Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan selebriti di DPR RI skripsi.pdf

20
1 Peranan Politik Legislator Perempuan Dari Kalangan Selebriti Di DPR RI 2009-2014 1.1 Latar belakang Sistem Demokrasi merupakan sistem bernegara di Indonesia, rakyat memiliki peranan penting didalam urusan negara, atau demokrasi merupakan kekuasaan rakyat berbentuk pemerintahan dengan semua tingkatan rakyat ikut mengambil bagian dalam pemerintahan. Prinsip dasar demokrasi adalah setiap orang dapat ikut serta dalam proses pembuatan keputusan politik. Bergeraknya indonesia menuju negara demokrasi, telah menuntut banyak perubahan di dalam sistem pemerintahan. Salah satu bentuk kegiatan di dalam sistem pemerintahan adalah partisipasi politik. Partisipasi politik adalah kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan mantap atau sporadik secara damai atau dengan kekerasan. 1 Realitas partisipasi perempuan Indonesia dalam politik masih sangat rendah. Hal itu terbukti dengan keterwakilan perempuan di parlemen, lembaga- lembaga tinggi negara, pemerintah, partai politik, dan juga di organisasi-organisasi publik lainnya yang masih minim. Fakta menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan sebagai kandidat di dalam pemilu legislatif masih sangat rendah. Peranan perempuan dalam kehidupan politik seringkali di perbincangkan di banyak kalangan. Latar belakang perbincangan tersebut menyangkut masih minimnya peranan perempuan dalam kancah politik di tanah air. Hal lain yang sering di perbincangkan adalah keterlibatan perempuan dari kalangan selebriti di dalam parlemen. Politik selebriti menjadi salah saru ciri penting pemilu selepas orde baru ini. 1 Budiardjo, Miriam. 2008.Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia Pustaka, hal. 368.

Transcript of Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan selebriti di DPR RI skripsi.pdf

Page 1: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

1

Peranan Politik Legislator Perempuan Dari Kalangan Selebriti Di DPR RI

2009-2014

1.1 Latar belakang

Sistem Demokrasi merupakan sistem bernegara di Indonesia, rakyat memiliki peranan

penting didalam urusan negara, atau demokrasi merupakan kekuasaan rakyat berbentuk

pemerintahan dengan semua tingkatan rakyat ikut mengambil bagian dalam pemerintahan.

Prinsip dasar demokrasi adalah setiap orang dapat ikut serta dalam proses pembuatan

keputusan politik. Bergeraknya indonesia menuju negara demokrasi, telah menuntut banyak

perubahan di dalam sistem pemerintahan.

Salah satu bentuk kegiatan di dalam sistem pemerintahan adalah partisipasi politik.

Partisipasi politik adalah kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang

dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa

bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan mantap atau sporadik secara damai

atau dengan kekerasan.1 Realitas partisipasi perempuan Indonesia dalam politik masih

sangat rendah. Hal itu terbukti dengan keterwakilan perempuan di parlemen, lembaga-

lembaga tinggi negara, pemerintah, partai politik, dan juga di organisasi-organisasi publik

lainnya yang masih minim. Fakta menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan sebagai

kandidat di dalam pemilu legislatif masih sangat rendah.

Peranan perempuan dalam kehidupan politik seringkali di perbincangkan di banyak

kalangan. Latar belakang perbincangan tersebut menyangkut masih minimnya peranan

perempuan dalam kancah politik di tanah air. Hal lain yang sering di perbincangkan adalah

keterlibatan perempuan dari kalangan selebriti di dalam parlemen. Politik selebriti menjadi

salah saru ciri penting pemilu selepas orde baru ini.

1Budiardjo, Miriam. 2008.Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia Pustaka, hal. 368.

Page 2: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

2

“Celebrity Politics” istilah ini mulai berkembang ketika para selebriti mulai terjun di

dalam dunia politik yang sebenarnya menjadi sah-sah saja. Keterlibatan sebagian besar

selebriti yaitu menjadi juru kampanye dan calon anggota legislatif sejumlah partai politik.

Dilihat dari perkembangannya kehadiran para selebriti dalam daftar calon anggota legislatif

merupakan perekembangan lanjutan dari sejarah demokrasi politik di Indonesia.

