PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM...

105
PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) KHUSNUL FATIAH 1104043 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Transcript of PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM...

Page 1: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN

KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI

KENDAL

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

KHUSNUL FATIAH 1104043

FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2009

Page 2: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 5 (Lima) Eksemplar Hal : Persetujuan Naskah Skripsi

Kepada Yth, Bapak Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi, dan perbaikan sebagaimana

semestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudari :

Nama : Khusnul Fatiah

NIM : 1104043

Fakultas/Jurusan : Dakwah / Bimbingan Konseling Islam (BPI)

Judul Skripsi : PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM

MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT

INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI WELERI

KENDAL

Dengan ini saya menyetujui dan memohon segera diujikan. Demikian atas

perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Desember 2009

Pembimbing,

Bidang Substansi Materi

Ali Murtadlo, M.Ag NIP.

Tanggal : …………………

Bidang Metodologi dan Tata Tulis

Safrodin, M.Ag NIP. 150237108

Tanggal : …………………

Page 3: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

iii

SKRIPSI

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN

KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI

KENDAL

Disusun oleh

KHUSNUL FATIAH 1104043

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 2009

dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji/ Dekan/Pembantu Dekan

Anggota Penguji

Sekretaris Dewan Penguji/ Pembimbing

Page 4: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

iv

MOTTO

يسرا العسر مع إن ﴾5﴿ يسرا العسر مع فإن

“Maka sesungguhnya dalam kesulitan itu ada kemudahan (5) dan sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan”

Page 5: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan teruntuk :

♥ Ayahanda dan Ibunda, karya ini terangkai dari keringat, airmata dan

do’amu berdua. Setiap keringat dan airmata yang keluar karenaku

menjelma dalam setiap huruf; setiap do’a yang terpanjat menyatu

menyampuli karya hidupku.

♥ Suamiku tercinta, Goncang Bagus Pamungkas yang penuh kesetiaan dan

kesabaran dalam menemani dan membimbing penulis dalam penelitian.

♥ Buah hatiku tersayang, Rizki Bintang A dan Phirus Surya D; keikhlasan

kalian dalam menanti kasih sayang utuh dari seorang ibu semoga lekas

tercapai.

♥ Seluruh teman-teman, ragu kalian akanku telah menuntunku pada alur

kehidupan yang lebih dewasa

♥ Fakultas (Dakwah)ku tercinta, semoga karya ini menjadi bukti cintaku

kepadamu dan bukan menjadi lambang perpisahan engkau dan aku.

Page 6: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

vi

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri,

dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya.

Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum atau tidak

diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, Desember 2009

Khusnul Fatiah

Page 7: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

vii

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن اهللا بسم

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis panjatkan puji syukur kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PERAN BIMBINGAN ROHANI

ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT

INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI WELERI KENDAL, tanpa halangan

yang berarti.

Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya :

Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran serta bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis hendak

menghaturkan ungkapan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dan mencurahkan segala

kemampuannya untuk memenuhi keinginan penulis untuk tetap

bersekolah. Tanpa mereka mungkin karya ini tidak akan pernah ada.

2. Prof. Dr. H. Abdul Jamil, M.A, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

3. Drs. M. Zein Yusuf, M.M, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang

4. Bapak Ali Murtadlo, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Safrodin,

M.Ag selaku Pembimbing II yang telah merelakan waktu, tenaga, dan

pikirannya guna mendampingi dan menjadi teman diskusi penulis.

5. Para Dosen Pengajar, terima kasih atas seluruh ilmu yang telah penulis

terima yang sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Ketua Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Institut bersama staff, yang

telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk memanfaatkan

fasilitas dalam proses penyusunan skripsi.

7. Teman-teman yang tak mungkin tersebut satu persatu, atas segala

semangat dan hiburannya di saat aku lemah tak berdaya.

8. KSK WADAS Fakultas Dakwah yang telah menjadi keluarga besar kedua

dariku.

Page 8: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

viii

9. Seluruh temanku dan seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebut dan

tulis satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan peran sertanya yang

telah diberikan kepada penulis.

Selain ungkapan terima kasih, penulis juga menghaturkan ribuan maaf

apabila selama ini penulis telah memberikan keluh kesah dan segala permasalahan

kepada seluruh pihak.

Tiada yang dapat penulis berikan selain do’a semoga semua amal dan jasa

baik dari semua pihak tersebut di atas dicatat oleh Allah SWT sebagai amal sholeh

dan semoga mendapat pahala dan balasan yang setimpal serta berlipat ganda dari-

Nya.

Harapan penulis semoga skripsi yang sifatnya sederhana ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan segenap pembaca pada umumnya.

Terlebih lagi semoga merupakan sumbangsih bagi almamater dengan penuh

siraman rahmat dan ridlo Allah SWT. Amin.

Semarang, 20 Desember 2009

Khusnul Fatiah

Page 9: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

ix

ABSTRAK

Penelitian yang telah dilaksanakan oleh Khusnul Fatiah (1104043) dilatarbelakangi oleh adanya kegiatan bimbingan rohani Islam kepada pasien rawat inap di RSI Kendal. Keberadaan bimbingan rohani Islam tersebut paling tidak memberikan peranan bagi pasien dalam menghadapi ujian sakit. Penelitian ini memusatkan pada perumusan masalah Bagaimana peranan bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan kesadaran pasien akan hikmah sakit pasien rawat inap di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap peran bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan kesadaran pasien akan hikmah sakit pasien rawat inap di RSI Kendal.

Metode penelitian yang digunakan meliputi: 1) Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif; 2) sumber data primer dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap RSI Kendal yang mendapatkan bimbingan rohani Islam minimal 2 kali atau minimal dirawat dalam tiga hari; 3) teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dokumentasi, dan observasi; 4) teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa deskripsi kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya bimbingan rohani Islam memiliki peran dalam menumbuhkan kesadaran pasien rawat inap akan hikmah sakit. Tumbuhnya kesadaran tersebut dapat terwujud dengan adanya bangunan aqidah melalui ajaran yang berkaitan dengan takdir dan janji Allah terhadap manusia yang sedang diberikan ujian; masalah syari’at yang berkenaan dengan syari’at shalat dan do’a; serta masalah akhlak yang merupakan aplikasi dari materi aqidah dan syari’at. Kesadaran awal melalui penanaman pemahaman yang kemudian berkembang pada tujuan tengah dengan timbulnya perilaku positif berupa pelaksanaan shalat dan do’a untuk mencapai ketenangan jiwa. Hasil akhir dari proses pemberian bimrohis tersebut adalah timbulnya kesadaran akan hikmah sakit dalam diri pasien. Jadi pada dasarnya, pemberian bimrohis adalah untuk menimbulkan perilaku positif dengan menumbuhkan ketenangan jiwa atau hati sebelumnya dan didasari dengan pemahaman terhadap aqidah sebagai materi awal. Ditinjau dari bimbingan rohani Islam, proses pemberian bimbingan rohani Islam di RSI Kendal memiliki kesesuaian dengan kaidah bimbingan rohani Islam karena memiliki dua tujuan utama yang vital yakni lingkup rohani dan perilaku fisik. Dalam lingkup rohani terwujudkan dengan adanya pemahaman terhadap ketetapan Allah tentang hakekat sakit bagi umat Islam serta proses memunculkan ketenangan jiwa atau hati. Sedangkan pada lingkup perilaku, terwujudkan pada pembiasaan pelaksanaan shalat dan do’a sebagai stimulus penyembuh sehingga akan terbentuk pembiasaan ibadah yang akan berakhir pada terbentuknya perilaku yang positif.

Page 10: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .......................................................

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................

HALAMAN MOTTO ...............................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................

HALAMAN PERNYATAAN...................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

ABSTRAK .................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................

1.2 Perumusan Masalah...........................................................

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................

1.4 Tinjauan Pustaka................................................................

1.5 Kerangka Teoritis ..............................................................

1.6 Metodologi Penelitian

BAB II BIMBINGAN ROHANI ISLAM, PASIEN RAWAT INAP, DAN

HIKMAH SAKIT

2.1 Bimbingan Rohani Islam...................................................

2.1.1.Pengertian Bimbingan Rohani Islam........................

2.1.2.Dasar Bimbingan Rohani Islam................................

Page 11: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

xi

2.1.3.Fungsi Bimbingan Rohani Islam ..............................

2.1.4.Tujuan Bimbingan Rohani Islam..............................

2.1.5.Metode dan Materi Bimbingan Rohani Islam ..........

2.2.Pasien Rawat Inap .............................................................

2.2.1.Pengertian .................................................................

2.2.2.Karakteristik Pasien Rawat Inap...............................

2.3.Hikmah Sakit .....................................................................

2.3.1.Pengertian Sakit .........................................................

2.3.2.Penyebab-penyebab Sakit ..........................................

2.3.3.Faedah dan Hikmah Sakit ..........................................

BAB III DESKRIPSI BIMBINGAN ROHANI ISLAM UNTUK

PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM

KENDAL

3.1. Gambaran Umum Profil Rumah Sakit Islam Weleri

Kendal..............................................................................

3.1.1. Sejarah Berdiri .....................................................

3.1.2. Sarana dan Fasilitas .............................................

3.2. Bimbingan Kerohanian di RSI Kendal............................

3.2.1. Deskripsi Unit Bimbingan Rohani Islam.............

3.2.2. Metode dan Materi Bimbingan Rohani Islam .....

3.3. Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam terhadap Pasien ..

BAB IV PERANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM

MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT

Page 12: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

xii

INAP RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL AKAN

HIKMAH SAKIT ................................................................

4.1. Peran Bimbingan Rohani Islam dalam

Menumbuhkan Kesadaran Pasien akan Hikmah

Sakit ...........................................................................

4.2. Tinjauan Bimbingan Konseling Islam terhadap

Peranan Bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit

Islam Kendal..............................................................

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.......................................................................

5.2 Saran-saran .......................................................................

5.3 Penutup .............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara logis anak memiliki dua nilai fungsi, yakni fungsi sebagai

amanah dari Allah SWT dan fungsi sebagai generasi penerus kehidupan di

masa depan. Untuk memenuhi harapan dua fungsi tersebut, sudah selayaknya

orang tua dapat memainkan peranan penting dalam proses pendidikan dan

pengembangan anak. Proses tersebut dapat diselenggarakan secara langsung

oleh orang tua dalam lingkungan keluarga maupun melalui bantuan jasa orang

lain dalam lingkup pendidikan sekolah.

Keluarga merupakan sarana pendidikan awal dan terpenting dalam

perkembangan anak. Disebut sebagai pendidikan awal karena sebelum anak

mengenal dunia luar, anak terlebih dahulu mendapat pendidikan dari lingkup

keluarga. Sedangkan disebut sebagai pendidikan pendidikan terpenting karena

peluang anak untuk belajar dan memahami sesuatu ilmu dalam lingkup

keluarga lebih besar keberhasilannya karena hal-hal sebagai berikut:

1. Lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga daripada waktu

normal sekolah.

2. Anak memiliki ketergantungan yang kuat terhadap keluarga, baik dalam

lingkup ekonomi, kenyamanan, kasih sayang, maupun keamanan.

Dengan adanya dua hal tersebut, idealnya keluarga dapat menjadi

“sekolah utama” bagi anak untuk memperdalam dan memperluas wawasan

Page 14: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

keilmuan yang telah diperoleh di sekolah. Terlebih lagi dengan adanya

ketergantungan kepada orang tua akan semakin membantu memudahkan

orang tua untuk mengarahkan anak dalam proses belajar.

Akan tetapi tidak selamanya dan tidak semua keluarga dapat

memainkan peranan mereka dalam upaya mengembangkan kemampuan

sumber daya manusia yang ada dalam diri anak. Kesibukan orang tua dalam

kegiatan ekonomi tidak jarang menjadikan anak merasa kurang mendapat

perhatian kasih saying dari orang tua mereka. Memang terkadang orang tua

yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi memilih untuk menitipkan anak

mereka kepada orang atau lembaga yang menerima penitipan anak secara

temporer. Namun itu sebenarnya bukanlah solusi tepat, bahkan sebaliknya

dapat menjadi bumerang bagi orang tua apabila kemudian hal itu malah

mampu menggantikan peran orang tua sehingga anak akan menjadi lebih jauh

dari orang tuanya.

Selain permasalahan tersebut di atas, terdapat permasalahan lain yang

dapat mengganggu perkembangan anak yakni permasalahan kekerasan dalam

rumah tangga. Maksud dari kekerasan dalam rumah tangga adalah perilaku

kasar yang dilakukan dalam lingkup anggota keluarga. Pada dasarnya,

permasalahan dalam keluarga merupakan hal yang wajar terjadi, permasalahan

tersebut akan menimbulkan konflik keluarga yang berkepanjangan dan

membebani, maka kebahagiaan dalam keluarga tersebut akan berkurang atau

bahkan lama-lama menghilang entah kemana. (Pujihastuti, 2006: 19).

Page 15: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Kekerasan dalam rumah tangga dapat berbentuk perilaku kasar, seperti

menampar, memukul, maupun menendang dan dapat pula berbentuk ucapan-

ucapan kasar seperti menghardik, mencaci, dan memaki. Umumnya, korban

dalam kekerasan rumah tangga adalah siapa pun yang dikuasai oleh pemilik

otoritas, bisa suami oleh istrinya, bisa istri oleh suaminya, bisa anak oleh

orang tuanya, bisa para pembantu rumah tangga yang “dimilki” oleh

majikannya. Ini semua terjadi dalam rumah tangga, dan jika tanpa kesempatan

bebas, akhirnya membuat korban, kaum tertindas menumpuk perasaan benci

dan bersikap bermusuhan, tetapi adakalanya mereka mengganti dengan

perasaan bangga, kebanggaan semua yang irasional (Tungka, 2007: 07).

Terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga, terdapat dampak-

dampak yang dapat merugikan pihak-pihak dalam keluarga, mulai dari

dampak secara psikologi, dampak fisik, hingga dampak terhadap status

perkawinan. Dampak psikologis dapat berupa timbulnya trauma – dari level

ringan hingga level berat – pada diri anggota keluarga yang menjadi korban,

baik korban dalam yang menjadi obyek sasaran kekerasan maupun obyek

yang menyaksikan kekerasan tersebut. Dampak fisik dapat berupa luka fisik

yang dialami oleh obyek korban kekerasan. Sedangkan dampak status

perkawinan dapat berupa terganggu hingga putusnya hubungan perkawinan

antara suami dan istri.

Korban dari kekerasan dalam rumah tangga yang paling rawan adalah

anak-anak. Dikatakan rawan karena kondisi psikologis anak-anak sangat

berbeda dengan kondisi psikologi orang tua dalam menerima perlakuan yang

Page 16: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

tidak semestinya. Hal ini disebabkan karena pada masa anak-anak merupakan

fase perkembangan awal psikologi mereka. Jadi apabila terjadi sesuatu hal

yang mengganggu psikologi anak-anak, maka mereka akan mengalami

ketergangguan psikologinya. Terlebih lagi manakala sumber penyebab

gangguan tersebut adalah orang tua mereka sendiri. Trauma yang mereka

rasakan akan lebih besar karena adanya pertentangan terkait dengan peran

orang tua sebagai sumber pelindung dan teladan anak-anak.

Fenomena yang telah dijelaskan di atas, dalam konteks Islam dapat

disebut dengan obyek permasalahan dakwah. Disebut demikian karena adanya

permasalahan yang dapat menimbulkan peluang seseorang ke arah kerusakan

(munkar). Timbulnya peluang kerusakan tersebutlah yang menjadi obyek

sasaran dakwah karena dakwah sendiri pada dasarnya adalah suatu kegiatan

ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang

dilakukan secara individu maupun kelompok supaya timbul dalam dirinya

suatu pengertian, kesadaran dan sikap penghayatan serta pengalaman terhadap

ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa ada

unsur-unsur paksaan (Arifin, 1996: 6).

Bentuk dari kegiatan dakwah untuk menghadapi permasalahan

ketergangguan psikologi pada anak (sebagaimana obyek kajian dalam

penelitian ini) dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan dan konseling.

Secara sederhana, jika disandarkan pada pengertian konseling, tujuan

konseling menurut Rogers dapat dilihat dari pengertian konseling yang ia

kemukakan, sebagaimana dikutip dalam Latipun (2003: 5), yakni “the process

Page 17: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

by which structure of the self is relaxed in the safety of relationship with the

therapist, and previously denied experiences are perceived and then

integrated in to an altered self” (Proses hubungan yang aman antara therapis

dan diri klien yang penuh dengan pengalaman-pengalaman dan kemudian

menyatu membentuk perubahan diri klien).

Bimbingan dan konseling yang dimaksud dalam konteks dakwah

tersebut tidak lain adalah bimbingan dan konseling Islam yang menjadikan

nilai-nilai ajaran agama Islam sebagai sumber dasar pedoman dalam

memberikan bimbingan dan konseling sehingga klien dapat menanggulangi

problematika hidup dengan baik dan benar secara mandiri yang berpandangan

pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW (lihat dalam (Adz-Dzaki, 2002:

89 dan Hallen, 2002: 17). Secara lebih rinci, Musnamar (1992:34)

menyebutkan bahwa fungsi bimbingan konseling terdiri dari fungsi preventif,

fungsi kuratif, fungsi preservatif, dan fungsi developmental.

