PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN...

135
PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN NASABAH BMT AL-JIBAAL KOTA TANGERANG SELATAN Oleh : Nurhayati 1112015000001 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 M

Transcript of PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN...

Page 1: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

i

PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN

NASABAH BMT AL-JIBAAL KOTA TANGERANG SELATAN

Oleh :

Nurhayati

1112015000001

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 M

Page 2: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

ii

PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM

MENINGKATKAN PENDAPATAN

NASABAH BMT AL-JIBAAL KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh :

NURHAYATI

NIM : 1112015000001

Di bawah Bimbingan:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP. 19730424 200801 1 012 Andri Noor Ardiansyah, M.Si

NIP :19840312 201503 1 002

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 3: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Peran Pembiayaan Murabahah dalam Meningkatkan

Pendapatan Nasabah BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan disusun oleh

Nurhayati, NIM. 1112015000001, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

tulis ilmiyah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan

yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 17 Desember 2018

Yang mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP. 19730424 200801 1 012 Andri Noor Ardiansyah, M.Si

NIP :19840312 201503 1 002

Page 4: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

iv

Page 5: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

v

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurhayati

Nim : 1112015000001

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) / Ekonomi

Alamat : Jl. Ciater Raya No. 185 RT/RW 004/009 Kel. Ciater

Kec. Serpong Kota Tangerang Selatan

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi ini yang berjudul Peran Pembiayaan Murabahah dalam

Meningkatkan Pendapatan Nasabah BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan

adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembingbing I : Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP : 19730424 200801 1 012

Nama Pembingbing II : Andri Noor Ardiansyah, M.Si

NIP : 19840312 201503 1 002

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 17 Desember 2018

Menyatakan,

Page 6: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

vi

ABSTRAK

Nurhayati. 1112015000001. Peran Pembiayaan Murabahah dalam

Meningkatkan Pendapatan Nasabah BMT Al-Jibaal Kota Tangerang

Selatan. Skripsi. Jakarta. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pembiayaan

murabahah dalam meningkatan pendapatan nasabah BMT Al-Jibaal Kota

Tangerang Selatan. Subjek penelitian ini adalah staf bagian pelayanan

Pembiayaan Murabahah dan nasabah Pembiayaan Murabahah di BMT Al-Jibaal

Kota Tangerang Selatan. Objek penelitiannya adalah peran pembiayaan

murabahah dalam meningkatan pendapatan nasabah BMT Al-Jibaal Kota

Tangerang Selatan.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.

Peneliti melakukan wawancara langsung atau tanya jawab dengan pihak terkait

yang ada relevansinya dengan penelitian. Wawancara ini dilakukan berdasarkan

pada daftar pertanyaan untuk menghasilkan data serta informasi langsung dari

responden (dari nasabah BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan dan pihak

berwenang BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan). Kemudian observasi dengan

mengamati sarana yang terdapat di BMT Al-Jibaal, mengamati sikap pegawai

terhadap nasabah, mengamati daya tanggap pegawai dalam melayani nasabah, dan

ketentuan dalam proses murabahah. Dokumentasi merupakan data tambahan yang

mendukung data utama yang didapatkan peneliti dari melihat, mendengar dan

bertanya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan BMT Al-Jibaal di

Kota Tangerang Selatan, memberikan perubahan kecil terhadap status ekonomi

masyarakat. Kepercayaan yang diberikan kepada Nasabah BMT cukuplah besar,

sehingga dengan faktor tersebut, berbanding lurus dengan kepercayaan

masyarakat untuk bertransaksi dengan pihak BMT Al-Jibaal. Dapat dikatakan

bahwa berdasarkan persepsi para pelaku usaha kecil BMT sudah memiliki peran

positif terhadap perkembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan.

Kata kunci: Murabahah, Pembiayaan, dan Pendapatan Nasabah

Page 7: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

vii

ABSTRACT

Nurhayati. 1112015000001. Murabahah Financing Role in Increasing

Customer Revenue BMT Al-Jibaal South Tangerang City. Essay. Jakarta.

Department of Social Sciences Education Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018.

This study aims to determine how the role of murabahah financing in

increasing customer income BMT Al-Jibaal South Tangerang City. The subject of

this research is the staff of Murabahah Financing service and Murabahah

Financing customer in BMT Al-Jibaal South Tangerang City. The object of his

research is the role of murabahah financing in increasing the income of BMT Al-

Jibaal customer in South Tangerang City.

The research method used is qualitative descriptive analysis. Researchers

conduct direct interviews or question and answer with relevant parties that have

relevance to the research. This interview was conducted based on a list of

questions to generate data and information directly from respondents (from BMT

Al-Jibaal customer of South Tangerang City and BMT Al-Jibaal Authority of

South Tangerang City). Then observation by observing the facilities contained in

BMT Al Jibaal, observing the attitude of employees to customers, observing the

responsiveness of employees in serving customers, and provisions in the process

murabaha. Documentation is additional data that supports the main data that

researchers get from seeing, listening and asking.

The results of this study indicate that the financing of BMT Al-Jibaal in the

city of South Tangerang gives of small change to the economic status of the

community. The trust given to the BMT customers is quite large, so that these

factors are directly proportional to the public’s trust in transactions with BMT Al-

jibaal. It can be said that based on the perceptions of small business actors BMT

already have a positive role in business development and increased welfare.

Keywords: Murabahah, Financing, and Customer Revenue

Page 8: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Nikmat pertama yang penulis serukan dalam setiap penghelatan nafas dalam

merampungkan skripsi ini. Semoga dapat dijadikan pijakan atau bahan ajar untuk

penulis. Penulis akan sangat bahagia apabila dalam skripsi ini bisa memberikan

suatu pengamalan atau sesuatu yang beda bagi pembaca, khususnya bagi penulis

sendiri.

Alhamdulillahirabbil’alamin

Segala puja dan puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Penguasa

Alam semesta yang berkat segala limpahan rahmat, taufik, inayah dan hidayah-

Nya, penulis dapat menyelesaikan proses penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya. Semoga kita

mendapatkan syafaa‟at nya di hari akhir nanti.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat dorongan semangat dan bantuan dari

berbagai pihak yang sangat penulis hargai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga serta

penghargaan yang setinggi-tingginya terutama kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd dan Drs. H. Syarifpulloh, M.Si. Selaku Ketua

dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosisal (IPS) /

Ekonomi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Banadjid. Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa

mengingatkan penulis selama mengikuti perkuliahan hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. dan Andri Noor Ardiansyah, M.Si.

Pembimbing skripsi yang telah membimbing, mengarahkan,

mengoreksi, dan memberikan saran-saran yang amat berharga kepada

penulis selama menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

ix

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang amat bermakna selama penulis

mengikuti perkuliahan di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda H. Mukri dan Ibunda Hj. Titin

Atikah, beserta keluarga besar yang selalu mendukung, memotivasi, dan

mendo’akan tanpa kenal lelah kepada penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

7. Suami tercinta Asep Sholahuddin, S.Sy dan buah hati kami Muhammad

Zhafran Al Fatih, yang selalu menjadi alasan dan penyemangat penulis

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu,

terimakasih atas segala bantuan dan sumbangsihnya, baik moril ataupun

materil dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Semoga do’a, motivasi, dan bantuan yang telah diberikan oleh berbagai

pihak tersebut mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT,

dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 17 Desember 2018

Penulis

Page 10: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

x

DAFTAR ISI

LEBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH .............................................. ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iii

LEMBAH PENGESAHAN JUDUL SKRIPSI ............................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. v

LEMBAR PERNYTAAN UJI REFRENSI .................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 8

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Teori ............................................................................................ 10

1. Baitul Mal wat Tamwil (BMT) ....................................................... 10

2. Difinisi Peran ................................................................................. 22

3. Pengertian Pembiayaan .............................................................24

4. Tinjauan Umum Murabahah .......................................................... 30

5. Konsep Pembiayaan Murabahah ................................................... 39

6. Aplikasi Murabahah Dalam Lembaga Keuangan Syariah ............. 42

7. Standar Syariah .............................................................................. 43

8. Pendapatan Nasabah ...................................................................... 44

B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 47

Page 11: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

xi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 51

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian .............................................................. 52

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 53

D. Teknik Pengumpulan dan Instrumen Data .............................................. 55

E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 63

F. Pemereiksaan Keabsahan Data ................................................................ 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Latar Penelitian ................................................................................. 71

1. Sejarah BMT Al Jibaal ................................................................ 71

2. Visi dan Misi ............................................................................... 72

3. Identitas BMT Al Jibaal .............................................................. 73

4. Struktur Organisasi ..................................................................... 73

5. Produk-Produk dan Kegiatan BMT ............................................ 75

B. Data Penelitian .................................................................................. 81

1. Hasil Observasi ........................................................................... 81

C. Analisis dan Pembahasan .................................................................. 83

1. Realisasi Pembiayaan Usaha Anggota KBMT Al-Jibaal ............. .84

2. Total Pembiayaan Berdasarkan Besaran Pencairan ..................... 85

3. Prose dan Peran Pembiayaan ....................................................... 85

4. Data Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad .................................. 89

5. Potensi Ekonomi dan Pendapatan Hasil Pembiayaan ................. 90

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 95

B. Saran ...................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 97

LAMPIRAN

Page 12: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ......................................................................... 51

Tabel 3.2 Pedoman Observasi ..................................................................... 56

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Dalam Wawancara .................... 57

Tabel 3.4 Lembar Dokumentasi .................................................................. 63

Tabel 4.1 Hasil Observasi ............................................................................ 81

Tabel 4.2 Realisasi Pembiayaan Usaha ....................................................... 84

Tabel 4.3 Total Pembiayaan ........................................................................ 85

Tabel 4.4 Realisasi Pembiayaan Usaha ....................................................... 88

Tabel 4.5 Data Pembiayaan Jenis Akad ...................................................... 89

Tabel 4.6 Data Pendapatan Kantor .............................................................. 91

Page 13: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cara Kerja Perputaran Dana BMT .............................................. 21

Gambar 2.2 Alur Pembiyaan Murabahah ........................................................ 35

Gambar 2.3 Skema Murabahah ....................................................................... 42

Gambar 3.1 Penyajian Data ............................................................................. 65

Gambar 4.1 Lokasi BMT Al Jibaal ................................................................. 71

Gambar 4.2 Susunan Organisasi ..................................................................... 74

Gambar 4.3 Struktur Organisasi dan Pengelola .............................................. 74

Gambar 4.4 Skema Pembiayaan Mudharabah ................................................ 77

Gambar 4.5 Skema Pembiayaan Musyarakah ................................................. 78

Gambar 4.6 Skema Pembiayaan Murabahah .................................................. 78

Gambar 4.7 Skema Pembiayaan Ijarah ........................................................... 79

Gambar 4.8 Skema Kegiatan BMT Al Jibaal .................................................. 80

Page 14: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ekonomi memiliki peranan penting dalam menjaga kestabilan kehidupan

berbangsa dan bernegara. Tingkat pertumbuhan dan pembangunan suatu

Negara dapat dilihat dari indikator ekonominya. Saat ini sistem ekonomi

dunia bersifat sekuler dimana terjadi pemisahan antara kehidupan duniawi

termasuk didalamnya aktivitas ekonomi telah mulai terkikis. Namun hal

tersebut tidak berlaku pada sistem ekonomi Islam, sebab Islam tidak

mengenal perbedaan antara ilmu agama dengan ilmu duniawi. Buktinya

adalah bahwa pada saat Eropa mengalami masa kegelapan (dark ages), Islam

justru mengalami masa keemasan dan kejayaannya dimana terjadi pembaruan

dan perkembangan pemikiran yang dilakukan oleh para ilmuwan muslim,

bahkan kemudian menjadi dasar landasan pengembangan keilmuan sampai

saat ini, seperti ilmu aljabar. Ilmuan muslim klasik memiliki pengetahuan

yang mendalam terhadap ilmu agama dan ilmu duniawi sekaligus. Perpaduan

ilmu pengetahuan tersebut menjadikan umat Islam Berjaya ketika Barat

mengalami masa kegelapan. Kekuasaan gereja Katolik yang sangat dominan

pada masa kegelapan (dark ages) di Eropa mengakibatkan munculnya

pergerakan yang berupaya untuk mengikis kekuasaan gereja yang terlalu

besar pada masa itu. Pergerakan inilah yang pada akhirnya memunculkan

suatu aliran pemikiran yang mengharuskan adanya pembedaan atau

pembatasan antara aktivitas agama dengan aktivitas dunia sebab pemikiran

ilmiah seringkali dianggap bertentangan dengan doktrin gereja pada masa itu.

Hal ini berimplikasi pada sistem ekonomi dunia yang bersifat sekuler saat

ini.1

Namun telah terjadi hal yang cukup menggembirakan di abad 21 ini, di

mana para sarjana dan ilmuwan muslim mulai sadar betapa pentingnya

1M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: PT. Era Adicitra Intermedia,

2011), h. 1.

Page 15: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

2

mengintegrasikan antara keilmuan dengan agama dan akan mampu menjadi

suatu sinergi yang dapat mengembalikan kejayaan Islam seperti pada masa

dark ages di Barat. Hal ini terlihat salah satunya dari perkembangan ekonomi

Islam pada masa sekarang. Islam memandang aktivitas ekonomi secara

positif; semakin banyak manusia terlibat dalam aktivitas ekonomi maka

semakin baik pula selama tidak terjadi penyimpangan tujuan dan prosesnya

terhadap ajaran Islam. Islam merupakan agama yang memberikan tuntunan

pada seluruh aspek kehidupan, baik hubungan manusia dengan Tuhan

maupun hubungan antar sesama manusia makhluk Tuhan.2

Kondisi ini tentu saja menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM agar

dapat menjalankan bisnis dengan baik. Artinya pelaku ekonomi mikro harus

produktif dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas yang akan

banyak diminati masyarakat luas. Pelaku ekonomi mikro harus terus

meningkatkan kreatifitas dalam memproduksi barang maupun jasa untuk

dipasarkan, agar mampu bersaing pada tingkat nasional maupun

internasional.

Masyarakat Indonesia sudah mulai tersadar akan nilai-nilai dan prinsip

dalam transaksi keuangan dilihat dari kacamata Islam. Terbukti dari

peningkatan lembaga keuangan syariah saat ini.Indonesia perlu

memanfaatkan peluang syariah yang selama ini cukup berkembang pesat

secara global serta terjadinya peningkatan minat terhadap instrumen

investasinya. Lembaga keuangan syariah tidak menggunakan prinsip bunga

(riba) dalam operasionalnya melainkan dengan sistem bagi hasil dari suatu

usaha yang telah disepakati. Sehingga itulah yang melatar belakangi

masyarakat Islam sangat tertarik dengan sistem operasional yang ditawarkan

oleh lembaga keuangan syariah.

Di Indonesia banyak bermunculan lembaga-lembaga keuangan syariah.

Diantaranya Asuransi, Koperasi, Pegadaian, Bank Pengkreditan Rakyat

Syariah (BPRS), lembaga keuangan lainnya termasuk didalamnya adalah

2 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, h. 5.

Page 16: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

3

lembaga keuangan non-bank atau lembaga pembiayaan (multifinance) dan

Baitul Maal wat Tamwil (BMT).

Pandangan Islam terhadap ekonomi tidak terlepas dari dimensi akhlak.

Begitu pentingnya konsep ini dalam kehidupan, maka manusia mesti

mempertimbangkan sejak proses awal melakukan aktivitas ekonomi atau

bisnis, karena penegakan moralitas merupakan bagian yang mendasar dari

syariah Islam.3 Berkaitan dengan ini Amim Akhtar menambahkan bahwa

pada dasarnya konsep ekonomi Islam dilandaskan pada keadilan, kebajikan,

kearifan dan kesejahteraan.4

Dalam praktiknya, usaha mikro hanyalah usaha yang dilakukan oleh

mayoritas kalangan orang yang tidak memiliki cukup pendidikan, tidak cukup

modal, dan tidak cukup kemampuan dalam manajemen usaha sehingga

sulitnya usaha mikro untuk berkembang. Namun, masalah utama yang sering

ditemui pada usaha kecil menengah yang menyebabkan sulitnya berkembang

menjadi usaha besar adalah pengetahuan akses permodalan pada lembaga

permodalan.

Ketidak mampuan pengusaha dalam menembus batas peraturan

lembaga permodalan juga menjadi penyebab sulitnya mendapat permodalan.

Selain itu, usaha yang tidak bankable merupakan alasan mengapa lembaga

permodalan formal sulit memberikan pembiayaan dikarenakan terlalu

berisiko atau bahkan peraturan yang terlalu berbelit sehingga sulit untuk di

jangkau oleh para pengusaha mikro. Hal tersebut merupakan beberapa

kendala yang menyebabkan usaha mikro tidak dapat berkembang. Terlebih

lagi pemerintah memungut pajak usaha mikro sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 yang membuat para pelaku usaha mikro

takut untuk berkembang karena adanya tanggung jawab dan risiko yang lebih

besar.

3 Hulwati, Ekonomi Islam, (Ciputat: Ciputat Press Group, 2009), h. 4.

4Amim Akhtar, Keadilan dan Kesejahteraan sosial merupakan tujuan dari sistem ekonomi

islam: The Structural Framework of The Ekonomic System of Islam, Proceeding of a Seminar

Organized by the National Bank of Pakistan, ( Karachi, 1980), h. 78.

Page 17: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

4

Pemberian pembiayaan yang mudah bagi pelaku usaha mikro

merupakan salah satu upaya dari lembaga keuangan mikro syariah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu faktor yang selama ini

menjadi persoalan klasik adalah terbatasnya akses permodalan untuk pelaku

usaha mikro. Kendala permodalan menjadi penyebab sulitnya usaha mikro

untuk meningkatkan produktivitas. Biasanya modal usaha mikro hanya

bergantung pada modal sendiri dan atau keluarga. Adapun program

pembiayaan pada usaha mikro dinilai sebagai upaya pemerintah dalam

mengentaskan kemiskinan.

Pembiayaan atau kredit mikro dalam konvensional sudah diakui dunia

sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan. Dengan adanya akses

modal, pelaku usaha mikro keluar dari gerbang kesulitan dalam upaya

peningkatan aktivitas produksi, dengan meningkatnya aktivitas produksi

seseorang dapat meningkatkan pendapatannya sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraannya (Bashir dan Rashidah, 2014).5

Kehadiran BMT di tengah-tengah masyarakat sangat membantu para

pelaku usaha mikro. Dengan keberadaan BMT, para pelaku usaha mikro yang

disebut-sebut tidak bankable ini dapat mengakses permodalan dengan mudah

tanpa adanya tingkat suku bunga yang dikhawatirkan dapat menambah beban

peminjam dana.

BMT berfungsi tidak hanya sebagai lembaga bisnis yang hanya

mengambil profit, melainkan juga sebagai lembaga sosial, yaitu menghimpun

tabungan haji, tabungan umrah, tabungan qurban. Di sisi lain, BMT juga

sebagai lembaga bisnis yang berfungsi sebagai lembaga keuangan bagi pelaku

UMKM dengan melakukan kegiatan simpan-pinjam dengan basis syariah,

yaitu sistem bagi hasil. Dengan sistem bagi hasil ini, tidak ada tingkat bunga

seperti yang diberikan oleh lembaga keuangan konvensional. Sehingga,

5Widya Gina, “Dampak Pembiayaan Mikro Syariah Terhadap Family Income Pelaku Usaha

Mikro”, diakses dari http://www.republika.co.id/berita/koran/iqtishodia/16/02/25/o33fk5-dampak-

pembiayaan-mikro-syariah-terhadap-family-income-pelaku-usaha-mikro, pada tanggal 27 Agustus

2016 pukul 14.50

Page 18: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

5

keuntungan dan kerugian ditanggung bersama oleh pihak pemberi pinjaman

dan penerima pinjaman.

Salah satu isu penting dalam mengembangkan industri lembaga

keuangan syariah adalah terkait dengan sosialisasi dan edukasi publik. Hal ini

tentu berkaitan erat dengan pemahaman masyarakat terhadap produk-produk

lembaga keuangan syariah, serta keterampilan dalam menggunakan produk-

produknya. Ketika sosialisasi dan edukasi lembaga keuangan syariah kepada

publik atau masyarakat tinggi tentunya akan meningkatkan penggunaan

produk lembaga keuangan syariah.

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sudah dikenal masyarakat Indonesia

sebagai sebuah lembaga keuangan mikro syariah. BMT beroperasi disekitar

lingkungan masyarakat seperti di pasar-pasar, kawasan pedesaan, pinggiran

kota, atau bahkan ada BMT yang berkantor disalah satu masjid dipemukiman

warga.

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu

yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara

lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan

ekonominya, selain itu, baitul wat tamwil juga bisa menerima titipan zakat,

infak, dan sedekah serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan

amanatnya.

Pembiayaan atau Financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan

adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.6

Dalam lembaga keuangan syariah pembiayaan yang sering digunakan

diantaranya sistem pembiayaan murabahah, yang dipercaya mampu

memperlancar putaran perekonomian umat, dan juga dianggap mampu

6 Makhalul Ilmi SM, Teori & Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, h. 335.

Page 19: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

6

menekan terjadinya inflasi karena tidak adanya ketetapan bunga yang harus

dibayarkan ke bank. Selain itu pembiayaan murabahah sudah terbukti tidak

mengandung riba, karena lembaga keuangan syariah itu berlandaskan prinsip

dan nilai ajaran Islam.

Dalam pembiayaan murabahah dapat dilakukan kerjasama dimana

BMT sebagai shohibul maal menyalurkan dananya ke nasabah sebagai

mudharib dalam bentuk modal kerja yang mana keuntungannya didasarkan

pada prinsip bagi hasil sehingga baik nasabah atau bank sama-sama

mendapatkan keuntungan. Dimana hubungan bisnis seperti ini diperlukan

saling keterbukaan antara kedua belah pihak dalam hal keuntungan dan

kerugian terhadap bisnis yang dijalani berdasarkan kesepakatan.

Dari uraian diatas berkaitan dengan nasabah BMT yang belum terlalu

memahami mengenai pembiayaan murabahah sehingga nasabah masih

memiliki potensi yang rendah untuk meningkatkan pendapatannya. Maka

sebaliknya, kemungkinan besar nasabah akan memiliki potensi besar untuk

meningkatkan pendapatannya dengan mengaplikasikan pembiayaan

murabahah dalam usahanya.

Sesungguhnya BMT memiliki peranan yaitu menjauhkan masyarakat

dari praktik ekonomi non syariah. Aktif melakukan sosialisasi kepada

masyarakat mengenai ekonomi Islam. Hal ini bisa dilakukan dengan

mengenalkan pelatihan atau bimbingan mengenai cara-cara transaksi yang

Islami seperti, tidak boleh mencurangi timbangan, harus jujur terhadap

konsumen dan sebagainya. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha

kecil. Dalam menjankan fungsinya BMT harus aktif dengan memberikan

jalan pendampingan, pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan terhadap

usaha-usaha nasabah atau masyarakat umum. Melepaskan ketergantungan

pada rentenir dan menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi

yang merata. BMT berfungsi langsung dengan masyarakat yang kompleks

dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu langkah-langkah upaya untuk

melakukan evaluasi dalam rangka pemetaan skala prioritas yang harus

diperhatikan, misalnya dalam masalah pembiayaan BMT harus

Page 20: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

7

memperhatikan kelayakan nasabah dalam hal golongan nasabah dan jenis

pembiayaan.

