Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

27
A. Pendahuluan 1. Fokus Penelitian Dalam era globalisasi akan terjadi reformasi informasi yang ditandai oleh tingginya prestasi umat manusia dalam teknologi informatika. Dalam pola hubungan negara maju akan mendominasi negara-negara berkembang tidak hanya dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan juga pendidikan 1 yang mengakibatkan pula peserta didik yang pada umumnya adalah para remaja akan terkena pengaruh akibat kemajuan teknologi tersebut. Tujuan pendidikan dewasa ini semakin meningkat, hal ini merupakan dorongan yang sangat kuat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju untuk memenuhi kebutuan hidup yang semakin rupa, maka tidak bisa dielakkan lagi kalau pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan umum maupun pendidikan khusus, sesuai dengan tujuan, Peserta didik khususnya mereka yang belajar di Sekolah Dasar adalah generasi yang akan datang dapat diperkirakan bahwa siswa sekarang adalah pencerminan masyarakat yang akan datang. Baik buruknya bentuk masyarakat, bangunan moral dan intelektual, dalam penghayatan terhadap agama, kesadaran kebangsaan, 1 Hunsi Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, ( jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2000 ),183. 1

Transcript of Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

Page 1: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

A. Pendahuluan

1. Fokus Penelitian

Dalam era globalisasi akan terjadi reformasi informasi yang ditandai oleh

tingginya prestasi umat manusia dalam teknologi informatika. Dalam pola

hubungan negara maju akan mendominasi negara-negara berkembang tidak

hanya dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan juga pendidikan1 yang

mengakibatkan pula peserta didik yang pada umumnya adalah para remaja akan

terkena pengaruh akibat kemajuan teknologi tersebut.

Tujuan pendidikan dewasa ini semakin meningkat, hal ini merupakan

dorongan yang sangat kuat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin maju untuk memenuhi kebutuan hidup yang semakin rupa, maka

tidak bisa dielakkan lagi kalau pendidikan memegang peranan yang sangat

penting dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

pendidikan umum maupun pendidikan khusus, sesuai dengan tujuan,

Peserta didik khususnya mereka yang belajar di Sekolah Dasar adalah

generasi yang akan datang dapat diperkirakan bahwa siswa sekarang adalah

pencerminan masyarakat yang akan datang. Baik buruknya bentuk masyarakat,

bangunan moral dan intelektual, dalam penghayatan terhadap agama, kesadaran

kebangsaan, tingkat dan drajat kamajuan, prilaku dan kepribadian antara sesama

masyarakat yang akan datang tergantung pada remaja sekarang.2

Namun kenyataan telah menunjukkan bahwa perubahan zaman yang

ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengakibatkan

perubahan sosial dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, tranportasi

dan sistem informasi membuat perubahan masyarakat malaju dengan cepat.

Dalam menghadapi situasi demikian siswa memiliki jiwa yang lebih sensitif,

yang pada akhirnya tidak sedikit para siswa terjerumus kepada hal-hal yang

bertentangan dengan makna moral, norma agama, norma susila serta norma hidup

di masyarakat karena lupa dengan apa yang dilakukan oleh pendahulu kita.

Seiring dengan laju perkembangan ilmu dan teknologi, juga menuntut

para penanggung jawab pendidikan khususnya seorang guru untuk dapat

1 Hunsi Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, ( jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2000 ),183.

2 Nurdin Samauna, Pengaruh Globalisasi Terhadap Moral Drajat Sumber Daya Manusia Dalam PJPT II, NO 36/XII/Oktober, 1994,41.

1

Page 2: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk dapat meningkatkan

kualitas siswa, seorang guru harus dapat membimbing siswa dengan

menggunakan strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan yang ditetapkan dapat

tercapai dengan baik. Dengan kata lain, proses belajar yang hanya duduk,

dengar, mencatat, dan menghafal dirasa kurang efektif dan efisien. Hal ini

menjadi tantangan bagi penanggung jawab pendidikan khususnya seorang guru.

