BUPATI ROKAN HULU TENTANG...RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 merupakan: a. Penjabaran...
Transcript of BUPATI ROKAN HULU TENTANG...RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 merupakan: a. Penjabaran...
BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU
VINSI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU
NOMOR 10 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016-2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI ROKAN HULU,
Mengingat : a. bahwa untuk memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita
dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi Bupati, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 yang merupakan perwujudan visi, misi dan Program Bupati yang memuat kebijakan penyelenggaraan Pembangunan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021;
Menimbang : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1958 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
1
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 1165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelanggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
2
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 132.14-3458 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Rokan Hulu Provinsi Riau;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Riau Tahun 2005-2025;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Riau Tahun 2014-2019;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Penyusunan Perangkat Daerah.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU Dan
BUPATI ROKAN HULU
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016-2021
3
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Rokan Hulu. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Rokan Hulu. 4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Rokan Hulu. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan DPRD adalah
DPRD Kabupaten Rokan Hulu. 6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disingkat BAPPEDA
adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu. 7. Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang, termasuk masyarakat
hukum adat atau badan hukum yang berkepantingan dengan kegiatan dan hasil pembangunan, baik sebagai penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun penanggung resiko.
8. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
9. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
10. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Rokan Hulu, yang selanjutnya disingkat RPJPD Kabupaten Rokan Hulu adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Rokan Hulu, yang selanjutnya di sebut RPJMD Kabupaten Rokan Hulu adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016 sampai dengan 2021, yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional.
13. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
14. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah.
15. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
18. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
19. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.
20. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
21. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program.
4
22. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.
23. Pemangku Kepantingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
BAB II
KEDUDUKAN Pasal 2
RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 merupakan:
a. Penjabaran visi, misi, dan program Kepala Daerah kedalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah, dengan mempertimbangkan Rencana Pembangunan Jangka panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025;
b. Dokumen perencanaan daerah yang memberikan arah sekaligus acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3
Maksud dan tujuan penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hulu adalah untuk menyediakan pedoman resmi bagi Pemerintah Daerah, DPRD, swasta dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan dalam: a. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), Rencana Kerja (Renja) SKPD, dan perencanaan penganggaran Kabupaten Rokan Hulu;
b. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten;
c. Menjadi tolok ukur dalam melakukan evaluasi kinerja tahunandaerah.
BAB IV RUANG LINGKUP
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Pasal 4
(1) RPJMD Kabupaten Rokan Hulu memuat penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan dan strategi Kepala Daerah mencakup kebijakan pengelolaan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja;
(2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu yang dituangkan ke dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.
BAB V
SISTEMATIKA Pasal 5
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun
2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen
5
1.4. Sistematika Penulisan 1.5. Maksud dan Tujuan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3 Aspek Pelayanan Umum 2.4 Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.3 Kerangka Pendanaan
BAB IV ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan 4.2 Isu Strategis
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi 5.2 Misi 5.3 Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BABVII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAIKEBUTUHAN PENDANAAN BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
(2) RPJMD Kabupaten Rokan Hulu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dan merupakan suatu dokumen resmi sebagai suatu yang tidak dapat dipisahkan dari peraturan daerah ini.
Pasal 6
Penyusunan RPJMD menjadi pedoman bagi : a. Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Strategis dan
sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan di Daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2016 – 2021.
b. Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Rokan Hulu selama kurun waktu 2016-202.
Pasal 7
RPJMD wajib dilaksanakan oleh Bupati dan perangkatnya dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Daerah.
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 8 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka RPJMD menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan Tahun 2021, dan dapat diberlakukan sebagai RPJMD transisi sebagai pedoman penyusunan RKPD Tahun 2021 sebelum tersusunnya RPJMD Tahun 2021 – 2026 yang memuat visi dan misi Bupati terpilih.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
6
Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Rokan Hulu.
Ditetapkan di Pasir Pengaraian pada tanggal 30 Rabiul Awal 1438 H
30 Desember 2016
Plt. BUPATI ROKAN HULU,
S U K I M A N
Diundangkan di Pasir Pengaraian pada tanggal 30 Rabiul Awal 1438 H
30 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU,
D A M R I
LEMBARAN DAERAHKABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 NOMOR: 10 NO.REG. PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU: 4.149.C/2016
7
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU NOMOR 10 TAHUN 2016
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016-2021
I. UMUM Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi Kepala Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kurun waktu 5 tahun mendatang.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah dan kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahKabupaten
Rokan Hulu Tahun 2016-2021dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan, serta mengacu pada ketentuan peraturan perundang-udangan yang berlaku.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahKabupaten Rokan Hulu
Tahun 2016-2021, akan digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu pada setiap tahun anggaran. Selain itu juga dijadikan acuanbagi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di Rokan Hulu.
Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, maka perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8
Dokumen RPJMD Tahun 2016-2021 ini dapat diberlakukan sebagai Dokumen RPJMD Transisi untuk pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021 sebelum RPJMD Tahun 2021-2026 disusun dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.
8
Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU NOMOR : 3
9
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Daftar Tabel iii
Daftar Gambar ix
Daftar Grafik x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan 4
1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 6
1.4 Sistematika Penulisan 10
1.5 Maksud dan Tujuan 11
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 13
2.1 Aspek Geografi dan Demografi 13
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 13
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah 19
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana 33
2.1.4 Demografi 38
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat 40
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 40
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial 52
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga 57
2.3 Aspek Pelayanan Umum 58
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib 58
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan 99
2.3.3 Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang 104
2.4 Aspek Daya Saing Daerah 107
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 107
2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur 108
2.4.3 Fokus Iklim Investasi 113
2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia 114
2.5 Analisis Gambaran Umum 115
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
123
3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2011-2015 123
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD 124
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 i
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3.1.2 Neraca Daerah 126
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2011 – 2015 132
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran 132
3.2.2 Analisis Pembiayaan Daerah 136
3.3 Kerangka Pendanaan 138
3.3.1 Analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama
138
3.3.2 Proyeksi Data Masa Depan 139
3.3.3 Analisa Kerangka Pendanaan 143
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 145
4.1 Permasalahan Pembangunan 145
4.2 Isu-isu Strategis 150
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU
156
5.1 Visi 156
5.2 Misi 157
5.3 Tujuan dan Sasaran 158
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 173
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 185
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN
230
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 297
BAB X PENUTUP 309
10.1 Program Transisi 309
10.2 Kaidah Pelaksanaan 309
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 ii
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah, Luas Kecamatan, Kelurahan dan Desa Kabupaten Rokan Hulu 14
Tabel 2 Jumlah Hari Hujan dan Jumlah Curah Hujan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
18
Tabel 3 Rencana Sistem Pusat Kegiatan Kabupaten Rokan Hulu 19
Tabel 4 Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Rokan Hulu 33
Tabel 5 Data Kejadian Bencana Tahun 2011-2015 34
Tabel 6 Jumlah Keluarga Tertimpa Kejadian Bencana Alam Menurut Jenis Bencana Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
35
Tabel 7 Jumlah Keluarga Tertimpa Kejadian Bencana Alam Menurut Jenis Bencana dan Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
35
Tabel 8 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
38
Tabel 9 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 Berdasarkan Kecamatan Kabupaten Rokan Hulu
38
Tabel 10 Kepadatan Penduduk Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 39
Tabel 11 Jumlah Penduduk Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu 39
Tabel 12 Laju Pertumbuhan Riil Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
40
Tabel 13 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
41
Tabel 14 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hulu
42
Tabel 15 Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 Kabupaten Rokan Hulu
43
Tabel 16 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
43
Tabel 17 Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
44
Tabel 18 Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
45
Tabel 19 Laju Inflasi Kabupaten Rokan Hulu Dengan Migas dan Tanpa Migas 46
Tabel 20 Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2011 – 2014 Kabupaten Rokan Hulu
47
Tabel 21 Angka Kriminalitas Yang Tertangani Tahun 2011 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
49
Tabel 22 Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 49
Tabel 23 Perkembangan Angka Harapan Hidup Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
51
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 iii
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 24 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
53
Tabel 25 Angka Melek Huruf Tahun 2015 menurut Kecamatan Kabupaten Rokan Hulu 53
Tabel 26 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
54
Tabel 27 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
54
Tabel 28 Perkembangan Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
55
Tabel 29 Angka Kematian Bayi Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 56
Tabel 30 Angka Kematian Ibu Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 56
Tabel 31 Angka Balita Gizi Buruk Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 57
Tabel 32 Perkembangan Seni dan Budaya Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
58
Tabel 33 Perkembangan Seni dan Budaya Tahun 2015 Menurut Kecamatan Kabupaten Rokan Hulu
58
Tabel 34 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
59
Tabel 35 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2015 Menurut Kecamatan Kabupaten Rokan Hulu
59
Tabel 36 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
60
Tabel 37 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
60
Tabel 38 Jumlah Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 61
Tabel 39 Angka Putus Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 61
Tabel 40 Angka Kelulusan Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 61
Tabel 41 Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 62
Tabel 42 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
62
Tabel 43 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
63
Tabel 44 Jumlah Rumah Sakit Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
63
Tabel 45 Jumlah Dokter Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 64
Tabel 46 Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu 64
Tabel 47 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 64
Tabel 48 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di Tangani Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
65
Tabel 49 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
65
Tabel 50 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 65
Tabel 51 Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
66
Tabel 52 Persentase Kasus Baru TB Baru (BTA) Positif yang Disembuhkan Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
66
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 iv
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 53 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
66
Tabel 54 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
67
Tabel 55 Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 67
Tabel 56 Cakupan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
67
Tabel 57 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan dan Jembatan Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
68
Tabel 58 Kondisi Jalan dan Jembatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu 69
Tabel 59 Luas Jaringan Irigasi Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu 69
Tabel 60 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Kabupaten Rokan Hulu
70
Tabel 61 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
71
Tabel 62 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
71
Tabel 63 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
72
Tabel 64 Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
72
Tabel 65 Rasio Tempat Ibadah Tahun 2014 Kabupaten Rokan Hulu 72
Tabel 66 Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak (%)Kabupaten Rokan Hulu 73
Tabel 67 Proporsi Rumah Tangga Dengan Sanitasi Layak (%)Tahun 2011 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
73
Tabel 68 Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Listrik (%)Tahun 2011 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
74
Tabel 69 Pembangunan Rumah Layak Huni Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
75
Tabel 70 Jumlah Bangunan ber-IMB Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 75
Tabel 71 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
76
Tabel 72 Angka konflik, unjuk rasa, pembinaan partai politik, LSM, ormas dan OKP Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
76
Tabel 73 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
76
Tabel 74 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
77
Tabel 75 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2014-2015 Kabupaten Rokan Hulu
78
Tabel 76 Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Tahun 2014 Kabupaten Rokan Hulu
78
Tabel 77 Indikator Kemiskinan Bidang Ketenagakerjaan Tahun 2014 Kabupaten Rokan Hulu
79
Tabel 78 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
82
Tabel 79 Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta Tahun 2012 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
82
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 v
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 80 Ketersediaan pangan berdasarkan neraca bahan makanan Tahun 2010 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
83
Tabel 81 Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2010 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
83
Tabel 82 Keadaan Pasokan Pangan Tahun 2010 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu 84
Tabel 83 Keadaan Pasokan Pangan Tahun 2010 s/d 2014 2014 Kabupaten Rokan Hulu
84
Tabel 84 Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP dan KK Tahun 2013 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
87
Tabel 85 Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan Akte Kelahiran Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
87
Tabel 86 Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan Akte Nikah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
87
Tabel 87 Kelompok Binaan PKK Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 88
Tabel 88 Badan Usaha Milik Desa Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 88
Tabel 89 Rata-rata Jumlah Anak per Keluarga Tahun 2012 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
89
Tabel 90 Rasio Akseptor KB Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 89
Tabel 91 Jumlah Penduduk Peserta KB Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu 89
Tabel 92 Jumlah Penumpang Angkutan Umum Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
90
Tabel 93 Jumlah Penumpang Angkutan Umum Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
91
Tabel 94 Rasio Ijin Trayek Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 91
Tabel 95 Rasio Ijin Trayek Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu 92
Tabel 96 Jumlah Uji KIR di Kabupaten Rokan Hulu selama Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
92
Tabel 97 Jumlah Pelabuhan Udara dan Terminal Bis Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
93
Tabel 98 Jaringan Komunikasi Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 93
Tabel 99 Rasio Wartel/Warnet per 1000 Penduduk Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
94
Tabel 100 Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
94
Tabel 101 Persentase Koperasi Aktif Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 95
Tabel 102 Jumlah UKM non BPR/LKM Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 95
Tabel 103 Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 96
Tabel 104 Jumlah Investasi PMDN/PMA Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 96
Tabel 105 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 96
Tabel 106 Jumlah Perpustakaan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 98
Tabel 107 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
98
Tabel 108 Jumlah Koleksi Buku Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 98
Tabel 109 Capaian Kinerja Bidang Perikanan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
99
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 vi
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 110 Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Rokan Hulu 99
Tabel 111 Luas Areal Tanam dan panen Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 101
Tabel 112 Produktivitas dan Produksi Padi dan Palawija Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
101
Tabel 113 Capaian Kinerja Bidang Peternakan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
102
Tabel 114 Jumlah Industri Kecil dan Mikro Menurut Jenis Usaha Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
103
Tabel 115 Dokumen Perencanaan Kabupaten Rokan Hulu 106
Tabel 116 Angka Konsumsi Per Kapita Kebutuhan Pangan Tahun 2012 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
107
Tabel 117 Peningkatan Pendapatan Petani Tahun 2012 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
107
Tabel 118 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Kabupaten Rokan Hulu 108
Tabel 119 Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
108
Tabel 120 Jumlah Orang/Barang Melalui Bandara dan Terminal Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
108
Tabel 121 Rasio Luas Wilayah Produktif Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 109
Tabel 122 Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya Kabupaten Rokan Hulu 111
Tabel 123 Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan/Hotel Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
112
Tabel 124 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih Kabupaten Rokan Hulu
112
Tabel 125 Angka Kriminalitas Tahun 2011 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu 113
Tabel 126 Lama Proses Perijinan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 113
Tabel 127 Jumlah Retribusi Daerah Yang Mendukung Iklim Investasi Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
114
Tabel 128 Rasio Lulusan S1/S2/S3 Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 114
Tabel 129 Rasio Ketergantungan Tahun 2011 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu 115
Tabel 130 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
115
Tabel 131 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
124
Tabel 132 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Rokan Hulu 125
Tabel 133 Neraca Daerah Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 126
Tabel 134 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
128
Tabel 135 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Rokan Hulu 130
Tabel 136 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
132
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 vii
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 137 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
133
Tabel 138 Proporsi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung pada Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
134
Tabel 139 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
135
Tabel 140 Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
135
Tabel 141 Penutup Defisit Riil Anggaran Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu 136
Tabel 142 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
137
Tabel 143 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
138
Tabel 144 Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
138
Tabel 145 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
139
Tabel 146 Rata-Rata Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun 2016-2021 serta Prioritas Utama Kabupaten Rokan Hulu
140
Tabel 147 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2017-2021 Kabupaten Rokan Hulu
141
Tabel 148 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun 2016-2021 Kabupaten Rokan Hulu
142
Tabel 149 Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun 2017-2021 Kabupaten Rokan Hulu
143
Tabel 150 Rencana Penggunaan Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2017-2021 Kabupaten Rokan Hulu
143
Tabel 151 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Rill Keuangan Daerah Tahun 2017-2021 Kabupaten Rokan Hulu
144
Tabel 152 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu
159
Tabel 153 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu 176
Tabel 154 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hulu
192
Tabel 155 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Rokan Hulu (dalam juta)
231
Tabel 156 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021
297
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 viii
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Posisi RPJMD Kabupaten Rokan Hulu dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
8
Gambar 2 Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah 9
Gambar 3 Peta Administrasi Kabupaten Rokan Hulu 13
Gambar 4 Peta Topografi Kabupaten Rokan Hulu 15
Gambar 5 Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Rokan Hulu 16
Gambar 6 Peta Geologi Kabupaten Rokan Hulu 17
Gambar 7 Peta Hidrologi Kabupaten Rokan Hulu 17
Gambar 8 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Rokan Hulu 19
Gambar 9 Peta Rencana Kawasan Hutan Lindung Kabupaten Rokan Hulu 20
Gambar 10 Peta Rencana Kawasan Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya Kabupaten Rokan Hulu
21
Gambar 11 Peta Rencana Kawasan Memberikan Perlindungan Setempat Kabupaten Rokan Hulu
22
Gambar 12 Peta Rencana Kawasan Hutan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kabupaten Rokan Hulu
24
Gambar 13 Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Rokan Hulu 24
Gambar 14 Peta Kawasan Lindung Geologi Kabupaten Rokan Hulu 25
Gambar 15 Peta Kawasan Lindung Lainnya Kabupaten Rokan Hulu 25
Gambar 16 Peta Rencana Kawasan Hutan Produksi Kabupaten Rokan Hulu 26
Gambar 17 Peta Rencana Kawasan Hutan Rakyat Kabupaten Rokan Hulu 27
Gambar 18 Peta Rencana Kawasan Pertanian Kabupaten Rokan Hulu 27
Gambar 19 Peta Rencana Kawasan Industri Kabupaten Rokan Hulu 29
Gambar 20 Peta Rencana Pertambangan Kabupaten Rokan Hulu 30
Gambar 21 Peta Rencana Kawasan Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu 31
Gambar 22 Peta Rencana Pemukiman Kabupaten Rokan Hulu 32
Gambar 23 Peta Kerentanan Bencana Banjir Kabupaten Rokan Hulu 36
Gambar 24 Peta Kerentanan Bencana Kebakaran Gedung dan Pemukiman di Kabupaten Rokan Hulu
36
Gambar 25 Peta Kerentanan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Rokan Hulu
37
Gambar 26 Peta Kerentanan Bencana Kekeringan Kabupaten Rokan Hulu 37
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 ix
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hulu Menurut Kecamatan 14
Grafik 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 Kabupaten Rokan
Hulu
38
Grafik 3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012-2015 Kabupaten Rokan Hulu 41
Grafik 4 Laju Inflasi Kabupaten Rokan Hulu Dengan Migas dan Tanpa Migas
Kabupaten Rokan Hulu
46
Grafik 5 Tingkat Kemiskinan Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu 47
Grafik 6 Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu 47
Grafik 7 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Tahun 2010-2014 Kabupaten Rokan Hulu 48
Grafik 8 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Tahun 2010-2014 Kabupaten Rokan Hulu 48
Grafik 9 Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 49
Grafik 10 Perkembangan Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 2013 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu
50
Grafik 11 Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2013 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu
51
Grafik 12 Angka Harapan Hidup Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu 51
Grafik 13 Perkembangan Pengeluaran per Kapita Tahun 2013 s.d 2014 Kabupaten
Rokan Hulu
52
Grafik 14 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan
Hulu
53
Grafik 15 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan
Hulu
56
Grafik 16 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan
Hulu
57
Grafik 17 Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak (%) 2011 s.d 2014
Kabupaten Rokan Hulu
73
Grafik 18 Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak (%) 2011 s.d 2014
Kabupaten Rokan Hulu
74
Grafik 19 Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Listrik (%) 2011 s.d 2014 Kabupaten
Rokan Hulu
75
Grafik 20 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu 79
Grafik 21 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu 79
Grafik 22 Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu 80
Grafik 23 Perkembangan Tingkat Kesempatan Kerja Tahun 2011-2014 Kabupaten
Rokan Hulu
81
Grafik 24 Perkembangan Setengah Pengangguran Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan
Hulu
81
Grafik 25 Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Rokan Hulu 100
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 x
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Grafik 26 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2011-2015
Kabupaten Rokan Hulu
125
Grafik 27 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Tahun 2011-2015
Kabupaten Rokan Hulu
133
Grafik 28 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2011-2015
Kabupaten Rokan Hulu
134
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 xi
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung terkoordinasinya
proses pelaksanaan pembangunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi
baik antar fungsi pemerintah maupun antar pusat dan daerah, serta mengoptimalkan
partisipasi masyarakat, pemanfaatan dan pengalokasian sumber-sumber potensi daerah yang
ada dalam rangka peningkatan kesejahteraan sosial dalam jangka waktu tertentu.
Diberlakukanya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Daerah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah serta Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan memberikan kewenangan kepada
daerah untuk merencanakan pembangunan daerah sesuai dengan kondisi masing-masing
daerah. Pemerintah daerah memiliki kewenangan dan bertanggung jawab untuk mengelola
pembangunan di daerah sesuai potensi daerah masing-masing sehingga pembangunan dapat
berjalan efektif, efisien serta mempunyai tujuandan sasaran yang jelas dan terukur.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mengamanatkan bahwa daerah diharuskan menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah setelah Kepala Daerah terpilih dilantik. Oleh karena itu, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJMD, merupakan
kewajiban yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah. Mengingat peran penting dan
strategis dari rencana pembangunan dalam dimensi jangka menengah sebagai bagian dari
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka penyusunan RPJMD merupakan kewajiban pemerintah
daerah yang harus disusun secara terarah, terpadu dan terkoordinasi yang kemudian
ditetapkan menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk
melaksanakannya. Untuk tujuan tersebut di atas, maka Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai suatu sistem
rencana pembangunan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah menekankan tentang pentingnya
menterjemahkan secara arif tentang visi, misi, dan agenda Kepala Daerah terpilih dalam
tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan yang merespon kebutuhan dan
aspirasi masyarakat serta kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk mengukur
keberhasilan pembangunan daerah dalam 5 tahun ke depan. RPJMD harus erat kaitannya
dengan proses penetapan kearah mana daerah akan diarahkan pengembangannya dan apa
yang hendak dicapai dalam 5 tahun mendatang, bagaimana mencapainya, dan langkah-
langkah strategis apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Pembangunan daerah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 1
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
sebagai bagian dari pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan
yang berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam rangka
perwujudan tujuan daerah dan tujuan nasional.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Sementara itu, Pasal 5 menyatakan bahwa RPJM Daerah merupakan penjabaran visi, misi
dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP daerah dan
memperhatikan RPJM nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi
pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Prinsip-prinsip perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama
para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing dan
mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah serta
dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai
dinamika perkembangan daerah dan nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Tahun 2005-2025 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Rokan
Hulu Nomor 4 Tahun 2009. RPJMD Tahun 2016-2021 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis SKPD dan
menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menyusun/menyesuaikan
rencana pembangunan daerah dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan daerah,
provinsi dan nasional. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMD akan dijabarkan ke dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
Untuk memperoleh konsistensi dan keterpaduan antara perencanaan jangka
menengah, perencanaan dan penganggaran tahunan, RPJMD perlu menggunakan kerangka
analisis dan program yang serupa dengan kerangka yang menggunakan pembagian fungsi,
urusan wajib, dan urusan pilihan pemerintah daerah. Adapun fungsi Pemerintah Daerah
meliputi: pelayanan umum, ketertiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup,
perumahan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata dan budaya, pendidikan, dan
perlindungan sosial.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2016-2021 ini diawali dengan proses teknokratik yaitu menggunakan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 2
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
metode dan kerangka berpikir ilmiah mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah
dan proses politik yaitu program-program pembangunan daerah yang ditawarkan Kepala
Daerah terpilih dan menjabarkan rencana pembangunan yang dituangkan didalam visi dan
misi. Kemudian dilaksanakan perencanaan partisipatif dan pendekatan top-down dan bottom-
up melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) RPJMD
sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan
nasional dan rencana pembangunan daerah.
Penyusunan RPJMD Tahun 2016-2021 berpedoman pada Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
dengan berbagai turunan peraturan pelaksanaannya dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. RPJMD Tahun 2016-2021 disusun dengan tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan penyusunan RPJMD;
b. Penyusunan rancangan awal RPJMD;
c. Penyusunan rancangan RPJMD;
d. Pelaksanaan musrenbang RPJMD;
e. Perumusan rancangan akhir RPJMD;
f. Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD.
RPJMD merupakan pedoman pokok pembangunan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun
sejalan dengan masa tugas Kepala Daerah terpilih. Sebagai dokumen perencanaan
pembangunan daerah, RPJMD disusun mengacu kepada berbagai dokumen perencanaan
terkait, baik yang dihasilkan oleh komponen vertikal maupun horizontal. Dari komponen
vertikal dapat digunakan sebagai acuan adalah RPJP Nasional atau RPJPD Provinsi dan
RPJPD Kabupaten, RPJM Nasional dan Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional/Provinsi, dan dokumen perencanaan lainnya yang disusun secara sektoral. Maksud
memperhatikan RPJMN adalah untuk menyelaraskan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran,
kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah dengan: (1) arah,
kebijakan umum dan prioritas pembangunan nasional; (2) arah, kebijakan, dan prioritas
bidang-bidang pembangunan; dan (3) pembangunan kewilayahan. Memperhatikan RPJMD
provinsi juga merupakan hal yang penting untuk melakukan penyelarasan pencapaian visi,
misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program pembangunan jangka menengah
daerah kabupaten dengan arah, kebijakan, prioritas pembangunan jangka menengah
provinsi.
Oleh karena itu, sebagai bahan masukan dalam merumuskan kerangka kebijakan
dan strategi pembangunan Kabupaten Rokan Hulu, sebagai acuan jangka pendek maupun
menengah dengan ketentuan perundang-undangan, memandang perlu menyusun dokumen
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 3
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
perencanaan pembangunan jangka menengah, yang menjadi landasan hukum bagi
perencanaan pembangunan daerah dalam bidang ekonomi, fisik, sosial dan budaya.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2016-2021 adalah dokumen resmi yang menjadi payung hukum dalam perencanaan
pembangunan daerah. Landasan hukum penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan
Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau:
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten
Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan
Kota Batam sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan;
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan
Informasi Laporan Penyelanggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat;
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 4
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
20. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 132.14-3458 Tahun
2016 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Rokan Hulu Provinsi Riau;
24. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Riau Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Riau Tahun 2014-2019;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-
2025;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Penyusunan Perangkat Daerah.
Selanjutnya penyelenggaraan pembangunan di daerah Kabupaten Rokan Hulu dalam
kurun waktu 2016-2021 akan mengacu kepada perencanaan pembangunan yang disusun
dalam RPJMD Tahun 2016-2021. Dalam pelaksanaannya, RPJMD dijabarkan ke dalam
bentuk Rencana Strategis oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang memuat kebijakan,
program, dan kegiatan, baik yang dilaksanakan langsung oleh SKPD yang bersangkutan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 5
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dalam kurun waktu lima
tahun.
1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu berpedoman pada prioritas
pembangunan nasional yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2014-2019, untuk memperkuat sinkronisasi dan sinergi kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dengan Pemerintah. Prioritas
pembangunan nasional 2014-2019 yang berkaitan dengan percepatan pembangunan
Kabupaten Rokan Hulu adalah reformasi birokrasi dan tatakelola; revolusi mental,
pendidikan; kesehatan; penanggulangan kemiskinan; kedaulatan pangan; infrastruktur;
iklim investasi dan usaha; energi; lingkungan hidup dan bencana; membangun dari pinggiran
serta pembangunan pariwisata.
a. RPJMD dan RPJPD Kabupaten Rokan Hulu
RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 merupakan RPJMD Ketiga
dari tahapan pelaksanaan RPJPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025. Oleh
sebab itu, penyusunan RPJMD selain memuat visi, misi dan program prioritas
Bupati/Wakil Bupati Rokan Hulu masa bakti Tahun 2016-2021, juga berpedoman
pada visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Rokan
Hulu Tahun 2005-2025. Visi Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025 adalah
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu Dilandasi Imtaq
dan Iptek Melalui Pelaksanaan Otonomi Daerah Yang Bertumpu Pada Agribisnis
Berbasis Ekonomi Kerakyatan danOptimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya
Alam”. Misi Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025 adalah (1) Mewujudkan
kualitas sumber daya manusia Kabupaten Rokan Hulu yang mandiri, berdaya saing
tinggi dan berakhlak mulia; (2) Mewujudkan perekonomian daerah yang maju dan
berdaya saing berbasis pada potensi keunggulan lokal; (3) Mewujudkan pelayanan
dasar bagi masyarakat secara merata dan proporsional; (4) Mewujudkan tata
pemerintahan yang baik, demokratis dan partisipatif; dan (5) Mewujudkan
pembangunan yang terpadu dan serasi dengan pendekatan pengembangan wilayah
berbasis ekonomi dan ekologi.
Selain itu, RPJPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005-2025 menyebutkan
bahwa fokus pembangunan tahap ketiga (RPJMD) Tahun 2016-2021 adalah
pemantapan menuju masyarakat sejahtera, pemerataan hasil pembangunan telah
dirasakan masyarakat. Kualitas SDM semakin meningkat, kebergantungan ekonomi
pada sumber daya alam yang tidak terbarukan mulai berkurang, sedangkan
pemanfaatan sumber daya alam yang terbarukan semakin berkembang, dan struktur
ekonomi semakin mantap. Prasarana dan sarana dasar pembangunan telah mencapai
wilayah pedalaman, pemerintahan berjalan makin efisien, efektif, dan transparan.
Selanjutnya penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah, serta
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 6
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kualitas lingkungan secara global semakin terkendali dan terus meningkat
kualitasnya.
b. RPJMD dan RPJP Provinsi Riau
Hierarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Oleh
karena itu, RPJM Daerah harus sinkron dan sinergi antardaerah, antarwaktu,
antarruang dan antarfungsi pemerintah, serta dapat menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
RPJMD Kabupaten Rokan Hulu harus memperhatikan prioritas dan arah
pembangunan jangka panjang Provinsi Riau yang tertuang didalam RPJPD Provinsi
Riau.
c. RPJMD dan RPJM Nasional 2014-2019
Penyusunan RPJMD KabupatenRokan Hulu berpedoman pada prioritas
pembangunan nasional yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2014-2019, untuk memperkuat sinkronisasi dan sinergi
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu
dengan Pemerintah. Prioritas pembangunan nasional 2014-2019 yang berkaitan
dengan percepatan pembangunan Kabupaten Rokan Hulu adalah reformasi birokrasi
dan tatakelola; revolusi mental, pendidikan; kesehatan; penanggulangan kemiskinan;
kedaulatan pangan; infrastruktur; iklim investasi dan usaha; energi; lingkungan
hidup dan bencana; membangun dari pinggiran serta pembangunan pariwisata.
d. RPJMD dan RPJMD Provinsi Riau 2014-2019
Penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu juga memperhatikan prioritas
pembangunan Provinsi Riau yang termuat dalam RPJMD Provinsi Riau 2014-2019.
Berbagai program dan kegiatan yang tercantum dalam RPJMD Rokan Hulu diarahkan
untuk memperkuat sinkronisasi dan sinergi kebijakan, program dan kegiatan dengan
Pemerintah Provinsi Riau.
e. RPJMD dan Rencanan Tata Ruang Wilayah
Penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu memperhatikan dan
mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan
dalam RTRW Nasional, RTRW Provinsi Riau dan RTRW Kabupaten Rokan Hulu
sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program dan kegiatan pembangunan yang
berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di Kabupaten Rokan Hulu. RPJMD
Kabupaten Rokan Hulu memuat stratagi dan arah kebijakan pengembangan wilayah
kecamatan sebagai pusat pertumbuhan dan pusat kegiatan.
f. RPJMD dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang berwawasan 5 (lima) tahunan. Renstra SKPD
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 7
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan
teknis operasional yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Rokan Hulu. Renstra SKPD memuat gambaran umum pelayanan, isu strategis, tugas
pokok dan fungsi, visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, serta
program dan kegiatan SKPD disertai dengan kerangka pendanaan selama lima tahun.
Rencana Strategis SKPD kemudian dijabarkan menjadi program tahunan dalam
Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD)
yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dilengkapi dengan
kebutuhan pendanaan dan sumber dana.
g. RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 setiap tahun
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu
dokumen perencanaan tahunan yang memuat prioritas program dan kegiatan yang
dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda)
Kabupaten Rokan Hulu yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
desa/kelurahan, kecamatan hingga kabupaten. RKPD merupakan bahan utama
penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Penetapan Plafon Anggaran; serta bahan
penyusunan Rencanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
Gambaran tentang hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya
sebagai kesatuan sistem perencanaan pembangunan dan sistem keuangan adalah
sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut ini: Gambar 1
Posisi RPJMD Kabupaten Rokan Hulu dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Sistem perencanaan pembangunan adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang,
jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini keterkaitan suatu dokumen
perencanaan dengan dokumen perencanaan lainnya sangat menentukan dan diupayakan
saling bersinergi.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 8
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2016-2021 dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:
1. Proses Teknokratik: menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang
merupakan proses keilmuan dalam memperoleh pengetahuan secara sistematis
terkait perencanaan pembangunan berdasarkan bukti fisik, data dan informasi yang
akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan daerah;
2. Proses Partisipatif: Perencanaan yang melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta, dimana keterlibatan
mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan konsensus atau
kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan keputusan, seperti
perumusan prioritas isu dan permasalahan, perumusan tujuan, strategi, kebijakan
dan prioritas program;
3. Proses Politik: Pemilihan langsung Bupati dan Wakil Bupati menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (publik choice theory of planning) khususnya
penjabaran visi dan misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda
pembangunan yang ditawarkan Bupati/Wakil Bupati pada saat kampanye kedalam
rencana pembangunan jangka menengah dan merupakan kontrak politik antara
masyarakat dan Bupati/Wakil Bupati terpilih;
4. Proses Bottom-Up dan Top-Down: Pendekatan dari bawah ke atas dan dari atas ke
bawah dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan serta
rencana hasil proses dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah yang diselaraskan
melalui Musrenbang yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, propinsi,
kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan, sehingga tercipta sinkronisasi dan
sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana
pembangunan daerah. Gambar 2
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 9
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
1.4. Sistematika Penulisan
Sebagai dokumen publik, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 memuat visi, misi, dan program kepala daerah,
arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program
SKPD, program lintas SKPD, program kewilayahan, rencana kerja dalam kerangka regulasi
yang bersifat indikatif dan rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah maka sistematika penyusunan
dokumen perencanaan jangka menengah untuk daerah dalam dokumen RPJMD Kabupaten
Rokan Hulu Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, menguraikan secara ringkas latar belakang, landasan hukum,
hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan
dan maksud dan tujuan penyusunan RPJM Daerah.
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, menjelaskan dan menyajikan secara
logis dasar-dasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek
geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah
daerah.
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN, menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis
terhadap pengelolaan keuangan daerah, kinerja pelaksanaan APBD, neraca
daerah, proporsi penggunaan anggaran, analisis pembiayaan, analisis
pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama dan
penghitungan kerangka pendanaan. Bab ini juga menguraikan perkembangan
pendapatan dan belanja tidak langsung, proporsi sumber pendapatan,
pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah.
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS, analisis isu-isu strategis merupakan salah satu
bagian terpenting dokumen RPJMD karena menjadi dasar utama visi dan misi
pembangunan jangka menengah. Oleh karena itu, penyajian analisis ini harus
dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan
kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu
strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH, menguraikan
visi dan misi kepala daerah terpilih, menjelaskan hubungan setiap tujuan dan
sasaran yang ditetapkan dengan isu strategis daerah serta menjelaskan
hubungan setiap strategi dengan arah dan kebijakan dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH, menjelaskan
berbagai strategi dan kebijakan pembangunan daerah yang diambil dalam rangka
mengimplementasikan visi dan misi Kepala Daerah. Strategi disusun dalam
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 10
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
konteks pengembangan spatial dan sektoral sebagai landasan bagi perumusan
program dan kegiatan pembangunan.
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH, menguraikan
hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan
berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja dan
menjelaskan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan
indikator kinerja yang dipilih.
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN,
menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta
program yang menjadi tanggung jawab SKPD selama periode 2017 sampai
dengan 2021.
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH, menguraikan tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
selama periode 2017 sampai dengan 2021.
BAB X PENUTUP, menjelaskan program transisi untuk kurun waktu satu tahun,
disiapkan untuk melayani perencanaan pembangunan paska masa kerja Kepala
Daerah terpilih. Program disusun untuk menjembatani kekosongan RPJMD pada
masa pemilihan Kepala Daerah. Program disiapkan untuk dapat dilaksanakan
oleh pejabat Kepala Daerah hingga terpilih dan ditetapkannya Kepala Daerah
yang akan menjabat untuk masa lima tahun berikutnya. Selain itu, bab ini juga
membahas kaidah-kaidah pelaksanaan RPJMD, sebagai pedoman bagi
tersusunnya dokumen perencanaan di satuan-satuan kerja pemerintah daerah,
seperti Renstra dan RKPD.
1.5. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu adalah menjadi pedoman
dan arah pembangunan bagi seluruh stakeholder (pemerintah, masyarakat dan swasta)
dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Rokan Hulu sesuai dengan visi, misi dan
program pembangunan sehingga seluruh upaya pembangunan dilakukan dengan sinergis,
koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam satu pola sikap dan
pola tindak dalam rangka kesinambungan perencanaan.
Pada prinsipnya tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu adalah untuk
menciptakan Pemerintahan yang akuntabel, transparan, partisipatif, efisien, efektif,
berorientasi terhadap visi dan misi, berkesinambungan, terarah dan terpadu dalam
merealisasikan setiap program kebijakan yang telah disusun. Secara khusus tujuan
penyusunan RPJMD adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih
terarah agar menjadi indikator perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pembangunan;
2. Menjadi pedoman dan acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam
penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA);
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 11
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan;
4. Menciptakan pengelolaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan;
5. Menjadi panduan/pedoman operasional visi dan misi Bupati terpilih dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang diharapkan;
6. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka panjang
dengan tujuan perencanaan penganggaran lima tahunan dan tahunan pembangunan
daerah;
7. Mewujudkan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, swasta dan masyarakat
terhadap program pembangunan daerah;
8. Sebagai instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja dalam
menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan pada
masyarakat.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 12
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Karakteristik lokasi dan wilayah
1. Luas dan batas wilayah administrasi
Kabupaten Rokan Hulu, dengan Ibu kota Pasir pengaraian, terletak dalam
wilayah Provinsi Riau dan terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten
Kampar. Secara yuridis formal, Kabupaten Rokan Hulu terbentuk sejak
diberlakukannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan
Sengingi dan Kota Batam sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999. Gambar 3
Peta Administrasi Kabupaten Rokan Hulu
Batas wilayah administrasi Kabupaten Rokan Hulu adalah sebagai berikut:
- Utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Sumatra Utara.
- Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar;
- Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat;
- Timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar.
Kabupaten Rokan Hulu memiliki wilayah seluas 7.462,18 km2, atau 6,91% dari
luas wilayah Provinsi Riau (107.932,71 km2). Secara administratif pemerintahan
terbagi dalam 16 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 147 Desa dengan rincian luas wilayah
sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut:
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 13
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 1 Jumlah, Luas Kecamatan, Kelurahan dan Desa
Kabupaten Rokan Hulu
Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
Grafik 1
Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hulu Menurut Kecamatan
2. Letak dan kondisi geografis
Secara geografis, Kabupaten Rokan Hulu terletak diantara 1000 -101o 52’ Bujur
Timur dan 00 - 10 30’ Lintang Utara. Morfologi Kabupaten Rokan Hulu dapat dibagi
menjadi dataran, perbukitan (landai, bergelombang, terjal) dan gunung/pegunungan.
Morfologi berupa dataran mendominasi wilayah Rokan Hulu dengan area mencakup
77,35%, perbukitan (landai, terjal dan bergelombang) sebesar 22,64%, sedangkan
morfologi gunung/pegunungan hanya mencakup area seluas 0.01% dari luas wilayah
Kabupaten Rokan Hulu.
Secara geomorfologi, di daerah ini dapat dibedakan empat satuan geomorfologi,
yaitu satuan morfologi pedataran aluvium sungai dan pantai, perbukitan rendah,
perbukitan bergelombang, dan perbukitan geantiklin barisan. Satuan geomorfologi
pedataran aluvium sungai dan pantai terdiri dari daratan dan meander sepanjang
904.07 210.28
386.99
539.00
90.57
259.14
396.66
307.99
219.59
1127.50
682.25
683.26
231.67
507.39115.59 800.23
Rokan IV KotoTandunKabunUjungBatuRambah SamoRambahRambah HilirBangun PurbaTambusaiTambusai UtaraKepenuhanKunto DarussalamBonai DarussalamPagaran Tapah Kepenuhan HuluPendalian IV Koto
No Kecamatan Ibukota Kecamatan Kelurahan Desa Luas (km2) %
1 Rokan IV Koto Rokan 1 13 904,07 12,12
2 Tandun Tandun - 9 386,99 5,19
3 Kabun Kabun - 6 539,00 7,22
4 UjungBatu Ujung Batu 1 4 90,57 1,21
5 Rambah Samo Danau Sati - 14 259,14 3,47
6 Rambah Pasir Pangaraian 1 13 396,66 5,32
7 Rambah Hilir Muara Rumbai - 13 307,99 4,13
8 Bangun Purba Tangun - 7 219,59 2,94
9 Tambusai Dalu-Dalu 1 11 1.127,50 15,11
10 Tambusai Utara Rantau Kasai - 11 682,25 9,14
11 Kepenuhan Kota Tengah 1 12 683,26 9,16
12 Kunto Darussalam Kota Lama 1 12 507,39 6,80
13 Bonai Darussalam Sontang - 7 800,23 10,72
14 Pagaran Tapah Pagaran Tapah - 5 115,59 1,55
15 Kepenuhan Hulu Pekan Tebih - 5 231,67 3,10
16 Pendalian IV Koto Pendalian - 5 210,28 2,82
JUMLAH 6 147 7.462,18 100,00
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 14
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
sungai-sungai besar dan pantai yang umumnya berhutan lebat dan rawa-rawa,
umumnya terdiri dari endapan-endapan alluvium (pasir, kerikil, kerakal, lanau, dan
lempung). Satuan morfologi ini menutupi sebagian besar wilayah kedua kabupaten,
terutama di bagian utara daerah. Satuan geomorfologi perbukitan rendah umumnya
berupa perbukitan dan timbulan rendah di antara pedataran aluvium. Satuan
geomorfologi ini menutupi sebagian kecil daerah terutama di bagian barat laut
Kabupaten Rokan Hulu dan bagian tengah Kabupaten Rokan Hilir, tersusun dari
endapan pasir konglomeratan.
Satuan geomorfologi perbukitan bergelombang, menempati bagian tengah
wilayah Kabupaten Rokan Hulu yang tersebar dari kota Dalu-dalu dan
Pasirpengaraian di barat laut memanjang ke arah tenggara melalui kota-kota
Ujungbatu, Tandun, dan Kabun. Satuan morfologi ini ditempati oleh endapan-
endapan batuan sedimen berumur tersier. Satuan geomorfologi perbukitan geantiklin
barisan berupa perbukitan dengan puncak dan lembah berelief kasar, menempati
bagian barat daya dari wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Ditempati oleh satuan-satuan
metasedimen dan terobosan granit yang berumur pra tersier. Sungai-sungai yang
mengalir di daerah ini pada umumnya mempunyai pola aliran semi dendritik yang
secara umum mempunyai arah aliran dari selatan ke arah utara.
3. Topografi
Kabupaten Rokan Hulu mempunyai keadaan topografi yang cukup bervariasi,
mulai dari dataran tinggi hingga dataran yang relatif rendah di bagian utara, dengan
ketinggian berkisar antara 100 meter hingga di atas 1.000 meter dari permukaan air
laut. Daerah dengan ketinggian antara 100 sampai 500 meter diatas permukaan laut
meliputi sekitar 80%, kawasan yang berada pada ketinggian 500 sampai 1.000 meter
meliputi 17,5% dan kawasan yang berada pada ketinggian lebih dari 1.000 meter
meliputi sekitar 2,5% dari luas keseluruhan Kabupaten Rokan Hulu. Gambar 4
Peta Topografi Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 15
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Ketinggian wilayah di Kabupaten Rokan Hulu dapat diklasifikasikan kedalam tiga
kelas ketinggian, yaitu:
1. Ketinggian antara 100 – 500 meter diatas permukaan air laut; tersebar di
Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kepenuhan,
Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan Bonai
Darussalam, Kecamatan Pagaran Tambah, Kecamatan Tandun, Kecamatan
Kabun, Kecamatan Bangun Purba, sebagian Kecamatan Rokan IV Koto dan
Kecamatan Pendalian Koto.
2. Ketinggian antara 500 – 1.000 meter diatas permukaan air laut; tersebar di
bagian utara, yaitu sebagian kecil Kecamatan Pendalian Koto dan Rokan IV Koto.
3. Ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan air laut; tersebar di sebagian
kecil Kecamatan Pendalian Koto dan Rokan IV Koto.
Sebagian besar kemiringan lahan Kabupaten Rokan Hulu sekitar 0-8%
mencakup hampir seluruh wilayah kecamatan, kecuali Kecamatan Pendalian Koto
dan Rokan IV Koto. Sedangkan kemiringan lahan di Kecamatan Pendalian Koto dan
Rokan IV Koto sekitar 8-40%. Gambar 5
Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Rokan Hulu
4. Geologi
Wilayah Kabupaten Rokan Hulu ini sebagian besar termasuk ke dalam liputan
Peta Geologi Bersistem Indonesia dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Skala 1 : 250.000 Lembar Dumai dan Bagansiapiapi. Sebagian lagi terliput ke dalam
empat lembar peta geologi, yaitu Lembar Pekanbaru, Lembar Lubuksikaping, Lembar
Padang Sidempuan dan Sibolga dan Lembar Pematangsiantar.
Daerah Kabupaten Rokan Hulu berada pada cekungan Sumatera Tengah, yang
mempunyai batuan dasar berumur pra tersier. Struktur geologi yang terdapat di
daerah ini adalah berupa struktur antiklin, sinklin, dan sesar yang umumnya berarah
barat laut-tenggara, yaitu searah dengan arah umum pulau Sumatera.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 16
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 6 Peta Geologi Kabupaten Rokan Hulu
5. Hidrologi
Di Kabupaten Rokan Hulu terdapat dua buah sungai besar dan beberapa sungai
kecil yaitu Sungai Rokan bagian hulu dan hilir. Gambar 7
Peta Hidrologi Kabupaten Rokan Hulu
Bagian hulu mempunyai panjang ±100 km dengan kedalaman rata-rata 6 meter
dengan lebar rata-rata 92 meter. Sedangkan di bagian hilir sungai ini termasuk
daerah Kabupaten Rokan Hilir. Aliran sungai ini di bagian hulunya melalui
Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kecamatan Tandun,
Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan Rambah, Kecamatan Tambusai,
Kecamatan Kepenuhan, dan Kecamatan Kepenuhan Hulu. Sungai-sungai besar yang
terdapat di Kabupaten Rokan Hulu ini sebagian masih berfungsi baik sebagai
prasarana perhubungan, sumber air bersih budi daya ikan.
6. Klimatologi
Kabupaten Rokan Hulu pada umumnya beriklim tropis dengan temperatur
maksimum rata-rata 31ºC – 32ºC dengan jumlah hari hujan dalam tahun 2015 yang
terbanyak adalah di sekitar Rambah dan Ujungbatu dan yang paling tinggi curah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 17
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
hujannya adalah sekitar Ujungbatu. Iklim di Kabupaten Rokan Hulu sangat
dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Berdasarkan arah angin musim di wilayah
Kabupaten Rokan Hulu dibagi dalam 4 periode yaitu periode januari-maret bertiup
angin utara dan timur laut, hujan turun sekali-kali dengan temperatur udara sedang,
periode april-juni bertiup angin timur laut/tenggara, hujan sedikit dengan temperatur
udara agak panas (lebih kurang 34° celcius), periode juli-september bertiup angin
tenggara, hujan turun agak banyak dengan temperatur udara sedang (lebih kurang
30° celcius), periode oktober-desember bertiup angin barat/utara, hujan banyak turun
pada bulan september, oktober dan november, temperatur agak dingin dan lembab
pada malam hari. Curah hujan rata-rata setahun berkisar 193,2 milimeter dengan
rata-rata kelembaban udara sekitar 90,4% dan temperatur berkisar antara 25,80
celcius. Tabel 2
Jumlah Hari Hujan dan Jumlah Curah Hujan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
NO BULAN 2011 2012 2013 2014 2015
HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH
1 Januari 64 809 90 1.307 70 548 70 548 14 191
2 Februari 75 1.493 111 2.041 36 647 36 647 8 143
3 Maret 62 585 62 764 89 1.931 89 1.931 15 216
4 April 86 1.225 54 841 127 1.859 127 1.859 14 261
5 Mei 64 682 45 891 134 2.217 134 2.217 12 200
6 Juni 27 339 29 212 51 740 51 740 10 170
7 Juli 69 848 37 300 43 547 43 547 5 80
8 Agustus 58 820 43 501 145 2.713 145 2.713 10 171
9 September 72 1.661 64 1.090 107 1.693 107 1.693 8 88
10 Oktober 103 1.312 86 1.780 144 2.884 144 2.884 11 168
11 November 101 1.955 94 1.910 184 5.028 184 5.028 20 365
12 Desember 112 848 89 2.286 148 4.030 148 4.030 19 305
JUMLAH 893 12.577 804 13.923 1.278 24.837 1.278 24.837 146 2.358 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
7. Penggunaan lahan
Penggunaan tanah dapat dibedakan menjadi tanah untuk bangunan dan
halaman sekitarnya, tegal kebun ladang huma, padang rumput, tambak, kolam tebat
empang, lahan sementara tidak diusahakan, hutan, perkebunan, sawah dan lainnya.
Penggunaan lahan di Kabupaten Rokan Hulu diantaranya 119.178 ha (15,67 persen)
digunakan untuk perumahan, pekarangan, dan lahan sekitar, 3.877 ha (0,51 persen)
digunakan untuk tanah sawah, 389.129 ha (51,17 persen) digunakan untuk
perkebunan, dan sisanya adalah hutan, padang rumput, rawa tidak ditanami dan
lain-lain.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 18
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 8
Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Rokan Hulu
2.1.2. Potensi pengembangan wilayah
Perwujudan pengembangan pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Rokan Hulu
meliputi: Tabel 3
Rencana Sistem Pusat Kegiatan Kabupaten Rokan Hulu PKW PKL PKLp PPK PPL
1. Pasir Pengaraian
1. Ujungbatu (Kecamatan Ujungbatu)
1. Rantau Kasai (Kecamatan Tambusai Utara
2. Kota Tengah (Kecamatan Kepenuhan
1. Rokan (Kecamatan Rokan IV Koto)
2. Pendalian (Kecamatan Pendalian IV Koto)
3. Tandun (Kecamatan Tandun)
4. Kabun (Kecamatan Kabun) 5. Danau Sati (Kecamatan
Rambah Samo) 6. Muara Rumbai (Kecamatan
Rambah Hilir) 7. Tangun (Kecamatan Bangun
Purba) 8. Rantau Kasai (Kecamatan
Tambusai Utara) 9. Pekan Tebih (Kecamatan
Kepenuhan Hulu) 10. Kota Lama (Kecamatan
Kunto Darussalam) 11. Pagaran Tapah (Kecamatan
Pagaran Tapah) 12. Sontang (Kecamatan Bonai
Darussalam)
Masing-masing desa dan kelurahan
Sumber: Ranperda RTRW Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012-2032
1. Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan
sumber daya buatan. Pengelolaan kawasan lindung secara baik dan benar, dapat
mengurangi tingkat bahaya bencana alam yang ditimbulkan seperti banjir, longsor,
pendangkalan waduk, kekeringan, dan sebagainya. Selain bencana alam kerusakan
kawasan lindung juga menimbulkan bencana sosial akibat hilangnya aset hidup yang
seharusnya diperoleh masyarakat. Pada bagian berikut ini akan diidentifikasi
penetapan kawasan lindung di wilayah Kabupaten Rokan Hulu.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 19
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
a. Kawasan Hutan Lindung
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung, definisi dari Kawasan Hutan Lindung adalah kawasan hutan
yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada
kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir
dan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Perlindungan terhadap kawasan
hutan lindung dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir,
sedimentasi, dan menjaga fungsi hidrologis tanah untuk menjamin ketersediaan
unsur hara tanah, air tanah, dan permukaan. Pada aspek pengendalian kawasan
lindung, terdapat ketentuan bahwa di dalam kawasan lindung dilarang
melakukan kegiatan budi daya, kecuali yang tidak mengganggu fungsi lindung.
Berdasarkan acuan penetapan kawasan hutan lindung dalam RTRW
Nasional dan RTRW Provinsi Riau, juga memperhatikan hasil analisis kesesuaian
lahan (berdasarkan Keppres No 32 Tahun 1990) di wilayah Kabupaten Rokan
Hulu, maka sebaran kawasan hutan lindung di Kabupaten Rokan Hulu meliputi:
Kawasan Hutan Lindung Sungai Mahato
Kawasan Hutan Lindung Sungai Mahato dengan luas kurang lebih 28.800
(dua puluh delapan ribu delapan ratus) hektar terletak di Kecamatan
Tambusai Utara dan Kecamatan Tambusai.
Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi
Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi dengan luas kurang lebih 23.731 (dua
puluh tiga ribu tujuh ratus tiga puluh satu) hektar terletak di Kecamatan
Rokan IV Koto, Kecamatan Ujungbatu, Kecamatan Tandun, Kecamatan
Kabun dan Kecamatan Pendalian IV Koto.
Kawasan Hutan Lindung Sungai Rokan
Kawasan Hutan Lindung Sungai Rokan dengan luas kurang lebih 16.254
(enam belas ribu dua ratus lima puluh empat) hektar meliputi Kecamatan
Rokan IV Koto dan Kecamatan Pendalian IV Koto. Gambar 9
Peta Rencana Kawasan Hutan Lindung Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 20
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
b. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Kawasan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya di wilayah Kabupaten Rokan Hulu ini meliputi kawasan resapan air.
Kawasan resapan air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk
meresapkan air hujan dan sebagai pengontrol tata air permukaan. Beberapa
tempat di Kabupaten Rokan Hulu yang memiliki kemampuan untuk menyerap
air tanah dengan baik, dimana lokasi tersebut sebagai hulu dari sungai-sungai.
Saat ini, kawasan tersebut sedang dimanfaatkan untuk lahan perkebunan dan
pertanian (lahan budidaya).
Sebagian besar di lahan ini terjadi kegiatan intensif masyarakat sehingga
terjadi pengolahan-pengolahan tanah yang mengakibatkan berkurangnya
kemampuan tanah dalam menyerap dan menyimpan air. Bahkan beberapa jenis
tanaman yang ditanam tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan cadangan
air tanah. Akibatnya adalah berkurangnya debit air yang dialirkan melalui
sungai-sungai. Di Kabupaten Rokan Hulu kawasan resapan air tanah meliputi
Kecamatan Bonai Darussalam, Kecamatan Kabun, Kecamatan Pendalian IV Koto,
Kecamatan Rambah, Kecamatan Rambah Samo dan Kecamatan Rokan IV Koto.
Sedangkan kawasan bergambut di Kabupaten Rokan Hulu terdapat di
Kecamatan Bonai Darussalam, Kecamatan Kepenuhan, Kecamatan Rambah,
Kecamatan Rokan IV Koto. Gambar 10
Peta Rencana Kawasan Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya Kabupaten Rokan Hulu
c. Kawasan Perlindungan Setempat
Menurut klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten, kawasan perlindungan
setempat meliputi kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar
danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, dan kawasan lindung spiritual dan
kearifan lokal lainnya. Untuk wilayah Kabupaten Rokan Hulu, kawasan
perlindungan setempat diarahkan pada kawasan sempadan sungai, kawasan
sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air dan kawasan Ruang
Terbuka Hijau.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 21
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Gambar 11 Peta Rencana Kawasan Memberikan Perlindungan Setempat
Kabupaten Rokan Hulu
Kawasan Sempadan Sungai
Kawasan sempadan sungai di Kabupaten Rokan Hulu memiliki luas kurang
lebih 93.802 (sembilan puluh tiga ribu delapan ratus dua) hektar meliputi:
- Kecamatan Pendalian IV Koto berupa Sungai Siasam yang merupakan
anak Sungai Rokan Kiri;
- Kecamatan Rokan IV Koto meliputi Sungai Mentawai, Sei Pakis, Sei Pusu
dan Sei Piang yang merupakan anak Sungai Rokan Kiri;
- Kecamatan Bonai Darussalam meliputi Sungai Kuti dan Sungai Rangau
yang merupakan anak Sungai Rokan Kiri;
- Kecamatan Rambah berupa Sungai Kaiti yang merupakan anak Sungai
Rokan Kanan;
- Kecamatan Rambah Samo berupa Sungai Dua yang merupakan anak
Sungai Rokan Kanan;
- Kecamatan Tambusai meliputi Sungai Kumu dan Sungai Batang Sosah
yang merupakan anak sungai Rokan Kanan;
- Kecamatan Tambusai Utara berupa Sungai Mahato yang merupakan
anak sungai Rokan Kanan.
Kawasan Sekitar Waduk dan Embung
Penetapan kawasan lindung sekitar danau atau waduk dilakukan untuk
melindungi danau atau waduk dari kegiatan manusia yang mengganggu dan
merusak kualitas air danau/waduk, kondisi fisik pinggir dan dasar
danau/waduk serta pengamanan dari kegiatan budidaya dan permukiman.
Danau yang tersebar di Kabupaten Rokan Hulu sebagian besar merupakan
danau Oxbo yang terbentuk karena prose salami. Kawasan sekitar waduk
dan embung di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari Embung Bukit Suligi
berada di Kecamatan Tandun dengan luas kurang lebih 5 (lima) hektar dan
Waduk Cipogas berada di Kecamatan Rambah dengan luas kurang lebih 10
(sepuluh) hektar.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 22
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Kawasan Ruang Terbuka Hijau
Penetapan kawasan ruang terbuka hijau didasarkan pada pertimbangan
bahwa sebagian besar wilayah daratan Kabupaten Rokan Hulu mempunyai
konfigurasi daratan yang berbukit dan bergunung serta memiliki intensitas
curah hujan cukup tinggi yang peka terhadap gangguan keseimbangan tata
air seperti banjir, erosi, sedimentasi dan rawan kekurangan air. Kawasan
Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Rokan Hulu berlokasi pada Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal
promosi (PKLp), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL).
d. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya di Kabupaten
Rokan Hulu terdiri dari:
Kawasan Hutan Raya
Kawasan taman hutan raya memiliki luas kurang lebih 1.161 (seribu seratus
enam puluh satu) hektar berada di Kecamatan Bangun Purba dan
Kecamatan Rambah.
Kawasan Suaka Alam
Kawasan Suaka Alam memiliki luas kurang lebih 111 (seratus sebelas)
hektar berada di Kecamatan Tambusai Utara.
Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Kawasan cagar budaya dan Ilmu pengetahuan di Kabupaten Rokan Hulu
berupa cagar budaya situs tersebar di seluruh wilayah Kabupaten meliputi:
- Kecamatan Rambah terdiri dari Sekolah Rakyat berada di Pasar Lama
Kelurahan Pasir Pengaraian, Kantor Underafdeling Rokan Hulu berada di
Pasar Lama Kelurahan Pasir Pengaraian, Rumah Dinas Wakil Bupati
Rokan Hulu berada di Pasar Lama Kelurahan Pasir Pengaraian, Rumah
Harangan berada di Kaiti III, Makam Suri Andung Jati berada di Kaiti III
dan Benteng Tebing Tinggi berada di Kampung Baru Desa Suka Maju.
- Kecamatan Rambah Hilir terdiri dari Makam Raja Rambah berada di Desa
Rambah.
- Kecamatan Tambusai terdiri dari Benteng Tujuh Lapis berada di
Kelurahan Tambusai Tengah.
- Kecamatan Rokan IV Koto terdiri dari Istana Rokan, Makam Raja Rokan,
Istana Raja Rokan berada di Cipang Kanan, Makam Tengku Joman
berada di Lubuk Bendahara, Istana Lubuk berada di Lubuk Bendahara
dan Istana Kersik Putih berada di Kersik Putih.
- Kecamatan Kepenuhan terdiri dari Makam Raja Putih berada di Desa
Kepenuhan Barat, Surau Suluk Syeh Wahab berada di Rantau Binuang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 23
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Sakti, Rantau Binuang Sakti berada di Bunga Tanjung dan Istana Raja
Kepenuhan.
- Kecamatan Kunto Darussalam terdiri dari Istana Kunto dan Kuburan
Keramat Kunto berada di Kelurahan Kota Lama.
- Kecamatan Ujungbatu terdiri dari Rumah Ukir Rohul berada di
Kelurahan Ujungbatu dan Makam Urang Godang berada di Bukit
Langgak. Gambar 12
Peta Rencana Kawasan Hutan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kabupaten Rokan Hulu
e. Kawasan Rawan Bencana Alam
Salah satu klasifikasi kawasan rawan bencana alam yang teridentifikasi di
Kabupaten Rokan Hulu adalah bencana tanah longsor yang dapat dilihat
berdasarkan potensi gerakan tanah dan rawan banjir. Gambar 13
Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Rokan Hulu
Wilayah-wilayah yang termasuk dalam kawasan rawan bencana:
Rawan longsor: Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Pendalian IV Koto,
Kecamatan Rambah, Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Kabun dan
Kecamatan Rambah Samo.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 24
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Rawan banjir: Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Kepenuhan,
Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kecamatan Bonai Darussalam, Kecamatan
Kunto Darussalam, Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Tambusai,
Kecamatan Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan Ujungbatu.
f. Kawasan Lindung Geologi
Kawasan lindung geologi di Kabupaten Rokan Hulu berupa kawasan
sempadan mata air sebanyak 3 (tiga) mata air dengan luas kurang lebih 12,92
hektar meliputi Mata air Hapanasan dan Mata air panas Pawan berada di
Kecamatan Rambah serta Mata air panas berada di Desa Air Panas Kecamatan
Pendalian IV Koto. Gambar 14
Peta Kawasan Lindung Geologi Kabupaten Rokan Hulu
g. Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan lindung di Kabupaten Rokan Hulu berupa Konservasi Arwana di
Kawasan Hutan Produksi Mahato Kanan dengan luas kurang lebih 3.700 (tiga
ribu tujuh ratus) hektar dan 145 ha sebagai kawasan penyangga berada di Desa
Mahato Kecamatan Tambusai Utara. Gambar 15
Peta Kawasan Lindung Lainnya Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 25
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2. Kawasan Budidaya
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan budidaya dimaksudkan
untuk memudahkan pengelolaan, dan pemantauan kegiatan termasuk penyediaan
prasarana dan sarana maupun penanganan dampak lingkungan akibat kegiatan
budidaya.
a. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kawasan peruntukan hutan produksi dimaksudkan untuk menyediakan
komoditas hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan untuk keperluan industri.
Hal ini juga sekaligus untuk melindungi kawasan hutan yang ditetapkan sebagai
hutan lindung dan hutan konservasi dari kerusakan akibat pengambilan hasil
hutan yang tidak terkendali.
Dengan memperhatikan hasil dari analisis kesesuaian lahan, maka rencana
peruntukan luas lahan untuk kawasan hutan produksi di Kabupaten Rokan
Hulu adalah 66.789,131 ha adalah sebagai berikut Kecamatan Bonai
Darussalam seluas 74.745,895 ha, Kecamatan Rokan IV Koto seluas 25.597,375
ha, Kecamatan Tambusai Utara seluas 50.974,428 ha, Kecamatan Kunto
Darussalam seluas 1.583,607 ha, Kecamatan Rambah seluas 7.003,439 ha,
Kecamatan Rambah Samo seluas 7.328,55 ha, Kecamatan Tambusai seluas
9.754,922 ha, Kecamatan Kabun seluas 10.290,217 ha, Kecamatan Kepenuhan
seluas 1.328,751 ha, Kecamatan Pendalian IV Koto seluas 2.304,002 ha,
Kecamatan Bangun Purba seluas 1.876,335 ha, Kecamatan Kepenuhan Hulu
seluas 3.787, 98 ha dan Kecamatan Rambah Hilir seluas 1.645,70 ha. Gambar 16
Peta Rencana Kawasan Hutan Produksi Kabupaten Rokan Hulu
b. Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat
Rencana sebaran kawasan hutan rakyat dapat dikembangkan di seluruh
wilayah kecamatan dalam lingkup wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Pemanfatan
lahan di kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan hutan rakyat yang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 26
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dimungkinkan untuk berlokasi pada peruntukan lahan kawasan perkebunan,
pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Luas kawasan hutan rakyat di
Kabupaten Rokan Hulu seluas 9.910,395 ha terdiri dari Kecamatan Rambah Hilir
merupakan kawasan hutan rakyat yang terluas yaitu seluas 4.349,50 ha,
Kecamatan Rambah seluas 3.392,40 ha, Kecamatan Kunto Darussalam seluas
1.316,30 ha, Kecamatan Rambah Samo seluas 775,28 ha dan Kecamatan
Bangun Purba seluas 76,81 ha. Gambar 17
Peta Rencana Kawasan Hutan Rakyat Kabupaten Rokan Hulu
c. Kawasan Peruntukan Pertanian
Pada dasarnya kawasan peruntukan pertanian mencakup kawasan
pertanian tanaman pangan dan pertanian holtikultura. Peruntukan kawasan
pertanian di Kabupaten Rokan Hulu, dapat diklasifikasikan menjadi pertanian
Tanaman Pangan dan pertanian lahan kering yang diarahkan untuk
pemanfaatan secara intensif sebagai tanaman pangan pada lahan-lahan yang
belum dimanfaatkan dan tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten
Rokan Hulu. Gambar 18
Peta Rencana Kawasan Pertanian Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 27
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Adapun rencana pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan serta
pertanian lahan kering dan hortikultura di Kabupaten Rokan Hulu adalah
45.239,412 ha.
Kawasan Peruntukan Pertanian Pangan
Sebaran pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan di Kabupaten
Rokan Hulu mencakup seluruh wilayah kecamatan dengan luas rencana
mencapai 12.843,18 ha. Rencana pengembangan kawasan pertanian
tanaman pangan menjadi seluas 12.951,038 ha meliputi Kecamatan Bonai
Darussalam 3.272,44 ha, Kecamatan Rambah Samo 2.153,449 ha, diikuti
oleh Kecamatan Rambah 1.521,956 ha.
Selain itu, kedepannya juga dicadangkan lahan untuk pertanian pangan
untuk menjaga keberlanjutan pangan di Kabupaten Rokan Hulu. Kawasan
cadangan untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas kurang
lebih 6.500 ha berada di Kecamatan Tambusai dengan luas kurang lebih
3.000 ha dan Kecamatan Bonai Darussalam dengan luas kurang lebih 3.500
ha.
Kawasan Pertanian Lahan Kering (Holtikultura)
Untuk pengembangan pertanian lahan kering, sebaran lahannya meliputi
seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu, dengan luasan
mencapai 32,288.374 ha. Kecamatan Rambah Samo dan Kecamatan Bonai
Darussalam merupakan kecamatan dengan luasan rencana kawasan
pertanian lahan kering terbesar, yaitu mencapai 5,714.218 ha untuk
Kecamatan Rambah Samo dan 4,760.886 ha untuk Kecamatan Bonai
Darussalam.
d. Kawasan Perkebunan
Kawasan perkebunan di Kabupaten Rokan Hulu dikembangkan berdasarkan
fungsi kawasan dan potensi yang ada pada daerah yang memiliki prospek
ekonomi cepat tumbuh. Rencana pengembangan kawasan perkebunan diarahkan
pada seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu dengan luasan
mencapai 191.240,203 ha. Luasan terbesar untuk rencana pengembangan
kawasan perkebunan terdapat di Kecamatan Kunto Darussalam seluas
43.655,333 ha, Kecamatan Bonai Darussalam seluas 33.219,26 ha, Kecamatan
Tambusai seluas 39.969,287 ha, Kecamatan Kepenuhan seluas 38.387,449 ha,
Kecamatan Tambusai Utara seluas 35.662,41, Kecamatan Rokan IV Koto seluas
23.794,962 ha, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam seluas 22.461,738 ha,
Kecamatan Kabun seluas 19.290,421 ha, Kecamatan Kepenuhan Hulu seluas
18.468,341 ha, Kecamatan Rambah Samo seluas 14.721,572, Kecamatan
Tandun seluas 14.159,376 ha, Kecamatan Rambah Hilir seluas 11.764,183 ha,
Kecamatan Pendalian IV Koto seluas 10.362, 085 ha, Kecamatan Bangun Purba
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 28
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
seluas 6.269,972 ha, Kecamatan Ujungbatu seluas 5.354,238 ha dan Kecamatan
Rambah seluas 1.985,925 ha.
e. Kawasan Peruntukan Peternakan
Kawasan peruntukan peternakan di wilayah Kabupaten Rokan Hulu
memiliki luas kurang lebih 802 ha tersebar tersebar di wilayah kabupaten
dengan komoditas unggulan sapi, .kerbau, kambing, ayam, dan itik.
f. Kawasan Peruntukan Perikanan
Rencana pengembangan peruntukan perikanan di Kabupaten Rokan Hulu
diarahkan pada perikanan tangkap dan budidaya. Kawasan perikanan tangkap
berada di Kecamatan Rambah, Kecamatan Ujungbatu, Kecamatan Rokan IV Koto,
Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kepenuhan,
Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan Bangun
Purba, Kecamatan Tandun, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam, Kecamatan
Bonai Darussalam dan Kecamatan Kepenuhan Hulu. Sedangkan kawasan
perikanan budidaya berada di seluruh kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu.
Rencana luas kawasan perikanan darat adalah 200,794 ha yang tersebar di
Kecamatan Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan Bangun Purba dan
Kecamatan Bonai Darussalam.
g. Kawasan Peruntukan Industri
Pengembangan kawasan peruntukan industri di Kabupaten Rokan Hulu,
diarahkan untuk industri pengelolaan potensi sumber daya alam untuk
peningkatan nilai tambah dan produktifitas wilayah secara berkelanjutan. Gambar 19
Peta Rencana Kawasan Industri Kabupaten Rokan Hulu
Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Rokan Hulu, diharapkan
mampu menjadi stimulus percepatan perkembangan ekonomi daerah kabupaten
dan kesejahteraan masyarakat sekitar dan wilayah lebih luas, dengan tetap
memperhatikan upaya mencegah pencemaran fungsi lingkungan. Pengembangan
kawasan industri di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari kawasan industri besar,
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 29
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
menengah dan kecil/mikro. Industri besar sebagaimana diarahkan berada di
Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan Pagaran Tapah
Darussalam, Kecamatan Kabun dan Kecamatan Tandun. Industri menengah
diarahkan di Kecamatan Tambusai, Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan
Kepenuhan, Kecamatan Kunto Darussalam dan Kecamatan Ujung Batu.
Sedangkan industri kecil dan mikro diarahkan tersebar di seluruh Kecamatan.
h. Kawasan Peruntukan Pertambangan
Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Rokan Hulu,
beberapa jenis bahan galian telah diidentifikasi yaitu antara lain granit, felspar,
kuarsit, kaolin, bentonit, sirtu, ballclay, lempung, dan pasir kuarsa.
Pengembangan kawasan pertambangan diarahkan untuk pengelolaan potensi
sumber daya alam secara berimbang dan berkelanjutan dengan memprioritaskan
aspek keseimbangan ekosistem dan pelestarian lingkungan hidup. Gambar 20
Peta Rencana Pertambangan Kabupaten Rokan Hulu
Kawasan peruntukan pertambangan di Kabupaten Rokan Hulu memiliki
luas kurang lebih 411.633 ha meliputi pertambangan mineral dan batubara di
Kecamatan Kecamatan Rokan IV Koto, Kecamatan Rambah Samo, Kecamatan
Ujungbatu, Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Kunto Darussalam,
Kecamatan Rambah Hilir, Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Kabun dan
Kecamatan Rambah. Kawasan peruntukan pertambangan migas tersebar di
seluruh kecamatan.
i. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Peruntukan kawasan pariwisata di wilayah Kabupaten Rokan Hulu dapat
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu kawasan pariwisata alam, kawasan
pariwisata buatan dan kawasan pariwisata budaya.
Kawasan pariwisata alam
Wisata alam yang indah dan memiliki potensi di Kabupaten Rokan Hulu
yaitu antara lain air panas hapanasan, air panas suaman, air panas rokan,
air terjuan aek matua, air terjun rura limbat, air terjun berseri, air terjun
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 30
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
sungai tolang, air terjun rura pamontasan, air terjun bukik paninjauan, air
terjun hujan lobek, air terjun landasan, goa mata dewa, goa tujuh serangkai,
goa huta sikapir, goa sei nigi, goa sei puo, danau cipogas, danau kembang,
danau kobu, danau puar, danau ombak, pantai rengas, rumah batu
serombow, arung jeram sungai Rokan Kiri.
Kawasan pariwisata buatan
Kawasan wisata buatan di Kabupaten Rokan Hulu meliputi taman simare,
arena terbang laying, pemandian bongkaran, pasar agro wisata, pasar
wisata, komplek Islamic centre dan pamong praja, pawan resort, kampong
seni tradisional suku sakai bonai ulak patina, desa wisata sungai bungo,
taman bungo.
Kawasan pariwisata budaya
Pengembangan kawasan pariwisata budaya di Kabupaten Rokan Hulu
menurut lokasi kecamatan, diantaranya meliputi Luhak Rokan IV Koto,
Komplek Kerajaan Rantau Binuang Sakti, Surau Suluk Naqsambandiyah,
Benteng Tujuh Lapis, Luhak Tambusai, Luhak Rambah, Jembatan Batang
Lubuh I dan II, rumah peninggalan Sultan Zainal Abidin, Nogori Tingga,
Komplek Kerajaan dan Makam Raja-Raja Rambah, Komplek Surau Suluk
Ismailiyah, Luhak Kepenuhan, Luhak Kunto Darussalam, Kawasan Budaya
dan Sejarah Lubuk Bendaharo, Rumah Harangan dan Makam Suri Andung
Jati, Istana Kerajaan Kunto Darussalam, Komplek Istana dan Masjid Tuo
Kunto bersama makam Syekh Burhanuddin dan makam keramat, prosesi
pemandian mayat, bangunan LKA Ujungbatu, rumah berarsitektur
tradisional, bangunan LKA Tandun, rumah sopo godang, tugu janji raja,
situs kerajaan bukit langgak, istana kersik putih. Gambar 21
Peta Rencana Kawasan Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu
j. Kawasan Peruntukan Pemukiman
Pengembangan kawasan permukiman diarahkan untuk mendukung
pengembangan pusat-pusat kegiatan dan pusat pelayanan. Secara keseluruhan
luas lahan untuk pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Rokan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 31
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Hulu sebesar 40.491,59 ha, yang terdiri atas kawasan permukiman perdesaan
dan kawasan permukiman perkotaan. Gambar 22
PetaRencana Pemukiman Kabupaten Rokan Hulu
Rencana kawasan pemukiman menjadi 48.600,68 ha tersebar diseluruh
kecamatan adalah Kecamatan Rambah seluas 3.206,972 ha, Kecamatan
Tambusai Utara seluas 3.735,759 ha, Kecamatan Kepenuhan seluas 5.744,396
ha, Kecamatan Tambusai seluas 3.763,844 ha, Kecamatan Kunto Darussalam
seluas 2.938,201 ha, Kecamatan Rambah Hilir seluas 3.146,204, Kecamatan
Rambah Samo seluas 2.874,812 ha, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam
seluas 2.837,83 ha, Kecamatan Rokan IV Koto seluas 3.103,15 ha, Kecamatan
Kepenuhan Hulu seluas 2.326,927 ha, Kecamatan Tandun seluas 1.434,605 ha,
Kecamatan Bangun Purba seluas 1.820,429 ha, Kecamatan Kabun seluas
1.328,406 ha, Kecamatan Ujungbatu seluas 3.674,474 ha, Kecamatan Bonai
Darussalam seluas 5.683,693 ha dan Kecamatan Pendalian IV Koto seluas
980,978 ha.
k. Kawasan Peruntukan Lainnya
Kawasan peruntukan lainnya meliputi:
Kawasan perdagangan dan jasa
Kawasan perdagangan dan jasa di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari
kawasan perdagangan dan jasa skala wilayah berada di Pasir Pengaraian,
kawasan perdagangan dan jasa skala kabupaten berada di Kecamatan
Rambah, Kecamatan Tambusai Utara, Kecamatan Kepenuhan, Kecamatan
Ujungbatu, kawasan perdagangan dan jasa skala kecamatan meliputi semua
kecamatan di Kabupaten serta kawasan perdagangan dan Jasa skala
lingkungan meliputi semua desa di Kabupaten.
Kawasan pertahanan dan keamanan Negara
Kawasan pertahanan dan keamanan di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari
Koramil 0313-02 berada di Kecamatan Rambah, Koramil 0313-08 berada di
Kecamatan Tandun, Koramil 0313-10 berada di Kecamatan Kunto
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 32
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Darussalam, Koramil 0313-11 berada di Kecamatan Tambusai, Koramil
0313-13 berada di Kecamatan Rokan IV Koto, Koramil 0313-14 berada di
Kecamatan Kepenuhan, Kepolisian Resor berada di Kecamatan Rambah dan
Kepolisian Sektor tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten.
l. Kawasan Peruntukan Perkantoran
Kawasan perkantoran di Kabupaten Rokan Hulu terletak di Kecamatan
Rambah, dimana kawasan ini difungsikan sebagai pusat perkatoran pemerintah
daerah.
m. Kawasan Andalan
Kawasan andalan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu meliputi wilayah yang
berada di sepanjang koridor Ujungbatu sampai dengan perbatasan di Kecamatan
Tambusai Utara. Kawasan andalan ini meliputi perkebunan, pertanian,
pertambangan, industri serta perdagangan dan jasa.
2.1.3. Wilayah rawan bencana
Potensi rawan bencana di Kabupaten Rokan Hulu berdasarkan karakteristik
wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang berpotensi rawan bencana alam, seperti
banjir dan longsor. Bencana banjir merupakan bencana yang hampir setiap tahun
terjadi di Kabupaten Rokan Hulu sejak Tahun 2002 hingga Tahun 2015. Hampir
setiap tahun sungai Rokan, mengalami banjir, bahkan dalam beberapa tahun
terakhir frekuensi dan volume banjir cenderung meningkat, sehingga menimbulkan
banyak kerugian baik secara fisik maupun non fisik, antara lain keresahan penduduk
meningkat, rusaknya bangunan infrastruktur serta rusaknya lahan pertanian dan
perikanan. Tabel 4
Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Kwasan Rawan Bencana
Luas Kawasan Rawan Banjir (Ha) Luas Kawasan Rawan Longsor (Ha)
1 Rokan IV Koto 125,97 8.880,16
2 Tandun - 149,77
3 Kabun - 1.412,42
4 Ujung Batu 233,52 -
5 Rambah Samo 52,07 631,63
6 Rambah 410,75 6.833,41
7 Rambah Hilir 623,20 -
8 Bangun Purba 4,27 30,52
9 Tambusai 1.942,32 -
10 Tambusai Utara 3.284,37 -
11 Kepenuhan 5.584,74 -
12 Kunto Darussalam 2.914,73 -
13 Pagaran Tapah Darussalam 1.764,85 -
14 Bonai Darussalam 3.919,62 -
15 Kepenuhan Hulu 321.15 83,70
16 Pendalian IV Koto - 227,51
TOTAL KABUPATEN 21.176,29 18.249,13 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 33
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Berdasarkan data diatas potensi bencana yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu
adalah bencana banjir dan tanah longsor. Kecamatan Kepenuhan adalah wilayah
kawasan rawan banjir terbesar dengan luas 5.584,74 ha dan Kecamatan Rokan IV
Koto menjadi wilayah terbesar berpotensi rawan longsor dengan luas 8.880,16 ha.
Berdasarkan rekaman data yang dibuat oleh BPBD Kabupaten Rokan Hulu secara
offline, bahwa kejadian banjir cenderung meningkat dari Tahun 2011 hingga Tahun
2015, seperti ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 5
Data Kejadian Bencana Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
Kejadian banjir cenderung meningkat dari tahun 2011 hingga Tahun 2015,
seperti ditunjukkan pada tabel diatas hingga Tahun 2011 banjir terjadi 11 kali dan
tahun 2012 banjir terjadi sebanyak 9 kali yang melanda 7 kecamatan, yaitu
Kecamatan Kabun, Rambah, Rambah Samo, Tandun, Tambusai, Kepenuhan, dan
Bonai Darussalam. Kejadian banjir Tahun 2012 tersebut telah melanda sejumlah 22
desa. Kejadian banjir Tahun 2013 terjadi 14 kali dan meluas melanda di 13
kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, diantaranya adalah Kecamatan
:Bangun Purba, Bonai Darussalam, Kabun, Kepenuhan, Kepenuhan Hulu, Kunto
Darussalam, Pagaran Tapah, Rambah, Rambah Hilir, Rambah Samo, Rokan IV Koto,
Tandun, dan Ujung Batu. Dua puluh empat desa terendam banjir yang menyebabkan
5 orang meninggal dunia dan 2.234 rumah rusak, serta 7.908 orang harus
mengungsi.
Kejadian banjir Tahun 2014 meningkat lagi menjadi 28 kali kejadian yang
melanda di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Rokan Hulu, diantaranya adalah
Kecamatan : Kepenuhan Hilir, Bonai Darussalam, Kabun, Kepenuhan, Kepenuhan
Hulu, Kunto Darussalam, Pagaran Tapah, Rambah, Rambah Hilir, Rambah Samo,
Tambusai, Tandun, dan Ujung Batu. Begitu juga dengan tahun 2015 banjir
meningkat menjadi 56 kali yang melanda di 7 kecamatan yang ada di Kabupaten
Rokan Hulu, diantaranya adalah Kecamatan : Rokan IV Koto, Kabun, Kepenuhan,
Rambah, Rambah Hilir, Tambusai dan Tandun.
Selanjutnya berdasarkan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI BNPB
2015), pernah terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Roka Hulu
yang terjadi pada bulan Juni 2013. Menurut data tersebut sejumlah 1.096 penduduk
menderita akibat kejadian bencana tersebut. Namun demikian, mengingat bencana
kebakaran hutan dan lahan relatif cukup sering terjadi di wilayah Provinsi Riau, ada
kemungkinan peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang lain tidak terdata di sistem
No Jenis Kejadian Bencana 2011 2012 2013 2014 2015
1 Banjir 11 9 14 28 56
2 Kebakaran 3 20 28 29 30
3 Kebakaran hutan - 10 16 - 18
3 Kekeringan 2 1 1 - -
4 Puting beliung - 7 1 2 4
Jumlah 16 46 60 59 108
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 34
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
DIBI BNPB. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Rokan Hulu tercatat ada 10
kejadian kebakaran hutan dan lahan selama Tahun 2012, dan 16 kejadian di Tahun
2013. Selanjutnya selama tahun 2015 terjadi kembali kebakaran hutan dan lahan
sebanyak 18 kejadian.
Kebakaran yang terjadi di permukiman yang terekam dalam Data dan Informasi
Bencana Indonesia (DIBI BNPB 2015), pernah terjadi tiga kali kasus di Kabupaten
Roka Hulu yang terjadi pada Tahun 2009 dan Tahun 2011 masing-masing 2 kejadian
dan 1 kejadian. Total penduduk yang menderita akibat dari kejadian tersebut adalah
225 orang. Sedangkan data yang terekam di BPBD Kabupaten Rokan Hulu tercatat 20
kali di Tahun 2012, 28 kali di Tahun 2013, dan 29 kali di Tahun 2014.
Bencana kekeringan yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu yang terekam dalam
Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI BNPB 2015), pernah terjadi empat kali
kasus yang terjadi pada Tahun 2005, 2011, 2012 dan Tahun 2013 masing-masing 1
kejadian. Akibat dari bencana tersebut telah terjadi kerusakan lahan seluas 204 Ha.
Bencana puting beliuang cukup sering terjadi pada akhir-akhir ini di Kabupaten
Rokan Hulu. Menurut Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI BNPB 2015), telah
terjadi enam kali bencana puting beliung dengan korban luka-luka sebanyak 3 orang
dan rumah rusak berat sejumlah 56 rumah dan rusak ringan 77 rumah. Tabel 6
Jumlah Keluarga Tertimpa Kejadian Bencana Alam Menurut Jenis Bencana Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Tabel diatas menunjukkan data dari tahun 2011-2015 bencana alam yang sering
terjadi adalah bencana banjir dimana jumlah KK yang tertimpa bencana banjir
sejumlah 20.983 KK. Hal ini terjadi ketika musim penghujan dan meningkatnya debit
air yang tidak tertampung oleh sungai-sungai yang ada. Umumnya masyarakat yang
tertimpa bencana banjir adalah masyarakat yang tinggal dibantaran sungai. Tabel 7
Jumlah Keluarga Tertimpa Kejadian Bencana Alam Menurut Jenis Bencana dan Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Jenis Kejadian Bencana 2011 2012 2013 2014 2015
1 Banjir 15 2.786 7.622 17.479 3.278
2 Kebakaran 31 24 39 158 27
3 Angin topan 1 3 3 48 68
4 Tanah lLongsor 0 0 0 2 -
Jumlah 47 2.813 7.664 7.086 3.373
No Kecamatan Banjir Kebakaran Angin Topan Tanah Longsor
1 Rambah 2.226 6 - -
2 Rambah Hilir 260 6 40 -
3 Rambah Samo - 2 - -
4 Kepenuhan 180 1 - -
5 Kepenuhan Hulu - - - -
6 Tambusai 30 3 - -
7 Tambusai Utara - - - -
8 Rokan IV Koto 20 - 27 -
9 Pendalian IV Koto - - - -
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 35
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
S
u
m
S
Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Berdasarkan pengkajian kerentanan, bencana banjir di Kabupaten Rokan Hulu
akan berdampak pada 135.280 jiwa yang tinggal dan/atau beraktivitas di kawasan
terancam. Ancaman bencana banjir juga berpotensi untuk merusak lingkungan.
Indeks Kerusakan Lingkungan akibat bencana banjir dari pengkajian risiko bencana
terhitung sebesar 60.652 ha lahan yang akan rusak. Sedangkan kerugian daerah
yang ditimbulkan berdasarkan kajian risiko bencana sebesar 1,602 triliun rupiah. Gambar 23
Peta Kerentanan Bencana Banjir Kabupaten Rokan Hulu
Gambar 24 Peta Kerentanan Bencana Kebakaran Gedung dan Pemukiman
Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan pengkajian kerentanan, bencana kebakaran gedung dan
pemukiman di Kabupaten Rokan Hulu akan berdampak pada 93.883 jiwa yang
10 Bonai Darussalam - 1 - -
11 Kunto Darussalam 230 - - -
12 Pagaran Tapah Darussalam - 1 - -
13 Tandun 116 1 1 -
14 Kabun 176 - - -
15 Bangun Purba - - 2 -
16 Ujungbatu - 11 2 -
Jumlah 3.278 27 68 -
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 36
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
tinggal dan/atau beraktivitas di kawasan terancam. Ancaman bencana kebakaran
gedung dan pemukiman tidak berpotensi untuk merusak lingkungan. Sedangkan
kerugian daerah yang ditimbulkan berdasarkan kajian risiko bencana sebesar
938.831 miliar rupiah.
Berdasarkan pengkajian kerentanan, bencana kebakaran hutan dan lahan di
Kabupaten Rokan Hulu akan berdampak pada 565.669 jiwa yang tinggal dan/atau
beraktivitas di kawasan terancam. Ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan
juga berpotensi untuk merusak lingkungan. Indeks Kerusakan Lingkungan akibat
bencana kebakaran hutan dan lahan dari pengkajian risiko bencana terhitung
sebesar 223.507 ha lahan yang akan rusak. Sedangkan kerugian daerah yang
ditimbulkan berdasarkan kajian risiko bencana sebesar 1,945 triliun rupiah.
Gambar 25 Peta Kerentanan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
Kabupaten Rokan Hulu
Gambar 26 Peta Kerentanan Bencana Kekeringan
Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan pengkajian kerentanan, bencana kekeringan di Kabupaten Rokan
Hulu akan berdampak pada 41.021 jiwa yang tinggal dan/atau beraktivitas di
kawasan terancam. Indeks Kerusakan Lingkungan akibat bencana kekeringan dari
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 37
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pengkajian risiko bencana terhitung sebesar 106.461 ha lahan yang akan rusak.
Sedangkan kerugian daerah yang ditimbulkan berdasarkan kajian risiko bencana
sebesar 1,795 triliun rupiah.