Pembiayaan dengan prinsip jual beli ditunjukan untuk memiliki barang,

dimana keuntungan bank telah ditentukan didepan dan menjadi bagian harga

atas barang atau jasa yang terjual. Barang yang diperjualbelikan dapat berupa

barang konsumtif maupun barang produktif. Akad yang dipergunakan dalam

produk jual beli ini adalah murabahah, salam dan istishna.

Bai‟ al-murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam bai‟ al-murabahah, penjual

(dalam hal ini adalah bank) harus memberi tahu harga produk yang dibeli dan

menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Pada saat ini,

produk pembiayaan inilah praktik yang paling mudah dalam implementasinya

dibandingkan dengan produk pembiayaan yang lainnya.7

Fungsi BMT dalam pembiayaan murabahah ini yaitu sebagai perantara

keuangan (financial intermediary), antara agniya sebagai (shohibul maal),

baik sebagai pemberi modal maupun penyimpan dengan pengguna dana

(mudharib) untuk mengembangkan usaha produktif juga pemberi pembiayaan

kepada nasabah untuk dapat nasabah itu mengembangkan usaha-usahanya

dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro.

Adapun BMT Al-Jibaal merupakan salah satu lembaga keuangan mikro

syariah yang berperan dalam pemberdayaan ekonomi umat dengan cara

memberikan pinjaman pembiayaan kepada masyarakat ekonomi lemah untuk

membuka usaha baru ataupun mengembangkan usahanya dimana BMT Al-

Jibaal berusaha dalam mensejahterakan kehidupan nasabah.

Dari keterangan diatas, menyimpulkan bahwa pembiayaan murabahah

merupakan produk dari lembaga keuangan syariah termasuk BMT (Baitul

Maal wat Tamwil) untuk mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi,

mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan dana masyarakat

untuk menyediakan fasilitas kepada nasabah untuk memulai usaha baru

ataupun mengembangkan usaha yang sudah ada yang menggunakan prinsip

syariah atau sesuai ketentuan Islam dan tidak mengandung unsur riba yang

7 Makhalul Ilmi SM, Teori & Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah,h. 337.

Page 21: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

8

tentunya akan berkorelasi terhadap peningkatan pendapatan nasabah yang

outputnya akan meningkatkan kesejahteraan umat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul :“PERAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN

NASABAH BMT AL-JIBAAL KOTA TANGERANG SELATAN”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diidentifikasikan

beberapa masalah yang berkaitan dengan Peran Pembiayaan Murabahah

Dalam Meningkatkan Pendapatan Nasabah BMT Al-Jibaal Kota Tangerang

Selatan sebagai berikut :

1. Masih rendahnya pemahaman pelaku usaha mikro terhadap pembiyaan

murabahah

2. Terbatasnya akses permodalan bagi pelaku usaha mikro

3. Masih rendahnya pendapatan pelaku usaha mikro

C. Pembatasan Masalah

Sebagaimana telah dipaparkan beberapa identifikasi masalah diatas

penulis akan memfokuskan penelitian hanya kepada masalah bagaimana

meningkatkan pendapatan nasabah BMT Al-Jibaal melalui pembiayaan

murabahah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penulis dapat

merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Peran Pembiayaan

Murabahah dalam Meningkatkan Pendapatan Nasabah BMT Al-Jibaal

Kota Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana peran

pembiayaan murabahah dalam meningkatan pendapatan nasabah BMT Al-

Jibaal Kota Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Page 22: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

9

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian, civitas

akademika, dan para praktisi operasi lembaga keuangan syariah. Penelitian ini

diharapkan dapat berguna baik dari segi teoritis ataupun segi praktis.

1. Secara Teoritis

Pertama, secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan berdasarkan bukti-bukti empiris tentang Bagaimana peran

pembiayaan murabahah dalam meningkatkan pendapatan nasabah BMT

Al-Jibaal Kota Tangrang Selatan. Hasil penelitian ini juga diharapkan

menjadi salah satu rujukan atau panduan dalam penelitian selanjutnya

khususnya terkait masalah tentang pembiayaan murabahah.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti, sebagai sarana untuk mendapat pengetahuan dan

pemahaman tentang pembiayaan murabahah, sebagai sarana untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan, dan juga memperoleh bukti

yang signifikan terhadap masalah yang diteliti.

b. Bagi Institusi, diharapkan dapat memberi masukan serta bahan

pertimbangan dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk

mengembangkan pembiayaan murabahah dalam rangka

meningkatkan pendapatan nasabah BMT Al-Jibaal Kota Tangerang

Selatan.

Page 23: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

10

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

a. Pengertian Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

Menurut M. Nur Rianto Al-Arif Baitul Mal wat Tamwil (BMT) atau

Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah lembaga keuangan mikro yang

dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis

usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta

membela kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas prakarsa

dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan

berlandaskan pada sistem ekonomi yang salaam: keselamatan

(berintikan keadilan), kedamaian, dan kesejahteraan. BMT sesuai

namanya terdiri dari dua fungsi utama, yaitu:

1. Baitul tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan

pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan

antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan kegiatan ekonomi.

2. Baitulmal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infak, dan

sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan

peraturan dan amanahnya.

Secara harfiah baitulmal berarti rumah dana dan baitut tamwil

berarti rumah usaha. Baitulmal dikembangkan berdasarkan sejarah

perkembangannya, yakni dari masa Nabi sampai dengan pertengahan

perkembangan Islam, di mana baitulmal berfungsi untuk

mengumpulkan sekaligus menasyarufkan dana sosial. Sedangkan baitut

tamwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba.8 Menurut

Muhamad Ridwan, Baitul Mal adalah rumah dana. Sedangkan Baitut

8 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, h. 377.

Page 24: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

11

Tamwil adalah rumah usaha. Kedua makna tersebut memiliki makna

yang berbeda. Baitul Mal sebagai lembaga yang berorientasi sosial atau

non profit yakni sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ). Adapun Baitut

Tamwil mempunyai arti yang bersifat profit. Batut Tamwil melakukan

kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil antara lain

dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan

ekonominya.9

Sebagai lembaga sosial, baitulmal memiliki kesamaan fungsi dan

peran dengan lembaga amil zakat (LAZ), oleh karenanya baitulmal ini

harus didorong agar mampu berperan secara profesional menjadi LAZ

yang mapan. Sementara sebagai lembaga bisnis, BMT lebih

mengembangkan usahanya pada sektor keuangan, yakni simpan pinjam.

Baitulmal wat Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang

isinya berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan

kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, baitul mat wat tamwil

juga bisa menerima titipan zakat, infak, dan sedekah serta menyalurkan

sesuai dengan peraturan dan amanatnya.10

Dari pengertian dan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan

suatu pengertian Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) yaitu lembaga atau

organisasi keuangan mikro yang bisa berperan dalam bidang bisnis dan

juga sosial, yang artinya BMT dapat dijadikan Baitul mal yaitu rumah

harta dimana BMT menerima titipan dana zakat, infak dan sedekah

serta mengelola distribusiannya sesuai dengan peraturan dan

amanahnya dan BMT dapat dijadikan Baitul tamwil yaitu rumah

pengembangan harta dimana BMT mengembangkan usaha-usaha

9 Muhamad Ridwan, Sistem dan Prosedur Pendirian BMT. (Yogyakarta: Citra Media,

2006), h. 2. 10

Muhamad Ridwan, Sistem dan Prosedur Pendirian BMT, h. 378

Page 25: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

12

produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas pengusaha mikro

dengan mendorong kegiatan menabung dan memberikan pembiayaan

menggunakan sistem ekonomi berbasis syariah yang mengutamakan

asas salaam yaitu asas keselamatan (keadilan), kedamaian, dan

kesejahteraan. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) memiliki prinsip untuk

mengangkat drajat dan martabat serta mengutamakan kepentingan

kaum fakir miskin

b. Dasar Hukum Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

BMT berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta

berlandaskan syariah Islam, keimanan, keterpaduan (kaffah),

kekeluargaan/koperasi, kebersamaan, kemandirian, dan

profesionalisme. Dengan demikian keberadaan BMT menjadi

organisasi yang sah dan legal.

Sebagai lembaga keuagan syariah, tentunya berpegang teguh pada

prinsip-prinsip syariah. Secara Hukum BMT berpayung pada koperasi

tetapi sistim operasionalnya tidak jauh berbeda dengan Bank Syari’ah

sehingga produk-produk yang berkembang dalam BMT seperti apa

yang ada di Bank Syari’ah.

Sedangkan bank syariah mempunyai landasan yuridis berupa

undang-undang tentang perbankan syariah yakni UU No. 21 tahun 2008

tentang perbankan syariah, sehingga lahirlah disitu legitimasi hukum

yang kuat sebagai naungannya. Oleh karena berbadan hukum koperasi,

maka BMT harus tunduk pada Undang-undang Nomor 25 tahun 1992

tentang Perkoperasian dan PP Nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan

usaha simpan pinjam oleh Koperasi.11

Juga dipertegas oleh KEP.MEN

Nomor 91 tahun 2004 tentang Koperasi Jasa keuangan syari’ah.12

Undang-undang tersebut sebagai payung berdirinya BMT (Lembaga

11

Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian telah dibatalkan oleh

Mahkamah Konstitusi pada tanggal 28 Mei 2014 pukul 09.30 WIB oleh Ketua Majelis Hakim

sekaligus Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva, sehingga sebagai konsekuensi logis

kembali pada Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi. 12

Lihat penjelasan atas pasal 1 Undang-Undang Nomor 91 Tahun 2004 Petunjuk

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Page 26: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

13

Keuangan Mikro Syari’ah). Meskipun sebenarnya tidak terlalu sesuai

karena simpan pinjam dalam koperasi khusus diperuntukkan bagi

anggota koperasi saja, Koperasi sendiri merupakan bentuk badan usaha

yang relatif lebih dekat untuk BMT, tetapi menurut Undang Undang

Perkoperasian kegiatan menghimpun dana simpanan terbatas hanya dari

para anggotanya.13

Pasal 44 ayat (1) U.U. No. 25 Tahun 1992 mengatur

bahwa koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkannya melalui

kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang

bersangkutan, atau koperasi lain dan/atau anggotanya. Menurut pasal 16

ayat (1) Undang Undang Nomor 10 tahun 1998, kegiatan menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan hanya dapat dilakukan

oleh Bank Umum atau BPR, kecuali apabila kegiatan itu diatur dengan

undang-undang tersendiri. Sebagaimana juga yang tercantum dalam

pasal 46 UU tersebut, BMT seharusnya mendapatkan sanksi karena

menjalankan usaha perbankan tanpa izin usaha. Namun di sisi lain,

keberadaan BMT di Indonesia justru mendapatkan dukungan dari

pemerintah, dengan diluncurkan sebagai Gerakan Nasional pada tahun

1994 oleh Presiden. Badan hukum BMT hingga saat ini yang

memungkinkan adalah berbetuk KJKS atau Koperasi Jasa Keuangan

Syariah.

Prosedur perijinannya diajukan melalui Dinas Koperasi setempat

berdasarkan aturan dari Dinas Perokoperasian di wilaya dimana BMT

tersebut akan didirikan. Adapun BMT yang telah memiliki Badan

Hukum Koperasi, untuk menjadi KJKS tinggal melaporkan ke pihak

Dinas Koperasi, setelah sebelumnya melakukan perubahan menjadi

KJKS dalam Rapat Anggota Tahunan.

c. Fungsi Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

Dalam perekonomian Baitul Mal wat Tamwil (BMT) harus mampu

berfungsi sebagai :

13

Lihat penjelasan atas pasal 44 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian

Page 27: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

14

1. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan

mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi

anggota, kelompok anggota muamalat (pokusma) dan daerah

kerjanya.

2. Meningkatkan kualitas SDM anggota dan pokusma menjadi lebih

profesional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam

menghadapi persaingan modal.

3. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

4. Menjadi perantara keuangan (financial intermediary) antara

agninya sebagai shohibul maal dengan du’afa sebagai mudhorib,

terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat, infaq, sedekah,

wakaf, hibah, dll.

5. Menjadi perantara keuangan (financial intermediary), antara

pemilik dana (shohibul maal), baik sebagai pemodal maupun

penyimpan dengan pengguna dana (mudhorib) untuk

pengembangan usaha produktif.14

Sifat BMT, yaitu memiliki usaha bisnis yang bersifat mandiri yang

ditumbuh kembangkan dengan swadaya dan dikelola secara

professional serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan

masyarakat lingkungannya.15

d. Peran Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

Keberadaan BMT setidaknya harus memiliki beberapa peran, yaitu:

1. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi nonsyariah. Aktif

melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti pentingnya

sistem ekonomi Islam. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan-

pelatihan mengenai cara-cara transaksi yang Islami, misalnya bukti

transaksi, dilarang mencurangi timbangan, jujur terhadap

konsumen, dan sebagainya.

14

Muhamad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, (Yogyakarta:UII Press

Yogyakarta, 2004), h. 131. 15

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, h. 380.

Page 28: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

15

2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus

bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan

mikro, misalnya dengan jalan pendampingan, pembinaan,

penyuluhan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha nasabah atau

masyarakat umum.

3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih

tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhi

keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera. Maka

BMT harus mampu melayani masyarakat lebih baik, misalnya

tersedia dana setiap saat, birokrasi yang sederhana, dan lain

sebagainya.

4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang

merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat

yang kompleks dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu

langkah-langkah untuk melakukan evaluasi dalam rangka pemetaan

skala prioritas yang harus diperhatikan, misalnya dalam masalah

pembiayaan, BMT harus memperhatikan kelayakan nasabah dalam

hal golongan nasabah dan jenis pembiayaan.16

e. Prinsip-prinsip utama BMT

1. Keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Dengan

mengimplementasikan prinsip-prinsip syariah dan muamalah Islam

ke dalam kehidupan nyata.

2. Keterpaduan (kaffah) di mana nilai-nilai spiritual berfungsi

mengarahkan dan menggerakan etika dan moral yang dinamis,

proaktif progesif, adil, dan berakhlak mulia.

3. Kekeluargaan (kooperatif).

4. Kebersamaan.

5. Kemandirian.

6. Profesionalisme, dan

16

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, h. 379.

Page 29: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

16

7. Istiqamah, konsisten, kontinuitas/berkelanjutan tanpa henti dan

tanpa putus asa. Setelah mencapai suatu tahap, maju ke tahap

berikutnya, dan hanya kepada Allah berharap.17

f. Ciri-ciri utama BMT

1. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan

pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota dan

lingkungannya;

2. Bukan lembaga sosial, tetapi dapat dimanfaatkan untuk

mengefektifkan penggunaan zakat, infak, dan sedekah bagi

kesejahteraan orang banyak;

3. Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat di

sekitarnya;

4. Milik bersama masyarakat kecil dan bawah dari lingkungan BMT

itu sendiri, bukan milik orang seorang atau orang dari luar

masyarakat itu.

g. Ciri-ciri khusus BMT

1. Staf dan karyawan BMT bertindak aktif, dinamis, berpandangan

produktif, tidak menunggu, tetapi menjemput nasabah, baik sebagai

penyetor dana maupun sebagai penerima pembiayaan usaha;

2. Kantor dibuka dalam waktu tertentu dan ditunggui oleh sejumlah

staf yang terbatas karena sebagian besar staf harus bergerak di

lapangan untuk mendapatkan nasabah penyetor dana, memonitor,

dan mensupervisi usaha nasabah;

3. BMT mengadakan pengajian rutin secara berkala yang waktu dan

tempatnya, biasanya di madrasah, masjid, atau mushalah,

ditentukan sesuai dengan kegiatan nasabah dan anggota BMT.

Setelah pengajian biasanya dilanjukan dengan perbincangan bisnis

dari para nasabah BMT.

4. Manajemen BMT diselenggarakan secara professional dan Islami,

di mana:

17

Muhamad Ridwan, Manajemen Bitul Maal wa Tamwil, h. 130.

Page 30: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

17

a) Administrasi keuangan, pembukuan, dan prosedur ditata dan

dilakasanakan dengan akuntansi sesuai dengan standar

akuntansi Indonesia yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip

syariah.

b) Aktif, menjemput bola, beranjangsana, berprakarsa, proaktif,

menemukan masalah dengan tajam dan menyelesaikan

masalah dengan bijak, bijaksana, yang memenangkan semua

pihak.

c) Berpikir, bersikap dan berprilaku ahsanu amala (service

excellence).

Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat dilihat bahwa tata kerja

BMT harus dirumuskan secara sederhana, sehinggga mudah untuk

didirikan dan ditangani oleh para nasabah yang sebagian besar

berpendidikan rendah.Aturan dan mekanisme kerjanya dibuat dengan

lentur, efesien, dan efektif sehingga memudahkan nasabah untuk

memanfaatkan fasilitasnya.18

BMT mempunyai beberapa komitmen yang harus dijaga supaya

konsisten terhadap perannya, komitmen tersebut adalah :

1. Menjaga nilai-nilai syariah dalam operasi BMT. Dalam operasinya

BMT bertanggung jawab bukan saja terhadap nilai ke-Islaman

secara kelembagaan, tetapi juga nilai-nilai ke-Islaman di

masyarakat di mana BMT itu berada. Maka setidaknya BMT

memiliki majelis taklim atau kelompok pengajian.

2. Memperhatikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT tidak menutup

mata terhadap masalah nasabahnya, tidak saja dalam aspek

ekonomi, tetapi aspek kemasyarakatan nasabah yang lainnya. maka

BMT setidaknya memiliki biro konsultasi bagi masyarakat bukan

hanya berkaitan dengan masalah pendanaan atau pembiayaan,

tetapi juga masalah kehidupan sehari-hari mereka.

18

Muhamad Ridwan, Manajemen Bitul Maal wa Tamwil, h. 378.

Page 31: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

18

3. Meningkatkan profesionalitas BMT dari waktu ke waktu. Tuntutan

ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk menciptakan

BMT yang mampu membantu kesulitan ekonomi masyarakat.

Maka setiap BMT dituntut mampu meningkatkan SDM dengan

melalui pendidikan dan pelatihan.

4. Ikut terlibat dalam memelihara kesinambungan usaha masyarakat.

Keterlibatan BMT di dalam kegiatan ekonomi masyarakat akan

membantu konsistensi masyarakat dalam memegang komitmen

sebagai seorang nasabah.19

h. Asas dan Prinsip Dasar BMT

BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang salaam, yaitu

penuh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan. Prinsip dasar BMT,

adalah:

1. Ahsan (mutu hasil kerja terbaik), thayyiban (terindah), ahsanu

„amala (memuaskan semua pihak), dan sesuai dengan nilai-nilai

salaam: keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan.

2. Barakah, artinya berdaya guna, berhasil guna, adanya penguatan

jaringan, transparan (keterbukaan), dan bertanggung jawab

sepenuhnya kepada masyarakat.

3. Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyah).

4. Demokratis, partisipatif, dan inklusif.

5. Keadilan sosial dan kesetaraan jender, non diskriminatif.

6. Ramah lingkungan.

7. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta

keanekaragaman budaya.

8. Keberlanjutan, memberdayakan masyarakat dengan

meningkatkan kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal.

BMT bersifat terbuka, independen, tidak partisan, berorientasi pada

pengembangan tabungan dan pembiayaan untuk mendukung bisnis

19

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 105.

Page 32: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

19

ekonomi yang produktif bagi anggota dan kesejahteraan sosial

masyarakat sekitar, terutama usaha mikro dan fakir miskin.

Fungsi BMT di masyarakat, adalah untuk :

1. Meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus, dan

pengelola menjadi lebih professional, salaam (selamat,

damai, sejahtera), dan amanah sehingga semakin utuh dan

tangguh dalam berjuang dan berusaha (beribadah)

menghadapi tantangan global.

2. Mengorganisir dan memobilisasi dana, sehingga dana yang

dimiliki oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal

di dalam dan di luar organisasi untuk kepentinga rakyat

banyak.

3. Mengembangkan kesempatan kerja.

4. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar

produk-produk anggota.

5. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga

ekonomi dan sosial masyarakat banyak.20

i. Kegiatan Usaha BMT

Baitulmal Wat Tamwil merupakan lembaga keuangan mikro

syariah. Sebagai lembaga keuangan BMT tentu menjalankan fungsi

menghimpun dana dan menyalurkannya. Cara kerja dan perputaran

dana BMT secara sederhana dapat digambarkan pada Gambar 16.1.

berdasarkan gambar 16.1., dapat dilihat bagaimana perguliran dana

BMT. Pada awalnya dana BMT diharapkan diperoleh dari para pendiri,

berbentuk simpanan pokok khusus. Sebagai anggota biasa, para pendiri

juga membayar simpanan pokok, simpanan wajib, dan jika ada

kemudahan simpanan sukarela. Dari modal para pendiri ini dilakukan

investasi untuk membiayai pelatihan pengelola, mempersiapkan kantor

dengan peralatannya, serta perangkat administrasi. Selama belum

memiliki penghasilan yang memadai, tentu saja modal perlu juga untuk

20

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, h. 385.

Page 33: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

20

menalangi pengeluaran biaya harian yang diperhitungkan secara

bulanan, biasa disebut dengan biaya operasional BMT. Selain modal

dari para pendiri, modal dapat juga berasal dari lembaga-lembaga

kemasyarakatan seperti yayasan, kas masjid, BAZ, LAZ, dan lain-lain.

Untuk menambah dana BMT, para anggota biasa menyimpan

simpanan pokok, simpanan wajib, dan jika ada kemudahan juga

simpanan sukarela yang semuanya itu akan mendapatkan bagi hasil dari

keuntungan BMT. Mengenai bagaimana caranya BMT mampu

membayar bagi hasil kepada anggota, khususnya anggota yang

menyimpan simpanan sukarela maka BMT harus memiliki pemasukan

keuntungan dari hasil usaha pembiayaan berbentuk modal kerja yang

diberikan kepada para anggota, kelompok usaha anggota (Pokusma),

pedagang ikan, buah, pedagang asongan, dan sebagainya. Karena itu

pengelola BMT harus menjemput bola dalam membina anggota

pengguna dana BMT agar mereka beruntung cukup besar, dan

karenanya BMT juga akan memperoleh untung yang cukup besar pula.

Dari keuntungan itulah BMT dapat menanggung biaya operasional

dalam bentuk gaji pengelola dan karyawan BMT lainnya, biaya listrik,

telepon, air, peralatan komputer, biaya operasional lainnya, dan

membayar bagi hasil yang memadai dan memuaskan para anggota

penyimpan sukarela.

Page 34: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

21

Gambar 2.1

Cara Kerja Perputaran Dana BMT

Di Buku M Nur Rianto Dasar-Dasar Ekonomi Islam

Sumber: M. Nur Rianto, Cara Kerja Perputaran Dana BMT. Hal 390.

