PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · 2019. 10. 16. ·...
Transcript of PERATURAN BUPATI ROKAN HULU TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) · 2019. 10. 16. ·...
-
PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 28 TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN ROKAN HULU
TAHUN 2013
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU
TAHUN 2012
-
BUPATI ROKAN HULU
PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 28 TAHUN 2012
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU
TAHUN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI ROKAN HULU,
Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan pasal 20 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan pasal 150 ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun rencana pembangunan daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun;
b. bahwa rencana pembangunan daerah, selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran dari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat;
c. Bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan serta menjadi pedoman penyusunan RAPBD;
d. bahwa untuk kelancaran penyusunan APBD, dan memenuhi maksud pada huruf a dan huruf b diatas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Rokan Hulu tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2013.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181,
-
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
10. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
-
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
-
20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013;
26. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.14-268 Tahun 2011 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Rokan Hulu Provinsi Riau;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025;
28. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016;
29. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 27 Tahun 2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu;
30. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 84 Tahun 2011 tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016.
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN ANGGARAN 2013
-
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Kabupaten adalah Kabupaten Rokan Hulu; 2. Bupati adalah Bupati Rokan Hulu; 3. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Rokan Hulu; 4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disingkat BAPPEDA
adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu; 5. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia; 6. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia;
7. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu;
8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Rokan Hulu, yang selanjutnya disingkat RPJPD Kabupaten Rokan Hulu adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025;
9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Rokan Hulu, yang selanjutnya di sebut RPJMD Kabupaten Rokan Hulu adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan 2016, yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional;
10. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
11. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah;
12. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun;
13. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan;
14. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi;
15. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi;
-
16. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan;
17. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
18. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program;
19. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah;
20. Pemangku Kepantingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
BAB II KEDUDUKAN
Pasal 2
RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah, yang rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan dan kewajiban daerah, rencana kerja yang terukur dan pendanaannya untuk Tahun Anggaran 2013, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
BAB III MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
(1) Penetapan RKPD dimaksudkan sebagai pedoman bagi: a. Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Kerja SJPD Tahun
2012. b. Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2010. (2) Penetapan RPD mempunyai tujuan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan
daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
BAB IV SISTEMATIKA
PASAL 4
(1) Recana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 20132 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
-
BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan RKPD, landasan hukum
penyusunan RKPD, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen RKPD dan maksud dan tujuan penyusunan RKPD.
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2011 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Menjelaskan mengenai evaluasi pencapaian kinerja indikator makro pembangunan daerah dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu dengan memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan serta isu strategis dan masalah mendesak. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012 Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Menjelaskan mengenai perencanaan program dan kegiatan, indikator kinerja, target, satuan, pagu indikatif, lokasi, SKPD penanggung jawab dan keterkaitannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan yang ditetapkan.
BAB VI PENUTUP Telah dijelaskan tahapan-tahapan sistematika penyajian rancangan awal pada bab-bab diatas, sehingga memberikan gambaran pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dalam penyusunan RKPD beserta lampiran.
(2) RKPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012 sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran dan merupakan suatu dokumen resmi sebagai suatu yang tidak dapat dipisahkan dari Peraturan Bupati ini.
-
BAB V PENUTUP PASAL 5
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Lembaran Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu.
Ditetapkan di Pasirpengaraian Pada Tanggal, 31 Mei 2012
BUPATI ROKAN HULU,
H. A C H M A D
Diundangkan di Pasir Pengaraian Pada Tanggal 31 Mei 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU,
Ir. DAMRI Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19580413 199003 1 003 BERITA DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2012 NOMOR 28
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI I
DAFTAR TABEL III
DAFTAR GAMBAR IV
DAFTAR LAMPIRAN V
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN 3
1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN 5
1.4 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD 9
1.5 MAKSUD DAN TUJUAN 10
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2011 DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
12
2.1 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 12
2.1.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 13
2.1.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 21
2.1.3 ASPEK PELAYANAN UMUM 24
2.1.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH 25
2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
RKPD TAHUN 2012 DAN REALISASI RPJMD
27
2.3 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH 42
2.3.1 PERMASALAHAN DAERAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PRIORITAS DAN SASARAN
PEMBANGUNAN DAERAH
43
2.3.2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
49
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
ii
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
58
3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH 58
3.1.1 KONDISI EKONOMI DAERAH TAHUN 2011 DAN
PERKIRAAN TAHUN 2012
59
3.1.2 TANTANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN
DAERAH TAHUN 2013 DAN TAHUN 2014
62
3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 64
3.2.1 PROYEKSI KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA
PENDANAAN
65
3.2.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 66
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
2013
73
4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN. 73
4.2 PRIORITAS PEMBANGUNAN 78
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 93
BAB VI PENUTUP 152
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 1 INDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH 52
TABEL 2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DARI
KEBIJAKAN NASIONAL/PROVINSI DAN KABUPATEN
56
TABEL 3 REALISASI DAN PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2010 S.D TAHUN 2014
65
TABEL 4 REALISASI DAN PROYEKSI BELANJA TIDAK LANGSUNG
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2010 S.D TAHUN 2014
70
TABEL 5 REALISASI DAN PROYEKSI PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2010 S.D TAHUN
2014
71
TABEL 6 HUBUNGAN VISI/MISI DAN TUJUAN/SASARAN
PEMBANGUNAN
74
TABEL 7 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH 84
TABEL 8 PENJELASAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 85
TABEL 9 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU
94
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
iv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 BAGAN HUBUNGAN ANTAR BERBAGAI DOKUMEN
PERENCANAAN
5
GAMBAR 2 BAGAN POLA PIKIR PROSES PENYUSUNAN RKPD
KABUPATEN ROKAN HULU
7
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
1
Proses perencanaan dilaksanakan dengan memasukkan prinsip pemberdayaan,
pemerataan, demokratis, desentralistik, transparansi, akuntabel, responsif, dan
partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur pemerintah, masyarakat, dan pemangku
kepentingan. Tujuan utama perencanaan pembangunan daerah adalah:
1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yang dilakukan berbagai organisasi
publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan
pelaksanaan;
2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan
perencanaan program;
3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;
4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan publik;
5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan dan
pelaksanaan, sesuai RPJMD sehingga tercapai efektivitas perencanaan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan
daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan
tahunan daerah. RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah; program prioritas
pembangunan daerah; dan rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju.
RKPD disusun oleh Bappeda, dengan tahapan sebagai berikut:
a. persiapan penyusunan RKPD;
b. penyusunan rancangan awal RKPD;
c. penyusunan rancangan RKPD;
d. pelaksanaan musrenbang RKPD;
e. perumusan rancangan akhir RKPD; dan
f. penetapan RKPD.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
2
Secara hierarki, penyusunan RKPD merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah. RKPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2013 ini
merupakan tahun kedua dari pelaksanaan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-
2016. Hal ini diserasikan dengan Rencana Kerja Pemerintah, diacu dalam penyusunan
Rencana Kerja (Renja) SKPD yang pada akhirnya menjadi pedoman dalam penyusunan
RAPBD. Karenanya sebagai dokumen perencanaan daerah, RKPD mempunyai
kedudukan yang sangat penting, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis
jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan.
Sebagai bagian dari perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem perencanaan pembangunan Nasional dan Provinsi, keterkaitan dan sinergitas
antara dokumen perencanaan daerah dengan nasional pada setiap tingkatan
perencanaan.
Melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009, ditetapkan bahwa Visi Rokan
Hulu Tahun 2025 adalah TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
KABUPATEN ROKAN HULU DILANDASI IMTAQ DAN IPTEK MELALUI
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH YANG BERTUMPU PADA AGRIBISNIS EKONOMI
KERAKYATAN DAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA yang dibagi ke
dalam 4 (empat) tahap pembangunan jangka menengah yang masing-masing
dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang berjangka
tahunan. Saat ini pelaksanaan pembangunan mengikuti arah yang digariskan dalam
RPJMD Tahun 2011-2016 yang merupakan penjabaran visi Kabupaten Rokan Hulu Tahun
2011-2016 yaitu MENJADIKAN KABUPATEN ROKAN HULU SEBAGAI KABUPATEN
YANG TERBAIK DI RPOVINSI RIAU TAHUN 2016 DALAM RANGKA MENUJU VISI
RIAU 2020.
Kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam RKPD Tahun 2013 disusun
berdasarkan arahan visioner, perubahan lingkungan strategis, serta arahan Kepala
Daerah di berbagai kesempatan. Di samping memuat prioritas pembangunan yang
digariskan dalam RPJMD Tahun 2011-2016, RKPD Tahun 2013 juga memuat beberapa
prakarsa dalam menjawab isu strategis pembangunan daerah. Di samping visi di atas,
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
3
penyusunan RKPD Tahun 2013 juga mempertimbangkan dinamika perubahan di
lingkungan strategis baik eksternal maupun internal.
Dari uraian di atas, dijelaskan bahwa keterkaitan pembangunan nasional dan
daerah terdapat pada setiap tingkatan perencanaan, baik antar Pusat dengan
pemerintah daerah Provinsi, dengan tujuan agar kegiatan pemerintah pusat di daerah
terdistribusikan secara adil dan dapat menciptakan sinergitas secara nasional.
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
4
Daerah;
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2013;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2013;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2005-2025;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
17. Peraturan Daerah Nomor 7 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016;
18. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 27 Tahun 2010 tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu;
19. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 84 Tahun 2011 tentang Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016.
Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam aspek perencanaan
tercermin dalam hubungan antar berbagai dokumen perencanaan antara pusat dan
daerah (provinsi dan kabupaten/kota) yang diatur dalam Undang-undang Republik
1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
5
Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Berikut ini hubungan dokumen perencanaan antara pusat dan daerah:
Gambar 1 Bagan Hubungan Antar Berbagai Dokumen Perencanaan
Perencanaan yang sinergis dan harmonis dalam penyusunannya dapat diperoleh
dengan proses:
a. Pendekatan teknokratik
Perencanaan dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir
ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk
hal tersebut
b. Pendekatan partisipatif
Perencanaan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders)
terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi
dan menciptakan rasa saling memiliki.
c. Pendekatan politik
Hal ini dikarenakan rakyat dipandang memilih Kepala Daerah berdasarkan
program-program pembangunan yang ditawarkan, sehingga perencanaan
pembangunan merupakan penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang
ditawakan oleh Kepala Daerah pada saat kempanye ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
RPJP NASIONAL RPJP DAERAH
RPJM NASIONAL RPJM DAERAH
RENSTRA-KL RENSTRA-SKPD
RKP DAERAH RKP NASIONAL
RENJA-RKL RENJA-SKPD
20 Tahun
5 Tahun
5 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
6
d. Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up)
Pendekatan ini dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil
proses atas-bawah dan bawah atas diselaraskan melalui musyawarah yang
dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
Desa/Kelurahan.
Dari uraian di atas, nampak sekali keterkaitan dan sinergitas pusat dan daerah
dalam aspek perencanaan yang dibungkus dalam sebuah perencanaan partisipatif yang
merupakan kombinasi antara top-down dan bottom-up planning. Dalam konteks ini,
RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan/atau Rencana Strategis (Renstra)
Pemerintah Daerah dengan mengacu pada RKPD Provinsi dan RKP Nasional. Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2013 memuat arah
kebijakan pembangunan Kabupaten Rokan Hulu yang merupakan komitmen
Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu untuk memberikan kepastian kebijakan
dalam melaksanakan pembangunan daerah yang berkesinambungan.
Sebagai pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RKPD Tahun 2013
merupakan dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Rokan Hulu untuk
periode 1 (satu) tahun yaitu Tahun 2013 yang dimulai tanggal 1 Januari 2013 dan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Selanjutnya RKPD Tahun 2013 akan menjadi
acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2013.
RKPD yang disusun dengan berlandaskan pada Rencana Kerja seluruh SKPD
tetap mengacu pada visi, misi, dan arah kebijakan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Rokan Hulu terpilih. Disamping itu penyusunan RKPD ini juga mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten, RPJP Provinsi, RPJP
Nasional, RPJM Daerah, RPJM Nasional, serta berbagai kebijakan dan prioritas program
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Tujuan merujuk pada semua dokumen
perencanaan tersebut adalah untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan
sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan yang berbeda. Hasil
akhir dari RKPD berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
7
Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Pola pikir
penyusunan RKPD dapat kita lihat pada bagan alur berikut:
Gambar 2 Bagan Pola Pikir Proses Penyusunan RKPD Kabupaten Rokan Hulu
Dalam kaitan dengan perencanaan pembangunan daerah, maka RKPD Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2013 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu khususnya dalam menjalankan agenda
pembangunan yang telah tertuang dalam RPJM Daerah Kabupaten Rokan Hulu. Setiap
tahunnya selama periode perencanaan akan dijabarkan dalam bentuk RKPD Kabupaten
Rokan Hulu, yang selanjutnya akan dijadikan acuan bagi pemerintah daerah untuk
menyusun kebijakan umum anggaran (KUA).
RKPD Tahun 2013 disusun mengacu pada Rencana Kerja SKPD tahun 2013.
Dalam menyusun RKPD 2013 dilaksanakan dengan menggunakan lima pendekatan,
yaitu politik, teknokratik, partisipatif, bottom-up, dan top-down. Hal ini dimaksudkan
untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar wilayah,
antar ruang, antar waktu, antar urusan pemerintahan maupun antara Pemerintah
Kabupaten dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
Selain itu, penyusunan RKPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2013 dilakukan
dengan melihat hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya,
Rancangan KUA disampaikan Bupati kepada DPRD untuk
dibahas
Berdasarkan KUA yang telah disepakati Pemda menyusun
Rancangan PPAS
RENSTRA SKPD
RENJA SKPD
RKPD
RANCANGAN KUA
KUA
RANCANGAN PPAS
PPAS
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
8
fenomena yang ada, isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD,
serta mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah. Selanjutnya
dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya yang terbatas, ditetapkan prioritas
pembangunan daerah yang terbagi menjadi commons goals yang memerlukan kegiatan
lintas sektor dan sinergitas yang tinggi lintas SKPD dan institusi pada tingkatan
pemerintahan dan non common goals yaitu kegiatan pendukung yang menjadi tupoksi
SKPD guna pencapaian common goals.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 20117
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu, penanggung jawab
penyusunan RKPD adalah Kepala Bappeda yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi
dengan Kepala SKPD dan melibatkan pelaku pembangunan lainnya. Sebagai dokumen
rencana pembangunan tahunan, RKPD memuat kebijakan publik dan arah kebijakan
pembangunan selama setahun, serta menciptakan kepastian kebijakan karena
merupakan komitmen Pemerintah Daerah.
Melalui peraturan dan penerapan undang-undang sebagaimana yang telah
dijelaskan di atas, diharapkan dapat menciptakan perubahan pembangunan daerah yang
lebih baik antara lain di bidang politik, ekonomi, sosial, dan pemerintahan. Disamping
memberikan harapan, secara faktual juga telah menimbulkan ekses di bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, dan stabilitas yang harus diantisipasi dengan kinerja
pemerintahan yang mempunyai rencana dan strategi terintegrasikan, dalam suatu
manajemen pemerintahan berdasarkan pada perencanaan yang komprehensif dan
mampu mengatasi permasalahan aktual masyarakat dan daerah.
Sistematika penyusunan RKPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan RKPD, landasan hukum penyusunan
RKPD, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen RKPD dan maksud dan tujuan
penyusunan RKPD.
1.4. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
9
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2011 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
Menjelaskan mengenai evaluasi pencapaian kinerja indikator makro pembangunan
daerah dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu dengan
memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan
acuan serta isu strategis dan masalah mendesak. Capaian kinerja penyelenggaraan
pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
DAERAH
Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan,
yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber
pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan
perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan
daerah.
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah
berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan
capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah
mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta
kerangka pendanaan. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta
indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD
berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya.