Fungsi preventif dapat diartikan sebagai upaya membantu individu

menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya sendiri. Fungsi

kuratif diartikan sebagai membantu individu dalam memecahkan masalah

yang sedang dihadapinya. Fungsi preservatif diartikan sebagai upaya

membantu individu menjaga kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan

kebaikan itu bertahan lama. Fungsi developmental diartikan sebagai upaya

untuk membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak

memungkinkannya menjadi sebab munculnya permasalahan baginya.

Page 18: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Terkait dengan permasalahan anak sebagai korban kekerasan dalam

rumah tangga dan keberadaan bimbingan dan konseling Islam, Lembaga

Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor menjadi salah satu lembaga yang

memberikan perhatian terhadap permasalahan tersebut. Problem gangguan

kejiwaan yang ditangani di Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor

Semarang dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yang meliputi : Psikologis

organik adalah gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh faktor kerusakan

saraf otak karena cacat bawaan atau kecelakaan, psikologis non-organik

merupakan gangguan kejiwaan yang tidak disebabkan oleh kerusakan saraf

otak melainkan oleh persoalan lain yang murni problem psikologis, dan

generalis merupakan gabungan antara psikologis organik dan psikologis non-

organik.

Penerapan Bimbingan Konseling Islam di Lembaga Rehabilitasi

Mental Yayasan Jawor sebagai bantuan psikologis memiliki keunikan

tersendiri. Pada umumnya bantuan psikologis yang diberikan kepada klien

berupa spesifik-non-generalis, yaitu permasalahan klien adalah berbeda antara

satu dengan lainnya sehingga sifat treatmennya khusus, dan tidak sama antara

klien satu dengan lainnya. Namun tidak demikian halnya dengan yang ada di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor. Sifat bantuan psikologis

bimbingan konseling Islam di lembaga rehabilitasi mental Yayasan Jawor

Semarang adalah generalis non-spesifik, yakni anggapan bahwa seluruh klien

berada dalam permasalahan yang sama dan dapat ditangani secara bersama-

sama.

Page 19: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Perbedaan teknik bimbingan dan konseling yang diterapkan di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor tersebut merupakan suatu daya

tarik dalam ruang penelitian, terkait dengan proses bimbingan dan konseling

untuk kesehatan mental. Disebut menarik karena perbedaan karakter anak dan

kedalaman permasalahan kesehatan mental anak tidak menjadi fokus dalam

pemberian bimbingan dan konseling yang berimbas pada perbedaan teknik

bimbingan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan sebuah kajian yang mendalam

terkait dengan proses bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di Lembaga

Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor. Hasil penelitian tersebut akan

penulis paparkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Tinjauan Bimbingan

Konseling Islam terhadap Kekerasan Dalam Rumah Tangga terhadap

Kesehatan Mental Anak (Studi Lapangan di Lembaga Rehabilitasi Yayasan

Jawor Kota Semarang)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini

akan dipusatkan pada masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan

Page 20: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

dan konseling bagi anak korban kekerasan rumah tangga di Lembaga

Rehabilitasi Yayasan Jawor Kota Semarang. Secara lebih detail, masalah

tersebut penulis rumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap kesehatan

mental anak?

2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling di Lembaga Rehabilitasi

Yayasan Jawor terhadap anak korban kekerasan dalam rumah tangga

kaitannya dengan kesehatan mental anak?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini tidak lain adalah untuk mencari jawaban atas

permasalahan yang diajukan, yakni:

1. Untuk mengetahui dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap

kesehatan mental anak

2. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan dan konseling di Lembaga

Rehabilitasi Yayasan Jawor terhadap anak korban kekerasan dalam rumah

tangga kaitannya dengan kesehatan mental anak.

Sedangkan manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Manfaat teoretis

Page 21: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah

keilmuan yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling Islam,

khususnya terkait dengan teori bimbingan konseling Islam terhadap anak

korban kekerasan dalam rumah tangga kaitannya dengan kesehatan

mental.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Sebagai media penerapan keilmuan dari teori ke praktek yang selama

ini diperoleh penulis di institusi tempat penulis belajar, khususnya

dalam teori Bimbingan dan Konseling Islam yang berkaitan dengan

bimbingan terhadap kesehatan mental anak.

2) Sebagai tolok ukur kemampuan praktikum penulis, khususnya terkait

dengan praktek penelitian lapangan.

3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam

praktek bimbingan dan konseling Islam khususnya dalam bimbingan

dan konseling Islam terhadap kesehatan mental anak yang menjadi

korban kekerasan dalam rumah tangga.

D. Telaah Pustaka

Untuk menghindari adanya asumsi plagiatisasi, maka berikut ini akan

penulis paparkan beberapa pustaka yang berhubungan dengan penelitian yang

akan penulis laksanakan.

1. “Dimensi Agama dalam Konseling untuk Isteri Korban Kekerasan oleh

Suami (Studi Kasus di LRC-KJHAM)” ditulis oleh Mahmudah tahun 2006.

Page 22: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Peneliti mengkaji pentingnya dimensi agama dalam proses konseling bagi

istri korban kekerasan yang dilakukan oleh LRC-KJHAM di Semarang.

2. Penelitian juga dilakukan oleh Rudy Haryadi yang berjudul “Kekerasan

terhadap Isteri dan Implikasinya terhadap Perceraian (Studi Kasus

Kekerasan terhadap Isteri yang Ditangani RIFKA An-Nisa (1998-1999)”.

Penelitian tersebut mengkaji tentang latar belakang isteri yang mengajukan

perceraian terhadap suami, dan mengkaji kasus isteri yang

mempertahankan perkawinan meskipun kekerasan sering dialami isteri.

3. “Pembinaan Mental terhadap Korban Kekerasan di LRC-KJHAM

Semarang (Tinjauan Konseling Islam)”, ditulis oleh Muhyari, tahun 2007.

Penelitian tersebut mengkaji kasus-kasus kekerasan yang dialami oleh

kaum perempuan korban kekerasan serta bagaimana pembinaan mental

bagi perempuan korban kekerasan yang dilakukan LRC-KJHAM di

Semarang dan bagaimana tinjauan konseling Islam.

Berdasarkan paparan pustaka di atas, sepanjang penelusuran penulis,

dapat diketahui bahwa belum ada penelitian yang memusatkan kajian pada

tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap kesehatan anak sebagai

korban kekerasan dalam rumah tangga. Oleh sebab itu, penulis tetap

berkeyakinan untuk mengadakan penelitian ini.

E. Metodologi Penelitian

Page 23: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Untuk memudahkan proses pelaksanaan penelitian, maka penulis

memilih dan menerapkan metode penelitian lapangan yang bersifat kualitatif

yang meliputi :

1. Spesifikasi Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah penelitian lapangan

yang berbasis pada jenis penelitian lapangan kualitatif. Disebut sebagai

penelitian lapangan karena data yang dikumpulkan berasal dari lapangan

(hasil wawancara, dokumentasi, maupun observasi) dan bukan berasal

dari literatur kepustakaan. Sedangkan maksud dari dasar kualitatif adalah

bahwa penelitian ini menggunakan azas-azas penelitian kualitatif di mana

tidak dipergunakan kaidah-kaidah statistik yang merupakan dasar dari

penelitian kuantitatif.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan bimbingan dan konseling Islam. Maksudnya adalah dalam

melakukan analisa terhadap permasalahan yang menjadi objek penelitian

didasarkan atau diperbandingkan dengan teori-teori maupun sudut

pandang keilmuan bimbingan dan konseling Islam.

2. Sumber dan Jenis Data

a. Data

Data penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok

yaitu :

1) Data Primer

Page 24: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Data primer adalah jenis data yang diperoleh langsung dari

obyek penelitian sebagai bahan informasi yang dicari (Azwar,

1998: 91). Data primer dalam penelitian ini adalah seluruh data

yang berhubungan dengan proses pemberian bimbingan dan

konseling bagi anak korban kekerasan dalam rumah tangga yang

dilakukan di Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor.

Sumber data primer untuk data primer ini adalah konselor dan

anak-anak yang menjadi klien. Pada sumber data konselor,

informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan proses pemberian

bimbingan dan konseling yang meliputi materi dan metode.

Sedangkan pada sumber data anak-anak yang menjadi klien,

informasi yang akan dicari berkaitan dengan pandangan mereka

terhadap proses pemberian bimbingan dan konseling tersebut.

Selain itu, dijadikannya anak-anak yang menjadi klien sebagai

sumber data juga berfungsi sebagai penyeimbang informasi terkait

dengan proses pemberian bimbingan dan konseling kepada anak-

anak korban kekerasan dalam rumah tangga kaitannya dengan

kesehatan mental mereka.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah jenis data yang mendukung data

primer dan dapat diperoleh di luar obyek penelitian (Hadi, 1993:

11). Data sekunder dalam penelitian ini adalah meliputi data-data

yang berhubungan dengan teori bimbingan dan konseling Islam

Page 25: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

serta kesehatan mental. Sumber data sekunder berupa buku

maupun dokumentasi lain yang berhubungan dan dapat menunjang

kebutuhan informasi tentang obyek penelitian.

3. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data penelitian juga dipengaruhi dari jenis

sumber data. Dikarenakan jenis sumber data dalam penelitian ini adalah

orang (person) dan kertas atau tulisan (paper) maka untuk memperoleh

dan mengumpulkan data digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

1. Wawancara. adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan melakukan percakapan dengan sumber informasi secara

langsung (tatap muka) dengan tujuan untuk memperoleh keterangan

dari seseorang yang relevan dengan yang dibutuhkan dalam penelitian

ini (Koentjoroningrat, 1981: 162). Obyek dan tujuan dari wawancara

dalam penelitian ini adalah:

a. Pengurus Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor.

b. Konselor dengan target data yang berhubungan dengan proses

pemberian bimbingan dan konseling.

c. Anak-anak yang menjadi klien atau pihak keluarga yang

mewakilinya.

2. Observasi, adalah metode yang digunakan melalui pengamatan yang

meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan

menggunakan keseluruhan alat indera. (Suharsimi, 1998: 149). Data

yang dihimpun dengan teknik ini adalah situasi umum Lembaga

Page 26: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor yang meliputi kegiatan pemberian

bimbingan dan konseling. Dalam hal ini peneliti berkedudukan

sebagai non partisipan observer, yakni peneliti tidak turut aktif setiap

hari berada lingkungan komunitas Lembaga Rehabilitasi Mental

Yayasan Jawor, namun hanya pada waktu penelitian.

3. Dokumentasi. adalah teknik pengumpulan data berupa sumber data

tertulis (yang berbentuk tulisan). Sumber data tertulis dapat dibedakan

menjadi : dokumen resmi, buku, majalah, arsip, ataupun dokumen

pribadi dan juga foto (Sudarto, 2002: 71). Hasil dari metode

dokumentasi di atas akan dipergunakan peneliti untuk membahas pada

bab II dan III, yaitu tentang gambaran umum pemberian bimbingan

dan konseling kepada anak korban kekerasan dalam rumah tangga di

Lembaga Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor.

4. Analisa Data

Proses analisa data merupakan suatu proses penelaahan data secara

mendalam. Menurut Lexy J. Moleong proses analisa dapat dilakukan pada

saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data meskipun

pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul (Moleong, 2002: 103).

Guna memperoleh gambaran yang jelas dalam memberikan, menyajikan,

dan menyimpulkan data, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode analisa deskriptif kualitatif, yakni suatu analisa penelitian yang

dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi tertentu yang bersifat

faktual secara sistematis dan akurat (Danim, 2002: 41). Penggunaan

Page 27: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

metode ini memfokuskan penulis pada adanya usaha untuk menganalisa

seluruh data (sesuai dengan pedoman rumusan masalah) sebagai satu

kesatuan dan tidak dianalisa secara terpisah.

F. Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk laporan skripsi

yang berisikan tiga bagian yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bagian awal yang isinya meliputi halaman cover, halaman persetujuan

pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,

halaman deklarasi, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar

isi.

Bagian isi yang merupakan bagian utama laporan penelitian yang

isinya meliputi:

Bab I : Pendahuluan yang isinya meliputi: latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Umum Kesehatan Mental, Kekerasan Dalam Rumah

Tangga, dan Bimbingan Konseling Islam. Sub bab kesehatan

mental meliputi pengertian kesehatan mental, ciri-ciri kesehatan

mental, hubungan kesehatan mental dengan perilaku. Sub bab

Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang meliputi pengertian, ruang

lingkup kekerasan dalam rumah tangga, dan dampak-dampak

kekerasan dalam rumah tangga.

Page 28: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Bab III : Gambaran Umum Bimbingan dan Konseling Yayasan Jawor

terhadap Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Bab ini

terdiri dari dua sub bab yakni: pertama, sub bab tentang Profil

Yayasan Jawor yang isinya meliputi sejarah dan perkembangan

Yayasan Jawor, Visi dan Misi Yayasan Jawor, dan Struktur

Organisasi Yayasan Jawor. Sedangkan sub bab kedua adalah

Bimbingan dan Konseling Yayasan Jawor terhadap Anak Korban

Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang isinya meliputi: profil

konselor, materi bimbingan dan konseling, metode bimbingan dan

konseling, dan proses bimbingan dan konseling Yayasan Jawor

terhadap anak korban kekerasan dalam rumah tangga.

Bab IV : Tinjauan Bimbingan dan Konseling Islam terhadap Bimbingan dan

Konseling Yayasan Jawor kepada Anak Korban Kekerasan Dalam

Rumah Tangga kaitannya dengan Kesehatan Mental. Bab ini terdiri

dari dua sub bab yakni: Analisis terhadap bimbingan dan konseling

Yayasan Jawor terhadap anak korban kekerasan dalam rumah

tangga kaitannya dengan kesehatan mental anak dan Analisis

tinjauan Bimbingan dan Konseling Islam terhadap bimbingan dan

konseling di Yayasan Jawor terhadap mental anak korban

kekerasan dalam rumah tangga.

Bab V : Penutup yang isinya adalah Kesimpulan, Saran-saran, dan Penutup.

Bagian akhir yang isinya adalah daftar pustaka, lampiran, dan biodata

penulis.

Page 29: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

DAFTAR PUSTAKA

Adz, Dzaky, Hamdani Bakran, 1992, Konseling dan Psikoterapi Islam, Jakarta : Pustaka Fajar Baru.

Arifin, M, 1996, Psikologi Dakwah (Suatu Pengantar Studi), Surabaya : Al-Ikhlas.

Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin, 1998, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : CV Pustaka Setia, 2002.

Hadi, Sutrisno, 1993, Metodologi Research, Jilid I, Cet. XXIV, Yogyakarta : Andi Offset.

Hallen, A, 2002, Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Ciputat Pers.

Koentjoroningrat, 1981, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia.

Latipun, 2003, Psikologi Konseling, Malang: UMM Press.

Moleong, Lexy J., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Musnamar, Tohari, 1992, Dasar-dasar Konseling Islam, Yogyakarta : UII Press.

Pujihastuti, Alifah, 2006, Karena Istri Ingin Dimengerti, Sukoharjo: Samudra.

Sudarto, 2002, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Tungka, Meyske S, dkk.2007, Cita Kok Gitu….Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Salatiga : Batara Offset.

Page 30: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

18

BAB II

BIMBINGAN ROHANI ISLAM, PASIEN RAWAT INAP, DAN HIKMAH

SAKIT

2.1 Bimbingan Rohani Islam

2.1.1 Pengertian Bimbingan Rohani Islam

Secara etimologi, yang disebut dengan bimbingan adalah

petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu (Depdikbud, 1991: 133),

artinya menunjukkan, memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah

tujuan yang bermanfaat.

Sedangkan Winkel (1991: 17) mengatakan bahwa bimbingan

adalah cara pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu dalam

membuat pilihan-pilihan secara bijak dan dalam penyesuaian diri

terhadap tuntutan-tuntutan hidup melalui pengembangan kemampuan

diri.

Hal ini juga diungkapkan oleh Priyatno dan Anti (1994: 99),

definisinya adalah :

Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku. Pemberian bimbingan, berarti tidak menentukan atau

mengharuskan, melainkan sekedar membantu individu. Individu dibantu,

Page 31: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

19

dibimbing, agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk

Allah SWT. Adapun yang dimaksud dengan selaras adalah :

a. Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan

pedoman yang ditentukan Allah, sesuai dengan Sunnatullah, dan

sesuai dengan hakekatnya sebagai makhluk Allah.

b. Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman

yang ditentukan Allah melalui Rasul-Nya.

c. Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berarti

menyadari eksistensi diri sebagai makhluk Allah yang diciptakan

Allah untuk mengabdi kepada-Nya; mengabdi dalam arti seluas-

luasnnya (Musnamar, 1992: 5).

Bimbingan rohani Islam (Islami) sebagaimana dikemukakan oleh

Musnamar (1992: 5) adalah proses pemberian bantuan terhadap individu

agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,

sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Dalam pengertian lain, bimbingan rohani Islam bagi pasien

merupakan pelayanan yang memberikan santunan rohani kepada pasien

dan keluarganya dalam bentuk pemberian motivasi agar tabah dan sabar

dalam menghadapi cobaan, dengan memberikan tuntunan do’a, cara

bersuci, shalat dan amalan ibadah lainnya yang dilakukan dalam keadaan

sakit (Bina Rohani, 1998: 6).

Page 32: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

20

Adz-Dzaky (2001: 185) mengatakan bahwa sumber bimbingan,

nasihat dan obat untuk menanggulangi permasalahan-permasalahan

adalah al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT :

الصدور في لما وشفاء ربكم من موعظة تكمجاء قد الناس ياأيها للمؤمنني ورحمة وهدى

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran

dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.(Q.S. Yunus, 10: 57).