Dalam menjemput bola tersebut, pengelola BMT harus mampu

menjelaskan dengan menarik minat anggota atau calon anggota untuk

menyimpan simpanan sukarelanya dalam jumlah yang besar, semisal

Rp 100.000,-; Rp 500.000,-; Rp 1.000.000,-; sampai dengan RP

10.000.000,-; atau lebih, dengan menunjukkan kemungkinan

pembiayaan atau pinjaman untuk kegiatan usaha pengusaha kecil yang

menguntungkan itu, kelayakannya, tingkat keuntungannya, dan juga

dengan alasan jika menyimpan di BMT dananya akan aman dan

bermanfaat bagi masyarakat, lebih menguntungkan dengan prinsip bagi

hasil dan bebas dari unsur riba. Dalam menjamin dananya, BMT

Page 35: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

22

umumnya menggunakan analisis kelayakan usaha dan jaminan

(collateral).21

2. Peran

a. Definisi Peran

Istilah “peran” kerap diucapkan banyak orang. Sering kita

mendengar kata peran diartikan dengan posisi atau kedudukan

seseorang. Atau “peran” dikaitkan dengan “apa yang dimainkan” oleh

seorang aktor dalam suatu drama. Mungkin tak banyak tahu, bahwa

kata “peran”, atau role dalam bahasa inggrisnya, memang diambil dari

dramaturgy atau seni teater. Dalam seni teater seorang aktor diberi

peran yang harus dimainkan sesuai dengan plot atau alur ceritanya, dan

dengan macam-macam lakonnya. Lebih jelasnya kata “peran” atau

“role” dalam kamus Oxford dictionary diartikan: Actor‟s part; one‟s

task of funcion. Yang berarti aktor; tugas seseorang atau fungsi.22

Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai

arti pemain sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong,

perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan pada peserta didik.23

Ketika istilah peran digunakan dalam lingkungan pekerjaan, maka

seseorang yang diberi (atau mendapatkan) sesuatu posisi, juga

diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh pekerjaan tersebut. Harapan mengenai peran seseorang dalam

posisinya, dapat dibedakan atas harapan dari si pemberi tugas dan

harapan dari orang yang menerima manfaat dari pekerjaan/posisi

tersebut

21

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, h. 390. 22

The New Oxford Illustrated Dictionary, (Oxford University Press, 1982), h. 1466 23

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), h. 854

Page 36: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

23

b. Aspek-Aspek Peran

Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam teori peran dalam

empat golongan, yaitu:24

a) Orang- orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial

(Orang yang Berperan)

Berbagai istilah tentang orang- orang dalam teori peran.

Orang- orang yang mengambil bagian dalm interaksi sosial

dapat dibagi dalam dua golongan sebagai berikut:

1. Aktor atau pelaku, yaitu orang yang sedang berprilaku

menuruti suatu peran tertentu.

2. Target (sasaran) atau orang lain, yaitu orang yang

mempunyai hubungan dengan aktor dan perilakunya.25

b) Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut (Perilaku dalam

Peran)

Biddle dan Thomas membagi lima indikator tentang

perilaku dalam kaitanya dengan peran sebagai berikut:

1. Harapan tentang peran (expectation)

2. Norma (norm)

3. Wujud perilaku dalam peran (performance)

4. Penilaian (evaluation) dan sanksi (sanction)26

c) Kedudukan orang- orang dalam perilaku

Kedudukan adalah sekumpulan orang yang secara

bersamasama (kolektif) diakui perbedaannya dari kelompok-

kelompok yang lain berdasarkan sifat- sifat yang mereka miliki

bersama, perilaku yang sama- sama mereka perbuat, dan reaksi

orangorang lain terhadap mereka bersama. Ada tiga faktor yang

mendasari penempatan seseorang dalam posisi tertentu, yaitu:27

24

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015),

h. 215 25

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, h. 216 26

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, h. 218-220 27

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, h. 222-223

Page 37: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

24

1. Sifat- sifat yang dimiliki bersama seperti jenis kelamin,

suku bangsa, usia atau ketiga sifat itu sekaligus. Semakin

banyak sifat yang dijadikan dasar kategori kedudukan,

semakin sedikit orang yang dapat ditempatkan dalam

kedudukan itu.

2. Perilaku yang sama seperti penjahat (karena perilaku jahat),

olahragawan, atau pemimpin. Perilaku ini dapat diperinci

lagi sehingga kita memperoleh kedudukan yang lebih

terbatas. Selain itu, penggolongan kedudukan berdasarkan

perilaku ini dapat bersilang dengan penggolongan

berdasarkan sifat, sehingga membuat kedudukan semakin

eksklusif.

3. Reaksi orang terhadap mereka.

d) Kaitan antara orang dan perilaku

Biddle dan Thomas mengemukakan bahwa kaitan

(hubungan) yang dapat dibuktikan atau tidak adanya dan dapat

diperkirakan kekuatannya adalah kaitan antara orang dengan

perilaku dan perilaku dengan perilaku. Kaitan antara orang

dengan orang dalam teori peran ini tidak banyak dibicarakan.

Kriteria untuk menetapkan kaitan- kaitan tersebut di atas

diantaranya yaitu:28

1. Kriteria Kesamaan

2. Derajat Saling Ketergantungan

3. Gabungan antara Derajat Kesamaan dan Saling

Ketergantungan

3. Pengertian Pembiayaan

Sebagaimana Veitzal Rivai dan Adrian Permata Veitzal mengatakan

bahwa:

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I believe, I trust “saya

percaya” atau saya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan yang

28

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, h. 226-229

Page 38: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

25

artinya kepercayaan (trust), berarti lembaga pembiayaan selaku

shohibul maal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk

melaksanakan amanah yang diberikan.29

Sedangkan kredit tidak jauh berbeda dengan pembiayaan, perkataan

kredit berasal dari bahasa latin Credo yang berarti “ saya percaya” yang

merupakan kombinasi dari bahasa sangsekerta Cred yang artinya

“kepercayaan” dan bahasa latin “do” yang berarti “saya tempatkan”. Atas

dasar kepercayaan kepada seseorang yang memerlukannya maka diberikan

uang, barang atau jasa dengan syarat membayar kembali atau memberi

penggantinya dalam waktu yang telah diperjanjikan.30

Pengertian kredit menurut UU 10/2008 tentang perbankan pasal 1

angka 11 adalah: penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persatuan atau kesepakatan pinjam-meminjam

antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga.31

Menurut Kasmir dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya pembiayaan adalah;

“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak yang dibiayaai untuk mengembalikan

uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil, dengan kata lain pembiayaan yaitu

penyediaan uang yang telah diperjanjikan atau disepakati antara kedua

belah pihak dan mengembalikan dengan imbalan ataupun bagi

hasil.”32

29

H. Veitzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, Islamic Financial Management, Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2008, h. 3 30

Iswi haryani, Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2010, h. 9 31

Iswi haryani, Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet, 2010, h. 11 32

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo Persada, 2002.h. 92

Page 39: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

26

Melihat dari berbagai pengertian diatas bahwasannya pembiayaan dan

kredit memiliki kesamaan yaitu suatu kepercayaan yang diberikan

oleh “Shohibul maal” pemilik dana untuk memberikan dana, barang atau

jasa dan mengembalikan uang atau tagihan setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan yang telah diperjanjikan atau disepakati antara kedua

belah pihak dan mengembalikan dengan imbalan bunga ataupun bagi hasil.

a. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

Tujuan dari pembiayaan merupakan bagian dari tujuan lembaga

keuangan sebagai perusahaan, yaitu memperoleh keuntungan bagi

kesejahteraan nasabahanya.33

Menurut Muhammad tujuan pembiayaan

dibedakan menjadi dua yaitu secara makro dan mikro, secara makro

pembiayaan bertujuan untuk;

1) Peningkatan ekonomi umat,

2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha,

3) Meningkatkan produktifitas,

4) Membuka lapangan keja baru,

5) Terjadinya distribusi pendapatan.

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan bertujuan untuk;

1) Upaya memaksimalkan laba,

2) Upaya meminimalkan resiko,

3) Pendayagunaan sumber ekonomi,

4) Penyaluran kelebihan dana.34

Adapun fungsi dari pembiayaan diantaranya;

1) Meningkatkan daya guna uang,

2) Meningkatkan daya guna barang,

3) Meningkatkan peredaran uang,

4) Menimbulkan gairah berusaha,

5) Stabilitas ekonomi,

6) Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.35

33

Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, edisi revisi, (Azkia Publisher,

Jakarta, 2008), h.245 34

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta, UPP, AMP. YKPN.

h.17

Page 40: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

27

b. Unsur-unsur dan Manfaat Pembiayaan

Adapun unsur-unsur pembiayaan menurut Kasmir sebagai

berikut;

1) Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi pembiayaan bahwa

pembiayaan yang diberikan akan benar-benar diterima kembali

dimasa tertentu dimasa mendatang.

2) Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan didalam suatu perjanjian dimana

masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya.

Sepakat penyaluran pembiayaan dituangkan dalam akad

pembiayaan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu

BMT (koperasi) dan anggotanya.

3) Jangka Waktu

Setiap pembiayaan yang diberikan mempunyai jangka waktu

tertentu sesuai dengan kesepakatan. Jangka waktu ini mencakup

masa pengembalian pembiayaan yang telah disepakati. Hamper

dapat dipastikan bahwa tidak ada pembiayaan yang tidak

memiliki jangka waktu.

4) Resiko

Dalam memberikan pembiayaan kepada pengusaha tidak

selamanya bank mengalami keuntungan, bank juga bias

mengalami suatu resiko kerugian. Resiko ini muncul karena ada

tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang

waktu suatu pembiayaan maka semakin besar resiko tidak

tertagih, demikian pula sebaliknya.

35

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta, UPP, AMP. YKPN.

h.19

Page 41: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

28

5) Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu pembiayaan

atau jasa tersebut yang kita kenal dengan margin (bagi hasil).36

Berdasarkan unsur tersebut diatas membuktikan bahwa pada

dasarnya pembiayaan merupakan pemberian kepercayaan dan berarti

pula prestasi yang diberikan benar-benar diyakini dapat dikembalikan

oleh penerima pembiayaan sesuai dengan jangka waktu dan syarat

yang telah disepakati oleh semua pihak.

Manfaat yang diperoleh dari pembiayaan yang diberikan oleh

BMT antaralain;

1) Manfaat pembiayaan ditinjau dari sudut kepentingan debitur.

Dengan adanya pembiayaan dari BMT akan terpenuhi

kebutuhan dana dan modal dalam melaksanakan suatu usaha.

2) Manfaat pembiayaan ditinjau dari kepentingan masyarakat luas.

Pembiayaan dari BMT dapat meningkatkan pendapatan dan

pemerataan pendapatan masyarakat. Selain itu dengan

menyimpan dana di BMT masyarakat berharap dana yang

disimpan kembali utuh dan aman. Masyarakat akan sangat

diuntungkan karena membantu memperoleh faktor-faktor

produksi dengan mudah dan cepat.37

c. Jenis-jenis dan Kolektibilitas Pembiayaan

Sesuai dengan akad pengembangan produk, maka bank syariah

memiliki banyak jenis pembiayaan. Jenis pembiayaan pada dasarnya

dapat dikelompokan menurut beberapa aspek yaitu;

1) Pembiayaan Modal Kerja

a) Pembiayaan Modal Kerja Syariah

Secara umum, yang dimaksud dengan Pembiayaan Modal

Kerja (PMK) Syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang

36

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. h.94 37

Emi Nurhayati, Pelaksanaan Pengawasan Murabahah sebagai Upaya Meminimalkan

Pembiayaan Bermasalah di BMT Syariah Pare Kediri, Skripsi Fakultas Ekonomi, Malang, 2010,

h. 23

Page 42: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

29

diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan

modal usahanya berdasarkan prinsip syariah.38

b) Pembiayaan Konsumtif

Yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk melakukan

investasi atau pengadaan barang konsumtif.39

2) Pembiayaan Menurut Jangka Waktu dibedakan menjadi;

a) Pembiayaan jangka waktu pendek, pembiayaan yang dilakukan

dengan waktu 1 bulan sampai 1 tahun

b) Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang

dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai 3 tahun.

c) Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang

dilakukan lebih dari 3 tahun.40

Secara umum kolektibilitas pembiayaan dikategorikan menjadi

lima macam, yaitu;

1) Lancar atau kolektibilitas 1

2) Kurang lancar atau kolekPtibilitas 2

3) Diragukan atau kolektibilitas 3

4) Perhatian khusus atau kolektibilitas 4

5) Macet atau kolektibilitas 541

Adapun penjelasan dari kolektibilitas tersebut;

1) Lancar

Pembiayaan digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria

sebagaiberikut;

a. Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok

b. Terdapat tunggakan angsuran pokok tetapi tidak melampaui

satu bulan.

38

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi ke 2, PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta. 2004. h.222 39

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. h.22 40

Muchdarsyah Sinungan, Manajamen Dana Bank edisi dua, PT Bumi Aksara, Jakarta.

2000, h.216 41

Muhammad, Manajemen Bank Syariah. h. 312

Page 43: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

30

2) Kurang lancar

Pembiayaan digolongkan kurang lancar apabila memenuhi

kriteria sebagai berikut;

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok yang melampaui satu

bulan tetapi belum melampaui dua bulan.

b. Terdapat tunggakan bagi hasil/ profit margin.

3) Diragukan

Pembiayaan digolongkan diragukan apabila pembiayaan yang

bersangkutan tidak memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar,

seperti tersebut pada kriteria lancar dan kurang lancar. Akan

tetapi pembiayaan masih dapat diselamatkan dan agunannya

sekurang-kurangnya 75% dari total pembiayaan.

4) Macet

Pembiayaan digolongkan macet apabila :

a. Tidak memenuhi kriteria lancar, kurang lancar dan diragukan

atau,

b. Memenuhi kriteria diragukan tersebut tetapi jangka waktu 21

bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau

usaha penyelamatan.42

4. Tinjauan Umum Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Secara etimologi, dalam kamus Al-Munjid Murabahah bermakna

kelebihan dan tambahan (keuntungan), yang berarti suatu penjualan

barang seharga barang tersebut ditambah dengan keuntungan yang

telah disepakati.43

Secara terminologi, para ulama terdahulu mendefinisikan

murabahah dengan jual beli dengan modal ditambahkan dengan

keuntungan yang telah diketahui.44

42

Muhammad, Manajemen Bank Syariah. h. 316 43

Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, (Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h. 87. 44

Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, h. 390

Page 44: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

31

Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah memberikan

penjelasan bahwa yang dimaksud dengan akad murabahah adalah

akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya

kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih

sebagai keuntungan yang disepakati.45

Pembiayaan murabahah adalah penyediaan dana atau tagihan oleh

Lembaga Keuangan Syariah untuk transaksi jual beli barang sebesar

harga pokok ditambah keuntungan berdasarkan kesepakatan dengan

nasabah yang harus membayar sesuai akad.46

Murabahah adalah pembiayaan-pembiayaan barang lokal ataupun

internasional. Pembiayaan ini dapat diaplikasikan untuk tujuan modal

kerja dan pembiayaan investasi baik jangka panjang maupun jangka

pendek. Bank mendapat keuntungan dari harga barang yang

dinaikan.47

Murabahah didefinisikan oleh paara fuquha penjualan biaya/harga

pokok (cost) barang tersebut ditambah dengan mark-up atau margin

keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa

penjual harus membeli tahu pembeli mengenai harga pembelian

produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada

biaya (cost) tersebut.48

Murabahah adalah istilah dalam fiqh Islam yang berarti suatu

bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan

barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan

untuk memperoleh barang, meliputi harga barang, dan biaya-biaya

45

Penjelasan Pasal 19 ayat (1) huruf d UU Perbankan Syariah. 46

Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, cet.1 (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2010), h. 72-73 47

Muhammad, Bank Syariah (Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman),

Edisi kedua, (Yogyakarta: Ekonisia, 2006), h. 20. 48

Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005), h. 13.

Page 45: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

32

lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat

keuntungan (margin) yang diinginkan.49

Murabahah adalah pembiayaan saling menguntungkan yang

dilakukan oleh shahibul mal dengan pihak yang membutuhkan melalui

transaksi jual beli dengan penjelasan bahwa harga pengandaan barang

dan harga jual terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau

laba bagi shahibul mal dan pengembaliannya dilakukan secara tunai

atau angsur.50

Menurut Adiwarman A. Karim, murabahah adalah akad jual beli

barang dengan menyatakan harga pokok (modal) dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.51

Margin

keuntungan merupakan selisih harga jual dikurangi harga asal yang

merupakan pendapatan atau keuntungan bagi penjual, akad ini

merupakan salah satu bentuk, karena dalam murabahah ditentukan

beberapa rate of profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh).52

Murabahah adalah satu jenis jual beli yang dibenarkan oleh

syariah dan merupakan implementasi muamalat tijariah (interaksi

bisnis).53

Sehingga dapat disimpulkan bahwa murabahah adalah akad jual

beli dimana penjual memberikan harga sudah termasuk harga pokok

(modal) ditambah dengan harga keuntungan (margin) kepada pembeli

dan keduanya menyepakati akad tersebut sehingga akad tersebut sah.

Pada murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat

transaksi sementara pembayarannya dilakukan secara tunai, tangguh

ataupun dicicil. Untuk pembayaran secara cicilan, di Malaysia lebih

dikenal dengan istilah BBA (Bai‟ Bistaman„Ajil). Secara istilah,

49

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.

81. 50

Pasal 20 Ayat (6) Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) 51

A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: raja Grafindo

Persada, Vol. 3. 2004), h. 113. 52

A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 113. 53

Ah. Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat (Jakarta: UIN Jakarta Press, cet, 1. 2005) h. 118.

Page 46: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

33

sebenarnya transaksi yang dilakukan dengan pembayaran tangguh

disebut bai al-muajjal, sedangkan dicicil disebut bai; al-ta‟jil.54

Ketentuan yang harus dipenuhi dalam jual beli murabahah meliputi

hal-hal berikut:

a. Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah

dimiliki/hak kepemilikan telah berada ditangan penjual. Artinya

bahwa keuntungan dan risiko barang tersebut ada pada penjual

sebagai kosekuensi dari kepemilikan yang timbul dari akad yang

sah.

b. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal (harga

pembelian/kulakan) dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan

dalam jualbeli (capital outlay) pada suatu komoditi, semuanya

harus diketahui oleh pembeli saat akad dan ini merupakan salah

satu syarat sah murabahah.

c. Ada informasi yang jelas tentang keuntungan baik nominal

maupun persentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai salah

satu syarat sah murabahah.

d. Dalam sistem murabahah, penjual boleh menetapkan syarat

kepada pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak

pada barang, tetapi lebih baik syarat seperti itu tidak ditetapkan,

karena pengawasan barang merupakan kewajiban penjual untuk

menjaga kepercayaan.

e. Transaksi pertama (antara penjual dan pembeli pertama) haruslah

sah, jika tidak sah maka tidak boleh jual beli secara murabahah

(antara pembeli pertama yang menjadi penjual kedua dengan

pembeli murabahah), karena murabahah adalah jual beli dengan

54

Zulkifli Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim.

2003), h. 39.

Page 47: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

34

harga pertama disertai tambahan keuntungan.55

Berdasarkan

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-

MUI Nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000) tentang murabahah, pada

bagian pertama tentang ketentuan umum murabahah dalam bank

syariah:

1) Melakukan akad murabahah yang bebas riba.

2) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah

Islam.

3) Membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya.

4) Bank membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah atas nama

bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas dengan riba.

5) Bank harus menyampaikan semuanya yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

(pemesan) dengan harga jual senilai dengan harga beli plus

ditambah keuntungannya. Dalam hal ini bank harus

memberitahukannya secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah berikut biaya yang diperlukan.56

Secara konsep bank syariah dapat menjalankan usaha

supermarket atau perdagangan yang dijalankan dengan prinsip

murabahah. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang

cangkupan transaksi murabahah dapat dilihat dalam gambar berikut:57

55

Ah. Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat h. 119-120. 56

Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Murabahah, No.

04/DSNMUI/IV/2000, bagian pertama angka 1-6. 57

Wiroso, Jual Beli Murabahah, h. 37.

Page 48: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

35

Gambar 2.2

Alur Pembiayaan Murabahah

Sumber: Adiwarman karim, Bank Islam Analisis Fiqih & Keuangan (Edisi II. 2004)

Murabahah dalam gambar diatas dibagi menjadi dua macam,

yaitu murabahah tanpa pesanan, maksudnya disini adalah, ada yang

pesan atau tidak, ada yang beli atau tidak bank syariah menyediakan

barang dagangannya. Penyediaan barang pada murabahah ini tidak

terpengaruhi atau terikat langsung dengan ada tidaknya pesanan atau

pembeli. Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah

baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli apabila ada

nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru

dilakukan jika ada pemesanan. Dalam hal ini pihak penjual boleh

meminta pembayaran hamish ghadiyah, yakni uang tanda jadi ketika

ijab-kabul.58

Murabahah berdasarkan pesanan dibedakan menjadi dua yaitu:

a) Murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat terikat,

maksudnya apabila barang (produk) sudah dipesan maka

nasabah harus membelinya.

b) Murabahah berdasarkan pesanan dan berdasarkan tidak

mengikat, maksudnya walaupun nasabah sudah memesan

58

A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 115

Page 49: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

36

barang, tetapi nasabah tidak terikat, nasabah dapat menerima

atau membatalkan barang tersebut.59

Sehingga dalam teknik pembayaran murabahah dapat

dilakukan secara tunai atau dicicil. Dalam murabahah juga

diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk

cara pembayaran yang berbeda. Murabahah muajjal dicirikan

dengan adanya penyerahan barang diawal akad dan

pembayaran kemudian (setelah awal akad), baik dalam

bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum

(sekaligus).60

Dalam realisasi perbankan syari’ah pada pembiayaan

murabahah nasabah mendapatkan sebuah dispensasi

(potongan) apabila nasabah ini mempercepat pembayaran

cicilan dan melunasi piutang murabahah sebelum jatuh

tempo.61

Seperti yang tertera dalam Fatwa Dewan Syari’ah

Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor:

46/DSN-MUI/II/2005 tentang Potongan Tagihan Murabahah,

pada bagian pertama poin pertama yaitu LKS boleh

memberikan potongan dari total kewajiban pembayaran

kepada dalam transaksi (akad) murabahah yang telah

melakukan kewajiban pembayaran cicilannya dengan tepat

waktu dan / atau nasabah yang mengalami penurunan

kemampuan pembayaran.62

b. Landasan Hukum

a) Al-Qur’an

59

Wiroso, Jual Beli Murabahah, h. 38 60

A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 115 61

Hasbi Ramli, Teori Dasar Akuntansi Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 52. 62

Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Potongan Tagihan Murabahah,

No.46/DSNMUI/II/2005, bagian pertama angka 1.

