Peran Dokter Keluarga Sebagai Communicator

8/16/2019 Peran Dokter Keluarga Sebagai Communicator

1/9

PERAN DOKTER KELUARGA SEBAGAI

COMMUNICATOR

Diajukan sebagai Tugas Dalam Menyelesaikan Kegiatan Kepanitraan Senior di

Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Unsyiah

Puskesmas Banda aya

Oleh:

Affra Cahyo W1401010!00""

Ar#ef T#r$a%a P&$ra

1401010!010'

BAGIAN(SM) )AMIL* MEDICINE

)AKULTAS KEDOKTERAN UNS*IA+(RSUD,A

BANDA ACE+

-01.


2/9

I/ Ko&%#a2# Se3ara U&

Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan dari

seseorang yang dibagi kepada orang lain! Berkomunikasi berarti membantu

menyampaikan pesan untuk kemudian diketahui dan pahami bersama! Pesan

dalam komunikasi digunakan dalam memilih dan pengambilan keputusan!

Komunikasi bersi"at "undamental dalam kehidupan sehari#hari karena kita

tidak dapat hidup tanpa berkomunikasi! Berkomunikasi berarti menyampaikan

suatu pesan dari sumber pesan $komunikator% kepada satu atau lebih penerima

pesan $khalayak% dengan menggunakan seperangkat aturan atau &ara tertentu!

Pada tingkat yang paling sederhana' komunikasi memerlukan unsur pengirim

pesan' pesan' penerima' dan media komunikasi! (amun' setiap peristi)a

komunikasi yang kompleks' pengirim pesan juga ber"ungsi sebagai penerima

pesan' dan pesan lain yang berbeda dikirim melalui media yang berbeda!*

+al ini berarti komunikasi adalah pusat dari "ungsi kehidupan sehari#hari

dan sangat penting dalam kehidupan manusia' seperti dijelaskan berikut dalam

+argie dan Di,on $-..% bah)a 0 -

“Communication is central to our everyday functioning and can be

the very essence of the human condition. As so aptly put by Hybels

and Weaver (1998 p. !" #$o live is to communicate. $o communicate

is to en%oy life more fully&. Without the capacity for sophisticated

channels for sharing our 'noledge both ithin and beteen

generations our advanced civili)ation ould not e*ist.+

Komunikasi bersi"at sosial dalam masyarakat sehari#hari sering

berlangsung se&ara 1erbal' berlangsung se&ara langsung yaitu melalui per&akapan

dan atau bahasa tertulis' tetapi komunikasi non1erbal juga memainkan peran

penting dalam komunikasi sehari#hari! Komunikasi non1erbal meliputi' ekspresi

muka' bahasa tubuh atau gerak gerik' postur tubuh samai kepada pakaian yanh

digunakan berkonstribusi terhadap pesan yang diterima! Komunikasi berlansung

se&ara terus menerus dan berkesinambungan' sengaja atau tidak sengaja tentang

berbagai hal' misalnya' mengutarakan persepsi' pendapat' perasaan' identitas diri

kepada orang lain! Diam atau tidak melakukan apa#apa pun adalah komunikasi!

Tidak tersenyum atau terta)a memiliki pesan yang sama pada saat tersenyum atau


3/9


4/9

kesehatan berbagai peserta yang terlibat dalam proses kesehatan antara dokter'

pasien' pera)at' pro"esional kesehatan' atau orang lain! Pesan khusus dikirim

dalam komunikasi kesehatan atau jumlah peserta yang terbatas dengan

menggunakan konteks komunikasi antarpribadi sebaliknya menggunakan konteks

komunikasi massa dalam rangka mempromosikan kesehatan kepada masyarakat

luas yang lebih baik' dan &ara yang berbeda adalah upaya meningkatkan

keterampilan kemampuan komunikasi kesehatan!

Seperti semua jenis komunikasi antar manusia' komunikasi kesehatan

dapat mengambil berbagai bentuk dan terjadi dalam konteks yang

berbeda!Perbedaan dasar dalam semua komunikasi antara manusia seperti'

komunikasi 1erbal (bahasa, based" dan non#1erbal! Masing#masing dapat terjadi

di sejumlah tingkatan konteks komunikasi yang berbeda! Komunikasi 1erbal'

proses berkomunikasi berlangsung dalam konteks tingkatan diri#sendiri

$komunikasi intrapersonal% atau dengan orang lain $komunikasi

antarpribadi%!Dalam kasus komunikasi antarpribadi dapat dilakukan se&ara lisan

atau melalui penggunaan ragam media' yang menggunakan pesan bahasa tertulis

atau lambang/simbol! Komunikasi antarpribadi ini sering dilakukan antara dua

orang atau dalam kelompok ke&il! Komunikasi ini seperti biasanya si"atnya

transaksional dalam lingkungan sosial' dalam arti bah)a indi1idu yang terlibat

saling mempengaruhi' dipengaruhi' dan memberikan kontribusi! Demikian pula

kontek komunikasi massa' misalnya' promosi kesehatan dan kampanye kesehatan

masyarakat!