Mengajar bukan sekedar ceramah dan berdiri didepan kelas sambil

memelototi siswa, tetapi bagaimana teknik dan strategi guru dalam

mengkomunikasikan pesan/materi pembelajaran, berinteraksi, mengorganisir, dan

mengelola siswa sehingga berhasil dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Salah satu kunci keberhasilan pembelajaran adalah bilamana guru memiliki dan

menguasai metodologi pembelajaran secara baik. Tidak sedikit kegagalan guru

dalam megajar disebabkan lemahnya penguasaan metodologi pengajaran

tersebut.

Terinspirasi dari salah satu perkataan yang disampaikan oleh dosen

dalam satu sesi perkuliahan bahwa seharusnya guru agama (Pendidikan Agama

Islam) harus berterima kasih kepada para ustadz di Taman Pendidikan Al-Qur’an,

karena bagaimanapun mereka telah memiliki andil besar dalam pengetahuan Al-

Qur’an khususnya membaca Al-Qur’an.

Bagaimana seandainya siswa yang diajarkan pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam tidak mengikuti pembelajaran di Taman Pendidikan Al-

Qur’an pada waktu lain (luar jam sekolah), tentu hal ini akan sangat

menyusahkan guru yang mengajarkan Pendidikan Agama Islam tersebut.

Sementara sumber utama dalam ajaran agama Islam adalah Al-Qur’an.

Maka disini penulis sangat tertarik ingin mengungkap permasalahan

diatas terkait tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Taman

Pendidikan Agama Islam dalam suatu penelitian dengan judul “Peran Taman

Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Dalam Meningkatkan Efektifitas

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SDN Klurahan III Kec.

Ngronggot Kab. Nganjuk Tahun Pelajaran 2011-2012”.

2

Page 3: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

2. Rumusan Masalah

Dari uraian fokus penelitian diatas dapat dirumuskan masalah

penelitiannya sebagai berikut :

1) Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec

Ngronggot Kab Nganjuk?

2) Bagaimana strategi guru dalam meningkatkan efektifitas Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec Ngronggot Kab Nganjuk?

3) Bagaimana peran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dalam meningkatkan

efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec

Ngronggot Kab Nganjuk?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam diadakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan

III Kec Ngronggot Kab Nganjuk

2) Untuk mengetahui Strategi guru dalam meningkatkan efektifitas

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec Ngronggot

Kab Nganjuk

3) Untuk mengetahui peran Taman Pendidikan Al-Qur’an dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec Ngronggot Kab Nganjuk

4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:

1) Sumbangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pengembangan Taman

Pendidikan Al-Qur’an sebagai wujud kepedulian akan urgenya dalam

pembelajaran Pendidikan Agma Islam.

2) Untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam memahami dan mengerti

tentang ilmu pendidikan anak khususnya, dan sebagai kontribusi kepada

pihak pengelola SDN Klurahan III terutama dalam meningkatkan efektifitas

pembelajaran PAI.

3) Dapat menjadikan reflesksi bagi Guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam dalam meningkatkan pembelajarannya di dalam kelas.

3

Page 4: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

4) Dapat meningkatkan kepedulian terhadap Taman Pendidikan Al-Qur’an bagi

masyarakat pada umumnya

B. Landasan Teori

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1) Pengertian Pembelajaran

Menurut Hamzah B Uno,”Pembelajaran (learning) adalah suatu kegiatan

yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi yang memperhitungkan

factor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta

berbagai strategi pembelajaran baik penyampaian, pengelolaan maupun

pengorganisasian pembelajaaran.3 Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

itu harus dipusatkan kepada bagaiman siswa belajar, bukan pada materi yang

dipelajari siswa.