Maksud penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan
Hulu Tahun 2013 adalah sebagai kerangka kerja bagi Kepala Daerah dalam
melaksanakan pembangunan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan pokok
yang sedang dihadapi baik di tingkat Daerah maupun pada tingkat Nasional, khususnya:
1.5. MAKSUD DAN TUJUAN
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
10
1. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja SKPD);
2. Renja SKPD akan menjadi bahan dalam penyusunan rancangan akhir RKPD
yang dibahas dalam penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
dari tingkat Kabupaten sampai dengan Provinsi;
3. Mensinergikan program-program sektoral dan spasial dengan menguraikan
rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana
kerja serta pendanaan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun
yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Adapun tujuan penyusunan RKPD adalah sebagai berikut:
1. Melakukan sinkronisasi program, kegiatan pokok, lokasi kegiatan dan pagu
anggaran yang disusun oleh SKPD yang bersifat penting dan mendesak untuk
segera dilaksanakan, mempunyai dampak nyata, terukur dan langsung dirasakan
oleh masyarakat;
2. Memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan Pemerintah Daerah, baik melalui
kerangka regulasi (peraturan perundang-undangan) dan kerangka anggaran yang
bersumber dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta dana
perimbangan, agar terwujud penggunaan sumber daya secara lebih efisien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
3. Mewujudkan program pembangunan Kabupaten Rokan Hulu yang sejalan,
selaras, seimbang, dan berkesinambungan;
4. Memberikan arah bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah
Kabupaten Rokan Hulu dalam melakukan perencanaan serta berpartisipasi
dalam pembangunan daerah Tahun 2013;
5. Memberikan pedoman untuk dasar pengawasan dan evaluasi pada perencanaan
serta penganggaran tahun berikutnya.
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
11
Gambaran umum kondisi daerah akan menjelaskan tentang kondisi geografi dan
demografi serta indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten
Rokan Hulu. Adapun indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang
penting dianalisis meliputi 3 (tiga) aspek utama, yaitu:
1. aspek kesejahteraan masyarakat;
2. aspek pelayanan umum;
3. aspek daya saing daerah.
Analisis gambaran umum kondisi daerah memberikan pemahaman awal sejauh
mana keberhasilan pembangunan daerah yang dilakukan selama ini dan
mengidentifikasi faktor-faktor atau berbagai aspek yang nantinya perlu ditingkatkan
untuk optimalisasi pencapaian berhasilan pembangunan di Kabupaten Rokan Hulu.
Gambaran umum kondisi daerah memberikan basis atau pijakan dalam merencanakan
pembangunan, baik dari aspek geografi dan demografi, serta capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah beserta interpretasinya.
Bab II ini disusun dengan maksud menguraikan gambaran umum tentang
kondisi daerah, lengkap dengan data dan statistik tentang kondisi Kabupaten Rokan
Hulu saat ini yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah.
1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2011 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN
2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
12
a. Letak, Luas dan Batas Wilayah
Kabupaten Rokan Hulu, dengan Ibu kota Pasir pengaraian, terletak dalam wilayah
Provinsi Riau dan terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar.
Secara yuridis formal, Kabupaten Rokan Hulu terbentuk sejak diberlakukannya
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten
Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan
Kota Batam sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999.
Secara geografis, Kabupaten Rokan Hulu terletak diantara 1000 -101o 52’ Bujur Timur
dan 00 - 10 30’ Lintang Utara.
- Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Sumatra Utara.
- Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar.
- Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.
- Timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar.
Kabupaten Rokan Hulu memiliki wilayah seluas 8.521,70 km2, atau 7,90% dari luas
wilayah Provinsi Riau (107.932,71 km2). Secara administratif pemerintahan terbagi
dalam 16 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 147 Desa.
b. Kondisi Topografi
Kabupaten Rokan Hulu mempunyai keadaan topografi yang cukup bervariasi, mulai
dari dataran tinggi hingga dataran yang relatif rendah di bagian utara, dengan
ketinggian berkisar antara 100 meter hingga di atas 1.000 meter dari permukaan air
laut. Daerah dengan ketinggian antara 100 sampai 500 meter diatas permukaan laut
meliputi sekitar 80%, kawasan yang berada pada ketinggian 500 sampai 1.000 meter
meliputi 17,5% dan kawasan yang berada pada ketinggian lebih dari 1.000 meter
meliputi sekitar 2,5% dari luas keseluruhan Kabupaten Rokan Hulu.
Ketinggian wilayah di Kabupaten Rokan Hulu dapat diklasifikasikan kedalam tiga
kelas ketinggian, yaitu:
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
13
1. Ketinggian antara 100 – 500 meter diatas permukaan air laut tersebar di
Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kepenuhan,
Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan Bonai
Darussalam, Kecamatan Pagaran Tambah, Kecamatan Tandun, Kecamatan
Kabun, Kecamatan Bangun Purba, sebagian Kecamatan Rokan IV Koto dan
Kecamatan Pendalian Koto.
2. Ketinggian antara 500 – 1.000 meter diatas permukaan air laut tersebar di
bagian utara, yaitu sebagian kecil Kecamatan Pendalian Koto dan Rokan IV
Koto.
3. Ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan air laut tersebar di
sebagian kecil Kecamatan Pendalian Koto dan Rokan IV Koto.
Sebagian besar kemiringan lahan Kabupaten Rokan Hulu sekitar 0-8% mencakup
hampir seluruh wilayah kecamatan, kecuali Kecamatan Pendalian Koto dan Rokan IV
Koto. Sedangkan kemiringan lahan di Kecamatan Pendalian Koto dan Rokan IV Koto
sekitar 8-40%.
c. Kondisi Geologi
Wilayah Kabupaten Rokan Hulu ini sebagian besar termasuk ke dalam liputan Peta
Geologi Bersistem Indonesia dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Skala
1 : 250.000 Lembar Dumai dan Bagansiapiapi. Sebagian lagi terliput ke dalam
empat lembar peta geologi, yaitu Lembar Pekanbaru, Lembar Lubuksikaping,
Lembar Padang Sidempuan dan Sibolga dan Lembar Pematangsiantar.
Daerah Kabupaten Rokan Hulu berada pada cekungan Sumatera Tengah, yang
mempunyai batuan dasar berumur pra tersier. Struktur geologi yang terdapat di
daerah ini adalah berupa struktur antiklin, sinklin, dan sesar yang umumnya
berarah barat laut-tenggara, yaitu searah dengan arah umum pulau Sumatera.
d. Kondisi Klimatologi
Kabupaten Rokan Hulu pada umumnya beriklim tropis dengan temperatur
maksimum rata- rata 310C - 320C. Kabupaten Rokan Hulu memiliki 2 (dua) musim
yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Banyaknya hari hujan dalam tahun
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
14
2010, yang terbanyak adalah disekitar Kota Lama dan Tandun dan paling tinggi
curah hujannya adalah sekitar Kota Tengah.
Iklim di Kabupaten Rokan Hulu sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin.
Berdasarkan arah angin musim di wilayah Kabupaten Rokan Hulu dibagi dalam 4
periode yaitu periode januari-maret bertiup angin utara dan timur laut, hujan
turun sekali-kali dengan temperatur udara sedang, periode april-juni bertiup angin
timur laut/tenggara, hujan sedikit dengan temperatur udara agak panas (lebih
kurang 34° celcius), periode juli-september bertiup angin tenggara, hujan turun
agak banyak dengan temperatur udara sedang (lebih kurang 30° celcius), periode
oktober-desember bertiup angin barat/utara, hujan banyak turun pada bulan
september, oktober dan november, temperatur agak dingin dan lembab pada
malam hari. Curah hujan rata-rata setahun berkisar 193,2 milimeter dengan rata-
rata kelembaban udara sekitar 90,4% dan temperatur berkisar antara 25,80 celcius.
e. Penggunaan Lahan
Hampir setengah dari luas wilayah merupakan kawasan perkebunan, dengan tingkat
kesuburan yang cukup tinggi. Dari 1.128.928 ha areal Kabupaten Rokan Hulu
diantaranya 33.663 ha (2,98%) digunakan untuk perumahan, pekarangan dan lahan
sekitar, tanah sawah 3.995 ha (0,35%) dan 358.478 ha (31,75%) digunakan untuk
perkebunan dan sisanya adalah hutan, padang rumput, rawa tidak ditanami dan
lain-lain.
