Peran Taman Pendidikan Al Qur'An
-
Upload
guntur-gioxs-noviyan -
Category
Documents
-
view
175 -
download
5
Transcript of Peran Taman Pendidikan Al Qur'An
A. Pendahuluan
1. Fokus Penelitian
Dalam era globalisasi akan terjadi reformasi informasi yang ditandai oleh
tingginya prestasi umat manusia dalam teknologi informatika. Dalam pola
hubungan negara maju akan mendominasi negara-negara berkembang tidak
hanya dalam bidang sosial, politik, ekonomi dan juga pendidikan1 yang
mengakibatkan pula peserta didik yang pada umumnya adalah para remaja akan
terkena pengaruh akibat kemajuan teknologi tersebut.
Tujuan pendidikan dewasa ini semakin meningkat, hal ini merupakan
dorongan yang sangat kuat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin maju untuk memenuhi kebutuan hidup yang semakin rupa, maka
tidak bisa dielakkan lagi kalau pendidikan memegang peranan yang sangat
penting dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pendidikan umum maupun pendidikan khusus, sesuai dengan tujuan,
Peserta didik khususnya mereka yang belajar di Sekolah Dasar adalah
generasi yang akan datang dapat diperkirakan bahwa siswa sekarang adalah
pencerminan masyarakat yang akan datang. Baik buruknya bentuk masyarakat,
bangunan moral dan intelektual, dalam penghayatan terhadap agama, kesadaran
kebangsaan, tingkat dan drajat kamajuan, prilaku dan kepribadian antara sesama
masyarakat yang akan datang tergantung pada remaja sekarang.2
Namun kenyataan telah menunjukkan bahwa perubahan zaman yang
ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengakibatkan
perubahan sosial dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, tranportasi
dan sistem informasi membuat perubahan masyarakat malaju dengan cepat.
Dalam menghadapi situasi demikian siswa memiliki jiwa yang lebih sensitif,
yang pada akhirnya tidak sedikit para siswa terjerumus kepada hal-hal yang
bertentangan dengan makna moral, norma agama, norma susila serta norma hidup
di masyarakat karena lupa dengan apa yang dilakukan oleh pendahulu kita.
Seiring dengan laju perkembangan ilmu dan teknologi, juga menuntut
para penanggung jawab pendidikan khususnya seorang guru untuk dapat
1 Hunsi Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, ( jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2000 ),183.
2 Nurdin Samauna, Pengaruh Globalisasi Terhadap Moral Drajat Sumber Daya Manusia Dalam PJPT II, NO 36/XII/Oktober, 1994,41.
1
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk dapat meningkatkan
kualitas siswa, seorang guru harus dapat membimbing siswa dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang tepat agar tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai dengan baik. Dengan kata lain, proses belajar yang hanya duduk,
dengar, mencatat, dan menghafal dirasa kurang efektif dan efisien. Hal ini
menjadi tantangan bagi penanggung jawab pendidikan khususnya seorang guru.
Mengajar bukan sekedar ceramah dan berdiri didepan kelas sambil
memelototi siswa, tetapi bagaimana teknik dan strategi guru dalam
mengkomunikasikan pesan/materi pembelajaran, berinteraksi, mengorganisir, dan
mengelola siswa sehingga berhasil dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Salah satu kunci keberhasilan pembelajaran adalah bilamana guru memiliki dan
menguasai metodologi pembelajaran secara baik. Tidak sedikit kegagalan guru
dalam megajar disebabkan lemahnya penguasaan metodologi pengajaran
tersebut.
Terinspirasi dari salah satu perkataan yang disampaikan oleh dosen
dalam satu sesi perkuliahan bahwa seharusnya guru agama (Pendidikan Agama
Islam) harus berterima kasih kepada para ustadz di Taman Pendidikan Al-Qur’an,
karena bagaimanapun mereka telah memiliki andil besar dalam pengetahuan Al-
Qur’an khususnya membaca Al-Qur’an.
Bagaimana seandainya siswa yang diajarkan pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam tidak mengikuti pembelajaran di Taman Pendidikan Al-
Qur’an pada waktu lain (luar jam sekolah), tentu hal ini akan sangat
menyusahkan guru yang mengajarkan Pendidikan Agama Islam tersebut.
Sementara sumber utama dalam ajaran agama Islam adalah Al-Qur’an.