Pada pemilu tahun 2009 dengan putusan MK No. 22-24PUU-VI 2008 diberlakukan

sistem suara terbanyak dalam penetapan caleg terpilih, dan tetap mempergunakan sistem

proposional terbuka. dalam sistem proposional terbuka masyarakat lah yang menetukan siapa

caleg yang akan mereka pilih,bukan partai politik. Data dari pemilu 2009 caleg nasional yang

terdaftar mencapai 11.868,dinamika pemilu 2009 begitu menarik karena mereka yang

tergabung dari kalangan selebriti ikut tergabung dan meramaikan bursa nama calon anggota

legislatif,dan sistem proposional terbuka menguntungkan mereka secara tidak langsung.2

Dari 61 nama calon anggota legislatif dari kalangan selebriti, 18 orang (24,5%) diantaranya

terpilih menjadi anggota DPR-RI. Berikut daftar selebriti calon terpilih anggota DPR RI

Periode 2009-2014 :

2Firmanzah, Persaingan Legitimasi Kekuasaan, Dan Marketing Politik (Jakarta : Setara Press,2014),Hlm 252

Page 3: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

3

Tabel 1.2

Daftar selebriti calon terpilih anggota DPR-RI Periode 2009-2014

No Nama / Nomor urut Nama Partai Dapil Jumlah Suara

1. Tantowi Yahya / 1 Golkar Sumsel II 209,044

2. Angelina Sondakh / 1 Demokrat Jateng VI 145,159

3. Nurul Arifin / 1 Golkar Jabar VII 122,452

4. Komar / Nurul Qomar / 1 Demokrat Jabar VIII 101,170

5. Rieke Diah Pitaloka / 2 PDIP Jabar II 80,681

6. Samiadji “Aji”Massaid / 1 Demokrat Jatim II 70,572

7. Guruh Soekarno Putra / 1 PDIP Jatim I 67,779

8. Ruhut Poltak Sitompul / 2 Demokrat Sumut III 67,162

9. Eko “Patrio” H.P / 1 PAN Jatim VIII 64,176

10. Primus Yustisio / 7 PAN Jabar IX 60,684

11. Miing Bagito / 1 PDIP Banten I 42,659

12. Tetty Kadi Bawono / 2 Golkar Jabar VIII 35,882

13. Jamal Mirdad / 1 Gerindra Jateng I 34,674

14. Inggrid Mariana Palupi K. / 3 Demokrat Jabar IV 33,418

15. Venna Melinda / 3 Demokrat Jatim VI 30,650

16. Rachel Mariam Sayidina / 1 Gerindra Jabar II 25,540

17. Theresia Ee Pardede Demokrat Jabar II 21,672

18. Okky Asokawati / 1 PPP DKI Jakarta II 17,343

Sumber : Media Center KPU

Page 4: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

4

Dari data tabel di atas separuh dari caleg selebriti terpilih adalah perempuan,Jumlah

keterwakilan perempuan di DPR RI hasil pemilihan legislatif 2009 berjumlah 97 orang atau

17,32% dari total anggota DPR RI sebanyak 560 orang, 9 orang di antara mereka adalah

legislator yang terpilih merupakan selebriti. Kehadiran mereka di dunia politik sebagai cara

yang ampuh bagi partai politik untuk meraup suara sebanyak-banyaknya. Selebriti

perempuan yang terpilih menjadi legislator bisa terbukti mempunyai politcal marketing yang

baik, karena jumlah mereka dengan selebriti non perempuan sama di DPR RI periode 2009-

2014, Setelah terpilih selebriti perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam

menjalankan peran mereka sebagai wakil rakyat dan terjadi persamaan hak dan kewajiban

antara satu dengan yang lainnya.

Penghapusan diskriminasi terhadap perempuan dalam kehidupan politik dan kehidupan

kemasyarakatan negaranya khususnya menjamin bagi perempuan atas persamaan dengan

laki-laki dalam hak :

a. Untuk memilih dan di pilih

b. Untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan pemerintah dan implementasinya,

memegang jabatan dalam pemerintahan dan melaksanakan fungsi pemerintahan di

semua tingkat.

c. Untuk berpartispasi dalam organisasi-oragnisasi dan perkumpulan-perkumpulan non

pemerintah yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat,politik,dan negara.3

Dari pernyataan di atas legislator selebriti perempuan berhak dan wajib

menunaikan tugas mereka yaitu amanat yang mereka emban haruslah mereka

3 Bagian II Pasal 7 Dalam Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai

Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan

Page 5: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

5

perjuangkan di parlemen jika menyangkut tentang aspirasi yang rakyat di dapil

mereka berikan.