Page 50: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

37

“…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba.” ( QS. AL-Baqarah/ 1 : 276)63

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di

antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.” (QS. An-

Nisa : 29).

c. Al- Hadits

ال ب ي ع : ا لب ر كة في هن ثالث : قال وسلم علي و الل صل ى النب أن عن و الل رضي سهي ب عن قارضة أجل إل

جو ما ابن رواه - لل ب ي ع ل لل ب ي ت بالش عي ال ب ر وخل ط وا مل

Artinya: Dari suhaibAr-Rumi r.a bahwa rasulullah SAW

Bersabda, “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkaha jual

beli secara tangguh muqarabah (murabahah) dan mencampur

gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk

dijual.” (H.R Ibnu Majah)

Ada juga hadits dari Abu Sa’ad Al-Khudri

ريرضياللعن وأن رسو لللصل ياللعلي و د أب سعي دال عن ,)رواهالبيهقيوابنماجووصححوابنحبان( ت راض اال ب ي ععن وألوسل مقال:إن

Artinya: Dari Abu Sa‟ad Al-Khudri bahwa Rasulullah saw

bersadda, “sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama

suka.” (HR Al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh

Ibnu Hibban)

d. Rukun Murabahah

a. Penjual (ba’)

b. Pembeli (musytari’)

c. Barang/objek (mabi’)

d. Harga (tsaman)

e. Ijab qabul (sighat)64

f. Saksi

63

Al-Quran 64

Zulkifli Sutarno, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim,

2003), h. 40.

Page 51: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

38

e. Syarat Murabahah

a. Syarat yang berakad diantaranya:

1) Cakap hukum

2) Sukarela (ridha), tidak dalam keadaan dipaksa/ terpaksa/

dibawah tekanan.

b. Objek yang diperjual belikan

1) Tidak termasuk yang diharamkan atau dilarang

2) Bermanfaat

3) Penyerahannya dari penjual kepembeli dapat dilakukan

4) Merupakan hak milik penuh yang berakad

5) Sesuai dengan spesifikasi antara yang serahkan penjual

dan yang diterima pembeli

c. Akad sighat

1) Harus jelas dan disebutkan secara spesifikasi dengan siapa

berakad.

2) Antara ijab qabul (serah terima) harus selaras baik dalam

spesifikasi barang maupun harga yang disepakati.

3) Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan

keabsahan transaksi pada hal atau kejadian yang akan

datang.

4) Tidak membatasi jangka waktu.

f. Syarat Sah Jual Beli Murabahah

a) Mengetahui harga pokok

b) Mengetahui keuntungan

c) Harga pokok dapat dihitung dan diukur

d) Jual beli murabahah tidak tercampur dengan transaksi

yang mengandung riba

e) Akad harus Sah65

65

Lihat Fatwa DSN-MUI Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Akad Murabahah

Page 52: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

39

5. Konsep Pembiayaan Murabahah

a. Pengertian pembiayaan murabahah

Salah satu skim fiqih yang paling popular digunakan oleh

perbankan syariah adalah skim jual beli murabahah. Transaksi

murabahah ini lazim digunakan oleh Rasulullah Saw. dan para

sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan

barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati.

Misalnya, seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali

dengan keuntungan tertentu. Beberapa besar keuntungan tersebut

dapat dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau dalam persentase

dari harga pembeliannya, misalnya 10% atau 20%.66

Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (Margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu

bentuk natural certainly contracts, karena dalam murabahah

ditentukan beberapa required rate of profit-nya (keuntungan yang

ingin diperoleh).67

Karena dalam definisinya disebut adanya “keuntungan yang

disepakati”, karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberi

tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah

keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut.68

Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa

pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan

pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah, dan dapat

bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang

yang dipesannya (bank dapat meminta uang muka pembelian pada

nasabah).

66

Ibnu Abidin, Rad al-Mukhtaralal Ardh al-Mukhtar, VI, h. 19-50: al-Kurtubi, Bidayatul

Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, II, h. 211. 67

A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 113 68

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, II, h. 293.

Page 53: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

40

Dalam kasus jual beli biasa, misalnya seseorang ingin membeli

barang tertentu dengan spesifikasi tertentu, sedangkan barang tersebut

belum ada pada saat pemesanan, maka si penjual akan mencari dan

membeli barang yang sesuai dengan spesifikasinya, kemudian

menjualnya kepada si pemesanan. Contoh si Fulan ingin membeli

mobil dengan perlengkapan tertentu yang harus dicari, dibeli, dan

dipasang pada mobil pesanannya oleh dealer mobil. Transaksi

murabahah melalui pesanan ini adalah sah dalam fiqih Islam, antara

lain dikatakan oleh Imam Muhammad ibnul-Hasan Al-Syaibani, Imam

Syafi’I dan Imam Ja’far Al-Shiddiq.

Dalam murabahah melalui pesanan ini, si penjual boleh meminta

pembayaran Hamish ghadiyah, yakni uang tanda jadi ketika ijab-

kabul. Hal ini sekadar untuk menunjukan bukti keseriusan si pembeli.

Bila kemudian si penjual telah membeli dan memasang berbagai

perlengkapan di mobil pesananya, sedangkan si pembeli

membatalkannya, Hamish ghadiya ini dapat digunakan untuk menutup

kerugian si dealer mobil. Bila jumlah Hamish ghadiyah-nya lebih

kecil dibandingkan jumlah kerusakan yang harus ditanggung oleh si

penjual, penjual dapat meminta kekurangannya. Sebaliknya, bila

berlebih, si pembeli berhak atas kelebihan itu.69

b. Manfaat dan Risiko Pembiayaan Murabahah

Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi bai’al-murabahah

memiliki beberapa manfaat, demikian juga risiko yang harus

diantisipasi. Bai‟al-murabahah memberi banyak manfaat kepada bank

syariah. Salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari

selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah.

Selain itu, sistem bai‟almurabahah juga sangat sederhana. Hal

tersebut memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah.

Diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi antara lain

sebagai berikut:

69

A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 115

Page 54: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

41

a) Gagal atau kelalaian; nasabah sengaja tidak membayar

angsuran.

b) Pergerakan harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang

dipasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank

tidak bisa mengubah harga jual beli tersebut.

c) Penolakan nasabah; barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh

nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam

perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena

itu, sebaiknya dilindungi dengan asuransi. Kemungkinan lain

karena nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda

dengan yang ia pesan. Bila bank telah menandatangani kontrak

pembelian dengan penjualnya, barang tesebut akan menjadi

milik bank. Dengan demikian, bank mempunyai risiko untuk

menjualnya kepada pihak lain.

d) Dijual; karena bai’ al-murabahah bersifat jual beli dengan utang,

maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik

nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap asset

miliknya tersebut, termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi

demikian, risiko untuk defaultakan besa.70

Secara umum,

aplikasi perbankan dari bai‟ al-murabahah dapat digambarkan

dalam skema berikut ini :

70

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Depok, Gema Insani,

2001), h. 107.

Page 55: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

42

Gambar 2.3

Sumber: Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik

(Depok, Gema Insani, 2001), h. 107.

6. Aplikasi Murabahah Dalam Lembaga Keuangan Syariah

Aplikasi akad murabahah pada lembaga keuangan syariah terdapat

pada kegiatan usaha Bank Syariah dalam bentuk penyaluran dana atau

pembiayaan. Pembiayaan murabahah merupakan jenis pembiayaan yang

sering diaplikasikan dalam bank syariah, yang pada umumnya digunakan

dalam transaksi jual beli barang investasi dan barang-barang yang

diperlukan oleh individu.71

Dalam pembiayaan berdasarkan akad

murabahah, Bank Syariah bertindak sebagai penyedia dana dalam kegiatan

transaksi murabahah dengan nasabah.72

Bank syariah dapat membiayai

sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah ada kesepakatan

antara Bank Syariah dan nasabahnya, dan akad pembiayaan murabahah

telah ditandatangani oleh Bank Syariah dan nasabah, maka Bank Syariah

71

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 140. 72

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2012), h. 200.

Page 56: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

43

wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan barang yang

dipesan nasabah.73

7. Standar Syariah

Dalam menjalankan kegiatan usaha produk dan jasa syariah, Bank

Syariah wajib tunduk pada prinsip syariah.74

Prinsip Syariah adalah prinsip

hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan

fatwa di bidang syariah.75

Sehingga dalam menjalankan seluruh kegiatan

usahanya, Bank Syariah harus berpedoman pada fatwa-fatwa yang

dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang, dalam hal ini merupakan

kewenangan Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-

MUI). Ketentuan tersebut bersifat memaksa dan tidak dapat menyimpang

karena merupakan perintah Undang-Undang.76

Apabila ketentuan tersebut dilanggar, maka akan dikenakan sanksi

pidana penjara dan pidana denda sebagaimana dijelaskan dalam Undang-

Undang.77

Maka dari itu sangat penting bagi Bank Syariah serta Lembaga

Keuangan Syariah lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan usahanya

berpedoman kepada fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN-MUI,

agar tetap pada alur ketetapan syariah, karena Fatwa yang dikeluarkan oleh

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia menjadi indikator

sesuai tidaknya produk Bank Syariah dengan prinsip syariah.

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

mengeluarkan Fatwa-Fatwa yang berkenaan dengan produk dan jasa pada

lembaga keuangan syariah. Diantaranya Fatwa-Fatwa tersebut menetapkan

ketetapan yang berkenaan dengan akad murabahah di lembaga keuangan

syariah khususnya pada Bank Syariah. Fatwa-fatwa yang mengatur tentang

akad murabahah tersebut adalah:

73

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 201. 74

Pasal 26 Ayat (1) Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 75

Pasal 1 Ayat (12) Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 76

Pasal 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 77

Pasal 63 Ayat (2) Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Page 57: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

44

a. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Murabahah

b. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Wakalah

c. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 13/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Uang Muka Dalam Murabahah

d. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 16/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Diskon Dalam Murabahah

e. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 23/DSN-MUI/IV/2002 tentang

Potongan Pelunasan Dalam Murabahah

f. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 46/DSN-MUI/IV/2005 tentang

Potongan Tagihan Murabahah (khashm fi al-murabahah)

g. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 47/DSN-MUI/IV/2005 tentang

Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu

Membayar

h. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 48/DSN-MUI/IV/2005 tentang

Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah

i. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 49/DSN-MUI/IV/2005 tentang

Konversi Akad Murabahah

j. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 84/DSN-MUI/IV/2012 tentang

Metode Pengakuan Keuntungan al Tamwil bi al-Murabahah

(Pembiayaan Murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah.

8. Pendapatan Nasabah

a. Pengertian pendapatan

Pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang diterima

oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lain dalam bentuk upah,

gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba.78

Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan atau penyelesaian

kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa,

78

B. N. Marhun, Kamus Manajemen, cet 1, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), h. 229-

230.

Page 58: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

45

atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi

utama atauinti perusahaan yang berkelanjutan selama suatu periode.79

Pendapatan dalam ilmu ekonomi teoritis adalah hasil yang

diterima, baik berupa uang maupun lainnya atas penggunaan kekayaan

(jasa manusia).80

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh

perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk

dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang

penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang

diterima setelah dikurangi pengeluaran.81

Pendapatan adalah langkah

awal untuk memegang kendali atas keuangan.82

Sebagian orang,

pendapatan mereka adalah gaji yang mereka dapatkan dari hasil

bekerja selama sebulan, tetapi ada hal lainnya yang dikategorikan

sebagai pendapatan, diantaranya:

a. Gaji, upah, komisi

b. Penghasilan dari usaha sendiri

c. Pendapatan dari hasil usaha/investasi (bunga, deviden, uang

sewa)

d. Uang pemberian, hadiah, dan beasiswa

e. Dana JAMSOSTEK

f. Dana pension

g. Tunjangan perceraian (alimory) dan tunjangan anak (child

support).83

Dijelaskan oleh Sumitro Djojohadikusumo, bahwa pendapatan

menurrut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat

dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan

79

Donald dkk, Akuntansi Intermediate, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 4. 80

Ahmad Hasan Ridwan, BMT dan Bank Islam, (Bnadung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h.

33. 81

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan, pada tanggal 21 November 2016 pukul 11.50 82

Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, (Depok:

Mudamapan Publishing, 2010), h. 88. 83

Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 89

Page 59: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

46

mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan

semula.84

Dari beberapa pengertian pendapatan diatas pendapatan adalah

hasil yang diterima oleh seseorang atau perusahaan akibat dari

aktivitas ekonomi seperti penjualan atas barang dan jasa.

Pendapatan dan keuntungan pada umumnya diakui ketika:

a. Telah direalisasi atau dapat direalisasi. Pendapatan dikatakan

dapat direalisasi (realized) jika barang atau jasa telah

dipertukarkan dengan kas. apabila aktiva yang diterima dapat

segera dikonversi menjadi kas. Pendapatan dikatakan dapat

direalisasi (realized) apabila aktiva yang diterima dapat segera

dikonversi menjadi kas.

b. Telah dihasilkan/telah terjadi. Pendapatan dianggap telah

dihasilkan atau telah terjadi (earned) apabila perusahaan telah

melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan

hak atas pendapatan tersebut.

Kedua, kriteria di atas umumnya terpenuhi pada saat titik

penjualan (point of sales), di mana pendapatan akan diakui ketika

barang telah dikirim atau jasa telah diberikan ke pelanggan.

Pengakuan pendapatan pada saat titik penjualan ini umumnya

menyediakan pengujian yang lebih seragam, objektif, dan logis.85

Transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip ini :

a. Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal

penjualan, yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal

penyerahan kepada pelanggan.

b. Pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa-jasa itu

telah dilaksanakan dan dapat ditagih.

c. Pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk

mengggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa, dan

84

Djojohadikusumo Sumitro, Sejarah Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 1990), h. 25. 85

Hery, Akuntansi Keuangan Menengah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 103-104

Page 60: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

47

royalti, diakui sesuai dengan berlalunya waktu atau ketika

aktiva itu digunakan.

d. Pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui pada

tanggal penjualan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yang dapat menjadi acuan atau referensi bagi

penulis yaitu:

1. Peneliti : Rifki Fajri Sani (Skripsi FSH UIN Jakarta, 2015) dengan

judul: “Efektifitas Pembiayaan Murabahah pada BMT Nurul Falah

Sawangan Depok”. Hasil penelitian: Mekanisme Pembiayaan

Murabahah yang dilakukan di BMT Nurul Falah dimulai dengan

nasabah datang ke BMT Nurul Falah dengan membawa surat

permohonan pembiayaan, yang mana didalamnya tercakup tujuan, jenis

barang yang dibutuhkan serta sumber dana. Setelah itu nasabah mengisi

data survey yang telah disediakan oleh BMT Nurul Falah dan mengisi

formulir calon anggota koperasi dan bukti kwitansi atau formulir dari

suplaier tentang barang yang akan dibeli, setelah syarat administrasi

terpenuhi maka pihak BMT melakukan penelitian untuk menganalisis

apakah nasabah tersebut berhak mendapatkan pembiayaan dengan

survey ke tempat nasabah dan menganalisanya. Apabila dalam

penelitian tersebut nasabah dianggap layak akan dilangsungkan akad

Murabahah yang didalamnya terdapat dana yang dapat dicairkan serta

jangka waktu untuk membayar dan mencairkan dana tersebut kepada

bagian teller dengan membayar uang administrasi sebesar 2% dari

pembiayaan yang disetujui oleh pihak BMT Nurul Falah.

Faktor pendukung BMT Nurul Falah meliputi: dukungan

permodalan, dukungan masyarakat (memanfaatkan dana komersial

BMT sebagai nasabah debitur), sarana penunjang operasional. Faktor

penghambat BMT Nurul Falah meliputi: keterbatasan permodalan,

Page 61: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

48

SDM dan akses mendapatkan pinjaman dari pihak luar, baik lembaga

pemerintahan BUMN, BUMS, LSM maupun lembaga donor.

Kinerja pembiayaan murabahah dapat dikatakan cukup baik namun

kurang efektif dalam mencapai tujuan BMT.Hal ini dapat dilihat dari

tidak tercapainya anggaran pembiayaan murabahah yang telah

ditetapkan. Tidak tercapainya target yang diharapkan bukan karena

system pembiayaan yang tidak efektif tetapi bisa jadi disebabkan oleh

faktor lain seperti kurangnya produktifitas pegawai, kurangnya daya

masyarakat untuk mengambil pembiayaan murabahah di BMT

melainkan lebih memilih pinjaman pembiayaan kepada rentenir atau

banking (bank keliling).

2. Peneliti : Chitra Dwiratih Aviza (Skripsi FSH UIN Jakarta, 2014)

dengan judul: “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mitra

dalam Memilih Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah di BMT

Berkah Madani Cimanggis Depok ”. Hasil penelitian: Faktor 1

Referensi. Faktor referensi dimana faktor ini memiliki nilai korelasi

yang cukup tinggi yaitu variabel variabel teman/kenalan memiliki nilai

loading faktor 0,922, variabel dorongan dari pihak keluarga dengan

faktor loading 0,802, variabel beban administrasi dengan faktor loading

0,881, variabel beban angsuran dengan faktor loading 0,782, variabel

beban riba dengan faktor loading 0,816, variabel transaksi di BMT

secara halal dengan faktor loading 0,662, dan variabel tingkat bagi hasil

tidak memberatkan dengan faktor loading 0,449.

Faktor 2 Produk. Terdiri dari variabel mendapatkan informasi dari

keluarga dengan faktor loading 0,432, variabel mencari tahu semua hal

yang berhubungan dengan produk dengan faktor loading 0,665, variabel

produk bermanfaat dengan faktor loading 0,811, variabel produk

bervariatif dengan faktor loading 0,819, variabel produk sesuai harapan

dengan faktor loading 0,801, dan variabel tingkat margin tidak

memberatkan dengan faktor loading 0,449.

Page 62: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

49

Faktor 3 Pelayanan. Terdiri dari variabel dekorasi kantor dengan

faktor loading 0,652, variabel penampilan karyawan dengan faktor

loading 0,495, variabel tidak menunggu lama dengan faktor loading

0,813, variabel pelayanan yang cepat dengan faktor loading 0,866, dan

variabel persyaratan yang mudah dengan faktor loading 0,646.

Faktor 4 Syariah.Terdiri dari variabel operasional sesuai syariah

dengan faktor loading 0,872.

Faktor 5 Kebutuhan.Terdiri dari variabel sikap karyawan dengan

faktor loading 0,600 dan memperoleh keuntungan dengan faktor

loading 0,774.

Dari 5 faktor yang terbentuk tersebut, terdapat 1 faktor yang paling

mempengaruhi keputusan mitra dalam memilih menggunakan produk

pembiayaan murabahah di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok,

yaitu faktor referensi karena memiliki nilai korelasi yang cukup tinggi

karena diatas angka 0,5.

3. Peneliti : Amelia Darmania Marifanisa (Skripsi FSH UIN Jakarta,

2012) dengan judul: “Respon Nasabah Terhadap Pembiayaan

Murabahah”. Hasil penelitian:

Respon nasabah terhadap pembiayaan murabahah pada BMT Al

Fath IKMI, Ciputat dapat diuraikan sebagai berikut: Berdasarkan

jawaban kuesioner dan hasil wawancara dengan para responden,

ditemukan adanya respon yang positif dari nasabah terhadap produk

Jual Beli dengan akad Murabahah pada BMT Al fath. Respon positif

tersebut mencerminkan bahwa keberadaan BMT Al Fath dengan

produk pembiayaan murabahah telah sesuai dengan harapan nasabah

karena adanya sejumlah faktor penting yang melandasinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah BMT Al Fath IKMI

Ciputat dalam megakses produk murabahah pada BMT Al Fath dapat

duraikan sebagai berikut: Produk pembiayaan murabahah merupakan

salah satu produk BMT yang sudah dikenal oleh para nasabah.

Page 63: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

50

Para nasabah puas dengan fitur dan pelayanan produk pembiayaan

murabahah yang ditawarkan oleh BMT Al Fath.Menurut pendapat

nasabah, keterampilan SDM di BMT ini juga sudah memadai.

Para nasabah merasakan manfaat secara ekonomis dalam bentuk

yang konkrit. Para nasabah juga merasa terpenuhi kebutuhannya dengan

bertransaksi dengan akad produk pembiayaan murabahah di BMT ini.

Namun 65% responden menyatakan tidak tahu apakah produk

pembiayaan murabahah BMT Al Fath telah sesuai dengan tuntutan

dunia perbankan atau tidak.

Hal yang membedakan dengan penelitian diatas adalah pembahasan

dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada bagaimana peran

pembiayaan murabahah dalam meningkatkan pendapatan nasabah BMT

AL-Jibaal Kota Tangerang Selatan, sehingga dapat terlihat sejauhmana

peran pembiayaan murabahah dalam meningkatkan pendapatan nasabah

BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan.

Tentunya akan memberikan gambaran pada peningkatan pendapatan

nasabah sebelum dan sesudah menerima pembiayaan murabahah dan

dapat menimbulkan kesejahteraan terhadap masyarakan yang menerima

pembiayaan murabahah.

Page 64: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan objek penulis di dalam penelitian ini adalah

di BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan. Yang beralamat di Jl.

Gunung raya No. 14, RT.4/RW.11, Kelurahan Cirendeu Kecamatan

Ciputat Kota Tangerang SelatanProvinsi Banten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari pengajuan judul,

pengajuan proposal, perencanaan dan persiapan instrumen, uji coba

instrumen penelitian yang akan dilanjutkan dengan pengumpulan data

lapangan sebagai kegiatan inti penelitian. Dan rentan waktu yang

dibutuhkan secara keseluruhan 5 (lima) bulan.

Adapun jadwal peneliti yang penulis buat agar penelitian ini dapat

berlangsung sesuai jadwal dan lebih terarah.

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

Kegiatan November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Survei lokasi

penelitian

Penyusunan Bab

1-3

Izin Lokasi

Penelitian

Observasi lokasi

penelitian

Pengumpulan data

Pengolahan data

dan Bab 4

Penarikan

kesimpulan dan

Bab 5

Pengesahan

Page 65: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

52

Dalam dua bulan ini penulis berupaya menggunakan waktu seefektif

mungkin untuk melakukan penelitian dengan cara membagi kedalam

beberapa tahapan yaitu tahapan persiapan, tahapan pengumpulan data,

tahapan pengolahan data, dan tahap pengesahan.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian, fokus dari penelitian ini adalah mengamati

dan melihat bagaimana peran pembiayaan murabahah dalam meningkatkan

pendapatan nasabah BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan. Adapun tujuan

yang hendak dicapai adalah untuk mendeskripsikan, memahami, dan

memaknai sistem pembiayaan murabahah di BMT Al-Jibaal Kota Tangerang

Selatan. Oleh sebab itu, berdasarkan pada kajian teori yang telah dipaparkan

di depan, maka jenis penelitian yang di anggap tepat adalah penelitian

kualitatif deskriptif analisis.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif

dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang

holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat

interaktif (reciprocal). Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Objek

yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi

oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek

tersebut.

Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human

instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk menjadi instrumen, maka peneliti

harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu

bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang

diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.

Page 66: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

53

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap

situasi sosial yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat triangulasi,

yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara

gabungan/simultan. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif

berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian

dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,

suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya,

data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh

karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada makna.

Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability.86

Dengan demikian, melalui pendekatan kualitatif maka diharapkan akan

memperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna

dari fakta yang relevan.

Penelitian ini pada hakikatnya adalah mengamati peran pembiayaan

murabahah dalam mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat yang

tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat terutama nasabah BMT Al-

Jibaal Kota Tangerang Selatan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.87

Jadi pengertian populasi adalah generalisasi yang terdiri dari

objek/subjek yang ditetapkan untuk penelitian, populasi tidak hanya

termasuk manusia, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya.

Populasi adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

86

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, Cet.

III 2007), h. 8. 87

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 80

Page 67: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

54

suatu populasi, populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada

objek/subjek yang dipahami, tetapi juga meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek tersebut.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi,

tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang

terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan

aktivitas (activity) yang berintegrasi secara sinergis.88

Situasi penelitian

tersebut dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin dipahami

secara lebih mendalam mengenai apa yang terjadi didalamnya. Dalam

penelitian ini penulis mengamati situasi sosial atau objek penelitian

dalam meningkatkan pendapatan nasabah (actors) tentang peran

pembiayaan murabahah (activity) di BMT Al-Jibaal Kota Tangerang

Selatan (place).

2. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti

mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent

sampling design). Caranya yaitu, peneliti memilih orang tertentu yang

dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan; selanjutnya

berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya

itu, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan

akan memberikan data lebih lengkap. Praktek seperti inilah yang disebut

sebagai “serial selection of sample units”, atau dalam kata-kata Bodgan

dan Biklen dinamakan “snowball sampling technique”, unit sampel yang

dipilih makin lama makin terarah sejalan dengan makin terarahnya fokus

penelitian.Proses ini dinamakan Bodan dan Biklen sebagai “continuous

adjustment of „focusing‟ of the sample”.89

Sampel dalam penelitian ini penulis gunakan sebagai sumber data

yang dianggap mengetahui tentang populasi /situasi sosial atau objek

penelitian, dan untuk menentukan sampel tersebut penulis menggunakan

88

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 215. 89

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 8.

Page 68: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

55

Snowball Sampling Technique. Sampel dalam penelitian ini adalah pihak-

pihak BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan dan nasabah BMT yang

menerima pembiayaan murabahah yang peneliti dapat jadikan sebagai

sumber informasi untuk mengenali dan mendapatkan data-data yang

diperlukan dalam penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

Dalam upaya pengumpulan data dalam penyusunan skripsi ini, penulis

menggunakan dua pendekatan penelitian, yang akan dijelaskan dibawah.

Dalam penelitian kualitatif, ketika permasalahan belum jelas dan pasti, maka

yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri. Peneliti kualitatif

sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya.90

Setelah masalah yang akan dipelajari jelas, maka dapat

dikembangkan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang akan

dilakukan mengenai peran pembiayaan murabahah dalam meningkatkan

pendapatan nasabah BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan diantaranya :

1. Penelitian kepustakaan (library research)

Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan untuk

memperoleh data sekunder dengan cara mengkaji dan menelaah berbagai

bahan bacaan dan literatur yang erat hubungannya dengan penelitian.

Bahan yang digunakan untuk kajian pustaka ini yaitu buku-buku yang

berkaitan dengan penelitian, jurnal, majalah, surat kabar, koran, serta

beberapa artikel yang relevan yang berkaitan dengan masalah yang

penulis teliti, yaitu yang berkaitan dengan peran pembiayaan murabahah

dalam meningkatkan pendapatan nasabah BMT Al-Jibaal Kota

Tangerang Selatan.

90

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.60.

Page 69: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

56

2. Penelitian lapangan (field research)

Penelitian lapangan yaitu teknik pengumpulan data primer untuk

memperoleh data yang sebenarnya mengenai masalah yang sedang

diteliti. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Pedoman Observasi

Menurut Margono metode observasi bisa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau

fenomena yang diselidiki.91

Dalam penelitian ini peneliti melakukan

observasi dengan mengamati sarana yang terdapat di Bank,

mengamati sikap pegawai terhadap nasabah, mengamati daya

tanggap pegawai dalam melayani nasabah, dan ketentuan dalam

proses murabahah.

Tabel 3.2

Pedoman Observasi

No. ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

1 PENAMPILAN FISIK BANK

Ketersediaan tempat parkir

Ketersediaan Ruang Tunggu

Ketersediaan peralatan yang dimiliki

Kelengkapan Media Transaksi

Ketersediaan Toilet

2 SIKAP PEGAWAI KEPADA NASABAH

Kerapihan dan keramahan staf dan pegawai

Pegawai bersikap adil, tanpa membeda-

bedakan keadaan nasabah

Keterbukaan pegawai dalam memberikan

pelayanan kepada nasabah

Komunikasi yang baik dengan nasabah

Pegawai menunjukkan sikap disiplin yang baik

Pegawai menunjukkan sikap yang bertanggung

jawab

3 DAYA TANGGAP DALAM MELAYANI NASABAH

Ketersediaan staf dan pegawai untuk membantu

kesulitan nasabah

Kesiapan pegawai dalam melayani nasabah

Kecepat-tanggapan pegawai dalam melayani

nasabah

91

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h.158

Page 70: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

57

Ketepatan waktu dalam pelayanan sesuai

dengan waktu yang dijanjikan

Pegawai membantu mempersiapkan dana yang

diperlukan nasabah

4 KETENTUAN DALAM MURABAHAH

Penerima pembiayaan murabahah

Jaminan atau agunan

Kesepakatan dengan pihak Bank

b. Wawancara (interview)

Melakukan wawancara langsung atau tanya jawab dengan pihak

yang terkait yang ada relevansinya dengan penelitian. Wawancara ini

dilakukan berdasarkan pada daftar pertanyaan untuk menghasilkan

data serta informasi langsung dari responden (dari nasabah BMT Al-

Jibaal Kota Tangerang Selatan dan pihak berwenang BMT Al-Jibaal

Kota Tangerang Selatan) atau metode pengumpulan data dengan

tanya jawab yang dikerjakan berlandaskan pada tujuan penelitian

dengan menggunakan panduan wawancara.92

Wawancara dapat

dipandang sebagai metode pengumpulan data sepihak yang

dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Dalam Wawancara

92

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, h. 235.

No Variabel Indikator No Pertanyaan

Dalam Kuisoner Sumber Data

1. Pembiayaan

Murabahah

(Teori: Kasmir)

Kepercayaan 5,7,8,10,13 Pihak BMT

Kesepakatan 1,2,3,6,11,12,16 Pihak BMT

Jangka Waktu 4 Pihak BMT

Resiko 14, 15 Pihak BMT

Balas Jasa / Keuntungan 9 Pihak BMT

2. Pendapatan Nasabah

(Teori: Agustianto

dan Lutfi T Rizki)

Gaji, Upah dan Komisi 7,13 Anggota BMT

Penghasilan Dari Usaha Sendiri 1,2,12 Anggota BMT

Penghasilan Dari Usaha / Investasi 9 Anggota BMT

Uang Pemberian, hadiah dan beasiswa 3,4,5,6,8,14 Anggota BMT

Dana Jamsostek 10 Anggota BMT

Pengeluaran (Teori Djojohadikusumo

Sumitro)

11

Anggota BMT

Page 71: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

58

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA PIHAK

BMT AL-JIBAAL KOTA TANGERANG SELATAN

Pelaksana wawancara:

Nama informan : ……………………………………………………

Jabatan : ……………………………………………………

Hari/tanggal : ……………………………………………………

Tempat : ……………………………………………………

Topik : ……………………………………………………

A. Pertanyaan-pertanyaan

1. Bagaimana proses pengajuan permohonan pembiayaan murabahah?

2. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh anggota dalam

permohonan pembiayaan?

3. Bagaimana prosedur analisis pemberian pembiayaan murabahah

dilakukan?

4. Berapa lama proses persetujuan pembiayaan murabahah dilakukan?

5. Siapakah yang memberi keputusan untuk persetujuan pemberian

pembiayaan murabahah?

6. Apa saja isi perjanjian atau kesepakatan yang dilakukan antara pihak

BMT dengan anggota BMT yang menerima pembiayaan murabahah?

7. Berapa jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan pada tahun

2016?

8. Berapa jumlah minimal dan maksimal pembiayaan murabahah yang

disalurkan kepada anggota BMT?

9. Berapa persen bunga yang ditetapkan dalam pelunasan pembiayaan

murabahah? Dan atas dasar apa?

10. Berapa lama jangka waktu pelunasan pembiayaan murabahah yang

diberikan oleh pihak BMT?

11. Berapa cicilan yang dibayarkan oleh anggota per/periode atau

per/bulannya?

12. Berupa apa saja pembiayaan murabahah yang diberikan oleh BMT

kepada nasabah?

Page 72: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

59

13. Bagaimana langkah yang dilakukan dalam pengawasan pembiayaan

murabahah secara administratif yang dilakukan oleh BMT terhadap

anggota yang menerima pembiayaan murabahah?

14. Langkah apa yang dilakukan BMT jika terjadi kredit macet?

15. Adakah agunan yang ditentukan oleh pihak BMT dalam proses

pemberian pembiayaan?

16. Untuk apa sajakah pembiayaan murabahah yang diberikan pihak BMT

kepada para anggota?

B. Respon Informan

1. ………………………………………………………………………

2. ………………………………………………………………………

3. ………………………………………………………………………

4. ………………………………………………………………………

5. ………………………………………………………………………

C. Catatan Tambahan Peneliti

1. ………………………………………………………………………

Page 73: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

60

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA ANGGOTA

BMT AL-JIBAAL KOTA TANGERANG SELATAN

Pelaksana wawancara:

Nama informan : ……………………………………………………

Jabatan : ……………………………………………………

Hari/tanggal : ……………………………………………………

Tempat : ……………………………………………………

Topik : ……………………………………………………

A. Pertanyaan-pertanyaan

1. Apa usaha yang anda tekuni saat ini?

2. Sudah berapa lama anda memulai usaha tersebut?

3. Apa yang mendorong anda untuk melakukan pinjaman atau pembiayaan

murabahah di BMT Al-Jibaal?

4. Berapa jumlah pembiayaan yang anda pinjam dari pihak BMT?

5. Berapa lama jangka waktu pelunasan pembiayaan murabahah yang

diberikan oleh pihak BMT?

6. Berapa cicilan yang anda bayarkan per/periode atau per/bulannya?

7. Berapa komisi/pendapatan anda saat ini per/hari atau per/bulannya?

8. Berapa komisi/pendapatan anda sebelum menerima pembiayaan per/hari

atau per/bulannya?

9. Apakah setelah menerima pembiayaan anda mengikuti investasi? Berupa

menabung atau membuka usaha lain atau menginvestasikan dana yang

anda punya?

10. Apakah sebelum menerima pembiayaan anda mengikuti asuransi? Dan

setelah menerima pembiayaan?

11. Berapa pengeluaran anda per/bulan sebelum menerima pembiayaan? Dan

setelah menerima pembiayaan?

12. Sebelum menerima pembiayaan kepemilikan apa saja yang anda miliki?

Kendaraan? Perlengkapan RumahTangga? Rumah? Dan setelah

menerima pembiayaan?

13. Adakah peningkatan pendapatan setelah menerima pembiayaan?

Page 74: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

61

14. Apa saran anda untuk BMT Al-Jibaal dalam upaya peningkatan

pendapatan anggota BMT melalui pembiayaan murabahah?

B. Respon Informan

1. ..................................................................................................................

2. ..................................................................................................................

3. ..................................................................................................................

4. ..................................................................................................................

5. ..................................................................................................................

C. Catatan Tambahan Peneliti

1. ..................................................................................................................

Page 75: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

62

c. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasikan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap,

sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini hanya mengambil

data yang sudah ada seperti indeks prestasi, jumlah anak,

pendapatan, luas tanah, jumlah penduduk, dan sebagainya.93

Dalam studi dokumentasi ini peneliti mengambil dat-data

tentang sejarah berdirinya BMT, visi dan misi BMT, sturktur BMT,

dan foto-foto suasana BMT dalam aktifitas bekerja sehari-hari, serta

semua yang berkaitan dengan BMT tersebut.

Table 3.4

Lembar Dokumentasi

No Dokumen Sumber

Data Keterangan

1 Profil BMT Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan Pihak BMT

2 Visi dan Misi BMT Al-Jibaal Kota Tangerang

Selatan

Pihak BMT

3 Struktur Organisasi BMT Al-Jibaal Kota

Tangerang Selatan

Pihak BMT

4 Data Anggota BMT yang menerima Pembiayaan

Murabahah

Pihak BMT

5 Standar Operasional Prosedur (SOP),Persyaratan

Tahapan Pengajuan Murabahah

Pihak BMT

E. Teknik Analisi Data

Analisis data adalah seragkaian kegiatan mengolah seperangkat hasil,

baik dalam bentuk penemuan-penemuan baru maupun dalam bentuk

pembuktian kebenaran hipotesa. Dan cara mengemukakan dan mengurai

dalam proses analisa data dapat dilakukan secara kualitatif maupun

kuantitatif. Tahapan ini amat penting dan menentukan, kreatifitas si peneliti

93

Bassrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta ,

2008), h. 158.

Page 76: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

63

merupakan pangkal keberhasilan dalam mengungkap berbagai aspek yang

merupakan objek studinya.94

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,

semakin lama penelitian ke lapangan, maka jumlah data akan semakin

banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis

data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik

seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek

tertentu.

Pada gambar 13.2 diilustrasikan bagaimana mereduksi hasil catatan

lapangan yang kompleks, rumit dan belum bermakna. Catatan lapangan

berupa huruf besar, huruf kecil, angka dan simbul-simbul yang masih

semrawut, yang tidak dapat dipahami. Dengan reduksi, maka peneliti

merangkum, mengambil data yang pokok dan penting, membuat

kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil, dan angka. Data yang

tidak penting yang diilustrasikan dalam bentuk simbol-simbol seperti %,

#, @ dsb, dibuang karena dianggap tidak penting bagi peneliti.

Dalam suatu situasi sosial tertentu, peneliti dalam mereduksi data

mungkin akan memfokuskan pada orang miskin, pekerja sehari-hari yang

dikerjakan, dan rumah tinggalnya. Dalam bidang manajemen, dalam

mereduksi data mungkin peneliti akan memfokuskan pada bidang

pengawasan, dengan melihat perilaku orang-orang yang jadi pengawas,

metode kerja, tempat kerja, interaksi antara pengawas dengan yang

94

Afifi Fauzi Abbas, Metodologi Penelitian, (Tangerang Selatan: Adelina Bersaudara,

2010), h. 133.

Page 77: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

64

diawasi, serta hasil pengawasan. Dalam bidang pendidikan, setelah

peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam

mereduksi data peneliti akan memfokuskan pada, murid-murid yang

memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkategorikan pada aspek, gaya

belajar, perilaku sosial, interaksi dengan keluarga dan lingkungan, dan

perilaku dikelas.

Gambar 3.1

Penyajian Data

Sumber: Sugiyono, Methode Penelitian Kuantitatif Kulitatif R&D

(Cet. III. 2007) hal. 247.

Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang

akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan.

Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan

segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola,

justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan

reduksi data. Ibarat melakukan penelitian dihutan, maka pohon-pohon

atau tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang belum dikenal

selama ini, justru dijadika fokus untuk pengamatan selanjutnya.

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi

peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat

mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui

Page 78: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

65

diskusi itu, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat

mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori

yang signifikan.95

2. Data Display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini

dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, phie chard, pictogram dan

sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan.

Tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Hubermman (1984) menyatakan “the

most frequent form of display data for qualitative research data in the

past has been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat

naratif.

Dalam ilustrasi seperti yang ditunjukan pada gambar 13.2 terlihat

bahwa, setelah peneliti mampu mereduksi data kedalam huruf besar,

huruf kecil dan angka, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam mendisplaykan data, huruf besar, huruf kecil, dan angka

disusun kedalam urutan sehingga strukturnya dapat dipahami.

Selanjutnya setelah dilakukan analisis secara mendalam, ternyata ada

hubungan yang interaktif antara tiga kelompok tersebut.96

3. Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

95

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, Cet.

III 2007), h. 247. 96

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 249

Page 79: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

66

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulakan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin

dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak, karena seperti dikemukakan bahwa masalah dan

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat semetara dan

akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.97

Kesimpulannya dalam penelitian kualitatif yaitu temuan yang baru

yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut bisa berupa

gambaran atau deskripsi suatu objek yang masih belum jelas sehingga

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hipotesis atau teori, hubungan

kausal atau interaktif.

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang

sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.98

Dalam penelitian ini, untuk

menguju keabsahan data, peneliti menggunakan uji credibility (validitas

interbal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan

confirmability (objektivitas).

1. Uji Credibility

a) Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu.99

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode triangulasi sumber.

97

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 252. 98

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 268-269. 99

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 273.

Page 80: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

67

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dengan cara

mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.100

Data dari

berbagai sumber akan dideskripsikan, dikategorisasikan, mana

pandangan yang sama, mana yang berbeda, mana yang spesifik dari

sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti akan

menghasilkan suatu kesimpulan yang akan dimintakan kesepakatan

dengan sumber data tersebut.

b) Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung

dengan adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi manusia,

atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-

alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif seperti kamera,

handycam, alat rekam suara sangat diperlukan untuk mendukung

kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan

penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi

dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih

dapat dipercaya.101

2. Uji Transferability

Seperti telah dikemukakan bahwa transferability ini merupakan

validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal

menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian ke

populasi di mana sampel tersebut diambil.

Nilai transfer ini berkenaan dengan perrnyataan, hingga mana hasil

penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi

peneliti naturalistic, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga

manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan

100

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 274. 101

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 275

Page 81: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

68

situasi sosial lain. Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas eksternal”

itu.

Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian

kualitatif sehingga ada kemunkinan untuk menerapkan hasil penelitian

tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan

uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan

demikian maka pembaca menjadi jelas, sehingga dapat memutuskan

dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di

tempat lain. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang

sedemikian jelasnya, “semacam apa” suatu hasil penelitian dapat

diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar

transferabilitas.102

3. Uji Depenability

Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reliabilitas. Suatu

penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat

mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian

kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap

keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan

proses proses penelitin kelapangan, tetapi bisa memberikan data.

Penelitian seperti ini perlu diuji dependabilitynya. Kalau proses

penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut

tidak reliable atau dependable. Untuk itu pengujian dependability

dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses

penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau

pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam

melakukan penelitian.

Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah/fokus, memasuki

lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan

uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukan

oleh peneliti. Jika peneliti tak mempunyai dan tak dapat menunjukan

102

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 276

Page 82: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

69

“jejak aktivitas lapangannya”, maka depenabilitas penelitiannya patut

diragukan.103

4. Uji Konfirmabilitiy

Pengujian Konfirmabilitiy dalam penelitian kuantitatif disebut

dengan uji objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif bila hasil

penelitian telah disepakatai banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji

Konfirmabilitiy mirip dengan uji depenability, sehingga pengujiannya

dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji Konfirmabilitiy berarti

menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila

hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,

maka penelitian tersebut telah memenuhi standar Konfirmabilitiy. Dalam

penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tapi hasilnya ada.104

103

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 277 104

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h. 278

Page 83: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Latar Penelitian

1. Lokasi BMT Al Jibaal

Lokasi BMT Al Jibaal ini terletak Jl. Gn. Raya No.003/011, RT.02 Rt,

Cireundeu, Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419, seperti

yang terlihat di gambar berikut.

Gambar 4.1

Lokasi BMT Al Jibaal

Sumber : Google Map

2. Sejarah Berdirinya BMT Al Jibaal

Ketika ada berita bahwa Yayasan Amanah Ummat (YAU) akan

menyelenggarakan Program Pelatihan Pengelola BMT, maka dikirimkan

utusan dari Ta’lim Khusus Bangkok (TKB) 2 orang dan dari Majelis

Taklim Al-Huda 2 orang. Penyelenggara Pelatihan tersebut adalah YAU

bekerja sama dengan Yayasan Bina Pembangunan (YBP) dan Majalah

Panji Masyarakat sedangkan fasilitatornya dari Pusat Inkubasi Bisnis

Usaha Kecil (PINBUK).

Pelatihan diadakan di Cisaat Sukabumi selama 15 hari dari tanggal 19

Juni sampai dengan 03 Juli 1997 serta diikuti oleh 29 peserta dari berbagai

daerah se-Jabotabek (17 BMT/Calon BMT). Pada waktu penutupan

Page 84: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

71

Pelatihan, masing-masing Calon BMT oleh YAU diberi pinjaman modal

sebesar Rp 5.000.000 yang diangsur setiap bulan selama 24 bulan dengan

tenggang waktu 4 bulan.

Daerah Cireundeu sendiri, pada saat itu, karena mengirimkan 2 majelis

Ta’lim akhirnya sepakat hanya dibuat 1 BMT, sehingga pinjaman modal

yang diberikan YAU menjadi Rp10.000.000,-. Dari sini para pengurus

majelis Ta’lim sepakat untuk menamakan BMT di Jl. Gunung Raya

dengan namaBMT Al-Jibaal.105

Selanjutnya dengan mengadakan beberapa pertemuan antar peserta

Pelatihan dengan para pengurus TKB dan Al-Huda, kedua majelis ta’lim

ini melakukan persiapan pendirian BMT dan menyiapkan semua

perlengkapan yang dibutuhkan. Juga melakukan sosialisasi dan

memperkenalkan BMT kepada tokoh masyarakat dan majelis ta’lim yang

ada di wilayah Kampung Gunung, dan penyebaran brosur. Akhirnya

dengan membentuk satu BMT yang diberi nama Al-Jibaal yang artinya

gunung karena domisilinya di Kampung Gunung dan dengan izin serta

restu Kepala Desa pada tanggal 1 September 1997 BMT Al-Jibaal mulai

beroperasi. Untuk sementara waktu, wilayah kerjanya meliputi dua RW

yaitu RW 03 dan 11, dengan berkantor di rumah salah satu pengurus

sampai September 2012.

Setelah reorganisasi, pada tanggal 01 Desember 2012 BMT Al-Jibaal

menyewa salah satu ruang kantor yang beralamat di Jl. Gunung Raya Rt

005/011 dan membuka diri melayani anggota wilayah Kota Tangerang

Selatan.

3. Visi dan Misi

a. Visi :

Mewujudkan BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang

profesional dalam menumbuh kembangkan produktivitas usaha

anggota dan dapat meningkatkan kualitas ibadah anggota dalam segala

aspek kehidupan.

105

Buku Profil BMT Al-Jibaal

Page 85: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

72

b. Misi :

Membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur

masyarakat madani yang adil, berkemakmuran, dan berkemajuan,

berdasarkan syariah dan ridha Allah swt.

