BUPATI ROKAN HULU · 2019. 10. 16. · BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU . PERATURAN BUPATI ROKAN...

262

Transcript of BUPATI ROKAN HULU · 2019. 10. 16. · BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU . PERATURAN BUPATI ROKAN...

  • BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

    PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015

    TENTANG

    RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

    KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI ROKAN HULU,

    Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan pasal 20 ayat (2) Undang-undang

    Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan pasal 264 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun rencana pembangunan daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun;

    b. bahwa rencana kerja pembangunan daerah, selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran dari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat;

    c. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan serta menjadi pedoman penyusunan RAPBD;

    d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan c diatas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Rokan Hulu tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016.

    Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

  • Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

    2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250);

    3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

    7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penetaan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

    8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

  • Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

    9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385);

    10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 1165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

    12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

    13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

    14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelanggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

    15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

    16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

    17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah

  • Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

    18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

    19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

    21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

    22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

    23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

    24. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.14-268 Tahun 2011 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Rokan Hulu Provinsi Riau;

    25. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/1854/SJ tanggal 14 April 2015 hal Skala Prioritas Penyusunan RKPD Tahun 2016;

    26. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025;

    27. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016;

  • 28. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 27 Tahun 2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu;

    29. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 84 Tahun 2011 tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016;

    30. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 47 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Perencanaan Tahunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu;

    31. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 48 Tahun 2012 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu.

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016

    BAB I KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

    1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;

    2. Bupati adalah Bupati Rokan Hulu; 3. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Rokan Hulu; 4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disingkat

    BAPPEDA adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu;

    5. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia;

    6. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia;

    7. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu;

  • 8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Rokan Hulu, yang selanjutnya disingkat RPJPD Kabupaten Rokan Hulu adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025;

    9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Rokan Hulu, yang selanjutnya di sebut RPJMD Kabupaten Rokan Hulu adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan 2016, yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional;

    10. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

    11. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah;

    12. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun;

    13. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan;

    14. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi;

    15. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi;

    16. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan;

    17. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

    18. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program;

    19. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan;

    20. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasarn dantujuan program dan kebijakan;

    21. Hasil (outcome) adalah segala seuatu yang mencerminkan berfungsinya dari kegiatan-kegiatan dalam satu program;

    22. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah;

  • 23. Pemangku Kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.

    BAB II KEDUDUKAN

    Pasal 2

    RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah, yang rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan dan kewajiban daerah, rencana kerja yang terukur dan pendanaannya untuk Tahun 2016, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

    BAB III MAKSUD DAN TUJUAN

    Pasal 3

    (1) Penetapan RKPD dimaksudkan sebagai pedoman bagi: a. Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Kerja SKPD

    Tahun 2016. b. Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016.

    (2) Penetapan RPKD mempunyai tujuan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

    BAB IV SISTEMATIKA

    Pasal 4

    (1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

    a. BAB I : PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan RKPD,

    landasan hukum penyusunan RKPD, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen RKPD, maksud dan tujuan penyusunan RKPD.

    b. BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014

    DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    Menjelaskan mengenai evaluasi pencapaian kinerja indikator makro pembangunan daerah dan evaluasi pelaksanaan program

  • dan kegiatan RKPD tahun lalu dengan memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan serta isu strategis dan masalah mendesak. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.

    c. BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

    KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

    Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

    d. BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

    TAHUN 2016

    Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya.

    e. BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

    DAERAH

    Menjelaskan mengenai perencanaan program dan kegiatan, indikator kinerja, target, satuan, pagu indikatif, lokasi, SKPD penanggung jawab dan keterkaitannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan yang ditetapkan.

    f. BAB VI : PENUTUP

    Telah dijelaskan tahapan-tahapan sistematika penyajian

    rancangan awal pada bab-bab diatas, sehingga memberikan gambaran pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dalam penyusunan RKPD beserta lampiran.

  • (2) RKPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran dan merupakan suatu dokumen resmi sebagai suatu yang tidak dapat dipisahkan dari peraturan Bupati ini.

    BAB V KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 5

    Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu.

    Ditetapkan di Pasirpengaraian Pada Tanggal 11 Sya’ban 1436 H

    29 Mei 2015

    BUPATI ROKAN HULU,

    H. A C H M A D Diundangkan di Pasir Pengaraian Pada Tanggal 11 Sya’ban 1436 H

    29 Mei 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU, D A M R I BERITA DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2015 NOMOR : 23

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi i

    Daftar Tabel iii

    Daftar Gambar vi

    Daftar Lampiran vii

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2 Dasar Hukum 3

    1.3 Hubungan Antara RKPD dengan Dokumen Perencanaan

    Lainnya

    5

    1.4 Sistematika Dokumen RKPD 8

    1.5 Maksud Dan Tujuan 9

    BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2013 DAN

    CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    12

    2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 12

    2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi 12

    2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 21

    2.1.3 Aspek Pelayanan Umum 25

    2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah 44

    2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai

    Tahun 2014 dan Realisasi RPJMD

    47

    2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah 64

    2.3.1 Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan

    Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

    66

    2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan

    Pemerintahan Daerah

    68

    BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

    KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

    70

    i

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 70

    3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan Perkiraan

    Tahun 2015

    71

    3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun

    2016 Dan Tahun 2017

    74

    3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah 76

    3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 77

    3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah 78

    BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 85

    4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan 87

    4.2 Prioritas Pembangunan 95

    BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

    DAERAH

    115

    BAB VI PENUTUP 131

    ii

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Perkembangan PDRB Kabupaten Rokan Hulu 73

    Tabel 2 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Kabupaten Rokan Hulu Tahun

    2013 - 2017

    77

    Tabel 3 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2013 - 2017 82

    Tabel 4 Realisasi dan Proyesi Pembiayaan Daerah Tahun 2013 - 2017 83

    Tabel 5 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan 88

    Tabel 6 Prioritas Pembangunan Daerah 98

    Tabel 7 Keterkaitan Prioritas RPJMD dan Prioritas RKPD Tahun 2016 104

    Tabel 8 Penjelasan Program Pembangunan Daerah 105

    iii

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Bagan Hubungan Antar Berbagai Dokumen Perencanaan 6

    Gambar 2 Bagan Pola Pikir Proses Penyusunan RKPD Kabupaten Rokan

    Hulu

    7

    iv

  • BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

    PERATURAN BUPATI ROKAN HULU

    NOMOR 23 TAHUN 2015

    TENTANG

    RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

    TAHUN 2016

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI ROKAN HULU,

    Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan pasal 20 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan pasal 264 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun rencana pembangunan daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun;

    b. bahwa rencana kerja pembangunan daerah,selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabarandari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun,yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,prioritas pembangunan daerah, rencana kerja danpendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung olehpemerintah daerah maupun ditempuh denganmendorong partisipasi masyarakat;

    c. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensiantara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan danpengawasan yang berpedoman pada peraturanperundang-undangan serta menjadi pedomanpenyusunan RAPBD;

    d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a, huruf b dan c diatas, makaperlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Rokan Hulutentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah KabupatenRokan Hulu Tahun 2016.

  • Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

    2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4250);

    3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4421);

    5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun2004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4438);

    6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka PanjangNasional Tahun 2005-2025 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

    7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun2007 tentang Penetaan Ruang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

  • 8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5679);

    9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4385);

    10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4578);

    11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan danPengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 1165, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4593);

    12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan KinerjaInstansi Pemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2006 Nomor 25, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

    13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian danEvaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4663);

    14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3Tahun 2007 tentang laporan PenyelenggaraanPemerintah Daerah Kepada Pemerintah, laporanKeterangan Pertanggungjawaban Kepala DaerahKepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, danInformasi Laporan Penyelanggaraan PemerintahDaerah Kepada Masyarakat (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

  • 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan PemerintahAntara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, danPemerintah Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4737);

    16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4741);

    17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4815);

    18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan TugasPembantuan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4816);

    19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian danEvaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4817);

    20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang WilayahNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4725);

    21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun2015 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

    22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun2010 tentang Pelaksanaan Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah;

    23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun2014 tentang Pedoman Penyusunan Pengendalian danEvaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun2016;

  • 24. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik IndonesiaNomor 131.14-268 Tahun 2011 tentang PengesahanPemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan BupatiRokan Hulu Provinsi Riau;

    25. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan HuluTahun 2005-2025;

    26. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 7Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rokan HuluTahun 2011-2016;

    27. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 27 Tahun 2010tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama diLingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu;

    28. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 84 Tahun 2011tentang Rencana Strategis Satuan Kerja PerangkatDaerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016;

    29. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 47 Tahun 2012tentang Sistem dan Prosedur Perencanaan TahunanDaerah Kabupaten Rokan Hulu;

    30. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 48 Tahun 2012tentang Indikator Kinerja Utama PemerintahKabupaten Rokan Hulu.

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016

    BAB I KETENTUAN UMUM

    Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

    1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;

    2. Bupati adalah Bupati Rokan Hulu;

    3. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Rokan Hulu;

    4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnyadisingkat BAPPEDA adalah Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten Rokan Hulu;

  • 5. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masadepan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkansumber daya yang tersedia;

    6. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimilikiuntuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalamaspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, aksesterhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupunpeningkatan indeks pembangunan manusia;

    7. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunantahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangkukepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasiansumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraansosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktutertentu;

    8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten RokanHulu, yang selanjutnya disingkat RPJPD Kabupaten Rokan Huluadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh)tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025;

    9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Rokan Hulu,yang selanjutnya di sebut RPJMD Kabupaten Rokan Hulu adalahdokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan 2016, yangmerupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerahdengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJMNasional;

    10. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPDadalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

    11. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalahperangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan urusanpemerintahan di Daerah;

    12. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah,yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja PerangkatDaerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan KerjaPerangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun;

    13. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan padaakhir periode perencanaan;

    14. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akandilaksanakan untuk mewujudkan visi;

    15. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatifuntuk mewujudkan visi dan misi;

    16. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh PemerintahPusat/Daerah untuk mencapai tujuan;

  • 17. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebihkegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untukmencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran,atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh BadanPerencanaan Pembangunan Daerah;

    18. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuatau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukurpada suatu program;

    19. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu programatau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan;

    20. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan olehkegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasarndantujuan program dan kebijakan;

    21. Hasil (outcome) adalah segala seuatu yang mencerminkan berfungsinya dari kegiatan-kegiatan dalam satu program;

    22. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkatMusrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusunrencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah;

    23. Pemangku Kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidaklangsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan danpelaksanaan pembangunan daerah.

    BAB II KEDUDUKAN

    Pasal 2

    RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah, yang rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan dan kewajiban daerah, rencana kerja yang terukur dan pendanaannya untuk Tahun 2016, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

    BAB III MAKSUD DAN TUJUAN

    Pasal 3 (1) Penetapan RKPD dimaksudkan sebagai pedoman bagi:

    a. Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana KerjaSKPD Tahun 2016.

    b. Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun2016.

    (2) Penetapan RPKD mempunyai tujuan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

  • BAB IV SISTEMATIKA

    Pasal 4

    (1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

    a. BAB I : PENDAHULUAN

    Menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan RKPD, landasan hukum penyusunan RKPD, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen RKPD, maksud dan tujuan penyusunan RKPD.

    b. BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    Menjelaskan mengenai evaluasi pencapaian kinerja indikator makro pembangunan daerah dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu dengan memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan serta isu strategis dan masalah mendesak. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.

    c. BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DANKEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

    Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

  • d. BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAHTAHUN 2016

    Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya.

    e. BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITASDAERAH

    Menjelaskan mengenai perencanaan program dan kegiatan, indikator kinerja, target, satuan, pagu indikatif, lokasi, SKPD penanggung jawab dan keterkaitannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan yang ditetapkan.

    f. BAB VI : PENUTUP

    Telah dijelaskan tahapan-tahapan sistematika penyajian rancangan awal pada bab-bab diatas, sehingga memberikan gambaran pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dalam penyusunan RKPD beserta lampiran.

    (2) RKPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran dan merupakan suatu dokumen resmi sebagai suatu yang tidak dapat dipisahkan dari peraturan Bupati ini.

  • BAB V KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 5

    Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu.

    Ditetapkan di Pasirpengaraian Pada Tanggal 11 Sya’ban 1436 H

    29 Mei 2015

    BUPATI ROKAN HULU,

    H. A C H M A D

    Diundangkan di Pasir Pengaraian Pada Tanggal 11

    29 Sya’ban 1436 H Mei 2015

    SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU,

    D A M R I

    BERITA DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2015 NOMOR :

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan

    daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan

    daerah yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan

    daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh

    pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Hal ini

    untuk mewujudkan sinergi perencanaan pembangunan tahunan antara pusat dan daerah

    serta antardaerah dalam pencapaian tujuan nasional. Sinkronisasi kebijakan, program dan

    kegiatan pembangunan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah hal yang

    sangat penting untuk jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik,

    mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan yang dirumuskan

    dalam sembilan agenda prioritas (Nawa Cita).

    Penyusunan RKPD harus dilakukan setiap tahun agar dapat disesuaikan dengan

    perkembangan kondisi sosial ekonomi, kebiakan pemerintah dan kemampuan dana pada

    tahun perencanaan. Penyusunan RKPD dimulai dengan penyiapan rancangan awal

    melalui penjabaran RPJMD dengan memperhatikan isu-isu dan permasalahan

    mendesak yang terdapat pada tahun perencanaan. Dengan mempertimbangkan kedua

    hal tersebut dan dengan memperhatikan kondisi keuangan daerah dan ketersediaan dana

    pembangunan pada tahun perencanaan, dirumuskan prioritas-prioritas pembangunan.

    Penyusunan RKPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 dilakukan melalui 2

    (dua) tahapan kegiatan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan, yaitu:

    tahap perumusan rancangan awal RKPD yang merupakan awal dari seluruh proses

    penyusunan rancangan RKPD untuk memberikan panduan kepada seluruh SKPD

    menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan

    pembangunan daerah dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan

    pendekatan teknokratis dan partisipatif dan tahap penyajian rancangan awal RKPD.

    Proses perencanaan dilaksanakan dengan memasukkan prinsip pemberdayaan,

    pemerataan, demokratis, desentralistik, transparansi, akuntabel, responsif, dan partisipatif

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    2

    dengan melibatkan seluruh unsur pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan.

    Tujuan utama perencanaan pembangunan daerah adalah:

    1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yang dilakukan berbagai organisasi

    publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan

    pelaksanaan;

    2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan

    perencanaan program;

    3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;

    4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan publik;

    5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan dan

    pelaksanaan, sesuai RPJMD sehingga tercapai efektivitas perencanaan.