Dalam kasus di Indonesia peran selebriti perempuan yang masuk dunia politik

terutama yang menjadi legislator dan yang telah menjadi perhatian publik di tengah

masyarakat. Di dalam penyebaran tugas sebagai legislator selebriti perempuan, mereka

terbagi di beberapa komisi DPR RI yang menjadi fokus tugas utama ketika menjadi

wakil rakyat.

Pada Komisi IX ada Okky Asokawati yang memiliki tugas berdasarkan keputusan

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor: 16/DPR RI/II/2009-2014

ruang lingkup dan pasangan kerja Komisi IX adalah sebagai berikut :

Ruang lingkup antara lain tenaga kerja, kependudukan, kesehatan.

Pasangan Kerja : kementerian kesehatan, kementerian ketenagakerjaan, badan koordinasi

keluarga berencana nasional, badan pengawasan obat dan makanan, badan nasional

penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia (BNP2TKI), badan penyelenggara

jaminan sosial (BPJS) bidang kesehatan, badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS)

bidang ketenagakerjaaan.

Pada Komisi X ada Venna Melinda yang memiliki tugas dan tanggung jawab

berdasarkan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor: 16/DPR

RI/II/2009-2014 Ruang lingkup dan pasangan kerja komisi X adalah sebagai berikut :

Ruang lingkup antara lain pendidikan, kebudayaan, pariwisata, pemuda, olahraga,

perpustakaan. Pasangan kerja : kementerian pendidikan dan kebudayaan,kementerian

pariwisata, kementerian pemuda dan olahraga, perpustakaan nasional, kementerian riset

dan teknologi dan pendidikan tinggi(bidang pendidikan tinggi), badan ekonomi kreatif.

.

Page 6: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

6

Di sektor publik peranan politik legislator perempuan dari kalangan selebriti sangat di

butuhkan terutama dalam membela dan menyelamatkan kepentingan perempuan itu

sendiri. Peranan politik legislator perempuan bisa meliputi bagaimana mereka

mengambil keputusan antara lain membuat undang-undang, membela kaum perempuan,

dan menyelsaikan kasus-kasus penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Legislator perempuan dari kalangan selebriti yang sudah dari awal terjun di dunia

hiburan dan sudah memiliki modal yakni popularitas.mereka bisa memanfaatkan untuk

melaksanakan fungsi representatif mereka terhadap konstituen mereka di dapil mereka.

Salah satunya adalah ketika mereka melakukan tugas dan masa reses.

Konstituen mereka berharap lebih terhadap peran mereka sebagai wakil rakyat.

bagaimana mereka berkerja dan melayani konstituen serta memperjuangkan hak

konstituen tersebut. Ketika massa kampanye legislator perempuan dari kalangan selebriti

telah menyampaikan janji dan visi-misi terhadap konstituen mereka hingga akhirnya bisa

mereka terpilih.Walaupun banyak yang meragukan dengan kinerja mereka sebagai

legislator perempuan dari kalangan selebriti. tapi banyak juga hal yang sudah mereka

lakukan sebagai wakil rakyat. karena media hanya mensoroti sebagian kehidupan mereka

tanpa melihat sisi lain kehidupan mereka secara keseluruhan.

Dengan mengambil contoh di periode 2009-2014 legislator perempuan dari kalangan

selebriti yakni Okky Asokawati yang begitu konsern terhadap masalah kesehatan dan

kesejateraan lansia di jakarta dan sekitarnya. Serta Venna Melinda yang sangat peduli

terhadap pendidikan di daerah pemilihannya yakni memberikan beasiswa kepada anak

yang kurang mampu di dapil jatim VI.