Maka disini penulis sangat tertarik ingin mengungkap permasalahan
diatas terkait tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Taman
Pendidikan Agama Islam dalam suatu penelitian dengan judul “Peran Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Dalam Meningkatkan Efektifitas
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SDN Klurahan III Kec.
Ngronggot Kab. Nganjuk Tahun Pelajaran 2011-2012”.
2
2. Rumusan Masalah
Dari uraian fokus penelitian diatas dapat dirumuskan masalah
penelitiannya sebagai berikut :
1) Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec
Ngronggot Kab Nganjuk?
2) Bagaimana strategi guru dalam meningkatkan efektifitas Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec Ngronggot Kab Nganjuk?
3) Bagaimana peran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dalam meningkatkan
efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec
Ngronggot Kab Nganjuk?
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam diadakannya penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan
III Kec Ngronggot Kab Nganjuk
2) Untuk mengetahui Strategi guru dalam meningkatkan efektifitas
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec Ngronggot
Kab Nganjuk
3) Untuk mengetahui peran Taman Pendidikan Al-Qur’an dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Kec Ngronggot Kab Nganjuk
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:
1) Sumbangan ilmu pendidikan, khususnya dalam pengembangan Taman
Pendidikan Al-Qur’an sebagai wujud kepedulian akan urgenya dalam
pembelajaran Pendidikan Agma Islam.
2) Untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam memahami dan mengerti
tentang ilmu pendidikan anak khususnya, dan sebagai kontribusi kepada
pihak pengelola SDN Klurahan III terutama dalam meningkatkan efektifitas
pembelajaran PAI.
3) Dapat menjadikan reflesksi bagi Guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dalam meningkatkan pembelajarannya di dalam kelas.
3
4) Dapat meningkatkan kepedulian terhadap Taman Pendidikan Al-Qur’an bagi
masyarakat pada umumnya
B. Landasan Teori
1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1) Pengertian Pembelajaran
Menurut Hamzah B Uno,”Pembelajaran (learning) adalah suatu kegiatan
yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi yang memperhitungkan
factor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta
berbagai strategi pembelajaran baik penyampaian, pengelolaan maupun
pengorganisasian pembelajaaran.3 Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
itu harus dipusatkan kepada bagaiman siswa belajar, bukan pada materi yang
dipelajari siswa.
Ada beberapa pendapat yang mengatakan pembelajaran, pengajaran dan
belajar mengajar sama saja, namun sebenarnya ada pergeseran paradigm dalam
istilah penjaran menjadi pembelajaran yang memiliki titik tekan utama yang
berbeda, yakni :
a. Pengajaran, merupakan paradigma lama dalam pendidikan, guru dianggap
sebagai yang paling tahu, murid laksana botol kosong yang siap diisi
dengan ilmu pengetahuan dari guru, memunculkan kondisi teacher center
(berpusat pada pendidik)
b. Pembelajaran, merupakan paradigm baru dalam pendidikan bahwa siswa
juga mempunyai karakteristik, pengetahuan dan kemampuan dasar, guru
sebagai fasilitator, tugas guru adalah membimbing dan mengarahkan
potensi siswa secara proporsional, memunculkan kondisi student center
(berpusat pada peserta didik)
2) Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pengertian pendidikan dalam bahasa Arab berasal dari kata “tarbiyah”,
dengan kata kerja “rabba”. Pendidikan Islam dalam bahasa Arab adalah
tarbiyah islamiyah, sedangkan pendidikan Islam dalam pengertian istilah
adalah pembentukan kepribadian muslim.4
3 Hamzah B Uno,Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran(Jakrta:Bumi Aksara,2006),5.4 Zakiyah Daradjat dkk,Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta:Bumi Aksara,1996),26.
4
Pendidikan adlah usaha secara sadar untuk membimbing, mengarahakan
peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang baik dan mulia. Adapun
Pendidikan Agama Islam menurut beberapa ahli, antara lain :
1).Menurut Ahmad D Marimba,”Pendidikan agama islam adalah beimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam”.5
2).Menurut Athiyah Al Abrasyi yang dikutip oleh Ramayulis mengatakan.
Pendidikan Islam mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempuran dan bersahaja, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan.6
3).Menurut Mustafa Al Ghulayani
Pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dan masa pertumbuhan dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasehat sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan jewanya, kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.7
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa pendidikan
agama Islam adalah usaha yang dilakukan untuk membimbing, mengarahan
peserta didik agar terjadi perubahan perilaku yang menggunakan dasar-dasar
ajaran Islam, sehingga akan terbentuk pribadi peserta didik yang memiliki
akhlak mulia dan bermanfaat dam kehidupannya baik di dunia maupun akhirat.
