Tugas Dokter Keluarga-fix

36
PENUGASAN DOKTER KELUARGA BLOK KESEHATAN MASYARAKAT DAN PENGARUH LINGKUNGAN DENGAN KASUS HIPERTENSI Disusun Oleh : Muhammad Zuhdan F (09711162) Febri Citra Agung (09711) Gati Srikandi (09711) Tutorial : 28 Nama Tutor : dr. Chaina Hanum FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2012 1

description

ghjgjkglkj

Transcript of Tugas Dokter Keluarga-fix

Page 1: Tugas Dokter Keluarga-fix

PENUGASAN DOKTER KELUARGA

BLOK KESEHATAN MASYARAKAT DAN PENGARUH

LINGKUNGAN

DENGAN KASUS HIPERTENSI

Disusun Oleh :

Muhammad Zuhdan F (09711162)

Febri Citra Agung (09711)

Gati Srikandi (09711)

Tutorial : 28

Nama Tutor : dr. Chaina Hanum

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2012

1

Page 2: Tugas Dokter Keluarga-fix

PENDAHULUAN

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penugasan di

blok Kesehatan Masyarakat dan Pengaruh Lingkungan ini dengan lancar.

Pada blok Kesehatan Masyarakat dan Pengaruh Lingkungan ini, kami melakukan

kegiatan Program Pengenalan Klinik (PPK) dimana kami mengunjungi suatu puskesmas

dan belajar mengenai kesehatan masyarakat, salah satunya peran dokter keluarga. Kami

mendapatkan kesempatan untuk melakukan home visit ke rumah pasien untuk

menganalisis dan belajar mengenai oeran dan fungsi dokter keluarga. Puskesmas

membantu kami untuk memilihkan dan mengantarkan ke rumah pasien tersebut.

Selanjutnya, kami melakukan anamnesis, pemeriksaan, hingga edukasi terkait

permasalahan kesehatan yang dialami oleh keluarga tersebut.

Dari kegiatan tersebut mahasiswa dituntut untuk ikut dalam penegakkan empat

pilar utama pelayanan kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.

Semoga apa yang kami lakukan, analisa, dan kami tuangkan dalam laporan ini dapat

bermanfaat bagi kami dan orang lain.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

2

Page 3: Tugas Dokter Keluarga-fix

A. STATUS KELUARGA DAN PASIEN

1. Status Keluarga

Identitas Keluarga

I. KEPALA KELUARGA II. PASANGAN

1. Nama : B. Zainurrahman Siti muniroh

2. Umur : 48 tahun 44 tahun

3. Jenis kelamin : L P

4. Status perkawinan : Menikah Menikah

5. Agama : Islam Islam

6. Suku bangsa : Jawa Jawa

7. Pendidikan : SMP SMP

8. Pekerjaan : Petani dan Kadus IRT

9. Alamat lengkap : Kempul RT: 30/11 Salaman , Magelang

Profil Keluarga

No Nama Umur Pend. Pekerjaan Hubungan

Keluarga

Status

Perkawinan

Keteterangan

Kesehatan

1 Tn.B.Z 48 th SMP Petani dan

Kadus

Ayah Menikah Sehat

2 Ny. S.M 44 th SMP IRT Ibu Menikah Pasien

Hipertensi

3 An. F. A 26 th SMK Buruh

otomotif

Anak

Kandung

Menikah Sehat

4 An. I.K. 15 th SMP - Anak

Kandung

- Sehat

5 An. R.K.N. 12 th SD - Anak

Kandung

- Sehat

3

Page 4: Tugas Dokter Keluarga-fix

Genogram

Denah rumah dari Puskesmas

U

4

17

Tn. Z48 thn

Ny. S44 thnHipertensi

Tn . A26 thn

Ny. S25 thn

I15 thn

R12 thn

AnakPerempuan

Laki-laki

Tinggalserumah

Pasien

GenogramKeluarga

Puskesmas

Rumah

Page 5: Tugas Dokter Keluarga-fix

Ekonomi Keluarga

1. Rumah (permanen, semidarurat,

temlan)