Praktek ragam tingkatan komunikasi seperti dijelaskan di atas dipahami

juga bah)a komunikasi kesehatan se&ara sederhana menjelaskan hubungan antara

dokter dan pasien! Komunikasi yang baik atau e"ekti" di antara keduanyamemegang peranan yang sangat penting' baik untuk keper&ayaan/kredibilitas

dokter maupun untuk kepentingan pasien! Komunikasi yang dibangun dengan

baik antara dokter dan pasien merupakan salah satu kun&i keberhasilan dokter

dalam memberikan upaya pelayanan medis! Ketidakberhasilan dokter masalah

medis jika dikomunikasikan dengan baik tidak akan menimbulkan perselisihan'

tetapi sebaliknya keberhasilan medis yang di&apai pun jika tidak

dikomunikasikan' dan pasien merasa tidak puas juga bisa menimbulkan


5/9

perselisihan atau sengketa medis

III/ Me%5a6a #$a 2e7a5a# o$er laya%a% 6r#er 6erl& eaha#

e%5e%a# o&%#a2# efe$#f 8

Konsil Kedokteran Indonesia$KKI%' telah menetapkan standar kompetensi

dokter yang bertujuan membentuk dokter#dokter yang pro"essional! Standar

kompetensi tersebut terdiri dari tujuh area kompetensi yang disusun berdasarkan

tugas' peran dan "ungsi dari dokter layanan primer! Komunikasi yang e"ekti"

adalah salah satu dari tujuh kompetensi tersebut!

6rea kompetensi komunikasi e"ekti" disini meliputi5

*! komunikasi dengan pasien dan keluarga'

-! komunikasi dengan mitra kerja dan

2! komunikasi dengan masyarakat!

Kemampuan seorang dokter dalam melakukan komunikasi e"ekti"'

melakukan pemeriksaan "isik' pengetahuan klinis yang dimiliki dan

menyelesaikan masalah' akan membentuk kemampuan klinis dasar seorang

dokter 7! Kemampuan komunikasi yang baik dan e"ekti" sangat diperlukan oleh

dokter layanan primer' sebab seorang dokter layanan primer adalah dokter yang

banyak bekerja di area' penyakit#penyakit yang belum jelas' banyaknya pre1alensi

masalah psikososial dan mempunyai hubungan jangka panjang dengan pasien#

pasiennya!4

I9/ A6aah ya%5 #2e7&$ o&%#a2# ya%5 efe$#f $er2e7&$ 8

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia' komunikasi adalah proses

penyampaian dan penerimaan pesan atau berita antara - orang atau lebih' agar

pesan yang dimaksud dapat dipahami!8 9ebih lanjut lagi' komunikasi e"ekti"

adalah komunikasi yang tepat sasaran dan men&apai tujuan!: Komunikasi

dikatakan e"ekti" jika' in"ormasi' ide atau pesan yang disampaikan dapat diterima

dan dipahami dengan baik sehingga terbentuk kesamaan persepsi' perubahan

perilaku atau saling mendapatkan in"ormasi atau menjadi paham! Komunikasi

e"ekti" melibatkan kejelasan' perkataan langsung' akti" mendengarkan dan bahasa

tubuh!:


6/9

9/ Ba5a#a%a a5ar #$a a6a$ ela&a% o&%#a2# efe$#f 8

6da beberapa hal yangharus diperhatikan dan dipertimbangkan' antara lain0:

Peahaa% $ea% 7#3ara #$a/

Pemahaman teman bi&ara kita penting' agar kita dapat menentukan

metode penyampaian dan gaya bahasa yang &o&ok dengan mereka!

Ko%$e2 o&%#a2#

;aitu ruang' tempat' banyaknya audiens' le1el komunikasi' seperti

usia' )ilayah' jenis kelamin' dan kemampuan intelektual penerima pesan

Baha2a $&7&h a$a& o&%#a2# %o%er7al

+al ini meliputi' posisi tubuh' lengan' kontak mata'dan ekspresi

)ajah! ;ang terpenting adalah kontak mata dan senyum!

