Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

18
TUGAS HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL PERANANAN DEWAN KEAMANAN PBB DALAM INVASI AMERIKA KE IRAK PADA TAHUN 2003 Disusun Oleh: Markus Tampubolon Nim : 9707 Kelas : B Program Studi : Ilmu Hukum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA

Transcript of Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

Page 1: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

TUGAS HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL

PERANANAN DEWAN KEAMANAN PBB DALAM INVASI AMERIKA KE IRAK PADA TAHUN 2003

Disusun Oleh:

Markus Tampubolon

Nim : 9707

Kelas : B

Program Studi : Ilmu Hukum

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA

YOGYAKARTA

2009/2010

Page 2: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

PERANANAN DEWAN KEAMANAN DALAM INVASI AMERIKA KE IRAK PADA

TAHUN 2003

A. Latar Belakang

Pada tanggal 24 Oktober 1945, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi

didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa. Para wakil dari negara-negara

Sekutu pada Perang Dunia Kedua, yaitu AS, Soviet, Inggris, dan Perancis, dalam

perundingan-perundingan selama perang tersebut telah memulai persiapan pendirian PBB

ini. Akhirnya, dalam konfrensi di San Fransisko, Amerika, para wakil dari 50 negara-

negara dunia menandatangani piagam pembentukan PBB.1

PBB bermarkas tetap di New York. Tujuan utama didirikannya PBB, seperti yang

disinggung dalam piagam PBB, adalah untuk menjaga perdamaian di dunia,

mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa, memupuk kerjasama internasional

untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya, serta

mengembangkan penghormatan atas Hak Asasi Manusia dan kebebasan.

Lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai suatu organisasi

internasional membawa harapan-harapan baru bagi masyarakat internasional di bidang

perdamaian dan keamanan internasional.Terbentuknya PBB menggantikan Liga Bangsa-

Bangsa memang diharapkan dapat memelihara perdamaian dan keamanan internasional

sebagaimana tertuang di dalam Piagam yang lahir di San Fransisco pada tanggal 26 Juni

1945. Apabila kita mempelajari di dalam literatur-literatur maka pada umumnya negara-

negara di dunia mencantumkan perdamaian dan persahabatan sebagai landasan

kebijaksanaan politik luar negerinya.2

Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga

perdamaian dan keamanan antar negara. Sedang badan PBB lainnya hanya dapat

memberikan rekomendasi kepada para anggota, Dewan Keamanan mempunyai kekuatan

untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para anggota di bawah Piagam

PBB. Dewan Keamanan mengadakan pertemuan pertamanya pada 17 Januari 1946 di

1 http://rudisony.wordpress.com/2009/04/20/sejarah-singkat-pbb/2 http://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/24/peranan-dewan-keamanan-dalam-enyelesaikan-sengketa-internasionalstudi-kasus-irak-%E2%80%93-kuwait/

Page 3: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

Church House, London dan keputusan yang mereka tetapkan disebut Resolusi Dewan

Keamanan PBB.3

Dewan ini mempunyai lima anggota tetap. Mereka aslinya adalah kekuatan yang

menjadi pemenang Perang Dunia II yaitu Republik Cina, Perancis, Uni Soviet, Britania

Raya, Amerika Serika. Republik China dikeluarkan pada 1971 dan digantikan oleh Republik

Rakyat Cina. Setelah Uni Soviet pecah, Rusia masuk menggantikannya.Dengan itu, anggota

tetapnya kini adalah:Republik Rakyat Cina, Perancis, Rusia, Britania Raya, Amerika

Serikat.4

Dalam hal mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional diserahkan

kepada dewan keamanan, dengan syarat; semua tindakan dewan keamanan tersebut harus

selaras dengan tujuan dan azas-azas PBB, tugas dan kewajiban dewan keamanan dapat

dibagi atas beberapa golongan, yaitu :

1. Menyelesaikan perselisihan dengan cara-cara damai, yaitu dengan cara yang

didasarkan atas; persetujuan sukarela atau paksaan hukum dalam menjalankan

persetujuan.

2. Mengambil tindakan-tindakan terhadap ancaman perdamaian dan perbuatan yang

berarti penyerangan.

Sedangkan fungsi Dewan Keamanan sebagai berikut:

1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasionaal selaras dengan azas-azas

dan tujuan PBB.