Dari adanya masalah ini saya akan meneliti dengan judul “Peranan Politik Legislator

Perempuan Dari Kalangan Selebriti Di DPR RI Periode 2009-2014”

Page 7: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

7

1.2 Rumusan permasalahan

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah,maka permasalahan yang dapat di

rumuskan adalah:

1. Bagaimana Legislator Selebriti Perempuan Di DPR RI Periode 2009-2014

Menjalankan Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran,dan Fungsi Representatif?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang di capai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kerja dan

peran politik legislator selebriti perempuan yang di lembaga DPR periode 2009-2014

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat yang bisa di ambil adalah sebagai wacana menambah ilmu pengetahuan

terutama tentang peran legislator dan selebriti politik secara lebih komprehensif dan

sebagai kajian ilmu bagi pengembangan bidang sosial politik

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat yang dapat di ambil adalah untuk memberikan kontribusi pemikiran baik para

akademis maupun praktisi partai politik dan mahasiswa yang bercita-cita menjadi

legislator

Page 8: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

8

1.5 Landasan Teori

1.5.1 Hubungan Si Wakil Dengan Yang Diwakilinya

Perwakilan adalah satu konsep yang menunjukkan hubungan antara dua orang

atau lebih,yakni antara wakil dengan pihak yang di wakili (terwakili), di mana

wakil mempunyai sejumlah wewenang yang diperolehnya melalui kesepakatan

dengan pihak di wakilinya4 . bagaimana membangun relasi yang baik antara

yang mewakili dan diwakili akan di bantu dengan dengan teori yang lain,yaitu :

Teori Mandat :

Seorang wakil dianggap duduk di lembaga perwakilan karena mendapat mandat

dari rakyat sehingga disebut mandataris. Teori ini menjadi 3 macam,yakni :

1. Mandat Imperatif

Seorang wakil bertindak di lembaga perwakilan harus sesuai dengan perintah

(intruksi) yang diberikan oleh yang diwakilinya. Sang wakil tidak boleh

bertindak di luar perintah, sedangkan kalau ada hal-hal atau masalah dan

persoalan baru yang tidak terdapat dalam perintah tersebut maka sang wakil

harus mendapat perintah baru dari yang di wakilinya.

2. Mandat bebas

Sang wakil dapat bertindak tanpa tergantung akan perintah (instruksi dari yang

diwakilinya). Dalam hal ini sang wakil adalah merupakan orang-orang yang

terpercaya dan terpilih serta memiliki kesadaran hukum dari masyarakat yang

diwakilinya sehingga sang wakil dimungkinkan dapat bertindak atas nama

mereka yang diwakilinya.

3. Mandat Representatif

4 Budiarjo miriam dan ambong ibrahim, fungsi legislatif dalam sistem politik Indonesia,Jakarta,AIPI Jakarta

1995,hal 76

Page 9: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

9

Sang wakil dianggap bergabung dalam lembaga perwakilan, hal mana yang di

wakili memilih dan memberikan mandat pada lembaga perwakilan, sehingga

sang wakil sebagai individu tak ada hubungan dengan pemilihnya apalagi untuk

minta pertanggungjawaban justru adalah lembaga perwakilan kepada rakyat

pemilihnya.5

1.5.2. Agen Prinsipal Legislatif

Legislatif (politisi) adalah agen dan publik (pemilih) adalah prinsipal.

Menurut Von Hagen hubungan keagenan antara voters-legislatif pada dasarnya

menunjukkan bagaimana voters memilih politisi untuk membuat kebijakan

publik bagi mereka dan mereka memberikan dana dengan membayar pajak.

Dengan demikian, politisi diharapkan mewakili kepentingan prinsipalnya

ketika legislatif terlibat dalam pengambilan kebijakan,pengalokasian

anggaran,dan menyuarakan aspirasi rakyat/voters.

Peran penting legislatif adalah mewakili kepentingan masyrakat,

pemeberdayaan pemerintah, dan mengawasi kinerja pemerintah. Ketiga peran

ini menempatkan legislator memiliki kemampuan memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap kebijakan pemerintah. 6

5 Efriza, studi parlemen ( Malang : Setara Press,2014),Hlm 29 6 Latifah nurul, adakah perilaku oportunistik dalam aplikasi agency theory di sektor pubik?, fokus ekonomi

vol.5,thn 2010,hal 88-89

Page 10: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

10

1.5.3. Politik selebriti

Menurut John Street Terdapat dua jenis “politisi selebriti” yaitu: (1).Para

pejabat publik yang berlatar belakang dunia hiburan, bisnis pertunjukkan

ataupun olahraga. (2). Para selebriti yang menggunakan “panggung”

keartisan untuk menyuarakan “kepentingan” politik.