    RKPD merupakan dokumen yang memadukan perencanaan pembangunan

    jangka menengah yang kurang operasional dengan perencanaan program dan kegiatan

    yang sangat operasional sesuai dengan kemampuan anggaran tahun perencanaan. RKPD

    Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 ini merupakan tahun kelima/transisi dari

    pelaksanaan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016. Hal ini diserasikan

    dengan Rencana Kerja Pemerintah, diacu dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja)

    SKPD yang pada akhirnya menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD. Karenanya

    sebagai dokumen perencanaan daerah, RKPD mempunyai kedudukan yang sangat

    penting, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan

    perencanaan dan penganggaran tahunan.

    Dokumen RKPD secara umum mempunyai nilai sangat strategis dan penting,

    antara lain:

    1. Merupakan instrumen pelaksanaan RPJMD;

    2. Menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja SKPD, berupa program/kegiatan

    SKPD dan/atau lintas SKPD;

    3. Mewujudkan konsistensi program dan sinkronisasi pencapaian sasaran RPJMD;

    4. Menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun RAPBD;

    5. Menjadi pedoman dalam mengevaluasi rancangan peraturan daerah tentang

    APBD.

    Dalam upaya mencapai berbagai sasaran pembangunan di Kabupaten Rokan

    Hulu, maka diperlukan penyelarasan antara perencanaan pembangunan Nasional,

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    3

    Provinsi dan Kabupaten dengan baik dalam rencana pembangunan jangka menengah

    dan tahunan. Oleh sebab itu disusunlah dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah

    Tahun 2016 yang merupakan penjabaran tahun kelima pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016. RKPD

    Tahun 2016 ini memuat sasaran dan arah kebijakan daerah, capaian dan kinerja

    pembangunan serta isu strategis pembangunan di Kabupaten Rokan Hulu.

    Berbagai isu strategis seperti sumber air, ketersediaan infrastruktur jalan dan

    jembatan serta listrik, hingga sarana dan prasarana, serta kebutuhan untuk pelayanan

    dasar lain terutama pendidikan dan kesehatan di berbagai daerah masih belum tercapai

    secara maksimal. Meskipun terbatasnya anggaran yang seharusnya dijadikan sebagai

    tantangan, bukan hambatan bagi pembangunan dan pemerintah wajib memberikan hasil

    maksimal meski dengan anggaran terbatas.

    1.2. DASAR HUKUM

    Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD

    Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional;

    2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang

    Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

    3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional;

    4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah;

    5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah;

    6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

    Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

    7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang

    Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

    8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata

    Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    4

    Pembangunan Daerah;

    9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;

    10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

    Daerah;

    12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/1854/SJ Tanggal 14 April 2015

    tentang Skala Prioritas Penyusunan RKPD Tahun 2016;

    13. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2009 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Rokan

    Hulu Tahun 2005-2025;

    14. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2011 tentang

    Organisasi Perangkat Daerah;

    15. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 7 Tahun 2011 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011-2016;

    16. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 84 Tahun 2011 tentang Rencana Strategis

    Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016;

    17. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 47 Tahun 2012 tentang Sistem dan

    Prosedur Perencanaan Tahunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu;

    18. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 48 Tahun 2012 tentang Indikator Kinerja

    Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu.

    1.3. HUBUNGAN ANTARA RKPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN

    LAINNYA

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    5

    Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan,

    akuntabel, efisien dan efektif di bidang perencanaan pembangunan daerah, diperlukan

    adanya tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi perencanaan

    pembangunan daerah diperlukan suatu pedoman atau sistem dan prosedur perencanaan

    pembangunan daerah agar perencanaan tahunan daerah dapat dirumuskan secara

    transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan

    berkelanjutan. Oleh sebab itu fokus pembangunan daerah tahun 2016, diperlukan adanya

    daya dorong dalam rangka peningkatan fokus pembangunan dan dibutuhkan sinergitas

    lintas SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, baik Pemerintah Kabupaten,

    Kecamatan sampai pada Desa/Kelurahan serta sinergitas antar pelaku pembangunan

    baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 memuat

    arah kebijakan pembangunan Kabupaten Rokan Hulu yang merupakan komitmen

    Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu untuk memberikan kepastian kebijakan

    dalam melaksanakan pembangunan daerah yang berkesinambungan. Sebagai

    pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional, RKPD Tahun 2016 merupakan dokumen

    perencanaan pembangunan untuk periode 1 (satu) tahun yaitu Tahun 2016 yang dimulai

    tanggal 1 Januari 2016 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Selanjutnya RKPD

    Tahun 2016 akan menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan

    dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016.

    RKPD Tahun 2016 disusun mengacu pada Rencana Strategis SKPD yang akan

    dilaksanakan tahun 2016. Dalam menyusun RKPD 2016 dilaksanakan dengan

    menggunakan empat pendekatan, yaitu politik, teknokratik, partisipatif, bottom-up dan

    top-down. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi,

    dan sinergi baik antar wilayah, antar ruang, antar waktu, antar urusan pemerintahan

    maupun antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

    Pusat. Berikut ini hubungan dokumen perencanaan antara pusat dan daerah:

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    6

    Gambar 1 Bagan Hubungan Antar Berbagai Dokumen Perencanaan

    Perencanaan yang sinergis dan harmonis dalam penyusunannya dapat diperoleh

    dengan proses:

    1. Pendekatan teknokratik

    Perencanaan dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah

    oleh satuan kerja perangkat daerah yang berdasarkan RPJMD, Renstra SKPD dan

    data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.

    2. Pendekatan partisipatif

    Perencanaan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap

    pembangunan daerah di Kabupaten Rokan Hulu secara transparan dan akuntabel

    untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa saling memiliki sehingga tujuan

    pembangunan daerah terarah dan tepat sasaran.

    3. Pendekatan politik

    Perencanaan pembangunan merupakan penjabaran dari agenda-agenda

    pembangunan yang tertuang didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    (RPJM) Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2016 sehingga visi, misi, tujuan,

    sasaran, strategi dan kebijakan dapat diterjemahkan secara tepat dan sistematis

    kedalam program dan kegiatan pembangunan daerah tahun 2015.

    4. Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up)

    Pendekatan ini dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses

    atas-bawah dan bawah atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik

    di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

    RPJP NASIONAL RPJP DAERAH

    RPJM NASIONAL RPJM DAERAH

    RENSTRA-KL RENSTRA-SKPD

    RKP DAERAH RKP NASIONAL

    RENJA-RKL RENJA-SKPD

    20 TAHUN

    5 TAHUN

    5 TAHUN

    1 TAHUN

    1 TAHUN

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    7

    Dari uraian di atas, nampak sekali keterkaitan dan sinergitas pusat dan daerah

    dalam aspek perencanaan yang dibungkus dalam sebuah perencanaan partisipatif yang

    merupakan kombinasi antara top-down dan bottom-up planning. Dalam konteks ini,

    RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan/atau Rencana Strategis

    Pemerintah Daerah dengan mengacu pada RKPD Provinsi dan RKP Nasional. Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2015 memuat arah kebijakan

    pembangunan Kabupaten Rokan Hulu yang merupakan komitmen Pemerintah Daerah

    untuk memberikan kepastian kebijakan dalam melaksanakan pembangunan daerah yang

    berkesinambungan.