3) Tujuan Pendidkan Agama Islam
Menurut Al Abrasyi merumuskan tujuan umum pendidikan Islam
kedalam lima kelompok, yaitu:
a. Pembentukan akhlak mulia (al fadhilat)b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratc. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi
pemanfaatannya. Keterpaduan antara agama dan ilmu akan dapat membawa manusia kepada kesempurnaan
d. Menambah roh ilmiah pelajar dan memenuhi keinginan untuk mengetahui serta kesanggupan untuk mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu
e. Mempersiapkan para pelajar untuk suatu profesi tertentu sehingga ia mudah mencari rezeki.8
4) Landasan Pendidikan Agama Islam
5 Hamdani,Filsafat Pendidikan Islam(Bandung:Pustaka Setia,1998),15.6 Ramayulis dkk,Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta:Kalam Mulia,1994),3.7 Nur Uhbiyati dan Abu Ahmadi,Ilmu Pendidikan Islam(Bandung:Pustaka Setia,1997),10.8 Ramayulis dkk,Ilmu Pendidikan,26.
5
Menurut Omar Muhammad at Taromy al Syaibani yang dikutip oleh
Jalaluddin, mengatakan bahwa,” Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar
tujuan Islam, keduanya berasal dari sumber yang sama yaitu Al Qur’an dan Al
Hadits.9 Landasan tersebut dapat dikembangkan dengan ijtihad.
1).Al Qur’an
“Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran)
ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka
apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman” (QS An Nahl [16]:64)
2).Hadits/Sunnah
Dalam pendidikan Islam Sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu :
a. Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam Al Qur’an dan
menjelaskan hal-hal yang terdapat didalamnya
b. Menyimpulkan metode pendidikan dalam kehidupan Rasulullah bersama
sabat, perlakuannya pada anak-anak dan pendidikan Islam yang pernah
dilakukannya.10
5) Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Strategi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai rencana dengan cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.11 Menurut H Mansur
menjelaskan strategi dapat diartikan sebagai garis-garis haluan untuk bertindak
dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan.12
Berikut ini empat strategi dasar yang dapat diterapkan di bidang studi
Pendidikan Agama Islam, yakni:
1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan
2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat
9 Jalaluddin,Teologi Pendidikan(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2003),83.10 Ar Rasyidin Samsul Nizar,Filsafat Pendidikan Islam:Pendekatan Historis, Teoritis Dan Praktis (Jakarta:Ciputat Press,2005),35.11 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta:Balai Pustaka,1993), 859.12 Maslahah dan Anisatul Musyarokah,Strategi Belajar Mengajar(Tulungagung:STAIN,1999),1.
6
3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh
guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
melakukan evaluasi hasil pembelajaran, yang selanjutnya akan dijadikan
umpan balik penyempuran sistem intruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.13
Agar pembalajaran Pendidikan Agama Islam dpat efektif maka selain
strategi diperlukan pendekatan yang bersifat muliti approach, diantaranya
yaitu:
a. Pendekatan religious
b. Pendekatan filosofis
c. Pendekatan sosio-kultural
d. Penekatan scientifik14
6) Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dari berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran diatas ada beberapa
metode pembalajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat digunakan, antara
lain:
1) Metode hiwar (percakapan)
2) Metode kisah
3) Metode Amtsal (perumpamaan)
4) Metode teladan
5) Metode pembinaan diri dan pengalaman
6) Metode pengambilan pelajaran dan peringatan
7) Metode targhib dan tarhib.15
2. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
1) Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
13 Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain,Strategi Belajar Mengajar(Jakarta:Rineka Cipta,2008),5.14 Hamdani Ihsan dan Fuad Hasan,Filsafat Pendidikan Islam(Bandung:Pustaka Setia,1998),193-194.15 Chabib Thoha dkk,Metodologi Pengajaran Agama(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1999),122.
