Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak
-
Upload
mark-angel -
Category
Documents
-
view
2.332 -
download
0
Transcript of Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak
TUGAS HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL
PERANANAN DEWAN KEAMANAN PBB DALAM INVASI AMERIKA KE IRAK PADA TAHUN 2003
Disusun Oleh:
Markus Tampubolon
Nim : 9707
Kelas : B
Program Studi : Ilmu Hukum
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA
YOGYAKARTA
2009/2010
PERANANAN DEWAN KEAMANAN DALAM INVASI AMERIKA KE IRAK PADA
TAHUN 2003
A. Latar Belakang
Pada tanggal 24 Oktober 1945, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi
didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa. Para wakil dari negara-negara
Sekutu pada Perang Dunia Kedua, yaitu AS, Soviet, Inggris, dan Perancis, dalam
perundingan-perundingan selama perang tersebut telah memulai persiapan pendirian PBB
ini. Akhirnya, dalam konfrensi di San Fransisko, Amerika, para wakil dari 50 negara-
negara dunia menandatangani piagam pembentukan PBB.1
PBB bermarkas tetap di New York. Tujuan utama didirikannya PBB, seperti yang
disinggung dalam piagam PBB, adalah untuk menjaga perdamaian di dunia,
mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa, memupuk kerjasama internasional
untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya, serta
mengembangkan penghormatan atas Hak Asasi Manusia dan kebebasan.
Lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai suatu organisasi
internasional membawa harapan-harapan baru bagi masyarakat internasional di bidang
perdamaian dan keamanan internasional.Terbentuknya PBB menggantikan Liga Bangsa-
Bangsa memang diharapkan dapat memelihara perdamaian dan keamanan internasional
sebagaimana tertuang di dalam Piagam yang lahir di San Fransisco pada tanggal 26 Juni
1945. Apabila kita mempelajari di dalam literatur-literatur maka pada umumnya negara-
negara di dunia mencantumkan perdamaian dan persahabatan sebagai landasan
kebijaksanaan politik luar negerinya.2
Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga
perdamaian dan keamanan antar negara. Sedang badan PBB lainnya hanya dapat
memberikan rekomendasi kepada para anggota, Dewan Keamanan mempunyai kekuatan
untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para anggota di bawah Piagam
PBB. Dewan Keamanan mengadakan pertemuan pertamanya pada 17 Januari 1946 di
1 http://rudisony.wordpress.com/2009/04/20/sejarah-singkat-pbb/2 http://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/24/peranan-dewan-keamanan-dalam-enyelesaikan-sengketa-internasionalstudi-kasus-irak-%E2%80%93-kuwait/
Church House, London dan keputusan yang mereka tetapkan disebut Resolusi Dewan
Keamanan PBB.3
Dewan ini mempunyai lima anggota tetap. Mereka aslinya adalah kekuatan yang
menjadi pemenang Perang Dunia II yaitu Republik Cina, Perancis, Uni Soviet, Britania
Raya, Amerika Serika. Republik China dikeluarkan pada 1971 dan digantikan oleh Republik
Rakyat Cina. Setelah Uni Soviet pecah, Rusia masuk menggantikannya.Dengan itu, anggota
tetapnya kini adalah:Republik Rakyat Cina, Perancis, Rusia, Britania Raya, Amerika
Serikat.4
Dalam hal mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional diserahkan
kepada dewan keamanan, dengan syarat; semua tindakan dewan keamanan tersebut harus
selaras dengan tujuan dan azas-azas PBB, tugas dan kewajiban dewan keamanan dapat
dibagi atas beberapa golongan, yaitu :
1. Menyelesaikan perselisihan dengan cara-cara damai, yaitu dengan cara yang
didasarkan atas; persetujuan sukarela atau paksaan hukum dalam menjalankan
persetujuan.
2. Mengambil tindakan-tindakan terhadap ancaman perdamaian dan perbuatan yang
berarti penyerangan.
Sedangkan fungsi Dewan Keamanan sebagai berikut:
1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasionaal selaras dengan azas-azas
dan tujuan PBB.
2. Menyelidiki tiap-tiap persengketaan atau situasi yang dapat menimbulkan
pergeseran internasional
3. Mengusulkan metode-metode untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang
demikian atau syarat penyelesaian.