4. Identitas BMT Al Jibaal

Nama Koperasi Baitul Maal wa Tamwil

(KBMT) Al-Jibaal

Tanggal berdiri KBMT berdiri sejak 1 Juli 1997 dan

Berbadan Hukum Koperasi Tanggal 9

Desember 1998

Badan Hukum 243/BH/KDK.10.4/XII/1998 Tanggal 9

Desember 1998

SKDU Kec. Ciputat Timur 503/67-Ekbang Kel Crd/2017

SIUP 503/000418-BP2T/30-08/PK/IV/2013

TDP 30.08.2.70.00095

NPWP 31.720.773.6-411.000

Alamat koperasi Jl. Gunung Raya 02 RT.03 RW. 11

Kelurahan Cireundeu Kecamatan Ciputat

Timur Kota Tangerang Selatan Propinsi

Banten Telp. (021) 7419826, CP Abdul

Biya, SE Hp. 082122661625.106

5. Struktur Organisasi

Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu

lembaga atau perusahaan, maka diperlukan adanya struktur organisasi

yang baik. Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus

didukung moral karyawan untuk membentuk kerja yang royal dan

harmonis.

106

Buku Profil Koperasi BMT Al-Jibaal h. 5

Page 86: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

73

Rapat Anggota

Pengawas Syariah &

Manajemen Pengurus

Manajer

Maal

Anggota

AO

Operasional

Kasir CS Akunting /Pembukaan

SDM & Umum

ADM&

Marketing

Dalam menentukan bentuk struktur organisasi, tentunya disesuaikan

dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga atau perusahaan. Hal ini

dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif

dan efisien.

Adapun bagian-bagian dalam struktur organisasi BMT Al-Jibaal

Ciputat Timur adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Susunan Organisasi BMT Al Jibaal

Sumber : Profil Koperasi BMT Al-Jibaal

Gambar 4.3

Struktur Organisasi dan Pengelola

BMT AL Jibaal

Keterangan:

Garis Koordinasi

Garis Komando

Garis Pelayanan

RAT

Manager

Staf/Pengelola

Pengurus Badan

Pengawas

Page 87: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

74

Sumber : Profil Koperasi BMT Al-Jibaal

Keterangan Struktur Organisasi

Terdiri dari Pengurus, Pengawas, Pengelola;

a) Pengurus

Ketua : Drs. H. Fadjri., MM.

Sekretaris : Muh. Abdul Jalil., S.Kom.

Bendahara : Muh. Jumaedi., S.Ag.

b) Pengawas

Ketua : Hendro Wibowo, SEI, MM, CFP.

Anggota 1 : Ir. Rohman Marhadi

Anggota 2 : Didi Sutardi, BSc.

c) Pengelola

Manajer : Abdul Biya, SE.

Adm dan Umum : Rini Agustini SR.

Marketing : Syarifudin Burhan

Kasir : Yuliana

Koord Unit Toko : Irdi Destiara

Koord. Konveksi dan Percetakan : Fatoni

6. Produk-Produk dan Kagiatan Koperasi BMT Al-Jibaal

a. Produk Pendanaan

1. Simpanan Pokok

Merupakan modal awal anggota yang disetorkan, sehingga besar

simpanan pokok tersebut sama dan tidak boleh dibedakan antara

anggota satu dengan lainnya. Konsep pendirian KBMT

menggunakan konsep syirkah mufawadhah, yakni sebuah usaha

yang didirikan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih,

yang masing-masing dengan bobot yang sama pula. Masing-masing

partner saling menanggung satu sama lain dalam hak dan

kewajiban, serta tidak dibolehkan salah seorang memasukkan

Page 88: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

75

modal yang lebih besar dan memperoleh keuntungan yang lebih

besar dibanding dengan anggota lainnya.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib juga termasuk modal dari KBMT seperti halnya

simpanan pokok. Besar kewajiban tersebut diputuskan berdasarkan

hasil syuro (musyawarah) anggota, dan penyetorannya dilakukan

secara berturut-turut setiap bulannya hingga seseorang dinyatakan

keluar dari keanggotaan Koperasi Baitul Maal Wattamwil

3. Simpanan Sukarela

Merupakan bentuk investasi dari anggota atau calon anggota yang

memiliki kelebihan dana, dan kemudian menyimpannya di KBMT.

Bentuk simpanan sukarela memiliki dua jenis karakter, antara lain:

a. Dana simpanan tersebut bersifat titipan (wadiah) dan dapat

diambil sewaktu-waktu. Titipan (wadiah) terbagi menjadi 2

macam, yaitu wadiah amanah (titipan yang tidak boleh

dipergunakan baik untuk kepentingan KBMT maupun untuk

investasi usaha, tetapi untuk dijaga oleh pihak KBMT sampai

diambil oleh pemiliknya) dan wadiah yad dhamanah (dana

titipan anggota kepada KBMT yang diizinkan untuk dikelola

dalam usaha real sepanjang dana tersebut belum diambil oleh

pemiliknya, biasanya pihak KBMT memberikan bonus kepada

pemilik dana yang tidak dipersyaratkan di awal);

b. Dana simpanan tersebut bersifat investasi yang ditujukan untuk

kepentingan usaha dengan mekanisme bagi hasil

(mudharabah) baik revenue sharing, profit sharing, maupun

profit and loss sharing. Konsep simpanan yang dipakai adalah

simpanan berjangka mudharabah mutlaqah (kerjasama antara

pemilik dana dengan KBMT yang cakupan usahanya sangat

luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan

daerah usaha) serta simpanan berjangka mudharabah

Page 89: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

76

muqayadah (kerjasamaantara pemilik dana dengan pihak

KBMT selaku pengusaha, yang penggunaan dananya dibatasi

oleh ketentuan yang dipersyaratkan oleh pemilik dana).

4. Investasi Pihak Lain

Dalam operasionalnya KBMT selalu membutuhkan dana segar

untuk bisa mengembangkan usahanya secara maksimal, sementara

simpanan anggotanya masih sedikit dan terbatas. Oleh karena itu,

KBMT diharapkan bekerjasama dengan bank syariah maupun

program-program pemerintah. Investasi pihak lain ini

menggunakan prinsip mudharabah (mekanisme atau prinsip bagi

hasil) maupun prinsip musyarakah (suatu perkongsian atau

kerjasama antara dua orang atau lebih yang masing-masing pihak

memberikan kontribusinya baik sebagian modal maupun

keterampilan usaha, dengan batasan waktu yang ditentukan dan

disepakati oleh kedua pihak).

b. Produk Layanan Jasa Pembiayaan

Selain produk-produk yang tersebut di atas, KBMT Al-Jibaal juga

mempunyai Produk layanan jasa pembiayaan yaitu yang bertujuan

untuk lebih mempermudah, mengembangkan, dan meningkatkan usaha

anggota KBMT Al-Jibaal yang meliputi:

1. Pembiayaan Mudharabah

Merupakan pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai

modal yang diperlukan nasabah dengan bagi hasil yang telah

disepakati bersama dan pengembalian sesuai jangka waktu yang

telah disepakati.

Page 90: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

77

Gambar 4.4

Skema Pembiayaan Mudharabah

KEAHLIAN MODAL

NISBAH X% NISBAH Y%

PENGAMBILAN

Sumber : Profil Koperasi BMT Al-Jibaal

2. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan yang dilakukan untuk investasi / modal kerja

dengan kondisi berbagi modal dan pengelolaan antara KBMT Al-

Jibaal dengan anggota, dengan pembagian keuntungan sesuai

nisbah yang telah disepakati.

Gambar 4.5

Skema Pembiayaan Musyarakah

Sumber : Profil Koperasi BMT Al-Jibaal

PERJANJIAN

BAGI HASIL

NASABAH KBMT AL-JIBAAL

USAHA

Pembagian Keuntungan

MODAL

NASABAH KBMT Al-Jibaal

USAHA

KEUNTUNGAN

Bagi Hasil

Keuntungan sesuai porsi

Kontribusi Modal (NISBAH)

Page 91: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

78

3. Murabahah

Pembiayaan yang diberikan untuk pembelian barang yang

diperlukan nasabah, dan nasabah akan membayar secara tangguh

pada waktu yang telah ditentukan sebesar harga barang ditambah

bagi hasil yang diberikan kepada KBMT Al-Jibaal.

Gambar 4.6

Skema Pembiayaan Murabahah

Tunai dan Mark Up

Pembeli Penyerahan

Sumber : Profil Koperasi BMT Al-Jibaal

4. Ijarah

Pembiayaan yang diberikan untuk pembiayaan sewa barang,

rumah atau bangunan dan jasa yang diperlukan nasabah, dan

nasabah membayar harga pokok sewa barang tersebut dengan

kelebihan yang disepakati (mark up).

Gambar 4.7

Skema Pembiayaan Ijaroh

Sumber : Profil Koperasi BMT Al-Jibaal

Syarat- syarat Pengajuan Pembiayaan :

a. Foto copy KTP Suami/ Istri yang masih berlaku 2 lembar

b. Foto copy Kartu Keluarga 2 lembar

KBMT Al-Jibaal

Penyedia Barang

Nasabah

Pembeli

BARANG

PENJUAL NASABAH

OBJEK SEWA

Koppontren

Page 92: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

79

c. Foto copy SIUP (Surat Ijin Usaha dan Perdagangan ), TDP,

NPWP, SKTU, Laporan keuangan 2 bulan terakhir, Copy akta

badan hukum, susunan kepengurusan untuk badan usaha .

d. Nasabah harus menjadi calon anggota dengan membuka

rekening tabungan wajib.

e. Foto copy agunan yang digunakan untuk pembiayaan

f. Bertempat di wilayah Suruh dan sekitarnya.

g. Bersedia di survey

h. Surat permohonan (dari Koppontren)

i. Surat persetujuan dari Istri / Suami (dari KBMT Al-Jibaak)

j. Surat pernyataan dari penjamin diatas materai sesuai dengan

ketentuan (untuk yang belum menikah) Surat kesanggupan

potong gaji dari atasan langsung disertai dengan slip gaji

terakhir.

c. Kegiatan KBMT Al Jibaal

Kegiatan sosial yang dilakukan oleh KBMT Al-Jibaal berasal dari

dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Kegiatan ini tidak mengambil

keuntungan secara finansial, tetapi hanya pinjaman kebaikan (contoh:

dalam bentuk hibah atau qardhul hasan). Qardhul hasan merupakan

pinjaman lunak yang diberikan oleh KBMT, dan harus dikembalikan

sesuai sejumlah dana yang diterima tanpa adanya tambahan, kecuali

jika anggota mengembalikan lebih tanpa persyaratan dimuka.

Kelebihan dana tersebut diperbolehkan diterima oleh KBMT dan

dimasukkan ke dalam kelompok dana qardh (baitul maal-ZIS).

Page 93: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

80

Penghimpunan dana Pembiayaan Jasa Sosial

Modal Dasar: 1. Simpanan

pokok 2. Simpanan

wajib 3. Investasi

pihak lain

Prinsip bagi hasil:

1. Mudharabah 2. Musyarakah

1. al ijarah 2. wadiah 3. wakalah

1. Qardhul hasan 2. Hibah

Simpanan sukarela:

1. Wadiah 2. Mudharabah

Prinsip jual beli:

1. Murabahah 2. Salam 3. Istishna

Gambar 4.8

Skema Kegiatan KBMT Al-Jibaal

Sumber : Profil Koperasi BMT Al-Jibaal

B. Data Penelitian

1. Hasil Observasi

Hasil Observasi Peneliti pada

Tanggal : 3-4 Januari 2018

Tempat : Jl. Gunung Raya 02 RT.03 RW. 11 Kelurahan Cireundeu

Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

Propinsi Banten

Tabel 4.1

Hasil Observasi

No. ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI

1 PENAMPILAN FISIK BMT

Ketersediaan tempat parkir Tempat parkir Kantor BMT Al-Jibaal,

terbilang kurang luas, dapat menampung

sekitar 3 Mobil dan cukup untuk 5-10 motor

saja.

Ketersediaan Ruang Tunggu Ruang tunggu BMT Al-Jibaal cukup sempit

hanya muat sekitar 10-15 nasabah saja

KBMT AL-JIBAAL

Page 94: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

81

Ketersediaan peralatan yang

dimiliki

Kantor BMT Al-Jibaal cukup memiliki

peralatan yang menunjang kinerjanya

Kelengkapan Media Transaksi Kantor BMT Al-Jibaal memiliki 3 tempat

transaksi tunai di Teller, keseluruhnya

menggunakan komputer online, dengan ini

nasabah lebih mudah dalam melakukan

transaksi.

Ketersediaan Toilet Kantor BMT Al-Jibaal memiliki 2 toilet dan

toilet tersebut cukup bersih. Karena petugas

cleaning servis selalu menjalankan tugasnya

dengan baik.

2 SIKAP PEGAWAI KEPADA NASABAH

Kerapihan dan keramahan staf

dan pegawai

Semua pegawai Kantor BMT Al-Jibaal

berpakaian rapih. Sikapnya juga sangat

ramah kepada nasabah yang datang atau pun

kepada yang memiliki keperluan dengan

pegawai BMT tersebut.

Pegawai bersikap adil, tanpa

membeda-bedakan keadaan

nasabah

Setiap pegawai bersikap adil dan tegas. Hal

ini dapat dilihat di BMT Al-Jibaal ketika

melakukan transaksi ataupun segala urusan,

setiap pegawai tetap memberikan pelayanan

prima dan tidak membedakan keadaan

nasabah.

Keterbukaan pegawai dalam

memberikan pelayanan kepada

nasabah

Pegawai BMT selalu terbuka dalam

memberikan pelayanan kepadan nasabah.

Tetapi tetap rahasia internal BMT selalu

terjaga.

Komunikasi yang baik dengan

nasabah

Tutur kata yang disampaikan setiap pegawai

BMT sangat sopan dan jelas. Sehingga

informasi yang diterima oleh nasabah sangat

jelas juga.

Pegawai menunjukkan sikap

disiplin yang baik

Setiap pegawai BMT memiliki sikap

disiplin. Hal ini tergambar disetiap pagi,

kepala BMT memberikan pengarahan

kepada seluruh pegawai.

Pegawai menunjukkan sikap

yang bertanggungjawab

Setiap pegawai BMT memiliki sikap

tanggung jawab. Hal ini tergambar pada

salah satu pegawai, diamana saat peneliti

melakukan wawancara, mereka tetap

melakukan pekerjaannya selagi

diwawancarai.

3 DAYA TANGGAP DALAM MELAYANI NASABAH

Ketersediaan staf dan pegawai

untuk membantu kesulitan

nasabah

Setiap nasabah yang berurusan dengan salah

satu pegawai selalu diarahkan terlebih

dahulu ke bagian sekertariat. Setelah itu

barulah dipertwmukan dengan pegawai yang

Page 95: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

82

bersangkutan.

Kesiapan pegawai dalam

melayani nasabah

Pegawai BMT selalu siap melayani nasabah

BMT dengan baik karena setiap pagi selalu

mendapatkan arahan dari kepala BMT.

Kecepat-tanggapan pegawai

dalam melayani nasabah

Setiap pelayanan transaksi baik di teller

maupun di Costumer Services, pegawai

teller dan CS selalu cepat tanggap.

Ketepatan waktu dalam

pelayanan sesuai dengan waktu

yang dijanjikan

Tutur kata yang disampaikan setiap pegawai

BMT tertata dan jelas. Sehingga informasi

yang diterima oleh nasabah sangat jelas.

Pegawai membantu

mempersiapkan dana yang

diperlukan nasabah

Salah satu pelayanan BMT adalah

pembiayaan murabahah, dan paling lambat

dilakukan maksimal 14 hari kerja. Ada juga

pencairan yang dilakukan beberapa hari

setelah pengajuan. Ini menunjukkan bahwa

pegawai BMT selalu memprioritaskan

nasabah

4 KETENTUAN DALAM MURABAHAH

Penerima pembiayaan

murabahah

Di BMT Standar Operasional Prosedur

(SOP) dalam menyalurkan murabahah

sangat jelas dan disiplin.

Jaminan atau agunan Agunan yang diutamakan oleh BMT adalah

BPKB motor atau sertifikat tanah.

Kesepakatan dengan pihak

Bank

Kesepakan mengenai pembayaran

diserahkan kepada nasabah, sesuai dengan

kemampuannya, dengan aturan yang telah

dibuat oleh pihak BMT.

Sumber: Hasil pengolahan data wawancara dengan pihak BMT Al-Jibaal

Dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa penampilan fisik dari BMT Al-

Jibaal dapat dikatakan lengkap, dimana disebutkan bahwa lapangan parkir

yang luas, ruang tunggu cukup luas, peralatan transaksi yang memadai,

dan fasilitas untuk nasabah cukup memuaskan. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Ratih yang menjelaskan bahwa bukti fisik adalah suatu hal

yang secara nyata turut memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli

dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan107

Bukti fisik merupakan

lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan diciptakan dan di mana

penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud

yang ada yang dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung peran jasa.

107

Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, , (Bandung: Alfabeta,

2005), h. 63

Page 96: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

83

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

2014 2015 2016

Pembiayaan Anggota

Dalam bisnis jasa, pemasar harus berusaha mengimbangi dimensi ketidak

terwujudannya dengan menyediakan petunjuk-petunjuk fisik untuk

menguatkan positioning dan citra dan mengembangkan product surround.

Kemudain dalam hal sikap, kedisiplinan dan ketanggapan pegawai

dalam melayani nasabah juga sangat baik, tentu hal ini sangat berpengaruh

terhadap persepsi dan kepuasan nasabah serta calon nasabah. Sesuai

dengan teori yang disampaikan Ratih (2005:62) yang menjelaskan bahwa

elemen-elemen dari orang (people) adalah pegawai perusahaan, konsumen,

dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan

karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap

persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service

encounter).108

Perilaku orang-orang (karyawan) BMT Al-Jibaal yang

terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang

ditawarkan dan image perusahaan yang bersangkutan.

C. Analisis dan Pembahasan

a. Realisasi Pembiayaan Usaha Anggota KBMT Al-Jibal

Dilihat dari data yang penulis dapatkan terjadi ketidak setabilan dari

tahun 2014-2016 dalam kegiatan pembiayaan usaha yang dilakukan oleh

KBMT Al-Jibaal, seperti yang terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2

Realisasi Pembiayaan Usaha Anggota KBMT Al-Jibal

108

Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, h. 62

Page 97: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

84

No Uraian Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

1 Pembiayaan Calon Anggota 0 195.500.000 0

2 Pembiayaan Anggota 1.858.035.000 2.059.287.332 1.622.547.700

Jumlah 1.858.035.000 2.254.787.332 1.622.547.700

Sumber : LPJ KBMT Al-Jibaal 2016

Seperti yang sudah penulis jelaskan, bahwa terjadi ketidak

setabilan dalam realisasi pembiayaan, seperti terlihat dalam tabel

diatas bahwa terjadi kenaikan 38% dari 1,8 M tahun 2014 ke 2,2 M

tahun 2015, namun di tahun 2016 malah menurun 29% 1,6 M.

b. Total Pembiayaan Berdasarkan Besaran Pencairan KMBT Al-

Jibaal

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang

dilakukan pada bulan Desember 2017, total pembiayaan berdasarkan

besaran pencairan KBMT Al-Jibaal sebagai berikut:

Tabel 4.3

Total Pembiayaan Berdasarkan

Besaran Pencairan KBMT Al-Jibaal

Sumber : LPJ KBMT Al-Jibaal 2016

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa total pecairan

pembiayaan KBMT Al-Jibaal 2016 adalah sebesar 1.622.547.700

Keterangan < 2,99 Juta 3 – 9,99 Juta > 10 Juta Jumlah

Orang 71 96 48 215

Pencairan 125.850.000,- 473.905.000,- 1.022.792.700,- 1.622.547.700,-

8%

29%

63%

Data Pembiayaan Berdasarkan Besarnya Pencairan (Rp)

< 2,99 JUTA

3-9,99 JUTA

≥ 10 Juta

33%

45%

22%

Data Pembiayaan Berdasarkan Besarnya Pencairan (Orang)

< 2,99 JUTA

3-9,99 JUTA

≥ 10 Juta

Page 98: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

85

dengan jumlah 215 orang, sebanyak 473.905.000 dicairkan dalam

jumlah 3-9,99 juta terhadap 96 orang, dan 1.022.792.700 dicaikan

dalam jumlah diatas 10 juta terhadap 48 orang, dan 125.850.000

dicairkan dalam jumlah dibawah 2,99 juta terhadap 71 orang.

c. Proses dan Peran Pembiayaan (murabahah)

Gambaran dari proses pemberian pembiayaan murabahah, dapat

dilihat dari prosedur pemberian dan pengelolaan

pinjaman/pembiayaan, karena akan sulit menggambarkan proses

pembiayaan, jika prosedurnya sangat berbelit-belit dan sukar untuk

dipenuhi, menurut Manager BMT Al-Jibaal ketika diwawancarai:

“proses persetujuan dari BMT itu gak lama, Cuma 3hari sampe 1

minggu setelah dokumen dan persyaratan lengkap”.109

Peneliti melihat kemudahan yang ditawarkan oleh BMT Al-Jibaal,

sehingga memicu semangat ekonomi dari para anggotanya untuk

menjadi pelaku usaha kecil yang produktif. Menurut informan yang

bernama Uningsih:

“persyaratan yang dikasih terbilang cukup gampang buat dipenuhin,

udah gitu cicilannya gak terlalu gede buat saya yang pas-pasan, jadi

penghasilan juga bisa bertambah dari pinjeman itu”.110

Menurut informan yang bernama Budianto:

“yang mendorong saya minjem tuh, karena prosesnya mudah, dulu

saya pinjem Rp. 3.000.000, saya bayar setahun. Sebelum saya

menerima pinjaman kira-kira penghasilan saya tuh Rp. 300.000 bisa

kurang, tapi bedanya setelah saya pinjem, pendapatan saya lebih

stabil lah... pas abis pinjem ya terus-terusan stabil”111

Kemudahan tersebut dapat dilihat dari cara penilaian kelayakan

usaha anggota sebagai berikut:

109

Hasil Wawancara Peneliti, dengan Pihak Manager BMT Al-Jibaal, Abdul Biya ,SE.

Tanggal 4 Januari, 2018 Pukul 10:00 110

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Uningsih, pada tanggal 3 Januari

2018, pukul 13.00 WIB. 111

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Budianto, pada tanggal 3 Januari

2018, pukul 14.00 WIB.