7
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) adalah lembaga pendidikan atau
pengajaran islam untuk anak-anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) yang
menjadikan santri mampu membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sebagai
target pokoknya.16
2) Landasan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
Untuk lebih jelasnya dasar keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an
terbagi menjadi, antara lain :
a. Al-Qur’an
“Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,
Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS Al Qamar [54]:17)
“Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-
orang yang bertakwa” (QS Al Haqqah [69] :48)
b. Hadits
م)ع&ت$ 4639 س* *د, ث م*ر& &ن$ ب &ق*م*ة$ ع*ل )ي ن *ر* ب خ&* أ ق*ال* *ة$ ع&ب ش$ *ا *ن ح*دAث &ه*ال, م)ن &ن$ ب ح*جAاج$ *ا *ن ح*دAث
&ه$ ع*ن Aه$ الل ض)ي* ر* &م*ان* ع$ث ع*ن& Mم)ي* ل Nالس ح&م*ن) Aالر &د) ع*ب )ي ب* أ ع*ن& &د*ة* *ي ع$ب &ن* ب ع&د* ع*ن& س*
ق*ال* Aم* ل و*س* &ه) *ي ع*ل Aه$ الل ص*لAى Mي( Aب ه� ”الن و�ع�ل�م� آن� ر� ال�ق� ت�ع�ل�م� م�ن� ك�م� ي�ر� ”…خ�
“Sebaik-baik dari kalian semua adalah yang mau belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya”17 (HR Bukhori)
c. Halaqah Ulama’
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Kholdun dan Ibnu Sina bahwa pengajaran
Al-Qur’an haruslah mendapat prioritas pertamayang diajarkan kepada anak-
anak,18
3) Tujuan Penyelenggaran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
Tujuan penyelenggaraan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dalam
pandangan human adalah untuk menyiapkan anak didiknya agar menjadi
generasi muda yang Qur’ani. Komitmen dengan Al-Qur’an dan menjadikan Al-
Qur’an sebagai bahan bacaan dan pandangan hidup sehari-hari.19
16 Muhaimin,Wacana Pengembangan Pendidikan Islam(Surabaya:Pustaka Pelajar,2004),296.17 Hadits No 4639. Shahih Bukhori Juz 15 Hal 439.18 Taufiq Hidayatullah,Skripsi:Manajemen Pengembangan Taman Pendidikan Al-Qur’an Di TPQ Darussalam Di Desa Kolomagan Kec Wonodadi Kab Blitar(Kediri:Jurusan Tarbiyah STAIN Kediri,2010),36.19 Ali Rohmat,Kapita Selekta Pendidikan(Jakarta:Bina Ilmu,2004),211.
8
C. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu
prosedur penelitian yang mendiskripsikan prilaku orang, tempat, atau peristiwa
tertentu sacara rinci dan mendalam. Yang pada dasarnya terkait dengan:
1. Keberadaan latar alami, sebagai sumber data dan peneliti dipandang sebagai
instrument kunci.
2. Penelitian bersifat diskriptif
3. Lebih mementingkan proses dari pada hasil
4. Dalam menganalisis data cenderung diskriptif
5. Makna merupakan yang paling esensial dalam penelitian kualitatif.20
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
study kasus, yaitu “merupakan penyelidikan yang mendalam terhadap individu,
kelompok atau instansi”.21 Yaitu: Peran Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
2. Setting penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di SDN Klurahan III Kec
Ngronggot Kab Nganjuk.
3. Kehadiran Penelitian
Sesuai dengan pendekatan penelitian ini, yaitu pendekatan kualitatif,
maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting secara optimal. Peneliti
merupakan instrumen kunci dalam menangkap makna sekaligus sebagai alat
pengumpul data.22
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah “kata-kata dan tindakan
selebihnya yaitu dari tambahan seperti dokumen dan data yang lainya”23. Jadi
data data dalam penelitian ini adalah semua data atau informasi yang diperoleh
20 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, ( Bandung: Angkasa, 1993 ), 160-162 21 Sumanto, Metodologi Penelitian Dan Pendidikan, ( Yogyakarta: Andi, Offset, 1990 ), 56 22 Lexy, J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995 ), 2523 Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995 ), 112
9
dari para informan yang dianggap paling mengetahui secara rinci dan jelas
mengenai fokus penelitian yang sedang diteliti, yaitu Peran Serta Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III. Selain diperoleh melalui
informan, data juga diperoleh melalui kata-kata tertulis maupun tindakan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data di lapangan dalam rangka mendiskripsikan dan
menjawab permasalahan yang sedang diteliti maka digunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah “suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data
yang dilakukan secara sistematis”.24
Observasi ini dilakukan dengan terjun langsung dalam kegiatan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Klurahan III Ngronggot
Nganjuk. Dan terhadap gejala sesuatu yang berkaitan dengan kreatifitas
guru. Data yang diperoleh dari hasil observasi ini penulis catat dalam lembar
observasi. Ada tiga komponen yang harus diamati yaitu: ruang ( tempat ,
pelaku dan kegiatan (aktivitas) antara lain tentang: sarana dan prasarana
SDN Klurahan III Ngronggot
b. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan peneliti dengan
informan. Dengan memasuki alam pikir informan. Peneliti melakukan
wawancara secara terbuka. Tidak berstruktur dengan situasi yang ada.