4. Merumuskan rencana-rencana untuk menetapkan suatu sistem mengatur
persenjataan
3 http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Keamanan_Perserikatan_Bangsa-Bangsa4 ibid
5. Menentukan adanya suatu ancaman terhadap perdamaian atau tindakan agresi dan
mengusulkan tindakan apa yang harus diambil
6. Menyerukan untuk mengadakan sanksi-sanksi ekonomi dan tindakan lain yang
bukan perang untuk mencegah atau menghentikan agresor
7. Mengadakan aksi militer terhadap seorang agresor
8. Mengusulkan pemasukan anggota-anggota baru dan syarat-syarat dengan negara-
negara mana yang dapat menjadi pihak dalam setatus mahkamah internasional
9. Melaksanakan fungsi-fungsi perwakilan PBB di daerah “strategis”.
10. Mengusulkan kepada majelis umum pengangkatan seorang sekretaris jendral, dan
bersama–sama dengan majelis umum, pengangkatan para hakim dari mahkamah
internasional
11. Menyampaikan laporan tahunan kepada majelis umum5
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Keamanan dibantu badan-badan dan
program khusus seperti :
1. UNIFIL : Pasukan sementara PBB di Libanon
2. UNIIMOG : Pasukan peninjau militer di Iran-Irak
3. UNTAC : Pasukan sementara di Kamboja6
Invasi Amerika Serikat terhadap Irak yang dimulai pada bulan Maret 2003.
Dimana sebelumnya Pemerintahan Presiden Bush menghadapi tekanan yang kian
meningkat, untuk mengadakan penyidikan independen dan menyeluruh atas laporan
intelijen tentang Weapon Mass Destruction (selanjutnya disebut WMD) atau senjata
pemusnah masal Irak yang berupa senjata-senjata kimia. Laporan intelijen itulah yang
dipakai sebagai dalih oleh pemerintahan Presiden George W Bush untuk melancarkan
5 ibid6 ibid
invasi ke Irak pada Maret 2003, guna menyingkirkan pemerintahan Presiden Saddam
Hussein.7
Partai Demokrat mendukung suatu penyidikan atas laporan intelijen tersebut..
Howard Dean (mantan gubernur Vermont) diperkirakan akan menuntut diadakannya
investigasi. Senator (Republik) John McCain juga memecah barisan untuk bersikeras
menuntut penyidikan menyeluruh. 8
Keputusan Senator John McCain (Republik) dari Arizona untuk bergabung
menyerukan suatu penyidikan, menambah tekanan terhadap pemerintahan Presiden Bush.
Namun, kenyataan bahwa tidak ada WMD setelah Saddam digulingkan, dipandang
sebagai isu terpisah. Padahal, WMD-lah dalih Bush untuk melancarkan invasi ke Irak.
Bush seakan ingin cuci tangan soal WMD. Dia mengulangi pandangannya, Saddam
adalah orang yang berbahaya. "Kita telah mengatasi bahaya tersebut. Hasilnya, dunia
menjadi tempat lebih baik dan lebih damai, sementara rakyat Irak kini bebas," kilahnya.9
The Washington Post melaporkan, penyidikan oleh Kongres Amerika Serikat
(Selanjutnya disebut AS) dan Central Intelegency Agency (selanjutnya disebut CIA) tidak
menemukan bukti bahwa pendapat para analis intelijen - yang menyebutkan Saddam
punya MWD - dipengaruhi oleh tekanan politik. 10
Richard Kerr, mantan wakil direktur CIA yang memimpin pengkajian atas
laporan intelijen sebelum invasi, mengatakan bahwa kerja para analis dijamin konsisten
selama bertahun-tahun. Di Inggris, tekanan juga meningkat terhadap PM Tony Blair
untuk mengadakan penyidikan mengenai laporan intelijen negara itu prainvasi, yang
belakangan juga diragukan kebasahannya.11
Rabu 19 Maret 2003 adalah hari dimulainya Operation Iraqi Freedom atau
Operasi Pembebasan Irak oleh AS. Sebanyak 250.000 tentara AS didukung hampir