Dengan demikian pengertian bimbingan rohani Islam, adalah

memberikan nasihat atau menuntun seseorang yang membutuhkan

bimbingan ke arah yang bermanfaat bagi dirinya maupun bagi

masyarakat sehingga seseorang bisa merasakan manfaat bimbingan yang

diberikan kepadanya, yaitu ketenangan, ketentraman hati dan

bertambahnya keimanan seseorang.

2.1.2 Dasar Bimbingan Rohani Islam

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia tentu memerlukan

dasar (landasan), demikian pula dalam bimbingan rohani Islam.

Landasan (fondasi atau dasar pijak utama bimbingan rohani Islam Islam)

adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber

dari segala sumber pedomam kehidupan umat Islam.

Al-Qur’an dan Sunnah Rasul dapatlah diistilahkan sebagai

landasan ideal dan konseptual bimbingan rohani Islam. Dari al-Qur’an

Page 33: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

21

dan Sunnah Rasul itulah gagasan, tujuan dan konsep (pengertian, makna

hakiki) bimbingan rohani Islam tersebut bersumber (Musnamar, 1992:

6).

Jika al-Qur’an dan Sunnah Rasul merupakan landasan utama

yang dilihat dari sudut asal-usulnya, merupakan landasan “naqliyah”,

maka landasan lain yang dipergunakan oleh bimbingan rohani Islam

yang sifatnya “aqliyah” adalah pertama falsafah; (falsafah tentang dunia

manusia, falsafah tentang dunia kehidupan, falsafah tentang masyarakat

dan hidup bermasyarakat) dan kedua Ilmu, ilmu yang menjadi landasan

gerak operasional bimbingan rohani Islam antara lain: ilmu jiwa

(psikologi), ilmu hukum (syari’ah) (Musnamar, 1992: 6).

Di bawah ini akan penulis cantumkan landasan (dasar)

bimbingan rohani Islam baik dari al-Qur’an maupun Hadits :

Firman Allah dalam surat Ali ‘Imran ayat 104

كنلتو كمة منعون أمدر إلى ييأمرون الخيروف وعن بالموهنين وع المفلحون هم وأولئك المنكر

Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. Ali Imran, 3: 104).

Page 34: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

22

Firman Allah dalam surat Yunus ayat 57 :

وهدى الصدور في الم وشفاء ربكم من موعظة جاءتكم قد الناس ياأيها للمؤمنني ورحمة

Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S. Yunus, 10: 57).

Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 125 :

هي بالتي وجادلهم الحسنة والموعظة بالحكمة ربك سبيل إلى ادع تدينبالمه أعلم وهو سبيله عن ضل بمن أعلم هو ربك إن أحسن

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S. An-Nahl, 16: 125).

Hadits Nabi SAW :

رسوله وسنة اهللا كتاب به انعتصمتم تضلوابعده مالن فيكم تترك… )جه ما ابن رواه(

Artinya : “Aku tinggalkan sesuatu bagi kalian semua yang jika kalian selalu berpegang teguh kepadanya niscaya selama-lamanya tidak akan pernah salah langkah dan tersesat jalan; sesuatu itu yakni Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya” (H.R. Ibnu Majah).

Page 35: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

23

Hadits Nabi SAW :

:وسلم عليه اهللا صلي اهللا رسول قال :قال عنه اهللا عمررض ابن عن

)والترمذي والبخاري امحد روه(...........ولواية بلغواعين

Artinya: “Dari Umar ra. berkata: Rasulullah SAW. bersabda: Sampaikanlah dari padaku meskipun hanya satu ayat” (H.R. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi).

Dari ayat dan hadits di atas, diketahui bahwa bimbingan rohani

Islam perlu dilakukan terhadap orang lain, juga harus dilakukan pada diri

sendiri. Selain itu ayat di atas juga memberikan petunjuk bahwa

bimbingan rohani Islam ditujukan terutama pada kesehatan jiwa, karena

ini merupakan pedoman yang diberikan oleh Allah SWT. kepada

manusia untuk mencapai suatu kebahagiaan dan ketenangan batin.

2.1.3 Fungsi Bimbingan Rohani Islam

Bimbingan rohani Islam sebagaimana yang telah dijelaskan

tersebut, mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi preventif atau pencegahan, yakni mencegah timbulnya

masalah pada seseorang.

2. Fungsi kuratif atau korektif, yakni memecahkan atau menanggulangi

masalah yang sedang dihadapi seseorang.

3. Fungsi preventif dan developmental, yakni memelihara agar keadaan

yang tidak baik menjadi baik kembali, dan mengembangkan keadaan

yang sudah baik menjadi lebih baik (Musnamar, 1992: 4). Dalam

Page 36: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

24

pengertian lain fungsi developmental adalah membantu individu

memperoleh ketegasan nilai-nilai anutannya, mereviu pembuatan

keputusan yang dibuatnya (Mappiare, 1996: 29).

Dari fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan rohani

Islam itu mempunyai fungsi membantu individu dalam memecahkan

masalahnya sehingga tidak memungkinkan menjadi sebab munculnya

masalah baginya.

Selain hal tersebut, bimbingan rohani Islam juga sebagai

pendorong (motivator), pemantap (stabilisator), penggerak (dinamisator),

dan menjadi pengarah bagi pelaksanaan bimbingan agar sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan pasien serta melihat bakat dan minat

yang berhubungan dengan cita-cita yang ingin dicapainya.

2.1.4 Tujuan Bimbingan Rohani Islam

Tujuan bimbingan rohani Islam dalam hal ini didasari pada

firman Allah SWT. dalam surat Yusuf ayat 107 :

ال وهم بغتة الساعة تأتيهم أو الله عذاب من غاشية تأتيهم أن أفأمنوا يشعرون

Artinya : “Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah SWT. yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?”. (Q.S. Yusuf, 12:107).

Pengertian dan tujuan bimbingan rohani Islam dalam ayat di atas

memberikan penjelasan bahwa sebelum memberikan bimbingan kepada

Page 37: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

25

orang lain, rohaniawan harus jelas dan tegas tentang hal yang akan

disampaikannya.

Faqih (2001: 35) mengungkapkan bahwa tujuan bimbingan

rohani Islam adalah untuk membantu individu mewujudkan dirinya

sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup didunia

dan di akhirat.

Bimbingan sifatnya hanya merupakan bantuan, hal ini sudah

diketahui dari pengertian dan definisinya. Individu yang dimaksud di sini

adalah orang yang dibimbing, baik perorangan maupun kelompok.

“Mewujudkan diri sebagai manusia seutuhnya”. Hal ini mewujudkan diri

manusia sesuai dengan hakekatnya sebagai manusia untuk menjadi

manusia yang selaras dengan perkembangan unsur dirinya dan

pelaksanaan fungsi atau kedudukannya sebagai makhluk Allah (makhluk

religius), makhluk individu, makhluk sosial, dan sebagai makhluk

berbudaya (Faqih, 2001: 35).

Dengan demikian, secara singkat Faqih (2001: 36-37)

mengemukakan tujuan bimbingan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia

seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.

2. Tujuan Khusus

a) Membantu individu agar tidak menghadapi masalah;

Page 38: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

26

b) Membantu individu mengatasi masalah yang sedang

dihadapinya;

c) Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau

menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah

bagi dirinya dan orang lain.

Hal ini juga dikatakan oleh Barield Ishom dalam Praktikno dan

Sofro (1986: 260-261), ia mengemukakan tujuan diadakannya santunan

spiritual di Rumah Sakit adalah :

1. Menyadarkan penderita agar dapat memahami dan menerima cobaan

yang sedang dideritanya secara ikhlas.

2. Ikut serta memecahkan dan meringankan problem kejiwaan yang

sedang dideritanya.

3. Memberikan pengertian dan bimbingan penderita dalam

melaksanakan kewajiban keagamaan harian yang harus dikerjakan

dalam batas kemampuan.

4. Perawatan dan pengobatan dikerjakan dengan berpedoman tuntutan

Islam, memberi makan, minum, obat, dan lain-lain, dibiasakan

mengawalinya dengan membaca “bismillah” dan diakhiri dengan

membaca”alhamdulillah”.

5. Menunjukkan perilaku dan bacaan yang baik sesuai dengan kode etik

kedokteran dan tuntunan agama.

Page 39: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

27

Adz-Dzaky (2004: 220-221) mengemukakan bahwa tujuan

bimbingan dalam proses konseling Islam adalah :

1. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan

kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, tenteram dan

damai (muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah) dan

mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya (mardhiyah).

2. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan

tingkah laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri

maupun lingkungan sekitarnya.

3. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga

muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-

menolong dan rasa kasih sayang.

4. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga

muncul dan berkembang rasa toleransi, sehingga muncul dan

berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya,

ketulusan mematuhi segala perintah-Nya serta ketabahan menerima

ujian-Nya.

5. Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu

individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan

benar serta dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan

hidup dan dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi

lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.

Page 40: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

28

Bagaimanapun juga tujuan bimbingan rohani Islam adalah

menuntun manusia dalam rangka memelihara dan meningkatkan

pengalaman ajaran agama disertai perbuatan baik yang mengandung

unsur-unsur ibadah dengan berpedoman tuntunan agama.

2.1.5 Metode dan Materi Bimbingan Rohani Islam

a. Metode Bimbingan rohani Islam

Metode bimbingan sebagaimana yang dikatakan oleh Faqih

(2001: 53) dikelompokkan menjadi : (1) metode komunikasi

langsung (metode langsung), dan (2) metode komunikasi tidak

langsung (metode tidak langsung) (Faqih, 2001: 53).

1) Metode langsung

Metode langsung adalah metode yang dilakukan di mana

pembimbing (rohaniawan) melakukan komunikasi langsung

(bertatap muka dengan pasien).

Winkel (1991: 121) juga mengatakan, bahwa bimbingan

langsung berarti pelayanan bimbingan yang diberikan kepada

klien oleh tenaga bimbingan (rohaniawan) sendiri, dalam suatu

pertemuan tatap muka dengan satu klien atau lebih.

Adapun metode ini meliputi :

a) Metode individual

Pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi

langsung dengan pasien, hal ini dilakukan dengan

mempergunakan teknik :

Page 41: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

29

(1) Percakapan pribadi, yakni pembimbing melakukan dialog

langsung tatap muka dengan pembimbing (rohaniawan).

(2) Kunjungan ke rumah (home visit), yakni pembimbing

mengadakan dialog dengan pasiennya tetapi dilaksanakan

di rumah pasien dan lingkungannya.

(3) Kunjungan dan observasi kerja, yakni pembimbing

(rohaniawan) melakukan percakapan individual sekaligus

mengamati kerja pasien dan lingkungannya (Faqih, 2001:

54).

b) Metode kelompok

Bimbingan secara kelompok adalah pelayanan yang

diberikan kepada klien lebih dari satu orang, baik kelompok

kecil, besar, atau sangat besar (Winkel, 1999: 122).

Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan

pasien dalam kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan

teknik-teknik:

(1) Diskusi Kelompok, yakni pembimbing melaksanakan

diskusi dengan/bersama kelompok pasien yang

mempunyai masalah yang sama.

(2) Psikodrama, yakni bimbingan yang dilakukan cara

bermain peran untuk memecahkan/mencegah timbulnya

masalah (psikologis).

Page 42: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

30

(3) Group teaching, yakni pemberian bimbingan dengan

memberikan materi bimbingan tertentu kepada kelompok

yang telah di siapkan (Faqih, 2001: 54-55).

2) Metode tidak langsung

Metode tidak langsung adalah metode bimbingan yang

dilakukan melalui media komunikasi massa. Hal ini dapat

dilakukan secara individual maupun kelompok (Faqih, 2001: 55).

a) Metode individual

(1) Melalui surat menyurat;

(2) Melalui telepon dsb (Faqih. 2001: 55).

b) Metode kelompok

(1) Melalui papan bimbingan

(2) Melalui surat kabar/majalah

(3) Melalui brosur

(4) Melalui media audio

(5) Melalui televisi (Winkel, 1999: 121).

Dari metode di atas dapat memberikan gambaran tentang

metode yang selayaknya digunakan oleh para rohaniawan dalam

melakukan bimbingan kepada para pasien di Rumah Sakit.

b. Materi bimbingan Rohani Islam

Pemberian bimbingan merupakan ibadah kepada Allah SWT,

juga merupakan pelaksanaan tugas kekhalifahan dari-Nya, dalam hal

ini merupakan tugas yang teragung. Oleh karena itu materi yang

Page 43: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

31

disampaikan hendaklah memiliki nilai yang lebih baik demi

tercapainya tujuan bimbingan (Al-Ghazali, 1996: 40).

Materi bimbingan pada dasarnya bersumber dari al-Qur’an

dan al-Hadits. Materi yang disampaikan rohaniawan itu bertujuan

untuk memberi bimbingan atau pengajaran ilmu kepada mad’u

(pasien) melalui ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadits. Materi bimbingan

baik dari al-Qur’an maupun al-Hadits yang sesuai untuk disampaikan

pada pasien di antaranya mencakup aqidah, akhlaq, ahkam,

ukhuwah, pendidikan dan amar ma’ruf nahi mungkar (Umary, 1984:

56-57).

Sebagaimana yang dikemukakan Sanwar (1985: 74), materi

bimbingan merupakan isi ajakan, anjuran dan ide gerakan dalam

rangka mencapai tujuan. Sebagai isi ajakan dan ide gerakan

dimaksudkan agar manusia mau menerima dan memahami serta

mengikuti ajaran tersebut sehingga ajaran Islam ini benar-benar

diketahui, difahami, dihayati, dan selanjutnya diamalkan sebagai

pedoman hidup dan kehidupannya. Semua ajaran Islam tertuang di

dalam wahyu yang disampaikan kepada Rasulullah yang

perwujudannya terkandung di dalam al-Qur’an dan Sunnah Nabi.

Page 44: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

32

2.2 Pasien Rawat Inap

2.2.1. Pengertian

Pasien adalah orang yang sakit (yang dirawat oleh dokter).

(Poerwodarminto, 1985: 715). Maksudnya orang yang terkena sakit di

bawah penanganan dokter di Rumah Sakit.

Pada umumnya seseorang mencari pengobatan bila mereka

mengalami gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Keadaan

sakit seseorang akan lebih tampak, bila mengganggu pekerjaannya,

fungsi sosialnya, dan kegiatannya. Namun beratnya gejala dilihat dari

segi medis, tidak dapat disimpulkan dari berat tidaknya gangguan

terhadap kehidupannya atau pekerjaan rutinnya.

Pasien juga cenderung melukiskan gejala sebagai pantas

tidaknya memperoleh pengobatan bila tampak tidak sama dengan yang

dialami sebelumnya atau malah menakutkan, dan mereka tak dapat

melukiskannya sebagai gejala yang biasa. Beberapa gejala mudah

dapat dikenali dan dinilai, namun ada juga gejala yang oleh dokter

dianggap ringan, tetapi oleh pasien dinilai menakutkan karena belum

biasa dialami. Pengalaman pada umumnya akan mendorong pasien

pergi ke dokter atau tidak, lepas dari persepsi dokter atau dunia

kedokteran (Lumenta, 1989: 86).

Sedangkan rawat inap adalah opname, artinya pasien

memperoleh pelayanan kesehatan menginap di Rumah Sakit

(Poerwodarminta, 1985: 250).

Page 45: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

33

Jadi pengertian pasien rawat inap adalah orang sakit yang

sedang menginap, mendapat pelayanan, dan perawatan kesehatan oleh

dokter di Rumah Sakit.

2.2.2. Karakteristik Pasien Rawat Inap

Sebagaimana disampaikan Endrawati dalam makalahnya pada

pelatihan kerohanian di Rumah Sakit, yang diselenggarakan oleh

LBKI (Lembaga Bimbingan dan Konseling islami) Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo Semarang, bahwa karakteristik pasien yang di rawat

di Rumah Sakit rata-rata mereka dalam kondisi yang berbeda-beda.

Jenis-jenis pasienpun bermacam-macam, ada yang biasa, sedang,

kronis dan traumatis. Oleh karena itu pelayanan secara fisik dan

psikologis diperlakukan bagi semua pasien. Untuk pasien yang kronis

dan traumatis ini perlu adanya pelayanan yang khusus, lebih pada segi

psikologis untuk mengembalikan rasa percaya diri, merasa

diperhatikan, diberi kasih sayang, penghargaan, dukungan moril,

karena setiap pasien mempunyai taraf emosi, keramahan, kemandirian

yang berbeda menurut tingkatan jenis penyakit.

Pengalaman orang yang diopname di Rumah Sakit memang

berbeda-beda. Setiap orang mensituasikan diri sesuai dengan watak,

temperamen dan riwayat hidup yang khusus milik dia. Bagi satu orang

menjadi hal yang diremehkan bagi yang lain menampakkan dirinya

Page 46: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

34

sebagai malapetaka yang besar. Si penakut yang baru diopname sudah

mencium maut, sedang pasien lain yang sudah terminal state masih

merasa enak sekali. Pendek kata hal itu bukanlah suatu gejala obyektif,

melainkan subyektif yang berbeda bagi setiap orang (Brauwer, 1983:

21-22).

Satu contoh pada pasien yang depresif, menampakkan dirinya

sebagai orang yang sedih, suka menangis dan tidak mau bicara.