Pelaksanaan wawancara tersebut dilakukan terhadap seluruh pihak
yang terkait, antara lain: guru, peserta didik, kepala SDN Klurahan III
Ngronggot Nganjuk.
Pendekatan pelaksanaan wawancara ini. Menggunakan garis besar
pokok-pokok topik yang akan dijadikan pegangan. Dan dalam wawancara
ini penulis menggunakan pedoman wawancara berstruktur yaitu pedoman
24 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 225
10
wawancara yang disusun secara rinci sehingga menyerupai chek list.
Pewawancara tinggal membubuhkan tanda ( cek ) pada nomor yang sesuai.25
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku atau majalah, notulen rapat
dan sebagainya. Antara lain: yaitu sejarah berdirinya, jumlah siswa, struktur
organisasi SDN Klurahan III Ngronggot Nganjuk dan sebagainya, jadwal
pelajaran, kebijakan kepala sekolah, hasil rapat dan lain-lain.
1. Analisis Data
Menurut pendapat Patton seperti di kutip oleh Moleong, analisa data
adalah “ proses mengatur urutan data, mengorganisasikan kedalam salah satu
pola, kategori dan satuan uraian dasar ”. Ia membedakanya dengan penafsiran,
yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian
dan mencari pola hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.26
Untuk mengolah data kualitatif supaya dapat diambil kesimpulan atau
makna yang valit. Maka dalam penelitian kualitatif ini, analisis data
mengunakan langkah:
a. Reduksi data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemutusan perhatian pada
penyederhanaan yang dilakukan dengan membuat ringkasan dari data-data
yang diperoleh penulis dilapangan. Data yang diperoleh dalam lapangan
kemudian ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang rinci. Laporan-
laporan itu perlu di reduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok. Difokus
pada hal-hal yang penting. Dicari tema atau polanya. Jadi laporan lapangan
sebagai bahan “mentah” disingkatkan. Direduksi, disusun lebih sistematis.
Ditonjolkan pokok-pokok yang penting, sehingga lebih mudah di
kendalikan.
b. Penyajian data atau display data
Display data adalah proses penyususnan informasi yang kompleks ke
dalam bentuk sistematis, sehingga menjadi lebih sederhana dan selektif, serta
dapat dipahami maknanya. Dengan disply data ini akan membantu peneliti
25 Ibid.26 Ibid., 103.
11
untuk dapat melihat gambar keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari
data hasil penelitian. Dalam hal ini peneliti membuat matrik untuk data, agar
peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail.
c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Verivikasi atau mengambil kesimpulan adalah langkah yang terakhir
yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data dengan terus menerus, baik
pada saat pengumpulan data atau setelah pengumpulan data. Pada awalnya
kesimpulan bisa kesimpulan bisa dibuat longgar dan terbuka kemudian
meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar pada pokok temuan. Pada
penarikan kesimpulan ini peneliti berusaha untuk mencari makna data yang
dikumpulkan. Untuk itu peneliti mencoba mencari pola, tema, hubungan,
persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari
data yang diperoleh penelitian sejak mulanya mencoba mengambil
kesimpulan. Kesimpulan tersebut senantiasa harus diverifikasi selama
penelitian berlangsung, verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru.27
Ketiga macam kegiatan analisis tersebut saling berhubungan dan
berlangsung terus salama penelitian dilakukan. Jadi analisis adalah kegiatan
yang kontinyu dari awal sampai akhir penelitian.
Untuk keperluan “auditing” sebaiknya proses analisis itu dicatat,
didokumentasikan agar penilai dapat meneliti dan memahami apa yang
dilakukan oleh peneliti.
2. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan pengecekan kredibilitas
dengan tujuan untuk membuktikan sejauh mana data penelitian yang diperoleh
mengandung kebenaran hingga dapat dipercaya,disini peneliti menempuh cara-
cara yang sarankan oleh Moleong yaitu:28
1) Perpanjanngan keikutsertaan
27 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, 129.28Dr.Lexy J.Moleong,M.A,Metodologi Penelitian kualitatif,(Bndung,PT.Rosda Karya)175-181
12
Perpanjangan keikutsertaan peneliti waktu pengamatan dilapangan akan
memungkinkanpeningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan,
karena dengan perpanjangan keikutsertaan akan banyak mempelajari
”kebudayaan” dapat menguji ketidakbenaran informasi yang berasal dari diri
sendiri maupun dari responden dan membangun kepercayaan subjek.
2) Ketekunan pengamatan (presetent observation)
Hal ini dilakukan oleh peneliti untuk lebih mendalam dan memahami
terhadap apa yang sdang diteliti.Ketekunan pengamatan disini meliputi
misalnya terhadap lingkungan belajar siswa,kegiatan sehari-hari siswa
disekolah dan sebagainya.
3) Trianggulasi
Yaitu tehnik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data itu untuk pengecekan atau sabagai pembanding terhadap data
itu.Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:
a) Trianggulasi dengan sumber adalah membnadingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat-alat yang berada dengan sumber yang sama.
b) Trianggulasi metode adalah membandingkan dan mengecek balik derajat
suatu informasi yang diperoleh pada sumber yang berbeda dengan
metode yang sama.
4) Pemeriksaan Sejawat melalui diskusi
Hal ini dilakukan peneliti dengan melakukan diskusi bersama rekan-
rekan sejawat atau dengan pihak terkait yang berkompeten untuk
memelihara kevalidan data.Semua ini dilakukan setelah adanya data yang
telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti.
5) Pengecekan Anggota (member check).
Maksudnya adalah peneliti berupaya melibatkan sebagaian informasi
atau responden untuk mengkonfirmasikan data serta interpretasinya.Data
yang diperoleh dikomunikasikan dan didiskusikan kembali kepada sumber
data yang telah menjadi informan guna memperoleh keabsahan
data,keobyektifan data tersebut.
6) Pengecekan mengenai ketercakupan referensi (referential adequacy cecks)
13
3. Tahap-Tahap Penelitian
Penelitian ini melalui empat tahapan, yaitu (a) Tahap sebelum lapangan,
(b) Tahap pekerjaan lapangan, (c) tahap analisis data, (d) Tahap penulisan
laporan.
D. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Wawancara
Kisi-kisi point wawancara
1) Bagi Guru
Tentang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Bagaimana pola pembelajaran mata pelajaran PAI di dalam kelas?
2. Strategi apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran PAI di dalam
kelas?
3. Bagaimana tingkat efektifitas pembelajaran PAI di dalam kelas?
4. Apa saja yang menjadi hambatan dalam pembelajaran PAI?
5. Bagaimana interaksi guru dan siswa saat pembelajaran PAI dalam kelas?
6. Bagaimana prestasi siswa dalam pelajaran PAI?
7. Apa saja materi yang diajarkan di dalam pelajaran Pendidikan Agama
Islam?
Tentang Taman Pendidikan Al-Qur’an
1. Apakah siswa di SDN Klurahan III selain belajar PAI di sekolah juga
belajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an?
2. Apa ada perbedaan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI
antara yang ikut TPQ dengan yang tidak?
3. Bagaimana interaksi siswa yang ikut TPQ dalam mengikuti pembelajaran
PAI di kelas?
4. Bagaimana interaksi siswa yang tidak ikut TPQ dalam mengikuti
pembelajaran PAI di kelas?
5. Apa saja perbedaan interaksi siswa yang ikut TPQ dengan yang tidak
dalam pembelajaran PAI?
6. Bagaimana efektifitas belajar siswa yang ikut TPQ dalam menangkap
materi pelajaran PAI di kelas?
14
7. Bagaimana efektifitas belajar siswa yang tidak ikut TPQ dalam
menangkap materi pelajaran PAI di kelas?
8. Apakah ada pengaruh pembelajaran di TPQ terhadap pembelajaran PAI di
dalam kelas?
9. Apakah ada perbedaan prestasi siswa yang ikut TPQ dengan yang tidak
dalam pelajaran PAI?