45.000 tentara Inggris, 2000 tentara Australia dan 200 tentara Polandia menggempur dan
memasuki Irak lewat Kuwait. Semula rencana penyerbuan tersebut dilakukan melalui
jalur negara Turki dibatalkan karena Turki menolak wilayahnya digunakan untuk tujuan
7 http://www.lawskripsi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=61&Itemid=61
8 ibid9 ibid10 ibid11 ibid
tersebut. Pasukan gabungan pimpinan AS juga mendaoat dukungan dari pasukan milisi
Kurdi yang berjumlah sekitar 50.000 orang.12
Berbagai alasan dikemukakan AS untuk mencari pembenaran atas invasi yang
dilakukannya ke Irak. Menurut menteri pertahanan AS Donald Rumsfeld, tujuan invasi
militer itu untuk mengakhiri pemerintahan Saddam Husein dan membantu Irak transisi
menjadi negara demokratis; menemukan dan menghancurkan senjata pemusnah massal,
program senjata dan teroris, mengumpulkan data intelijen mengenai jaringan senjata
pemusnah massal dan teroris, mengakhiri sanksi dan memberikan bantuan kemanusiaan,
menjamin keamanan ladang minyak dan sumber minyak Irak, dan masih banyak alasan
lainnya yang dijadikan dasar untuk menyerang Irak.13
Akan tetapi apapun alasannya, akibat dari invasi tersebut sungguh sangat fatal.
Ribuan bangunan hancur, kacaunya sistem pemerintahan dan banyaknya korban yang
berjatuhan. Hingga akhir 2004 tercatat sudah sekitar 1265 tentara gabungan yang
dikoordinasi oleh AS tewas dengan rincian 1.123 tentara AS, 70 tentara Inggris, 7 tentara
Bulgaria, 1 tentara Denmark, 2 tentara Belanda, 2 tentara Estonia, 1 tentara Hongaria, 19
tentara Italia, 1 tentara Latvia, 13 tentara Polandia, 1 tentara Elsalvador, 3 tentara
Slovakia, 11 tentara Spanyol, 2 tentara Thailand dan 9 tentara Ukraina. Sementara jumlah
penduduk sipil yang menjadi korban perang, menurut tercatat 16.352 orang, dan jumlah
korban tersebut akan semakin bertambah dari hari kehari.14
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektivitas peranan Dewan Keamanan dalam kasus invasi Amerika ke
Irak ?
C. Analisis Masalah
Dewan Keamanan adalah badan PBB yang mempunyai tugas untuk menajaga
keamanan dan perdamaian dunia internasional. Sebagai badan PBB yang mempunyai
tugas tersebut tentu saja diperlukan kerjasama anatara negara-negara Internasional untuk
ikut serta menjaga keamananan dan perdamaian dunia internasional. Tetapi dalam
12 ibid13 ibid14 ibid
faktanya kata “Perang” anatar negara tidak dapat dielakkan jika memang masalah yang
dihadapi negara-negara tersebut memang pelik dan kedua belah pihak yang berperang
mempunyai kekuatan dan pengaruh besar di dunia.
Dalam hal ini perang antara Amerika dan Irak pada tahun 2003 dengan alasan
Amerika menilai bahwa Irak mempunyai senjata pemusnah missal atau WMD dan jelas-
jelas akan mengacaukan kemaananan dan perdamaian dunia internasional sehingga pada
tanggal 19 maret 2003 Presiden Amerika Serikat George W. Bush memerintahkan
melakukan Invasi ke Irak yang dipimpin oleh Saddam Hussein untuk melucuti irak dan
mempertahankan dunia dari bahaya besar.
Dewan keamanan tentu saja tidak tinggal diam dengan tindakan Amerika yang
melakukan invasi terhadap irak. 15 Anggota Dewan keamanan terlebih dahulu
melakukan penyelidikan terhadap irak dengan mengeluarkan Resoluisi. Pemerintah Irak
akhirnya menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1441 tentang pemeriksaan
dan perlucutan senjata pemusnah massal.