2.1.4. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Rokan Hulu pertengahan tahun 2015 tercatat
592.278 orang yang terdiri dari penduduk laki-laki 304.050 jiwa (51,34 persen) dan
wanita 288.228 jiwa (48,66 persen). Rasio jenis kelamin (perbandingan penduduk
laki-laki dengan penduduk perempuan) adalah 1,05. Tabel 8
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
Pada tabel diatas dapat dilihat terjadi kenaikan penduduk setiap tahunnya,
dimana jumlah penduduk dari tahun 2011 meningkat sebesar 42.061 jiwa pada
tahun 2015. Grafik 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
Kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Tambusai Utara
yaitu 83.448 jiwa dan yang paling sedikit adalah Kecamatan Pendalian IV Koto
berjumlah 13.878 jiwa. Tabel 9
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 Berdasarkan Kecamatan Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Rambah 27.972 27.506 55.478
2 Rambah Hilir 21.515 20.682 42.197
3 Rambah Samo 20.041 18.766 38.807
4 Kepenuhan 12.626 11.755 24.381
5 Kepenuhan Hulu 10.439 9.835 20.274
6 Tambusai 30.138 29.109 59.247
7 Tambusai Utara 42.951 40.497 83.448
55,47842,197
38,80724,381
20,27459,247
83,44825,420
13,87821,870
51,23517,933
33,25227,992
17,62459,242
0 10,00020,00030,00040,00050,00060,00070,00080,00090,000
RambahRambah Hilir
Rambah SamoKepenuhan
Kepenuhan HuluTambusai
Tambusai UtaraRokan IV Koto
Pendalian IV KotoBonai DarussalamKunto Darussalam
Pagaran Tapah DarussalamTandunKabun
Bangun PurbaUjungbatu
No Jenis Kelamin 2011 2012 2013 2014 2015
1 Laki-laki 266.677 267.725 280.317 294.729 304.050
2 Perempuan 249.047 249.851 265.166 273.847 288.228
Jumlah 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 38
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
8 Rokan IV Koto 12.904 12.516 25.420
9 Pendalian IV Koto 7.341 6.537 13.878
10 Bonai Darussalam 11.602 10.268 21.870
11 Kunto Darussalam 26.654 24.581 51.235
12 Pagaran Tapah Darussalam 9.317 8.616 17.933
13 Tandun 16.774 16.478 33.252
14 Kabun 14.575 13.417 27.992
15 Bangun Purba 9.082 8.542 17.624
16 Ujungbatu 30.119 29.123 59.242
Jumlah 304.050 288.228 592.278 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 10
Kepadatan Penduduk Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Kepadatan Penduduk
2011 2012 2013 2014 2015
1 Rambah 118 131 138 143 140
2 Rambah Hilir 124 134 141 147 137
3 Rambah Samo 66 71 75 79 150
4 Kepenuhan 36 38 40 42 36
5 Kepenuhan Hulu 59 63 67 72 88
6 Tambusai 76 82 86 88 53
7 Tambusai Utara 57 63 67 68 122
8 Rokan IV Koto 20 22 22 24 28
9 Pendalian IV Koto 52 56 58 66 66
10 Bonai Darussalam 13 14 15 16 27
11 Kunto Darussalam 67 73 77 79 101
12 Pagaran Tapah Darussalam 50 53 56 60 155
13 Tandun 114 123 129 136 86
14 Kabun 42 46 49 51 52
15 Bangun Purba 92 98 104 112 80
16 Ujungbatu 342 388 411 423 654
Jumlah 56 61 64 67 79 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
Pada tahun 2015 kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan
Ujungbatu yaitu 654 jiwa/km2, diikuti oleh Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam
sebesar 155 jiwa/km2. Selain itu lima kecamatan yang agak padat penduduknya
berada di Kecamatan Rambah Samo, Rambah, Rambah Hilir, Tambusai Utara dan
Kunto Darussalam, masing-masing 150 jiwa/km2, 140 jiwa/km2, 137 jiwa/km2, 122
jiwa/km2 dan 191 jiwa/km2. Sedangkan dua kecamatan yang relatif jarang
penduduknya yaitu Kecamatan Rokan IV Koto 28 jiwa/km2 dan Bonai Darussalam 27
jiwa/km2. Tabel 11
Jumlah Penduduk Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
2 Rata-rata kepadatan penduduk 56 61 64 67 79
3 Laju pertumbuhan penduduk 5,97 3,14 4,29 4,23 4,17
4 Rata-rata jiwa per rumah tangga 4 4 4 4 4 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 39
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Dari tabel diatas dapat dilihat laju pertumbuhan penduduk sebesar 4,17 persen
pada tahun 2015 dan rata-rata kepadatan penduduk sebesar 79 persen serta
pertumbuhan rata-rata jiwa per rumah tangga tidak mengalami peningkatan ataupun
penurunan.
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2015 mengalami
perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan
PDRB Kabupaten Rokan Hulu tahun 2015 sebesar 1,94 persen dibandingkan
tahun 2014 sebesar 6,44 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh
kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 9,88 persen. Sebagian besar kategori
ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2015 mencatat pertumbuhan yang positif. Tabel 12
Laju Pertumbuhan Riil Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Lapangan Usaha/Industri 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, kehutanan dan perikanan 5,40 4,22 5,87 -0,71
B Pertambangan dan penggalian -1,55 -3,82 13,07 1,83
C Industri pengolahan 9,44 11,89 8,09 7,13
D Pengadaan listrik dan gas 10,19 2,68 -17,88 9,88
E Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
5,79 0,14 1,04 2,32
F Konstruksi 3,19 3,84 3,98 4,30
G Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
7,22 7,90 5,13 2,30
H Transportasi dan pergudangan 4,69 6,05 6,14 6,38
I Penyediaan akomodasi dan makan minum 3,33 4,36 4,37 2,97
J Informasi dan komunikasi 6,27 7,51 4,47 4,62
K Jasa keuangan dan asuransi 21,12 22,38 1,19 -7,12
L Real estat 6,06 6,15 5,44 6,02
M,N Jasa perusahaan 5,78 5,64 5,38 1,92
O Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
7,62 4,81 2,29 3,94
P Jasa pendidikan 3,92 4,50 4,29 4,89
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
5,28 6,01 5,39 9,14
R,S,T,U
Jasa lainnya 3,59 10,23 10,59 9,27
PDRB 6,12 5,99 6,44 1,94 Sumber: PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
Adapun kategori-kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang
positif, di antaranya kategori jasa lainnya sebesar 9,27 persen, kategori jasa
kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,14 persen, kategori industri pengolahan
sebesar 7,13 persen, kategori ransportasi dan pergudangan sebesar 6,38 persen,
kategori real estate sebesar 6,02 persen, kategori jasa pendidikan sebesar 4,89
persen, kategori informasi dan komunikasi sebesar 4,62 persen, kategori
konstruksi 4,30 persen, kategori administrasi pemerintahan, pertanahan dan
jaminan sosial wajib sebesar 3,94 persen, kategori penyediaan akomodasi dan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 40
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
makan minum sebesar 2,97 persen, kategori pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang sebesar 2,32 persen, kategori perdagangan besar dan
eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 2,30 persen, kategori jasa
perusahaan sebesar 1,92 persen, serta kategori pertambangan dan penggalian
sebesar 1,83 persen. Sedangkan pertumbuhan negatif disumbangkan oleh kategori
pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar -0,71 persen ddan kategori jasa
keuangan dan asuransi sebesar -7,12 persen. Grafik 3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012-2015 Kabupaten Rokan Hulu
2. Pertumbuhan PDRB
Struktur perekonomian sebagian masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu
telah bergeser dari kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan ke kategori
ekonomi lainnya yang terlihat dari besarnya peranan masing-masing kategori ini
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Rokan Hulu. Sumbangan terbesar pada
tahun 2014 dihasilkan oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,
kemudian kategori Industri Pengolahan, Pertambangan dan Penggalian, dan
Perdagangan Besar dan Eceran. Tabel 13
Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %
A Pertanian, kehutanan dan perikanan
10.081,25 55,72 10.951,86 54,85 11.687,74 54,00
13.544,98 53,74 14.420,67 53,64
B Pertambangan dan penggalian
1.253,89 6,93 1.445,18 7,24 1.490,20 6,88 1.943,68 7,71 1.683,18 6,26
C Industri pengolahan
3.866,17 21,37 4.286,32 21,47 4.799,16 22,17
5.505,60 21,84 6.176,38 22,98
D Pengadaan listrik dan gas
11,15 0,06 10,07 0,05 10,02 0,05 10,92 0,04 16,43 0,06
E Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
1,50 0,01 1,61 0,01 1,62 0,01 1,73 0,01 1,93 0,01
F Konstruksi 584,68 3,23 672,48 3,37 766,02 3,54 874,15 3,47 973,39 3,62
G Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
872,72 4,82 967,37 4,84 1.072,30 4,95 1.327,70 5,27 1.439,49 5,35
H Transportasi dan 86,12 0,48 91,12 0,46 103,28 0,48 120,57 0,48 139,56 0,52
6.12 5.99
6.44
1.94
0
1
2
3
4
5
6
7
2012 2013 2014 2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 41
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pergudangan
I Penyediaan akomodasi dan makan minum
52,18 0,29 59,12 0,30 68,39 0,32 85,98 0,34 93,35 0,35
J Informasi dan komunikasi
183,70 1,02 198,91 1,00 205,83 0,95 220,18 0,87 240,33 0,89
K Jasa keuangan dan asuransi
149,49 083 198,51 0,99 256,42 1,18 272,69 1,08 263,45 0,98
L Real estat 124,01 0,69 133,29 0,67 146,08 0,67 165,91 0,66 187,58 0,70
M,N
Jasa perusahaan 0,82 0,00 0,95 0,00 1,03 0,00 1,24 0,00 1,31 0,00
O Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
637,88 3,53 749,48 3,75 814,84 3,76 865,08 3,43 932,87 3,47
P Jasa pendidikan 80,56 0,45 86,43 0,43 93,48 0,43 108,27 0,43 126,61 0,47
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
32,47 0,18 36,09 0,18 39,53 0,18 46,28 0,18 55,22 0,21
R,S,T,U
Jasa lainnya 74,33 0,41 78,09 0,39 89,48 0,41 110,33 0,44 131,03 0,49
PDRB 18.092,92 100 19.966,87 100 21.645,42 100 25.205,30 100 26.882,77 100
Sumber: PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
Tabel 14 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %
A Pertanian, kehutanan dan perikanan
9.628,62 56,55 10.148,45 56,16 10.576,37 55,23 11.196,88 54,93 11.117,57 53,50
B Pertambangan dan penggalian
944,80 5,55 930,12 5,15 894,63 4,67 1.011,60 4,96 1.030,08 4,96
C Industri pengolahan
3.740,18 21,97 4.093,13 22,65 4.579,62 23,91 4.950,13 24,29 5.302,98 25,52
D Pengadaan listrik dan gas
12,81 0,08 14,11 0,08 14,49 0,08 11,90 0,06 13,08 0,06
E Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
1,49 0,01 1,58 0,01 1,58 0,01 1,59 0,01 1,63 0,01
F Konstruksi 534,15 3,14 551,17 3,05 572,35 2,99 595,16 2,92 620,76 2,99
G Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
816,10 4,79 875,05
4,84 944,17 4,93 992,59 4,87 1.015,47 4,89
H Transportasi dan pergudangan
85,43 0,50 89,44 0,49 94,85 0,50 100,68 0,49 107,11 0,52
I Penyediaan akomodasi dan makan minum
48,70 0,29 50,32 0,28 52,51 0,27 54,81 0,27 56,44 0,27
J Informasi dan komunikasi
182,66 1,07 194,11 1,07 208,68 1,09 218,01 1,07 228,08 1,10
K Jasa keuangan dan asuransi
141,51 0,83 171,39 0,95 209,75 1,10 212,26 1,04 197,13 0,95
L Real estat 116,45 0,68 123,50 0,68 131,09 0,68 138,22 0,68 146,54 0,71
M,N
Jasa perusahaan 0,78 0,00 0,82 0,00 0,87 0,00 0,92 0,00 0,93 0,00
O Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
604,11 3,55 650,14 3,60 681,44 3,56 697,06 3,42 724,56 3,49
P Jasa pendidikan 70,45 0,41 73,20 0,41 76,50 0,40 79,78 0,39 83,69 0,40
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
30,79 0,18 32,41 0,18 34,36 0,18 36,21 0,18 39,52 0,19
R,S,T,U
Jasa lainnya 67,68 0,40 70,11 0,39 77,28 0,40 85,47 0,42 93,40 0,45
PDRB 17.026,72 100 18.069,05 100 19.150,56 100 20.383,26 100 20.778,97 100
Sumber: PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 42
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3. PDRB Perkapita
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di
daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas
dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang
penduduk. Pada tahun 2015, PDRB per kapita Kabupaten Rokan Hulu mencapai
45,39 juta rupiah meningkat sebesar 2,55 persen ditahun 2014 yaitu 44,26 juta
rupiah. Tabel 15
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014
A Pertanian, kehutanan dan perikanan 16,00 17,73 19,26 21,08 24,30
B Pertambangan dan penggalian 1,30 2,21 2,54 2,62 3,30
C Industri pengolahan 6,20 6,80 7,54 8,19 9,08
D Pengadaan listrik dan gas 0,02 0,02 0,02 0,02 0,03
E Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
F Konstruksi 0,92 1,03 1,18 1,35 1,54
G Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
1,36 1,53 1,70 1,89 2,37
H Transportasi dan pergudangan 0,14 0,15 0,16 0,18 0,21
I Penyediaan akomodasi dan makan minum 0,08 0,09 0,10 0,12 0,16
J Informasi dan komunikasi 0,30 0,32 0,35 0,37 0,39
K Jasa keuangan dan asuransi 0,22 0,26 0,35 0,45 0,48
L Real estat 0,19 0,22 0,23 0,26 0,29
M,N Jasa perusahaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
O Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
0,99 1,12 1,32 1,48 1,63
P Jasa pendidikan 0,12 0,14 0,15 0,16 0,20
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0,05 0,06 0,06 0,07 0,08
R,S,T,U
Jasa lainnya 0,11 0,13 0,14 0,15 0,19
PDRB 28,02 31,82 35,12 38,39 44,26 Sumber: PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
Kontribusi PDRB terbesar disumbangkan oleh sektor pertanian, kehutanan
dan perikanan sebesar 24,30 yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Tabel 16
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015
Kabupaten Rokan Hulu
No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
A Pertanian, kehutanan dan perikanan
108,64 105,40 115,94 109,84 134,36 116,29 143,04 115,46
B Pertambangan dan penggalian
115,26 98,45 118,85 94,69 155,01 107,07 134,24 109,35
C Industri pengolahan 110,87 109,44 124,13 122,44 142,40 132,35 159,75 141,78
D Pengadaan listrik dan gas
90,27 110,19 89,86 113,15 97,92 92,91 147,33 102,09
E Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
107,44 105,79 108,15 105,94 115,36 107,04 128,86 109,52
F Konstruksi 115,02 103,19 131,01 107,15 149,51 111,42 166,48 116,21
G Perdagangan besar dan eceran;
110,85 107,22 122,87 115,69 152,13 121,63 164,94 124,43
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 43
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
reparasi mobil dan sepeda motor
H Transportasi dan pergudangan
105,80 104,69 119,93 111,03 140.00 117,85 162,04 125,37
I Penyediaan akomodasi dan makan minum
113,30 103,33 131,07 107,83 164,78 112,55 178,90 115,89
J Informasi dan komunikasi
108,28 106,27 112,05 114,24 119,86 119,35 130,82 124,87
K Jasa keuangan dan asuransi
132,79 121,12 171,53 148,23 182,42 150,00 176,24 139,31
L Real estat 107,48 106,06 117,80 112,58 133,79 118,70 151,26 125,84
M,N Jasa perusahaan 116,00 105,78 126,97 111,74 151,92 117,76 161,32 120,01
O Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
117,50 107,62 127,74 112,80 135,62 115,39 146,24 119,94
P Jasa pendidikan 107,29 103,92 116,03 108,59 134,39 113,25 157,15 118,80
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
111,15 105,28 121,75 111,61 142,53 117,62 170,07 128,37
R,S,T,U
Jasa lainnya 105,06 103,59 120,38 114,18 148,44 126,28 176,29 137,99
PDRB 110,36 106,12 119,63 112,47 139,31 119,71 148,58 122,04 Sumber: PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
Indeks perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun yaitu 110,36 ditahun 2012 meningkat menjadi
119,63 ditahun 2013 dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2014 dan
2015 yaitu sebesar 139,31 dan 148,58. Begitu juga dengan indeks perkembangan
PDRB atas dasar harga konstans mengalami peningkatan yaitu sebesar 106,12
ditahun 2012, mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi 112,47 serta
mengalami peningkatan kembali di tahun 2014 dan 2015 masing-masing sebesar
119,71 dan 122,04. Tabel 17
Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, kehutanan dan perikanan 107,92 110,51 120,97 129,71
B Pertambangan dan penggalian 155,38 166,57 192,14 163,40
C Industri pengolahan 104,72 104,79 111,22 116,47
D Pengadaan listrik dan gas 71,32 69,14 91,75 125,64
E Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
102,32 102,85 108,58 118,54
F Konstruksi 122,01 133,84 146,88 156,81
G Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
110,55 113,57 133,76 141,76
H Transportasi dan pergudangan 101,88 108,89 119,75 130,30
I Penyediaan akomodasi dan makan minum 117,49 130,25 156,89 165,40
J Informasi dan komunikasi 102,47 98,63 101,00 105,37
K Jasa keuangan dan asuransi 115,82 122,25 128,47 133,64
L Real estat 107,93 111,43 120,03 128,01
M,N Jasa perusahaan 114,91 119,06 135,18 140,84
O Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
115,28 119,58 124,10 128,75
P Jasa pendidikan 118,07 122,19 135,71 151,29
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 111,35 115,05 127,81 139,74
R,S,T,U
Jasa lainnya 111,38 115,78 129,09 140,29
PDRB 110,50 113,03 123,66 129,37 Sumber: PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 44
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Indeks harga implisit merupakan rasio antara PDRB menurut harga berlaku
dan PDRB menurut harga konstan. PDRB harga berlaku digunakan untuk
mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran dan struktur
ekonomi suatu daerah. Sementara itu, PDRB harga konstan digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau
pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Indeks harga
implisit dari tahun ketahun terus meningkat yaitu sebesar 110,50 ditahun 2012,
meningkat menjadi 113,03 ditahun 2013, dan mengalami peningkatan kembali di
tahun 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 123,66 dan 129,37. Tabel 18
Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015
A Pertanian, kehutanan dan perikanan 3,07 2,40 9,47 7,22
B Pertambangan dan penggalian 17,08 7,21 15,35 -14,96
C Industri pengolahan 1,31 0,07 6,13 4,72
D Pengadaan listrik dan gas -18,08 -3,06 32,71 36,94
E Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
1,56 0,52 5,57 9,17
F Konstruksi 11,47 9,69 9,74 6,76
G Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
3,38 2,73 17,78 5,98
H Transportasi dan pergudangan 1,07 6,88 9,98 8,80
I Penyediaan akomodasi dan makan minum 9,65 10,86 20,46 5,43
J Informasi dan komunikasi 1,89 -3,74 2,40 4,33
K Jasa keuangan dan asuransi 9,64 5,55 5,09 4,02
L Real estat 1,35 3,25 7,72 6,64
M,N Jasa perusahaan 9,67 3,61 13,54 4,19
O Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
9,18 3,73 3,79 3,74
P Jasa pendidikan 3,24 3,49 11,06 11,48
Q Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 5,58 3,33 11,08 9,34
R,S,T,U
Jasa lainnya 1,42 3,95 11,50 8,68
PDRB 3,99 2,28 9,40 4,62
Sumber: PDRB Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015
Laju pertumbuhan indeks harga implisit adalah dengan membandingkan
harga imlisit tahun ini dengan tahun sebelumnya dan laju pertumbuhan indeks
harga implisit di Kabupaten Rokan Hulu menjukkan angka yang berfluktuatif
dimana tahun 2012 laju pertumbuhan sebesar 3,99 mengalami penurunan
menjadi 2,28 ditahun 2013 dan mengalami peningkatan kembali ditahun 2014
menjadi 9,40 serta mengalami penurunan kembali di tahun 2015 menjadi 4,62.
4. Laju Inflasi
Salah satu indikator utama keberhasilan pemerintah dalam mengatur
perekonomiannya dapat terlihat dari kemampuan pemerintah dalam
mengendalikan kenaikan harga barang dan jasa di wilayahnya. Inflasi
merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan kenaikan harga yang
berlangsung secara terus menerus dan saling pengaruh memperngaruhi. Laju
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 45
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pertumbuhan inflasi Kabupaten Rokan Hulu dari tahun 2011-2015 terjadi pada
pertumbuhan dengan migas dan tanpa migas. Tabel 19
Laju Inflasi Kabupaten Rokan Hulu Dengan Migas dan Tanpa Migas No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 %/tahun
1 Dengan migas 6,26 3,99 3,19 7,97 1,64 3,50
2 Tanpa migas 4,68 3,16 3,09 7,71 1,07 7,22
Laju inflasi Kabupaten Rokan Hulu 5 (lima) tahun terakhir mengalami
fluktuasi yang cukup besar. Pada tahun 2011 inflasi Kabupaten Rokan Hulu
dengan migas sebesar 6,26 persen, pada tahun 2012 inflasi menurun menjadi
3,99 persen dan mengalami penurunan kembali ditahun 2013 menjadi 3,19
persen sementara tahun 2014 laju inflasi meningkat cukup tinggi, yaitu mencapai
7,97 persen dan mengalami penurunan kembali menjadi 1,64 persen. Inflasi
dengan migas tahun 2014 merupakan inflasi tertinggi selama 5 (lima) tahun
terakhir.
Sementara itu laju inflasi Kabupaten Rokan Hulu tanpa migas pada tahun
2011 sebesar 4,68 persen, pada tahun 2012 inflasi menurun menjadi 3,16 persen
dan mengalami penurunan kembali ditahun 2013 menjadi 3,09 persen
sementara tahun 2014 laju inflasi meningkat cukup tinggi, yaitu mencapai 7,71
persen dan mengalami penurunan kembali menjadi 1,07 persen. Inflasi tanpa
migas tahun 2014 merupakan inflasi tertinggi selama 5 (lima) tahun terakhir. Grafik 4
Laju Inflasi Kabupaten Rokan Hulu Dengan Migas dan Tanpa Migas Kabupaten Rokan Hulu
5. Indeks ketimpangan Williamson
Ketimpangan antar daerah di Kabupaten Rokan Hulu yang diukur dengan
menggunakan Indeks Williamson adalah 0,1155. Apabila angka indeks
kesenjangan Williamson semakin mendekati nol, maka menunjukkan
kesenjangan yang semakin kecil dan bila anga indeks menunjukkan semakin
mendekati satu maka menunjukkan kesenjangan yang makin melebar.
Berdasaran data diatas kesenjangan mendekati nol yaitu kesenjangan yang
semakin kecil
6.26
3.99
3.19
7.97
1.64
4.68
3.16 3.09
7.71
1.070
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2011 2012 2013 2014 2015
Dengan Migas
Tanpa Migas
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 46
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
6. Penduduk Miskin
Perkembangan angka kemiskinan di Kabupaten Rokan Hulu pada tahun
2011 angka kemiskinan mencapai 10,24 persen dan meningkat menjadi 10,39
persen di tahun 2012 dan 10,98 persen di tahun 2013. Penurunan angka
kemiskinan terjadi di tahun 2014 menjadi 10,36 persen dan meningkat kembali
di tahun 2015 menjadi 11,05 persen. Oleh sebab itu perlu mendapatkan
perhatian serius dan dilakukan upaya percepatan penurunan angka kemiskinan
di Kabupaten Rokan Hulu. Tabel 20
Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2011 - 2014 Kabupaten Rokan Hulu
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
Jumlah penduduk miskin 52.800 53.800 59.900 58.920 65.447
Tingkat kemiskinan (%) 10,24 10,39 10,98 10,36 11,05 Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Kabupaten Rokan Hulu termasuk
daerah yang memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup tinggi di Provinsi
Riau. Pada tahun 2015 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rokan Hulu
mencapai 65.447 jiwa atau yang ke 3 tertinggi di Provinsi Riau. Grafik 5
Tingkat Kemiskinan Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
Grafik 6
Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
10.24
10.39
10.98
10.36
11.05
9.8
10
10.2
10.4
10.6
10.8
11
11.2
2011 2012 2013 2014 2015
52,800 53,800
59,900
58,920
65,447
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
2011 2012 2013 2014 2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 47
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Oleh sebab itu, sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih,
program penataan administrasi kependudukan, penyebaran berbagai kegiatan
ekonomi ke daerah-daerah yang berpenduduk renggang, termasuk
pengembangan ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam rangka pengentasan
kemiskinan sehingga terwujud keseimbangan pembangunan antara kecamatan
dan desa serta antar kelompok masyarakat akan mendapat prioritas. Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing–masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Berdasarkan data Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) tahun 2014 sebesar 1,54
atau berada di atas rata-rata angka Nasional sebesar 1,89. Dalam kurun waktu
lima tahun Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) cenderung menurun dari 1,99
tahun 2010 menurun menjadi 1,54 di tahun 2014. Grafik 7
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Tahun 2010-2014 Kabupaten Rokan Hulu
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) merupakan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Ukuran ini memberikan
informasi saling melengkapi pada kasus kemiskinan. Capaian Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) Kabupaten Rokan Hulu pada Tahun 2014 sebesar 0,34 atau
lebih tinggi dari rata-rata angka nasional sebesar 0,49, selengkapnya dapat
dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik 8
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Tahun 2010-2014 Kabupaten Rokan Hulu
1.99
1.95
1.41 1.45
1.54
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
2010 2011 2012 2013 2014
0.47
0.52
0.35 0.35
0.34
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
2010 2011 2012 2013 2014
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 48
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
5. Angka Kriminalitas
Penanganan kriminalitas di Kabupaten Rokan Hulu dari tahun ketahun
terus diupayakan meskipun belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Angka kriminalitas yang ditangani pada tahun 2014 sebesar 6,93 meningkat
dibandingkan tahun 2015 sebesar 5,81. Untuk menekan angka kriminalitas
upaya yang dilakukan adalah terus berupaya semaksimal mungkin
meningkatkan peran serta masyarakat dan lembaga hukum lainnya dengan cara
meningkatkan fungsi pengamanan dan pelayanan serta imbauan langsung
kepada masyarakat dan program siskamling untuk memotivasi masyarakat yang
dapat mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan. Tabel 21
Angka Kriminalitas Yang Tertangani Tahun 2011 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014
1 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576
2 Jumlah kejahatan dilaporkan 352 443 443 486
3 Jumlah kerjahatan yang diselesaikan 287 350 350 394
4 Rasio 81,53 79,01 79,01 81,07
5 Angka kriminalitas yang tertangani 5,56 6,76 5,81 6,93 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
6. Indeks Pembangunan Manusia
IPM (Indeks Pembangunan Manusia) melakukan perbandingan pengukuran
dari angka harapan hidup, angka harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah,
dan pengeluaran perkapita. IPM Rokan Hulu dari tahun 2011 sampai tahun
2015 terus meningkat. Tabel 22
Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 IPM 64,20 64,99 66,07 67,02 67,29 Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016
Grafik 9 Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu
64.20
64.99
66.07
67.02
67.29
63.50
64.00
64.50
65.00
65.50
66.00
66.50
67.00
67.50
68.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 49
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
IPM Kabupaten Rokan Hulu terus naik karena terus adanya perbaikan
untuk sektor-sektor yang menjadi indikator pembangunan manusia Kabupaten
Rokan Hulu. Contohnya adalah meningkatkan sarana dan juga prasarana
pendidikan seperti sekolah, guru, dan akses jalan ke sekolah, begitu juga dengan
sarana dan prasarana untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Indikator
IPM ini hampir semua mengalami kenaikan. Peringkat IPM Kabupaten Rokan
Hulu tahun ini tetap berada pada peringkat 9 dari 12 kabupaten/kota di Provinsi
Riau, mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 dimana Kabupaten Rokan
Hulu berada pada peringkat ke 10 dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau.
a. Angka Harapan Lama Sekolah
Angka harapan lama sekolah didefenisikan lamanya sekolah yang
diharapkan akan dirasakan oleh anak berusia 7 tahun keatas. Grafik 10
Perkembangan Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 2013 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
Angka harapan lama sekolah ini dapat digunakan untuk mengetahui
kondisi pembangunan sistem pendidikan diberbagai jenjang di Kabupaten
Rokan Hulu. Angka harapan lama sekolah tahun 2013 yaitu 12,09 tahun
dan tahun 2014 meningkat menjadi 12,36 tahun dan kembali mengalami
peningkatan di tahun 2015 menjadi 12,39 tahun.
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah menunjukkan jumlah tahun yang digunakan
oleh penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal.
Capaian rata-rata lama sekolah di Kabupaten Rokan Hulu tahun 2013 yaitu
7,38 tahun atau setara dengan kelas VII SMP, meningkat menjadi 7,83
tahun atau setara dengan kelas VIII SMP di tahun 2014 dan kembali
meningkat di tahun 2015 menjadi 7,84 tahun atau setara dengan kelas VIII
SMP. Angka ini naik setiap tahunnya berarti tingkat pendidikan di
Kabupaten Rokan Hulu semakin baik.
11.911.95
1212.0512.1
12.1512.2
12.2512.3
12.3512.4
2013 2014 2015
12.09
12.36
12.39
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 50
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Grafik 11 Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2013 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu
c. Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup penduduk Kabupaten Rokan Hulu pada tahun
2015 sebesar 69,03 tahun meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar
68,93 tahun. Tabel 23
Perkembangan Angka Harapan Hidup Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Angka harapan hidup
67,21 tahun
67,26 tahun
68,85 tahun
68,93 tahun
69,03 tahun
Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016
Grafik 12 Angka Harapan Hidup Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
Angka harapan hidup ini dapat menjadi indikator derajat kesehatan bagi
pemerintah Rokan Hulu untuk digunakan sebagai acuan dalam melakukan
program-program kesehatan sehingga angka harapan hidup masyarakat
Rokan Hulu dapat semakin meningkat. Berarti rata-rata perkiraan banyak
tahun yang dapat ditempuh sejak seseorang lahir di Kabupaten Rokan Hulu
adalah sampai usia 69 tahun. Angka harapan hidup ini dapat menjadi
indikator derajat kesehatan bagi pemerintah Rokan Hulu untuk digunakan
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7
7.8
7.9
2013 2014 2015
7.38
7.837.84
67.21 67.26
68.85 68.93
69.03
66.5
67
67.5
68
68.5
69
69.5
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 51
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
sebagai acuan dalam melakukan program-program kesehatan sehingga
angka harapan hidup masyarakat Rokan Hulu dapat semakin meningkat.
Terjadinya peningkatan Angka Harapan Hidup dari Tahun 2011 sampai
dengan Tahun 2015, menunjukkan perbaikan pembangunan di sektor
kesehatan,yang indikatornya antara lain kemudahan akses terhadap fasilitas
kesehatan dan pemanfaatannya serta penolong kelahiran sudah
menggunakan tenaga medis, dan sanitasi.
d. Pengeluaran Per Kapita
Pengeluaran per kapita atau pengeluaran perorang penduduk Rokan
Hulu dari tahun ke tahun makin meningkat cukup signifikan. Pengeluaran
per kapita merupakan salah satu ukuran dalam melihat tingkat
kesejahteraan hidup. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
kesejahteraan adalah kondisi infrastruktur. Angka pengeluaran perkapita
Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013 sebesar Rp. 8.717, tahun 2014
meningkat menjadi Rp.8.786 serta mengalami peningkatan kembali di tahun
2015 menjadi Rp.8.942. Grafik 13
Perkembangan Pengeluaran per Kapita Tahun 2013 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Angka melek huruf
Angka melek huruf menunjukkan persentase penduduk usia 15 tahun ke
atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya.
Pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Rokan Hulu terbilang sukses. Hal
ini terlihat dari pencapaian Angka Melek Huruf diatas 98 persen. Angka Melek
Huruf dari tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 menunjukkan peningkatan
yang signifikan, dari 98,28 pada Tahun 2011 meningkat menjadi 99,62 di tahun
2015. Dapat pula dinyatakan bahwa di Kabupaten Rokan Hulu masih terdapat
0,43 persen penduduk yang tidak bisa baca-tulis alias buta huruf.
8,600
8,650
8,700
8,750
8,800
8,850
8,900
8,950
2013 2014 2015
8,717 8,786
8,942
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 52
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 24 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015
Kabupaten Rokan Hulu Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Angka melek huruf 98,28 98,37 98,40 98,44 99,62 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Tabel 25 Angka Melek Huruf Tahun 2015 menurut Kecamatan Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan
Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca
dan menulis
Jumlah penduduk usia 15 tahun
keatas
Angka melek huruf
1 Rambah 32.301 32.344 99,87
2 Rambah Hilir 26.582 26.612 99,89
3 Rambah Samo 20.578 20.611 99,84
4 Kepenuhan 15.935 16.124 98,83
5 Kepenuhan Hulu 12.192 12.231 99,68
6 Tambusai 40.562 40.737 99,57
7 Tambusai Utara 56.695 56.885 99,67
8 Rokan IV Koto 15.778 15.803 99,84
9 Pendalian IV Koto 8.878 8.901 99,74
10 Bonai Darussalam 15.293 15.658 97,67
11 Kunto Darussalam 31.014 31.041 99,91
12 Pagaran Tapah Darussalam 11.632 11.664 99,73
13 Tandun 20.547 20.579 99,84
14 Kabun 18.148 18.268 99,34
15 Bangun Purba 12.231 12.234 99,98
16 Ujungbatu 33.280 33.384 99,69
Jumlah 371.646 373.076 99,62 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas, dapat dilihat pada setiap kecamatan angka melek huruf
sudah diatas 90,00 persen. Hal ini menggambarkan semakin banyaknya
penduduk usia 15 tahun keatas yang mampu membaca dan menulis. Grafik 14
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
2. Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya
yang sedang bersekolah ditingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah
penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
98.28
98.37 98.40
98.44
99.62
98
98.2
98.4
98.6
98.8
99
99.2
99.4
99.6
99.8
100
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 53
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 26 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI
69.945 74.090 74.626 75,605 76.187
jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 67.217 74.795 65.750 66,437 66.513
APK SD/MI 104,06 99,06 113,50 113,80 114,54
2 SMP/MTs
jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs
23.991 23.336 24.626 25,339 21.658
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 31.680 24.506 23.550 24,135 27.841
APK SMP/MTs 75,73 95,23 104,57 104,99 105,29
3 SMA/MA/SMK
jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK
13.191 13.509 15.814 16,835 17.073
jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 15.850 14.453 16.681 17,647 18.970
APK SMA/MA/SMK 83,22 93,47 94,80 95,40 98,00 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Capaian angka partisipasi kasar seluruh jenjang pendidikan cenderung
relatif meningkat dan berfluktuatif. Angka partisipasi kasar SD/MI Tahun 2015
mencapai 114,54 persen meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 113,80
persen. Untuk angka partisipasi kasar SMP/MTs tahun 2015 sebesar 105,29
persen meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 104,99 persen. Sementara
itu angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK tahun 2105 sebesar 98,00 persen
meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 95,40 persen.
3. Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang
berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk diusia yang
sama. APM menunjukkan partispasi sekolah penduduk usia sekolah ditingkat
pendidikan tertentu dan merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena
APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan
yang sesuai dengan standar tersebut. Tabel 27
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
jumlah siswa kelompok usia 7-12 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI
66.545 67.554 65.270 65.972 66.413
jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 67.217 74.795 65.750 66.437 66.513
APM SD/MI 99,00 90,32 99,27 99,30 99,85
2 SMP/MTs
jumlah siswa kelompok usia 13-15 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs
26.645 21.591 22.872 23.447 27.145
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 31.680 24.506 23.550 24.135 27.841
APM SMP/MTs 84,11 88,10 97,12 97,15 97,50
3 SMA/MA/SMK
jumlah siswa kelompok usia 16-18 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK
14.091 12.856 14.835 15.723 17.073
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 54
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 15.850 14.453 16.681 17.647 18.970
APM SMA/MA/SMK 88,90 88,95 88,93 89,10 90,00 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Capaian indikator angka partisipasi murni SD/MI tahun 2015 menunjukkan
angka capaian 99,85 persen yang cenderung meningkat dari tahun ketahun.
Angka partisipasi murni SMP/MTs tahun 2015 sebesar 97,50 persen dan
meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 97,15 persen. Sedangkan untuk
angka partisipasi murni SMA/MA/SMK tahun 2015 sebesar 90,10 meningkat
dibandingkan tahun 2014 sebesar 89,10 persen. Capaian angka partisipasi
murni seluruh jenjang pendidikan cenderung mengalami peningkatan dari tahun
ketahun dimana masing-masing trend peningkatan sebesar 0,80 persen, 0,83
persen dan 0,80 persen.
4. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan
Angka pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator untuk mengukur
kualitas sumber daya manusia pada suatu daerah. Selama kurun waktu 2011 -
2015 jumlah penduduk yang lulus SD/MI relatif terus meningkat dan sampai
akhir tahun 2015 jumlah lulusan SD/MI sebanyak 50.296 siswa, lulusan
SMP/MTs sebanyak 36.433 siswa dan lulusan SMA/SMK/MA sebanyak 23.027
siswa. Tabel 28
Perkembangan Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No APT 2011 2012 2013 2014 2015 Total
1 SD/MI 9.020 9.807 10.417 10.455 10.597 50.296
2 SMP/MTs 6.815 7.042 7.183 7.318 8.075 36.433
3 SMA/SMK/MA 4.020 4.137 4.520 5.157 5.193 23.027 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Tingginya angka penduduk tamat SD/MI disebabkan oleh banyakya
penduduk yang masih berpendidikan SD/MI tidak mengikuti ujian persamaan
dan belum optimalnya pelaksanaan ujian persamaan untuk jenjang pendidikan
yang lebih tinggi dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menempuh ujian
persamaan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
5. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah banyaknya
bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1 tahun yang dinyatakan dari
1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Terjadi penurunan AKB dari tahun
2011-2015 yaitu tahun 2011 sebesar 84 orang dari 10.662 kelahiran hidup atau
7,9 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2012 sebesar 69 dari 11.615
kelahiran hidup atau 5,9 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2013 sebesar 28
orang dari 12.037 kelahiran hidup atau 2,3 per 1.000 kelahiran hidup, pada
tahun 2014 sebesar 49 orang dari 11.920 kelahiran hidup atau 4,1 per 1.000
kelahiran hidup dan pada tahun 2015 sebesar 37 orang dari 12.636 kelahiran
hidup atau 2,9 per 1.000 kelahiran hidup.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 55
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 29 Angka Kematian Bayi Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 AKB 84 69 28 49 37 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Grafik 15 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu
Hal ini menggambarkan, diantaranya sudah mulainya pemerataan
pelayanan kesehatan berikut tersedianya fasilitas dan faktor aksesibilitas dan
pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil serta kesediaan
masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern
dalam bidang kesehatan dan adanya perbaikan kondisi ekonomi masyarakat
yang dapat berkontribusi melalui perbaikan status gizi yang berdampak pada
daya tahan terhadap infeksi.
6. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari
satu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas tanpa
memperhitungkan lama kelahiran per 100.000 kelahiran hidup (tidak termasuk
kasus insidentil atau kecelakaan). Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000
kelahiran hidup Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada
tabel dan grafik berikut ini: Tabel 30
Angka Kematian Ibu Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 AKI 7 15 9 9 11 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Bila dilihat dari grafik dibawah, angka ini mencerminkan sudah mulai
adanya pemerataan status gizi dan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil serta
ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan, sosial ekonomi ibu dan kualitas pelayanan
kesehatan, dengan meningkatnya derajat kesehatan ibu dapat berdampak
terhadap penurunan Angka Kematian Bayi (AKB).
84
69
28
49 37
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2011 2012 2013 2014 2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 56
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Grafik 16 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu
7. Balita Gizi Buruk
Status gizi balita diukur berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
Prevalensi gizi buruk pada balita di Kabupaten Rokan Hulu tahun 2015 adalah
sebanyak 12 orang balita atau 0,02 persen dari 66.082 balita yang ditimbang
berdasarkan laporan bulan penimbangan dan pemantauan status gizi,
dibandingkan tahun 2014 prevalensi gizi buruk sebanyak 14 orang atau 0,03
persen dari 42.196 balita. Artinya terjadi penurunan kasus gizi buruk jika
dibandingkan pada tahun sebelumnya dan sudah mencapai target nasional yaitu
kurang dari 2 persen. Tahun 2013 prevalensi gizi buruk sebanyak 24 orang atau
0,05 persen dari 42.356 balita, tahun 2012 prevalensi gizi buruk sebanyak 30
orang atau 0,06 persen dari 53.340 balita dan tahun 2011 prevalensi gizi buruk
sebanyak 522 orang atau 1,14 persen dari 48.454 balita. Tabel 31
Angka Balita Gizi Buruk Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Balita gizi buruk 522 30 24 14 12 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Analisis kinerja atas seni budaya dan olahraga dilakukan terhadap indikator-
indikator jumlah grup kesenian dan jumlah gedung kesenian.
1. Kebudayaan
Berkaitan dengan kegiatan kebudayaan di Kabupaten Rokan Hulu, terihat
dalam kurun waktu tahun 2011-2015 jumlah grup kesenian terus ditahun 2011
sebanyak 297 grup kesenian menjadi 368 grup kesenian di tahun 2015.
Meskipun aktivitas seni dan budaya terus meningkat, Pemerintah Kabupaten
Rokan Hulu terus berupaya menggali potensi seni dan budaya serta
mendayagunakan bahasa daerah didalam kehidupan sehari-hari.
7
15
9 9
11
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2011 2012 2013 2014 2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 57
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 32 Perkembangan Seni dan Budaya Tahun 2011 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk 297 310 329 346 368
2 Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk 1 1 1 1 1 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 33
Perkembangan Seni dan Budaya Tahun 2015 Menurut Kecamatan Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk
Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk
1 Rambah 80 1
2 Rambah Hilir 61 -
3 Rambah Samo 22 -
4 Kepenuhan 32 -
5 Kepenuhan Hulu 30 -
6 Tambusai 33 -
7 Tambusai Utara 15 -
8 Rokan IV Koto 18 -
9 Pendalian IV Koto 3 -
10 Bonai Darussalam 5 -
11 Kunto Darussalam 16 -
12 Pagaran Tapah Darussalam 4 -
13 Tandun 5 -
14 Kabun - -
15 Bangun Purba 21 -
16 Ujungbatu 23 -
Jumlah 368 1 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2016
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib
a. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Analisis kinerja atas layanan urusan wajib pelayanan dasar dilakukan terhadap
indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu
bidang urusan (1) pendidikan; (2) kesehatan; (3) pekerjaan umum dan penataan
ruang; (4) perumahan rakyat dan kawasan pemukiman; (5) ketentraman, ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat; dan (5) sosial.
1. Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan penting dan merupakan suatu sarana untuk
meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Kualitas sumber daya
manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Untuk meningkatkan
kualitas pendidikan ini dibutuhkan sarana pendidikan dan penyediaan guru
yang memadai.
- Angka Partisipasi Sekolah
Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada setiap kelompok umur pendidikan
seluruh jenjang pendidikan dari tahun ketahun mengalami fluktuatif. Untuk
angka partisipasi sekolah jenjang pendidikan SD/MI tahun 2014 sebesar
95,48 persen menurun menjadi 89,99 persen di tahun 2015. Angka
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 58
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
partisipasi sekolah jenjang pendidikan SMP/MTs tahun 2014 sebesar 63,25
persen menurun menjadi 56,81 persen ditahun 2015. Angka partisipasi
sekolah jenjang pendidikan SMA/MA/SMK tahun 2014 sebesar 53,31 persen
menurun menjadi 47,35 persen ditahun 2015. Tabel 34
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Jenjang Pendidikan 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
jumlah murid usia 7-12 tahun 69.633 69.189 65.972 74.793
jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
70.149 73.278 66.437 78.310
APS SD/MI 99,26 94,42 99,30 95,51
2 SMP/MTs
jumlah siswa kelompok usia 13-15 tahun 22.366 25,885 23.447 22.224
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
23.049 30.627 24.135 35.135
APS SMP/MTs 97,04 84,52 97,15 63,25
3 SMA/MA/SMK
jumlah siswa kelompok usia 16-18 tahun 14.798 15.680 15.723 16.071
jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
16.636 31.848 17.647 30.151
APS SMA/MA/SMK 88,95 49,23 89,10 53,30 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Tabel 35 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2015 Menurut Kecamatan
Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
jumlah jumlah jumlah
murid usia 7-
12 tahun
penduduk kelompok usia 7-12
tahun
APS siswa kelompok usia 13-15 tahun
penduduk
kelompok usia 13-15 tahun
APS siswa kelompok usia
16-18 tahun
penduduk
kelompok usia 16-18 tahun
APS
1 Rambah 6.327 6.467 0,98 2.258 3.125 0,72 2.889 2.753 0,64
2 Rambah Samo
3.845 2.722 1,40 1.315 1.368 0,96 683 1.148 0,17
3 Rambah Hilir 4.863 6.285 0,77 1.494 2.751 0,54 1.210 2.528 0,10
4 Tandun 3.774 10.444 0,36 1.679 4.436 0,38 1.150 3.871 0,11
5 Tambusai 9.205 3.201 2,88 1.863 1.360 1,37 1.157 1.263 0,27
6 Tambusai Utara
12.003
6.549 1,83 3.569 2.930 1,22 1.997 2.488 0,39
7 Bangun Purba
2.404 3.972 0,61 439 1.813 0,24 515 1.518 0,14
8 Kepenuhan 2.725 4.807 0,57 610 2.309 0,26 803 2.082 0,24
9 Ujung Batu 6.256 13.148 0,48 3.012 5.624 0,54 3.167 4.586 0,34
10 Rokan IV Koto
2.805 2.382 1,18 1.236 1.056 1,17 546 1.014 0,09
11 Kunto Darussalam
6.175 3.809 1,62 1.622 1.924 0,84 840 1.731 0,19
12 Kabun 4.021 4.177 0,96 1.098 1.812 0,61 257 1.517 0,00
13 Bonai Darussalam
3.282 3.629 0,90 625 1.568 0,40 325 1.082 0,20
14 Pangaran Tapah
2.319 2.042 1,14 515 1.090 0,47 213 984 0,12
15 Kepenuhan Hulu
3.032 2.917 1,04 563 1.197 0,47 206 927 0,07
16 Pendalian IV Koto
1.757 1.759 1,00 326 772 0,42 113 659 0,13
Jumlah 74.771 78.310 22.224 35.135 16.071 30.146
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 59
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
- Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar
per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ini
mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia
pendidikan dasar. Tabel 36
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
Jumlah gedung sekolah 356 1.714 1.914 2.343 2.390
jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
70.149 72.601 73.278 78.310 87.243
Rasio 50,75 236,08 261,20 299,20 273,95
2 SMP/MTs
Jumlah gedung sekolah 135 462 515 571 582
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
23.049 30.627 30.627 35.135 41.076
Rasio 58,57 150,85 168,15 162,52 141,69
3 SMA/MA/SMK
Jumlah gedung sekolah 65 67 76 77 85
jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
16.636 31.848 31.848 30.146 35.644
Rasio 39,07 21,04 23,86 25,54 23,85 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Selama kurun waktu tahun 2011 – 2015 rasio ketersediaan sekolah telah
memenuhi atau terindikasi dapat menampung semua penduduk usia
seluruh jenjang pendidikan yaitu untuk jenjang SD/MI ditahun 2015
sebesar 273,95, jenjang SMP/MTs sebesar 141,69 dan SMA/MA/SMK
sebesar 23,85.
- Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar per
1.000 jumlah murid pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan
ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah
ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Tabel 37
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
Jumlah guru 4,445 4.007 4.484 2.725 2.725
Jumlah murid 133.874 74.090 73.278 74.961 76.187
Rasio 33,20 54,08 61,19 36,35 35,77
2 SMP/MTs
Jumlah guru 1.597 1.584 2.045 843 843
Jumlah murid 18.176 23.336 23.874 20.911 21.658
Rasio 87,86 67,88 85,66 40,31 38,92 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas, rasio ketersediaan guru terhadap murid jenjang
pendidikan SD/MI cenderung membaik karena mengalami penurunan dari
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 60
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
36,35 ditahun 2014 menjadi 35,77 di tahun 2015. Selanjutnya pada jenjang
pendidikan SMP/MTs juga cenderung membaik dimana terjadi penurunan
ditahun 2015 menjadi 38,92 dibanding tahun 2014 sebesar 40,31.
- Fasilitas Pendidikan
Selama kurun waktu tahun 2011-2015 ketersediaan gedung sekolah
diseluruh jenjang pendidikan mengalami peningkatan yaitu 1.208 unit
ditahun 2011 menjadi 1.768 unit ditahun 2015. Tabel 38
Jumlah Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Gedung Sekolah 2011 2012 2013 2014 2015
1 PAUD/TK 652 810 816 853 857
2 SD/MI 356 368 368 369 673
3 SMP/MTs 135 140 144 153 153
4 SMA/MA/SMK 65 67 76 77 85
Jumlah 1.208 1.385 1.404 1.452 1.768 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
- Angka Putus Sekolah
Angka putus sekolah untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA selama kurun waktu 2011-2015 mengalami penurunan. Tabel 39
Angka Putus Sekolah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Angka Putus Sekolah 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI 0,49 persen
0.17 persen
0.36 persen
0,21 persen
0,36 persen
2 SMP/MTs 0,34 persen
2.49 persen
0.36 persen
0,21 persen
0,36 persen
3 SMA/MA/SMK 0,37 persen
3.20 persen
0.73 persen
0,73 persen
0,73 persen
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
Angka putus sekolah jenjeng pendidikan SD/MI di tahun 2014 sebesar
0,21 persen meningkat menjadi 0,36 persen di tahun 2015. Angka putus
sekolah jenjeng pendidikan SMP/MTs di tahun 2014 sebesar 0,21 persen
meningkat menjadi 0,36 persen di tahun 2015. Selanjutnya angka putus
sekolah jenjeng pendidikan SMA/MA/SMK di tahun 2014 dan 2015 sebesar
0,73 persen.
- Angka Kelulusan
Angka lulus menunjukkan tingkat kelulusan siswa dalam menyelesaikan
pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Angka kelulusan seluruh jenjan
pendidikan selama kurun waktu 2011-2015 tercapai 100 persen.
Tabel 40 Angka Kelulusan Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Angka Kelulusan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI 100 persen 100 persen 100 persen 100 persen 100 persen 2 SMP/MTs 100 persen 100 persen 100 persen 100 persen 100 persen 3 SMA/MA/SMK 100 persen 100 persen 100 persen 100 persen 100 persen
Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 61
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2. Kesehatan
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan
merata. Dengan meningkatkan pelayanan ini diharapkan akan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat ini sudah banyak upaya yang telah dilakukan
pemerintah antara lain penyediaan berbagai fasilitas kesehatan seperti: rumah
sakit, puskesmas, tenaga medis (dokter, perawat, bidan) dan lain-lain.
- Rasio pos pelayanan terpadu (posyandu) per satuan balita
Posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan
dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka strategi operasional
pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara dini dapat
dilakukan di setiap posyandu. Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak
terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat lebih tercapai dan idealnya satu Posyandu melayani
100 balita. Tabel 41
Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah posyandu 536 558 570 566 587
2 Jumlah balita 48.454 53.340 42.356 42.196 66.082
3 Rasio 11,06 10,46 13,46 13,41 8,88 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas dapat Kabupaten Rokan Hulu hampir mencapai
target yang diharapkan. Dimana idealnya posyandu melayani 100 balita.
Untuk tahun 2011 setiap posyandu dapat melayani 104 balita, di tahun
2012 melayani 105 balita, di tahun 2013 melayani 108 balita, di tahun 2014
melayani 112 balita dan di tahun 2014 melayani 113 balita.
- Rasio Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Rasio Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2011-2015 cenderung fluktuatif. Berdasarkan data pada tabel
dibawah menggambarkan rasio Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Tabel 42
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah puskesmas 21 21 21 21 21
2 Jumlah pustu 100 89 89 89 89
3 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
4 Rasio puskesmas persatuan penduduk
0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
5 Rasio pustu persatuan penduduk
0,19 0,17 0,16 0,16 0,16
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas dapat Kabupaten Rokan Hulu telah mencapai
target yang diharapkan. Setiap puskesmas di tahun 2011 dapat melayani
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 62
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
24.558 penduduk, di tahun 2012 melayani 24.646 penduduk, di tahun 2013
melayani 25.975 penduduk, di tahun 2014 melayani 27.075 penduduk dan
di tahun 2015 melayani 26.587 penduduk. Selanjutnya Puskesmas
Pembantu di tahun 2011 dapat melayani 5.157 penduduk, di tahun 2012
melayani 5.815 penduduk, di tahun 2013 melayani 6.129 penduduk, di
tahun 2014 melayani 6.388 penduduk dan di tahun 2015 melayani
26.5876.273 penduduk.
- Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional
yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan
pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Tabel 43
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah rumah sakit umum (pemerintah)
1 1 1 1 1
2 Jumlah rumah sakit swasta
2 4 4 5 6
3 Jumlah seluruh rumah sakit
3 5 5 6 7
4 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
5 Rasio 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas Rumah Sakit di tahun 2011 melayani 171.908
penduduk, di tahun 2012 melayani 103.515 penduduk, di tahun 2013
melayani 109.097 penduduk, di tahun 2014 melayani 94.763 penduduk dan
di tahun 2015 melayani 79.761 penduduk. Tabel 44
Jumlah Rumah Sakit Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Jumlah Penduduk Rumah Sakit
Umum (Pemerintah)
Rumah Sakit Swasta Total
1 Rambah 48.402 1 1 2 2 Rambah Hilir 40.100 3 Rambah Samo 33.707 4 Kepenuhan 24.476 5 Kepenuhan Hulu 17.221 6 Tambusai 65.508 7 Tambusai Utara 87.061 1 1 8 Rokan IV Koto 23.597 9 Pendalian IV Koto 12.542 10 Bonai Darussalam 23.221 11 Kunto Darussalam 47.836 12 Pagaran Tapah
Darussalam 15.286 1 1
13 Tandun 28.805 14 Kabun 25.516 15 Bangun Purba 17.704 16 Ujungbatu 47.343 3 3
Total 558.325 1 5 7 Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 63
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
- Rasio dokter per satuan penduduk
Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat
pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk
yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan
terpadu, idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Tabel 45
Jumlah Dokter Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah dokter 73 76 72 70 81
2 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
3 Rasio 0,014 0,015 0,013 0,012 0,014 Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas dapat Kabupaten Rokan Hulu belum mencapai
target yang diharapkan, dimana setiap dokter idealnya melayani 2.500
penduduk. Tahun 2011 setiap dokter dapat melayani 7.065 penduduk, di
tahun 2012 melayani 6.810 penduduk, di tahun 2013 melayani 7.576
penduduk, di tahun 2014 melayani 8.123 penduduk dan di tahun 2015
melayani 6.893 penduduk. Tabel 46
Jumlah Dokter Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Kecamatan Jumlah Dokter Jumlah Penduduk Rasio
1 Rambah 41 48.402 1,32
2 Rambah Hilir 4 40.100 0,10
3 Rambah Samo 3 33.707 0,09
4 Kepenuhan 2 24.476 0,08
5 Kepenuhan Hulu 1 17.221 0,06
6 Tambusai 2 65.508 0,03
7 Tambusai Utara 6 87.061 0,07
8 Rokan IV Koto 3 23.597 0,13
9 Pendalian IV Koto 1 12.542 0,08
10 Bonai Darussalam 1 23.221 0,04
11 Kunto Darussalam 2 47.836 0,04
12 Pagaran Tapah Darussalam 2 15.286 0,13
13 Tandun 3 28.805 0,10
14 Kabun 3 25.516 0,12
15 Bangun Purba 2 17.704 0,11
16 Ujungbatu 5 47.343 0,11
Jumlah 81 558.325 0,19 Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu
- Rasio tenaga medis per satuan penduduk
Rasio Tenaga Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar
ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada
penduduk. Tabel 47
Jumlah Tenaga Medis Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah tenaga medis 317 318 308 342 385
2 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
3 Rasio 0,61 0,61 0,56 0,60 0,69 Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 64
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Berdasarkan data diatas tahun 2011-2015 rasio tenaga medis meningkat
yaitu 0,60 ditahun 2014 meningkat menjadi 0,69 di tahun 2015.
- Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Tabel 48
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di Tangani Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani
78,30 persen
55,00 persen
31,80 persen
29,50 persen
78,30 persen
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada prinsipnya harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu pencegahan infeksi, metode pertolongan
persalinan yang sesuai standar, merujuk kasus dan melaksanakan Inisiasi
Menyusui Dini (IMD).
- Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan Tabel 49
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
96,34 persen
94,30 persen
91,90 persen
92,10 persen
96,34 persen
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Untuk meningkatkan kesehatan ibu, selain Angka Kematian Ibu per 100.000
kelahiran hidup, terdapat indikator yang mesti dipantau yaitu proporsi
pertolongan kelahiran oleh tenaga kesehatan. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2015, sebanyak 96.34 persen
ditolong oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
(profesional), berarti masih ada 3.66 persen persalinan yang ditolong bukan
oleh tenaga kesehatan, dibandingkan tahun 2014, dari 92.10 persen ditolong
oleh tenaga kesehatan, hal ini dampak keberhasilan program kemitraan
bidan dengan dukun beranak yang sudah mulai berhasil dan
dilaksanakannya Jampersal.
- Cakupan desa/kelurahan UCI Tabel 50
Cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan desa/ kelurahan UCI
90,85 persen
85,00 persen
88,90 persen
79,00 persen
90,85 persen
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Pencapaian UCI (Universal Child Immunization). Pada dasarnya merupakan
cakupan imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0 s/d 11 bulan), ibu
hamil, wus dan anak sekolah dasar. Desa/kelurahan UCI merupakan
gambaran desa/kelurahan dengan ≥ 80 persen jumlah bayi yang ada di desa
tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 65
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
tahun. Persentase cakupan Desa/Kelurahan UCI menurut Kecamatan dalam
wilayah kerja puskesmas tahun 2015 sebesar 90.85 persen mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2014 sebesar 79,00 persen, artinya
semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi.
- Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan Tabel 51
Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas dapat dilihat prevalensi gizi buruk yang mendapat
perawatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dicapai
100,00 persen dengan kata lain balita yang menderita gizi buruk
seluruhnya mendapat perawatan. - Persentase kasus baru TB baru (BTA) positif yang disembuhkan
Tabel 52 Persentase Kasus Baru TB Baru (BTA) Positif yang Disembuhkan Tahun 2012 s.d 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase kasus baru TB baru (BTA) positif yang disembuhkan
100.00 persen
80,00 persen
80,00 persen
60,00 persen
100.00 persen
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya atau ekstra paru yaitu antara lain TB Tulang,
kulit dan kelenjar, penyakit ini menyebar dan ditularkan melalui udara
(Droplet Infeksi). Pada tahun 2015 persentase kasus baru TB baru (BTA)
positif yang disembuhkan meningkat pada tahun 2014 dari 60,00 persen
menjadi 100,00 persen pada tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh 1). Banyak
penderita yang melakukan pemeriksaan dahak pada akhir pengobatan atau
bulan keenam pengobatan TB. 2). Petugas memberitahukan untuk
melakukan pemeriksaan dahak akhir pada pasien TB.
- Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Tabel 53
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk (Aedes aegypti).
Tercatat tahun 2015 terjadi 154 kasus DBD yang terdiri dari laki-laki 65
orang dan perempuan 89 orang dari penemuan dan penanganan seluruh
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 66
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kasus dapat ditangani 100,00 persen dari tahun –tahun sebelumnya, dan
tidak ada kasus kematian. Hal ini menandakan bahwa petugas kesehatan
sudah bisa menerapkan cara pengobatan dan penanganan penderita
penyakit DBD.
- Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Tabel 54
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
100.00 persen
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Tujuan umum JPKMM adalah terselenggaranya jaminan pemeliharaan
masyarakat miskin secara berhasil guna dan berdaya guna. Tujuan tersebut
dijabarkan ke dalam tujuan khusus yang meliputi : (i) terlaksananya
registrasi masyarakat miskin; (ii) terlaksananya pelayanan kesehatan yang
efisien dan efektif dalam meningkatkan pemanfaatan dan taraf kesehatan
masyarakat miskin; (iii) terlaksananya pengelolaan keuangan yang
akuntabel dan efisien dalam program jaminan kesehatan masyarakat
miskin. Cakupan pelayanan rawat jalan peserta Jamkesda pada tahun 2015
pelayanan rawat jalan sebesar 560.98 jiwa (100,00 persen) dan pelayanan
rawat inap sebesar 100,00 persen.
- Cakupan kunjungan bayi Tabel 55
Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
93,10 persen
90,40 persen
87,00 persen
92,40 persen
93,10 persen
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Cakupan kunjungan bayi dari tahun 2014 mengalami peningkatan dari
92.40% menjadi 93.10% ini artinya semakin tinggi tingkat kesadaran dan
pengetahuan ibu tentang pelayanan kesehatan bayi.
- Cakupan puskesmas dan puskesmas pembantu Tabel 56
Cakupan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Tahun 2012 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah puskesmas 21 21 21 21 21
2 Jumlah puskesmas pembantu
100 89 89 89 89
3 Jumlah kecamatan 16 16 16 16 16
4 Jumlah desa/kelurahan 153 153 153 153 153
5 Cakupan puskesmas 131,25 131,25 131,25 131,25 131,25
6 Cakupan puskesmas pembantu
65,36 58,17 58,17 58,17 58,17
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 67
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Cakupan pelayanan puskesmas tahun 2011, 1 puskesmas melayani 24559
penduduk, pada tahun 2012 melayani 24646 penduduk, 2013 sebanyak
25975 penduduk, 2014 sebanyak 27075 penduduk dan pada tahun 2015
sebanyak 26587 penduduk. Dari tabel diatas dapat di simpulkan bahwa
semakin bertambah jumlah penduduk yang dilayani oleh 21 puskesmas
sedangkan jumlah puskesmas belum bertambah dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2015.
Cakupan pelayanan Puskesmas pembantu dari tahun 2011 sampai tahun
2012 menurun dari 65,36 persen menjadi 58,17 persen sampai dengan
tahun 2015 cakupan pelayanan puskesmas masih tetap sama yaitu 58,17
hal ini disebabkan karena penambahan jumlah pustu tidak sebanding
dengan penambahan jumlah penduduk.
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan
dipandang sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah. Dengan adanya
kemajuan infrastruktur di Kabupaten Rokan Hulu akan memberikan dampak
yang luar biasa. Urusan Pekerjaan Umum yang harus ditangani meliputi jalan,
jembatan, sumberdaya air, air bersih, sanitasi, dan persampahan.
- Jalan dan jembatan
Rencana pengembangan sistem jaringan jalan, dilakukan melalui
peningkatan fungsi jaringan jalan dan pembangunan jaringan jalan baru
sesuai dengan kebutuhan pengembangan untuk menunjang perwujudan
struktur ruang. Peningkatan fungsi jaringan jalan dapat dilakukan melalui
kegiatan peningkatan fungsi, status, maupun kelas jalan, serta kegiatan
rehabilitasi atau pemeliharaan jalan. Sedangkan pembangunan jaringan
jalan dilakukan pada ruas-ruas jalan yang belum terhubung, untuk
mendukung pengembangan pusat-pusat kegiatan dalam sistem perkotaan di
Kabupaten Rokan Hulu untuk mewujudkan struktur ruang wilayah
kabupaten yang optimal. Pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Rokan
Hulu yaitu pengembangan jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat
kegiatan, meliputi: jalan arteri primer, jalan kolektor primer, dan jalan lokal
primer. Tabel 57
Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan dan Jembatan Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Jenis Permukaan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Aspal 379,23 410,38 420,33 420,33 440,942
2 Kerikil 1.518,10 1.499,955 1.497,605 1.497,61 1.569,393
3 Tanah 243,03 230,03 228,03 228,03 134,630
Panjang jalan (km) 2.140,36 2.140,365 2.145,965 2.145,97 2.144,965
1 Kayu 132 132 131 131 162
2 Beton 60 61 66 66 72
3 Besi 69 69 69 69 28
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 68
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
4 Semi Permanen 7 7 7 7 7
Jumlah jembatan (unit) 268 269 273 273 269 Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu
Pada Tahun 2015 jalan berkondisi baik 1.620,159 km atau 75,70 persen dan
jembatan berkondisi baik sebanyak 200 unit atau 74,35 persen. Tabel 58
Kondisi Jalan dan Jembatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu Jalan Jembatan
Jenis permukaan Jenis Permukaan
Aspal 440,942 km Kayu 162 unit
• Kerikil 1.569,393 km • Beton 72 unit
Tanah 130,030 km Besi 28 unit
Tidak dirinci 4,6 km Semi Permanen 7 unit
Kondisi jalan Kondisi Jembatan
Baik 1.620,159 km Baik 200 unit
Sedang 265,990 km Sedang 20 unit
Rusak 205,496 km Rusak 35 unit
Rusak berat 48,72 km Rusak Berat 14 unit Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu
- Jaringan Irigasi
Area layanan irigasi di Kabupaten Rokan Hulu seluas 4.845 Daerah Irigasi
(DI). Untuk mewujudkan keseimbangan ketersediaan air dalam rangka
ketahanan pangan serta meningkatkan dan mempertahankan jaringan
irigasi yang ada, maka program pengembangan prasarana sumberdaya air
berupa:
a. Normalisasi sungai
b. Pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan kapasitas jaringan irigasi;
c. Rencana pemeliharaan dan pengelolaan jaringan beririgasi pada daerah
irigasi (di) yang ada di kabupaten
d. Sistem program pengaman abrasi danau yang tersebar di kabupaten
e. Rencana peningkatan dan pengelolaan irigasi desa yang ada di kabupaten
pendayagunaan potensi mata air dan air tanah
f. Pemanfaatan sumber air baku permukaan dan air tanah Tabel 59
Luas Jaringan Irigasi Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Jaringan Irigasi Luas
1 Daerah Irigasi Sei Palis 400 ha
2 Daerah Irigasi Sei Kijang 425 ha
3 Daerah Irigasi Sei Kaiti Samo 1.654 ha
4 Daerah Irigasi Sei Menaming 423 ha
5 Daerah Irigasi Sei Perak 95 ha
6 Daerah Irigasi Sei Kota Intan 188 ha
7 Daerah Irigasi Gunung Intan Mudik 54 ha
8 Daerah Irigasi Gunung Intan Hilir 44 ha
9 Daerah Irigasi Langgar Payung 50 ha
10 Daerah Irigasi Sialok 50 ha
11 Daerah Irigasi Karya Mulya 40 ha
12 Daerah Irigasi Marga Mulya 50 ha
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 69
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
13 Daerah Irigasi Air Mancur 75 ha
14 Daerah Irigasi Banjar Padang 70 ha
15 Daerah Irigasi Rimbo Batu Kudo 30 ha
16 Daerah Irigasi Gantiang Batu 25 ha
17 Daerah Irigasi Sei Rumbai 50 ha
18 Daerah Irigasi Pakis Uban 27 ha
19 Daerah Irigasi Tibawan 100 ha
20 Daerah Irigasi Sei Mas 50 ha
21 Daerah Irigasi Sei Sawan 75 ha
22 Daerah Irigasi Sei Duku 25 ha
23 Daerah Irigasi Sei Likatan 15 ha
24 Daerah Irigasi Daerah Rawa 80 ha
25 Daerah Irigasi Sei Kuti 300 ha
26 Daerah Irigasi Sei Bila-Bila 200 ha
27 Daerah Irigasi Muara Jaya 250 ha
Luas Daerah Irigasi 4.845 ha Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Rokan Hulu Sistem jaringan irigasi diarahkan unntuk mendukung ketahanan pangan
nasional dan pengelolaan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Sistem
jaringan irigasi diarahkan unntuk mendukung ketahanan pangan nasional
dan pengelolaan lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan beberapa
pendekatan:
a. pemeliharaan, peningkatan pelayanan, dan efektivitas pengelolaan air
pada sistem prasarana irigasi yang ada untuk melayani areal persawahan
yang meliputi 27 Daerah Irigasi dengan luas kurang lebih 4.845 (empat
ribu delapan ratus empat puluh lima) hektar yang merupakan
kewenangan Kabupaten;
b. pendayagunaan potensi mata air dan air tanah di wilayah Kabupaten
pada kawasan kesulitan air permukaan berupa perkebunan dan
hortikultura.
- Air Bersih
Prasarana air bersih di Kabupaten Rokan Hulu dikelola oleh Badan
Pengelola Air Bersih (BPAB). Jumlah unit pelayanan BPAB Kabupaten Rokan
Hulu tercatat sebanyak 4 buah yaitu UP Ujung Batu, UP Pasir Pengaraian,
UP Dalu-Dalu dan UP Tandun. Cakupan pelayanan air bersih yang
dilakukan oleh Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) Kabupaten Rokan Hulu
cenderung mengalami kenaikan. Tabel 60
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum
17.935 18.175 18.415 18.655 18.895
2 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
3 Persentase penduduk berakses air bersih
3,48 persen
3,51 persen
3,38 persen
3,28 persen
3,38 persen
Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 70
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 61 Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah
Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Jumlah penduduk yang mendapatkan akses air
minum Jumlah penduduk Persentase
1 Rambah 7.650 48.402 15,81
2 Rambah Hilir 2.145 40.100 5,35
3 Rambah Samo 33.707
4 Kepenuhan 100 24.476 0,41
5 Kepenuhan Hulu 17.221
6 Tambusai 3.775 65.508 5,76
7 Tambusai Utara 87.061
8 Rokan IV Koto 23.597
9 Pendalian IV Koto 12.542
10 Bonai Darussalam 23.221
11 Kunto Darussalam 47.836
12 Pagaran Tapah Darussalam 15.286
13 Tandun 1.795 28.805 6,23
14 Kabun 25.516
15 Bangun Purba 420 17.704 2,37
16 Ujungbatu 3.010 47.343 6,36
Jumlah 18.895 558.325 Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan tabel diatas cakupan pelayanan air bersih dari tahun ketahun
cenderung sama. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk
pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat. Kondisi saat ini IKK
yang sudah dibangun terdapat di 11 kecamatan dengan kapasitas 225 I/d,
sedangkan IKK yang sedang dibangun di 5 kecamatan dengan kapasitas 90
I/d dan penambahan kapasitas di 1 kecamatan sebesar 10 I/d. Dengan
upaya yang dilakukan ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih di
Kabupaten Rokan Hulu.
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
- Persentase penanganan sampah
Sistem pembuangan sampah Kabupaten Rokan Hulu terutama sampah
domestik sampai saat ini belum dikelola dengan optimal. Akan tetapi
persentase sampah terangkut mengalami peningkatan dari tahun 2011
sebesar 75,00 persen meningkat menjadi 95,24 persen di tahun 2015. Tabel 62
Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah sampah yang ditangani
49.731,79 58.020,42 66.309,06 74.597,69 82.886,32
2 Jumlah volume produksi sampah
66.309,06 72.111,10 77.498,71 82.471,89 87.030,64
3 Persentase 75,00 80,46 85,56 90,54 95,24 Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 71
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 63 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Kecamatan Jumlah sampah yang ditangani Jumlah volume produksi
sampah Rasio
1 Rambah 39.785,43 41.774,71 48
2 Tandun 2.486,59 2.610,92 3
3 Kabun 1.657,73 1.740,61 2
4 Ujungbatu 38.956,57 40.904,40 47
Jumlah 82.886,32 87.030,64 100 Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah volume sampah terbanyak
adalah di TPD Rambah hal ini terjadi karena jumlah penduduk dan aktivitas
masyarakat baik dibidang rumah tangga, jasa dan industri. Jumlah volume
sampah 87.030,64 m3 sementara kapasitas daya tamping adalah 82.886,32
sehingga masih dibutuhkan TPA yang ramah lingkungan untuk menampung
sampah yang ada serta pengembangan sarana dan prasarana TPA yang ada.
- Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk Tabel 64
Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Bangunan tempat Ibadah Jumlah Daya Tambung
1 Tempat pemakaman umum (TPU) 898 449.000
2 Tempat pemakaman khusus (TPK) 1 898
3 Jumlah tempat pemakaman 899 449.898
4 Jumlah penduduk (jiwa) 592.278 592.278
5 Rasio TPU persatuan penduduk 1,61 804 Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
- Rasio tempat ibadah per satuan penduduk Tabel 65
Rasio Tempat Ibadah Tahun 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian Jumlah Bangunan Ibadah Jumlah Penduduk Rasio
1 Mesjid dan musholla 1.705 568.576 3,00
2 Gereja 167 568.576 0,29
3 Pura 1 568.576 0,00
4 Vihara 2 568.576 0,00
Jumlah 1.875 568.576 3,30 Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas dapat Kabupaten Rokan Hulu belum mencapai
target yang diharapkan, dimana tahun 2014 Mesjid dapat melayani 333
penduduk, Gereja melayani 3.405 penduduk, Pura melayani 568.576
penduduk dan Vihara melayani 284.288 penduduk.
- Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Kabupaten Rokan Hulu termasuk daerah yang memiliki tingkat proporsi
rumah tangga dengan air minum layak yang kelima terendah di Provinsi
Riau, dengan proporsi rumah tangga dengan air minum layak tahun 2014
sebesar 26,90 persen dan apabila dibandingkan posisi relatif dengan provinsi
dan nasional, posisi Kabupaten Rokan hulu berada dibawah proporsi
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 72
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Provinsi Riau sebesar 33,95 persen dan nasional sebesar 39,31 persen.
Proporsi rumah tangga dengan air minum layak dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2015 terjadi fluktuatif dan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 66
Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak (%) Tahun 2011 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Proporsi rumah tangga dengan air Minum layak
23,75 22,63 33,36 26,90
Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
Grafik 17 Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak (%) 2011 s.d 2014
Kabupaten Rokan Hulu
Efektivitas proporsi rumah tangga dengan air minum layak menunjukkan
tren kenaikan, dimana rata-rata kenaikan sebesar 0,15 persen dengan laju
penurunan 0,28 persen. Capaian proporsi rumah tangga dengan sanitasi
layak tertinggi pada tahun 2013 sebesar 33,36 persen dan terendah pada
tahun 2012 sebesar 22,63 persen.
- Rumah Tangga Bersanitasi
Kabupaten Rokan Hulu termasuk daerah yang memiliki tingkat proporsi
rumah tangga dengan sanitasi layak yang kelima terendah di Provinsi Riau
yaitu sebesar 28,12 persen di tahun 2014 berada dibawah Provinsi Riau
sebesar 48,74 persen dan Nasional sebesar 61,08 persen. Terjadi fluktuatif
terhadap proporsi rumah tangga dengan sanitasi layak dari tahun 2011
sampai dengan 2014 seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 67
Proporsi Rumah Tangga Dengan Sanitasi Layak (%) Tahun 2011 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Proporsi rumah tangga dengan sanitasi lLayak
46,76 53,65 46,27 28,12
Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
23.7522.63
33.36 26.9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2011 2012 2013 2014
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 73
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Grafik 18
Proporsi Rumah Tangga Dengan Air Minum Layak (%) 2011 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
Efektivitas proporsi rumah tangga dengan sanitasi layak dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 menunjukkan trend kenaikan, dimana rata-rata
kenaikan tersebut sebesar 1,91 persen dengan laju penurunan 0,84 persen.
Capaian proporsi rumah tangga dengan sanitasi layak tertinggi pada tahun
2012 sebesar 53,65 persen dan terendah pada tahun 2014 sebesar 28,12
persen.
- Rumah Tangga Pengguna Listrik
Kabupaten Rokan Hulu termasuk daerah yang memiliki tingkat proporsi
rumah tangga dengan akses listrik yang kelima terendah di Provinsi Riau
yaitu sebesar 95,60 persen di tahun 2014 berada dibawah Provinsi Riau
sebesar 94,68 persen dan Nasional sebesar 97,01 persen. Terjadi kenaikan
secara terus menerus terhadap proporsi rumah tangga dengan akses listrik
dari tahun 2011 sampai dengan 2014 seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 68
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Listrik (%) Tahun 2011 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Proporsi rumah tangga dengan akses listrik
92,83 94,25 93,34 95,60
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Rokan Hulu
Efektivitas proporsi rumah tangga dengan akses listrik dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 menunjukkan trend kenaikan, dimana rata-rata
kenaikan tersebut sebesar 2,76 persen dengan laju penurunan 0,15 persen.
Capaian proporsi rumah tangga dengan akses litrik tertinggi pada tahun
2014 sebesar 95,60 persen dan terendah pada tahun 2011 sebesar 92,83
persen.
46.76
53.6546.27
28.12
0
10
20
30
40
50
60
2011 2012 2013 2014
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 74
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Grafik 19
Proporsi Rumah Tangga Dengan Akses Listrik (%) 2011 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
- Rasio rumah layak huni
Perkembangan jumlah rumah layak huni di Kabupaten Rokan Hulu dapat
dilihat pada tabel dibawah ini dimana sejak Tahun 2011-2015 rumah layak
huni yang telah dibangun berjumlah 132 unit dengan rincian sebagai
berikut: Tabel 69
Pembangunan Rumah Layak Huni Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Rumah layak huni 70 unit 31 unit 28 unit 3 unit 0 unit Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
Selanjutnya pelaksanaan penataan ruang di wilayah Kabupaten Rokan Hulu
yang meliputi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan
tata ruang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembangunan dengan
senantiasa berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi,
bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program
pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. Kebijakan
pengembangan struktur ruang Kabupaten Rokan Hulu meliputi
pengembangan wilayah secara terpadu dan seimbang melalui peningkatan
pelayanan pusat kegiatan kawasan serta peningkatan kualitas dan
jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi,
energi, sumber daya air, serta prasarana dan sarana perkotaan yang terpadu
dan merata di seluruh kawasan. Kebijakan dan strategi dalam rangka
pengembangan pola ruang di Kabupaten Rokan Hulu meliputi kebijakan
pengembangan kawasan budidaya dan kebijakan pengembangan kawasan
lindung.
- Jumlah Bangunan ber-IMB Tabel 70
Jumlah Bangunan ber-IMB Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah bangunan ber-IMB 131 74 66 98 157 Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
92.83
94.25
93.34
95.6
91
91.5
92
92.5
93
93.5
94
94.5
95
95.5
96
2011 2012 2013 2014
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 75
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 71 Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Kecamatan Jumlah Bangunan ber-IMB
1 Rambah 58
2 Rambah Hilir 7
3 Rambah Samo 5
4 Kepenuhan 5
5 Kepenuhan Hulu 3
6 Tambusai 8
7 Tambusai Utara 22
8 Rokan IV Koto 1
9 Pendalian IV Koto -
10 Bonai Darussalam -
11 Kunto Darussalam 2
12 Pagaran Tapah Darussalam 1
13 Tandun 4
14 Kabun 9
15 Bangun Purba -
16 Ujungbatu 32
Jumlah 157 Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu
5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
- Angka konflik, unjuk rasa, pembinaan partai politik, LSM, ormas dan OKP Tabel 72
Angka konflik, unjuk rasa, pembinaan partai politik, LSM, ormas dan OKP Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2012 2013 2014 2015
1 Angka konflik 27 konflik 20 konflik 4 konflik 4 konflik
2 Jumlah unjuk rasa yang dilakukan masyarakat
- 15 unjuk rasa
- -
3 Pembinaan politik daerah - 10 kali 4 kali 5 kali
4 Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
- 100 anggota LSM, Ormas
dan OKP
32 anggota LSM, Ormas
dan OKP
75 anggota LSM, Ormas
dan OKP Sumber: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hulu
Kondusifitas daerah di Kabupaten Rokan Hulu selama kurun waktu 2012-
2015 secara umum menunjukkan situasi yang aman dan tertib, meskipun
masih terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, antara lain,
konflik sosial 55 kasus, unjuk rasa 15 kejadian. Kondisi politik di Rokan
Hulu dapat digambarkan melalui pelaksanaan Pemilu Presiden, Pemilu
Legislatif, serta Pemilukada yang berjalan tertib dan demokratis tanpa
disertai pengerahan massa yang berujung tindakan anarkis. Dalam rangka
pembinaan terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi
Kemasyarakatan (Ormas) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)
selama kurun waktu 2012 - 2015 telah dilakukan kegiatan pendayagunaan
potensi LSM, Ormas dan OKP sebagaimana tabel diatas.
- Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk Tabel 73
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah polisi pamong praja 223 223 223 408 408
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 76
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2 Jumlah penduduk 515.724 517.577 545.483 568.576 592.278
3 Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk
4,32 4,31 4,09 7,18 6,89
Sumber: Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hulu
Rasio ketersediaan pamong praja dari tahun ke tahun terus meningkat
didalam melayani masyarakat dan penegakan peraturan daerah. Dalam
menyelenggarakan fungsi dan tugas pokok untuk mewujudkan
ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat serta
penegakkan Peraturan Daerah di Kabupaten Rokan Hulu, Satuan Polisi
Pamong Praja semakin berperan aktif dan profesional dalam melaksanakan
tugas dengan selalu tampil terdepan sebagai motivator.
- Rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk Tabel 74
Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah linmas 1.620 1.620 1.620 1.620 1926
2 Jumlah penduduk 515.724 517.577 545.483 568.576 592.278
3 Rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk
31,41 31,30 29,70 28,49 32,52
Sumber: Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hulu
Begitu juga dengan anggota linmas yang tersedia disetiap kecamatan.
Meningkatnya jumlah penduduk tidak sebanding dengan peningkatan
anggota linmas. Berdasarkan data diatas rasio jumlah linmas terhadap
jumlah penduduk hanya 32,52 persen.
6. Sosial
Tujuan pembangunan kesejahteraan sosial adalah meningkatkan kualitas
hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial dan kepedulian serta partisipasi
sosial masyarakat dan dunia usaha, dengan indikator (1) terciptanya
aksesibilitas terhadap pelayanan sosial, (2) meningkatnya ketahanan sosial
masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah kesejahteraan sosial, (3)
meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial.
- Sarana sosial
Penanganan PMKS tidak dapat dilepaskan dari ketersediaan sarana sosial
seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi. Di Kabupaten
Rokan Hulu saat ini baru hanya tersedia sarana sosial yaitu panti asuhan.
Terdapat 5 (lima) panti asuhan yaitu (1) Al-Khoiriyah yang berlokasi di
Kecamatan Rambah dengan jumlah penghuni 34 orang; (2) Budi Mulya yang
berlokasi di Kecamatan Rambah dengan jumlah penghuni 30 orang; (3)
Teriak Putri Tujuh yang berlokasi di Kecamatan Ujungbatu dengan jumlah
penghuni 35 orang; (4) Hidayatul Muslim yang berlokasi di Kecamatan
Ujungbatu dengan jumlah penghuni 36 orang; dan (5) Ar-Royyan yang
berlokasi di Kecamatan Kabun dengan jumlah penghuni 62 orang.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 77
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
- Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang,
keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan
atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak
dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani dan sosial secara
memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat
berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial,
keterbelakangan, keterasingan/ keterpencilan dan perubahan lingkungan
(secara mendadak) yang kurang mendukung, seperti terjadinya bencana.
Kelompok Sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Rokan Hulu terbagi dalam 2 yaitu Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS). Penanganan PMKS dilakukan melalui 4 (empat) kegiatan
yaitu perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan
jaminan sosial. Tabel 75
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2014-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah PMKS yang tertangani 3.603 8.044 7.972 10.429
2 Jumlah PMKS yang ada 17.954 26.309 26.309 30.058
3 Persentase 20,07 30,58 30,30 34,70 Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rokan Hulu
Penanganan PMKS dari tahun ke tahun terus meningkat yaitu 20,07 persen
di tahun 2011, meningkat menjadi 34,70 ditahun 2014.
b. Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar
1. Tenaga Kerja
Angkatan kerja merupakan penduduk dengan usia kerja yaitu 15 tahun
keatas yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan
pengangguran. Indikator angkatan kerja dibutuhkan untuk mengetahui jumlah
penduduk yang berpotensi untuk bekerja dimana semakin tinggi jumlah
angkatan kerja maka akan semakin banyak jumlah penduduk yang berpotensi
untuk bekeja. Tabel 76
Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Tahun 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 TPAK (persen) 67,36 58,48 59,81 63,37 65,41
2 Bekerja 206.737 188.554 203.787 220.254 238.207
3 Persen penduduk bekerja 40,09 36,43 37,36 38,74 60,29
4 TPT persen 3,38 2,87 5,03 7,90 7,82
5 Pengangguran 7.226 5.571 10.804 18.884 20.205
6 Angkatan kerja 213.963 194.125 214.519 239.138 258.412
7 UMP (Rupiah) 1.120.000 1.238.000 1.400.000 1.700.000 1.878.000
8 UMK (Rupiah) 1.150.000 1.265.000 1.450.000 1.750.000 1.925.000 Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 78
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 77 Indikator Kemiskinan Bidang Ketenagakerjaan Tahun 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Indikator
Capaian
Daerah Provinsi Nasional
1 Tingkat pengangguran terbuka (%) 7,82 6,56 5,94
2 Setengah pengangguran - 35,54 31,56
3 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) 65,41 62,90 66,60
4 Tingkat kesempatan kerja - 93,44 93,86 Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016
- Angkapartisipasi angkatan kerja
TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) merupakan rasio antara angkatan
kerja dengan jumlah penduduk usia kerja. Pada tahun 2015 sebanyak 65,41
persen dari total penduduk usia kerja sedang aktif secara ekonomi. Grafik 20
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
- Persentase penduduk bekerja
Persentase penduduk berkerja di Kabupaten Rokan Hulu sangat
berfluktuasi. Grafik 21
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
67.36
58.48
59.81
63.37 65.41
54.00
56.00
58.00
60.00
62.00
64.00
66.00
68.00
70.00
2011 2012 2013 2014 2015
40.09
36.43
37.36
38.74
40.22
34.00
35.00
36.00
37.00
38.00
39.00
40.00
41.00
2011 2012 2013 2014 2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 79
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Pada tahun 2011 jumlah penduduk bekerja sebanyak 206.737 orang atau
40,09 persen dari 515.724 penduduk, tahun 2012 jumlah penduduk bekerja
sebanyak 188.554 orang atau 36,43 persen dari 517.576 penduduk, tahun
2013 jumlah penduduk bekerja sebanyak 203.787 orang atau 37,36 persen
dari 545.483 penduduk, tahun 2014 jumlah penduduk bekerja sebanyak
220.254 orang atau 38,74 persen dari 568.576 penduduk dan tahun 2015
jumlah penduduk bekerja sebanyak 238.207 orang atau 40,22 persen dari
592.278 penduduk. - Tingkat pengangguran terbuka
Pada tahun 2014 sebanyak 7,82 persen dari total angkatan kerja menjadi
pengangguran terbuka. Angka ini turun dibandingkan tahun 2014 dimana
pada tahun 2014 tingkat pengangguran terbuka 7,90 persen. Pengangguran
yang dimaksud disini adalah penduduk yang berada diusia produktif 15-64
tahun (tidak termasuk pelajar, ibu rumah tangga, pengangguran sukarela,
orang cacat) dan sedang aktif mencari kerja. Grafik 22
Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Rokan Hulu sangat
berfluktuasi seperti gambar diatas. Sebagai daerah agraris maka Rokan
Hulu didominasi oleh bidang pertanian terutama perkebunan dan industri
pengolahan. Perkebunan banyak menyerap tenaga kerja terutama buruh
perkebunan. Usaha industri pengolahan bukan migas menjadi andalan
kedua bagi masyarakat Rokan Hulu. Sektor jasa menjadi penyumbang ketiga
dalam menyerap tenaga kerja.
- Perkembangan tingkat kesempatan kerja
Kabupaten Rokan Hulu termasuk daerah yang memiliki posisi relatif tingkat
kesempatan kerja yang keempat terendah di Provinsi Riau, dengan posisi
relatif perkembangan tingkat kesempatan kerja Kabupaten Rokan Hulu
tahun 2015 mencapai 92,10 persen dan masih berada dibawah Provinsi Riau
sebesar 93,44 persen dan Nasional 93,86 persen. Perkembangan tingkat
kesempatan kerja Kabupaten Rokan Hulu dati tahun 2011 sampai dengan
3.38
2.87
5.03
7.90
7.82
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
2011 2012 2013 2014 2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 80
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
tahun 2015 terjadi fluktuatif. Pada tahun 2011 perkembangan tingkat
kesempatan kerja Kabupaten Rokan Hulu sebesar 95,56 persen, capaian
tertinggi pada periode tahun 2012 sebesar 97,08 persen dan capaian
terendah pada periode tahun 2014 sebesar 92,10 persen.
Efektivitas perkembangan tingkat kesempatan kerja Kabupaten Rokan Hulu
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan trend penurunan
tingkat kesempatan kerja, dimana rata-rata penurunan sebesar 0,44 persen
dengan laju penurunan 1,09 persen. Grafik 23
Perkembangan Tingkat Kesempatan Kerja Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
- Perkembangan setengah pengangguran
Kabupaten Rokan Hulu termasuk daerah yang memiliki posisi relatif
perkembangan setengah pengangguran yang keempat tertinggi di Provinsi
Riau dengan posisi relatif tahun 2014 mencapai 47,78 persen dan berada
diatas Provinsi Riau sebesar 34,54 persen dan Nasional sebesar 31,56
persen. Proporsi perkembangan setengah pengangguran di Kabupaten
Rokan Hulu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 terjadi fluktuatif.
Tahun 2011 merupakan capaian tertinggi sebesar 56,75 dan capaian
terendah di tahun 2014 sebesar 47,78 persen. Grafik 24
Perkembangan Setengah Pengangguran Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
95.56
97.08
94.96
92.10
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
2011 2012 2013 2014
56.75
54.85
53.79
47.78
42
44
46
48
50
52
54
56
58
2011 2012 2013 2014
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 81
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Efektivitas perkembangan setengah pengangguran dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2014 menunjukkan trend penurunan sebesar 2,46 persen
dengan laju penurunan 1,03 persen.
2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
- Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Eksistensi perempuan pada lembaga pemerintah provinsi bahwa jumlah
pegawai perempuan yang memegang jabatan strategis eselon IV sampai
eselon II B sejumlah 189 orang. Menurut jenis kelamin penduduk di
Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari laki-laki berjumlah 304.050 orang atau
51,34% sedangkan perempuan berjumlah 288.228 orang atau 48,66%.
Namun dari segi kualitas kehidupan masih terjadi kesenjangan antara laki-
laki dan perempuan dalam hal pendidikan, ketenagakerjaan dan kesehatan.
Penyebabnya antara lain pembangunan belum mempertimbangkan manfaat
pembangunan secara adil antara laki-laki dan perempuan dan hal ini
berdampak pada timbulnya ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Pada table
dibawah dapat dilihat jumlah tenaga kerja perempuan di lembaga
pemerintahan sebesar 5.034 orang dari 176.000 orang pekerja perempuan
atau masih sekitar 2,86 persen. Tabel 78
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah perempuan yang menempati jabatan eselon II
- 4 4 4 3
2 Jumlah perempuan yang menempati jabatan eselon III
- 19 17 15 19
3 Jumlah perempuan yang menempati jabatan eselon IV
- 142 143 140 167
4 Pekerja perempuan di pemerintah
- 3.369 3.539 3.519 5.034
5 Jumlah pekerja perempuan - 5.200 40.470 8.817 176.000
6 Persentase pekerja perempuan di lembaga pemerintah
- 64,79 8,74 39,91 2,86
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Rokan Hulu
- Partisipasi perempuan di lembaga swasta Tabel 79
Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta Tahun 2012 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah perempuan yang bekerja di lembaga swasta
1.840 40.123 5.298 170.966
2 Jumlah pekerja perempuan 5.200 40.470 8.817 176.000
3 Persentase pekerja perempuan di lembaga swasta
35,38 99,14 60,09 97,14
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Rokan Hulu
Pada table diatas dapat dilihat jumlah tenaga kerja perempuan di lembaga
swasta lebih banyak yaitu 176.000 orang atau menyerap tenaga kerja
perempuan sebesar 97,14 persen.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 82
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3. Pangan
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan bahwa
negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan
konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang. Upaya
mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan,
pemerintah daerah sangat membutuhkan peran aktif dari masyarakat petani (pelaku
utama dan pelaku usaha), dengan demikian pemerintah daerah melalui Badan
ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kbupaten Rokan Hulu berkewajiaban
untuk mendampingi dan memfasiltasi petani sesuai dengan amanat Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan.
