Perawatan Klien Dengan Monitoring TIK

download Perawatan Klien Dengan Monitoring TIK

of 3

description

paper

Transcript of Perawatan Klien Dengan Monitoring TIK

  • 5/28/2018 Perawatan Klien Dengan Monitoring TIK

    1/3

    Nama : Yuliza Utami

    NIM : 131211123067

    Perawatan Klien dengan Monitoring TIK

    Pemantauan TIK memberikan informasi yang membantu intervensi untuk mencegah iskemia

    serebral sekunder dan gangguan batang otak. Indikasi pemantauan, metode pemantauan, danpertimbangan etis untuk asuhan pasien dan praktik keperawatan harus dipertimbangkan bagi

    setiap pasien agar pemantauan TIK dapat dilakukan dengan aman, efektif, dan hemat biaya.

    Pemantauan TIK membantu meningkatkan hasil akhir pasien dengan memberikan informasi

    mengenai kecendrungan herniasi serebral dan membantu perhitungan CPP. Hal itu juga

    memandu penggunaan terapi yang kemungkinan membahayakan, seperti hiperventilasi,

    manitol, dan barbiturat.

    Berbagai alat, seperti kateter intraventrikel, alat serat-optik, dan monitor epidural, digunakan

    untuk memantau TIK. Alat pemantau TIK pilihan harus mempunyai kemampuan tekanan

    dalam rentang 0-100 mm Hg, keakuratan TIK dalam rentang 0-20 mm Hg 2 mm Hg, dan

    kesalahan maksimum 10% dalam rentang 20-100 mm Hg TIK. Tipe monitor yang digunakanbergantung pada beberapa faktor klinis, tipe proses neurologis, dan gejala pasien yang

    tampak. Sistem pemantauan tekanan intrakranial terdiri dari intraventrikel, subaraknoid,

    subdural, parenkim, dan epidural. Terdapat berbagai keuntungan dan kerugian dari masing-

    masing alat, oleh karena itu, kewaspadaan terhadap kemungkinan komplikasi sangat penting

    pada penatalaksanaan pasien yang menjalani pemantauan semacam itu di samping tempat

    tidur.

    Kateter intraventrikel (IVC) tetap menjadi alat pemantau TIK yang paling banyak digunakan.

    Kateter tersebut adalah sebuah instrumen tubular yang dipasang di dalam ruang ventrikel

    yang berisi cairan. CSS disintesis dalam ruang ini dan mengalir keluar untuk bersirkulasi diseluruh permukaan otak. IVC dapat dimasukkan di bawah kondisi steril di samping tempat

    tidur di unit perawatan intensif (ICU) atau di ruang operasi selama pembedahan. Alat ini

    dianggap alat yang paling akurat, hemat-biaya, dan andal untuk mengukur TIK. IVC juga

    mempunyai ciri khas karena memungkinkan pemantauan dan terapi TIK secara simultan

    dengan mendrainase CSS secara intermiten.

    Untuk memastikan pengukuran yang akurat dan mengurangi morbiditas, sangat perlu untuk

    mewaspadai masalah yang terkait dengan sistem pemantauan TIK yang dapat menyebabkan

    kesalahan pengukuran TIK dan komplikasi. Saat monitor menunjukkan adanya perubahan

    TIK, perawat pertama kali harus menentukan apakah pengukuran akurat. Jika pengukuran

    akurat, kemudian dilakukan upaya untuk menentukan penyebab perubahan tekanan.

    Tabel 1.1 Panduan untuk mengatasi masalah pada jalur pemantauan TIK

    Masalah Penyebab Pertimbangan dan Intervensi Keperawatan

    Tidak ada bentukgelombang TIK

    Udara di antara diafragma transduser dansumber tekanan

    Sumbatan di alat pengukur intrakranial olehdarah atau debris

    Transduser tidak tersambung dengan benar

    Kateter serat optik melengkung, rusakPengesetan tekanan yang tidak benar atau

    pasien mempunyai gelombang plateauMatinya sumber tenaga untuk rekaman

    Buang gelembung udara dengan salin steril.

    Bilas kateter intrakranial atau sekrup sesuai arahandokter: 0,25 ml salin sering kali digunakan.

    Periksa sambungan dan pastikan konektor yang

    sesuai untuk amplifier digunakan.

    Ganti kateter serat optik.Sesuaikan pengesetan untuk rentang tekanan yang

    lebih tinggi.Nyalakan sumber tenaga untuk rekaman.

    Hasil tekanan- Transduser terlalu rendah Letakkanport ventilasi transduser setinggi foramen

  • 5/28/2018 Perawatan Klien Dengan Monitoring TIK

    2/3

    Nama : Yuliza Utami

    NIM : 131211123067

    tinggi palsu

    Transduser tidak diseimbangkan denganbenar

    Sistem pemantauan tidak dikalibrasi dengan

    benar

    Udara dalam sistem: udara dapatmemperkecil atau memperkuat sinyaltekanan

    Monro. Untuk setiap 2,54 cm transduser beradadi bawah sumber tekanan, terdapat kesalahan

    sekitar 2 mm Hg.

    Transduser diposisikan dengan benar,diseimbangkan kembali.