2. Menyelidiki tiap-tiap persengketaan atau situasi yang dapat menimbulkan

pergeseran internasional

3. Mengusulkan metode-metode untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang

demikian atau syarat penyelesaian.

4. Merumuskan rencana-rencana untuk menetapkan suatu sistem mengatur

persenjataan

3 http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Keamanan_Perserikatan_Bangsa-Bangsa4 ibid

Page 4: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

5. Menentukan adanya suatu ancaman terhadap perdamaian atau tindakan agresi dan

mengusulkan tindakan apa yang harus diambil

6. Menyerukan untuk mengadakan sanksi-sanksi ekonomi dan tindakan lain yang

bukan perang untuk mencegah atau menghentikan agresor

7. Mengadakan aksi militer terhadap seorang agresor

8. Mengusulkan pemasukan anggota-anggota baru dan syarat-syarat dengan negara-

negara mana yang dapat menjadi pihak dalam setatus mahkamah internasional

9. Melaksanakan fungsi-fungsi perwakilan PBB di daerah “strategis”.

10. Mengusulkan kepada majelis umum pengangkatan seorang sekretaris jendral, dan

bersama–sama dengan majelis umum, pengangkatan para hakim dari mahkamah

internasional

11. Menyampaikan laporan tahunan kepada majelis umum5

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Keamanan dibantu badan-badan dan

program khusus seperti :

1. UNIFIL : Pasukan sementara PBB di Libanon

2. UNIIMOG : Pasukan peninjau militer di Iran-Irak

3. UNTAC : Pasukan sementara di Kamboja6

Invasi Amerika Serikat terhadap Irak yang dimulai pada bulan Maret 2003.

Dimana sebelumnya Pemerintahan Presiden Bush menghadapi tekanan yang kian

meningkat, untuk mengadakan penyidikan independen dan menyeluruh atas laporan

intelijen tentang Weapon Mass Destruction (selanjutnya disebut WMD) atau senjata

pemusnah masal Irak yang berupa senjata-senjata kimia. Laporan intelijen itulah yang

dipakai sebagai dalih oleh pemerintahan Presiden George W Bush untuk melancarkan

5 ibid6 ibid

Page 5: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

invasi ke Irak pada Maret 2003, guna menyingkirkan pemerintahan Presiden Saddam

Hussein.7

Partai Demokrat mendukung suatu penyidikan atas laporan intelijen tersebut..

Howard Dean (mantan gubernur Vermont) diperkirakan akan menuntut diadakannya

investigasi. Senator (Republik) John McCain juga memecah barisan untuk bersikeras

menuntut penyidikan menyeluruh. 8

Keputusan Senator John McCain (Republik) dari Arizona untuk bergabung

menyerukan suatu penyidikan, menambah tekanan terhadap pemerintahan Presiden Bush.

Namun, kenyataan bahwa tidak ada WMD setelah Saddam digulingkan, dipandang

sebagai isu terpisah. Padahal, WMD-lah dalih Bush untuk melancarkan invasi ke Irak.

Bush seakan ingin cuci tangan soal WMD. Dia mengulangi pandangannya, Saddam

adalah orang yang berbahaya. "Kita telah mengatasi bahaya tersebut. Hasilnya, dunia

menjadi tempat lebih baik dan lebih damai, sementara rakyat Irak kini bebas," kilahnya.9

The Washington Post melaporkan, penyidikan oleh Kongres Amerika Serikat

(Selanjutnya disebut AS) dan Central Intelegency Agency (selanjutnya disebut CIA) tidak

menemukan bukti bahwa pendapat para analis intelijen - yang menyebutkan Saddam

punya MWD - dipengaruhi oleh tekanan politik. 10

Richard Kerr, mantan wakil direktur CIA yang memimpin pengkajian atas

laporan intelijen sebelum invasi, mengatakan bahwa kerja para analis dijamin konsisten

selama bertahun-tahun. Di Inggris, tekanan juga meningkat terhadap PM Tony Blair

untuk mengadakan penyidikan mengenai laporan intelijen negara itu prainvasi, yang

belakangan juga diragukan kebasahannya.11

Rabu 19 Maret 2003 adalah hari dimulainya Operation Iraqi Freedom atau

Operasi Pembebasan Irak oleh AS. Sebanyak 250.000 tentara AS didukung hampir

45.000 tentara Inggris, 2000 tentara Australia dan 200 tentara Polandia menggempur dan

memasuki Irak lewat Kuwait. Semula rencana penyerbuan tersebut dilakukan melalui

jalur negara Turki dibatalkan karena Turki menolak wilayahnya digunakan untuk tujuan