- Ketersediaan pangan Tabel 80
Ketersediaan pangan berdasarkan neraca bahan makanan Tahun 2010 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1 Energi (kkal/kap/hari) 2.816 2.820 2.871 2.900 2.930
2 Protein (gram/kap/hari) 73,88 66,47 68,32 69,87 70,44 Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanan Penyuluhan Rokan Hulu
Secara umum situasi ketahanan pangan Kabupaten Rokan Hulu sampai dengan
tahun 2014 menunjukkan kecenderungan yang semakin baik. Hal ini
ditunjukkan oleh beberapa indikator ketahanan pangan, antara lain; (1) produksi
beberapa komoditas penting cendrung meningkat; (2) pergerakan harga-harga
pangan masih stabil, baik secara umum maupun pada saat menjelang hari-hari
besar Nasional (Puasa, Idul Fitri dan Tahun Baru); (3) Pendapatan masyarakat
pada umumnya meningkat yang diukur dari nilai upah (baik upah buruh tani
maupun pekerja informal di sektor industri); (4) rata-rata nilai tukar petani
meningkat; (5) kualitas konsumsi masyarakat meningkat; (6) proporsi penduduk
rawan pangan dan penduduk miskin semakin menurun; (7) terjadinya perbaikan
infrastruktur jalan menuju desa-desa yang sebelumnnya terisolir; (8) pasokan
bahan pangan yang tidak dapat diproduksi hingga saat ini tetap lancar.
- Pertumbuhan produksi bahan pangan Tabel 81
Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan Tahun 2010 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 % Pertumbuhan
1 Beras 30.947 35.120 36.012 34.520 40.699 5,63
2 Jangung 2.166 1.479 1.944 887 1.009 -14,16
3 Kedelai 2,784 336 1.432 864 1.037 -17,92
4 Kacang tanah 926 357 438 299 340 -18,14
5 Kacang hijau 644 421 335 263 269 -16,01
6 Ubi jalar 1.564 1.672 1.473 1.246 1.346 -2,95
7 Ubi kayu 5.056 4.322 3.649 3.145 5.101 0,18
8 Sayur-sayuran 856 652 2.509 2.536 2.740 26,20
9 Buah-buahan 9.719 7.027 7.027 10.819 12.255 4,75
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 83
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
10 Daging ruminansia 686 770 448 629 1.356 14,60
11 Daging unggas 2.301 2.531 2.442 2.469 2.998 5,43
12 Telur 331 395 395 410 427 5,23
13 Ikan 4.813 4.813 4.951 5.034 4.873 0,25 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Dari tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa produksi beras tahun 2014
sebesar 40.699 ton, meningkat 6.179 ton bila dibandingkan dengan produksi
beras tahun 2013 sebesar 34,520 ton atau terjadi peningkatan produksi beras
5,63%. Peningkatan ini dipengaruhi oleh adanya program perbaikan jaringan
irigasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan program OPRM (Operasi Pengan Riau
Makmur).
- Pasokan pangan pokok
Keadaan pemasukan dan pengeluaran bahan pangan erat kaitannya dengan
perkembangan produksi bahan pangan suatu daerah. Hingga tahun 2014 rasio
ketergantungan pasokan pangan masih cukup besar, dari tabel dibawah dapat
dilihat pada umumnya produksi pangan lokal belum dapat menyediakan
kebutuhan energi bagi penduduk, dimana rasio ketergantungan beras dari
pasokan sebesar 124,64%, jagung 64,27%, terigu 100,78%, kedelai 99,50%, cabe
merah 99,85%, bawang merah 99,88%, minyak goreng 97,63%, gula pasir
99,74%, daging ruminansia 134,26%, daging unggas 353,03%, telur 100,00%,
ikan air tawar 130,15% dan ikan laut 93,17%. Tabel 82
Keadaan Pasokan Pangan Tahun 2010 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 % Pertumbuhan
1 Beras 35.107 41.072 43.145 46.545 37.345 1,24
2 Jangung 2.932 5.134 767 1.934 3.009 0,52
3 Terigu 1.313 1.733 5.545 5.830 5.785 34,53
4 Kedelai 656 1.138 1.382 1.982 1.992 24,88
5 Cabe merah 5.233 4.914 5.861 6.861 6.871 5,60
6 Bawang merah 1.276 1.312 1.498 1.598 1.600 4,63
7 Minyak goreng 8.306 8.540 9.478 10.825 11.088 5,95
8 Gula pasir 6.072 8.530 6.233 6.488 6.505 1,39
9 Daging ruminansia 6.132 2.311 2.158 4.930 3.672 -9,75
10 Daging unggas 1.165 1.643 4.069 5.133 1.454 4,53
11 Telur 3.399 3.591 5.340 5.853 5.853 11,48
12 Ikan air tawar 11.118 7.219 8.090 8.650 66.46 -9,78
13 Ikan laut 837 490 1.694 2.006 2.153 20,80 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
- Konsumsi, kebutuhan dan produksi pangan Tabel 83
Keadaan Pasokan Pangan Tahun 2010 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian Konsumsi/
kg/kap/ tahun
Kebutuhan (ton) Produksi (ton) Produksi -
Kebutuhan % Kelebihan/ Kekurangan
1 Beras 110,8 61.756 40.669 (21.057) -34
2 Jangung 4 2.229 1.009 (1.220) -55
3 Kedelai 4 2.229 1.037 (1.192) -53
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 84
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
4 Kacang tanah 2 1.115 340 (774) -69
5 Kacang hijau 2 1.115 269 (846) -76
6 Ubi jalar 7 3.902 1.346 (2.555) -65
7 Ubi kayu 4 2.229 5.101 2.872 129
8 Sayur-sayuran 44 24.524 2.740 (21.784) -89
9 Buah-buahan 44 24.524 12.255 (12.269) -50
10 Daging ruminansia 6,7 3.734 1.356 (2.378) -64
11 Daging unggas 8,3 4.626 2.998 (1.628) -35
12 Telur 10 5.574 427 (5.147) -92
13 Ikan 21 11.705 4.873 (6.832) -58 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Indikator kualitas konsumsi pangan ditunjukkan oleh skor Pola Pangan Harapan
(PPH) yang dipengaruhi oleh keragaman dan keseimbangan antar kelompok
pangan. Pada table diatas dapat dilihat keadaan pasokan pangan masih dalam
kondisi kekurangan yaitu kebutuhan lebih besar dari produksi yang dihasilkan.
Masih rendahnya kemampuan daerah dalam penyediaan pangan untuk
penduduk, merupakan tantangan sekaligus peluang bagi instansi terkait dan
masyarakat. Tantangan dapat berupa kepercayaan penduduk terhadap
pemerintah semakin berkurang, kerja instansi terkait kurang memuaskan dan
lain sebagainya. Sedangkan peluang yang diperoleh dari keadaan tersebut
diantaranya adalah pemerintah dan masyarakat masih mempunyai peluang
untuk meningkatkan produksi pangannya sehingga dengan demikian
pendapatan petani akan meningkat pula.
4. Pertanahan
Dalam penyelenggaraan urusan Pertanahan di Kabupaten Rokan Hulu,
dilaksanakan melalui kegiatan berupa pembebasan lahan untuk pembangunan
perkantoran pemerintah dan kepentingan umum. Program ini dilakukan bertujuan
untuk mengatur penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah bagi berbagai
kebutuhan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dan mewujudkan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah agar
sesuai dengan arahan fungsi kawasan dalam RTRW. Dengan demikian penatagunaan
tanah penting untuk dilakukan karena akan bisa mensinergikan antara kegiatan
pembangunan (termasuk infrastruktur) dengan rencana tata ruang yang ada serta
pembangunan tersebut juga sesuai dengan arahan fungsi kawasannya, salah satunya
terdapat arahan untuk pembangunan infrastruktur, baik di kawasan perkotaan
maupun perdesaan.
5. Lingkungan Hidup
Secara umum produksi air limbah di Kabupaten Rokan Hulu dihasilkan dari
limbah rumah tangga, serta industri. Limbah industri berasal dari industri
pengolahan kelapa sawit yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu. Sekitar 32 Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) ada di Kabupaten Rokan Hulu yang sebagian belum
beroperasi, sekitas 25 PKS sudah beroperasi dengan kapasitas olah dari 40 ton/jam
hingga 90 ton/jam. Berdasarkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Rokan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 85
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Hulu, industri tersebut diperkirakan mengeluarkan limbah cair sekitar 20.700
m3/hari yang akan membebani alam terutama sumber air seperti sungai.
Kerusakan lingkungan di Kabupaten Rokan Hulu juga disebabkan oleh
pembuangan limbah cair 25 unit PKS ke Badan Sungai. Dampak langsung dari
operasionalnya 25 Pabrik kelapa sawit ialah menurunnya kualitas air sungai air
hitam di tambusai, sungai sitalas di Tambusai Utara, Sungai Batang Sosa di
Tambusai, Sungai Batang Kumuh di Rambah Hilir, Sungai Rokan Kiri di Kecamatan
Pagaran Tapah, Kecamatan Kunto Darussalam dan Kecamatan Bonai serta Sungai
Ngaso di Kecamatan Ujungbatu. Pengelolaan sanitasi dapat dilakukan dengan 2 (dua)
sistem yaitu Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (on-site system) dan Sistem
Pengolahan Air Limbah Terpusat (off-site system).
Sistem pengelolaan air limbah di Kabupaten Rokan Hulu masih banyak
menggunakan sistem pengolahan air limbah setempat (on-site system) baik itu secara
individu dan di beberapa tempat secara komunal. Di sisi lain masih banyak warga
masyarakat yang belum memiliki pengelolaan air limbah dan membuang limbahnya
ke saluran atau sungai. Pengelolaan air limbah rumah tangga yang perlu
diperhatikan adalah pada daerah permukiman yang padat dan pada perumahan-
perumahan. Untuk meminimalisasi produksi limbah dari industri, perlu dilakukan
pengawasan amdal. Pengawasan dilakukan meliputi ketaatan perusahaan dalam
menjalankan peraturan dan perundang-undangan yang ada, baik secara administrasi
maupun pengelolaan di lapangan. Pengawasan dilakukan dengan pertimbangan
adanya indikasi terjadinya ketidak taatan obyek pengawasan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang ada. Sedangkan obyek pengawasan adalah semua jenis
usaha yang berpotensial mencemari lingkungan, diantaranya Industri, Galian C dan
lain-lain.
Berdasarkan program utama tersebut, kegiatan-kegiatan yang dapat
diimplementasikan antara lain (1) pengembangan saluran pembuangan air limbah
secara komunal; (2) pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) tersebar
diseluruh kecamatan; (3) pengembangan instalasi pengolah air limbah (IPAL) tersebar
diseluruh kecamatan; dan (4) pengembangan instalasi pengolah limbah tinja (IPLT)
meliputi IPLT Kecamatan Rambah, Kecamatan Ujungbatu, Kecamatan Tambusai
Utara dan Kecamatan Kepenuhan.
6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Urusan kependudukan dan catatan sipil merupakan pelayanan dasar yang
diberikan kepada masyarakat. Administrasi kependudukan merupakan rangkaian
kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data
kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan yang hasilnya untuk
pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 86
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
- Kepemilikan KTP dan KK
Sejak tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu memberikan pelayanan
gratis didalam pengurusan administrasi kependudukan. Kabupaten Rokan Hulu
menjadi Kabupaten tercepat dalam melakukan perekaman e-KTP di Provinsi
Riau. Tabel 84
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP dan KK Tahun 2013 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2013 2014 2015
1 Jumlah KTP 238.040 268.003 282.437
2 Jumlah KK 138.000 131.224 141.859 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas jumlah kepemilikan KTP dan KK terus meningkat dari tahun
ketahun, dimana perekaman data di Kabupaten Rokan Hulu melibatkan seluruh
pihak yaitu pemerintah dan masyarakat.
- Kepemilikan Akta Kelahiran Tabel 85
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan Akte Kelahiran Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penduduk memilik akte kelahiran
28.417 127.268 122.508 129.486 141.812
2 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 592.278
3 Rasio 5,51 24,59 22,46 22,77 23,94 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rokan Hulu
Jumlah kepemilikan akta kelahiran di Kabupaten Rokan Hulu dari tahun
ketahun terus meningkat. Tahun 2011 berjumlah 28.417 lembar meningkat
menjadi 141.812 lembar di tahun 2015.
- Kepemilikan Akta Nikah Tabel 86
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan Akte Nikah Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah akte nikah 175 21.876 22.379 21.983 23.546 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rokan Hulu
Data diatas menunjukkan pasangan yang memiliki akta nikah di Kabupaten
Rokan Hulu terus meningkat yaitu 175 akta nikah di tahun 2011 menjadi 23.546
akta nikan di Tahun 2015.
- Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
Penerapan e-KTP dilakukan secara serentak secara Nasional dan begitu juga di
Kabupaten Rokan Hulu dalam mendukung terwujudnya database kependudukan
yang akurat. Dalam rangka mengoptimalkan dan memberikan pelayanan
kependudukan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu telah
melakukan SIAK secara on-line di 16 kecamatan serta meningkatkan kualitas
sumber daya aparatur dan peralatan pendukung.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 87
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pemberdayaan masyarakat desa merupakan upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat di desa melalui pengembangan ekonomi lokal sesuai dengan potensi
wilayah serta upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat
desa yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup
melalui penguatan pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan dan upaya dalam
penguatan kapasitas masyarakat.
- Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Tabel 87
Kelompok Binaan PKK Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah PKK - 170 170 170 165
2 Jumlah kelompok binaan PKK - 80 80 80 160
3 Rata-rata jumlah PKK - 47,06 47,06 47,06 96,97 Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Rokan Hulu
- Lembaga ekonomi desa
Salah satu program pemberdayaan masyarakat desa yag terus dikembangkan di
Kabupaten Rokan Hulu adalah program BUMDes yang merupakan
pengembangan kreatif yang dilakukan atas program UED-SP. Dengan program
ini diharapkan perekonomian masyarakat sektor kecil dan menengah dapat terus
tumbuh. Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu sampai saat ini telah membentuk
136 BUMDes. Sebagai lembaga keuangan mikro, BUMDes pada dasarnya
dibentuk untuk melengkapi wadah perekonomian desa dan berperan sebagai
wadah bagi masyarakat desa untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut
sehingga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat desa. Tabel 88
Badan Usaha Milik Desa Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Tahun Jumlah BUMDes Jumlah Modal
1 2011 34 Rp.15.800.000.00
2 2012 18 Rp.8.240.000.000
3 2013 18 Rp.8.020.000.000
4 2014 16 Rp.7.080.000.000
5 2015 50 Rp.19.100.000.000
Jumlah 136 Rp.58.240.000.000
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Rokan Hulu
- Lembaga swadaya masyarakat
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi jasa sukarelawan
untuk membantu sesama dalam mengurangi masalah sosial seperti kemiskinan.
Keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menjadi sangat penting untuk
melakukan sinergi dengan lembaga pemerintah. Oleh sebab itulah, Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu telah membentuk LSM di setiap desa. Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk
mengurangi masalah sosial yang ada di Kabupaten Rokan Hulu.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 88
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
- Rata-rata jumlah anak per keluarga Tabel 89
Rata-rata Jumlah Anak per Keluarga Tahun 2012 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah anak 228.880 252.160 276.879 294.532
2 Jumlah keluarga 10.9648 106.175 142.551 142.551
3 Rata-rata jumlah anak per keluarga 2 2 2 2 Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Rokan Hulu
Kepadatan penduduk merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat dan program keluarga berencana merupakan salah
satu solusi untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk. Pada tabel diatas
dapat dilihat bahwa program keluarga berencana di Kabupaten Rokan Hulu
cukup berhasil karena rata-rata jumlah anak per keluarga adalah 2 (dua)
orang. Hal ini disebabkan karena penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan
kepada masyarakat khususnya pasangan usia subur akan pentingnya
prograKB
- Rasio akseptor KB
Prevalensi akseptor KB (KB aktif) persentasenya senantiasa meningkat dari tahun
ke tahun, hal ini disebabkan bertambahnya akseptor KB, sebagaimana dapat
dilihat pada tabel berikut. Tabel 90
Rasio Akseptor KB Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah aseptor KB 69.073 16.349 15.599 18.179 69.554
2 Jumlah pasangan usia subur 89.784 89.512 84.394 64.683 91.021
3 Rasio akseptor KB 76,93 18,26 18,48 28,10 76,42 Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas dapat dilihat realisasi pencapaian akseptor KB Kabupaten
Rokan Hulu mencapai 76,42 persen dari target. Tabel 91
Jumlah Penduduk Peserta KB Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Jumlah Penduduk Peserta KB
PUS Peserta KB Tidak KB
1 Rambah 6061 3443 2618
2 Rambah Hilir 7151 5412 1739
3 Rambah Samo 2873 1060 1813
4 Kepenuhan 3776 2764 1012
5 Kepenuhan Hulu 3136 2872 264
6 Tambusai 11993 7959 4034
7 Tambusai Utara 11311 9736 1575
8 Rokan IV Koto 3882 2932 950
9 Pendalian IV Koto 2184 1444 740
10 Bonai Darussalam 6751 6481 270
11 Kunto Darussalam 8500 6271 2229
12 Pagaran Tapah Darussalam 3421 2831 590
13 Tandun 3272 2440 832
14 Kabun 3974 2979 995
15 Bangun Purba 3548 3338 210
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 89
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
16 Ujungbatu 9188 7592 1595
Jumlah 91.021 69.554 21.467 Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Rokan Hulu
Jumlah peserta KB aktif dari tahun ke tahun cenderung meningkat, walaupun
kenaikannya tidak begitu besar. Dari 91.021 pasangan usia subur jumlah
peserta KB sebesar 69.554 PUS (76,42%) dan yang tidak ber-KB sebesar 21.467
PUS (23,58%).
9. Perhubungan
Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi dimaksudkan untuk
meningkatkan keterkaitan kebutuhan dan peningkatan transportasi antar
wilayah dan antar kawasan permukiman yang dikembangkan dalam ruang
wilayah Kabupaten, serta keterkaitannya dengan sistem jaringan transportasi
Provinsi. Selain itu, pengembangannya juga untuk mewujudkan keselarasan dan
keterpaduan antar pusat permukiman dengan sektor kegiatan ekonomi daerah.
- Jumlah arus penumpang angkutan umum
Keterpaduan antar moda transportasi di Kabupaten Rokan Hulu merupakan
prasyarat utama dalam pembentukan struktur ruang dan pemerataan
perkembangan wilayah. Posisi strategis Kabupaten Rokan Hulu memperkuat
kepentingan terbentuknya keterpaduan antar moda transportasi, termasuk
intregasi moda transportasi yang melayani jarak jauh, kapasitas massal,
angkutan berat, kecepatan tinggi, dan biaya angkutan yang rendah. Keterpaduan
antar moda transportasi membutuhkan dukungan pusat-pusat, terminal, dan
fasilitas lainnya bagi barang dan penumpang yang diwakili oleh keberadaan
terminal, bandara dan sarana angkutan sesuai dengan fungsi masing-masing.
Kabupaten Rokan Hulu memiliki 1 (buah) bandar udara yang belum beroperasi
secara rutin, yaitu Bandara Pasir Pengaraian di Pasir Pengaraian. Bandar Udara
Pasir Pengaraian adalah bandar udara yang terletak di Desa Danau Sati,
Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Tabel 92
Jumlah Penumpang Angkutan Umum Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penumpang bis 204.651 187.200 182.580 241.009 244.541
2 Jumlah penumpang pesawat udara 470 430 240 379 281
3 Total jumlah penumpang 205.121 187.630 182.820 241.388 244.822 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel dibawah dapat dilihat jumlah penumpang bis dan pesawat udara terus
meningkat yaitu 244.822 orang ditahun 2014 dibanding tahun 2013 sebesar
241.388 orang. Hal ini disebabkan karena posisi geografis Rokan Hulu
menjadikan sebagai jalur lintasan bagi pergerakan barang, jasa dan orang, arah
Utara dengan Sumatera Utara, arah Barat dengan Sumatera Barat, arah Timur
dengan Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir dan arah selatan dengan
Kabupaten Kampar. Untuk itu diperlukan perkuatan struktur jaringan jalan,
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 90
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
keterpaduan moda transportasi, serta kualitas prasarana dan pelayanannya yang
memadai. Serta peningkatan dan pemeliharaan jalan pada seluruh jaringan.
Untuk pergerakan jarak jauh, berat, dan massal. Dalam perspektif pembangunan
Rokan Hulu pada jangka panjang sebagai bagian dari pembangunan regional dan
nasional, maka jaringan alternatif juga perlu dipertimbangkan, terutama
dikaitkan dengan angkutan produk-produk pertanian, perkebunan, dan sumber
daya alam lainnya. Tabel 93
Jumlah Penumpang Angkutan Umum Menurut Kecamatan Tahun 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Jumlah Angkutan Umum Total Jumlah
Penumpang Bis Pesawat Udara
1 Rambah 8.450 - 8.450
2 Rambah Hilir 6.802 - 6.802
3 Rambah Samo 4.972 1.800 6.772
4 Kepenuhan 10.807 - 10.807
5 Kepenuhan Hulu 7.731 - 7.731
6 Tambusai 10.980 - 10.980
7 Tambusai Utara 9.820 - 9.820
8 Rokan IV Koto 4.779 - 4.779
9 Pendalian IV Koto 3.698 - 3.698
10 Bonai Darussalam 3.007 - 3.007
11 Kunto Darussalam 7.871 - 7.871
12 Pagaran Tapah Darussalam 6.763 - 6.763
13 Tandun 10.594 - 10.594
14 Kabun 11.872 - 11.872
15 Bangun Purba 4.974 - 4.974
16 Ujungbatu 17.790 - 17.790
Jumlah 130.910 1.800 132.710 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
- Rasio ijin trayek
Seluruh angkutan umum yang ada di Kabupaten Rokan Hulu wajib memiliki izin
trayek. Hal ini dimaksudkan untuk penataan, pengaturan dan pengendalian
trayek angkutan umum, sehingga dapat meminimalisir trayek ilegal yang
dilakukan para pengendara angkutan umum. Tabel 94
Rasio Ijin Trayek Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Izin trayek perkotaan 0 15 6 25 0
2 Izin trayek perdesaan 18 0 1 0 0
3 Jumlah izin trayek 18 15 7 25 0
4 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576 558.325
5 Rasio izin trayek 28.651 34.505 77.926 22.743 0 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Izin trayek yang dikeluarkan di Kabupaten Rokan Hulu dari tahun ketahun
berfluktuatif, hal ini terlihat dari izin trayek tahun 2011 sebanyak 18 izin, tahun
2012 sebanyak 15 izin, tahun 2013 sebanyak 7 izin, tahun 2014 sebanyak 25
izin dan tahun 2015 tidak ada izin yang dikeluarkan.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 91
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 95 Rasio Ijin Trayek Menurut Kecamatan Tahun 2015
Kabupaten Rokan Hulu
No Kecamatan Jumlah Penduduk
Jumlah Izin Trayek Total Jumlah Izin
Trayek
Rasio Izin Trayek Perkotaan Perdesaan
1 Rambah 48.402 3 3 16.134
2 Rambah Hilir 40.100 1 1 40.100
3 Rambah Samo 33.707 2 2 16.854
4 Kepenuhan 24.476
5 Kepenuhan Hulu 17.221 2 2 8.611
6 Tambusai 65.508 1 1 65.508
7 Tambusai Utara 87.061
8 Rokan IV Koto 23.597 2 2 11.799
9 Pendalian IV Koto 12.542 2 2 6.271
10 Bonai Darussalam 23.221
11 Kunto Darussalam 47.836
12 Pagaran Tapah Darussalam 15.286
13 Tandun 28.805 2 2 14.403
14 Kabun 25.516 2 2 12.758
15 Bangun Purba 17.704 2 2 8.852
16 Ujungbatu 47.343
Jumlah 558.325 3 16 19 29.386 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas dapat dilhat jumlah izin trayek yang dikeluarkan pada tahun
2015 tertinggi di Kecamatan Rambah yiatu 3 (tiga) izin dan Rasio izin trayek
tertinggi di Kecamatan Tambusai 65.508.
- Jumlah uji KIR angkutan umum
Uji kir angkutan umum merupakan pengujian terhadap setiap angkutan umum
yang diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan
dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
Pengujian dimaksud meliputi uji tipe (pengujian fisik untuk pemenuhan
persyaratan teknis dan laik jalan) dan uji berkala (pemeriksaan dan pengujian
fisik kendaraan bermotor dan pengesahan hasil uji). Jumlah Uji KIR di
Kabupaten Rokan Hulu selama Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: Tabel 96
Jumlah Uji KIR di Kabupaten Rokan Hulu selama Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Angkutan Umum 2011 2012 2013 2014 2015
1 Mobil penumpang umum
Jumlah unit 2 2 6 7 7
KIR 0 2 9 8 4
Persentase 0,00 100,00 150,00 114,29 57,14
2 Mobil bus
Jumlah unit 182 189 197 211 215
KIR 201 189 171 167 132
Persentase 110,44 100,00 86,80 79,15 61,40
3 Mobil barang
Jumlah unit 6.788 8.182 9.255 10.244 10.931
KIR 7.063 9.912 9.754 9.887 8.964
Persentase 104,05 121,14 105,39 96,52 82,01
4 Kereta tempelan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 92
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah unit 3 4 3 3 3
KIR 2 1 2 2 2
Persentase 66,67 25,00 66,67 66,67 66,67 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2015 terdapat jumlah angkutan
umum (mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang dan kereta tempelan)
sebanyak 11.156 unit dan kendaraan yang melakukan uji kir sebanyak 9.102
unit atau 81,59 persen. Hal ini dikarenakan setiap angkutan wajib melakukan uji
kir dua kali dalam setahun. Berdasarkan data tersebut maka terdapat angka
2.054 pelaksanaan uji kir yang tidak dilaksanakan karena merupakan
kewenangan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk jenis angkutan AKAP dan
AKDP.
- Jumlah Pelabuhan Udara dan Terminal Bis Tabel 97
Jumlah Pelabuhan Udara dan Terminal Bis Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah pelabuhan udara 1 1 1 1 1
2 Jumlah terminal bis 3 3 3 3 3
3 Jumlah 4 4 4 4 4 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas, terdapat 1 (satu) pelabuhan udara yaitu Tuanku
Tambusai Pasir Pengaraian yang berdiri tahun 1980an sebagai Bandara Perintis
dan kemudian menjadi Bandara keberangkatan dan pemulangan jemaah haji
Kabupaten Rokan Hulu dari dan kebandar udara embarkasi sejak tahun 2007.
Bandara Tuanku Tambusai memiliki landasan pacu sepanjang 1300 x 23 meter
dengan arah 18/36, pada elevasi 38 meter diatas permukaan laut (MSL/124,67
FT) serta koordinat 10007’08,00’’ lintang utara/104006’51,00” bujur timur.
Kemudian di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 3 (tiga) terminal bis tipe C yaitu
Terminal Pematang Puti (Kecamatan Ujungbatu, Teminal Pasir Pengaraian
(Kecamatan Rambah) dan Terminal Rantau Kasai (Kecamatan Tambusai Utara).
10. Komunikasi dan Informatika
- Jumlah jaringan komunikasi Tabel 98
Jaringan Komunikasi Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah jaringan telepon genggam 5 5 5 5 5
2 Jumlah jaringan telepon stasioner 1 1 1 1 1
3 Total jaringan Komunikasi (1+2) 6 6 6 6 6 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas dapat kita lihat peran swasta didalam pemenuhan jaringan
komukasi, dimana telekomunikasi sangat bermanfaat untuk memperpendek jarak
dan waktu antar wilayah sehingga informasi dapat disampaikan sevara cepat.
Terdapat 6 (enam) jaringan telekomunikasi di Kabupaten Rokan Hulu.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 93
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
- Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
Rasio warnet atau rasio ketersediaan warnet adalah jumlah warnet per 1000
penduduk. Warnet atau warung internet adalah tempat usaha komersial yang
dimiliki oleh perorangan atau badan hukum yang memberikan jasa sambungan
internet kepada masyarakat dan akan menerima pembayaran dari konsumen
secara langsung setelah jasa diberikan. Semakin besar rasio warnet per 1000
penduduk akan menggambarkan semakin besar ketersediaan fasilitas jaringan
internet dan fasilitas jaringan komunikasi data sebagai pelayanan penunjang
dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Tabel 99
Rasio Wartel/Warnet per 1000 Penduduk Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 1 Jumlah penduduk 515.724 517.577 545.483 568.576 592.278 2 Jumlah wartel 2 2 - - - 3 Jumlah warnet - 30 35 50 67 4 Rasio wartel (2/1) 0,0004 0,0004 0,00 0,00 0,00 5 Rasio warnet (3/1) 0,004 0,058 0,064 0,0879 0,1131
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Tabel diatas menunjukkan jumlah warnet dari tahun ketahun terus meningkat,
dimana bisnis warnet merupakan bisnis yang menjanjikan dikarenakan semakin
banyaknya orang yang menggunakan jasa internet untuk mempermudah
komunikasi dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
- Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Perkembangan jumlah sarana komunikasi di Kabupaten Rokan Hulu terus
meningkat, yang terdiri dari radio lokal dan siaran tv lokal. Tabel 100
Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penyiaran radio lokal 4 4 5 6 8
2 Jumlah penyiaran radio nasional - - - - -
3 Jumlah penyiaran TV lokal 1 - - - 2
4 Jumlah penyiaran TV nasional - - - - -
5 Total penyiaran radio/TV lokal (1+2+3+4)
4 4 5 6 9
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas dapat dilihat jumlah siaran radio lokal meningkat dari 4 siaran
radio menjadi 8 siaran radio dan siaran tv lokal bertambah menjadi 2 stasuin tv
lokal.
- Website Pemerintah Daerah
Keterbukaan informasi kepada masyarakat merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi oleh pemerintah karena akses masyarakat terhadap informasi hasil
pembangunan daerah harus dibuka seluas-luasnya. Pemerintah Kabupaten
Rokan Hulu telah memiliki web yaitu www.rokanhulukab.go.id yang dikeloka
oleh Bagian Pendataan Data Elektronik dan seluruh SKPD juga telah memiliki
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 94
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
web yang dikelola oleh masing-masing SKPD yang menyajikan profil dan data
yang up to date dan akurat.
11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Salah satu upaya mensejahterakan masyarakat yakni dengan memandirikan
masyarakat dalam kehidupan ekonomi. Pemberdayaan pada bidang ekonomi
diperlukan berbagai akses pendukung seperti sumber daya fisik, sumber daya
pendanaan, teknologi cepat dan tepat guna serta informasi pasar, yang
keseluruhannya hanya dapat diperdayakan oleh sumber daya manusia yang terdidik,
terlatih dan disiplin.
- Persentase koperasi aktif
Pertumbuhan dan perkembangan koperasi di Kabupaten Rokan Hulu tahun
2015 berjumlah 324 koperasi mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014
yang berjumlah 314 koperasi dengan gambaran sebagai berikut: Tabel 101
Persentase Koperasi Aktif Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah koperasi aktif 246 251 261 271 183
2 Jumlah koperasi 289 293 304 314 324
3 Persentase koperasi aktif 85% 85,7% 85,9% 86,3% 56,5% Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rokan Hulu
- Jumlah UKM non BPR/LKMUKM
Usaha kecil menengah di Kabupaten Rokan Hulu bergerak diberbagai
sektor/bidang usaha (perdagangan, industri, jasa dan pertanian) yang tersebar di
16 (enam belas) kecamatan. Perkembangan wira usaha baru saat ini tercatat
sebagaimana tabel berikut: Tabel 102
Jumlah UKM non BPR/LKM Tahun 2011s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah seluruh UKM 1.023 1.334 1.650 1.531 -
2 Jumlah BPR/LKM 2 2 2 2 2
3 Jumlah UKM non BPR/LKM
1.025 1.336 1.652 1.533 1.533
Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rokan Hulu
12. Penanaman Modal
Kabupaten Rokan Hulu sejak selama tiga tahun berturut-turut selalu
mendapatkan peringkat 1 dalam penghargaan Riau Investment Award dari Gubernur
Riau. Hal ini membuktikan prestasi yangg dicapai Rokan Hulu patut di banggakan
dalam hal pelayanan perizinan dan investasi. Diharapkan dengan bagusnya penilaian
publik tentang pelayanan di Rokan Hulu akan menjadi stimulan bagi para investor
untuk menanamkan modalnya yang akan berdampak pada perkembangan
perekonomian dan pembangunan di Rokan Hulu ini.
- Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Pada Tahun 2015 investor yang masuk ke Rokan Hulu melalui pelayanan
SPIPISE sebanyak 2 investor, hal ini dapat dilihat melalui banyak jumlah izin
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 95
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
penanaman modal yang masuk pada tahun ini dimana izin yang dikeluarkan
yaitu izin prinsip penanaman modal. Sampai tahun 2015 jumlah investor ada
sebanyak 11 perusahaan. Tabel 103
Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Uraian PMDN PMA Total
2011 Jumlah Investor - - -
2012 Jumlah Investor 1 perusahaan - 1 perusahaan
2013 Jumlah Investor 5 perusahaan - 5 perusahaan
2014 Jumlah Investor 3 perusahaan - 3 perusahaan
2015 Jumlah Investor 2 perusahaan - 2 perusahaan Sumber: Badan Pelayanan Terpadu Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Rokan Hulu
- Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Tabel 104
Jumlah Investasi PMDN/PMA Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Uraian Realisasi
JumlahProyek Nilai Investasi JumlahProyek Nilai Investasi
2011 - - - -
2012 1 perusahaan Rp.15.000.000.000,00 1 perusahaan Rp.15.000.000.000,00
2013 5 perusahaan Rp.122.000.000.000,00 7 perusahaan Rp.1.359.663.303.710,00
2014 3 perusahaan Rp.6.260.000.000,00 6 perusahaan Rp.402.822.865.624,00
2015 2 perusahaan Rp.7.000.000.000,00 14 perusahaan Rp.463.473.420.062,99 Sumber: Badan Pelayanan Terpadu Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Rokan Hulu
Seiring dengan berkembangnya jumlah investor akan berbanding lurus dengan
peningkatan investasi. Nilai investasi tahun 2015 meningkat menjadi
463.473.420.062,99 rupiah dibanding tahun 2014 sebesar 402.822.865.624,00
rupiah.
- Rasio daya serap tenaga kerja Tabel 105
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah tenaga kerja yang berkerja pada perusahaan PMA/PMDN
- 240 orang 3.043 orang 1.245 orang 3.636 orang
2 Jumlah seluruh PMA/PMDN
- 1 perusahaan
7 perusahaan
6 perusahaan
14 perusahaan
3 Rasio daya serap tenaga kerja
- 240 435 208 260
Sumber: Badan Pelayanan Terpadu Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Rokan Hulu
Meningkatnya angka investasi tentu saja meningkatkan daya serap tenaga kerja,
dimana jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMDN sebanyak
3.636 orang.
13. Statistik
Dalam melakukan aktivitas pembangunan di segala bidang yang dimulai dari
tahap penyusunan perencanaan penganggaran sampai pada tahap pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasinya, maka dibutuhkan data statistik yang lengkap, akurat
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 96
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dan terpercaya. Dalam kaitan ini tidak hanya terbatas pada penyediaan data namun
yang lebih penting adalah validitas, kecepatan penyampaian serta keterpaduan data
antar sektor sehingga memudahkan dalam analisa perencanaan pembangunan. Buku
statistik yang tersedia adalah Rokan Hulu Dalam Angka, Produk Domestik Regional
Bruto, Kecamatan Dalam Angka dan Statistik Daerah.
14. Kepemudaan dan Olahraga
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu berupaya untuk mewujudkan manajemen
kepemudaan dan olahraga yang terpadu untuk pemberdayaan organisasi
kepemudaan dan keolahragaan. Meningkatkan budaya olahraga dan prestasi
olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan dan mengembangkan organisasi
kepemudaan sebagai wadah bagi pemuda dalam mengorganisasikan dirinya secara
bebas, merdeka dan demokratis.
15. Kebudayaan
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus berupaya untuk mewujudkan
pelestaraian, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan daerah Rokan Hulu
sehingga kebudayaan Rokan Hulu akan tetap hidup dan tumbuh di tengah arus
globalisasi serta bisa menjadi tuan rumah di daerahnya. Upaya yang dilakukan
adalah inventarisasi budaya-budaya Rokan Hulu dan menyelenggarakan event-event
budaya Rokan Hulu sebagai ajang promosi untuk memperkenalkan kebudayaan
Rokan Hulu di tingkat regional maupun nasional. Ajang promosi yang dilakukan
adalah penampilan kesenian dalam daerah, festival budaya, event budaya dan pawai
budaya. Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu juga melakukan pendataan dan
pembuatan data benda cagar budaya bergerak.
Sektor seni dan budaya sangat berpotensi untuk meningkatkan daya tarik wisata
Kabupaten Rokan Hulu, terutama di bidang kebudayaan. Sebab sebagai salah satu
daerah yang memiliki budaya Melayu, Kabupaten Rokan Hulu memiliki keunikan
tersendiri, sebab mempunyai perbauran budaya. Selain kebudayaan Melayu, di
Rokan Hulu juga hidup dan berkembang Kebudayaan lain, seperti Mandailing, Jawa,
Sunda dan lain sebagainya. Keberadaan kebudayaan-kebudayaan di luar kebudayaan
melayu ini semakin menambah khasanah kekayaan budaya melayu itu sendiri.
16. Perpustakaan
- Jumlah perpustakaan
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus memotivasi masyarakat untuk
menumbuhkan minat baca secara terus menerus dan berkelanjutan sehingga
diharapkan tumbuh budaya baca dikalangan masyarakat dengan cara
menyediakan sarana dan prasarana perpustakaan. Jumlah perpustakaan sampai
tahun 2015 sebanyak 32 pustaka yang terdiri dari 1 (satu) perpustakaan milik
pemerintah daerah dan 31 (tiga puluh satu) milik non pemerintah daerah.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 97
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 106 Jumlah Perpustakaan Tahun 2011 s/d 2015
Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah perpustakaan milik pemerintah daerah (pemda)
1 1 1 1 1
2 Jumlah perpustakaan milik non pemda
31 31 31 31 31
3 Total perpustakaan (1+2) 32 32 32 32 32 Sumber: Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rokan Hulu
- Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Tabel 107
Jumlah Pengunjung Perpustakaan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah pengunjung perpustakaan milik pemerintah daerah (pemda)
1.022 1.802 1.938 2.300 2.738
2 Jumlah pengunjung perpustakaan milik non pemda
56.575 56.575 56.575 56.575 56.575
3 Total pengunjung perpustakaan (1+2) 57.597 58.377 58.513 58.875 59.313 Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas dapat dilihat jumlan pengunjung perpustakaan dari tahun
ketahun terus meningkat. Meningkatnya minat baca masyarakat disebabkan oleh
jumlah ketersediaan buku yang semakin lengkap dan pelayanan perpustakaan
keliling yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
- Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus berupaya untuk menyediakan buku-
buku agar masyarakat tertarik berkunjung ke perpustakaan. Tabel 108
Jumlah Koleksi Buku Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah koleksi buku 12.639 buku
39.600 buku
42.154 buku
45.129 buku
45.089 buku
Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Rokan Hulu
Jumlah ketersediaan buku diperuntukkan bagi 20 perpustakaan desa
disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing perpustakaan desa. Pada
tahun 2011 jumlah koleksi buku sebanyak 12.639 buku dan meningkat menjadi
45.089 buku pada tahun 2015.
17. Kearsipan
Pengelolaan kearsipan di lingkungan SKPD Kabupaten Rokan Hulu secara baku
dari Tahun 2012 - 2015 sudah dilakukan sesuai dengan norma dan standar tapi
masih belum tercapai. Sampai tahun 2015 sudah 13 SKPD yang telah menerapkan
sistem kearsipan secara baku dari 52 SKPD atau 25,00 persen. Selain itu, untuk
meningkatkan pengelolaan kearsipan dilakukan juga peningkatan kualitas aparatur
pengelola kearsipan dan sampai saat ini telah dilatih 173 orang untuk mengelola
arsip di SKPD mereka masing-masing.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 98
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan
Di Kabupaten Rokan Hulu, pola pengembangan perikanan adalah perikanan
darat atau perikanan air tawar . Potensi perairan umum terdiri dari danau, sungai,
dan rawa. Keberadaan Rumah Tangga Perikanan dengan berbagai investasinya di
Kabupaten Rokan Hulu merupakan potensi sumberdaya perikanan yang sangat
dominan dan sebagai faktor penentu dalam pelaksanaan program pengembangan
usaha perikanan. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu senantiasa
menjaga stabilitas, tekad, gairah dan semangat untuk berusaha, serta keterampilan
penerapan teknologi rumah tangga perikanan yang ada dan pengembangannya. Tabel 109
Capaian Kinerja Bidang Perikanan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 2014 2015
1 Konsumsi protein hewani asal ikan (kg/kapita/tahun)
35.60 36,00 36,40 36,80 37,20
2 Jumlah produksi perikanan serta peningkatan kesehatan masyarakat veteriner (ton)
9.148 9.584 10.912 12.375 13.963
Perikanan tangkap 1.937.69 1.976.45 2.015.98 2.056.29 2.097.42
Perikanan budidaya 7.210.520 7.617.638 8.896.230 10.319.211 11.865.942
3 Peningkatan kelompok/ jumlah rumah tangga petani ikan
6.930 7.238 7.600 7.980 8.379.
Sumber: Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Rokan Hulu
2. Pariwisata
Pembangunan pariwisata sebagai bagian integral dari pembangunan di daerah ini
adalah untuk memacu pembangunan ekonomi dalam rangka untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat. Potensi pariwisata di Kabupaten Rokan Hulu sangat besar,
terutama untuk wisata alam maupun wisata budaya dan wisata buatan. Dari tahun
ke tahun Pemerintah Daerah telah berusaha semaksimal mungkin mengembangkan
potensi wisata yang ada, serta melakukan berbagai pembangunan sarana dan
prasarana objek wisata yang ada.
Selain Air Panas Hapanasan dan Danau Cipogas, Air Panas Suaman dan Aek
Martua, Pemerintah Daerah terus malakukan pemeliharaan terhadap objek wisata
dan budaya. Diantaranya adalah Benteng Tujuh Lapis, Makam Raja Rambah dan
Objek Wisata Religi Rantau Binuang Sakti. Pemerintah Daerah juga merencanakan
pengembangan terhadap Daya Tarik Wisata diantaranya Objek Wisata Hapanasan,
Danau Sipogas dan Desa Wisata Sungai Bungo serta melakukan promosi objek-objek
wisata tersebut. Tabel 110
Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah kunjungan wisatwan
31.377 orang 11.560 orang 18.491 orang 26.988 orang 24.761 orang
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu
Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat setiap tahunnya yaitu wisata Air
Panas Hapanasan dan Danau Cipogas, Air Panas Suaman dan Aek Martua. Jumlah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 99
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kunjungan wisatawan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 berjumlah 113.177
orang. Grafik 25
Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Rokan Hulu
3. Pertanian
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesejahteraan masyarakat,
maka kebutuhan terhadap jenis dan kualitas produk juga semakin meningkat dan
beragam. Oleh karena itu, selain upaya untuk mencapai swasembada dan
swasembada berkelanjutan, peningkatan diversifikasi pangan menjadi sangat
penting, terutama untuk mengurangi konsumsi beras. pembangunan pertanian yang
telah dilaksanakan sampai saat ini, masih banyak persoalan mendasar yang harus
dipecahkan dan memerlukan penanganan yang cermat dan tepat, seperti
meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, terbatasnya
ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air, kecilnya status dan
luas kepemilikan lahan, alih fungsi lahan tanaman pangan, belum optimalnya sistem
perbenihan dan perbibitan nasional, terbatasnya akses petani terhadap permodalan
dan masih tingginya suku bunga usaha tani, masih lemahnya kapasitas kelembagaan
petani dan penyuluh, masih rawannya ketahanan pangan dan energi, belum
berjalannya diversifikasi pangan dengan baik, masih rendahnya nilai tukar petani
dan kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor dan sub sektor terkait dalam
pembangunan pertanian.
- Luas areal tanam dan panen
Bila kita ingin lihat trend perkembangan luas tanam padi di Kabupaten Rokan
Hulu selama lima tahun terakhir terlihat jelas ada peningkatan. Tetapi
peningkatan ini belum sama dengan peningkatan kebutuhan masyarakat sebagai
akibat dari laju pertumbuhan penduduk. Walaupun ada kecenderungan
peningkatan luas tanam yang juga akan berarti peningkatan luas panen dan
produksi, bila dilihat grafiknya, masih terjadi turun naik angka luas tanam itu
dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui penyebabnya, terlebih dahulu harus
dilihat bahwa komoditas ini mempunyai tingkat kepekaan dan ketergantungan
31,377
11,560
18,491
26,988 24,761
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
2011 2012 2013 2014 2015
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 100
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
yang tinggi terhadap lingkungannya. Sehingga bila terjadi sedikit gangguan saja
akan berpengaruh terhadap tanaman dan luas areal yang ditanami. Tabel 111
Luas Areal Tanam dan panen Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Luas areal tanam dan panen padi (ha)
a. Tanam 18.634 19.893 18.694 18.939 14.893
b. Panen 18.474 20.235 18.429 19.195 17.819
2 Luas areal tanam dan panen palawija (ha)
a. Tanam 4.343 2.963 1.969 2.176 3.271
b. Panen 4.139 3.354 1.821 2.158 2.221
3 Luas areal tanam dan panen buah-buahan (ha)
a. Tanam 471,43 183,54 359,47 287,47 224,701
b. Panen 2.957,53 862,53 2.265,03 2.884,20 1775,63
4 Luas areal tanam dan panen biofarmaka (m2)
a. Tanam 18.893 21.238 14.537 11.460 30.660
b. Panen 23.515 18.828 16.370 13.058 10.117
5 Luas areal tanam dan panen hias (m2)
a. Tanam - - 7.520 367 706
b. Panen - - 97 121 194
6 Luas areal tanam dan panen sayur-sayuran (ha)
a. Tanam 1.541 1.404 1.302 1.783 1.464
b. Panen 1.589 1.444 1.278 1.704 1.587 Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Rokan Hulu
Komoditas padi yang ditanam di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari padi sawah
dan padi gogo. Pada tabel diatas terlihat bahwa sejak tahun 2011 luas tanaman
padi gogo mengalami pasang surut. Luas tanam padi gogo turun tahun 2012
meningkat menjadi 19.893 ha dan menurun pada tahun 2013 sampai dengan
2015. Sementara untuk padi sawah secara umum menunjukkan peningkatan,
walaupun tidak terlalu besar. Sementara untuk komoditas palawija secara umum
menunjukkan trend yang menurun cukup tajam.
- Produktivitas dan produksi pertanian
Produksi padi sangat ditentukan oleh kondisi musim pada tahun yang
bersangkutan, disamping kemampuan petani untuk menerapkan teknologi yang
dianjurkan juga dipengaruhi ketersediaan sarana produksi dan harganya
dipasaran. Khusus untuk padi sawah sangat ditentukan oleh ketersediaan air
irigasi. Sementara pada lahan tadah hujan dipengaruhi oleh peritungan
ketepatan musim dan jadwal tanam yang disepakati petani. Tabel 112
Produktivitas dan Produksi Padi dan Palawija Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Produktivitas padi (kw/ha) 32,29 34,47 36,02 38,16 38,31
2 Produktivitas palawija (kw/ha)
28,89 31,08 39,60 45,56 45,59
3 Produksi padi (ton) 59.649,19 69.758,48 66.384,59 73.242.17 68.263,29
4 Produksi palawija (ton) 11.955,55 10.425,67 7.211,15 9.830,82 10.125,70
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 101
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
5 Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (persentase)
59,60 59,47 58,76 - -
Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Rokan Hulu
- Konsumsi dan pendapatan petani
Berdasarkan perkembangan data lima tahun terakhir, kondisi kebutuhan,
produksi dan konsumsi ternak di Kabupaten Rokan Hulu dapat dikemukakan
sebagai berikut: Tabel 113
Capaian Kinerja Bidang Peternakan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Indikator Kinerja Utama Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
1 Konsumsi protein hewani asal ternak (kg/kapita/ tahun)
4,34 5,53 7,04 8,47 9,54
2 Jumlah populasi ternak serta peningkatan kesehatan masyarakat veteriner (ekor)
488.710 437.007 676.411 2.626.208 774.165
3 Peningkatan pendapatan petani ternak (rupiah)
18.298.803 19.881.000 21.600.000 23.913.000 24.488.000
4 Peningkatan kelompok/ jumlah rumah tangga peternak
54.003 63.002 73.501 58.523 74.234
Sumber: Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas dapat dilihat pemenuhan kebutuhan akan protein hewani
khususnya ternak menunjukkan tren yang positif dari tahun ke tahun yaitu 4,34
kg/kapita/tahun menjadi 9,54 kg/kapita/tahun pada tahun 2015. Hal ini juga
didukung oleh ketersediaan populasi ternak yang terus meningkat yaitu 488.710
ekor pada tahun 2011 menjadi 774.165 ekor di tahun 2015. Dengan adanya tren
positif konsumsi protein hewani dan peningkatan populasi ternak berimbas pada
peningkatan pendapatan petani ternak dimana tahun 2011 sebesar
Rp.18.298.803 menjadi Rp.24.488.000 di tahun 2015. Peningkatan kelompok
rumah tangga peternak juga meningkat dari 54.003 kelompok di tahun 2011
menjadi 74.234 kelompok di tahun 2015.
4. Perdagangan
Kegiatan perdagangan di Kabupaten Rokan Hulu dilaksanakan dalam rangka
pengembangan kegiatan perdagangan dalam pemasaran hasil pertanian dalam
kaitannya dengan industri pedesaan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
kegiatan perdagangan di Kabupaten Rokan Hulu masih didominasi oleh produk
industri dan perdagangan antar daerah atas dasar keunggulan daerah.
Disisi lain dari segi PDRB selama 5 (lima) tahun terakhir, ketegori perdagangan
besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor menyumbang diatas 4 persen.
Pada tahun 2015, kontribusi kategori ini sebesar 5,35 persen dengan sebesar 3,11
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 102
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
persen (56,92 persen terhadap kategori) disumbangkan oleh perdagangan besar dan
eceran, bukan mobil dan sepeda motor. Sedangkan sebesar 2,24 persen (43,08 persen
terhadap kategori) disumbangkan oleh subkategori perdagangan mobil, sepeda motor
dan reparasinya.
Sementara itu, perkembangan disektor perdagangan didukung dengan
tersedianya sarana perdagangan seperti toko modern dan pasar tradisional. Pada
tahun 2014, jumlah perusahaan perdagangan yang telah mendapat SIUP di
Kabupaten Rokan Hulu ada 389 unit yang terdiri dari 1 perusahaan besar, 10
perusahaan menengah dan 378 perusahaan kecil. Jumlah perusahaan perdagangan
pada tahun 2014 sebanyak 428 unit yang terdiri dari 32 PT, 61 CV, 326 PO/TOKO
dan 9 unit koperasi.
5. Perindustrian
Perkembangan industrialisasi di Kabupaten Rokan Hulu saat ini telah
menunjukkan hasil dengan terjadinya transformasi struktural. Setidaknya
industrialisasi telah menyebabkan terjadinya kecenderungan penurunan kontribusi
sektor pertanian dan cenderung meningkatkan sektor sekunder dan tertier. Namun,
transformasi ekonomi tersebut agaknya tidak selalu sejalan dengan transformasi
sosial yang tercermin dalam perubahan lapangan kerja penduduk. Ternyata
persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian terhadap total penduduk yang
bekerja tidak mengalami penurunan yang drastis. Persentase terbesar penduduk
masih tetap bekerja di sektor pertanian. Hal ini terlihat dari pertumbuhan industri
dan kontribusi sektor industri terhadap PDRB.
Program pembangunan industri di Kabupaten Rokan Hulu meliputi program pokok
dan program penunjang. Program pokok meliputi pengembangan industri rumah
tangga, kecil dan menengah, program peningkatan kemampuan teknologi industri
dan program penataan struktur industri. Sedangkan program penunjang antara lain
adalah program pengendalian pencemaran lingkungan, informasi industri, pelatihan
dan penyuluhan serta program penelitian dan pengembangan. Tabel 114
Jumlah Industri Kecil dan Mikro Menurut Jenis Usaha Tahun 2011-2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Kayu 282 324 336 342
2 Logam 48 87 91 93
3 Anyaman 44 70 70 70
4 Gerabah/keramik/batu 193 242 242 244
5 Kain/tenun 23 69 75 78
6 Makanan dan minuman 199 246 261 265
7 Penggilingan padi 176 204 204 204
8 Lainnya 31 100 125 140
Total 996 1.342 1.404 1.436 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Pada tabel diatas dapat dilihat jumlah industri kecil dan mikro terus meningkat
yaitu 996 unit usaha pada tahun 2011 meningkat menjadi 1.436 unit usaha pada
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 103
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
tahun 2014. Jenis usaha industri yang tertinggi adalah kayu yaitu 23,82 persen,
selanjutnya usaha makanan dan minuman sebesar 18,45, usaha gerabah/keramik/
batu sebesar 16,99 persen, usaha penggilingan padi sebesar 14,21 persen, usaha
lainnya sebesar 9,75 persen, usaha logam sebesar 6,48 persen, usaha kain/tenun
sebesar 5,43 persen dan usaha anyaman sebesar 4,87 persen.
6. Transmigrasi
Penyelenggaraan transmigrasi dilaksanakan sebagai upaya untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan daerah melalui
persebaran penduduk yang seimbang dengan daya dukung alam dan daya tampung
lingkungan serta nilai budaya dan adat istiadat masyarakat. Kabupaten Rokan Hulu
telah menerima transmigran sejak tahun 1979 sampai dengan tahun 2004 dari
berbagai daerah di Pulau Jawa.
- Tranmigrasi swakarsa
Transmigran swakarsa adalah penduduk yang melakukan transmigrasi atas
keinginan sendiri tanpa dorongan dari pihak lain. Transmigran yang ada di
Kabupaten Rokan Hulu merupakan transmigran swakarsa mandiri yaitu
masyarakat secara perorangan maupun kelompok yang sudah mampu
mengembangkan diri dan ingin meningkatkan mutu kehidupannya. Lokasi
transmigrasi di Kabupaten Rokan Hulu terdapat di 14 (empat belas) kecamatan
dan 55 (lima puluh lima) desa/penempatan. Jumlah transmigran swakarsa
sebanyak 13 desa/penempatan atau sebesar 23,64 persen.
- Penerbitan sertifikat lahan transmigrasi per desa
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus melakukan percepatan proses
pembuatan sertifikat tanah hak milik transmigran untuk memperjelas status
kepemilikan tanah secara sah dan diakui sehingga dapat digunakan untuk
mendukung usaha produktif tranmigran. Sampai saat ini, penerbitan sertifikat
tanah dikawasan transmigrasi telah berhasil menerbitkan sebanyak 1.610 persil
dari 24.878 persil atau 6,47 persen.
2.3.3. Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
1. Administrasi Pemerintahan
- Kemudahan perizinan pelayanan terpadu satu pintu
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bertujuan untuk mempermudah
masyarakat dalam mengurus izin usaha. Pelaksanaan pelayanan perizinan dan
nonperizinan di Kabupaten Rokan Hulu telah terlaksana dan tertata dengan
cukup baik. Pelayanan yang ada serta terobosan-terobosan terbaru dalam bidang
pelayanan seperti Mobil Keliling, Sistem Informasi Pelayanan (SIMPEL), sistem
antrian, pelayanan bidang penanaman modal dan profesionalitas petugas di
dalam memberikan pelayanan yang ditunjang dengan kemampuan penguasaan
teknologi informasi, kemampuan berbahasa asing untuk menjamin sinergitas dan
kedinamisan pelayanan dan kinerja. Sejak tahun 2011, Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 104
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
mulai mengaplikasikan program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) yaitu penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan dari tahap dari
tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat,
dimana Bupati menyerahkan beberapa kewenangan kepada Kecamatan dan
Desa. Jumlah kewenangan yang dilimpahkan ke Kecamatan sebanyak 152
urusan. Sementara itu, untuk pelimpahan wewenang ke Pemerintahan Desa, di
atur dalamPeraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 1 Tahun 2012
tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu Kepada Desa.
Jumlah kewenangan yang dilimpahkan sebanyak 31 bidang. Diharapkan dengan
adanya pelimpahan kewenangan ini dapat meningkatkan kualitas dan
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Dalam perjalanannya, setiap
tahunnya penyelenggaraan PATEN akan dievaluasi dan diperlombakan, sehingga
akan memberikan semangat tersendiri bagi setiap kecamatan untuk
meningkatkan kualitas pelayanannnya.
- Penerapan teknologi informasi dan komunikasi serta sistem e-government
Penerapan TIK dan E-Government di Kabupaten Rokan Hulu ternyata telah
menjadi inspirasi bagi daerah lainya, kita harapkan kedepan, penerapan TIK
dapat lebih di tingkatkan sehingga sistem ini dapat mempermudah
pelayanan kepada masyarakat. Perkembangan penerapan TIK dan E-Government
di Rokan Hulu memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini di
buktikan dengan meningkatnya rangking Rokan Hulu dalam sistem
perangkingan E-Government baik di tingkat Provinsi maupun Nasional. Jika
pada tahun 2012 lalu, Rokan Hulu menduduki peringkat ke 5 penerapan TIK dan
E-Government di Riau, maka tahun 2014 Rokan Hulu sudah menduduki
peringkat 1 tingkat Riau dalam penerapan TIK dan E-Government. Keberhasilan
ini tentunya berkat kerjasama dari seluruh SKPD yang mau bersinergi dengan
PDE dalam Pengelolaan data elektroniknya, saat ini seluruh SKPD dan
kecamatan Sudah terhubung dengan server utama Pemerintah Kabupaten Rokan
Hulu, dan kedepan kita akan upayakan untuk mengkoneksikan seluruh UPTD
SKPD, baik melalui internet ataupun wireless.
2. Pengawasan
Dari segi akuntabilitas keuangan dan kinerja memang harus diawali dengan
ketepatan waktu dan kedisiplinan. Ini menunjukkan integritas Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu dalam mempertanggungjawabkan kinerja kepada
masyarakat dan selalu menyerahkan LAKIP dan PENJA tepat waktu setiap
tahunnya ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. Hal itu merupakan bentuk tanggung jawab dari pemerintah dalam
penyelenggaraan pembangunan. Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu secara
konsisten setiap tahun mengukur kinerja dengan mengevaluasi capaian-capaian
dalam indikator yang telah ditetapkan setiaptahunnya.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 105
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3. Perencanaan
Perencanaan pembangunan daerah merupakan pekerjaan yang sangat
penting, karena dengan perencanaan kita bisa membaca dan merencana mau
dibawa kemana daerah kedepannya, dengan tetap memperhatikan potensi dan
sumber daya yang dimiliki. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu
proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. adalah suatu
proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Penyusunan
dokumen perencanaan di Kabupaten Rokan Hulu telah disusun tepat waktu dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik dokumen
jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Tabel 115
Dokumen Perencanaan Kabupaten Rokan Hulu No Uraian Peraturan Daerah Peraturan Bupati
1 RPJPD Nomor 4 Tahun 2009
2 RPJMD Nomor 7 Tahun 2011
3 Renstra SKPD Nomor 84 Tahun 2011
4 RKPD Tahun 2012 Nomor 34 Tahun 2011
5 RKPD Tahun 2013 Nomor 28 Tahun 2012
6 RKPD Tahun 2014 Nomor 21 Tahun 2013
7 RKPD Tahun 2015 Nomor 31 Tahun 2014
8 RKPD Tahun 2016 Nomor 23 Tahun 2015
9 RKPD Tahun 2017 Nomor 14 Tahun 2016 Sumber: Bappeda Kabupaten Rokan Hulu
4. Keuangan
Didalam mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih, Pemerintah Daerah
Kabupaten Rokan Hulu telah mengambil beberapa langkah strategis antara lain
akuntabilitas dan transparansi diberbagai bidang. Langkah-langkah strategis dan
inovatif didalam mengakselerasikan kinerja aparatur pemerintahan pada tingkatan
paling tinggi sampai pada tingkatan paling rendah, perlu diupayakan dan dilakukan
yaitu melalui dukungan pengawasan yang benar-benar solid dan dipercaya sehingga
dapat tercipta akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya
terhadap hasil pengawasan fungsional pemerintah serta sasaran pembangunan.
Hasilnya adalah Pemerintah Rokan Hulu memperoleh predikat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk laporan
keuangan daerah tahun 2013 dan 2014. Dengan dua kali berturut-turut menerima
penghargaan ini, membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu konsisten
dalam pengelolaan keuangan daerah, baik dalam hal porsi penggunaan anggaran
maupun pelaporannya.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 106
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Analisis kinerja atas aspek kemampuan ekonomi daerah dilakukan terhadap
indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran konsumsi
non pangan per kapita, produktivitas total daerah, dan nilai tukar petani. Sumber
penghasilan utama pendudukKabupaten Rokan Hulu pada tahun 2014 masih
mengandalkan usaha ekonomi yang bergerak disektor primer seperti pertanian,
perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Purchasing Power Parity (PPP)
didefinisikan sebagai gambaran daya beli masyarakat yang telah disesuaikan
sehingga memungkinkan dilakukan perbandingan harga-harga riil antar wilayah.
Kemampuan daya beli tersbut merupakan kemampuan individu untuk memenuhi
kebutuhan dasar minimal untuk dapat hidup secara layak.
a. Konsumsi Per Kapita Kebutuhan Pangan Tabel 116
Angka Konsumsi Per Kapita Kebutuhan Pangan Tahun 2012 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2012 2013 2014
1 Konsumsi/kapita/tahun (kg/ orang) 300,79 300,79 304,11
2 Ketersedian (ton) 203.640,35 215.822,55 213.337,46
3 Kebutuhan (ton) 161.048,70 166.203,92 169.501,18
4 Kelebihan/kekurangan 42.591,65 49.618,63 42.835,70 Sumber: Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan tabel diatas jumlah konsumsi beras perkapita turun dari 300,79
ditahun 2013 menjadi 304,11 ditahun 2014. Hal ini dikaitkan dengan luas lahan dan
hilangnya lahan akibat dari banyak penggunaan untuk kepentingan yang lain serta
terjadinya pergeseran terhadap konsumsi barang lain.
b. Peningkatan Pendapatan Petani Tabel 117
Peningkatan Pendapatan Petani Tahun 2012 s.d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
Sumber: Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Rokan Hulu
Dengan semakin berkembangnya sektor pertanian, diharapkan semakin
meningkatnya pendapatan petani diikuti dengan membaiknya distribusi pendapatan
antara sesame petani. Sektor pertanian merupakan sektor andalan di Kabupaten
Rokan Hulu dan merupakan penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan PDRB.
Pada tahun 2012 pendapatan petani berjumlah 19.881.000 rupiah pertahun dan
meningkat menjadi 24.488.370 rupiah pertahun. Hal ini ditandai dengan
membaiknya infrastruktur yang mendukung pembangunan dibidang infrastruktur
antara lain jalan, irigasi dan penggunaan bibit unggul.
No Uraian 2012 2013 2014 2015
1 Pendapatan petani Rp.19.881.000/ tahun
Rp.21.600.000/ tahun
Rp.23.873.000/ tahun
Rp.24.488.370/ tahun
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 107
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
1. Perhubungan
- Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat
ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan. Rasio panjang
jalan per jumlah kendaraan adalah perbandingan panjang jalan terhadap jumlah
kendaraan. Tabel 118
Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Panjang jalan 2.140,36 2.140,365 2.145,965 2.145,965 2.144,965
2 Jumlah kendaraan 6.975 8.377 9.461 10.465 11.156
3 Rasio 0,307 0,256 0,227 0,205 0,192 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
menunjukkan angka yang berfluktuatif.
- Jumlah Orang yang Terangkut Angkutan Umum Tabel 119
Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah orang (orang) 204.651 187.200 182.580 241.009 244.541
2 Jumlah barang (ton) 18 22 13 26 31 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Pada tabel diatas dapat dilihat jumlah orang yang terangkut terus meningkat
yaitu dari 204.651 orang ditahun 2011 menjadi 244.541 orang ditahun 2015.
Begitu juga dengan jumlah barang yang diangkut dari 18 ton pertahun menjadi
31 ton pertahun. Hal ini disebabkan oleh mulai membaiknya infrastruktur jalan
dan jembatan di Kabupaten Rokan Hulu. Faktor lain adalah Rokan Hulu
merupakan daerah penghubungn dengan beberapa kabupaten dan provinsi.
- Jumlah Orang/Barang Melalui Bandara dan Terminal Per Tahun Tabel 120
Jumlah Orang/Barang Melalui Bandara dan Terminal Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Orang Barang (ton) Orang Barang
(ton) Orang Barang (ton) Orang Barang
(ton) Orang Barang (ton)
1 Bandara 470 18 430 22 240 13 379 26 281 31
2 Terminal 204.651 187.200 182.580 241.009 244.541 Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan tabel diatas jumlah penumpang bis dan pesawat udara
berfluktuatif. Pada tahun 2015 jumlah penumpang pesawat udara sebanyak 281
orang menurun dibandingkan dengan tahun 2014 yang berjumlah 379 orang.
Akan tetapi peningkatan terjadi untuk penumpang bis dimana tahun 2015
jumlah penumpang bis adalah 244.541 orang dibanding tahun 2014 berjumlah
241.009 orang.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 108
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2. Penataan Ruang
- Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
RTRW Kabupaten Rokan Hulu yang pernah berlaku sebelumnya telah disahkan
pada tahun 2003 melalui Peraturan Daerah (Perda Nomor 9 Tahun 2003 tentang
RTRW Kabupaten Rokan Hulu), yang menghasilkan produk RTRW Kabupaten
Rokan Hulu dengan rentang tahun rencana 2003-2013. Tinjauan terhadap RTRW
Kabupaten Rokan Hulu periode 2003-2013, dapat dilihat berdasarkan tinjauan
faktor eksternal dan tinjauan faktor internal.
Dalam dokumen RTRW Kabupaten Rokan Hulu yang telah disusun sebelumnya,
terdapat uraian pokok-pokok pengembangan Kabupaten Rokan Hulu yang perlu
diperhatikan sebagai masukan penting dalam merumuskan perencanaan tata
ruang selama 20 tahun ke depan. Pokok-pokok penting pengembangan
Kabupaten Rokan Hulu terkait dengan pengaruh kondisi di luar (peluang dan
tantangan) maupun akibat kondisi yang dimiliki oleh Kabupaten Rokan Hulu
sendiri (potensi dan masalah). Pokok-pokok penting pengembangan tersebut,
diantaranya:
a. Kondisi fisik terbatas untuk pengembangan terbangun akibat rawan bencana;
b. Kondisi topografi dan keberadaan kawasan limitasi (hutan lindung dan Taman
Nasional);
c. Aksesibilitas dan infrastruktur transportasi yang ada belum mampu secara
optimal membuka keterisolasian sebagian wilayah;
d. Belum berkembangnya upaya pengolahan hasil produksi pertanian di
Kabupaten Rokan Hulu;
e. Perkembangan sektor pariwisata kurang pesat walaupun sangat berpotensi;
f. Perkembangan sektor pertambangan belum dieksploitasi dengan baik;
g. Perikanan belum menjadi sub sektor potensial.
- Luas wilayah produktif
Kawasan budidaya merupakan daratan yang berpotensi untuk dikembangkan
baik untuk kepentingan usaha produksi maupun pemukiman penduduk.
Kawasan budidaya dapat dibedakan menjadi kawasan budidaya pertanian dan
budidaya non pertanian. Kawasan budidaya pertanian terdiri dari kawasan
pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, peternakan dan
perikanan; sedangkan kawasan budidaya non pertanian terdiri dari kawasan
hutan produksi, pertambangan, perindustrian, pariwisata dan kawasan
permukiman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa luas kawasan budidaya
suatu wilayah adalah selisih antara luas wilayah daratan secara keseluruhan
dikurangi dengan luas wilayah kawasan lindung. Tabel 121
Rasio Luas Wilayah Produktif Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2012 2013 2014
1 Luas wilayah produktif 746.098 747.184 696.709,65
2 Luas Seluruh wilayah budidaya 760.475 760.475 760.475,00
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 109
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3 Rasio 98,11 98,25 91,62 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
- Luas Wilayah Industri
Pengembangan kawasan peruntukan industri di Kabupaten Rokan Hulu,
diarahkan untuk industri pengelolaan potensi sumber daya alam untuk
peningkatan nilai tambah dan produktifitas wilayah secara berkelanjutan.
Pengembangan kawasan industri di Kabupaten Rokan Hulu, diharapkan mampu
menjadi stimulus percepatan perkembangan ekonomi daerah kabupaten dan
kesejahteraan masyarakat sekitar dan wilayah lebih luas, dengan tetap
memperhatikan upaya mencegah pencemaran fungsi lingkungan. Pengembangan
kawasan industri di Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari kawasan industri besar,
menengah dan kecil/mikro. Industri besar sebagaimana diarahkan berada di
Kecamatan Tambusai, Kecamatan Kunto Darussalam, Kecamatan Pagaran
Tapah Darussalam, Kecamatan Kabun dan Kecamatan Tandun. Industri
menengah diarahkan di Kecamatan Tambusai, Kecamatan Tambusai Utara,
Kecamatan Kepenuhan, Kecamatan Kunto Darussalam dan Kecamatan Ujung
Batu. Sedangkan industri kecil dan mikro diarahkan tersebar di seluruh
Kecamatan.
- Luas Wilayah Kebanjiran
Wilayah Kabupaten Rokan Hulu memiliki kawasan yang sering dilanda banjir.
Berdasarkan Pedoman Nasional Pengkajian Risiko Bencana, ancaman bencana
banjir dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelas Indeks Ancaman. Kelas Indeks Rendah
Ancaman Bencana Banjir dihitung dari luas kawasan yang berpotensi digenangi
banjir kurang dari 1 meter. Kelas Indeks Sedang Ancaman Bencana Banjir
dihitung dari luas kawasan yang berpotensi digenangi banjir antara 1 – 3 meter.
Sedangkan kelas Indeks Tinggi Ancaman Bencana Banjir dari luas kawasan yang
berpotensi digenangi banjir lebih dari 3 meter.
Berdasarkan perhitungan indeks ancaman bencana banjir, Kabupaten Rokan
Hulu memiliki kategori indeks ancaman banjir TINGGI dan memiliki indeks
penduduk terpapar SEDANG. Dengan demikian maka Daerah Kabupaten Rokan
Hulu memiliki tingkat ancaman banjir TINGGI. Berdasarkan pengkajian
kerentanan, bencana banjir di Kabupaten Rokan Hulu akan berdampak pada
135.280 jiwa yang tinggal dan/atau beraktivitas di kawasan terancam. Ancaman
bencana banjir juga berpotensi untuk merusak lingkungan. Indeks Kerusakan
Lingkungan akibat bencana banjir dari pengkajian risiko bencana terhitung
sebesar 60.652 ha lahan yang akan rusak. Sedangkan kerugian daerah yang
ditimbulkan berdasarkan kajian risiko bencana sebesar 1,602 Triliun Rupiah.
- Luas Wilayah Kekeringan
Wilayah Kabupaten Rokan Hulu memiliki kawasan yang sering dilanda
Kekeringan. Berdasarkan Pedoman Nasional Pengkajian Risiko Bencana,
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 110
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
ancaman bencana kekeringan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelas Indeks
Ancaman. Kelas Indeks Rendah Ancaman Bencana Kekeringan dihitung dari
Zona bahaya sangat rendah-rendah. Kelas Indeks Sedang Ancaman Bencana
Kekeringan dihitung dari Zona bahaya sedang. Sedangkan kelas Indeks Tinggi
Ancaman Bencana Kekeringan dari zona bahaya tinggi sangat tinggi.
Kabupaten Rokan Hulu memiliki indeks ancaman kekeringan SEDANG dan
memiliki indeks penduduk terpapar juga SEDANG. Maka tingkat ancaman
kekeringan di Daerah Kabupaten Rokan Hulu adalah SEDANG.
Berdasarkan pengkajian kerentanan, bencana kekeringan di Kabupaten Rokan
Hulu akan berdampak pada 41.021 jiwa yang tinggal dan/atau beraktivitas di
kawasan terancam. Indeks Kerusakan Lingkungan akibat bencana kekeringan
dari pengkajian risiko bencana terhitung sebesar 106.461 ha lahan yang akan
rusak. Sedangkan kerugian daerah yang ditimbulkan berdasarkan kajian risiko
bencana sebesar 1,795 Triliun Rupiah.
3. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
- Jenis dan jumlah bank dan cabang
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi bank umum dan bank
perkreditan rakyat. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan
Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Tabel 122
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya Kabupaten Rokan Hulu
NO Sektor 2011 2012 2013 2014 2015
1. Bank umum
1.1. Konvensional 5 8 8 8 8
1.2. Syariah - - 1 1 2
2. BPR
2.1. Konvensional 2 2 2 2 2
2.2. Syariah - - - - -
Jumlah 7 10 11 11 12 Sumber: Badan Pelayanan Terpadu, Perizinan dan Penanaman Modal
Perekonomian daerah sangat tergantung dari jasa perbankan yang digunakan
untuk transaksi ekonomi antar pelaku usaha. Perkembangan jumlah kantor
bank di Kabupaten Rokan Hulu mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini
menandakan bahwa iklim perekonomian Rokan Hulu cukup kondusif. Jumlah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 111
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kantor bank yang beroperasi di Rokan Hulu baik bank umum dan konvensional
pada tahun 2015 mencapai 12 unit. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah bank
hanya 7 unit. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa Rokan Hulu merupakan
tempat yang menarik untuk melakukan usaha jasa keuangan.
- Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/hotel Tabel 123
Jenis, Kelas dan Jumlah Penginapan/Hotel Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Hotel bintang 3 1 1 1 1 1
2 Hotel non bintang (hotel melati dan penginapan lainnya)
17 19 19 19 19
3 Total penginapan/Hotel 18 20 20 20 20 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas, terdapat 1 hotel bintang tiga dengan jumlah kamar
sebanyak 68 unit dan 23 hotel non bintang dengan jumlah kamar sebanyak 286
unit. Persentase tingkat penghunian kamar hotel dan akomodasi lainnya hotel
bintang 3 sebesar 39,92 persen dan hotel non bintang sebesar 39,48 persen.
4. Lingkungan Hidup
- Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
Air Bersih(clean Water) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah
dimasak. Sumber air bersih dapat dibedakan atas: air hujan, air sungai dan
danau, mata air, air sumur dangkal dan air sumur dalam. Tabel 124
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih
1.556 1.849 1.898 2.825
2 Jumlah rumah tangga 126.603 124.207 124.207 124.207
3 Persentase 1,23 1,49 1,53 2,27 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
5. Komunikas dan Informatika
- Rasio ketersediaan daya listrik
Salah satu problem yang mengusik kita adalah energi listrik. Ratio eletrifikasi di
Kabupaten Rokan Hulu sebesar 58.50% dan di bawah rata-rata nasional yaitu
60% dan masih terdapat 23 desa lagi yang belum teraliri listrik. Namun,
sekalipun penyediaan listrik merupakan domain nasional yaitu PT. PLN,
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu tentu saja tidak berpangku tangan dan tetap
berupaya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan memberikan
bantuan berupa mesin genset kepada desa yang berlum teraliri listrik. Di
Kelurahan Tambusai Utara telah berdiri PLTBG kapasitas 1 MW dan mampu
mengaliri 130 rumah tangga. Satu hal yang membanggakan program ini adalah
kerjasama dengan Kementerian ESDM dan pihak swasta serta memenfaatkan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 112
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
energi terbarukan yakni limbah kelapa sawit. Saat ini PLTBG ini menjadi
percontohan di seluruh Indonesia.
- Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
- Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon
2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi
1. Angka kriminalitas Tabel 125
Angka Kriminalitas Tahun 2011 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah kasus narkoba 26 67 66 -
2 Jumlah kasus pembunuhan 3 9 4 2
3 Jumlah kejahatan seksusal 4 7 41 42
4 Jumlah kasus penganiayaan 99 124 144 164
5 Jumlah kasus pencurian 78 246 237 248
6 Jumlah kasus penipuan 36 - 33 37
7 Jumlah kasus pemalsuan 3 9 4 5
8 Pemerasan - - 6 9
9 Jumlah tindak kriminal selama 1 tahun 249 462 353 507
10 Jumlah penduduk 515.724 517.576 545.483 568.576
Angka kriminalitas (9/10) 4,83 8,93 6,47 8,92 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Dari tabel diatas dapat kita lihat angka kriminalitas masih tinggi sedangkan
persentase penyelesaian masih rendah. Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus
melakukan upaya pencegahan sehingga iklim investasi di Rokan Hulu dapat terus
meningkat.
2. Lama proses perizinan
Acuan waktu yang digunakan berdasarkan pada Keputusan Bupati Rokan Hulu
Nomor Kpts.503/BPTP2M/173/2014 tentang Standar Operasional Prosedur
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Badan Pelayanan Terpadu Perizinan dan
Penanaman Modal Kabupaten Rokan Hulu. Tabel 126
Lama Proses Perijinan Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 SIUP 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari
2 TDP 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari
3 IUI 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari
4 TDI 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari
5 IMB 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari
6 HO 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari Sumber: Badan Pelayanan Terpadu Perizinan dan Penanaman Modal
Pelayanan yang dilaksanakan saat ini bergerak di bidang pelayanan
perizinan dan non perizinan terhadap usaha masyarakat. Disini terdapat
hubungan timbal balik antara pemerintah daerah dan masyarakat. Pemerintah
daerah juga memberikan pelayanan perizinan dan nonperizinan sebagai layanan
umum kepada masyarakat untuk memberikan kepastian hukum terhadap usaha
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 113
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
yang dijalankan masyarakat. Dengan adanya pelayanan tersebut, diharapkan
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, menggiatkan usaha perindustrian
dan perdagangan yang berbasis ekonomi kerakyatan.
3. Jumlah pajak dan retribusi daerah
Dalam melaksanakan pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan termasuk terkait dengan pembayaran retribusi dan pelayanan
keliling, dengan ramah, cepat, transparan serta penyelesaian dokumen perizinan yang
tepat waktu dan memberikan informasi yang jelas dan bertanggungjawab. Jumlah
retribusi daerah yang mendukung iklim investasi berfluktuatif. Dari tahun 2011 ke
tahun 2012 mengalami peningkatan 19,47 persen, dari tahun 2012 ke tahun 2013
meningkat sebesar 32,28 persen, dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami
penurunan sebesar 45,86 persen dan dari 2014 ke tahun 2015 menurun kembali
sebesar 2,85 persen. Tabel 127
Jumlah Retribusi Daerah Yang Mendukung Iklim Investasi Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah retribusi yang dikeluarkan
1.596.928.080 1.982.976.800 2.928.217.992 1.585.320.000 1.541.322.000
2 Jumlah retribusi yang mendukung iklim investasi
1.596.928.080 1.982.976.800 2.928.217.992 1.585.320.000 1.541.322.000
Sumber: Badan Pelayanan Terpadu Perizinan dan Penanaman Modal
4. Peraturan Daerah yang mendukung iklim usaha
Pada tahun 2011 diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Retribusi Perizinan Tertentu, yang mengatur tentang retribusi izin mendirikan
bangunan, izin gangguan dan izin trayek.
2.4.4. Fokus Sumber Daya manusia
1. Kualitas tenaga kerja (Rasio lulusan S1/S2/S3)
Rasio lulusan S1/S2/S3 memberikan gambaran semakin tinggi tingkat
pendidikan yang ditamatkan penduduk di Kabupaten Rokan Hulu maka akan
semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Tabel 128
Rasio Lulusan S1/S2/S3 Tahun 2011 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah lulusan S1/S2/S3 135 368 889 320 757
2 Jumlah penduduk 515.724 517.576 557.213 557.660 592.278
3 Rasio lulusan S1/S2/S3 (1/2) 2,62 7,11 15,95 5,74 12,78 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Berdasarkan jenis pendidikan pencari kerja yang mendaftar pada Kantor Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pencari kerja yang tamat SI/S2/S3 sebanyak
135 orang ditahun 2011, meningkat menjadi 368 orang di tahun 2012 dan kembali
mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi 889 orang, mengalami penurunan di
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 114
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
tahun 2014 menjadi 320 orang dan meningkat kembali menjadi 757 orang di tahun
2015.