    RKPD yang disusun dengan berlandaskan pada Rencana Kerja seluruh SKPD

    tetap mengacu pada visi, misi, dan arah kebijakan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

    Kabupaten Rokan Hulu. Disamping itu penyusunan RKPD ini juga mengacu pada

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten, RPJP Provinsi, RPJP

    Nasional, RPJM Daerah, RPJM Nasional, serta berbagai kebijakan dan prioritas program

    Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Tujuan merujuk pada semua dokumen

    perencanaan tersebut adalah untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan

    sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan yang berbeda. Hasil

    akhir dari RKPD berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum

    Anggaran (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

    Gambar 2 Bagan Pola Pikir Proses Penyusunan RKPD Kabupaten Rokan Hulu

    Dalam kaitan dengan perencanaan pembangunan daerah, maka RKPD

    Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 merupakan satu bagian yang utuh dari

    manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Daerah khususnya dalam menjalankan

    agenda pembangunan yang telah tertuang dalam RPJM Daerah Kabupaten Rokan

    Hulu. Setiap tahunnya selama periode perencanaan akan dijabarkan dalam bentuk

    RKPD Kabupaten Rokan Hulu, yang selanjutnya akan dijadikan acuan bagi

    pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan umum anggaran (KUA) Tahun 2016.

    RENSTRA

    SKPD

    RENJA

    SKPD RKPD

    RANCANGAN KUA KUA

    RANCANGAN PPAS PPAS

    Rancangan KUA disampaikan Bupati kepada DPRD untuk

    dibahas

    Berdasarkan KUA yang telah disepakati Pemda menyusun

    Rancangan PPAS

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    8

    Selain itu, penyusunan RKPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 dilakukan

    dengan melihat hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya,

    fenomena yang ada, isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD,

    serta mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah. Selanjutnya dengan

    memperhatikan ketersediaan sumber daya yang terbatas, ditetapkan prioritas

    pembangunan daerah yang terbagi menjadi commons goals yang memerlukan kegiatan

    lintas sektor dan sinergitas yang tinggi lintas SKPD dan institusi pada tingkatan

    pemerintahan dan non common goals yaitu kegiatan pendukung yang menjadi tupoksi

    SKPD guna pencapaian common goals.

    1.4. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun

    2016, yang mengimplementasikan perencanaan pembangunan jangka menengah dan

    penganggaran tahunan, disusun dalam sistematika sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    1.2. Dasar Hukum

    1.3. Hubungan antara RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

    1.4. Sistematika Dokumen RKPD

    1.5. Maksud dan Tujuan

    BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN

    CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

    2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

    2.2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

    2.2.3. Aspek Pelayanan Umum

    2.2.4. Aspek Daya Saing Daerah

    2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun

    2015 dan Realisasi RPJMD

    2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

    2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    9

    sasaran pembangunan daerah

    2.3.2. Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan

    daerah

    BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

    KEUANGAN DAERAH

    3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

    3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015 dan Perkiraan Tahun 2016

    3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan

    Tahun 2017

    3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

    3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah

    3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

    BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

    4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

    4.2. Prioritas dan Pembangunan

    BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

    BAB VI PENUTUP

    1.5. MAKSUD DAN TUJUAN

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 merupakan kunci penting dalam

    menentukan kualitas seluruh proses penyusunan RKPD yang menginformasikan rancangan

    kerangka ekonomi daerah, arah kebijakan keuangan daerah, arah prioritas pembangunan

    daerah dan rencana kerja program dan kegiatan yang dilengkapi dengan rancangan pagu

    indikatif untuk setiap SKPD untuk tahun yang direncanakan sebagai acuan bagi setiap

    SKPD dalam menyiapkan rancangan Renja SKPD. RKPD berfungsi sebagai koridor

    perencanaan pembangunan indikatif untuk tahun yang direncanakan.

    Arah kebijakan keuangan daerah dalam RKPD Kabupaten Rokan Hulu memuat

    indikasi belanja bagi hasil pemerintah kabupaten kepada pemerintah desa serta indikasi

    bantuan keuangan pemerintah kabupaten kepada pemerintah desa. Di dalam

    penyusunan RKPD dilakukan review RPJMD, review usulan program dan kegiatan

    SKPD dari usulan tahun lalu dan prioritas pembangunan untuk tahun rencana, kajian

    terhadap RKP, analisis isu strategis dan prioritas pembangunan daerah untuk tahun yang

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    10

    direncanakan bersama para pemangku kepentingan yang terkait, merumuskan rancangan

    awal RKPD, dan pembahasan RKPD dengan SKPD. Penyusunan RKPD merupakan

    tanggung jawab Kepala Bappeda, untuk itu Bappeda membentuk tim penyusun RKPD

    yang bertugas melaksanakan seluruh proses penyusunan dokumen RKPD.

    Maksud penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan

    Hulu Tahun 2016 adalah sebagai kerangka kerja bagi Kepala Daerah dalam

    melaksanakan pembangunan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan pokok

    yang sedang dihadapi baik di tingkat Daerah maupun pada tingkat Nasional, khususnya:

    1. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

    Daerah (Renja SKPD);

    2. Renja SKPD akan menjadi bahan dalam penyusunan rancangan akhir RKPD

    yang dibahas dalam penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

    dari tingkat Kabupaten sampai dengan Provinsi;

    3. Mensinergikan program-program sektoral dan spasial dengan menguraikan

    rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana

    kerja serta pendanaan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang

    ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

    Adapun tujuan penyusunan RKPD adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan sinkronisasi program, kegiatan pokok, lokasi kegiatan dan pagu

    anggaran yang disusun oleh SKPD yang bersifat penting dan mendesak untuk

    segera dilaksanakan, mempunyai dampak nyata, terukur dan langsung dirasakan

    oleh masyarakat;

    2. Memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan Pemerintah Daerah, baik melalui

    kerangka regulasi (peraturan perundang-undangan) dan kerangka anggaran yang

    bersumber dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta dana

    perimbangan, agar terwujud penggunaan sumber daya secara lebih efisien, efektif,

    berkeadilan dan berkelanjutan;

    3. Mewujudkan program pembangunan Kabupaten Rokan Hulu yang sejalan,

    selaras, seimbang, dan berkesinambungan;

    4. Memberikan arah bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah

    Kabupaten Rokan Hulu dalam melakukan perencanaan serta berpartisipasi

    dalam pembangunan daerah Tahun 2015;

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    11

    5. Memberikan pedoman untuk dasar pengawasan dan evaluasi pada perencanaan

    serta penganggaran tahun-tahun berikutnya.

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    12

    BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN CAPAIAN

    KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    Gambaran umum kondisi daerah akan menjelaskan tentang kondisi geografi dan

    demografi pserta indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten

    Rokan Hulu. Adapun indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang

    penting dianalisis meliputi 4 (empat) aspek utama, yaitu aspek geografi dan demografi,

    aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.

    Analisis gambaran umum kondisi daerah memberikan pemahaman awal sejauh mana

    keberhasilan pembangunan daerah yang dilakukan selama ini dan mengidentifikasi

    faktor-faktor atau berbagai aspek yang nantinya perlu ditingkatkan untuk optimalisasi

    pencapaian berhasilan pembangunan di Kabupaten Rokan Hulu. Gambaran umum

    kondisi daerah memberikan basis atau pijakan dalam merencanakan pembangunan, baik

    dari aspek geografi dan demografi, serta capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan

    daerah beserta interpretasinya.

    Bab II ini disusun dengan maksud menguraikan gambaran umum tentang

    kondisi daerah, lengkap dengan data dan statistik tentang kondisi Kabupaten Rokan

    Hulu saat ini yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja

    penyelenggaraan pemerintah daerah.

    2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

    Kabupaten Rokan Hulu, dengan Ibu kota Pasirpengaraian, terletak dalam wilayah

    Provinsi Riau dan terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar. Secara

    juridis formal, Kabupaten Rokan Hulu terbentuk sejak diberlakukannya Undang-

    undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

    Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

    Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota

    Batam sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang

    Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga atas Undang-

    undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999.

