Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

14

Transcript of Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Page 1: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Page 2: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Page 3: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Sejak tahun 2000, kesulitan air minum menjadi permasalahan masyarakat yang susah terpecahkan di Kebumen yaitu kondisi geografis Kebumen yang bergunung-gunung, tercemarnya sumber air karena kebiasaan sanitasi masyarakat yang kurang baik, dan penambangan liar pasir di sungai, serta menurunnya debit air tanah, serta banyaknya sarana sumur dalam yang rusak

Dalam upaya memperbaiki situasi ini, POKJA AMPL Kebumen melihat bahwa selain strategi konsolidasi dengan dinas/SKPD terkait dibutuhkan kelompok strategis yang potensial dalam mengatasi permasalahan diatas

Kelompok perempuan dinilai mempunyai fungsi strategis, dan belum banyak dilibatkan dalam proses pembangunan AMPL

Page 4: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Gagasan ini kemudian ditangkap menjadi strategi pelibatan perempuan dengan mulai melibatkan perempuan dalam kegiatan-kegiatan strategi komunikasi pembangunan AMPL

Advokasi untuk melibatkan perempuan dalam kegiatan dimulai pada program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) kepada 27 desa rawan air dan sanitasi di tahun 2007

Page 5: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Peserta 50% peserta perempuan: ibu rumah tangga, PKK, Dharma Wanita, LSM, Lurah dan camat perempuan, staff di SKPD sampai dengan anggota DRPD perempuan, dan wartawati dari mass media

Dari hasil ini isu mengenai perempuan sudah mulai muncul, karena terlihat dalam identifikasi masalah terlihat bahwa perempuan mengambil peranan penting di sektor AMPL.

Hal ini mendorong Pokja AMPL untuk menindak lanjuti program berikutnya

Page 6: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Peserta terdiri dari 35 orang unsur masyarakat 11 desa dan kecamatan terkait, media lokal (TV, Radio, dan Surat kabar), LSM dan Universitas, dengan Tim WASPOLA dan Tutor terkait, serta Pokja AMPL Pusat

Tujuan : menyusun rencana sosialisasi pembangunan AMPL dengan melibatkan perempuan di 11 desa

Page 7: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Camat Poncowarno (perempuan) yang langsung menanggapi untuk menggagas cara melibatkan masyarakat supaya mau berpartisipasi dalam AMPL

Pelatihan Media Rakyat untuk membangun Partisipasi Masyarakat yang dilakukan dan dimotori oleh Pokja AMPL dan Camat Poncowarno

Acara ini mendapat dukungan dari Bupati kebumen Pelatihan media rakyat dilakukan langsung di

lapangan, dengan peserta dari 5 kecamatan Peserta lokakarya: PKK , profesi perempuan lain

seperti lurah, dokter, guru maupun ibu rumah tangga biasa

Page 8: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Peserta dari desa 100 orang warga yang terdiri dari 90% perempuan dan 10% pria

Rekomendasi yang menarik yang muncul dari pertemuan ini adalah peserta akan membawa ilmu yang sudah mereka bawa tentang AMPL kepada warga di lokasi mereka.

Di sisi lain di tingkat Kabupaten, akan direncanakan program kampanye AMPL di masa mendatang, perempuan akan mulai menjadi penyelamat air dan lingkungan di wilayah mereka.

 

Page 9: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Kelompok perempuan mempunyai rasa percaya diri yang lebih tinggi untuk terlibat, berani mengajukan pendapat dan belajar memimpin suatu pertemuan dengan metode group media yang diajarkan dalam pelatihan yang difasilitasi WASPOLA.

Dalam kesempatan praktek, ketika diundang sore harinya peserta diskusi dari kelompok perempuan yang datang terlihat sangat antusias membicarakan permasalahan dan gagasan untuk aksi ke depan menyelamatkan AMPL

Untuk memulai gerakan penyelamatan hutan dan bahkan kelompok perempuan ini berani menegur aparat keluarahan yang melakukan usaha penjualan kayu dengan menebang hutan di dekat desa.

Page 10: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Hasil dari pelatihan adalah mampu mensosialisasikan pentingnya program AMPL dan peran perempuan di dalamnya, baik kepada masyarakat maupun aparat pemerintahan

Terdapat kader di 27 desa yang mayoritas adalah perempuan, yang memiliki pengetahuan dalam penyadaran keberlanjutan pembangunan air minum dan anitasi

Adanya rencana kerja Kabupaten dalam sosialisasi keberlanjutan AMPL khususnya yang memberdayakan perempuan

Page 11: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Kelompok perempuan merupakan stakeholder yang dapat diandalkan dalam membangun kesadaran pada tingkat masyarakat, karena mereka memahami tentang persoalan sehari-hari AMPL

Kelompok perempuan merupakan stakeholder yang potensial dalam merubah perilaku masyarakat, karena mereka lebih vokal dalam menyuarakan tentang pentingnya AMPL dalam membangun masyarakat, yang dimulai dari keluarga sendiri.

Peran pimpinan perempuan, baik dalam tataran pimpinan daerah, maupun dalam tataran kegiatan, sangat dominan dalam mendukung upaya pelibatan perempuan dalam pembangunan AMPL, ditunjukkan dengan aktifnya para ibu pejabat di kebumen, serta bagaimana kiprah mereka selama proses berlangsung

Fasilitasi yang memberikan ruang partisipasi yang cukup dengan hadir bersama di daerah dan praktek lapangan, memberikan ruang untuk menimbulkan kepercayaan diri kaum perempuan di tingkat desa, sehingga mereka terpicu untuk menjadi agen perubahan di tingkat masyarakat

Page 12: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Diselenggarakan di Bangka tahun 2008-2009 Pelatihan bagi pelatih yang berasal dari Pokja AMPL

Bangka selama 3 hari Pelatihan enumerator 5 hari Peserta adalah kader posyandu dari 10 desa di Kecamatan

Merawang Materi pelatihan adalah pemahaman tentang materi dasar

AMPL, pemahaman tentang kuesioner, teknik wawancara Pelatihan dilaksanakan di kelas dan praktek lapangan di

sebuah desa Bertindak sebagai supervisor dalam pelaksanaan pendataan

adalah Dinas Kesehatan Bangka dalam hal ini Sanitarian Bertindak sebagai quality control adalah Pokja AMPL

Bangka yang terdiri dari dinas terkait

Page 13: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Kader wanita dengan pendidikan maksimum SMA dapat diandalkan dalam proses pendataan

Dalam prosesnya, tidak saja mengumpulkan data tetapi juga melakukan penyampaian pesan tentang prinsip pembangunan air minum dan sanitasi yang sehat bagi masyarakat

Dengan insentif yang relatif kecil, memberikan hasil yang cukup memuaskan, yang dilakukan dalam waktu yang relatif tidak lama

Page 14: Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

Desa Tanjung Tiga Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim dalam waktu satu bulan tidak ada lagi warga desa yang BABS

Kondisi ini dicapai melalui pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang (i) mengedepankan perubahan perilaku dan bukan membangun sarana fisik; (ii) tanpa subsidi pada masyarakat.

Kata kuncinya adalah pemicuan langsung kepada masyarakat dengan menimbulkan rasa jijik, dan rasa malu

Keberhasilan program STBM ini terutama didorong oleh keterlibatan bidan desa dalam proses pemicuan.

Keberhasilan bidan desa disebabkan oleh (i) kedekatan bidan desa dengan masyarakat terutama ibu rumah tangga; (ii) kapasitas yang memadai sebagai bidan desa; (iii) bidan desa merupakan tenaga kesehatan satu-satunya yang ada di desa.