2. Tingkat ketergantungan (rasio ketergantungan)
Rasio ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk < 15 tahun
atau 0 – 14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk > 64 tahun atau penduduk 65
tahun ke atas dimana keduanya disebut bukan angkatan kerja dibandingkan dengan
jumlah penduduk usia 15 – 64 tahun yang merupakan angkatan kerja. Tabel 129
Rasio Ketergantungan Tahun 2011 s/d 2014 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun 184.551 179.788 187.306 195.500
2 Jumlah Penduduk usia > 64 tahun 11.957 12.681 13.278 13.561
3 Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif 196.508 192.469 200.584 209.061
4 Jumlah Penduduk Usia 15-64 tahun 319.216 325.107 356.629 348.599
5 Rasio ketergantungan 61,56 59,20 56,24 59,97 Sumber: Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka Tahun 2015
Angka rasio ketergantungan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terus
mengalami penurunan yaitu tahun 2011 sebesar 61,56 persen menurun menjadi
59,20 persen di tahun 2012, menurun kembali menjadi 56,24 ditahun 2013 dan
ditahun 2014 kembali terjadi kenaikan menjadi 59,97 persen. Hal ini menunjukkan
semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk mebiayai
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
2.5. Analisis Gambaran Umum
Analisis gambaran umum terkait dengan indikator capaian kinerja penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah Kabupaten Rokan Hulu yang meliputi 3 (tiga) aspek yaitu aspek
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah, yang
dirangkum dalam bentuk tabel, sebagai berikut: Tabel 130
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Tahun 2011 s/d 2015
Kabupaten Rokan Hulu
No Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian Kinerja Standar Interprestasi
2011 2012 2013 2014 2015
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
a. Pertumbuhan PDRB 6,88 6,12 5,93 6,78 6,93 na
b. PDRB per kapita (Rp.juta) 31,82 35,12 38,39 44,26 52,86 na
c. Persentase penduduk miskin (%) 10,24 10,39 10,98 10,36 5,65 <
d Angka kriminalitas yang tertangani 5,56 6,76 5,81 6,93 na
e. Indeks pembangunan manusia 64,20 64,99 66,07 67,02 74,81 <
f. Angka harapan lama sekolah - - 12,09 12,36 12 <
g. Angka harapan hidup (tahun) 67,21 67,26 68,85 68,93 72,00 <
h. Pengeluaran per kapita - - 8.717 8.786 na
Fokus kesejahteraan sosial
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 115
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
a. Angka melek huruf 98,28 98,37 98,40 98,44 99,62 100,00 <
b. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI 104,06 99,06 113,50 113,80 114,54 118,40 <
SMP/MTs 75,73 95,23 104,57 104,99 77,79 105,00 <
SMA/MA/SMK 83,22 93,47 94,80 95,40 90,00 100,00 <
c. Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI 99,00 90,32 99,27 99,30 99,85 100,00 <
SMP/MTs 84,11 88,10 97,12 97,15 97,50 100,00 <
SMA/MA/SMK 88,90 88,95 89,04 89,10 89,10 100,00 <
d. Angka pendidikan yang ditamatkan
SD/MI 9.020 9.807 10.417 10.455 10.597 na
SMP/MTs 6.815 7.042 7.183 7.318 8.075 na
SMA/MA/SMK 4.020 4.137 4.520 5.157 5.193 na
e. Angka kematian bayi (orang) 84 69 28 49 37 16 >
f. Angka kematian ibu (orang) 7 15 9 9 11 100 >
g. Balita gizi buruk (orang) 522 30 24 14 12 <2% >
1.3. Fokus seni budaya dan olahraga
a. Jumlah grup kesenian 297 310 329 346 368 na
b. Jumlah gedung kesenian (unit) 1 1 1 1 1 na
PELAYANAN UMUM
Fokus Layanan Urusan Wajib
1. Pendidikan
a. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
SD/MI - 99,26 94,42 99,30 94,51 118,40 <
SMP/MTs - 97,04 84,52 97,15 63,25 103,00 <
SMA/MA/SMK - 88,95 49,23 89,10 53,30 98,40 <
b. Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah
SD/MI 50,75 236,08 261,20 299,20 273,95 1 : 32 >
SMP/MTs 58,57 150,85 168,15 162,52 141,69 1 : 32 >
SMA/MA/SMK 39,07 21,04 23,86 25,54 23,85 1 : 32 >
c. Rasio guru terhadap murid
SD/MI 33,20 54,08 61,19 36,35 35,77 1 : 25 >
SMP/MTs 87,86 67,88 85,66 40,31 38,92 1 : 28 >
d. Gedung sekolah (unit)
PAUD/TK 652 810 816 853 857 na
SD/MI 356 368 368 369 673 na
SMP/MTs 135 140 144 153 153 na
SMA/MA/SMK 65 67 76 77 85 na
e. Angka putus sekolah (persen)
SD/MI 0,49 0,17 0,36 0,21 0,36 na
SMP/MTs 0,34 2,49 0,36 0,21 0,36 na
SMA/MA/SMK 0,37 3,20 0,73 0,73 0,73 na
f. Angka kelulusan (persen)
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 116
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
SD/MI 100 100 100 100 100 100 =
SMP/MTs 100 100 100 100 100 100 =
SMA/MA/SMK 100 100 100 100 100 100 =
2. Kesehatan
a. Rasio posyandu per satuan balita 11,06 10,46 13,46 13,41 8,88 0,99 >
b. Rasio puskesmas 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,06 <
c. Rasio puskesmas pembantu 0,19 0,17 0,16 0,16 0,16
d. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,06 <
e. Rasio dokter per satuan penduduk 0,14 0,15 0,13 0,12 0,15 0,04 >
f. Rasio tenaga medis per satuan penduduk
0,61 0,61 0,56 0,60 0,69 0,40 <
g. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (persen)
78,30 55,00 31,80 29,50 78,30 80,00 <
h. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
96,34 94,30 91,90 92,10 96,34 90,00 >
i. Cakupan desa/kelurahan UCI (persen)
90,85 85,00 88,90 79,00 90,85 100,00 <
j. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan (persen)
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 =
k. Persentase kasus baru TB baru (BTA) positif yang disembuhkan (persen)
100,00 80,00 80,00 60,00 100,00 70,00 >
m. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 =
n. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (persen)
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 =
o. Cakupan kunjungan bayi (persen) 93,10 90,40 87,00 92,40 93,10 90,00 >
p. Cakupan puskesmas 131,25 131,25 131,25 131,25 131,25 163,00 <
q. Cakupan puskesmas pembantu 65,36 58,17 58,17 58,17 58,17
3. Pekerjaan Umum
a. Panjang jalan (km) 2.140,36 2.140,365 2.145,965 2.145,97 2.144,965 na
b. Jumlah jembatan (unit) 268 269 273 273 269 na
c. Persentase penduduk berakses air bersih (persen)
3,48 3,51 3,38 3,28 3,38 na
d. Persentase penanganan sampah (persen)
75,00 80,46 85,56 90,54 95,24 na
e. Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
1,61 na
4. Perumahan
1. Proporsi rumah tangga dengan air minum layak
23,75 22,63 33,36 26,90 na
2. Rumah tangga bersanitasi 46,76 53,65 46,27 28,12 na
3 Rumah tangga pengguna listrik 92,83 94,25 93,34 95,60 na
4. Rasio rumah layak huni (unit) 70 31 28 3 - na
5. Penataan ruang
1 Jumlah Bangunan ber-IMB (unit) 131 74 66 98 157
6. Perencanaan Pembangunan
a. RPJPD Tersedia Tersedia =
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 117
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
b. RPJMD Tersedia Tersedia =
c. Renstra SKPD Tersedia Tersedia =
d. RKPD Tersedia Tersedia =
7. Perhubungan
a. Jumlah arus penumpang angkutan umum
205.121 187.630 182.820 241.388 244.822 na
b. Jumlah ijin trayek 18 15 7 20 0 na
c. Jumlah uji KIR angkutan umum 7.266 10.104 9.936 10.064 9.102 na
d. Jumlah pelabuhan udara dan terminal bis
4 4 4 4 4 7 <
8. Kependudukan dan Catatan Sipil
a. Kepemilikan KTP dan KK
KTP 238.040 268.003 282.437 na
KK 138.000 131.224 141.859 na
b. Kepemilikan akta kelahiran 28.417 127.268 122.508 129.486 141.812 na
c. Kepemilikan akta nikah 175 21.876 22.379 21.983 23.546 na
9. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
64,79 8,74 39,91 2,86 na
b. Partisipasi perempuan di lembaga swasta
35,38 99,14 60,09 97,14 na
10. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2 2 2 2 2 =
b. Rasio akseptor KB 76,93 18,26 18,48 28,10 76,42 na
11. Sosial
a. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (persen)
20,07 30,58 30,30 34,70 na
b. Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan Sosial
3.603 8.044 7.972 10.429 na
12. Ketenagakerjaan
1. Tingkat partisipasi angkatan kerja (persen)
67,36 58,48 59,81 63,37 69,86 <
2. Tingkat pengangguran terbuka (persen)
3,38 2,87 5,03 7,90 3,00 <
3. Jumlah pengangguran (orang) 7.226 5.571 10.804 18.884
13. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
a. Jumlah koperasi aktif 246 251 261 271 183 263 <
b. Jumlah UKM non BPR/LKMUKM 1.025 1.336 1.652 1.533 1.533 na
14. Penanaman Modal
a. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) (perusahaan)
- 1 7 6 14 57 <
b. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
- 15 M 1.359 M 402 M 463 M 155 M >
c. Rasio daya serap tenaga kerja - 240 435 208 260 3.734 <
15. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
a. Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk
4,32 4,31 4,09 7,18 7,31 na
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 118
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
b. Rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk
31,41 31,30 29,70 28,49 34,50 na
16. Ketahanan Pangan
a. Ketersediaan pangan
Energi (Kkal/kap/hari) 2.816 2.820 2.871 2.900 2.930 2.830 >
Protein (gram/kap/hari) 73,88 66,47 68,32 69,87 70,44 na
b. Pertumbuhan produksi bahan pangan
4.813 4.951 5.034 4.873 na
Beras 35.120 36.012 34.520 40.699 na
Jangung 1.479 1.944 887 1.009 na
Kedelai 336 1.432 864 1.037 na
Kacang tanah 357 438 299 340 na
Kacang hijau 421 335 263 269 na
Ubi jalar 1.672 1.473 1.246 1.346 na
Ubi kayu 4.322 3.649 3.145 5.101 na
Sayur-sayuran 652 2.509 2.536 2.740 na
Buah-buahan 7.027 7.027 10.819 12.255 na
Daging ruminansia 770 448 629 1.356 na
Daging unggas 2.531 2.442 2.469 2.998 na
Telur 395 395 410 427 na
Ikan 4.813 4.951 5.034 4.873 na
c. Pasokan pangan pokok
Beras 41.072 43.145 46.545 37.345 na
Jangung 5.134 767 1.934 3.009 na
Terigu 1.733 5.545 5.830 5.785 na
Kedelai 1.138 1.382 1.982 1.992 na
Cabe merah 4.914 5.861 6.861 6.871 na
Bawang merah 1.312 1.498 1.598 1.600 na
Mintak goreng 8.540 9.478 10.825 11.088 na
Gupa pasir 8.530 6.233 6.488 6.505 na
Daging ruminansia 2.311 2.158 4.930 3.672 na
Daging unggas 1.643 4.069 5.133 1.454 na
Telur 3.591 5.340 5.853 5.853 na
Ikan air tawar 7.219 8.090 8.650 66.46 na
Ikan laut 490 1.694 2.006 2.153 na
17. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
47,06 47,06 47,06 96,97 na
b. Lembaga ekonomi desa 34 18 18 16 50 na
18. Komunikasi dan Informatika
a. Jumlah jaringan komunikasi 6 6 6 6 6 25 <
b. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
0,00 0,13 0,12 0,12 0,12 0,06 >
c. Jumlah penyiaran radio/TV lokal 4 4 5 6 9
19. Perpustakaan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 119
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
a. Jumlah perpustakaan 32 32 32 32 32 na
b. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
57.597 58.377 58.513 58.875 59.313 na
c. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
12.639 buku
39.600 buku
42.154 buku
45.129 buku
45.089 buku
na
Fokus Layanan Pilihan
1. Pertanian
a. Luas areal tanam dan panen padi (ha)
Tanam 18.634 19.893 18.694 18.939 14.893 28.446 <
Panen 18.474 20.235 18.429 19.195 17.819 27.057 <
b. Luas areal tanam dan panen palawija (ha)
Tanam 4.343 2.963 1.969 2.176 3.271 2.160 >
Panen 4.139 3.354 1.821 2.158 2.221 1.096 >
c. Luas areal tanam dan panen buah-buahan
Tanam 471,43 183,54 359,47 287,47 224,701 na
Panen 2.957,53 862,53 2.265,03 2.884,20 1.775,63 na
d. Luas areal tanam dan panen biofarmaka (m2)
a. Tanam 18.893 21.238 14.537 11.460 30.660 4.600 >
b. Panen 23.515 18.828 16.370 13.058 10.117 4.600 >
e. Luas areal tanam dan panen hias (m2)
a. Tanam - - 7.520 367 706 800 <
b. Panen - - 97 121 194 800 <
f. Luas areal tanam dan panen sayur-sayuran (ha)
a. Tanam 1.541 1.404 1.302 1.783 1.464 118,27 <
b. Panen 1.589 1.444 1.278 1.704 1.587 112,99 <
g. Produktivitas padi (kw/ha) 32,29 34,47 36,02 38,16 38,31 42,28 <
i. Produktivitas palawija (kw/ha) 28,89 31,08 39,60 45,56 45,59
j. Produksi padi (ton) 59.649,19 69.758,48 66.384,59 73.242.17 68.263,29 114,392 >
k. Produksi palawija (ton) 11.955,55 10.425,67 7.211,15 9.830,82 10.125,70
l. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (persentase)
59,60 59,47 58,76 - - na
m. Konsumsi protein hewani asal ternak (kg/kapita/tahun)
4,34 5,53 7,04 8,47 9,54 na
n. Jumlah populasi ternak serta peningkatan kesehatan masyarakat veteriner (ekor)
488.710 437.007 676.411 2.626.208 774.165 na
o. Peningkatan pendapatan petani ikan (ribu rupiah)
18.298 19.881 21.600 23.913 24.488 17.888 >
p. Peningkatan pendapatan petani ternak (ribu rupiah)
18.298 19.881 21.600 23.913 24.488 10.099 >
q. Peningkatan kelompok/jumlah rumah tangga peternak
54 117 190 248 322 486 <
2. Kehutanan
1. Jumlah kasus ilegal loging 6 kasus 12 kasus 5 kasus 4 kasus 5 kasus >
2. Jumlah kasus kebakaran hutan dan 5 kasus 153 kasus 2 kasus 0 kasus 5 kasus >
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 120
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
lahan
3. Jumlah kasus serangan hama gajah/satwa liar
4 lokasi/ kasus
4 lokasi/ kasus
5 lokasi/ kasus
3 lokasi/ kasus
3 lokasi/ kasus
=
4. Jumlah kelompok masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (kelompok)
5 15 25 31 40 <
5. Luas lahan kritis 50 ha 50 ha 30 ha 455 ha 455 ha =
6. Jumlah dokumen peredaran hasil hutan (dokumen)
493 252 90 74 500 >
7. Persentase peningkatan produksi hasil hutan kayu dan non kayu
5,00 persen
10.00 persen
10.00 persen
5,00 persen
5,00 persen =
8. Jumlah kelompok yang mengembangkan hasil hutan kayu dan non kayu (kelompok)
2 3 5 2 20 <
9. Jumlah izin hutan tanaman rakyat 0 izin 0 izin 0 izin 0 izin 0 izin =
3. Perikanan dan kelautan
a. Konsumsi protein hewani asal ikan (kg/kapita/tahun)
35.60 36,00 36,40 36,80 37,20 32,91 >
b. Jumlah produksi perikanan serta peningkatan kesehatan masyarakat veteriner (ton) dalam ribu
9.148 9.584 10.912 12.375 13.963 13.376 >
a. Perikanan tangkap 1.937.69 1.976.45 2.015.98 2.056.29 2.097.42 na
b. Perikanan budidaya 7.210.520 7.617.638 8.896.230 10.319.211 11.865.942 na
c. Peningkatan kelompok/jumlah rumah tangga petani ikan
6.930 7.238 7.600 7.980 8.379. na
DAYA SAING DAERAH
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
a. Konsumsi Per Kapita Kebutuhan Pangan
300,79 300,79 304,11 na
b. Peningkatan Pendapatan Petani (ribu)
Rp.19.881 tahun
Rp.21.600 tahun
Rp.23.873. tahun
Rp.24.488 tahun
na
3.2 Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur
a. Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum
Orang 204.651 187.200 182.580 241.009 244.541 na
Barang 18 22 13 26 31 na
b. Rasio Luas wilayah produktif 98,11 98,25 91,62 na
c. Jumlah penginapan/Hotel 18 21 23 24 24 na
d. Jumlah pajak dan retribusi daerah
Jumlah Retribusi yang dikeluarkan 1,5 M 1,9 M 2,9 M 1,5 M 1,5 M na
Jumlah Retribusi yang mendukung iklim investasi
1,5 M 1,9 M 2,9 M 1,5 M 1,5 M na
3.3 Fokus Iklim Berinvestasi
a. Angka kriminalitas 4,83 8,93 6,47 8,92 24,00 <
b. Lama proses perizinan
SIUP 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari na
TDP 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari na
IUI 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari na
TDI 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari na
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 121
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
IMB 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari 15 hari na
HO 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari na
3.4 Fokus Sumber Daya manusia
a. Kualitas tenaga kerja (Rasio lulusan S1/S2/S3)
135 368 889 320 1.717 <
b. Tingkat ketergantungan (rasio ketergantungan)
61,56 59,20 56,24 59,97 39,00 >
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 122
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan
fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan
pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada
daerah dengan mengacu pada money follow program. Analisis pengelolaan keuangan daerah
pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau
kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah.
Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka
analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan
daerah pada umumnya. Dibutuhkan pemahaman yang baik tentang realisasi kinerja
keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelumnya.
Dalam menganalisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan terlebih
dahulu harus dipahami jenis obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan sesuai dengan
kewenangan, susunan/struktur masing-masing APBD. Langkah pertama dalam menyusun
analisis pengelolaan keuangan daerah adalah mengumpulkan data-data perkembangan
realisasi APBD selama 5 (lima) tahun sebelumnya yang meliputi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan, data-data perkembangan neraca daerah, meliputi; aset dan hutang daerah serta
ekuitas dana. Selanjutnya, analisis dilakukan terhadap penerimaan daerah yaitu
pendapatan dari penerimaan pembiayaan daerah.
Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya ditempatkan sejauh mana daerah mampu
mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah. Berbagai objek penerimaan daerah
dianalisis untuk memahami perilaku atau karakteristik penerimaan selama ini. Selanjutnya,
dibuatlah analisis untuk mengidentifikasi proyeksi pendapatan daerah. Analisis ini dilakukan
untuk memperoleh gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan proyeksi 5 (lima) tahun
kedepan, untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Analisis
dilakukan berdasarkan pada data dan informasi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
pendapatan daerah, antara lain angka rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah masa lalu;
asumsi indikator makro ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan lain-lain);
kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dan kebijakan dibidang
keuangan negara.
3.1. Kinerja Keuangan Tahun 2011 – 2015
Kinerja pengelolaan keuangan Kabupaten Rokan Hulu selama 5 (lima) tahun
sebelumnya yaitu tahun anggaran 2011-2015 berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun
anggaran 2012 APBD mengalami kenaikan sebesar 12,51% dibandingkan dengan tahun
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 123
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
anggaran 2011, akan tetapi pada tahun anggaran 2014 mengalami kenaikan hanya sebesar
5,96%. APBD kembali mengalami kenaikan pada tahun angaran 2014 sebesar 0,73% dan
kembali menurun sebesar 13,45%. Secara keseluruhan APBD tahun anggaran 2011 sampai
dengan tahun anggaran 2015 menunjukkan adanya rata-rata pertumbuhan yaitu sebesar
13,02% pertahun.
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Pendapatan Daerah Kabupaten Rokan Hulu selama lima tahun sebelumnya
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
20%. Gambaran perkembangan struktur pendapatan daerah Kabupaten Rokan Hulu
Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 131
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 %
Pertumbuhan
1 Pendapatan
1.1 Pendapatan asli daerah
34.243.130.535.,98 54.369.713.922,02 56.857.588.501,43 90.890.315.698,66 83.015229.373,48 28,64
1.1.1 Pajak daerah 5.634.722.954,00 8.739.416.497,58 14.678.672.259,43 36.394.339.466,84 18.269.166.633,15 55,30
1.1.2 Retribusi daerah
3.462.187.650,00 9.987.802.146,00 10.923.353.485,00 10.704.629.069,00 6.498.279.449,00 39,14
1.1.3 Pendapatan dari bagian laba BUMD
2.693.134.715,00 2.757.587.289,49 2.956.873.427,60 2.935.138.722,65 3.333.799.512,00 5,62
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah
22.453.085.216,00 32.884.907.988,95 28.298.689.329,40 40.856.208.440,17 54.913.983.779,17 27,82
1.2 Pendapatan transfer
1.065.667.113.109,00 1.183.120.682.038,00 1.254.356.544.647,00 1.360.955.585.254,27 117.356.654.822,78 -16,46
1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
947.862.287.168,00 107.0481.554.233,00
1.082.035.256.316,00 1.188.131.601.167,00 907.970.678.352,00 0,06
1.2.1.1 Dana bagi hasil pajak
122.694.987.575,00 125.201.031.153,00 119.180.216.430,00 95.041.934.875,00 83.330.844.855,00 8,84
1.2.1.2 Dana bagi hasil sumber daya alam
445.338.977.593,00 485.531.349.080,00 415.094.297.886,00 510.985.136.292,00 205.560.008.497,00 -10,54
1.2.1.3 Dana alokasi umum
375.497.222.000,00 442.557.164.000,00 528.854.782.000,00 571.522.210.000,00 570.751.535.000,00 11,32
1.2.1.4 Dana alokasikhusus
4.331.100.000,00 17.192.010.000,00 18.905.960.000,00 10.582.320.000,00 48.328.290.000,00 154,89
1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
80.105.262.480,00 49.415.930.000,00 62.268.930.000,00 71.180.613.000,00 122.463.873.000,00 18,51
1.2.2.1 Dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS)
38.216.313.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
1.2.2.2 Dana percepatan pembangunani nfrastruktur daerah
2.795.064.000,00
0,00 0,00 0,00 0,00 -
1.2.2.3 Alokasi dana tunjangan kependidikan
39.093885.480,00 49.415.930.000,00 62.268.930.000,00 71.180.613.000,00 7.578.000.000,00 -5,66
1.2.2.4 Alokasi dana tunjangan profesi kepiendidikan
0,00 0,00 0,00 0,00 114.885.873.000,00 -
1.2.3 Transfer pemerintah provinsi
36.781.563.461,00 56.388.197.805,00 84.919.178.331,00 92.264.771.087,27 88.723.048.470,00 27,18
1.2.3.1 Pendapatan bagi hasil pajak
36.781.563.461,00 56.388.197.805,00 84.919.178.331,00 92.264.771.087,27 88.723.048.470,00 27,18
1.2.4 Lain-lain pendapatan yang sah
918.000.000,00 6.885.000.000,00 25.133.180.000,00 9.378.600.000,00 54.409.055.000,00 333,12
1.2.4.1 Hibah 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -
1.2.4.2 Bantuan keuangan dari pemerintah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
1.2.4.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
918.000.000,00 6.885.000.000,00 25.133.180.00,00 9.378.600.000,00 54.409.055.000,00 333,12
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 124
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
1.2.4.4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-
Total Pendapatan 1.099.910.243.644.98 1.237.540.395.960,02 1.311.214.133.148,43 1.451.845.900.952,93 1.256.581.884.196,26 3,94
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu
Grafik 26 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan DaerahTahun 2011 - 2015
Kabupaten Rokan Hulu
Pendapatan daerah merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam
meningkatkan penerimaan daerah. Oleh karena itu, kemampuan melaksanakan
ekonomi dapat diukur dari besarnya kontribusi yang diberikan oleh pendapatan asli
daerah terhadap total APBD. Semakin besar kontribusi yang dapat diberikan oleh
pendapatan asli daerah terhadap APBD maka semakin kecil tingkat ketergantungan
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terhadap bantuan Pemerintah Pusat seperti pada
grafik diatas besarnya ketergantungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terhadap
pendapatan transfer setiap tahunnya. Hal ini yang selalu mendorong Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu untuk lebih meningkatkan sektor PAD dengan cara menggali
secara maksimal kantong-kantong sumber penerimaan daerah. Berikut gambaran
target dan realisasi pendapatan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2011-2015. Tabel 132
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran Pendapatan Daerah
Target Realisasi Persentase
2011 1.096.065.282.665,46 1.099.910.243.644,98 100,35%
2012 1.224.802.567.109,34 1.237.540.395.960,02 101,04%
2013 1.413.085.352.302,00 1.311.214.133.148,43 92,79%
2014 1.449.480.719.357,00 1.451.845.900.952,93 100,16%
2015 1.601.827.705.918,90 1.256.581.884.196,26 78,45%
Penyusunan APBD Kabupaten Rokan Hulu tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan ekonomi Nasional dan bahkan perkembangan ekonomi global yang
tentunya sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu Pemerintah
Daerah harus membuat kebijakan anggaran daerah yang bertumpu pada kondisi
nyata didaerah dengan tetap mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan setiap
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 125
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
tahunnya. APBD Kabupaten Rokan Hulu disusun berdasarkan kinerja yaitu
pengeluaran diarahkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efektivitas,
efesiensi dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan rencana program
dan target kegiatan masing-masing SKPD. Asumsi dasar yang digunakan dalam
penyusunan APBD adalah pertumbuhan ekonomi Riau, tingkat inflasi, nilai tukar
rupiah, tingkat bunga SBI, harga minyak internasional, lifting minyak dan sumber-
sumber PAD terkelola secara maksimal.
Berdasarkan kondisi diatas, ada beberapa, ada beberapa isu penting yang secara
langsung akan mempengaruhi terhadap jumlah pendapatan daerah antara lain:
1. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah;
3. Kuatnya tuntutan dari berbagai daerah untuk mendaerahkan berbagai
penerimaan yang selama ini masih dikelola oleh Pemerintah Pusat dan menjadi
penerimaan negara antara lain PSDH, PPn dan penerimaan lainnya;
4. Pajak bumi dan bangunan yang telah diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah sebagai pendapatan asli daerah.
3.1.2. Neraca Daerah
Neraca daerah dibawah ini menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaoran
mengeni aset, kewajiban dan ekuitas dana tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang
mecantumkan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, investasi
jangka panjang, aset tetap, kewajiban jangka pendek dan jangka panjang serta ekuitas dana.
Untuk mengetahui kemampuan keuangan daerah dalam mendanai pembangunan dapat juga
dilakukan dengan analisis neraca daerah yang dilakukan melalui perhitungan rasio
likuiditas, solvabilitas, dan rasio aktivitas. Berikut disajikan data neraca daerah dari tahun
anggaran 2011 sampai dengan 2015. Tabel 133
Neraca DaerahTahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No. Uraian Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
1 Aset
1.1. Aset lancar
1.1.1 Kas 50.507.775.576,09 208.351.968.404,94 67.110.382.422,69 54.974.035.500,65 (748.752.840,49)
a Kas di kas daerah 32.615.345.146,63 170.669.983.040,48 34.142.432.186,94 55.000.000.000,00 (4.572.548.360,47)
b Setara kas 15.000.000.000,00 35.000.000.000,00 30.000.000.000,00 63.716.356,00 21.716.318,53
c kas di bendahara pengeluaran
1.516.586.773,46 946.252.743,00 764.082.366,00 4.289.842.120,75 1.536.458,70
d Kas di bendahara BLUD RSUD
1.295.796.474,00 1.731.082.621,00 2.203.867.869,75 237.574.461,00 8.196.000,00
e Kas di bendahara penerimaan
80.047.182,00 4.650.000,00 0,00 7.618.500,00 42.677.639,00
1.1.2 Investasi kangka pendek
50.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00 48.573.363,75
1.1.3 Piutang 48.139.125.302,00 33.744.379.381,00 51.255.794.324,09 44.338.627.867,08 0,00
1.1.4 Persediaan 13.845.232.276,56 32.109.142.083,28 51.484.505.931,83 67.207.221.305,22 0,00
Jumlah aset lancar 162.492.133.154,65 274.205.489.869,22 169.850.682.678,61 166.519.884.672,95 (700.179.476,74)
1.2. Aset tetap
1.2.1 Tanah 208.489.926.372,00 240.355.513.296,00 212.142.467.839,07 224.450.223.497,70 272.360.027.617,00
1.2.2 Peralatan dan mesin 259.647.127.156,00 335.150.586.753,60 399.976.231.703,53 443.757.806.115,53 493.134.875.142,53
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 126
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
1.2.3 Gedung dan bangunan 809.201.625.763,45 882.848.791.497,50 986.848.617.889,25 1.029.455.837.518,17 1.262.886.919.906,79
1.2.4 Jalan, irigasi, dan jaringan
872.397.031.483,00 914.842.428.559,88 1.115.751.818.218,58 1.469.494.189.288,77 1.625.527.801.464,39
1.2.5 Aset tetap lainnya 31.103.862.357,00 36.050.681.147,00 41.665.018.147,00 36.149.539.909,00 36.788.451.409,00
1.2.6 Konstruksi dalam pengerjaan
21.548.304.590,.00 59.066.995.648,00 173.228.171.151,27 155.831.468.506,90 59.050.357.554,67
1.2.7 Akumulasi penyusutan aset tetap
0,00 0,00 0,00 0,00 (969.325.035.562,05)
Jumlah aset tetap 2.202.387.877.723,45 2.468.314.996.901,98 2.929.612.324.948,70 3.359.139.064.836,07 2.780.423.397.532,33
1.3. Aset lainnya
1.3.1 Aset lain-lain 0,00 8.473.515.386,00 0,00 19.188.446.191,83 13.120.270.755,00
Jumlah aset lainnya 0,00 8.473.515.386,00 0,00 19.188.446.191,83 13.120.270.755,00
1.4. Investasi jangka panjang
1.4.1 Investasi non permanen
Investasi non permanen dana bergulir
15.821.819.942,32 15.250.982.538,25 17.011.033.076,00 16.708.894.473,00 16.612.012.104,00
Dana bergulir diragukan tertagih
(5.223.379.142,32) (7.830.495.802,00) (7.519.495.802,00) (7.664.521.785,00) (7.792.721,00)
1.4.2 Investasi permanen
Penyertaan modal pemerintah daerah
73.966.256.127,00 75.030.084.212,00 76.551.129.886,00 74.973.731.161,00 75.085.682.456,00
Jumlah investasi jangka panjang
84.564.696.927,00 82.450.570.948,25 86.042.667.160,00 84.018.103.849,00 91.689.901.839,00
Jumlah aset daerah 2.457.918.223.191,10 2.824.971.057.719,45 3.204.694.120.979,14 3.622.797.324.113,02 2.871.413.119.894,59
2 Kewajiban
2.1. Kewajiban jangka pendek
2.1.1 Utang kepada pihak ketiga
304.120.875,00 0,00 1.385.203.085,99 276.766.844,00 2.827.154.663,00
2.1.2 Utang perhitungan pihak ketiga
10.717.283.101,46 17.640.096.407,46 18.933.618.917,00 46.821.872.069,99 20.443.085.948,00
2.1.3 Utang jangka pendek lainnya
0,00 398.231.535,00 661.656.474,00 3.059.592.299,50 12.988.662.691,00
Jumlah kewajiban jangka pendek
11.021.403.976,46 18.038.327.942,46 20.980.478.476,99 50.158.231.213,49 36.258.903.302,00
3 Ekuitas dana
3.1. Ekuitas dana lancar
3.1.1 Sisa Lebih pembiayaan tahun anggaran tahun berjalan (SILPA)
89.673.581.472,63 190.677.886.519,48 48.171.444.529,05 114.261.786.490,40 (748.752.840,49)
3.1.2 Pendapatan yang di tangguhkan
116.911.022,00 33.985.478,00 5.318.976,00 34.233.604,00 0,00
3.1.3 Cadangan piutang 48.139.125.302,00 33.744.379.381,00 51.255.794.324,09 44.338.627.867,08 188.540.005.657,00
3.1.4 Cadangan persediaan 13.845.232.276,56 32.109.142.083,28 51.484.505.931,83 0,00 49.580.993.304,91
3.1.5 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek
(304.120.875,00) (398.231.535,00) (2.046.859.559,99) (49.881.464.369,49) (44.266.346.055,00)
Jumlah ekuitas dana lancar
151.470.729.198,19 256.167.161.926,76 148.870.204.200,98 108.753.183.591,99 193.105.900.066,42
3.2. Ekuitas dana investasi
3.2.1. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang
89.788.076.069,32 82.450.570.948,25 86.042.667.160,00 84.018.103.849,00 83.904.721.839,00
3.2.2. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang diragukan tertagih
(5.223.379.142,32) 0,00 0,00 0,00 0,00
3.2.3. Diinvestasikan dalam aset tetap
2.202.387.877.724,05 2.468.314.996.901,98 2.929.612.324.948,70 3.359.139.100.835,44 2.780.423.397.532,40
3.2.4 Diinvestasikan dalam aset lainnya
8.473.515.386,00 8.396.345.614,00 0,00 13.120.270.755,00 9.229.730.839,00
Jumlah ekuitas dana investasi
2.295.426.090.037,05 2.559.161.913.464,23 3.015.654.992.108,70 3.456.277.475.439,44 2.873.557.850.210,40
Jumlah kewajiban dan ekuitas dana
2.457.918.223.211,70 2.833.367.403.333,45 3.185.505.674.786,67 3.615.188.890.244,92 3.102.922.653.578,82
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu
Secara total jumlah kewajiban dan ekuitas dana pada Tahun 2011 adalah sebesar
Rp.2.457.918.223.211,70 dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2012 sampai
dengan tahun 2014 masing-masing menjadi Rp.2.883.367.403.333,45, tahun 2012,
Rp.3.185.505.674.786,67 pada tahun 2013 dan Rp.3.615.188.890.244,92 pada tahun 2014.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 127
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Akan tetapi pada tahun 2015 menalami penurunan sebesar 16,86 persen atau
Rp.3.102.922.653.578,82. Tabel 134
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Tahun 2011 s/d 2015 Kabupaten Rokan Hulu
No. Uraian Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Selama 5 Tahun (%)
1 Aset
1.1. Aset lancar
1.1.1. Kas 31,32
a Kas di kas daerah 74,02
b Setara kas -11,66
c kas di bendahara pengeluaran 76,15
d Kas di bendahara BLUD RSUD -31,32
e Kas di bendahara penerimaan 91,90
1.1.2. Investasi jangka pendek -
1.1.3. Piutang 2,12
1.1.4. Persediaan 55,70
Jumlah aset lancar -17,92
1.2. Aset tetap
1.2.1. Tanah 7,67
1.2.2. Peralatan dan mesin 17,62
1.2.3. Gedung dan bangunan 11,97
1.2.4. Jalan, irigasi, dan jaringan 17,29
1.2.5. Aset tetap lainnya 5,00
1.2.6. Konstruksi dalam pengerjaan 73,81
1.2.7 Akumulasi penyusutan aset tetap -
Jumlah aset tetap 7,05
1.3. Aset lainnya
1.3.1. Aset Lain-lain -32,91
Jumlah aset lainnya -32,91
1.4. Investasi jangka panjang
1.4.1. Investasi non permanen
Investasi non permanen dana bergulir 1,39
Dana bergulir diragukan tertagih -13,01
1.4.2. Investasi permanen
Penyertaan modal pemerintah daerah 0,39
Jumlah investasi jangka panjang 2,16
Jumlah aset daerah 5,17
2 Kewajiban
2.1. Kewajiban jangka pendek
2.1.1. Utang kepada pihak ketiga 210,37
2.1.2. Utang perhitungan pihak ketiga 40,72
2.1.3. Utang jangka pendek lainnya 188,27
Jumlah kewajiban jangka pendek 47,83
3 Ekuitas dana
3.1. Ekuitas dana lancar
3.1.1. Sisa lebih pembiayaan tahun anggaran tahun berjalan (SILPA)
18,61
3.1.2. Pendapatan yang di tangguhkan 97,08
3.1.3. Cadangan piutang 83,43
3.1.4 Cadangan persediaan 48,06
3.1.5 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek
692,66
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 128
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah ekuitas dana lancar 19,46
3.2. Ekuitas dana investasi
3.2.1. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang -1,58
3.2.2. Diinvestasikan dalam investasi Jangka panjang diragukan tertagih
-25,00
3.2.3. Diinvestasikan dalam aset tetap 7,05
3.2.4 Diinvestasikan dalam aset lainnya -32,64
Jumlah ekuitas dana investasi 6,77
Jumlah Kewajiban dan ekuitas dana 6,76 Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat rata-rata pertumbuhan aset lancar yaitu kas
dan piutang mengalami penurunan masing-masing sebesar 31,32 persen dan 2,12 persen,
disebabkan oleh saldo kas dan piutang bersifat fluktuatif. Sementara itu rata-rata
pertumbuhan persediaan sebesar 55,70 persen mengalami peningkatan disebabkan
persediaan terus bertambah. sejak tahun 2001-2015. Hal ini disebakan Sementara itu rata-
rata pertumbuhan aset tetap yaitu tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan serta
jalan, irigasi dan jaringan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 7,67 persen, 17,62
persen, 11,97 persen dan 17,29 persen.
Aset lainnya mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar -32,91 persen. Hal
ini disebabkan menurunnya jumlah nilai aset dari Rp.19.188.446.191,83 pada tahun 2014
menjadi Rp.13.120.270.755,00 pada tahun 2015. penurunan lancar Pemerintah DIY
mengalami trend menurun pada tahun 2007 hingga 2009 dan mulai mengalami kenaikan
secara perlahan pada tahun 2009 hingga 2011 dengan rata-rata penurunan dalam 5 (lima)
tahun sebesar 8,60%. Penurunan terbesar disebabkan oleh berkurangnya saldo kas dari
tahun 2007 sebesar Rp.553.312.717.156,81 menjadi Rp.290.052.556.196,39 pada tahun
2008.
Secara keseluruhan, jumlah aset Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu mengalami rata-
rata pertumbuhan sebesar 5,17 persen. Peningkatan jumlah aset daerah terus terjadi pada
tahun 2013 meningkat sebesar 13,44 persen dan mengalami peningkatan kembali sebesar
13,05 persen dan mengalami penurunan sebesar -20,74 persen pada tahun 2015. Hal ini
terjadi karena inventarisasi yang dilakukan belum maksimal.
Kewajiban jangka pendek selama periode tahun 2011-2015 terjadi pertumbuhan yang
fluktuatif dimana terjadi kenaikan maupun penurunan, akan tetapi penurunan hanya terjadi
pada tahun 2015. Pada awal tahun 2011 kewajiban jangka pendek berjumlah
Rp.11.021.403.976,46 dan meningkat menjadi Rp.18.038.327.942,46 atau 63,67 persen pada
tahun 2012. Selanjutnya pada tahun 2013 kembali mengalami peningkatan menjadi
Rp.20.980.478.476,99 atau 16,31 persen. Pada tahun 2014 kewajiban jangka pendek
kembali mengalami peningkatan menjadi Rp.50.158.231.213,49 atau 139,07 persen dan
pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 27,71 persen atau sebesar
Rp.36.258.903.302,00. Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu diharapkan
dapat terus mengendalikan kewajiban jangka pendeknya, dengan meningkatkan kinerja
pengelolaan keuangan.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 129
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Ekuitas Dana Lancar yang terdiri dari Sisa Lebih pembiayaan tahun anggaran tahun
berjalan (SILPA), pendapatan yang di tangguhkan, cadangan piutang, cadangan persediaan
dan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek bersifat fluktuatif.
Ini terjadi karena rata-rata penurunan yang cukup besar pada Tahun 2013 yaitu sebanyak
41,89 persen dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar 26,95 persen.
Sementara itu pada tahun 2015 ekuitas dana lancar kembali mengalami peningkatan sebesar
77,56 persen.
Pada Ekuitas Dana Investasi, yang terdiri dari dana diinvestasikan dalam investasi
jangka panjang, dana diinvestasikan dalam investasi jangka panjang diragukan tertagih,
dana diinvestasikan dalam aset tetap serta dana diinvestasikan dalam aset lainnya,
memberikan proporsi terhadap pertumbuhan ekuitas dana sebanyak 6,77 persen. Pada
Tahun 2011 Ekuitas Dana Investasi tumbuh sebesar 11,49 persen pada tahun 2012,
kemudian mengalami kenaikan sebesar 17,84 persen pada tahun 2013, selanjutnya
mengalami kenaikan kembali sebesar 14,61 persen di tahun 2014 dan mengalami penurunan
sebesar 16,86 persen pada tahun 2015. Analisis lebih lanjut terhadap neraca adalah untuk
mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan akan
digunakan metode analisis rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Tabel 135
Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2015 2015
1 Rasio likuiditas
Rasio lancar 14,74 15,20 8,10 4,51 5,36
Rasio quick 13,49 13,42 5,64 3,17 4,24
2 Rasio solvabilitas
Rasio total hutang terhadap total aset 0.004 0,006 0,007 0,014 0,013
Rasio hutang terhadap modal 0,005 0,006 0,007 0,014 0,012 Sumber: Data diolah
Rasio lancar adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan Pemerintah Daerah untuk melunasi hutang-hutang jangka pendeknya. Dengan
kata lain untuk mengetahui seberapa jauh jumlah aset lancar dapat menjamin hutang
lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti hutang-hutang yang ada semakin terjamin.
Sementara itu rasio quick digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah daerah
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban yang dimiliki tanpa memperhitungkan persediaan.
Menurut kriteria angka rasio lancar yang mengindikasikan besarnya kemampuan
pemerintah daerah untuk mencairkan aset lancarnya untuk melunasi tagihan jangka
pendeknya adalah lebih dari 4,0. Akan tetapi bila rasio yang diperoleh adalah lebih kecil dari
1,5 maka diindikasikan pemerintah daerah akan mengalami kesulitan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu berada diatas
4,0 meskipun pada tahun 2014 dan tahun 2015 rasio lancar hampir mendekati 4,0 yaitu
tahun 2014 sebesar 4,51 dan tahun 2015 sebesar 5,26.
Rasio ini dinilai lebih valid dari rasio lancar karena aset lancar yang nantinya akan
dicairkan untuk menutup tagihan jangka pendek sudah dikurangkan dengan jumlah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 130
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
persediaan, yang dinilai kurang liquid untuk membayar hutang. Rasio ini sebaiknya tidak
kurang dari 1 atau 100% karena apabila kurang dari 1 berarti pemerintah daerah tidak
mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Dari tabel diatas dapat dilihat rasio
quick sebesar 13,49 pada tahun 2011, kemudian terus mengalami penurunan dari tahun
2012 sampai dengan tahun 2015, yaitu 13,42 pada tahun 2012, turun menjadi 5,64 tahun
2013, turun kembali ditahun 2014 menjadi 3,17 dan sedikit meningkat di tahun 2015
menjadi 4,24.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rasio likuiditas yaitu kemampuanpemerintah
daerah memenuhi kewajiban jangka pendeknya berfluktuasi dari tahun ke tahun, akan tetapi
secara keseluruhan rasio likuiditas menunjukkan angka yang positif yang berarti bahwa
pemerintah mampu memenuhi dan membayar kewajiban jangka pendek tepat pada
waktunya. Sedangkan rasio solvabilitas yaitu kemampuan pemerintah daerah memenuhi
kewajiban jangka panjangnya menunjukkan angka dibawah nol dari tahun anggaran 2011
sampai dengan tahun anggaran 2015 yang menunjukkan minimnya kemampuan pemerintah
daerah dalam membayar hutang jangka panjang.
Sementara itu rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi seluruh kewajibannya baik kewajiban
jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Rasio solvabilitas juga merupakan rasio
untuk mengukur seberapa besar beban hutang yang ditanggung Pemerintah Daerah
dibandingkan dengan aset yang dimiliki atau untuk mengukur sejauh mana aset Pemerintah
Daerah dibiayai dari hutang.
Rasio total hutang terhadap total aset dipakai untuk menunjukkan besarnya bagian
dari seluruh aset yang dibiayai dari hutang. Formulasi yang dipakai adalah total hutang
dibagi dengan total aset. Semakin kecil nilai yang didapat dari perhitungan berarti semakin
baik rasio hutang terhadap total aset. Rasio ini juga dapat mengukur besarnya kemampuan
pemerintah daerah dalam membayarkan hutangnya. Dari hasil perhitungan didapat rasio
total hutang terhadap total aset terus meningkat dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Pada
tahun 2011 sebesar 0,004, kemudian meningkat menjadi 0,006 pada tahun 2012, kembali
meningkat di tahun 2013 menjadi 0,007 dan tahun 2014 menjadi 0,014 serta menurun
sedikit di tahun 2015 menjadi 0,013. Dari kecilnya nilai rasio yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa pemerintah daerah sangat solvabel dan tidak bergantung kepada hutang
untuk memenuhi aset-asetnya.
Sementara itu rasio total hutang terhadap modal merupakan perbandingan antara
hutang dan ekuitas dalam pendanaan pemerintah daerah dan menunjukkan kemampuan
modal pemerintah daerah untuk memenuhi seluruh kewajiban yang dimiliki. Rasio total
hutang terhadap modal pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 terus meningkat. Pada
tahun 2011 sebesar 0,005 dan tahun 2012 sebesar 0,006. Selanjutnya tahun 2013 kembali
mengalami peningkatan menjadi 0,007 dan 0,014 ditahun 2014 serta mengalami sedikit
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 131
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
penurunan di tahun 2015 menjadi 0,012. Dari kecilnya rasio dapat kita disimpukan
pemerintah daerah tidak tergantung kepada pinjaman untuk memenuhi aset-asetnya.
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2011 – 2015
Kebijakan pengelolaan keuangan Kabupaten Rokan Hulu selama periode 5 (lima)
tahun sebelumnya yaitu tahun anggaran 2016-2021 dapat dilihat dari kebijakan pendapatan,
kebijakan belanja dan kebijakan pembiayaan daerah yang tertuang dalam dokumen RPJMD
Tahun 2011-2016 yang dijabarkan dalam dokumen RKPD setiap tahunnya. Kebijakan
keuangan daerah Kabupaten Rokan Hulu periode tahun anggaran 2011-2016 diarahkan
untuk mengoptimalkan penerimaan daerah baik yang bersumber dari pendapatan asli daerah
(PAD), dana perimbangan maupun dari penerimaan pembiayaan.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Pengelolaan belanja daerah Kabupaten Rokan Hulu dilihat dari sisi pertumbuhannya
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari data realisasi belanja
daerah dari tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran 2016 yang disajikan pada
tabel berikut ini:
a. Proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran
Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang terdiri dari urusan wajib
dan urusan pilihan. Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan
senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip
kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan
sesuai dengan potensi daerah. Tabel 136
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)
A Belanja Operasi 73,53 69,39 75,83 79,62 70,79
1 Belanja pegawai 42,39 37,43 44,63 46,80 44,12
2 Belanja barang 22,15 23,68 21.95 20,69 22,88
3 Belanja bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Belanja subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 Belanja hibah 4,47 4,30 4,84 5,65 3,06
6 Belanja bantuan sosial 0,01 0,03 0,12 0,11 0,20
7 Belanja bantuan kepada pemerintah desa 0,00 0,00 0,10 0,21 0,54
8 Belanja bantuan keuangan 4,52 3,95 4,18 6,16 0,00
B Belanja Modal 26,39 30,43 24,06 20,83 28,95
1 Belanja tanah 2,06 0,44 0,33 0,12 0,09
2 Belanja peralatan dan mesin 5,46 3,02 2,91 2,78 1,51
3 Belanja gedungdan bangunan 5,96 9,77 6,55 7,94 5,39
4 Belanja jalan, irigasidan jaringan 12,69 17,09 14,19 9,50 21,82
5 Belanja asset tetap lainnya 0,03 0,10 0,08 0,04 0,03
6 Belanja asset lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7 Belanja BLUD 0,00 0,00 0,00 0,00 0,10
C Belanja Tak Terduga 0,09 0,19 0,11 0,00 0,26
Belanja tak terduga 0,09 0,19 0,11 0,00 0,26
Total Belanja 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 132
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Grafik 27 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Tahun 2011-2015
Kabupaten Rokan Hulu
Pada data diatas dapat dilihat 3 (tiga) pengelompokan belanja yaitu belanja
operasi, belanja modal dan belanja tak terduga. Belanja operasi merupakan semua
pengeluaran pemerintah daerah yang berhubungan dengan aktivitas atau pelayanan
publik. Belanja operasi memiliki proporsi terbesar dari keseluruhan belanja daerah
yaitu 70 – 79 persen. Selanjutnya belanja modal yang merupakan pengeluaran
pemerintah daerah yang menfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan
menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang
bersifat rutin seperti biaya operasi dan pemeliharaan memiliki proporsi 20 – 30
persen. Untuk proporsi belanja tak terduga yang merupakan pengeluaran dilakukan
oleh pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan-kegiatan tak terduga dan
kejadian-kejadian luar biasa memiliki proporsi 0 – 0,2 persen.
b. Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur.
Didalam struktur belanja langsung dan belanja tidak langsung terdapat apa yang
dinamakan dengan belanja pegawai. Belanja langsung disini adalah belanja yang
terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Sedangkan belanja tidak
langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan. Tabel 137
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)
A Belanja Tidak Langsung
401.977.094.087,00 451.390.074.036,00 526.546.233.670,00 450.428.018.595,00 557.697.418.853,00
1 Belanja gaji dan tunjangan
288.928.562.942,00 31.156.476.6551,00 334.312.732.165,00 261.084.640.180,00 336.551.083.716,00
2 Belanja tambahan penghasilan
104.752.730.364,00 135.444.429.209,00 186.759.331.113,00 185.556.958.415,00 212.050.871.137,00
3 Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
3.176.700.000,00 3.146.000.000,00 3.298.000.000,00 3.786.420.000,00 3.802.000.000,00
4 Belanja pemungutan pajak daerah
303.281.669,00 780.567.428,88 1.834.688.392,00 0,00 1.555.680.000,00
5 Belanjan insentif pemungutan retribusi daerah
211.501.973,00 454.310.847,12 341.482.000,00 0,00 652.806.000,00
6 Belanja pemungutan PBB
4.604.317.139,00 0,00 0,00 0,00 3.084.978.000,00
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2011 2012 2013 2014 2015
Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tak Terduga
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 133
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
B Belanja Langsung 370.653.889.033,17 520.831.230.181,00 392.150.357.080,22 328.539.404.749,15 80.800.640.903,00
1 Belanja honorarium PNS
16.088.735.808,00 16.803.912.125,00 7.970.017.000,00 3.471.106.000,00 6.357.921.500,00
2 Belanja uang lembur 631.465.800,00 2.885.001.550,00 2.237.081.800,00 1.484.488.426,00 1.537.526.000,00
3 Belanja pegawai BLUD
0,00 923.991.950,00 125.447.000,00 815.594,500,00 240,470.000,00
4 Belanja beasiswa pendidikan PNS
286,000,000,00 226,000,000,00 366,000,000,00 251,000,000,00 322,000,000,00
5 Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS
7.116.708.380,00 5.653.020.300,00 1743717000,00 1.739.040.600,00 1.562.222.000,00
7 Belanja premi asuransi kesehatan
2.636.767.297,49 2.638.941.842,00 7.738.246.858,00 4.236.011.643,00 11.289.668.419,00
8 Belanja makanan dan minuman pegawai
2.470.380.650,00 3.323.397.980,00 2.369.706.600,00 5.342.194.450,00 0,00
9 Belanja pakaian dinas dan atributnya
527.084.000,00 735.925.000,00 59.167.800,00 981.159.000,00 1.438.940.000,00
10 Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu
3.569.673.250,00 4.228.512.800,00 3.217.445.700,00 3.326.096.500,00 1.552.953.800,00
11 Belanja perjalanan dinas
3.746.978.6271,00 41.580.684.661,00 35.656.498.300,50 27.359.829.468,00 44.440.003.500,00
12 Belanja pemulangan pegawai
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
13 Belanja modal (kantor, mobil dinas, meubelair, peralatan dan perlengkapan dll)
299.857.287.576,68 441.831.841.973,00 330.667.029.021,72 279.532.884.162,15 12.058.935.684,00
Total 772.630.983.120,17 972.221.304.217,00 918.696.590.750,22 778.967.423.344,15 638.098.059.756,00
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu
Grafik 28 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat proporsi belanja tidak langsung lebih
besar dibandingkan dengan belanja langsung yaitu: Tabel 138
Proporsi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung pada Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Belanja tidak langsung 52,03% 46,43% 57,31% 57,82% 87,35%
2 Belanja langsung 47,97% 53,57% 42,69% 42,18% 12,65% Sumber: Data Diolah
Pada tahun 2015 rincian belanja tidak langsung proporsi terbesar terdapat pada
belanja gaji dan tunjangan sebesar 60,35 persen diikuti oleh belanja tambahan
penghasilan sebesar 38,02 persen. Sementara itu pada rincian belanjan langsung di
tahun 2015 proporsi terbesar terdapat pada belanja perjalan dinas sebesar 55,00
-
100,000,000,000.00
200,000,000,000.00
300,000,000,000.00
400,000,000,000.00
500,000,000,000.00
600,000,000,000.00
2011 2012 2013 2014 2015
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 134
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
persen diikuti oleh belanja modal (kantor, mobil dinas, meubelair, peralatan dan
perlengkapan dan lain-lain) sebesar 14,92 persen.
Selanjutnya dilakukan analisis proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur
untuk 5 (lima) tahun terakhir yang menjadi dasar untuk menentukan kebijakan
efesiensi anggaran aparatur, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 139
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian
Total Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur (Rp)
Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran)
(Rp) Persentase
(a) (b) (a)/(b)*100%
1 Tahun Anggaran 2011 772.630.983.120,17 1.136.422.827.037,37 67,99
2 Tahun Anggaran 2012 972.221.304.217,00 1.452.197.213.802,22 66,95
3 Tahun Anggaran 2013 918.696.590.750,22 1.374.147.400.555,72 66,86
4 Tahun Anggaran 2014 778.994.423.344,15 1.371.549.006.527,15 56,80
5 Tahun Anggaran 2015 638.498.059.756,00 1.447.291.922.501,96 44,12 Sumber: Data Diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa proporsi pemenuhan kebutuhan aparatur
pada tahun anggaran 2012 sampai dengan tahun 2016 terus mengalami penurunan
yaitu sebesar 67,99 persen tahun 2011 menjadi 44,12 persen ditahun 2016. Secara
keseluruhan rata-rata proporsi pemenuhan kebutuhan aparatur sebesar 60,54 persen
dibandingkan dengan total pengeluaran pertahun.
c. Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama
Analisis ini dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar. Berikut data
belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas tahun
2011-2015: Tabel 140
Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata
Pertumbuhan (%)
A Belanja tidak langsung
292.105.262.492,00 314.710.766.551,00 337.610.732.165,00 264.871.060.180,00 340.353.083.716,00 5,49
1 Belanja gaji dan tunjangan
288.928.562.492,00 311.564.766.551,00 334.312.732.165,00 261.084.640.180,00 336.551.083.716,00 5,53
2 Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
3.176.700.000,00 3.146.000.000,00 3.298.000.000,00 3.786.420.000,00 3.802.000.000,00 4,77
3 Belanja bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
4 Belanja bagi hasil
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
B Belanja Langsung
2.274.633.489,00 4.482.060.409,00 4.753.969.308,00 7.489.145.283,00 11.652.397.000,00 54,06
1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
2 Belanja beasiswa pendidikan PNS
286,000,000,00 226,000,000,00 366,000,000,00 251,000,000,00 322,000,000,00 9,46
3 Belanja jasa kantor
1,988,633,489.00 4,256,060,409.00 4,387,969,308.00 7,238,145,283.00 11,330,397,000.00 59,65
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 135
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
(khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)
4 Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
5 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
C Pembiayaan pengeluaran
304.120.875,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
1 Pembentukan dana cadangan
304.120.875,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
2 Pembayaran pokok utang
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -
Total (A+B+C) 294.684.016.856,00 319.192.826.960,00 342.364.701.473,00 272.360.205.463,00 352.005.480.716,00 6,09
Sumber: Data Diolah Rata-rata pertumbuhan belanja tidak langsung pada pengeluaran wajib dan
mengikat adalah sebesar 5,49 persen dan belanja langsung sebesar 54,06 persen.
Secara keseluruhan pertumbuhan rata-rata total belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Rokan Hulu
adalah 6,09 persen. Tabel diatas akan menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan
anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat ditunda dalam rangka
perhitungan kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan.
3.2.2. Analisis Pembiayaan Daerah
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan
pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplus/defisit
belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan dimasa datang
dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis dilakukan
berdasarkan data dan informasi yang dapat mempengaruhi besarnya sisa lebih riil
perhitungan anggaran dimasa yang akan datang, antara lain angka rata-rata pertumbuhan
saldo kas neraca daerah dan rata-rata pertumbuhan kewajiban kepada pihak ketiga sampai
dengan akhir tahun belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan, asumsi indikator makro
ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan lain-lain), kebijakan penyelesaian
kewajiban daerah, dan kebijakan efisiensi belanja daerah dan peningkatan pendapatan.
a. Analisis sumber penutup defisit riil
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan
anggaran untuk menutup defisit riil anggaran Pemerintah Daerah. Tabel 141
Penutup Defisit Riil Anggaran Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Realisasi Pendapatan Daerah
1.099.910.243.644.98 1.237.490.395.960,02 1.311.214.133.148,43 1.451.845.900.952,93 1.256.581.884.196,26
Dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah 962.115.815.091,00 1.136.422.827.038,17 1.452.197.213.802,22 1.374.147.400.556,22 1.373.479.976.028,15
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah
67.081.079.155,48 304.120.875,00 190.874.525.183,48 - -
A Defisit riil 70.713.349.398,50 100.763.448.046,85 (331.857.605.837,27) 77.698.500.396,71 (116.898.091.831,89
Ditutup oleh Realisasi Penerimaan Pembiayaan:
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 136
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
4 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya
18.296.367.844,13 89.562.974.242,63 190.677.886.519,48 38.263.169.594,69 116.050.339.991,40
5 Pencairan Dana Cadangan
- - - - -
6 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan
- - - - -
7 Penerimaan Pinjaman Daerah
- - - - -
8 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
- 194.000.000,00 196.638.664,00 - 99.000.000,00
9 Penerimaan Piutang Daerah
556.400.000,00 - - 88.670.000,00 -
B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah
18.852.767.844,13 89.756.974.242,63 190.874.525.183,48 38.351.839.594,69 116.149.339.991,40
A-B Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
51.860.581.554,37 11.006.473.804,22 (522.732.131.020,75) 39.346.660.802,02 (233.047.431.823,29)
Sumber: Data Diolah
Defisit riil anggaran Kabupaten Rokan Hulu tahun 2011-2015. Defisit anggaran
terjadi pada tahun 2013 dan tahun 2015. Dengan melihat tabel diatas, komponen
terbesar dalam menutup defisit masihmengutamakan penerimaan dari SILPA
dibandingkan dengan penerimaan pembiayaan lainnya. Untuk masa pemerintahan
lima tahun kedepan, kebijakan penutup defisit diupayakan secara bertahap pada
sumber-sumber penerimaan pembiayaan lainnya, artinya pemerintah Kabupaten
Rokan Hulu perlu terus meningkatkan upaya untuk mencari sumber-sumber
penerimaan pembiayaan lainnya. SiLPA yang terjadi pada periode pemerintahan
sebelumnya diakibatkan oleh faktor-faktor antara lain : (i) sisapenghematan belanja
atau efisiensi anggaran belanja; (ii) sisa anggaran karena kegiatanyang tertunda yang
dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya; (iii) yang karena
pelampauanpenerimaan pendapatan asli daerah. Tabel 142
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian Proporsi dari Total Defisit Riil
2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)
1 Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya
35,28 813,73 (36,48) (97,25) (49,80)
2 Pencairan dana cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang di pisahkan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Penerimaan pinjaman daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah
0,00 1,76 (0,04) 0,00 (0,04)
6 Penerimaan piutang daerah 1,07 0,00 0,00 0,23 0,00
7 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
36,35 815,49 (36,51) 97,47 (49,84)
Sumber: Data Diolah
Pada tabel diatas, penutup defisit rill anggaran hanya terdiri dari dua komponen
setiap tahunnya yaitu Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran
sebelumnya, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah dan Penerimaan
Piutang Daerah.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 137
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
b. Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang komposisi sisa lebih
perhitungan anggaran. Dengan mengetahui SILPA realisasi anggaran periode
sebelumnya, dapat diketahui kinerja APBD tahun sebelumnya yang lebih rasional dan
terukur. Tabel 143
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata
Pertumbuhan Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %
1 Jumlah SiLPA 18.296.367.844,13 100 89.562.974.242,63 100 190.677.886.519,48 100 38.263.169.594,69 100 116.050.339.991,40 100 -81,96
2 Pelampauan penerimaan PAD
(417.895.252,02) (2,28) 13.915.927.612,02 15,54 6.445.406.501,43 3,38 7.472,903.519,66 19,53 (14.786.200.047,52) (12,74) 2,79
3 Pelampauan penerimaan dana perimbangan
14.613.867.464,54 79,87 (12.374.089.562,34)
(13,82) (96.670.368.698,00) (50,70) (15.096.940.845,00) (39,46) (386.737.425.270,90) (333,25) -109,59
4 Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah
(528.000.000,00) (2,89) 2.472.000.000,00 2,76 8.917.600.000,00 4,68 0,00 - 33.621.729.476,00 28,97 9,82
5 Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya
- - - - - - - - -
6 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
10.717.283.101,46 58,58 17.640.096.407,46 19,70 18.933.618.917,00 9,93 276.766.844,00 0,72 20.443.085.948,00 17,62 15,02
7 Kegiatan lanjutan
- - - - - - - - -
Sumber: Data Diolah
Pada tabel diatas dapat dilihat sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2011-2015
disebabkan oleh pelampauan penerimaan PAD dan pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan daerah yang sah.
c. Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih
pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalampenghitungan kapasitas
pendanaan pembangunan daerah. Tabel 144
Sisa Lebih (Riil) PembiayaanAnggaranTahunBerkenaan Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)
1 Saldo kas neraca daerah 50.507.775.576,09 208.351.968.404,94 67.110.382.422,69 114.572.786.938,40 (748.752.840,49)
Dikurangi:
2 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
304.120.875,00 - 1.385.203.085,99 46.821.872.069,99 20.443.085.948,00
3 Kegiatan lanjutan
Sisa lebih (riil) pembiayaan anggaran
50.811.896.451,09 208.351.968.404,94 68.495.585.508,68 161.394.659.008,39 19.694.333.107,51
Sumber: Data Diolah
3.3. Kerangka Pendanaan
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Pengeluaran wajib adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda
pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti halnya gaji dan
tunjangan pegawai serta anggota dewan, belanja bunga, belanja jasa kantor. Belanja yang
mengikat adalah belanja telah diikat melalui suatu perjanjian kerja atau kontrak yang
bersifat jangka panjang seperti halnya sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 138
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Sedangkan belanja prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik
oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas
Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru dan
tenaga medis serta belanja sejenis lainnya. Tabel 145
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2011-2015 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Pertumbuh
an (%)
A Belanja tidak langsung
291.874.562.942,00 300.630.799.830,26 309.649.723.825,17 318.939.215.539,92 328.507.392.006,12
1 Belanja gaji dan tunjangan
288.928.562.942,00 297.596.419.830,26 306.524.312.425,17 315.720.041.797,92 325.191.643.051,86 3%
2 Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
2.946.000.000,00 3.034.380.000,00 3.125.411.400,00 3.219.173.742,00 3.315.748.954,26 3%
3 Belanja bunga
4 Belanja bagi hasil
B Belanja langsung 2.024.250.533,00 2.084.978.048,99 2.147.527.390,46 2.211.953.212,17 2.278.311.808,54
1 Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis
2 Belanja beasiswa pendidikan PNS
286.000.000,00 294.580.000,00 303.417.400,00 312.519.922,00 321.895.519,66 3%
3 Belanja jasa kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)
- Listrik 1.082.278.870,00 1.114.747.236,10 1.148.189.653,18 1.182.635.342,78 1.218.114.403,06 3%
- Air 358.753.851,00 369.516.466,53 380.601.960,53 392.020.019,34 403.780.619,92 3%
- Telepon 297.217.812,00 306.134.346,36 315.318.376,75 324.777.928,05 334.521.265,89 3%
4 Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
5 Belanja sewa perlengkapan dan Peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
C Pembiayaan pengeluaran
304.120.875,00
1 Pembentukan dana cadangan
2 Pembayaran pokok utang
304.120.875,00 3%
Total (A+B+C) 294.202.934.350,00 302.715.777.879,25 311.797.251.215,63 321.151.168.752,10 330.785.703.814,66
Sumber: Data Diolah
3.3.2. Proyeksi Data Masa Depan
a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Rokan Hulu tahun
2016-2021 masih akan diarahkan pada peningkatan PAD melaluikebijakan
ekstensifikasi dan intensifikasi sumber-sumber PAD. Komponen Pajak Daerah,
Retribusi Daerah dan Hasil Perusahaan Daerah diharapkan akan menjadi komponen
yang penting dalam mendorong pertumbuhan PAD kedepannya. Dari sisi dana
perimbangan, komponen bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak terutama bagi hasil
pertambangan minyak bumi akan menjadi komponen utama pendapatan daerah, hal
ini dikaitkan dengan ditemukannya sumber-sumber minyak baru yang sudah di
ekplorasi maupun yang masih dalam tahap survey di beberapa kecamatan dalam
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 139
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Sedangkan untuk memacu percepatan
pembangunan pemerintah daerah berkomitmen untuk mendapatkan sebanyak-
banyaknya dana dari pemerintah pusat dan provinsi terutama untuk dana Bantuan
Keuangan dan DAK.
Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah masih
diharapkanperkembangannya dari dana bagi hasil pajak dari provinsi yang periode
sebelumya terus meningkat dari tahun ke tahun dan diharapkan demikian
seterusnya. Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan pendapatan
daerah antara lain sebagai berikut:
1. Intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pajak dan retribusi daerah dengan
tetap berpedoman pada prinsip keadilan dengan menghindari pemajakan
berganda serta tidak memberatkan masyarakat;
2. Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan secara maksimal seperti:
menginventarisasi terhadap semua lahan perkebunan, menginventarisasi
serta perbaikan data wajib pajak, melakukan jemput langsung secara intensif
kepada perusahaan-perusahaan yang berada di Rokan Hulu untuk
menginventarisasi sumber-sumber terhadap galian c serta menginventarisasi
dan memungut pajak penerangan jalan bukan PLN terhadap perusahaan yang
beroperasi diwilayah Kabupaten Rokan Hulu;
3. Mendorong berkembangnya Badan Usaha Milik Daerah agar menghasilkan
penerimaan yang terus meningkat;
4. Menciptakan kegiatan yang berorientasi pada terciptanya peningkatan
sumber-sumber penerimaan baru;
5. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan yang berkesinambungan terhadap
sumber-sumber pendapatan;
6. Perbaikan atau pengelolaan sistem dan prosedur pengelolaan pelayanan. Tabel 146
Rata-Rata Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun 2016-2021 serta Prioritas Utama Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Rata-Rata Pertumbuhan (%)
1 Pendapatan 1.484.856.572.075,00 1.503.840.847.603,00 1.481.309.131.360,00 1.501.812.978.056,96 1.433.079.597.867,28 1.533.495.761.837,69 0,60
1.1 Pendapatan asli daerah
97.494.050.000,00 97.588.576.100,00 102.395.704.905,00 109.462.183.249,00 119.103.478.988,00 128.602.652.097,00 4,78
1.1.1 Pajak daerah 24.952.500.000,00 26.435.000.000,00 27.756.750.000,00 29.699.722.500,00 32.075.700.300,00 34.962.513.327,00 5,82
1.1.2 Retribusi daerah 6.986.000.000,00 6.751.123.100,00 7.088.679.255,00 7.584.886.803,00 9.191.677.747,00 8.928.928.744,00 4,49
1.1.3 Pendapatan dari bagian laba BUMD
3.507.000.000,00 2.023.781.000,00 2.052.670.050,00 2.095.135.954,00 2.147.067.910,00 2.210.164.022,00 -5,56
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah
62.048.550.000,00 62.378.672.000,00 65.497.605.600,00 70.082.437.992,00 75.689.033.031,00 82.501.046.004,00 4,92
1.2 Pendapatan transfer/dana perimbangan
1.162.794.662,235,00 1.282.439.968.503,00 1.255.101.123.455,00
1.268.538.491.807,96
1.190.163.815.879,28
1.281.080.806.740,69
1,78
1.2.1 Transfer pemerintah pusat - dana perimbangan
1.069.589.182.235,00 1.101.676.857.702,05 1.134.727.163.433,11 1.168.768.978.336,10. 1.203.832.047.686,19 1.239.947.009.116,77 2,50
1.2.1.1 Dana bagi hasil pajak
80.318.496.000,00 76.041.847.539,00 83.987.501.255,00 84.345.714.759,00 84..490.564.029,00 84.569.545.156,00 0,97
1.2.1.2 Dana bagi hasil sumber daya alam
129.343.681.615,00 144.829.797.780,00 148.856.203.932,00 149.861.358.184,00 149.878.396.182,00 150.176.786.730,00 2,61
1.2.1.3 Dana alokasi umum
641.114.579.000,00 689.816.800.280,00 646.579.487.000,00 648.519.225.416,00 649.816.263.912,00 651.115.896.439,00 0,34
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 140
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
1.2.1.4 Dana alokasi khusus
218.812.425.620,00 199.604.281.000,00 199.604.281.000,00 199.241.000.438,00 198.842.518.438,00 198.444.833.402,00 -1,56
1.2.2 Transfer pemerintah pusat lainnya
93.205,480.000,00 96.001.644.400,00 98.881.693.732,00 101.848.144.543,96 104.903.588.880,28 108.050.696.546,69 2,50
1.2.2.1 Dana bantuan operasi sekolah (BOS)
- - - - - - -
1.2.2.2 Dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah
93.205,480.000,00 96.001.644.400,00 98.881.693.732,00 101.848.144.543,96 104.903.588.880,28 108.050.696.546,69 2,50
1.2.2.3 Alokasi dana tunjangan kependidikan
- - - - - - -
1.2.3 Transfer pemerintah provinsi
- 76.145.597.504,00 77.191.956.536,00 84.723.048.467,00 86.723.048.467,00 88.723.048.467,00 2,63
1.2.3.1 Pendapatan bagi hasil pajak
- 76.145.597.504,00 77.191.956.536,00 84.723.048.467,00 86.723.048.467,00 88.723.048.467,00 2,63
1.2.4 Lain-lain pendapatan yang sah
224.567.859.840,00 123.812.303.000,00 123.812.303.000,00 123.812.303.000,00 123.812.303.000,00 123.812.303.000,00 -7,48
1.2.4.1 Hibah - 112.016.303.000,00 112.016.303.000,00 112.016.303.000,00 112.016.303.000,00 112.016.303.000,00 0,00
1.2.4.2 Bantuan keuangan dari pemerintah
145.106.263.840,00 11.796.000.000,00 11.796.000.000,00 11.796.000.000,00 11.796.000.000,00 11.796.000.000,00 -15,31
1.2.4.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya
79.461.596.000,00 - - - - - -
1.2.4.4 Bantuan keuangan dari pemerintah pusat
- - - - - - -
1.2.4.5 Dana desa - - - - - - -
Total Pendapatan 1.484.856.572.075,00 1.503.840.847.603,00 1.481.309.131.360,00 1.501.812.978.056,96 1.433.079.597.867,28 1.533.495.761.837,69 0,60
Sumber: Data Diolah
b. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Arah Kebijakan belanja daerah tahun 2016-2021 memprioritaskan terlebih
dahulu pos belanja wajib yang dikeluarkan seperti belanja pegawai, belanja bunga,
belanja barang dan jasa. Belanja diprioritaskan pada pengeluaran wajib dan mengikat
serta prioritas utama serta pemenuhan kebutuhan aparatur. Kemudian baru
dialokasikan pada program prioritas SKPD. Bantuan keuangan kepada pemerintah
desa tetap akan menjadi prioritas utama dalam pengalokasian anggaran belanja
daerah. Besaran bantuan keuangan ini nantinya akan disesuaikan dengan
kemampuan keuangan daerah dengan alokasi setiap desa berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Berdasarkan arak kebijakan belanja daerah, dapat dibuat analisis
untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak langsung daerah, belanja
langsung dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta
prioritas utama. Analisis dilakukan dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan untuk
penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Tabel 147
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat Tahun 2017-2021 serta Prioritas Utama Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 Rata-Rata
Pertumbuhan (%)
A Belanja tidak langsung
621.630.065.203,00 640.278.967.159,09 659.487.336.173,86 679.271.956.259,07 699.650.114.946,86
1 Belanja gaji dan tunjangan
401.556.000.000,00 413.602.680.000,00 426.010.760.400,00 438.791.083.212,00 451.954.815.708,36 3%
2 Belanja tambahan penghasilan
211.914.432.000,00 218.271.864.960,00 224.820.020.908,80 231.564.621.536,06 238.511.560.182,15 3%
3 Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH
3.802.000.000,00 3.916.060.000,00 4.033.541.800,00 4.154.548.054,00 4.279.184.495,62 3%
4 Belanja pemungutan pajak
1.321.750.000,00 1.361.402.500,00 1.402.244.575,00 1.444.311.912,25 1.487.641.269,62 3%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 141
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
daerah
5 Belanjan insentif pemungutan retribusi daerah
340.481.155,00 350.695.589,65 361.216.457,34 372.052.951,06 383.214.539,59 3%
6 Belanja pemungutan PBB
2.695.402.048,00 2.776.264.109,44 2.859.552.032,72 2.945.338.593,70 3.033.698.751,52 3%
B Belanja langsung 409.785.194.396,80 433.628.750.228,71 452.827.612.735,56 472.392.441.117,62 501.334.214.351,15 1 Belanja
honorarium PNS 6.528.318.825,00 6.724.168.389,75 6.925.893.441,44 7.133.670.244,69 7.347.680.352,03 3%
2 Belanja uang lembur
3%
3 Belanja pegawai BLUD
252.493.500,00 260.068.305,00 267.870.354,15 275.906.464,77 284.183.658,72 3%
4 Belanja beasiswa pendidikan PNS
338.100.000,00 348.243.000,00 358.690.290,00 369.450.998,70 380.534.528,66 3%
5 Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS
1.630.673.100,00 1.679.593.293,00 1.729.981.091,79 1.781.880.524,54 1.835.336.940,28 3%
7 Belanja premi asuransi kesehatan
11.917.781.839,95 12.275.315.295,15 12.643.574.754,00 13.022.881.996,62 13.413.568.456,52 3%
8 Belanja makanan dan minuman pegawai
3%
9 Belanja pakaian dinas dan atributnya
1.510.887.000,00 1.556.213.610,00 1.602.900.018,30 1.650.987.018,85 1.700.516.629,41 3%
10 Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu
1.630.601.490,00 1.679.519.534,70 1.729.905.120,74 1.781.802.274,36 1.835.256.342,59 3%
11 Belanja perjalanan dinas
46.881.123.975,00 48.287.557.694,25 49.736.184.425,08 51.228.269.957,83 52.765.118.056,56 3%
12 Belanja pemulangan pegawai
10.000.000,00 10.300.000,00 10.609.000,00 10.927.270,00 11.255.088,10 3%
13 Belanja modal (kantor, mobil dinas, meubelair, peralatan dan perlengkapan dll)
339.085.214.666,85 360.807.771.106,86 377.822.004.240,06 395.136.664.367,26 421.760.764.298,28 3%
Total 1.031.415.259.599,80 1.073.907.717.387,80 1.112.314.948.909,42 1.151.664.397.376,69 1.200.984.329.298,01 Sumber: Data Diolah
Pada tabel diatas pertumbuhan belanja daerah diperkirakan sebesar 3 persen
dengan memperhatikan asumsi indikator makro ekonomi.
c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa lebih riil perhitungan
anggaran. Hasil analisisdapat digunakan untuk menghitung kapasitas penerimaan
pembiayaan daerah dengan proyeksi 5 (lima) tahun kedepan. Analisis dilakukan
berdasarkan data dan informasi yang dapat mempengaruhi besarnya sisa lebih riil
perhitungan anggaran dimasa yang akan datang, antara lain (1) angka rata-rata
pertumbuhan saldo kas neraca daerah dan rata-rata pertumbuhan kewajiban kepada
pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan;
(2) asumsi indikator makro ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan
lain-lain); (3)kebijakan penyelesaian kewajiban daerah dan (4) kebijakan efisiensi
belanja daerah dan peningkatan pendapatan. Tabel 148
Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun 2016-2021 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian Data Tahun 2016
Proyeksi
2017 2018 2019 2020 2021
1 Saldo kas neraca daerah 705.442.728,22 1.058.164.092,33 1.089.909.015,10 1.112.606.285,55 1.156.284.474,12 1.190.973.008,34
Dikurangi:
1 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
- - - - - -
2 Kegiatan lanjutan - - - - - -
Sisa lebih (riil) pembiayaan anggaran
705.442.728,22 1.058.164.092,33 1.089.909.015,10 1.112.606.285,55 1.156.284.474,12 1.190.973.008,34
Sumber: Data Diolah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 142
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3.3.3. Analisa Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan
daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah
daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah
mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas
dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Suatu kapasitas riil
keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos
atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 149
Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Tahun 2017-2021 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian Proyeksi
2017 2018 2019 2020 2021
1 Pendapatan 1.418.839.203.203 1.382.472.446.628 1.399.964.834.557 1.411.666.573.016 1.425.535.065.291
2 Pencairan dana cadangan - - - - -
3 Sisa lebih riil perhitungan anggaran
37.115.274.506,85 35.967.379.419,01 34.819.484.331,17 33.671.589.243,33 32.523.594.155,49
Total penerimaan
Dikurangi: 1.381.723.928.696,15 1.346.505.067.208.99 1.365.145.350.225,83 1.377.994.983.772,67 1.393.011.471.135,51
4 Belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
1.031.415.259.599,80 1.073.907.717.387,80 1.112.314.948.909,42 1.151.664.397.376,69 1.200.984.329.298,01
Kapasitas riil kemampuan keuangan
350.308.669.096,35 272.597.349.821,19 252.830.401.316,41 226.330.586.395,98 192.027.141.837,50
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan Tabel diatas disusun tabel rencana penggunaan kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan anggaran belanja langsung dan
belanja tidak langsung dalam rangka pendanaan program pembangunan jangka menengah
daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Tabel 150
Rencana Penggunaan Kapasitas Rill Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2017-2021 Kabupaten Rokan Hulu
No Uraian Proyeksi
2017 2018 2019 2020 2021
I Kapasitas riil kemampuan keuangan 77.916.509.552 1.334.016.524.271,58 1.374.037.019.999,73 1.415.258.130.599,72 1457.715.874.517,17
Rencana alokasi pengeluaran prioritas I
II.a Belanja langsung 407.296.625.847,00 448.026.288.431,00 492.828.917.247,00 542.111.809.002,00 596.322.989.902,00
II.b Pembentukan dana cadangan - - - - -
Dikurangi:
II.c Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
391.193.153.897,-- 430.312.469.286,00 473.343.716.215,00 520.678.087.836,00 572.745.896.620,00
II.d Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama
- - - - -
II Total rencana pengeluaran prioritas I (II.a+II.b-II.c-II.d)
16.103.471.950,00 17.713.819.145,00 19.485.201.032,00 21.433.721.166,00 23.577.093.282,00
Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I-II)
77.916.509.552 1.334.016.524.271,58 1.374.037.019.999,73 1.415.258.130.599,72 1457.715.874.517,17
Rencana alokasi pengeluaran prioritas II
III.a Belanja tidak langsung 812.577.175.310,00 893.834.892.841,00 983.218.382.125,00 1.081.540.220.337,00 1.189.694.242.371,00
Dikurangi:
III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
805.752.175.310,00 846.039.784.075,00 888.341.773.279,00 932.785.861.943,00 979.396.805.040,00
III Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b)
6.825.000.000,00 47.795.108.766,00 94.876.608.846,00 148.781.358.394,00 210.297.437.331,00
Surplus anggaran riil atau berimbang (I-II-III)
54.988.037.602,32 1.268.507.596.360,58 1.259.675.210.121.73 1.245.043.051.039,00 1.223.841.343.904,17
Sumber: Data Diolah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 143
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Dari total dana alokasi pagu indikatif yang tersedia, kemudian dialokasikan ke
berbagai program/kegiatan sesuai urutan prioritas. Prioritas program/kegiatan dipisahkan
menjadi prioritas I, prioritas II dan prioritas III, dimana prioritas I mendapatkan prioritas
pertama sebelum prioritas II. Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas I
dan II terpenuhi kebutuhan dananya. Tabel 151
Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Rill Keuangan Daerah Kabupaten Rokan Hulu
No Jenis Dana
Alokasi
2017 2018 2019 2020 2021
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
1 Prioritas I 11,38 130.698.600.560,80 11,38 146.169.558.577,63 11,38 156.744.645.334,95 11,38 167.426.984.694,99 11,38 187.219.794.235,84
2 Prioritas II 44,79 455.249.760.010,00 44,79 468.907.252.810,30 44,79 482.974.470.394,61 44,79 497.463.704.506,45 44,79 512.387.615.641,64
3 Prioritas III 43,83 445.466.899.029,00 43,83 458.830.905.999,78 43,83 472.595.833.179,01 43,83 486.773.708.175,18 43,83 501.376.919.420,67
100 1.031.415.259.599,80 100 1.073.907.717.387,80 100 1.112.314.948.909,42 100 1.151.664.397.376,69 100 1.200.984.329.298,01
Sumber: Data Diolah Persentase prioritas I, II dan III setiap tahunnya sesuai urutan prioritas (I, II, dan III)
bukan menunjukkan analisis kapasitas pendanaan dari program prioritas yang dibayangkan
akan menunjang prioritas. Tabel diatas menunjukkan total kapasitas riil keuangan daerah
yang telah dihitung pada bagian sebelumnya.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 144
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Sebagai daerah otonom baru hasil pemekaran, Kabupaten Rokan Hulu menghadapi
berbagai jenis rintangan dan kendala, baik eksternal maupun internal. Namun karena
pemakaran sudah berlangsung sejak tahun 2001 yang lalu, Kabupaten Rokan Hulu juga
memiliki berbagai tantangan dan peluang. Dalam Bab IV ini, diuraikan sejumlah isu strategis
yang berkaitan dengan rintangan dan kendala serta tantangan dan peluang, yang akan
ditangani secara terfokus dan bertahap sepanjang kurun waktu 2016 – 2021.
4.1. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu saat ini dan
permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat perhatian
dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah lima tahun. Dengan mengetahui
permasalahan yang ada selanjutnya akan dirumuskan dalam program dan kegiatan untuk
mengatasi permasalahan yang ada. Perencanaan pembangunan didasarkan antara lain untuk
menentukan masa depan, baik dalam jangka panjang, menegah maupun tahunan. Oleh
sebab itu, dilakukan analisis masa lalu untuk menggambarkan permasalahan pembangunan
dan analisis masa depan untuk mendapatkan isu strategis daerah. Permasalahan
pembangunan dan isu strategis ada ditingkat daerah maupun ditingkas tugas fungsi SKPD.
Berdasarkan analisis gambaran umum kondisi Kabupaten Rokan Hulu selama lima
tahun terakhir, terdapat berbagai aspek pembangunan yang telah mengalami kemajuan atau
keberhasilan, namun di sisi lain terdapat pula berbagai permasalahan dan tantangan yang
masih dihadapi dan perlu ditangani melalui serangkaian kebijakan dan program secara
terencana, sinergis, dan berkelanjutan. Permasalahan utama yang dihadapi oleh Kabupaten
Rokan Hulu saat ini dan yang akan terus mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi
masyarakat sepanjang lima tahun ke depan antara lain adalah:
1. Tingkat Kemiskinan
Sepanjang kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, penurunan persentase
jumlah penduduk miskin cenderung mengalami fluktuasi yang bersifat mendatar, yakni
berturut-turut yaitu 10,24 persen; 10,39 persen; 10,98 persen dan terakhir 10,36 persen.
Fluktuasi penurunan angka kemiskinan tersebut antara lain terjadi karena:
a. Luasnya cakupan wilayah pemukiman penduduk yang tergolong miskin yang
ditangani;
b. Terbatasnya sumber pendanaan yang dapat dialokasikan untuk kegiatan pengentasan
kemiskinan;
c. Belum sinergisnya program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan antar yang
dilaksanakan antar SKPD;
d. Belum maksimalnya pertumbuhan sektor usaha yang berorientasi pada penciptaan
lapangan kerja.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 145
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu akan terus mengupayakan
penurunan angka kemiskinan menjadi 8% pada akhir tahun 2021. Arah pembangunan
yang dilaksanakan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat dengan cara:
a. Mempertahankan cakupan wilayah kegiatan program pengentasan kemiskinan,
namun dengan meningkatkan sinergitas antar program dan kadar koordinasi antar
SKPD terkait;
b. Menyempurnakan pola-pola pelaksanaan program perlindungan sosial, meningkatkan
akses terhadap layanan dasar, pemberdayaan kelompok masyarakat miskin dan
menciptakan pembangunan yang inklusif;
c. Menyusun peta kantong-kantong wilayah pemukiman penduduk yang tergolong
miskin agar lebih mudah untuk ditangani secara terkoordinasi.
2. Tingkat Pengangguran
Meningkatnya jumlah pengangguran berpengaruh terhadap tingkat pengangguran
terbuka. Secara berturut-turut, tingkat pengangguran pada tahun 2011 sampai dengan
tahun 2014 adalah 3,38%; 2,87%; 5,03% dan 7,90%. Secara umum, banyaknya jumlah
penganggur terjadi karena sejumlah faktor, yakni antara lain:
a. Terbatasnya jumlah lapangan kerja baru. Lapangan kerja baru umumnya adalah
kegiatan usaha keluarga, yang membutuhkan jumlah pekerja yang terbatas. Sebagian
dari tenaga kerja yang dipekerjakan pada kegiatan usaha ekonomi keluarga adalah
anggota keluarga sendiri;
b. Tidak sesuainya jenis pendidikan dan keterampilan tenaga kerja dengan jenis
pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh lapangan kerja yang baru
tercipta. Akibatnya, sebagian dari lapangan kerja yang baru tercipta diberikan kepada
tenaga kerja yang berasal dari daerah lain yang memiliki jenis pendidikan dan
keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan;
c. Terbatasnya kegiatan pelatihan teknis yang dapat disediakan oleh pemerintah daerah
bagi para pencari kerja.
3. Infrastruktur
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus malakukan upaya meningkatkan
pembangunan infrastruktur diberbagai bidang. Pembangunan infrastruktur bukan hanya
untuk menggerakkan ekonomi daerah tapi juga meningkatkan pelayanan dan
mewujudkan keadilan bagi masyarakat. Kondisi infrastruktur fisik Kabupaten Rokan
Hulu masih jauh dari memadai. Ruas-ruas jalan dan jembatan utama masih banyak
yang mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan, karena ketersediaan anggaran
untuk melakukan pemeliharaan rutin dan berkala sangat terbatas. Selain itu, kondisi
kawasan perdesaan pada setiap kecamatan juga masih membutuhkan penanganan yang
berkelanjutan. Jarak tempuh dari sentra produksi hasil pertanian ke pusat-pusat
pemasaran menjadi lebih lama, karena kondisi prasarana jalan dan jembatan yang masih
belum mendukung.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 146
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Pada periode waktu lima tahun ke depan, upaya pembangunan infrastruktur di berbagai
bidang akan ditingkatkan. Pembangunan infrastruktur bukan hanya untuk
menggerakkan ekonomi daerah, tetapi juga meningkatkan pelayanan dan mewujudkan
keadilan bagi masyarakat. Sesuai dengan motto pembangunan lima tahunan yaitu
membangun desa menata kota dalam sebuah kawasan strategi pembangunan Rokan
Hulu, maka fokus pembangunan ke wilayah perdesaan, baik pembangunan jalan,
jembatan, listrik dan air bersih akan mendapat prioritas. Upaya yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu lima tahun ke depan adalah pemenuhan akses jalan
dan jembatan perdesaan, pemenuhan pasokan listrik bagi rumah tangga dan wilayah
perdesaan, pemenuhan air bersih dan pengelolaan sumber daya air secara efesien,
pemenuhan prasarana dan sarana dasar perumahan, pemukiman dan fasilitas umum,
pemenuhan jaringan infrastruktur perhubungan di Kabupaten Rokan Hulu yang terpadu
dan merata keseluruh wilayah kecamatan serta pemenuhan aksebilitas transportasi
darat yang mendukung terhadap distribusi barang dan jasa.
4. Pendidikan
Membangun pendidikan yang bermutu merupakan langkah yang dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu karena merupakan peran dan tanggung jawab
Pemerintah Daerah untuk dapat mengembangkan strategi peningkatan kualitas
pendidikan di daerahnya. Secara umum permasalahan dalam pembangunan pendidikan
adalah belum optimalnya ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan kesetaraan
penyelenggaraan pendidikan antara lain masih kurangnya ruang kelas belajar seluruh
jenjang pendidikan, masih minimnya laboratorium dan perpustakaan, belum
tercukupinya meubeleur sekolah, sangat kurangnya alat praktik dan peraga serta
kurangnya sarana MCK. Dari segi kualitas pengajar permasalahannya adalah standar
kualifikasi strata 1 masih kurang, perlunya kompetensi guru sesuai dengan bidang yang
di ampu serta pendistribusian guru yang tidak merata. Upaya yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu lima tahun kedepan adalah pemenuhan sarana dan
prasarana pendidikan dan peningkatan akses pendidikan yang berkualitas.
5. Kesehatan
Pembangunan kesehatan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan
masyarakat, baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabitatif. Pembangunan
kesehatan secara umum telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namun
demikian masih ditemukan beberapa permasalahan yang perlu penyelesaiannya dan
mendapat perhatian semua pemangku kepentingan yaitu masih adanya angka kematian
ibu, angka kematian bayi, masih terdapatnya status balita gizi buruk, masih sedikitnya
jumlah dokter spesialis serta pelayanan pada rumah sakit dan puskesmas masih perlu
ditingkatkan kualitasnya. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu
lima tahun kedepan pengembangan sistem dan pelayanan kesehatan yang terintegrasi,
pemenuhan tenaga medis sampai kepelosok perdesaan, peningkatan kualitas dan
kuantitas prasarana dan sarana kesesehatan serta penurunan AKB dan AKI.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 147
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
6. Perumahan
Permasalah dibidang perumahan adalah masih banyaknya masyarakat miskin yang
membutuhkan bantuan pembangunan rumah layak huni, hal ini terlihat dari usulan
masyarakat yang disampaikan melalui Musrenbang.
7. Penataan ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hulu yang selanjutnya disingkat RTRW
Kabupaten Rokan Hulu adalah kebijakan Pemerintah Daerah yang menetapkan lokasi
dari kawasan yang harus dilindungi, lokasi pengembangan kawasan budidaya termasuk
kawasan produksi dan kawasan permukiman, pola jaringan prasarana dan wilayah-
wilayah dalam Kabupaten Rokan Hulu yang akan diprioritaskan pengembangannya
dalam kurun waktu perencanaan. Dalam rangka mengoptimalkan potensi sumber daya
yang belum termanfaatkan secara optimal, sehingga belum dapat mendukung upaya
pengembangan wilayah secara maksimal, maka Kabupaten Rokan Hulu dalam
perkembangannya kini, dirasa perlu untuk melakukan peninjauan kembali terhadap
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang telah ada. Penyebab lainnya adalah
kurang dipatuhinya dan tingginya intensitas pelanggaran terhadap RTRW dan belum
ditetapkannya sanksi yang tegas terhadap pelanggaran RTRW tersubut. Perubahan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012 -2032 merupakan
dokumen yang memberikan arah kebijakan pemanfaatan ruang dalam waktu 20 tahun
kedepan. Akan tetapi sampai saat ini dokumen tersebut belum disahkan. Penyebabnya
adalah masih adanya permasalaahan kawasan hutan yang harus diintegrasikan kedalam
peta pola ruang dimana pengintegrasian tersebut menunggu instruksi dan arahan dari
pihak provinsi.
8. Persampahan
Pada saat ini TPA yang ada di Kabupaten Rokan Hulu hanya 2 (dua) lokasi, idealnya
minimal 4 (empat) lokasi yang tersedia. Semakin banyak pertumbuhan penduduk yang
menyebabkan peningkatan volume sampah dan masyarakat yang dapat dilayani kegiatan
persampahan ini persentasenya masih sedikit dikarenakan fasilitas-fasilitas dan personil
kebersihan yang ada masih sangat kurang untuk dapat melayani masyarakat dalam hal
kebersihan.
9. Ruang Terbuka Hijau
Berdasarkan peraturan perundang-undangan bahwasanya Ruang Terbuka Hijau minimal
memiliki proporsi 30 persen, sehingga akan mewujutkan kebersihan dan keasrian
daerah. Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan elemen penting dalam pembangunan
kota untuk meningkatkan kualitas ruang kota yang asri, nyaman dan sehat.
Ketersediaan RTH di Kabupaten Rokan Hulu masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang.
10. Ketahanan pangan
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan bahwa negara
berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi
pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang. Upaya mewujudkan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 148
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan, pemerintah daerah
sangat membutuhkan peran aktif dari masyarakat petani (pelaku utama dan pelaku
usaha), dengan demikian pemerintah daerah melalui Badan ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan Kbupaten Rokan Hulu berkewajiaban untuk mendampingi dan
memfasiltasi petani sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006
tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Permasalahan yang
dihadapi adalah (1) belum optimalnya peran Dewan Ketahanan Pangan sebagai wadah
koordinasi SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan Ketahanan Pangan Daerah; (2)
cadangan pangan Pemerintah Daerah dan Cadangan pangan masyarakat belum
memadai; (3) penanganan Ddesa rawan pangan/miskin (23 desa) di Rokan Hulu belum
maksimal; (4) belum berkembangnya lembaga distribusi pangan masyarakat; (5)
pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi pangan yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman belum optimal sehingga sampai saat ini belum
tercapai skor Pola Pangan Harapan yang ideal; (6) penerapan metode penyuluhan belum
berjalan maksimal; (7) masih rendahnya kemampuan petani dalam mengakses teknologi
dan permodalan serta masih lemahnya kelembagaan petani; (8) transfer dan adopsi
teknologi oleh petani belum berjalan dengan baik; (9) sarana dan Prasarana penunjang
kegiatan penyelenggaraan penyuluhan belum memadai; (10) terbatasnya bahan dan
materi penyuluhan; (11) jumlah Penyuluh Pertanian masih kurang.
11. Pariwisata
Sektor pariwisata memiliki potensi untuk berkembang dan mendorong laju pertumbuhan
ekonomi. Akan tetapi sampai saat ini Kabupaten Rokan Hulu belum memiki tempat
wisata unggulan maupun lintas destinasi wisata unggulan yang menjadi pilihan untuk
dikunjungi masyarakat. Rokan Hulu memiliki objek wisata yang sangat menarik hanya
saja tidak dikelola dengan baik dan akses jalan menuju objek wisata tidaklah mudah.
12. Penyelenggaraan PTSP
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan yang
berkualitas yaitu lebih murah, lebih mudah, lebih cepat dan lebih baik. Untuk itu,
pemerintah harus melakukan reformasi birokrasi dan mengeluarkan berbagai kebijakan
yang mendukung terciptanya pelayanan publik yang prima. Tujuan penyelenggaran PTSP
adalah (1) mempercepat waktu pelayanan dengan mengurangi tahapan-tahapan dalam
pelayanan yang kurang penting (misalnya: waktu yang dihabiskan oleh pemohon izin
untuk mendatangi berbagai instansi) serta koordinasi yang lebih baik antar instansi yang
terkait dengan perizinan juga akan sangat berpengaruh terhadap percepatan layanan
perizinan; (2) Menekan biaya pelayanan, selain pengurangan tahapan, pengurangan
biaya juga dapat dilakukan dengan membuat prosedur pelayanan serta biaya resmi
menjadi lebih transparan; (3) Menyederhanakan persyaratan, dengan mengembangkan
sistem pelayanan paralel akan ditemukan persyaratan-persyaratan yang tumpang tindih,
sehingga dapat dilakukan penyederhanaan persyaratan dimana hal ini juga berdampak
langsung terhadap pengurangan biaya dan waktu.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 149
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
13. Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi di Kabupaten Rokan Hulu diarahkan untuk perbaikan kinerja aparat
birokrasi dalam memberikan pelayanan yang berorientasi kepada masyarakat. Reformasi
birokrasi berperan dalam mengubah cara pandang aparat birokrasi agar memberikan
pelayan publik yang maksimal dan membuat birokrasi berbelit-belit menjadi pendek.
4.2. Isu Strategis
Berdasarkan uraian tentang rangkaian permasalahan pembangunan yang dihadapi
oleh Kabupaten Rokan Hulu tersebut di atas, maka dapat dirumuskan sejumlah isu strategis
yang sangat signifikan sebagai berikut:
1. Penataan Birokrasi Pemerintah Daerah
Penataan birokrasi pemerintah daerah niscaya dapat mempengaruhi kinerja pelaksanaan
tugas setiap SKPD dalam melaksanakan kegiatan pembangunan daerah yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Penataan birokrasi dilakukan dengan berpedoman pada
hasil pemetaan Urusan Pemerintahan, yang pada gilirannya akan digunakan sebagai
dasar untuk:
a. Menata kembali struktur organisasi Pemerintah Daerah, baik postur maupun tata
kerjanya. Penataan ini akan dilakukan terhadap Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD
dan pengelompokan kembali Dinas Teknis maupun Lembaga-lembaga Teknis Daerah
yang berbentuk Badan sesuai perumpunan Urusan yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah;
b. Mempertajam rumusan tugas dan fungsi setiap SKPD, dengan memberi prioritas pada
tugas dan fungsi pelayanan umum, tugas dan fungsi koordinasi antar SKPD,
termasuk antara SKPD Pemda dengan instansi vertikal yang ada di Kabupaten
Rokan Hulu;
c. Meningkatkan koordinasi antara seluruh SKPD dengan Sekretariat DPRD dalam
rangka mendukung dan meningkatkan kadar hubungan kerja kemitraan antara
Pemerintah Daerah dengan DPRD;
d. Menyusun dan memutakhirkan secara berkala data dan statistik turunan setiap
Urusan Pemerintahan sebagai dasar untuk penyusunan rencana program dan
kegiatan pada setiap SKPD;
e. Meningkatkan kualitas dan cakupan kegiatan pendidikan dan pelatihan aparatur
pemerintah daerah melalui program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;
f. Meningkatkan kualitas dan cakupan pembinaan dan pelaksanaan penyusunan
perencanaan daerah, sehingga seluruh rangkaian kegiatan penyusunan RKPD, KUA
dan PPAS, RKA-SKPD sampai dengan tahapan pembahasan dan pengesahan R-APBD
Murni, APBD-Perubahan maupun APBD Pertangguungjawaban dapat dilakukan
sesuai jadwal waktu dan tepat mutu;
g. Meningkatkan kualitas dan cakupan kegiatan pengawasan oleh Inspektorat
Kabupaten ke arah pembinaan pengelolaan keuangan daerah;
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 150
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
h. Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan publik melalui mekanisme perizinan
satu atap, dengan mengarahkan pelayanan menuju sistem pelayanan online.