Ga%55&a%


7/9

1ariati" dan tidak monoton! Komunikator dan komunikan juga perlu

mendengarkan dan memahami la)an bi&ara!

9I/ A6aah ya%5 a6a$ e%5ha7a$ $er;a#%ya o&%#a2# efe$#f 8

Beberapa hal tersebut adalah' pesan tidak jelas dan menimbulkan berbagai

ta"siran' komunikator dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi'

hubungan antar komunikator dan komunikan tidak baik' bi&ara terlalu lambat atau

terlalu &epat atau kalimat terlalu panjang serta kompleks' dan terlalu sering

mun&ul gumaman' seperti =ehm?' e?!!>7

9II/ Me%5a6a #$a 2e7a5a# o$er< 2er#%5 al# $#a ela&a% o&%#a2#

o$er = 6a2#e% ya%5 efe$#f8

+al ini bisa disebabkan karena' budaya paternalistik negara kita' di mana

dokter memegang dominasi dalam proses terapeutik' menjadi hambatan

komunikasi yang e"ekti"! Dari sisi pasien' pendidikan dan latar belakang budaya

pasien yang rendah' menyebabkan pasien tidak siap terlibat dalam komunikasi dua

arah! (amun saat ini' mengikuti perkembangan jaman' mun&ul juga budaya

konsumerisme di mana pasien adalah raja yang mendominasi hubungan dokter @

pasien!3 6kan tetapi' suatu penelitian dengan metode systematic revie juga

menemukan bah)a kebanyakan dokter menarik diri dalam suatu komunikasi

e"ekti" antara lain' karena )aktu yang terbatas' keengganan keterlibatan emosi

dengan pasien dan kekuatiran tidak bisa ikut menyelesaikan masalah emosi

maupun sosial ekonomi pasien!3 Beberapa hal lain lagi adalah' dominasi

pandangan bio medis penyakit semata#mata' dari dokter' yang tidak memperhatikan pasien sebagai indi1idu' latar belakang budaya' sosio ekonomi

dan kehidupan keseharian pasien' juga menyebabkan kegagalan komunikasi yang

e"ekti"!*.

Di era = patient centered > ini' komunikasi e"ekti" sangat diperlukan' tidak

saja agar dokter dapat memberi in"ormasi mengenai masalah kesehatan terhadap

pasiennya' melainkan agar dokter juga dapat menerima in"ormasi mengenai

pasiennya! +al ini penting agar dokter dapat memahami pasien sebagai suatu


8/9

pribadi utuh' mengeksplorasi penyakit dan pengalaman sakit pasien!4 Komunikasi

yang e"ekti" ini akan membuat dokter mampu mendeteksi problem kesehatan

lebih a)al' meningkatkan akurasi diagnosis' men&egah krisis medis dan inter1ensi

yang mahal' meningkatkan pengetahuan pasien terhadap masalah kesehatannya'

sehingga meningkatkan kepatuhan pasien terhadap proses terapi dan pen&egahan

penyakit! Komunikasi yang e"ekti" dokter dengan rekan seja)at dan interpro"esi'

akan sangat membantu peran integrasi dan coordinative care pada para pasien!

Sedangkan komunikasi e"ekti" pada masyarakat sangat membantu dokter layanan

primer dalam "ungsinya sebagai community care! Pada akhirnya' hal ini akan

meningkatkan kepuasan pasien' penggunaan sumber dana kesehatan yang cost

effective dan menurunkan kemungkinan tuduhan malpraktek! Kebanyakan

ketidakpuasan terhadap dokter' berhubungan dengan issue komunikasi bukan

kompetensi klinisnya!**


9/9

RE)ERENSI

*! Aanjar' 6gus! -..3! -emeta'an omuni'asi esehatan! BP-Ki!Bandung.-! +argie' ! and Di&kson' D! $-..%! /'illed 0nterpersonal Communication

2esearch $heory and 3ractice! +o1e0 Brunner outledge!

2! ogers'

$o,7ate 2eport ' Cournal o" +ealth ommuni&ation' *!

! Konsil kedokteran Indonesia' -.*-' Standar Kompetensi Dokter Indonesia'

Konsil Kedokteran Indonesia' Cakarta -.*-

7! +erEutanto' Basuki

Peran Dokter Keluarga Sebagai Communicator

Documents

Transcript of Peran Dokter Keluarga Sebagai Communicator