Ada beberapa pendapat yang mengatakan pembelajaran, pengajaran dan

belajar mengajar sama saja, namun sebenarnya ada pergeseran paradigm dalam

istilah penjaran menjadi pembelajaran yang memiliki titik tekan utama yang

berbeda, yakni :

a. Pengajaran, merupakan paradigma lama dalam pendidikan, guru dianggap

sebagai yang paling tahu, murid laksana botol kosong yang siap diisi

dengan ilmu pengetahuan dari guru, memunculkan kondisi teacher center

(berpusat pada pendidik)

b. Pembelajaran, merupakan paradigm baru dalam pendidikan bahwa siswa

juga mempunyai karakteristik, pengetahuan dan kemampuan dasar, guru

sebagai fasilitator, tugas guru adalah membimbing dan mengarahkan

potensi siswa secara proporsional, memunculkan kondisi student center

(berpusat pada peserta didik)

2) Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pengertian pendidikan dalam bahasa Arab berasal dari kata “tarbiyah”,

dengan kata kerja “rabba”. Pendidikan Islam dalam bahasa Arab adalah

tarbiyah islamiyah, sedangkan pendidikan Islam dalam pengertian istilah

adalah pembentukan kepribadian muslim.4

3 Hamzah B Uno,Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran(Jakrta:Bumi Aksara,2006),5.4 Zakiyah Daradjat dkk,Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta:Bumi Aksara,1996),26.

4

Page 5: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

Pendidikan adlah usaha secara sadar untuk membimbing, mengarahakan

peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang baik dan mulia. Adapun

Pendidikan Agama Islam menurut beberapa ahli, antara lain :

1).Menurut Ahmad D Marimba,”Pendidikan agama islam adalah beimbingan

jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam”.5

2).Menurut Athiyah Al Abrasyi yang dikutip oleh Ramayulis mengatakan.

Pendidikan Islam mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempuran dan bersahaja, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan.6

3).Menurut Mustafa Al Ghulayani

Pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dan masa pertumbuhan dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasehat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan jewanya, kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.7

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa pendidikan

agama Islam adalah usaha yang dilakukan untuk membimbing, mengarahan

peserta didik agar terjadi perubahan perilaku yang menggunakan dasar-dasar

ajaran Islam, sehingga akan terbentuk pribadi peserta didik yang memiliki

akhlak mulia dan bermanfaat dam kehidupannya baik di dunia maupun akhirat.

3) Tujuan Pendidkan Agama Islam

Menurut Al Abrasyi merumuskan tujuan umum pendidikan Islam

kedalam lima kelompok, yaitu:

a. Pembentukan akhlak mulia (al fadhilat)b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratc. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi

pemanfaatannya. Keterpaduan antara agama dan ilmu akan dapat membawa manusia kepada kesempurnaan

d. Menambah roh ilmiah pelajar dan memenuhi keinginan untuk mengetahui serta kesanggupan untuk mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu

e. Mempersiapkan para pelajar untuk suatu profesi tertentu sehingga ia mudah mencari rezeki.8

4) Landasan Pendidikan Agama Islam

5 Hamdani,Filsafat Pendidikan Islam(Bandung:Pustaka Setia,1998),15.6 Ramayulis dkk,Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta:Kalam Mulia,1994),3.7 Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi,Ilmu Pendidikan Islam(Bandung:Pustaka Setia,1997),10.8 Ramayulis dkk,Ilmu Pendidikan,26.

5

Page 6: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

Menurut Omar Muhammad at Taromy al Syaibani yang dikutip oleh

Jalaluddin, mengatakan bahwa,” Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar

tujuan Islam, keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu Al Qur’an dan Al

Hadits.9 Landasan tersebut dapat dikembangkan dengan ijtihad.

1).Al Qur’an

“Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran)

ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka

apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan

rahmat bagi kaum yang beriman” (QS An Nahl [16]:64)

2).Hadits/Sunnah

Dalam pendidikan Islam Sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu :

a. Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam Al Qur’an dan

menjelaskan hal-hal yang terdapat didalamnya

b. Menyimpulkan metode pendidikan dalam kehidupan Rasulullah bersama

sabat, perlakuannya pada anak-anak dan pendidikan Islam yang pernah

dilakukannya.10

5) Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Strategi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai rencana dengan cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.11 Menurut H Mansur

menjelaskan strategi dapat diartikan sebagai garis-garis haluan untuk bertindak

dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan.12

Berikut ini empat strategi dasar yang dapat diterapkan di bidang studi

Pendidikan Agama Islam, yakni:

1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan

tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan

2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan

pandangan hidup masyarakat

9 Jalaluddin,Teologi Pendidikan(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2003),83.10 Ar Rasyidin Samsul Nizar,Filsafat Pendidikan Islam:Pendekatan Historis, Teoritis Dan Praktis (Jakarta:Ciputat Press,2005),35.11 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta:Balai Pustaka,1993), 859.12 Maslahah dan Anisatul Musyarokah,Strategi Belajar Mengajar(Tulungagung:STAIN,1999),1.

6

Page 7: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang

dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh

guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta

standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam

melakukan evaluasi hasil pembelajaran, yang selanjutnya akan dijadikan

umpan balik penyempuran sistem intruksional yang bersangkutan secara

keseluruhan.13

Agar pembalajaran Pendidikan Agama Islam dpat efektif maka selain

strategi diperlukan pendekatan yang bersifat muliti approach, diantaranya

yaitu:

a. Pendekatan religious

b. Pendekatan filosofis

c. Pendekatan sosio-kultural

d. Penekatan scientifik14

6) Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Dari berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran diatas ada beberapa

metode pembalajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat digunakan, antara

lain:

1) Metode hiwar (percakapan)

2) Metode kisah

3) Metode Amtsal (perumpamaan)

4) Metode teladan

5) Metode pembinaan diri dan pengalaman

6) Metode pengambilan pelajaran dan peringatan

7) Metode targhib dan tarhib.15

2. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

1) Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

13 Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain,Strategi Belajar Mengajar(Jakarta:Rineka Cipta,2008),5.14 Hamdani Ihsan dan Fuad Hasan,Filsafat Pendidikan Islam(Bandung:Pustaka Setia,1998),193-194.15 Chabib Thoha dkk,Metodologi Pengajaran Agama(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1999),122.

7

Page 8: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) adalah lembaga pendidikan atau

pengajaran islam untuk anak-anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) yang

menjadikan santri mampu membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sebagai

target pokoknya.16

2) Landasan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Untuk lebih jelasnya dasar keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an

terbagi menjadi, antara lain :

a. Al-Qur’an

“Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,

Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS Al Qamar [54]:17)

“Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-

orang yang bertakwa” (QS Al Haqqah [69] :48)

b. Hadits

م)ع&ت$ 4639 س* *د, ث م*ر& &ن$ ب &ق*م*ة$ ع*ل )ي ن *ر* ب خ&* أ ق*ال* *ة$ ع&ب ش$ *ا *ن ح*دAث &ه*ال, م)ن &ن$ ب ح*جAاج$ *ا *ن ح*دAث

&ه$ ع*ن Aه$ الل ض)ي* ر* &م*ان* ع$ث ع*ن& Mم)ي* ل Nالس ح&م*ن) Aالر &د) ع*ب )ي ب* أ ع*ن& &د*ة* *ي ع$ب &ن* ب ع&د* ع*ن& س*

ق*ال* Aم* ل و*س* &ه) *ي ع*ل Aه$ الل ص*لAى Mي( Aب ه� ”الن و�ع�ل�م� آن� ر� ال�ق� ت�ع�ل�م� م�ن� ك�م� ي�ر� ”…خ�

“Sebaik-baik dari kalian semua adalah yang mau belajar Al-Qur’an dan

mengajarkannya”17 (HR Bukhori)

c. Halaqah Ulama’

Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Kholdun dan Ibnu Sina bahwa pengajaran