2. Mengurangi Angka Kemiskinan Secara Terfokus dan Terkoordinasi
Jumlah penduduk yang tergolong miskin akan ditekan hingga mencapai hanya 8% dari
total jumlah penduduk. Ini akan dilakukan melalui kebijakan dan program sebagai
berikut:
a. Menyusun peta kantong-kantong wilayah kemiskinan. Dalam setiap kantong wilayah,
jumlah penduduk yang tergolong miskin akan diidentifikasi, baik jenis pekerjaan
maupun tingkat pendapatan mereka, sehingga penentuan kegiatan pengentasan
kemiskinan bagi penduduk dengan jenis lapangan kerja yang berbeda dapat lebih
mudah dirumuskan secara lebih terfokus;
b. Mempertajam jenis kegiatan pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan oleh SKPD
yang berbeda, sehingga kemungkinan tumpang-tindih kegiatan dapat dicegah. Ini
mencakup upaya meningkatkan kadar koordinasi kelembagaan antar SKPD yang
melaksanakan kegiatan pengentasan kemiskinan sesuai bidang kewenangan masing-
masing SKPD;
c. Mengutamakan penyediaan layanan kesehatan, pendidikan serta jenis layanan akta
catatan sipil kepada penduduk yang tergolong miskin, sehingga bagian dari
pendapatan mereka yang terbatas dapat digunakan untuk keperluan lainnya.
3. Mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat pengangguran terjadi karena adanya kesenjangan antar bidang pembangunan
dan kesenjangan antar bagian wilayah kecamatan. Hingga sejauh ini, pertumbuhan
pembangunan lebih terkonsentrasi di wilayah Pasirpengaraian, yang berkedudukan
sebagai ibukota kabupaten. Wilayah kecamatan lainnya berkembang dengan tingkat
pertumbuhan yang lebih rendah daripada tingkat pertumbuhan di Pasir Pengaraian.
Selain itu, kesenjangan pertumbuhan juga terjadi antar bidang pembangunan. Sektor
usaha ekonomi, terutama perdagangan eceran, berkembang dengan tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi. Pada bidang pertanian, tingkat pertumbuhan tertinggi
terjadi pada bidang perkebunan, terutama karet dan kelapa sawit. Namun sejak 5 tahun
terakhir, harga jual karet dan tandan buah segar kelapa sawit menurun secara
signifikan, sehingga mempengaruhi tingkat pendapatan petani dan pengusaha kelapa
sawit dan karet. Sebagai implikasinya, kegiatan ekonomi daerah dan peredaran uang
mengalami penurunan, karena belanja petani dan pengusaha karet menurun.
Penciptaan lapangan kerja baru juga mengalami penurunan.
Untuk mengatasi permasalahan pengangguran terbuka ini, pemerintah daerah akan
melakukan pembinaan terhadap pelaku ekonomi bidang pertanian, termasuk petani dan
pengusaha karet dan kelapa sawit, agar pertumbuhan bidang perkebunan kelapa sawit
dan karet dapat pulih kembali sebagai sektor unggulan ekonomi daerah.
Selain itu, kegiatan pelatihan untuk para pencari kerja juga akan ditingkatkan, terutama
pada bidanag keahlian dan keterampilan yang banyak yang diperlukan oleh sektor
usaha. Selanjutnya, bidang perizinan dan non perizinan juga akan disederhanakan,
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 151
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
sehingga setiap calon pelaku kegiatan ekonomi kerakyatan dapat mengurus seluruh
dokumen yang diperlukan untuk membuka dan/atau melebarkan usaha usaha dapat
diperoleh denngan cara yang mudah pada satu atap pelayanan perizinan terpadu.
4. Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan
Prasarana jalan dan jembatan, termasuk sarana transportasi lokal antar kecamatan di
dalam wilayah kabupaten, adalah bagian terpenting dari kehidupan perekonomian
daerah. Angkutan orang dan barang antar desa dan antar kecamatan akaan
ditingkatkan. Perbaikan jalan dan jembatan serta ketersediaan angkutan orang dan
barang dapat memperpendek waktu pengiriman barang dan hasil produksi pertanian dari
desa ke pusat-pusat pemasaran di kawasan perkotaan. Jalan dan jembatan yang akan
mendapat prioritas adalah jalan penghubung antar kecamatan serta jalan dan jembatan
pada desa-desa tertentu yang bersifat strategis.
Selain membuka isolasi daerah dengan cara pembangunan jalan dan jembatan serta
peningkatan mutu transportasi lokal, pemerintah daerah juga akan meningkatkan
cakupan layanan air bersih dan listrik perkotaan dan perdesaan. Fasilitas layanan air
bersih dan listrik diprioritas untuk keluarga yang bermukim di wilayah perdesaan serta
keluarga yang tergolong kurang mampu di kawasan perkotaan.
5. Peningkatan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pariwisata adalah sektor ekonomi yang mengandung muatan lintas substansi. Kabupaten
Rokan Hulu memiliki berbagai jenis kawasan dan fasilitas yang dapat diolah sebagai
obyek wisata yang unik. Selain obyek wisata alam, di Kabupaten Rokan Hulu juga dapat
dikembangkan obyek wisata buatan, terutama obyek wisata religi. Pada obyek wisata
alam, akan dikembangkan pusat-pusat rekreasi lokal yang dapat dinikmati oleh para
keluarga dari seluruh kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu dan keluarga dari kabupaten
yang bertetangga.
Pada obyek wisata religi, akan dikembangkan pusat-pusat wisata rohaniah, dimana
selain berdarma wisata, para pelancong juga dapat menyaksikan kemegahan bangunan
fisik dan keasrian tata lingkungan yang mengitari Mesjid Raya Kabupaten Rokan Hulu.
Jumlah wisatawan religi meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Potensi wisata
religi adalah sangat besar, karena mayoritas penduduk Kabupaten Rokan Hulu adalah
muslim dan sebagai muslim, mereka tergolong sebagai muslim yang sholeh dan taat pada
ajaran agama Islam, serta selalu merindukan penjelasan, informasi dan pengajaran
agama Islam langsung dari para imam dan pengurus Mesjid Raya Rokan Hulu.
Di sekitar kawasan Mesjid Raya, akan dikembangkan obyek wisata kuliner. Selain untuk
melayani kebutuhan makan dan minum para wisatawan, maka wisata kuliner juga
berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan sektor pertanian, perkebunan, perikanan
dan peternakan. Disamping itu, seluruh komponen dari pengembangan obyek wisata
lokal Kabupaten Rokan Hulu juga dapat berfungsi sebagai alat untuk:
a. Menciptakan lapangan kerja baru;
b. Mengembangkan keragaman ekonomi kerakyataan yang bersifat kreatif;
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 152
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
c. Mengembangkan budaya Melayu dan menjadikannya sebagai wahana bagi terciptanya
hubungan antar pemangku budaya yang berbeda dalam satu wadah yang sama, yakni
Kabupaten Rokan Hulu;
d. Mengembangkan obyek wisata secara kreatif dapat menjelmakan Kabupaten Rokan
Hulu sebagai miniatur Indonesia Indah di Provinsi Riau. Seluruh etnik yang berasal
dari semua daerah di NKRI sudah terwakili di dalam totalitas masyarakat Kabupaten
Rokan Hulu;
e. Mengembangkan industri kerakyatan berskala kecil dan/atau rumahtangga, terutama
industri cenderamata dan oleh-oleh berupa penganan khas kultur Melayu Riau;
f. Mendorong tumbuhnya sektor transportasi lokal, baik angkutan orang maupun
angkutan barang, antara Kabupaten Rokan Hulu ke Kabupaten lain di wilayah
Provinsi Riau dan ke provinsi yang bertetangga.
6. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Masih terdapat penduduk dengan kemampuan ekonomi dan kesejahteraan sosial yang
terbatas. Sehubungan dengan itu, program yang berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan dasar penduduk akan digalakkan. Ini mencakup program pada bidang
pendidilan dasar dan sekolah menengah kejuruan, pelayanan kesehatan yang ccepat
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, mendorong tumbuhnya sektor ekonomi
kerakyatan, terutama pada sub-bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan,
hortikultura, perikanan dan peternakan.
Akses masyarakat terhadap layanan kesehatan akan ditingkatkan. Sistem administrasi
pelayanan kebutuhan dasar juga akan disederhanakan, ketersediaan tenaga para medis,
terutama di wilayah kecamatan dan perdesaan akan ditingkatkan. Hal yang sama
berlaku juga pada sektor pendidikan dasar. Rasio guru dengan murid pada setiap
sekolah akan didekatkan, sehingga murid dapat memperoleh perhatian dan pengajaran
dari guru dalam waktu yang sesuai dengan kebutuhan setiap murid. Peralatan berupa
alat bantu di sekolah, seperti kurikulum, akan terus disempurnakan. Alat peraga, buku,
mebeleur sekolah juga ditiingkatkan. Hal yang sama juga akan dilakukan pada bidang
kesehatan.
7. Peningkatan Kualitas dan cakupan Pelayanan Publik.
Pelayanan publik akan menjadi salah satu ikon dalam pelaksanaan pembangunan
sepanjang kurun waktu 2016-2021. Peningaktan pelayanan publik dilakukan bukan
hanya pada kualitas dari setiap jenis layanan, tetapi juga cakupannya. Untuk itu, sesuai
dengan hasil pemetaan Urusan Pemerintahan yang telah dilakukan dan mendapat
rekomendasi dari Ditjen Otda Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah Kabupaten
Rokan Hulu akan melakukan hal sebagai berikut:
a. Menata struktur organisasi dan tata kerja perangkat daerah sesuai dengan besaran
kewenangan pemerintah daerah, dengan pembagian yang cukup jelas diantara urusan
internal birokrasi pemerintah daerah dengan urusan pelayanan publik. Setiap SKPD
akan memfokuskan kinerjanya pada urusan pelayanan publik, dengan mengurangi
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 153
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kegiatan yang kurang memberi pengaruh pada upaya pencapaian visi dan misi
pemerintah daerah;
b. Jenis pelayanan publik yang bersifat strategis akan dikoordinasikan pada SKPD
Pelayanan Perizinan Terpadu, sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan hanya
pada satu pintu;
c. Kapasitas aparatur bidang pelayanan publik akan ditingkatkan, terutama dalam
mengoperasikan perangkat teknologi informasi. Secara berangsur-angsur, pelayanan
publik di Kabupaten Rokan Hulu akan disampaikan kepada masyarakat pengguna
melalui sistem on-line.
8. Kerukunan Hidup Beragama
Kabupaten Rokan Hulu adalah contoh penting tentang daerah dimana kerukunan hidup
beragama sudah mencapai tingkat yang sangat dewasa. Seluruh penganut agama yang
berbeda ada di Kabupaten Rokan Hulu. Semua jenis rumah ibadah dari agama yang
berbeda juga ada di daerah ini. Kegiatan ritual dan hari besar keagamaan dirayakan oleh
setiap komunitas penganut agama yang berbeda alam suasana penuh kekeluargaan.
Konflik sosial antar ummat yang menganut agama yang berbeda hampir tidak pernah
terjadi.
Namun demikian, kewaspadaan tetap harus ditegakkan. Di tengah-tengah komunitas
penganut agama semua agama, terdapat segmen yang pemikirannya sudah sangat
dewasa dan terbuka. Tetapi perkembangan teknologi informasi dapat membuyarkan
kerukunan yang sudah terbina hanya karena provokasi yang disampaikan secara
berantai melalui perangkat komunikasi. Sehubungan dengan itu, Pemerintah Daerah
Rokan Hulu akan terus menggalakkan kegiatan yang bertujuan untuk semakin
memperkokoh sendi-sendi kerukunan antar ummat beragama, keakraban sosial dan
komunikasi sosial politik dalam rangka membina ketentraman dan ketertiban serta
suasan kehidupan kemasyarakatan yang penuh dengan semangat kekeluargaan.
9. Pemberdayaan Masyarakat
Dengan terbitnya UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan UU Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, maka pola-pola pembinaan kehidupan pemerintahan,
kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah pedesaan akan mengalami
revitalisasi yang sangat mendasar. Fokus UU Nomor 6 tahun 2014 adalah tentang Desa,
yakni wilayah jurisdiksi bagian dari setiap kecamatan, termasuk di dalamnya aspek
pemerintahan desa dan perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa, infrastruktur
perdesaan, Badan Usaha Milik Desa serta keseluruhan kegiatan sosial dan ekonomi desa.
Sehubungan dengan itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu akan melakukan
penataan struktur organisasi dan tata kerja seluruh SKPD. Badan Pemberdayaan
Masyarakat akan diubah menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat. Kepada Desa,
pemerintah menyalurkan Dana Desa, yang diprioritaskan untuk kegiatan pembangunan
dan pemeliharaan infrastruktur desa, perekonomian desa serta pemberdayaan
masyarakat. Pemerintah Daerah Rokan Hulu menyediakan Alokasi Dana Desa pada
setiap tahun anggaran, yang peruntukannya dialokasikan antara lain untuk penyediaan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 154
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa termasuk untuk para anggota Badan
Permusyawaratan Desa. Dengan mengelola anggaran yang lebih besar, maka kepala desa
dan seluruh perangkat desa membutuhkan pembinaan yang lebih komprehensif.
Penyiapasetiap desa akan diberikan fasilitasi berupa pelatihan dan pembinaan
penyusunan rencana kegiatan sampai dengan akuntansi pelaporan atas penggunaan
anggaran. Semua ini dimaksudkan agar seluruh anggaran yang disalurkan dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan umum dan berkah anggaran yang
membesar tidak berubah menjadi masalah.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 155
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU
Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih, sebagai landasan perumusan rumusan tujuan dan sasaran dengan
memperhatikan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, yang tertuju pada arah
kebijakan pembangunan jangka panjang daerah pada periode berkenaan yang ditetapkan dalam
RPJPD. Mengingat visi, misi, dan program Kepala Daerah merupakan hasil proses politik
terpilihnya Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh masyarakat, maka visi,
misi, dan program Kepala Daerah dan Kepala Daerah terpilih, dijadikan sebagai substansi dan
rujukan utama penyusunan RPJMD. Namun demikian, demi mendapatkan dokumen
perencanaan yang baik, manageable, dan selaras dengan manajemen pemerintahan daerah, maka
visi dan misi tersebut perlu dikembangkan dan dijabarkan sesuai prinsip perencanaan
pembangunan daerah, agar tujuan dan sasaran pembangunan selama 5 (lima) tahun dapat
dijabarkan secara efektif dalam mencapai tujuan utama pembangunan daerah.
5.1. Visi
Visi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kabupaten Rokan Hulu periode Tahun 2016-
2021, yaitu:
“Bertekad Mewujudkan Kabupaten Rokan Hulu Sejahtera melalui Peningkatan
Pembangunan Ekonomi Kerakyatan, Pendidikan, Infrastruktur, Kesehatan dan Kehidupan
Agamis yang Harmonis dan Berbudaya”
Visi pembangunan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 ini menjadi arah cita-cita
bagi pembangunan yang secara sistematis bagi penyelenggara pemerintahan daerah dan segenap
pemangku kepentingan pembangunan Kabupaten Rokan Hulu. Penjelasan dari visi tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu yang sejahtera ditandai dengan terwujudnya
peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui peningkatan pembangunan ekonomi,
peningkatan IPM dan penurunan angka kemiskinan.
b. Masyarakat yang agamis bermakna bahwa masyarakat Kabupaten Rokan Hulu
menjalankan kehidupannya dalam kemuliaan akhlak, keluhuran budi pekerti, iman dan
taqwa, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dalam tatanan kehidupan yang madani.
c. Masyarakat yang harmonis dengan mengedepankansemangat demokratis dan
menjunjung tinggi nilai hak-hak asasi manusia serta bekerja sama membangun ikatan
sosial dan solidaritas untuk mencapai kebaikan bersama.
d. Masyarakatyang berbudaya masyarakat Rokan Hulu yang berperilaku baik, bermoral dan
sopan santun serta menjalankan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan hukum
yang berlaku.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 156
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Pembukaan UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa Indonesia yang sejahtera
merupakan tujuan akhir dari pembentukan negara Indonesia. Kesejahteraan rakyat tidak hanya
diukur secara material, tetapi jugarohani yang memungkinkan rakyat Indonesia menjadi manusia
yang utuh dalam mengejar cita-citanya yang ideal, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan
secara kreatif, inovatif dan konstruktif. Perwujudan Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu yang
sejahtera mengandung pengertian yang dalam dan luas, mencakup keadaan yang mencukupi dan
memiliki kemampuan bertahan dalam mengatasi gejolak yang terjadi, baik dari luar maupun dari
dalam.
Visi diatas menempatkan masyarakat Rokan Hulu sebagai subjek dan sekaligus objek
pembangunan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu berperan sebagai fasilitator dan
dinamisator pembangunan. Visi yang ditetapkan merupakan keinginan masyarakat Rokan Hulu
yang memusatkan pada isu dan permasalahan utama daerah, sehingga pemerintahan dan
pembangunan daerah dapat beroperasi dan terselenggara secara efektif, efesien dan
berkelanjutan serta dapat terjamin eksistensi daerah di masa depan.
5.2. Misi
Misi pembangunan Kabupaten Rokan Hulu merupakan bagian awal dari proses menuju
pencapaian visi di atas. Dalam menjalankan misinya, Kabupaten Rokan Hulu tidak dapat terlepas
dari pengaruh kondisi regional dan pengaruh global. Krisis dan gejolak harga pangan dan energi
serta krisis ekonomi global yang terjadi dan belum pulih sepenuhnya hingga saat ini. Ekonomi
kita mengalami kontraksi yang disebabkan rusaknya lembaga-lembaga keuangan yang pada
akhirnya telah mempengaruhi secara negatif kegiatan ekonomi riil dan perdagangan seluruh
daerah di Indonesia. Pada akhirnya tingkat kesejahteraan masyarakat juga mengalami
penurunan, dan target penurunan kemiskinan akan mengalami hambatan.
Upaya Kabupaten Rokan Hulu memperbaiki kesejahteraan rakyat pada periode 2016 –
2021 masih akan dibayangi oleh kondisi krisis ekonomi global dan agenda perubahan iklim.
Kabupaten Rokan Hulu memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
dengan asumsi perekonomian global tidak akan mengalami pemburukan dalam periode yang
akan datang. Stabilitas sektor keuangan dunia dan ekonomi makro negara yang sudah pulih,
serta harga komoditas pangan dan energi menyesuaikan secara bertahap dan tidak mengalami
gejolak tajam. Tentunya hal ini menjadi peluang untuk dijadikan dasar pengembangan ekonomi
Kabupaten Rokan Hulu.
Misi Kabupaten Rokan Hulu 2016-2021 diarahkan untuk mewujudkan Kabupaten Rokan
Hulu yang sejahtera, agamis harmonis dan berbudaya. Usaha-usaha perwujudan visi Kabupaten
Rokan Hulu dijabarkan dalam misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan pengembangan ekonomi yang berbasis kerakyatan pada masyarakat
pedesaan dan mendorong berkembangnya investasi untuk pengentasan kemiskinan
sehingga terwujud keseimbangan pembangunan antara kecamatan dan desa serta antar
kelompok masyarakat;
2. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia cerdas dan sehat dilandasi keimanan dan
ketakwaan;
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 157
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3. Mewujudkan ketersediaan infrastruktur jalan dari desa ke kota guna membuka bagi
peningkatan aksebilitas produksi perekonomian masyarakat pedesaan;
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa melalui
penyelenggaraan pemerintahan yang aspiratif, partisipatif dan transparan;
5. Mewujudkan kehidupan beragama sebagai landasan budaya saling menghormati antar
etnik dan agama yang berbeda sehingga tercipta keamanan dan ketentraman.
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran adalah sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi
dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi
dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Di sini, visi dan
misi sangat penting agar proses penyusunan tujuan dan sasaran memenuhi syarat supaya
selaras dengan sasaran pokok RPJPD. Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu
tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal poin dalam penyusunan
RPJMD.
Permasalahan dan tuntutan pembangunan yang dihadapi akan bertambah banyak,
sedangkan kemampuan dan sumber daya pembangunan yang tersedia cenderung terbatas.
Pemerintah harus mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
tuntutan yang tidak terbatas dengan membuat pilihan dalam bentuk skala prioritas. Dalam
menentukan pilihan tersebut, pemerintah bersikap realistis, dengan tidak membuat sasaran-
sasaran yang sejak semula disadari tidak bisa dipenuhi.
Berikut keterkaitan antara visi, misi dengan tujuan dan sasaran, program dan kegaiatan
yang secara totalitas menjadi arsitektur kinerja pembangunan daerah, dapat digambarkan
sebagai berikut:
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 158
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 152 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah
Kabupaten Rokan Hulu
VISI “BERTEKAT MEWUJUDKAN KABUPATEN ROKAN HULU SEJAHTERA MELALUI PENINGKATAN PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN, PENDIDIKAN, INFRASTRUKTUR,
KESEHATAN DAN KEHIDUPAN AGAMIS YANG HARMONIS DAN BERBUDAYA”
MISI PERTAMA MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN EKONOMI YANG BERBASIS KERAKYATAN PADA MASYARAKAT PEDESAAN DAN MENDORONG BERKEMBANGNYA INVESTASI UNTUK
PENGENTASAN KEMISKINAN SEHINGGA TERWUJUD KESEIMBANGAN PEMBANGUNAN ANTARA KECAMATAN DAN DESA SERTA ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
Menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan, dan menurunkan pengangguran
Menurunnya tingkat kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan
Persentase Penduduk Miskin 9,35 9,10 8,67 8,34 8,00
PDRB Per Kapita (Rp.juta) 50,17 52,14 54,11 56,08 58,05
Pertumbuhan PDRB (%) 6,93 7,10 7,28 7,39 7,66
Meningkatnya pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pengerahan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Jumlah pemberdayaan fakir miskin,KAT dan PMKS lainnya
20.417 orang 20.417 orang 20.417 orang 20.417 orang 20.417 orang
Menurunnya tingkat pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
6,50 5,80 5,10 4,40 3,70
Meningkatkan produksi dan
Meningkatnya produksi dan produktivitas sektor
Jumlah produktivitas padi 33,29 41,52 42,86 44,28 45,80
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 159
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
produktivitas pertanian
pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
(kw/ha)
Jumlah produktivitas palawija (kw/ha)
38,29 38,65 38,86 39,37 39,45
Jumlah produksi padi (ton) 50.460,71 65.809,00 70.962,00 76.692,00 83.071,00
Jumlah produksi palawija (ton) 21.777,12 23.441,23 25.142,42 25.551,13 26.944,35
Jumlah peningkatan pendapatan petani (rupiah)
Rp.18 juta/ tahun
Rp.19 juta/ tahun
Rp.20 juta/ tahun
Rp.20 juta/ tahun
Rp.21 juta/ tahun
Jumlah rumah tangga petani ikan dan peternak
77.945 RTP 81.842 RTP 85.934 RTP 90.231 RTP 94.743 RTP
Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi serta keamanan pangan daerah
Jumlah ketersediaan beras kg/kap/tahun
135,50 137,30 138,50 139,00 139,50
Persentase penurunan KK rawan pangan
- 15,65 persen 24,33 persen 20 persen 20 persen
Jumlah capaian skor pola pangan harapan
78,00 79,00 80,00 81,00 82,00
Jumlah konsumsi protein hewani asal ikan (kg/kapita/tahun)
36,00 kg/kapita/
tahun
36,40 kg/kapita/
tahun
36,80 kg/kapita/
tahun
37,20 kg/kapita/
tahun
37,70 kg/kapita/
tahun
Mengembangkan agribisnis dalam pengelolaan potensi pertanian
Meningkatnya usaha agribisnis dalam pengelolaan potensi pertanian
Luas areal tanam dan panen buah-buahan
Tanam 20.000 batang 15.000 batang 15.000 batang 15.000 batang 15.000 batang
Panen 20.000 batang 15.000 batang 15.000 batang 15.000 batang 15.000 batang
Luas areal tanam dan panen
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 160
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
biofarmaka
Tanam 4 ha 4 ha 4 ha 4 ha 4 ha
Panen 4 ha 4 ha 4 ha 4 ha 4 ha
Luas areal tanam dan panen tanaman hias
Tanam 1 ha 1 ha 1 ha 1 ha 1 ha
Panen 1 ha 1 ha 1 ha 1 ha 1 ha
Luas areal tanam dan panen sayur-sayuran
Tanam 15 ha 15 ha 15 ha 15 ha 15 ha
Panen 15 ha 15 ha 15 ha 15 ha 15 ha
Mengembangkan pariwisata unggulan dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah
Berkembangnya dan meningkatnya daya jual potensi wisata
Jumlah lokasi objek wisata unggulan Rokan Hulu yang ditata
6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi
Peningkatan kunjungan wisatawan
Jumlah kunjungan wisatawan 304.197 orang 334.616 orang 368.077 orang 404.884 orang 890.745 orang
Meningkatkan kualitas koperasi, daya saing industri kecil dan menengah
Berkembangnya industri kecil dan menengah
Jumlah peningkatan unit usaha industri
758 unit usaha 795 unit usaha 834 unit usaha 875 unit usaha 918 unit usaha
Jumlah IKM yang bermutu 20 IKM 20 IKM 25 IKM 30 IKM 35 IKM
Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi
Persentase koperasi aktif 59,16% (197/333)
61,64% (207/338)
63,27% (217/343)
65,23% (227/348)
69,97% (247/353)
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 161
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dan UMK (Usaha Mikro dan Kecil)
Jumlah koperasi yang sehat 100 koperasi 110 koperasi 120 koperasi 130 koperasi 140 koperasi
Jumlah koperasi yang berkualitas
99 koperasi 109 koperasi 119 koperasi 129 koperasi 139 koperasi
Jumlah koperasi yang tumbuh 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi
Meningkatkan peran sektor perdagangan dalam perekonomian daerah
Meningkatnya produktivitas sektor perdagangan
Persentase pasar rakyat yang berkondisi baik
500 alat UTTP 600 alat UTTP 650 alat UTTP 700 alat UTTP 750 alat UTTP
Meningkatkan iklim investasi yang kondusif
Meningkatnya nilai investasi
Jumlah realisasi investasi PMA/PMDN di Rokan Hulu
Rp 821.751.608.420 Rp 838.186.640.589 Rp 854.950.373.401 Rp 889.940.368.487 Rp 907.280.175.857
Jumlah izin penanaman modal yang diterbitkan
12 izin 14 izin 16 izin 18 izin 20 izin
Meningkatkan kualitas penataan ruang
Meningkatnya kesesuaian arahan penggunaan lahan
Jumlah dokumen tata ruang yang disusun
2 dokumen 6 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 1 dokumen
Jumlah dokumen pengendalian pemanfaatan ruang
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Membaiknya indeks kualitas lingkungan hidup daerah
Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang dipantau kualitas air dan air limbah
70 usaha dan/atau kegiatan
75 usaha dan/atau kegiatan
80 usaha dan/atau kegiatan
81 usaha dan/atau kegiatan
85 usaha dan/atau kegiatan
Jumlah AMDAL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 162
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah kejadian kebakaran hutan di Kawasan Tahura
10 kejadian 8 kejadian 6 kejadian 4 kejadian 2 kejadian
Jumlah kasus lingkungan yang dapat diselesaikan
4 kasus 3 kasus 3 kasus 3 kasus 3 kasus
Meningkatkan kemandirian desa melalui pemberdayaan masyarakat
Meningkatnya status desa
Jumlah unit usaha pada Badan Usaha Milik Desa yang difasilitasi
147 Bumdesa 147 Bumdesa 147 Bumdesa 147 Bumdesa 147 Bumdesa
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan kawasan perdesaan secara partisipatif
Meningkatnya layanan pembangunan kawasan perdesaan
Jumlah wilayah transmigrasi yang dibina dan dikembangkan
3 UPT 22 UPT 10 UPT 10 UPT 10 UPT
MISI KEDUA MEWUJUDKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA CERDAS DAN SEHAT DILANDASI KEIMANAN DAN KETAKWAAN
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
Mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan dan efisien
Meningkatnya akses, pemerataan serta kualitas pendidikan
Angka partisipasi kasar seluruh jenjang pendidikan
SD/MI 117,80 persen 118,90 persen 119,10 persen 120,10 persen 121,20 persen
SMP/MTs 107,00 persen 108,00 persen 109,00 persen 110,00 persen 111,00 persen
Angka partisipasi murni seluruh jenjang pendidikan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 163
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
SD/MI 99,88 persen 99,89 persen 99,90 persen 99,95 persen 100,00 persen
SMP/MTs 97,80 persen 98,30 persen 98,80 persen 99,50 persen 100,00 persen
Angka partisipasi sekolah seluruh jenjang pendidikan
SD/MI 100,50 persen 108,20 persen 115,60 persen 116,50 persen 118,40 persen
SMP/MTs 98,40 persen 99,80 persen 101,99 persen 102,80 persen 103,00 persen
Angka kelulusan seluruh jenjang pendidikan:
SD/MI 100,00 persen 100,00 persen 100,00 persen 100,00 persen 100,00 persen
SMP/MTs 100,00 persen 100,00 persen 100,00 persen 100,00 persen 100,00 persen
Angka mengulang seluruh jenjang pendidikan
SD/MI 0,05 persen 0,04 persen 0,03 persen 0,02 persen 0,01 persen
SMP/MTs 0,09 persen 0,07 persen 0,05 persen 0,02 persen 0,01 persen
Harapan Lama Sekolah (tahun) 12,44 12,46 12,49 12,51 12,54
Mewujudkan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau melalui pendekatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
Meningkatnya akses, pemerataan serta kualitas kesehatan
Angka Harapan Hidup (tahun) 70 tahun 71 tahun 72 tahun 73 tahun 74 tahun
Angka Kematian Ibu (AKI)/per 100.000 KH)
10 10 9 9 8
Angka Kematian Bayi (AKB)/per 1.000 KH)
33 32 30 30 30
Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan
100% balita 100% balita 100% balita 100% balita 100% balita
Persentase balita gizi buruk (persen)
0,20 0,18 0,16 0,14 0,10
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 164
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Persentase angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (success rate) minimal 85% sebesar 90%
84% 87% 90% 90% 90%
Persentase Incidence Rate (IR) DBD < 49 per 100.000 penduduk
30 28 26 24 22
Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan, anak dan lansia
Terbangunnya perempuan, anak dan lansia yang berkualitas dan berdaya saing dalam pembangunan
Persentase keterwakilan perempuan di lembaga legislatif
11% 15% 20% 25% 30%
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
10 kasus 9 kasus 8 kasus 6 kasus 4 kasus
Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga
Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga
Jumlah cabang olah raga yang dibina
10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang
MISI KETIGA MEWUJUDKAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR JALAN DARI DESA KE KOTA GUNA MEMBUKA BAGI PENINGKATAN AKSEBILITAS PRODUKSI PEREKONOMIAN
MASYARAKAT PEDESAAN
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
Menyediakan infrastruktur wilayah untuk membuka isolasi daerah dan mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya secara berkelanjutan
Tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai untuk mendukung lalu lintas orang, barang dan jasa
Jumlah panjang jalan yang dibangun
30 km 30 km 30 km 30 km 30 km
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 165
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah panjang jembatan di bangun
60 m' (5 unit) 60 m' (5 unit) 60 m' (5 unit) 60 m' (5 unit) 60 m' (5 unit)
Jumlah panjang jalan yang ditingkatkan
55 km 55 km 55 km 55 km 55 km
Jumlah panjang jalan lingkungan pemukiman yang dibangun
26.000 meter 8.000 meter 9.000 meter 10.000 meter 11.000 meter
Jumlah panjang pemeliharaan jalan
125,5 km 150 km 150 km 150 km 150 km
Jumlah panjang pemeliharaan jembatan
100 m' 400 m' 400 m' 400 m' 400 m'
Persentase penurunan pelanggaran angkutan barang dan penumpang
5% 10% 15% 20% 25%
Tersedianya infrastruktur sumber daya air, drainase dan irigasi yang memadai untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air
Jumlah panjang turap/talud/ bronjong yang dibangun
1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m'
Jumlah pengembangan dan pengolahan jaringan irigasi rawa dan jaringan lainnya
837 ha 3.000 ha 3.000 ha 3.000 ha 3.000 ha
Jumlah panjang pembangunan normalisasi sungai
6.300 m' 20.000 m' 20.000 m' 20.000 m' 20.000 m'
Jumlah panjang pembangunan saluran drainase lingkungan pemukiman
20.200 meter 8000 meter 9.000 meter 9.500 meter 9.500 meter
Jumlah panjang pembangunan jaringan irigasi
1.021,36 m’ 1.750 m’ 1.750 m’ 1.750 m’ 1.750 m’
Jumlah perbaikan perumahan akibat bencana alam
2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 166
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tersedianya sarana dan prasarana dasar permukiman (mencakup listrik, energi, persampahan, air bersih, air limbah, pemadam kebakaran, tempat pemakaman umum, pasar dan lain-lain)
Jumlah pembangunan pengolahan jaringan air bersih/air minum
2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit
Jumlah pembangunan perumahan murah dan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah
40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit
Rasio Elektrifikasi (persentase) 65,80% 73,10% 80,40% 87,70% 95,00%
MISI KEEMPAT MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK, BERSIH DAN BERWIBAWA MELALUI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG ASPIRATIF,
PARTISIPATIF DAN TRANSPARAN
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik
Meningkatnya perencanaan yang partisipatif dan akuntabel
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun tepat waktu
9 dokumen 10 dokumen 10 dokumen 9 dokumen 56 dokumen
Persentase keselarasan RKPD terhadap RPJMD
95 persen 96 persen 97 persen 98 persen 99 persen
Persentase keselarasan KUA PPAS terhadap RKPD
94 persen 95 persen 96 persen 97 persen 98 persen
Persentase pelaksanaan program kegiatan RPJMD ke dalam RKPD
90 persen 91 persen 92 persen 93 persen 94 persen
Persentase usulan musrenbang yang terakomodir didalam
30 persen 35 persen 40 persen 45 persen 50 persen
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 167
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dokumen penganggaran
Meningkatnya kapasitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Persentase kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah
7,72% 7,73% 7,94% 8,27% 8,48%
Persentase peningkatan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan daerah
0,50% 0,70% 0,80% 0,90% 1,00%
Persentase bagi hasil pajak pusat terhadap APBD
4% 5% 6% 7% 8%
Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah
WTP WTP WTP WTP WTP
Penyusunan APBD tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu
Meningkatnya kapasitas pembinaan dan pengawasan internal pemerintahan
Peningkatan level kapabilitas APIP
Level 2 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
Nilai akuntabilitas CC CC B B BB
Penguatan Sistim Inovasi Daerah (SIDa)
Persentase paket unit layanan pengadaan yang dilelang menggunakan system LPSE
90% 90% 95% 95% 95%
Nilai Indeks kepuasan masyarakat
83,38 persen 83,44 persen 83,48 persen 83,52 persen 83,56 persen
Meningkatnya kompetensi aparatur
Jumlah aparatur berdasarkan tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, D1/D2, D3, D4/S1, S2/S3)
SD 46 orang 46 orang 44 orang 43 orang 41 orang
SMP 55 orang 55 orang 57 orang 55 orang 57 orang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 168
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
SMA 1.385 orang 1.385 orang 1.381 orang 1.380 orang 1.380 orang
D.I 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang
D.II 770 orang 770 orang 770 orang 768 orang 768 orang
D.III 430 orang 429 orang 429 orang 429 orang 429 orang
DIV/S1 3.446 orang 3.447 orang 3.447 orang 3.453 orang 3.453 orang
S2 195 orang 195 orang 197 orang 197 orang 196 orang
S3 0 orang 0 orang 2 orang 2 orang 2 orang
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat pengembangan karir dan tugas belajar bagi Pegawai Negeri Sipil
DiklatPim II 2 orang 4 orang 4 orang 4 orang 4 orang
DiklatPim III 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang
DiklatPim IV 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang
Tugas Belajar 3 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang
Persentase jumlah pegawai yang memenuhi aturan yang berlaku
98,75% 98,85% 99,15% 99,25% 99,45%
Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih efektif
Skor LPPD 3,25 3,42 3,62 3,83 3,94
Terselenggaranya dukungan pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD
Persentase pengaduan (aspirasi) yang disampaikan masyarakat melalui Sekretariat DPRD diterima tepat waktu dan ditindaklanjuti oleh DPRD
85 persen 85 persen 80 persen 75 persen 85 persen
Jumlah rancangan peraturan yang dibahas DPRD menjadi Peraturan Daerah
13 perda 13 perda 10 perda 10 perda 13 perda
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 169
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Meningkatnya keterbukaan informasi dan komunikasi publik yang berbasis teknologi Informasi
Tingkat pemanfaatan publik terhadap berbagai saluran komunikasi informasi dan media massa yang digunakan oleh pemerintah daerah
3,0 3,5 4.0 4.5 5.0
Persentase pemanfaatan layanan publik administratif berbasis TIK
39,55% 43,63% 47,7% 51,77% 55,85%
Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil
Jumlah penduduk yang memiliki KK
143.127 KK atau 100%
145.367 KK atau 100%
147.914 KK atau 100%
150.850 KK atau 100%
154.056 KK atau 100%
Jumlah penduduk yang melakukan perekaman KTP-el
53.527 orang. atau 100%
11.723 orang atau 100%
11.946 orang atau 100%
12.203 orang atau 100%
12.484 orang atau 100%
Jumlah penduduk yang memiliki KTP-el
11.527 orang. atau 100%
11.553 orang atau 100%
11.580 orang atau 100%
11.614 orang atau 100%
11.638 orang atau 100%
Meningkatnya layanan penanganan masalah pertanahan
Jumlah penyelesaian konflik pertanahan
10 konflik 10 konflik 10 konflik 10 konflik 10 konflik
Jumlah panjang tapal batas daerah yang ditetapkan
85 pilar 85 pilar 85 pilar 85 pilar 85 pilar
Meningkatnya kesiapsiagaan dan kerjasama pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana
Jumlah aparatur pemerintah/ dunia usaha, masyarakat yang siap siaga terhadap bahaya kebakaran
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 80 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 30 orang
masyarakat
Jumlah perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
30 unit 13 unit 70 unit 70 unit 70 unit
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 170
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Meningkatnya layanan tramtibumlinmas
Jumlah angka konflik 6 konflik 5 konflik 4 konflik 3 konflik 2 konflik
Jumlah unjuk rasa yang dilakukan masyarakat
3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
Jumlah pembinaan politik daerah
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
Jumlah penurunan volume penyakit masyarakat
81 kali 91 kali 101 kali 111 kali 121 kali
Meningkatnya tertib kearsipan daerah
Jumlah SKPD yang mengelola arsip statis dan dinamis yang utuh, autentik dan handal.
17 SKPD 20 SKPD 24 SKPD 27 SKPD 29 SKPD
Jumlah instansi yang menyerahkan dokumen/ arsip in aktif ke lembaga kearsipan
5 SKPD 5 SKPD 6 SKPD 6 SKPD 7 SKPD
Meningkatnya layanan ketersediaan statistik sektoral dan daerah yang akurat
Jumlah dokumen statistik daerah yang tersedia
4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen
MISI KELIMA MEWUJUDKAN KEHIDUPAN BERAGAMA SEBAGAI LANDASAN BUDAYA SALING MENGHORMATI ANTAR ETNIK DAN AGAMA YANG BERBEDA
SEHINGGA TERCIPTA KEAMANAN DAN KETENTRAMAN
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021
Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia
Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan berbudaya
Jumlah ajang bagi masyarakat seni untuk mengekspresikan diri
- Jumlah festival budaya yang di laksanakan
4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 171
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
- Jumlah event budaya yang di ikuti
4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali
- Jumlah event kesenian yang dilaksanakan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
Jumlah pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten dan Provinsi
2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
Jumlah hari- hari besar Islam tingkat Kabupaten yang diperingati
3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 172
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang
bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan
efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai
sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi.
Perencanaan strategis tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga semua
program yang mendukung dan menciptakan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat
dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas
birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. Arah kebijakan
pembangunan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu untuk jangka menengah adalah
merupakan arah bagi SKPD maupun lintas SKPD dalam merumuskan kebijakan guna
mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Kabupaten Rokan Hulu sampai saat ini masih terus berkembang di berbagai sektor,
namun demikian perkembangannya dinilai masih lamban terutama pembangunan
infrastruktur, salah satu kendalanya antara lain menyangkut minimnya anggaran. Kalau
hanya berharap dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten,
memang sangat berat, karena dana yang ada, tidak sebanding dengan kebutuhan. Alhasil
butuh waktu lama untuk sebuah pembangunan. Sementara untuk mendapatkan suntikan
dana dari APBD Provinsi atau APBN, sangat sulit. Dalam waktu lima tahun ke depan strategi
umum yang diharapkan akan memacu mempercepat pembangunan Rokan Hulu yaitu
“STRATEGI PEMBANGUNAN DALAM KAWASAN dengan motto MEMBANGUN DESA MENATA
KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU”.
a. Membangun Desa
Secara administrasi, Kabupaten Rokan Hulu kini terbagi dalam 16 Kecamatan, dan
147 desa dan 6 kelurahan. Secara umum, permasalahan di pedesaaan hampir sama di
banyak daerah di Indonesia, termasuk juga di Rokan Hulu. Untuk itu diperlukan
berbagai kebijakan strategis pro desa. Tujuannya, jika desa maju dan berkembang, maka
perkotaan akan semakin kuat. Permasalahan desa yang beragam dari tahun ke tahun
memang belum mampu terpecahkan secara optimal di Rokan Hulu.
Permasalahan yang dimaksud, di antaranya:
1. Masih banyak daerah terisolir, yang ditandai di beberapa daerah, akses jalan dan
jembatan, belum terhubung dengan baik;
2. Jangkauan listrik masih sangat terbatas;
3. Pelayanan kesehatan belum maksimal;
4. Sarana pendidikan belum merata untuk semua jenjang pendidikan formal;
5. Dukungan anggaran pendidikan bagi masyarakat kurang mampu juga masih
belum maksimal;
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 173
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
6. Pengangguran dan kemiskinan relatif masih tinggi;
7. Sumber-sumber modal, baik koperasi, perbankan, atau lembaga keuangan
lainnya masih sulit dijangkau.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, akan dilakukan berbagai langkah
strategis, yaitu antara lain:
1. Pemerataan pembangunan di semua sektor, terutama infrastruktur;
2. Menekan angka pengangguran dan kemiskinan;
3. Berbagai pelayanan terus diperkuat, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan,
administrasi pemerintah, hukum dan lainnya;
4. Membangun karakter masyarakat yang religius.
b. Menata Kota
Keterkaitan antara desa-desa dengan Ibukota Kecamatan sebagai pusat pertumbuhan
akan terus ditingkatkan, maka dengan sendirinya pungsi Ibukota Kecamatan akan semakin
kuat sebagai pusat aktivitas ekonomi. Untuk itu akan dilakukan beberapa kebijakan seperti:
1. Berbagai fasilitas pemerintah akan terus dicukupi secara proporsional, seperti
perkantoran, rumah sakit, sekolah unggulan, infrastruktur jalan, listrik dan fasilitas
pendukung lainnya. Sehingga kota menjadi tujuan menarik untuk memenuhi berbagai
kebutuhan masyarakat, termasuk masyarakat desa;
2. Pembangunan gedung-gedung, baik milik swasta maupun pemerintah harus
dikendalikan dan ditata agar lebih terintegrasi dengan berbagai fungsi publik;
3. Mulai menggagas manajemen transportasi publik yang terintergasi antar wilayah;
4. Membangun taman kota atau kawasan ruang terbuka hijau di setiap wilayah kota,
yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk rekreasi atau bersosialisasi dengan
masyarakat lainnya dengan nyaman.
c. Kawasan Pembangunan
Kabupaten Rokan Hulu secara geografis terletak pada posisi yang strategis, yaitu persis
berada di tengah berberapa daerah yang memiliki berbagai potensi unggulan, seperti:
1. Kota Dumai, dengan potensi (a) Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone), (b)
Terdapat beberapa pabrik minyak dan pengolahan minyak, (c) Gerbang ekspor minyak
Indonesia, (d) Pelabuhan internasional;
2. Kabupaten Bengkalis, dengan potensi (a) Penghasil minyak bumi, (b) Pelabuhan
internasional, (c) Objek Wisata Pantai Pasir Panjang di Pulau Rupat;
3. Kabupaten Rokan Hilir, dengan potensi (a) Perkebunan sawit cukup luas, (b) Objek
Wisata Ritual Bakar Tongkang, (c) Keindahan alam Pulau Jemur, (d) Penghasil minyak
bumi;
4. Kabupaten Siak, dengan potensi (a) Objek Wisata Budaya Istana Siak Sri Indrapura, (b)
Perusahaan Pulp and Paper Indah Kiat di Perawang, (c) Penghasil minyak bumi, (d)
Perkebunan sawit cukup luas;
5. Kabupaten Kampar, dengan potensi (a) Objek Wisata Candi Muara Takus, (b) Bandara
Internasional SSK II (dalam proses), (c) PLTA Koto Panjang;
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 174
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
6. Kota Pekanbaru, dengan potensi (a) Ibukota Pemerintah Provinsi Riau, (b) Pusat wisata
belanja, (c) Pusat pendidikan;
7. Provinsi Sumatera Utara, dengan potensi (a) Objek Wisata Danau Toba yang sangat
dikenal oleh masyarakat Riau, (b) Penghasil perkebunan yang banyak dipasok ke Riau,
(c) Pusat pendidikan;
8. Provinsi Sumatera Barat, dengan potensi (a) Memiliki sejumlah objek wisata menarik,
(b) Penghasil perkebunan yang banyak dipasok ke Riau, (c) Pusat pendidikan.
Dengan segala potensi dan keunggulan masing-masing daerah ini, maka daerah yang satu
dengan daerah lainnya, akan ada saling ketergantungan. Misalnya Sumatera Utara (terutama
Kabupaten Padang Lawas yang langsung bersepadan dengan Rokan Hulu mungkin akan
berkepentingan dengan Dumai sebagai daerah Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone) atau
dengan Pelabuhan Internasional yang ada di Dumai. Maka untuk memperpendek jarak antara
Padang Lawas dan sekitarnya dengan Kota Dumai, maka harus melintasi wilayah Rokan Hulu,
karena Rokan Hulu persis berada di tengah. jika jalur ini terhubung, maka jarak tempuh bisa lebih
singkat. Begitu juga sebaliknya, termasuk daerah-daerah yang lain, yang ingin menjangkau Sumatra
Utara, seperti Kampar, Pekanbaru, Siak dan Bengkalis.
Untuk itu, jika Rokan Hulu maju dan berkembang, terutama infrastruktur jalannya, maka
manfaatnya akan ikut dirasakan oleh daerah-daerah sepadan dan sekitarnya. Dengan begitu, Rokan
Hulu bisa menjadi jantung bagi wilayah kawasan ini dengan segala potensi yang ada. Namun untuk
membangun infrastruktur jalan yang dimaksud, secara teknis Rokan Hulu akan berat kalau hanya
mengandalkan sumbar dana APBD Kabupaten sendiri. Untuk itu butuh suporting dari daerah
daerah yang berkepentingan. Langkah awalnya bisa dimulai dengan meningkatkan status jalan yang
sudah ada menjadi jalur Nasional. Dengan begitu, ada dasar hukum untuk dianggarkan lewat
sumber dana APBN.
Bahkan mungkin sejumlah daerah di Sumatera Utara akan lebih dekat menjangkau
bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, dibandingkan menuju Bandara Internasional
Kualanamu, di Medan, jika lintasan nasional Rokan Hulu benar-benar bisa diwujudkan. Alhasil
Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II bisa menjadi alternatif pilihan untuk penerbangan
domestik bagi masyarakat Sumatera Utara dan sekitarnya. Untuk itu percepatan pembangunan
sangat diperlukan, hanya saja dibutuhkan dukungan banyak pihak, agar pemerintah pusat
memandang pembangunan ini menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional yang layak
dibantu.
Inilah gambaran umum konsep kawasan yang kami maksud, dan Rokan Hulu menjadi
jantungnya, karena Rokan Hulu persis berada di tengah. Manfaat bagi Rokan Hulu pembangunan
jalan lintas ini secara umum adalah:
1. Ekonomi masyarakat desa yang tinggal di sepanjang jalur nasional, akan tumbuh dengan
baik;
2. Masyarakat Rokan Hulu semakin mudah menjangkau daerah-daerah sepadan, karena
infrastruktur jalan semakin baik;
3. Hasil kebun semakin mudah untuk dibawa keluar dari Rokan Hulu ke beberapa wilayah
dalam kawasan, sehingga harganya semakin membaik;
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 175
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
4. Seiring waktu, akan tumbuh daerah-daerah ekonomi baru;
5. Masyarakat miskin akan terus terurai dan pada akhirnya sampai pada titik kesejahteraan
masyarakat secara adil dan merata di Rokan Hulu;
6. Akses-akses ekonomi akan semakin terbuka ke sejumlah daerah di Rokan Hulu.
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya
pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi dan arah
kebijakan. Tabel 153
Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021
VISI: BERTEKAT MEWUJUDKAN KABUPATEN ROKAN HULU SEJAHTERA MELALUI PENINGKATAN PEMBANGUNAN EKONOMI KERAKYATAN, PENDIDIKAN, INFRASTRUKTUR, KESEHATAN DAN
KEHIDUPAN AGAMIS YANG HARMONIS DAN BERBUDAYA
MISI 1: MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN EKONOMI YANG BERBASIS KERAKYATAN PADA MASYARAKAT PEDESAAN DAN MENDORONG BERKEMBANGNYA INVESTASI UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN SEHINGGA TERWUJUD KESEIMBANGAN PEMBANGUNAN ANTARA KECAMATAN DAN
DESA SERTA ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 Menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan, dan menurunkan pengangguran
1 Menurunnya tingkat kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan
1 Menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan melalui penyediaan safety net penduduk miskin dan penanganan kemiskinan terpadu pada seluruh tingkatan pemerintahan (kabupaten-kecamatan-desa)
1 Penyediaan safety net penduduk miskin dengan: sistem jaminan sosial bidang kesehatan, bea siswa, dukungan bagi penanggulangan kerawanan pangan, dukungan bagi peningkatan produktivitas penduduk miskin
2 Meningkatnya pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pengerahan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
1 Meningkatkan pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas pelayanan terhadap PMKS dan optimalisasi pemanfaatan PSKS
1 Peningkatan kualitas pelayanan terhadap PMKS dengan meningkatkan kualitas pendataan PMKS dan meningkatkan kualitas penanganan PMKS
2 Optimalisasi pemanfaatan PSKS dengan meningkatkan inventarisasi potensi sumber kesejahteraan sosial dan meningkatkan partisipasi dan perannya
3 Menurunnya tingkat pengangguran
1 Pelayanan bagi pencari kerja yaitu peningkatan kualitas dan produktivitasnya serta peningkatan kesempatan kerja
1 Peningkatan kualitas dan produktivitas serta peningkatan kesempatan kerja, dengan pelatihan berbasis kompetensi, layanan permagangan, padat
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 176
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
karya serta meningkatkan partisipasi lembaga pelatihan milik masyarakat, menyelenggarakan forum-forum untuk mempertemukan pencari kerja dengan penyedia lapangan kerja, dan meningkatkan ketersediaan informasi pasar kerja
2 Pengembangan dan perlindungan tenaga kerja
1 Pengembangan dan perlindungan tenaga kerja dengan meningkatkan kualitas hubungan tripartit dan bipartit, meningkatkan kualitas kapasitas penerapan sistem perlindungan tenaga kerja (jaminan sosial, syarat kerja, peraturan ketenagakerjaan) di perusahaan
2 Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian
1 Meningkatnya produksi dan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
1 Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dalam arti luas melalui optimalisasi subsektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan
1 Optimalisasi subsektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan dengan meningkatkan produktivitasnya, menerapkan teknologi, dan memberdayakan penyuluh
2 Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi serta keamanan pangan daerah
2 Mengendalikan keseimbangan ketersediaan bahan pangan dengan kebutuhan pangan
1 Mengendalikan keseimbangan ketersediaan bahan pangan dengan kebutuhan pangan dengan mengendalikan sistem stok bahan pangan, menyediakan sarpras pendukungnya dan memperbaiki pola konsumsi pangan
3 Mengembangkan agribisnis dalam pengelolaan potensi pertanian
1 Meningkatnya usaha agribisnis dalam pengelolaan potensi pertanian
1 Mengembangkan agribisnis melalui pelaksanaan usaha agribisnis komoditas unggulan pertanian, peternakan dan perikanan
1 Mengembangkan agribisnis dgn peningkatan sub sistem agroinput agroonfarm, agroprosesing dan agromarketing pada komoditas unggulan daerah (padi, palawija, buah-buahan, tanaman hias dan biofarmaka, sayuran, umbi-umbian, ikan dan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 177
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
sapi)
4 Mengembangkan pariwisata unggulan dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah
1 Berkembangnya dan meningkatnya daya jual potensi wisata
1 Meningkatkan daya jual potensi wisata daerah melalui pengembangan destinasi, pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif
1 Pengembangan destinasi, pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif dengan mengoptimalkan sumber daya pemerintah daerah, community development, serta investor asing
2 Peningkatan kunjungan wisatawan
1 Penetapan dan pengembangan objek dan atraksi wisata unggulan
1 Peningkatan peran dan fungsi masyarakat dan swasta dalam pengembangan kepariwisataan dan atraksi wisata
5 Meningkatkan kualitas koperasi, daya saing industri kecil dan menengah
1 Berkembangnya industri kecil dan menengah
1 Meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah
1 Melaksanakan pengelolaan industri kecil dan menengah melalui pendataan, peningkatan kapasitas usaha dan pelatihan
2 Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan Kecil)
1 Meningkatkan kuantitas dan kualitas koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) melalui upaya penumbuhan, penyehatan, dan pengawasan Koperasi serta UMK
1 Melaksanakan penumbuhan dan pemberdayaan Koperasi dan UKM dengan pengembangan jejaring usaha, peningkatan kualitas kelembagaannya, dan lomba-lomba dalam rangka penumbuhan usaha kecil berbasis desa
6 Meningkatkan peran sektor perdagangan dalam perekonomian daerah
1 Meningkatnya produktivitas sektor perdagangan
1 Meningkatkan peran sektor perdagangan dlm perekonomian daerah melalui peningkatan sarana dan prasarana, promosi, keamanan perdagangan dan perlindungan konsumen
1 Melakukan revitalisasi pasar daerah, meningkatkan kualitas dan kuantitas promosi produk unggulan daerah, melaksanakan pengawasan peredaran barang dan jasa serta alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya
7 Meningkatkan iklim investasi yang kondusif
1 Meningkatnya nilai investasi
1 Mewujudkan iklim investasi yang kondusif melalui peningkatan pelayanan perizinan dan penanaman modal
1 Meningkatkan pelayanan perizinan dan penanaman modal dengan penyederhanaan dan pemberian kemudahan perizinan, mengembangkan Pelayanan Terpadu Satu Atap, pelayanan perizinan online, promosi investasi,
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 178
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pengendalian dan fasilitasi penanaman modal, peta potensi investasi,data dan sistem informasi penanaman modal
8 Meningkatkan kualitas penataan ruang
1 Meningkatnya kesesuaian arahan penggunaan lahan
1 Mengoptimalkan penyelenggaraan penataan ruang
1 Peningkatan kesesuaian arahan penggunaan lahan melalui penataan ruang, penataan bangunan dan lingkungan
9 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
1 Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup daerah
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup daerah dengan optimalisasi upaya pengendalian pencemaran lingkungan, pengendalian kerusakan lingkungan dan pengelolaan persampahan dan limbah
1 Optimalisasi upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui pemenuhan baku mutu kualitas air, udara, serta meningkatkan tingkat tutupan lahan vegetasi
2 Optimalisasi pengelolaan persampahan dan limbah melalui pengelolaan sampah dan limbah secara terpadu dan berbasis komunitas
10 Meningkatkan kemandirian desa melalui pemberdayaan masyarakat
1 Meningkatnya status desa
1 Mewujudkan kemandirian desa melalui pemberdayaan pemerintah desa, masyarakat desa dan lembaga desa
1 Pemberdayaan pemerintah desa, masyarakat desa dan lembaga desa dengan peningkatan kapasitas aparat di desa, dukungan pembentukan BUMDes
11 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan kawasan perdesaan secara partisipatif
1 Cakupan layanan pembangunan kawasan perdesaan
1 Mewujudkan pembangunan kawasan pedesaan secara partisipatif sesuai dengan arahan pengembangan wilayah di daerah
1 Pembangunan kawasan pedesaan dengan melalui tahapan penyusunan regulasi, pemetaan potensi desa dan antar desa serta penyediaan sarana prasarana pendukung kawasan
MISI 2: MEWUJUDKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA CERDAS DAN SEHAT DILANDASI KEIMANAN DAN KETAKWAAN
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 Mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan dan efisien
1 Meningkatnya akses, pemerataan serta kualitas pendidikan
1 Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang bermutu dan gratis
1 Meningkatkan perluasan pendidikan non formal dan minat baca masyarakat
2 Meningkatkan cakupan layanan wajib belajar 12 tahun yang bermutu dan gratis
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 179
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3 Meningkatkan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan serta kapasitas manajemen pelayanan pendidikan
2 Mewujudkan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau melalui pendekatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
1 Meningkatnya akses, pemerataan serta kualitas kesehatan
1 Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat (aspek preventif, promotif, dan rehabilitasi kesehatan)
1 Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular
2 Meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak
3 Meningkatkan pengembangan pola hidup dan lingkungan yang sehat
4 Meningkatkan standarisasi, sosialisasi, promosi dan kemitraan pelayanan kesehatan
2 Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat (aspek kuratif)
1 Menyiapkan kebutuhan obat-obatan dasar masyarakat
2 Pemenuhan alat kesehatan yang memadai
3 Meningkatkan standar pelayanan kesehatan
3 Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan, anak dan lansia
1 Terbangunnya perempuan, anak dan lansia yang berkualitas dan berdaya saing dalam pembangunan
1 Meningkan peran, pemberdayaan dan perlindungan perempuan, anak dan lansia
1 Penguatan kelembagaan dan jejaring perempuan, anak dan lansia
2 Perlindungan perempuan anak dan lansia
4 Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga
1 Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga
1 Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga melalui peningkatan kualitas pembinaannya
1 Peningkatan kualitas pembinaan prestasi kepemudaan dan olahraga dengan meningkatkan partisipasi organisasi masyarakat yang bergerak di bidang kepemudaan dan olahraga serta meningkatkan kuantitas dan kualitas kompetisi kepemudaan dan olahraga
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 180
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
MISI 3: MEWUJUDKAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR JALAN DARI DESA KE KOTA GUNA MEMBUKA BAGI PENINGKATAN AKSEBILITAS PRODUKSI PEREKONOMIAN MASYARAKAT PEDESAAN
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 Menyediakan infrastruktur wilayah untuk membuka isolasi daerah dan mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya secara berkelanjutan
1 Tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai untuk mendukung lalu lintas orang, barang dan jasa
1 Pembangunan, pemeliharaan dan rehabilitasi jalan dan jembatan
1 Mewujudkan ketersediaan prasarana jalan dan jembatan yang berkualitas dalam menunjang aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan
2 Pembangunan, peningkatan dan pengendalian sarana dan prasarana perhubungan serta komunikasi dan informasi
1 Mewujudkan ketersediaan sistem-sistem jaringan angkutan umum dan sarana transportasi, komunikasi dan informasi yang berkualitas
2 Tersedianya infrastruktur sumber daya air, drainase dan irigasi yang memadai untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air
1 Penataan dan pengembangan jaringan irigasi dan sumberdaya air
1 Mewujudkan ketersediaan sistem jaringan irigasi dan sumberdaya air yang memadai dalam memenuhi kebutuhan air baku
3 Tersedianya sarana dan prasarana dasar permukiman (mencakup listrik, energi, persampahan, air bersih, air limbah, pemadam kebakaran, tempat pemakaman umum, pasar dan lain-lain)
1 Penataan dan pengembangan perumahan dan fasilitas permukiman
1 Menata dan mengembangkan perumahan dan permukiman layak bagi masyarakat
2 Meningkatkan pengelolaan persampahan, listrik, air bersih, TPU, prasarana pemukiman lainnya
MISI 4: MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK, BERSIH DAN BERWIBAWA MELALUI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG ASPIRATIF, PARTISIPATIF DAN TRANSPARAN
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1
Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik
1 Meningkatnya perencanaan yang partisipatif dan akuntabel
1 Meningkatkan perencanaan yang partisipatif dan akuntabel melalui peningkatan kualitas proses penyusunan dokumen perencanaan daerah
1 Peningkatan kualitas proses penyusunan dokumen dengan meningkatkan ketersediaan dokumen perencanaan teknis, peningkatan kualitas proses komunikasi publik perencanaan, peningkatan ketersediaan data, dan optimalisasi pengendalian dan evaluasi pada tahap kebijakan, pelaksanaan maupun hasil
2 Meningkatnya kapasitas pengelolaan
1 Mewujudkan tata kelola yang baik dalam pengelolaan
1 Meningkatkan kapasitas pengelolaan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 181
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
keuangan dan aset daerah
keuangan dan aset daerah melalui pengelolaan keuangan daerah, pendapatan dan aset
keuangan, pendapatan dan aset daerah melalui ketepatan penyusunan APBD, penertiban pengelolaan keuangan, pendapatan dan pengelolaan aset
3 Meningkatnya kapasitas pembinaan dan pengawasan internal pemerintahan
1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam pembinaan dan pengawasan internal pemerintahan melalui peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian kebijakan KDH
1 Meningkatkan kapasitas pembinaan dan pengawasan internal pemerintahan melalui pengawasan internal secara berkala, pengendalian manajemen kebijakan, penanganan pengaduan, dan meningkatkan prosentase pengembalian kerugian negara
4 Penguatan Sistim Inovasi Daerah (SIDa)
1 Penguatan Sistim Inovasi Daerah (SIDa) melalui optimalisasi jejaring sistem inovasi daerah
1 Optimalisasi jejaring sistem inovasi daerah dengan menyediakan wahana publikasi serta penghargaan atas hasil-hasil inovasi masyarakat dan daerah, meningkatkan kualitas koordinasi dan komunikasi antar jejaring sistem inovasi daerah
5 Meningkatnya kompetensi aparatur
1 Meningkatkan kompetensi aparatur melalui peningkatan kualitas manajemen kepegawaian daerah
1 Peningkatan kualitas manajemen kepegawaian daerah dengan perbaikan pola penempatan pegawai, pendidkan dan pelatihan, pelayanan administrasi kepegawaian
6 Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih efektif
1 Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih efektif melalui bidang pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan
1 Penyelenggaraan bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dengan perumusan kebijakan, pelayanan administrasi pemerintahan dan koordinasi perangkat daerah
7 Terselenggaranya dukungan pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD
1 Memberikan dukungan pada DPRD melalui optimalisasi fungsi pengawasan, penganggaran dan legislasi
1 Optimalisasi fungsi pengawasan, penganggaran dan legislasi dengan peningkatan kualitas fasilitasi terhadap alat
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 182
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kelengkapan dewan
8 Meningkatnya keterbukaan informasi dan komunikasi publik yang berbasis teknologi Informasi
1 Peningkatan upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di urusan komunikasi dan informasi melalui peningkatan keterbukaan informasi publik
1 Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik yang berbasis teknologi informasi dengan pengembangan e-government dan cyber city
9 Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil
1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil melalui peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan pencatatan sipil dan kualitas data kependudukan
1 Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan pencatatan sipil dan kualitas data kependudukan dengan mengembangkan pola stelsel aktif maupun stelsel pasif
10 Meningkatnya layanan penanganan masalah pertanahan
1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam layanan penanganan masalah pertanahan melalui koordinasi penyelenggaraan pertanahan
1 Meningkatnya layanan penanganan masalah pertanahan melalui identifikasi tanah negara, dan pelayanan pengadaan tanah untuk kepentingan publik, dan penanganan sengketa pertanahan
11 Meningkatnya kesiapsiagaan dan kerjasama pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana
1 Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana melalui peningkatan kesiapsiagaan, penanganan tanggap darurat, koordinasi penanganan pasca bencana
1 Peningkatan kesiapsiagaan, penanganan tanggap darurat, koordinasi penanganan pasca bencana dengan mengoptimalkan tiga pilar yaitu Pemerintah, Masyarakat, dan Dunia Usaha
12 Meningkatnya layanan tramtibumlinmas
1 Meningkatkan kualitas layanan tramtibumlinmas melalui pemeliharaan keamanan, ketertiban dan ketenteraman masyarakat serta pencegahan tindak kriminal
1 Pelayanan ketertiban, ketenteraman, dan perlindungan masyarakat dengan peningkatan kapasitas aparatur dan partisipasi masyarakat
13 Meningkatnya tertib kearsipan daerah
1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di bidang kearsipan melalui peningkatan
1 Peningkatan kualitas pengelolaan arsip daerah dengan digitalisasi arsip, penyediaan sarana prasarana, pengelolaan arsip
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 183
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kualitas pengelolaan arsip daerah
daerah, pelayanan kearsipan
14 Meningkatnya layanan ketersediaan statistik sektoral dan daerah yang akurat
1 Meningkatkan layanan ketersediaan statistik sektoral dan daerah yang akurat koordinasi fasilitasi instansi pusat dan optimalisasi peran perangkat daerah dalam statistik sektoral
1 Meningkatkan penyediaan statistik dengan meningkatkan akurasi dan mempercepat time release data statistik
MISI 5: MEWUJUDKAN KEHIDUPAN BERAGAMA SEBAGAI LANDASAN BUDAYA SALING MENGHORMATI ANTAR ETNIK DAN AGAMA YANG BERBEDA SEHINGGA TERCIPTA KEAMANAN DAN
KETENTRAMAN
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia
1 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan berbudaya
1 Mengoptimalkan peran SDM dan kelembagaan dan kegiatan keagamaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan berbudaya
1 Meningkatkan peran perangkat agama/ lembaga-lembaga agama, kegiatan keagamaan dan toleransi umat beragama dalam peningkatan kualitas kehidupan beragama
2 Memperbanyak dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan sosial, budaya dan adat dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan berbudaya dan bernegara
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 184
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
Arah kebijakan umum pembangunan Kabupaten Rokan Hulu 2016-2021 berfungsi
sebagai pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi yang terkait
didalam merumuskan kebijakan dan program sesuai dengan fungsi masing-masing. Arah
kebijakan umum ini merupakan instrumen untuk mencapai visi misi melalui strategi yang
akan ditempuh sebagaimana telah dijelaskan pada BAB sebelumnya. Penjabaran lebih detail
dari visi misi tertuang dalam arah kebijakan umum yang terimplementasi dalam program
pembangunan daerah. Program pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu bertujuan untuk mewujudkan sasaran dan tujuan yang hendak
dicapai lima tahun kedepan dalam RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 - 2021.
Sejalan dengan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, program yang
terdapat pada rencana strategis di masing-masing SKPD diselaraskan dengan RPJMD
Kabupaten Rokan Hulu, yang juga mengacu pada program yang tertera pada Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah. Penyajian kebijakan umum dan program pembangunan
masing-masing SKPD di Kabupaten Rokan Hulu adalah sebagai berikut:
1. Infrastruktur
a. Jalan dan Jembatan
Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang memadai
sangat diperlukan seperti halnya infrastruktur jalan dan jembatan. Keterbatasan
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, menyebabkan melambatnya laju
investasi. Pembangunan infrastruktur juga menjadi tolak ukur untuk mengatakan apakah
satu daerah itu termasuk maju atau tidak. Untuk itu, pembangunan infrastruktur adalah
mutlak, yang tidak saja terbatas kepada jalan dan jembatan, tapi termasuk juga listrik,
sumber air bersih dan sarana lainnya, termasuk infrastruktur kesehatan, pendidikan,
keamanan dan lain-lain.
Terkait pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, kita menginginkan semua
jalur masyarakat bisa terkoneksi dengan baik, antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Sehingga aktivitas masyarakat benar-benar berjalan lancar. Jika infrastruktur jalan dan
jembatan sudah bagus, maka tidak ada lagi keluhan masyarakat tentang sulitnya
membawa hasil bumi mereka keluar. Dengan begitu, geliat ekonomi masyarakat trennya
akan terus positif. Sementara dalam konsep kawasan yang digagas, infrastruktur jalan
memang menjadi target pembangunan yang prioritas dan penganggarannya diusahakan
bersumber dari APBN, karena status jalan diupayakan menjadi jalur nasional serta jalan-
jalan penunjang diupayakan bersumber dari dana lain yang masih bisa disasar. Selain
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 185
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
menggunakan dana yang bersumber dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten, pihak
swasta juga diharapkan bisa ikut berpartisipasi.
b. Listrik
Selain jalan dan jembatan, hal mendasar lainnya yang dibutuhkan masyarakat
adalah pembangunan infrastruktur listrik. Pada 2014 lalu, baru saja dioperasikan lima
unit mesin PLTD berkapasitas 5 Mega Watt di Desa Tanjung Belit Kecamatan Rambah.
Namun mesin PLTD tambahan ini belum mampu mencukupi kebutuhan listrik di Rokan
Hulu secara keseluruhan. Dari 16 kecamatan yang tersebar, listrik Rokan Hulu baru
terpenuhi sekitar 49 persen. Dari persentase tersebut, 36 persen listrik bersumber dari PT
PLN (Persero) dan sisanya 13 persen dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau PLTD.
Bahkan ada sekitar 37 desa di Kabupaten Rokan Hulu, belum tersentuh jaringan listrik
dari PT PLN. Dalam kondisi seperti ini, memang tidak bisa sepenuhnya berharap dari PT
PLN, karena secara nasional, Indonesia memang kekurangan daya listrik. Untuk itu
dibutuhkan inovasi daerah untuk membantu mencari solusinya. Solusi yang dimaksud,
antara lain dengan merangkul sejumlah perusahaan swasta yang beroperasi di Rokan
Hulu. Misalnya seperti yang dilakukan dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS] di Kecamatan
Tambusai yaitu PKS PT Sentral Warisan Indah Makmur (SWIM) dan PKS PT Marihat.
Kedua perusahaan ini dikabarkan membangun jaringan listrik untuk warga di sekitar
perusahaan, di antaranya Desa Kumango. PKS ini menyediakan tiga trafo berkapasitas
300 KVA. Rinciannya, satu trafo untuk masyarakat, satu untuk PKS, dan satu trafo lagi
dibagi untuk masyarakat dan PKS. Ini langkah positif yang layak ditiru oleh perusahaan
lainnya dan pemerintah juga akan memberikan dukungan penuh. Dengan begitu, secara
bertahap, krisis listrik di Rokan Hulu akan bisa diatasi. Untuk itu perlu konektivitas
dengan pihak swasta yang bisa menjadi kekuatan baru bagi daerah, karena jika hanya
mengandalkan dana APBD, maka pembangunan daerah akan lamban sekali, menyusul
keterbatasan anggaran.
c. Kesehatan
Kesehatan masyarakat merupakan satu bentuk dari upaya pemerintah menerapkan
hidup sehat di tengah masyarakat. Secara nasional, kesehatan masyarakat masih
memprihatinkan, karena masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan. Untuk itu, pemerintah dan pihak terkait lainnya wajib mengatasi serta
menerapkan beberapa program khusus sebagai pembetukan masyarakat yang sehat.
Bagaimanapun juga kesehatan masyarakat sangat penting dalam menunjang SDM,
termasuk juga di Rokan Hulu. Hal ini juga menjadi satu bentuk penyadaran terhadap
masyarakat terhadap pentingnya kesehatan. Di Rokan Hulu, infrastruktur kesehatan
harus terkoneksi dari tingkat desa sampai kabupaten. Misalnya di semua desa sudah ada
posyandu, terus ditingkat kecamatan sudah ada Puskesmas dan di tingkat kabupaten
berdiri Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan fasilitas layanan memadai. Bahkan
kedepan, sudah selayaknya digagas "Ambulan Masuk Desa" dimana setiap desa ada fasilitas
ambulan. Sehingga begitu ada kejadian yang butuh penanganan cepat, bisa langsung
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 186
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
tertangani dengan baik, sesuai dengan kebutuhan penanganan medis. Selanjutnya SDM
yang terlibat harus dikuatkan, mulai dari kuantitas, kualitas dan kesejahteraannya,
sehingga pelayanan yang didapatkan masyarakat benar-benar optimal sesuai yang
diharapkan.
d. Pendidikan
Pendidikan termasuk hak setiap warga negara dan wajib menyediakan fasilitas yang
dibutuhkan. Untuk itu, diperlukan kebijakan pemerintah untuk peningkatan sarana
prasarana serta infrastruktur yang dibutuhkan. Namun di beberapa kantong daerah yang
tersebar di 16 kecamatan sulit dijangkau oleh masyarakat. Untuk itu pembenahan dan
perbaikan infrastruktur dasar di bidang pendidikan tetap menjadi prioritas utama
pemerintah dalam proses pembangunan di seluruh kecamatan yang ada. Kedepan ini
akan menjadi perhatian serius, bagaimana infrastruktur sekolah menyebar dan mudah
dijangkau oleh masyarakat sehingga wajib belajar 12 tahun bisa benar-benar
dilaksanakan oleh masyarakat. Akan tetapi untuk membangun pendidikan, tidak cukup
dengan penyediaan sarana yang mumpuni, tapi SDM pengajar juga harus menjadi
perhatian serius, baik kualitas maupun kuantitas serta kesejahteraan. Disamping itu juga
harus ada perhatian lebih dari pemerintah, sebagai bentuk apresiasi terhadap guru-guru
berprestasi. Bagi mereka yang menonjol dalam bidang tertentu, akan didukung untuk
meningkatkan kemampuannya, bisa saja dengan memberikan fasilitas beasiswa untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi atau pemberian penghargaan.
2. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
a. Pertanian dan Perkebunan
Konsep kawasan yang disiapkan akan memberikan dapak multiflier effeck bagi Rokan
Hulu. Berbagai pengembangan ekonomi akan menjadi semakin kuat di banyak sektor,
termasuk sektor perkebunan. Di Rokan Hulu potensi perkebunan memang cukup
menjanjikan, seperti sawit, karet, coklat, gambir dan tanaman keras lainnya. Namun
untuk beberapa tanaman, kurang mendapat sentuhan. Sehingga potensi yang ada kurang
berkembang dengan baik. Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah strategis, agar potensi
yang ada dapat berkembang optimal di tengah masyarakat.
Menurut data dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau, hingga akhir 2010 lalu, luas
perkebunan kelapa sawit di Riau tercatat sekitar 2.103.176 hektar, dan Rokan Hulu
menempati urutan pertama dengan luas area sekitar 207.804 hektar. Potensi kebun karet
juga cukup menjanjikan. Tercatat luasannya ada sekitar 56.039 hektar dan dari tahun ke
tahun produksinya terus meningkat. Tanaman keras lainnya juga cukup menjanjikan,
seperti gambir, coklat dan lainnya. Kedepan dengan berbagai sentuhan yang akan
diberikan, dari potensi yang ada, akan lebih dimaksimalkan dengan memberikan
pendampingan kepada para petani serta bibit yang dipakai berasal dari bibit unggul,
memberikan dukungan modal, menyediakan tenaga ahli dan lainnya.
Jika semua potensi yang ada sudah dapat berjalan maksimal dan didukung dengan
konsep kawasan yang mampu membuka berbagai akses masyarakat, maka sangat
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 187
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
memudahkan masyarakat petani untuk melakukan berbagai pengembangan dan
pemasaran. Sehingga geliat ekonomi benar-benar berjalan dengan baik dan perputaran
uang di tengah masyarakat juga akan semakin kuat serta daya beli masyarakat akan ikut
menguat.
b. Wisata
Kabupaten Rokan Hulu hingga kini memang belum memiliki tempat wisata unggulan
yang menjadi pilihan untuk dikunjungi masyarakat Riau. Tapi bukan berarti Rokan Hulu
tidak punya tempat wisata, hanya saja tidak dikelola dengan baik. Sehingga masyarakat
cenderung memilih berwisata ke daerah tetangga yang dinilai lebih menarik. Menurut
catatan yang ada, sedikitnya ada sekitar 10 titik objek wisata yang bisa dikelola dengan
baik, di antaranya adalah: (1) Air Panas Hapanasan Haiti, (2) Air Panas Pawan, (3) Goa
Sikafir Pawan, (4) Rumah Batu Serombou, (5) Bendungan Sipogas, (6) BentengTujuh
Lapis, (7) Istana Rokan, (8) Air Terjun Aek Martua, (9) Bukit Suligi, (10) Air Terjun
Tersembunyi.
Banyak faktor penyebab mengapa masyarakat kurang melirik tempat ini menjadi
objek wisata pilihan. Selain soal pembangunan fasilitas infrastruktur yang sangat minim,
ekonomi masyarakat juga belum terlalu baik, sehingga keinginan masyarakat untuk
berlibur sambil bersantai mengunjungi objek wisata masih kurang bergairah. Jika wisata
hidup, maka geliat ekonomi masyarakat di sekitarnya akan ikut hidup. Bahkan
pengunjung yang datang, bukan lagi masyarakat Rokan Hulu, tapi juga masyarakat dari
daerah tetangga, karena akses jalan untuk menjangkaunya sudah semakin mudah. Untuk
itu, infrastruktur objek objek wisata ini menjadi penting untuk dilakukan pembenahan
dan pembangunannya.
c. Peternakan dan Perikanan
Kebutuhan pangan hewani di Rokan Hulu cukup tinggi, terutama ayam dan daging
sapi. Bahkan pada moment-moment tertentu kebutuhannya melonjak, seperti Ramadhan,
Idul Fitri, dan Idul Adha. Dengan tingkat kebutuhan yang tinggi, sementara pasokan
masih terbatas, maka itu menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat. Terlebih lagi, luasan
perkebunan di Rokan Hulu sangat mendukung, sehingga pengembangan sektor ini bisa
lebih optimal. Untuk itu pemerintah akan mendorong masyarakat untuk terlibat dalam
pengembangannya. Misalnya pengembangan peternakan Sapi bisa dilakukan dengan
sistem bergulir di antara kelompok tani. Sehingga pengembangannya bisa melibatkan
masyarakat secara adil dan merata. Dalam konteks ini, pemerintah akan terus mengawasi
dan memberi berbagai dukungan, baik dukungan modal maupun ilmu pengetahuan.
Kebutuhan ikan di Kabupaten Rokan Hulu relatif tinggi. Sementara pemenuhannya
tak dapat dilakukan sendiri, tapi dipasok dari luar daerah. Menurut data yang ada, total
kebutuhan ikan di Rokan Hulu setiap tahun tak kurang dari 17 ton, sementara produksi
lokal hanya sekitar 7 ton ikan per tahun dimana 7 ton itu di antaranya dihasilkan dari
budidaya 4 ton, dan hasil tangkapan masyarakat di alam liar sekitar 3 ton. Praktis
kekurangnya sekitar 10 ton lebih yang diimpor dari luar daerah. Ini artinya ada peluang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 188
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pasar yang cukup menjanjikan di Rokan Hulu. Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah
strategis oleh pemerintah untuk mendorong masyarakat agar bisa memfaatkan peluang
pasar yang ada.
3. Sumber Daya Manusia
Apabila semua akses sudah terbuka dan konsep kawasan sudah terwujud, maka
berbagai pertumbuhan ekonomi baru di berbagai sektor dengan sendirinya bermunculan.
Praktis para pelaku usaha akan melihat ini sebagai peluang, sehingga unit-unit usaha
akan bermunculan. Berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk juga akan terus
bertambah dan berbanding lurus, perkantoran, baik milik pemerintah, maupun swasta,
juga akan ikut tumbuh, guna melayani berbagai kebutuhan masyarakat yang terus
meningkat. Dalam kondisi seperti ini, maka dibutuhkan banyak sumber daya manusia
untuk mengisi ruang ruang yang dibutuhkan.
Untuk itu, kita akan dorong berbagai pelayanan dan kemudahan sektor pendidikan
yang siap melahirkan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Secara formal, jenjang
pendidikan yang diharuskan, SD sampai SMA atau dikenal dengan istilah 'wajib belajar 12
tahun', harus terus didorong agar semua masyarakat bisa menjangkaunya dengan mu-
dah. Pemerintah daerah juga akan memberikan berbagai kebijakan yang berpihak kepada
masyarakat, termasuk kebijakan anggaran, karena rendahnya pendidikan di Rokan Hulu,
tidak lepas dari tingkat kemiskinan yang relatif masih tinggi. Tercatat pada 2014 lalu,
angka kemiskinan di Kabupaten Rokan Hulu masih sekitar 10,36 persen. Untuk itu
dibutuhkan berbagai campur tangan pemerintah untuk mengatasinya. Terus berbagai
pendidikan non formal, seperti pelatihan atau workshop, juga akan terus digalakkan,
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jika hal ini dapat berjalan dengan baik, maka
SDM akan terus lahir dan siap mengisi kebutuhan tenaga kerja yang ada.
4. Pelayanan dan Kesejahteraan
Pelayanan publik harus terus dikuatkan di Rokan Hulu, mulai dari pelayanan
kesehatan, pendidikan, keamanan dan lain lain, termasuk pelayanan administrasi
masyarakat, seperti pengurusan dokumen kependudukan, perizinan dan lainnya. Tapi
untuk mendapatkan kinerja pelayanan maksimal, di antaranya dibutuhkan sumber daya
manusia yang mumpuni di bidangnya. Mereka akan tersebar diberbagai kantor pelayanan
milik pemerintah di Rokan Hulu, mulai dari kantor desa, kantor kelurahan, kantor
kecamatan, sampai kantor pelayanan terpadu yang berpusat di ibukota.
Mendorong agar kinerja pelayanan bisa maksimal, kesejahteraaan personil yang
terlibat didalamnya, termasuk Pegawai Negeri Sipil akan mendapat perhatian serius. Jika
kesejahteraannya sudah tercukupi secara proporsional, maka ia akan bisa bekerja lebih
maksimal. Maka pelayanan yang didapat juga akan memuaskan. Jika kinerja pelayanan
dapat diwujudkan dengan baik, maka investor juga akan senang berinvestasi di Rokan
Hulu, dengan memanfaatkan segala potensi sumber daya alam yang ada, mulai dari
potensi perkebunan, pertambangan, jasa dan lainnya.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 189
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Birokrasi-birokrasi yang di pandang tak penting, layak untuk dilakukan
pemangkasan sehingga menjadi lebih pendek. Kemudian sarana teknologi untuk
mendukung peningkatan kinerja juga akan terus dimutakhirkan dan pemerintah daerah
akan terus memfasilitasi semua yang dibutuhkan agar pelayan publik bisa berjalan
maksimal, mulai dari sarana dan prasarana, sumberdaya manusia dan lainnya, termasuk
kesejahteraan personil.
5. Keagamaan dan Budaya
a. Hak beribadah secara adil
Peningkatan kehidupan beragama dan budaya harus mendapat porsi yang
proporsional ditengah perkembangan zaman di Rokan Hulu. Menurut data kependudukan
tahun 2014, penduduk beragama Islam di Rokan Hulu masih yang paling tinggi, yakni
83,20 persen dari jumlah penduduk yang terdata. Kemudian disusul Kristen 15,33 persen,
Katolik 1,42 persen, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan sebanyak 5 persen
yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu.
Kendati menjadi umat yang mayoritas, Islam tetap mampu berkomunikasi dengan
baik bersama agama lainnya. Kehidupan sosial masyarakat tetap berjalan kondusif,
masing-masing agama tetap bisa beribadah dengan aman dan tentram, tanpa ada
gesekan-gesekan. Dalam penguatannya diperlukan penyatuan persepsi masing-masing
agama yang kini diwadahi lewat Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB), yang
beranggotakan berbagai penganut agama, sesuai dengan jumlah agama yang ada di Rokan
Hulu.
b. Membumikan Al’Quran
Rokan Hulu yang memang sudah dikenal sebagai daerah yang kental akan nilai-nilai
ke-islaman sejak dulu, maka kedepan akan terus diperkuat. Program prioritas adalah
membumikan Al’Quran di tengah masyarakat, dengan memasukkannya menjadi muatan
lokal dari Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Guru-guru
sebagai pendidik juga harus mendapat perhatian serius pemerintah, mulai dari kuantitas,
kualitas SDM sampai kesejahteraannya. Sehingga para pendidik benar-benar bisa bekerja
maksimal memberi pelayanan pendidikan kepada anak-anak Rokan Hulu.
c. Suluk
Rokan Hulu yang juga dikenal sebagai Negeri Seribu Suluk yang mendukung penuh
kegiatan-kegiatan sosial yang dianggap sehat di tengah masyarakat, misalnya kegiatan
bersuluk, yang sudah semakin melekat dengan Rokan Hulu. Kegiatan Suluk akan terus
diperkuat sebagaimana ajaran suluk yang sebenarnya. Masyarakat yang terlibat di dalam
kegiatan ini akan diberi ruang seluas-luasnya melakukan kegiatan suluk sebagai sarana
ibadah. Artinya sarana suluk yang banyak tersebar di berbagai daerah di Rokan Hulu,
memang benar-benar menjadi sarana hubungan antara manusia secara vertikal dengan
Allah SWT.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 190
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
d. Kearifan Lokal
Di tengah kemajuan yang akan dicapai, kebudayaan Rokan Hulu juga jangan sampai
ikut tergerus. Ia harus tetap kuat sebagai identitas daerah. Suku Melayu Rokan dan
Mandailing memang paling mendominasi di Rokan Hulu. Tapi suku-suku lainnya juga
hidup berdampingan dengan baik seperti Jawa, Minang, Sunda, Batak dan lain-lain. Di
Daerah ini juga dihuni masyarakat suku asli Rokan Hulu yaitu Suku Bonai dan Suku
Sakai.