7 http://www.lawskripsi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=61&Itemid=61

8 ibid9 ibid10 ibid11 ibid

Page 6: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

tersebut. Pasukan gabungan pimpinan AS juga mendaoat dukungan dari pasukan milisi

Kurdi yang berjumlah sekitar 50.000 orang.12

Berbagai alasan dikemukakan AS untuk mencari pembenaran atas invasi yang

dilakukannya ke Irak. Menurut menteri pertahanan AS Donald Rumsfeld, tujuan invasi

militer itu untuk mengakhiri pemerintahan Saddam Husein dan membantu Irak transisi

menjadi negara demokratis; menemukan dan menghancurkan senjata pemusnah massal,

program senjata dan teroris, mengumpulkan data intelijen mengenai jaringan senjata

pemusnah massal dan teroris, mengakhiri sanksi dan memberikan bantuan kemanusiaan,

menjamin keamanan ladang minyak dan sumber minyak Irak, dan masih banyak alasan

lainnya yang dijadikan dasar untuk menyerang Irak.13

Akan tetapi apapun alasannya, akibat dari invasi tersebut sungguh sangat fatal.

Ribuan bangunan hancur, kacaunya sistem pemerintahan dan banyaknya korban yang

berjatuhan. Hingga akhir 2004 tercatat sudah sekitar 1265 tentara gabungan yang

dikoordinasi oleh AS tewas dengan rincian 1.123 tentara AS, 70 tentara Inggris, 7 tentara

Bulgaria, 1 tentara Denmark, 2 tentara Belanda, 2 tentara Estonia, 1 tentara Hongaria, 19

tentara Italia, 1 tentara Latvia, 13 tentara Polandia, 1 tentara Elsalvador, 3 tentara

Slovakia, 11 tentara Spanyol, 2 tentara Thailand dan 9 tentara Ukraina. Sementara jumlah

penduduk sipil yang menjadi korban perang, menurut tercatat 16.352 orang, dan jumlah

korban tersebut akan semakin bertambah dari hari kehari.14

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana efektivitas peranan Dewan Keamanan dalam kasus invasi Amerika ke

Irak ?

C. Analisis Masalah

Dewan Keamanan adalah badan PBB yang mempunyai tugas untuk menajaga

keamanan dan perdamaian dunia internasional. Sebagai badan PBB yang mempunyai

tugas tersebut tentu saja diperlukan kerjasama anatara negara-negara Internasional untuk

ikut serta menjaga keamananan dan perdamaian dunia internasional. Tetapi dalam

12 ibid13 ibid14 ibid

Page 7: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

faktanya kata “Perang” anatar negara tidak dapat dielakkan jika memang masalah yang

dihadapi negara-negara tersebut memang pelik dan kedua belah pihak yang berperang

mempunyai kekuatan dan pengaruh besar di dunia.

Dalam hal ini perang antara Amerika dan Irak pada tahun 2003 dengan alasan

Amerika menilai bahwa Irak mempunyai senjata pemusnah missal atau WMD dan jelas-

jelas akan mengacaukan kemaananan dan perdamaian dunia internasional sehingga pada

tanggal 19 maret 2003 Presiden Amerika Serikat George W. Bush memerintahkan

melakukan Invasi ke Irak yang dipimpin oleh Saddam Hussein untuk melucuti irak dan

mempertahankan dunia dari bahaya besar.

Dewan keamanan tentu saja tidak tinggal diam dengan tindakan Amerika yang

melakukan invasi terhadap irak. 15 Anggota Dewan keamanan terlebih dahulu

melakukan penyelidikan terhadap irak dengan mengeluarkan Resoluisi. Pemerintah Irak

akhirnya menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1441 tentang pemeriksaan

dan perlucutan senjata pemusnah massal.