    Transduser harus diseimbangkan setiap 2 sampai 4

    jam dan sebelum mulai melakukan terapi

    berdasarkan pada perubahan tekanan.Ulangi prosedur kalibrasi.

    Buang udara dari jalur pemantauan.

    Hasil tekanan-

    tinggi

    Jalan napas tidak paten: peningkatan

    tekanan intratoraksik dapatmeningkatkan PaCO2

    Pengesetan ventilator tidak benar

    Tekanan ekspirasi-akhir positif (positive

    end-expiratory pressure, PEEP)

    Postur

    Kepala dan leher

    Tungkai

    Aktifitas otot yang berlebihan selamapostur deserebrasi pada pasien dengan

    cedera batang otak atas dapatmeningkatkan TIK.

    HipertermiaAktifitas otot yang berlebihanPeningkatan kerentanan terhadapa infeksiKetidakseimbangan cairan dan elektrolit

    sekunder akibat pembatasan cairan dan

    diuretik

    Tekanan darah: respons vasopresor terjadi

    pada beberapa pasien yang mengalamipeningkatan TIK.

    Tekanan darah rendah terkait denganhipovolemia, syok, dan koma akibat

    barbiturat dapat meningkatkan iskemiaserebral.

    Lakukan pengisapan pada pasien.

    Atur posisi. Mulai fisioterapi dada.

    Periksa pengesetan ventilator.

    Lakukan pemeriksaan gas darah arteri karena

    hipoksia dan hiperkarbia menyebabkanpeningkatan tekanan intrakranial.

    Kepala harus ditinggikan 15-30 derajat kecuali

    dikontraindikasikan oleh masalah lain, sepertifraktur.

    Kepala harus diatur posisinya untuk memfasilitasidrainase vena.

    Batasi fleksi lutut.

    Relaksan otot atau agens pelumpuh kadang kaladiindikasikan.

    Mulai tindakan untuk mengendalikan gerakan otot,infeksi, dan demam.

    Ambil darah untuk pemeriksaan elektrolit serum,

    osmolalitas serum.

    Perhatikan tekanan arteri pulmonariEvaluasi asupan dan haluaran dengan berat jenis.Gunakan tindakan untuk mempertahankan CPP

    yang adekuat.

    Hasil tekanan-rendah

    Gelembung udara antara transduser danCSS

    Letak transduser terlalu tinggi

    Hilangkan gelembung udara dengan salin steril.

    Letakkanport ventilasi transduser setinggi foramenMonro. Untuk setiap 2,54 cm transduser beradadi bawah sumber tekanan, terdapat kesalahan

    sekitar 2 mm Hg.

    Hasil tekanan-

    rendah palsu

    Angka nol atau kalibrasi salah

    Kolaps ventrikel di sekitar kateter

    Otorea atau rinorea

    Kebocoran cairan dari sambunganLepasnya kateter dari ventrikel ke otak

    Tersumbatnya ujung skrup subaraknoid

    oleh otak yang nekrosis

    Nolkan kembali dan kalibrasi sistem pemantauan.

    Jika ventrikulostomi sedang digunakan, mungkinterdapat tekanan positif yang tidak adekuat.

    Periksa untuk memastikan tekanan positif 15-20mm Hg.

    Alirkan CSS secara perlahan.

    Kondisi ini menyebabkan hasil tekanan-rendahpalsu sekunder akibat dekompresi.

    Dokumentasikan korelasi antara drainasi danperubahan tekanan.

    Tutup semua tempat yang bocor.Hubungi dokter berkenaan dengan pemeriksaan

    diagnostik dan intervensi yang tepat. Gunakankateter lunak yang dirancang untuk pengukuran

    intraventrikel.Pada sebagian kasus, angkat skrup.

  • 5/28/2018 Perawatan Klien Dengan Monitoring TIK

    3/3

    Nama : Yuliza Utami

    NIM : 131211123067

    Seperti pada prosedur invasif lainnya, komplikasi dapat terjadi. Pada pasien yang sakit kritis

    dan mengalami masalah neurologis, perbandingan risiko-manfaat untuk terapi apa pun harus

    dipertimbangkan sebelum mengimpementasikan terapi tersebut. Sebagai contoh, penggunaan

    IVC memiliki kemungkinan risiko kesalahan penempatan kateter, obstruksi, infeksi, danhemoragi. Karena lubang drainase yang berfungsi untuk menampung CSS yang berlebih

    sangat kecil, kateter menjadi mudah tersumbat; perawat harus memantau adanya komplikasi

    ini. Angka obstruksi yang lebih tinggi berhubungan dengan peningkatan TIK lebih dari 50

    mm Hg yang membahayakan jiwa. Dilaporkan terjadinya penurunan infeksi akibat kateter

    karena adanya perubahan teknik pemasangan saat ini, profilaksis antibiotik, dan perbaikan

    metode pengambilan sampel CSS. Hemoragi yang dikaitkan dengan pemasangan IVC tidak

    banyak dibahas dalam literatur, mendorong laporan risiko pembentukan hematoma sebesar

    1,1%-2,8%. Angka hemoragi sangat bergantung pada pilihan alat.

    Sumber:

    Morton, Patricia Gonce, et al. 2011. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik Vol.2

    Ed.8. Jakarta: EGC