Penyembuhan Setelah Terapi Periodontal

4
Penyembuhan Setelah Terapi Periodontal Proses penyembuhan dasar terjadi sama antara setiap terapi periodontal yang dilakukan. Proses ini terdiri dari pembuangan jaringan yang rusak dan penggantian jaringan yang rusak akibat penyakit. Termasuk regenerasi dan perbaikan struktur periodontal, tetapi tidak termasuk didalamnya kembalinya perlekatan. Teknik untuk mendapatkan perlekatan ginggiva kembali dan mengembalikan posisi tulang akan didiskusikan selanjutnya. Regenerasi Regenerasi adalah proses alamiah pembaharuan struktur, diproduksi oleh pertumbuhan dan regenerasi sel baru dan substansi interseluler untuk membentuk jaringan baru atau bagian-bagiannya. Regenerasi terjadi dari pertumbuhan jaringan dengan tipe yang sama dengan jaringan yang hancur atau dari precrusornya. Pada periodonsium, epitel ginggiva akan digantikan dengan epitel, dan jaringan ikat dibawahnya dan ligament periodontal akan digantikan dari jaringan ikat. Tulang dan sementum akan digantikan oleh jaringan ikat, yang merupakan precursor dari keduanya. Sel jaringan ikat yang tidak berdeferensiasi akan berkembang menjadi osteoblast dan sementoblast, yang membentuk tulang dan sementum. Regerasi jaringan periodontontal merupakan proses fisiologis yang berlangsung secara terus-menerus. Pada keadaan normal, sel dan jaringan baru akan menggantikan sel dan jaringan yang dewasa dan mati, menifestari dari regenerasi ini antara lain dengan :

description

Penyembuhan Setelah Terapi Periodontal. Proses penyembuhan dasar terjadi sama antara setiap terapi periodontal yang dilakukan. Proses ini terdiri dari pembuangan jaringan yang rusak dan penggantian jaringan yang rusak akibat penyakit. Termasuk regenerasi dan perbaikan struktur periodontal, tetapi tidak termasuk didalamnya kembalinya perlekatan. Teknik untuk mendapatkan perlekatan ginggiva kembali dan mengembalikan posisi tulang akan didiskusikan selanjutnya.

Transcript of Penyembuhan Setelah Terapi Periodontal

Penyembuhan Setelah Terapi Periodontal

Proses penyembuhan dasar terjadi sama antara setiap terapi periodontal yang dilakukan. Proses

ini terdiri dari pembuangan jaringan yang rusak dan penggantian jaringan yang rusak akibat

penyakit. Termasuk  regenerasi dan perbaikan struktur periodontal, tetapi tidak termasuk

didalamnya kembalinya perlekatan. Teknik untuk mendapatkan perlekatan ginggiva kembali dan

mengembalikan posisi tulang akan didiskusikan selanjutnya.

Regenerasi

Regenerasi adalah proses alamiah pembaharuan struktur, diproduksi oleh pertumbuhan dan

regenerasi sel baru dan substansi interseluler untuk membentuk jaringan baru atau bagian-

bagiannya. Regenerasi terjadi dari pertumbuhan  jaringan dengan tipe yang sama dengan

jaringan yang hancur atau dari precrusornya. Pada periodonsium, epitel ginggiva akan digantikan

dengan epitel, dan jaringan ikat dibawahnya dan ligament periodontal akan digantikan dari

jaringan ikat. Tulang dan sementum akan digantikan oleh jaringan ikat, yang merupakan

precursor  dari keduanya. Sel jaringan ikat yang tidak berdeferensiasi akan berkembang menjadi

osteoblast dan sementoblast, yang membentuk tulang dan sementum.

Regerasi jaringan periodontontal merupakan proses fisiologis yang berlangsung secara terus-

menerus. Pada keadaan normal, sel dan jaringan baru akan menggantikan sel dan jaringan yang

dewasa dan mati, menifestari dari regenerasi ini antara lain dengan :

1.    Aktivitas mitotik dari epitel ginggiva dan jaringan ikat dari ligament periodontal.

2.    Pembentukan tulang baru, dan

3.    Deposisi berkelanjutan dari sementum.

Regenerasi tetap berlangsung bahkan pada saat terjadi penyakit periodontal. Sebagian besar

penyakit periodontal dan ginggiva adalah proses inflamasi kronis dan terjadi perbaikan. Proses

regenerasi merupakan bagian dari proses penyembuhan, tetapi bagaimanapun bakteri dan

produknya mengahalangi proses regerasi termasuk juga produk inflamasi menghalangi sel baru

yang beregenarasi sehingga menghalangi proses penyembuhan.

Dengan menghilangkan bakteri plek dan mencegah pembentukan kembali, perawatan

periodontal telah menghilangkan penghalang bagi proses regenerasi dan pasien akan lebih cepat

penyembuhannya. Terjadi percepatan proses penyembuhan pada periodontal segera setelah

perawatan periodontal, tetapi tidak ada perawatan lokal  yang dapat meninisiasi proses regerasi,

karena proses ini adalah proses alamiah tubuh.

Repair

Perbaikan secara sederhana mengembalikan kontinuitas margin ginggiva yang rusak dan

membentuk kembali sulkus ginggiva normal pada ketinggian sejajar akar sebagai dasar poket

yang sebelumnya ada. Proses ini, disebut “ penyembuhan dengan perlukaan”, menghentikan

pengerusakan tulang tetapi tidak menghasilkan perlekatan ginggiva atau ketinggian tulang.

Pengembalian jaringan periodontium yang rusak ini, melibatkan regenerasi dan mobilisasi epitel

dan sel jaringan ikat menuju daerah yang rusak, dan meningkatkan divisi mitotic lokal untuk

menyediakan jumlah sel yang dibutuhkan.

Untuk mengembalikan perlekatan pada ginggiva yang rusak atau perlekatan  apparatus kembali

ke posisinya  pada akar, terapi yang dilakukan harus menyertakan bahan-bahan dan teknik yang

tepat. Jika hal ini tidak dilakukan atau tidak berhasil maka yang terjadi hanya perbaikan jaringan,

yang melibatkan regenerasi jaringan untuk membentuk kembali  perlekatan apparatus, tetapi

tidak terjadi perlekatan kembali dari ginggiva atau terbentuknnya ketinggiantulang yang baru.

Sehingga kami menyebutnya Rekonstruksi jaringan periodontium yang berarti perwatan yang

dilakukan untuk mendapatkan perlekatan ginggiva dan ketinggian tulang kembali.

New Attachment

Perlekatan Baru adalah melekatnya serat-serat jaringan periodontal yang baru menjadi sementum

baru dan perlekatan epitel ginggiva ke permukaan gigi segera setelah diserang penyakit.

Perlekatan ginggiva ligamen periondontal pada daerah gigi yang hilang saat preparasi gigi akan

mengalami perlekatan kembali bukan perlekatan baru. Perlekatan kembali digunakan untuk

menjelaskan perbaikan didaerah akar yang tidak terbentuk poket, seperti yang terjadi karena

tindakan bedah atau trauma pada sementum, fraktur akar, atau pada perawatan periodontal.

Adaptasi epitel dibedakan dari perlekatan baru, adaptasi epitel adalah aposisi tertutup dari

permukaan akar, dengan tidak bertambahnya perlekatan gingival fiber. Poket tidak sepenuhnya

berobterasi, walaupun akses probe tidak lagi dapat dilakukan. Tetapi penelitian telah

membuktikan, bahwa sulkaus yang dibatasi oleh epitel yang panjang dan tipis ini, dapat menahan

penyakit seperti perlekatan jaringan ikat yang sebenarnya. Tidak adanya perdarahan dan sekresi

saat probing, tidak adanya tanda-tanda keradangan secara klinis, tidak adanya plak yang tampak

dipermukaan akar memberikan anggapan bahwa sulkus yang dalam berada dalam keadaan tidak

aktif dan tidakakan menyebabkan kehilangan perlekatan lebih lanjut. Dalam kondisi ini,

kedalaman poket 4-5 mm sesudah perawatan dapat diterima.

Fermin A. Carranza and Hendry H. Takei, Clinical Periodontology tenth edition: Chapter 42,

Saunders, 2006.