2. Potensi Pengembangan Wilayah
a. Kawasan Budidaya Perkebunan
Tanaman perkebunan merupakan salah satu primadona komoditi perdagangan di
Kabupaten Rokan Hulu antara lain karet, kelapa sawit, kelapa, kopi dan lain-lain.
Pada tahun 2010 luas areal tanaman perkebunan di Kabupaten Rokan Hulu seluas
266.071,51 ha. Dari luas areal tersebut seluas 56.447,20 ha (21,22%) lahan karet,
207.804,18 ha (78,10%) lahan kelapa sawit, 1.179,08 ha (0,44%) kelapa dan 628,71
ha (0,24%) lainnya. Meliputi hampir seluruh kecamatan dengan areal tanam terluas
yaitu Kecamatan Tambusai Utara dengan komoditi karet seluas 11.373 ha dan
komoditi Kelapa Sawit seluas 66.150,07 ha. Program pengembangan kawasan
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
15
perkebunan yaitu: (1) pengembangan komoditi unggulan perkebunan yang terdiri
atas kelapa sawit dan tanaman karet serta beberapa jenis tanaman tahunan lainnya
seperti kelapa, gambir, enau dan kopi; (2) Pengembangan komoditi perkebunan
pada perkebunan rakyat dan perusahaan perkebunan besar (baik
swasta/pemerintah); (3) Pengembangan sarana dan sarana pendukung kegiatan
perkebunan; (4) Pengembangan manajemen pengelolaan kegiatan perkebunan yang
telah terorganisir.
b. Kawasan Cepat Tumbuh
Meliputi Kecamatan Ujung Batu, Kecamatan Rambah (Ibukota Kabupaten),
Kecamatan Kabun dan Kecamatan Tambusai Utara. Kawasan ini berkembang pesat
karena kedudukannya pada jalur lintas antar daerah.
c. Kawasan Pusat Pemerintahan
Meliputi Kecamatan Rambah dengan ibukota Pasirpengaraian. Kawasan ini
merupakan pusat penyelenggaraan pemerintahan yang mampu menarik
perkembangan aktivitas ekonomi/bisnis.
d. Kawasan Sentra Peternakan dan Perikanan
Meliputi hampir diseluruh wilayah di Kabupaten Rokan Hulu. Kabupaten Rokan
Hulu merupakan kabupaten yang mempunyai keunggulan komoditas ternak pada
ternak sapi potong dengan nilai Location Question (LQ) sebesar 1.36. Kabupaten
Rokan Hulu mentargetkan produksi ikan 26.989 ton pada tahun 2014 untuk jenis
ikan air tawar.
Program pengembangan perikanan yaitu (1) ektensifikasi penangkapan di perairan
umum (rawa dan sungan) serta melalui budidaya keramba, kolam dan tambak; (2)
Pengembangan sentra budidaya perikanan jenis ikan mas, nila, bawal, patin, baung
dan gurami di wilayah dataran tinggi (Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan
Rambah, Kecamatan Rambah Samo, Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Tandun,
Kecamatan Kabun) dan wilayah dataran menengah (Kecamatan Rambah Hilir,
Kecamatan Ujungbatu, Kecamatan Pagaran Tapah dan Kecamatan Tambusai), ikan
jenis baung dan patin di wilayah dataran rendah (Kecamatan Bonai Darussalam,
Kecamatan Kepenuhan dan Kecamatan Kunto Darussalam); (3) Pengembangan
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
16
perikanan tangkap di perairan Danau, meliputi Danau Sipogas (Kecamatan
Rambah), Danau Ombak (Kecamatan Kunto Darussalam), Danau Baru (Kecamatan
Kepenuhan), Danau Pomutuh (Kecamatan Bonai Darussalam); (4) Pengembangan
pengelolaan Balai Benih Ikan di Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Rambah dan
di Kecamatan Kepenuhan; (5) Pengembangan sarana dan prasarana penunjang
pengelolaan kegiatan perikanan; (6) Pengembangan manajemen pengelolaan
kegiatan perikanan yang lebih terorganisir.
Program pengembangan kawasan perternakan yaitu: (1) pengembangan peternakan
potensial pada lokasi transmigrasi dan pusat-pusat permukiman serta pada areal
lahan kering pada kawasan perkebunan yang tersebar di perkotaan dan pedesaan;
(2) Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan peternakan; (3)
Pengembangan manajemen pengelolaan kegiatan peternakan yang lebih terorganisir.
Pada tahun 2010 jumlah ternak tercatat 26.057 ekor sapi, 2.498 ekor kerbau, 15.691
ekor kambing dan 1.005 ekor domba. Populasi unggas di Kabupaten Rokan Hulu
tahun 2010 terdapat 2.608 ekor ayam ras, 231.500 ekor ayam buras dan 22.797
ekor itik. Produksi perikanan di Kabupaten Rokan Hulu tahun 2010 jumlah nilai
produksi perikanan 52,38% dari perikanan air tawar 46,42% dari kolam dan 1,2%
dari keramba.
e. Kawasan Sentra Pertanian Menuju Lumbung Pangan
Meliputi Kecamatan Rambah Samo dengan ibukota Danau Sati. Kawasan ini
merupakan daerah yang memiliki potensi perluasan areal persawahan. Salah satu
upaya yang dilakukan untuk mencapai swasembada beras tahun 2013 dengan
memaksimalkan kawasan sentra produksi padi melalui pendekatan indek
pertanaman padi dari IP 100 menjadi IP 200 samapi 300 dan tidak menutup
kemungkinan menjadi IP 400.
Program pengembangan kawasan pertanian lahan basah, yaitu: (1) Penetapan
kawasan pertanian lahan basah sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan
yang perlu dilindungi dari alih fungsi lahan; (2) Peningkatan produktivitas lahan
padi sawah yang ada di Kabupaten Rokan Hulu; (3) Pengembangan sarana dan
prasarana pendukung kegiatan pertanian lahan basah; (4) Pengembangan
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
17
manajemen pengelolaan kegiatan pertanian lahan basah yang lebih terorganisir; (5)
Pengembangan dan perluasan pertanian lahan kering dan hortikultura; (6)
Pengembangan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pertanian lahan kering
dan holtikultura; (7) Pengembangan manajemen pengelolaan kegiatan pertanian
lahan kering dan holtikultura yang lebih terorganisir.
Pertanian tanaman pangan meliputi padi sawah, ladang, palawija, sayur-sayuran dan
buah-buahan. Tahun 2010 luas panen padi sawah 5.414 ha dengan produksi sebesar
24.784,79 ton, sedangkan untuk padi ladang luas panen 10.386 ha dengan produksi
27.776,40 ton. Tiga kecamatan penghasil padi terbesar di Kabupaten Rokan Hulu
tahun 2010 adalah Kecamatan Rambah Samo 13.852,06 ton (3.378 ha), Kecamatan
Bangun Purba 7.417,82 ton (2.208 ha) dan Kecamatan Rambah 7.121,78 ton (1.758
ha).
f. Kawasan Sentra Pertambangan
Meliputi kawasan pertambangan mineral dan batubara serta minyak bumi. Hampir
seluruh wilayah di Kabupaten Rokan Hulu memiliki potensi pengembangan
pertambangan mineral dan batubara. Pertambangan batubara terdapat di
Kecamatan Rambah Samo dan Rokan IV Koto. Pertambangan timah terdapat di
Kecamatan Rambah, Kabun dan Rokan IV Koto. Batu gamping terdapat di
Kecamatan Rokan IV Koto. Sirtu terdapat di Kecamatan Rambah, Ujungbatu, Rokan
IV Koto, Kunto Darussalam, Kepenuhan, Rambah Hilir, Bangun Purba dan Pagaran
Tapah. Program pengembangan kawasan pertambangan yaitu: (1) Inventarisasi
daerah yang berpotensi untuk usaha pertambangan; (2) Penetapan aturan zonasi
penambangan rakyat yang diijinkan agar tidak menimbulkan dampak lingkungan;
(3) Relokasi dan lokalisasi tambang rakyat; (4) Rehabilitasi lahan pasca tambang;
(5) Pelarangan dan penghentian kegiatan penambangan yang menimbulkan
kerusakan lingkungan.