Page 99: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

86

a. Anggota harus melengkapi persyaratan Pembiayaan misalnya :

KTP, KK, Pasfoto Dll.

b. Lama usaha/kerja minimal 1 tahun hal ini bisa ditanyakan

langsung pada saat wawancara pembiayaan dan bertanya kepada

tetangga anggota tersebut.

c. Usaha/pekerjaan yang dilakukan tidak bertentangan dengan

Hukum RI dan Hukum Agama Islam (Halal).

d. Usaha/pekerjaan anggota harus mempunyai cashflow yang jelas

hal ini dapat dilihat dari transaksi Pembeli setiap hari atau dari

slip gaji untuk karyawan.

e. Pada saat survei petugas akan bertanya kepada tetangga usaha

apakah usaha yang dijalankan sudah sesuai dengan data yang

diberikan anggota.112

Dapat dilihat dari skema cara penilaian kelayakan, yang standarnya

ditentukan oleh pihak BMT sendiri. Nampaknya begitu mudah

terpenuhi dan semakin mendekatkan pada tujuan pembiayaan

murabahah, tujuan pembiayaan menurut Muhammad, dibedakan

menjadi dua yaitu secara makro dan mikro, secara makro pembiayaan

bertujuan untuk :

1. Peningkatan ekonomi umat,

2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha,

3. Meningkatkan produktifitas,

4. Membuka lapangan keja baru,

5. Terjadinya distribusi pendapatan.

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan bertujuan untuk :

1. Upaya memaksimalkan laba,

2. Upaya meminimalkan resiko,

3. Pendayagunaan sumber ekonomi,

4. Penyaluran kelebihan dana.113

112

Dalam Buku Profil BMT Al-Jibaal

Page 100: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

87

Demikian pula pengakuan dari Bapak Darsono, salah satu anggota

BMT menurutnya:

“minjem di BMT prosesnya gak terlalu ribet, saya meskipun minjem duit

gede, tapi lumayan mudahlah. Makanya saya ambil cicilan yang cepet,

karena dengan dana pinjeman itu pendapatan saya meningkat”.114

Kepercayaan yang diberikan oleh pihak BMT, dengan memberikan

persyaratan yang mudah dan penilaian yang standar, menjadikan anggota

semakin simpati dan percaya diri dengan meminjam modal dan

usahanya. Kasmir pun menyatakan115

:

“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak yang dibiayaai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau

bagi hasil, dengan kata lain pembiayaan yaitu penyediaan uang yang

telah diperjanjikan atau disepakati antara kedua belah pihak dan

mengembalikan dengan imbalan ataupun bagi hasil.”

Kepercayaan ini lah yang menurut Kasmir, menjadi modal

penunjang bagi percepatan pertumbuhan BMT Al-Jibaal, selain dari pada

kesepakatan yang dilaksanakan, jangka waktu yang ditentukan, resiko

yang diambil oleh kedua belah pihak (baik yang meminjam maupun

lembaga yang meminjamkan), Seperti resiko pembayaran yang kurang

lancar, macet, anggota yang pindah, anggota yang mengundurkan diri,

dan yang wafat, seperti dalam data berikut:

113

Muhammad, Manajemen PembiayaanBank Syariah, Yogyakarta, UPP, AMP. YKPN.

h.17 114

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Darsono, pada tanggal 4 Januari 2018,

pukul 11.00 WIB. 115

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo Persada, 2002.h. 92

Page 101: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

88

10%

27%

5% 2%

19%

35%

2%

KETERANGAN ANGGOTA KELUAR KL

M

D

P

TA

APS

W

Tabel 4.4

Realisasi Pembiayaan Usaha Anggota

Sumber: LPJ BMT Al-Jibaal 2016

Dari grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 43 orang atau

41% anggota yang keluar karena berhubungan dengan masalah

pembiayaan, baik pembiayaan kurang lancar, macet maupun ditolak.

Terakhir menurut Kasmir ada itikad untuk membalas jasa, bagi yang

meminjam.116

Meskipun hal itu tidak secara pasti dapat meningkatkan

realisasi pembiayaan usaha anggota, karena pada 2016, realisasi

pembiayaan usaha anggota menurun cukup drastis, sekitar 29% bila

dibandingkan dengan tahun 2015 yang meningkat 38% seperti yang

sudah dijelaskan di atas di tabel 4.2.

d. Data Pembiayaan Bedasarkan Jenis Akad

Berdasarkan data hasil wawancara dengan pihak KBMT Al-Jibaal,

membuktikan bahwa sebagian besar tujuannya adalah untuk

meningkatkan usaha kecil masyarakat melalui pembiayaan murabahah,

yaitu sebagai berikut:

116

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo Persada, 2002.h. 94.

Alasan

Keluar

Kurang

Lancar

(KL)

Macet

(M)

Ditolak

(D)

Pindah

(P)

Tidak

Aktif

(TA)

Atas

Permintaan

Sendiri

(APS)

Wafat

(W)

Total

10 28 5 2 20 36 2 103

Page 102: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

89

Tabel 4.5

Data Pembiayaan Bedasarkan Jenis Akad

Sumber: LPJ BMT Al-Jibal 2016

Dapat kita lihat diatas tergambarkan data dari pembiayaan jenis akad

orang yaitu: 1) Musyarakah yang berjumlah Lima orang, 2) Murabahah

126 orang, 3) Ijarah 84 orang, yang totalnya 215 orang yang presentasenya

sekitar 59% masyarakat anggota BMT dibiayai untuk mudarabah. Lalu

berdasarkan jenis jumlah akad yaitu: 1). Musyarakah jumlahnya Rp.

319.292.700,-2) Murabahah jumlahnya Rp. 829.005.000,- dan terakhir 3).

Ijarah jumlahnya Rp. 474.250.000.jadi sekitar 51% akad yang terdapat di

BMT untuk murabahah.senada dengan data diatas, informan yang bernama

Ruswati yang peneliti temui juga mengungkapkan sebagai berikut:

“banyak dari kalangan pedagang yang juga miskin kayak saya,

pengennya dapet dana segar buat modal usaha.. jadi, bukan buat beli

barang atau kebutuhan aja sih, pengennya kita pedagang kan dapet

modal, dan emang yang paling gampang buat di bantu ama BMT ya

untuk urusan modal doang” .117

Maka dapat kita simpulkan bahwa pihak BMT cukup konsisten

dengan tujuannya yaitu: BMT Al-Jibaal adalah, Mewujudkan BMT

117

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Ruswati, pada tanggal 4 Januari 2018,

pukul 14.00 WIB.

Akad Musyarakah Murabahah Ijarah Total

Orang 5 126 84 215

Total

(Rp) Rp.319.292.700,- Rp829.005.000,-

Rp

474.250.000

1.622.547.700,-

2%

59%

39% 0%

Data Pembiayaan Berdasarkan …

Musyarakah

Murabahah

20%

51%

29% 0%

Data Pembiayaan Berdasarkan …

Musyarakah

Murabahah

Page 103: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

90

0

100,000,000

200,000,000

300,000,000

400,000,000

500,000,000

2014 2015 2016

Pendapatan Usaha

sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang profesional dalam

menumbuhkembangkan produktivitas usaha anggota dan dapat

meningkatkan kualitas ibadah anggota dalam segala aspek kehidupan.

e. Potensi Ekonomi BMT Al-Jibaal dan Pendapatan Hasil Pembiayaan

Murabahah

Potensi Ekonomi BMT Al-Jibaal di daerah Kota Tangerang Selatan

sendiri cukuplah besar, karena potensi daerah Kota Tangerang Selatan

sendiri adalah bidang Jasa dan Perdagangan hal ini tidak jauh berbeda

dengan potensi yang ada di lingkungan koperasi BMT Al-Jibaal yakni

perdagangan dan Jasa.

Lingkungan sekitar koperasi BMT Al-Jibaal terdapat berbagai

macam usaha Jasa maupun Perdangan antara lain :

a. Pasar Pagi Sabtu-Minggu (Sandratek) berada kurang dari 1 Km

dari kantor Koperasi BMT Al-Jibaal.

b. Letak Pasar Ciputat berdekatan dengan koperasi BMT Al-Jibaal

yakni ± 2 KM. Sehingga pedagang cukup dekat lokasinya dengan

BMT Al-Jibaal

c. Lokasi Kantor Koperasi BMT Al-Jibaal tepat berada di sekitar Situ

Gintung Ciputat (Daerah Wisata Danau Kota Tangerang Selatan).

Pendapatan Kotor usaha yang diperoleh Koperasi Serba Usaha

(KSU) BMT Al-Jibaal selama tahun 2016 sebesar Rp. 405.862.950,-

mengalami penurunan Sekitar 9% dari tahun 2015.

Tabel 4.6

Data Pendapatan Kotor usaha

Page 104: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

91

Sumber: LPJ BMT Al-Jibal 2016

Dari data-data diatas peneliti dapat menyimpulkan, terdapat pola

peningkatan pada pendapatan BMT di tahun 2015 dan penurunan

pendapatan pada tahun 2016. Dengan kondisi yang demikian peneliti

menghasilkan kesimpulan bahwa pembiayaan murabahah yang dilakukan

oleh BMT cukup stabil dari tahun ke-tahun, sehingga dampaknya tidak

begitu berarti untuk anggota yang melakukan murabahah pada BMT.

Dengan kondisi yang demikian BMT tetap memberikan pembiayaan

kepada siapa saja yang memenuhi persyaratan yang ditentukan. Seperti

diakui oleh informan yang bernama Ruswati, menurutnya:

“Dulu saya punya simpenan di BMT, makanya saya berani minjem,

trus ya selama pinjam ada lah, buat cicil motor ampe lunas, terus

saya ambil motor lagi..dulu mah saya gak punya motor. Terus hari ini

yang saya rasakan perkembangannya dari hasil pembiayaan itu, saya

bisa pasang listrik sendiri..dulunya saya nebeng ama tetangga, tapi

kan gak enak, makanya pas ada hasil dari usaha saya, saya pasang

listrik sendiri.. ”.118

Ditambah dengan keterangan dari ibu Kunarti yang sudah 10 tahun

berjualan Gorengan:

“biar usaha saya lancar, saya pinjam ke BMT sekitar Rp. 15.

000.000, untuk saya lunasin selama 2 tahun kalo gak salah ya.., kalo

dulu sebelum pinjem, sehari kadang saya dapet bersih Rp. 300.000,

karena saya Cuma bisa jualan gorengan, tapi setelah itu saya pinjem,

dan abis pinjem saya bisa dagang yang lain, misalkan Nasi Uduk

118

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Ruswati, pada tanggal 4 Januari 2018,

pukul 14.00 WIB.

No Uraian 2014 2015 2016

1

Pendapatan

Dari

Pembiayaan

Rp. 322.355.282 Rp. 374.527.250

Rp. 333.592.812

Page 105: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

92

segala macem.. dan Alhamdulillah saya bisa biayain anak sekolah,

kuliah. dan kira-kira bersih saya dapet Rp. 500.000 ”119

Menurut anggota BMT yang telah menerima pembiayaan

murabahah, usaha mereka memiliki perkembangan baik disisi stabilitas

pendapatan, kepemilikan alat-alat produksi atau alat penunjang, dan

dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang sebelumnya belum dapat

terpenuhi, menurut Bapak Darsono pelaku Usaha Jasa Percetakan:

“saya pinjem buat perputaran modal lah, biar stabil, pas saya butuh

modal, BMT ada kasih pinjem buat saya.. saya pinjem sekitar Rp.

13.000.000, saya cicil selama setahun sekitar Rp. 1.200.000,

pengeluaran saya sebelum nerima pinjaman tuh sekitar Rp.

5.000.000, dan setelah saya menerima pijaman pengeluaran saya

meningkat, sekitar 8.000.000. peningkatan pendapatan sih tetep ada..

ya sekarang mesin yang saya punya bertambah, kayak Mesin Lem,

Mesin Potong gitu deh. Sebelum saya pinjem Cuma punya mesin

lubang”120

.

Menurut Agustianto pendapatan mereka adalah gaji yang mereka

dapatkan dari hasil bekerja selama sebulan, tetapi ada hal lainnya yang

dikategorikan sebagai pendapatan, diantaranya:

a. Gaji, upah, komisi

b. Penghasilan dari usaha sendiri

c. Pendapatan dari hasil usaha/investasi (bunga, deviden, uang sewa)

d. Uang pemberian, hadiah, dan beasiswa

e. Dana JAMSOSTEK

f. Dana pension

g. Tunjangan perceraian (alimory) dan tunjangan anak (child

support).121

119

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Kunarti, pada tanggal 4 Januari 2018,

pukul 14.00 WIB. 120

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Darsono, pada tanggal 4 Januari

2018, pukul 11.00 WIB. 121

Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, (Depok:

Mudamapan Publishing, 2010), h. 89

Page 106: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

93

Dalam bidang usaha jasa, maupun dagang, yang diharapkan tentulah

pendapatan yang terus meningkat, namun dengan modal minim hal itu

susah tercapai, menurut Darsono “pendapatan stabil aja udah cukup,

karena dalam usaha saya sering kali menurun tidak jelas”122

. Dalam

wawancara dengan informan yang bernama Budianto123

:

“yang mendorong saya minjem tuh, karena prosesnya mudah, dulu

saya pinjem Rp. 3.000.000, saya bayar setahun. Sebelum saya

menerima pinjaman kira-kira penghasilan saya tuh Rp. 300.000 bisa

kurang, tapi bedanya setelah saya pinjem, pendapatan saya lebih

stabil lah... pas abis pinjem ya terus-terusan stabil”

Jadi dapat peneliti menyimpulkan peran BMT Al-Jibaal dalam

pembiayaan Murabahah sangatlah penting bagi perkembangan usaha

kecil di Kota Tangerang Selatan, BMT sebagai Koperasi telah

menunjukkan perannya yang sangat strategis di bidang ekonomi

masyarakat kecil.

122

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Darsono, pada tanggal 4 Januari 2018,

pukul 11.00 WIB. 123

Hasil wawancara bersama informan yang bernama Budianto, pada tanggal 4 Januari

2018, pukul 10.00 WIB.

Page 107: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

BMT Al-Jibaal sebagai salah satu Koperasi yang ada di Kota Tangerang

Selatan yang bergerak pada sektor UMKM mampu memberikan dampak

produktifitas terhadap bagian kecil masyakarakat Kota Tangerang Selatan

yang bergerak pada usaha kecil menengah, dilihat dari kepercayaan

masyarakat untuk bertransaksi di BMT Al-Jibaal tersebut. Hal ini penulis

simpulkan berdasarkan data yang saya dapat baik pada survey wawancara

tatap muka terhadap pengurus maupun anggota BMT Al-Jibaal serta analisa

dari keuangan BMT Al-Jibaal.

BMT Al-Jibaal dengan Konsep Murabahah yang dipakai dalam

melakukan transaksi ini mampu memberikan kepercayaan masayarakat

terhadap BMT Al-Jibaal tersebut. Dengan konsep Murabahah yang dilakukan

oleh BMT AL-Jibaal memberikan pengaruh kecil terhadap perubahan status

ekonomi anggota Al-Jibaal. BMT Al-Jibaal ini mampu secara pasti

memberikan stabilisasi pendapatan anggota yang bergerak pada sektor

UMKM dalam program Murabahah.

Kepercayaan masyarakat terhadap BMT AL-Jibaal cukuplah besar. Hal ini

dapat dilihat dari nilai transaksi yang dilakukan oleh masyarakat di BMT Al-

Jibaal cukup tinggi. Dengan demikian BMT Al-Jibaal mendapatkan apresiasi

positif dari masayarakat. Kesimpulan dari analisa yang saya lakukan adalah

bahwa persepsi para pelaku UMKM Secara umum BMT sudah memiliki

peran positif terhadap perkembangan usaha dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

B. Saran-Saran

Temuan-temuan yang telah dipaparkan diatas adalah objektif dan terukur,

yang mana telah menunjukkan bahwa memang BMT dengan pembiayaan

murabahahnya memiliki peran yang nyata terhadap peningkatan pendapatan

nasabah BMT Al-Jibaal.

Adapun saran yang akan peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

Page 108: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

95

1. Pada pihak BMT Al-Jibaal

Kepada pihak BMT peneliti juga memberikan saran agar data-

data yang berkenaan dengan BMT Al-Jibaal (misal profiling,

Laporan Pertanggung Jawaban dan yang lainnya) agar dilengkapi

dan diperjelas, juga meningkatkan pelayanan murabahah untuk

salah satu pondasi kekuatan bagi keuangan syariah kelak. Banyak

saran dari nasabah ketika diwawancarai untuk pihak BMT agar

menerapkan sistem rewardkepada nasabah yang lancar dalam

pembayaran/cicilannya.

2. Untuk Nasabah

Saran peneliti kepada nasabah untuk tetap mengikuti aturan-

aturan yang telah disepakati bersama baik dari pihak nasabah dan

pihak BMT Al-Jibaal, dan untuk lebih produktif dalam memajukan

perekonomian keluarga.

3. Kepada Peneliti Lain

Berdasarkan kondisi diatas, peneliti memberikan saran-saran

untuk penelittian selanjutnya diharapkan dapat menambah fokus

penelitian (misal kondisi BMT Al-Jibaal, Tingkat persaingan Usaha

maupun fokus lainnya). Mungkin dapat diklasifikasikan pula jenis-

jenis akad pembiayaannya.Hal ini menjadi tanggung jawab semua

pihak yang concert terhadap hal ini.

Page 109: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

96

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Abidin, Ibnu,“Rad al-Mukhtar,,alal Ardh al-Mukhtar” (Yogyakarta: Yayasan

Persada, 2000).

Adiwarman, A. Karim, “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: raja

Grafindo Persada, Vol. 3. 2004).

Al-Arif, M. Nur Rianto, “Dasar-Dasar Ekonomi Islam”, (Solo: PT. Era Adicitra

Intermedia, 2011.

Arifin, Zainul, “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, edisi revisi”, (Azkia

Publisher, Jakarta, 2008).

Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah” (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007).

Azharuddin, Lathif, “Fiqh Muamalat” (Jakarta: UIN Jakarta Press, cet, 1. 2005).

Burhanuddin S, “Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah”, cet.1 (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2010).

Djojohadikusumo, Sumitro, “Sejarah Pemikiran Ekonomi”, (Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 1990).

Haryani, Iswi, “Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet”, (PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2010).

Hasan, Ahmad Ridwan, “BMT dan Bank Islam”, (Bandung: Pustaka Bani

Quraisy, 2004).

Hulwati, “Ekonomi Islam”, (Ciputat: Ciputat Press Group, 2009).

Hurriyati, Ratih. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, (Bandung:

Alfabeta, 2005).

Ismail, “Perbankan Syariah”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011).

Karim, Adiwarman, “Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan”, Edisi ke-

2, (PTRaja Grafindo Persada. Jakarta, 2004).

Karachi, “Keadilan dan Kesejahteraan Sosial Merupakan Tujuan Dari sistem

Ekonomi Islam: The Structural Framework of The Ekonomic System of

Islam, Proceeding of a Seminar Organized by the National Bank of

Pakistan”, 1980.

Page 110: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

97

Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, (PT Raja Grafindo Persada,

2002).

Marhun, B. N, “Kamus Manajemen”, cet 1, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2003).

Muhammad, “Manajemen PembiayaanBank Syariah”, (Yogyakarta, UPP, AMP.

YKPN, 2005).

Muhammad, “Bank Syariah (Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Ancaman)”, Edisi kedua, (Yogyakarta: Ekonisia, 2006).

Ramli, Hasbi, “Teori Dasar Akuntansi Syariah” (Jakarta: Renaisan, 2005).

Ridwan, Muhamad, Sistem dan Prosedur Pendirian BMT. (Yogyakarta: Citra

Media, 2006).

Rivai, H. Veitzal dan Permata,Andria, Veitzal “Islamic Financial

Management”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Rusyd, Ibnu, “Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid”,(Yogyakarta: Yayasan

Persada, 2000).

Sinungan, Muchdarsyah,“Manajamen Dana Bank”, edisi dua, (PT Bumi Aksara,

Jakarta. 2000).

Sunarto, Zulkifli, “Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah” (Jakarta:

Zikrul Hakim. 2003).

Syafi’i, Antonio Muhammad, “Bank Syariah dari Teori ke Praktik” (Depok,

Gema Insani, 2001).

Wangsawidjaja, A., ”Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2012).

Artikel, Jurnal dan Skripsi

Ilmi, Makhalul SM, “Teori & Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah”,

(Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2002).

Nurhayati, Emi “Pelaksanaan Pengawasan Murabahah sebagai Upaya

Meminimalkan Pembiayaan Bermasalah di BMT Syariah Pare

Kediri”, Skripsi Fakultas Ekonomi, Malang, 2010.

Page 111: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

98

Nurrohmah, I. “Analisis Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Sebelum dan Sesudah Menerima Pembiayaan Musyarakah Pada Koperasi

Jasa Keuangan Syariah BMT (Studi Kasus: Bmt Beringharjo Yogyakarta).

Rais, Isnawati, dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011).

Ridwan, Muhamad, “Manajemen Baitul Maal wa Tamwil”, (Yogyakarta:UII

Press Yogyakarta, 2004)-Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.

Saputra, A. “Pengaruh Penyaluran Pembiayaan BMT Bina Ihsanul Fikri (BIF)

terhadap Perkembangan Usaha Pedagang Pasar Tradisional di Kota

Yogyakarta.” Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2015.

Bahan dari Internet

Gina,Widya, “Dampak Pembiayaan Mikro Syariah Terhadap Family Income

Pelaku Usaha Mikro”, diakses dari

http://www.republika.co.id/berita/koran/iqtishodia/16/02/25/o33fk5-, pada

tanggal 27 Agustus 2016 pukul 14.50.

Zara Fathia Muflihani, “Tingkat Literasi Pelaku Usaha Mikro Terhadap

Perbankan Syariah”, diakses dari

http://www.republika.co.id/berita/koran/iqtishodia/15/08/27/ntqjsi20- pada

tanggal 27 Agustus 2016 pukul 14.32

Sumber Wawancara:

Wawancara Peneliti, dengan Uningsih, Tanggal 3 Januari, 2018

Wawancara Peneliti, dengan Budiyanto, Tanggal 3 Januari, 2018

Wawancara Peneliti, dengan Pihak Manager BMT Al-Jibaal, Abdul Biya ,SE. Tanggal 4

Januari, 2018.

Wawancara Peneliti, dengan Ruswati, Tanggal 4 Januari, 2018.

Wawancara Peneliti, dengan Darsono, Tanggal 4 Januari, 2018.

Wawancara Peneliti, dengan Unarti, Tanggal 4 Januari, 2018.

Wawancara Peneliti, dengan Rusmayanti, Tanggal 4 Januari, 2018.

Wawancara Peneliti, dengan Willah Nurlela, Tanggal 4 Januari, 2018.

Page 112: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

99

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 113: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

100

Page 114: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

101

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Peran

Pembiayaan Murabahah dalam Meningkatkan Pendapatan Nasabah BMT

Al-Jibaal Kota Tangerang Selatan yang disusun oleh :

Nama : Nurhayati

NIM : 1112015000001

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Konsentrasi : Ekonomi

Fakultas : Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Telah diuji kebenarannya oleh Dosen Pembimbing pada tanggal 17 Desember

2018.

Jakarta, 17 Desember 2018

Yang mengesahkan,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

NIP. 19730424 200801 1 012 Andri Noor Ardiansyah, M.Si

NIP :19840312 201503 1 002

Page 115: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

102

Page 116: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

103

Page 117: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

104

Page 118: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

105

Page 119: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

106

Page 120: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

107

Page 121: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

108

Page 122: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

109

Page 123: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

110

Page 124: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

LAMPIRANI : TRANSKRIP WAWANCARA

Nama : Ruswati

Waktu : 04 Januari 2018

Tempat : Cirendeu

Pertanyaan Jawaban

Saya mulai ya bu, untuk usaha saat ini yang ibu

tekuni apa bu?

