Peran perawat dalam pengobatan

24
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT

Transcript of Peran perawat dalam pengobatan

Page 1: Peran perawat dalam pengobatan

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT

Page 2: Peran perawat dalam pengobatan

Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.

PENDAHULUAN

Page 3: Peran perawat dalam pengobatan

• Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting dimiliki oleh perawat.

• Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan.

Page 4: Peran perawat dalam pengobatan

• Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan.

• Turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan tentang pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lain

Page 5: Peran perawat dalam pengobatan

• Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat – obatan yang aman. Sekali obat telah diberikan, perawat bertanggung jawab pada efek obat yang diduga bakal terjadi

Page 6: Peran perawat dalam pengobatan

1. Benar Klien

Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan memeriksa gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya sendiri.

Klien berhak untuk mengetahui alasan obat

Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat

Membedakan klien dengan dua nama yang sama

Prinsip 12 Benar Dalam Pemberian Obat

Page 7: Peran perawat dalam pengobatan

2. Benar Obat Klien dapat menerima obat yang telah

diresepkan Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti

perintah yang tepat Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu

dengan membaca label obat minimal tiga kali:1. Pada saat melihat botol atau kemasan obat2. Sebelum menuang atau menghisap obat3. Setelah menuang atau mengisap obat

Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah

Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut

Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa

Page 8: Peran perawat dalam pengobatan

3.Benar Dosis Obat Dosis yang diberikan klien sesuai dengan

kondisi klien. Dosis yang diberikan dalam batas yang

direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan.

Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah dosis yang akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan atau diminta, pertimbangan berat badan klien (mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain.

Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat tertentu.

Page 9: Peran perawat dalam pengobatan

4.Benar Waktu Pemberian Pemberian obat harus sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan. Dosis obat harian diberikan pada waktu

tertentu dalam sehari. Misalnya seperti dua kali sehari, tiga kali sehat, empat kali sehari dan 6 kali sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat dipertimbangkan.

Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat.

Obat yang mempunyai waktu paruh panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu tertentu.

Page 10: Peran perawat dalam pengobatan

Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah makan atau bersama makanan

Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan.

Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah puasa yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.

Page 11: Peran perawat dalam pengobatan

5.Benar Cara Pemberian (rute) Memperhatikan proses absorbsi obat dalam

tubuh harus tepat dan memadai. Memperhatikan kemampuan klien dalam

menelan sebelum memberikan obat-obat peroral.

Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute parenteral

Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan klien sampai obat oral telah ditelan.

Rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :1. Oral.2. Parenteral3. Topilak4. Rektal5. Inhalasi

Page 12: Peran perawat dalam pengobatan

1.Oral 

Rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN.

2.Parenteral

Berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping, enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui saluran cerna, yaitu melalui vena (perset / perinfus).

3.Topikal

Pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata.

Penjelasan rute obat….

Page 13: Peran perawat dalam pengobatan

4. Rektal

Obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria yang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulkolax supp), hemoroid (anusol), pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp).

5. Inhalasi

Pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen.

Page 14: Peran perawat dalam pengobatan

6. Benar Dokumentasikan• Pemberian obat sesuai dengan standar

prosedur yang berlaku di rumah sakit, selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan.

• Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat

Page 15: Peran perawat dalam pengobatan

7. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien• Perawat mempunyai tanggungjawab

dalam melakukan pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan obat

• Seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang baik dan benar, alasan terapi obat, hasil yang diharapkan setelah pemberian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit.

Page 16: Peran perawat dalam pengobatan

8.Hak Klien Untuk MenolakKlien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus memberikan Inform consent dalam pemberian obat.

9.Benar pengkajian TTV Tanda-tanda vital diperiksa sebelum pemberian obat.

10. Benar EvaluasiPerawat selalu melihat atau memantau efek kerja dari obat setelah pemberiannya.

Page 17: Peran perawat dalam pengobatan

11.Benar Reaksi Terhadap MakananObat memiliki efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus diminum sebelum makan untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum setelah makan misalnya indometasin.

12.Benar Reaksi Dengan Obat LainPada penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol penggunaan pada penyakit kronis.

Page 18: Peran perawat dalam pengobatan

1. Berikan obat pada saat yang khusus. Obat-obat dapat diberikan ½ jam sebelum atau sesudah waktu yang tertulis dalam resep.