Walaupun merasa sakit atau kurang enak dia tetap menutup mulut. Dia

rupanya acuh tak acuh dan masa bodoh, sering dia tidak mau makan

dan pukul tiga pagi tidak mau tidur lagi. Depresi juga nampak kalau

pasien tidak mau bangun waktu mandi pagi atau bangun dan mulai

menangis. Nasib jelek yang waktu tidur dilupakan sebentar, waktu

bangun muncul lagi dalam jiwa pasien, dia menangis atau mulai

mengeluh (Brauwer, 1983: 22).

Dari gambaran pasien di atas, walau pasien mempunyai

karakteristik yang berbeda-beda, rohaniawan perlu menyiapkan

metode dan materi yang cocok untuk melakukan bimbingan rohani

Islam, hal ini diharapkan agar dapat menenangkan hati bagi para

pasien sesuai dengan sakit yang diderita demi kesembuhan pasien.

2.3 Hikmah Sakit

2.3.1. Pengertian Sakit

Istilah “sakit” dalam bahasa Indonesia memiliki dua istilah

yang berbeda dalam bahasa Inggris yakni “disease” dan “illness”.

Page 47: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

35

Dilihat dari segi sosio kultural terdapat perbedaan besar antara kedua

pengertian tersebut. Dengan disease dimaksudkan gangguan fungsi

atau adaptasi dari proses-proses biologik dan psikofisiologik pada

seorang individu, dengan illness dimaksud reaksi personal,

interpersonal, dan kultural terhadap penyakit atau perasaan kurang

nyaman (Walukow, “Dari Pendidikan Kesehatan ke Promosi

Kesehatan”, Majalah Interaksi, VI (XVII), 2004: 4). Kedua istilah

dalam bahasa Inggris tersebut merupakan dua istilah yang dapat

disimpulkan sebagai satu kesatuan arah di mana seseorang yang

mengalami gangguan biologis dan psikofisiologis (disease) pada tahap

selanjutnya akan mengalami kondisi illness. Lebih lanjut, pengertian

ini dapat dijelaskan melalui pengertian sakit yang dikemukakan oleh

Biro Pusat Statistik (1994) yang menyatakan bahwa seseorang

dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau

gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas

kerja/kegiatannya terganggu.

Sedangkan menurut Pemons dan Bauman, sebagaimana dikutip

dalam website indonetasia.com/definisionline/?tag=definisi-sakit

dapat dipaparkan pengertian tentang sakit sebagai berikut:

- Pemons (1972) menyatakan bahwa sakit merupakan gangguan

dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan

organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.

Page 48: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

36

- Bauman (1965) Seseoang menggunakan tiga kriteria untuk

menentukan apakah mereka sakit, yakni adanya gejala (naiknya

temperatur, nyeri); persepsi tentang bagaimana mereka merasakan

(baik, buruk, sakit); dan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas

sehari-hari (bekerja, sekolah).

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat

diketahui bahwasanya sakit merupakan suatu keadaan yang tidak

normal yang dialami oleh organ manusia yang menyebabkan

terjadinya ketidakmaksimalan fungsi manusia, baik secara fisik

individu maupun fungsi sosialnya.

2.3.2. Penyebab-penyebab Sakit

Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang

berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia. Perilaku dan cara

hidup manusia dapat merupakan penyebab bermacam-macam penyakit

baik di zaman primitif maupun di masyarakat yang sudah sangat maju

peradaban dan kebudayaannya. Menurut Loedin AA, sebagaimana

dikutip dalam Lumenta (1989: 7-8), ditinjau dari segi biologis

penyakit merupakan kelainan berbagai organ tubuh manusia,

sedangkan dari segi kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai

penyimpangan perilaku dari keadaan sosial yang normatif.

Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ

tubuh atau lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh

kelainan emosional dan psikososial individu bersangkutan. Faktor

Page 49: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

37

emosional dan psikososial ini pada dasarnya merupakan akibat dari

lingkungan hidup atau ekosistem manusia dan adat kebiasaan manusia

atau kebudayaan.

Menurut Foster, sebagaimana dikutip dalam Pakan dan

Swasono (1986), asal kejadian penyakit dapat dilihat dari ilmu

kesehatan dan antropologi kesehatan. Konsep kejadian penyakit

menurut ilmu kesehatan bergantung jenis penyakit. Secara umum

konsepsi ini ditentukan oleh berbagai faktor antara lain parasit, vektor,

manusia dan lingkungannya. Para ahli antropologi kesehatan yang dari

definisinya dapat disebutkan berorientasi ke ekologi, menaruh

perhatian pada hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan

alamnya, tingkah laku penyakitnya dan cara-cara tingkah laku

penyakitnya mempengaruhi evolusi kebudayaannya melalui proses

umpan balik.

Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep

penyebab sakit, yaitu: naturalistik dan personalistik. Penyebab bersifat

naturalistik yaitu seseorang menderita sakit akibat pengaruh

lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak

seimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin

seperti masuk angin dan penyakit bawaan. Konsep sehat sakit yang

dianut pengobat tradisional (Battra) sama dengan yang dianut

masyarakat setempat, yakni suatu keadaan yang berhubungan dengan

keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan-kelainan serta gejala yang

Page 50: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

38

dirasakan. Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan yang normal,

wajar, nyaman, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan

gairah. Sedangkan sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan yang

kurang menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga

menyebabkan seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari

seperti halnya orang yang sehat. Sedangkan konsep personalistik

menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi

suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu,

roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia (tukang sihir,

tukang tenung).

Secara lebih detail, Sudarti (1987) mengelompokkan penyebab

penyakit ke dalam tiga kelompok, yakni:

1. Faktor pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh

manusia

2. Faktor makanan

3. Faktor supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain.).

2.3.3. Faedah dan Hikmah Sakit

Sakit yang diderita oleh seseorang tentunya tidak hanya

menjadi sebuah ujian semata namun juga menjadi media yang

mengandung faedah dan hikmah bagi manusia. Beberapa faedah dan

hikmah dari adanya sakit di antaranya adalah sebagai berikut (Rumah

Sakit Islam Surakarta, 2001: 5-9):

1. Ampunan bagi dosa dan kesalahan

Page 51: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

39

Faedah ini seperti telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam salah

satu firman, tepatnya surat asy-Syura ayat 30. Dalam firman

tersebut dapat diketahui bahwasanya seseorang yang sedang

diberikan ujian, termasuk salah satunya adalah ujian sakit, akan

diampuni dosanya oleh Allah SWT.

2. Berbagai kebaikan ditulis dan derajat ditinggikan

Faedah dari adanya sakit yang lainnya adalah ditinggikan derajat

manusia oleh Allah SWT dan diberikan kepada manusia yang sakit

tersebut pahala kebaikan. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Nabi

Muhammad SAW dalam hadits berikut:

ا عنه وحميت درجة ا له كتب إال فوقها يشاكهاشوكة مسلم مامن خطيئة

Artinya : “Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih

kecil dari duri melainkan ditetapkan baginya satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan” (H.R. Muslim)

Faedah sakit seperti yang disebutkan dalam hadits di atas dapat

dirasakan atau diperoleh manusia apabila dia benar-benar secara

ikhlas dan sabar menerima dan menjalani ujian yang diberikan oleh

Allah SWT. Apabila seseorang tidak ikhlas dan sabar, maka dia

tidak akan mendapat hikmah tersebut.

3. Mengembalikan hamba kepada Rabb dan mengingatkan kelalaian

Umumnya, manusia dalam kondisi sehat tidak jarang lupa akan

penciptanya. Mereka sering larut dan terlena dalam kegembiraan

Page 52: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

40

yang penuh dengan kenikmatan dan syahwat serta melupakan

tugas-tugas ke-Ilahian yang menjadi tanggung jawab utamanya.

Dengan adanya ujian sakit, maka dapat menjadi media bagi

manusia untuk kembali kepada Allah SWT dan mengingatkan

kelalaian yang selama ini dilakukannya. Sakit akan membawa

kesadaran manusia akan kelemahannya dan ketidakmampuannya di

hadapan Allah SWT. Dengan demikian, sakit memberikan hikmah

kepada manusia sebagai media yang berfungsi untuk mendorong

manusia supaya menjadi hamba yang kembali kepada Allah dan

sadar akan kelalaian-kelalaian terhadap tugas utamanya.

4. Mengingat nikmat Allah yang lalu dan yang ada

Sehat merupakan salah satu kenikmatan yang penting dalam

kehidupan manusia. Dengan kondisi sehat manusia dapat

melakukan segala aktivitas dalam hidupnya. Dalam kondisi sehat

pula manusia dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.

Sakit yang diderita manusia akan membuat mereka sadar akan

begitu pentingnya arti sehat dalam kehidupan. Sehingga setelah

sembuh dari sakit, manusia akan dapat mengambil hikmah dari

pentingnya sehat bagi mereka.

5. Mensucikan hati dari berbagai penyakit hati

Kondisi sehat tidak jarang dapat membuat seseorang untuk

bersikap sombong, bangga dan takjub kepada diri sendiri. Sikap

tersebut akan menjadikan manusia sebagai sosok hamba yang

Page 53: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

41

berpeluang melenceng dari nilai ajaran agama Islam. Sehingga

dengan adanya sakit, seseorang akan dapat disadarkan akan

kelemahan-kelemahan yang ada dalam dirinya yang dapat

mengikis sikap sombong maupun penyakit-penyakit hati lainnya.

Page 54: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

42

BAB III

DESKRIPSI BIMBINGAN ROHANI ISLAM UNTUK PASIEN RAWAT

INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL

3.1 Gambaran Umum Profil Rumah Sakit Islam Weleri Kendal

3.1.1 Sejarah Berdiri (Disarikan dari Profil RSI Kendal, 2009)

Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal adalah Rumah Sakit swasta dan

merupakan salah satu dari beberapa rumah sakit milik organisasi

Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuan organisasi

Muhammadiyah mendirikan badan di bidang kesehatan adalah

mewujudkan sarana dakwah dalam rangka mengembangkan dan

mengamalkan ajaran Islam, selain dengan pelayanan sosial (Wawancara

Bu Tutik, Pegawai Tata Usaha RSI Kendal, 13 Nopember 2009).

Pembangunan RSI dimulai tahun 1987, setelah beroperasi

fungsinya merupakan medical centre. Awal mulanya, RSI Kendal

merupakan rumah sakit yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Kendal.

Namun karena sulit berkembang, maka kemudian pengelolaan Rumah

Sakit Islam tersebut diserahkan kepada organisasi Muhammadiyah (Arsip

RSI Kendal, 2009).

Setelah ditangani oleh organisasi Muhammadiyah, RSI Kendal

mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan tersebut

meliputi perkembangan meningkatnya kepercayaan keluarga pasien yang

Page 55: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

43

membuat jumlah pasien semakin meningkat dan perkembangan area

dengan bertambahnya luas area dari hasil wakaf Yayasan Badan Wakaf.

Yayasan Badan Wakaf mewakafkan bangunan beserta perlengkapan

Rumah Sakit kepada organisasi Muhammadiyah untuk dikelola dan

dikembangkan demi kepentingan masyarakat yang membutuhkan,

terutama dalam bidang kesehatan (Arsip R.S.I Kendal, 2009).

Tujuan didirikan Rumah Sakit ini adalah untuk membantu dan

melayani kesehatan masyarakat, terlebih bagi mereka yang kurang mampu

membiayai perawatan. Adapun fungsi dari Rumah Sakit Islam Weleri

Kendal ini adalah untuk (Arsip RSI Kendal, 2009):

1. Sebagai pelayanan kesehatan.

2. Sebagai teaching hospital.

3. Sebagai tempat penelitian

3.1.2 Sarana dan Fasilitas

Sebagaimana telah penulis jelaskan bahwa Rumah Sakit Islam

Weleri Kendal didirikan tidak semata-mata hanya untuk memperoleh

keuntungan saja, tetapi tujuan yang lebih utama adalah sebagai sarana

dakwah dan pengembangan Islam. Untuk itulah dalam rangka mencapai

tujuan perlu adanya sarana sebagai penunjang. Sedangkan sarana dan

fasilitas yang telah ada sebagaimana wawancara dengan Bu Tutik pada

tanggal 26 Nopember 2009 adalah :

1. Terdapat satu buah mushalla dan masjid. Mushalla dan masjid diisi

dengan berbagai kegiatan yang sifatnya mendidik dan berdakwah,

Page 56: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

44

sehingga menjadi sentral kegiatan yang bersifat religius dan sekaligus

sebagai sarana penunjang utama.

2. Kitab suci al-Qur’an disediakan pada tiap-tiap kamar pasien. Hal ini

dimaksudkan agar pasien atau keluarganya yang mampu membaca

tidak perlu bersusah payah mencari al-Qur’an. Hal ini juga

dimaksudkan untuk memberi dorongan kepada pasien agar selalu

mengingat kepada Allah SWT. ketika dalam kesulitan dan kesusahan

Sarana inilah yang menjadi media dakwah dan ciri dari Rumah Sakit

Islam Weleri Kendal.

3. Dekorasi yang bertuliskan dengan ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits yang

bertemakan penyembuhan penyakit atau kesehatan. Bahkan pada pintu

gerbang utama masuk terdapat satu ayat al Qur’an yang berisi tentang

penyembuhan suatu penyakit. Hal ini dimaksudkan untuk memberi

sugesti bagi pasien bahwa segala penyakit datangnya dari Allah SWT.

dan hanya Dialah yang akan menyembuhkannya, atau dengan kata lain

bahwa segala penyakit ada obatnya. Dengan demikian dekorasi ini

selain berfungsi sebagai media dakwah juga sebagai peringatan agar

pasien tidak mudah putus asa.

4. Sarana lain adalah sarana fisik atau bangunan rumah sakit yang terdiri

dari beberapa bagian, yang masing-masing memiliki nama para

sahabat Nabi dengan tujuan agar tampak lebih Islami, selain untuk

membedakan antara bagian yang satu dengan yang lainnya. Gedung-

gedung bangunan tersebut adalah :

Page 57: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

45

1) Ruang Abu Bakar. 4). Ruang Lukam

2) Ruang Aisyiyah 5). Ruang Hamzah

3) Ruang Usman. 6). Ruang Umar

Sarana dan fasilitas lain yang menunjang kegiatan pelayanan

kesehatan sebagaimana wawancara dengan ibu Tutik (13 Nopember 2009)

terbagi menjadi beberapa bagian antara lain :

a. Unit rawat jalan terbagi menjadi :

1) Klinik umum

2) Klinik pusat pelayanan kecelakaan

b. Klinik spesialis, terdiri dari :

1) Bedah umum

2) Syaraf

3) Penyakit dalam

4) Penyakit kulit dan kelamin

5) Kebidanan dan penyakit kandungan

6) Anak

c. Unit perawatan terbagi menjadi :

1) Bedah

2) Penyakit dalam

3) Kebidanan dan penyakit kandungan

4) Anak

d. Penunjang Medis

1) Farmasi (24 jam)

Page 58: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

46

2) Laboratorium diagnostik (24 jam)

(a) Laboratorium klinik

(b) EKG / USG

(c) Radiologi

(d) Fisioterapi

3.2 Bimbingan Kerohanian di Rumah Sakit Islam Weleri Kendal

3.2.1 Deskripsi Unit Bimbingan Rohani IsLam

Ciri khusus Rumah Sakit Islam Weleri Kendal adalah adanya

Unit Bina Rohani Islam (Unit Bimrohis). Keberadaaan unit ini

diharapkan ikut menunjang tercapainya visi dan misi Rumah Sakit Islam

Weleri Kendal, yaitu memberi pelayanan kesehatan yang islami,

profesional dan bermutu dengan tetap peduli terhadap kaum dhu’afa

serta pelaksanaan amar ma’ruf nahi mungkar di Rumah Sakit Islam

Weleri Kendal (Wawancara dengan Bapak Nasih, Pjs. Kabimhrohis RSI

Kendal, 13 Nopember 2009).

Pada saat pelaksanaan penelitian ini, unit Bimrohis sedang

mengalami kekosongan personil karena pensiunnya Bapak Su’ud sebagai

kabid Bimrohis pada periode sebelumnya. Untuk mengisi kekosongan

tersebut, maka organisasi Muhammadiyah kemudian mendatangkan

bagian Bimrohis dari RSI Surakarta untuk membantu melakukan

perubahan kurikulum serta pembentukan struktur unit Bimrohis yang

baru – yang mana pada saat penelitian dilakukan masih dalam proses

Page 59: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

47

pembentukan (Wawancara dengan Bapak Nasih, Pjs. Kabimhrohis RSI

Kendal, 13 Nopember 2009).

Secara umum, tugas unit Bimrohis RSI Kendal dapat

diklasifikasikan sebagai berikut (Wawancara dengan Bapak Nasih, Pjs.

Kabimhrohis RSI Kendal, 13 Nopember 2009):

a. Pembinaan rohani karyawan

1) Doa bagi karyawan

2) Pengajian bulanan

3) Pengajian hari-hari besar Islam (insidentil)

4) Konsultasi karyawan

5) Kursus meningkatkan kemampuan membaca dan terjemah Al

Quran

b. Santunan rohani pasien dan keluarga

Mengunjungi pasien yang sedang dirawat untuk memberikan

bimbingan rohani guna membantu penyembuhan dari segi mental

spiritual yang dilakukan pada pagi, siang, dan sore.

c. Perawatan terhadap pasien yang meninggal dan pemulasaraan

jenazah.

d. Pelayanan perpustakaan agama baik bagi karyawan maupun pasien

Sarana dan fasilitas untuk mempermudah pelayanan Bimrohis di

RSI di antaranya adalah (Wawancara dengan Bapak Nasih, Pjs.