2. Barang mewah (TV, Video, AC,

Kulkas, Setrika Listrik, dll)

3. Daya listrik (cantolan, KPA)

4. Lain-lain

Tidak termasuk penilaian:

- Penghasilan

keluarga perbulan

- Pengeluaran

keluarga perbulan

Perilaku Kesehatan Keluarga

5. Pelayanan promotif dan

preventif bayi dan balita

6. Pembinaan kesehatan anggota

keluarga lainnya

7. Pelayanan pengobatan

8. Jaminan kesehatan

Pola Makan Keluarga

Bayi, balita, anak, dewasa, usia

lanjut

Permanen dinding dari bata dan di cat

putih, lantai semen, lantai dapur tanah

TV, kipas angin, setrika listrik

PLN daya 450 watt

Rp. 800.000

Rp. Biasanya sama dengan penghasilan

per bulan

Tidak ada anggota keluarga dalam usia

bayi dan balita

Pengetahuan kesehatan didapatkan dari

petugas Puskesmas dan kader di

desa.Bila merasa sakit yang dilakukan

adalah berobat ke puskesmas.

Puskesmas

Peserta bantuan dampak merapi

Pola makan 3x sehari menggunakan

nasi, sayur, tahu dan tempe.

5

Page 6: Tugas Dokter Keluarga-fix

Aktivitas Keluarga/Pengisian

Waktu Luang

9. Aktivitas fisik

10. Aktivitas mental

Lingkungan

11. Sosial rumah asal

12. Sosial tempat kerja

Pasien bangun jam 04.30, kemudian

sholat subuh. Sehabis sholat pasien

memasak untuk keluarganya. Lalu

pasien menyiapkan anak-anaknya untuk

berangkat ke sekolah. Siang hari pasien

membersihkan rumah. Pada sore hari

pasien bersosialisasi dengan tetangga.

Dan malamnya untuk istirahat

Sholat 5 waktu rajin di lakukan,

mushola dekat dengan rumah dan

sering datang ke pengajian.

Jarak antara rumah yang satu dengan

yang lain berdekatan,tidak pernah ada

konflik dengan tetangga. Suami dan

istri selalu menghadiri pertemuan

penduduk dan acara dikampungnya

karena bertindak sebagai kepala dusun.

sedang ada acara.

Pasien bekerja sebagai ibu rumah

tangga yang menjadi kader Posyandu.

Dalam lingkungan kerja pasien tidak

pernah konflik dengan rekan kerja atau

atasannya.

6

Page 7: Tugas Dokter Keluarga-fix

13. Fisik rumah asal:

- luas bangunan

- ventilasi dan

cahaya

- limbah dan

jamban

- tempat bermain

- sumber air

bersih

Riwayat Penyakit Keluarga

Luas tanah 250m2,luas bangunan 200

m2

Ventilasi dan pencahayaan cukup.

Sampah dibuang di belakang rumah.

Jamban berada di dalam rumah dan

keadaannya cukup bersih

Rumah mempunyai halaman yang luas

dan bisa untuk bermain

Sumber air dari sumur

Ibu dari pasien menderita hipertensi.

Pasien alergi udang dan anak pasien

alergi daging dan telur ayam negeri.

7

Page 8: Tugas Dokter Keluarga-fix

2. Status Pasien

Berkas Kesehatan Pasien

Identitas

Nama

Umur

Jenis Kelamin

Agama

Suku Bangsa

Pendidikan

Pekerjaan

Status Perkawinan

Pasien datang

sendiri/rujukan

Waktu kunjungan awal

Alamat

Riwayat Penyakit

Keluhan utama

Keluhan tambahan

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga

Pemeriksaan Fisik

Tinggi badan

Berat badan

Nadi

Nafas

Ny. S.M.