2. Berikan obat-obat yang terpengaruh oleh makanan seperti captopril, sebelum makan

3. Berikan obat-obat, seperti kalium dan aspirin, yang dapat mengiritasi perut ( mukosa lambung ) bersama-sama dengan makanan.

4. Tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan untuk pemeriksaan diagnostik, seperti endoskopi, tes darah puasa, yang merupakan kontraindikasi pemberian obat.

5. Periksa tanggal kadaluarsa. Jika telah melewati tanggalnya, buang atau kembalikan ke apotik (tergantung peraturan ).

Implikasi Pengobatan Dalam Keperawatan

Page 19: Peran perawat dalam pengobatan

6. Antibiotika harus diberikan dalam selang waktu yang sama sepanjang 24 jam ( misalnya setiap 8 jam bila di resep tertulis) untuk menjaga kadar darah terapeutik.

7. Nilai kemampuan klien untuk menelan obat sebelum memberikan obat – obat per oral

8. Pergunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat.

9. Teknik steril dibutuhkan dalam rute parenteral .

10.Berikan obat- obat pada tempat yang sesuai .

11.Tetaplah bersama klien sampai obat oral telah ditelan.

Page 20: Peran perawat dalam pengobatan

1.Hak Klien Mengetahui Alasan Pemberian ObatHak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi (Informed concent), yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan.

Hak-Hak Klien dalam Pemberian Obat

Page 21: Peran perawat dalam pengobatan

2. Hak Klien untuk Menolak Pengobatan• Klien dapat menolak untuk pemberian

suatu pengobatan. Adalah tanggung jawab perawat untuk menentukan, jika memungkinkan, alasan penolakan dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau menerima pengobatan.

• Jika suatu pengobatan ditolak, penolakan ini harus segera didokumentasikan. Perawat yang bertanggung jawab, perawat primer, atau dokter harus diberitahu jika  pembatalan pemberian obat ini dapat membahayakan klien.

Page 22: Peran perawat dalam pengobatan

• Dengan memiliki pengetahuan yang memadai tentang daya kerja dan efek terapeutik obat, perawat harus mampu melakukan observasi untuk mengevaluasi efek obat dan harus melakukan upaya untuk meningkatkan keefektifitasan obat.

• Ada berbagai pendekatan yang dapat dipakai dalam mengevaluasi keefektifitasan obat yang diberikan kepada pasien. Namun, laporan langsung yang disampaikan oleh pasien dapat digunakan pada berbagai keadaan. Sehingga, perawat penting untuk bertanya langsung kepada pasien tentang keefektifitasan obat yang diberikan.

 

Peran Perawat Dalam Mendukung Keefektifitasan

Obat

Page 23: Peran perawat dalam pengobatan

• Perawat mempunyai peran yang penting dalam mengobservasi pasien terhadap kemungkinan terjadinya efek samping obat untuk melakukan hal ini, perawat harus mengetahui obat yang diberikan pada pasien serta kemungkinan efek samping yang dapat terjadi.

• Perawat harus memberitahu pasien yang memakai atau minum obat di rumah mengenai tanda-tanda atau gejala efek samping obat yang harus dilaporkan pada dokter atau perawat.

• Setiap pasien mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap obat. Beberapa pasien dapat mengalami alergi terhadap obat-obat tertentu. Perawat mempunyai peran penting untuk mencegah terjadinya alergi pada pasien akibat pemberian obat. Data tentang alergi harus diperoleh sewaktu perawat melakukan pengumpulan data riwayat kesehatan.

Peran Perawat Dalam Mengobservasi Efek Samping

Dan Alergi Obat

Page 24: Peran perawat dalam pengobatan

• Peran Perawat dalam Dalam menyimpan obat harus diperhatikan tiga faktor utama, yaitu :

• Suhu, adalah faktor terpenting, karena pada umumnya obat itu bersifat termolabil (rusak atau berubah karena panas), untuk itu perhatikan cara penyimpanan masing-masing obat yang berbeda-beda. Misalnya insulin, supositoria disimpan di tempat sejuk < 15°C (tapi tidak boleh beku), vaksin tifoid antara 2 - 10°C, vaksin cacar air harus < 5°C.

• Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempat umum dan terkunci.

• Kedaluwarsa, dapat dihindari dengan cara rotasi stok, dimana obat baru diletakkan dibelakang, yang lama diambil duluan. Perhatikan perubahan warna (dari bening menjadi keruh) pada tablet menjadi basah atau bentuknya rusak.

Peran Perawat Dalam Menyimpan, Menyiapkan, dan

Pencatatan