“Melalui sepucuk surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Kofi

Anan Irak menyatakan menerima resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1441. Duta Besar

Irak di PBB Mohammed Al-Douri menyatakan isi resolusi sangat buruk. Ia menegaskan

Irak sama sekali tidak memiliki senjata pemusnah massal.”15

Sebelum dikeluarkannya Resolusis 1441 dari DK PBB, tim inspeksi senjata PBB

(UNSCOM) telah bekerja di Irak selama tujuh tahun (1991-1998) dan tidak lagi

menemukan indikasi Negeri Seribu Satu Malam itu masih menyembunyikan senjata

pembunuh massal beserta programnya.16

Inilah ringkasan isi Resolusi PBB yang didukung Indonesia.

1. Memperpanjang pembekuan aset perusahaan dan individu yang mendukung aktivitas

nuklir sensitive.

2. Memerintahkan negara-negara memberi tahu panel PBB jika pejabat Iran yang

terlibat dalam aktivitas nuklir sensitif memasuki teritori mereka.

3. Menerapkan embargo pada senjata-senjata konvensional yang bisa diekspor Iran

15 http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/irak/resolusi_1441.html-redirected16 ibid

Page 8: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

4. Meminta negara dan institusi internasional tidak melakukan komitmen baru bantuan

finansial kepada Iran kecuali untuk tujuan kemanusiaan.17

Tetapi tetap saja Amerika melakukan invasi ke Irak dengan tuduhan adanya

senjata pemusnah massal yang masih dirahsiakan pada dunia internasional yang nantinya

akan menyebabkan kedamaian dan keamanan dunia internasional terancam oleh adanya

senjata pemusnah missal tersebut.

Invasi Irak 2003 dengan kode "Operasi Pembebasan Irak" secara resmi mulai

pada tanggal 20 Maret 2003. Tujuan resmi yang ditetapkan Amerika Serikat adalah untuk

"melucuti senjata pemusnah masal Irak, mengakhiri dukungan Saddam Hussein kepada

terorisme, dan memerdekakan rakyat Irak". Sebagai persiapan, pada 18 February 2003,

100.000 tentara Amerika Serikat dimobilisasikan di Kuwait. Amerika Serikat

menyediakan mayoritas pasukan untuk invasi ini, dengan dukungan dari pasukan koalisi

yang terdiri dari lebih dari 20 negara dan suku Kurdi di utara Irak. Invasi Irak 2003 inilah

yang menjadi pembuka Perang Irak.

Dapat dikatakan bahwa krisis Iraq ini merupakan krisis politik yang paling buruk

selama PBB berdiri. Dikatakan paling buruk karena; pertama, melibatkan secara

langsung dalam kancah pepertangan negara-negara besar pemegang hak veto, yakni

Amerika dan Inggris. Kedua, Amerika dan Inggris menyerang atas kehendaknya sendiri

tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB.18

Kalau kita kita simak dengan memakai kaca mata prinsip-prinsip dan Piagam

PBB, kedua belah pihak, baik Iraq maupun Amerika dan sekutunya, sama-sama telah

melakukan pelanggaran-pelanggaran yang seharusnya tidak mereka lakukan. Apalagi

Amerika dan Inggris, sebagai negara pemegang hak veto yang diberi tanggungjawab

paling besar terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, mestinya

memiliki political will untuk mematuhi semua ketentuan, prinsip, dan isi Piagam dan

menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dapat mengancam perdamaian.19

Amerika adalah penyumbang dana terbesar dari PBB sebesar 25% sementara

negara-negara sedang berkembang rata-rata hanya 0,01%. Padahal PBB tidak mempunyai

17 http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2007/03/30/nrs,20070330-02,id.html18 http://labhi.staff.umm.ac.id/2010/03/03/masih-pentingkah-pbb-analisa-kegagalan-pbb-mencegah-invasi-amerika-serikat-ke-iraq/19 ibid

Page 9: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

sumber dana lain selain sumbangan dari negara-negara anggotanya. Besarnya sumbangan

ini ikut andil dalam mebyusun persepsi Amerika sebagai negar besar  yang dominan

PBB.