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    13

    a. Karakteristik lokasi dan wilayah

    Luas dan Batas Wilayah Administrasi

    Kabupaten Rokan Hulu memiliki wilayah seluas 852.169,56 ha atau ± 8% dari

    luas Provinsi Riau. Secara administratif pemerintahan terbagi dalam 16

    Kecamatan, 6 Kelurahan dan 147 Desa. Di sebelah Utara berbatasan dengan

    Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Sumatra Utara, di sebelah Selatan

    berbatasan dengan Kecamatan XII Koto Kampar dan Kecamatan Bangkinang

    Barat Kabupaten Kampar, disebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera

    Barat, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bangkinang dan

    Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

    Letak dan Kondisi Geografis

    Secara geografis, Kabupaten Rokan Hulu terletak diantara 1000 -101o 52’ Bujur

    Timur dan 00 - 10 30’ Lintang Utara. Morfologi Kabupaten Rokan Hulu dapat

    dibagi menjadi dataran, perbukitan (landai, bergelombang, terjal) dan

    gunung/pegunungan. Morfologi berupa dataran mendominasi wilayah Rokan

    Hulu dengan area mencakup 77,35%, perbukitan (landai, terjal dan

    bergelombang) sebesar 22,64%, sedangkan morfologi gunung/pegunungan hanya

    mencakup area seluas 0.01% dari luas wilayah Kabupaten Rokan Hulu.

    Secara geomorfologi, di daerah ini dapat dibedakan empat satuan geomorfologi,

    yaitu satuan morfologi pedataran aluvium sungai dan pantai, perbukitan rendah,

    perbukitan bergelombang, dan perbukitan geantiklin barisan. Satuan

    geomorfologi pedataran aluvium sungai dan pantai terdiri dari daratan dan

    meander sepanjang sungai-sungai besar dan pantai yang umumnya berhutan lebat

    dan rawa-rawa, umumnya terdiri dari endapan-endapan alluvium (pasir, kerikil,

    kerakal, lanau, dan lempung). Satuan morfologi ini menutupi sebagian besar

    wilayah kedua kabupaten, terutama di bagian utara daerah. Satuan geomorfologi

    perbukitan rendah umumnya berupa perbukitan dan timbulan rendah di antara

    pedataran aluvium. Satuan geomorfologi ini menutupi sebagian kecil daerah

    terutama di bagian barat laut Kabupaten Rokan Hulu dan bagian tengah

    Kabupaten Rokan Hilir, tersusun dari endapan pasir konglomeratan.

    Satuan geomorfologi perbukitan bergelombang, menempati bagian tengah

    wilayah Kabupaten Rokan Hulu yang tersebar dari kota Dalu-dalu dan

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    14

    Pasirpengaraian di barat laut memanjang ke arah tenggara melalui kota-kota

    Ujungbatu, Tandun, dan Kabun. Satuan morfologi ini ditempati oleh endapan-

    endapan batuan sedimen berumur tersier. Satuan geomorfologi perbukitan

    geantiklin barisan berupa perbukitan dengan puncak dan lembah berelief kasar,

    menempati bagian barat daya dari wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Ditempati

    oleh satuan-satuan metasedimen dan terobosan granit yang berumur pra tersier.

    Sungai-sungai yang mengalir di daerah ini pada umumnya mempunyai pola

    aliran semi dendritik yang secara umum mempunyai arah aliran dari selatan ke

    arah utara.

    Topografi

    Kabupaten Rokan Hulu mempunyai keadaan topografi yang cukup bervariasi,

    mulai dari dataran tinggi hingga dataran yang relatif rendah di bagian utara,

    dengan ketinggian berkisar antara 100 meter hingga di atas 1.000 meter dari

    permukaan air laut. Daerah dengan ketinggian antara 100 sampai 500 meter diatas

    permukaan laut meliputi sekitar 80%, kawasan yang berada pada ketinggian 500

    sampai 1.000 meter meliputi 17,5% dan kawasan yang berada pada ketinggian

    lebih dari 1.000 meter meliputi sekitar 2,5% dari luas keseluruhan Kabupaten

    Rokan Hulu. Ketinggian wilayah di Kabupaten Rokan Hulu dapat

    diklasifikasikan kedalam tiga kelas ketinggian, yaitu:

    1. Ketinggian antara 100-500 meter diatas permukaan air laut; tersebar di

    Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kepenuhan,

    Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan Bonai

    Darussalam, Kecamatan Pagaran Tambah, Kecamatan Tandun, Kecamatan

    Kabun, Kecamatan Bangun Purba, sebagian Kecamatan Rokan IV Koto dan

    Kecamatan Pendalian IV Koto.

    2. Ketinggian antara 500-1.000 meter diatas permukaan air laut; tersebar di

    bagian utara, yaitu sebagian kecil Kecamatan Pendalian IV Koto dan Rokan

    IV Koto.

    3. Ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan air laut; tersebar di

    sebagian kecil Kecamatan Pendalian IV Koto dan Rokan IV Koto.

    Kemiringan lahan lahan Kabupaten Rokan Hulu bervariasi dari 0 hingga diatas

    40%. Kemiringan lahan antara 0-15% mendominasi seluruh wilayah kecamatan

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    15

    dengan luasan mencapai 95,77%, kemiringan lahan antara 15-40% mencapai

    4,22% sedangkan kemiringan diatas 40% hanya berada di Kecamatan Rokan IV

    Koto sebesar 0.01% dari total luas Kabupaten Rokan Hulu.

    Geologi

    Daerah Kabupaten Rokan Hulu berada pada Cekungan Sumatera Tengah, yang

    mempunyai batuan dasar berumur pra tersier. Struktur geologi yang terdapat di

    daerah ini adalah berupa struktur antiklin, sinklin, dan sesar yang umumnya

    berarah barat laut-tenggara, yaitu searah dengan arah umum pulau Sumatera.

    Hidrologi

    Di daerah Kabupaten Rokan Hulu terdapat dua buah sungai besar dan beberapa

    sungai kecil yaitu Sungai Rokan bagian Hulu mempunyai panjang ±100 km

    dengan kedalaman rata-rata 6 meter dengan lebar rata-rata 92 meter. Sedangkan

    di bagian hilir sungai ini termasuk daerah Kabupaten Rokan Hilir. Aliran sungai

    ini di bagian hulunya melalui Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Pendalian

    IV Koto, Kecamatan Tandun, Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan

    Rambah, Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kepenuhan, dan Kecamatan

    Kepenuhan Hulu. Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu

    ini sebagian masih berfungsi baik sebagai prasarana perhubungan, sumber air

    bersih budi daya ikan.

    Klimatologi

    Kabupaten Rokan Hulu pada umumnya beriklim tropis dengan temperatur

    maksimum rata-rata 31ºC – 32ºC dengan jumlah hari hujan dalam tahun 2013

    yang terbanyak adalah disekitar Ujung batu dan Rambah dan yang paling tinggi

    curah hujannya adalah sekitar Tandun. Iklim di Kabupaten Rokan Hulu sangat

    dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Berdasarkan arah angin musim di

    wilayah Kabupaten Rokan Hulu dibagi dalam 4 periode yaitu periode Januari -

    Maret: bertiup angin Utara dan Timur laut, hujan turun sekali-kali dengan

    temperatur udara sedang, periode April - Juni: bertiup angin Timur

    Laut/Tenggara, hujan sedikit dengan temperatur udara agak panas (lebih kurang

    34 C), periode Juli-September: bertiup angin tenggara, hujan turun agak banyak

    dengan temperatur udara sedang (lebih kurang 30C), periode Oktober -

    Desember: bertiup angin barat/utara, hujan banyak turun pada bulan September,

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    16

    Oktober dan November, temperatur agak dingin dan lembab pada malam hari.