Secara teknis kekuatan adat akan diatur mengikat, dengan melibatkan Kerapatan
Adat sebagai stakeholder. Hal-hal yang berkaitan dengan adat, akan dikembalikan ke
adat, karena keberadaan adat harus dijunjung tinggi, termasuk membangun
perkampungan adat, yang memang diatur secara konstitusi. Sehingga kemajuan Rokan
Hulu kedepan, tetap dalam semangat religius sebagai cerminan kehidupan sosial yang
mayoritas muslim, dengan tetap menjunjung tinggi keberagaman, yang berazaskan
Pancasila sebagai pegangan kehidupan bernegara. Dengan keragaman yang dimiliki Rokan
Hulu, daerah ini juga bisa menjadi miniatur nya Indonesia. Maka melihat Rokan Hulu,
sama seperti melihat Indonesia yang kaya akan keberagaman.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 191
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 154 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Kabupaten Rokan Hulu
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja Utama Capaian Kinerja
Program Pembangunan Daerah Urusan SKPD Kondisi Awal Kondisi Akhir
Menurunnya tingkat kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan
Strategi:
Menurunkan tingkat kemiskinan dan kesenjangan antar kelompok pendapatan melalui penyediaan safety net penduduk miskin dan penanganan kemiskinan terpadu pada seluruh tingkatan pemerintahan (kabupaten-kecamatan-desa)
Arah Kebijakan:
Penyediaan safety net penduduk miskin dengan: Sistem jaminan sosial bidang kesehatan, bea siswa, dukungan bagi penanggulangan kerawanan pangan, dukungan bagi peningkatan produktivitas penduduk miskin
Jumlah pemberdayaan fakir miskin,KAT dan PMKS lainnya
24.345 orang 126.430 orang Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Meningkatnya pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pengerahan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Strategi: Meningkatkan pelayanan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial melalui peningkatan kualitas pelayanan terhadap PMKS dan optimalisasi pemanfaatan PSKS
Arah Kebijakan: Peningkatan kualitas Jumlah pelayanan dan rehabilitasi 12.013 KK 40.813 KK Pelayanan dan rehabilitasi Sosial Dinas Sosial,
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 192
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pelayanan terhadap PMKS dengan meningkatkan kualitas pendataan PMKS dan meningkatkan kualitas penanganan PMKS
terhadap korban bencana kesejahteraan sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah pelayanan terhadap orang terlantar dan lanjut usia dari keluarga rentan dan tidak mampu melalui panti dan luar panti
720 orang 1.895 orang Pembinaan anak terlantar Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah panti asuhan yang dibina 5 panti asuhan 5 panti asuhan Pembinaan panti asuhan/panti jompo
Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah pelayanan bagi penyandang cacat dan penyakit kejiwaan
202 orang 477 orang Pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Optimalisasi pemanfaatan PSKS dengan meningkatkan inventarisasi potensi sumber kesejahteraan sosial dan meningkatkan partisipasi dan perannya
Jumlah tuna susila yang dipulangkan ke daerah asal
55 orang 155 orang Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah kelompok ORSOS, PSM dan lembaga sosial lainnya yang telah diberdayakan
72 orsos 100 orsos Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah keluarga penerima manfaat yang menerima jaminan sosial
11.320 KPM 22.573 KPM Bantuan dan jaminan sosial serta perlindungan sosial
Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Menurunnya tingkat pengangguran
Strategi:
Pelayanan bagi pencari kerja yaitu peningkatan kualitas dan produktivitasnya serta peningkatan kesempatan kerja
Arah Kebijakan:
Peningkatan kualitas dan produktivitas serta
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan institusional dan non
336 orang 1.394 orang Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Tenaga Kerja Dinas Koperasi UKM, Tenaga
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 193
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
peningkatan kesempatan kerja, dengan pelatihan berbasis kompetensi, layanan permagangan, padat karya serta meningkatkan partisipasi lembaga pelatihan milik masyarakat, menyelenggarakan forum-forum untuk mempertemukan pencari kerja dengan penyedia lapangan kerja, dan meningkatkan ketersediaan informasi pasar kerja
institusional Kerja dan Transmigrasi
Persentase perluasan pengembangan kesempatan kerja
24,00% (196/817)
50.85% (328/645)
Peningkatan kesempatan kerja
Tenaga Kerja Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Strategi:
Pengembangan dan perlindungan tenaga kerja
Arah Kebijakan:
Pengembangan dan perlindungan tenaga kerja dgn meningkat-kan kualitas hubungan tripartit dan bipartit, meningkatkan kualitas kapasitas penerapan sistem perlindungan tenaga kerja (jaminan sosial, syarat kerja, peraturan ketenagakerjaan) di perusahaan
Persentase perusahaan atau pengusaha yang mentaati peraturan
73.53 % (100/136)
88.23% (120/136)
Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
Tenaga Kerja Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah penyelesaian perselisihan hubungan industrial
144 kasus 282 kasus
Meningkatnya produksi dan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan
Strategi:
Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dalam arti luas melalui optimalisasi subsektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 194
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Arah Kebijakan:
Optimalisasi subsektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan dengan meningkatkan produktivitasnya, menerapkan teknologi, dan memberdayakan penyuluh
Jumlah kelompok tani perkebunan yang dibina
54 kelompok 94 kelompok Peningkatan kesejahteraan petani
Pertanian Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah penerapan paket teknologi pertanian/ perkebunan
560 unit 915 unit Peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan
Pertanian Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah penggunaan alat dan mesin pertanian
34 unit 464 unit Pertanian Distanhoti
Jumlah penyuluh pertanian yang difasilitasi
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
Peningkatan dan pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan
Pertanian Distanhoti
Jumlah teknologi tepat guna di bidang peternakan dan perkebunan yang diterapkan
32 orang (1 jenis pelatihan)
267 orang (5 jenis pelatihan)
Peningkatan penerapan teknologi peternakan
Pertanian Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah programa yang disusun 170 programa 170 programa Pengembangan informasi penyuluhan pertanian
Pertanian Distanhoti
Jumlah kelompok perikanan yang difasilitasi
40 kelompok 50 kelompok Pengembangan perikanan tangkap
Perikanan dan Kelautan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah rumah tangga petani ikan (RTP Perikanan)
73.837 94.743 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah produksi perikanan dan peningkatan kesehatan masyarakat veteriner
41.428,40 ton 104.167,42 ton Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Perikanan dan Kelautan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah penerapan teknologi perikanan tepat guna
0 kegiatan 22 kegiatan Peningkatan penerapan teknologi perikanan
Perikanan dan Kelautan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah kawasan konservasi dan lubuk larangan perikanan perairan umum yang diawasi
1 kawasan 15 kawasan Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan
Perikanan dan Kelautan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Luas areal tanam dan panen padi (ha) Peningkatan ketahanan pangan (pertanian/ perkebunan)
Pertanian Distanholti
Tanam 87.489 175.539
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 195
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Panen 89.874 172.896 Luas areal tanam dan panen palawija (ha)
Tanam 15.282 47.922 Panen 14.113 45.776 Jumlah produktivitas padi (kw/ha) 73,63 281,38 Jumlah produktivitas palawija (kw/ha) 59,17 253,79 Jumlah produksi padi (ton) 323.199,09 670.193,80 Jumlah produksi palawija (ton) 50.072,47 172.928,72 Jumlah panjang jaringan irigasi tingkat
usaha tani 4.517 meter 7.767 meter Pengembangan jaringan
irigasi pertanian Pertanian Distanholti
Jumlah embung (unit) 25 unit 48 unit Pertanian Distanholti
Jumlah panjang jalan usaha tani 10.977 meter 16.977 meter Peningkatan pemasaran hasil pertanian
Pertanian Distanholti
Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi serta keamanan pangan daerah
Strategi: Mengendalikan keseimbangan
ketersediaan bahan pangan dengan kebutuhan pangan
Arah Kebijakan: Mengendalikan keseimbangan
ketersediaan bahan pangan dengan kebutuhan pangan dengan mengendalikan sistem stok bahan pangan, menyediakan sarpras pendukungnya dan memperbaiki pola konsumsi pangan
Jumlah ketersediaan beras kg/kap/tahun
135,30 139,50 Peningkatan ketahanan pangan (pertanian/ perkebunan)
Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Persentase penurunan KK rawan pangan 15,65 persen 20,00 persen Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 196
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah capaian skor pola pangan harapan
77,50 82,00 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah komoditas pangan segar yang diawasi
10 komoditi 15 komoditi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah event promosi hasil produk pertanian/ perkebunan unggulan daerah yang diikuti
14 event 57 event Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan
Pertanian Distanholti
Jumlah konsumsi protein hewani asal ikan
35,28 kg/ kapita/tahun
37,70 kg/ kapita/tahun
Pengembangan perikanan tangkap
Perikanan dan Kelautan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah konsumsi protein hewani ternak 9,98 kg/ kapita/tahun
10,43 kg/ kapita/tahun
Peningkatan produksi hasil peternakan
Pertanian Dinas Peternakan dan Perkebunan
Meningkatnya usaha agribisnis dalam pengelolaan potensi pertanian
Strategi: Mengembangkan agribisnis
melalui pelaksanaan usaha agribisnis komoditas unggulan pertanian, peternakan dan perikanan
Arah Kebijakan: Mengembangkan agribisnis
dgn peningkatan sub sistem agroinput agroonfarm, agroprosesing dan agromarketing pada komoditas unggulan daerah (padi, palawija, buah-buahan, tanaman hias dan biofarmaka, sayuran, umbi-umbian, ikan dan sapi)
Jumlah produktivitas perkebunan rakyat Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
Pertanian Dinas Peternakan dan Perkebunan
Kelapa sawit (kg/ha/tahun) 34.755 129.775
Karet (kg/ha/tahun) 3.832 14.332
Jumlah populasi ternak dan peningkatan kesehatan masyarakat veteriner
3.058.250 ekor ternak
7.242.299 ekor ternak
Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Pertanian Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah populasi ternak Peningkatan produksi hasil peternakan
Pertanian Dinas Peternakan dan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 197
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Perkebunan
Sapi 87.258 ekor 317.677 ekor
Kerbau 4.903 ekor 17.657 ekor
Kambing 27.860 ekor 105.160 ekor
Domba 2.982 ekor 10.738 ekor
Babi 15.633 ekor 62.087 ekor
Ayam buras 1.278.672 ekor 5.024.770 ekor
Itik 73.882 ekor 277.889 ekor
Jumlah peningkatan pendapatan petani ternak (rupiah)
Rp.24.174.000,- / tahun
Rp.30.080.212,- / tahun
Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah rumah tangga peternak (RTP Peternak)
59.336 65.512 Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Pertanian Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah kelompok usaha-usaha agrobisnis dan agroindustri peternakan
12 kelompok 20 kelompok Dinas Peternakan dan Perkebunan
Luas areal tanam dan panen buah-buahan (batang)
Pengembangan agribisnis Pertanian Distanholti
Tanam 12.553 92.553
Panen 12.553 92.553
Luas areal tanam dan panen biofarmaka (ha)
Distanholti
Tanam 11,86 26,86
Panen 11,86 26,86
Luas areal tanam dan panen tanaman hias (ha)
Distanholti
Tanam 8,21 13,21
Panen 8,21 13,21
Luas areal tanam dan panen sayur-sayuran (ha)
Distanholti
Tanam 49,50 124,50
Panen 49,50 124,50
Jumlah benih ikan yang diproduksi 2 juta benih 6 juta benih Pengembangan budidaya perikanan
Perikanan dan Kelautan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 198
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah ikan langka lokal yang dikembangkan dan dipelihara
410 ekor pengadaan
induk
820 ekor pemeliharaan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Berkembangnya dan meningkatnya daya jual potensi wisata
Strategi: Meningkatkan daya jual
potensi wisata daerah melalui pengembangan destinasi, pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif
Arah Kebijakan: Pengembangan destinasi,
pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif dengan mengoptimalkan sumber daya Pemerintah Daerah, community development, serta investor asing
Pengelolaan aset pariwisata Pengembangan destinasi pariwisata
Pariwisata Disparbud
Jumlah objek wisata 6 lokasi objek wisata, 2
kegiatan, 2 dokumen
6 lokasi objek wisata, 13 kegiatan, 3 dokumen
Jumlah pelatihan pemandu wisata terpadu
0 kali 3 kali
Promosi pariwisata Pengembangan pemasaran pariwisata
Pariwisata Disparbud
Jumlah promosi media massa 0 kali 13 kali
Jumlah event promosi pariwisata 4 kali 24 kali
Jumlah pelatihan sadar wisata 0 kali 5 kali Peningkatan kunjungan wisatawan
Strategi:
Penetapan dan pengembangan objek dan atraksi wisata unggulan
Arah Kebijakan:
Peningkatan peran dan fungsi masyarakat dan swasta dalam pengembangan kepariwisataan dan atraksi wisata
Jumlah lokasi objek wisata unggulan Rokan Hulu yang ditata
0 lokasi 6 lokasi Pengembangan kemitraan Pariwisata Disparbud
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 199
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah kunjungan wisatawan 303.531 orang 2.606.050 oramg
Disparbud
Berkembangnya industri kecil dan menengah
Strategi: Meningkatkan daya saing
industri kecil dan menengah
Arah Kebijakan: Melaksanakan pengelolaan
industri kecil dan menengah melalui pendataan, peningkatan kapasitas usaha dan pelatihan
Jumlah peningkatan unit usaha industri 722 unit usaha 918 unit usaha Pengembangan industri kecil dan menengah
Perindustrian Disperindag
Jumlah IKM yang bermutu 30 IKM 160 IKM Peningkatan kemampuan teknologi industri
Perindustrian Disperindag
Jumlah produk IKM yang di promosikan 32 IKM 147 IKM Pengembangan sentra-sentra industri potensial
Perindustrian Disperindag
Meningkatnya kuantitas dan kualitas koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan Kecil)
Strategi: Meningkatkan kuantitas dan
kualitas koperasi dan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) melalui upaya penumbuhan, penyehatan, dan pengawasan Koperasi serta UMK
Arah Kebijakan: Melaksanakan penumbuhan
dan pemberdayaan Koperasi dan UKM dengan pengembangan jejaring usaha, peningkatan kualitas kelembagaannya, dan lomba-lomba dalam rangka penumbuhan usaha kecil berbasis desa
Jumlah UKM yang sudah disolialisasikan program KUR
- 200 UKM Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah UKM yang dibina 5.368 UKM 16.884 UKM Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 200
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah produk UMKM yang di promosikan
17 produk 37 produk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah UMKM yang dibina 6.046 UMKM 17.235 UMKM Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Persentase UMKM yang telah terbina 0,51% (80/15.795)
0,99% (160/16.100)
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah koperasi yang berkualitas 89 koperasi 139 koperasi Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Persentase koperasi aktif 57,01% (187/328)
69,97% (247/353)
Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah koperasi yang sehat 90 koperasi 140 koperasi Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah koperasi yang tumbuh 13 koperasi 38 koperasi Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Meningkatnya produktivitas sektor perdagangan
Strategi: Meningkatkan peran sektor
perdagangan dlm perekonomian daerah melalui peningkatan sarana dan prasarana, promosi, keamanan perdagangan dan perlindungan konsumen
Arah Kebijakan: Melakukan revitalisasi pasar
daerah, meningkatkan kualitas dan kuantitas promosi produk unggulan daerah, melaksanakan pengawasan peredaran barang dan jasa
Jumlah Alat UTTP yang sudah ditera/tera ulang
900 alat UTTP 4.100 UTTP Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Perdagangan Disperindag
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 201
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
serta alat ukur takar, timbang dan perlengkapannya
Jumlah sarana dan prasarana alat UTTP 56 unit 256 unit Disperindag
Persentase pasar rakyat yang berkondisi baik
6,57% 46,00% Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Perdagangan Disperindag
Jumlah operasi pasar yang dilaksanakan 6.120 paket 24.950 paket Disperindag
Meningkatnya nilai investasi
Strategi: Mewujudkan iklim investasi
yang kondusif melalui peningkatan pelayanan perziinan dan penanaman modal
Arah Kebijakan: Meningkatkan pelayanan
perijinan dan penanaman modal dengan penyederhanaan dan pemberian kemudahan perijinan, mengembangkan Pelayanan Terpadu Satu Atap, pelayanan perizinan online, promosi investasi, pengendalian dan fasilitasi penanaman modal, peta potensi investasi,data dan sistem informasi penanaman modal
Jumlah realisasi investasi PMA/PMDN di Rokan Hulu
Rp.805 M Rp.907 M Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Penanaman Modal Dinas PM dan PTSP
Jumlah pameran investasi yang dilaksanakan
15 event 35 event
Jumlah izin penanaman modal yang diterbitkan
29 izin 109 izin Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Dinas PM dan PTSP
Jumlah investor PMDN/PMA 14 investor 17 investor
Jumlah tenaga kerja 3.109 orang 3.435 orang
Meningkatnya kesesuaian arahan penggunaan lahan
Strategi: Mengoptimalkan
penyelenggaraan penataan ruang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 202
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Arah Kebijakan: Peningkatan kesesuaian
arahan penggunaan lahan melalui penataan ruang, penataan bangunan dan lingkungan
Jumlah dokumen tata ruang yang disusun
1 dokumen 14 dokumen Perencanaan tata ruang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Bappeda
Jumlah dokumen koordinasi perencanaan tata ruang
4 dokumen 14 dokumen
Jumlah survey lokasi pemetaan penataan ruang
- 16 kecamatan Pemanfaatan ruang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas PUPR
Jumlah dokumen pengendalian pemanfaatan ruang
- 5 dokumen Pengendalian pemanfaatan ruang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas PUPR
Membaiknya nya indeks kualitas lingkungan hidup daerah
Strategi: Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup daerah dengan optimalisasi upaya pengendalian pencemaran lingkungan, pengendalian kerusakan lingkungan dan pengelolaan persampahan dan limbah
Arah Kebijakan: Optimalisasi upaya
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui pemenuhan baku mutu kualitas air, udara, serta meningkatkan tingkat tutupan lahan vegetasi
Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang dipantau kualitas air dan air limbah
60 usaha dan/atau kegiatan
85 usaha dan/atau kegiatan
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap pengelolaan limbah B3 (bahan, berbahaya dan beracun)
25 usaha dan/atau kegiatan
93 usaha dan/atau kegiatan
Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah kasus lingkungan yang dapat diselesaikan
10 kasus 26 kasus Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah rekomendasi teknis yang dikeluarkan
45 usaha/ kegiatan
60 usaha/ kegiatan
Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah kampung iklim dan biogas yang dibina
- 6 lokasi pembinaan per 120 orang, 6 unit biogas
Dinas Lingkungan Hidup
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 203
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah AMDAL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
22 AMDAL 22 AMDAL Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah UKL-UPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
25 UKL-UPL 25 UKL-UPL Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah SPPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
25 SPPL 25 SPPL Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah DPPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
7 DPPL 7 DPPL Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah IPAL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
47 IPAL 128 IPAL Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen perencaaan lingkungan hidup yang disusun
4 buku 20 buku Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah sekolah yang mengikuti program adiwiyata dalam rangka mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan
45 sekolah 108 sekolah Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang dipantau kualitas udara ambien dan udara dari sumber tidak bergerak (cerobong)
- 12 lokasi Peningkatan pengendalian polusi
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah kelompok MPA dalam pencegahan karhutla
5 MPA (5 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
Pengendalian kebakaran hutan
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah ruang terbuka hijau dan ruang publik yang tersedia
2 kawasan 2 kawasan Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen perencanaan tahura 0 dokumen 7 dokumen Perencanaan dan pengembangan hutan
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen perencanaan hutan kota
0 dokumen 8 dokumen Dinas Lingkungan Hidup
Arah Kebijakan:
Optimalisasi pengelolaan persampahan dan limbah melalui pengelolaan sampah dan limbah secara terpadu dan berbasis komunitas
Jumlah tempat pembuangan akhir sampah
2 TPA 12 TPA Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
Meningkatnya status desa
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 204
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Strategi: Mewujudkan kemandirian desa
melalui pemberdayaan pemerintah desa, masyarakat desa dan lembaga desa
Arah Kebijakan: Pemberdayaan pemerintah
desa, masyarakat desa dan lembaga desa dengan peningkatan kapasitas aparat di desa, dukungan pembentukan BUMDes
Jumlah kelembagaan teknologi tepat guna dan kelembagaan kemasyarakatan di desa yang dibina:
Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan
Pemberdayaan Masyaakat dan Desa
DPMPD
Kelembagaan TTG/ posyantek yang di bina
7 posyantek 23 posyantek
Lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat yang dibina
1 kali 6 kali
Jumlah unit usaha pada Badan Usaha Milik Desa yang difasilitasi
136 bumdesa 147 bumdesa Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Pemberdayaan Masyaakat dan Desa
DPMPD
Jumlah pokjanal dan LPM yang diberdayakan:
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Pemberdayaan Masyaakat dan Desa
DPMPD
Pokjanal posyandu di desa/kelurahan yang diberdayakan
587 posyandu 587 posyandu
LPM yang diberdayakan 84 BP-SPAM (84 peserta)
104 BP-SPAM (520 peserta)
dan kelembagaan eks.PNPM-MP (270 perserta)
Jumlah pembinaan peningkatan kapasitas aparatur di desa:
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa
Pemberdayaan Masyaakat dan Desa
DPMPD
Pembinaan penataan dan pengelolaan keuangan desa
2.205 orang
RPJMDesa 147 desa
Pelaksanaan pilkades serentak 70 desa 147 desa Jumlah pembinaan otonomi desa: Pembinaan otonomi desa Pemberdayaan
Masyaakat dan Desa DPMPD
Pembinaan aparatur pelaksana DD dan ADD
294 orang 1.764 orang
Pembinaan potensi desa 147 desa
Pembinaan aset desa 147 desa
Pembinaan pengelolaan barang milik desa 147 desa
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 205
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Cakupan layanan pembangunan kawasan perdesaan
Strategi: Mewujudkan pembangunan
kawasan pedesaan secara partisipatif sesuai dengan arahan pengembangan wilayah di daerah
Arah Kebijakan: Pembangunan kawasan
pedesaan dengan melalui tahapan penyusunan regulasi, pemetaan potensi desa dan antar desa serta penyediaan sarana prasarana pendukung kawasan
Jumlah wilayah transmigrasi yang dibina dan dikembangkan
48 UPT 103 UPT Pengembangan wilayah transmigrasi
Transmigrasi Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Meningkatnya akses, pemerataan serta kualitas pendidikan
Strategi: Peningkatan akses masyarakat
terhadap pelayanan pendidikan yang bermutu dan gratis
Arah Kebijakan: Meningkatkan perluasan
pendidikan non formal dan minat baca masyarakat
Jumlah gedung sekolah TK/PAUD yang dibangun
21 unit 31 unit Pendidikan anak usia dini Pendidikan Disdikpora
Jumlah ruang kelas sekolah TK/PAUD yang dibangun
24 ruang 39 ruang Disdikpora
Jumlah pendidik TK/PAUD untuk memenuhi standar kompetensi
- 2.560 orang Disdikpora
Jumlah kelompok Paket A dan yang dibina
Pendidikan non formal Pendidikan Disdikpora
Paket A 21 PKBM 21 PKBM
Paket B 21 PKBM 21 PKBM
Jumlah pengunjung perpustakaan 9.976 orang 68.144 orang Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
Pendidikan Dinas Perpustakaan dan Arsip
Jumlah koleksi buku perpustakaan 92.089 eksemplar
342.089 eksemplar
Dinas Perpustakaan dan Arsip
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 206
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah tenaga pengelola perpustakaan yang dibina
80 orang 340 orang Dinas Perpustakaan dan Arsip
Jumlah pelayanan perpustakaan keliling 400 kali 900 kali Dinas Perpustakaan dan Arsip
Meningkatkan cakupan layanan wajib belajar 12 tahun yang bermutu dan gratis
APK SD/MI 114,54% 121,20% Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
Pendidikan Disdikpora
APK SMP/MTs 105,29% 111,00%
APM SD/MI 99,87% 100,00% Disdikpora
APM SMP/MTs 97,50% 100,00%
APS SD/MI 99,58% 118,40% Disdikpora
APS SMP/MTs 99,60% 103,00%
Angka kelulusan seluruh jenjang pendidikan:
Disdikpora
SD/MI 100,00% 100,00%
SMP/MTs
100,00% 100,00%
Angka mengulang seluruh jenjang pendidikan:
Disdikpora
SD/MI 0,07% 0,01%
SMP/MTs 0,10% 0,01%
Persentase sekolah yang terakreditasi: Disdikpora
SD/MI 66,00% 100,00%
SMP/MTs 60,00% 100,00%
Angka harapan lama sekolah 12,30 12,00 Disdikpora
Jumlah gedung sekolah SD/SMP yang dibangun
17 unit 22 unit Disdikpora
Jumlah ruang kelas sekolah SD/SMP yang dibangun
143 ruang 191 ruang Disdikpora
Jumlah ruang kelas baru SMP/MTs/ SMPLB yang dibangun
67 ruang 110 ruang Disdikpora
Meningkatkan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan serta kapasitas manajemen pelayanan pendidikan
Jumlah guru bersertifikasi 1.525 orang 4.525 orang Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Pendidikan Disdikpora
Jumlah pendidik SD/SMP untuk memenuhi standar kompetensi
- 500 orang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 207
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Meningkatnya akses, pemerataan serta kualitas kesehatan
Strategi: Meningkatkan mutu kesehatan
masyarakat (aspek preventif, promotif, dan rehabilitasi kesehatan)
Arah Kebijakan: Menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
79,08% 90,00% Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Kesehatan Dinas Kesehatan
Persentase penderita kusta selesai berobat > 90 %
100% 100% Dinas Kesehatan
Persentase angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (success rate) minimal 85%
SR TB BTA Positif 100 %
SR TB BTA Positif 90%
Dinas Kesehatan
Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
92,83% 95,00% Dinas Kesehatan
Persentase IR DBD < 49 per 100.000 penduduk
32,70 22,00 Dinas Kesehatan
Angka kesakitan filariasis progrese < 1% mikro filariasis rate
< 1% mikro filariasis rate
Dinas Kesehatan
Persentase eliminasi rabies 95% 100% Dinas Kesehatan
Jumlah annual parasite incidence (API) Malaria <1 per 1.000 penduduk
API 0 per 1.000 penduduk (non
endemisitas)
API <1 per 1.000 penduduk
Dinas Kesehatan
Meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak
Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan
100% balita 100% balita Perbaikan gizi masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan
Prevalensi kurang gizi pada anak balita 1,96% 15,00% Dinas Kesehatan
Meningkatkan pengembangan pola hidup dan lingkungan yang sehat
Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
30,00% 60,00% Pengembangan lingkungan sehat
Kesehatan Dinas Kesehatan
Meningkatkan standarisasi, sosialisasi, promosi dan kemitraan pelayanan kesehatan
Persentase desa siaga aktif dan posyandu aktif
Desa siaga 145 unit (100%) dan posyandu aktif
70,60%
Desa siaga 145 unit (100%) dan 78 % posyandu
aktif
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kesehatan Dinas Kesehatan
Cakupan desa ber-PHBS 45,00% 82,00% Dinas Kesehatan
Bed Ocupancy Rate (BOR) 69,00% 80,00% Standarisasi pelayanan kesehatan
Kesehatan Dinas Kesehatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 208
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah puskesmas yang terakreditasi dan evaluasi berkesinambungan terhadap puskesmas yang telah terakreditasi
5 puskesmas terakreditasi
21 puskesmas yang dievaluasi
setelah terakreditasi
Dinas Kesehatan
Persentase kunjungan usia 15 s.d 59 tahun (usia produktif) yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
- 100,00% Dinas Kesehatan
Strategi:
Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat (aspek kuratif)
Arah Kebijakan: Menyiapkan kebutuhan obat-
obatan dasar masyarakat Jumlah kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan perkapita penduduk
602.350 jiwa 758.234 jiwa Obat dan perbekalan kesehatan
Kesehatan Dinas Kesehatan
Jumlah industri rumah tangga dan pengolahan makanan yang diawasi
13 IRTP, 15 TPM
138 IRTP, 290 TPM
Pengawasan obat dan makanan
Kesehatan Dinas Kesehatan
Cakupan puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional
1 puskesmas 21 puskesmas Pengembangan obat asli Indonesia
Kesehatan Dinas Kesehatan
Pemenuhan alat kesehatan yang memadai
Jumlah puskesmas yang dibangun 21 puskesmas 26 puskesmas Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya
Kesehatan Dinas Kesehatan
Jumlah pustu/ poskesdes yang dibangun 25 pustu 41 pustu Dinas Kesehatan
Jumlah puskesmas menjadi puskesmas rawat inap
2 puskesmas 7 puskesmas Dinas Kesehatan
Average Length of Stay (ALOS) 5 hari 6 hari Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Kesehatan Dinas Kesehatan
Turn Over Interval (TOI) 2 hari 1 hari Dinas Kesehatan
Gross Death Rate (GDR) 22% penderita 32% penderita Dinas Kesehatan
Jumlah pembangunan rumah sakit 1 unit 5 unit Dinas Kesehatan
Meningkatkan standar pelayanan kesehatan
Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM
70 desa 105 desa Upaya kesehatan masyarakat
Kesehatan Dinas Kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin (Jamkesda dan KK/KTP)
KK/KTP 413.370
KK/KTP 716.370
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 209
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Rata-rata kunjungan poliklinik (rawat jalan) per hari
200 kunjungan/
hari
400 kunjungan/hari
Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan penderita katarak bagi penduduk miskin
21 puskesmas 21 puskesmas Pelayanan kesehatan penduduk miskin
Kesehatan Dinas Kesehatan
Bed Turn Over (BTO) 70 kali 40 kali Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Kesehatan Dinas Kesehatan
Net death Rate (NDR) 5% 8% Dinas Kesehatan
Persentase kunjungan usia >60 tahun (lansia) yang mendapatkan krining kesehatan sesuai standar
100,00% 100,00% Peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Kesehatan Dinas Kesehatan
Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu sesuai standar : Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
80,00% 100,00% Peningkatan kesehatan ibu melahirkan dan anak
Kesehatan Dinas Kesehatan
Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
0,43% 16,20% Dinas Kesehatan
Persentase ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan
30,00% 100,00% Dinas Kesehatan
Persentase anak 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai standar
70,00% 100,00% Dinas Kesehatan
Cakupan diklat peningkatan kompetensi SDM Kesehatan (PPGD/BTCLS/ACLS/ GELS/ATLS/PONED, dll
11 pelatihan 24 pelatihan Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan
Kesehatan Dinas Kesehatan
Tersedianya pengelolaan sistem informasi dan sistem manajemen rumah sakit
1 unit website dan SIM RS
1 unit website dan SIM RS
Peningkatan pelayanan kesehatan pada BLUD
Kesehatan Dinas Kesehatan
Prevalensi KB aktif pada pasangan usia subur
91.035 KB aktif 92.000 KB aktif Keluarga berencana Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Pelayanan kontrasepsi Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah kelompok masyarakat peduli KB 0 kelompok 78 kelompok Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 210
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah kelompok binaan PIK remaja dalam penanggulan narkoba di sekolah
300 remaja 1.165 remaja Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KKR
Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS
Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah kader bina keluarga yang dilatih - 2.184 kader Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah keluarga prasejahtera dan prasejahtera I yang ikut KB
25.750 keluarga
26.350 keluarga Keluarga sejahtera Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Terbangunnya perempuan, anak dan lansia yang berkualitas dan berdaya saing dalam pembangunan
Strategi: Meningkan peran,
pemberdayaan dan perlindungan perempuan, anak dan lansia
Arah Kebijakan: Penguatan kelembagaan dan
jejaring perempuan, anak dan lansia
Jumlah peningkatan advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan
79 peserta 599 peserta Penguatan kelembagaan pengarusutaman gender dan anak
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Persentase keterwakilan perempuat di lembaga legislatif
9,00% 30,00% Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah dokumen informasi pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
- 12 dokumen Pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah kelompok UPPKS yang dibina - 62 kelompok Peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga
Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Perlindungan perempuan anak Jumlah peningkatan kualitas anak dan 170 peserta 730 orang Keserasian kebijakan Pemberdayaan Dinas Sosial,
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 211
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dan lansia perempuan (GSI) peningkatan kualitas anak dan perempuan
Perempuan dan Perlindungan anak
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
12 kasus 4 kasus Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga
Strategi:
Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga melalui peningkatan kualitas pembinaannya
Arah Kebijakan:
Peningkatan kualitas pembinaan prestasi kepemudaan dan olahraga dengan meningkatkan partisipasi organisasi masyarakat yg bergerak di bidang kepemudaan dan olahraga serta meningkatkan kuantitas dan kualitas kompetisi kepemudaan dan olahraga
Jumlah kegiatan pembinaan paskibraka, kepemudaan dan kepramukaan yang dilakukan
48 kegiatan 93 kegiatan Peningkatan peran serta kepemudaan
Kepemudaan dan Olahraga
Disdikpora
Jumlah pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan
- 5 kali Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
Disdikpora
Jumlah tenaga keolahragaan yang dibina 20 orang 420 orang Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga
Disdikpora
Jumlah cabang olah raga yang dibina 10 cabang 10 cabang Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
Disdikpora
Jumlah sarana dan prasarana olahraga yang dibangun
- 5 unit Peningkatan sarana dan prasarana olahraga
Disdikpora
Tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai untuk mendukung lalulintas orang, barang dan jasa
Strategi: Pembangunan, pemeliharaan
dan rehabilitasi jalan dan jembatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 212
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Arah Kebijakan: Mewujudkan ketersediaan
prasarana jalan dan jembatan yang berkualitas dalam menunjang aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan
Jumlah panjang jalan yang dibangun 177,682 km 327,682 km Pembangunan jalan dan jembatan
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas PUPR
Jumlah panjang jembatan di bangun 245 m’ (5 unit) 545 m' (30 unit) Dinas PUPR
Jumlah panjang jalan yang ditingkatkan 1.406,75 km 1.681,75 km Dinas PUPR
Jumlah panjang jalan lingkungan pemukiman yang dibangun
84.461 meter 148.461 meter Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah panjang pemeliharaan jalan 2.432,2 km 3.157,70 km Rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas PUPR
Jumlah panjang pemeliharaan jembatan 1.350 m’ 3.250 m’ Dinas PUPR
Jumlah pengadaan alat berat 12 unit 14 unit Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas PUPR
Jumlah pengadaan alat ukur dan laboratorium
- 25 unit Dinas PUPR
Strategi:
Pembangunan, peningkatan dan pengendalian sarana dan prasarana perhubungan serta komunikasi dan informasi
Arah Kebijakan:
Mewujudkan ketersediaan sistem-sistem jaringan angkutan umum dan sarana transportasi, komunikasi dan informasi yang berkualitas
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
- 3 dokumen Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Perhubungan Dinas Perhubungan
Jumlah prasarana dan fasilitas LLAJ yang terpelihara
7 fasilitas 23 fasilitas Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
Perhubungan Dinas Perhubungan
Persentase penurunan pelanggaran angkutan barang dan penumpang
4,80% 25,00% Peningkatan pelayanan angkutan
Perhubungan Dinas Perhubungan
Jumlah izin usaha angkutan yang dikeluarkan
90 izin 103 izin Dinas Perhubungan
Jumlah terminal yang dikelo 1 terminal 3 terminal Pembangunan prasarana dan sarana perhubungan
Perhubungan Dinas Perhubungan
Jumlah rambu lalu lintas yang terpasang 364 unit 1.194 unit Pengendalian dan pengamanan lalu lintas
Perhubungan Dinas Perhubungan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 213
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah uji KIR angkutan umum 55.847 KIR 107.113 KIR Peningkatan kelayakan pengoperasian kendaraan bermotor
Perhubungan Dinas Perhubungan
Tersedianya infrastruktur sumberdaya air, drainase dan irigasi yang memadai untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air
Strategi: Penataan dan pengembangan
jaringan irigasi dan sumberdaya air
Arah Kebijakan: Mewujudkan ketersediaan
sistem jaringan irigasi dan sumberdaya air yang memadai dalam memenuhi kebutuhan air baku
Jumlah panjang turap/ talud/ bronjong yang dibangun
2.285 m’ 7.285 m’ Pembangunan turap/talud/ bronjong
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas PUPR
Jumlah panjang saluran drainase limgkungan pemukiman
37.060 meter 93.260 meter Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah pengembangan dan pengolahan jaringan irigasi rawa dan jaringan lainnya
3.331,41 ha 16.168,41 ha Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas PUPR
Jumlah panjang pembangunan normalisasi sungai
296.752 m’ 383.052 m' Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Dinas PUPR
Jumlah panjang rehabilitasi embung 54.000 m3 321.500 m3 Dinas PUPR
Jumlah panjang pembangunan jaringan irigasi
5.600 m' dan 3.331,41 ha
13.100 m' dan 3.331,41 ha
Peningkatan/ pembangunan jaringan irigasi dan rawa
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas PUPR
Jumlah bendung mini daerah irigasi kecil - 15 unit Dinas PUPR
Tersedianya sarana dan prasarana dasar permukiman (mencakup listrik, energi, persampahan, air bersih, air limbah, pemadam kebakaran, tempat pemakaman umum, pasar dan lain-lain)
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 214
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Strategi: Penataan dan pengembangan
perumahan dan fasilitas permukiman
Arah Kebijakan: Menata dan mengembangkan
perumahan dan permukiman layak bagi masyarakat
Jumlah pembangunan perumahan murah dan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah
102 unit 302 unit Pengembangan perumahan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah desa yang mendapat kegiatan pembangunan pada program RIS-PNPM / PPIP, PAMSIMAS
74 desa RIS PNPM, 30 desa Pansimas, 39
desa PPIP
68 desa Penyediaan dan pengelolaan air baku
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah gedung kantor dan rumah dinas aparatur pemerintah yang dibangun
53 unit 118 unit Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah rumah ibadah, surau suluk, balai adat, LKA dan sarana prasarana olah raga yang terbangun
84 unit 121 unit Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Meningkatkan pengelolaan persampahan, listrik, air bersih, TPU, prasarana pemukiman lainnya
Jumlah penataan areal pemakaman 8.516 meter 43 kegiatan, 16.816 meter
Pengelolaan areal pemakaman
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah unit pengolahan air bersih 14 unit 99 unit Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah pembangunan pengolahan jaringan air bersih/air minum
2 unit, lokasi 2 unit, lokasi Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah sarana prasarana persampahan yang tersedia
- 2.000 unit Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Lingkungan Hidup Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah perbaikan perumahan akibat bencana alam
3 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit
Meningkatnya perencanaan yang partisipatif dan akuntabel
Strategi: Meningkatkan perencanaan
yang partisipatif dan akuntabel
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 215
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
melalui peningkatan kualitas proses penyusunan dokumen perencanaan daerah
Arah Kebijakan: Peningkatan kualitas proses
penyusunan dokumen dengan meningkatkan ketersediaan dokumen perencanaan teknis, peningkatan kualitas proses komunikasi publik perencanaan, peningkatan ketersediaan data, dan optimalisasi pengendalian dan evaluasi pada tahap kebijakan, pelaksanaan maupun hasil
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
5 dokumen 15 dokumen Kerjasama pembangunan Perencanaan Bappeda
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
- 10 dokumen Pengembangan wilayah perbatasan
Perencanaan Bappeda
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
- 10 dokumen Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Perencanaan Bappeda
Jumlah aparatur yang memiki sertifikat fungsional perencana
4 orang 44 orang Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
Perencanaan Bappeda
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun tepat waktu
119 dokumen 213 dokumen Perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Bappeda
Persentase keselarasan RKPD terhadap RPJMD
94 persen 99 persen Bappeda
Persentase keselarasan KUA PPAS terhadap RKPD
93 persen 98 persen Bappeda
Persentase pelaksanaan program kegiatan RPJMD ke dalam RKPD
89 persen 94 persen Bappeda
Persentase usulan musrenbang yang terakomodir didalam dokumen penganggaran
25 persen 50 persen Bappeda
Jumlah dokumen evaluasi yang disusun 4 dokumen 16 dokumen Bappeda
Tingkat ketersediaan data evaluasi capaian kinerja setiap tahunnya
Tersedia Tersedia Bappeda
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
5 dokumen 21 dokumen Perencanaan pembangunan ekonomi
Perencanaan Bappeda
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
5 dokumen 24 dokumen Perencanaan sosial dan budaya
Perencanaan Bappeda
Meningkatnya kapasitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Strategi:
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 216
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Mewujudkan tata kelola yang baik dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah melalui pengelolaan keuangan daerah, pendapatan dan aset
Arah Kebijakan: Meningkatkan kapasitas
pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset daerah melalui ketepatan penyusunan APBD, penertiban pengelolaan keuangan, pendapatan dan pengelolaan aset
Persentasi kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah
6,53% 8,48% Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Keuangan Bapenda
Persentase peningkatan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan daerah
0,20% 1,00% Bapenda
Persentase bagi hasil pajak pusat tehadap APBD
3,00% 8,00% Bapenda
Jumlah dokumen sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
5 dokumen 10 dokumen BPKAD
Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah
WTP WTP BPKAD
Penyusunan APBD tepat waktu Tidak tepat waktu
Tepat waktu BPKAD
Jumlah dokumen standar belanja sebagai pedoman penyusunan anggaran
5 dokumen 10 dokumen BPKAD
Terdatanya dan terjaminnya kondisi aset/barang daerah
90% 100% BPKAD
Jumlah kegiatan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten
20 kegiatan 40 kegiatan Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota
Keuangan BPKAD
Persentase peningkatan kualitas PPK dan bendahara SKPD dibidang penyusun laporan keuangan daerah menurut standar akutansi pemerintah
97,00% 100,00% BPKAD
Jumlah data obyek pajak daerah yang tersedia
- 50 jenis pajak Pelayanan dan peningkatan penerimaan pajak daerah
Keuangan Bapenda
Jumlah wajib pajak yang terdaftar - 5000 wajib pajak
Bapenda
Meningkatnya kapasitas pembinaan dan pengawasan internal pemerintahan
Strategi:
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 217
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam pembinaan dan pengawasan internal pemerintahan melalui peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian kebijakan KDH
Arah Kebijakan: Meningkatkan kapasitas
pembinaan dan pengawasan internal pemerintahan melalui pengawasan internal secara berkala, pengendalian manajemen kebijakan, penanganan pengaduan, dan meningkatkan prosentase pengembalian kerugian negara
Jumlah pelayanan protokoler kepada Bupati dan wakil bupati dan sederetan forkopinda
1.686 kali 2.886 kali Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
Administrasi Pemerintahan
Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen LPPD, LKPj dan ILPPD yang disampaikan
15 dokumen 30 dokumen Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen kebijakan pelimpahan kewenangan pemerintah kabupaten kepada kecamatan, Lurah dan Desa
5 dokumen 15 dokumen
Jumlah pelaksanaan ujian sertifikasi keahlian barang/jasa pemerintah pertahun
3 kali 7 kali Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Administrasi Pemerintahan
Sekretariat Daerah
Persentase pelaksanaan program/ kegiatan SKPD yang terealisasi
91,00% 100,00% Sekretariat Daerah
Jumlah paket unit layanan pengadaan Kabupaten Rokan Hulu
800 paket 2.800 paket Sekretariat Daerah
Peningkatan level kapabilitas APIP - Level 2 Pengawasan Inspektorat
Jumlah pemeriksaan PKPT yang diterbitkan:
Pengawasan Inspektorat
LHP SKPD 145 LHP 290 LHP
LHP kecamatan 80 LHP 160 LHP
LHP desa 160 LHP 510 LHP
LHP kelurahan - 40 LHP
Jumlah pedoman/ kebijakan pengawasan yang terbit
9 dokumen 34 dokumen Pengawasan Inspektorat
Persentase hasil temuan pengawasan yang ditindaklanjuti
70,00% 83,00% Pengawasan Inspektorat
Jumlah kasus yang ditangani oleh Majelis TP-TGR
- 250 kasus Pengawasan Inspektorat
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 218
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah aparatur Inspektorat Kabupaten Rokan Hulu yang memenuhi syarat sebagai auditor melalui pembentukan jabatan fungsional auditor (JFA/P2UPD)
18 orang 35 orang Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Pengawasan Inspektorat
Jumlah SDM yang mempunyai sertifikasi Auditor dan P2UPD
18 orang 35 orang
Jumlah evaluasi Kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu
68 LHE 152 LHE Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Pengawasan Inspektorat
Jumlah reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Rokan hulu yang tepat waktu
10 LHR 30 LHR Inspektorat
Jumlah pelaksanaan focus group discussion dan TP4D
- 10 kali pelaksanaan
Pencegahan dan pemberantasan korupsi
Pengawasan Inspektorat
Jumlah kunjungan kerja ke desa desa 16 kecamatan 16 kecamatan Fasilitasi peningkatan pelayanan dan pembinaan masyarakat kelurahan
Administrasi Pemerintahan
Kecamatan
Jumlah rapat koordinasi tingkat kecamatan
16 kecamatan 16 kecamatan Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan umum
Administrasi Pemerintahan
Kecamatan
Penguatan Sistim Inovasi Daerah (SIDa)
Strategi: Penguatan Sistim Inovasi
Daerah (SIDa) melalui optimalisasi jejaring sistem inovasi daerah
Arah Kebijakan: Optimalisasi jejaring sistem
inovasi daerah dengan menyediakan wahana publikasi serta penghargaan atas hasil-hasil inovasi masyarakat dan daerah, meningkatkan kualitas koordinasi dan komunikasi antar jejaring sistem inovasi daerah
Jumlah kajian yang disusun 10 kajian 20 kajian Penelitian dan pengembangan
Perencanaan Bappeda
Ketersediaan sistem informasi pembangunan daerah
Tersedia Tersedia Perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan Bappeda
Ketersediaan sistem perencanaan dan monev
- Tersedia Bappeda
Persentase paket yang dilelang 85,00% 95,00% Optimalisasi pemanfaatan Administrasi Sekretariat
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 219
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
menggunakan system LPSE teknologi informasi Pemerintahan Daerah
Jumlah pelaksanaan tata kelola dan inovasi pelayanan berbasis kewilayahan
- 5 kali Sekretariat Daerah
Nilai Indeks kepuasan masyarakat 83,32 persen 83,56 persen Dinas PM dan PTSP
Persentase izin yang diterbitkan sesuai ketentuan (SOP)
97,80 persen 100,00 persen Dinas PM dan PTSP
Jumlah izin yang diterbitkan 43.860 izin 53.250 izin Dinas PM dan PTSP
Meningkatnya kompetensi aparatur
Strategi: Meningkatkan kompetensi
aparatur melalui peningkatan kualitas manajemen kepegawaian daerah
Arah Kebijakan: Peningkatan kualitas
manajemen kepegawaian daerah dengan perbaikan pola penempatan pegawai, pendidkan dan pelatihan, pelayanan administrasi kepegawaian
Jumlah pegawai yang telah mengikuti pelatihan, kursus dan diklat
65 orang 232 orang Pendidikan kedinasan
Administrasi Pemerintahan
Dinas PM dan PTSP
Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang akan naik pangkat dan yang akan memasuki masa pensiun setiap tahunnya:
Fasilitasi pindah/ purna tugas PNS
Administrasi Pemerintahan
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
PNS Naik Pangkat 1.922 orang 4.750 orang
PNS Pensiun 174 orang 696 orang
Jumlah aparatur berdasarkan database kepegawaian
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Administrasi Pemerintahan
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
PNS 6.373 orang 6.783 orang
Honorer 3.973 orang 3.973 orang
Jumlah aparatur berdasarkan tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, D1/D2, D3, D4/S1, S2/S3)
Pembinaan dan pengembangan aparatur
Administrasi Pemerintahan
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
SD 46 orang 41 orang
SMP 56 orang 57 orang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 220
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
SMA 1.384 orang 1.380 orang
D.I 46 orang 46 orang
D.II 770 orang 768 orang
D.III 430 orang 429 orang
DIV/S1 3.449 orang 3.453 orang
S2 192 orang 196 orang
S3 0 orang 2 orang
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat pengembangan karir dan tugas belajar bagi Pegawai Negeri Sipil
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
DiklatPim II 3 orang 21 orang
DiklatPim III 8 orang 33 orang
DiklatPim IV 20 orang 120 orang
Tugas Belajar 7 orang 30 orang
Persentase jumlah pegawai yang memenuhi aturan yang berlaku
98,75% 99,45% Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Jumlah kasus pelanggaran disipilin pegawai
48 kasus 38 kasus Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Jumlah pelaksanaan rapat Dewan Pengurus dan anggota Korpri
5 kali 10 kali Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Jumlah pelaksanaan upacara persemayaman anggota Korpri yang meninggal dunia
42 kali 67 kali Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih efektif
Strategi: Meningkatkan kapasitas
penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih efektif melalui bidang pemerintahan pembangunan dan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 221
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kemasyarakatan
Arah Kebijakan: Penyelenggaraan bidang
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dengan perumusan kebijakan, pelayanan administrasi pemerintahan dan koordinasi perangkat daerah
Jumlah produk hukum daerah yang diterbitkan
328 produk hukum
2.828 produk hukum
Penataan peraturan perundang-undangan
Administrasi Pemerintahan
Sekretariat Daerah
Jumlah penyelesaian perkara pemerintah daerah Kabupaten Rokan Hulu
6 perkara 21 perkara Sekretariat Daerah
Jumlah penyuluhan hukum kepada masyarakat
26 desa 32 desa Sekretariat Daerah
Jumlah pemantapan SOTK pemerintah daerah otonomi baru
1 kali 2 kali Penataan daerah otonomi baru
Administrasi Pemerintahan
Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen road map reformasi birokrasi
- 2 dokumen Penataan kelembagaan Administrasi Pemerintahan
Sekretariat Daerah
Terselenggaranya dukungan pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD
Strategi: Memberikan dukungan pada
DPRD melalui optimalisasi fungsi pengawasan, penganggaran dan legislasi
Arah Kebijakan: Optimalisasi fungsi
pengawasan, penganggaran dan legislasi dengan peningkatan kualitas fasilitasi terhadap alat kelengkapan dewan
Jumlah pelaksanaan evaluasi terhadap tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan BPK RI
10 kali 20 kali Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Administrasi Pemerintahan
Sekretariat DPRD
Persentase kegiatan DPRD yang terpublikasikan melalui media massa
91,20% 99,00%
Jumlah penyelenggaraan persidangan/rapat-rapat yang dilaksanakan DPRD
1.338 kali rapat 2.788 kali rapat
Persentase pengaduan (aspirasi) yang disampaikan masyarakat melalui sekretariat DPRD diterima tepat waktu dan ditindaklanjuti oleh DPRD
80% 85%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 222
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah rancangan peraturan yang dibahas DPRD menjadi Peraturan Daerah
23 perda 88 perda
Persentase peraturan daerah yang disosialisasikan kepada masyarakat
25,00% 70,00%
Jumlah Anggota DPRD yang mengikuti bimbingan teknis/workshop/seminar
350 OK 1.475 OK
Meningkatnya keterbukaan informasi dan komunikasi publik yang berbasis teknologi Informasi
Strategi: Peningkatan upaya
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di urusan komunikasi dan informasi melalui peningkatan keterbukaan informasi publik
Arah Kebijakan: Peningkatan keterbukaan
informasi dan komunikasi publik yang berbasis Teknologi Informasi dengan pengembangan e-government dan cyber city
Jumlah SKPD yang telah terkoneksi jaringan interner (internet kabupaten)
52 SKPD 52 SKPD Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
Komunikasi dan Informatika
Dinas Komunikasi dan Informatika
Tingkat pemanfaatan publik terhadap berbagai saluran komunikasi informasi dan media massa yang digunakan oleh pemerintah daerah
2,5 5,0 Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumlah rekomendasi menara telekomunikasi dan warung internet yang dikeluarkan
49 rekomendasi 111 rekomendasi
Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi
Komunikasi dan Informatika
Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumlah SDM bidang komunikasi dan informasi yang berkualitas
5 orang 380 orang Fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
Komunikasi dan Informatika
Dinas Komunikasi dan Informatika
Persentase pemanfaatan layanan publik administratif berbasis TIK
35.48% 55,85%
Jumlah pelayanan informasi kepada stakeholders
203 lembar spanduk dan
baleho
702 lembar spanduk dan
baleho
Kerjasama informasi dengan mas media
Komunikasi dan Informatika
Sekretariat Daerah
Jumlah media massa dan elektronik yang mempublikasikan program dan kegiatan pemerintah daerah
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
Sekretariat Daerah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 223
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Meningkatnya kepemilikan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil
Strategi: Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dalam urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil melalui peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan pencatatan sipil dan kualitas data kependudukan
Arah Kebijakan: Meningkatkan kualitas
pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan pencatatan sipil dan kualitas data kependudukan dengan mengembangkan pola stelsel aktif maupun stelsel pasif
Jumlah penduduk yang memiliki KK 141.180 KK atau 95%
154.056 KK atau 100%
Penataan administrasi kependudukan
Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Disdukcapil
Jumlah penduduk yang melakukan perekaman KTP-el
52.221 orang atau 90%
12.484 org atau 100%
Jumlah penduduk yang memiliki KTP-el 22.714 org atau 95%
11.638 org atau 100%
Jumlah penduduk yang memiliki Kartu Identitas Anak (KIA)
9.177 org atau 5%
121.041 org atau 60%
Jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran
279.163 org atau 50%
61.371 org atau 90%
Meningkatnya layanan penanganan masalah pertanahan
Strategi: Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dalam layanan penanganan masalah pertanahan melalui koordinasi penyelenggaraan pertanahan
Arah Kebijakan: Meningkatnya layanan
penanganan masalah Jumlah realisasi lahan untuk kepentingan umum
15,6 ha 66,6 ha Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
Pertanahan Sekretariat Daerah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 224
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pertanahan melalui identifikasi tanah negara, dan pelayanan pengadaan tanah untuk kepentingan publik, dan penanganan sengketa pertanahan
pemanfaatan tanah
Jumlah penerbitan aspek perizinan mengenai persetujuan penetapan lokasi, pendataan dan pemetaan penanganan permasalahan pertanahan
1 dokumen 6 dokumen Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen teknis ke PPAT dan pemahaman hukum pertanahan
- 2 dokumen Sekretariat Daerah
Jumlah fasilitasi, inventarisasi, identifikasi, dan penanganan konflik
- 60 fasilitasi Penyelesaian konflik-konflik pertanahan
Pertanahan Sekretariat Daerah
Jumlah penyelesaiaan batas desa, kelurahan
- 10 kecamatan Penetapan wilayah administrasi
Pertanahan Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen penataan, penetapan dan penegasan batas wilayah kecamatan, kelurahan dan desa
- 2 dokumen Pengembangan wilayah perbatasan
Pertanahan
Meningkatnya kesiapsiagaan dan kerjasama pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana
Strategi: Meningkatkan pelayanan
penanggulangan bencana melalui peningkatan kesiapsiagaan, penanganan tanggap darurat, koordinasi penanganan pasca bencana
Arah Kebijakan: Peningkatan kesiapsiagaan,
penanganan tanggap darurat, koordinasi penanganan pasca bencana dengan mengoptimalkan tiga pilar yaitu Pemerintah, Masyarakat, dan Dunia Usaha
Jumlah perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
155 unit 358 unit Perbaikan perumahan akibat bencana alam/ sosial
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
BPBD
Jumlah lembaga pemerintah, dunia usaha, masyarakat dalam penanggulangan bencana
- 7 instansi pemerintah, 25
perusahaan, 200 orang
Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
BPBD
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 225
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah penanggulangan bencana alam 5 kali 30 kali
Jumlah aparatur pemerintah/ dunia usaha, masyarakat yang memahami rehabilitasi/ rekonstruksi
13 orang 113 orang aparatur, 20 perusahaan, 100 orang
masyarakat
Rehabilitasi dan rekonstruksi
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
BPBD
Jumlah aparatur pemerintah/ dunia usaha, masyarakat yang siap siaga terhadap bahaya kebakaran
77 orang aparatur, 2
perusahaan, 30 orang
masyarakat
177 orang aparatur, 27 perusahaan, 230 orang
masyarakat
Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Satpol PP dan Pemadam Kebakaran
Meningkatnya layanan tramtibumlinmas
Strategi: Meningkatkan kualitas layanan
tramtibumlinmas melalui pemeliharaan keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat serta pencegahan tindak kriminal
Arah Kebijakan: Pelayanan ketertiban,
ketenteraman, dan perlindungan masyarakat dengan peningkatan kapasitas aparatur dan partisipasi masyarakat
Jumlah angka konflik 59 konflik 21 konflik Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Kesbangpol
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
1 :100 1 :100 Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Satpol PP & Pemadam Kebakaran
Jumlah unjuk rasa yang dilakukan masyarakat
18 kali 15 kali Pengembangan wawasan kebangsaan
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Kesbangpol
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengembangan wawasan kebangsaan
10 kali 14 kali Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Kesbangpol
Jumlah tenaga sukarela dalam menjaga ketertiban dan keamanan
- 420 orang Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Satpol PP & Pemadam Kebakaran
Jumlah penurunan volume penyakit masyarakat
7% 30% Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Satpol PP & Pemadam Kebakaran
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 226
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Masyarakat
Jumlah pembinaan politik daerah 28 kali, 12 partai politik
88 kali, 12 partai politik
Pendidikan politik masyarakat
Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Kesbangpol
Jumlah pembinaan terhadap LSM, ORMAS, dan OKP
307 orang 807 orang Kesbangpol
Meningkatnya tertib kearsipan daerah
Strategi: Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik di bidang kearsipan melalui peningkatan kualitas pengelolaan arsip daerah
Arah Kebijakan: Peningkatan kualitas
pengelolaan arsip daerah dengan digitalisasi arsip, penyediaan sarana prasarana, pengelolaan arsip daerah, pelayanan kearsipan
Jumlah SKPD yang mengelola arsip statis dan dinamis yang utuh, autentik dan handal
15 SKPD 29 SKPD Perbaikan sistem administrasi kearsipan
Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Arsip
Jumlah SDM pengelola arsip di SKPD yang mengikuti diklat/bimtek kearsipan
160 orang 530 orang Penyelamatan dan pelestarian dokumen/ arsip daerah
Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Arsip
Jumlah instansi yang menyerahkan dokumen/ arsip in aktif ke lembaga kearsipan
10 SKPD 23 SKPD, 4 kecamatan
Dinas Perpustakaan dan Arsip
Meningkatnya layanan ketersediaan statistik sektoral dan daerah yang akurat
Strategi: Meningkatkan layanan
ketersediaan statistik sektoral dan daerah yang akurat koordinasi fasilitasi instansi pusat dan optimalisasi peran perangkat daerah dalam statistik sektoral
Arah Kebijakan: Meningkatkan penyediaan
statistik dengan meningkatkan akurasi dan mempercepat time
Jumlah dokumen profil daerah yang disusun
5 dokumen 10 dokumen Pengembangan data/informasi
Perencana Bappeda
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 227
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
release data statistik
Jumlah dokumen statistik daerah yang tersedia
37 dokumen 57 dokumen Pengembangan data/informasi/ statistik daerah
Komunikasi dan Informatika
Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumlah laporan koordinasi dan pengendalian inflasi daerah (TPID)
- 5 dokumen Pendataan, penertiban perizinan dan pembinaan ekonomi kerakyatan
Sekretariat Daerah
Jumlah kerjasama permasalahan ekonomi dan keuangan
- 20 kali Sekretariat Daerah
Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan berbudaya
Strategi: Mengoptimalkan peran SDM
dan kelembagaan dan kegiatan keagamaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan berbudaya
Arah Kebijakan: Meningkatkan peran perangkat
agama/ lembaga-lembaga agama, kegiatan keagamaan dan toleransi umat beragama dalam peningkatan kualitas kehidupan beragama
Jumlah penyelenggaraan pelayanan jemaah haji
12 kali 22 kali Penerangan dan bimbingan agama islam
Administrasi Pemerintahan
Sekretariat Daerah
Jumlah pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten dan Provinsi
12 kali 22 kali Sekretariat Daerah
Jumlah hari- hari besar Islam tingkat Kabupaten yang diperingati
15 kali 30 kali Sekretariat Daerah
Jumlah anggota Korpri yang mengikuti prosesi pelepasan keberangkatan calon jemaah haji bagi anggota Korpri
412 orang 722 orang Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Memperbanyak dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan sosial, budaya dan adat dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan berbudaya dan bernegara
Jumlah pelaksanaan pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
- 116 set Pengembangan nilai budaya Kebudayaan Disparbud
Jumlah peristiwa-peristiwa budaya 5 dokumen 9 dokumen
Jumlah alat musik tradisional tingkat SD /SMP sederajat
- 133 set Disparbud
Jumlah pengelolaan dan data 1 dokumen 6 dokumen Pengelolaan kekayaan Kebudayaan Disparbud
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 228
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
peninggalan sejarah purbakala, musium dan peninggalan bawah air
budaya
Jumlah ajang bagi masyarakat seni untuk mengekspresikan diri
Pengelolaan keragaman budaya
Kebudayaan Disparbud
Jumlah festival budaya yang di laksanakan
6 kali 26 kali
Jumlah event budaya yang di ikuti 23 kali 43 kali
Jumlah event kesenian yang dilaksanakan
124 kali penampilan
449 kali penampilan
Jumlah pawai hari besar dan keagamaan 10 kali 20 kali
Jumlah perkembangan alat musik tradisional
85 set 108 set Disparbud
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 229
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan melalui strategi dan arah kebijakan,
disusun program-program pembangunan sebagaimana telah disusun dalam bab sebelumnya.
Pelaksanaan program dilaksanakan oleh SKPD yang mempunyai tanggung jawab
kewenangan sesuai dengan bidang urusan pemerintahan, baik urusan wajib maupun pilihan.
Program-program yang telah disusun tersebut merupakan program prioritas pembangunan
yang merupakan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi
tanggung jawab SKPD.
Masing-masing program disertai dengan indikator kinerja program sebagai alat
perencanaan dan pengendalian pembangunan setiap tahunnya, sehingga hasil pembangunan
akan terukur perkembangannya hingga akhir periode RPJMD. Penyusunan indikator kinerja
program berupa hasil (outcomes) dan kumpulan keluaran (output). Indikator kinerja program
menjadi acuan utama dalam menyusun kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh SKPD.
Disamping itu, disajikan pula rancangan secara proyektif mengenai rencana atau
target capaian setiap tahun perencanaan selama kurun waktu lima tahun, sehingga
didapatkan gambarannya tentang prospek pencapaian target tersebut bagi masyarakat di
satu sisi, serta menjadi acuan kinerja bagi setiap satuan kerja perangkat daerah dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Sejalan dengan itu, kebutuhan pendanaan yang
dapat difasilitasi bagi setiap program prioritas tersebut juga digambarkan secara proyektif,
berdasarkan evaluasi terhadap kerangka pendanaan yang dapat dicapai pada lima tahun
anggaran terakhir. Uraian program sesuai urusan disertai dengan indikator kinerja dan
kerangka pendanaannya adalah sebagai berikut:
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 230
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Tabel 155 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Kabupaten Rokan Hulu (dalam juta)
No
Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja
pada Awal RPJMD (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
SKPD 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR + URUSAN WAJIB BUKAN PELAYANAN DASAR + URUSAN PILIHAN + URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG
715.104 859.854 846.320 841.602 874.879 4.137.759
URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
537.494 521.582 511.130 502.212 530.087 2.602.505
PENDIDIKAN 52.805 51.862 53.373 54.972 56.617 269.629
1 Program pendidikan anak usia dini
1.677 3.411 3.512 3.617 3.724 15.941 Disdikpora
Jumlah gedung sekolah TK/PAUD yang dibangun
21 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 31 unit
Jumlah ruang kelas sekolah TK/PAUD yang dibangun
24 ruang 3 ruang 3 ruang 3 ruang 3 ruang 3 ruang 39 ruang
Jumlah pendidik TK/PAUD untuk memenuhi standar kompetensi
- 512 orang 512 orang 512 orang 512 orang 512 orang 2.560 orang
2 Program wajib belajar pendidikan
48.478 44.278 45.605 46.972 48.379 233.712 Disdikpora
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 231
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dasar sembilan tahun
APK SD/MI 114,54% 117,80% 118,90% 119,10% 120,10% 121,20% 121,20%
APK SMP/MTs 105,29% 107,00% 108,00% 109,00% 110,00% 111,00% 111,00%
APM SD/MI 99,87% 99,88% 99,89% 99,90% 99,95% 100,00% 100,00%
APM SMP/MTs 97,50% 97,80% 98,30% 98,80% 99,50% 100,00% 100,00%
APS SD/MI 99,58% 100,50% 108,20% 115,60% 116,50% 118,40% 118,40%
APS SMP/MTs 99,60% 98,40% 99,80% 101,99% 102,80% 103,00% 103,00%
Angka kelulusan seluruh jenjang pendidikan:
SD/MI 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
SMP/MTs 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Angka mengulang seluruh jenjang pendidikan:
SD/MI 0,07% 0,05% 0,04% 0,03% 0,02% 0,01% 0,01%
SMP/MTs 0,10% 0,09% 0,07% 0,05% 0,02% 0,01% 0,01%
Persentase sekolah yang terakreditasi:
SD/MI 66,00% 68,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00% 100,00%
SMP/MTs 60,00% 70,00% 78,00% 87,00% 95,00% 100,00% 100,00%
Angka harapan lama sekolah
12,30 12,25 12,20 12,10 12,05 12,00 12,00
Jumlah gedung sekolah SD/SMP yang dibangun
17 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 22 unit
Jumlah ruang kelas sekolah SD/SMP yang dibangun
143 ruang 8 ruang 10 ruang 10 ruang 10 ruang 10 ruang 191 ruang
Jumlah ruang kelas baru SMP/MTs/
67 ruang 21 ruang 4 ruang 6 ruang 6 ruang 6 ruang 110 ruang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 232
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
SMPLB yang dibangun
3 Program pendidikan non formal
335 375 386 398 410 1.904 Disdikpora
Jumlah kelompok Paket A dan yang dibina
Paket A 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM
Paket B 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM
4 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
1.555 2.544 2.620 2.698 2.779 12.196 Disdikpora
Jumlah guru bersertifikasi
1.525 orang 600 orang 600 orang 600 orang 600 orang 600 orang 4.525 orang
Jumlah pendidik SD/SMP untuk memenuhi standar kompetensi
- 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 500 orang
5 Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
760 1.254 1.250 1.287 1.325 5.876 Dinas Perpustakaan dan Arsip
Jumlah pengunjung perpustakaan
9.976 orang 10.025 orang
11.070 orang
11.200 orang
12.320 orang
13.553 orang 68.144 orang
Jumlah koleksi buku perpustakaan
92.089 eksemplar
48.000 eksemplar
49.000 eksemplar
50.000 eksemplar
51.000 eksemplar
52.000 eksemplar
342.089 eksemplar
Jumlah tenaga pengelola perpustakaan yang dibina
80 orang 60 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 340 orang
Jumlah pelayanan perpustakaan keliling
400 kali 70 kali 80 kali 90 kali 100 kali 110 kali 900 kali
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 233
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
KESEHATAN 156.694 166.360 169.601 174.369 199.485 866.509
1 Program obat dan perbekalan kesehatan
5.150 5.305 5.464 5.357 5.518 26.794 Dinas Kesehatan
Jumlah kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan perkapita penduduk
602.350 jiwa
641.208 jiwa
666.410 jiwa
692.120 jiwa
724.306 jiwa
758.234 jiwa 758.234 jiwa
2 Program upaya kesehatan masyarakat
40.444 41.657 42.906 46.062 47.443 218.512 Dinas Kesehatan
Jumlah desa/ kelurahan yang melaksanakan STBM
70 desa 21 desa 21 desa 21 desa 21 desa 21 desa 105 desa
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin (Jamkesda dan KK/KTP)
KK/KTP 413.370
KK/KTP, 69.000
KK/KTP, 69.000
KK/KTP, 60.000
KK/KTP, 55.000
KK/KTP, 50.000
KK/KTP 716.370
Rata-rata kunjungan poliklinik (rawat jalan) per hari
200 kunjungan/
hari
225 kunjungan/
hari
250 kunjungan/
hari
300 kunjungan/
hari
350 kunjungan/
hari
400 kunjungan/
hari
400 kunjungan/h
ari
3 Program pengawasan obat dan makanan
130 134 138 142 146 690 Dinas Kesehatan
Jumlah industri rumah tangga dan pengolahan makanan yang diawasi
13 IRTP, 15 TPM
15 IRTP, 45 TPM
20 IRTP, 50 TPM
25 IRTP, 55 TPM
30 IRTP, 60 TPM
35 IRTP, 65 TPM
138 IRTP, 290 TPM
4 Program pengembangan obat asli
100 103 106 109 112 530 Dinas Kesehatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 234
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
indonesia
Cakupan puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional
1 puskesmas
5 puskesmas
10 puskesmas
15 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas 21 puskesmas
5 Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
544 560 576 593 611 2.884 Dinas Kesehatan
Persentase desa siaga aktif dan posyandu aktif
Desa siaga 145 unit
(100%) dan posyandu
aktif 70,60%
Desa siaga 145 unit
(100%) dan 70%
posyandu aktif
Desa siaga 145 unit
(100%) dan 72 %
posyandu aktif
Desa siaga 145 unit
(100%) dan 74 %
posyandu aktif
Desa siaga 145 unit
(100%) dan 76 %
posyandu aktif
Desa siaga 145 unit
(100%) dan 78 %
posyandu aktif
Desa siaga 145 unit
(100%) dan 78 %
posyandu aktif
Cakupan desa ber-PHBS
45,00% 65,00% 70,00% 75,00% 80,00% 82,00% 82,00%
6 Program perbaikan gizi masyarakat
450 464 477 491 506 2.388 Dinas Kesehatan
Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan
100,00% balita
100,00% balita
100,00% balita
100,00% balita
100,00% balita
100,00% balita
100,00% balita
Prevalensi kurang gizi pada anak balita
1,96% 19,00% 18,00% 17,00% 16,00% 15,00% 15,00%
7 Program pengembangan lingkungan sehat
64 65 67 69 71 335 Dinas Kesehatan
Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
30,00% 35.00% 40,00% 50,00% 55,00% 60,00% 60,00%
8 Program pencegahan
1.895 1.952 2.010 2.070 2.131 10.058 Dinas
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 235
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dan penanggulangan penyakit menular
Kesehatan
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
79,08% 80,00% 83,00% 86,00% 88,00% 90,00% 90,00%
Persentase penderita kusta selesai berobat > 90 %
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Persentase angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (success rate) minimal 85%
SR TB BTA Positif 100
%
SR TB BTA Positif
84,00%
SR TB BTA Positif
87,00%
SR TB BTA Positif
90,00%
SR TB BTA Positif
90,00%
SR TB BTA Positif 90%
SR TB BTA Positif 90%
Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
92,83% 90,00% 91,00% 93,00% 94,00% 95,00% 95,00%
Persentase IR DBD < 49 per 100.000 penduduk
32,70 30,00 28,00 26,00 24,00 22,00 22,00
Angka kesakitan filariasis progrese
< 1% mikro filariasis
rate
< 1% mikro filariasis
rate
< 1% mikro filariasis
rate
< 1% mikro filariasis
rate
< 1% mikro filariasis
rate
< 1% mikro filariasis rate
< 1% mikro filariasis rate
Persentase eliminasi rabies
95% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100%
Jumlah annual parasite incidence (API) Malaria <1 per 1.000 penduduk
API 0 per 1.000
penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000
penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000
penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000
penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000
penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000
penduduk (non
endemisitas)
API <1 per 1.000
penduduk
9 Program standarisasi
1.934 2.157 2.222 2.198 2.263 10.775 Dinas Kesehatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 236
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pelayanan kesehatan
Bed Ocupancy Rate (BOR)
69,00% 70,00% 72,00% 74,00% 76,00% 80,00% 80,00%
Jumlah puskesmas yang terakreditasi dan evaluasi berkesinambungan terhadap puskesmas yang telah terakreditasi
5 puskesmas
ter akreditasi
6 puskesmas
ter akreditasi
10 puskesmas
ter akreditasi
21 puskesmas
yang dievaluasi setelah ter akreditasi
21 puskesmas
yang dievaluasi setelah ter akreditasi
21 puskesmas yang
dievaluasi setelah
terakreditasi
21 puskesmas yang
dievaluasi setelah
terakreditasi
Persentase kunjungan usia 15 s.d 59 tahun (usia produktif) yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
- 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
10 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
950 978 1.008 1.038 1.069 5.043 Dinas Kesehatan
Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan penderita katarak bagi penduduk miskin
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas 21 puskesmas
11 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya
25.830 27.255 28.073 28.886 50.417 160.462 Dinas Kesehatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 237
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah puskesmas yang dibangun
21 puskesmas
1 puskesmas
1 puskesmas
1 puskesmas
1 puskesmas
1 puskesmas 26 puskesmas
Jumlah pustu/ poskesdes yang dibangun
25 pustu 3 unit 3 unit 4 unit 3 unit 3 unit 41 pustu
Jumlah puskesmas menjadi puskesmas rawat inap
2 puskesmas
1 puskesmas
1 puskesmas
1 puskesmas
1 puskesmas
1 puskesmas 7 puskesmas
12 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
9.363 13.812 12.481 10.457 9.989 56.102 Dinas Kesehatan
Average Length of Stay (ALOS)
5 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari
Turn Over Interval (TOI)
2 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari
Gross Death Rate (GDR)
22% penderita
24% penderita
26% penderita
28% penderita
30% penderita
32% penderita
32% penderita
Jumlah pembangunan rumah sakit
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit
13 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
530 546 563 579 597 2.815 Dinas Kesehatan
Bed Turn Over (BTO)
70 kali 60 kali 55 kali 50 kali 45 kali 40 kali 40 kali
Net death Rate (NDR)
5,00% 5,00% 6,00% 6,00% 7,00% 8,00% 8,00%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 238
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
14 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
200 206 212 218 221 1.057 Dinas Kesehatan
Persentase kunjungan usia >60 tahun (lansia) yang mendapatkan krining kesehatan sesuai standar
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
15 Program peningkatan kesehatan ibu melahirkan dan anak
7.310 7.530 7.755 7.988 8.228 38.811 Dinas Kesehatan
Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu sesuai standar: Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
80,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
0,43% 22,00% 19,70% 18,20% 17,70% 16,20% 16,20%
Persentase ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan
30,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Persentase anak 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai standar
70,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 239
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
16 Program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan
670 672 692 813 837 3.684 Dinas Kesehatan
Cakupan diklat peningkatan kompetensi SDM Kesehatan (PPGD/BTCLS/ACLS/GELS/ ATLS/ PONED, dll
11 pelatihan
2 kali pelatihan
2 kali pelatihan
3 kali pelatihan
3 kali pelatihan
3 kali pelatihan
24 pelatihan
17 Program peningkatan pelayanan kesehatan pada BLUD
61.130 62.964 64.851 67.299 69.326 325.570 Dinas Kesehatan
Tersedianya pengelolaan sistem informasi dan sistem manajemen rumah sakit
1 unit website dan
SIM RS
1 unit website dan
SIM RS
1 unit website dan
SIM RS
1 unit website dan
SIM RS
1 unit website dan
SIM RS
1 unit website dan SIM RS
1 unit website dan SIM RS
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
225.995 222.218 215.271 210.522 210.953 1.084.959
1 Program pembangunan jalan dan jembatan
136.500 119.270 119.874 123.327 124.331 623.302 Dinas PU PR, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah panjang jalan yang dibangun
177,682 km 30 km 30 km 30 km 30 km 30 km 327,682 km
Jumlah panjang jembatan di bangun
245 m’ (5 unit)
60 m' (5 unit)
60 m' (5 unit)
60 m' (5 unit)
60 m' (5 unit)
60 m' (5 unit) 545 m' (30 unit)
Jumlah panjang jalan
1.406,75 km
55 km 55 km 55 km 55 km 55 km 1.681,75 km
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 240
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
yang ditingkatkan
Jumlah panjang jalan lingkungan pemukiman yang dibangun
84.461 meter
26.000 meter
8.000 meter 9.000 meter 10.000 meter
11.000 meter 148.461 meter
2 Program pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong
27.289 16.911 14.790 13.575 13.575 86.140 Dinas PU PR, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah panjang saluran drainase limgkungan pemukiman
37.060 meter
20.200 meter
8000 meter 9.000 meter 9.500 meter 9.500 meter 93.260 meter
3 Program pembangunan turap/talud/ bronjong
14.195 12.900 12.900 12.900 12.900 65.795 Dinas PU PR, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah panjang turap/ talud/ bronjong yang dibangun
2.285 m’ 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 7.285 m’
4 Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan
14.975 14.975 14.975 14.975 14.975 74.875 Dinas PU PR
Jumlah panjang pemeliharaan jalan
2.432,2 km 125,5 km 150 km 150 km 150 km 150 km 3.157,70 km
Jumlah panjang pemeliharaan jembatan
1.350 m’ 100 m' 400 m' 400 m' 400 m' 400 m' 3.250 m’
5 Program peningkatan sarana dan prasarana
200 3.700 2.200 200 200 6.500 Dinas PU PR
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 241
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kebinamargaan
Jumlah pengadaan alat berat
12 unit 1 unit 1 unit 14 unit
Jumlah pengadaan alat ukur dan laboratorium
- 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 25 unit
6 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
9.069 13.607 14.775 9.385 9.385 56.211 Dinas PU PR, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah pengembangan dan pengolahan jaringan irigasi rawa dan jaringan lainnya
3.331,41 ha 837 ha 3.000 ha 3.000 ha 3.000 ha 3.000 ha 16.168,41 ha
Jumlah panjang pembangunan normalisasi sungai
296.752 m’ 6.300 m' 20.000 m' 20.000 m' 20.000 m' 20.000 m' 383.052 m'
7 Program penyediaan dan pengelolaan air baku
1.690 1.100 1.150 1.150 1.150 6.240 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah desa yang mendapat kegiatan pembangunan pada program RIS-PNPM / PPIP, PAMSIMAS
74 desa RIS PNPM, 30
desa Pansimas, 39 desa
PPIP
5 desa 19 desa 21 desa 11 desa 12 desa 68 desa
8 Program pengembangan, pengelolaan dan
1.106 4.606 1.106 1.106 1.106 9.030 Dinas PU PR
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 242
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Jumlah panjang rehabilitasi embung
54.000 m3 53.500 m3 53.500 m3 53.500 m3 53.500 m3 53.500 m3 321.500 m3
9 Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
19.941 32.700 32.250 32.800 32.350 150.041 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah unit pengolahan air bersih
14 unit 17 unit 17 unit 17 unit 17 unit 17 unit 99 unit
Jumlah pembangunan pengolahan jaringan air bersih/air minum
2 unit, lokasi
2 unit, lokasi
2 unit, lokasi
2 unit, lokasi
2 unit, lokasi
2 unit, lokasi 2 unit, lokasi
10 Program peningkatan/ pembangunan jaringan irigasi dan rawa
Dinas PUPR
Jumlah panjang pembangunan jaringan irigasi
5.600 m' dan
3.331,41 ha
1.021,36 m’ 1.750 m’ 1.750 m’ 1.750 m’ 1.750 m’ 13.100 m' dan 3.331,41 ha
Jumlah bendung mini daerah irigasi kecil
- 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 15 unit
11 Program perencanaan tata ruang
930 1.819 621 474 276 4.120 Dinas PU PR, Bappeda
Jumlah dokumen tata ruang yang disusun
1 dokumen 2 dokumen 6 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 1 dokumen 14 dokumen
Jumlah dokumen koordinasi
4 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 14 dokumen
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 243
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
perencanaan tata ruang
12 Program pemanfaatan ruang
100 425 425 425 500 1.875 Dinas PU PR
Jumlah survey lokasi pemetaan penataan ruang
- 3 kecamatan
3 kecamatan
3 kecamatan
7 kecamatan 16 kecamatan
13 Program pengendalian pemanfaatan ruang
- 205 205 205 205 820 Dinas PU PR
Jumlah dokumen pengendalian pemanfaatan ruang
- 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 5 dokumen
PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN
88.109 56.474 51.073 40.253 41.489 277.398
1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
59.605 29.400 27.927 29.955 30.983 177.870 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah gedung kantor dan rumah dinas aparatur pemerintah yang dibangun
53 unit 12 unit 12 unit 12 unit 14 unit 15 unit 118 unit
Jumlah rumah ibadah, surau suluk, balai adat, LKA dan sarana prasarana olah raga yang terbangun
84 unit 9 unit 7 unit 7 unit 7 unit 7 unit 121 unit
2 Program pengembangan perumahan
24.261 16.506 16.719 3.796 3.709 64.991 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 244
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah pembangunan perumahan murah dan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah
102 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 302 unit
3 Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/ sosial
90 90 90 90 90 450 BPBD
Jumlah perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
155 unit 3 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 358 unit
4 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
347 7.163 3.019 3.091 3.382 17.002 Satpol PP dan Pemadam Kebakaran
Jumlah aparatur pemerintah/ dunia usaha, masyarakat yang siap siaga terhadap bahaya kebakaran
77 orang aparatur, 2 perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5 perusahaan, 80 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5 perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5 perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5 perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5 perusahaan,
30 orang masyarakat
177 orang aparatur, 27 perusahaan, 230 orang
masyarakat
5 Program pengelolaan areal pemakaman
3.792 3.200 3.200 3.200 3.200 16.592 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 245
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah penataan areal pemakaman
8.516 meter 3 kegiatan, 200 meter
10 kegiatan, 2000 meter
10 kegiatan, 2000 meter
10 kegiatan, 2000 meter
10 kegiatan, 2000 meter
43 kegiatan, 16.816 meter
6 Program rehabilitasi dan rekonstruksi
14 115 118 121 125 493 BPBD
Jumlah aparatur pemerintah/ dunia usaha, masyarakat yang memahami rehabilitasi/ rekonstruksi
13 orang 20 orang aparatur, 4 perusahaan, 20 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 4 perusahaan, 20 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 4 perusahaan, 20 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 4 perusahaan, 20 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 4 perusahaan,
20 orang masyarakat
113 orang aparatur, 20 perusahaan, 100 orang
masyarakat
KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT
10.249 15.501 15.001 15.405 14.418 70.574
1 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
8.151 10.866 10.410 10.924 10.476 50.827 Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Jumlah konflik yang sudah ada penyelesaian
59 konflik 6 konflik 5 konflik 4 konflik 3 konflik 2 konflik 21 konflik
2 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
36 79 79 79 79 352 Satpol PP dan Pemadam Kebakaran
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
1 :100 1 :100 1 :100 1 :100 1 :100 1 :100 1 :100
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 246
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3 Program pengembangan wawasan kebangsaan
686 1.280 1.091 1.121 1.212 5.390 Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Jumlah unjuk rasa yang dilakukan masyarakat
18 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 15 kali
4 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
63 170 300 240 - 773 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengembangan wawasan kebangsaan
10 kali 1 kali 2 kali 1 kali 14 kali
5 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
- 250 250 250 250 1.000 Satpol PP dan Pemadam Kebakaran
Jumlah tenaga sukarela dalam menjaga ketertiban dan keamanan