2) Bagi Siswa
Tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Bagaimana tanggapan terhadap pembelajaran PAI di dalam kelas yang
dilakukan oleh guru?
2. Apakah ada kesulitan dalam materi pelajaran PAI yang diajarkan di
kelas?
3. Apa saja kesulitan dalam materi pelajaran PAI?
4. Apakah guru selalu menggunakan bermacam-macam metode dalam
pembelajaran PAI di dalam kelas?
5. Apa saja strategi yang digunakan guru PAI dalam pembelajaran di dalam
kelas?
Tentang Taman Pendidikan Al-Qur’an
1. Apakah diantara kalian (siswa) ada yang ikut belajat di TPQ?
2. Bagaimana pola pembelajaran di TPQ tersebut?
3. Bagaimana strategi pembelajaran di TPQ tersebut?
4. Apakah manfaat dari belajar di TPQ?
5. Apakah ada keterkaitan antara materi di TPQ dengan materi pelajaran
PAI di kelas?
3) Bagi Kepala Sekolah
1. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru PAI?
2. Bagaimana tanggapan kepala sekolah terhadap TPQ dalam perannya
meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI?
2. Pedoman Observasi
1) Mengamati letak geografis SDN Klurahan III.
15
2) Mengamati aktifitas kegiatan belajar mengajar guru dan murid
3) Mengamati proses pembelajaran PAI yang dilakukan oleh guru di dalam
kelas.
3. Pedoman Dokumentasi
1) Sejarah singkat berdirinya SDN Klurahan III.
2) Profil SDN Klurahan III.
3) Visi dan Misi SDN Klurahan III.
4) Struktur organisasi SDN Klurahan III.
5) Data tenaga edukatif atau pengajar dan karyawan SDN Klurahan III.
6) Data siswa SDN Klurahan III.
7) Sarana prasarana SDN Klurahan III.
8) Rekap nilai pelajaran PAI siswa SDN Klurahan III (Raport)
E. Daftar Kepustakaan
Ali, Muhammad.Strategi Penelitian Pendidikan.Bandung: Angkasa, 1993.
Arikunto, Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka Cipta,1998.
Daradjat, Zakiyah dkk.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara,1996.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta,2008.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka,1993.
Hadits No 4639. Shahih Bukhori Juz 15 Hal 439.
Hamdani.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung:Pustaka Setia,1998.
Hidayatullah,Taufiq. Skripsi:Manajemen Pengembangan Taman Pendidikan Al-Qur’an Di TPQ Darussalam Di Desa Kolomagan Kec Wonodadi Kab Blitar. Kediri:Jurusan Tarbiyah STAIN Kediri,2010.
Ihsan, Hamdani dan Fuad Hasan. Filsafat Pendidikan Islam.Bandung:Pustaka Setia,1998.
Jalaluddin.Teologi Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada,2003.
16
Maslahah dan Anisatul Musyarokah, Strategi Belajar Mengajar.Tulungagung: STAIN,1999.
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kealitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995.
Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Surabaya:Pustaka Pelajar, 2004.
Nizar,Ar Rasyidin Samsul. Filsafat Pendidikan Islam:Pendekatan Historis, Teoritis Dan Praktis.Jakarta:Ciputat Press,2005.
Rahim, Hunsi. Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia.Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2000.
Ramayulis dkk,Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:Kalam Mulia,1994.
Rohmat,Ali. Kapita Selekta Pendidikan.Jakarta:Bina Ilmu,2004.
Samauna, Nurdin. Pengaruh Globalisasi Terhadap Moral Drajat Sumber Daya Manusia Dalam PJPT II, NO 36/XII/Oktober, 1994.
Sumanto. Metodologi Penelitian Dan Pendidikan.Yogyakarta:Andi, Offset, 1990.
Thoha, Chabib dkk.Metodologi Pengajaran Agama.Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1999.
Uhbiyati, Nur dan Abu Ahmadi.Ilmu Pendidikan Islam.Bandung:Pustaka Setia,1997.
Uno, Hamzah B.Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.Jakrta:Bumi Aksara, 2006.
PERAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPQ)
DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
17
DI SDN KLURAHAN III KEC. NGRONGGOT KAB.
NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Proposal Penelitian Ini Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Metodologi Penelitian Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Dwi Setianingsih, M.Pd I
Disusun Oleh:
MOCHAMAD BADRUSALIM
(NIM : 9321 052 08)
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2011
18