menghilang

Nyeri tekan dapat dirasakan di sekitar kaninus.

Page 10: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Abses Spasium InfratemporalTerletak di posterior maksilaBiasanya disebabkan oleh trauma terhadap

gigi posterior maksila dan biasanya terdapat penonjolan jaringan tepat di atas dan di bawah arcus zygomaticus

Page 11: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Gejala dan TandaGejala utama: nyeri pada gigi yang terinfeksi,

yang dapat berdenyut dan keras.Pada umumnya nyeri dengan tiba-tiba, dan

secara berangsur-angsur bertambah buruk dalam beberapa jam dan beberapa hari.

Dapat juga ditemukan nyeri menjalar sampai ke telinga, turun ke rahang dan leher pada sisi gigi yang sakit.

Page 12: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Gejala Pada Stadium Pembentukan Abses Stadium subperiosteal dan periosteal

Pembengkakan belum terlihat jelas Warna mukosa masih normal Perkusi gigi yang terlibat terasa sangat

sakit

Page 13: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Stadium serosa Abses sudah menembus periosteum dan

masuk ke dalam tunika serosa tulang dan pembengkakan sudah ada

Mukosa mengalami hiperemi dan merah Rasa sakit yang mendalam Palpasi sakit dan konsistensi keras, belum

ada fluktuasi

Page 14: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Stadium submukous Pembengkakan jelas tampak Rasa sakit mulai berkurang Mukosa merah dan kadang-kadang

terlihat pucat Perkusi pada gigi yang terlibat terasa sakit Palpasi sedikit sakit dan konsistensi lunak,

sudah ada fluktuasi

Page 15: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Stadium subkutan Pembengkakan sudah sampai ke bawah

kulit Warna kulit di tepi pembengkakan merah

tetapi tengahnya pucat Konsistensi sangat lunak Berkilat dan berfluktuasi tidak nyata

Page 16: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Pemeriksaan PenunjangLab: terlihat adanya lekositosisRontgen: radiolusen pada regio apikal gigi,

berbatas difus, pola penyebarannya sesuai resistensi jaringan/kepadatan tulang yang terendah, biasanya mendekati korteks tulang dan menghindari perlekatan otot, karena otot dapat menghambat kekuatan pus

Page 17: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

TatalaksanaOperatif Insisi DrainaseMembersihkan material toksik purulen tubuhMengurangi tekanan udara jaringanMemperbaiki perfusi darah yang

mengandung antibiotikMeningkatkan oksigenasi daerah infeksi

Page 18: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Tahapan: Aplikasi larutan antiseptik sebelum insisi Anestesi infiltrasi Insisi dilakukan pada bagian superfisial

pada titik terendah akumulasi, dilakukan pada daerah yang baik secara estetik, jika memungkinkan dilakukan secara intraoral.

Page 19: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Drainase abses diawali dengan hemostat dimasukkan ke dalam rongga abses dengan ujung tertutup, lakukan eksplorasi kemudian dikeluarkan dengan ujung terbuka. Bersamaan dengan eksplorasi, dilakukan pijatan lunak untuk mempermudah pengeluaran pus.

Penempatan drain karet di dalam rongga abses dan distabilisasi dengan jahitan pada salah satu tepi insisi untuk menjaga insisi menutup dan drainase

Pencabutan gigi penyebab secepatnya.

Page 20: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK
Page 21: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Abses fosa caninaInsisi dilakukan intraoral pada lipatan

mukobukal, diseksi, kemudian dilakukan pemasangan drain intraoral

Abses bukalisInsisi intraoral untuk menghindari n.facialis,

estetika.

Page 22: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

MedikamentosaAntibiotik tergantung hasil kultur dan tes

sensitivitasPenisilinMetronidazoleKlindamisinSefalosporin

Page 23: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Indikasi pemberian antibiotik Selulitis akut yang berasal dari gigi Perikoronitis akut dengan penigkatan

suhu dan trismuspembedahan oral pada host yang y

Infeksi ruang fasia yang dalam Fraktur terbuka Laserasi orofasial yang luas, dalam dan

lama Infeksi gigi atau pembedahan oral pada

host yang compromised

Page 24: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Komplikasi Kehilangan gigiPenyebaran infeksi jaringan lunakPenyebaran infeksi tulangPenyebaran infeksi pada tubuh yang lain

abses serebral, endokarditis, pneumonia dll

Page 25: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

Sinusitis maksilaRhinogen Infeksi sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan

infeksi hidungrhinitis akut dan infeksi, rhinitis alergi, rhinitis

vasomotor, polip nasi, deviasi septum nasi dan hipertrofi konka menghambat aliran keluar cairan hidung tekanan negatif di dalam rongga sinus transudasi dengan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah, dinding-dinding sel dan proliferasi sel-sel kelenjar submukosa berlangsung terus hipoksia dan retensi lendir infeksi bakteri anaerob sinusitis akut memerlukan terapi antibiotik.

Page 26: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

odontogen Merupakan penyebab penting sinusitis kronikPenyebab tersering adalah premolar 2 dan

molar 3 (P2-M3)Infeksi gigi maxila seperti infeksi apikal akar

gigi atau inflamasi jaringan periodontal mudah menyebar secara langsung ke sinus, melalui pembuluh darah dan limfe.

Page 27: ABSES MAKSILA ODONTOGENIK

TERIMA KASIH