Al-Qur’an haruslah mendapat prioritas pertamayang diajarkan kepada anak-

anak,18

3) Tujuan Penyelenggaran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Tujuan penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dalam

pandangan human adalah untuk menyiapkan anak didiknya agar menjadi

generasi muda yang Qur’ani. Komitmen dengan Al-Qur’an dan menjadikan Al-

Qur’an sebagai bahan bacaan dan pandangan hidup sehari-hari.19

16 Muhaimin,Wacana Pengembangan Pendidikan Islam(Surabaya:Pustaka Pelajar,2004),296.17 Hadits No 4639. Shahih Bukhori Juz 15 Hal 439.18 Taufiq Hidayatullah,Skripsi:Manajemen Pengembangan Taman Pendidikan Al-Qur’an Di TPQ Darussalam Di Desa Kolomagan Kec Wonodadi Kab Blitar(Kediri:Jurusan Tarbiyah STAIN Kediri,2010),36.19 Ali Rohmat,Kapita Selekta Pendidikan(Jakarta:Bina Ilmu,2004),211.

8

Page 9: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

C. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu

prosedur penelitian yang mendiskripsikan prilaku orang, tempat, atau peristiwa

tertentu sacara rinci dan mendalam. Yang pada dasarnya terkait dengan:

1. Keberadaan latar alami, sebagai sumber data dan peneliti dipandang sebagai

instrument kunci.

2. Penelitian bersifat diskriptif

3. Lebih mementingkan proses dari pada hasil

4. Dalam menganalisis data cenderung diskriptif

5. Makna merupakan yang paling esensial dalam penelitian kualitatif.20

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

study kasus, yaitu “merupakan penyelidikan yang mendalam terhadap individu,

kelompok atau instansi”.21 Yaitu: Peran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

2. Setting penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di SDN Klurahan III Kec

Ngronggot Kab Nganjuk.

3. Kehadiran Penelitian

Sesuai dengan pendekatan penelitian ini, yaitu pendekatan kualitatif,

maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting secara optimal. Peneliti

merupakan instrumen kunci dalam menangkap makna sekaligus sebagai alat

pengumpul data.22

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah “kata-kata dan tindakan

selebihnya yaitu dari tambahan seperti dokumen dan data yang lainya”23. Jadi

data data dalam penelitian ini adalah semua data atau informasi yang diperoleh

20 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, ( Bandung: Angkasa, 1993 ), 160-162 21 Sumanto, Metodologi Penelitian Dan Pendidikan, ( Yogyakarta: Andi, Offset, 1990 ), 56 22 Lexy, J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995 ), 2523 Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995 ), 112

9

Page 10: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

dari para informan yang dianggap paling mengetahui secara rinci dan jelas

mengenai fokus penelitian yang sedang diteliti, yaitu Peran Serta Taman

Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III. Selain diperoleh melalui

informan, data juga diperoleh melalui kata-kata tertulis maupun tindakan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data di lapangan dalam rangka mendiskripsikan dan

menjawab permasalahan yang sedang diteliti maka digunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah “suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data

yang dilakukan secara sistematis”.24

Observasi ini dilakukan dengan terjun langsung dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Ngronggot

Nganjuk. Dan terhadap gejala sesuatu yang berkaitan dengan kreatifitas

guru. Data yang diperoleh dari hasil observasi ini penulis catat dalam lembar

observasi. Ada tiga komponen yang harus diamati yaitu: ruang ( tempat ,

pelaku dan kegiatan (aktivitas) antara lain tentang: sarana dan prasarana

SDN Klurahan III Ngronggot

b. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan peneliti dengan

informan. Dengan memasuki alam pikir informan. Peneliti melakukan

wawancara secara terbuka. Tidak berstruktur dengan situasi yang ada.

Pelaksanaan wawancara tersebut dilakukan terhadap seluruh pihak

yang terkait, antara lain: guru, peserta didik, kepala SDN Klurahan III

Ngronggot Nganjuk.

Pendekatan pelaksanaan wawancara ini. Menggunakan garis besar

pokok-pokok topik yang akan dijadikan pegangan. Dan dalam wawancara

ini penulis menggunakan pedoman wawancara berstruktur yaitu pedoman

24 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 225

10

Page 11: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

wawancara yang disusun secara rinci sehingga menyerupai chek list.