Dengan Hak Veto yang dimilikinya, Amerika bisa memveto keputusan Dewan

Keamanan apa saja yang merugikan kepentingannya. Apabila dalam kasus pelanggaran

Amerika terhadap Iraq ini disikapi PBB dengan menjatuhkan sanksi kepadanya, ini sama

saja hal yamg mustahil. Amerika jelas akan memvetonya, rencananya resolusi tentang

sanksi tidak akan menjadi keputusan resolusi Dewan Keamanan. Seberapa banyak pun

negara anggota PBB setuju agar Amerika diberi sanksi, resolusi sanksi DK sampai kapan

pun tidak akan terwujud di PBB. Kalaupun terwujud, sanksi apa yang sekiranya mampu

menundukkan Amerika untuk mematuhi sanksi itu? Sanksi ekonomi? Kita kira, tidak

masalah bagi Amerika sebagai negara adi kuasa, justru akan sangat merugikan banyak

negara, termasuk negara-negara ASEAN, dimana Amerika menjadi patner dagang

ASEAN terbesar kedua setelah Jepang.20

Sekretaris Jenderal PBB sesungguhnya memiliki fungsi politik seperti diatur

dalam  pasal 98 dan 99 Piagam, yaitu dapat meminta perhatian DK terhadap setiap

persoalan yang menurut anggapanya dapat mengancam perdamaian dan keamanan

internasional. Ketika ada kebutuhan di DK dengan munculnya dua proposal yang saling

bertentangan antara proposal yang menghendaki segera menyerang Iraq (Amerika,

Inggris, Spanyol) dengan yang menolak (Perancis, Rusia), kofi Annan selaku Seikjen

pada saat itu sesungguhnya dapat berinisiatif mengalihkan persoalan ke Majelis Umum

seperti yang pernah dilakukan Dag Hammarskjold pada tahun 1956 dalam menangani

masalah Terusan Suez. Cara ini disebut the uniting for peace dan berhasil efektif.21

Invasi dan pendudukan AS atas Irak (sejak April 2003) atas tuduhan Senjata

Pemusnah Massal tidak terbukti dan akhirnya mengalihkan bahwa rezim yang berkuasa

di negara tersebut merupakan pendukung jaringan “terorisme internasional” dan memiliki

senjata pemusnah massal yang dikembangkan oleh presiden Saddam Hussein. Rezim

Saddam memang berhasil dirobohkan namun dua tuduhan utama terhadap Irak tersebut

ternyata tak berhasil dibuktikan oleh pemerintahan Bush. Bahkan dokumen yang menjadi

20 ibid21 ibid

Page 10: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

dasar utama tudingan itu pun diyakini banyak kalangan tak lebih dari sekedar rekayasa

kalangan intelijen.22

AS memang tak pernah menghiraukan kecaman dan keberatan dari berbagai

negara yang anti-perang. Sebab, Bush tak mempunya opsi lain selain mengobarkan

perang yang merupakan tujuan awal dari kekuasaannya. AS bahkan tak perlu menunggu

hasil sidang DK PBB yang masih memperdebatkan rancangan resolusi kedua bersama

Inggris. Karena, Perancis dan Rusia yang memiliki hak veto di DK PBB sudah dipastikan

akan menjegal rancangan resolusi yang akan memberikan wewenang penggunaan

kekuatan militer terhadap Irak itu.

Satu-satunya alasan AS yang dicoba dikaitkan dengan hukum dalam menyerbu

Irak adalah bahwa Irak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang

mengharuskannya menghancurkan semua persenjataan pemusnah masalnya, termasuk

nuklir, kimia dan biologi (CBW), setelah Irak mengakhiri pendudukannya atas Kuwait

(1991).  Kalaupun alasan yuridis-formal ini bisa dibenarkan, ia mengidap masalah.23

Serbuan AS terhadap Irak inilah yang sudah pasti melanggar aturan main

internasional, sebab menurut Pasal 41 dan 42 Piagam PBB, tiada satu pun negara anggota

yang berhak menerapkan resolusi apapun secara militer kecuali telah diputuskan oleh

Dewan Keamanan bahwa memang telah terjadi pelanggaran material atas resolusi

tersebut. Menurut Piagam PBB, Dewan Keamanan juga harus memutuskan sebelumnya

bahwa semua cara nonmiliter memang telah diupayakan tapi tidak mempan, dan DK pula

yang harus memberi wewenang untuk menggunakan cara militer. Faktanya, sampai

sidangnya yang terakhir bulan lalu, DK-PBB tak juga memberi wewenang itu, meski AS

sudah berupaya habis-habisan meyakinkan sidang termasuk dengan memanipulasi data

bahwa Irak memang sungguh-sungguh memiliki senjata-senjata pemusnah massal itu.24

