Peran Budaya Dalam Konsep Sehat Sakit
-
Upload
ridlwan-kamaluddin -
Category
Documents
-
view
17 -
download
1
description
Transcript of Peran Budaya Dalam Konsep Sehat Sakit
PERAN BUDAYA DALAM KONSEP SEHAT SAKITEva Rahayu, M.Kep.,Ns
PENDAHULUAN...
PEMBANGUNAN KESEHATAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PEMBANGUNAN NASIONAL DIARAHKAN GUNA TERCAPAINYA KESADARAN, KEMAUAN DAN KEMAMPUAN UNTUK HIDUP SEHAT BAGI SETIAP PENDUDUK DERAJAT KESEHATAN OPTIMALPERLU UPAYA/STRATEGI DALAM SETIAP ASPEK KEHIDUPANPEMERATAAN KESEHATAN DENGAN SEGENAP POTENSI YANG ADA (JAJARAN KESEHATAN, NON KESEHATRAN MAUPUN MASYARAKAT SENDIRI)
KESEHATAN MENCAKUP SELURUH ASPEK KEHIDUPAN KONSEP KESEHATAN SAAT INI TIDAK HANYA BERORIENTASI PADA KLINIS DAN OBAT-OBATAN ILMU-ILMU LAIN YANG ADA KAITANNYA DENGAN KESEHATAN DAN KEMASYARAKATAN (SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI,PSIKOLOGI, PERILAKU, DLL)PENUNJANG PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENDAHULUAN...
SALAH SATU CABANG ILMU SOSIOLOGIILMU BUDAYA DASAR BUDAYA YANG BERBEDA PADA SETIAP NEGARA/DAERAHPERLU MEMPERHATIKAN ASPEK SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DALAM KAITANNYA DENGAN KEADAAN KESEHATAN DI INDONESIA
APA ITU SEHAT???
SEHAT DAN SAKIT TIDAK MUTLAK DAN UNIVERSAL KARENA ADA FAKTOR LAIN DI LUAR KENYATAAN KLINIS YANG MEMPENGARUHINYA TERUTAMA SOSIAL BUDAYA SALING MEMPENGARUHI
ISTILAH “SEHAT DAN SAKIT” PENGERTIAN BERAGAM DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG ILMUetik dan emik
Etik: WHO (1981): SEHAT KEADAAN SEMPURNA BAIK JASMANI, ROHANI, MAUPUN KESEJAHTERAAN SOSIAL SESEORANG dan bukan hanya terbebas dari penyakit dan ketidakmampuan
Etik: Linda Ewles & Ina Simmet (1992):
konsep sehat dari segi jasmani: dimensi sehat yang paling nyata karena perhatiannya pada FUNGSI mekanistik tubuh
Konsep sehat dari segi mental: kemampuan berfikir dengan jernih dan koheren
Konsep sehat dari segi emosional: kemampuan untuk mengenali emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan,dan kemarahan, kemampuan mengekspresikan emosi secara tepat
Konsep sehat dari segi sosial: kemapuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain
Konsep sehat dari segi spiiritual: berkenaan dengan kepercayaan dan praktek keagamaan, perbuatan baik, prinsip-prinsip tingkah laku dan cara mendapatkan kedamaian
Konsep sehat dari segi societal: berkaitan dengan kesehatan pada tingkat individual yang terjadi karena kondisi-kondisi sosial, politi, budaya yang melingkupi individu tersebut
Sehat Dari Sudut Pandang Budaya?? (emik)
Seseorang berdasarkan kebudayaannya dapat menentukan sehat secara berbeda secara nyata terlehat secara etik dinyatakan “tidak sehat”, tetapi masih dapat melakukan aktifitas sosial lainnya orang tersebut masih menyatakan dirinya “sehat”dasar penentuan tersebut adalah bahwa ia tetap dapat menjalankan peranan sosialnya setiap hari seperti biasa
Standar apa yang dianggap “sehat” juga bervariasi ex: seorang usia lanjut dapat mengatakan bahwa ia dalam keadaan sehat pada hari saat gejala rematik berkurang sehingga ia dapat berbelanja ke pasar orang menilai kesehatannya secara subjektif sesuai dengan norma dan harapan-harapannya
Kalangie (1994) gagasan orang tentang “sehat” sangat bervariasiGagasan dibentuk oleh pengalaman, pengetahuan, nilai, norma dan harapan-harapan
Apakah sakit itu???
Sakit dapat diinterpretasikan secara berbeda berdasarkan pengetahuan ilmiah maupun budaya etik dan emik
Etik: > Sarwono (1993):
Penyakit adalah gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat infeksi atau tekanan dari luarpenyakit bersifat objektif
Sakit: penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit
Konsep sakit dalam pandangan budaya (emik)
Foster & Anderson (1986) menemukan konsep penyakit pada masyarakat tradisional yang ditelusuri di kepustakaan etnomedisin konsep penyakit masyarakat Non Barat dibagi menjadi 2 kategori umum:
1. Personalistik munculnya suatu penyakit disebabkan oleh intervensi dari suatu agen yang aktif, yang dapat berupa makhluk supranatural (makhluk gaib atau dewa), makhluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur atau roh jahat), maupun makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung)
2. Naturalistik model keseimbangan sehat terjadi karena keseimbangan unsur-unsur yang ada di dalam tubuh, seperti panas – dingin, cairan tubuh dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkungan sosialnya keseimbangan terganggu penyakit
Lanjutan “sakit “ dalam pandangan budaya...
Sudarti (1987) persepsi masyarakat beberapa daerah di Indonesia mengenai sakit dan penyakit:
Sakit adalah keadaan individu mengalami serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman
anak sakit: tingkah laku rewel, sering menagis dan tidak nafsu makan
orang dewasa dianggap sakit jika: lesu, tidak dapat bekeja, kehilangan nafsu makan, atau “kantong kering”(tidak punya uang)
Lanjutan ‘sakit’ dalam pandangan budaya di Indonesia....
Masyarakat menggolongkan penyebab penyakit ke dalam 3 bagian:
1. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia
2. Makanan yang diklasifikasikann ke dalam makanan peda dan dingin
3. Supra natural (roh, guna-guna, setan dll)
Upaya penanggulangan disesuaikan dengan kepercayaan mereka sesuai dengan penyebab penyakit:
Pengobatan 1, 2: obat-obatan, ramuan, pijat, kerokan, pantangan makan dan bantuan kesehatan
Pengobatan 3: meminta bantuan dukun, kiayi dll
ASPEK BUDAYA YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
1. Pengaruh tradisi
2. Sikap fatalistis
3. Sikap ethnosentris
4. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
5. Pengaruh norma
6. Pengaruh nilai
1. PENGARUH TRADISI
Terdapat beberapa tradisi dalam masyarakat yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat
Contoh di New Guinea: terjadi wabah penyakit ‘kuru” (menyerang syaraf otak yang penyebabnya virus, penderita terbatas pada anak-anak dan wanitakrn tradisi kanibalisme
2. Sikap Fatalistis
Sikap fatalistik yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan
Contoh: masyarakat dari kalangan kelompok tertentu (fanatik yag keliru) pada agama Islam percaya bahwa anak adalah titipan Tuhan, sakit dan mati adalah takdirkurang berusaha mencari pertolongan pengobatan bagi anak yang sakit atau menyelamatkan seseorang dari kematian
3. Sikap Ethnosentris
Sikap yang memandang kebudayaannya sendiri yang paling baik dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain
Contoh: orang barat merasa bangga terhadap kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya, dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya paling maju dari masyarakat yang sedang berkembang pandangan lain: yang dilakukan secara ilmiah adalah yang terbaiksebagai petugas kesehatan haruis menghindari sikap bahwa petugas kesehatan adalah orang yang paling pandai karena pendidikan lebih tinggi, krn masyarakat dimana mereka bekerja lebih mengetahui ttg keadaan masyarakat mereka sendiri
4. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
Contoh: dalam upaya perbaikan gizi, di suatu daerah tertentu di pedesaan menolak untuk makan daun singkong meskipun mereka telah mengetahui kandungan nutrisi—daun singkong hanya untuk kambingmenolak karena mereka tidak mau disamakan dengan kambing
5. Pengaruh norma
Seperti halnya dengan rasa bangga pada statusnya, norma di masyarakat sangat mempengaruhi perilaku kesehatan dari anggota masyarakat yang mendukung norma tersebut
Contoh: untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak hambatan karena adanya norma yang melarang hubungan antara dokter sebagai pemberi layanan dengan ibu hamil sebagai pengguna layanan
6. Pengaruh nilai
Nilai yang berlaku di masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan
Contoh: masyarakat memandang beras putih lebih bergengsi daripada beras merah padahal mereka mengetahui vitamin B1 lebih tinggi pada beras merah daripada beras putih masyarakat menilai beras putih lebih enak dan lebih bersih
7. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal sosialisasi terhadap perilaku kesehatan
Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil akan berpengaruh terhadap kebiasaan pada saat seseorang telah dewasa (bagaimana cara makan, bahan makanan apa yang dimakan, cara buang air kecil dan besar, dll)
Contoh: manusia yang biasa makan nasi sejak kecil akan sulit diubah kebiasaan makannya saat dewasa