Kabupaten Rokan Hulu kaya akan bahan tambang namun saat ini yang baru
dimanfaatkan terbatas pada bahan galian C atau pasir dan tanah sebagai bahan
bangunan maupun industri batu bata. Eksplorasi minyak di Kecamatan Pendalian
IV Koto dengan tiga sumur minyak mampu menghasilkan 1500-2000 barel perhari
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
18
minyak mentah. Potensi tambang batu bara yang ada mencapai 5.241 ha yang
tersebar di dua kecamatan. Selain itu, cadangan batu kapur, timah dan granit yang
cukup besar menunggu untuk digali dan dimanfaatkan.
g. Kawasan Strategis
Kawasan strategis kabupaten adalah wilayah penataan ruangnya yang diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup kabupaten
terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Kawasan strategis kabupaten
dari sudut kepentingan ekonomi yang ada di Kabupaten Rokan Hulu yaitu kawasan
industri Ujungbatu. Kawasan strategis Kabupaten Rokan Hulu dari sudut
kepentingan sosial dan budaya terdiri dari tempat-tempat pelestarian adat istiadat
dan budaya, seperti Kawasan Istana Raja Rokan di Kecamatan Rokan IV Koto dan
Kawasan Benteng Tujuh Lapis di Kecamatan Tambusai. Kawasan strategis
kabupaten dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan ini terdiri
dari: Hutan lindung Mahato dan Kawasan konservasi Ikan Arwana.
h. Kawasan Kehutanan
Kabupaten Rokan Hulu memiliki luas (berdasarkan tata guna hutan kesepakatan)
adalah 730.579,64 ha. Dengan rincian Kawasan Suaka Alam 117,47 ha, Kawasan
Hutan Lindung Bukit Suligi 25.145,31 ha, Hutan Lindung Mahato 28.321,16 ha,
Hutan Lindung Rokan 19.809,55 ha, Hutan Produksi Terbatas 132.493,11 ha, Hutan
Produksi Tetap 36.983,77 ha, dan Hutan Produksi Konversi (Non Kehutanan:
Perkebunan, Pertanian, Pemukiman, Transmigrasi) 487.709,27 ha.
3. Wilayah Rawan Bencana
Potensi rawan bencana di Kabupaten Rokan Hulu berdasarkan karakteristik wilayah,
dapat diidentifikasi wilayah yang berpotensi rawan bencana alam, seperti banjir dan
longsor.
4. Demografi
a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data registrasi penduduk, pada pertengahan tahun 2011 jumlah
penduduk Kabupaten Rokan Hulu tercatat sebanyak 501.584 jiwa, yang terdiri dari
penduduk laki-laki 259.333 jiwa (51,70%) dan wanita 242.251 jiwa (48,30%). Bila
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
19
dibandingkan dengan akhir tahun 2009 yang berjumlah 449.454 jiwa mengalami
kenaikan sebesar 10,39%.
b. Jumlah Penduduk Miskin
Jumlah penduduk Kabupaten Rokan Hulu dari Tahun 2006 s/d Tahun 2010
mengalami peningkatan sebanyak 128.772 jiwa atau 25,67%, sedangkan jumlah
penduduk miskin tahun 2006 sebesar 82.600 jiwa menurun menjadi 62.400 jiwa
tahun 2010 atau 24.46%.
c. Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan merupakan salah satu faktor kunci sukses pembangunan suatu
daerah. Di Kabupaten Rokan Hulu, kesempatan kerja yang tersedia belum mampu
mencukupi atau menampung tenaga kerja yang ada. Berdasarkan data yang
diperoleh, jumlah pencari kerja yang mendaftar sebanyak 2.200 orang, yang terdiri
dari 932 orang laki-laki (42,36 persen) dan 1.268 orang perempuan (57,64 persen).
Jumlah pencari kerja pada tahun 2010 menurun 55,88 persen dibandingkan tahun
2009, yaitu dari 4.986 orang pada tahun 2009 menjadi 2.200 orang pada tahun
2010. Berdasarkan usia pencari kerja yang berusia 15-19 tahun sebanyak 545 orang
(53,27%), usia 20-29 tahun sebanyak 382 orang (37,34 persen), usia 30-44 tahun
sebanyak 95 orang (9,29 persen), dan usia 45-54 tahun sebanyak 1 orang (0,10
persen). Jika diamati menurut jenis pendidikan, jumlah pencari kerja pendidikan
S1/S2/S3 paling banyak yaitu 831 orang (38,23 persen), disusul pencari kerja
pendidikan sarjana muda sebanyak 742 orang (33,73 persen) dan SLTA sebanyak
597 orang (27,14 persen).
1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Pertumbuhan PDRB
Laju pertumbuhan ekonomi Rokan Hulu tanpa migas tahun 2010 tercatat sebesar
6,69 persen, menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebesar
6,37 persen. Pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor bangunan yang mencapai
sebesar 17,96 persen. Hal ini sangat wajar mengingat pada masa ini banyak
2.1.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
20
pembangunan yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan antara lain:
kebutuhan pemerintah untuk menyediakan fasilitas umum bagi masyarakat Rokan
Hulu seperti adanya pasar modern, kebutuhan rumah tangga untuk menbangun
tempat tinggal dan kebutuhan para pengusaha untuk membangun prasarana
bisnisnya. Pertumbuhan terbesar kedua adalah sektor pengangkutan dan
komunikasi mencapai angka 9,10 persen, disebabkan maraknya keberadaan barang
dan jasa khususnya barang-barang tahan lama (durable goods) dan tumbuhnya
swalayan-swalayan baru serta aktivitas masyarakat Rokan Hulu yang memiliki
mobilitas tinggi untuk keluar masuk wilayah Rokan Hulu juga berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan sektor ini. Pertumbuhan terbesar ketiga yaitu sektor
perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 8,27 persen, disebabkan tingginya
aktivitas perdagangan di Kabupaten Rokan Hulu. Pertumbuhan terbesar keempat
yaitu sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mencapai 8,13 persen,
yang dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas perbankan baik pemerintah maupun
swasta.
Dengan memasukkan unsur migas di dalam perekonomian Rokan Hulu
pertumbuhan ekonomi di tahun 2010 sedikit melemah atau mengalami perlambatan
pertumbuhan dibanding tahun 2009, yakni dari 5,95 persen menjadi 5,29 persen.
Ini disebabkan oleh menurunnya produksi minyak mentah Rokan Hulu secara
drastis selama periode tersebut. Namun di tahun 2008 produksi minyak sedikit
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2007. Keadaan ini selanjutnya
mempengaruhi tingkat pertumbuhan pada sektor pertambangan, yang pada tahun
2007 tumbuh hanya 0,50 persen; pada tahun 2008 tumbuh menjadi 4,08 persen.
Hal ini tidak berlangsung lama karena nilainya terus mengalami penurunan pada
tahun 2009 dan 2010.
Struktur ekonomi Rokan Hulu tanpa migas masih didominasi oleh tiga sektor yaitu
sektor pertanian di posisi pertama, sektor industri di posisi kedua dan sektor jasa-
jasa di posisi ketiga yang menggeser posisi sektor pertambangan di tahun
sebelumnya. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar 91,69 persen,
dimana peran masing-masing adalah sebesar 65,33 persen, 22,10 persen, dan 4,26
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
21
persen. Dengan memperhatikan peran yang besar dari ketiga sektor tersebut
diharapkan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah diarahkan untuk dapat
mempertahankan sekaligus mendorong berputarnya roda perekonomian dari ketiga
sektor ini.
b. PDRB dan Pendapatan Perkapita
PDRB dan pendapatan per kapita mencerminkan secara tak langsung seberapa
tinggi tingkat kemakmuran yang telah dicapai penduduk suatu Rokan Hulu yang
dapat menunjukkan adanya perubahan kemakmuran yang terjadi di Kabupaten
Rokan Hulu, sehingga dapat diinterpretasikan apakah perubahannya menunjukkan
ke arah yang semakin membaik atau sebaliknya.