Kabimhrohis RSI Kendal, 13 Nopember 2009):

Page 60: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

48

1. Buku pedoman pasien, di dalamnya meliputi tuntunan atau tata cara

shalat bagi pasien, tayamum maupun do’a khusus bagi pasien rawat

inap.

2. Ruangan khusus rohaniawan.

3. Perpustakaan, meliputi buku-buku dan majalah-majalah.

3.2.2 Metode dan Materi Bimbingan Kerohanian

a. Metode Bimbingan Rohani

Metode bimbingan rohani yang digunakan oleh rohaniawan di

RSI Kendal dapat dikelompokkan menjadi dua metode sebagai berikut

(Wawancara dengan Bapak Nasih, Pjs. Kabimhrohis RSI Kendal, 13

Nopember 2009):

1) Metode langsung

Metode langsung merupakan metode bimbingan yang

dilakukan secara face to face antara pembimbing dengan klien

yang dibimbing.

Adapun bimbingan kerohanian dengan metode individual

sebagaimana wawancara dengan bapak Nashir pada tanggal 13

Nopember 2009 meliputi :

a) Rohaniawan memberi bimbingan kerohanian pada pasien

setiap pagi, siang, dan sore.

b) Rohaniawan memberi bimbingan pada pasien untuk

melakukan shalat lima waktu sesuai dengan keadaan pasien.

Page 61: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

49

c) Rohaniawan mengajak pasien dan keluarganya untuk berdoa

bersama memohon ampunan, kesembuhan, dan keluar dan

terhindar dari kesukaran.

2) Metode tidak langsung

Bimbingan Rohani Islam dengan menggunakan metode

secara tidak langsung di RSI Kendal dilakukan dengan

memberikan buku pedoman bagi orang sakit. Buku ini isinya

meliputi faedah sakit, do’a-do’a bagi orang yang sakit, dzikir

ringan bagi orang yang sakit, serta petunjuk shalat bagi orang

yang sakit.

b. Materi Bimbingan Kerohanian

Materi bimbingan rohani Islam di RSI Kendal bagi pasien,

sebagaimana dijelaskan melalui wawancara dengan Bapak Nashir (13

Nopember 2009) dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1) Aqidah

Materi yang berhubungan dengan aqidah ini erat kaitannya dengan

kekuasaan Allah terhadap kehidupan manusia. Materi ini berkaitan

dengan:

a) Takdir atau ketetapan Allah

b) Ketentuan Allah terkait dengan ujian bagi manusia

c) Kekuasaan dan kehendak Allah

Page 62: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

50

2) Syari’at

Materi syari’at merupakan materi yang berhubungan erat dengan

peribadatan. Umumnya, materi syari’at yang disampaikan meliputi

tata cara bersuci, tata cara shalat, dan tata cara puasa bagi orang

yang sakit. Selain itu, juga dijabarkan tentang ketentuan hukum

(syari’at) yang berhubungan dengan hak dan kewajiban bagi orang

yang sedang sakit.

3) Akhlak

Materi akhlak terbagi menjadi dua, yakni akhlak kepada sesama

manusia dan akhlak manusia kepada Allah. Hal ini dilakukan

karena tidak jarang pasien yang terlalu putus asa malah berakhlak

tidak baik kepada Allah seperti menggerutu maupun mengumpat

takdir yang diterimanya. Sedangkan akhlak kepada manusia

ditujukan agar pasca sembuh, pasien yang sebelumnya memiliki

penyakit hati seperti iri, sombong, dan lain sebagainya dapat sadar

dan kemudian memperbaiki sikapnya.

3.3 Pelaksanaan Bimbingan Kerohanian Terhadap Pasien

Pada penelitian ini, obyek bimbingan rohani Islam dipusatkan pada

pasien rawat inap anak-anak dan dewasa perempuan. Hal ini disesuaikan

dengan kebijakan rumah sakit yang menjaga eksistensi lingkup muhrim.

Maksudnya adalah karena peneliti adalah perempuan, maka wilayah penelitian

yang diberikan juga meliputi pasien-pasien perempuan. Secara lebih jelas,

Page 63: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

51

proses pemberian bimbingan rohani Islam di RSI Kendal dapat dijelaskan

sebagai berikut (Hasil; Observasi Peulis tanggal 13-28 Nopember 2009):

a. Diferensiasi atau perbedaan ruang

Maksud dari diferensiasi ruang adalah adanya perbedaan teknik

pemberian bimbingan rohani Islam antara ruangan anak (Ruang Lukman)

dengan ruangan dewasa putri (Ruang Fatimah). Pada ruang anak, karena

setiap kamar berisikan satu pasien, maka pemberian materi bimbingan

rohani Islam diberikan secara perorangan (individu). Sedangkan pada

ruangan dewasa putri atau ruang bangsal, karena satu ruangan berisikan

empat tempat tidur maka pemberian materi bimbingan rohani Islam

diberikan secara kelompok.

Selain perbedaan perorangan dan kelompok, ada lagi perbedaan

teknik pemberian bimbingan rohani Islam di antara kedua ruangan

tersebut. Pada ruang anak, materi bimbingan rohani cenderung diberikan

kepada orang tua atau keluarga pasien. Sedangkan pada ruangan dewasa

putri, bimbingan diberikan kepada pasien serta keluarga atau pihak yang

menunggu pasien.

b. Proses pemberian materi bimrohis

Meskipun terdapat perbedaan teknik cara pemberian materi

bimrohis, pada pelaksanaan pemberian bimrohis tidak terdapat perbedaan

proses pemberian bimrohis. Secara lebih jelasnya proses bimrohis di RSI

Kendal selama penelitian ini berlangsung dapat dipaparkan sebagai berikut

(Hasil observasi penulis dari tanggal 13-28 Nopember 2009):

Page 64: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

52

1) Pertemuan pertama

a) Mengucap salam saat masuk ruangan

b) Memperkenalkan diri

c) Menanyakan kabar

d) Menanyakan pendapat pasien dan atau keluarganya perihal

perasaan mereka ketika mendapat ujian sakit

Petugas Bimrohis menanyakan tentang pendapat masing-masing

pasien dan ditanggapi pasien sebagai berikut (Disarikan dari

observasi penulis, tgl 13-28 Nopember 2009).:

1) Ruang anak

(a) Ibu dari An Kimo

“Sebelum masuk RS, saya masih bisa sabar. Namun saat

anak saya harus masuk ICU, saya bingung seperti teriris-

iris hati saya dan tidak tahu harus berbuat apa”

(b) Ibu dari An. Wahyu K

“Sebelum anak saya sakit, saya sih senang. Tapi setelah anak saya diberi ujian sakit berupa kejang-kejang oleh Allah, saya langsung kaget dan bingung, apalagi suami saya kerjanya di luar Jawa. Jadi saya bingung dan kayak orang linglung menghadapi ujian ini sendirian.”

(c) Ibu dari An Naila

“Saya sedih mbak, karena anak saya diberikan penyakit.

Kalau boleh minta, saya akan minta penyakit anak saya

dipindahkan kepada saya saja.”

(d) Ibu dari An. Khoirul Amin

Page 65: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

53

“Saya sih penginnya anak saya sehat terus, namun yang namanya penyakit itu kan tidak tahu kapan datangnya. Jadi saya juga sedih setelah anak saya sakit. Meski demikian, saya tetap berusaha untuk terus berikhtiar demi kesembuhan anak saya.”

(e) Ibu dari An Nur Khasanah

“Saya sempat kaget dan hampir tidak percaya kalau anak

saya sakit. Tapi saya tetap berusaha sabar “

(f) Ibu dari An Alifatun N

“Sedih, bingung, dan putus asa mbak perasaan saya sebagai orang tuanya. Saya sudah sering berdo’a semenjak sebelum masuk ke RSI, tapi kok belum ada tanda-tanda kesembuhan. Makanya kadang saya putus asa terhadap keadaan anak saya. “

(g) Ibu dari An. Anis S

“Saya bingung dan kesal kepada diri saya sendiri karena akibat kelalaian saya, anak saya jadi sakit. Saya sudah sering berdo’a mbak, namun karena tidak sembuh-sembuh maka saya seringkali dihantui perasaan putus asa dan menyesali perbuatan saya.”

2) Ruang dewasa

(a) Miyati

Sebelum sakit, saya merasa hidup ini damai dan bisa bersabar dengan kenakalan anak-anak. Namun saat saya tahu bahwa saya menderita tumor kandungan, saya merasa putus asa sehingga hidup saya tidak karuan, dan tidak jarang saya gampang marah kepada anggota keluarga.

(b) Badriyah

Penyakit ini saya derita sejak 2005. pada awalnya, dokter menyatakan liver, namun lama kelamaan kok perut tambah membesar sehingga saya malu dengan tetangga. Mulanya sih saya optimis sembuh dari penyakit ini, namun setelah

Page 66: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

54

lama tidak sembuh dan perut semakin besar, saya jadi pesimis dan putus asa

(c) Sulastri

Sedih sih mbak, namun mau gimana lagi kalau Allah sudah

memberikan sakit ya kita tinggal menjalani saja

(d) Lisnawati

Penginnya sih sehat mbak, tapi kalau sudah dikasih sakit ya

mau bagaimana lagi mbak?

(e) Wiwin

Sempat kaget dan bingung mbak saat saya didiagnosa kena

tipes. Bagaimana nggak bingung, suami saya

penghasilannya pas-pasan lha nanti buat biaya perawatan

saya dapat dari mana?

(f) Rumini

Sedih lah mbak. Namun mau bagaimana lagi. Saya tetap

berusaha bersabar dengan ujian ini.

(g) Siti R

Ujian sakit bagi saya tidak enak soalnya badan terasa

lemas, mau makan tidak enak, dan mau apa saja juga tidak

enak. Pokoknya sakit membuat segala sesuatu kegiatan jadi

tidak enak.

Page 67: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

55

(h) Sunarti

Saya mulanya yakin mbak kalau setiap penyakit pasti dapat

disembuhkan. Namun lama kelamaan setelah tidak sembuh-

sembuh, saya mulai bingung dan lemas.

(i) Junarti

Terus terang saya setiap malam ketakutan dengan adanya

penyakit yang saya derita. Anak saya banyak dan masih

kecil-kecil. Ketakutan-ketakutan itu membuat saya bingung

dan putus asa mbak.

(j) Siti W

Sesak nafas yang saya derita membuat hidup saya tidak tenang mbak. Kadang rasanya aku tidak pernah diberikan kebahagiaan oleh Allah, tidak jarang diri saya jengkel dan emosi melihat keadaan yang harus saya terima. Kayaknya Allah tidak pernah kasihan pada saya, nyatanya hidup saya selalu susah.

(k) Sustiyanti

Keyakinan untuk sembuh sih ada mbak, namun saya juga

sedih dengan kondisi yang harus saya jalani. Apalagi

penyakit ini tidak sembuh-sembuh, jadi saya semakin putus

asa mbak.

(l) Semi

Ga tahu mbak, saya bingung. Kok Allah selalu memberikan saya ujian terus. Padahal perasaanku, saya selalu beribadah, tapi kok ya masih diberikan cobaan terus ya, sedangkan yang jarang ibadah malah jarang diberikan cobaan. Jadi saya malah bingung dengan hidup ini mbak.

Page 68: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

56

e) Menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam tentang hakekat ujian bagi

seorang muslim.

“Sakit hakekatnya adalah ujian bagi keimanan seorang manusia. Ujian keimanan ini sekaligus menjadi sarana bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan mereka. Umat Islam yang sabar dan tetap menjalankan ibadah-ibadah yang telah ditetapkan Allah-lah yang akan meningkat keimanannya dengan ujian sakit ini. Jika seorang muslim tidak sabar serta tetap menjalankan ibadah, maka sakit hanya akan menjadi bagian dari ujian atau cobaan tanpa pernah dapat menjadi media untuk meningkatkan keimanan mereka. Jadi ibu-ibu sekalian, marilah dengan adanya ujian sakit ini dapat menjadi media untuk meningkatkan keimanan kepada Allah, tentu saja dengan syarat menerima dan menjalani ujian sakit ini dengan penuh kesabaran dan tetap menjalankan syari’at agama Islam.”

Isi dari materi ini terkait dengan hakekat sakit sebagai ujian

sekaligus sebagai media untuk meningkatkan keimanan seseorang.

Syarat untuk menuju meningkatnya keimanan tidak lain adalah

dengan menerima ujian sakit dengan penuh keikhlasan dan

kesabaran (Disarikan dari materi petugas Bimrohis; observasi

penulis dari tanggal 13-28 Nopember 2009).

f) Mengajak berdo’a bersama dengan do’a sayyidul istighfar dan

memohon kesembuhan

g) Memberikan panduan dzikir bagi pasien, do’a sebelum dan

sesudah minum obat

h) Mengingatkan untuk tetap bersabar dan menjaga shalat

i) Berpamitan dengan memohon maaf jika telah mengganggu waktu

istirahat serta mengucap salam

Page 69: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

57

2) Pertemuan kedua

a) Mengucap salam saat masuk ruangan

b) Menanyakan kabar

c) Menanyakan tentang shalat, upaya sabar, upaya do’a dan dzikir

d) Menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam tentang sabar dan shalat

sebagai usaha meminta pertolongan kepada Allah saat diberikan

cobaan dan nilai-nilai ajaran Islam tentang adanya kemudahan di

balik kesukaran.

“Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan. Setiap kesulitan yang diberikan oleh Allah tentu terkandung hikmah dan barakah yang baik dan berguna bagi kehidupan kita. Janji Allah kepada hamba-Nya tentang cobaan atau kesulitan yang diterimanya telah jelas sekali tertulis dalam surat al-Isyra’ ayat 5-6, yakni

إن مع العسر يسرا﴾5﴿فإن مع العسر يسرا “Maka sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya di balik kesulitan pasti ada kemudahan”

Allah tidak akan pernah mengingkari janji-janji yang telah difirmankan dalam Kalamullah. Oleh sebab itu, disaat kita sedang diuji oleh Allah, kita harus tetap meyakini akan kebenaran janji Allah tersebut. Yakinlah bahwa setelah kesulitan-kesulitan yang ada dalam ujian sakit, akan terbuka kemudahan-kemudahan yang banyak berguna dalam kehidupan kita. Ibu-ibu ingin tahu apa yang dapat menjadi alat penyembuh sakit? Alat yang menjadi penyembuh sakit itu tidak lain adalah shalat dan sabar. Hal itu seperti dijelaskan oleh Allah bahwasanya dengan shalat dan bersabar akan dapat menjadi media untuk menyembuhkan penyakit. Oleh sebab itu mari senantiasa menjaga shalat dan meningkatkan kesabaran. Dengan demikian kita tidak hanya tetap menjaga tugas dan kewajiban kita sebagai umat Islam saja namun juga untuk dapat memberikan kemudahan dalam proses kesembuhan. Shalat selain sebagai penyembuh sakit juga merupakan wujud perilaku kecintaan kita kepada Allah. Jadi shalat yang kita lakukan haruslah penuh keikhlasan. Shalat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, maka shalat akan benar-benar bermanfaat untuk mendekatkan diri kita kepada Allah sekaligus

Page 70: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

58

untuk menambah kecintaan Allah kepada kita. Dan yang terpenting kita harus tetap sabar dan berkeyakinan bahwa kita mampu melewati setiap ujian yang diberikan oleh Allah karena Allah tidak akan pernah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan hamba-Nya.

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها“Dan tiada Allah memberikan cobaan kepada manusia melainkan sesuai dengan batas kemampuannya” Akhir dari semua pembahasan tadi adalah marilah senantiasa memupuk keyakinan bahwasanya Allah akan mempersiapkan kemudahan-kemudahan dalam setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapi hamba-Nya dan berkeyakinan bahwa kita mampu melewati setiap ujian karena Allah tidak akan memberikan ujian atau cobaan kepada manusia yang melebihi batas kemampuan manusia.“

Dalam materi ini disampaikan firman Allah surat al-Insyiroh ayat

5-6.(Disarikan dari materi petugas bimrohis; observasi penulis, tgl

13-28 Nopember 2009).

e) Mengajak berdoa bersama dengan do’a sayyidul istighfar,

memohon kesembuhan, memohon untuk diberikan kesabaran dan

ketenangan, dan do’a menghilangkan kesusahan

f) Mengingatkan untuk tetap bersabar dan menjaga shalat, do’a dan

dzikir

g) Berpamitan dengan memohon maaf jika telah mengganggu waktu

istirahat serta mengucap salam

3) Pertemuan ketiga

a) Mengucap salam saat masuk ruangan

b) Menanyakan kabar

c) Menanyakan tentang shalat, upaya sabar, upaya do’a dan dzikir

Page 71: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

59

d) Menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam tentang sikap manusia

setelah berusaha (pasrah).