Selebriti memiliki kemampuan untuk mempengaruhi opini publik dan

berkontribusi dalam pembentukan identitas.

“celebrities operate as models for emulation,embody desire and galvanise

issues in popular culture, dramatise prejudice, affect public opinion and

contribute to identity formation”

(selebriti sebagai model untuk menyatukan keinginan dan menguatkan isu

dan budaya populer, mendramatisir prasangka, mempengaruhi opini publik,

dan berkontribusi dalam pembentukan identitas)7

Hak berpolitik merupakan hak dasar dari semua warga negara

Indonesia.Tanpa melihat siapa dan bagaimana latar belakang orang tersebut, entah itu

selebriti atau kiai karena dalam Undang-Undang pun hal ini sudah dijamin dan

disahkan secara konstitusional. Melihat fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, ada

sebuah hal yang menarik untuk diperhatikan, yaitu keberhasilan dari Partai-Partai

Politik yang memiliki anggota atau partisan politik dari kalangan selebritas

atau artis.Dan ternyata strategi memilih artis sebagai penarik massa cukup sukses.

Selebritis sudah menjadi komoditas yang penting yang juga menentukan sukses atau

tidaknya tujuan politis dari yang berkepentingan.

7 Hambrah dewi,politik selebriti dalam demokratisasi indonesia,skripsi fakultas ilmu sosial dan ilmu politik

Universitas indonesia tahun 2009,hal 44

Page 11: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

11

Simbiosis Mutualisme Politisi sebagai individu penggerak parpol selalu lekat

dengan visi misi parpol selain juga visi personal menjadi bargaining politik tersendiri

dalam konstalasi politik nasional maupoun lokal.Terlepas benar atau tidak, itulah

yang sering kita dengar dalam kampanye-kampanye mereka. Kenyataan bahwa tidak

selalu visi misi serta nilai-nilai yang menjadi modal ini bisa tersosialisasikan ke

publik tanpa adanya peran media secara massif, sebagus apapun juga kualitas

leadership seorang juga akan mengalami kegagalan tanpa media. Inilah yang menjadi

nilai tawar tersendiri bagi selebriti untuk menjadi ‘politisi instan’, walaupun secara

kualitas belum bisa di pastikan.

1.5.4. Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum dapat dikatakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan

seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara

lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan, secara langsung atau tidak langsung,

mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). Kegiatan ini mencakup tindakan

seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan

hubungan (contacting) atau lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen,

menjadi anggota partai atau salah satu gerakan sosial dengan direct actionnya, dan

sebagainya.8

Herbert McClosky (1972) di dalam bukunya yang berjudul “Political

Participation” berpendapat bahwa partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari

warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan

penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan

umum (The term political participation will refer to those voluntary activities by which

8 Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal.367.

Page 12: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

12

members of a society share in the selection of rule and, directly and indirectly, in the

formation of public policy).9

Samuel P. Huntington dan Joan. M Nelson (1977) dalam Miriam Budiarjo (2008),

memberikan tafsiran yang lebih luas mengenai partisipasi politik di dalam bukunya yang

berjudul No Easy Choice: Political Participation in Developing Countries, dengan

memasukkan secara eksplisit tindakan ilegal dan kekerasan. Partisipasi politik adalah

kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi

pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif,

terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal

atau ilegal, efektif atau tidak efektif. (By political participation we mean activity by private

citizens designed to influence government decision making. Participation may be individual

or collective, organized or spontaneous, sustained or sporadic, peaceful or violent, legal or

illegal, effective or ineffective).10

Di negara-negara demokrasi konsep partisipasi politik bertolak dari paham bahwa

kedaulatan di tangan rakyat, yang dilaksanakan melalui kegiatan bersama untuk menetapkan

tujuan-tujuan serta masa depan masyarakat itu dan untuk menentukan orang-orang yang

akan memegang tampuk pimpinan. Jadi partisipasi politik merupakan pengejawantahan dari

penyelenggaraan kekuasaan politik yang absah oleh rakyat. Anggota masyarakat yang

berpartisipasi dalam proses politik, misalnya melalui pemberian suara atau kegiatan lain,

terdorong oleh keyakinan bahwa melalui kegiatan bersama itu kepentingan mereka akan

tersalur atau sekurang-kurangnya diperhatikan, dan bahwa sedikit dari mereka yang

berwenang untuk membuat keputusan yang mengikat. Dengan kata lain, mereka percaya

bahwa kegiatan mereka mempunyai efek politik (political efficacy).

