Peran & Fungsi Perawat Gerontik

8
PERAN & FUNGSI PERAWAT GERONTIK MAHZAR WAHYUDI, S.Kep

description

peran perawat gerontik adalah dimana memberikan suatu asuha keperawatan untuk meningkatkan dan menjaga status kesehatan lansia, dimana kita ketahui bahwa lansia banyak mengalami penurunan fungsi tubuh nya secara normal.

Transcript of Peran & Fungsi Perawat Gerontik

Page 1: Peran & Fungsi Perawat Gerontik

PERAN & FUNGSI PERAWAT GERONTIK

MAHZAR WAHYUDI, S.Kep

Page 2: Peran & Fungsi Perawat Gerontik

FENOMENA TIDAK TERPENUHINYA KEBUTUHAN

DASAR MANUSIA PADA USIA LANJUT SEBAGAI AKIBAT PROSES PENUAAN.

PENUAAN FENOMENA YANG DOMAIN MASA KANI.

ASUHAN KEPERAWATAN DIBERIKAN SESUAI PADA KELEMPOK USILA YAITUUNTUK USILA YANG MASIH AKTIF UNTUK USILA PASIF.

Page 3: Peran & Fungsi Perawat Gerontik

PERAN KEPERAWATAN GERONTIK

1) Sebagai care giver/pemberi asuhan langsung : perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan langsung dan tidak langsung kepada klien dengan pendekatan proses keperawatan

2) Sebagai pendidik klien lansia (Edukator): Membantu klien dlm meningkatkan pemahaman & pengetahuan klien & keluarganya. Bisa dlm bentuk penyuluhan kes, maupun desiminasi ilmu kepada klien.

3) Sebagai komunikasi (comunicator) : Komunikasi yang efektif & komunikasi teurapetik kepada klien

Page 4: Peran & Fungsi Perawat Gerontik

Lanjutan ..........!4) Sebagai pemberi bimbingan/konseling klien

(counselor) : Mengindentifikasi pola perubahan interaksi klien thdp keadaan sehat sakitnya. Memberi bimbingan konseling kepada klien, keluarga, masyarakat tentang masalah kesh sesuai perioritas.

5) Menejer perawat : Manajer perawat harus memiliki keahlian dalam kepemimpinan, manajemen waktu, membangun hubungan, komunikasi, dan mengatasi perubahan. perawat menerapkan perubahan inovatif dalam pemberian asuhan keperawatan di panti jompo dan setting perawatan jangka panjang lainnya.

6) Advokat :Perawat membantu lansia dalam mengatasi adanya ageism yang sering terjadi di masyarakat.

Page 5: Peran & Fungsi Perawat Gerontik

Lanjutan...!

7) Motivator : Perawat memberikan dukungan kepada lansia untuk memperoleh kesehatan optimal, memelihara kesehatan, menerima kondisinya.

8) Manajer Kasus : Manajemen kasus adalah metode intervensi lain yang dapat mengurangi penurunan fungsional klien lansia berisiko tinggi dirawat di rumah sakit.

Page 6: Peran & Fungsi Perawat Gerontik

FUNGSI PERAWAT GERONTIK

1) Guide persons of all ages toward a healthy aging process (membimbing orang pada segala usia untuk mencapai masa tua yang sehat)

2) Eliminate ageism (menghilangkan perasaan takut tua)3) Respect the tight of older adults and ensure other do

the same (menghormati hak orang yang lebih tua dan memastikan yang lain melakukan hal yang sama)

4) Overse and promote the quality of service delivery (memantau dan mendorong kualitas pelayanan)

5) Notice and reduce risks to health and well being (memerhatikan serta menguragi resiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan)

6) Teach and support caregives (mendidik dan mendorong pemberi pelayanan kesehatan)

Page 7: Peran & Fungsi Perawat Gerontik

Lanjutan...!

7) Open channels for continued growth (membuka kesempatan untuk pertumbuhan selanjutnya)

8) Listen and support (mendengarkan dan member dukungan)9) Offer optimism, encouragement and hope (memberikan

semangat, dukungan, dan harapan)10) Generate, support, use, and participate in research

(menghasilkan, mendukung, menggunakan, dan berpartisipasi dalam penelitian)

11) Implement restorative and rehabilitative measures (melakukan perawatan restorative dan rehabilitative)

12) Coordinate and managed care (mengoordinasi dan mengatur perawatan)

13) Asses, plan, implement, and evaluate care in an individualized, holistic maner (mengkaji, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan individu dan perawatan secara menyeluruh)

Page 8: Peran & Fungsi Perawat Gerontik

Lanjutan...!13) Link service with needs (memberikan pelayanan sesuai

kebutuhan)14) Nurtuere futue gerontological nurses for advancement of

the speciality (membangun masa depan perawat gerontik untuk menjadi ahli dibidangnya)

15) Understand the unique physical, emotical, social, spiritual aspect of each other (saling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, social, dan spiritual)

16) Recognize and encourage the appropriate management of ethical concern (mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempatnya bekerja)

17) Support and comfort through the dying process (memberikan dukungan dan kenyamanan dalam menghadapi proses kematian)

18) Educate to promote self care and optimal independence (mengajarkan untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang optimal)