Pewawancara tinggal membubuhkan tanda ( cek ) pada nomor yang sesuai.25

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku atau majalah, notulen rapat

dan sebagainya. Antara lain: yaitu sejarah berdirinya, jumlah siswa, struktur

organisasi SDN Klurahan III Ngronggot Nganjuk dan sebagainya, jadwal

pelajaran, kebijakan kepala sekolah, hasil rapat dan lain-lain.

1. Analisis Data

Menurut pendapat Patton seperti di kutip oleh Moleong, analisa data

adalah “ proses mengatur urutan data, mengorganisasikan kedalam salah satu

pola, kategori dan satuan uraian dasar ”. Ia membedakanya dengan penafsiran,

yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian

dan mencari pola hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.26

Untuk mengolah data kualitatif supaya dapat diambil kesimpulan atau

makna yang valit. Maka dalam penelitian kualitatif ini, analisis data

mengunakan langkah:

a. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemutusan perhatian pada

penyederhanaan yang dilakukan dengan membuat ringkasan dari data-data

yang diperoleh penulis dilapangan. Data yang diperoleh dalam lapangan

kemudian ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang rinci. Laporan-

laporan itu perlu di reduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok. Difokus

pada hal-hal yang penting. Dicari tema atau polanya. Jadi laporan lapangan

sebagai bahan “mentah” disingkatkan. Direduksi, disusun lebih sistematis.

Ditonjolkan pokok-pokok yang penting, sehingga lebih mudah di

kendalikan.

b. Penyajian data atau display data

Display data adalah proses penyususnan informasi yang kompleks ke

dalam bentuk sistematis, sehingga menjadi lebih sederhana dan selektif, serta

dapat dipahami maknanya. Dengan disply data ini akan membantu peneliti

25 Ibid.26 Ibid., 103.

11

Page 12: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

untuk dapat melihat gambar keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari

data hasil penelitian. Dalam hal ini peneliti membuat matrik untuk data, agar

peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail.

c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi

Verivikasi atau mengambil kesimpulan adalah langkah yang terakhir

yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data dengan terus menerus, baik

pada saat pengumpulan data atau setelah pengumpulan data. Pada awalnya

kesimpulan bisa kesimpulan bisa dibuat longgar dan terbuka kemudian

meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar pada pokok temuan. Pada

penarikan kesimpulan ini peneliti berusaha untuk mencari makna data yang

dikumpulkan. Untuk itu peneliti mencoba mencari pola, tema, hubungan,

persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari

data yang diperoleh penelitian sejak mulanya mencoba mengambil

kesimpulan. Kesimpulan tersebut senantiasa harus diverifikasi selama

penelitian berlangsung, verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru.27

Ketiga macam kegiatan analisis tersebut saling berhubungan dan

berlangsung terus salama penelitian dilakukan. Jadi analisis adalah kegiatan

yang kontinyu dari awal sampai akhir penelitian.

Untuk keperluan “auditing” sebaiknya proses analisis itu dicatat,

didokumentasikan agar penilai dapat meneliti dan memahami apa yang

dilakukan oleh peneliti.

2. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan pengecekan kredibilitas

dengan tujuan untuk membuktikan sejauh mana data penelitian yang diperoleh

mengandung kebenaran hingga dapat dipercaya,disini peneliti menempuh cara-

cara yang sarankan oleh Moleong yaitu:28

1) Perpanjanngan keikutsertaan

27 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, 129.28Dr.Lexy J.Moleong,M.A,Metodologi Penelitian kualitatif,(Bndung,PT.Rosda Karya)175-181

12

Page 13: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

Perpanjangan keikutsertaan peneliti waktu pengamatan dilapangan akan

memungkinkanpeningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan,

karena dengan perpanjangan keikutsertaan akan banyak mempelajari

”kebudayaan” dapat menguji ketidakbenaran informasi yang berasal dari diri

sendiri maupun dari responden dan membangun kepercayaan subjek.