9 McClosky, Herbert. 1972. “Political Participation” International Encyclopedia of the Social Sciences, ed. Ke-

2. New York: The Macmillan Company. Hal. 252. 10 Budiarjo, Miriam. 2008. Op Cit, hal 368.

Page 13: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

13

Dari penjelasan tersebut di atas, jelas bahwa partisipasi politik erat sekali kaitannya

dengan kesadaran politik, karena semakin sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian

menuntut diberikan hak bersuara dalam penyelenggaraan pemerintah. Perasaan kesadaran

seperti ini dimulai dari orang yang berpendidikan, yang kehidupannya lebih baik, dan orang-

orang terkemuka. Pada mulanya di Eropa hanya elite masyarakat saja yang diwakili di dalam

perwakilan. Di Amerika, perempuan baru mempunyai hak suara setelah adanya Amandemen

ke-19 pada tahun 1920. Tetapi perlahan-lahan keinginan untuk berpartisipasi menjangkau

semua sektor masyarakat, laki-laki dan perempuan dan mereka menuntut hak untuk

bersuara.11

1.5.5. Partisipasi Perempuan Dalam Pembuatan Kebijakan Publik

Awal masuknya perempuan di dalam dunia politik di sebabkan semakin banyaknya kaum

perempuan yang mendapatkan pendidikan politik dan adanya peluang untuk masuk

kedalamnya. Mereka mulai menyadari perlunya untuk memperjuangkan hak-haknya yang

selama ini tidak diberikan bahkan tidak di akui. Maka dari itu semakin banyaknya ditemui

perempuan-perempuan yang memutuskan untuk terjun ke ranah politik termasuk selebriti.

Dengan mempelajari beberapa konsepsi dan definisi tentang partisipasi dalam kebijakan

publik sebagaimana dikemukakan di atas. Definisi tersebut dikemukakan dengan dapat

terlihat gambaran betapa partisipasi dalam terlihat gambaran betapa partisipasi dalam

kebijakan publik itu memiliki banyak dimensi,sehingga untuk memahaminya diperlukan

langkah untuk mengidentifikasikan karakteristik dari partisipasi dalam kebijakan.

11 Budiarjo, Miriam. 2008. Ibid, hal 369.

Page 14: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

14

Menurut George R. Terry di sebutkan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku

adalah sebagi berikut :

1. Intuisi

Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat

subjektif,sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan

intuisi mengandung beberapa kelemahan dan kelebihan.

2. Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan

praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat

memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan.

Karena pengalaman seseorang yang menduga masalahanya walaupun hanya dengan

melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesainnya.

3. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,

solid dan baik. Dengan fakta maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan

keputusan dapat lebih tinggi,sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan

yang di buat itu dengan rela dan lapang dada.

4. Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan

terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang

lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga

memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

5. Rasional

Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional adalah keputusan yang

dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, kosisten untuk memaksimumkan

Page 15: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

15

hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati

kebenaran atau sesuai dengan apa yang di inginkan.12

12 Ir . M. Iqbal Hasan, MM. Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan, Bogor, Ghalia Indonesia,

2002, Hal.12

Page 16: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

16

1.6 Operasionalisasi Konsep

1.6.1. Partisipasi Politik

Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta

secara aktif dalam kehidupan politik. Yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara dan

secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah(public

policy).13 Dengan kata lain siapapun berhak ikut serta dalam berkegiatan politik.

Selebriti perempuan memiliki hak yang setara untuk berargumen dan menyatakan

pendapat.