    Curah hujan rata-rata setahun berkisar 193,2 milimeter dengan rata-rata

    kelembaban udara sekitar 90,4% dan temperatur berkisar antara 25,80 celcius.

    Penggunaan Lahan

    Penggunaan lahan di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari lahan hutan,

    perkebunan, permukiman, perdagangan dan jasa, pertanian dan lain-lain. Dari

    semua itu yang paling mendominasi ada peruntukan perkebunan dengan luas

    lahan 389.129 ha atau hampir 51,17% dari total luas Kabupaten Rokan Hulu.

    Selanjutnya peruntukan terbesar lainnya adalah hutan, padang rumput, rawa

    tidak ditanami seluas 248,295 ha (32,65%), bangunan, pekarangan dan lahan

    sekitarnya dengan luas sekitar 119,178 ha (15,67%), serta tanah sawah seluas 3,877

    ha (0,51%).

    b. Potensi Pengembangan Wilayah

    Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

    Kawasan peruntukan hutan produksi dimaksudkan untuk menyediakan

    komoditas hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan untuk keperluan industri. Hal

    ini juga sekaligus untuk melindungi kawasan hutan yang ditetapkan sebagai hutan

    lindung dan hutan konservasi dari kerusakan akibat pengambilan hasil hutan yang

    tidak terkendali. Dengan memperhatikan hasil dari analisis kesesuaian lahan,

    maka rencana peruntukan luas lahan untuk kawasan hutan produksi di

    Kabupaten Rokan Hulu adalah 229.749,57 ha menurut wilayah kecamatan adalah

    sebagai berikut: Kecamatan Bonai Darussalam seluas 59.202,57 ha, Kecamatan

    Rokan IV Koto seluas 47.147,02 ha, Kecamatan Tambusai Utara seluas 38.297,15

    ha, Kecamatan Kunto Darussalam seluas 18.013,55 ha, Kecamatan Rambah seluas

    15.785,64 ha, Kecamatan Rambah Samo seluas 12.848,60 ha, Kecamatan

    Tambusai seluas 11.840,97 ha, Kecamatan Kab1un seluas 7.707,32 ha, Kecamatan

    Kepenuhan seluas 4.486,44 ha, Kecamatan Pendalian IV Koto seluas 4.292,72 ha,

    Kecamatan Bangun Purba seluas 4.137,86 ha, Kecamatan Kepenuhan Hulu

    seluas 3.787, 98 ha, Kecamatan Rambah Hilir seluas 1.645,70 ha, Kecamatan

    Tandun seluas 235,62 ha, Kecamatan Ujungbatu seluas 194,68 dan Kecamatan

    Pagaran Tapah Darussalam seluas 125,76 ha.

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    17

    Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat

    Rencana sebaran kawasan hutan rakyat dapat dikembangkan di seluruh wilayah

    kecamatan dalam lingkup wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Pemanfatan lahan di

    kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan hutan rakyat yang dimungkinkan

    untuk berlokasi pada peruntukan lahan kawasan perkebunan, pertanian tanaman

    pangan dan holtikultura. Luas kawasan hutan rakyat di Kabupaten Rokan Hulu

    seluas 23.077, 68 ha dan Kecamatan Tambusai Utara merupakan kawasan hutan

    rakyat yang terluas yaitu seluas 6.162, 99 ha.

    Kawasan Peruntukan Perkebunan

    Kawasan perkebunan di Kabupaten Rokan Hulu dikembangkan berdasarkan

    fungsi kawasan dan potensi yang ada pada daerah yang memiliki prospek ekonomi

    cepat tumbuh. Rencana pengembangan kawasan perkebunan diarahkan pada

    seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu dengan luasan mencapai

    316.343,08 ha. Luasan terbesar untuk rencana pengembangan kawasan

    perkebunan terdapat di Kecamatan Kunto Darussalam seluas 49.493,10 ha,

    Kecamatan Tambusai Utara seluas 43.698,71, Kecamatan Bonai Darussalam

    seluas 33.219,26 ha, Kecamatan Tambusai seluas 30.826,46 ha, Kecamatan

    Kepenuhan seluas 29.500,45 ha, Kecamatan Kabun seluas 23.880,38 ha,

    Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam seluas 19.968,56 ha, Kecamatan Rokan IV

    Koto seluas 14.565,22 ha, Kecamatan Tandun seluas 13.849,06 ha, Kecamatan

    Kepenuhan Hulu seluas 12.154,85 ha, Kecamatan Rambah Samo seluas 11.783,56,

    Kecamatan Rambah Hilir seluas 11.256,83 ha, Kecamatan Pendalian IV Koto

    seluas 9.606, 46 ha, Kecamatan Bangun Purba seluas 7.766,54 ha, Kecamatan

    Rambah seluas 2.980,40 ha dan Kecamatan Ujungbatu seluas 1.793,23 ha.

    Kawasan Peruntukan Pertanian Pangan

    Pada dasarnya peruntukam pertanian pangan mencakup kawasan pertanian

    tanaman pangan lahan basah, pertanian pangan lahan kering (holtikultura) dan

    peternakan. Sebaran pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan di

    Kabupaten Rokan Hulu mencakup seluruh wilayah kecamatan dengan luas

    rencana mencapai 23.842,39 ha. Rencana pengembangan kawasan pertanian

    tanaman pangan yang relatif besar luasannya meliputi Kecamatan Bonai

    Darussalam seluas 5.523,04 ha, Kecamatan Tambusai Utara seluas 4.511,05 ha,

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    18

    Kecamatan Rambah Hilir seluas 2.403,17 ha dan Kecamatan Rambah Samo

    seluas 2.071,02 ha.

    Selain itu, kedepannya juga dicadangkan lahan pertanian pangan untuk menjaga

    keberlanjutan pangan di Kabupaten Rokan Hulu. Kawasan cadangan untuk lahan

    pertanian pangan berkelanjutan dengan luas kurang lebih 6.500 ha berada di

    Kecamatan Tambusai seluas 3.000 ha dan Kecamatan Bonai Darussalam seluas

    3.500 ha. Untuk pengembangan pertanian lahan kering, sebaran lahannya

    meliputi seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu, dengan luasan

    mencapai 77,735.52 ha. Kecamatan Rambah Samo dan Kecamatan Kunto

    Darussalam merupakan kecamatan dengan luasan rencana kawasan pertanian

    lahan kering terbesar, yaitu mencapai 10,645.06 ha untuk Kecamatan Kunto

    Darussalam dan 9,169.32 ha untuk Kecamatan Rambah Samo.

    Kawasan Peruntukan Peternakan

    Kawasan peruntukan peternakan di wilayah Kabupaten Rokan Hulu memiliki

    luas kurang lebih 1.899 ha tersebar di Kecamatan Tambusai dan Tambusai Utara

    dengan komoditas unggulan sapi, kerbau, kambing, ayam dan itik.

    Kawasan Peruntukan Perikanan

    Rencana pengembangan peruntukan perikanan di Kabupaten Rokan Hulu

    diarahkan pada perikanan tangkap dan budidaya. Kawasan perikanan tangkap

    berada di Kecamatan Rambah, Kecamatan Ujungbatu, Kecamatan Rokan IV

    Koto, Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan Tambusai, Kecamatan

    Kepenuhan, Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan

    Bangun Purba, Kecamatan Tandun, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam,

    Kecamatan Bonai Darussalam dan Kecamatan Kepenuhan Hulu. Sedangkan

    kawasan perikanan budidaya berada di seluruh kecamatan di Kabupaten Rokan

    Hulu.