2) Ketekunan pengamatan (presetent observation)

Hal ini dilakukan oleh peneliti untuk lebih mendalam dan memahami

terhadap apa yang sdang diteliti.Ketekunan pengamatan disini meliputi

misalnya terhadap lingkungan belajar siswa,kegiatan sehari-hari siswa

disekolah dan sebagainya.

3) Trianggulasi

Yaitu tehnik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data itu untuk pengecekan atau sabagai pembanding terhadap data

itu.Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:

a) Trianggulasi dengan sumber adalah membnadingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat-alat yang berada dengan sumber yang sama.

b) Trianggulasi metode adalah membandingkan dan mengecek balik derajat

suatu informasi yang diperoleh pada sumber yang berbeda dengan

metode yang sama.

4) Pemeriksaan Sejawat melalui diskusi

Hal ini dilakukan peneliti dengan melakukan diskusi bersama rekan-

rekan sejawat atau dengan pihak terkait yang berkompeten untuk

memelihara kevalidan data.Semua ini dilakukan setelah adanya data yang

telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti.

5) Pengecekan Anggota (member check).

Maksudnya adalah peneliti berupaya melibatkan sebagaian informasi

atau responden untuk mengkonfirmasikan data serta interpretasinya.Data

yang diperoleh dikomunikasikan dan didiskusikan kembali kepada sumber

data yang telah menjadi informan guna memperoleh keabsahan

data,keobyektifan data tersebut.

6) Pengecekan mengenai ketercakupan referensi (referential adequacy cecks)

13

Page 14: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

3. Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian ini melalui empat tahapan, yaitu (a) Tahap sebelum lapangan,

(b) Tahap pekerjaan lapangan, (c) tahap analisis data, (d) Tahap penulisan

laporan.

D. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Wawancara

Kisi-kisi point wawancara

1) Bagi Guru

Tentang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Bagaimana pola pembelajaran mata pelajaran PAI di dalam kelas?

2. Strategi apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran PAI di dalam

kelas?

3. Bagaimana tingkat efektifitas pembelajaran PAI di dalam kelas?

4. Apa saja yang menjadi hambatan dalam pembelajaran PAI?

5. Bagaimana interaksi guru dan siswa saat pembelajaran PAI dalam kelas?

6. Bagaimana prestasi siswa dalam pelajaran PAI?

7. Apa saja materi yang diajarkan di dalam pelajaran Pendidikan Agama

Islam?

Tentang Taman Pendidikan Al-Qur’an

1. Apakah siswa di SDN Klurahan III selain belajar PAI di sekolah juga

belajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an?

2. Apa ada perbedaan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI

antara yang ikut TPQ dengan yang tidak?

3. Bagaimana interaksi siswa yang ikut TPQ dalam mengikuti pembelajaran

PAI di kelas?

4. Bagaimana interaksi siswa yang tidak ikut TPQ dalam mengikuti

pembelajaran PAI di kelas?

5. Apa saja perbedaan interaksi siswa yang ikut TPQ dengan yang tidak

dalam pembelajaran PAI?

6. Bagaimana efektifitas belajar siswa yang ikut TPQ dalam menangkap

materi pelajaran PAI di kelas?

14

Page 15: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

7. Bagaimana efektifitas belajar siswa yang tidak ikut TPQ dalam

menangkap materi pelajaran PAI di kelas?

8. Apakah ada pengaruh pembelajaran di TPQ terhadap pembelajaran PAI di

dalam kelas?

9. Apakah ada perbedaan prestasi siswa yang ikut TPQ dengan yang tidak

dalam pelajaran PAI?

2) Bagi Siswa

Tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Bagaimana tanggapan terhadap pembelajaran PAI di dalam kelas yang

dilakukan oleh guru?

2. Apakah ada kesulitan dalam materi pelajaran PAI yang diajarkan di

kelas?

3. Apa saja kesulitan dalam materi pelajaran PAI?

4. Apakah guru selalu menggunakan bermacam-macam metode dalam

pembelajaran PAI di dalam kelas?

5. Apa saja strategi yang digunakan guru PAI dalam pembelajaran di dalam

kelas?