1.6.2. Anggota Legislatif Perempuan

Anggota Legislatif perempuan adalah perempuan yang terlibat secara aktif dalam

perpolitikan tidak hanya sebatas memberikan suara dalam pemilu, namun juga berada di

parlemen guna menjalankan perannya sebagai wakil rakyat. Mereka berupaya

memenangkan hati rakyat melalui strategi marketing politik guna menduduki satu kursi

di parlemen. Minimnya keterwakilan perempuan di parlemen saat ini merupakan isu

yang harus segera diatasi agar tidak semakin bias gender. Karena dalam politik,

keterlibatan perempuan juga harus dipertimbangkan agar tercipta keadilan dalam

keputusan-keputusan politik yang akan dibuat.

1.6.3. Selebriti Politik

Selebriti politik adalah suatu fenomena yang menarik sangat mewarnai demokrasi di

Indonesia, panggung politik sudah bak pangung sandiwara hiburan karena para lakon

yang terbiasa bermain di panggung sandiwara kini memasuki ranah panggung politik

Indonesia.

13 Miriam Budiarjo,Partisipasi Dan Partai Politik, Jakarta, PT.Gramedia, 1982, Hal 1.

Page 17: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

17

“Celebrity Politics” istilah ini mulai berkembang ketika para artis atau public figur

mulai terjun di dalam dunia politik

Pada akhirnya, para legislator perempuan di kalangan selebriti di DPR RI memiliki

indikator – indikator tertentu yang diharapkan masyarakat, yakni memiliki kemampuan

untuk mempengaruhi kebijakan umum (pemerintah) dalam menjalani fungsi legislasi,

fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan baik dalam proses terbentuknya maupun akibat-

akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan masyarakat melalui visi misi parpol selain juga

visi personal yang menjadi bargaining politik tersendiri dalam konstalasi politik nasional

maupun local.

Page 18: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

18

1.7 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

kualitatif, sedangkan untuk tipe penelitiannya bersifat deskriptif.

1.7.1 Tipe Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan tipe penulisan yang bersifat deskriptif.

Menurut Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong di dalam

bukunya, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena – fenomena yang ada, baik fenomena

alamiah maupun rekayasa manusia.14 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

apa saja yang berhubungan dengan tema yang diangkat penulis.

1.7.2 Sumber Data

1.7.2.1 Sumber Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara langsung dengan

pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian, sebagai informan

dalam penelitian ini adalah :

1. Okky asokawati (Anggota legislatif perempuan Komisi IX)

2. Venna melinda (Anggota legislatif perempuan Komisi X)

3. Rachel maryam (Anggota legislatif perempuan Komisi I)

1.7.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur, majalah-majalah, dan

dokumen-dokumen serta data pendukung dari pihak-pihak terkait.

14 J.Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal. 11.

Page 19: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

19

1.4.1. Teknik Pengumpulan Data

1) Wawancara

Pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara untuk memperoleh informasi

yang diperlukan, membaca data-data yang diperoleh dari instansi atau pihak-pihak terkait

dalam Peranan Politik Perempuan Dari Kalangan Selebriti di DPR RI 2009-2014, serta

membaca buku-buku referensi yang berisi teori-teori yang berhubungan dengan Partisipasi

Politik Perempuan dan studi parlemen.

1.7.3 Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian ini data diperoleh dan diolah melalui tahap – tahap sebagai berikut:

1) Draft Wawancara

Data yang diperoleh kemudian diproses, diambil yang relevan dengan peneltian,

kemudian dicatat agar memudahkan apabila dibutuhkan dalam penyusunan laporan.

1.7.4 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1) Penyajian Data

Penyajian diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat

penyajian data, kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus

dilakukan, apakah harus meneruskan analisisnya atau mencoba mengambil sebuah tindakan

Page 20: Peranan Politik legislator perempuan dari kalangan  selebriti di   DPR RI skripsi.pdf

20

dengan memperdalam temuan tersebut.15 Penyajian data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah dalam bentuk teks naratif. Bentuk penyajian teks naratif tersebut dipilih

karena penelitian yang dilakukan mengenai Peranan Politik Perempuan Dari Kalangan

Selebriti di DPR RI 2009-2014 menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana hasil

penelitian tidak dalam bentuk angka.

15Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Gelora Aksara Utama. Hal. 151.