    Kawasan Peruntukan Pertambangan

    Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Rokan Hulu,

    beberapa jenis bahan galian telah diidentifikasi yaitu antara lain granit, felspar,

    kuarsit, kaolin, bentonit, sirtu, ballclay, lempung, dan pasir kuarsa.

    Pengembangan kawasan pertambangan diarahkan untuk pengelolaan potensi

    sumber daya alam secara berimbang dan berkelanjutan dengan memprioritaskan

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    19

    aspek keseimbangan ekosistem dan pelestarian lingkungan hidup. Kawasan

    peruntukan pertambangan di Kabupaten Rokan Hulu memiliki luas kurang lebih

    411.633 ha meliputi pertambangan mineral dan batubara di Kecamatan

    Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Rambah Samo, Kecamatan Bangun

    Purba, Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan

    Tambusai Utara, Kecamatan Kabun dan Kecamatan Rambah. Kawasan

    peruntukan pertambangan migas tersebar di seluruh kecamatan.

    Kawasan Peruntukan Industri

    Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari kawasan

    industri besar, menengah dan kecil/mikro. Industri besar sebagaimana diarahkan

    berada di Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan

    Pagaran Tapah Darussalam, Kecamatan Kabun dan Kecamatan Tandun. Industri

    menengah diarahkan di Kecamatan Tambusai, Kecamatan Tambusai Utara,

    Kecamatan Kepenuhan, Kecamatan Kunto Darussalam dan Kecamatan Ujung

    Batu. Sedangkan industri kecil dan mikro diarahkan tersebar di seluruh

    Kecamatan.

    Kawasan Peruntukan Pariwisata

    Peruntukan kawasan pariwisata di wilayah Kabupaten Rokan Hulu dapat

    diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu kawasan pariwisata alam (air panas

    hapanasan, air panas suaman, air panas rokan, air terjuan aek matua, air terjun

    rura limbat, air terjun berseri, air terjun sungai tolang, air terjun rura pamontasan,

    air terjun bukik paninjauan, air terjun hujan lobek, air terjun landasan, goa mata

    dewa, goa tujuh serangkai, goa huta sikapir, goa sei nigi, goa sei puo, danau

    cipogas, danau kembang, danau kobu, danau puar, danau ombak, pantai rengas,

    rumah batu serombow, arung jeram sungai rokan kiri), kawasan pariwisata buatan

    (taman simare, arena terbang laying, pemandian bongkaran, pasar agro wisata,

    pasar wisata, komplek Islamic centre dan pamong praja, pawan resort, kampong

    seni tradisional suku sakai bonai ulak patina, desa wisata sungai bungo, taman

    bungo) dan kawasan pariwisata budaya (luhak Rokan IV Koto, komplek kerajaan

    Rantau Binuang Sakti, surau suluk Naqsambandiyah, benteng tujuh lapis, luhak

    Tambusai, luhak Rambah, jembatan batang lubuh I dan II, rumah peninggalan

    Sultan Zainal Abidin, nogori tingga, komplek kerajaan dan makam raja-raja

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    20

    Rambah, komplek surau suluk Ismailiyah, luhak Kepenuhan, luhak Kunto

    Darussalam, kawasan budaya dan sejarah Lubuk Bendaharo, rumah harangan dan

    makam Suri Andung Jati, istana kerajaan Kunto Darussalam, komplek istana dan

    Masjid Tuo Kunto bersama makam Syekh Burhanuddin dan makam keramat,

    prosesi pemandian mayat, bangunan LKA Ujungbatu, rumah berarsitektur

    tradisional, bangunan LKA Tandun, rumah sopo godang, tugu janji raja, situs

    kerajaan bukit langgak, istana kersik putih).

    Kawasan Peruntukan Pemukiman

    Pengembangan kawasan permukiman diarahkan untuk mendukung

    pengembangan pusat-pusat kegiatan dan pusat pelayanan. Secara keseluruhan

    luas lahan untuk pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Rokan

    Hulu sebesar 40.491,59 ha, yang terdiri atas kawasan permukiman perdesaan dan

    kawasan permukiman perkotaan. Rencana kawasan pemukiman tersebar

    diseluruh kecamatan adalah Kecamatan Rambah seluas 4.494,07 ha, Kecamatan

    Tambusai Utara seluas 3.742,07 ha, Kecamatan Kepenuhan seluas 3.379,91 ha,

    Kecamatan Tambusai seluas 3.163,03 ha, Kecamatan Kunto Darussalam seluas

    3.090,36 ha, Kecamatan Rambah Hilir seluas 2.844,69, Kecamatan Rambah Samo

    seluas 2.719,16 ha, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam seluas 2.489,17 ha,

    Kecamatan Rokan IV Koto seluas 2.175,55 ha, Kecamatan Kepenuhan Hulu

    seluas 2.146,51 ha, Kecamatan Tandun seluas 2.139,75 ha, Kecamatan Bangun

    Purba seluas 2.062,39 ha, Kecamatan Kabun seluas 1.944,10 ha, Kecamatan

    Ujungbatu seluas 1.893,58 ha, Kecamatan Bonai Darussalam seluas 1.434,07 ha

    dan Kecamatan Pendalian IV Koto seluas 773,18 ha.

    Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

    Kawasan perdagangan dan jasa di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari kawasan

    perdagangan dan jasa skala wilayah berada di Pasir Pengaraian, kawasan

    perdagangan dan jasa skala kabupaten berada di Kecamatan Rambah, Kecamatan

    Tambusai Utara, Kecamatan Kepenuhan, Kecamatan Ujungbatu, kawasan

    perdagangan dan jasa skala kecamatan meliputi semua kecamatan di Kabupaten

    serta kawasan perdagangan dan Jasa skala lingkungan meliputi semua desa di

    Kabupaten.

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    21

    Kawasan Peruntukan Perkantoran

    Kawasan perkantoran di Kabupaten Rokan Hulu terletak di Kecamatan Rambah,

    dimana kawasan ini difungsikan sebagai pusat perkatoran pemerintah daerah.

    Kawasan Andalan

    Kawasan andalan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu meliputi wilayah yang

    berada di sepanjang koridor Ujungbatu sampai dengan perbatasan di Kecamatan

    Tambusai Utara. Kawasan andalan ini meliputi perkebunan, pertanian,

    pertambangan, industry serta perdagangan dan jasa.

    Kawasan Peruntukan Lainnya

    Kawasan peruntukan lainnya berupa kawasan yang digunakan untuk kawasan

    bandara dan terletak di Kecamatan Rambah Samo.

    c. Wilayah Rawan Bencana

    Potensi rawan bencana di Kabupaten Rokan Hulu berdasarkan karakteristik wilayah,

    dapat diidentifikasi wilayah yang berpotensi rawan bencana alam, seperti banjir dan

    longsor. Wilayah yang termasuk dalam kawasan rawan bencana longsor adalah

    Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kecamatan Rambah,

    Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Kabun dan Kecamatan Rambah Samo.

    Sedangkan wilayah yang termasuk dalam kawasan rawan bencana banjir adalah

    Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Kepenuhan, Kecamatan Kepenuhan Hulu,

    Kecamatan Bonai Darussalam, Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan

    Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai, Kecamatan Rambah, Kecamatan Rambah

    Hilir dan Kecamatan Ujungbatu.