- 72 orang 72 orang 82 orang 92 orang 102 orang 420 orang
6 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
623 641 661 680 701 3.306 Satpol PP dan Pemadam Kebakaran
Jumlah penurunan volume penyakit masyarakat
7,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 30,00%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 247
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
7 Program pendidikan politik masyarakat
411 993 951 815 366 3.536 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Jumlah pembinaan politik daerah
28 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
88 kali, 12 partai politik
Jumlah pembinaan terhadap LSM, ORMAS, dan OKP
307 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 807 orang
8 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
279 1.222 1.259 1.296 1.334 5.390 BPBD
Jumlah lembaga pemerintah, dunia usaha, masyarakat dalam penanggulangan bencana
- 7 lembaga (pemerintah
, non pemerintah)
, 4 perusahaan, 20 orang
masyarakat
7 lembaga (pemerintah
, non pemerintah)
, 4 perusahaan, 20 orang
masyarakat
7 lembaga (pemerintah
, non pemerintah)
, 4 perusahaan, 20 orang
masyarakat
7 lembaga (pemerintah
, non pemerintah)
, 4 perusahaan, 20 orang
masyarakat
7 lembaga (pemerintah,
non pemerintah),
4 perusahaan,
20 orang masyarakat
7 instansi pemerintah,
25 perusahaan, 200 orang
Jumlah penanggulangan bencana alam
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 30 kali
SOSIAL 3.642 9.167 6.811 6.691 7.125 33.436
1 Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
313 1.898 1.748 1.800 1.854 7.613 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya
4.124 orang 20.417 orang
20.417 orang
20.417 orang
20.417 orang
20.417 orang 126.430 orang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 248
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2 Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
946 2.138 934 962 1.240 6.220 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah pelayanan dan rehabilitasi terhadap korban bencana
12.013 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 40.813 KK
3 Program pembinaan anak terlantar
70 362 373 384 395 1.584 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah pelayanan terhadap orang terlantar dan lanjut usia dari keluarga rentan dan tidak mampu melalui panti dan luar panti
720 orang 235 orang 235 orang 235 orang 235 orang 235 orang 1.895 orang
4 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
32 315 324 334 344 1.349 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah pelayanan bagi penyandang cacat dan penyakit kejiwaan
202 orang 35 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 477 orang
5 Program pembinaan
1.121 1.804 1.439 1.475 1.511 7.350 Dinas Sosial,
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 249
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
panti asuhan/panti jompo
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah panti asuhan yang dibina
5 panti asuhan
5 panti asuhan
5 panti asuhan
5 panti asuhan
5 panti asuhan
5 panti asuhan
5 panti asuhan
6 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
- 235 235 235 235 940 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah tuna susila yang dipulangkan ke daerah asal
55 orang - 25 orang 25 orang 25 orang 25 orang 155 orang
7 Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
146 1.371 682 393 405 2.997 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah kelompok ORSOS, PSM dan lembaga sosial lainnya yang telah diberdayakan
72 orsos 83 orsos 88 orsos 90 orsos 95 orsos 100 orsos 100 orsos
8 Program bantuan dan jaminan sosial serta perlindungan sosial
1.014 1.044 1.076 1.108 1.141 5.383 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah keluarga
11.320 KPM 20.143 KPM 22.573 KPM 22.573 KPM 22.573 KPM 22.573 KPM 22.573 KPM
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 250
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
penerima manfaat yang menerima jaminan sosial
URUSAN WAJIB BUKAN PELAYANAN DASAR
87.701 116.996 119.755 116.482 110.741 551.675
TENAGA KERJA 761 2.821 2.597 2.675 2.754 11.608
1 Program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja
460 1.268 998 1.028 1.058 4.812 Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan institusional dan non institusional
336 orang 162 orang 224 orang 224 orang 224 orang 224 orang 1.394 orang
2 Program peningkatan kesempatan kerja
200 1.061 1.093 1.125 1.159 4.638 Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Persentase perluasan pengembangan kesempatan kerja
24,00% (196/817)
42.22% (342/810)
51.88% (332/640)
51.75% (296/572)
48.05% (345/718)
50.85% (328/645)
50.85% (328/645)
3 Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
101 492 506 522 537 2.158 Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Persentase perusahaan atau pengusaha yang mentaati
73.53 % (100/136)
73.53 % (100/136)
77.21% (105/136)
80.88% (110/136)
84.55% (115/136)
88.23% (120/136)
88.23% (120/136)
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 251
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
peraturan
Jumlah penyelesaian perselisihan hubungan industrial
144 kasus 30 kasus 30 kasus 30 kasus 24 kasus 24 kasus 282 kasus
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
1.994 3.249 3.333 3.422 3.514 15.512
1 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan
150 305 314 324 333 1.426 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah peningkatan kualitas anak dan perempuan (GSI)
170 peserta 80 peserta 120 peserta 120 peserta 120 peserta 120 peserta 730 orang
2 Program penguatan kelembagaan pengarusutaman gender dan anak
389 401 413 425 437 2.065 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah peningkatan advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan
79 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 599 peserta
3 Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
720 1.292 1.327 1.364 1.402 6.105 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah kasus 12 kasus 10 kasus 9 kasus 8 kasus 6 kasus 4 kasus 4 kasus
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 252
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kekerasan terhadap perempuan dan anak
4 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
735 1.251 1.279 1.309 1.342 5.916 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kecamatan
Persentase keterwakilan perempuat di lembaga legislatif
9,00% 11,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 30,00%
PERTANAHAN 29.472 31.996 29.536 29.535 29.535 150.074
1 Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
28.913 31.436 28.976 28.976 28.976 147.277 Seluruh SKPD
Jumlah realisasi lahan untuk kepentingan umum
15,6 ha 10 ha 10 ha 10 ha 10 ha 10 ha 66,6 ha
Jumlah penerbitan aspek perizinan mengenai persetujuan penetapan lokasi, pendataan dan pemetaan penanganan permasalahan pertanahan
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 6 dokumen
Jumlah dokumen teknis ke PPAT
- 1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 253
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dan pemahaman hukum pertanahan
2 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
560 560 560 559 559 2.797 Sekretariat Daerah
Jumlah fasilitasi, inventarisasi, identifikasi, dan penanganan konflik
- 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 60 fasilitasi
LINGKUNGAN HIDUP
13.106 15.203 15.220 13.024 13.400 69.953
1 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
638 742 677 785 718 3.560 Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah tempat pembuangan akhir sampah
2 TPA 2 TPA 2 TPA 2 TPA 2 TPA 2 TPA 12 TPA
Jumlah sarana prasarana persampahan yang tersedia
- 400 unit 400 unit 400 unit 400 unit 400 unit 2.000 unit
2 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
533 1.258 1.026 1.068 1.081 4.966 Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang dipantau kualitas air dan air limbah
60 usaha dan/atau kegiatan
70 usaha dan/atau kegiatan
75 usaha dan/atau kegiatan
80 usaha dan/atau kegiatan
81 usaha dan/atau kegiatan
85 usaha dan/atau kegiatan
85 usaha dan/atau kegiatan
Jumlah penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
25 usaha dan/atau kegiatan
45 usaha dan/atau kegiatan
60 usaha dan/atau kegiatan
70 usaha dan/atau kegiatan
80 usaha dan/atau kegiatan
93 usaha dan/atau kegiatan
93 usaha dan/atau kegiatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 254
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
taat terhadap pengelolaan limbah B3 (bahan, berbahaya dan beracun)
Jumlah kasus lingkungan yang dapat diselesaikan
10 kasus 4 kasus 3 kasus 3 kasus 3 kasus 3 kasus 26 kasus
Jumlah rekomendasi teknis yang dikeluarkan
45 usaha/ kegiatan
53 usaha/ kegiatan
56 usaha/ kegiatan
57 usaha/ kegiatan
59 usaha/ kegiatan
60 usaha/ kegiatan
60 usaha/ kegiatan
Jumlah kampung iklim dan biogas yang dibina
- 3 lokasi pembinaan
per 60 orang, 3
unit biogas
3 lokasi pembinaan
per 60 orang, 3
unit biogas
6 lokasi pembinaan
per 120 orang, 6 unit
biogas
Jumlah AMDAL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL
Jumlah UKL-UPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL
Jumlah SPPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL
Jumlah DPPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL
Jumlah IPAL pemrakarsa yang diawasi
Jumlah IPAL pemrakarsa
47 IPAL 13 IPAL 14 IPAL 16 IPAL 18 IPAL 20 IPAL 128 IPAL
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 255
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
terhadap dokumen izin lingkungan
yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
3 Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam
- 220 - - - 220 Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen perencaaan lingkungan hidup yang disusun
4 buku 2 buku 5 buku 2 buku 2 buku 5 buku 20 buku
4 Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan
115 118 122 125 67 547 Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah sekolah yang mengikuti program adiwiyata dalam rangka mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan
45 sekolah 9 sekolah 18 sekolah 18 sekolah 18 sekolah 108 sekolah
5 Program peningkatan pengendalian polusi
58 99 102 105 65 429 Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang dipantau kualitas udara ambien dan udara dari
- 8 lokasi 9 lokasi 10 lokasi 11 lokasi 12 lokasi 12 lokasi
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 256
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
sumber tidak bergerak (cerobong)
6 Program pengendalian kebakaran hutan
32 102 105 108 112 459 Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah kelompok MPA dalam pencegahan karhutla
5 MPA (5 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
7 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
11.380 12.104 12.611 10.238 10.745 57.078 Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Jumlah ruang terbuka hijau dan ruang publik yang tersedia
2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan
8 Program perencanaan dan pengembangan hutan
350 560 577 595 612 2.694 Dinas Lingkungan Hidup
Jumlah dokumen perencanaan tahura
0 dokumen 3 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 7 dokumen
Jumlah dokumen perencanaan hutan kota
0 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 8 dokumen
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
1.406 2.562 2.551 2.656 2.837 12.012
1 Program penataan administrasi kependudukan
1.406 2.562 2.551 2.656 2.837 12.012 Disdukcapil
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 257
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah penduduk yang memiliki KK
141.180 KK atau 95%
143.127 KK atau 100%
145.367 KK atau 100%
147.914 KK atau 100%
150.850 KK atau 100%
154.056 KK atau 100%
154.056 KK atau 100%
Jumlah penduduk yang melakukan perekaman KTP-el
52.221 orang atau
90%
53.527 orang atau
100%
11.723 orang atau
100%
11.946 orang atau
100%
12.203 orang atau
100%
12.484 orang atau 100%
12.484 orang atau 100%
Jumlah penduduk yang memiliki KTP-el
22.714 orang atau
95%
11.527 orang atau
100%
11.553 orang atau
100%
11.580 orang atau
100%
11.614 orang atau
100%
11.638 orang atau 100%
11.638 orang atau 100%
Jumlah penduduk yang memiliki Kartu Identitas Anak (KIA)
9.177 orang atau 5%
37.257 orang atau
20%
56.835 orang atau
30%
77.220 orang atau
40%
98.600 orang atau
50%
121.041 orang atau
60%
121.041 orang atau
60%
Jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran
279.163 orang atau
50%
113.340 orang atau
80%
100.858 orang atau
82,5%
88.093 orang atau
85%
77.988 orang atau
87%
61.371 orang atau 90%
61.371 orang atau 90%
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
3.458 8.525 6.701 8.429 7.209 34.322
1 Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan
690 1.024 1.055 1.086 1.118 4.973 DPMPD
Jumlah kelembagaan teknologi tepat guna dan kelembagaan kemasyarakatan di desa yang dibina:
Kelembagaan TTG/ posyantek yang di bina
7 posyantek 4 posyantek 3 posyantek 3 posyantek 3 posyantek 3 posyantek 23 posyantek
Lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat yang
147 LKA (1 kali)
153 LPMD/ LPMK (1
kali)
1 kali (2.507
RT/1.005 RW)
1 kali (2.507
RT/1.005 RW)
1 kali (147 LKA)
1 kali (147 karang taruna)
6 kali
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 258
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dibina
2 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
1.760 2.020 2.036 2.050 2.045 9.911 DPMPD
Jumlah unit usaha pada Badan Usaha Milik Desa yang difasilitasi
136 Bumdesa
136 Bumdesa
1417Bumdesa
147 Bumdesa
147 Bumdesa
147 Bumdesa 147 Bumdesa
3 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
353 364 374 386 397 1.874 DPMPD
Jumlah pokjanal dan LPM yang diberdayakan:
Pokjanal posyandu di desa/ kelurahan yang diberdayakan
587 posyandu
117 posyandu
117 posyandu
117 posyandu
118 posyandu
118 posyandu 587 posyandu
Pokjanal posyandu di desa/ kelurahan yang diberdayakan
84 BP-SPAM (84 peserta)
24 BP-SPAM (120
peserta) dan
kelembagaan
eks.PNPM-MP (90 peserta)
20 BP-SPAM (100
peserta)
20 BP-SPAM (100
peserta) dan kelembagaa
n eks.PNPM-
MP (90 perserta)
20 BP-SPAM (100 peserta) 10
UPK
20 BP-SPAM (100 peserta)
dan kelembagaan eks.PNPM-MP (90 perserta)
104 BP-SPAM (520 peserta)
dan kelembagaan eks.PNPM-MP (270 perserta)
4 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa
528 3.997 1.936 3.417 2.104 11.982 DPMPD
Jumlah pembinaan peningkatan kapasitas
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 259
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
aparatur di desa:
Pembinaan penataan dan pengelolaan keuangan desa
- 441 orang 441 orang 441 orang 441 orang 441 orang 2.205 orang
RPJMDesa 144 desa 49 desa 22 desa 147 desa
Pelaksanaan pilkades serentak
70 desa 70 desa 49 desa 22 desa 147 desa
5 Program pembinaan otonomi desa
127 1.120 1.300 1.490 1.545 5.582 DPMPD
Jumlah pembinaan otonomi desa:
Pembinaan aparatur pelaksana DD dan ADD
294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 1.470 orang
Pembinaan potensi desa
- - 16 desa 30 desa 50 desa 51 desa 147 desa
Pembinaan aset desa
- - 30 desa 30 desa 36 desa 51 desa 147 desa
Pembinaan pengelolaan barang milik desa
- - 30 desa 30 desa 36 desa 51 desa 147 desa
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
1.652 4.618 4.756 4.897 5.042 20.965
1 Program keluarga berencana
1.064 2.060 2.122 2.185 2.250 9.681 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Prevalensi KB aktif pada pasangan usia subur
91.035 KB aktif
91.572 PUS 91.772 PUS 91.872 PUS 91.872 PUS 92.000 PUS 92.000 PUS
2 Program pelayanan kontrasepsi
213 790 813 837 862 3.515 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 260
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Prevalensi KB aktif pada pasangan usia subur
91.035 KB aktif
91.572 PUS 91.772 PUS 91.872 PUS 91.872 PUS 92.000 PUS 92.000 PUS
3 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
209 215 222 228 235 1.109 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah kelompok masyarakat peduli KB
0 kelompok 10 kelompok
13 kelompok
16 kelompok
18 kelompok
20 kelompok 78 kelompok
4 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
- 150 154 159 164 627 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah kelompok binaan PIK remaja dalam penanggulan narkoba di sekolah
300 remaja 150 remaja 165 remaja 170 remaja 180 remaja 200 remaja 1.165 orang
5 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS
166 396 408 420 432 1.822 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah kelompok binaan PIK remaja dalam penanggulan narkoba di sekolah
300 remaja 150 remaja 165 remaja 170 remaja 180 remaja 200 remaja 1.165 orang
6 Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan
- 65 67 69 71 272 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 261
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dan pembinaan tumbuh kembang anak
Jumlah dokumen informasi pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
- - 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 12 dokumen
7 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
- 600 618 636 655 2.509 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah kader bina keluarga yang dilatih
- - 546 kader 546 kader 546 kader 546 kader 2.184 kader
8 Program peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga
- 200 206 212 218 836 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah kelompok UPPKS yang dibina
- 10 kelompok
14 kelompok
18 kelompok
20 kelompok 62 kelompok
9 Program keluarga sejahtera
- 142 146 151 155 594 Dinas Pengendalian Penduduk dan KB
Jumlah keluarga prasejahtera dan prasejahtera I yang ikut KB
25.750 keluarga
25.950 keluarga
26.150 keluarga
26.250 keluarga
26.350 keluarga
26.350 keluarga
PERHUBUNGAN 14.852 14.015 22.898 18.833 10.990 81.588
1 Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
103 870 420 1.000 1.005 3.398 Dinas Perhubungan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 262
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
- 2 dokumen 1 dokumen 3 dokumen
2 Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
520 790 460 665 480 2.915 Dinas Perhubungan
Jumlah prasarana dan fasilitas LLAJ yang terpelihara
7 fasilitas 2 fasilitas 4 fasilitas 3 fasilitas 4 fasilitas 3 fasilitas 23 fasilitas
3 Program peningkatan pelayanan angkutan
632 1.117 1.137 1.157 1.177 5.220 Dinas Perhubungan
Persentase penurunan pelanggaran angkutan barang dan penumpang
4,80% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25.00% 25,00%
Jumlah izin usaha angkutan yang dikeluarkan
90 izin 4 izin 2 izin 2 izin 3 izin 2 izin 103 izin
4 Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
858 276 12.426 5.676 336 19.572 Dinas Perhubungan
Jumlah terminal yang dikelola
1 terminal 2 terminal 2 terminal 2 terminal 3 terminal 3 terminal 3 terminal
5 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
12.739 8.402 8.455 7.965 7.992 45.553 Dinas Perhubungan
Jumlah rambu lalu lintas yang
364 unit 285 unit 285 unit 160 unit 100 unit 1.194 unit
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 263
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
terpasang
6 Program peningkatan kelayakan pengoperasian kendaraan bermotor
- 2.560 - 2.370 - 4.930 Dinas Perhubungan
Jumlah uji KIR angkutan umum
55.847 KIR 9.656 KIR 9.946 KIR 10.244 KIR 10.552 KIR 10.868 KIR 107.113 KIR
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
12.750 13.526 13.365 13.921 14.164 67.726
1 Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
4.315 4.837 4.417 4.704 4.701 22.974 Dinas Komunikasi dan Informatika, Sekretariat Daerah
Jumlah SKPD yang telah terkoneksi jaringan interner (internet kabupaten)
52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD
Tingkat pemanfaatan publik terhadap berbagai saluran komunikasi informasi dan media massa yang digunakan oleh pemerintah daerah
2,5 3,0 3,5 4.0 4,5 5,0 5,0
2 Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi
189 195 200 207 213 1.004 Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumlah rekomendasi
49 rekomendas
9 rekomendas
10 rekomendas
13 rekomendas
14 rekomendas
16 rekomendasi
111 rekomendasi
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 264
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
menara telekomunikasi dan warung internet yang dikeluarkan
i i i i i
3 Program fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
500 515 530 546 563 2.654 Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumlah SDM bidang komunikasi dan informasi yang berkualitas
5 orang 75 orang 75 orang 75 orang 75 orang 75 orang 380 orang
Persentase pemanfaatan layanan publik administratif berbasis TIK
35.48% 39,55% 43,63% 47,7% 51,77% 55,85% 55,85%
4 Program kerjasama informasi dengan mas media
7.746 7.979 8.218 8.464 8.687 41.094 Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumlah pelayanan informasi kepada stakeholders
203 lembar spanduk
dan baleho
78 lembar spanduk
dan baleho
78 lembar spanduk
dan baleho
78 lembar spanduk
dan baleho
78 lembar spanduk
dan baleho
78 lembar spanduk dan
baleho
702 lembar spanduk dan
baleho
Jumlah media massa dan elektronik yang mempublikasikan program dan kegiatan pemerintah daerah
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
420 3.255 1.950 2.008 3.360 10.993
1 Program penciptaan iklim usaha kecil
- 136 138 144 149 567 Dinas Koperasi UKM, Tenaga
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 265
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
menengah yang kondusif
Kerja dan Transmigrasi
Jumlah UKM yang sudah disolialisasikan program KUR
40 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 200 UKM
2 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
70 88 91 93 96 438 Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah UKM yang dibina
5.368 UKM 16.824 UKM
16.839 UKM
16.854 UKM
16.869 UKM
16.884 UKM 16.884 UKM
Jumlah produk UMKM yang di promosikan
17 produk 23 produk 27 produk 30 produk 34 produk 37 produk 37 produk
3 Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah
50 286 150 154 303 943 Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah UMKM yang dibina
6.046 UMKM
17.155 UKMK
17.175 UMKM
17.195 UMKM
17.215 UMKM
17.235 UMKM 17.235 UMKM
Persentase UMKM yang telah terbina
0,51% (80/15.795)
0,51% (80/15.795)
0,63% (100/15.85
0)
0,75% (120/15.92
0)
0,88% (140/15.99
8)
0,99% (160/16.100)
0,99% (160/16.100)
4 Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
50 1.719 514 529 1.691 4.503 Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah koperasi yang berkualitas
89 koperasi 99 koperasi 109 koperasi
119 koperasi
129 koperasi
139 koperasi 139 koperasi
5 Program peningkatan
250 945 973 1.002 1.032 4.202 Dinas Koperasi
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 266
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kualitas kelembagaan koperasi
UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Persentase koperasi aktif
57,01% (187/328)
59,16% (197/333)
61,24% (207/338)
63,27% (217/343)
65,23% (227/348)
69,97% (247/353)
69,97% (247/353)
Jumlah koperasi yang sehat
90 koperasi 100 koperasi
110 koperasi
120 koperasi
130 koperasi
140 koperasi 140 koperasi
6 Program peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi
- 81 84 86 89 340 Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah koperasi yang tumbuh
13 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 38 koperasi
PENANAMAN MODAL
298 1.364 505 519 814 3.500
1 Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
298 418 431 443 457 2.047 Dinas PM dan PTSP
Jumlah realisasi investasi PMA/PMDN
Rp.805 M Rp.821 M Rp.838 M Rp.854 M Rp.890 M Rp.907 M Rp.907 M
Jumlah pameran investasi yang dilaksanakan
15 event 4 event 4 event 4 event 4 event 4 event 35 event
2 Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
- 946 74 76 357 1.455 Dinas PM dan PTSP
Jumlah izin penanaman modal yang
29 izin 12 izin 14 izin 16 izin 18 izin 20 izin 109 izin
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 267
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
diterbitkan
Jumlah investor PMDN/PMA
14 investor 14 investor 14 investor 14 investor 15 investor 17 investor 17 investor
Jumlah tenaga kerja
3.109 orang 3.109 orang 3.172 orang
3.236 orang
3.301 orang
3.367 orang 3.367 orang
KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
2.397 3.823 3.938 4.056 4.176 18.390
1 Program peningkatan peran serta kepemudaan
1.463 1.566 1.613 1.662 1.712 8.016 Disdikpora
Jumlah kegiatan pembinaan paskibraka, kepemudaan dan kepramukaan yang dilakukan
48 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 93 kegiatan
2 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
- 80 83 85 87 335 Disdikpora
Jumlah pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan
- 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali
3 Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga
- 80 83 85 87 335 Disdikpora
Jumlah tenaga keolahragaan yang dibina
20 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 80 orang 420 orang
4 Program pembinaan dan pemasyarakat
934 962 991 1.021 1.051 4.959 Disdikpora
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 268
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
an olahraga
Jumlah cabang olah raga yang dibina
10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang
5 Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga
- 1.135 1.168 1.203 1.239 4.745 Disdikpora
Jumlah sarana dan prasarana olahraga yang dibangun
- 1 unit 1 unit 1 unit
1 unit 1 unit 5 unit
STATISTIK 41 42 43 45 46 217
1 Program pengembangan data/informasi/ statistik daerah
41 42 43 45 46 217 Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumlah dokumen statistik daerah yang tersedia
37 dokumen
4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 57 dokumen
KEBUDAYAAN 4.809 11.557 11.873 12.228 12.595 53.062
1 Program pengembangan nilai budaya
- 904 902 928 956 3.690 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jumlah pelaksanaan pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
- 32 set 20 set 23 set 25 set 25 set 116 set
Jumlah peristiwa-peristiwa budaya
5 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 9 dokumen
Jumlah alat musik tradisional tingkat SD
- 32 set 23 set 25 set 25 set 28 set 133 set
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 269
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
/SMP sederajat
2 Program pengelolaan kekayaan budaya
85 88 90 93 96 452 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jumlah pengelolaan dan data peninggalan sejarah purbakala, musium dan peninggalan bawah air
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 6 dokumen
3 Program pengelolaan keragaman budaya
4.724 10.565 10.881 11.207 11.543 48.918 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jumlah ajang bagi masyarakat seni untuk mengekspresikan diri
Jumlah festival budaya yang di laksanakan
6 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 26 kali
Jumlah event budaya yang di ikuti
23 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 43 kali
Jumlah event kesenian yang dilaksanakan
124 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
449 kali penampilan
Jumlah pawai hari besar dan keagamaan
10 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 20 kali
Jumlah perkembangan alat musik tradisional
85 set 10 set 18 set 20 set 28 set 32 set 108 set
KEARSIPAN 285 440 489 234 305 1.753
1 Program perbaikan sistem administrasi
188 330 375 117 184 1.194 Dinas Perpustakaan dan Arsip
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 270
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kearsipan
Jumlah SKPD yang mengelola arsip statis dan dinamis yang utuh, autentik dan handal
15 SKPD 17 SKPD 20 SKPD 24 SKPD 27 SKPD 29 SKPD 29 SKPD
2 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/ arsip daerah
97 110 114 117 121 559 Dinas Perpustakaan dan Arsip
Jumlah SDM pengelola arsip di SKPD yang mengikuti diklat/bimtek kearsipan
160 orang 74 orang 74 orang 74 orang 74 orang 74 orang 530 orang
Jumlah instansi yang menyerahkan dokumen/ arsip in aktif ke lembaga kearsipan
10 SKPD 5 SKPD 5 SKPD 6 SKPD 6 SKPD 7 SKPD 29 SKPD
URUSAN PILIHAN
24.076 137.458 137.679 143.412 149.689 592.314
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2.426 4.525 4.522 4.656 4.795 20.924
1 Program pengembangan budidaya perikanan
1.935 3.399 3.262 3.359 3.459 15.414 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah benih ikan yang diproduksi
1 juta benih 2 juta benih 3 juta benih 4 juta benih 5 juta benih 6 juta benih 20 juta benih
Jumlah ikan langka lokal yang dikembangkan dan dipelihara
410 ekor pengadaan
induk
410 ekor pengadaan
induk
410 ekor pemeliharaa
n
410 ekor pemeliharaa
n
410 ekor pengadaan induk dan 410 ekor
pemeliharaan
820 ekor pemeliharaan
820 ekor pemeliharaan
2 Program pengembangan perikanan
66 68 70 72 75 351 Dinas Ketahanan Pangan dan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 271
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
tangkap Perikanan
Jumlah kelompok perikanan yang difasilitasi
40 kelompok
38 kelompok
40 kelompok
45 kelompok
50 kelompok
50 kelompok 50 kelompok
Jumlah rumah tangga petani ikan (RTP Perikanan)
73.837 77.945 81.842 85.934 90.231 94.743 94.743
Jumlah konsumsi protein hewani asal ikan
35,28 kg/ kapita/ tahun
36,00 kg/kapita/t
ahun
36,40 kg/kapita/t
ahun
36,80 kg/kapita/t
ahun
37,20 kg/kapita/t
ahun
37,70 kg/kapita/tah
un
37,70 kg/ kapita/ tahun
3 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
406 588 706 727 748 3.175 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah produksi perikanan dan peningkatan kesehatan masyarakat veteriner
41.428,40 ton
9.584,088 ton ikan
10.912,210 ton ikan
12.375,501 ton ikan
13.963,362 ton ikan
15.903,863 ton ikan
104.167,42 ton
4 Program peningkatan penerapan teknologi perikanan
- 450 464 477 492 1.883 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah penerapan teknologi perikanan tepat guna
0 kegiatan 2 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 22 kegiatan
5 Program pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan
19 20 20 21 21 101 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Jumlah kawasan konservasi dan lubuk larangan
1 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 15 kawasan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 272
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
perikanan perairan umum yang diawasi
PARIWISATA 2.783 86.480 89.441 92.123 94.887 365.714
1 Program pengembangan pemasaran pariwisata
357 852 1.073 1.104 1.138 4.524 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Promosi pariwisata
Jumlah promosi media massa
0 kali 2 kali 2 kali 3 kali 3 kali 3 kali 13 kali
Jumlah event promosi pariwisata
4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 24 kali
Jumlah pelatihan sadar wisata
0 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali
2 Program pengembangan destinasi pariwisata
2.426 85.270 88.000 90.640 93.359 359.695 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Pengelolaan aset pariwisata
Jumlah objek wisata
6 lokasi objek
wisata, 2 kegiatan, 2 dokumen
6 lokasi objek
wisata, 7 kegiatan, 1 dokumen
6 lokasi objek
wisata, 1 kegiatan
6 lokasi objek
wisata, 1 kegiatan
6 lokasi objek
wisata, 1 kegiatan
6 lokasi objek wisata, 1 kegiatan
6 lokasi objek wisata, 13 kegiatan, 3 dokumen
Jumlah pelatihan pemandu wisata terpadu
0 kali 1 kali 1 kali 1 kali 3 kali
3 Program pengembangan kemitraan
- 358 368 379 390 1.495 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jumlah lokasi objek wisata unggulan Rokan Hulu yang ditata
0 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 273
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah kunjungan wisatawan
303.531 orang
304.197 orang
334.616 orang
368.077 orang
404.884 orang
2.606.050 oramg
PERTANIAN 9.672 28.733 28.741 29.625 30.740 127.511
1 Program peningkatan kesejahteraan petani
704 1.145 1.451 1.495 1.250 6.045 Distanholti, Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah kelompok tani perkebunan yang dibina
54 kelompok
10 kelompok
10 kelompok
10 kelompok
10 kelompok 94 kelompok
2 Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/ perkebunan)
2.687 7.588 7.083 7.209 7.511 32.078 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Distanholti
Luas areal tanam dan panen padi (ha)
Tanam 87.489 16.084 16.826 17.566 18.360 19.214 175.539
Panen 89.874 15.158 15.850 16.557 17.319 18.138 172.896
Luas areal tanam dan panen palawija (ha)
Tanam 15.282 5.980 6.320 6.595 6.765 6.980 47.922
Panen 14.113 5.688 6.185 6.470 6.490 6.830 45.776
Jumlah produktivitas padi (kw/ha)
73,63 33,29 41,52 42,86 44,28 45,80 281,38
Jumlah produktivitas palawija (kw/ha)
59,17 38,29 38,65 38,86 39,37 39,45 253,79
Jumlah produksi padi (ton)
323.199,09 50.460,71 65.809,00 70.962,00 76.692,00 83.071,00 670.193,80
Jumlah produksi
50.072,47 21.777,12 23441,23 25.142,42 25.551,13 26.944,35 172.928,72
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 274
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
palawija (ton)
Jumlah panjang jaringan irigasi tingkat usaha tani
4.517 meter 650 meter 650 meter 650 meter 650 meter 650 meter 7.767 meter
Jumlah embung (unit)
25 unit 3 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 48 unit
Jumlah panjang jalan usaha tani
10.977 meter
400 meter 1.400 meter 1.400 meter 1.400 meter 1.400 meter 16.977 meter
Jumlah ketersediaan beras kg/kap/tahun
135,30 135,50 137,30 138,50 139,00 139,50 139,50
Persentase penurunan KK rawan pangan
15,65 persen
15,65 persen
24,33 persen
20,00 persen
20,00 persen
20,00 persen 20,00 persen
Jumlah capaian skor pola pangan harapan
77,50 78,00 79,00 80,00 81,00 82,00 82,00
Jumlah komoditas pangan segar yang diawasi
10 komoditi 10 komoditi 11 komoditi 13 komoditi 14 komoditi 15 komoditi 15 komoditi
3 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan
258 1.351 1.522 1.497 1.679 6.307 Distanholti, Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah event promosi hasil produk pertanian/ perkebunan unggulan daerah yang diikuti
14 event 7 event 9 event 9 event 9 event 9 event 57 event
4 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan
293 1.990 1.997 2.104 2.207 8.591 Distanholti, Dinas Peternakan dan Perkebunan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 275
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah demplot, demfarm dan demcara (unit)
560 unit 31 unit 31 unit 81 unit 81 unit 81 unit 915 unit
Jumlah penggunaan alat dan mesin pertanian
34 unit 2 unit 7 unit 107 unit 107 unit 107 unit 107 unit Distanhoti
5 Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
891 5.552 5.107 5.771 6.055 23.376 Distanholti, Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah produktivitas perkebunan rakyat
Kelapa sawit (kg/ha/tahun)
34.755 18.000 18.500 19.000 19.500 20.000 129.775
Karet (kg/ha/tahun)
3.832 2.000 2.050 2.100 2.150 2.200 14.332
6 Program peningkatan dan pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan
1.159 2.974 3.063 3.154 3.249 13.599 Distanholti
Jumlah penyuluh pertanian yang difasilitasi
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
7 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
315 1.438 1.481 1.558 1.604 6.396 Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah populasi ternak dan peningkatan kesehatan masyarakat veteriner
3.058.250 ekor ternak
803.952 ekor ternak
820.449 ekor ternak
836.379 ekor ternak
853.105 ekor ternak
870.164 ekor ternak
7.242.299 ekor ternak
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 276
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
8 Program peningkatan produksi hasil peternakan
643 4.806 5.095 4.834 5.123 20.501 Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah populasi ternak
87.258 ekor 44.722 ekor 45.393 ekor 46.074 ekor 46.764 ekor 47.466 ekor 317.677 ekor
Sapi 4.903 ekor 2.500 ekor 2.525 ekor 2.551 ekor 2.576 ekor 2.602 ekor 17.657 ekor
Kerbau 27.860 ekor 14.560 ekor 14.997 ekor 15.446 ekor 15.910 ekor 16.387 ekor 105.160 ekor
Kambing 2.982 ekor 15.21 ekor 1.535 ekor 1.551 ekor 1.567 ekor 1.582 ekor 10.738 ekor
Domba 15.633 ekor 8.407 ekor 8.827 ekor 9.269 ekor 9.732 ekor 10.219 ekor 62.087 ekor
Babi 1.278.672 ekor
677.949 ekor
711.847 ekor
747.439 ekor
784811 ekor
824.052 ekor 5.024.770 ekor
Ayam buras 73.882 ekor 38.426 ekor 39.578 ekor 40.766 ekor 41.989 ekor 43.248 ekor 277.889 ekor
Jumlah peningkatan pendapatan petani ternak (rupiah)
Rp.24.174.000,- / tahun
Rp.25.712.692,- / tahun
Rp.26.741.199,- / tahun
Rp.27.810.847,- / tahun
Rp.28.923.281,- / tahun
Rp.30.080.212,- / tahun
Rp.30.080.212,- / tahun
9 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
50 112 115 119 122 518 Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah rumah tangga peternak (RTP Peternak)
59.336 60.523 61.734 62.968 64.227 65.512 65.512
Jumlah kelompok usaha-usaha agrobisnis dan agroindustri peternakan
12 kelompok
15 kelompok
15 kelompok
20 kelompok
20 kelompok
20 kelompok 20 kelompok
10 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
150 517 532 548 565 2.312 Dinas Peternakan dan Perkebunan
Jumlah teknologi tepat guna di bidang peternakan dan perkebunan
32 orang (1 jenis
pelatihan)
47 orang (5 jenis
pelatihan)
47 orang (5 jenis
pelatihan)
47 orang (5 jenis
pelatihan)
47 orang (5 jenis
pelatihan)
47 orang (5 jenis
pelatihan)
267 orang (5 jenis
pelatihan)
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 277
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
yang diterapkan
11 Program pengembangan jaringan irigasi pertanian
813 1.897 1.953 2.012 2.072 8.747 Distanholti
12 Program pengembangan informasi penyuluhan pertanian
258 265 273 281 290 1.367 Distanholti
Jumlah programa yang disusun
170 programa
170 programa
170 programa
170 programa
170 programa
170 programa 170 programa
13 Program peningkatan pemasaran hasil pertanian
- 899 926 953 982 3.760 Distanholti
14 Program pengembangan agribisnis
1.451 1.450 1.494 1.538 1.584 7.517 Distanholti
Luas areal tanam dan panen buah-buahan (batang)
Tanam 12.553 20.000 15.000 15.000 15.000 15.000 92.553
Panen 12.553 20.000 15.000 15.000 15.000 15.000 92.553
Luas areal tanam dan panen biofarmaka (ha)
Tanam 11,86 3 3 3 3 3 26,86
Panen 11,86 3 3 3 3 3 26,86
Luas areal tanam dan panen tanaman hias (ha)
Tanam 8,21 1 1 1 1 1 13,21
Panen 8,21 1 1 1 1 1 13,21
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 278
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Luas areal tanam dan panen sayur-sayuran (ha)
Tanam 49,50 15 15 15 15 15 124,50
Panen 49,50 15 15 15 15 15 124,50
KEHUTANAN 350 50 50 50 50 550
1 Program perencanaan dan pengembangan hutan
350 50 50 50 50 550 Dinas Lingkungan Hidup
PERDAGANGAN 8.249 13.670 12.934 15.001 17.378 67.232
1 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
126 595 659 525 700 2.605 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jumlah Alat UTTP yang sudah ditera/tera ulang
900 alat UTTP
500 alat UTTP
600 alat UTTP
650 alat UTTP
700 alat UTTP
750 alat UTTP 4.100 UTTP
Jumlah sarana dan prasarana alat UTTP
56 unit 30 unit 35 unit 40 unit 40 unit 45 unit 256 unit
2 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
8.123 13.075 12.275 14.476 16.678 64.627 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Persentase pasar rakyat yang berkondisi baik
6,57% 13,15% 26,31% 32,89% 39,47% 46,00% 46,00%
Jumlah operasi pasar yang dilaksanakan
6.120 paket 6.590 paket 3.060 paket 3.060 paket 3.060 paket 3.060 paket 24.950 paket
PERINDUSTRIAN 423 2.517 1.627 1.583 1.453 7.603
1 Program pengembangan industri
116 1.176 1.018 1.168 1.108 4.586 Dinas Perindustrian dan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 279
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
kecil dan menengah
Perdagangan
Jumlah peningkatan unit usaha industri
722 unit usaha
758 unit usaha
795 unit usaha
834 unit usaha
875 unit usaha
918 unit usaha
918 unit usaha
2 Program peningkatan kemampuan teknologi industri
- 275 283 80 - 638 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jumlah IKM yang bermutu
30 IKM 20 IKM 20 IKM 25 IKM 30 IKM 35 IKM 160 IKM
3 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
307 1.066 326 335 345 2.379 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jumlah produk IKM yang di promosikan
32 IKM 19 IKM 21 IKM 23 IKM 25 IKM 27 IKM 147 IKM
TRANSMIGRASI 173 1.483 364 374 386 2.780
1 Program pengembangan wilayah transmigrasi
173 1.483 364 374 386 2.780 Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah wilayah transmigrasi yang dibina dan dikembangkan
48 UPT 3 UPT 22 UPT 10 UPT 10 UPT 10 UPT 103 UPT
URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG
77.056 95.700 90.136 89.495 94.856 446.839
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
57.103 65.866 66.648 66.059 68.769 424.042
1 Program perencanaan pembangunan daerah
237 243 250 257 263 1.250 Kecamatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 280
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
2 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
19.467 19.563 20.149 20.754 21.376 101.309 Sekretariat DPRD
Jumlah pelaksanaan evaluasi terhadap tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan BPK RI
10 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 20 kali
Persentase kegiatan DPRD yang terpublikasikan melalui media massa
91,20% 94,00% 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 99,00%
Jumlah penyelenggaraan persidangan/rapat-rapat yang dilaksanakan DPRD
1.338 kali rapat
240 kali rapat
240 kali rapat
240 kali rapat
240 kali rapat
240 kali rapat 2.788 kali rapat
Persentase pengaduan (aspirasi) yang disampaikan masyarakat melalui sekretariat DPRD diterima tepat waktu dan ditindaklanjuti oleh DPRD
80,00% 85,00% 85,00% 85,00% 85,00% 85,00% 85,00%
Jumlah rancangan peraturan yang dibahas DPRD menjadi Peraturan Daerah
23 perda 13 perda 13 perda 13 perda 13 perda 13 perda 88 perda
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 281
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Persentase peraturan daerah yang disosialisasikan kepada masyarakat
25,00% 50,00% 60,00% 50,00% 60,00% 70,00% 70,00%
Jumlah Anggota DPRD yang mengikuti bimbingan teknis/workshop/seminar
350 OK 225 OK 225 OK 225 OK 225 OK 225 OK 1.475 OK
3 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
5.646 5.773 5.905 6.040 6.179 29.543 Sekretariat Daerah
Jumlah pelayanan protokoler kepada Bupati dan wakil bupati dan sederetan forkopinda
1.686 kali 240 kali 240 kali 240 kali 240 kali 240 kali 2.886 kali
Jumlah dokumen LPPD, LKPj dan ILPPD yang disampaikan
15 dokumen
3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 30 dokumen
Jumlah dokumen kebijakan pelimpahan kewenangan pemerintah kabupaten kepada kecamatan, Lurah dan Desa
5 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 15 dokumen
4 Program peningkatan sistem
4.124 4.217 4.326 4.435 4.550 21.652 Sekretariat Daerah, Kecamatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 282
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Jumlah pelaksanaan ujian sertifikasi keahlian barang/jasa pemerintah pertahun
3 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 7 kali
Persentase pelaksanaan program/ kegiatan SKPD yang terealisasi
91,00% 94,00% 96,00% 98,00% 99,00% 100,00% 100,00%
Jumlah paket unit layanan pengadaan Kabupaten Rokan Hulu
800 paket 400 paket 400 paket 400 paket 400 paket 400 paket 2.800 paket
5 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
2.238 3.526 2.230 3.374 2.824 14.192 Dinas PM dan PTSP, Kecamatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Sekretariat DPRD
Persentase paket yang dilelang menggunakan system LPSE
85,00% 90,00% 90,00% 95,00% 95,00% 95,00% 95,00%
Jumlah pelaksanaan tata kelola dan inovasi pelayanan berbasis kewilayahan
- 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 283
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Nilai Indeks kepuasan masyarakat
83,32% 83,38% 83,44% 83,48% 83,52% 83,56% 83,56%
Jumlah izin yang diterbitkan
43.860 izin 1.920 izin 1.958 izin 1.975 izin 1.985 izin 2.020 izin 53.250 izin
Persentase izin yang diterbitkan sesuai ketentuan (SOP)
97,80% 98,00% 98,30% 98,50% 98,75% 100,00% 100,00%
6 Program penataan peraturan perundang-undangan
1.733 2.102 2.101 2.101 2.101 10.138 Sekretariat Daerah
Jumlah produk hukum daerah yang diterbitkan
328 produk hukum
500 produk hukum
500 produk hukum
500 produk hukum
500 produk hukum
500 produk hukum
2.828 produk hukum
Jumlah penyelesaian perkara pemerintah daerah Kabupaten Rokan Hulu
6 perkara 3 perkara 3 perkara 3 perkara 3 perkara 3 perkara 21 perkara
Jumlah penyuluhan hukum kepada masyarakat
26 desa 32 desa 32 desa 32 desa 32 desa 32 desa 32 desa
7 Program penataan daerah otonomi baru
2.016 2.459 2.458 2458 2.458 11.849 Sekretariat Daerah
Jumlah pemantapan SOTK pemerintah daerah otonomi baru
1 kali 1 kali 2 kali
8 Program pendataan, penertiban perizinan dan pembinaan
1.059 1.058 1.058 1.058 1.058 5.291 Sekretariat Daerah
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 284
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
ekonomi kerakyatan
Jumlah laporan koordinasi dan pengendalian inflasi daerah (TPID)
- 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 5 dokumen
Jumlah kerjasama permasalahan ekonomi dan keuangan
- 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 20 kali
9 Program penerangan dan bimbingan agama islam
14.776 16.153 16.608 17.075 17.557 82.169 Sekretariat Daerah, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, Kecamatan
Jumlah penyelenggaraan pelayanan jemaah haji
12 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 22 kali
Jumlah pelaksanaan MTQ Tingkat Kabupaten dan Provinsi
12 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 22 kali
Jumlah hari- hari besar Islam tingkat Kabupaten yang diperingati
15 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 30 kali
Jumlah anggota Korpri yang mengikuti prosesi pelepasan keberangkatan calon jemaah haji bagi anggota Korpri
412 orang 62 orang 62 orang 62 orang 62 orang 62 orang 722 orang
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 285
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
10 Program pendidikan kedinasan
140 150 150 150 150 740 Dinas PM dan PTSP
Jumlah pegawai yang telah mengikuti pelatihan, kursus dan diklat
65 orang 28 orang 32 orang 34 orang 36 orang 38 orang 232 orang
11 Program fasilitasi pindah/ purna tugas PNS
10 20 20 20 20 90 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang akan naik pangkat dan yang akan memasuki masa pensiun setiap tahunnya:
PNS Naik Pangkat
1.922 orang 950 orang 950 orang
950 orang 950 orang 950 orang 4.750 orang
PNS Pensiun 174 orang 71 orang 113 orang
113 orang 135 orang 90 orang 696 orang
12 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
47 3.943 3.797 197 3.952 11.936 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Jumlah aparatur berdasarkan database kepegawaian
PNS 6.373 orang 6.783 orang
Honorer 3.973 orang 3.973 orang
Jumlah aparatur
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 286
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
berdasarkan tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, D1/D2, D3, D4/S1, S2/S3)
SD 46 orang 46 orang 46 orang 44 orang 43 orang 41 orang 41 orang
SMP 56 orang 55 orang 55 orang 57 orang 55 orang 57 orang 57 orang
SMA 1.384 orang 1.385 orang 1.385 orang
1.381 orang 1.380 orang 1.380 orang 1.380 orang
D.I 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang
D.II 770 orang 770 orang 770 orang
770 orang 768 orang 768 orang 768 orang
D.III 430 orang 430 orang 429 orang
429 orang 429 orang 429 orang 429 orang
DIV/S1 3.449 orang 3.446 orang 3.447 orang
3.447 orang 3.453 orang 3.453 orang 3.453 orang
S2 192 orang 195 orang 195 orang
197 orang 197 orang 196 orang 196 orang
S3 0 orang 0 orang 0 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang
Jumlah pegawai yang mengikuti diklat pengembangan karir dan tugas belajar bagi Pegawai Negeri Sipil
DiklatPim II 3 orang 2 orang 4 orang 4 orang 4 orang 4 orang 21 orang
DiklatPim III 8 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 33 orang
DiklatPim IV 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 120 orang
Tugas Belajar 7 orang 3 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 30 orang
Persentase jumlah pegawai yang memenuhi aturan yang berlaku
98,75% 98,75% 98,85% 99,15% 99,25% 99,45% 99,45%
Jumlah kasus pelanggaran disipilin
48 kasus 46 kasus 44 kasus 42 kasus 40 kasus 38 kasus 38 kasus
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 287
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pegawai
Jumlah pelaksanaan rapat Dewan Pengurus dan anggota Korpri
5 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 10 kali
Jumlah pelaksanaan upacara persemayaman anggota Korpri yang meninggal dunia
42 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 67 kali
13 Program pembinaan dan pengembangan aparatur
3.806 5.373 5.909 6.754 4.592 26.434 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
14 Program fasilitasi peningkatan pelayanan dan pembinaan masyarakat kelurahan
112 96 96 96 96 496 Kecamatan
Jumlah kunjungan kerja ke desa desa
16 kecamatan
16 kecamatan
16 kecamata
n
16 kecamatan
16 kecamatan
16 kecamatan 16 kecamatan
15 Program peningkatan penyelenggaraan pemerintahan umum
356 355 755 355 755 2.576 Sekretariat Daerah
Jumlah rapat koordinasi tingkat kecamatan
16 kecamatan
16 kecamatan
16 kecamata
n
16 kecamatan
16 kecamatan
16 kecamatan 16 kecamatan
16 Program penetapan wilayah administrasi
654 654
654 655 655 3.272 Sekretariat Daerah
Jumlah penyelesaiaan
- 2 kecamatan
2 kecamata
2 kecamatan
2 kecamatan
2 kecamatan 10 kecamatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 288
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
batas desa, kelurahan
n
17 Program penataan kelembagaan
100 - - 100 - 200 Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen road map reformasi birokrasi
- 1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen
18 Program pengembangan wilayah perbatasan
180 180 180 181 181 902 Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen penataan, penetapan dan penegasan batas wilayah kecamatan, kelurahan dan desa
1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen
PENGAWASAN 3.075 3.308 3.304 3.402 3.603 16.692
1 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
2.566 2.742 2.721 2.802 2.986 13.817 Inspektorat
Peningkatan level kapabilitas APIP
- Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 2
Jumlah pemeriksaan PKPT yang diterbitkan:
LHP SKPD 145 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 290 LHP
LHP kecamatan
80 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 160 LHP
LHP desa 160 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 510 LHP
LHP kelurahan - 8 LHP 8 LHP 8 LHP 8 LHP 8 LHP 40 LHP
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 289
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah pedoman/ kebijakan pengawasan yang terbit
9 dokumen 5 dokumen 5 dokumen
5 dokumen 5 dokumen 5 dokumen 34 dokumen
Persentase hasil temuan pengawasan yang ditindaklanjuti
70,00% 73,00% 75,00% 78,00% 80,00% 83,00% 83,00%
Jumlah kasus yang ditangani oleh Majelis TP-TGR
- 50 kasus 50 kasus 50 kasus 50 kasus 50 kasus 250 kasus
2 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
377 388 399 411 423 1.998 Inspektorat
Jumlah aparatur Inspektorat Kabupaten Rokan Hulu yang memenuhi syarat sebagai auditor melalui pembentukan jabatan fungsional auditor (JFA/P2UPD)
18 orang 20 orang 25orang 28 orang 31 orang 35 orang 35 orang
Jumlah SDM yang mempunyai sertifikasi Auditor dan P2UPD
18 orang 20 orang 25orang 28 orang 31 orang 35 orang 35 orang
3 Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
- 42 44 45 46 177 Inspektorat
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 290
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah evaluasi Kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu
68 LHE 16 LHE 16 LHE 16 LHE 16 LHE 20 LHE 152 LHE
Jumlah reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Rokan hulu yang tepat waktu
10 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 30 LHR
4 Program pencegahan dan pemberantasan korupsi
132 136 140 144 148 700 Inspektorat
Jumlah pelaksanaan focus group discussion dan TP4D
- 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 10 kali
PERENCANAAN 3.484 4.342 4.157 3.281 4.859 20.123
1 Program pengembangan data/informasi
85 89 94 98 103 469 Bappeda
Jumlah dokumen profil daerah yang disusun
5 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 10 dokumen
2 Program kerjasama pembangunan
70 70 70 70 70 350 Bappeda
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
5 dokumen 2 dokumen 2 dokumen
2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 15 dokumen
3 Program pengembangan wilayah perbatasan
60 62 64 66 68 320 Bappeda
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 291
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
- 2 dokumen 2 dokumen
2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 10 dokumen
4 Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
56 58 59 61 63 297 Bappeda
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
- 2 dokumen 2 dokumen
2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 10 dokumen
5 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
158 163 167 172 177 837 Bappeda
Jumlah aparatur yang memiki sertifikat fungsional perencana
4 orang 8 orang 4 orang 4 orang 4 orang 20 orang 44 orang
6 Program perencanaan pembangunan daerah
1.522 2.003 2.369 1.452 2.988 10.334 Bappeda
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun tepat waktu
119 dokumen
9 dokumen 10 dokumen
10 dokumen
9 dokumen 56 dokumen 213 dokumen
Persentase keselarasan RKPD terhadap RPJMD
94,00% 95,00% 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 99,00%
Persentase keselarasan
93,00% 94,00% 95,00% 96,00% 97,00% 98,00% 98,00%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 292
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
KUA PPAS terhadap RKPD
Persentase pelaksanaan program kegiatan RPJMD ke dalam RKPD
89,00% 90,00% 91,00% 92,00% 93,00% 94.00% 94.00%
Persentase usulan musrenbang yang terakomodir didalam dokumen penganggaran
25,00% 30,00% 35,00% 40,00% 54,00% 50,00% 50,00%
Jumlah dokumen evaluasi yang disusun
4 dokumen 2 dokumen 3 dokumen
2 dokumen 2 dokumen 3 dokumen 16 dokumen
Tingkat ketersediaan data evaluasi capaian kinerja setiap tahunnya
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Ketersediaan sistem informasi pembangunan daerah
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Ketersediaan sistem perencanaan dan monev
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
7 Program perencanaan pembangunan ekonomi
706 974 394 402 411 2.887 Bappeda
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
5 dokumen 3 dokumen 3 dokumen
3 dokumen 3 dokumen 4 dokumen 21 dokumen
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 293
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
8 Program perencanaan sosial dan budaya
352 438 446 455 464 2.155 Bappeda
Jumlah laporan koordinasi perencanaan yang disusun setiap tahun
5 dokumen 3 dokumen 4 dokumen
4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 24 dokumen
9 Program penelitian dan pengembangan
475 485 494 505 515 2.474 Bappeda
Jumlah kajian yang disusun
8 kajian 2 kajian 2 kajian 2 kajian 2 kajian 2 kajian 18 kajian
KEUANGAN 13.393 22.184 16.027 16.751 17.624 85.979
1 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
6.589 14.760 8.535 9.036 9.678 48.598 BPKAD, Bapenda
Persentasi kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah
6,53% 7,72% 7,73% 7,94% 8,27% 8,48% 8,48%
Persentase peningkatan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan daerah
0,20% 0,50% 0,70% 0,80% 0,90% 1,00% 1,00%
Persentase bagi hasil pajak pusat tehadap APBD
3,00% 4,00% 5,00% 6,00% 7,00% 8,00% 8,00%
Jumlah dokumen sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
5 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 10 dokumen
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 294
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Penyusunan APBD tepat waktu
Tidak tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu Tepat waktu
Jumlah dokumen standar belanja sebagai pedoman penyusunan anggaran
5 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 10 dokumen
Terdatanya dan terjaminnya kondisi aset/barang daerah
90,00% 95,00% 95,00% 95,00% 95,00% 100,00% 100,00%
2 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/ kota
454 884 756 779 802 3.675 BPKAD, Bapenda
Jumlah kegiatan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten
20 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan
4 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan 40 kegiatan
Persentase peningkatan kualitas PPK dan bendahara SKPD dibidang penyusun laporan keuangan daerah menurut standar akutansi pemerintah
97,00% 98,00% 99,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 295
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
3 Program pelayanan dan peningkatan penerimaan pajak daerah
6.350 6.540 6.736 6.936 7.144 33.076 Bapenda
Jumlah data obyek pajak daerah yang tersedia
- 10 jenis pajak
10 jenis pajak
10 jenis pajak
10 jenis pajak
10 jenis pajak 50 jenis pajak
Jumlah wajib pajak yang terdaftar
- 1.000 wajib pajak
1.000 wajib pajak
1.000 wajib pajak
1.000 wajib pajak
1.000 wajib pajak
5000 wajib pajak
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 296
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada
akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome
program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri
setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat
dicapai. Indikator kinerja daerah ini dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari
satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian
indikator kinerja daerah berkenaan.
Tabel 156 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021
No
Aspek/Bidang Urusan/ Indikator
Kinerja Pembangunan
Kondisi Awal
RPJMD Tahun 2016
Target Kinerja Kondisi Kinerja
pada akhir Periode RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021
A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1 Pertumbuhan PDRB (%)
6,78 6,93 7,10 7,28 7,39 7,66 7,66
2 PDRB Per Kapita (Rp.juta)
48,20 50,17 52,14 54,11 56,08 58,05 58,05
3 Persentase Penduduk Miskin (%)
9,69 9,35 9,10 8,67 8,34 8,00 8,00
4 Harapan Lama Sekolah (tahun)
12,32 12,30 12,25 12,20 12,10 12,05 12,00
5 Angka Harapan Hidup (tahun)
69 70 71 72 73 74 74
6 Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
7,20 6,50 5,80 5,10 4,40 3,70 3,70
7 Indeks Pembangunan Manusia
67,62 67,98 68,38 68,82 69,31 69,85 69,85
B ASPEK PELAYANAN UMUM
I PELAYANAN URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR
URUSAN PENDIDIKAN
1 Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI 114,54% 117,80% 118,90% 119,10% 120,10% 121,20% 121,20%
SMP/MTs 105,29% 107,00% 108,00% 109,00% 110,00% 111,00% 111,00%
2 Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI 99,87% 99,88% 99,89% 99,90% 99,95% 100,00% 100,00%
SMP/MTs 97,50% 97,80% 98,30% 98,80% 99,50% 100,00% 100,00%
3 Angka Partisipasi Sekolah (APS)
SD/MI 99,58% 100,50% 108,20% 115,60% 116,50% 118,40% 118,40%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 297
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
SMP/MTs 99,60% 98,40% 99,80% 101,99% 102,80% 103,00% 103,00%
4 Angka kelulusan seluruh jenjang pendidikan
SD/MI 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
SMP/MTs 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
5 Angka mengulang seluruh jenjang pendidikan:
SD/MI 0,07% 0,05% 0,04% 0,03% 0,02% 0,01% 0,01%
SMP/MTs 0,10% 0,09% 0,07% 0,05% 0,02% 0,01% 0,01%
6 Persentase sekolah yang terakreditasi
SD/MI 66,00% 68,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00% 100,00%
SMP/MTs 60,00% 70,00% 78,00% 87,00% 95,00% 100,00% 100,00%
7 Jumlah pengunjung perpustakaan
9.976 orang 10.025 orang
11.070 orang
11.200 orang
12.320 orang
13.553 orang
68.144 orang
8 Jumlah koleksi buku perpustakaan
92.089 eksemplar
48.000 eksemplar
49.000 eksemplar
50.000 eksemplar
51.000 eksemplar
52.000 eksemplar
342.089 eksemplar
URUSAN KESEHATAN
1 Angka Kematian Ibu (AKI)/per 100.000 KH)
11 10 10 9 9 8 8
2 Angka Kematian Bayi (AKB)/per 1.000 KH)
35 33 32 30 30 30 30
3 Persentase balita gizi buruk (persen)
0,23 0,20 0,18 0,16 0,14 0,10 0,10
4 Cakupan posyandu aktif
71% 72% 73% 74% 76% 78% 78%
5 Jumlah kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan perkapita penduduk
602.350 jiwa
641.208 jiwa
666.410 jiwa
692.120 jiwa
724.306 jiwa
758.234 jiwa
758.234 jiwa
6 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin (Jamkesda dan KK/KTP)
KK/KTP 413.370
KK/KTP 69.000
KK/KTP 69.000
KK/KTP 60.000
KK/KTP 55.000
KK/KTP 50.000
KK/KTP 303.000
7 Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan
100% balita 100% balita 100% balita 100% balita 100% balita 100% balita 100% balita
8 Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
30% 30% 40% 50% 55% 60% 60%
9 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
79% 80% 83% 86% 88% 90% 90%
10
Persentase angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (success rate) minimal 85%
80% 84% 87% 90% 90% 90% 90%
11
Persentase IR DBD < 49 per 100.000 penduduk
32,7 30,00 28,00 26,00 24,00 22,00 22,00
12
Jumlah puskesmas yang terakreditasi dan evaluasi
5 puskesmas
6 puskesmas
10 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 298
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
berkesinambungan terhadap puskesmas yang telah terakreditasi
13
Persentase ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
14
Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
0,43% 22,0% 19,7% 18,2% 17,7% 16,2% 16,2%
15
Cakupan diklat peningkatan kompetensi SDM Kesehatan (PPGD/ BTCLS/ ACLS/ GELS/ ATLS/ PONED, dll
11 pelatihan
2 pelatihan 2 pelatihan 3 pelatihan 3 pelatihan 3 pelatihan 24 pelatihan
16
Jumlah tenaga medis
385 orang 395 orang 405 orang 410 orang 420 orang 430 orang 430 orang
17
Jumlah dokter 82 0rang 84 orang 86 orang 90 orang 95 orang 100 orang 100 orang
18
Jumlah puskesmas BLUD
- 21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
21 puskesmas
19
Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan gratis (jiwa)
41.278 jiwa
30.000 jiwa 30.000 jiwa 30.000 jiwa 30.000 jiwa 30.000 jiwa 191.287 jiwa
20
Jumlah pengawasan terhadap pangan yang berbahaya
17 IRTP 15 IRTP, 45 TPM
20 IRTP, 50 TPM
25 IRTP, 55 TPM
30 IRTP, 60 TPM
35 IRTP, 65 TPM
142 IRTP, 275 TPM
21
Rata-rata kunjungan poliklinik (rawat jalan) per hari
200 kunjungan/
hari
225 kunjungan/
hari
250 kunjungan/
hari
300 kunjungan/
hari
350 kunjungan/
hari
400 kunjungan/
hari
400 kunjungan/
hari
22
Bed Ocupancy Rate (BOR)
69% 70% 72% 74% 76% 80% 80%
23
Average Length of Stay (ALOS)
5 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari
24
Bed Turn Over (BTO)
70 kali 60 kali 55 kali 50 kali 45 kali 40 kali 40 kali
25
Turn Over Interval (TOI)
2 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari
26
Net death Rate (NDR)
5% 5% 6% 6% 7% 8% 8%
27
Gross Death Rate (GDR)
22% penderita
24% penderita
26% penderita
28% penderita
30% penderita
32% penderita
32% penderita
URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
1 Jumlah dokumen perencanaan tata ruang
1 dokumen 2 dokumen 6 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 1 dokumen 14 dokumen
2 Jumlah gedung kantor dan rumah dinas aparatur pemerintah yang dibangun
53 unit 12 unit 12 unit 12 unit 14 unit 15 unit 118 unit
3 Jumlah rumah ibadah, surau suluk, balai adat, LKA dan sarana prasarana olah raga yang terbangun
84 unit 9 unit 7 unit 7 unit 7 unit 7 unit 121 unit
4 Jumlah panjang jalan yang
177,682 km 30 km 30 km 30 km 30 km 30 km 327,682 km
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 299
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
dibangun
5 Jumlah panjang jembatan di bangun
245 m’ (5 unit)
60 m' (5 unit)
60 m' (5 unit)
60 m' (5 unit)
60 m' (5 unit)
60 m' (5 unit)
545 m' (30 unit)
6 Jumlah panjang jalan yang ditingkatkan
1.406,75 55 km 55 km 55 km 55 km 55 km 1.681,75 km
7 Jumlah panjang jalan lingkungan yang dibangun
84.461 meter
26.000 meter
8.000 meter 9.000 meter 10.000 meter
11.000 meter
148.461 meter
8 Jumlah panjang saluran drainase limgkungan pemukiman
37.060 meter
20.200 meter
8.000 meter 9.000 meter 9.500 meter 9.500 meter 93.260 meter
9 Jumlah panjang turap/ talud/ bronjong yang dibangun
2.285 m’ 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 7.285 m'
10
Jumlah pengembangan dan pengolahan jaringan irigasi rawa dan jaringan lainnya
3.331,41 ha 837 ha 3.000 ha 3.000 ha 3.000 ha 3.000 ha 16.168,41 ha
URUSAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN
1 Jumlah pembangunan rumah layak huni
102 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 302 unit
2 Jumlah penataan areal pemakaman
8.516 meter
3 kegiatan, 200 meter
10 kegiatan,
2000 meter
10 kegiatan,
2000 meter
10 kegiatan,
2000 meter
10 kegiatan,
2000 meter
43 kegiatan, 16.816 meter
URUSAN KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM, DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
1 Jumlah angka konflik
59 konflik 3 konflik 4 konflik 5 konflik 4 konflik 5 konflik 21 konflik
2 Jumlah unjuk rasa yang dilakukan masyarakat
18 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 15 kali
3 Jumlah penurunan volume penyakit masyarakat
7% 10% 15% 20% 25% 30% 30%
4 Jumlah pembinaan politik daerah
28 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
88 kali, 12 partai politik
5 Jumlah pembinaan terhadap LSM, ORMAS, dan OKP
307 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 807 orang
URUSAN SOSIAL
1 Jumlah pemberdayaan fakir miskin,KAT dan PMKS lainnya
24.345 orang
20.417 orang
20.417 orang
20.417 orang
20.417 orang
20.417 orang
126.430 orang
2 Jumlah pelayanan dan rehabilitasi terhadap korban bencana
12.013 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 40.813 KK
3 Jumlah pelayanan bagi penyandang cacat dan penyakit kejiwaan
202 orang 35 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 477 orang
II URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR
URUSAN TENAGA
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 300
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
KERJA
1 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%)
37,22 36,82 35,67 34,00 32,92 31,86 31,86
2 Angka pengangguran usia produktif (orang)
18.884 18.000 13.000 11.500 10.000 8.000 8.000
3 Rasio upah minimum kabupaten terhadap upah minimum pemerintah
2.146.375 2.361.012 2.597.113 2.856.824 3.142.506 3.456.756 3.456.756
4 Persentase perluasan pengembangan kesempatan kerja
58.75% (282/480)
42.22% (342/810)
51.88% (332/640)
51.75% (296/572)
48.05% (345/718)
50.85% (328/645)
50.85% (328/645)
5 Persentase perusahaan atau pengusaha yang mentaati peraturan
73.53 % (100/136)
73.53 % (100/136)
77.21% (105/136)
80.88% (110/136)
84.55% (115/136)
88.23% (120/136)
88.23% (120/136)
URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERINDUNGAN ANAK
1 Jumlah peningkatan advokasi dan fasilitasi PUG bagi perempuan
170 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 730 peserta
2 Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
12 kasus 10 kasus 9 kasus 8 kasus 6 kasus 4 kasus 4 kasus
3 Persentase keterwakilan perempuat di lembaga legislatif
9% 11% 15% 20% 25% 30% 30%
URUSAN PANGAN
1 Jumlah ketersediaan beras kg/kap/tahun
135,30 135,50 137,30 138,50 139,00 139,50 139,50
2 Jumlah penanganan daerah rawan pangan
11 desa 3 desa 3 desa 3 desa 3 desa 3 desa 26 desa
3 Jumlah capaian skor pola pangan harapan
77,50 78,00 79,00 80,00 81,00 82,00 82,00
4 Persentase keamanan pangan yang dikonsumsi
90,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
URUSAN PERTANAHAN
1 Jumlah realisasi lahan untuk kepentingan umum
15,6 ha 10 ha 10 ha 10 ha 10 ha 10 ha 66,6 ha
2 Jumlah fasilitasi, inventarisasi, identifikasi, dan penanganan konflik
- 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 60 fasiitasi
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Jumlah penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang taat terhadap pengelolaan
25 usaha dan/atau kegiatan
45 usaha dan/atau kegiatan
60 usaha dan/atau kegiatan
70 usaha dan/atau kegiatan
80 usaha dan/atau kegiatan
93 usaha dan/atau kegiatan
93 usaha dan/ atau kegiatan
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 301
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
limbah B3 (bahan, berbahaya dan beracun)
2 Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang dipantau kualitas air dan air limbah
18 usaha dan/atau kegiatan
28 usaha dan/atau kegiatan
38 usaha dan/atau kegiatan
48 usaha dan/atau kegiatan
58 usaha dan/atau kegiatan
68 usaha dan/atau kegiatan
68 usaha dan/ atau kegiatan
3 Jumlah AMDAL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL
4 Jumlah UKL-UPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
25 UKL-UPL
25 UKL-UPL
25 UKL-UPL
25 UKL-UPL
25 UKL-UPL
25 UKL-UPL
25 UKL-UPL
5 Jumlah SPPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL
6 Jumlah DPPL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL
7 Jumlah IPAL pemrakarsa yang diawasi terhadap dokumen izin lingkungan
37 IPAL 13 IPAL 14 IPAL 16 IPAL 18 IPAL 20 IPAL 118 IPAL
8 Jumlah kejadian kebakaran hutan di Kawasan Tahura
10 kejadian 10 kejadian 8 kejadian 6 kejadian 4 kejadian 2 kejadian 2 kejadian
URUSAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
1 Jumlah penduduk yang memiliki KK
141.180 KK atau 95%
143.127 KK atau 100%
145.367 KK atau 100%
147.914 KK atau 100%
150.850 KK atau 100%
154.056 KK atau 100%
154.056 KK atau 100%
2 Jumlah penduduk yang melakukan perekaman KTP-el
52.221 orang atau
90%
53.527 orang. atau
100%
11.723 orang atau
100%
11.946 orang atau
100%
12.203 orang atau
100%
12.484 orang atau
100%
12.484 orang atau
100%
3 Jumlah penduduk yang memiliki KTP-el
22.714 orang atau
95%
11.527 orang. atau
100%
11.553 orang atau
100%
11.580 orang atau
100%
11.614 orang atau
100%
11.638 orang atau
100%
11.638 orang atau
100%
4 Jumlah penduduk yang memiliki Kartu Identitas Anak (KIA)
9.177 orang atau 5%
37.257 orang atau
20%
56.835 orang atau
30%
77.220 orang atau
40%
98.600 orang atau
50%
121.041 orang atau
60%
121.041 orang atau
60%
5 Jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran
279.163 orang atau
50%
113.340 orang atau
80%
100.858 orang atau
82,5%
88.093 orang atau
85%
77.988 orang atau
87%
61.371 orang atau
90%
61.371 orang atau
90%
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
1 Jumlah unit usaha pada Badan Usaha Milik Desa yang difasilitasi
136 Bumdesa
136 Bumdesa
141 Bumdesa
147 Bumdesa
147 Bumdesa
147 Bumdesa
147 Bumdesa
2 Jumlah pembinaan otonomi desa:
Pembinaan aparatur pelaksana DD dan ADD
294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 1.764 orang
Pembinaan potensi desa
16 desa 30 desa 50 desa 51 desa 147 desa
Pembinaan aset 16 desa 30 desa 30 desa 35 desa 36 desa 147 desa
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 302
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
desa
Pembinaan pengelolaan barang milik desa
16 desa 30 desa 30 desa 35 desa 36 desa 147 desa
URUSAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
1 Prevalensi KB aktif pada pasangan usia subur
182.056 KB aktif
91.050 KB aktif
91.068 KB aktif
91.120 KB aktif
91.150 KB aktif
91.200 KB aktif
637.644 KB aktif
2 Jumlah keluarga prasejahtera dan prasejahtera I yang ikut KB
48.584 orang
27.317 orang
30.049 orang
33.054 orang
36.359 orang
39.995 orang
166.774 orang
URUSAN PERHUBUNGAN
1 Jumlah rambu lalu lintas yang terpasang
364 unit 285 unit 285 unit 160 unit 100 unit 1.194 unit
2 Persentase penurunan pelanggaran angkutan barang dan penumpang
4,8% 5% 10% 15% 20% 25% 25%
3 Jumlah uji KIR angkutan umum
55.847 KIR 9.656 KIR 9.946 KIR 10.244 KIR 10.552 KIR 10.868 KIR 107.103 KIR
URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1 Jumlah rekomendasi menara telekomunikasi dan warung internet yang dikeluarkan
49 rekomendas
i
9 rekomendas
i
10 rekomendas
i
13 rekomendas
i
14 rekomendas
i
16 rekomendas
i
111 rekomendas
i
2 Jumlah SKPD yang telah terkoneksi jaringan interner (internet kabupaten)
52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD
3 Tingkat pemanfaatan publik terhadap berbagai saluran komunikasi informasi dan media massa yang digunakan oleh pemerintah daerah
2,5 3,0 3,5 4.0 4.5 5.0 5.0
4 Persentase pemanfaatan layanan publik administratif berbasis TIK
35.48% 39,55% 43,63% 47,7% 51,77% 55,85% 55,85%
URUSAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
1 Persentase koperasi aktif
57,01% (187/328)
59,16% (197/333)
61,64% (207/338)
63,27% (217/343)
65,23% (227/348)
69,97% (247/353)
69,97% (247/353)
2 Jumlah koperasi yang berkualitas
89 koperasi 99 koperasi 109 koperasi
119 koperasi
129 koperasi
139 koperasi
139 koperasi
3 Jumlah koperasi yang sehat
90 koperasi 100 koperasi
110 koperasi
120 koperasi
130 koperasi
140 koperasi
140 koperasi
4 Jumlah UKM yang dibina
1.133 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 1.333 UKM
5 Jumlah UMKM yang dibina
1.531 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 1.731 UKM
URUSAN PENANAMAN
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 303
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
MODAL
1 Jumlah investor PMDN/PMA
14 investor 14 investor 14 investor 14 investor 15 investor 17 investor 17 investor
2 Jumlah investasi PMDN/PMA
Rp.805 M Rp.821 M Rp.838 M Rp.854 M Rp.890 M Rp.907 Rp.907
3 Jumlah tenaga kerja
3.109 orang 3.172 orang
3.236 orang
3.301 orang
3.367 orang
3.435 orang
3.435 orang
URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
1 Jumlah kegiatan pembinaan paskibraka, kepemudaan dan kepramukaan yang dilakukan
20 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 65 kegiatan
2 Jumlah cabang olah raga yang dibina
10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang
URUSAN KEBUDAYAAN
1 Jumlah ajang bagi masyarakat seni untuk mengekspresikan diri
Jumlah festival budaya yang di laksanakan
6 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 26 kali
Jumlah event budaya yang di ikuti
23 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 43 kali
Jumlah event kesenian yang dilaksanakan
124 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
449 kali penampilan
Jumlah pawai hari besar dan keagamaan
10 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 20 kali
2 Jumlah perkembangan alat musik tradisional
85 set 10 set 18 set 20 set 28 set 32 set 108 set
URUSAN KEARSIPAN
1 Jumlah SKPD yang mengelola arsip statis dan dinamis yang utuh, autentik dan handal
15 SKPD 17 SKPD 20 SKPD 24 SKPD 27 SKPD 29 SKPD 29 SKPD
2 Jumlah instansi yang menyerahkan dokumen/ arsip in aktif ke lembaga kearsipan
10 SKPD 5 SKPD 5 SKPD 6 SKPD 6 SKPD 7 SKPD 29 SKPD
III
URUSAN PILIHAN
URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
1 Jumlah peningkatan pendapatan petani (rupiah)
Rp.17 juta / tahun
Rp.18 juta/ tahun
Rp.19 juta/ tahun
Rp.20 juta/ tahun
Rp.20 juta/ tahun
Rp.21 juta/ tahun
Rp.21 juta/ tahun
2 Jumlah produksi perikanan dan populasi ternak serta peningkatan kesehatan masyarakat veteriner
41.428,40 9.584,088 ton ikan
10.912,210 ton ikan
12.375,501 ton ikan
13.963,362 ton ikan
15.903,863 ton ikan
62.739,024 ton ikan
3 Jumlah rumah tangga petani ikan dan peternak
73.837 RTP 77.945 RTP 81.842 RTP 85.934 RTP 90.231 RTP 94.743 RTP 94.743 RTP
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 304
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
4 Jumlah konsumsi protein hewani asal ikan (kg/kapita/tahun)
35,28 kg/kapita/
tahun
36,00 kg/kapita/
tahun
36,40 kg/kapita/
tahun
36,80 kg/kapita/
tahun
37,20 kg/kapita/
tahun
37,70 kg/kapita/
tahun
37,70 kg/kapita/
tahun
URUSAN PARIWISATA
1 Jumlah kunjungan wisatawan
303.531 orang
304.197 orang
334.616 orang
368.077 orang
404.884 orang
890.745 orang
2.606.050 orang
URUSAN PERTANIAN
1 Luas areal tanam dan panen padi (ha)
Tanam 87.489 16.084 16.826 17.566 18.360 19.214 175.539
Panen 89.874 15.158 15.850 16.557 17.319 18.138 172.896
2 Luas areal tanam dan panen palawija (ha)
Tanam 15.282 5.980 6.320 6.595 6.765 6.980 47.922
Panen 14.113 5.688 6.185 6.470 6.490 6.830 45.776
3 Jumlah produktivitas padi (kw/ha)
35,36 33,29 41,52 42,86 44,28 45,80 281,38
4 Jumlah produktivitas palawija (kw/ha)
36,71 38,29 38,65 38,86 39,37 39,45 253,79
5 Jumlah produksi padi (ton)
232.199,09 50.460,71 65.809,00 70.962,00 76.692,00 83.071,00 670.193,86
6 Jumlah produksi palawija (ton)
50.072,47 21.777,12 23.441,23 25.142,42 25.551,13 26.944,35 172.928,72
7 Jumlah panjang jaringan irigasi tingkat usaha tani
4.472 meter 650 meter 650 meter 650 meter 650 meter 650 meter 7.722 meter
8 Jumlah panjang jalan usaha tani
20.614 meter
400 meter 1.400 meter 1.400 meter 1.400 meter 1.400 meter 26.614 meter
9 Jumlah ketersediaan beras kg/kap/tahun
135,30 135,50 137,30 138,50 139,00 139,50 139,50
10
Persentase penurunan KK rawan pangan
15,65 persen
15,65 persen
24,33 persen
20,00 persen
20,00 persen
20,00 persen
20,00 persen
11
Jumlah capaian skor pola pangan harapan
77,50 78,00 79,00 80,00 81,00 82,00 82,00
12
Jumlah produktivitas perkebunan rakyat
Kelapa sawit (kg/ha/tahun)
34.755 18.000 18.500 19.000 19.500 20.000 129.775
Karet (kg/ha/tahun)
3.832 2.000 2.050 2.100 2.150 2.200 14.332
13
Jumlah populasi ternak
87.258 ekor 44.722 ekor 45.393 ekor 46.074 ekor 46.764 ekor 47.466 ekor 317.677 ekor
Sapi 4.903 ekor 2.500 ekor 2.525 ekor 2.551 ekor 2.576 ekor 2.602 ekor 17.657 ekor
Kerbau 27.860 ekor 14.560 ekor 14.997 ekor 15.446 ekor 15.910 ekor 16.387 ekor 105.160 ekor
Kambing 2.982 ekor 15.21 ekor 1.535 ekor 1.551 ekor 1.567 ekor 1.582 ekor 10.738 ekor
Domba 15.633 ekor 8.407 ekor 8.827 ekor 9.269 ekor 9.732 ekor 10.219 ekor 62.087 ekor
Babi 1.278.672 ekor
677.949 ekor
711.847 ekor
747.439 ekor
784811 ekor
824.052 ekor
5.024.770 ekor
Ayam buras 73.882 ekor 38.426 ekor 39.578 ekor 40.766 ekor 41.989 ekor 43.248 ekor 277.889 ekor
14
Jumlah peningkatan pendapatan petani ternak (rupiah)
Rp.24,2 juta/tahun
Rp.25,7 juta/tahun
Rp.26,7 juta/tahun
Rp.27,8 juta/tahun
Rp.28,9 juta/tahun
Rp.30,0 juta/tahun
Rp.30,0 juta/tahun
1 Jumlah rumah 59.336 60.523 61.734 62.968 64.227 65.512 65.512
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 305
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
5 tangga peternak (RTP Peternak)
URUSAN PERDAGANGAN
1 Persentase pasar rakyat yang berkondisi baik
6,57% 13,15% 26,31% 32,89% 39,47% 46,00% 46,00%
2 Jumlah Alat UTTP yang sudah ditera/tera ulang
- 500 alat UTTP
600 alat UTTP
650 alat UTTP
700 alat UTTP
750 alat UTTP
3.200 UTTP
URUSAN PERINDUSTRIAN
1 Jumlah peningkatan unit usaha industri
722 unit usaha
758 unit usaha
795 unit usaha
834 unit usaha
875 unit usaha
918 unit usaha
918 unit usaha
2 Jumlah IKM yang bermutu
30 IKM 20 IKM 20 IKM 25 IKM 30 IKM 35 IKM 160 IKM
3 Jumlah produk IKM yang di promosikan
32 IKM 19 IKM 21 IKM 23 IKM 25 IKM 27 IKM 147 IKM
URUSAN TRANSMIGRASI
1 Jumlah wilayah transmigrasi yang dibina dan dikembangkan
48 UPT 3 UPT 22 UPT 10 UPT 10 UPT 10 UPT 98 UPT
IV URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
1 Jumlah pelayanan protokoler kepada Bupati dan wakil bupati dan sederetan forkopinda
1.686 kali 240 kali 240 kali 240 kali 240 kali 240 kali 2.886 kali
2 Jumlah dokumen LPPD, LKPj dan ILPPD yang disampaikan
15 dokumen
3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 30 dokumen
3 Persentase pelaksanaan program/ kegiatan SKPD yang terealisasi
91,00% 94,00% 96,00% 98,00% 99,00% 100,00% 100,00%
4 Persentase paket yang dilelang menggunakan system LPSE
85,00% 90,00% 90,00% 95,00% 95,00% 95,00% 95,00%
5 Nilai Indeks kepuasan masyarakat
83,32 persen
83,38 persen
83,44 persen
83,48 persen
83,52 persen
83,56 persen
83,56 persen
6 Persentase izin yang diterbitkan sesuai ketentuan (SOP)
97,80 persen
98,00 persen
98,30 persen
98,50 persen
98,75 persen
100,00 persen
100,00 persen
7 Jumlah izin yang diterbitkan
43.860 izin 1.920 izin 1.958 izin 1.975 izin 1.985 izin 2.020 izin 53.250
8 Jumlah penyelenggaraan pelayanan jemaah haji
12 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 22 kali
9 Persentase kegiatan DPRD yang terpublikasikan melalui media massa
91,20% 94,00% 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 99,00%
10
Jumlah penyelenggaraan persidangan/rapat-rapat yang dilaksanakan DPRD
1.338 kali rapat
240 kali rapat
240 kali rapat
240 kali rapat
240 kali rapat
240 kali rapat
2.788 kali rapat
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 306
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
11
Persentase pengaduan (aspirasi) yang disampaikan masyarakat melalui sekretariat DPRD diterima tepat waktu dan ditindaklanjuti oleh DPRD
80,00% 85,00% 85,00% 85,00% 85,00% 85,00% 85,00%
12
Jumlah rancangan peraturan yang dibahas DPRD menjadi Peraturan Daerah
23 perda 13 perda 13 perda 13 perda 13 perda 13 perda 88 perda
13
Persentase jumlah pegawai yang memenuhi aturan yang berlaku
98,75% 98,75% 98,85% 99,15% 99,25% 99,45% 99,45%
14
Jumlah kasus pelanggaran disipilin pegawai
48 kasus 46 kasus 44 kasus 42 kasus 40 kasus 38 kasus 38 kasus
URUSAN PENGAWASAN
1 Peningkatan level kapabilitas APIP
- Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 2
2 Jumlah pemeriksaan PKPT yang diterbitkan:
LHP SKPD 145 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 290 LHP
LHP kecamatan 80 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 160 LHP
LHP desa 160 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 510 LHP
LHP kelurahan - 8 LHP 8 LHP 8 LHP 8 LHP 8 LHP 40 LHP
3 Persentase hasil temuan pengawasan yang ditindaklanjuti
70,00% 73,00% 75,00% 78,00% 80,00% 83,00% 83,00%
4 Jumlah reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Rokan hulu yang tepat waktu
10 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 30 LHR
URUSAN PERENCANAAN
1 Jumlah dokumen perencanaan yang disusun tepat waktu
119 dokumen
9 dokumen 10 dokumen
10 dokumen
9 dokumen 56 dokumen
213 dokumen
2 Persentase keselarasan RKPD terhadap RPJMD
94,00% 95,00% 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 99,00%
3 Persentase keselarasan KUA PPAS terhadap RKPD
93,00% 94,00% 95,00% 96,00% 97,00% 98,00% 98,00%
4 Persentase pelaksanaan program kegiatan RPJMD ke dalam RKPD
89,00% 90,00% 91,00% 92,00% 93,00% 94.00% 94.00%
URUSAN KEUANGAN
1 Persentasi kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah
6,53% 7,72% 7,73% 7,94% 8,27% 8,48% 8,48%
2 Persentase peningkatan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap
0,20% 0,50% 0,70% 0,80% 0,90% 1,00% 1,00%
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 307
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
pendapatan daerah
3 Persentase bagi hasil pajak pusat tehadap APBD
3,00% 4,00% 5,00% 6,00% 7,00% 8,00% 8,00%
4 Opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
5 Penyusunan APBD tepat waktu
Tidak tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
6 Terdatanya dan terjaminnya kondisi aset/barang daerah
90,00% 95,00% 95,00% 95,00% 95,00% 100,00% 100,00%
C ASPEK DAYA SAING DAERAH
1 Rasio Elektrifikasi (persentase)
58,50% 65,80% 73,10% 80,40% 87,70% 95,00% 95,00%
2 Rasio desa berlistrik (persentase)
82,00% 85,20% 88,40% 91,60% 94,80% 98,00% 98,00%
3 Angka Konsumsi Pangan Penduduk
4 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
76,5 78 79 80 81 82 82
5 Konsumsi Energi (KKal/Kap/Hari)
2.176 2.181,8 2.184,5 2.190,2 2.193,1 2.195,1 2.195,1
6 Lama proses perijinan hari)
7 7 7 7 7 7 7
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 308
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. Pedoman Transisi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun
2016–2021 ini disusun bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Bupati Rokan Hulu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dinyatakan bagi Daerah yang
akan belum memiliki RPJMD dan untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah, penyusunan RKPD berpedoman pada sasaran
pokok arah kebijakan RPJPD Kabupaten dan mengacu pada RPJMD Provinsi untuk
keselaran program dan kegiatan pembangunan daerah Kabupaten dengan pembangunan
daerah Provinsi. Oleh sebab itu, RPJMD ini menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD
tahun pertama di bawah kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dan
berpedoman pada RPJPD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005 - 2025.
10.2. Kaidah Pelaksanaan
RPJMD sebagai penjabaran dari visi dan misi merupakan panduan bagi Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu serta pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan
pembangunan 5 (lima) tahun kedepan dan dijadikan pedoman bagi SKPD dalam penyusunan
Rencana Strategis semua SKPD yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Oleh karena itu,
konsistensi, kerjasama, transparansi dan inovasi, serta rasa tanggung jawab tinggi
diperlukan guna pencapaian target-target yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Untuk
melaksanakan rencana tersebut maka perlu di jabarkan dalam rencana tahunan dalam
rangka menajamkan kegiatan tiap kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah. RKPD merupakan rencana tahunan yang digunakan untuk menyusun
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Dalam rangka memperjelas
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu, maka diperlukan kaidah-kaidah
pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Kepala Daerah berkewajiban menyebarluaskan peraturan daerah tentang RPJMD
kepada masyarakat;
b. Seluruh Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dan
pemangku kepentingan lainnya agar mendukung pencapaian indikator kinerja
utama yang telah ditetapkan dalam RPJMD;
c. Seluruh SKPD Kabupaten Rokan Hulu berkewajiban untuk menyusun Rencana
Strategis yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pokok
pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang berpedoman pada
dokumen RPJMD Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021 serta melaksanakan
program-program yang tercantum di dalam RPJMD dengan sebaik-baiknya;
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 309
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
d. Kepala Daerah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rokan
Hulu melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan RPJMD,
dan Renstra SKPD untuk menjaga sinergitas, harmonisasi dan sinkronisasi
dokumen perencanaan;
e. Untuk melaksanakan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu periode 2016-2021, maka
dalam periode tahunan dilakukan tahapan sebagai berikut:
Persiapan penyusunan RPJMD diawali dengan penyiapan data dan informasi
perencanaan pembangunan daerah.
Penyusunan rancangan awal RPJMD memuat visi, misi dan program Bupati
dan Wakil Bupati terpilih yang diawali dengan penyusunan dokumen
rancangan awal RKPD oleh Kepala Bappeda, yang diikuti secara bersamaan
penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD yang merupakan penjabaran dari
Renstra SKPD.
Penyusunan rancangan RPJMD, Bappeda melakukan verifikasi terhadap
rancangan Renstra SKPD untuk mengintegrasikan dan menjamin kesesuaian
dengan rancangan awal RPJMD, antara lain dalam memecahkan isu-isu
strategis sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, menyelaraskan
dengan visi, misi, tujuan dan sasaran, menyelaraskan dengan strategi dan arah
kebijakan, mempedomani kebijakan umum dan program pembangunan daerah,
mempedomani indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan
pendanan.
Pelaksanaan Musrenbang RPJMD, dilaksanakan untuk penajaman,
penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan RPJMD. Proses
partisipatif perlu dilakukan untuk mendapatkan masukan terhadap
Penyempurnaan rancangan awal RKPD melalui penyelenggaraan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat desa/kelurahan,
kecamatan, forum SKPD, musrenbang kabupaten serta penjaringan aspirasi
masyarakat oleh DPRD sesuai pembagian daerah pemilihan.
Perumusan rancangan akhir RPJMD berdasarkan berita acara kesepakatan
hasil musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD difinalkan setelah
dilaksanakan musrenbang kabupaten, materi yang dibahas dalam musrenbang
kabupaten merupakan hasil dari forum SKPD dengan peserta diskusi terdiri
dari seluruh komponen masyarakat, dunia usaha dan pemerintah.
Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD, Bupati menyampaikan
rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Rokan Hulu kepada
DPRD Kabupaten Rokan Hulu untuk memperoleh persetujuan bersama paling
lama 6 (enam) bulan setelah dilantik.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016-2021, perlu dilaksanakan evaluasi
tahunan dan lima tahunan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam RPJMD ini.
| RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 310
1
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17URUSAN WAJIB PELAYANANDASAR + URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR + URUSANPILIHAN
47,031,675 182,814,775 168,981,475 176,590,025 183,642,823 759,060,773
1 URUSAN WAJIB PELAYANANDASAR
5,573,000 11,616,550 8,062,300 7,793,700 8,105,250 41,150,800
1 03 PEKERJAAN UMUM DANPENATAAN RUANG
1,030,300 2,449,400 1,251,450 1,103,550 980,750 6,815,450
1 03 1.03.01 32 Program perencanaan tata ruang 930,300 1,819,400 621,450 473,550 275,750 4,120,450 Dinas PUPR, Bappeda
Jumlah dokumen tata ruang yangdisusun
1 dokumen 2 dokumen 6 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 1 dokumen 14 dokumen
Jumlah dokumen koordinasiperencanaan tata ruang
4 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 14 dokumen
1 03 1.03.01 33 Program pemanfaatan ruang 100,000 425,000 425,000 425,000 500,000 1,875,000 Dinas PUPR, Bappeda
Jumlah survey lokasi pemetaanpenataan ruang
3 kecamatan 3 kecamatan 3 kecamatan 3 kecamatan 4 kecamatan 16 kecamatan
1 03 1.03.01 34 Program pengendalianpemanfaatan ruang
205,000 205,000 205,000 205,000 820,000 Dinas PUPR
Jumlah dokumen pengendalianpemanfaatan ruang
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 5 dokumen
1 06 SOSIAL 4,542,700 9,167,150 6,810,850 6,690,150 7,124,500 34,335,350
1 06 1.06.01 15 Program pemberdayaan fakirmiskin, komunitas adat terpencil(KAT) dan penyandang masalahkesejahteraan sosial (PMKS)lainnya
1,213,100 1,897,400 1,748,250 1,800,200 1,853,800 8,512,750 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah pemberdayaan fakirmiskin, KAT dan PMKS lainnya
4.124 orang 20.417 orang 20.417 orang 20.417 orang 20.417 orang 20.417 orang 126.430 orang
1 06 1.06.01 16 16 Program pelayanan danrehabilitasi kesejahteraan sosial
946,100 2,138,350 933,950 961,700 1,240,100 6,220,200 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah pelayanan dan rehabilitasiterhadap korban bencana
12.013 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 5.760 KK 40.813 KK
1 06 1.06.01 17 Program pembinaan anakterlantar
70,000 362,100 372,900 383,900 395,200 1,584,100 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah pelayanan terhadaporang terlantar dan lanjut usiadari keluarga rentan dan tidakmampu melalui panti dan luarpanti
720 orang 235 orang 235 orang 235 orang 235 orang 235 orang 1.895 orang
1 06 1.06.01 18 Program pembinaan parapenyandang cacat dan trauma
32,000 315,000 324,450 334,050 343,800 1,349,300 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
MISI 1
MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN EKONOMI YANG BERBASIS KERAKYATAN PADA MASYARAKAT PEDESAAN DAN MENDORONG BERKEMBANGNYA INVESTASI UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN SEHINGGA TERWUJUD KESEIMBANGAN PEMBANGUNAN ANTARA KECAMATAN DAN DESA SERTA ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016-2021
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS SKPD YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
2
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
Jumlah pelayanan bagipenyandang cacat dan penyakitkejiwaan
202 orang 35 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 477 orang
1 06 1.06.01 19 Program pembinaan pantiasuhan/panti jompo
1,120,700 1,804,300 1,438,900 1,474,500 1,511,200 7,349,600 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah panti asuhan yang dibina 5 panti asuhan 5 panti asuhan 5 panti asuhan 5 panti asuhan 5 panti asuhan 5 panti asuhan 5 panti asuhan
1 06 1.06.01 20 Program pembinaan ekspenyandang penyakit sosial (eksnarapidana, PSK, narkoba danpenyakit sosial lainnya)
235,000 235,000 235,000 235,000 940,000 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah tuna susila yangdipulangkan ke daerah asal
55 orang - 25 orang 25 orang 25 orang 25 orang 155 orang
1 06 1.06.01 21 Program pemberdayaankelembagaan kesejahteraansosial
146,500 1,370,800 681,900 393,100 404,500 2,996,800 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah kelompok ORSOS, PSMdan lembaga sosial lainnya yangtelah diberdayakan
72 orsos 83 orsos 88 orsos 90 orsos 95 orsos 100 orsos 100 orsos
1 06 1.06.01 22 Program bantuan dan jaminansosial serta perlindungan sosial
1,014,300 1,044,200 1,075,500 1,107,700 1,140,900 5,382,600 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah keluarga penerimamanfaat yang menerima jaminansosial
11.320 KPM 20.143 KPM 22.573 KPM 22.573 KPM 22.573 KPM 22.573 KPM 22.573 KPM
2 URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR
17,406,075 30,512,975 19,913,775 21,959,000 22,320,200 112,112,025
2 01 TENAGA KERJA 760,900 2,821,275 2,596,825 2,674,500 2,754,700 11,608,200
2 01 2.11.01 15 Program peningkatan kualitasdan produktifitas tenaga kerja
459,800 1,268,600 997,650 1,027,600 1,058,400 4,812,050 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Jumlah pencari kerja yangmengikuti pelatihan institusionaldan non institusional
336 orang 162 orang 224 orang 224 orang 224 orang 224 orang 1.394 orang
2 01 2.11.01 16 Program peningkatankesempatan kerja
200,000 1,061,000 1,092,750 1,125,400 1,159,200 4,638,350 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Persentase perluasanpengembangan kesempatan kerja
24,00% (196/817) 42.22% (342/810) 51.88% (332/640) 51.75% (296/572) 48.05% (345/718) 50.85% (328/645) 50.85% (328/645)
2 01 2.11.01 17 Program perlindungan danpengembangan lembagaketenagakerjaan
101,100 491,675 506,425 521,500 537,100 2,157,800 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Persentase perusahaan ataupengusaha yang mentaatiperaturan
73.53 % (100/136)
73.53 % (100/136)
77.21% (105/136) 80.88% (110/136) 84.55% (115/136) 88.23% (120/136) 88.23% (120/136)
Jumlah penyelesaian perselisihanhubungan industrial
144 kasus 30 kasus 30 kasus 30 kasus 24 kasus 24 kasus 282 kasus
2 05 LINGKUNGAN HIDUP 12,468,575 14,547,500 8,163,300 8,327,250 8,181,800 51,688,425
2 05 2.05.01 15 Program pengembangan kinerjapengelolaan persampahan
- 85,000 - 87,550 - 172,550 Dinas LingkunganHidup
3
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
Jumlah sosialisasi pengolahanpersampahan
1 kali 1 kali 2 kali
2 05 2.05.01 16 Program pengendalianpencemaran dan perusakanlingkungan hidup
532,900 1,257,700 1,025,700 1,068,500 1,081,100 4,965,900 Dinas LingkunganHidup
Jumlah usaha dan/atau kegiatanyang dipantau kualitas air dan airlimbah
60 usaha dan/atau kegiatan
70 usaha dan/atau kegiatan
75 usaha dan/atau kegiatan
80 usaha dan/atau kegiatan
81 usaha dan/atau kegiatan
85 usaha dan/atau kegiatan
85 usaha dan/atau kegiatan
Jumlah penanggung jawab usahadan/atau kegiatan yang taatterhadap pengelolaan limbah B3(bahan, berbahaya dan beracun)
25 usaha dan/atau kegiatan
45 usaha dan/atau kegiatan
60 usaha dan/atau kegiatan
70 usaha dan/atau kegiatan
80 usaha dan/atau kegiatan
93 usaha dan/atau kegiatan
93 usaha dan/atau kegiatan
Jumlah kasus lingkungan yangdapat diselesaikan
10 kasus 4 kasus 3 kasus 3 kasus 3 kasus 3 kasus 26 kasus
Jumlah rekomendasi teknis yangdikeluarkan
45 usaha/ kegiatan
53 usaha/ kegiatan
56 usaha/ kegiatan
57 usaha/ kegiatan
59 usaha/ kegiatan
60 usaha/ kegiatan
60 usaha/ kegiatan
Jumlah kampung iklim dan biogasyang dibina
- 3 lokasi pembinaan per 60
orang, 3 unit biogas
3 lokasi pembinaan per 60
orang, 3 unit biogas
6 lokasi pembinaan per
120 orang, 6 unit biogas
Jumlah AMDAL pemrakarsa yangdiawasi terhadap dokumen izinlingkungan
22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL 22 AMDAL
Jumlah UKL-UPL pemrakarsa yangdiawasi terhadap dokumen izinlingkungan
25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL 25 UKL-UPL
Jumlah SPPL pemrakarsa yangdiawasi terhadap dokumen izinlingkungan
25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL 25 SPPL
Jumlah DPPL pemrakarsa yangdiawasi terhadap dokumen izinlingkungan
7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL 7 DPPL
Jumlah IPAL pemrakarsa yangdiawasi terhadap dokumen izinlingkungan
47 IPAL 13 IPAL 14 IPAL 16 IPAL 18 IPAL 20 IPAL 128 IPAL
2 05 2.05.01 17 Program perlindungan dankonservasi sumber daya alam
220,000 220,000 Dinas LingkunganHidup
Jumlah dokumen perencaaanlingkungan hidup yang disusun
4 buku 2 buku 5 buku 2 buku 2 buku 5 buku 20 buku
2 05 2.05.01 19 Program peningkatan kualitasdan akses informasi sumber dayaalam dan lingkungan
114,800 118,100 121,500 125,100 67,200 546,700 Dinas LingkunganHidup
Jumlah sekolah yang mengikutiprogram adiwiyata dalam rangkamewujudkan sekolah peduli danberbudaya lingkungan
45 sekolah 9 sekolah 18 sekolah 18 sekolah 18 sekolah 108 sekolah
2 05 2.05.01 20 Program peningkatanpengendalian polusi
57,600 99,300 102,200 105,200 64,600 428,900 Dinas LingkunganHidup
Jumlah usaha dan/atau kegiatanyang dipantau kualitas udaraambien dan udara dari sumbertidak bergerak (cerobong)
- 8 lokasi 9 lokasi 10 lokasi 11 lokasi 12 lokasi 12 lokasi
2 05 2.05.01 22 Program pengendalian kebakaranhutan
31,500 102,400 105,400 108,400 111,600 459,300 Dinas LingkunganHidup
Jumlah kelompok MPA dalampencegahan karhutla
5 MPA (5 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
6 MPA (6 kecamatan)
4
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
2 05 1.04.01 24 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
11,381,775 12,104,500 6,231,200 6,238,000 6,245,100 42,200,575 Dinas LingkunganHidup, DinasPerumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah ruang terbuka hijau danruang publik yang tersedia
2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan
2 05 2.05.01 Program perencanaan danpengembangan hutan
350,000 560,500 577,300 594,500 612,200 2,694,500 Dinas LingkunganHidup
Jumlah dokumen perencanaantahura
0 dokumen 3 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 7 dokumen
Jumlah dokumen perencanaanhutan kota
0 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 8 dokumen
2 07 PEMBERDAYAAN MASYARAKATDESA
3,458,600 8,525,050 6,700,175 8,429,300 7,209,300 34,322,425
2 07 2.07.01 15 Program peningkatankeberdayaan masyarakatperdesaan
690,300 1,023,900 1,054,550 1,086,000 1,118,300 4,973,050 DPMPD
Jumlah kelembagaan teknologitepat guna dan kelembagaankemasyarakatan di desa yangdibina:
Kelembagaan TTG/ posyantek yangdi bina
7 posyantek 4 posyantek 3 posyantek 3 posyantek 3 posyantek 3 posyantek 23 posyantek
Lembaga kemasyarakatan danlembaga adat yang dibina
147 LKA (1 kali) 153 LPMD/ LPMK (1 kali)
1 kali (2.507 RT/1.005 RW)
1 kali (2.507 RT/1.005 RW)
1 kali (147 LKA) 1 kali (147 karang taruna)
6 kali
2 07 2.07.01 16 Program pengembangan lembagaekonomi pedesaan
1,760,200 2,020,000 2,035,500 2,050,100 2,045,250 9,911,050 DPMPD
Jumlah unit usaha pada BadanUsaha Milik Desa yang difasilitasi
136 Bumdesa 136 Bumdesa 1417Bumdesa 147 Bumdesa 147 Bumdesa 147 Bumdesa 147 Bumdesa
2 07 2.07.01 17 Program peningkatan partisipasimasyarakat dalam membangundesa
353,300 363,700 374,400 385,600 397,000 1,874,000 DPMPD
Jumlah pokjanal dan LPM yangdiberdayakan:
Pokjanal posyandu di desa/kelurahan yang diberdayakan
587 posyandu 117 posyandu 117 posyandu 117 posyandu 118 posyandu 118 posyandu 587 posyandu
Pokjanal posyandu di desa/kelurahan yang diberdayakan
84 BP-SPAM (84 peserta)
24 BP-SPAM (120 peserta) dan kelembagaan
eks.PNPM-MP (90 peserta)
20 BP-SPAM (100 peserta)
20 BP-SPAM (100 peserta) dan kelembagaan
eks.PNPM-MP (90 perserta)
20 BP-SPAM (100 peserta) 10 UPK
20 BP-SPAM (100 peserta) dan kelembagaan
eks.PNPM-MP (90 perserta)
104 BP-SPAM (520 peserta) dan
kelembagaan eks.PNPM-MP (270 perserta)
2 07 2.07.01 18 Program peningkatan kapasitasaparatur pemerintahan desa
527,400 3,997,450 1,935,725 3,417,600 2,103,750 11,981,925 DPMPD
Jumlah pembinaan peningkatankapasitas aparatur di desa:
Pembinaan penataan danpengelolaan keuangan desa
- 441 orang 441 orang 441 orang 441 orang 441 orang 2.205 orang
RPJMDesa 144 desa 49 desa 22 desa 147 desa
Pelaksanaan pilkades serentak 70 desa 70 desa 49 desa 22 desa 147 desa
2 07 2.07.01 20 Program pembinaan otonomidesa
127,400 1,120,000 1,300,000 1,490,000 1,545,000 5,582,400 DPMPD
5
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
Jumlah pembinaan otonomi desa:
Pembinaan aparatur pelaksana DDdan ADD
294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 294 orang 1.470 orang
Pembinaan potensi desa - - 16 desa 30 desa 50 desa 51 desa 147 desa
Pembinaan aset desa - - 30 desa 30 desa 36 desa 51 desa 147 desa
Pembinaan pengelolaan barangmilik desa
- - 30 desa 30 desa 36 desa 51 desa 147 desa
2 11 KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
420,000 3,254,650 1,949,375 2,008,750 3,360,200 10,992,975
2 11 2.11.01 15 Program penciptaan iklim usahakecil menengah yang kondusif
136,000 138,400 144,250 148,600 567,250 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Jumlah UKM yang sudahdisolialisasikan program KUR
40 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 40 UKM 200 UKM
2 11 2.11.01 16 Program pengembangankewirausahaan dan keunggulankompetitif usaha kecil menengah
70,000 88,000 90,600 93,300 96,100 438,000 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Jumlah UKM yang dibina 5.368 UKM 16.824 UKM 16.839 UKM 16.854 UKM 16.869 UKM 16.884 UKM 16.884 UKM
Jumlah produk UMKM yang dipromosikan
17 produk 23 produk 27 produk 30 produk 34 produk 37 produk 37 produk
2 11 2.11.01 17 Program pengembangan sistempendukung usaha bagi usahamikro kecil menengah
50,000 286,050 150,300 154,200 303,400 943,950 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Jumlah UMKM yang dibina 6.046 UMKM 17.155 UKMK 17.175 UMKM 17.195 UMKM 17.215 UMKM 17.235 UMKM 17.235 UMKM
Persentase UMKM yang telahterbina
0,51% (80/15.795)
0,51% (80/15.795)
0,63% (100/15.850)
0,75% (120/15.920)
0,88% (140/15.998)
0,99% (160/16.100)
0,99% (160/16.100)
2 11 2.11.01 18 Program peningkatan kualitaskelembagaan koperasi
50,000 1,718,750 513,675 528,900 1,691,500 4,502,825 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Jumlah koperasi yang berkualitas 89 koperasi 99 koperasi 109 koperasi 119 koperasi 129 koperasi 139 koperasi 139 koperasi
2 11 2.11.01 19 Program pembinaan, pengawasandan penghargaan koperasiberprestasi
250,000 944,600 972,800 1,002,000 1,031,900 4,201,300 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Persentase koperasi aktif 57,01% (187/328) 59,16% (197/333) 61,24% (207/338) 63,27% (217/343) 65,23% (227/348) 69,97% (247/353) 69,97% (247/353)
Jumlah koperasi yang sehat 90 koperasi 100 koperasi 110 koperasi 120 koperasi 130 koperasi 140 koperasi 140 koperasi
2 11 2.11.01 21 Program peningkatan danpengembangan jaringankerjasama usaha koperasi
81,250 83,600 86,100 88,700 339,650 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Jumlah koperasi yang tumbuh 13 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 5 koperasi 38 koperasi
2 12 PENANAMAN MODAL 298,000 1,364,500 504,100 519,200 814,200 3,500,000
2 12 2.12.01 15 Program peningkatan promosidan kerjasama investasi
298,000 418,000 430,500 443,400 456,700 2,046,600 Dinas PM dan PTSP
Jumlah realisasi investasiPMA/PMDN
Rp.805 M Rp.821 M Rp.838 M Rp.854 M Rp.890 M Rp.907 M Rp.907 M
Jumlah pameran investasi yangdilaksanakan
15 event 4 event 4 event 4 event 4 event 4 event 35 event
2 12 2.12.01 16 Program peningkatan ikliminvestasi dan realisasi investasi
946,500 73,600 75,800 357,500 1,453,400 Dinas PM dan PTSP
Jumlah izin penanaman modalyang diterbitkan
29 izin 12 izin 14 izin 16 izin 18 izin 20 izin 109 izin
6
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
Jumlah investor PMDN/PMA 14 investor 14 investor 14 investor 14 investor 15 investor 17 investor 17 investor
Jumlah tenaga kerja 3.109 orang 3.109 orang 3.172 orang 3.236 orang 3.301 orang 3.367 orang 3.367 orang
3 URUSAN PILIHAN 24,052,600 140,685,250 141,005,400 146,837,325 153,217,373 605,797,948
3 01 KELAUTAN DAN PERIKANAN 2,426,300 4,524,800 4,521,450 4,656,225 4,795,600 20,924,375
3 01 2.03.01 20 Program pengembanganbudidaya perikanan
1,935,000 3,398,900 3,261,750 3,358,925 3,459,500 15,414,075 Dinas KetahananPangan dan Perikanan
Jumlah benih ikan yang diproduksi 1 juta benih 2 juta benih 3 juta benih 4 juta benih 5 juta benih 6 juta benih 20 juta benih
Jumlah ikan langka lokal yangdikembangkan dan dipelihara
410 ekor pengadaan induk
410 ekor pengadaan induk
410 ekor pemeliharaan
410 ekor pemeliharaan
410 ekor pengadaan induk
dan 410 ekor pemeliharaan
820 ekor pemeliharaan
820 ekor pemeliharaan
3 01 2.03.01 21 Program pengembanganperikanan tangkap
66,200 68,200 70,300 72,400 74,500 351,600 Dinas KetahananPangan dan Perikanan
Jumlah kelompok perikanan yangdifasilitasi
40 kelompok 38 kelompok 40 kelompok 45 kelompok 50 kelompok 50 kelompok 50 kelompok
Jumlah rumah tangga petani ikan(RTP Perikanan)
73,837 77,945 81,842 85,934 90,231 94,743 94,743
Jumlah konsumsi protein hewaniasal ikan
35,28 kg/ kapita/ tahun
36,00 kg/ kapita/tahun
36,40 kg/ kapita/tahun
36,80 kg/ kapita/tahun
37,20 kg/ kapita/tahun
37,70 kg/ kapita/tahun
37,70 kg/ kapita/ tahun
3 01 2.03.01 23 Program optimalisasipengelolaan dan pemasaranproduksi perikanan
406,100 588,200 705,800 726,800 748,500 3,175,400 Dinas KetahananPangan dan Perikanan
Jumlah produksi perikanan danpeningkatan kesehatanmasyarakat veteriner
41.428,40 ton 9.584,088 ton ikan
10.912,210 ton ikan
12.375,501 ton ikan
13.963,362 ton ikan
15.903,863 ton ikan
104.167,42 ton
3 01 2.03.01 24 Program peningkatan penerapanteknologi perikanan
450,000 463,500 477,400 491,700 1,882,600 Dinas KetahananPangan dan Perikanan
Jumlah penerapan teknologi perikanantepat guna
0 kegiatan 2 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 5 kegiatan 22 kegiatan
3 01 2.03.01 26 Program pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan
19,000 19,500 20,100 20,700 21,400 100,700 Dinas KetahananPangan dan Perikanan
Jumlah kawasan konservasi danlubuk larangan perikanan perairanumum yang diawasi
1 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 15 kawasan
3 02 PARIWISATA 2,782,500 86,480,100 89,440,925 92,123,850 94,887,200 365,714,575
3 02 3.02.01 15 Program pengembanganpemasaran pariwisata
356,900 852,600 1,072,600 1,104,650 1,137,600 4,524,350 Dinas Pariwisata danKebudayaan
Promosi pariwisata
Jumlah promosi media massa 0 kali 2 kali 2 kali 3 kali 3 kali 3 kali 13 kali
Jumlah event promosi pariwisata 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 24 kali
Jumlah pelatihan sadar wisata 0 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali
3 02 3.02.01 16 Program pengembangandestinasi pariwisata
2,425,600 85,270,000 88,000,100 90,640,000 93,359,100 359,694,800 Dinas Pariwisata danKebudayaan
Pengelolaan aset pariwisata
Jumlah objek wisata 6 lokasi objek wisata, 2
kegiatan, 2 dokumen
6 lokasi objek wisata, 7
kegiatan, 1 dokumen
6 lokasi objek wisata, 1 kegiatan
6 lokasi objek wisata, 1 kegiatan
6 lokasi objek wisata, 1 kegiatan
6 lokasi objek wisata, 1 kegiatan
6 lokasi objek wisata, 13 kegiatan, 3 dokumen
Jumlah pelatihan pemandu wisataterpadu
0 kali 1 kali 1 kali 1 kali 3 kali
7
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
3 02 3.02.01 17 Program pengembangankemitraan
357,500 368,225 379,200 390,500 1,495,425 Dinas Pariwisata danKebudayaan
Jumlah lokasi objek wisataunggulan Rokan Hulu yang ditata
0 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi 6 lokasi
Jumlah kunjungan wisatawan 303.531 orang 304.197 orang 334.616 orang 368.077 orang 404.884 orang 2.606.050 orang
3 03 PERTANIAN 9,648,700 31,960,450 32,067,700 33,048,725 34,266,998 140,992,573
3 03 3.03.01 15 Program peningkatankesejahteraan petani
704,300 1,144,900 1,451,475 1,494,550 1,250,450 6,045,675 Distanholti, DinasPeternakan danPerkebunan
Jumlah kelompok tani perkebunanyang dibina
54 kelompok 10 kelompok 10 kelompok 10 kelompok 10 kelompok 94 kelompok
3 03 2.03.01 16 Program peningkatan ketahananpangan (pertanian/ perkebunan)
2,687,300 7,588,100 7,082,975 7,209,000 7,510,700 32,078,075 Dinas KetahananPangan danPerikanan, Distanholti
Luas areal tanam dan panen padi(ha)
Tanam 87,489 16,084 16,826 17,566 18,360 19,214 175539
Panen 89,874 15,158 15,850 16,557 17,319 18,138 172896
Luas areal tanam dan panenpalawija (ha)
Tanam 15,282 5,980 6,320 6,595 6,765 6,980 47,922
Panen 14,113 5,688 6,185 6,470 6,490 6,830 45,776
Jumlah produktivitas padi (kw/ha) 74 33 42 43 44 46 281
Jumlah produktivitas palawija(kw/ha)
59 38 39 39 39 39 254
Jumlah produksi padi (ton) 323,199 50,461 65,809 70,962 76,692 83,071 670,194
Jumlah produksi palawija (ton) 50,072 21,777 23,441 25,142 25,551 26,944 172,929
Jumlah embung (unit) 25 unit 3 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 48 unit
Jumlah panjang jalan usaha tani 10.977 meter 400 meter 1.400 meter 1.400 meter 1.400 meter 1.400 meter 16.977 meter
Jumlah ketersediaan beraskg/kap/tahun
135 136 137 139 139 140 140
Persentase penurunan KK rawanpangan
15,65 persen 15,65 persen 24,33 persen 20,00 persen 20,00 persen 20,00 persen 20,00 persen
Jumlah capaian skor pola panganharapan
78 78 79 80 81 82 82
Jumlah komoditas pangan segaryang diawasi
10 komoditi 10 komoditi 11 komoditi 13 komoditi 14 komoditi 15 komoditi 15 komoditi
3 03 2.03.01 17 Program peningkatan pemasaranhasil produksi pertanian/perkebunan
258,100 1,350,800 1,521,700 1,497,650 1,679,150 6,307,400 Distanholti, DinasPeternakan danPerkebunan
Jumlah event promosi hasil produkpertanian/ perkebunan unggulandaerah yang diikuti
14 event 7 event 9 event 9 event 9 event 9 event 57 event
3 03 2.03.01 18 Program peningkatan penerapanteknologi pertanian/ perkebunan
293,000 1,990,000 1,996,700 2,104,500 2,207,250 8,591,450 Distanholti, DinasPeternakan danPerkebunan
Jumlah demplot, demfarm dandemcara (unit)
560 unit 31 unit 31 unit 81 unit 81 unit 81 unit 915 unit
Jumlah penggunaan alat danmesin pertanian
34 unit 2 unit 7 unit 107 unit 107 unit 107 unit 107 unit
8
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
3 03 2.03.01 19 Program peningkatan produksipertanian/ perkebunan
890,600 5,552,600 5,107,475 5,770,950 6,054,850 23,376,475 Distanholti, DinasPeternakan danPerkebunan
Jumlah produktivitas perkebunanrakyat
Kelapa sawit (kg/ha/tahun) 34,755 18,000 18,500 19,000 19,500 20,000 129775
Karet (kg/ha/tahun) 3,832 2,000 2,050 2,100 2,150 2,200 14332
3 03 2.03.01 20 Program peningkatan danpemberdayaan penyuluhpertanian/ perkebunan
1,158,900 2,973,800 3,062,700 3,154,250 3,248,600 13,598,250 Distanholti
Jumlah penyuluh pertanian yangdifasilitasi
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
121 penyuluh pertanian
3 03 2.02.02 21 Program pencegahan danpenanggulangan penyakit ternak
292,000 1,413,500 1,455,900 1,532,200 1,578,050 6,271,650 Dinas Peternakan danPerkebunan
Jumlah populasi ternak danpeningkatan kesehatanmasyarakat veteriner
3.058.250 ekor ternak
803.952 ekor ternak
820.449 ekor ternak
836.379 ekor ternak
853.105 ekor ternak
870.164 ekor ternak
7.242.299 ekor ternak
3 03 2.02.02 22 Program peningkatan produksihasil peternakan
643,200 4,806,650 5,094,925 4,833,650 5,122,925 20,501,350 Dinas Peternakan danPerkebunan
Jumlah populasi ternak 87.258 ekor 44.722 ekor 45.393 ekor 46.074 ekor 46.764 ekor 47.466 ekor 317.677 ekor
Sapi 4.903 ekor 2.500 ekor 2.525 ekor 2.551 ekor 2.576 ekor 2.602 ekor 17.657 ekor
Kerbau 27.860 ekor 14.560 ekor 14.997 ekor 15.446 ekor 15.910 ekor 16.387 ekor 105.160 ekor
Kambing 2.982 ekor 15.21 ekor 1.535 ekor 1.551 ekor 1.567 ekor 1.582 ekor 10.738 ekor
Domba 15.633 ekor 8.407 ekor 8.827 ekor 9.269 ekor 9.732 ekor 10.219 ekor 62.087 ekor
Babi 1.278.672 ekor 677.949 ekor 711.847 ekor 747.439 ekor 784811 ekor 824.052 ekor 5.024.770 ekor
Ayam buras 73.882 ekor 38.426 ekor 39.578 ekor 40.766 ekor 41.989 ekor 43.248 ekor 277.889 ekor
Jumlah peningkatan pendapatanpetani ternak (rupiah)
Rp.24.174.000,- / tahun
Rp.25.712.692,- / tahun
Rp.26.741.199,- / tahun
Rp.27.810.847,- / tahun
Rp.28.923.281,- / tahun
Rp.30.080.212,- / tahun
Rp.30.080.212,- / tahun
3 03 2.02.02 23 Program peningkatan pemasaranhasil produksi peternakan
50,000 112,000 115,300 118,700 122,225 518,225 Dinas Peternakan danPerkebunan
Jumlah rumah tangga peternak(RTP Peternak)
59,336 60,523 61,734 62,968 64,227 65,512 65512
Jumlah kelompok usaha-usahaagrobisnis dan agroindustripeternakan
12 kelompok 15 kelompok 15 kelompok 20 kelompok 20 kelompok 20 kelompok 20 kelompok
3 03 2.02.02 24 Program peningkatan penerapanteknologi peternakan
149,800 517,000 532,500 548,475 564,900 2,312,675 Dinas Peternakan danPerkebunan
Jumlah teknologi tepat guna dibidang peternakan danperkebunan yang diterapkan
32 orang (1 jenis pelatihan)
47 orang (5 jenis pelatihan)
47 orang (5 jenis pelatihan)
47 orang (5 jenis pelatihan)
47 orang (5 jenis pelatihan)
47 orang (5 jenis pelatihan)
267 orang (5 jenis pelatihan)
3 03 2.03.01 25 Program pengembangan jaringanirigasi pertanian
813,000 1,896,800 1,953,500 2,011,800 2,072,000 8,747,100 Distanholti
Jumlah panjang jaringan irigasitingkat usaha tani
4.517 meter 650 meter 650 meter 650 meter 650 meter 650 meter 7.767 meter
3 03 2.03.01 26 Program pengembanganinformasi penyuluhan pertanian
257,700 265,400 273,300 281,400 289,800 1,367,600 Distanholti
Jumlah programa yang disusun 170 programa 170 programa 170 programa 170 programa 170 programa 170 programa 170 programa
9
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
3 03 2.03.01 33 Program peningkatan pemasaranhasil pertanian
898,800 925,750 953,400 981,900 3,759,850 Distanholti
Jumlah panjang jalan usaha tani 10.977 meter 400 meter 1.400 meter 1.400 meter 1.400 meter 1.400 meter 16.977 meter
3 03 2.03.01 34 Program pengembanganagribisnis
1,450,800 1,450,100 1,493,500 1,538,200 1,584,200 7,516,800 Distanholti
Luas areal tanam dan panen buah-buahan (batang)
Tanam 12,553 20,000 15,000 15,000 15,000 15,000 92553
Panen 12,553 20,000 15,000 15,000 15,000 15,000 92553
Luas areal tanam dan panenbiofarmaka (ha)
Tanam 11.86 3 3 3 3 3 26.86
Panen 11.86 3 3 3 3 3 26.86
Luas areal tanam dan panentanaman hias (ha)
Tanam 8.21 1 1 1 1 1 13.21
Panen 8.21 1 1 1 1 1 13.21
Luas areal tanam dan panen sayur-sayuran (ha)
Tanam 49.5 15 15 15 15 15 124.5
Panen 49.5 15 15 15 15 15 124.5
3 04 KEHUTANAN 350,000 50,000 50,000 50,000 50,000 550,000
3 04 2.05.01 20 Program perencanaan danpengembangan hutan
350,000 50,000 50,000 50,000 50,000 550,000 Dinas LingkunganHidup
Tersususunya dokumen tahura 3 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 7 dokumen
3 06 PERDAGANGAN 8,248,900 13,669,400 12,934,950 15,001,350 17,377,950 67,232,550
3 06 3.07.01 15 Program perlindungan konsumendan pengamanan perdagangan
126,000 594,800 659,650 524,800 699,650 2,604,900 Dinas Perindustriandan Perdagangan
Jumlah Alat UTTP yang sudahditera/tera ulang
900 alat UTTP 500 alat UTTP 600 alat UTTP 650 alat UTTP 700 alat UTTP 750 alat UTTP 4.100 UTTP
Jumlah sarana dan prasarana alatUTTP
56 unit 30 unit 35 unit 40 unit 40 unit 45 unit 256 unit
3 06 3.07.01 18 Program peningkatan efisiensiperdagangan dalam negeri
8,122,900 13,074,600 12,275,300 14,476,550 16,678,300 64,627,650 Dinas Perindustriandan Perdagangan
Persentase pasar rakyat yangberkondisi baik
6.57% 13.15% 26.31% 32.89% 39.47% 46.00% 46.00%
Jumlah operasi pasar yangdilaksanakan
6.120 paket 6.590 paket 3.060 paket 3.060 paket 3.060 paket 3.060 paket 24.950 paket
3 07 PERINDUSTRIAN 423,200 2,517,400 1,626,625 1,582,575 1,453,725 7,603,525
3 07 3.07.01 16 Program pengembangan industrikecil dan menengah
116,400 1,176,400 1,017,875 1,167,775 1,108,425 4,586,875 Dinas Perindustriandan Perdagangan
Jumlah peningkatan unit usahaindustri
722 unit usaha 758 unit usaha 795 unit usaha 834 unit usaha 875 unit usaha 918 unit usaha 918 unit usaha
3 07 3.07.01 17 Program peningkatankemampuan teknologi industri
275,000 283,250 79,500 637,750 Dinas Perindustriandan Perdagangan
Jumlah IKM yang bermutu 30 IKM 20 IKM 20 IKM 25 IKM 30 IKM 35 IKM 160 IKM
10
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1
3 07 3.07.01 19 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
306,800 1,066,000 325,500 335,300 345,300 2,378,900 Dinas Perindustriandan Perdagangan
Jumlah produk IKM yang dipromosikan
32 IKM 19 IKM 21 IKM 23 IKM 25 IKM 27 IKM 147 IKM
3 08 TRANSMIGRASI 173,000 1,483,100 363,750 374,600 385,900 2,780,350
3 08 2.11.01 15 Program pengembangan wilayahtransmigrasi
173,000 1,483,100 363,750 374,600 385,900 2,780,350 Dinas Koperasi UKM,Tenaga Kerja danTransmigrasi
Jumlah wilayah transmigrasi yangdibina dan dikembangkan
48 UPT 3 UPT 22 UPT 10 UPT 10 UPT 10 UPT 103 UPT
1
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17URUSAN WAJIB PELAYANANDASAR + URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR
213,893,260 225,090,685 230,039,310 236,606,635 263,575,160 1,169,204,010
1 URUSAN WAJIB PELAYANANDASAR
209,500,850 218,219,375 222,974,450 229,341,425 256,102,400 1,136,138,500
1 01 PENDIDIKAN 52,806,775 51,861,150 53,373,650 54,971,475 56,616,750 269,629,800
1 01 1.01.01 15 Program pendidikan anak usiadini
1,677,500 3,410,775 3,512,600 3,616,800 3,723,700 15,941,375 Disdikpora
Jumlah gedung sekolah TK/PAUDyang dibangun
21 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 31 unit
Jumlah ruang kelas sekolahTK/PAUD yang dibangun
24 ruang 3 ruang 3 ruang 3 ruang 3 ruang 3 ruang 39 ruang
Jumlah pendidik TK/PAUD untukmemenuhi standar kompetensi
- 512 orang 512 orang 512 orang 512 orang 512 orang 2.560 orang
1 01 1.01.01 16 Program wajib belajar pendidikandasar sembilan tahun
48,478,075 44,277,625 45,604,800 46,971,725 48,379,500 233,711,725 Disdikpora
APK SD/MI 114.54% 117.80% 118.90% 119.10% 120.10% 121.20% 121.20%
APK SMP/MTs 105.29% 107.00% 108.00% 109.00% 110.00% 111.00% 111.00%
APM SD/MI 99.87% 99.88% 99.89% 99.90% 99.95% 100.00% 100.00%
APM SMP/MTs 97.50% 97.80% 98.30% 98.80% 99.50% 100.00% 100.00%
APS SD/MI 99.58% 100.50% 108.20% 115.60% 116.50% 118.40% 118.40%
APS SMP/MTs 99.60% 98.40% 99.80% 101.99% 102.80% 103.00% 103.00%
Angka kelulusan seluruh jenjangpendidikan:
SD/MI 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
SMP/MTs 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Angka mengulang seluruh jenjangpendidikan:
SD/MI 0.07% 0.05% 0.04% 0.03% 0.02% 0.01% 0.01%
SMP/MTs 0.10% 0.09% 0.07% 0.05% 0.02% 0.01% 0.01%
Persentase sekolah yangterakreditasi:
SD/MI 66.00% 68.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00% 100.00%
SMP/MTs 60.00% 70.00% 78.00% 87.00% 95.00% 100.00% 100.00%
Angka harapan lama sekolah 1230.00% 1225.00% 1220.00% 1210.00% 1205.00% 1200.00% 1200.00%
Jumlah gedung sekolah SD/SMPyang dibangun
17 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 22 unit
Jumlah ruang kelas sekolahSD/SMP yang dibangun
143 ruang 8 ruang 10 ruang 10 ruang 10 ruang 10 ruang 191 ruang
Jumlah ruang kelas baruSMP/MTs/ SMPLB yang dibangun
67 ruang 21 ruang 4 ruang 6 ruang 6 ruang 6 ruang 110 ruang
1 01 1.01.01 18 Program pendidikan non formal 335,400 375,250 386,400 397,850 409,650 1,904,550 Disdikpora
Jumlah kelompok Paket A danyang dibina
Paket A 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM
Paket B 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM 21 PKBM
1
MISI 2MEWUJUDKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA CERDAS DAN SEHAT DILANDASI KEIMANAN DAN KETAQWAAN
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS SKPD YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016-2021
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
2
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1 01 1.01.01 20 Program peningkatan mutupendidik dan tenagakependidikan
1,555,600 2,543,700 2,619,850 2,698,000 2,778,600 12,195,750 Disdikpora
Jumlah guru bersertifikasi 1.525 orang 600 orang 600 orang 600 orang 600 orang 600 orang 4.525 orang
Jumlah pendidik SD/SMP untukmemenuhi standar kompetensi
- 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 500 orang
1 01 2.17.01 21 Program pengembangan budayabaca dan pembinaanperpustakaan
760,200 1,253,800 1,250,000 1,287,100 1,325,300 5,876,400 Dinas Perpustakaandan Arsip
Jumlah pengunjung perpustakaan 9.976 orang 10.025 orang 11.070 orang 11.200 orang 12.320 orang 13.553 orang 68.144 orang
Jumlah koleksi bukuperpustakaan
92.089 eksemplar 48.000 eksemplar 49.000 eksemplar 50.000 eksemplar 51.000 eksemplar 52.000 eksemplar 342.089 eksemplar
Jumlah tenaga pengelolaperpustakaan yang dibina
80 orang 60 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 340 orang
Jumlah pelayanan perpustakaankeliling
400 kali 70 kali 80 kali 90 kali 100 kali 110 kali 900 kali
1 02 KESEHATAN 156,694,075 166,358,225 169,600,800 174,369,950 199,485,650 866,508,700
1 02 1.02.01 15 Program obat dan perbekalankesehatan
5,150,000 5,304,500 5,463,575 5,357,300 5,518,400 26,793,775
Jumlah kebutuhan obat untukpelayanan kesehatan perkapitapenduduk
602.350 jiwa 641.208 jiwa 666.410 jiwa 692.120 jiwa 724.306 jiwa 758.234 jiwa 758.234 jiwa Dinas Kesehatan
1 02 1.02.01 16 Program upaya kesehatanmasyarakat
40,444,200 41,656,700 42,905,950 46,062,000 47,443,500 218,512,350 Dinas Kesehatan
Jumlah desa/ kelurahan yangmelaksanakan STBM
70 desa 21 desa 21 desa 21 desa 21 desa 21 desa 105 desa
Cakupan pelayanan kesehatandasar masyarakat miskin(Jamkesda dan KK/KTP)
KK/KTP 413.370 KK/KTP, 69.000 KK/KTP, 69.000 KK/KTP, 60.000 KK/KTP, 55.000 KK/KTP, 50.000 KK/KTP 716.370
Rata-rata kunjungan poliklinik(rawat jalan) per hari
200 kunjungan/ hari
225 kunjungan/ hari
250 kunjungan/ hari
300 kunjungan/ hari
350 kunjungan/ hari
400 kunjungan/ hari
400 kunjungan/hari
1 02 1.02.01 17 Program pengawasan obat danmakanan
130,000 133,900 137,800 141,800 146,000 689,500 Dinas Kesehatan
Jumlah industri rumah tangga danpengolahan makanan yang diawasi
13 IRTP, 15 TPM 15 IRTP, 45 TPM 20 IRTP, 50 TPM 25 IRTP, 55 TPM 30 IRTP, 60 TPM 35 IRTP, 65 TPM 138 IRTP, 290 TPM
1 02 1.02.01 18 Program pengembangan obat asliindonesia
100,000 103,000 106,000 109,100 112,300 530,400 Dinas Kesehatan
Cakupan puskesmas yangmenyelenggarakan kesehatantradisional
1 puskesmas 5 puskesmas 10 puskesmas 15 puskesmas 21 puskesmas 21 puskesmas 21 puskesmas
1 02 1.02.01 19 Program promosi kesehatan danpemberdayaan masyarakat
543,400 559,700 576,325 593,400 611,000 2,883,825 Dinas Kesehatan
Persentase desa siaga aktif danposyandu aktif
Desa siaga 145 unit (100%) dan posyandu aktif
70,60%
Desa siaga 145 unit (100%) dan 70% posyandu
aktif
Desa siaga 145 unit (100%) dan 72 % posyandu
aktif
Desa siaga 145 unit (100%) dan 74 % posyandu
aktif
Desa siaga 145 unit (100%) dan 76 % posyandu
aktif
Desa siaga 145 unit (100%) dan 78 % posyandu
aktif
Desa siaga 145 unit (100%) dan 78 % posyandu
aktif
Cakupan desa ber-PHBS 45.00% 65.00% 70.00% 75.00% 80.00% 82.00% 82.00%
1 02 1.02.01 20 Program perbaikan gizimasyarakat
450,000 463,500 477,200 491,300 505,900 2,387,900 Dinas Kesehatan
Cakupan gizi buruk yangmendapat perawatan
100,00% balita 100,00% balita 100,00% balita 100,00% balita 100,00% balita 100,00% balita 100,00% balita
3
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
Prevalensi kurang gizi pada anakbalita
1.96% 19.00% 18.00% 17.00% 16.00% 15.00% 15.00%
1 02 1.02.01 21 Program pengembanganlingkungan sehat
63,400 65,300 67,200 69,200 71,200 336,300 Dinas Kesehatan
Persentase desa/ kelurahan yangmelaksanakan kegiatan PosPembinaan Terpadu (Posbindu)PTM
30.00% 35.00% 40.00% 50.00% 55.00% 60.00% 60.00%
1 02 1.02.01 22 Program pencegahan danpenanggulangan penyakitmenular
1,895,000 1,951,850 2,010,050 2,069,700 2,131,300 10,057,900 Dinas Kesehatan
Cakupan desa/kelurahanUniversal Child Imunization (UCI)
79.08% 80.00% 83.00% 86.00% 88.00% 90.00% 90.00%
Persentase penderita kusta selesaiberobat > 90 %
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase angka keberhasilanpengobatan TB paru BTA positif(success rate) minimal 85%
SR TB BTA Positif 100 %
SR TB BTA Positif 84,00%
SR TB BTA Positif 87,00%
SR TB BTA Positif 90,00%
SR TB BTA Positif 90,00%
SR TB BTA Positif 90%
SR TB BTA Positif 90%
Persentase anak usia 0-11 bulanyang mendapat imunisasi dasarlengkap
92.83% 90.00% 91.00% 93.00% 94.00% 95.00% 95.00%
Persentase IR DBD < 49 per100.000 penduduk
32.7 30 28 26 24 22 22
Angka kesakitan filariasis progrese < 1% mikro filariasis rate
< 1% mikro filariasis rate
< 1% mikro filariasis rate
< 1% mikro filariasis rate
< 1% mikro filariasis rate
< 1% mikro filariasis rate
< 1% mikro filariasis rate
Persentase eliminasi rabies 95% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Jumlah annual parasite incidence(API) Malaria <1 per 1.000penduduk
API 0 per 1.000 penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000 penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000 penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000 penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000 penduduk non
endemisitas
API 0 per 1.000 penduduk (non
endemisitas)
API <1 per 1.000 penduduk
1 02 1.02.01 23 Program standarisasi pelayanankesehatan
1,934,200 2,157,150 2,221,650 2,197,900 2,263,550 10,774,450 Dinas Kesehatan
Bed Ocupancy Rate (BOR) 69.00% 70.00% 72.00% 74.00% 76.00% 80.00% 80.00%
Jumlah puskesmas yangterakreditasi dan evaluasiberkesinambungan terhadappuskesmas yang telah terakreditasi
5 puskesmas ter akreditasi
6 puskesmas ter akreditasi
10 puskesmas ter akreditasi
21 puskesmas yang dievaluasi
setelah ter akreditasi
21 puskesmas yang dievaluasi
setelah ter akreditasi
21 puskesmas yang dievaluasi
setelah terakreditasi
21 puskesmas yang dievaluasi
setelah terakreditasi
Persentase kunjungan usia 15 s.d59 tahun (usia produktif) yangmendapatkan skrining kesehatansesuai standar
- 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
1 02 1.02.01 24 Program pelayanan kesehatanpenduduk miskin
950,000 978,500 1,007,700 1,037,800 1,068,900 5,042,900 Dinas Kesehatan
Jumlah puskesmas yangmelaksanakan pelayanankesehatan penderita katarak bagipenduduk miskin
21 puskesmas 21 puskesmas 21 puskesmas 21 puskesmas 21 puskesmas 21 puskesmas 21 puskesmas
1 02 1.02.01 25 Program pengadaan, peningkatandan perbaikan sarana danprasarana puskesmas/puskesmas pembantu danjaringannya
25,830,000 27,254,900 28,072,625 28,886,500 50,417,200 160,461,225 Dinas Kesehatan
Jumlah puskesmas yang dibangun 21 puskesmas 1 puskesmas 1 puskesmas 1 puskesmas 1 puskesmas 1 puskesmas 26 puskesmas
Jumlah pustu/ poskesdes yangdibangun
25 pustu 3 unit 3 unit 4 unit 3 unit 3 unit 41 pustu
Jumlah puskesmas menjadipuskesmas rawat inap
2 puskesmas 1 puskesmas 1 puskesmas 1 puskesmas 1 puskesmas 1 puskesmas 7 puskesmas
4
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
1 02 1.02.02 26 Program pengadaan, peningkatansarana dan prasarana rumahsakit/rumah sakit jiwa/rumahsakit paru-paru/rumah sakitmata
9,362,600 13,811,900 12,481,100 10,456,850 9,989,300 56,101,750 Dinas Kesehatan
Average Length of Stay (ALOS) 5 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari 6 hari
Turn Over Interval (TOI) 2 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari
Gross Death Rate (GDR) 22% penderita 24% penderita 26% penderita 28% penderita 30% penderita 32% penderita 32% penderita
Jumlah pembangunan rumah sakit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit
1 02 1.02.02 27 Program pemeliharaan saranadan prasarana rumahsakit/rumah sakit jiwa/rumahsakit paru-paru/rumah sakitmata
530,300 546,100 562,500 579,200 596,400 2,814,500 Dinas Kesehatan
Bed Turn Over (BTO) 70 kali 60 kali 55 kali 50 kali 45 kali 40 kali 40 kali
Net death Rate (NDR) 5.00% 5.00% 6.00% 6.00% 7.00% 8.00% 8.00%
1 02 1.02.01 30 Program peningkatan pelayanankesehatan lansia
200,000 206,000 212,100 218,400 220,500 1,057,000 Dinas Kesehatan
Persentase kunjungan usia >60tahun (lansia) yang mendapatkankrining kesehatan sesuai standar
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
1 02 1.02.01 32 Program peningkatan kesehatanibu melahirkan dan anak
7,310,500 7,529,700 7,755,550 7,988,100 8,227,500 38,811,350 Dinas Kesehatan
Persentase ibu hamil yangmendapatkan pelayanan kesehatanibu sesuai standar: Cakupankunjungan ibu hamil (K4)
80.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase ibu hamil kurang energikronik (KEK)
0.43% 22.00% 19.70% 18.20% 17.70% 16.20% 16.20%
Persentase ibu bersalin yangmendapatkan pelayananpersalinan sesuai standar difasilitas pelayanan kesehatan
30.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase anak 0-59 bulan yangmendapatkan pelayanan kesehatanbalita sesuai standar
70.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
1 02 1.02.01 33 Program pengembangan danpemberdayaan sumber dayamanusia kesehatan
670,000 672,000 692,100 812,700 837,000 3,683,800 Dinas Kesehatan
Cakupan diklat peningkatankompetensi SDM Kesehatan(PPGD/BTCLS/ACLS/GELS/ ATLS/ PONED, dll
11 pelatihan 2 kali pelatihan 2 kali pelatihan 3 kali pelatihan 3 kali pelatihan 3 kali pelatihan 24 pelatihan
1 02 1.02.02 34 Program peningkatan pelayanankesehatan pada BLUD
61,130,475 62,963,525 64,851,375 67,298,700 69,325,700 325,569,775 Dinas Kesehatan
Tersedianya pengelolaan sisteminformasi dan sistem manajemenrumah sakit
1 unit website dan SIM RS
1 unit website dan SIM RS
1 unit website dan SIM RS
1 unit website dan SIM RS
1 unit website dan SIM RS
1 unit website dan SIM RS
1 unit website dan SIM RS
2 URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR
4,392,410 6,871,310 7,064,860 7,265,210 7,472,760 33,065,510
2 02 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
1,995,100 3,247,900 3,333,000 3,421,650 3,514,100 15,511,750
5
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
2 02 1.06.01 15 Program keserasian kebijakanpeningkatan kualitas anak danperempuan
150,600 305,100 314,200 323,500 333,100 1,426,500 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah peningkatan kualitas anakdan perempuan (GSI)
170 peserta 80 peserta 120 peserta 120 peserta 120 peserta 120 peserta 730 orang
2 02 1.06.01 16 Program penguatan kelembagaanpengarusutaman gender dananak
389,100 400,600 412,500 424,800 437,400 2,064,400 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah peningkatan advokasi danfasilitasi PUG bagi perempuan
79 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 104 peserta 599 peserta
2 02 1.06.01 17 Program peningkatan kualitashidup dan perlindunganperempuan
720,200 1,291,700 1,327,300 1,363,900 1,401,500 6,104,600 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah kasus kekerasan terhadapperempuan dan anak
12 kasus 10 kasus 9 kasus 8 kasus 6 kasus 4 kasus 4 kasus
2 02 1.06.01 18 Program peningkatan peran sertadan kesetaraan gender dalampembangunan
735,200 1,250,500 1,279,000 1,309,450 1,342,100 5,916,250 Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Persentase keterwakilanperempuat di lembaga legislatif
9.00% 11.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 30.00%
2 08 PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
1,651,750 4,475,900 4,609,900 4,747,000 4,888,100 20,372,650
2 08 2.08.01 15 Program keluarga berencana 1,063,650 2,060,350 2,122,000 2,185,300 2,250,400 9,681,700 Dinas PengendalianPenduduk dan KB
Prevalensi KB aktif padapasangan usia subur
91.035 KB aktif 91.572 PUS 91.772 PUS 91.872 PUS 91.872 PUS 92.000 PUS 92.000 PUS
2 08 2.08.01 17 Program pelayanan kontrasepsi 213,100 789,400 813,000 837,200 862,100 3,514,800 Dinas PengendalianPenduduk dan KB
Jumlah pelayanan KB medisoperasi
525 MOW/ 5 MOP
15 MOW/ 5 MOP 15 MOW/ 5 MOP 15 MOW/ 5 MOP 15 MOW/ 5 MOP 69 MOW/ 20 MOP
2 08 2.08.01 18 Program pembinaan peran sertamasyarakat dalam pelayananKB/KR yang mandiri
209,000 215,250 221,700 228,300 235,100 1,109,350 Dinas PengendalianPenduduk dan KB
Jumlah kelompok masyarakatpeduli KB
0 kelompok 10 kelompok 13 kelompok 16 kelompok 18 kelompok 20 kelompok 78 kelompok
2 08 2.08.01 20 Program pengembangan pusatpelayanan informasi dankonseling KRR
150,000 154,500 159,100 163,800 627,400 Dinas PengendalianPenduduk dan KB
Jumlah kpusat pelayananinformasi dan konseling KKR
4 kelompok PIK 4 kelompok PIK 4 kelompok PIK 4 kelompok PIK 16 kelompok PIK
2 08 2.08.01 21 Program peningkatanpenanggulangan narkoba, PMStermasuk HIV/ AIDS
166,000 395,900 407,750 419,800 432,200 1,821,650 Dinas PengendalianPenduduk dan KB
Jumlah kelompok binaan PIKremaja dalam penanggulannarkoba di sekolah
300 remaja 150 remaja 165 remaja 170 remaja 180 remaja 200 remaja 1.165 orang
2 08 2.08.01 22 Program pengembangan bahaninformasi tentang pengasuhandan pembinaan tumbuh kembanganak
65,000 66,950 68,900 70,900 271,750 Dinas PengendalianPenduduk dan KB
6
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR
PERIODE RPJMD
Jumlah dokumen informasipengasuhan dan pembinaantumbuh kembang anak
- - 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 12 dokumen
2 08 2.08.01 Program penyiapan tenagapendamping kelompok binakeluarga
600,000 618,000 636,300 655,200 2,509,500 Dinas PengendalianPenduduk dan KB
Jumlah kader bina keluarga yangdilatih
- - 546 kader 546 kader 546 kader 546 kader 2.184 kader
2 08 2.08.01 Program peningkatanpemberdayaan ekonomi keluarga
200,000 206,000 212,100 218,400 836,500 Dinas PengendalianPenduduk dan KB
Jumlah kelompok UPPKS yangdibina
- 10 kelompok 14 kelompok 18 kelompok 20 kelompok 62 kelompok
2 08 2.08.01 Program keluarga sejahtera - - - - - Dinas PengendalianPenduduk dan KB
Jumlah keluarga prasejahtera danprasejahtera I yang ikut KB
25.750 keluarga 25.950 keluarga 26.150 keluarga 26.250 keluarga 26.350 keluarga 26.350 keluarga
2 13 KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA 2,397,050 3,623,150 3,731,600 3,843,300 3,958,400 17,553,500
2 13 1.01.01 16 Program peningkatan peran serta kepemudaan
1,462,700 1,566,500 1,613,400 1,661,800 1,711,600 8,016,000 Disdikpora
Jumlah kegiatan pembinaanpaskibraka, kepemudaan dankepramukaan yang dilakukan
48 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 9 kegiatan 93 kegiatan
2 13 1.01.01 17 Program peningkatan upayapenumbuhan kewirausahaan dankecakapan hidup pemuda
80,000 82,400 84,800 87,300 334,500 Disdikpora
Jumlah pelatihan kewirausahaanyang dilaksanakan
- 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali
2 13 1.01.01 19 Program pengembangankebijakan dan manajemenolahraga
80,000 82,400 84,800 87,300 334,500 Disdikpora
Jumlah pelatihan kewirausahaanyang dilaksanakan
- 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali
2 13 1.01.01 20 Program pembinaan danpemasyarakatan olahraga
934,350 962,300 991,100 1,020,800 1,051,400 4,959,950 Disdikpora
Jumlah cabang olah raga yangdibina
10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang 10 cabang
2 13 1.01.01 21 Program peningkatan sarana danprasarana olahraga
934,350 962,300 991,100 1,020,800 3,908,550 Disdikpora
Jumlah sarana dan prasaranaolahraga yang dibangun
- 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit
1
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17URUSAN WAJIB PELAYANANDASAR + URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR
328,217,950 283,753,150 285,649,100 266,110,200 259,787,950 1,423,518,350
1 URUSAN WAJIB PELAYANANDASAR
312,727,550 269,080,150 262,073,950 246,580,150 248,079,400 1,338,541,200
1 03 PEKERJAAN UMUM DANPENATAAN RUANG
224,964,900 219,769,000 214,019,800 209,418,400 209,972,200 1,078,144,300
1 03 1.03.01 15 Program pembangunan jalan danjembatan
136,500,150 119,270,000 119,873,600 123,327,300 124,331,100 623,302,150 Dinas PU PR, DinasPerumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah panjang jalan yangdibangun
177,682 km 30 km 30 km 30 km 30 km 30 km 327,682 km
Jumlah panjang jembatan dibangun
245 m’ (5 unit) 60 m' (5 unit) 60 m' (5 unit) 60 m' (5 unit) 60 m' (5 unit) 60 m' (5 unit) 545 m' (30 unit)
Jumlah panjang jalan yangditingkatkan
1.406,75 km 55 km 55 km 55 km 55 km 55 km 1.681,75 km
Jumlah panjang jalan lingkunganpemukiman yang dibangun
84.461 meter 26.000 meter 8.000 meter 9.000 meter 10.000 meter 11.000 meter 148.461 meter
1 03 1.03.01 16 Program pembangunan salurandrainase/ gorong-gorong
27,288,600 16,911,000 14,790,100 13,575,000 13,575,000 86,139,700 Dinas PU PR, DinasPerumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah panjang saluran drainaselimgkungan pemukiman
37.060 meter 20.200 meter 8000 meter 9.000 meter 9.500 meter 9.500 meter 93.260 meter
1 03 1.03.01 17 Program pembangunanturap/talud/ bronjong
14,195,000 12,900,000 12,900,000 12,900,000 12,900,000 65,795,000 Dinas PU PR, DinasPerumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah panjang turap/ talud/bronjong yang dibangun
2.285 m’ 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 1.000 m' 7.285 m’
1 03 1.03.01 18 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
14,975,000 14,975,000 14,975,000 14,975,000 14,975,000 74,875,000 Dinas PU PR
Jumlah panjang pemeliharaanjalan
2.432,2 km 125,5 km 150 km 150 km 150 km 150 km 3.157,70 km
Jumlah panjang pemeliharaanjembatan
1.350 m’ 100 m' 400 m' 400 m' 400 m' 400 m' 3.250 m’
1 03 1.03.01 23 Program peningkatan sarana danprasarana kebinamargaan
200,000 3,700,000 2,200,000 200,000 200,000 6,500,000 Dinas PU PR
Jumlah pengadaan alat berat 12 unit 1 unit 1 unit 14 unit
Jumlah pengadaan alat ukur danlaboratorium
- 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 25 unit
1 03 1.03.01 24 Program pengembangan danpengelolaan jaringan irigasi,rawa dan jaringan pengairanlainnya
9,069,250 13,606,900 14,775,000 9,385,000 9,385,000 56,221,150 Dinas PU PR, DinasPerumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah pengembangan danpengolahan jaringan irigasi rawadan jaringan lainnya
3.331,41 ha 837 ha 3.000 ha 3.000 ha 3.000 ha 3.000 ha 16.168,41 ha
Jumlah panjang pembangunannormalisasi sungai
296.752 m’ 6.300 m' 20.000 m' 20.000 m' 20.000 m' 20.000 m' 383.052 m'
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
MISI 3
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016-2021
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017
MEWUJUDKAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR JALAN DARI DESA KE KOTA GUNA MEMBUKA ISOLASI BAGI PENINGKATAN AKSEBILITAS PRODUKSI PEREKONOMIAN MASYARAKAT PEDESAANINDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS SKPD YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
2
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
1 03 1.04.01 25 Program penyediaan danpengelolaan air baku
1,690,000 1,100,000 1,150,000 1,150,000 1,150,000 6,240,000 Dinas Perumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah desa yang mendapatkegiatan pembangunan padaprogram RIS-PNPM / PPIP,PAMSIMAS
74 desa RIS PNPM, 30 desa Pansimas, 39
desa PPIP
5 desa 19 desa 21 desa 11 desa 12 desa 68 desa
1 03 1.04.01 26 Program pengembangan,pengelolaan dan konservasisungai, danau dan sumber dayaair lainnya
1,106,100 4,606,100 1,106,100 1,106,100 1,106,100 9,030,500 Dinas PU PR
Jumlah panjang rehabilitasiembung
54.000 m3 53.500 m3 53.500 m3 53.500 m3 53.500 m3 53.500 m3 321.500 m3
1 03 1.04.01 27 Program pengembangan kinerjapengelolaan air minum dan airlimbah
19,940,800 32,700,000 32,250,000 32,800,000 32,350,000 150,040,800 Dinas Perumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah unit pengolahan air bersih 14 unit 17 unit 17 unit 17 unit 17 unit 17 unit 99 unit
Jumlah pembangunan pengolahanjaringan air bersih/air minum
2 unit, lokasi 2 unit, lokasi 2 unit, lokasi 2 unit, lokasi 2 unit, lokasi 2 unit, lokasi 2 unit, lokasi
1 03 1.04.01 Program peningkatan/pembangunan jaringan irigasidan rawa
187,427,650 90,111,150 88,908,150 82,071,350 85,074,000 533,592,300 Dinas Perumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah panjang pembangunanjaringan irigasi
5.600 m' dan 3.331,41 ha
1.021,36 m’ 1.750 m’ 1.750 m’ 1.750 m’ 1.750 m’ 13.100 m' dan 3.331,41 ha
Jumlah bendung mini daerahirigasi kecil
- 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 15 unit
1 04 PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN
87,762,650 49,311,150 48,054,150 37,161,750 38,107,200 260,396,900
1 04 1.04.01 02 Program peningkatan sarana danprasarana aparatur
59,605,000 29,400,000 27,927,000 29,954,800 30,983,400 177,870,200 Dinas Perumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah gedung kantor danrumah dinas aparaturpemerintah yang dibangun
53 unit 12 unit 12 unit 12 unit 14 unit 15 unit 118 unit
Jumlah rumah ibadah, surausuluk, balai adat, LKA dansarana prasarana olah raga yangterbangun
84 unit 9 unit 7 unit 7 unit 7 unit 7 unit 121 unit
1 04 1.04.01 15 Program pengembanganperumahan
24,261,550 16,506,550 16,719,150 3,795,500 3,708,800 64,991,550 Dinas Perumahan danKawasan Pemukiman,Dinas Sosial,Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak
Jumlah pembangunan perumahanmurah dan layak huni bagimasyarakat berpenghasilan rendah
102 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 302 unit
1 04 1.06.02 18 Program perbaikan perumahanakibat bencana alam/ sosial
90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 450,000 BPBD
Jumlah perbaikan perumahanakibat bencana alam/sosial
155 unit 3 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 358 unit
1 04 1.04.01 20 Program pengelolaan arealpemakaman
3,791,900 3,200,000 3,200,000 3,200,000 3,200,000 16,591,900 Dinas Perumahan danKawasan Pemukiman
Jumlah penataan arealpemakaman
8.516 meter 3 kegiatan, 200 meter
10 kegiatan, 2000 meter
10 kegiatan, 2000 meter
10 kegiatan, 2000 meter
10 kegiatan, 2000 meter
43 kegiatan, 16.816 meter
3
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
1 04 1.06.02 Program rehabilitasi danrekonstruksi
14,200 114,600 118,000 121,450 125,000 493,250 BPBD
Jumlah aparatur pemerintah/dunia usaha, masyarakat yangmemahami rehabilitasi/rekonstruksi
13 orang 20 orang aparatur, 4
perusahaan, 20 orang masyarakat
20 orang aparatur, 4
perusahaan, 20 orang masyarakat
20 orang aparatur, 4
perusahaan, 20 orang masyarakat
20 orang aparatur, 4
perusahaan, 20 orang masyarakat
20 orang aparatur, 4
perusahaan, 20 orang masyarakat
113 orang aparatur, 20
perusahaan, 100 orang masyarakat
2 URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR
15,490,400 14,673,000 23,575,150 19,530,050 11,708,550 84,977,150
2 05 LINGKUNGAN HIDUP 638,400 657,550 677,200 697,400 718,200 3,388,750
2 05 2.05.01 15 Program pengembangan kinerjapengelolaan persampahan
638,400 657,550 677,200 697,400 718,200 3,388,750 Dinas LingkunganHidup
Jumlah tempat pembuangan akhirsampah
2 TPA 2 TPA 2 TPA 2 TPA 2 TPA 2 TPA 12 TPA
Jumlah sarana prasaranapersampahan yang tersedia
- 400 unit 400 unit 400 unit 400 unit 400 unit 2.000 unit
2 09 PERHUBUNGAN 14,852,000 14,015,450 22,897,950 18,832,650 10,990,350 81,588,400
2 09 2.09.01 15 Program pembangunan prasaranadan fasilitas perhubungan
102,800 870,000 420,000 1,000,000 1,005,000 3,397,800 Dinas Perhubungan
Jumlah dokumen perencanaanpembangunan prasarana danfasilitas perhubungan
- 2 dokumen 1 dokumen 3 dokumen
2 09 2.09.01 16 Program rehabilitasi danpemeliharaan prasarana danfasilitas LLAJ
520,000 790,000 460,000 665,000 480,000 2,915,000 Dinas Perhubungan
Jumlah prasarana dan fasilitasLLAJ yang terpelihara
7 fasilitas 2 fasilitas 4 fasilitas 3 fasilitas 4 fasilitas 3 fasilitas 23 fasilitas
2 09 2.09.01 17 Program peningkatan pelayananangkutan
632,100 1,117,150 1,137,150 1,157,150 1,177,150 5,220,700 Dinas Perhubungan
Persentase penurunan pelanggaranangkutan barang dan penumpang
4.80% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 0
Jumlah izin usaha angkutan yangdikeluarkan
90 izin 4 izin 2 izin 2 izin 3 izin 2 izin 103 izin
2 09 2.09.01 18 Program pembangunan saranadan prasarana perhubungan
857,500 276,000 12,426,000 5,676,000 336,000 19,571,500 Dinas Perhubungan
Jumlah terminal yang dikelola 1 terminal 2 terminal 2 terminal 2 terminal 3 terminal 3 terminal 3 terminal
2 09 2.09.01 19 Program pengendalian danpengamanan lalu lintas
12,739,600 8,402,300 8,454,800 7,964,500 7,992,200 45,553,400 Dinas Perhubungan
Jumlah rambu lalu lintas yangterpasang
364 unit 285 unit 285 unit 160 unit 100 unit 1.194 unit
2 09 2.09.01 20 Program peningkatan kelayakanpengoperasian kendaraanbermotor
2,560,000 2,370,000 4,930,000 Dinas Perhubungan
Jumlah uji KIR angkutan umum 55.847 KIR 9.656 KIR 9.946 KIR 10.244 KIR 10.552 KIR 10.868 KIR 107.113 KIR
1
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17URUSAN WAJIB PELAYANANDASAR + URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR + URUSANPEMERINTAHAN FUNGSIPENUNJANG
112,587,847 146,434,600 133,077,625 132,738,775 137,299,150 661,733,222
1 URUSAN WAJIB PELAYANANDASAR
10,596,800 22,664,650 18,019,375 18,496,350 17,799,550 87,576,725
1 04 PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN
347,500 7,163,600 3,018,400 3,091,000 3,381,800 17,002,300
1 04 1.05.02 19 Program peningkatan kesiagaandan pencegahan bahayakebakaran
347,500 7,163,600 3,018,400 3,091,000 3,381,800 17,002,300
Jumlah aparatur pemerintah/dunia usaha, masyarakat yangsiap siaga terhadap bahayakebakaran
77 orang aparatur, 2
perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 80 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 30 orang
masyarakat
20 orang aparatur, 5
perusahaan, 30 orang
masyarakat
177 orang aparatur, 27
perusahaan, 230 orang
masyarakat
1 05 KETENTRAMAN DANKETERTIBAN UMUM SERTAPERLINDUNGAN MASYARAKAT
10,249,300 15,501,050 15,000,975 15,405,350 14,417,750 70,574,425
1 05 1.05.01 15 Program peningkatan keamanandan kenyamanan lingkungan
8,151,200 10,865,800 10,410,350 10,924,000 10,476,200 50,827,550 Satpol PP danPemadam Kebakaran,Badan KesatuanBangsa dan Politik
Jumlah konflik yang sudah adapenyelesaian
59 konflik 6 konflik 5 konflik 4 konflik 3 konflik 2 konflik 21 konflik
1 05 1.05.02 16 Program pemeliharaankantrantibmas dan pencegahantindak kriminal
35,900 79,000 79,000 79,000 79,000 351,900 Satpol PP danPemadam Kebakaran
Rasio jumlah Polisi Pamong Prajaper 10.000 penduduk
1 dibanding 100 1 dibanding 100 1 dibanding 100 1 dibanding 100 1 dibanding 100 1 dibanding 100 1 dibanding 100
1 05 1.05.01 17 Program pengembangan wawasankebangsaan
686,500 1,279,500 1,091,575 1,120,700 1,211,700 5,389,975 Satpol PP danPemadam Kebakaran,Badan KesatuanBangsa dan Politik
Jumlah unjuk rasa yang dilakukanmasyarakat
18 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 15 kali
1 05 1.05.01 18 Program kemitraanpengembangan wawasankebangsaan
63,000 170,000 300,000 239,900 772,900 Badan KesatuanBangsa dan Politik
Jumlah pelaksanaan kegiatanpengembangan wawasankebangsaan
10 kali 1 kali 2 kali 1 kali 14 kali
1 05 1.05.02 19 Program pemberdayaanmasyarakat untuk menjagaketertiban dan keamanan
250,000 250,000 250,000 250,000 1,000,000 Satpol PP danPemadam Kebakaran
Jumlah tenaga sukarela dalammenjaga ketertiban dan keamanan
- 72 orang 72 orang 82 orang 92 orang 102 orang 420 orang
1 05 1.05.02 20 Program peningkatanpemberantasan penyakitmasyarakat (pekat)
622,800 641,450 660,650 680,450 700,850 3,306,200
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
MISI 4
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS SKPD YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANKABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016-2021
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017
MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK, BERSIH DAN BERWIBAWA MELALUI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG ASPIRATIF, PARTISIPATIF DAN TRANSPARAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
2
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
Jumlah penurunan volumepenyakit masyarakat
7.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 0
1 05 1.05.01 21 Program pendidikan politikmasyarakat
411,000 993,300 950,900 815,450 365,600 3,536,250 Badan KesatuanBangsa dan Politik
Jumlah pembinaan politik daerah 28 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
12 kali, 12 partai politik
88 kali, 12 partai politik
Jumlah pembinaan terhadap LSM,ORMAS, dan OKP
307 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang 807 orang
1 05 1.06.02 22 Program pencegahan dini danpenanggulangan korban bencanaalam
278,900 1,222,000 1,258,500 1,295,850 1,334,400 5,389,650 BPBD
Jumlah lembaga pemerintah,dunia usaha, masyarakat dalampenanggulangan bencana
- 7 lembaga (pemerintah, non pemerintah), 4 perusahaan, 20
orang masyarakat
7 lembaga (pemerintah, non pemerintah), 4 perusahaan, 20
orang masyarakat
7 lembaga (pemerintah, non pemerintah), 4 perusahaan, 20
orang masyarakat
7 lembaga (pemerintah, non pemerintah), 4 perusahaan, 20
orang masyarakat
7 lembaga (pemerintah, non pemerintah), 4 perusahaan, 20
orang masyarakat
7 instansi pemerintah, 25
perusahaan, 200 orang
Jumlah penanggulangan bencanaalam
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 30 kali
2 URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR
43,956,475 48,565,525 45,984,075 46,389,925 46,886,925 231,782,925
2 04 PERTANAHAN 29,472,825 31,995,225 29,535,225 29,535,225 29,535,225 150,073,725
2 04 1.01.01 16 Program penataan penguasaan,pemilikan, penggunaan danpemanfaatan tanah
28,913,325 31,435,725 28,975,725 28,975,725 28,975,725 147,276,225 Seluruh SKPD
Jumlah realisasi lahan untukkepentingan umum
15,6 ha 10 ha 10 ha 10 ha 10 ha 10 ha 66,6 ha
Jumlah penerbitan aspek perizinanmengenai persetujuan penetapanlokasi, pendataan dan pemetaanpenanganan permasalahanpertanahan
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 6 dokumen
Jumlah dokumen teknis ke PPATdan pemahaman hukumpertanahan
- 1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen
2 04 4.01.03 17 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
559,500 559,500 559,500 559,500 559,500 2,797,500 Sekretariat Daerah
Jumlah fasilitasi, inventarisasi,identifikasi, dan penanganankonflik
- 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 12 fasiitasi 60 fasilitasi
2 06 ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
1,406,300 2,562,300 2,550,700 2,655,800 2,836,900 - 12,012,000
2 06 2.06.01 15 Program penataan administrasikependudukan
1,406,300 2,562,300 2,550,700 2,655,800 2,836,900 12,012,000 Disdukcapil
Jumlah penduduk yang memilikiKK
141.180 KK atau 95%
143.127 KK atau 100%
145.367 KK atau 100%
147.914 KK atau 100%
150.850 KK atau 100%
154.056 KK atau 100%
154.056 KK atau 100%
Jumlah penduduk yangmelakukan perekaman KTP-el
52.221 orang atau 90%
53.527 orang atau 100%
11.723 orang atau 100%
11.946 orang atau 100%
12.203 orang atau 100%
12.484 orang atau 100%
12.484 orang atau 100%
Jumlah penduduk yang memilikiKTP-el
22.714 orang atau 95%
11.527 orang atau 100%
11.553 orang atau 100%
11.580 orang atau 100%
11.614 orang atau 100%
11.638 orang atau 100%
11.638 orang atau 100%
Jumlah penduduk yang memilikiKartu Identitas Anak (KIA)
9.177 orang atau 5%
37.257 orang atau 20%
56.835 orang atau 30%
77.220 orang atau 40%
98.600 orang atau 50%
121.041 orang atau 60%
121.041 orang atau 60%
Jumlah penduduk yang memilikiakta kelahiran
279.163 orang atau 50%
113.340 orang atau 80%
100.858 orang atau 82,5%
88.093 orang atau 85%
77.988 orang atau 87%
61.371 orang atau 90%
61.371 orang atau 90%
3
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
2 10 KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
12,751,200 13,525,400 13,365,450 13,920,600 14,164,000 67,726,650
2 10 2.10.01 15 Program pengembangankomunikasi, informasi danmedia massa
4,315,500 4,836,900 4,416,700 4,703,800 4,701,200 22,974,100 Dinas Komunikasi danInformatika, Sekretariat Daerah
Jumlah SKPD yang telahterkoneksi jaringan interner(internet kabupaten)
52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD 52 SKPD
Tingkat pemanfaatan publikterhadap berbagai salurankomunikasi informasi dan mediamassa yang digunakan olehpemerintah daerah
2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5
2 10 4.01.03 16 Program pengkajian danpenelitian bidang informasi dankomunikasi
189,200 194,800 200,600 206,600 212,700 1,003,900 Dinas Komunikasi danInformatika
Jumlah rekomendasi menaratelekomunikasi dan warunginternet yang dikeluarkan
49 rekomendasi 9 rekomendasi 10 rekomendasi 13 rekomendasi 14 rekomendasi 16 rekomendasi 111 rekomendasi
2 10 4.01.03 17 Program fasilitasi peningkatanSDM bidang komunikasi daninformasi
500,000 515,000 530,450 546,300 562,600 2,654,350 Dinas Komunikasi danInformatika
Jumlah SDM bidang komunikasidan informasi yang berkualitas
5 orang 75 orang 75 orang 75 orang 75 orang 75 orang 380 orang
Persentase pemanfaatan layananpublik administratif berbasis TIK
35.48% 39.55% 43.63% 47.70% 51.77% 55.85% 55.85%
2 10 4.01.03 18 Program kerjasama informasidengan mas media
7,746,500 7,978,700 8,217,700 8,463,900 8,687,500 41,094,300 Dinas Komunikasi danInformatika, Sekretariat Daerah
Jumlah pelayanan informasikepada stakeholders
203 lembar spanduk dan
baleho
78 lembar spanduk dan
baleho
78 lembar spanduk dan
baleho
78 lembar spanduk dan
baleho
78 lembar spanduk dan
baleho
78 lembar spanduk dan
baleho
702 lembar spanduk dan
baleho
Jumlah media massa danelektronik yang mempublikasikanprogram dan kegiatan pemerintahdaerah
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
5 media massa dan elektronik
2 14 STATISTIK 41,000 42,200 43,400 44,700 46,000 217,300
2 14 2.10.01 15 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
41,000 42,200 43,400 44,700 46,000 217,300 Dinas Komunikasi danInformatika
Jumlah dokumen statistik daerahyang tersedia
37 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 57 dokumen
2 18 KEARSIPAN 285,150 440,400 489,300 233,600 304,800 1,753,250
2 18 2.17.01 15 Program perbaikan sistemadministrasi kearsipan
187,650 330,000 375,600 116,600 184,200 1,194,050 Dinas Perpustakaandan Arsip
Jumlah SKPD yang mengelolaarsip statis dan dinamis yangutuh, autentik dan handal
15 SKPD 17 SKPD 20 SKPD 24 SKPD 27 SKPD 29 SKPD 29 SKPD
2 18 2.17.01 16 Program penyelamatan danpelestarian dokumen/arsipdaerah
97,500 110,400 113,700 117,000 120,600 559,200 Dinas Perpustakaandan Arsip
Jumlah SDM pengelola arsip diSKPD yang mengikutidiklat/bimtek kearsipan
160 orang 74 orang 74 orang 74 orang 74 orang 74 orang 530 orang
Jumlah instansi yangmenyerahkan dokumen/ arsip inaktif ke lembaga kearsipan
10 SKPD 5 SKPD 5 SKPD 6 SKPD 6 SKPD 7 SKPD 29 SKPD
4
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
4 URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG
58,034,572 75,204,425 69,074,175 67,852,500 72,612,675 342,373,572
4 01 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 38,203,947 45,496,100 45,714,225 44,549,675 46,662,325 220,221,497
4 01 4.01.01 08 Program perencanaanpembangunan daerah
237,300 243,500 249,900 256,500 263,300 1,250,500 Kecamatan
Jumlah musrenbang kecamatanyang terlaksana
16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan
4 01 4.01.04 15 Program peningkatan kapasitaslembaga perwakilan rakyatdaerah
19,467,172 19,562,950 20,149,550 20,753,700 21,375,950 101,309,322 Sekretariat DPRD
Jumlah pelaksanaan evaluasiterhadap tindak lanjut ataslaporan hasil pemeriksaan BPKRI
10 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 20 kali
Persentase kegiatan DPRD yangterpublikasikan melalui mediamassa
91.20% 94.00% 96.00% 97.00% 98.00% 99.00% 1
Jumlah penyelenggaraanpersidangan/rapat-rapat yangdilaksanakan DPRD
1.338 kali rapat 240 kali rapat 240 kali rapat 240 kali rapat 240 kali rapat 240 kali rapat 2.788 kali rapat
Persentase pengaduan (aspirasi)yang disampaikan masyarakatmelalui sekretariat DPRD diterimatepat waktu dan ditindaklanjutioleh DPRD
80.00% 85.00% 85.00% 85.00% 85.00% 85.00% 1
Jumlah rancangan peraturan yangdibahas DPRD menjadi PeraturanDaerah
23 perda 13 perda 13 perda 13 perda 13 perda 13 perda 88 perda
Persentase peraturan daerah yangdisosialisasikan kepadamasyarakat
25.00% 50.00% 60.00% 50.00% 60.00% 70.00% 1
Jumlah Anggota DPRD yangmengikuti bimbingan teknis/workshop/seminar
350 OK 225 OK 225 OK 225 OK 225 OK 225 OK 1.475 OK
4 01 4.01.03 16 Program peningkatan pelayanankedinasan kepala daerah/wakilkepala daerah
5,645,550 5,773,225 5,904,600 6,039,900 6,179,400 29,542,675 Sekretariat Daerah
Jumlah pelayanan protokolerkepada Bupati dan wakil bupatidan sederetan forkopinda
1.686 kali 240 kali 240 kali 240 kali 240 kali 240 kali 2.886 kali
Jumlah dokumen LPPD, LKPj danILPPD yang disampaikan
15 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 30 dokumen
Jumlah dokumen kebijakanpelimpahan kewenanganpemerintah kabupaten kepadakecamatan, Lurah dan Desa
5 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 15 dokumen
4 01 4.01.03 20 Program peningkatan sistempengawasan internal danpengendalian pelaksanaankebijakan KDH
4,123,900 4,217,650 4,326,050 4,434,950 4,549,800 21,652,350 Sekretariat Daerah,Kecamatan
Jumlah pelaksanaan ujiansertifikasi keahlian barang/jasapemerintah pertahun
3 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 7 kali
Persentase pelaksanaan program/kegiatan SKPD yang terealisasi
91.00% 94.00% 96.00% 98.00% 99.00% 100.00% 1
Jumlah paket unit layananpengadaan Kabupaten RokanHulu
800 paket 400 paket 400 paket 400 paket 400 paket 400 paket 2.800 paket
5
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
4 01 4.01.03 23 Program optimalisasipemanfaatan teknologi informasi
2,641,750 3,525,750 2,229,900 3,374,400 2,824,950 14,192,975 Dinas PM dan PTSP,Kecamatan, DinasKomunikasi danInformatika, Sekretariat DPRD
Persentase paket yang dilelangmenggunakan system LPSE
85.00% 90.00% 90.00% 95.00% 95.00% 95.00% 1
Jumlah pelaksanaan tata keloladan inovasi pelayanan berbasiskewilayahan
- 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali
Nilai Indeks kepuasan masyarakat 83.32% 83.38% 83.44% 83.48% 83.52% 83.56% 1
Jumlah izin yang diterbitkan 43.860 izin 1.920 izin 1.958 izin 1.975 izin 1.985 izin 2.020 izin 53.250 izin
Persentase izin yang diterbitkansesuai ketentuan (SOP)
97.80% 98.00% 98.30% 98.50% 98.75% 100.00% 1
4 01 4.01.03 26 Program penataan peraturanperundang-undangan
1,732,700 2,101,400 2,101,400 2,101,400 2,101,400 10,138,300 Sekretariat Daerah
Jumlah produk hukum daerahyang diterbitkan
328 produk hukum
500 produk hukum
500 produk hukum
500 produk hukum
500 produk hukum
500 produk hukum
2.828 produk hukum
Jumlah penyelesaian perkarapemerintah daerah KabupatenRokan Hulu
6 perkara 3 perkara 3 perkara 3 perkara 3 perkara 3 perkara 21 perkara
Jumlah penyuluhan hukumkepada masyarakat
26 desa 32 desa 32 desa 32 desa 32 desa 32 desa 32 desa
4 01 4.01.03 27 Program penataan daerahotonomi baru
2,016,150 2,458,250 2,458,250 2,458,250 2,458,250 11,849,150 Sekretariat Daerah
Jumlah pemantapan SOTKpemerintah daerah otonomi baru
1 kali 1 kali 2 kali
4 01 4.01.03 28 Program pendataan, penertibanperizinan dan pembinaanekonomi kerakyatan
1,058,200 1,058,200 1,058,200 1,058,200 1,058,200 5,291,000 Sekretariat Daerah
Jumlah laporan koordinasi danpengendalian inflasi daerah (TPID)
- 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 5 dokumen
Jumlah kerjasama permasalahanekonomi dan keuangan
- 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 20 kali
4 01 2.12.01 31 Program pendidikan kedinasan 140,000 150,000 150,000 150,000 150,000 740,000 Dinas PM dan PTSP
Jumlah pegawai yang telahmengikuti pelatihan, kursus dandiklat
65 orang 28 orang 32 orang 34 orang 36 orang 38 orang 232 orang
4 01 4.05.05 04 Program fasilitasi pindah/ purnatugas PNS
10,000 20,000 20,000 20,000 20,000 90,000 Badan Kepegawaian,Pendidikan danPelatihan
Jumlah Pegawai Negeri Sipil yangakan naik pangkat dan yang akanmemasuki masa pensiun setiaptahunnya:
PNS Naik Pangkat 1.922 orang 950 orang 950 orang 950 orang 950 orang 950 orang 4.750 orang
PNS Pensiun 174 orang 71 orang 113 orang 113 orang 135 orang 90 orang 696 orang
4 01 4.05.05 32 Program peningkatan kapasitassumber daya aparatur
46,800 3,943,000 3,796,800 197,300 3,951,800 11,935,700 Badan Kepegawaian,Pendidikan danPelatihan
Jumlah aparatur berdasarkandatabase kepegawaian
6
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
PNS 6.373 orang 6.802 orang 6.760 orang 6.760 orang 6.783 orang 6.783 orang 6.783 orang
Honorer 3.973 orang 3.973 orang 3.973 orang 3.973 orang 3.973 orang 3.973 orang 3.973 orang
4 01 4.05.05 33 Program pembinaan danpengembangan aparatur
3,805,925 5,373,325 5,909,125 6,753,525 4,592,575 26,434,475 Badan Kepegawaian,Pendidikan danPelatihan
Jumlah aparatur berdasarkantingkat pendidikan (SD, SMP, SMA,D1/D2, D3, D4/S1, S2/S3)
SD 46 orang 46 orang 46 orang 44 orang 43 orang 41 orang 41 orang
SMP 56 orang 55 orang 55 orang 57 orang 55 orang 57 orang 57 orang
SMA 1.384 orang 1.385 orang 1.385 orang 1.381 orang 1.380 orang 1.380 orang 1.380 orang
D.I 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang 46 orang
D.II 770 orang 770 orang 770 orang 770 orang 768 orang 768 orang 768 orang
D.III 430 orang 430 orang 429 orang 429 orang 429 orang 429 orang 429 orang
DIV/S1 3.449 orang 3.446 orang 3.447 orang 3.447 orang 3.453 orang 3.453 orang 3.453 orang
S2 192 orang 195 orang 195 orang 197 orang 197 orang 196 orang 196 orang
S3 0 orang 0 orang 0 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang
Jumlah pegawai yang mengikutidiklat pengembangan karir dantugas belajar bagi Pegawai NegeriSipil
DiklatPim II 3 orang 2 orang 4 orang 4 orang 4 orang 4 orang 21 orang
DiklatPim III 8 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 33 orang
DiklatPim IV 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 20 orang 120 orang
Tugas Belajar 7 orang 3 orang 5 orang 5 orang 5 orang 5 orang 30 orang
Persentase jumlah pegawai yangmemenuhi aturan yang berlaku
98.75% 98.75% 98.85% 99.15% 99.25% 99.45% 99.45%
Jumlah kasus pelanggarandisipilin pegawai
48 kasus 46 kasus 44 kasus 42 kasus 40 kasus 38 kasus 38 kasus
Jumlah pelaksanaan rapat DewanPengurus dan anggota Korpri
5 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 10 kali
Jumlah pelaksanaan upacarapersemayaman anggota Korpriyang meninggal dunia
42 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 67 kali
4 10 4.01.01 34 Program fasilitasi peningkatanpelayanan dan pembinaanmasyarakat kelurahan
111,850 95,950 95,950 95,950 95,950 495,650 Kecamatan
Jumlah kunjungan kerja ke desadesa
16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan
4 01 4.01.03 35 Program peningkatanpenyelenggaraan pemerintahanumum
355,300 355,300 755,300 355,300 755,300 2,576,500 Sekretariat Daerah
Jumlah rapat koordinasi tingkatkecamatan
16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan 16 kecamatan
4 01 4.01.03 37 Program penetapan wilayahadministrasi
654,500 654,500 654,500 654,500 654,500 3,272,500 Sekretariat Daerah
Jumlah penyelesaiaan batas desa,kelurahan
- 2 kecamatan 2 kecamatan 2 kecamatan 2 kecamatan 2 kecamatan 10 kecamatan
4 01 4.01.03 38 Program penataan kelembagaan 100,000 100,000 200,000 Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen road mapreformasi birokrasi
- 1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen
7
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
4 01 4.01.03 39 Program pengembangan wilayahperbatasan
180,500 180,500 180,500 180,500 180,500 902,500 Sekretariat Daerah
Jumlah dokumen penataan,penetapan dan penegasan bataswilayah kecamatan, kelurahan dandesa
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 5 dokumen
4 01 4.01.03 40 Program penyelenggaraanpersandian untuk pengamananinformasi di pemerintah daerah
500,000 500,000 500,000 500,000 500,000 2,500,000 Sekretariat Daerah
Jumlah kegiatan persandian yangdiselenggarakan untuk pengamananinformasi di pemerintah daerah
7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 7 kegiatan 35 kegiatan
4 02 PENGAWASAN 3,074,600 3,307,800 3,303,475 3,401,900 3,603,900 16,691,675
4 02 4.02.01 20 Program peningkatan sistempengawasan internal danpengendalian pelaksanaankebijakan KDH
2,566,100 2,741,800 2,720,700 2,802,000 2,986,150 13,816,750 Inspektorat
Peningkatan level kapabilitas APIP - Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 2
Jumlah pemeriksaan PKPT yangditerbitkan:
LHP SKPD 145 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 29 LHP 290 LHP
LHP kecamatan 80 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 16 LHP 160 LHP
LHP desa 160 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 70 LHP 510 LHP
LHP kelurahan - 8 LHP 8 LHP 8 LHP 8 LHP 8 LHP 40 LHP
Jumlah pedoman/ kebijakanpengawasan yang terbit
9 dokumen 5 dokumen 5 dokumen 5 dokumen 5 dokumen 5 dokumen 34 dokumen
Persentase hasil temuan pengawasanyang ditindaklanjuti
70.00% 73.00% 75.00% 78.00% 80.00% 83.00% 1
Jumlah kasus yang ditangani olehMajelis TP-TGR
- 50 kasus 50 kasus 50 kasus 50 kasus 50 kasus 250 kasus
4 02 4.02.01 21 Program peningkatanprofesionalisme tenaga pemeriksadan aparatur pengawasan
376,600 387,700 399,200 411,000 423,200 1,997,700 Inspektorat
Jumlah aparatur InspektoratKabupaten Rokan Hulu yangmemenuhi syarat sebagai auditormelalui pembentukan jabatanfungsional auditor (JFA/P2UPD)
18 orang 20 orang 25orang 28 orang 31 orang 35 orang 35 orang
Jumlah SDM yang mempunyaisertifikasi Auditor dan P2UPD
18 orang 20 orang 25orang 28 orang 31 orang 35 orang 35 orang
4 02 4.02.01 22 Program penataan danpenyempurnaan kebijakan sistemdan prosedur pengawasan
42,500 43,775 45,000 46,350 177,625 Inspektorat
Jumlah evaluasi Kinerja SKPD dilingkungan Pemerintah KabupatenRokan Hulu
68 LHE 16 LHE 16 LHE 16 LHE 16 LHE 20 LHE 152 LHE
Jumlah reviu Laporan KeuanganPemerintah Kabupaten Rokan huluyang tepat waktu
10 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 4 LHR 30 LHR
4 02 4.02.01 23 Program pencegahan danpemberantasan korupsi
131,900 135,800 139,800 143,900 148,200 699,600 Inspektorat
Jumlah pelaksanaan focus groupdiscussion dan TP4D
- 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 10 kali
4 03 PERENCANAAN 3,362,500 4,216,175 4,028,500 3,149,575 4,722,700 19,479,450
4 03 4.03.01 15 Program pengembangandata/informasi
84,900 89,100 93,600 98,200 103,200 469,000 Bappeda
Jumlah dokumen profil daerah yangdisusun
5 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 10 dokumen
8
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
4 03 4.03.01 16 Program kerjasamapembangunan
70,000 70,000 70,000 70,000 70,000 350,000 Bappeda
Jumlah laporan koordinasiperencanaan yang disusun setiaptahun
5 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 15 dokumen
4 03 4.03.01 17 Program pengembangan wilayahperbatasan
60,500 62,300 64,100 66,000 67,900 320,800 Bappeda
Jumlah laporan koordinasiperencanaan yang disusun setiaptahun
- 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 10 dokumen
4 03 4.03.01 19 Program perencanaanpengembangan wilayah strategisdan cepat tumbuh
56,200 57,800 59,400 61,100 62,800 297,300 Bappeda
Jumlah laporan koordinasiperencanaan yang disusun setiaptahun
- 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 10 dokumen
4 03 4.03.01 20 Program peningkatan kapasitaskelembagaan perencanaanpembangunan daerah
157,800 162,500 167,300 172,300 177,400 837,300 Bappeda
Jumlah aparatur yang memikisertifikat fungsional perencana
4 orang 8 orang 4 orang 4 orang 4 orang 20 orang 44 orang
4 03 4.03.01 21 Program perencanaanpembangunan daerah
1,521,900 2,003,200 2,368,700 1,452,600 2,987,600 10,334,000 Bappeda
Jumlah dokumen perencanaanyang disusun tepat waktu
119 dokumen 9 dokumen 10 dokumen 10 dokumen 9 dokumen 56 dokumen 213 dokumen
Persentase keselarasan RKPDterhadap RPJMD
94.00% 95.00% 96.00% 97.00% 98.00% 99.00% 99.00%
Persentase keselarasan KUA PPASterhadap RKPD
93.00% 94.00% 95.00% 96.00% 97.00% 98.00% 98.00%
Persentase pelaksanaan programkegiatan RPJMD ke dalam RKPD
89.00% 90.00% 91.00% 92.00% 93.00% 94.00% 94.00%
Persentase usulan musrenbangyang terakomodir didalamdokumen penganggaran
25.00% 30.00% 35.00% 40.00% 54.00% 50.00% 50.00%
Jumlah dokumen evaluasi yangdisusun
4 dokumen 2 dokumen 3 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 3 dokumen 16 dokumen
Tingkat ketersediaan data evaluasicapaian kinerja setiap tahunnya
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Ketersediaan sistem informasipembangunan daerah
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
Ketersediaan sistem perencanaandan monev
Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
4 03 4.03.01 22 Program perencanaanpembangunan ekonomi
584,600 849,000 264,700 269,575 274,500 2,242,375 Bappeda
Jumlah laporan koordinasiperencanaan yang disusun setiaptahun
5 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 4 dokumen 21 dokumen
1 03 1.06.01 23 Program perencanaan sosial danbudaya
351,700 437,675 446,200 455,000 464,000 2,154,575 Bappeda
Jumlah laporan koordinasiperencanaan yang disusun setiaptahun
5 dokumen 3 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 24 dokumen
4 03 4.03.01 26 Program penelitian danpengembangan
474,900 484,600 494,500 504,800 515,300 2,474,100 Bappeda
9
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
Jumlah kajian yang disusun 8 kajian 2 kajian 2 kajian 2 kajian 2 kajian 2 kajian 18 kajian
4 04 KEUANGAN 13,393,525 22,184,350 16,027,975 16,751,350 17,623,750 85,980,950
4 04 4.04.01 17 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
6,589,125 14,759,550 8,535,525 9,036,200 9,677,650 48,598,050 BPKAD, Bapenda
Persentasi kontribusi PADterhadap pendapatan daerah
6.53% 7.72% 7.73% 7.94% 8.27% 8.48% 8.48%
Persentase peningkatan pajakdaerah dan retribusi daerahterhadap pendapatan daerah
0.20% 0.50% 0.70% 0.80% 0.90% 1.00% 1.00%
Persentase bagi hasil pajak pusattehadap APBD
3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 7.00% 8.00% 8.00%
Jumlah dokumen sistem danprosedur pengelolaan keuangan
5 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 10 dokumen
Opini BPK dan publik terhadappengelolaan keuangan daerah
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Penyusunan APBD tepat waktu Tidak tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu Tepat waktu
Jumlah dokumen standar belanjasebagai pedoman penyusunananggaran
5 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 10 dokumen
Terdatanya dan terjaminnyakondisi aset/barang daerah
90.00% 95.00% 95.00% 95.00% 95.00% 100.00% 100.00%
4 04 4.04.02 18 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangankabupaten/ kota
454,400 884,300 756,250 778,850 802,150 3,675,950 BPKAD, Bapenda
Jumlah kegiatan fasilitasipengelolaan keuangan kabupaten
20 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan 4 kegiatan 40 kegiatan
Persentase peningkatan kualitasPPK dan bendahara SKPD dibidangpenyusun laporan keuangandaerah menurut standar akutansipemerintah
97.00% 98.00% 99.00% 100.00% 100.00% 100.00% 1
4 04 4.04.01 Program pelayanan danpeningkatan penerimaan pajakdaerah
6,350,000 6,540,500 6,736,200 6,936,300 7,143,950 33,706,950 Bapenda
Jumlah data obyek pajak daerahyang tersedia
- 10 jenis pajak 10 jenis pajak 10 jenis pajak 10 jenis pajak 10 jenis pajak 50 jenis pajak
Jumlah wajib pajak yang terdaftar - 1.000 wajib pajak 1.000 wajib pajak 1.000 wajib pajak 1.000 wajib pajak 1.000 wajib pajak 5000 wajib pajak
1
TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR + URUSANPEMERINTAHAN FUNGSIPENUNJANG
19,584,925 27,708,600 28,480,625 29,303,900 30,152,600 135,230,650
2 URUSAN WAJIB BUKANPELAYANAN DASAR
4,808,950 11,555,700 11,872,925 12,228,800 12,595,300 53,061,675
2 16 KEBUDAYAAN 4,808,950 11,555,700 11,872,925 12,228,800 12,595,300 53,061,675
2 16 3.02.01 15 Program pengembangan nilaibudaya
903,500 901,500 928,400 956,200 3,689,600 Dinas Pariwisata danKebudayaan
Jumlah pelaksanaan pelestariandan aktualisasi adat budayadaerah
- 32 set 20 set 23 set 25 set 25 set 116 set
Jumlah peristiwa-peristiwa budaya 5 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 9 dokumen
Jumlah alat musik tradisionaltingkat SD /SMP sederajat
- 32 set 23 set 25 set 25 set 28 set 133 set
2 16 3.02.01 16 Program pengelolaan kekayaanbudaya
85,200 87,700 90,300 93,000 95,700 451,900 Dinas Pariwisata danKebudayaan
Jumlah pengelolaan dan datapeninggalan sejarah purbakala,musium dan peninggalan bawahair
1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 6 dokumen
2 16 3.02.01 17 Program pengelolaan keragamanbudaya
4,723,750 10,564,500 10,881,125 11,207,400 11,543,400 48,920,175 Dinas Pariwisata danKebudayaan
Jumlah ajang bagi masyarakatseni untuk mengekspresikan diri
Jumlah festival budaya yang dilaksanakan
6 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 26 kali
Jumlah event budaya yang di ikuti 23 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 43 kali
Jumlah event kesenian yangdilaksanakan
124 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
65 kali penampilan
449 kali penampilan
Jumlah pawai hari besar dankeagamaan
10 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 20 kali
Jumlah perkembangan alat musiktradisional
85 set 10 set 18 set 20 set 28 set 32 set 108 set
4 URUSAN PEMERINTAHAN FUNGSI PENUNJANG
14,775,975 16,152,900 16,607,700 17,075,100 17,557,300 82,168,975
4 01 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 14,775,975 16,152,900 16,607,700 17,075,100 17,557,300 82,168,975
4 01 4.01.03 30 Program penerangan danbimbingan agama islam
14,775,975 16,152,900 16,607,700 17,075,100 17,557,300 82,168,975 Sekretariat Daerah,Badan Kepegawaian,Pendidikan danPelatihan, Kecamatan
Jumlah penyelenggaraanpelayanan jemaah haji
12 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 22 kali
Jumlah pelaksanaan MTQ TingkatKabupaten dan Provinsi
12 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 22 kali
Jumlah hari- hari besar Islamtingkat Kabupaten yang diperingati
15 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 30 kali
Jumlah anggota Korpri yangmengikuti prosesi pelepasankeberangkatan calon jemaah hajibagi anggota Korpri
412 orang 62 orang 62 orang 62 orang 62 orang 62 orang 722 orang
TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
1
MISI 5
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS SKPD YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAANKABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016-2021
KODEBIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
KONDISI KINERJA PADA AWAL RPJMD
(2016)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
SKPD PENANGGUNG JAWABTAHUN 2017
MEWUJUDKAN KEHIDUPAN BERAGAMA SEBAGAI LANDASAN BUDAYA SALING MENGHORMATI ANTAR ETNIK DAN AGAMA YANG BERBEDA SEHINGGA TERCIPTA KEAMANAN DAN KETENTRAMAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019