“Melalui sepucuk surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Kofi
Anan Irak menyatakan menerima resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1441. Duta Besar
Irak di PBB Mohammed Al-Douri menyatakan isi resolusi sangat buruk. Ia menegaskan
Irak sama sekali tidak memiliki senjata pemusnah massal.”15
Sebelum dikeluarkannya Resolusis 1441 dari DK PBB, tim inspeksi senjata PBB
(UNSCOM) telah bekerja di Irak selama tujuh tahun (1991-1998) dan tidak lagi
menemukan indikasi Negeri Seribu Satu Malam itu masih menyembunyikan senjata
pembunuh massal beserta programnya.16
Inilah ringkasan isi Resolusi PBB yang didukung Indonesia.
1. Memperpanjang pembekuan aset perusahaan dan individu yang mendukung aktivitas
nuklir sensitive.
2. Memerintahkan negara-negara memberi tahu panel PBB jika pejabat Iran yang
terlibat dalam aktivitas nuklir sensitif memasuki teritori mereka.
3. Menerapkan embargo pada senjata-senjata konvensional yang bisa diekspor Iran
15 http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/irak/resolusi_1441.html-redirected16 ibid
4. Meminta negara dan institusi internasional tidak melakukan komitmen baru bantuan
finansial kepada Iran kecuali untuk tujuan kemanusiaan.17
Tetapi tetap saja Amerika melakukan invasi ke Irak dengan tuduhan adanya
senjata pemusnah massal yang masih dirahsiakan pada dunia internasional yang nantinya
akan menyebabkan kedamaian dan keamanan dunia internasional terancam oleh adanya
senjata pemusnah missal tersebut.
Invasi Irak 2003 dengan kode "Operasi Pembebasan Irak" secara resmi mulai
pada tanggal 20 Maret 2003. Tujuan resmi yang ditetapkan Amerika Serikat adalah untuk
"melucuti senjata pemusnah masal Irak, mengakhiri dukungan Saddam Hussein kepada
terorisme, dan memerdekakan rakyat Irak". Sebagai persiapan, pada 18 February 2003,
100.000 tentara Amerika Serikat dimobilisasikan di Kuwait. Amerika Serikat
menyediakan mayoritas pasukan untuk invasi ini, dengan dukungan dari pasukan koalisi
yang terdiri dari lebih dari 20 negara dan suku Kurdi di utara Irak. Invasi Irak 2003 inilah
yang menjadi pembuka Perang Irak.
Dapat dikatakan bahwa krisis Iraq ini merupakan krisis politik yang paling buruk
selama PBB berdiri. Dikatakan paling buruk karena; pertama, melibatkan secara
langsung dalam kancah pepertangan negara-negara besar pemegang hak veto, yakni
Amerika dan Inggris. Kedua, Amerika dan Inggris menyerang atas kehendaknya sendiri
tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB.18
Kalau kita kita simak dengan memakai kaca mata prinsip-prinsip dan Piagam
PBB, kedua belah pihak, baik Iraq maupun Amerika dan sekutunya, sama-sama telah
melakukan pelanggaran-pelanggaran yang seharusnya tidak mereka lakukan. Apalagi
Amerika dan Inggris, sebagai negara pemegang hak veto yang diberi tanggungjawab
paling besar terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, mestinya
memiliki political will untuk mematuhi semua ketentuan, prinsip, dan isi Piagam dan
menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dapat mengancam perdamaian.19
Amerika adalah penyumbang dana terbesar dari PBB sebesar 25% sementara
negara-negara sedang berkembang rata-rata hanya 0,01%. Padahal PBB tidak mempunyai
17 http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2007/03/30/nrs,20070330-02,id.html18 http://labhi.staff.umm.ac.id/2010/03/03/masih-pentingkah-pbb-analisa-kegagalan-pbb-mencegah-invasi-amerika-serikat-ke-iraq/19 ibid
sumber dana lain selain sumbangan dari negara-negara anggotanya. Besarnya sumbangan
ini ikut andil dalam mebyusun persepsi Amerika sebagai negar besar yang dominan
PBB.