Mekanisme itulah yang ditempuh pada November 1990 (di masa kekuasaan Bush

Sr.), ketika DK-PBB menerapkan resolusi 678 sebagai respon terhadap pendudukan Irak

atas Kuwait, suatu tindakan yang melanggar sejumlah resolusi yang dikeluarkan pada

Agustus 1990 yang mendesak Irak agar segera mundur dari negeri mini itu. Irak akhirnya

22 http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2260_0_1_0_C23 http:// http://islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/24 http://islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/

Page 11: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

menaati resolusi ini pada Maret 1991. Tentu saja ia sekarang bisa diperdebatkan: Apakah

resolusi itu masih boleh dianggap berlaku pada tahun 2003.25

Fakta yang diperoleh adalah Mantan Penasehat Hukum Kementerian Luar Negeri

Inggris (1999-2006), Michael Wood, mengatakan, invasi Irak tahun 2003 merupakan aksi

"ilegal". "Saya menilai penggunaan kekuatan militer melawan Irak pada Maret 2003

bertentangan dengan hukum internasional," katanya di depan forum Penyelidikan Chilcot

di London. Dewan Keamanan PBB tidak merestui penggunaan kekuatan militer terhadap

Irak saat itu sehingga invasi tersebut tidak memiliki dasar hukum dalam tata hukum

internasional. Michael Wood mengatakan, Resolusi PBB No.1441 justru dengan terang

memberikan kewenangan kepada DK-PBB untuk memutuskan apakah Saddam Hussein

memenuhi tuntutan PBB, bukan negara-negara tertentu secara sepihak.26

D. Kesimpulan

Penanganan Dewan Keamananan PBB yang mengeluarkan berbagai resolusi

ternyata belum efektif untuk menyelesaikan masalah invasi Amerika atas Irak. Karena

walaupun Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi terhadap Irak untuk mecegah agar

Amerika tidak melakukan invasi ke Irak sebelum tuduhan adanya senjata pemusnah

massal tebukti tidak membuat Amerika langsung mematuhi resolusi tersebut, hal ini

disebabkan Amerika merupakan negara yang memiliki hak Veto yang dapat tidak

mematuhi isi resolusi tersebut sehingga Amerika yang merupakan penyokong dana PBB

terbesar tersebut tetap melakukan Invasi atas Irak. Walaupun tuduhan senjata missal tidak

terpenuhi tetapi Amerika merubah tuduhannya bahwa Irak adalah Sarang Terorisme

Internasioanal dan Saddam Hussein merupakan penjahat perang yang harus diadili dan

akhirnya dihukum mati. Sehingga efektifitas Dewan Keamanan terhadap Invasi yang

dilakukan Amerika ke Irak tidak menunjukkan sikap tegas dari Dewan Keamanan

terhadap negara negara besar dan memiliki hak veto.

E. Daftar Pustaka

Piagam PBB25 ibid26 http://www.kapanlagi.com/h/invasi-as-inggris-ke-irak-dianggap-ilegal.html

Page 12: Perananan Dewan Keamanan Dalam Invasi Amerika Ke Irak

Resolusi Dewan Keamanan No 1441

Website :

1. http://rudisony.wordpress.com/2009/04/20/sejarah-singkat-pbb/2. http://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/24/peranan-dewan-keamanan-dalam-

enyelesaikan-sengketa-internasionalstudi-kasus-irak-%E2%80%93-kuwait/3. http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Keamanan_Perserikatan_Bangsa-Bangsa

4. http://www.lawskripsi.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=61&Itemid=61

5. http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/irak/resolusi_1441.html-

redirected

6. http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2007/03/30/nrs,20070330-02,id.html7. http://labhi.staff.umm.ac.id/2010/03/03/masih-pentingkah-pbb-analisa-kegagalan-

pbb-mencegah-invasi-amerika-serikat-ke-iraq/8. http://swaramuslim.net/printerfriendly.php?id=2260_0_1_0_C

9. http://islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/islamlib.com/id/

artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/

10. http://islamlib.com/id/artikel/menghentikan-pembantaian-ilegal-as/

11. http://www.kapanlagi.com/h/invasi-as-inggris-ke-irak-dianggap-ilegal.html