44 tahun

Perempuan

Islam

Jawa

SMP

IRT

Menikah

Datang sendiri

1 hari yang lalu

Kempul RT:30/11 Salaman, Magelang

Merasa melayang

Pusing

1 hari yang lalu pasien merasa badannya melayang

ketika berjalan

Hipertensi

Ibu pasien hipertensi

150 cm

81 kg

75x/menit

21x/menit

8

Page 9: Tugas Dokter Keluarga-fix

Suhu

Tekanan darah

Keadaan umum

Keadaan gizi

Mata

Mulut

THT

Leher

Jantung

Paru

Abdomen

Ektremitas

Palpasi arteri radialis

Status lokalis punggung

Pola makan/minum

Aktivitas mental dan fisik

Lingkungan sosial

Ciri

kepribadian /klasifikasi

psikiatri

37,8°C

120/80

Compos mentis

Berlebih

Konjungtiva: tidak anemis

Sclera : tidak ikterik

Gigi : berlubang 2 geraham

Lidah : tidak kotor dan tidak ada luka

Mukosa : tidak ada luka

Kelain pendengaran : tidak ada

DBN

DBN

DBN

DBN

Tidak dilakukan

DBN

Tidak dilakukan

Makan 3x sehari, makannya nasi,sayur, tahu dan

tempe

Biasa mengikui acara di kampung dan juga selalu

mengikuti pengajian

Hubungan dengan tetangga dan rekan kerja baik

Cukup ekstrovert

9

Page 10: Tugas Dokter Keluarga-fix

Hasil pemeriksaan

penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

B. DAFTAR PERMASALAHAN DALAM KELUARGA DAN PASIEN

1. Daftar Permasalahan Keluarga

No Jenis

Permasalahan

Waktu

Terjadinya

Rencana

Penatalaksanaan

Sasaran

1

2

Rasio sakit/sehat

keluarga sebesar

2:4

Beban psikis

karena belum

memiliki cucu

3 bulan

terakhir

3 tahun

terakhir

− Memberikan

perhatian lebih

pada Ibu yang

sedang sakit.

− Mencegah

komplikasi

− Meningkatkan

kualitas hidup

− Meningkatkan

fungsi dan

kesehatan bagi

keluarga yang

sehat.

− Memotivasi agar

anak jangan

menunda

kehamilan yang

dikarenakan

terlalu sibuk

bekerja.

Keluarga

Anak

pertama

10

Page 11: Tugas Dokter Keluarga-fix

3

4

5

Pajanan asap rokok

pada anggota

keluarga

Perilaku pola

makan seluruh

anggota keluarga

yang kurang baik

(sangat sering

makan gorengan

dan tidur setelah

makan)

Lingkungan rumah

tempat tinggal

kurang memenuhi

syarat rumah sehat

Sejak 25

tahun yang

lalu

10 tahun

terakhir

Sejak 20 tahun yang lalu

− Memotivasi

untuk berhenti

merokok.

− Edukasi bahaya

merokok aktif

dan pasif.

− Edukasi gizi

seimbang dan

berkualitas

− Mengubah pola

makan dan pola

hidup

− Motivasi perilaku

hidup sehat

− Edukasi dan

memperbaiki

kondisi rumah

rumah agar

memenuhi syarat

rumah sehat

(sering

membersihkan

rumah dan tidak

membuang

sampah terutama

cairan di dapur

dan belakang

rumah yang

beralaskan tanah)

Anggota

Keluarga

yang

merokok

Keluarga

Keluarga

11

Page 12: Tugas Dokter Keluarga-fix

6 Keadaan finansial

yang kurang

memuaskan

Sejak 20 tahun yang lalu

Memberikan motivasi

kepada keluarga untuk

tetap giat bekerja dan

menyampaikan bahwa

rejeki tidak hanya berupa

harta, kesehatan juga

merupakan rejeki

terbesar

Keluarga

2. Daftar Masalah Pasien

Masalah Saat Timbul Rencana Tindakan Ketr

Keadaan finansial yang

kurang memuaskan

Beban psikis karena

belum memiliki cucu

Perilaku pola makan

pasien yang kurang

baik (sangat sering

Sejak 20 tahun

yang lalu

3 tahun terakhir

10 tahun terakhir

Memberikan motivasi

kepada keluarga untuk

tetap giat bekerja dan

menyampaikan bahwa

rejeki tidak hanya berupa

harta, kesehatan juga

merupakan rejeki

terbesar

− Memotivasi agar

anak jangan

menunda

kehamilan yang

dikarenakan

terlalu sibuk

bekerja.

− Edukasi gizi

seimbang dan

berkualitas

12

Page 13: Tugas Dokter Keluarga-fix

makan gorengan dan

tidur setelah makan)

Pajanan asap rokok

pada anggota keluarga

Hipertensi

Sejak 25 tahun

terakhir

Sejak 1 tahun yang

lalu

− Mengubah pola

makan dan pola

hidup

− Motivasi perilaku

hidup sehat

− Memotivasi untuk

berhenti merokok.

− Edukasi bahaya

merokok aktif dan

pasif.

Tata laksana hipertensi

dengan obat-obatan dan

edukasi mengenai

modifikasi perilaku (gaya

hidup) pasien

C. DIAGNOSIS KELUARGA

13

Page 14: Tugas Dokter Keluarga-fix

1. Diagnosis Keluarga

Keluarga tunggal 5 anggota keluarga. 1 anggota keluarga mengalami penyakit kronik

karena perilaku tidak sehat dan tanpa dukungan finansial yang cukup. Lingkungan rumah

dan perilaku (pola makan) kurang baik.

2. Diagnosis Pasien

Aksis I : Z 03.2 (tidak ada diagnosis aksis I).

Aksis II : Z 03.2 (tidak ada diagnosis aksis II).

Aksis III : Hipertensi

Aksis IV : Masalah Perumahan dan Finansial.

Aksis V : GAF : 90-81 (Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak

lebih dari masalah harian biasa)

D. PROGNOSIS

14

Page 15: Tugas Dokter Keluarga-fix

1. Prognosis Masalah Keluarga

Permasalahan utama keluarga ini hampir sama dengan permasalahan kebanyakan

keluarga di Indonesia khususnya menengah ke bawah, yaitu financial. Prognosis

dari permasalahan ini cukup baik karena keluarga cukup ikhlas menerima dan tetap

semangat bekerja. Kesehatan menjadi perhatian utama di keluarga ini, sehingga

edukasi yang kami berikan terkait kesehatan sangat diterima.

2. Prognosis Masalah Pasien

Prognosis dari permasalahan pasien baik. Terkait finansial, perumahan, kondisi

anak yang belum mapan dapat disikapi dengan cukup baik oleh pasien. Untuk

penyakit hipertensinya sudah terkontrol. Kami edukasikan untuk rajin kontrol,

minum obat teratur, dan mengubah pola makan yang terbiasa dengan gorengan,

olahraga. Pasien sangat merespon edukasi dari kami.

E. PENATALAKSANAAN MASALAH KELUARGA

15

Page 16: Tugas Dokter Keluarga-fix

L.1. Medikamentosa dan/atau Tindakan

NoPermasalahan

KeluargaTindakan Penyelesaian Sasaran Hasil Ketr

1

2

3

Rasio

sakit/sehat

keluarga

sebesar 2:4

Beban psikis

karena belum

memiliki cucu

Pajanan asap

rokok pada

anggota

keluarga

− Memberikan

perhatian lebih

pada Ibu yang

sedang sakit.

− Mencegah

komplikasi

− Meningkatkan

kualitas hidup

− Meningkatkan

fungsi dan

kesehatan bagi

keluarga yang

sehat.

− Memotivasi agar

anak jangan

menunda

kehamilan yang

dikarenakan

terlalu sibuk

bekerja.

− Memotivasi

untuk berhenti

merokok.

− Edukasi bahaya

merokok aktif

dan pasif.

Keluarga

Anak

pertama

Anggota

Keluarga

yang

merokok

Keluarga

memahami

kondisi anggota

keluarga yang

sakit dan

membantu

penyembuhan

serta

memberikan

dukungan.

Anak

memahami

keinginan orang

tua dan

berharap dapat

cepat memiliki

momongan.

Anggota

keluarga yang

merokok belum

dapat

menghentikan

kebiasaannya,

16

Page 17: Tugas Dokter Keluarga-fix

4

5

Perilaku pola

makan seluruh

anggota

keluarga yang

kurang baik

(sangat sering

makan

gorengan dan

tidur setelah

makan)

Lingkungan

rumah tempat

tinggal kurang

memenuhi

syarat rumah

sehat

− Edukasi gizi

seimbang dan

berkualitas

− Mengubah pola

makan dan pola

hidup

− Motivasi perilaku

hidup sehat

− Edukasi dan

memperbaiki

kondisi rumah

rumah agar

memenuhi syarat

rumah sehat

(sering

membersihkan

rumah dan tidak

membuang

sampah terutama

cairan di dapur

dan belakang

rumah yang

beralaskan tanah)

Keluarga

Keluarga

tetapi sudah

merespon

dengan tidak

merokok dalam

rumah

Keluarga

menerima

masukan dan

akan berusaha

menjalankan

apa yang sudah

diedukasikan

Keluarga sangat

ingin

memperbaiki

kondisi

rumahnya,

tetapi

terkendala

dengan kondisi

ekonominya.

Keluarga akan

berusaha

memperbaiki

keadaan rumah

sebisanya sesuai

dengan konsep

17

Page 18: Tugas Dokter Keluarga-fix

6 Keadaan

finansial yang

kurang

memuaskan

Memberikan motivasi

kepada keluarga untuk

tetap giat bekerja dan

menyampaikan bahwa

rejeki tidak hanya berupa

harta, kesehatan juga

merupakan rejeki

terbesar

Keluargasehat

Keluarga

menerima

masukan dan

sudah berusaha

untuk tetap giat

bekerja,

istirahat cukup,

dan hidup sehat.

Catatan tindakan / pengobatan / konseling Pasien

Masalah

Pasien

Tindakan Hasil

Keadaan

finansial

yang kurang

memuaskan

Beban

psikis

karena

belum

memiliki

cucu

Memberikan motivasi

kepada pasien untuk

tetap giat bekerja dan

menyampaikan bahwa

rejeki tidak hanya

berupa harta, kesehatan

juga merupakan rejeki

terbesar

− Memberikan

masukan agar

tidak terlalu

memikirkan

keadaan anak,

karena anak

yang sudah

berkeluarga

Pasien menyadari

bahwa harta bukan

segalanya dan

berusaha untuk

hidup lebih sehat.

Pasien menerima

masukan, tetapi

tetap berharap cepat

memiliki cucu.

Pasien akan

berusaha tidak

terlalu stress dan

fokus untuk hidup

18

Page 19: Tugas Dokter Keluarga-fix

Perilaku

pola makan

pasien yang

kurang baik

(sangat

sering

makan

gorengan

dan tidur

setelah

makan)

Pajanan

asap rokok

pada

anggota

keluarga

Hipertensi

memiliki

rencana masing-

masing

− Edukasi gizi

seimbang dan

berkualitas

− Mengubah pola

makan dan pola

hidup

− Motivasi

perilaku hidup

sehat

− Edukasi bahaya

merokok aktif

dan pasif.

Tata laksana hipertensi

dengan obat-obatan dan

edukasi mengenai

modifikasi perilaku

(gaya hidup) pasien

lebih sehat

Pasien akan

berusaha hidup

lebih sehat dan

menyediakan menu

sehat untuk

keluarganya.

Olahraga, istirahat

cukup juga akan

dijalankan oleh

pasien dan keluarga

Pasien akan

menegur anggota

keluarga yang

merokok di dalam

rumah karena

berbahaya juga bagi

perokok pasif

Pasien akan rajin

control dan minum

obat teratur. Pasien

juga menerima

masukan untuk

tidak membeli obat

sembarangan di

19

Page 20: Tugas Dokter Keluarga-fix

apotek tanpa resep

dokter

L.2. Edukasi dan Pembinaan Keluarga

Tanggal

PelaksanaanTopik Sasaran Hasil tindakan

Nama

Pelaksana

30 September

2012

Memberikan

informasi

mengenai

perjalanan

penyakit yang

diderita pasien,

mulai dari

penyebab, resiko,

penanganan

hingga kondisi

yang mungkin

akan terjadi

Pasien Pasien merespon

dengan baik, dan

bertanya beberapa

pertanyaan. Pasien

memahami

penjelasan dan akan

berusaha mengikuti

pola hidup sehat

seperti yang kami

sampaikan terkait

pola makan, pola

tidur, dan

berolahraga

Kelompok PPK

(Zuhdan, Febri,

Gati)

30 September

2012

Bahaya bagi

perokok aktif

maupun pasif

Keluarga Keluarga yang merokok

akan berusaha

mengurangi frekuensi

merokoknya dan akan

merokok di luar rumah.

Anggota yang tidak

merokok akan

mengingatkan perokok

aktif untuk mengurangi

jumlah rokok yang

dikonsumsi

Kelompok PPK

(Zuhdan, Febri,

Gati)

30 September Memberikan Keluarga Keluarga menyadari Kelompok PPK

20

Page 21: Tugas Dokter Keluarga-fix

2012 informasi mengenai

konsep rumah sehat

dan memahami ada

beberapa bagian rumah

yang kurang

diperhatikan, seperti

dapur dan kamar

mandi. Keluarga akan

berusaha hidup lebih

bersih dan menata

kembali rumah bagian

belakang. Sanitasi

cukup baik,

pencahayaan,

kelembaban juga cukup

baik.

(Zuhdan, Febri,

Gati)

30 September

2012

Memberikan

informasi

mengenai

keterkaitan stress

dengan berbagai

penyakit

Keluarga Pasien mendengarkan

dan akan berusaha

untuk lebih berpikir

positif dan tenang

dalam menghadapi

masalah karena akan

bedampak pada kondisi

fisik keluarga. Pasien

yang sudah baik dalam

beribadah akan lebih

meningkatkan lagi

kualitas ibadahnya

Kelompok PPK

(Zuhdan, Febri,

Gati)

Catatan : Penerimaan pasien terhadap mahasiswa sangat baik.

F. PEMBAHASAN HOME VISIT

21

Page 22: Tugas Dokter Keluarga-fix

Evaluasi Kasus Pasien

Pada tanggal 30 September 2012, kami mendapatkan tugas Program

Pengenalan Klinik (PPK) di Puskesmas Salaman I, Magelang. Kami tiba di

Puskesmas pada pagi hari dan disambut baik oleh pihak Puskesmas. Setelah

dibagi menjadi beberapa kelompok, kami mendapatkan pasien Ny. SM untuk

didatangi rumahnya dan diobservasi.

Ny SM adalah pasien yang pernah datang ke puskesmas Salaman dengan

tekanan darah 180/120 yang mengindikasikan untuk rawat inap. Namun, wanita

berusia 44 tahun ini menolak untuk dirawat dan meminta rawat jalan.

Kesehariannya Ny SM adalah ibu rumah tangga. Memiliki seorang suami yang

menjabat sebagai Kepala Dusun, Ny SM menjadi Kader puskesmas di desanya,

sehingga pengetahuan kesehatannya cukup baik. Ny Sm dan Tn. Z memiliki 3

orang anak. Anak pertama sudah menikah dan tinggal; di Jakarta untuk bekerja

sebagai buruh pabrik. Pekerjaan suami yang serabutan walaupun menjadi kepala

dusun, kurang mencukupi kebutuhan rumah tangga. Hal ini juga menjadi salah

satu permasalahan keluarga Ny SM. Ny Sm dan keluarga juga sangat senang

makan makanan yang digoreng dan sering langsung tidur setelah makan. Kami

memberikan informasi bahwa hal itu kurang baik dilakukan.

Permasalahan medis Ny SM adalah hipertensi. Ny SM sering merasakan

pusing seperti melayang. Hal ini merupakan salah satu gejala hipertensi menurut

Mansjoer (2001). Gejala lain yang sering Ny SM rasakan adalah telinga

berdenging dan beberapa bulan yang lalu Ny SM dibawa ke puskesmas karena

pusing dan setelah diukur tekanan darahnya 180/100. Tekanan darah yang sangat

tinggi inilah yang merupakan indikasi rawat inap, tetapi pasien menolak dan

meminta rawat jalan. Pasien juga merasa stress dengan penyakitnya karena

merasa masih muda, tetapi sudah memiliki penyakit darah tinggi.

Permasalahan lainnya adalah kondisi rumah bagian belakang yang kurang

baik. Daerah dapur beralaskan tanah, tetapi kurang baik dijaga sehinga terkesan

basah dan agak kotor. Kamar mandi juga berada di bagian belakang dan tidak

sering dibersihkan sehingga terlihat kurang baik. Tempat pembuangan sampah

22

Page 23: Tugas Dokter Keluarga-fix

tepat berada di belakang tembok rumah bagian belakang dan hanya dibakar bila

sudah menumpuk. Untuk pencahayaan, rumah keluarga ini sudah baik, tingkat

kelembaban juga baik. Air bersih di dusun ini selalu menggunakan sumur karena

belum ada instalasi PDAM yang masuk ke dusun ini.

Menurut kelompok kami, permasalahan-permasalahan yang dihadapai

keluarga dan pasien merupakan permasalahan yang cukup sering dialami oleh

kebanyakan keluarga Indonesia dan keluarga ini sudah cukup baik dalam

menghadapi permasalahannya.

Evaluasi Fakto Resiko

Ny SM menderita hipertensi grade II menurut JNC VII dan ada beberapa

faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada Ny SM, yaitu:

Menurut Irza, S. (2009) melalui penelitiannya:

1. Faktor Usia

Usia lebih dari 40 tahun beresiko 17 kali lebih tinggi dibandingkan dengan

usia kurang dari 40 tahun (OR 17,726; CI 95%=4.82-65.2).

2. Faktor Jenis Kelamin

Jenis kelamin perempuan lebih beresiko 5,3 kali lipat daripada laki-laki

(OR=5.333; CI 95%=1,42-20,05).

3. Faktor Obesitas

Obesitas lebih beresiko 3.05 kali daripada yang tidak mengalami obesitas

(OR=3.051; CI 95%= 1,17-7,96)

4. Faktor Konsumsi Lemak

Orang yang mengkonsumsi lemak berlebih beresiko 8 kali lebih banyak

daripada yang tidak untuk kejadian hipertensi (OR= 8,743; CI 95%=1,18-

64,55).

5. Faktor Riwayat Keluarga

Faktor riwayat keluarga juga sangat berpengaruh. 80% lebih pasien memiliki

riwayat keluarga yang juga menderita hipertensi. Dan beresiko 7,9 kali

daripada yang di keluarganya tidak ada yang menderita hipertensi (OR=7,912;

CI 95%=2.73-22,97)

23

Page 24: Tugas Dokter Keluarga-fix

Dari uraian di atas Ny SM memiliki semua faktor resiko hipertensi, wanita, usia

44 tahun, ibu mengalami hipertensi, konsumsi lemak (gorengan) berlebih, dan obesitas

(karena pemakaian suntik KB).

Terapi non farmakologis terdiri dari menghentikan kebiasaan merokok,

menurunkan berat badan berlebih, konsumsi alkohol berlebih, asupan garam dan asupan

lemak, latihan fisik serta meningkatkan konsumsi buah dan sayur.

- Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih

Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap

tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam

prevensi dan kontrol hipertensi.

- Meningkatkan aktifitas fisik

Orang yang aktivitasnya rendah berisiko terkena hipertensi 30-50% daripada yang

aktif. Oleh karena itu, aktivitas fisik antara 30-45 menit sebanyak >3x/hari penting

sebagai pencegahan primer dari hipertensi.

- Mengurangi asupan natrium

Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat

anti hipertensi oleh dokter. [Cortaz et al.(2008) dalam Anggraini dkk (2009)].

DAFTAR PUSTAKA

24

Page 25: Tugas Dokter Keluarga-fix

Anggraini A., dkk. 2009. Faktor-Faktor Yang berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi

Pada Pasien di Puskesma Bangkinan Januari-Juni 2008. University of Riau Journal.

Cortaz K., et al. Hypertension. Last Update May 11 2008. http//www.emedicine.com.

[Diakses pada tanggal10 Oktober 2012)

Mansjoer A., dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Ed. III. Jakarta: Asclepius

Universitas Indonesia Press

25