Dengan Hak Veto yang dimilikinya, Amerika bisa memveto keputusan Dewan
Keamanan apa saja yang merugikan kepentingannya. Apabila dalam kasus pelanggaran
Amerika terhadap Iraq ini disikapi PBB dengan menjatuhkan sanksi kepadanya, ini sama
saja hal yamg mustahil. Amerika jelas akan memvetonya, rencananya resolusi tentang
sanksi tidak akan menjadi keputusan resolusi Dewan Keamanan. Seberapa banyak pun
negara anggota PBB setuju agar Amerika diberi sanksi, resolusi sanksi DK sampai kapan
pun tidak akan terwujud di PBB. Kalaupun terwujud, sanksi apa yang sekiranya mampu
menundukkan Amerika untuk mematuhi sanksi itu? Sanksi ekonomi? Kita kira, tidak
masalah bagi Amerika sebagai negara adi kuasa, justru akan sangat merugikan banyak
negara, termasuk negara-negara ASEAN, dimana Amerika menjadi patner dagang
ASEAN terbesar kedua setelah Jepang.20
Sekretaris Jenderal PBB sesungguhnya memiliki fungsi politik seperti diatur
dalam pasal 98 dan 99 Piagam, yaitu dapat meminta perhatian DK terhadap setiap
persoalan yang menurut anggapanya dapat mengancam perdamaian dan keamanan
internasional. Ketika ada kebutuhan di DK dengan munculnya dua proposal yang saling
bertentangan antara proposal yang menghendaki segera menyerang Iraq (Amerika,
Inggris, Spanyol) dengan yang menolak (Perancis, Rusia), kofi Annan selaku Seikjen
pada saat itu sesungguhnya dapat berinisiatif mengalihkan persoalan ke Majelis Umum
seperti yang pernah dilakukan Dag Hammarskjold pada tahun 1956 dalam menangani
masalah Terusan Suez. Cara ini disebut the uniting for peace dan berhasil efektif.21
Invasi dan pendudukan AS atas Irak (sejak April 2003) atas tuduhan Senjata
Pemusnah Massal tidak terbukti dan akhirnya mengalihkan bahwa rezim yang berkuasa
di negara tersebut merupakan pendukung jaringan “terorisme internasional” dan memiliki
senjata pemusnah massal yang dikembangkan oleh presiden Saddam Hussein. Rezim
Saddam memang berhasil dirobohkan namun dua tuduhan utama terhadap Irak tersebut
ternyata tak berhasil dibuktikan oleh pemerintahan Bush. Bahkan dokumen yang menjadi
20 ibid21 ibid
dasar utama tudingan itu pun diyakini banyak kalangan tak lebih dari sekedar rekayasa
kalangan intelijen.22
AS memang tak pernah menghiraukan kecaman dan keberatan dari berbagai
negara yang anti-perang. Sebab, Bush tak mempunya opsi lain selain mengobarkan
perang yang merupakan tujuan awal dari kekuasaannya. AS bahkan tak perlu menunggu
hasil sidang DK PBB yang masih memperdebatkan rancangan resolusi kedua bersama
Inggris. Karena, Perancis dan Rusia yang memiliki hak veto di DK PBB sudah dipastikan
akan menjegal rancangan resolusi yang akan memberikan wewenang penggunaan
kekuatan militer terhadap Irak itu.