“Dalam menghadapi setiap cobaan, manusia harus senantiasa menyandingkan antara usaha dengan kepasrahan. Maksudnya adalah setiap usaha yang dilakukan oleh manusia pada akhirnya harus disertai sikap pasrah kepada Allah yakni menerima hasil usaha kita. Jika Allah masih berkenan untuk memperpanjang ujian, maka kita harus tetap sabar dalam usaha dan kepasrahan. Jika Allah berkenan untuk memberikan hidayah sehingga kita dapat menyelesaikan cobaan tersebut dengan keimanan, maka kita harus tetap mengingat tentang apa yang telah kita alami dan jalani sehingga pada waktu yang akan datang dapat menjadi inspirasi kehidupan kita. Jika kita sedang ditimpa masalah, maka tidak ada tempat lain untuk meminta pertolongan melainkan Allah SWT. Cara meminta tolong kepada Allah adalah dengan memanjatkan do’a kepada-Nya. Jangan memohon kepada selain Allah karena itu akan menjadikan kita sebagai orang yang musyrik karena ingkar kepada Allah. Kenapa harus berdo’a? Allah telah menjanjikan sendiri kepada hamba-hamba agar berdo’a kepada-Nya, do’a-do’a itu akan dikabulkan oleh-Nya. Hal ini sebagaimana dijanjikan Allah dalam salah satu firman-Nya yakni ‘Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan’ Lantas, bagaimana do’a yang baik? Do’a yang baik adalah do’a yang diikuti dengan pertaubatan, harapan, dan jangan lupa untuk menyertakan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena shalawat merupakan sarana pengantar do’a dari hamba kepada Rabbnya. Demikian ibu-ibu, semoga pertemuan kita ini tetap diridlai oleh Allah SWT sehingga dapat menjadikan kita sebagai hamba yang dikasihi dan disayangi oleh Allah. Pasrah yang dimaksud adalah pasrah kepada Allah namun tetap

berdo’a kepada-Nya (Disarikan dari materi petugas bimrohis;

observasi penulis, tgl 13-28 Nopember 2009).

e) Mengajak berdoa bersama dengan do’a sayyidul istighfar,

memohon kesembuhan, memohon untuk diberikan kesabaran dan

ketenangan, do’a menghilangkan kesusahan, dan do’a pasrah

Page 72: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

60

f) Mengingatkan untuk tetap bersabar dan menjaga shalat, do’a dan

dzikir

g) Berpamitan dengan memohon maaf jika telah mengganggu waktu

istirahat serta mengucap salam

c. Tanggapan Pasien terhadap ujian sakit pasca pelaksanaan Bimrohis

Setelah mendapatkan materi bimbingan rohani Islam, kemudian

pasien diberikan pertanyaan oleh penulis yang berhubungan dengan

tanggapan mereka terhadap ujian sakit yang mereka hadapi. Pertanyaan ini

sama dengan pertanyaan awal, namun yang menjadi pembeda adalah

pertanyaan kedua ini diberikan setelah adanya penyampaian materi

bimrohis. Tanggapan-tanggapan pasien tersebut adalah sebagai berikut:

Ruang Anak

1) Ibu dari An. Kimo

Saya jadi tahu bahwa ternyata ujian, termasuk ujian sakit, dapat

menjadikan kita semakin meningkat imannya. Selain itu, saya juga jadi

tahu kalau kesabaran dan shalat dapat menjadi doa memohon

pertolongan saat kita diuji oleh Allah.

2) Ibu dari An. Wahyu K

Bimrohis telah menjadi teman hati saya. Meski suami berada di luar Jawa, saya serasa dekat dengan beliau. Mungkin ini yang dimaksud dengan hidayah Allah. Memang setelah saya mencoba menjalankan apa yang disampaikan oleh petugas bimrohis, saya bisa menjadi lebih tenang dan sabar.

3) Ibu dari An. Naila

Saya jadi sadar bahwa jika kita mau menerima dengan sabar dan tetap beribadah, pasti di balik kesulitan ada kemudahan jalan. Alhamdulillah setelah saya diberitahu soal keikhlasan dalam bersabar dan shalat, serta

Page 73: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

61

saya laksanakan betul-betul, alhamdulillah anak saya mengalami perkembangan yang baik.

4) Ibu dari An. Khoirul A

Saya semakin yakin dalam berikhtiar. Terlebih lagi saya juga mendapat tambahan do’a dan wiridan. Dan yang pastinya, saya yakin bahwa di balik ujian sakit ini, tentu Allah telah menyiapkan hikmah kepada anak saya serta keluarga saya, khususnya dalam mensyukuri dan menjaga nikmat kesehatan.

5) Ibu dari An. Nur Khasanah

Saya semakin sabar karena keyakinan akan hidayah yang Allah berikan setelah adanya ujian sakit semakin besar setelah mendengar ceramah dari bimrohis yang menyebutkan tentang hidayah-hidayah di balik sakit. Hal ini juga membuat saya lebih enteng dalam menghadapi ujian sakit anak saya.

6) Ibu dari An. Alifatun R

Saya jadi mengerti bahwa tindakan saya salah selama ini karena sering

putus asa dan bingung. Setelah mendengar bimrohis, saya merasa lebih

tenang dan yakin bahwa ujian sakit dapat memberikan kita pelajaran

tentang kesabaran, tawakal, dan intropeksi diri.

7) Ibu dari An. Anis S

Setelah mendengar ceramah bimrohis, saya sadar bahwa keikhlasan dalam berdo’a dapat dibentuk melalui keikhlasan dalam menjalani ujian yang diberikan oleh Allah, termasuk ujian sakit. Jadi saya lebih dapat menikmati kesabaran dan keikhlasan dalam berdoa. Nyatanya dengan keikhlasan dan kesabaran, doa menjadi makbul karena anak saya berangsur-angsur membaik.

Ruang dewasa

1) Miyati

Ternyata sakit bukan hanya ujian untuk fisik saja namun juga untuk

menguji kesabaran saya. Dengan sakit yang saya derita, terutama

Page 74: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

62

setelah mendengarkan bimrohis, saya berusaha untuk bersabar dalam

sikap serta ikhlas dalam berdoa.

2) Badriyah

Alhamdulillah saya jadi lebih bisa menerima kenyataan ini sebagai suatu cobaan dan pasti ada anugerah di balik cobaan ini karena ada kemudahan di balik kesempitan. Saya juga semakin yakin bahwa penyakit saya pasti ada obatnya karena dari Allah penyakit ini datang dan pastinya kepada Allah saya harus meminta pertolongan.

3) Sulastri

Saya lebih bisa ikhlas karena setelah saya mendapat bimrohis saya

yakin bahwa melalui sakit saya dapat meningkatkan keimanan saya.

4) Lisnawati

Ya saya semakin yakin kalau ujian harus dijalani dengan ikhlas dan

sabar.

5) Wiwin

Saya jadi tahu bahwa janji Allah itu benar kalau di balik kesukaran pasti ada kemudahan, buktinya suami saya alhamdulillah dapat menutup biaya perawatan saya. Saya jadi lebih tahu bahwa saya seharusnya bersyukur kepada Allah atas setiap ujian dan kebahagiaan dalam hidup saya.

6) Rumini

Saya lebih bersabar dan berharap Allah meridlai saya untuk

meningkatkan keimanan saya melalui ujian sakit ini.

7) Siti R

Saya jadi tahu kalau sakit ternyata mengandung berkah dan peluang

untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dengan adanya sakit ini,

saya merasa lebih dekat kepada Allah dibandingkan saat saya sehat.

Page 75: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

63

8) Sunarti

Setelah mengetahui seluk beluk sakit dalam Islam, saya jadi yakin

kembali bahwa sakit tidak harus membuat putus asa melainkan harus

membuat kita semakin sabar, ikhlas, dan optimis bahwa pertolongan

Allah pasti tiba.

9) Junarti

Saya jadi sadar bahwa selama ini ketakutan-ketakutan saya malah menjadikan saya jauh dari Allah. Setelah mendengarkan bimrohis, saya jadi tidak khawatir karena Allah pasti akan memberikan yang terbaik bagi saya dalam menghadapi ujian dari-Nya selama saya ikhlas dan bersabar.

10) Siti W

Setelah mendengarkan ceramah bimrohis, saya sadar bahwa perbuatan saya salah dan sudah mendekati syirik. Saya lantas memperbanyak istighfar dan berlatih untuk sabar. Karena dengan kesabaran dan ibadah yang baik, penyakit dapat disembuhkan. Dan alhamdulillah memang saya merasa lebih baik dan lebih ikhlas dalam menerima ujian ini.

11) Susniyanti

Ternyata keputusasaan malah akan menjauhkan diri saya dengan

Allah. Oleh sebab itu setelah mendengar bimbingan dari bimrohis,

saya jadi optimis untuk dapat sembuh dengan semakin mendekatkan

diri kepada Allah.

12) Semi

Saya jadi sadar bahwa ujian merupakan bagian dari ibadah yang dapat

meningkatkan keimanan. Jadi, dalam menghadapi sakit ini, saya

berusaha untuk lebih bisa sabar agar dapat ridla Allah untuk menjadi

hamba yang meningkat keimanannya.

Page 76: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

BAB IV

PERANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN

KESADARAN PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL

AKAN HIKMAH SAKIT

4.1 Peranan Bimbingan Rohani Islam dalam Menumbuhkan Kesadaran

Pasien akan Hikmah Sakit

Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, lihat pada tabulasi di Bab

III, dapat diketahui bahwasanya pasien rawat inap dan keluarganya memiliki

permasalahan terkait dengan ujian sakit yang diterimanya sebagai berikut:

1. Masalah keputusasaan

2. Masalah tidak puas terhadap takdir

3. Masalah akhlak terkait mengumpat atau menggerutui Allah atas takdir

yang diterimanya.

Namun setelah menerima materi bimbingan rohani Islam,

permasalahan yang dialami oleh pasien di atas lambat laun mengalami

perubahan di mana pasien mulai sadar akan hikmah yang terkandung dalam

penyakit yang dideritanya sebagai bagian dari ujian Allah. Kesadaran tersebut

meliputi kesadaran akan hal-hal sebagai berikut:

1. Kesadaran akan ikhtiar dan tawakal

2. Kesadaran akan sikap qonaah terhadap takdir

3. Kesadaran akan kesalahan tingkah laku kepada Allah

Kesadaran yang timbul dalam diri pasien tersebut tentu tidak begitu

saja timbul tanpa sebab melainkan dipengaruhi dari keberadaan bimbingan

Page 77: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

rohani Islam. Menurut penulis, kesadaran tersebut tidak dapat dilepaskan dari

peranan pemberian bimbingan rohani Islam yang diberikan oleh rohaniawan

Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal. Lebih khususnya terkait dengan pemilihan

materi bimbingan rohani Islam yang secara lebih jelas dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

1. Materi aqidah

Aqidah secara etimologi adalah ikatan, sangkutan. Disebut

demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan

segala sesuatu. Dalam pengertian teknisnya adalah iman atau keyakinan.

Karena itu aqidah Islam ditautkan dengan rukun iman yang menjadi azas

seluruh ajaran Islam. Jadi materi aqidah identik dengan materi keimanan

yang terangkum dalam enam rukun yang disebut dengan rukun iman

(Aziz, 2004: 195; lihat juga dalam Syukir, 1983: 60).

Materi aqidah yang diberikan kepada pasien dan keluarganya

terkait dengan hubungan antara sakit dengan ujian dan takdir Allah serta

sakit sebagai media untuk meningkatkan keimanan. Selain terkait dengan

ketentuan Allah tentang sakit, materi aqidah juga menjelaskan tentang

ketentuan-ketentuan Allah tentang hikmah dari adanya kesulitan yang

dihadapi oleh umat Islam. Materi-materi dakwah tentang aqidah yang

disampaikan dama bimrohis adalah sebagai berikut:

Pertemuan pertama:

“Sakit hakekatnya adalah ujian bagi keimanan seorang manusia. Ujian keimanan ini sekaligus menjadi sarana bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan mereka. Umat Islam yang sabar dan tetap menjalankan ibadah-ibadah yang telah ditetapkan Allah-lah yang akan meningkat keimanannya dengan ujian sakit ini. Jika

Page 78: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

seorang muslim tidak sabar serta tetap menjalankan ibadah, maka sakit hanya akan menjadi bagian dari ujian atau cobaan tanpa pernah dapat menjadi media untuk meningkatkan keimanan mereka. Jadi ibu-ibu sekalian, marilah dengan adanya ujian sakit ini dapat menjadi media untuk meningkatkan keimanan kepada Allah, tentu saja dengan syarat menerima dan menjalani ujian sakit ini dengan penuh kesabaran dan tetap menjalankan syari’at agama Islam.”

Pertemuan kedua

“Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan. Setiap kesulitan yang diberikan oleh Allah tentu terkandung hikmah dan barakah yang baik dan berguna bagi kehidupan kita. Janji Allah kepada hamba-Nya tentang cobaan atau kesulitan yang diterimanya telah jelas sekali tertulis dalam surat al-Isyra’ ayat 5-6, yakni

إن مع العسر يسرا﴾5﴿فإن مع العسر يسرا “Maka sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya di balik kesulitan pasti ada kemudahan” Allah tidak akan pernah mengingkari janji-janji yang telah difirmankan dalam Kalamullah. Oleh sebab itu, disaat kita sedang diuji oleh Allah, kita harus tetap meyakini akan kebenaran janji Allah tersebut. Yakinlah bahwa setelah kesulitan-kesulitan yang ada dalam ujian sakit, akan terbuka kemudahan-kemudahan yang banyak berguna dalam kehidupan kita. Yang terpenting kita harus tetap sabar dan berkeyakinan bahwa kita mampu melewati setiap ujian yang diberikan oleh Allah karena Allah tidak akan pernah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan hamba-Nya.

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها“Dan tiada Allah memberikan cobaan kepada manusia melainkan sesuai dengan batas kemampuannya” Akhir dari semua pembahasan tadi adalah marilah senantiasa memupuk keyakinan bahwasanya Allah akan mempersiapkan kemudahan-kemudahan dalam setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapi hamba-Nya dan berkeyakinan bahwa kita mampu melewati setiap ujian karena Allah tidak akan memberikan ujian atau cobaan kepada manusia yang melebihi batas kemampuan manusia.“ Pertemuan ketiga

“Dalam menghadapi setiap cobaan, manusia harus senantiasa menyandingkan antara usaha dengan kepasrahan. Maksudnya adalah setiap usaha yang dilakukan oleh manusia pada akhirnya

Page 79: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

harus disertai sikap pasrah kepada Allah yakni menerima hasil usaha kita. Jika Allah masih berkenan untuk memperpanjang ujian, maka kita harus tetap sabar dalam usaha dan kepasrahan. Jika Allah berkenan untuk memberikan hidayah sehingga kita dapat menyelesaikan cobaan tersebut dengan keimanan, maka kita harus tetap mengingat tentang apa yang telah kita alami dan jalani sehingga pada waktu yang akan datang dapat menjadi inspirasi kehidupan kita. Pasrah yang diperintahkan oleh Allah adalah pasrah dengan tetap berusaha. Maksudnya adalah manusia memang boleh memasrahkan keadaannya kepada Allah namun tetap harus diimbangi dengan usaha seperti tetap beribdah dan memanjatkan do’a memohon segera keluar dari cobaan yang dialami dengan penuh keimanan. Jadi, dalam menghadapi ujian, kita harus senantiasa berpasrah dan berusaha, atau berusaha dan berpasrah dengan tetap berkeyakinan bahwa Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya dalam setiap kenikmatan maupun ujian.” Materi-materi di atas menurut penulis terpusat pada hal-hal yang

berhubungan dengan tauhidiah, hakekat sakit dan fungsi sakit, fungsi

sabar saat sakit. Dengan adanya materi-materi tersebut, pasien dan

keluarganya akan lebih merasa kembali mengingat Allah, sabar, tenang,

dan ikhlas dalam menghadapi ujian sakit. Hal ini seperti termaktub dalam

respon pasien rawat inap yang menyatakan bahwa setelah adanya materi

bimrohis mereka lebih menjadi sabar, tenang, dan ikhlas sebagaimana

diungkapkan oleh mayoritas pasien (hasil wawancara dengan pasien;

sebagaimana telah disebutkan pada Bab III).

Pada materi yang menjelaskan tentang hakekat sakit sebagai ujian

serta peluang untuk meningkatkan keimanan kepada Allah, menurut

penulis, dapat bermanfaat untuk mengantisipasi bahaya musyrik saat

manusia sedang ditimpa bencana atau ujian. Saat manusia sedang

mendapatkan ujian dari Allah, tidak jarang ujian tersebut membuat

Page 80: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

manusia menjadi bimbang tentang wujud Allah, selanjutnya terhadap

ajaran agama. Jika telah demikian, kadang-kadang manusia melupakan

Allah dan berpaling kepada bantuan dari “luar”, yang melampaui

kekuatan manusia selain Allah. Keadaan ini biasanya terjadi pada kondisi

keimanan yang telah didahului oleh keraguan dan kegoncangan (Darajat,

1974:173).

Dengan demikian, maka secara tidak langsung, materi-materi di

atas dapat menciptakan i’tikad batiniah dalam diri manusia (Syukir,

1983:61). I’tikad bathiniah yang dimaksud adalah kemauan secara batin

untuk senantiasa dekat dengan Allah sehingga batin akan terasa lebih

tenang dan percaya akan kehendak-kehendak Allah terhadap hamba-Nya

sehingga akan meminimalisir dan bahkan menghilangkan keinginan untuk

mencari bantuan kepada selain Allah. Contoh riil dari fungsi dan manfaat

materi tauhidiah dapat terlihat dari respon pasien rawat inap yang

bernama Junarti, Siti W., Susniyanti, dan ibunda dari ananda Alifatun R

(Dijelaskan dalam Bab III).