Ini, Warung Kopi

Sudah berapa lama bu? Sudah 4 tahun

Nah, Ibu kan melakukan pinjaman ya ke BMT?

Kemudian apa sih yang mendorong ibu

melakukan pinjaman ke BMT?

Tadinya saya, gimana ya, untuk modal tidak

ada, ada orang pinjam aja sana ke BMT, jadi

berani gituloh pinjam kesana. Pertama pinjam

Rp. 2.000.000 terus alhamdulillah sudah lunas.

Terus minjem lagi tidak ada kendala

alhamdulillah Rp. 5.000.000 lunas. Sekarang

pinjam lagi Rp. 5.000.000 tinggal beberapa

bulan lagi.

Dulu saya punya simpenan di BMT, makanya

saya berani minjem, trus ya selama pinjam ada

lah, buat cicil motor ampe lunas, terus saya

ambil motor lagi..dulu mah saya gak punya

motor. Terus hari ini yang saya rasakan

perkembangannya dari hasil pembiayaan itu,

saya bisa pasang listrik sendiri..dulunya saya

nebeng ama tetangga, tapi kan gak enak,

makanya pas ada hasil dari usaha saya, saya

pasang listrik sendiri..

Lalu jumlah pembiayaan yang terakhir ibu

pinjam berapa?

Rp. 5.000.000

Berapa lama bu jangka waktu pelunasannya? 12 Bulan, cicilan sebulan Rp. 600.000,

pokoknya kalo di total saya bayar cicilan sama

nabung sebulannya Rp. 1.000.000

Untuk pendapatan Ibu seharinya berapa bu? Kalau perhari kadang-kadang Rp. 400.000, tapi

kalalu hari sabtu dan minggu bisa Rp. 1.000.000

bisa lebih, kalo harian ya Rp. 400.000

Pendapatan Ibu sebelum menerima pembiayaan

berapa?

Pokoknya kalo dulu malah lebih gede, masih

rame, sekarang kan udah agak sepi.

memang kalau dulu berapa bu? Pendapatannya?seharinya? kadang-kadang Rp.

500.000, kadang-kadang Rp. 600.000. memang

kan dulu barang-barangnya belum begitu mahal

kan memang, contohnya rokok yang saya jual

sekarang mah mahal bener.

Untuk selanjutnya setelah menerima

pembayaraan itu ibu ikut investasi gak ke BMT?

Iya lah kan saya ikut nabung juga ke situ,

pertama saya masukin ke BMT Rp. 9.000.000,

makanya saya berani pinjam karena sebelumnya

saya ada duit di situ

Selanjutnya, sebelum menerima pembiyaan itu

ibu ikut asuransi tidak?

Tidak

kemudian seteleh ikut pembiayaan di BMT ibu Yaa, belum juga

Page 125: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

ikut asuransi gak?

Pengeluaran ibu itu berapa perbulannya bu?

Gak pernah diitung sih, perkiraan yaa? Buat

makan apa buat warung?kalo sehari-hari dan

buat belanja kebutuhan warung, Rp. 500.000

tapi itu perhari malah, bukannya perbulan, dapet

seberapa kita belanjain nanti dapet sisa baru

buat sendiri, tapi kalau belanja dihari sabtu

minggu perhari bisa Rp. 800.000

Kalau sebelum ibu menerima pembiayaan itu

berapa bu belanjanya?

Yaa sama aja kaya gitu, kalau pendapatannya

berapa kita sisain berapa yang petning udah bisa

beli kebutuhan pokok aja sih, ada buat nabung

buat bayar motor.

Sebelum melakukan pinjaman ke BMT ibu

memiliki apa saja?

Di rumah?yaa appa yaa?yaa ini sih paling

pasang listrik, udah gak numpang lagi ke

tetangga nebeng gitu, ohh lunas motor 1

Kemudian menurut ibu nih sesudah menerima

pembiyaan ada gak sih peningkatan ekonomi

ibu?

Alhamdulillah ada

Menurut ibu saran untuk BMT AL-Jiba’al?

Saya sih kepengennya biar maju gitu, agar leih

dipermudah lagi aja sih untuk menerima modal

kembali..banyak dari kalangan pedagang yang

juga miskin kayak saya, pengennya dapet dana

segar buat modal usaha.. jadi, bukan buat beli

barang atau kebutuhan aja sih, pengennya kita

pedagang kan gampang dapet modal, dan emang

yang paling gampang buat di bantu ama BMT

ya untuk urusan modal doang semoga tambah

dipermudah

Baik bu terima kasih atas waktu dan kesempatan

yang ibu berikan kepada saya dalam melakukan

wawancara untuk menyelesaikan penelitian

tugas akhir saya

Iya sama-sama..

Nama : Darsono

Waktu : 04 Januari 2018

Tempat : Cirendeu

Pertanyaan Jawaban

Apa benar bapak pernah melakukan pinjaman ke

BMT?

Iya, benar

Maaf pak sebelumnya dengan bapak siapa? Dengan bapak Darsono

Untuk saat ini usaha apa yang bapak tekuni?

Jasa percetakan sih

Lalu sudah berapa lama bapak menjalani usaha

ini?

Udah jalan 6 tahun

Bapak kan mendapat pinjaman murabahah dari

BMT ya?

Iya

Apa sih yang mendorong bapak melakukan

pinjaman ke BMT?

Iyaa buat tambahan usaha aja biar bisa stabil aja,

yaa sama sekalian untuk tambah modal. Minjem

di BMT prosesnya gak terlalu ribet, saya

meskipun minjem duit gede, tapi lumayan

Page 126: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

mudahlah. Makanya saya ambil cicilan yang

cepet, karena dengan dana pinjeman itu

pendapatan saya meningkat

Berapa jumlah pembiayaan yang bapak pinjam? Ke BMT kemarin sekitar Rp. 13.000.0000

Lalu jangka waktu pelunasannya berapa lama

pak?

1 tahun, 12 bulan

Berapa biaya cicilan yang bapak

bayarkan?perbulan atau pertahun pak?

Perbulan, kurang lebih Rp.1.200.000 lah

Kemudia kalau pendapatan bapak perhari berapa

pak setelah menerima pembiayaan?

Perhitungan minimal Rp. 500.000-an perhari

Nah kalau sebelum mendapat pembiayaan

pendapatan bapak berapa?

Pendapatannya sih tetep sama

Setelah menerima pembiayaan bapak ikut

investasi atau tabungan gitu?

Iya, ikut di BMT dan bank lainnya

Kalau sebelum ikut ke BMT bapak ikut

asuransi?

Ikut, di axa mandiri

Lalu setelah menerima pembiayaan tetap ikut? Iya, ikut

Ada tambahan asuransi lain pak? Gak ada sih, untuk keluarga tetap satu paket sih

Pengeluaran bapak sebelum mendapat

pembiyaan dari BMT berapa?

Rp. 5.000.000

Kalau pengeluaran setelah mendapat

pembiayaan berapa?

Kalo sekarang sekitar Rp. 8.000.000an,

meningkatlah..

Setelah menerima pembiyaan bapak memilika

apa saja?

Ohh itu kita punya mesin baru setelah mendapat

pembiayaan, mesin ptong dan mesin lem

Nah kalau sebelum mendapat pembiayaan? Cuma punya mesin lubang dan mesin bor gitu

aja sih

Ada tidak peningkatan pendapatan setelah bapak

menerima pembiayaan dari BMT?

Tetap Ada

Apa nih saran bapak untuk BMT, untuk upaya

peningkatan anggota?

Gak ada sihh yang penting kita mah ikut aja

dulu dah

Baik pak terima kasih atas waktu dan

kesempatan yang bapak berikan kepada saya

dalam melakukan wawancara untuk

menyelesaikan penelitian tugas akhir saya.

Sama-sama..

Nama : Unarti

Waktu : 04 Januari 2018

Tempat : Cirendeu

Pertanyaan Jawaban

Apa benar ibu pernah melakukan pinjaman

pembiayaan ke BMT?

Yaa, benar

Kita mulai ya bu, apa usah yang ibu tekuni pada

saat ini?

Iya, jualan goreng dan warung aja

Sudah berapa lama bu menjalani usahanya? Udah 10 tahunan lah

Apa sih yang mendorong ibu untuk melakukan

pinjaman ke BMT?

Biar usahanya lancar, untuk perputaran uang aja

sih biar stabil sama tambahan modal

Berapa jumlah pembiyaan yang ibu pindam dari

BMT?

Rp. 15.000.000 juta

Berapa lama jangka waktu pelunasannya bu? Sekitar 2 tahun

Page 127: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

Cicilan perbulannya berapa bu? Kalo gak salah Rp. 600.000

Penghasilan ibu perhari berapa sebelum

mendapat pembiyaan?

Rp. 500.000-an

Kalau sesudah mendapat pembiyaan penghasil

ibu berapa?

Sama aja sih, malah makin gede

Setelah menerima pembiayaan ibu ikut investasi

atau menabung?

Ikut menabung di BMT AL Jiba’al

Sebelum meneriman pembiayaan ibu ikut

asuransi?

Tidak

Lalu setelah menerima pembiayaan ibu juga

ikut?

Enggak

Pengeluaran ibu perbulan sebelum menerima

pembiayaan?

Rp.100.000

Kalau sesudah mendapat pembiyaan berapa

pengeluaran ibu?

Jadi nambah, orang ongkos aja Rp. 95.000 yaa

tapi jadi stabil aja sih Rp 150.000

Sebelum menerima pembiyaan ibu memilika

apa?

Yaa paling gini-gini aja, paling tv kipas angin

perlengkapan untuk dagang

Kalau setelah mendapat pembiayaan ibu

memiliki apa?

Punya etalase baru untuk dagangan, nambah

jualan nasi uduk dan biaya sekolah

Menurut ibu ada peningkatan gak sesudah

mendapat pembiayaan?

Ada sih alhamdulillah

Bagaimana saran ibu untuk BMT AL Jibaal? Dapet komisi imbalan sihh dan siapa tahu dapet

bantuan apa gitu dan pinjaman dipermudah lagi

Nama : Uningsih

Waktu : 03 Januari 2018

Tempat : Cirendeu

Pertanyaan Jawaban

Apa benar ibu melakukan pinjaman kepada

BMT?

Oiyaa, benar

Apa usaha yang ibu tekuni saat ini? Ini aja tokok listrik

Sudah berapa lama usaha? Sudah 4 tahun

Apa sih yang mendorong ibu untuk melakukan

pinjaman ke BMT?

Persyaratan yang dikasih terbilang cukup

gampang buat dipenuhin, udah gitu cicilannya

gak terlalu gede buat saya yang pas-pasan, jadi

penghasilan juga bisa bertambah dari pinjeman

itu

Berapa jumlah pembiayaan yang ibu pinjam? Rp. 10.000.000

Berapa lama bu jangka waktu pelunasannya? Kira-kira 1 tahun

Cicilan yang ibu bayar perbulan berapa? Rp. 1.050.000 kalo gak salah

Untuk pendapatan ibu sehari berapa utk saat ini?

Yan sampe lah sekitaran Rp. 200.000

Kalau pendapatan ibu sebelum mendapat

pembiayaan?

Yaa paling Rp. 100.000

Setelah menerima pembiayaan itu ibu ikut

investasi gak bu?

Nabung sih di BMT

Page 128: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

Sebelum menerima pembiayaan ibu ikut

asuransi gak?

Asuransi dari kantor paling

Pengeluaran ibu perbulan sebelum mendapat

pembiayaan berapa?

Seminggu bisa Rp. 1.000.000

Kalau setelah mendapat pembiayaan

pengeluaran ibu berapa?

Bisa Rp. 2.000.000 seminggu

Sebelum mendapat pembiayaan dari BMT

kepemilikan apa aja yang ibu miliki?

Yaa gak ada sihh gini-gini aja

Setelah mendapat pembiayaan ada tidak

tambahan kepemilikan yang ibu milki?

Punya kulkas aja sih

Menurut ibu ada gak sih peningkatan

pendapatan setelah mendapat pinjaman dari

BMT?

Ada sih

Saran ibu untuk BMT apa nih buat para

anggota-anggotanya?

Dipermudah aja sih peminjamannya

Nama : Budiyanto

Waktu : 03 Januari 2018

Tempat : Cirendeu

Pertanyaan Jawaban

Apa benar bapak pernah melakukan pinjaman ke

BMT AL Jibaal?

Iya benar

Maaf sebelumnya ini dengan bapak siapa? Budiyanto

Usaha yang mas lakukan untuk saat ini apa?

Ya ini percetakan

Sudah berapa lama menjalankan usahanya?

Usahanya sudah 3 tahun

Apa sih yang mendorong mas untuk melakukan

pinjaman kepada BMT?

Yang mendorong saya minjem tuh, karena

prosesnya mudah, dulu saya pinjem Rp.

3.000.000, saya bayar setahun.

Berapa jumlah pinjaman dana yang mas ajukan

kepada BMT?

Gak banyak waktu itu Cuma Rp. 3.000.000

Berapa jangka waktu untuk pelunasan?

Kira-kira 1 tahun

Berapa cicilan perbulan yang dibayarkan?

Kalo per bulan Rp. 290.000

Untuk pendapatan mas seharinya berapa?

Sehari paling Rp. 300.000

Pendapatan mas sebelum mendapat

pembiayaan?

Sama aja sih ka, ini stabil ini usahanya kak

Setelah meneriman pembiayaan mas ikut Iya ikut di BMT, selain itu di BRI

Page 129: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

nabung?

Sebelum menerima pembiayaan mas ikut

asuransi jiwa?

Ikut BPJS doing

Setelahnya ada tambahan lagi?

Gak udah BPJS aja

Pengeluaran sebulan mas berapa sebelum

melakukan pinjama ke BMT?

Perbulan Rp.600.000

Kalau pengeluaran setelah melakukan pinjaman

berapa mas?

Sama aja sih ka

Sebelum penerimaan pembiayaan barang apa

saja yang mas miliki?

Sebelum pembiayaan ya motor dan mesin aja

paling

Setelah meneriman pembiayaan apa saja yang

bapak miliki?

Untuk perputaran modal aja sih ka

Peningkatan pendapatan setelah menerima

pembiayaan ada tidak pak?

Ya, ada sih ka, tapi paling untuk perputaran

modal aja pembiayaannya

Saran mas untuk BMT AL Jiba’al apa nih mas? Menurut saya sih tidak banyak berpengaruh,

tetapi untuk pembayaran yaa di permudah aja

sih, seperti saya ingin mengajukan kembali

peminjaman seharusnya sih tidak perlu lagi saya

melakukan registrasi, kan sudah ada data saya

sebelumnya kaya melakukan peminjaman awal

aja jadinya bikin susah nasabah juga sih ka, itu

aja sih ka

Nama : Rusmayanti

Waktu : 04 Januari 2018

Tempat : Cirendeu

Pertanyaan Jawaban

Untuk usaha yang ibu tekuni untuk saat ini apa

bu?

Ini usaha jenisnya, usaha jual pulsa, berawal

dari counter pulsa sama azka shop, jenis usaha

rumah kado

Sudah berapa lama usahanya ibu berjalan?

Sudah 2,5 tahun sih ka berjalan usahanya

Apa sih yang mendorong ibu untuk melakukan

pinjaman di BMT AL Jiba’al?

Sebenernya sih waktu itu saya mikirnya buat

nambah usaha lagi dan penambahan modal

usaha

Berapa jumlahnya yang ibu pinjam ke BMT AL

Jiba’al?

Rp. 4.000.000 kurang lebih

Berapa lama jangka waktu untuk pelunasannya?

Aku ngambil yang 6 bulan kali bayar

Berapa jumlah cicilan perbulan yang harus ibu

bayarkan?

Kalo gak salah Rp. 890.000 perbulannya

Page 130: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

Berapa pendapatan ibu perharinya sesudah

mendapat pinjaman dari BMT AL Jiba’al?

Gak tentu ya aku, yaa namanya juga usaha

kadang ada naik turunnya sih ka, kalo lagi bagus

aku bisa dapet Rp. 300.000-Rp. 500.000 itu

udah dapet bersihnya aja

Kemudian pendapatan ibu sebelum mandapat

pinjaman dari BMT AL Jiba’al berapa bu?

Sebelum itu sih sama aja ka, yaa paling jadi

lebih stabil aja perputaran uangnya, kemarin

minjem sih karena ada usaha baru aja lagi, dari

pada keluar modal sendiri lebih baik saya

melakukan peminjaman ke BMT AL Jiba’al

Setelah menerima pembiayaan dari BMT AL

Jiba’al ibu mengikuti investasi tidak bu?seperti

menabung?

Iya ikut menabung di BMTnya juga

Sebelum menerima pembiayaan itu ibu ikut

asuransi gak?

Awalnya sih saya punya, tetapi sesudah

menerima pembiayaan males bayar untuk

asuransi lagi jadi sekarang aku gak pake

asuransi lagi, jadi awalnya saya menggeluti

bidang usaha ini awalnya saya iseng aja, ibu

rumah tangga gak punya kegiatan dari pada saya

diem-diem aja di rumah lebih baik saya

menjalankan buka usaha aja

berapa pengeluaran ibu sebelum menerima

pembiayaan perkiraannya?

Gak tentu sih ka, kalo waktu itu sih

pengeluarannya perbulan untuk perputaran

barang yang dijual sekitar Rp. 1.000.000

Nah setelah mendapat pembiayaan berapa

pengeluaran ibu?

Kalo yang sekang sih aku belum tahu, karena

kan usahanya juga masih sangat baru ka, jadi

belum keliatan hasilnya lagi pula belum ada 1

bulan usahanya. Pembukuannya juga berbeda,

karena usaha yang satu dan dua dibedain kan

pengeluarannya.

Barang apa saja yang ibu miliki sebelum

mendapat pembiyaan oleh BMT Al Jiba’al?

Aku sih awalnya dari etalase mini kecil

Kemudian setelah mendapat pembiayaan dari

BMT Al Jiba’al ibu memiliki apa saja?

Yaa ini kaa etalase usaha baru dan alhamdulillah

etalase untuk usah pulsa jadi diganti yang lebih

besar

Menurut ibu ada peningkatan pendapatan tidak

setelah menerima pembiayaan?

Kalau peningkatan pendapatannya sih saya

belum bisa lihat ka, lantaran masih baru banget

sih jalanin usahanya, tapi peningkatan barang ya

alhamdullilah agak lebih banyak aja, kaya tv ini

juga baru ka

Bagaimana saran ibu untuk BMT Al Jiba’al

dalam peningkatan ekonomi anggota BMT?

Sebenarnya sih sekarang juga udah bagus yaa,

penglolaannya juga lebih mudah ya ka,

dibandingkan dengan yang lalu-lalu, buat kita

yang para usaha juga udah lebih simple aja,

tidak terlalu banyak persyaratannya.

Page 131: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

Nama : Willah Nurlela

Waktu : 04 Januari 2018

Tempat : Cirendeu

Pertanyaan Jawaban

Maaf ibu sebelumnya nama ibu siapa ya?

Ibu Willah Nurlaelah

Saat ini apa usaha yang ibu tekuni?

Usaha depot air isi ulang

Sudah berapa lama ibu menjalani usahanya bu?

Sudah berjalan 3 tahun

Apa yang mendorong ibu melakukan

peminjaman murabahah ke BMT Al Jiba’al?

Karena kalau kita minjem itu kaya nabung aja sih

ka, uang itu nantinya yang jadi perputaran usaha,

gitu sih intinya, lagi pula tiap akhir tahun ada

bonus juga

Berapa jumlah pembiayaan yang ibu ajukan ke

BMT?

Rp.3.000.000

Berapa lama jangka waktu pelunasan yang ibu

ajukan?

1 tahunan

Berapa cicilan yang ibu bayar perbulannya?

Pokoknya digabung sama setorang tabungan

sekitar Rp. 350.000an

Berapa pendapatan ibu perbulannya dari usaha?

Rp. 200.00-anlah perhari, standartnya segitu sih

Sebelum menerima pembiayaan dari BMT

berapa bu?

Kalo dulu malah lebih besar saya, tapi karena

kebutuhan sekolah anak juga semakin besar jadi

gak ada sih peningkatan yang signifikan, abis

uanya ke anak-anak lagi juga ya sekitar Rp.

400.000anlah pendapatannya sehari

Apakah setelah mendapat pembiayaan ibu ikut

menabung di bank?atau di BMT?

Iya nabungnya juga disini Alhamdulillahlah masih

bisa nabung juga

Kalau ibu sebelum ikut menabung disni apa ibu

ikut asuransi?

Ikut

Dan setelah menerima pembayaran? Cuti premi sekarang lagi cuti dulu

Lalu berapa pengeluaran ibu perbulan sebelum

menerima pembiayaan?

Ya kira-kira Rp. 4.000.000 tetapi bisa lebih

Kemudian setelah menerima pembiayaan berapa

pengeluaran ibu?

Yaa di tambah lebih dari itu sih, lebih dari Rp.

4.000.000

Barang apa saja yang ibu milki sebelum

menerima pembiayaan dari BMT?

Yaa paling punya perhiasaan aja sih

Kemudian setelah ibu menerima

Pembiayaan ibu memilki apa saja bu? Punyaa apa yaa, punyaa anak sekolah, buat ke

sekolah mulu sih paling abisnya buat kesana aja

Page 132: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

Ada gak peningkatan pendapatan yang ibu

rasakan setelah menerima pembiayan dari

BMT?

Kurang sih ya, ya itu tergantung dari kitanya,

kalau dari usaha masih biasa aja standard aja,

Cuma itu untuk menolong keuangan doang,

kalau pendapatan mah tetep, mengurangi beban

doang sih

Apa saran ibu untuk BMT al Jiba-al ini dalam

upaya oeningkatan ekonomi anggota BMT

melalui pembiayaan murabahah?

Yaa gitu sihh dari mulai sembako ada cuma

yang belom ada cuma cicilan rumah aja sih yang

belom

Page 133: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

LAMPIRAN II: DOKUMENTASI

Gambar 1:Foto Peneliti saat wawancara bersama Informan

Gambar 2: Foto Peneliti saat wawancara bersama Informan

Gambar 3: Foto Ruangan di BMT Al-Jibaal

Page 134: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

Gambar 4: Foto Informan saat diwawancarai Peneliti

Gambar 5: Foto Informan saat diwawancarai oleh Peneliti

Page 135: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43194/2/NURHAYATI-FITK.pdf · This interview was conducted based on a list of questions

BIODATA

A. Data Pribadi

1. Nama : Nurhayati

2. Tempat Tgl Lahir : Tangerang, 15 Juni 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jl. Ciater Raya No. 185 RT/RW 004/009

Kel. Ciater Kec. Serpong Kota Tangerang Selatan

5. Telepon : 085782186908

6. Email : [email protected]

B. Pendidikan Formal

1. 1999-2005 : SDN 06 Jombang Tangerang Selatan

2. 2005-2008 : SMP 03 Ciputat Tangerang Selatan

3. 2009-2012 : SMAN 09 Tangerang Selatan

2012-Sekarang : Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta