PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

27

Transcript of PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Page 1: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Page 2: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Ada Dua Aspek utama;1.Aspek Fisik2.Aspek Non Fisik Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan danpengobat penyakit.Aspek non Fisik menyangkut perilaku

kesehatan.Faktor Prilaku ini mempunyai pengaruh besarterhadap status kesehatan individu dan masy.

Page 3: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Prilaku manusia terwujud dalam bentuk : Pengetahuan, sikap dan tindakan.Dengan Kata lain prilaku merupakanrespon/reaksi seorang indivudu terhadap

stimulusyang berasal dalam dirinya.Respon ini bersifat Pasif (Tanpa Tindakan:Berpikir, Berpendapat, Bersikap) maupun Aktif(melakukan Tindakan)

Page 4: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Prilaku Kesehatan dapat dirumuskan sebagai bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya.

Menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta tindakan yang berhubungan dengan kesehatan

Prilaku Aktif (overt) sedangkan Prilaku Pasif tidak tampak misalnya, pengetahuan, persepsi dan motivasi.

Page 5: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, tidak selalu bersifat obyektif

Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu & unsur sosial-budaya.

Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria medis yang obyektif berdasarkan simptom untuk mendiagnosis kondisi fisik individu

Page 6: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Misalnya BLOOM membedakan antara Prilaku Kognitif ( Yang Menyangkut Kesadaran atau Pengetahuan).

Afektif (Emosi) danPsikomotor (tindakan/Gerakan)Ki Hajar Dewantoro menyebutkan sebagai cipta (Peri Akal) Karsa (Peri Rasa)

Page 7: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Ahli-ahli umum mengunakan istilah pengetahuan, sikap dan tindakan, disingkat KAP (Knowledge, Attitude, Practice)

Sikap dirumuskan secara umum (secara positif atau negatif)

Sikap mengandung penilaian emosional/afektif (senang, benci, sedih)

Komponen kognitif (pengetahuan tentang obyek itu)

Page 8: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Aspek Konatif (Kecendrungan Bertindak)Sikap selain bersifat positif dan negatif sikap

memiliki kedalaman yang berbeda-beda ( sangat benci, agak benci dsb) sikap itu tidak sama dengan prilaku. Prilaku tidak selalu mencerminkan sikap seseorang.

Sikap seseorang bisa berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang obyek tsbt, melalui persuasi srt tkn dr klmpk sos

Page 9: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Prubahan Prilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam maupun dari luar individu.

Dalam pembentukan dan perubahan perilaku ialah; Persepsi, Motivasi dan Emosi.

Persepsi Adalah pengamatan yang merupakan kombinasi penglihatan, pendengaran, penciuman serta pengalaman masa lalu.

Page 10: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Motivasi Adalah dorongan bertindak untuk memuaskan suatu kebutuhan. Dorongan itu di wujudkan dengan tindakan.

Motivasi yang rendah bisanya mengahasilkan tindakan yang juga kurang kuat.

Prilaku dipengaruhi oleh emosi atau perasaan individu.

Emosi ini berkaitan dengan kepribadian individu

Page 11: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Penyakit (disease) gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan

Sakit (illness) penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit

Page 12: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. ( who 1974)

Sehat WHO (1981) “a state of complete physical, mental and social wellbeing”

keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. ( UU No 36 /2009 ttg Kesehatan)

Page 13: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual, emosional, yang optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan keadaan orang lain.

(UU no 3/1961).

Page 14: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Sehat sosial : prikehidupan dalam masyarakat dimana prikehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara memajukan kehidupan sendiri dan keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkannya bekerja, beristirahat serta menikmati hiburan pada waktunya.

Page 15: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Sehat fisik : Suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembangnya mental dan sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari – hari dengan optimal.

Page 16: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Perilaku sakit segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan

Perilaku sehat tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, personal hygiene, penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan bergizi

Page 17: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Penilaian medis bukan merupakan satu-satunya kriteria yang menentukan tingkat kesehatan seseorang.

Penilaian individu terhadap status kesehatan merupakan salah satu faktor yang menentukan perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa sakit & perilaku sehat jika mereka menganggap sehat

Page 18: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3 aspek (Bush)

Kemampuan menggerakkan tubuhMobilitasKemampuan menjalankan kegiatan-kegiatan

utamanya

Page 19: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Mechanic teori tentang perilaku sakitPerilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu

jika dia terkena suatu penyakit. Reaksi sangat ditentukan oleh sistem sosialnya

Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep diri, penghayatan situasi yang dihadapi, pengaruh petugas kesehatan, & pengaruh birokrasi

2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit:Persepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakitKemampuan individu untuk melawan serangan penyakit

Page 20: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang menyimpang dari keadaan biasa

Banyak gejala serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya

Dampak gejala terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja & kegiatan sosial yang lain

Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang tampak dan persistensinya

Page 21: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Kemungkinan si individu untuk diserang penyakit tersebut

Informasi, pengetahuan & asumsi budaya tentang penyakit

Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang dikenalnya

Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku mengatasi gejala sakit

Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)

Page 22: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Faktor persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi medis & sosio-budaya

Faktor intensitas gejala (menghilang & terus menetap)

Faktor motivasi individu untuk mengatasi gejala yang ada

Faktor sosial psikologis yang mempengaruhi respons sakit

Page 23: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Batasan sakit menurut orang lainOrang-orang disekitar individu yang sakit mengenali

gejala sakit pada diri individu dan mengatakan bahwa dia sakit dan perlu mendapat pengobatan. Biasanya terjadi pada anak-anak & dewasa yang menolak bahwa dirinya sakit

Batasan sakit menurut diri sendiriIndividu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya

dan menentukan apakah dia akan mencari pengobatan atau tidak. Analisa orang lain bisa bertentangan dengan analisa individu.

Page 24: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Shopping proses mencari alternatif sumber pengobatan untuk menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakit

Fragmentation proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama

Proscrastination proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan

Self medication pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepat

Discontinuity penghentian proses pengobatan

Page 25: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Tahap pengenalan gejalaTahap asumsi peranan sakitTahap kontak dengan pelayanan kesehatanTahap ketergantungan si sakitTahap penyembuhan atau rehabilitasi

Page 26: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

HAKDibebaskannya dari tanggung jawab sosial &

pekerjaan sehari-hari. Pemenuhan hak ini tergantung dari tingkat/persepsi keparahan penyakitnya

Hak untuk menuntut bantuan atau perawatan dari orang lain

KEWAJIBANKewajiban untuk mencapai kesembuhan. Kewajiban

ini dapat dipenuhi sendiri atau dengan pertolongan orang lain (petugas kesehatan)

Page 27: PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT

Jelaskan mengenai sakit dan kesakitan dalam bahasa kalian

Jelaskan Teori Respons BertahanBerikan penilaian mengenai perkuliahan ini