Sedangkan materi hakekat sakit, adanya jaminan Allah yang

menjadikan ujian – yang mana salah satunya berupa sakit sebagai – sarana

peningkatan iman dan ditunjang dengan fungsi sabar dalam menghadapi

ujian sakit akan semakin menjadikan pasien lebih sabar dalam menerima

ujian sakit. Sabar adalah menahan diri dan membawanya kepada yang

diturunkan syara’, dan akal serta menghindarkanya kepada yang dibenci

oleh keduanya. Dan juga sabar adalah tetap tegaknya dorongan agama

Page 81: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

terhadap dorongan hawa nafsu. Barang siapa yang tetap tegak bertahan

sehingga dapat menundukkan dorangan hawa nafsu secara terus menerus

maka ia termasuk golongan orang yang sabar. Dengan adanya kesabaran,

seseorang akan dapat meningkatkan kekuatan melangkah untuk hal-hal

yang bermanfaat dan kekuatan menahan untuk hal-hal yang

membahayakan (Al-Jauziyah, 2005: 17).

Menurut penulis, kesabaran yang muncul dalam diri pasien tidak

dapat dilepaskan dari adanya materi yang berkaitan dengan penjelasan

bahwasanya Allah tidak akan memberikan ujian melainkan sesuai dengan

kemampuan hamba-Nya. Penjelasan tersebut tentu akan memacu

keyakinan pasien bahwa mereka akan mampu melewati ujian sakit yang

diberikan oleh Allah karena adanya janji Allah tersebut.

Sabar juga akan memicu tumbuhnya rasa syukur pasien. Hal ini

dapat dijelaskan melalui hubungan antara sabar, qonaah, dan syukur.

Menurut penulis, sabar akan memunculkan sikap qonaah, yakni

menerima apa yang telah diberikan oleh Allah; baik dalam bentuk ujian

maupun kenikmatan. Sikap qonaah akan menjadikan manusia untuk lebih

dapat menerima ujian dari Allah tanpa melupakan tradisi syukur atas

kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada mereka. Dari sinilah

kemudian dapat disarikan bahwasanya sabar akan memunculkan sikap

qonaah yang mana di dalamnya akan terwujud sikap menerima ujian serta

tetap mensyukuri nikmat yang diterima pada saat ujian tersebut datang.

Page 82: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Syukur juga menjadi penting dalam setiap menghadapi ujian.

Sebab pada umumnya manusia lebih banyak “menggerutu” pada saat

ditimpa masalah daripada mensyukuri nikmat yang diperoleh seiring ujian

yang dihadapinya. Kealpaan manusia untuk melakukan syukur terhadap

nikmat Allah akan menjadikan kemurkaan bagi Allah dan akan semakin

menenggelamkan manusia dalam ujian-ujian maupun adzab Allah yang

lain. Hal ini seperti telah dijelaskan oleh Allah yang menegaskan

bahwasanya orang yang mensyukuri nikmat Allah akan semakin

bertambah nikmat yang diberikan oleh Allah; sebaliknya, orang yang

tidak mau bersyukur (kufur nikmat) – meskipun dalam keadaan sedang

menerima ujian – maka Allah akan mengiriminya adzab yang pedih.

Jadi jelas sekali bahwasanya materi-materi bidang aqidah lebih

cenderung berorientasi pada pemupukan dan peningkatan aqidah pasien.

Materi tauhidiah akan menjauhkan pasien dari sikap musyrik. Sedangkan

sabar – selain sebagai media penyembuh sakit – juga akan menumbuhkan

sikap qonaah dalam diri pasien yang berdampak pada terjaganya sikap

syukur dalam menghadapi ujian.

2. Materi syari’at

Syari’at dalam Islam erat hubunganya dengan amal lahir (nyata)

dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur

hubungan manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup

manusia dengan manusia. Syari’ah dibagi menjadi dua bidang, yaitu

ibadah dan muamalah. Ibadah adalah cara manusia berhubungan dengan

Page 83: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Tuhan. Dilihat dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dapat dibagi ke dalam

lima kategori yaitu (1) ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan, seperti

berdzikir, berdoa dan membaca al-Qur’an (2) ibadah dalam bentuk

perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti membantu atau

menolong orang lain, mengurus jenazah (3) ibadah dalam bentuk

pekerjaan yang telah ditentukan wujudnya seperi shalat, puasa, zakat dan

haji (4) ibadah yang cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri

seperti puasa dan iktikaf (5) ibadah yang sifatnya menggugurkan hak,

misalnya memaafkan orang lain dan membebaskan orang yang berhutang

dari kewajiban membayar (Daud Ali, 1998: 245-246). Sedangkan

muamalah adalah ketetapan Allah yang berlangsung dengan kehidupan

sosial manusia. Seperti hukum warisan, rumah tangga, jual beli,

kepemimpinan dan amal-amal lainnya (Aziz, 2004: 196; lihat juga dalam

Syukir, 1983: 61).

Materi syari’at yang diberikan kepada pasien dan keluarga pasien

yang berhubungan dengan materi ketentuan-ketentuan masalah hak dan

kewajiban orang yang sedang sakit sedikit banyak juga berperan dalam

pembentukan sikap pasca bimrohis dalam diri pasien. Dalam materi

syari’at, pasien diberikan pengertian tentang kewajiban-kewajiban yang

tetap menjadi tanggungan mereka. Untuk lebih jelasnya, berikut penulis

akan memaparkan materi-materi syari’ah yang disampaikan dalam

bimrohis sebagai berikut:

Page 84: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, materi syari’ah yang diberikan kepada

pasien adalah berupa panduan dalam mengerjakan ibadah shalat,

panduan do’a, dan beberapa contoh dzikir yang dapat diamalkan

oleh orang yang sakit.

Pertemuan kedua

“Ibu-ibu ingin tahu apa yang dapat menjadi alat penyembuh sakit? Alat yang menjadi penyembuh sakit itu tidak lain adalah shalat dan sabar. Hal itu seperti dijelaskan oleh Allah bahwasanya dengan shalat dan bersabar akan dapat menjadi media untuk menyembuhkan penyakit. Oleh sebab itu mari senantiasa menjaga shalat dan meningkatkan kesabaran. Dengan demikian kita tidak hanya tetap menjaga tugas dan kewajiban kita sebagai umat Islam saja namun juga untuk dapat memberikan kemudahan dalam proses kesembuhan.” Pertemuan ketiga

“Jika kita sedang ditimpa masalah, maka tidak ada tempat lain untuk meminta pertolongan melainkan Allah SWT. Cara meminta tolong kepada Allah adalah dengan memanjatkan do’a kepada-Nya. Jangan memohon kepada selain Allah karena itu akan menjadikan kita sebagai orang yang musyrik karena ingkar kepada Allah. Kenapa harus berdo’a? Allah telah menjanjikan sendiri kepada hamba-hamba agar berdo’a kepada-Nya, do’a-do’a itu akan dikabulkan oleh-Nya. Hal ini sebagaimana dijanjikan Allah dalam salah satu firman-Nya yakni ‘Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan’ Lantas, bagaimana do’a yang baik? Do’a yang baik adalah do’a yang diikuti dengan pertaubatan, harapan, dan jangan lupa untuk menyertakan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena shalawat merupakan sarana pengantar do’a dari hamba kepada Rabbnya.” Dari materi-materi di atas jelas sekali bahwasanya materi

ditekankan pada penjabaran tentang syari’at-syari’at ibadah yang menjadi

pokok dalam kehidupan terutama pada saat sedang dilanda cobaan.

Page 85: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Shalat, do’a, dan kesabaran merupakan tiga hal yang utama yang perlu

mendapat perhatian dan tempat dalam diri manusia yang sedang dilanda

musibah.

Materi shalat akan dapat memahamkan pasien tentang tidak

adanya halangan yang dapat menjauhkan manusia dari proses

berkomunikasi dengan Allah melalui ibadah shalat. Pasien akan

mengetahui bagaimana cara shalat pada saat sakit sehingga pasien tetap

dapat menjaga tugas dan kewajibannya walaupun dalam keadaan sakit.

Hal ini menjadi penting karena shalat merupakan salah satu ibadah wajib

yang harus dilaksanakan oleh pasien dan merupakan sarana komunikasi

yang paling sering dilakukan oleh umat Islam kepada Allah dibandingkan

dengan ibadah-ibadah wajib lainnya seperti puasa, zakat, bahkan haji.

Dengan demikian, pemahaman pasien akan syariat shalat akan dapat

menguatkan pemahaman mereka akan syari’at shalat.

Materi tentang shalat penting karena shalat merupakan sebuah titik

tolak yang sangat baik untuk pendidikan keagamaan. Pertama, shalat itu

mengandung arti pengakuan ketaqwaan kepada Allah SWT,

memperkokoh dimensi vertikal manusia yaitu tali hubungan dengan Allah

Swt (habl-un min Allah). Segi ini dilambangkan dengan takbiratul ihram

pada pembukaan shalat. Kedua, shalat itu menegaskan pentingnya

memelihara hubungan dengan sesama manusia secara baik, penuh

kedamaian, dengan kasih atau rahmat serta berkah Tuhan. Jadi

memperkuat dimensi horizontal hidup manusia, (habl-un min an-nas). Ini

Page 86: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

dilambangkan dalam taslim atau ucapan salam pada akhir shalat dengan

anjuran kuat menengok ke kanan dan kiri (Madjid, 2000: 96).

Dengan demikian dapat dimengerti bahwasanya penyampaian

pesan tentang syari’at shalat secara tidak langsung adalah untuk

mempererat hubungan antara manusia dengan Allah. Selain itu shalat juga

dapat menjadi tolok ukur ketakwaan seseorang melalui penanaman sebuah

rasa takluk yang dalam sebuah kepercayaan yang diekspresikan dengan

gerakan tubuh yaitu ruku dan sujud (Khanam, 2000: 19). Jadi secara tidak

langsung, materi shalat akan menjadikan media pasien untuk lebih dapat

memperbaiki kualitas shalat mereka sehingga mereka tetap terjaga dan

berpeluang meningkat kualitas keimanan mereka.

Secara tidak langsung, pemahaman akan manfaat shalat sebagai

media penyembuh akan menjadikan pasien semakin sering dalam

melaksanakan shalat. Apabila hal ini terjadi, maka rutinitas shalat itu

sendiri pada akhirnya akan menjadikan manusia terjaga maupun

meningkat kualitas ketakwaannya.

3. Akhlak

Akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang secara etimologi

berati budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Akhlak bisa berarti

positif dan bisa pula negatif. Yang termasuk positif adalah akhlak yang

sifatnya benar, amanah, sabar, dan sifat baik lainnya. Sedangkan yang

negatif adalah akhlak yang sifatnya buruk, seperti sombong, dendam,

Page 87: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

dengki dan khianat (Aziz, 2004: 195-196; lihat juga dalam Syukir, 1983:

62-63).

Materi akhlak yang diberikan tidak dapat dilepaskan dari materi-

materi syari’at dan aqidah. Hal ini tidak lain karena akhlak merupakan

perwujudan dari adanya aqidah dan pemahaman terhadap syari’at agama.

Akhlak yang ditekankan adalah tentang bagaimana bersikap kepada Allah

SWT terhadap ujian yang diterima pasien. Beberapa contoh materi akhlak

yang disampaikan dalam bimrohis RSI Kendal adalah sebagai berikut:

Pertemuan Kedua

“Shalat selain sebagai penyembuh sakit juga merupakan wujud perilaku kecintaan kita kepada Allah. Jadi shalat yang kita lakukan haruslah penuh keikhlasan. Shalat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, maka shalat akan benar-benar bermanfaat untuk mendekatkan diri kita kepada Allah sekaligus untuk menambah kecintaan Allah kepada kita.” Pertemuan ketiga

“Lantas, bagaimana do’a yang baik? Do’a yang baik adalah do’a yang diikuti dengan pertaubatan, harapan, dan jangan lupa untuk menyertakan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena shalawat merupakan sarana pengantar do’a dari hamba kepada Rabbnya.” Secara tidak langsung, materi akhlak terpusat pada akhlak

dzikrullah dalam bentuk shalat dan do’a. Akhlak merupakan perwujudan

sikap dari keimanan dalam bentuk perilaku setelah adanya pengakuan

dalam hati dan pengikraran dengan ucapan. Materi akhlak shalat dan do’a

yang dimodifikasikan sebagai penyembuh sakit akan membuat pasien

lebih terdorong untuk melaksanakan atau menambah rutinitas shalat dan

do’a. Rutinitas dzikir inilah yang menurut penulis memiliki peranan

Page 88: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

utama bagi pasien – sebagai aplikasi materi aqidah dan syari’at – untuk

mampu memperbaiki akhlak mereka kepada Allah yang nantinya juga

berdampak pada akhlak mereka kepada seluruh alam semesta.

Hal tersebut tidak berlebihan karena akhlak kepada Allah yang

semakin baik dan berkualitas akan membentuk hati yang bersih dan

terhindar dari penyakit hati. Bersihnya hati akan membuat manusia jauh

dari sikap buruk. Bastaman (2001: 136) mengklasifikasikan sifat-sifat

mazmumah (sifat buruk) sebagai bagian dari penyakit hati. Sifat-sifat

tercela secara langsung atau tak langsung dapat menimbulkan gangguan

dan penyakit ruhani. Dengan demikian, dzikrullah sebagai akhlak

manusia kepada Allah secara tidak langsung akan memberikan dampak

terhadap kebersihan hati dan berimbas pada jauhnya perilaku buruk

manusia.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwasanya

materi bimbingan rohani Islam yang diberikan di RSI Kendal merupakan

rangkaian materi yang memiliki hubungan timbal balik dan saling

mempengaruhi. Hal ini dapat dijelaskan melalui bagan berikut ini:

Bagan Hubungan antar materi dalam Bimrohis RSI Kendal

Aqidah Syari’at

Akhlak

Page 89: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Selain sebagai satu kesatuan rangkaian, materi-materi bimrohis di atas

juga memiliki peranan yang cukup signifikan dalam menumbuhkan kesadaran

pasien akan hikmah sakit. Kesadaran tersebut muncul karena hubungan antar

ketiga lingkup materi tersebut akan mewujudkan sebuah hasil yang positif

dalam diri pasien, khususnya dalam sikap penerimaan terhadap ujian sakit

yang dideritanya.

Menurut penulis, kemunculan kesadaran tersebut diawali dari adanya

kesadaran “dasar” dalam diri pasien yang didorong dari adanya materi yang

menyampaikan tentang ketentuan dan janji Allah perihal hakekat ujian, yang

mana salah satunya adalah ujian sakit, bagi umat Islam. Janji Allah yang

menjadikan sakit sebagai media peningkatan keimanan umat Islam akan

menjadikan pasien merasa tersanjung dan dapat memotivasi untuk berupaya

sebaik dan sesabar mungkin dalam menerima ujian tersebut. Proses

memunculkan motivasi tersebut penting karena keadaan mental atau jiwa

yang sedang tidak stabil karena rasa cemas, iri hati, gelisah, sedih, merasa

rendah diri, pemarah, bimbang, dan sebagainya dapat menyebabkan

timbulnya gangguan pada aspek pikiran dan perilaku. Gangguan terhadap

pikiran seperti, sering lupa, tidak mengkonsentrasikan pikiran tentang sesuatu

yang penting, dan kemampuan berfikir menurun, sedangkan gangguan

terhadap perilaku bervariasi bentuknya seperti tindak kriminal, agresif, dan

destruktif (Daradjat, 1982: 16)

Penjelasan di atas semakin mempertegas bahwasanya aspek kesadaran

“dasar” yang terbatas pada lingkup wacana tersebut akan memacu pada aspek

Page 90: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

perilaku. Dengan demikian, materi tentang ketentuan Allah terkait shalat dan

do’a sebagai media penyembuh akan semakin menjadikan pasien mencoba

untuk tetap menjaga shalat dan do’a mereka. Terlebih lagi, dengan

pelaksanaan shalat tersebut mereka juga telah mendapatkan hikmah dengan

semakin membaiknya kondisi kesehatan mereka.

Selain karena efek shalat sebagai penyembuh sakit, perilaku atau

akhlak yang diwujudkan melalui pelaksanaan shalat dan pemanjatan do’a

akan menjadikan pasien lebih sering mengingat Allah. Proses pengingatan

Allah inilah yang kemudian akan memunculkan ketenangan hati yang hakiki.

Hal ini seperti telah dijelaskan dan dijanjikan oleh Allah dalam firman-Nya

surat ar-Ra’du ayat 28 berikut ini:

ئنطمتوا ونآم الذين القلوب ئنطمبذكر الله ألا بذكر الله ت مه28﴿ قلوب﴾

Artinya : “Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Jadi jelas sekali bahwasanya tujuan tengah dari pemberian materi

bimbingan rohani Islam adalah untuk memunculkan ketenangan jiwa dengan

memberikan makanan yang baik pada jiwa atau hati para pasien dengan

pelaksanaan shalat, do’a dan dzikir-dzikir ringan. Sedangkan tujuan akhir dari

pemberian materi bimrohis di atas, menurut penulis, tidak lain adalah untuk

menciptakan perilaku yang positif dari pasien terhadap ujian yang

diterimanya dan pasca kesembuhannya.