PDRB per kapita tanpa migas atas dasar harga berlaku selama kurun waktu 2007-
2010 mengalami peningkatan yang cukup nyata yaitu dari 18,28 juta rupiah di
tahun 2007 naik menjadi 20,53 juta rupiah di tahun 2008 kemudian meningkat lagi
menjadi 22,11 juta rupiah pada tahun 2009, dan menjadi 23,92 juta di tahun 2010
ini. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh perkembangan dari kemajuan subsektor
perkebunan dan subsektor industri pengolahan.
Pada periode yang sama, secara riil melalui PDRB per kapita atas dasar harga
konstan 2000, menunjukan arah yang juga meningkat dari 5,28 juta rupiah di
tahun 2009 naik menjadi 5,40 juta rupiah di tahun 2010. Ini berarti ada
peningkatan daya beli secara riil penduduk Rokan Hulu selama periode tersebut.
Seiring dengan perkembangan PDRB per kapita maka pendapatan per kapita Rokan
Hulu atas dasar harga berlaku selama periode 2007-2010 juga mengalami kenaikan,
dari 16,71 juta rupiah di tahun 2007 menjadi 21,87 juta rupiah pada tahun 2010,
begitu juga atas dasar harga konstan mengalami kenaikan dari 4,74 juta pada tahun
2007 meningkat menjadi 4,93 juta pada tahun 2010.
PDRB maupun pendapatan per kapita dengan migas atas dasar harga berlaku
menunjukkan kecenderungan yang meningkat selama periode 2007-2010. Secara riil
(atas dasar harga konstan) juga mengalami kenaikan dari 5,59 juta pada tahun
2007 menjadi 5,70 juta pada tahun 2010. Nilai pada tahun 2009 pun mengalami
kenaikan dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu dari 5,66 juta menjadi 5,68 juta.
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
22
2. Fokus Kesejahteraan Sosial
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap indikator angka
melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka
pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup
bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan
rasio penduduk yang bekerja.
a. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf di Kabupaten Rokan Hulu adalah 98,75 persen yang merupakan
perbandingan antara jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bias membaca dan
menulis sebesar 195.187 jiwa dibandingkan dengan jumlah penduduk usia diatas 15
tahun keatas sebesar 298.912 jiwa.
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Pada tahun 2011 angka rata-rata lama sekolah SD/MI sebanyak 73.920 orang yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 35.968 orang (48,66%) dan perempuan sebanyak
37.952 orang (51,34%), sedangkan SMP/MTs sebanyak 17.239 orang yang terdiri
dari laki-laki sebanyak 8.486 orang (49,23%) dan perempuan sebanyak 8.753 orang
(50,77%).
3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Analisis kinerja atas seni budaya dan olahraga dilakukan terhadap indikator-
indikator jumlah grup kesenian, jumlah klub olahraga dan jumlah gedung olahraga.
Pada tahun 2011 jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk sebanyak 330
kelompok dan jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk sebanyak 3 unit.
1. Fokus Layanan Urusan Wajib
a. Angka Partisipasi Sekolah
Pada tahun 2011 angka partisipasi sekolah (APS) jenjang pendidikan SD/MI
adalah dan SMP/MTs masing-masing adalah 0,99 persen dan o,84 persen.
2.1.3. ASPEK PELAYANAN UMUM
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
23
b. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Hasil analisis rasio ketersedian sekolah/penduduk usia sekolah se Kabupaten
Rokan Hulu tahun 2011 jenjang pendidikan SD/MI adalah dan SMP/MTs masing-
masing adalah 0.021 persen dan 0.028 persen.
c. Rasio Guru/Murid
Hasil analisis rasio jumlah guru/murid se Kabupaten Rokan Hulu tahun 2011
jenjang pendidikan SD/MI adalah dan SMP/MTs masing-masing adalah 0.061
persen dan 0.081 persen.
2. Fokus Layanan Urusan Pilihan
a. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja
Hasil analisis rasio daya serap tenaga kerja sebesar 0,15 persen yang diperoleh
dengan membandingkan jumlah tenaga kerja yang berkerja pada perusahaan
PMA/PMDN sebanyak 55.074 orang dan jumlah PMA/PMDN yang tersedia
sebanyak 85 buah.
b. Investasi
Hasil analisis nilai PMA/PMDN di Kabupaten Rokan Hulu menyerap tenaga kerja
sebanyak 2.236 orang dengan nilai investasi 41.290.652 rupiah dan nilai
produksi sebesar 59.175 .761 rupiah.
1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
Rasio angka konsumsi rumah tangga perkapita tahun 2010 pada harga konstan
sebesar 3,97 persen dan pada harga berlaku sebesar 17.62 persen.
b. Nilai Tukar Petani
Rasio indeks harga yang diterima petani (It) tahun 2011 sebesar 130,16, indeks
harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 124,06 dan nilai tukar petani sebesar
104,92.
2.1.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
24
2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
a. Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
RTRW Kabupaten Rokan Hulu yang pernah berlaku sebelumnya telah disahkan
pada tahun 2003 melalui peraturan daerah (Perda Nomor 9 Tahun 2003
tentang RTRW Kabupaten Rokan Hulu), yang menghasilkan produk RTRW
Kabupaten Rokan Hulu dengan rentang tahun rencana 2003-2013. Tinjauan
terhadap RTRW Kabupaten Rokan Hulu periode 2003-2013, dapat dilihat
berdasarkan tinjauan faktor eksternal dan tinjauan faktor internal.
Dalam dokumen RTRW Kabupaten Rokan Hulu yang telah disusun sebelumnya,
terdapat uraian pokok-pokok pengembangan Kabupaten Rokan Hulu yang perlu
diperhatikan sebagai masukan penting dalam merumuskan perencanaan tata
ruang selama 20 tahun ke depan. Pokok-pokok penting pengembangan
Kabupaten Rokan Hulu terkait dengan pengaruh kondisi di luar (peluang dan
tantangan) maupun akibat kondisi yang dimiliki oleh Kabupaten Rokan Hulu
sendiri (potensi dan masalah). Pokok-pokok penting pengembangan tersebut,
diantaranya:
1. Kondisi fisik terbatas untuk pengembangan terbangun akibat rawan
bencana;
2. Kondisi topografi dan keberadaan kawasan limitasi (hutan lindung dan
Taman Nasional);
3. Aksesibilitas dan infrastruktur transportasi yang ada belum mampu secara
optimal membuka keterisolasian sebagian wilayah;
4. Belum berkembangnya upaya pengolahan hasil produksi pertanian di
Kabupaten Rokan Hulu;
5. Perkembangan sektor pariwisata kurang pesat walaupun sangat berpotensi;
6. Perkembangan sektor pertambangan belum dieksploitasi dengan baik;
7. Perikanan belum menjadi sub sektor potensial.
b. Luas Wilayah Produktif
Kawasan budidaya merupakan daratan yang berpotensi untuk dikembangkan
baik untuk kepentingan usaha produksi maupun pemukiman penduduk.
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
25
Kawasan budidaya dapat dibedakan menjadi kawasan budidaya pertanian dan
budidaya non pertanian. Kawasan budidaya pertanian terdiri dari kawasan
pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, peternakan dan
perikanan; sedangkan kawasan budidaya non pertanian terdiri dari kawasan
hutan produksi, pertambangan, perindustrian, pariwisata dan kawasan
permukiman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa luas kawasan budidaya
suatu wilayah adalah selisih antara luas wilayah daratan secara keseluruhan
dikurangi dengan luas wilayah kawasan lindung. Rasio luas lahan produktif
adalah 77.14 persen dimana luas wilayah produktif sebesar 657.345,90 ha dan
Luas seluruh wilayah budidaya 852.169,56.