    2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

    a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

    - Pertumbuhan PDRB

    Tanpa Migas

    Laju pertumbuhan ekonomi Rokan Hulu tahun 2013 tercatat sebesar 7,54 persen

    dimana pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 7,48 persen. Hal ini menggambarkan

    bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013 mengalami

    kenaikan. Pertumbuhan terbesar adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa

    perusahaan sebesar 10,56 persen. Pertumbuhan pada sektor ini disumbang terbesar oleh

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    22

    sub sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang

    mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 10.32 persen dan 10,37 persen.

    Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan ini terus meningkat tajam sejak

    tahun 2011. Pada tahun 2011 pertumbuhan sektor keuangan,persewaan dan jasa

    perusahaan sebesar 11,01 persen dengan pertumbuhan pada tahu 2010 hanya 8,13 persen.

    Berikut ini diagram kenaikan ketiga sektor ini sejak tahun 2010.

    Pada tahun 2013 sektor industri pengolahan naik sebesar 10,32 persen.

    Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan tertinggi ketiga pada tahun 2013. Sejak

    tahun 2011 sektor industri pengolahan terus naik. Industri pengolahan tanpa migas yang

    terbesar ada di Kabupaten Rokan Hulu adalah industri pengolahan kelapa sawit.

    Industri pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 20 perusahaan

    yang menyebar dibeberapa kecamatan yaitu 12 kecamatan. Perusahaan industri

    pengolahan kelapa sawit terbanyak terdapat di Kecamatan Tambusai yaitu sebanyak 4

    perusahaan. Dari 20 perusahaan ini hanya 3 perusahaan yang tidak memiliki perusahaan

    perkebunan kelapa sawit sedangkan perusahaan yang lain juga memiliki perusahaan

    perkebunan.

    Sektor bangunan juga meningkat setiap tahunnya. Sektor bangunan ini bisa

    dilihat dari peningkatan pembangunan jalan, jembatan, gedung, bangunan perumahan,

    bangunan air, pembangkit listrik, bangunan jaringan komunikasi dan lai sebagainya.

    Sektor bangunan akan terus meningkat seiring dengan semakin majunya daerah dan

    semakin meningkatnya jumlah penduduk. Pada tahun 2013 ini sektor bangunan

    meningkat sebesar 8,21 persen dimana pada tahun 2012 pertumbuhan sektor bangunan

    sebesar 7,87 persen.

    Sektor pertanian setiap tahunnya mengalami pertumbuhan namun selalu

    mengalami perlambatan pertumbuhan. Pada tahun 2013 ini sektor pertanian mengalami

    pertumbuhan sebesar 5,78 persen dimana pada tahun 2012 pertumbuhan sektor

    pertanian sebesar 6,09 persen. Sub sektor tanaman bahan makanan seperti padi dan

    palawija semakin tahun terus mengalami perlambatan pertumbuhan. Sedangkan sub

    sektor perkebunan tetap terus tumbuh setiap tahunnya. Banyaknya masyarakat yang

    beralih kekegiatan perkebunan membuat produksi sub sektor tanaman bahan makanan

    mengalami penurunan dan alih fungsi lahan terus meningkat.

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    23

    Sub sektor penggalian di Kabupaten Rokan Hulu tumbuh sebesar 8,85 persen.

    Penggalian di Kabupaten Rokan Hulu utamanya adalah galian C yang dilakukan oleh

    rumah tangga. Penggalian pasir dan batu (sirtu) dilakukan di aliran Sungai Batang

    Lubuh, Sungai Rokan, dan Sungai Batang Kumu yang tersebar dibeberapa kecamatan.

    Selain itu ada juga penggalian yang dilakukan didarat. Sektor perdagangan, hotel dan

    restoran merupakan sektor yang juga terus setiap tahunnya mengalami kenaikan

    pertumbuhan. Pada tahun 2013 sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 10,37

    persen. Pada tahun 2012 pertumbuhan sektor ini pada angka 9,48 persen. Perdangan

    terbesar di Kabupaten Rokan Hulu terbesar berada di Kecamatan Ujung Batu. Setiap

    tahunnya nilai perdagangan di Kecamatan Rambah juga semakin meningkat.

    Sektor jasa-jasa juga terus meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2013 ini

    pertumbuhan sektor jasa-jasa sebesar 9,35 persen. Pada tahun 2012 sektor ini tumbuh

    sebersa 8,78 persen. Pertumbuhan sektor listrik setiap tahunnya terus meningkat.

    Jumlah konsumen pengguna listrik baik listrik PLN maupun non PLN terus meningkat.

    Produksi dari pembangkit listrik juga terus meningkat. Perbaikan sektor listrik dimulai

    sejak tahun 2011. Pada beberapa kecamatan seperti Kecamatan Tambusai Utara

    dibangun pembangkit listrik swadaya desa.

    Dengan Migas

    Secara umum laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rokan Hulu dengan migas

    tetap mengalami kenaikan walaupun sektor pertambangan itu sendiri tidak mengalami

    pertumbuhan bahkan minus. Pada tahun 2013 pertumbuhan sektor minyak bumi dan

    gas sebesar -10,12 persen. Untuk membandingkan pertumbuhan antar kabupaten

    sebaiknya dilihat dari laju pertumbuhan tanpa migas karena tidak setiap kabupaten

    memiliki pertambangan minyak bumi dan gas. Selain itu sektor ini dikuasi oleh

    perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja professional. Secara umum laju

    pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rokan Hulu dengan migas tetap mengalami

    kenaikan walaupun sektor pertambangan itu sendiri tidak mengalami pertumbuhan

    bahkan minus. Laju pertumbuhan ekonomi dengan migas sangat berfluktuasi sejalan

    dengan produksi pertambangan minyak bumi yang juga berfluktuasi. Puncaknya pada

    tahun 2011 dimana sumur minyak baru ditemukan sehingga laju pertumbuhan

    ekonomi dengan migas juga melampaui laju pertumbuhan ekonomi tanpa migas.

    - PDRB dan Pendapatan Perkapita

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016

    24

    Tanpa Migas

    PDRB perkapita dan pendapatan per kapita tanpa migas baik berdasarkan harga

    berlaku maupun harga konstan selalu mengalami kenaikan. Produk Domestik Regional

    Bruto (PDRB) per kapita penduduk Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013 adalah

    sebesar Rp.5.841.091,15 per tahun untuk atas dasar harga konstan dan Rp.33.782.849,27

    per tahun untuk atas dasar harga berlaku. Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten

    Rokan Hulu setiap tahun meningkat yang dapat menggambarkan semakin tahun

    kehidupan penduduk Kabupaten Rokan Hulu semakin baik.

    Dengan Migas

    Tidak jauh berbeda dengan tanpa migas, PDRB dan pendapatan per kapita dengan

    migas selalu mengalami kenaikan yang positif. Pada tahun 2013 PDRB per kapita naik

    menjadi 34,6 juta rupiah dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya 31,1 juta rupiah.

    Sedangkan dengan harga konstan naik menjadi 6 juta pada tahun 2013. Pendapatan

    perkapita pada tahun 2013 dengan migas naik tinggi menjadi 31,6 juta rupiah untuk

    harga berlaku sedangkan untuk harga konstan naik menjadi 5,5 juta.

    b. Fokus Kesejahteraan Sosial

    - Angka Melek Huruf

    Angka Melek Huruf menunjukkan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang

    dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Pembangunan sektor

    pendidikan di Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau terbilang sukses. Untuk Kabupaten