Tentang Taman Pendidikan Al-Qur’an

1. Apakah diantara kalian (siswa) ada yang ikut belajat di TPQ?

2. Bagaimana pola pembelajaran di TPQ tersebut?

3. Bagaimana strategi pembelajaran di TPQ tersebut?

4. Apakah manfaat dari belajar di TPQ?

5. Apakah ada keterkaitan antara materi di TPQ dengan materi pelajaran

PAI di kelas?

3) Bagi Kepala Sekolah

1. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru PAI?

2. Bagaimana tanggapan kepala sekolah terhadap TPQ dalam perannya

meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI?

2. Pedoman Observasi

1) Mengamati letak geografis SDN Klurahan III.

15

Page 16: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

2) Mengamati aktifitas kegiatan belajar mengajar guru dan murid

3) Mengamati proses pembelajaran PAI yang dilakukan oleh guru di dalam

kelas.

3. Pedoman Dokumentasi

1) Sejarah singkat berdirinya SDN Klurahan III.

2) Profil SDN Klurahan III.

3) Visi dan Misi SDN Klurahan III.

4) Struktur organisasi SDN Klurahan III.

5) Data tenaga edukatif atau pengajar dan karyawan SDN Klurahan III.

6) Data siswa SDN Klurahan III.

7) Sarana prasarana SDN Klurahan III.

8) Rekap nilai pelajaran PAI siswa SDN Klurahan III (Raport)

E. Daftar Kepustakaan

Ali, Muhammad.Strategi Penelitian Pendidikan.Bandung: Angkasa, 1993.

Arikunto, Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka Cipta,1998.

Daradjat, Zakiyah dkk.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara,1996.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta,2008.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka,1993.

Hadits No 4639. Shahih Bukhori Juz 15 Hal 439.

Hamdani.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung:Pustaka Setia,1998.

Hidayatullah,Taufiq. Skripsi:Manajemen Pengembangan Taman Pendidikan Al-Qur’an Di TPQ Darussalam Di Desa Kolomagan Kec Wonodadi Kab Blitar. Kediri:Jurusan Tarbiyah STAIN Kediri,2010.

Ihsan, Hamdani dan Fuad Hasan. Filsafat Pendidikan Islam.Bandung:Pustaka Setia,1998.

Jalaluddin.Teologi Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada,2003.

16

Page 17: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

Maslahah dan Anisatul Musyarokah, Strategi Belajar Mengajar.Tulungagung: STAIN,1999.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kealitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995.

Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Surabaya:Pustaka Pelajar, 2004.

Nizar,Ar Rasyidin Samsul. Filsafat Pendidikan Islam:Pendekatan Historis, Teoritis Dan Praktis.Jakarta:Ciputat Press,2005.

Rahim, Hunsi. Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia.Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2000.

Ramayulis dkk,Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:Kalam Mulia,1994.

Rohmat,Ali. Kapita Selekta Pendidikan.Jakarta:Bina Ilmu,2004.

Samauna, Nurdin. Pengaruh Globalisasi Terhadap Moral Drajat Sumber Daya Manusia Dalam PJPT II, NO 36/XII/Oktober, 1994.

Sumanto. Metodologi Penelitian Dan Pendidikan.Yogyakarta:Andi, Offset, 1990.

Thoha, Chabib dkk.Metodologi Pengajaran Agama.Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1999.

Uhbiyati, Nur dan Abu Ahmadi.Ilmu Pendidikan Islam.Bandung:Pustaka Setia,1997.

Uno, Hamzah B.Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.Jakrta:Bumi Aksara, 2006.

PERAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPQ)

DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

17

Page 18: Peran Taman Pendidikan Al Qur'An

DI SDN KLURAHAN III KEC. NGRONGGOT KAB.

NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Proposal Penelitian Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Metodologi Penelitian Pendidikan”

Dosen Pengampu:

Dwi Setianingsih, M.Pd I

Disusun Oleh:

MOCHAMAD BADRUSALIM

(NIM : 9321 052 08)

JURUSAN TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) KEDIRI

2011

18