Satu-satunya alasan AS yang dicoba dikaitkan dengan hukum dalam menyerbu
Irak adalah bahwa Irak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang
mengharuskannya menghancurkan semua persenjataan pemusnah masalnya, termasuk
nuklir, kimia dan biologi (CBW), setelah Irak mengakhiri pendudukannya atas Kuwait
(1991). Kalaupun alasan yuridis-formal ini bisa dibenarkan, ia mengidap masalah.23
Serbuan AS terhadap Irak inilah yang sudah pasti melanggar aturan main
internasional, sebab menurut Pasal 41 dan 42 Piagam PBB, tiada satu pun negara anggota
yang berhak menerapkan resolusi apapun secara militer kecuali telah diputuskan oleh
Dewan Keamanan bahwa memang telah terjadi pelanggaran material atas resolusi
tersebut. Menurut Piagam PBB, Dewan Keamanan juga harus memutuskan sebelumnya
bahwa semua cara nonmiliter memang telah diupayakan tapi tidak mempan, dan DK pula
yang harus memberi wewenang untuk menggunakan cara militer. Faktanya, sampai
sidangnya yang terakhir bulan lalu, DK-PBB tak juga memberi wewenang itu, meski AS
sudah berupaya habis-habisan meyakinkan sidang termasuk dengan memanipulasi data
bahwa Irak memang sungguh-sungguh memiliki senjata-senjata pemusnah massal itu.24
Mekanisme itulah yang ditempuh pada November 1990 (di masa kekuasaan Bush
Sr.), ketika DK-PBB menerapkan resolusi 678 sebagai respon terhadap pendudukan Irak
atas Kuwait, suatu tindakan yang melanggar sejumlah resolusi yang dikeluarkan pada
Agustus 1990 yang mendesak Irak agar segera mundur dari negeri mini itu. Irak akhirnya
22 http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2260_0_1_0_C23 http:// http://islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/24 http://islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/
menaati resolusi ini pada Maret 1991. Tentu saja ia sekarang bisa diperdebatkan: Apakah
resolusi itu masih boleh dianggap berlaku pada tahun 2003.25
Fakta yang diperoleh adalah Mantan Penasehat Hukum Kementerian Luar Negeri
Inggris (1999-2006), Michael Wood, mengatakan, invasi Irak tahun 2003 merupakan aksi
"ilegal". "Saya menilai penggunaan kekuatan militer melawan Irak pada Maret 2003
bertentangan dengan hukum internasional," katanya di depan forum Penyelidikan Chilcot
di London. Dewan Keamanan PBB tidak merestui penggunaan kekuatan militer terhadap
Irak saat itu sehingga invasi tersebut tidak memiliki dasar hukum dalam tata hukum
internasional. Michael Wood mengatakan, Resolusi PBB No.1441 justru dengan terang
memberikan kewenangan kepada DK-PBB untuk memutuskan apakah Saddam Hussein
memenuhi tuntutan PBB, bukan negara-negara tertentu secara sepihak.26
D. Kesimpulan
Penanganan Dewan Keamananan PBB yang mengeluarkan berbagai resolusi
ternyata belum efektif untuk menyelesaikan masalah invasi Amerika atas Irak. Karena
walaupun Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi terhadap Irak untuk mecegah agar
Amerika tidak melakukan invasi ke Irak sebelum tuduhan adanya senjata pemusnah
massal tebukti tidak membuat Amerika langsung mematuhi resolusi tersebut, hal ini
disebabkan Amerika merupakan negara yang memiliki hak Veto yang dapat tidak
mematuhi isi resolusi tersebut sehingga Amerika yang merupakan penyokong dana PBB
terbesar tersebut tetap melakukan Invasi atas Irak. Walaupun tuduhan senjata missal tidak
terpenuhi tetapi Amerika merubah tuduhannya bahwa Irak adalah Sarang Terorisme
Internasioanal dan Saddam Hussein merupakan penjahat perang yang harus diadili dan
akhirnya dihukum mati. Sehingga efektifitas Dewan Keamanan terhadap Invasi yang
dilakukan Amerika ke Irak tidak menunjukkan sikap tegas dari Dewan Keamanan
terhadap negara negara besar dan memiliki hak veto.
E. Daftar Pustaka
Piagam PBB25 ibid26 http://www.kapanlagi.com/h/invasi-as-inggris-ke-irak-dianggap-ilegal.html
Resolusi Dewan Keamanan No 1441
Website :
1. http://rudisony.wordpress.com/2009/04/20/sejarah-singkat-pbb/2. http://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/24/peranan-dewan-keamanan-dalam-
enyelesaikan-sengketa-internasionalstudi-kasus-irak-%E2%80%93-kuwait/3. http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Keamanan_Perserikatan_Bangsa-Bangsa
4. http://www.lawskripsi.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=61&Itemid=61
5. http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/irak/resolusi_1441.html-
redirected
6. http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2007/03/30/nrs,20070330-02,id.html7. http://labhi.staff.umm.ac.id/2010/03/03/masih-pentingkah-pbb-analisa-kegagalan-
pbb-mencegah-invasi-amerika-serikat-ke-iraq/8. http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2260_0_1_0_C
9. http://islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/islamlib.com/id/
artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/
10. http://islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/
11. http://www.kapanlagi.com/h/invasi-as-inggris-ke-irak-dianggap-ilegal.html