3. Fokus Iklim Investasi
Analisis kinerja atas iklim investasi dilakukan terhadap indikator angka kriminalitas
yang terjadi sehingga bisa menjadi faktor penghambat investasi.
a. Angka Kriminalitas
Pada tahun 2011 jumlah kasus narkoba 24 kasus, jumlah kasus pembunuhan 2
kasus, kasus kejahatan seksual 9 kasus, jumlah kasus penganiayaan 71 kasus,
kasus pencurian 331 kasus, kasus penipuan 45 kasus dan jumlah kasus
pemalsuan uang 1 kasus. Total tindakan kriminal tahun 2011 sebanyak 483 kasus.
Secara keseluruhan kasus kriminalitas yang dilaporkan sebanyak 795 kasus dan
yang dapat diselesaikan sebanyak 260 kasus. Angka kriminalitas masih tinggi
sedangkan persentase penyelesaian masih rendah yaitu 67,30 persen.
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus melakukan upaya pencegahan
sehingga iklim investasi di Rokan Hulu dapat terus meningkat.
Evaluasi kinerja pembangunan daerah merupakan suatu proses untuk menilai
kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Melalui evaluasi kinerja pelaksanaan
pembangunan akan dihasilkan informasi kinerja yang dapat menjadi masukan bagi
proses perencanaan dan penganggaran yang didukung oleh ketersediaan informasi dan
2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI
TAHUN 2012 DAN REALISASI RPJMD
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
26
data yang lebih akurat. Dengan demikian, program pembangunan menjadi lebih efisien,
efektif, disertai dengan akuntabilitas pelaksanaannya yang jelas. Keberhasilan
pencapaian sasaran pada semua tingkat pelaksana pembangunan akan dapat diukur
dengan menggunakan indikator kinerja yang telah didefinisikan secara tepat
sebelumnya.
Untuk menjaga kesinambungan pembangunan, RKPD Tahun 2013 disusun
dengan mencermati keberhasilan pembangunan yang diperoleh dalam tahun 2011 dan
perkiraan pencapaian hasil pembangunan pada tahun 2012, serta mempertimbangkan
permasalahan dan tantangan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2013. Perpaduan
berbagai faktor ini selanjutnya dituangkan menjadi Tema Pembangunan tahun 2013,
yang mewarnai rencana aksi berupa program dan kegiatan dalam RKPD tahun 2013.
Perkembangan indikator makro Kabupaten Rokan Hulu sebagai representasi
keberhasilan pembangunan di Kabupaten Rokan Hulu, menggambarkan tingkat capaian
seluruh bidang pembangunan. Pencapaian indikator tersebut tidak hanya dipengaruhi
oleh pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan daya beli masyarakat, tetapi dipengaruhi
juga oleh semua bidang pembangunan. Disamping itu pencapaian indikator makro
bukan semata-mata intervensi dari program dan kegiatan yang dibiayai oleh
Pemerintah Daerah tetapi dipengaruhi juga oleh semua program dan kegiatan yang
dilakukan dan didanai oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Evaluasi terhadap pencapaian kinerja pembangunan daerah dilakukan dengan
menggunakan Indikator Kinerja Utama yang mencerminkan keberhasilan
penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Oleh karena itu, perkembangan
pembangunan di Kabupaten Rokan Hulu dihasilkan melalui evaluasi terhadap indikator
makro dan terhadap kinerja pembangunan Kabupaten Rokan Hulu secara umum, yang
kemudian menjadi dasar dalam menentukan isu-isu strategis yang akan menjadi
rujukan utama dalam menentukan Prioritas Pembangunan Kabupaten Rokan Hulu.
Penyelenggaraan urusan desentralisasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari 25 urusan wajib dan 8 urusan pilihan.
Berikut akan disajikan penyelenggaraan urusan desentralisasi di Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2011. Secara detail penyelenggaraan urusan desentralisasi adalah sebagai berikut:
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
27
a. Urusan Wajib
1. Pendidikan
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 112,00% 113,50% 101,32% SMP/MTS 99,50% 102,49% 102,92% SMA/SMK/MA 93,40% 94,29% 100,94% 2 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 98,70% 99,21% 100,51% SMP/MTS 96,55% 98,66% 121,4% SMA/SMK/MA 87,80% 88,90% 101,24% 3 Angka Melek Huruf Jumlah penduduk usia di atas 15 tahun
yang bisa membaca dan menulis 283.221 295.187 4.05%
Jumlah penduduk usia di atas 15 tahun ke atas
288.079 298.912 3.62%
4 Rata - rata nilai kelulusan ujian nasional SD/MI 99,95% 100,00% 100,05% SMP/MTS 96,42% 99,97% 103.55% SMA/SMK/MA 97,79% 100,00% 102.21%
Dalam pelaksanaan Urusan Pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga alokasi anggaran adalah sebesar
Rp.83,494,290,640.00 telah terealisasi sebesar Rp.80,877,640,800.00 dengan
persentase 96.87%.
2. Kesehatan
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase balita dengan gizi buruk dan gizi kurang
1,66% < 2 % 100,00%
2 Angka kematian bayi dan balita 9,2/1000KH 7,5/1000KH Turun 18,48%
3 Jumlah desa/kelurahan yang telah mencapai Universal Child Immunisation (UCI)
79,70% 88,00% 9,43%
4 Persentase ibu bersalin yang di tolong oleh tenaga kesehatan terlatih
92,50% 99,80% 7,31%
5 Angka kematian ibu melahirkan 78/100.000 KH 62,9/100.000KH Turun 19,36%
6 Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
32,50% 30,00% 7,69%
7 Rata-rata kunjungan poliklinik per hari (rawat jalan)
2838 orang 8487 orang Kepercayaan masyarakat
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
28
berobat naik
66,56%
Dalam pelaksanaan Urusan Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
dan Rumah Sakit Umum Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.55,147,789,771.00 telah terealisasi sebesar Rp.49,248,789,837.00 dengan persentase
86.91%.
3. Pekerjaan Umum
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Peningkatan jalan (pengaspalan dan pengkrikilan)
41,34 km 10,83 km 26,20%
2 Panjang jalan yang terpelihara 594,53 km 481,7 km 81,02% 3 Jumlah jembatan yang terbangun 6 unit 6 unit 100,00% 4 Turap/bronjong/talud yang terbangun 805 m 55 m 6,83% 5 Jumlah irigasi dan pengairan yang
dikelola 3.595 m 6.055 m 59,37%
6 Bangunan pengendali banjir yang dibangun
2.290 m - 0,00%
7 Persentase gedung kantor aparatur pemerintah yang sesuai pemanfaatannya
13 unit 24 unit 45,83%
8 Jumlah jalan lingkungan dalam kondisi baik
1.934 m 7.424 m 73,95%
9 Jumlah pembangunan gedung sosial kemasyarakatan
10 unit 16 unit 37,50%
Dalam pelaksanaan Urusan Pekerjaan Umum yang dilaksanakan Dinas Bina
Marga, Pengairan dan Pertambangan dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp.131,575,818,701.00 telah terealisasi sebesar
Rp.117,793,805,752.00 dengan persentase 85.37%.
4. Perumahan
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Jumlah penataan areal pemakaman 2 kecamatan 2 kecamatan 100% 2 Jumlah rumah layak huni yang dibangun 265 unit 20 unit 7,55% 3 Jumlah sarana dan prasarana evakuasi
penduduk dari ancaman/korban bencana alam
3 unit 4 unit 125,00%
Dalam pelaksanaan Urusan Perumahan yang dilaksanakan oleh Dinas Tata
Ruang dan Cipta Karya, Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
29
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1,778,819,358.00 telah terealisasi sebesar
Rp.1,681,700,122.00 dengan persentase 100%.
5. Penataan Ruang
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Jumlah bangunan yang memiliki IMB 175 unit 125 unit 71,43%
Dalam pelaksanaan Urusan Penataan Ruang yang dilaksanakan oleh
Bappelitbang dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.1,556,538,000.00 telah terealisasi sebesar Rp.1,543,273,500.00 dengan
persentase 83.43%.