Page 91: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Hubungan hati – yang dalam lingkup psikologis dapat disandarkan

pada istilah mental atau jiwa – dengan perilaku ini menurut Daradjat (1982:

16) dapat dijelaskan bahwasanya kebahagiaan dan ketenteraman hidup

manusia tidak tergantung pada faktor luar seperti, keadaan sosial, ekonomi,

politik dan sebagainya melainkan lebih terpengaruh pada cara dan sikap

dalam menghadapi factor-faktor tersebut. Orang yang sehat mental atau

jiwanya, meskipun menghadapi goncangan ekonomi yang tidak stabil akan

tetap tenang dan tidak mudah putus asa, pesimis atau apatis. Sebaliknya bagi

orang yang terganggu keadaan mental atau jiwanya akan mempengaruhi

keseluruhan hidupnya. Pengaruh itu meliputi perasaan, pikiran, kecerdasan,

perilaku dan kesehatan. Pendapat dari Darajat tersebut dapat diterima karena

Nabi Muhammad SAW sendiri telah menjelaskan hubungan hati dan tingkah

laku manusia dalam haditsnya sebagai berikut:

م .عن أىب عبد اهللا النعمان ابن بشري رضي اهللا عنهما قال مسعت رسول اهللا صإن يف اجلسد مضغة إذا صلحت صلح اجلسد كله وإذا فسدت فسد : ... يقول

)البخارى و مسلمرواه (اجلسد كله أالوهي القلب

Artinya : “Dari Abi Abdillah an-Nu’man bin Basyir r.a. telah berkata: aku telah mendengar Rasulullah Saw telah bersabda: … Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah jasad seluruhnya dan jika ia rusak, rusaklah jasad seluruhnya. Ingatlah! Itu adalah hati (H.R. Bukhari dan Muslim) (Dahlan, 1985: 18-20).

Hadits di atas semakin mempertegas akan peranan bimrohis RSI

Kendal dalam menimbulkan kesadaran akan hikmah sakit. Dengan adanya

ketenangan jiwa atau hati, maka akan memunculkan sikap yang positif

Page 92: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

sehingga mereka dapat lebih mudah dalam menumbuhkan kesadaran dari

dalam diri mereka sendiri terhadap hikmah sakit yang mereka alami.

Dalam istilah lain, tentang perubahan yang dialami manusia melalui

pengalaman jiwa spiritualnya, oleh Darajat (2005 : 160-161) disebut dengan

istilah konversi agama. Pengertian konversi agama sendiri adalah

pertumbuhan atau perkembangan spiritual yang mengandung perubahan arah

yang cukup berarti, dalam sikap terhadap ajaran dan tindak agama. Konversi

agama juga menunjukkan bahwa suatu perubahan emosi yang tiba-tiba ke

arah mendapat hidayah Allah secara mendadak, telah terjadi, yang mungkin

saja sangat mendalam atau dangkal. Dan mungkin pula terjadi perubahan

tersebut secara berangsur-angsur. Proses terjadinya konversi agama,

sebenarnya sukar untuk menentukan satu garis, atau satu rentetan proses yang

akhirnya membawa kepada keadaan keyakinan yang berlawanan dengan

keyakinannya yang lama. Proses ini berada antara satu orang dengan lainnya,

sesuai dengan pertumbuhan jiwa yang dilaluinya, serta pengalaman dan

pendidikan yang diterimanya sejak kecil, ditambah dengan suasana

lingkungan, dimana ia hidup dan pengalaman terakhir yang menjadi puncak

dari perubahan keyakinan itu.

Secara lebih jelasnya, peranan bimbingan rohani Islam dalam

menumbuhkan kesadaran dalam diri pasien terhadap hikmah sakit dapat

dilihat pada bagan berikut:

Page 93: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Ketentuan Allah tentang hakekat sakit

bagi umat Islam

Ketentuan Allah tentang penyembuh

sakit

Ketenangan mendasar karena adanya jaminan

dari Allah

Syari’at tentang shalat dan do’a

Ketentuan Allah tentang kemudahan

dibalik kesulitan

Pelaksanaan shalat, do’a, dan dzikir

Pelaksanaan shalat, do’a, dan dzikir

Page 94: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Sumber: dikembangkan oleh penulis, 2009

Sedangkan terkait dengan metode penyampaian, meskipun terdapat

perbedaan cara penyampaiannya, menurut penulis tidak memberikan

pengaruh yang negative terhadap proses bimrohis dalam mencapai tujuan

akhir. Hal ini karena perbedaan metode tersebut lebih didasarkan pada

perbedaan kapasitas ruangan. Namun begitu, menurut penulis, metode yang

lebih baik dilaksanakan adalah metode kelompok. Dengan melaksanakan

metode kelompok, para pasien akan lebih dapat mengetahui kondisi ujian

yang diderita dirinya maupun teman-teman di sekitarnya. Dengan demikian,

hal ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi pasien. Suatu missal, pasien

yang mengalami penyakit yang lebih ganas akan menjadi refleksi bagi pasien

yang lebih ringan penyakitnya untuk lebih dapat menerima keadaannya.

Demikian juga halnya dengan adanya perkembangan kesehatan dari salah

satu anggota kelompok juga akan memacu semangat kesembuhan dengan

menerapkan materi bimrohis.

Ketenangan jiwa atau hati

Perilaku positif pasien

Tumbuhnya kesadaran akan hikmah sakit

Page 95: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

4.2 Tinjauan Bimbingan Konseling Islam terhadap Peranan Bimbingan

Rohani Islam di Rumah Sakit Islam Kendal

Menurut Faqih (2001: 35) tujuan bimbingan konseling Islam adalah

untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya

agar mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat. Maksud dari diri

seutuhnya tidak lain adalah lingkup diri manusia itu sendiri yakni kondisi hati

dan perilaku fisiknya. Jadi apabila seseorang ingin mendapatkan kebahagiaan

dunia dan akhirat, maka harus mampu membentuk kondisi hati yang baik dan

berksesuaian dengan nilai-nilai ajaran agama serta diwujudkan dalam perilaku

fisik yang baik pula. Dengan demikian, secara tidak langsung, ranah

bimbingan rohani Islam adalah meliputi ranah psikis (hati atau jiwa) dan

ranah fisik (perilaku).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa bimbingan sifatnya hanya merupakan

bantuan, hal ini sudah diketahui dari pengertian dan definisinya. Individu

yang dimaksud di sini adalah orang yang dibimbing, baik perorangan maupun

kelompok. “Mewujudkan diri sebagai manusia seutuhnya”. Hal ini

mewujudkan diri manusia sesuai dengan hakekatnya sebagai manusia untuk

menjadi manusia yang selaras dengan perkembangan unsur dirinya dan

pelaksanaan fungsi atau kedudukannya sebagai makhluk Allah (makhluk

religius), makhluk individu, makhluk sosial, dan sebagai makhluk berbudaya

(Faqih, 2001: 35).

Jadi bimbingan lebih bersifat bantuan untuk lebih memaksimalkan

pengamalan potensi manusia. Bimbingan bukanlah proses mendikte

Page 96: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

melainkan sebuah proses pembelajaran menumbuhkan kesadaran diri manusia

akan potensi yang ada dalam dirinya. Dengan demikian, melalui bimbingan

rohani Islam, manusia akan lebih dapat dan mampu mengoptimalkan potensi

dalam diri mereka tanpa adanya proses imitasi yang cenderung fanatik.

Terkait dengan pemberian bimbingan rohani Islam di RSI Kendal,

dapat diketahui bahwasanya proses tersebut lebih cenderung pada proses

menumbuhkan kesadaran dalam diri pasien. Penegasan tentang

kecenderungan tersebut, menurut penulis, dapat ditelusuri melalui hubungan

antar materi.

Apabila diperhatikan, materi-materi yang disampaikan memiliki

hubungan yang berkesinambungan dan kontinuitas. Pada pertemuan pertama,

rohaniawan lebih memusatkan pada lingkup membuka kesadaran pasien

(klien) terhadap azas kaidah aqidah dalam Islam, khususnya berkaitan dengan

takdir, ketentuan, dan janji Allah. Setelah adanya pemahaman tersebut,

kemudian rohaniawan mencoba untuk masuk lebih mendalam pada lingkup

perilaku (psikomotorik) klien dengan memberikan sugesti tentang syari’at-

syari’at yang menjadi kewajiban pasien sekaligus sebagai media penyembuh.

Selain menumbuhkan motivasi kesadaran, rohaniawan juga memberikan

sugesti positif terkait dengan perilaku manusia tatkala sedang diuji oleh

Allah.

Dengan adanya rentetan materi tersebut, maka dapat dipastikan

bahwasanya seseorang yang menerima materi tersebut akan terbuka hatinya

untuk menerima sugesti tentang ketentuan Allah terkait ujian sakit dan

Page 97: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

kemudian akan dilanjutkan dengan menjalankan shalat dan do’a sebagai

stimulus dari sugesti yang diberikan. Hasil dari pemahaman terhadap sugesti

dan pelaksanaan hal-hal yang menjadi stimulus akan menempatkan kesadaran

diri sebagai hasil akhir dari proses bimbingan rohani Islam. Secara sederhana,

proses pemberian materi bimrohis di RSI Kendal cenderung memusatkan

pada timbulnya kesadaran akan hikmah sakit dan perbaikan ibadah melalui

pembiasaan pelaksanaan ibadah yang disertai dengan stimulus-stimulus yang

terkandung dalam ibadah itu sendiri.

Terkait dengan tujuan tersebut, apa yang telah dilakukan dalam

bimrohis RSI Kendal memiliki kesesuaian dengan tujuan bimbingan rohani

Islam sebagaimana diungkapkan oleh Adz-Dzaky (2004: 220-221) yang

menjelaskan bahwa tujuan bimbingan Islam adalah :

1. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan

kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, tenteram dan damai

(muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah) dan mendapatkan

pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya (mardhiyah).

2. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah

laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri maupun

lingkungan sekitarnya.

3. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga

muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong

dan rasa kasih sayang.

Page 98: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

4. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga

muncul dan berkembang rasa toleransi, sehingga muncul dan berkembang

rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya, ketulusan mematuhi

segala perintah-Nya serta ketabahan menerima ujian-Nya.

5. Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu

individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan

benar serta dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup

dan dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya

pada berbagai aspek kehidupan.

Dengan demikian dapat dikemukakan sebuah simpulan bahwasanya

proses bimrohis di RSI Kendal merupakan proses bimbingan yang bertujuan

untuk memberikan perubahan di tingkatan wacana (pemahaman) serta tingkah

laku melalui pemberian sugesti-sugesti dan stimulus-stimulus yang

terkandung dalam ujian sakit serta ibadah. Secara lebih jelasnya dapat dilihat

pada bagan berikut ini:

Ketetapan Allah akan hakekat

sakit bagi umat Islam

Ketetapan Allah perihal shalat dan

do’a sebagai media penyembuh sakit

Ketetapan Allah perihal kemudahan di balik kesulitan

Sugesti tentang kekuasaan Allah

Pemahaman akan aqidah (keimanan)

Stimulus shalat sebagai media

penyembuh Qalb dan aqliyah

Page 99: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Sumber: dikembangkan oleh penulis, 2009

Terkait dengan tujuan akhir dari bimbingan rohani Islam RSI Kendal,

dapat diketahui bahwa ada upaya untuk mengajak pasien untuk memperbaiki

kondisi kehidupannya terkait dengan perilaku pada saat menerima cobaan

dari Allah SWT. Sebab tanpa adanya bimbingan, seseorang akan dapat

terjerumus dalam kesesatan. Indikasi sederhana dari kekhawatiran tersebut

adalah sikap-sikap pasien dan keluarganya yang cenderung berpeluang

menimbulkan dampak negatif pada aspek keimanan.

Dalam konteks dakwah, fenomena yang dialami oleh para pasien dan

keluarganya merupakan sebuah keadaan yang membahayakan bagi kadar

keimanan umat Islam. Oleh sebab itu, menurut penulis perlu adanya langkah-

langkah dakwah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Langkah-langkah dakwah tersebut tidak lain adalah dengan memberikan

bimbingan yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan Islam. Jika ditelaah

secara mendalam dalam konteks dakwah, proses bimrohis RSI Kendal

merupakan wujud dakwah. Disebut wujud dakwah karena proses bimrohis

meliputi pemberian wacana tentang sikap pasien dalam menghadapi ujian

sakit. Dengan demikian, perubahan tingkah laku dalam menghadapi ujian

Pembiasaan shalat dan do’a

Akhlak atau psikomotorik

Page 100: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

sakit setelah adanya pemberian bimrohis (sebagai materi dakwah) merupakan

hasil akhir dari tujuan dakwah.

Page 101: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Peranan bimbingan rohani Islam di RSI Kendal cenderung pada pembentukan

kesadaran awal melalui penanaman pemahaman yang kemudian berkembang

pada tujuan tengah dengan timbulnya perilaku positif berupa pelaksanaan shalat

dan do’a untuk mencapai ketenangan jiwa. Hasil akhir dari proses pemberian

bimrohis tersebut adalah timbulnya kesadaran akan hikmah sakit dalam diri

pasien. Jadi pada dasarnya, pemberian bimrohis adalah untuk menimbulkan

perilaku positif dengan menumbuhkan ketenangan jiwa atau hati sebelumnya

dan didasari dengan pemahaman terhadap aqidah sebagai materi awal.

2. Ditinjau dari bimbingan rohani Islam, proses pemberian bimbingan rohani Islam

di RSI Kendal memiliki kesesuaian dengan kaidah bimbingan rohani Islam

karena memiliki dua tujuan utama yang vital yakni lingkup rohani dan perilaku

fisik. Dalam lingkup rohani terwujudkan dengan adanya pemahaman terhadap

ketetapan Allah tentang hakekat sakit bagi umat Islam serta proses

memunculkan ketenangan jiwa atau hati. Sedangkan pada lingkup perilaku,

terwujudkan pada pembiasaan pelaksanaan shalat dan do’a sebagai stimulus

penyembuh sehingga akan terbentuk pembiasaan ibadah yang akan berakhir

pada terbentuknya perilaku yang positif.

Page 102: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

5.2. Saran-saran

Dari proses penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan terkait dengan proses bimrohis di RSI Kendal sebagai

berikut:

1. Dalam ranah pengetahuan perlu adanya penelitian untuk mengetahui bagaimana

hubungan tingkat efektifitas dari pemisahan tersebut dengan proses pemahaman

pasien akan nilai ajaran Islam. Hal ini karena RSI Muhammadiyah Kendal

menerapkan system pemisahan antara laki-laki dengan perempuan. Dengan

demikian, akan dapat diketahui efektifitas dari pemisahan tersebut.

2. Dalam bidang sarana, perlu adanya pertimbangan untuk menambahkan sarana

penunjang bimrohis dengan memberikan media audio pada setiap ruangan

pasien.

5.3. Penutup

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan dengan selesainya proses penyusunan

skripsi ini. Berkaca pada ungkapan bijak bahwa tak ada gading yang tak retak, maka

penulis dengan kerendahan hati memohon kritik dan saran yang bersifat membangun

sebagai bahan evaluasi hasil karya ini. Di balik kekurangan dan kesalahan karya ini,

penulis berharap semoga karya ini mampu menjadi setitik air dalam lautan ilmu

pengetahuan. Amin

Page 103: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, Hamdani Bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka, Yogyakarta, 2004

Al-Ghazali (Diterjemahan Muhammad haidar Al-Baqir), Ilmu Dalam Perspektif Tasawuf Al-Ghazali, Karisma, Bandung, 1996

Aziz, Ali, M. Ilmu Dakwah, Kencana, Jakarta, 2004

Brauwer, M.A.W, dkk, Rumah Sakit Dalam Cahaya Ilmu Jiwa, Grafidian Jaya, Jakarta, 1983

Daradjat, Zakiah. 2005. Ilmu Jiwa Agama. Bulan Bintang. Jakarta.

______. 1982. Islam dan Kesehatan Mental. Jakarta. Gunung Agung

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, C.V. Toha Putra, Semarang, 1989

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1991

Faqih, Aunur Rohim, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, UII Press, Yogyakarta, 2001

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research Jilid I, Andi Offset, Yogyakarta, 1983

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1994

Lumenta, Benyamin, Pelayanan Medis (Tinjauan Fenomena Sosial), Kanisius, Yogyakarta, 1989

Mappiere, Andi, Pengantar Konseling dan Psikoterapi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1996

Musnamar, Tohari, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan Dan Konseling Islam, UII Press, Yogyakarta, 1992

Notosoeditjo, Latipun Moelyono, Kesehatan Mental; Konsep dan Penerapan, UMM Press: Malang, 2002

Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1985

Page 104: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

Praktinya, Ahmad Watih, Abdul Salam M Sofro, Islam Etika dan Kesehatan, Rajawali, 1986

Priyatno dan Erman Anti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Rineke Cipta, Jakarta, 1999

Umary, Barmawy, Azas-Azas Ilmu Dakwah, Ramadhani, Solo, 1984

Wahidin, H. Khaerul dan Taqiyudin Masyhuri, Metode Penelitian, STAIN Press, Cirebon, 2003.

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1991

Wirawan Sarwono, Sarlito. Pengatar Psikologi Umum. Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Page 105: PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/91/jtptiain-gdl... · di RSI Kendal dan bagaimana tinjauan bimbingan dan konseling Islam terhadap

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Khusnul Fatiah

NIM : 1104043

TTL : Kendal, 15 Agustus 1985

Alamat : Weleri Gg Pasar RT 03 RW 03

No. Telp : 08995966959

Pendidikan :

TK An-Nisa

SD N I Weleri

MTs N Weleri

MAN Kendal

IAIN Walisongo Semarang