6. Perencanaan Pembangunan
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Jumlah dokumen perencanaan yang diterbitkan tepat waktu dalam setahun
7 dokumen 7 dokumen 100,00%
2 Persentase Renstra SKPD yang selaras dengan RPJMD
100,00% 100,00% 100,00%
Dalam pelaksanaan Urusan Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.6,397,137,286.00 telah terealisasi sebesar Rp.5,038,451,263.00
dengan persentase 72.61%.
7. Perhubungan
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase kendaraan di uji dibanding total kendaraan yang wajib di uji
73.00% 76.64% 104,75%
2 Persentase izin angkutan di banding total jumlah kendaraan angkutan
50.99% 60.35% 115,51%
3 Persentase jumlah penurunan pelanggaran angkutan barang dan penumpang
3.50% 2.40% 68,57%
4 Persentase sarana penunjuk, pengarah dan pengendali lalu lintas jalan
57.70% 100.00% 142,30%
5 Persentase fasilitas fisik sisi darat dan sisi udara Bandara Pasir Pengaraian
2 unit 2 unit 100,00%
6 Persentase terminal yang sesuai standar pelayananan
66.67% 66.67% 100,00%
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
30
Dalam pelaksanaan Urusan Perhubungan yang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.15,830,915,640.00 telah terealisasi
sebesar Rp.14,643,463,477.00 dengan persentase 83.87%.
8. Lingkungan Hidup
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Jumlah penataan areal pemakaman 2 kecamatan 2 kecamatan 100,00% 2 Jumlah ruang terbuka hijau (RTH) 5 lokasi 4 lokasi 80,00% 3 Angka kasus pelanggaran lingkungan
hidup 5 kasus 8 kasus 135,50%
4 Jumlah perusahaan, kelompok dan perorangan yang berpotensi menimbulkan pencemaran sungai
26 usaha 41 usaha 163,41%
5 Jumlah perusahaan,kelompok,perorangan yang aktif dalam lingkungan hidup
1 MPA 1 MPA 100,00%
6 Jumlah tenaga aparatur dalam mengantisipasi bahaya pencemaran lingkungan hidup
30 orang 35 orang 114,29%
7 Persentase sarana dan prasarana pengolaan lingkungan yang tersedia
45,00% 50,00% 110,00%
8 Persentase kegiatan pelestarian lingkungan hidup
30,00% 40,00% 125,00%
9 Frekuensi gerakan kali bersih (sungai-sungai kecil)
1 kali 1 kali 100,00%
10 Jumlah kendaraan bermotor yang lulus uji emisi per tahun
240 unit 261 unit 108,05%
Dalam pelaksanaan Urusan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh Badan
Lingkungan Hidup dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.6,924,092,882.00 telah terealisasi sebesar Rp.6,519,821,587.00 dengan
persentase 85.66%.
9. Pertanahan
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase realisasi lahan untuk kepentingan umum dan perkantoran
160 persil - -
Dalam rangka penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah dengan kegiatan berupa pembebasan lahan untuk pembangunan perkantoran
pemerintah dan kepentingan umum dialokasikan anggaran sebesar Rp.10,758,380.00
telah terealisasi sebesar Rp.9.020,654,372.00 dengan persentase 83.85%.
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
31
10. Kependudukan dan Pencatatan Sipil
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase jumlah penduduk yang memiliki Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk se Kabupaten Rokan Hulu
162,70% 106,80% 65,64%
2 Persentase jumlah penduduk pada data base server
82,44% 113,43% 27,32%
3 Persentase jumlah penduduk yang telah memiliki akte se Kabupaten Rokan Hulu
100,00% 100,00% 100,00%
4 Persentase masyarakat kawasan transmigrasi yang produktif/mandiri
85,95% 82,74% 96,27%
Dalam pelaksanaan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil yang dilaksanakan
oleh Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp.5,131,234,980.00 telah terealisasi sebesar Rp.4,647,548,000.00 dengan
persentase 90.57%.
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase peningkatan pengarustamaan gender dan perlindungan anak serta penyusunan responsif gender di Kabupaten Rokan Hulu
85,00% 80,00% 82,50%
Dalam pelaksanaan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Keluarga
Berencana mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.105,847,000.00 telah terealisasi
sebesar Rp.105,847,000.00 dengan persentase 96.05%.
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Jumlah peserta KB aktif pada pasangan usia subur
1500 orang 1500 orang 100,00%
Dalam pelaksanaan Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Keluarga Berencana
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.378,785,000.00 telah terealisasi sebesar
Rp.374,285,000.00 dengan persentase 98.81%.
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
32
13. Sosial
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase KAT yang diberdayakan 33,00% 39,53% 36,26% 2 Persentase pemberdayaan fakir miskin
dan PMKS lainnya 15,50% 17,50% 16,50%
3 Persentase pelayanan terhadap korban bencana
15,50% 17,50% 16,50%
4 Persentase pelayanan terhadap anak terlantar dan lanjut usia dari keluarga rentan dan tidak mampu melalui panti dan luar panti
15,50% 17,50% 16,50%
5 Persentase pelayanan bagi penyandang cacat dan mental
12,00% 14,00% 13,00%
6 Jumlah Kelompok ORSOS, PSM dan lembaga sosial lainnya yang telah diberdayakan
15,00% 18,00% 16,50%
Dalam rangka mendukung berbagai kegiatan tersebut diatas yang telah
dilaksanakan oleh Dinas Sosial dialokasikan anggaran sebesar Rp.3,367,631,395.00 telah
terealisasi sebesar Rp.2,503,173,904.00 dengan persentase 74.33%.
14. Ketenagakerjaan
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase pencari kerja yang terlatih 80,00% 83,00% 81,50% 2 Persentase perusahaan/pengusaha yang
mentaati peraturan 80,00% 85,00% 82,50%
3 Persentase penyelesaian dan perselisihan perburuhan/industrial
20 perusahaan 20 perusahaan 100,00%
Dalam pelaksanaan Urusan Ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh Dinas
Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.2,714,612,560.00 telah terealisasi sebesar Rp.2,605,825,336.00 dengan persentase
97.80%.
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase koperasi aktif dan berprestasi 40,05% 84,70% 47,28% 2 Perbandingan modal sendiri terhadap
modal luar 31,80% 48,83% 40,32%
3 Jumlah volume usaha (omset) Rp. 46.052.746.160
Rp. 55.208.178.816
16.58%
4 Jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp. 7.078.400.329
Rp. 8.627.962.018
17,96%
-
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013
33
Dalam pelaksanaan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.2,297,496,876.00 telah terealisasi sebesar Rp.2,161,230,722.00
dengan persentase 96.19%.
16. Penanaman Modal
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Jumlah investor yang masuk melalui promosi investasi di dalam dan luar negeri
2 investor 2 investor 100,00%
2 Nilai investasi PMA,PMDN 85 85 100,00%
Dalam pelaksanaan Urusan Penanaman Modal yang dilaksanakan Kantor
Penanaman Modal mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.1,076,115,000.00 telah
terealisasi sebesar Rp.1,030,386,884.00 dengan persentase 83.24%.
17. Kebudayaan
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Jumlah peristiwa-peristiwa budaya 31 kali 32 kali 100,00% 2 Jumlah event budaya setiap tahun 4 kali 4 kali 100,00%
Dalam rangka mendukung berbagai kegiatan tersebut diatas yang telah
dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dialokasikan anggaran sebesar
Rp.4,474,860,302.00 telah terealisasi sebesar Rp.4,123,476,250.00 dengan persentase
95.98%.
18. Kepemudaan dan Olahraga
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Jumlah perolehan medali, piagam, piala, dan penghargaan lainnya
11 15 26,77%
Dalam pelaksanaan Urusan Kepemudaan dan Olahraga yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp.1,556,870,000.00 telah terealisasi sebesar Rp.1,476,997,000.00
dengan persentase 94.87%.
19. Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
No Indikator Kinerja 2010 2011 % Capaian
1 Persentase kebakaran yang di tangani 60,00% 67,00% 6